petunjuk teknis pemanfaatan lahan pekarangan di...

71
Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu 1 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Luas lahan pekarangan secara nasional sekitar 10,3 juta ha atau 14 % dari keseluruhan luas lahan pertanian dan merupakan salah satu sumber potensial penyedia bahan pangan yang bernilai gizi dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Lahan pekarangan tersebut sebagian besar masih belum dimanfaatkan sebagai areal pertanaman aneka komoditas pertanian, khususnya komoditas pangan. Di Provinsi Bengkulu, lahan pekarangan cukup luas namun pemanfaatannya relatif masih terbatas. Dengan demikian, pengembangan berbagai inovasi yang terkait dengan lahan pekarangan belum banyak berkembang sebagaimana yang diharapkan. Pemanfaatan lahan pekarangan untuk tanaman obat-obatan, tanaman pangan, tanaman hortikultura, ternak, ikan dan lainnya, selain dapat memenuhi kebutuhan keluarga sendiri, juga berpeluang memperbanyak sumber penghasilan rumah tangga, apabila dirancang dan direncanakan dengan baik. Penerbitan Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan ini diharapkan akan menghela berkembangnya inovasi baru serta pemikiran bagi pemanfaatan lahan pekarangan di Provinsi Bengkulu. Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis yang bermanfaat bagi berbagai kalangan yang peduli pada optimalisasi pemanfaatan pekarangan. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Bengkulu, Mei 2012 Kepala, Dr. Dedi Sugandi, MP

Upload: hanhi

Post on 02-Feb-2018

259 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

1

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Luas lahan pekarangan secara nasional sekitar 10,3 juta ha atau 14 % dari keseluruhan luas lahan pertanian dan merupakan salah satu sumber potensial penyedia bahan pangan yang bernilai gizi dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Lahan pekarangan tersebut sebagian besar masih belum dimanfaatkan sebagai areal pertanaman aneka komoditas pertanian, khususnya komoditas pangan. Di Provinsi Bengkulu, lahan pekarangan cukup luas namun pemanfaatannya relatif masih terbatas. Dengan demikian, pengembangan berbagai inovasi yang terkait dengan lahan pekarangan belum banyak berkembang sebagaimana yang diharapkan.

Pemanfaatan lahan pekarangan untuk tanaman obat-obatan, tanaman pangan, tanaman hortikultura, ternak, ikan dan lainnya, selain dapat memenuhi kebutuhan keluarga sendiri, juga berpeluang memperbanyak sumber penghasilan rumah tangga, apabila dirancang dan direncanakan dengan baik.

Penerbitan Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan ini diharapkan akan menghela berkembangnya inovasi baru serta pemikiran bagi pemanfaatan lahan pekarangan di Provinsi Bengkulu. Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis yang bermanfaat bagi berbagai kalangan yang peduli pada optimalisasi pemanfaatan pekarangan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bengkulu, Mei 2012 Kepala,

Dr. Dedi Sugandi, MP

Page 2: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

2

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR................................................................... iii

DAFTAR ISI............................................................................ iv

I. PENDAHULUAN................................................................ 1 1.1. Latar Belakang......................................................... 1 1.2. Tujuan..................................................................... 2 1.3. Sasaran.................................................................... 2

II. KONSEP DAN BATASAN.................................................... 3

III. TAHAPAN PELAKSANAAN................................................. 5

IV. DISAIN PEKARANGAN...................................................... 7

V. KEBUN BIBIT DESA (KBD)................................................ 11

VI. MENYIAPKAN MEDIA TANAM............................................ 12

VII. TEKNOLOGI PEMBUATAN KOMPOS DAN MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL)............................................... 14

VIII. TEKNIS BUDIDAYA.......................................................... 17 8.1. Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara

Vertikultur................................................................ 17 8.2. Budidaya Sayuran Dataran Rendah............................ 18 8.3. Budidaya Tanaman Pangan....................................... 49 8.4. Budidaya Ikan Lele................................................... 57

IX. PENUTUP........................................................................ 66

LAMPIRAN.............................................................................. 67

Page 3: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

3

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Lahan pekarangan memiliki fungsi multi guna, karena dari lahan yang relatif sempit ini, bisa menghasilkan bahan pangan seperti umbi-umbian, sayuran, buah-buahan; bahan tanaman rempah dan obat, bahan kerajinan tangan; serta bahan pangan hewani yang berasal dari unggas, ternak kecil maupun ikan. Pemanfaatan lahan pekarangan untuk pengembangan pangan rumah tangga merupakan salah satu alternatif untuk mewujudkan kemandirian pangan rumah tangga.

Berbagai jenis tanaman pangan seperti padi-padian, umbi-umbian, kacang-kacangan, sayur, buah, dan pangan dari hewani banyak kita jumpai. Demikian pula berbagai jenis tanaman rempah dan obat-obatan dapat tumbuh dan berkembang dengan mudah di wilayah kita ini. Namun demikian realisasi konsumsi masyarakat masih dibawah anjuran pemenuhan gizi. Oleh karena itu salah satu upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga dan gizi masyarakat harus diawali dari pemanfaatkan sumberdaya yang tersedia maupun yang dapat disediakan di lingkungannya. Upaya tersebut ialah memanfaatkan pekarangan yang dikelola oleh keluarga.

Provinsi Bengkulu memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah. Ketersediaan jenis pangan dan rempah yang beraneka ragam, berbagai jenis tanaman pangan seperti padi-padian, umbi-umbian, kacang-kacangan, sayur, buah, dan pangan dari hewani banyak kita jumpai. Demikian pula berbagai jenis tanaman rempah dan obat-obatan dapat tumbuh dan berkembang dengan mudah di wilayah kita ini. Namun demikian realisasi konsumsi masyarakat masih dibawah anjuran pemenuhan gizi. Oleh karena itu salah satu upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga dan gizi masyarakat harus diawali dari pemanfaatkan sumberdaya yang tersedia maupun yang dapat disediakan di lingkungannya. Upaya tersebut ialah memanfaatkan pekarangan yang dikelola oleh keluarga.

Berdasarkan pengamatan, perhatian petani terhadap pemanfaatan lahan pekarangan relatif masih terbatas, sehingga pengembangan berbagai inovasi yang terkait dengan lahan pekarangan belum banyak berkembang sebagaimana yang diharapkan. Kementerian Pertanian melihat potensi lahan pekarangan ini sebagai salah satu pilar yang dapat diupayakan untuk mewujudkan

Page 4: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

4

kesejahteraan keluarga, baik bagi rumah tangga di perdesaan maupun di perkotaan.

Manfaat yang akan diperoleh dari pengelolaan pekarangan antara lain dapat: memenuhi kebutuhan konsumsi dan gizi keluarga, menghemat pengeluaran, dan juga dapat memberikan tambahan pendapatan bagi keluarga. Potensi lahan pekarangan sebagai salah satu pilar yang dapat diupayakan untuk mewujudkan kesejahteraan keluarga, baik bagi rumah tangga di perdesaan maupun di perkotaan.

1.2. Tujuan

Tujuan pemanfaatan Lahan Pekarangan antara lain: 1. Meningkatkan keterampilan keluarga dan masyarakat dalam

pemanfaatan lahan pekarangan di perkotaan maupun pedesaan untuk budidaya tanaman pangan, buah, sayuran dan tanaman obat keluarga (toga), pemeliharaan ternak dan ikan, pengolahan hasil serta pengolahan limbah rumah tangga menjadi kompos.

2. Memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga dan masyarakat secara lestari

3. Menambah keindahan dan kesehatan lingkungan, serta mempertahankan sumberdaya genetik lokal yang tersedia di setiap daerah.

4. Mengembangkan kegiatan ekonomi produktif keluarga dan menciptakan lingkungan hijau yang bersih dan sehat secara mandiri.

1.3. Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai dari Pemanfaatan Lahan Pekarangan ini adalah berkembangnya kemampuan keluarga dan masyarakat secara ekonomi dan sosial, dalam memenuhi kebutuhan pangan dan gizi, menuju keluarga dan masyarakat yang mandiri dan sejahtera.

Page 5: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

5

II. KONSEP DAN BATASAN

1. Lahan Pekarangan: Adalah lahan kering yang berada di sekitar rumah yang dibatasi dengan pagar/batas.

2. Bahan Pangan: Biasanya berasal dari tumbuhan dan hewan yang mengandung beberapa unsur atau senyawa seperti air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, enzim, pigmen, dan lain-lain.

3. Penataan Pekarangan: Ditujukan untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya melalui pengelolaan lahan pekarangan secara intensif dengan tata letak sesuai dengan pemilihan komoditas.

4. Rumah Pangan Lestari: Rumah yang memanfaatkan pekarangan secara intensif melalui pengelolaan sumberdaya alam lokal secara bijaksana, yang menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas, nilai dan keanekaragamannya.

5. Pengelompokan Lahan Pekarangan: Dibedakan atas pekarangan perkotaan dan perdesaan, masing-masing memiliki spesifikasi baik untuk menetapkan komoditas yang akan ditanam, besarnya skala usaha pekarangan, maupun cara menata tanaman, ternak, dan ikan. a. Pekarangan Perkotaan:

Pekarangan perkotaan dapat dikelompokkan menjadi 2 strata, yaitu: (1) Perumahan tanpa halaman sampai dengan luas lahan 100 m2; (2) Perumahan dengan luas lahan 100 – 200 m2.

b. Pekarangan Perdesaan: Pekarangan perdesaan dikelompkkan menjadi 2 strata, yaitu (1) sempit sampai luas: 200 - 400 m2; (2) pekarangan luas (>400 m2).

Page 6: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

6

6. Pemilihan komoditas: Ditentukan dengan mempertimbangkan pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga serta kemungkinan pengembangannya secara komersial berbasis kawasan. Komoditas untuk pekarangan antara lain: sayuran, tanaman rempah dan obat, serta buah (pepaya, belimbing, jambu biji, Jeruk Kalamansi, mangga bengkulu). Pada pekarangan yang lebih luas dapat ditambahkan kolam ikan dan ternak ayam, itik, kambing.

Page 7: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

7

III TAHAPAN PELAKSANAAN

3.1. Persiapan a) pengumpulan informasi awal tentang potensi sumberdaya dan

kelompok sasaran. b) pertemuan dengan SKPD terkait untuk menentukan kesepakatan

dalam penentuan calon kelompok sasaran dan lokasi. c) memilih pendamping yang menguasai teknik pemberdayaan

masyarakat sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.

3.2. Pembentukan Kelompok Kelompok sasaran adalah rumahtangga atau kelompok rumah tangga, dan fasilitas umum dalam satu Rukun Tetangga, Rukun Warga atau satu dusun/kampung. Kelompok dibentuk dari, oleh, dan untuk kepentingan para anggota kelompok itu sendiri.

3.3. Sosialisasi Menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan dan membuat kesepakatan awal untuk rencana tindak lanjut yang akan dilakukan. Kegiatan sosialisasi dilakukan terhadap kelompok sasaran dan pemuka masyarakat serta petugas pelaksana instansi terkait.

3.4. Perencanaan Kegiatan a) Diawali dengan pelaksanaan PRA untuk mengetahui kondisi awal,

potensi, dan kendala, serta menyusun disain pekarangan. b) Melakukan perencanaan/rancang bangun pemanfaatan lahan

pekarangan dengan menanam berbagai tanaman pangan, sayuran dan obat keluarga, ikan dan ternak, serta pengelolaan limbah rumah tangga.

c) Menyusun rencana kerja untuk satu tahun. Kegiatan tersebut dilakukan bersama-sama dengan kelompok dan dinas instansi terkait.

3.5. Pelatihan Pelatihan dilakukan sebelum pelaksanaan di lapang. Jenis pelatihan yang dilakukan diantaranya: penyiapan media tanam, teknik budidaya tanaman pangan, buah dan sayuran, toga, teknik budidaya ikan dan

Page 8: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

8

ternak, pengolahan hasil dan pemasaran serta teknologi pengelolaan limbah rumah tangga menjadi kompos.

3.6. Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh Tim terpadu yang dikoordinir oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi, dengan pengawalan teknologi oleh peneliti/penyuluh BPTP serta pendampingan oleh Penyuluh lapangan. Kegiatan bersifat lapangan (demplot beberapa titik, penanaman sayuran/ternak/ikan kepada seluruh anggota, pengelolaan Kebun Bibit Desa).

3.7. Monitoring dan Evaluasi Dilaksanakan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan kegiatan, dan menilai kesesuaian kegiatan yang telah dilaksanakan dengan perencanaan. Evaluasi pengeluaran konsumsi rumah tangga dan tambahan pendapatan keluarga.

Page 9: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

9

IV. DISAIN PEKARANGAN

Model Perkotaan: Strata I (Luas < 100 m2) 1. Untuk rumah tanpa halaman dapat ditanam sayuran vertikultur

tingkat 4 (bahan dari paralon atau bambu betung). Tanaman yang dapat ditanaman adalah jenis sayuran seperti kangkung, bayam, sawi, daun bawang, kemangi; tanaman obat yang dapat diusahakan antara lain: kencur, jahe, kunyit.

2. Rumah dengan halaman sempit dapat ditanam tanaman sayuran vertikultur, tanaman dalam polybag seperti: cabe, terung, tomat, dan bunga kol.

3. Rumah yang halaman pekarangan agak luas (< 100 m2) dapat diusahakan tanaman dalam polybag maupun bertanam di bedengan misalnya: cabe, terung, tomat, bunga kool, kunyit, kemangi, lengkuas, dan jahe.

Model Perkotaan: Strata II (luas pekarangan 100 – 200 m2 ) 1. Tanaman sayuran dalam polybag: tomat, terung, daun bawang

diletakkan di depan teras rumah menggunakan para-para. 2. Halaman dengan sinar penuh dapat ditanami sayuran, buah-buahan

dan obat. Sayuran yang ditanam dianjurkan dalam bedengan ukuran 1-2 m x 4-8m tergantung ketersediaan lahan, jenis sayuran seperti: kangkung, cabai, tomat, kool bunga, terung, atau kacang panjang halaman dengan sinar kurang penuh (teduh): bayam, sawi, slada, kunyit, kunyit putih, jahe, kencur, lengkuas.

3. Pada halaman yang luas dapat diusahakan tanaman buah seperti: pisang, pepaya, jeruk kalamansi, mangga Bengkulu. Selain tanaman sayur dan buah juga dapat diusahakan ternak ayam buras, dan kolam ikan (lele, nila).

Page 10: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

10

Gambar Disain Pekarangan Model Perkotaan Strata 1:

Strata II:

Page 11: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

11

Model Perdesaan: Strata I (luas pekarangan < 400 m2) 1. Pada halaman yang sempit sampai cukup luas dianjurkan menanam

dalam polybag dan bedengan. Tanaman sayuran dalam polybag: tomat, terung, daun bawang, sawi diletakkan di halaman depan rumah menggunakan para-para. Tanaman sayuran dan obat dalam bedengan dengan sinar penuh: kangkung, tomat, cabai, terung, atau kacang panjang; halaman dengan sinar kurang penuh (teduh) bayam, sawi, selada,seledri, kunyit, kunyit putih, jahe, kencur, lengkuas. Tanaman buah ditanam di halaman samping atau belakang, jenisnya: pisang, mangga, pepaya, jeruk kalamansi.

2. Ternak ayam kampung. 3. Kolam ikan: (lele, nila).

Model Perdesaan: Strata II (luas pekarangan > 400 m2) 1. Tanaman sayuran dalam polybag: tomat, terung, daun bawang,

sawi diletakkan di depan teras rumah menggunakan para-para. Tanaman sayuran dan obat dalam bedengan dengan sinar penuh: kangkung, tomat, cabai, terung, atau kacang panjang; halaman dengan sinar kurang penuh (teduh) bayam, sawi, selada,seledri, kunyit, kunyit putih, cahe, kencur, lengkuas. Tanaman buah ditanam di halaman samping atau belakang, jenisnya: pisang, mangga, pepaya, jeruk kalamansi.

2. Tanaman pangan lainnya seperti ubi kayu, ubi jalar, ganyong, garut, talas.

3. Ternak ayam kampung Kolam ikan: (lele, nila). 4. Ternak Kambing kacang.

Page 12: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

12

Gambar Disain Pekarangan Model Perdesaan Strata 1:

Strata II:

Page 13: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

13

V. KEBUN BIBIT DESA (KBD)

Kebun Bibit Desa (KBD) merupakan kebun bibit yang dibuat di setiap Desa untuk menyiapkan bibit tanaman yang dibutuhkan anggota. Tujuan KBD adalah untuk menyiapkan bibit yang kontinyu, dan varietas terjamin sehingga dapat mempertahankan kelestarian kawasan.

KBD untuk sayuran terdiri dari: (1) rumah bibit dengan ukuran 3 - 4 m X 5 m, tinggi 3 m, atap terbuat dari plastik bening tebal, dan (2) rak bibit berupa para-para bertingkat.

KBD dapat memperoleh benih/bibit dari Kebun Bibit Inti (KBI) berupa varietas unggul dari Badan Litbang, maupun swasta yang berada di BPTP.

Rumah Bibit pada Kebun Bibit Inti (KBI) di BPTP Bengkulu

Page 14: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

14

VI. MENYIAPKAN MEDIA TANAM

Media tanam adalah tempat tumbuhnya tanaman untuk menunjang perakaran. Dari media tanam inilah tanaman menyerap makanan berupa unsur hara melalui akarnya. Media tanam yang digunakan adalah campuran antara tanah, pupuk kandang atau kompos, dan sekam dengan perbandingan 1:1:1 (ukuran karung, atau gerobag dorong, bukan kilogram). Setelah semua bahan terkumpul, dilakukan pencampuran hingga merata. Tanah dengan sifat koloidnya memiliki kemampuan untuk mengikat unsur hara, dan melalui air unsur hara dapat diserap oleh akar tanaman dengan prinsip pertukaran kation. Sekam berfungsi untuk menampung air di dalam tanah sedangkan kompos menjamin tersedianya bahan penting yang akan diuraikan menjadi unsur hara yang diperlukan tanaman.

Campuran media tanam kemudian dimasukkan ke dalam media tanam seperti polybag, bambu vertikultur hingga penuh. Media tanam di dalam bambu diusahakan agar tidak terlalu padat supaya air mudah mengalir, juga supaya akar tanaman tidak kesulitan “bernafas”, dan tidak terlalu renggang agar ada keleluasaan dalam mempertahankan air dan menjaga kelembaban.

Contoh media tanaman

Page 15: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

15

Media tanam dalam bedengan, dan polybag

Page 16: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

16

VII. TEKNOLOGI PEMBUATAN KOMPOS DAN MIKRO

ORGANISME LOKAL (MOL)

Kompos adalah pupuk yang dihasilkan dari bahan organik melalui proses pembusukan. Pembuatannya dilakukan pada suatu tempat yang terlindung dari matahari dan hujan. Salah satu aktivator atau dekomposer yang sering digunakan adalah Stardec, Trico-G atau Starbio. Aktivator Stardec berisi beberapa mikroba yang berperan dalam penguraian atau dekomposisi limbah organik hingga dapat menjadi kompos. Mikroba tersebut lignolitik, selulolitik, proteolitik, lipolitik, aminolitik dan mikroba fiksasi nitrogen non-simbiotik.

Alat dan Bahan yang diperlukan dalam pembuatan 1 ton kompos Bahan yang dibutuhkan: • 1 ton bahan organik (pupuk kandang/limbah kotoran sapi) • 2,5 kg Aktivator (Trico G/stardec) • 100 kg serbuk gergaji (dapat diganti dengan dedak atau bahan

halus lainnya) • 100 kg abu Sekam • 20 kg kalsit atau dolomit. Alat-alat yang digunakan: • Sekop • Cangkul • Gerobak sorong/ arco • Tempat pembuatan/gudang

Cara pengolahan aplikasi pupuk mikroba stardec: 1. Siapkan media pengolahan kompos pada tempat terlindung atau

tidak kena matahari langsung, bisa dibawah atap pondok atau dibawah pohon dengan alas atau lantai dibuat agak tinggi untuk menghindari genangan air. Pengolahan kompos juga bisa menggunakan media berbentuk lobang dengan ukuran dalam 1 m, lebar 2 m s/d 3 m dan panjangnya tergantung lokasi dan kebutuhan. Sebaiknya dibuat bangunan khusus untuk pengolahan secara berkesinambungan.

Page 17: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

17

2. Campurkan bahan organik (pupuk kandang atau limbah pertanian lain) dengan serbuk gergaji, abu dan kalsit kemudian diaduk merata.

3. Buat lapisan setinggi 60 cm taburkan Stardec secara merata pada bahan dasar kompos, kemudian dilapisi lagi setinggi 60 cm dan taburkan Stardec kembali secara merata. Demikian seterusnya dilakukan sesuai dengan kapasitas bahan yang diproses.

4. Selama proses pengomposan, tambahkan air pada bahan organik untuk mempertahankan kadar air dan kelembaban tetap berkisar 50 s/d 60 %.

5. Tumpukan bahan tersebut dibalik seminggu sekali dengan waktu proses pengomposan selama 3-4 minggu. Jika ingin mempercepat waktu pengomposan, bisa ditambahkan pupuk urea sebanyak 2,5 kg per ton bahan organik.

Ciri-ciri kompos yang telah matang 1. Warna menjadi coklat kehitaman 2. Terjadi perubahan bentuk menjadi remah 3. Tidak berbau dan suhu tidak panas.

Cara penggunaan kompos Kompos diberikan pada lahan dengan cara diberikan pada jalur

atau lahan yang dicangkul atau disekitar lubang tanam sebelum tanam. Untuk pertanaman padi sawah digunakan minimal 2 ton kompos dan pertanaman jagung 2 s/d 4 ton kompos. Penggunaan kompos dikombinasikan dengan penggunaan 50 % rekomendasi pupuk kimia.

Penggunaan kompos ini mulai berkembang di tingkat petani, tidak hanya untuk komoditi padi dan palawija, tetapi juga sayur-sayuran. Dosis kompos pada tanaman sayuran (cabe, tomat dan lain-lain) berkisar 10 s/d 20 ton/ha atau 0,5 s/d 1 kg kompos/tanaman. Dengan pemakaian 0,5 s/d 1 kg kompos/tanaman, tangkai buah cabe cenderung lebih kuat sehingga dapat mengurangi gugur bunga. Pada tanaman terung, pemberian kompos menyebabkan buah terung menjadi besar.

Cara Pembuatan Mikro Organisme Lokal (MOL) • Siapkan botol plastik air minum kemasan ukuran besar (1.500

mililiter). Cukup satu botol kosong saja, tidak usah dengan tutupnya.

Page 18: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

18

• Beli tapai atau peuyeum, sedikit saja, soalnya butuhnya juga hanya 1 ons, lalu masukkan dalam botol tadi.

• Isikan air dalam botol yang telah berisi tapai atau peuyeum tadi. Tidak usah penuh, cukup hampir penuh.

• Masukkan gula ke dalam botol yang telah diisi tapai atau peyeum dan air tadi. Bisa gula pasir atau gula merah, 5 sendok makan.

• Kocok-kocok sebentar agar gula melarut. • Biarkan botol terbuka tidak ditutup selama 4 atau 5 hari.

Selanjutnya, selamanya botol tidak ditutup, biar MOL-nya bisa bernafas.

• Setelah 5 hari, dan kalau dicium akan berbau wangi alkohol, maka MOL telah bisa dipakai.

• Kalau ingin ”beternak” MOL, maka ambillah botol kosong yang sejenis, lalu bagilah MOL dari botol yang satu ke botol kedua. Separoh-separoh. Lalu isikanlah air ke dalam botol-botol tadi sampai hampir penuh, dan kemudian masukanlah gula ke masing-masing botol dengan takaran seperti di atas. Maka kita punya 2 botol MOL. Bila ingin memperbanyak lagi ke dalam botol-botol yang lain, lakukanlah dengan cara yang sama.

Page 19: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

19

VIII. TEKNIS BUDIDAYA

8.1. Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur

Istilah verticultur sesuai dengan asal katanya dari bahasa Inggris, yaitu vertical dan culture, maka vertikultur adalah sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat, baik indoor maupun outdoor. Sistem budidaya pertanian secara vertikal atau bertingkat ini merupakan konsep penghijauan yang cocok untuk daerah perkotaan dan lahan terbatas. Misalnya, lahan 1 meter mungkin hanya bisa untuk menanam 5 batang tanaman, dengan sistem vertikal bisa untuk 20 batang tanaman. Vertikultur tidak hanya sekadar kebun vertikal, namun ide ini akan merangsang seseorang untuk menciptakan khasanah biodiversitas di pekarangan yang sempit sekalipun. Struktur vertikal, memudahkan pengguna membuat dan memeliharanya. Pertanian vertikultur tidak hanya sebagai sumber pangan tetapi juga menciptakan suasana alami yang menyenangkan.

Model, bahan, ukuran, wadah vertikultur sangat banyak, tinggal disesuaikan dengan kondisi dan keinginan. Pada umumnya adalah berbentuk persegi panjang, segi tiga, atau dibentuk mirip anak tangga atau para-para, dengan beberapa undak-undakan atau sejumlah rak. Bahan dapat berupa bambu atau pipa paralon, kaleng bekas, bahkan lembaran karung beras pun bisa, karena salah satu filosofi dari vertikultur adalah memanfaatkan benda-benda bekas di sekitar kita.

Persyaratan vertikultur adalah kuat dan mudah dipindah-pindahkan. Tanaman yang akan ditanam sebaiknya disesuaikan dengan

Tanaman Vertikultur dari bambu Tanaman Vertikultur dari paralon

Page 20: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

20

kebutuhan dan memiliki nilai ekonomis tinggi, berumur pendek, dan berakar pendek. Tanaman sayuran yang sering dibudidayakan secara vertikultur antara lain selada, kangkung, bayam, pokcoy, caisim, kemangi, tomat, pare, kacang panjang, mentimun dan tanaman sayuran daun lainnya.

Untuk tujuan komersial, pengembangan vertikultur ini perlu dipertimbangkan aspek ekonomisnya agar biaya produksi jangan sampai melebihi pendapatan dari hasil penjualan tanaman. Sedangkan untuk hobi, vertikultur dapat dijadikan sebagai media kreativitas dan memperoleh panenan yang sehat dan berkualitas.

Pembuatan wadah tanam vertikultur Contoh salah satu wadah tanam dibuat dari dua batang bambu

yang masing-masing panjangnya 120 cm, dengan pembagian 100 cm untuk wadah tanam dan 20 cm sisanya untuk ditanam ke tanah. Pada setiap bambu akan dibuat lubang tanam sebanyak 10 buah. Bambu dipilih yang batangnya paling besar, lalu dipotong sesuai dengan ukuran yang ditetapkan. Semakin bagus kualitas bambu, semakin lama masa pemakaiannya. Di bagian 20 cm terdapat ruas yang nantinya akan menjadi ruas terakhir dihitung dari atas. Semua ruas bambu kecuali yang terakhir dibobol dengan menggunakan linggis supaya keseluruhan ruang dalam bambu terbuka. Di bagian inilah nantinya media tanam ditempatkan. Untuk ruas terakhir tidak dibobol keseluruhan, melainkan hanya dibuat sejumlah lubang kecil dengan paku untuk sirkulasi air keluar wadah.

Selanjutnya dibuat lubang tanam di sepanjang bagian 100 cm dengan menggunakan bor listrik. Dapat juga menggunakan alat lain seperti pahat untuk membuat lubang. Lubang dibuat secara selang-seling pada keempat sisi bambu (asosiasikan permukaan bambu dengan bidang kotak). Pada dua sisi yang saling berhadapan terdapat masing-masing tiga lubang tanam, pada dua sisi lainnya masing-masing dua lubang tanam, sehingga didapatkan 10 lubang tanam secara keseluruhan. Setiap lubang berdiameter kira-kira 1,5 cm, sedangkan jarak antar lubang dibuat 30 cm.

8.2. Budidaya Sayuran Dataran Rendah a. Cabe

Cabe merah (Capsicum annum) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang bernilai ekonomis tinggi dan cocok untuk dikembangkan di daerah tropika seperti di Indonesia. Cabe sebagian

Page 21: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

21

besar digunakan untuk konsumsi rumah tangga dan sebagiannya untuk ekspor dalam bentuk kering, saus, tepung dan lainnya. Komoditi tersebut banyak diusahakan di lahan kering baik dataran tinggi maupun dataran rendah. Cabe merah dapat dibudidayakan di dataran rendah maupun dataran tinggi, pada lahan sawah, pekarangan atau tegalan dengan ketinggian 0-1000 m dpl. Tanah yang baik untuk pertanaman cabe adalah yang berstruktur remah atau gembur, subur, banyak mengandung bahan organik, pH tanah antara 6-7.

Kandungan air tanah juga perlu diperhatikan. Tanaman cabe yang dibudidayakan di sawah sebaiknya ditanam pada akhir musim hujan, sedangkan di tegalan ditanam pada musim hujan. Beberapa varietas cabe non hibrida spesifik dataran rendah yang dihasilkan Badan Litbang Pertanian antara lain:

No Nama Varietas Potensi

Hasil (ton/ha)

Panjang diameter

buah (cm/cm)

Ketahanan terhadap penyakit

Ketahanan terhadap

hama

Adaptasi

1 Tombak-1 (K) 19-22 13/1,5 Antraknos Lalat buah DT – DR 2 Tombak-2 (K) 11 9,8/1,3 Antraknos Lalat buah DT – DR 3 Cemeti-1 (K) 8,5 12/0,8 Antraknos Lalat buah DT – DR 4 Tampar-1 (K) 14,3 15,6/0,7 Layu +

Antrknos - -

5 Tampar-2 (K) 15,5 13,2/1,3 Layu + Antrknos

- -

6 Kriting Bkt Tinggi

30 18/0,1 Antraknos + busuk Batang

- -

7 Laris (B) 12 14,5/0,9 Antraknos + busuk daun

- DR – DT

8 Tanjung-1 (K) 18,5 10,9/1,2 - Tungau DR – DT 9 Tanjung-2 (B) 19,5 11,2/1,3 Antraknos - DR – DT 10 Lembang-1 (K) 19 11,2/1,3 Antraknos - DM – DT

Page 22: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

22

Tahapan Budidaya

Penanganan Bibit Cabe di KBI BPTP Bengkulu

Persemaian

• Untuk memperoleh bibit yang baik umumnya dilakukan penyemaian benih di tempat persemaian, kemudian dilakukan penyapihan (pembumbungan) sebelum ditanam di lapangan.

• Tempat persemaian diberi naungan atap plastik transparan, dan atap menghadap ke timur.

• Media persemaian terdiri dari campuran tanah, kompos, dan sekam (1:1:1), diayak sehingga mendapatkan struktur tanah yang halus dan masukkan dalam plastik persemaian ukuran 6 x 10 cm.

• Benih dimasukkan di tengah media persemaian kemudian ditutupi tipis tanah halus dan disiram. Lalu ditutupi lagi dengan daun pisang atau karung basah.

• Setelah benih berkecambah (7-8 hari) tutup daun pisang atau karung dibuka.

• Penyiraman dilakukan secukupnya tidak terlalu basah atau kering. • Setelah membentuk 2 helai daun (12-14 hari) bibit disemprot

dengan insektisida berbahan aktif fipronil 50 gr/l, dosis penyemprotan 0,5 ml per liter

• Persemaian juga disiangi dengan cara mencabut gulma yang tumbuh.

• Bibit yang tampak terserang hama atau penyakit dibuang dan dimusnahkan.

• Sebelum dipindah ke lapangan atau media tanam, dilakukan penguatan bibit dengan cara membiarkan bibit menerima langsung sinar matahari dan mengurangi penyiraman secara bertahap. Penguatan bibit dilakukan selama 7 hari.

• Bibit siap ditanam setelah berumur 3-4 minggu. Bibit tersebut sudah membentuk 4-6 helai daun, dan tinggi 5-10 cm.

Page 23: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

23

Penyiapan Lahan Bedengan • Untuk lahan pekarangan: lahan diolah sedalam 30-40 cm sampai

gembur, dibuat bedengan dengan lebar 1-1,2 m, tinggi 30 cm, jarak antar bedeng 30 cm. Dibuat garitan-garitan atau lubang tanam dengan jarak tanam (50-60 cm) x (40-50 cm).

Polybag Komposisi media tanam terdiri dari tanah : kompos : sekam dengan perbandingan 2:2:1. Penggunaan sekam bertujuan untuk memperbaiki drainase sehingga air tidak tergenang dalam polybag. Polybag yang dipakai berukuran 35 cm x 35 cm yang telah diberi lubang kemudian media diisi sebanyak ¾ dari volume polybag lalu disiram dan dibiarkan selama 5-7 hari agar media tanam lebih siap.

Penanaman • Pemilihan waktu tanam yang tepat sangat penting, terutama

berhubungan dengan ketersediaan air, curah hujan, temperatur, dan gangguan hama/penyakit.

• Pada penanaman polybag dapat ditanam dua bibit. • Pada lahan bedengan waktu tanam yang baik pada awal musim

hujan, Sebelum tanam, garitan-garitan yang telah disiapkan diberi pupuk kandang atau kompos, dengan cara dihamparkan pada garitan. Di atas pupuk kandang atau kompos diletakkan sebagian pupuk buatan, kemudian diaduk dengan tanah.

• Bedengan kemudian disiram dengan air sampai kapasitas lapang (lembab tapi tidak becek).

• Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari, satu-dua tanaman per lubang.

Pemulsaan Penggunaan mulsa pada budidaya cabe merupakan salah satu

usaha untuk memberikan kondisi lingkungan pertumbuhan yang baik.

Mulsa dapat memelihara struktur tanah tetap gembur, memelihara kelembaban dan suhu tanah. Juga akan mengurangi pencucian hara, menekan gulma dan mengurangi erosi tanah.

Mulsa plastik hitam perak dapat digunakan untuk penanaman cabe, dipasang sebelum tanam cabe.

Page 24: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

24

Penggunaan mulsa plastik hitam perak dapat meningkatkan hasil cabe, mengurangi kerusakan tanaman karena hama trips dan tungau, dan menunda insiden virus.

Penggunaan mulsa jerami setebal 5 cm (10 ton/ha) juga dapat meningkatkan hasil cabe, tetapi mulsa jerami sebaiknya digunakan pada musim kemarau, dipasang 2 minggu setelah tanam.

Pemeliharaan Tanaman • Selain pupuk kandang/kompos, dapat ditambahkan pupuk kimia

dalam jumlah terbatas misalnya NPK (10 gram) dilarutkan dalam 1 liter air. Pupuk dikocorkan sebanyak 1 gelas air mineral kecil (250 ml) per polybag/lubang tanam, diusahakan tidak terkena batang tanaman. Tanaman di pupuk 1 kali setiap 2 minggu.

• Selain pemupukan sebaiknya dilakukan pewiwilan, pengajiran dan pengikatan, penyiraman, penyiangan serta pengendalian hama dan penyakit.

• Pewiwilan dilakukan terhadap tunas samping yang muncul sebelum pembungaan agar tanaman tumbuh besar terlebih dahulu. Ajir ditancapkan dalam polybag disamping tanaman pada jarak 10 cm dari pangkal batang. Pengikatan dilakukan pada ajir membentuk angka “8“ sehingga tidak menghambat pertumbuhan batang. Pengikatan dilakukan pada ajir sebanyak tiga simpul setiap tanaman yaitu: dibawah cabang Y pada umur 10-15 hst, diatas cabang Y umur 30-40 hst dan pada waktu pembesaran buah 50-60 hst.

• Penyiraman dilakukan setiap hari. • Penyiangan dilakukan bersamaan dengan pemupukan yaitu setiap 2

minggu sekali dengan mencabut rumput/gulma di sekitar tanaman cabe.

• Hama yang dominan menyerang adalah kutu daun, thrips dan lalat buah sedangkan penyakit yang timbul diantaranya layu bakteri dan virus mozaik yang menyebabkan stagnasi dan kematian tanaman. Untuk mengendalikan hama lalat buah dapat digunakan perangkap yang telah diolesi oleh lem yang mengandung “eugenol“ untuk menarik lalat buah yang ditempatkan setiap sudut lokasi pertanaman cabe dalam polybag.

Page 25: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

25

Panen • Cabe merah dapat di panen pertama kali pada umur 70-75 hari

setelah tanam untuk dataran rendah dengan interval panen 3-7 hari.

• Buah rusak yang disebabkan oleh lalat atau antraknosa segera dimusnahkan.

• Buah yang akan dijual segar dipanen matang. Buah yang dikirim untuk jarak jauh dipanen waktu buah matang hijau. Buah yang akan dikeringkan dipanen setelah matang penuh.

• Tempat penyimpanan harus kering, sejuk dan cukup sirkulasi udara.

Penanaman Tanaman Cabe dalam Polybag

Page 26: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

26

Analisis Usaha tani cabe per hektar

Harga URAIAN Volume Satuan Total

A Biaya Produksi 1 Benih (sachet) 18 85,000 1,530,000

Pupuk 10,618,478 Organik (kg) 10,000 500 5,000,000 Urea (kg) 500 1,960 980,000 TSP (kg) 250 2,400 600,000 Dolomit (kg) 2,500 500 1,250,000

2

KCl (kg) 250 4,600 1,150,000 Obat 4,637,500 insektisida (ml) 7,000 400 2,800,000

3

fungisida (ml) 5,250 350 1,837,500 Biaya variabel lain 9,475,000 Mulsa (gulung) 20 435,000 8,700,000 bambu 70 10,000 700,000

4

tali rafia (gulung) 5 15,000 75,000 Tenaga Kerja (HOK) 24,000,000 Olah Tanah 82 60,000 4,920,000 Tanam 35 60,000 2,100,000 Pemupukan 25 60,000 1,500,000 Penyemprotan 80 60,000 4,800,000

5

Panen 178 60,000 10,680,000 Total A 48,730,978

Nilai Produksi B - Produksi buah (kg) 26,000 10,000 260,000,000

Total B 42,675,000 C Nilai Pendapatan (B-A) 211,269,022

Nilai Efisiensi R/C 5.34 B/C 4.34 ROI 253%

D

BEP (RP/kg) 1874.3 Sumber: literature Keterangan: Populasi Tanaman = 20,000 Jarak Tanam (cm) = 60 x 70 Biaya Produksi (Rp/pohon) = 2,436.55 Produktivitas (kg/pohon) = 1.3 Penerimaan (Rp/pohon) = 13,000.00 Pendapatan (Rp/pohon) = 10,563.45 Umur Produktif (bulan) = 7

Page 27: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

27

b. Tomat

Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum) adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae. Tomat merupakan tanaman semusim, dapat tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter. Tanaman ini dapat diusahakan di dataran rendah maupun dataran tinggi. Persyaratan tumbuhnya: tanahnya gembur, porus dan subur, tanah liat yang sedikit mengandung pasir dan pH antara 5 – 6; curah hujan 750-1250 mm/tahun, serta kelembaban cukup.

Tahapan Budidaya

Persemaian • Siapkan media tanam yang merupakan campuran tanah, pupuk

kandang, dan sekam dengan perbandingan 1:1:1, ayak dengan saringan kasar.

• Masukkan dalam polybag plastik ukuran 6 X 10 cm. • Selama dalam persemaian lakukan penyiraman setiap sore hari. • Masukkan benih satu per satu, tutup dengan karung basah selama 3

hari. • Setelah benih berumur 8-10 hari di persemaian, pilih bibit yang

baik, tegar dan sehat dan pindahkan dari rumah semai untuk mendapatkan sinar matahari langsung.

Tanam • Siapkan bedengan lebar 120-160 cm untuk barisan ganda dan 40-

50 cm untuk barisan tunggal, panjang disesuaikan kondisi lahan. • Buatlah parit selebar 20-30 cm diantara bedengan dengan

kedalaman 30 cm untuk pembuangan air. • Campurkan kompos yang telah disiapkan, pada setiap lubang

tanam yang disiapkan.

Page 28: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

28

• Apabila menggunakan polybag, siapkan media tanam, tanah 2 bagian, kompos 2 bagian dan sekam 1 bagian dicampur merata. Isikan sampai ¾ bagian dan bibit ditanam.

• Apabila ditanam di bedengan, pindahkan bibit tanaman yang telah berumur 3 minggu dengan jarak tanam 60 X 60 cm dalam barisan.

Pemeliharaan • Sebagai stimulant pertumbuhan, berikan tambahan pupuk NPK 1

gelas air mineral dilarutkan dalam 1 ember air. Siramkan 1 gelas air mineral larutan pupuk NPK di sekitar tanaman, lakukan hal yang sama setelah 2 minggu.

• Pada saat tanaman mulai berbunga dapat dipupuk dengan gandasil B sesuai anjuran dalam label.

• Apabila dijumpai jamur, atau terjadi serangan daun, lakukan penyemprotan dengan pestisida nabati (larutan daun sirsak) atau larutan Trico G sesuai anjuran dalam label, atau 1 genggam Trico G dan 1 genggam guladilarutkan dalam 1 liter air (1 ember kecil) dan siramkan di seputar tanaman.

• Lakukan penyiraman setiap hari.

Panen • Tomat dapat di panen pertama kali pada umur 70-75 hari setelah

tanam untuk dataran rendah dengan interval panen 3-7 hari. • Buah rusak yang disebabkan oleh lalat atau antraknosa segera

dimusnahkan. • Buah yang akan dijual segar dipanen matang. Buah yang dikirim

untuk jarak jauh dipanen waktu buah matang hijau. Buah yang akan dikeringkan dipanen setelah matang penuh.

• Tempat penyimpanan harus kering, sejuk dan cukup sirkulasi udara.

Page 29: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

29

Analisis Rekomendasi Usahatani Tomat/ha

Harga URAIAN Volume Satuan Total

A Biaya Produksi 1 Benih (gr) 220 17,500 3,850,000

Pupuk 5,501,000 Organik (kg) 9,000 500 4,500,000 Urea (kg) 220 1,200 264,000 TSP (kg) 50 1,600 80,000

2

Dolomit (kg) 438 1,500 657,000 Obat 431,250 Furadan (kg) 25.00 9,250.00 231,250.00

3

insektisida (ml) 200,000.0 Lain-lain 4,400,000 4 bambu 22,000 200 4,400,000

5 Tenaga Kerja (HOK) 9,843,750 Total biaya 24,026,000 Nilai Produksi 109,375,000 Produksi buah/daun (kg) 43,750 2,500 109,375,000 Nilai Pendapatan 85,349,000 Nilai Efisiensi R/C 4.55 B/C 3.55 ROI 355% BEP produksi 9,610.40 BEP harga 549 Keterangan: Jarak tanam (cm) = 60x70 Populasi per hektar (tanaman) = 23,810 Biaya produksi per polibag (Rp) = 2000 Produksi per polibag (Kg) = 1.84 Harga jual (Rp/kg) = 2500 Penerimaan per polibag (Rp) = 4,594 Pendapatan per polibag (Rp) = 2,594 BEP harga per polibag (Rp/kg) = 1,088 BEP produksi per polibag kg) = 0.8

Page 30: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

30

c. Kangkung

Kangkung (Ipomoea reptans) terdiri dari 2 jenis, yaitu kangkung darat dan Kangkung air yang tumbuh secara alami di sawah, rawa atau parit-parit. Kangkung air memiliki ciri berbunga putih kemerah-merahan, batang berwarna hijau dan berdaun besar, dan memiliki biji lebih sedikit daripada kangkung darat. Kangkung darat memiliki ciri bunga berwarna putih bersih, batang berwarna putih kehijau-hijauan, batang dan daun lebih kecil daripada kangkung air dan lebih banyak berbiji daripada kangkung air.

Ada beberapa varietas Kangkung antara lain Bangkok LP1, Serimpi, Large Leaf, Kangkung Grand, Kangkung Bisi, Kangkung Sutera, dan Kangkung Bisi.

Kangkung dapat tumbuh pada tanah lempung sampai lempung berpasir, gembur dan mengandung bahan organik, dengan pH tanah optimum 5,5 - 6,5. Kangkung dapat hidup dengan baik pada tanah dengan ketinggian 50 - 500 m di atas permukaan laut (dpl), lokasi terbuka, dan memperoleh sinar matahari langsung. Namun demikian kangkung juga bisa ditanam di tanah rawa yang drainase airnya tidak lancar.

Tahapan Budidaya

Penanaman Kangkung dalam Bedengan

Persiapan Lahan Tanah dibersihkan dari gulma dan dicangkul sedalam ± 20 cm untuk membalik dan memecah agregat tanah. Buat bedengan dengan lebar 100 cm, tinggi 25-30 cm dan panjang menyesuaikan lahan. Dibedengan ditambahkan pupuk kandang/ kompos sebanyak 1 Kg/m2.

Page 31: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

31

Penanaman

• Dibuat alur-alur melintang pada bedengan dengan menggunakan sebilah bambu atau kayu. Kedalaman alur 1,5 - 2 cm, jarak antar alur 10-15 cm.

• Tanam benih di alur yang sudah dibuat dengan cara menebar benih di lubang alur dengan kerapatan 1 – 2 biji per cm.

• Timbun alur penanaman dengan tanah tipis (0,5 cm).

Pemeliharaan • Periksa tanaman setiap hari. • Setiap hari dilakukan penyiraman sebanyak 2 kali pada pagi dan

sore hari. • Perlu dilakukan penyiangan pada umur tanaman 7 HST. • Sebagai tambahan, lakukan pemupukan dengan pupuk urea

sebanyak 2 Kg/100 m2 pada umur tanaman 7 HST.

Panen Panen dilakukan dengan mencabut batang kangkung hingga

akar pada umur tanaman 20 - 30 HST. Lakukan panen pada sore hari, pada bedengan 10 m2 diperkirakan akan menghasilkan 16 kg setiap panen.

Page 32: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

32

Analisis Rekomendasi Usahatani Kangkung

Harga URAIAN Volume Satuan Total

A Biaya Produksi 1 Benih (kg) 40 35,000 1,400,000

Pupuk 5,840,000 Organik (kg) 10,000 500 4,800,000 SP-36 (kg) 100 2,000 200,000 Urea (kg) 100 1,800 180,000

2

KCl 100 6,600 660,000 Tenaga Kerja (HOK) 8,125,000 Olah Tanah 52 60,000 3,125,000 Tanam 26 30,000 780,000 Pemupukan 2 30,000 60,000

3

Panen 208 20,000 4,160,000 Total biaya 15,365,000 Nilai Produksi Produksi daun (kg) 20,000 2,000 40,000,000 Nilai Pendapatan 24,635,000 Nilai Efisiensi R/C 2.60 B/C 1.60 ROI 160% BEP (RP/kg) 768.3 BEP Produksi 7,682.5 Keterangan: Jarak tanam = 15 x 5 cm Populasi per hektar = 1,333,333 Populasi per bedeng = 2,667 Biaya produksi per bedeng (ukuran 20 m2) = 30,730 Penerimaan per bedeng = 80,000 Pendapatan per bedeng = 49,270 Harga jual (Rp/kg) = 2,000 Produksi per bedeng (kg) = 40 BEP harga / bedeng = 768.25 BEP produksi/ bedeng = 15.365

Page 33: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

33

d. Bayam

Bayam merupakan tanaman sayuran yang dikenal dengan nama ilmiah Amaranthus spp. Kata "amaranth" dalam bahasa Yunani berarti "everlasting" (abadi). Tanaman bayam dipromosikan sebagai bahan pangan sumber protein, terutama untuk negara-negara berkembang.

Jenis bayam budidaya dibedakan 2 macam yaitu: Bayam cabut dan Bayam Tahun. Bayam dapat tumbuh sepanjang tahun, dimana saja baik di dataran rendah, maupun di dataran tinggi. Pertumbuhan paling baik pada tanah subur dan banyak sinar matahari. Suhu yang paling baik 25oC - 35oC dan pH tanah antara 6-7. Waktu tanam terbaik pada awal musim hujan atau pada awal musim kemarau.

Varietas bayam yang banyak dibudidayakan dan mempunyai nilai komersil yang tinggi antara lain: Cummy, Green, Lake, Strayful, varietas bayam unggul ada 7 macam; Giti Hijau, Giti Merah, Maksi, Raja, Betawi, Skop dan Hijau. Sedangkan Varietas bayam cabut unggul adalah Cempaka 10 dan Cempaka 20.

Benih • Bayam dikembangkan melalui biji. • Biji bayam yang dijadikan benih harus cukup tua (± umur 3 bulan)

biji dipanen pada waktu musim kemarau dan hanya dipilih tandan yang sudah tua.

• Tandan harus dijemur beberapa hari kemudian biji dirontokkan dan dipisahkan dari sisa-sisa tanaman.

• Benih yang baik untuk tanaman bayam adalah: berasal dari tanaman yang sehat, bebas Hama Penyakit, daya kecambah 80 %, dan memiliki kemurnian yang tinggi.

• Benih bayam yang tua dapat disimpan selama satu tahun. Benih bayam tidak memiliki masa Dormansi.

• Kebutuhan benih adalah sebanyak 5-10 Kg/ha atau 0.5-1 gr/m2.

Tahapan Budidaya Persiapan Lahan

• Lahan dicangkul sedalam 20-30 cm supaya gembur. • Buat bedengan dengan arah membujur dari Barat ke Timur agar

mendapatkan cahaya penuh, Lebar bedengan sebaiknya 100-150 cm dengan tinggi 25-30 cm sedangkan untuk panjang bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan. Jarak antar bedengan 20-30 cm.

Page 34: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

34

• Pemberian pupuk kandang dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah. Jumlah pupuk kandang 1 kg/m2.

Tanam Penanaman atau penaburan benih bayam dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu; • Ditabur langsung diatas bedengan. Sebelum benih disebar perlu

dicampurkan dengan abu atau pasir kering dengan perbandingan 1 bagian benih: 10 bagian abu atau pasir kering dengan tujuan agar penaburan benih merata dan tidak bertumpuk-tumpuk.

• Ditebar pada larikan/barisan dengan jarak 10-15 cm pada garitan yang dibuat menurut baris sepanjang bedengan. Benih yang sudah ditabur segera ditutup tanah tipis secara merata kemudian disiram dengan menggunakan gembor penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore hari kecuali hari hujan.

• Disemai terlebih dahulu. Keuntungannya tanaman dapat tumbuh dengan baik karena benih diperoleh secara seleksi untuk ditanam. Jarak tanam untuk bayam yang disemaikan adalah antara 60x50 cm atau 80x40 cm jarak tanam dapat disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah.

Pemeliharaan Tanaman • Penjarangan dan Penyulaman

Apabila saat menyebar benih secara langsung di lapangan tidak merata sehingga pertumbuhan jadi mengelompok maka perlu dilakukan penjarangan sekaligus panen perdana.

• Apabila tanaman bayam dihasilkan dari benih yang disemai maka dilakukan penyulaman jika ada yang mati/terserang penyakit.

• Penyiangan, dilakukan apabila tumbuh gulma atau rumput liar lainya. Penyiangan dilakukan bersamaan penggemburan tanah.

• Penyiraman Pada fase awal pertumbuhan, sebaiknya penyiraman dilakukan rutin dan intensif 1-2 kali sehari, terutama dimusim kemarau. Waktu yang paling baik untuk penyiraman tanaman bayam adalah pagi dan sore hari dengan menggunakan alat bantu Gembor agar siramannya merata. Untuk tanaman muda membutuhkan air 4 liter/m2/hari dan menjelang dewasa membutuhkan air sekitar 8 liter/m2/hari.

Page 35: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

35

Penyiraman Tanaman Bayam

• Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Jenis hama yang sering menyerang tanaman bayam diantaranya; Ulat Daun, Kutu Daun, Penggorok Daun, Belalang dan Lalat yang dapat dikendalikan dengan pestisida nabati.

Panen • Bayam cabut biasanya dipanen apabila tinggi tanaman kira-kira 15 –

20 cm yaitu pada umur 3 – 4 minggu setelah tanam. • Tanaman dicabut dengan akarnya atau dipotong pangkalnya,

tanaman yang masih kecil diberi kesempatan untuk tumbuh membesar, sehingga panen bayan identik dengan penjarangan.

• Sedangkan bayam petik biasanya mulai dapat dipanen pada umur 1-1,5 bulan dengan interval pemetikan seminggu sekali.

Page 36: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

36

Analisis Rekomendasi Usahatani Bayam per Hektar

Harga URAIAN Volume Satuan Total

A Biaya Produksi 1 Benih (kg) 10 70,000 700,000

Pupuk 7,370,000 Kandang (kg) 10,000 500 5,000,000 Urea (kg) 250 1800 450,000 SP-36 (kg) 300 2000 600,000

2

KCl 200 6600 1,320,000 Tenaga Kerja (HOK) 5,980,000 Olah Tanah 104 30,000 3,120,000 Tanam 26 30,000 780,000

3

Panen 104 20,000 2,080,000 Total biaya 14,050,000 Nilai Produksi Produksi daun (kg) 20,750 2,000 41,500,000 Nilai Pendapatan 27,450,000 Nilai Efisiensi R/C 2.95 B/C 1.95 ROI 195% BEP (RP/kg) 677.1 BEP Produksi 7,025

Keterangan Jarak tanam = 10 x 20 Populasi per hektar = 500,000 Populasi per bedeng = 1,000 Biaya produksi per bedeng (ukuran 20 m2) = 28,100 Produksi per bedeng (kg) = 41.5 Harga jual (Rp/kg) = 2000 Penerimaan per bedeng = 83,000 Pendapatan per bedeng = 54,900 BEP harga / bedeng = 677 BEP produksi/ bedeng = 14.05

e. Terung Terung merupakan sejenis tumbuhan yang dikenal sebagai

sayur-sayuran dan ditanam untuk dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Terung dikenal dengan nama ilmiah Solanum melongena L. adalah merupakan tanaman asli daerah tropis yang cukup dikenal di Indonesia. Sebagai salah satu sayuran pribumi, buah terung hampir selalu ditemukan di pasar tani atau pasar tradisional dengan harga yang relatif murah.

Page 37: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

37

Tahapan Budidaya Persemaian

• Untuk memperoleh bibit yang baik umumnya dilakukan penyemaian benih di tempat persemaian, kemudian dilakukan penyapihan (pembumbungan) sebelum ditanam di lapangan.

• Tempat persemaian diberi naungan atap plastik transparan, dan atap menghadap ke timur.

• Media persemaian terdiri dari campuran tanah, kompos, dan sekam (1:1:1), diayak sehingga mendapatkan struktur tanah yang halus dan masukkan dalam plastik persemaian ukuran 6 x 10 cm.

• Benih dimasukkan di tengah media persemaian kemudian ditutupi tipis tanah halus dan disiram. Lalu ditutupi lagi dengan daun pisang atau karung basah.

• Setelah benih berkecambah (7-8 hari) tutup daun pisang atau karung dibuka.

• Penyiraman dilakukan secukupnya tidak terlalu basah atau kering. • Setelah membentuk 2 helai daun (12-14 hari) bibit disemprot

dengan insektisida berbahan aktif fipronil 50 gr/l, dosis penyemprotan 0,5 ml per liter.

• Persemaian juga disiangi dengan cara mencabut gulma yang tumbuh.

• Bibit yang tampak terserang hama atau penyakit dibuang dan dimusnahkan.

• Sebelum dipindah ke lapangan atau media tanam, dilakukan penguatan bibit dengan cara membiarkan bibit menerima langsung sinar matahari dan mengurangi penyiraman secara bertahap. Penguatan bibit dilakukan selama 7 hari.

• Bibit siap ditanam setelah berumur 3-4 minggu. Bibit tersebut sudah membentuk 4-6 helai daun, dan tinggi 5-10 cm.

Penyiapan Lahan Bedengan • Untuk lahan pekarangan: lahan diolah sedalam 30-40 cm sampai

gembur, dibuat bedengan dengan lebar 1-1,2 m, tinggi 30 cm, jarak antar bedeng 30 cm. Dibuat garitan-garitan atau lubang tanam dengan jarak tanam (50-60 cm) x (40-50 cm).

Polybag • Komposisi media tanam terdiri dari tanah: kompos : sekam dengan

perbandingan 2:2:1. Penggunaan sekam bertujuan untuk

Page 38: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

38

memperbaiki drainase sehingga air tidak tergenang dalam polybag. Polybag yang dipakai berukuran 35 cm x 35 cm yang telah diberi lubang kemudian media diisi sebanyak ¾ dari volume polybag lalu disiram dan dibiarkan selama 5-7 hari agar media tanam lebih siap.

Penanaman • Pemilihan waktu tanam yang tepat sangat penting, terutama

berhubungan dengan ketersediaan air, curah hujan, temperatur, dan gangguan hama/penyakit.

• Pada penanaman polybag dapat ditanam dua bibit. • Pada lahan bedengan waktu tanam yang baik pada awal musim

hujan, Sebelum tanam, garitan-garitan yang telah disiapkan diberi pupuk kandang atau kompos, dengan cara dihamparkan pada garitan. Di atas pupuk kandang atau kompos diletakkan sebagian pupuk buatan, kemudian diaduk dengan tanah.

• Bedengan kemudian disiram dengan air sampai kapasitas lapang (lembab tapi tidak becek).

• Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari, satu – dua tanaman per lubang.

Pemeliharaan Tanaman • Pemupukan; selain pupuk kandang/kompos, dapat ditambahkan

pupuk kimia dalam jumlah terbatas misalnya NPK (10 gram) dilarutkan dalam 1 liter air. Pupuk dikocorkan sebanyak 1 gelas air mineral kecil (250 ml) per polybag/lubang tanam, diusahakan tidak terkena batang tanaman. Tanaman di pupuk 1 kali setiap 2 minggu.

• Selain pemupukan sebaiknya dilakukan pewiwilan, pengajiran dan pengikatan, penyiraman, penyiangan serta pengendalian hama dan penyakit.

• Pewiwilan dilakukan terhadap tunas samping yang muncul sebelum pembungaan agar tanaman tumbuh besar terlebih dahulu. Ajir ditancapkan dalam polybag disamping tanaman pada jarak 10 cm dari pangkal batang. Pengikatan dilakukan pada ajir membentuk angka “8“ sehingga tidak menghambat pertumbuhan batang. Pengikatan dilakukan pada ajir sebanyak tiga simpul setiap tanaman yaitu: dibawah cabang Y pada umur 10-15 hst, diatas cabang Y umur 30-40 hst dan pada waktu pembesaran buah 50 – 60 hst.

• Penyiraman dilakukan setiap hari.

Page 39: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

39

• Penyiangan dilakukan bersamaan dengan pemupukan yaitu setiap 2 minggu sekali dengan mencabut rumput/gulma di sekitar tanaman terung.

Panen Buah pertama dapat dipetik setelah umur 3-4 bulan tergantung dari jenis varietas: - Ciri-ciri buah siap panen adalah ukurannya telah maksimum dan

masih muda. - Waktu yang paling tepat pagi atau sore hari. - Cara panen buah dipetik bersama tangkainya dengan tangan atau

alat yang tajam. - Pemetikan buah berikutnya dilakukan rutin tiap 3-7 hari sekali

dengan cara memilih buah yang sudah siap dipetik.

Page 40: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

40

Analisis Rekomendasi Usahatani Terong Ungu/ha

Harga URAIAN Volume Satuan Total

A Biaya Produksi 1 Benih (gr) 165 25,000 4,125,000

Pupuk 9,998,300 Organik (kg) 16,000 500 8,000,000 Urea (kg) 416 1,800 748,800

2

TSP (kg) 208 6,000 1,249,500 Pestisida 3 Curacron (ml) 24 20,000 480,000 Tenaga Kerja (HOK) 34,080,000 Olah Tanah 75 60,000 4,500,000 Tanam 34 60,000 2,040,000 Penyemprotan 42 60,000 2,520,000

4

Panen 417 60,000 25,020,000 Biaya produksi 48,683,300 Nilai Produksi Produksi buah (kg) 66,500 2,000 133,000,000 Nilai Pendapatan 84,316,700 Nilai Efisiensi R/C 2.73 B/C 1.73 ROI 173% BEP produksi 24,341.65 BEP harga 732.08 Keterangan Jarak tanam (cm) = 60x60 Populasi per hektar (tanaman) = 27,778 Biaya produksi per polibag (Rp) = 2,753 Produksi per polibag (Kg) = 2.39 Harga jual (Rp/kg) = 2,000 Penerimaan per polibag (Rp) = 4,780 Pendapatan per polibag (Rp) = 2,027 BEP harga per polibag (Rp/kg) = 1150 BEP produksi per polibag (kg) = 1.4

Page 41: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

41

f. Sawi

Indonesia memungkinkan dikembangkan tanaman sayur-sayuran

yang banyak bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan bagi manusia. Sehingga ditinjau dari aspek klimatologis Indonesia sangat tepat untuk dikembangkan untuk bisnis sayuran. Di antara tanaman sayur-sayuran yang mudah dibudidayakan adalah caisim (sawi). Sawi sangat potensial untuk komersial dan prospek sangat baik. Ditinjau dari aspek klimatologis, aspek teknis, aspek ekonomis dan aspek sosialnya sangat mendukung, sehingga memiliki kelayakan untuk diusahakan di Indonesia. Sebutan sawi orang asing adalah mustard. Perdagangan internasional dengan sebutan green mustard, chinese mustard, indian mustard ataupun sarepta mustard. Orang Jawa, Madura menyebutnya dengan sawi, sedang orang Sunda menyebut sasawi.

Manfaat sawi sangat baik untuk menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada penderita batuk. Penyembuh penyakit kepala, bahan pembersih darah, memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki dan memperlancar pencernaan. Sedangkan kandungan yang terdapat pada sawi adalah protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C.

Budidaya Tanaman Sawi Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan

budidaya sayuran pada umumnya. Budidaya konvensional di lahan meliputi proses pengolahan lahan, penyiapan benih, teknik penanaman, penyediaan pupuk dan pestisida, serta pemeliharaan tanaman. Sawi dapat ditanam secara monokultur maupun tumpang sari. Tanaman yang dapat ditumpangsarikan antara lain: bawang daun, wortel, bayam, kangkung darat. Sedangkan menanam benih sawi ada yang secara langsung tetapi ada juga melalui pembibitan terlebih dahulu.

Page 42: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

42

Berikut ini akan dibahas mengenai teknik budidaya sawi secara konvensional di lahan.

Benih • Sebelum benih disebar, direndam dengan larutan hangat Previcur N

dengan konsentrasi 0,1% selama ± 2 jam. • Selama perendaman, benih yang mengapung dipisahkan dan

dibuang. Benih yang tenggelam yang digunakan, dipisahkan dan dikering anginkan.

• Kemudian benih disebar secara merata pada bedengan persemaian, dengan media semai setebal ± 7 cm dan disiram. Bedengan persemaian tersebut sebaiknya diberi naungan.

• Media semai dibuat dari tanah, kompos, dan sekam dengan perbandingan 1 : 1 : 1.

• Benih yang telah disebar ditutup dengan media semai, kemudian ditutup dengan daun pisang atau karung goni selama 2 – 3 hari.

• Bibit sawi berumur 7 – 8 hari setelah semai dipindahkan ke dalam bumbunan dan bibit siap ditanam di Kebun pada saat berumur 2 – 3 minggu setelah semai.

Persiapan Lahan Pengolahan tanah secara umum melakukan penggemburan dan pembuatan bedengan. • Tahap-tahap penggemburan yaitu pencangkulan untuk memperbaiki

struktur tanah dan sirkulasi udara dan pemberian pupuk dasar untuk memperbaiki fisik serta kimia tanah yang akan menambah kesuburan lahan yang akan kita gunakan.

• Tanah yang hendak digemburkan harus dibersihkan dari bebatuan, rerumputan, semak atau pepohonan yang tumbuh dan bebas dari daerah ternaungi, karena tanaman sawi suka pada cahaya matahari secara langsung.

• Sedangkan kedalaman tanah yang dicangkul sedalam 20 sampai 40 cm.

• Pemberian pupuk organik sangat baik untuk penyiapan tanah. Sebagai contoh pemberian pupuk kandang yang baik yaitu 1 kg/m2.

• Pupuk kandang diberikan saat penggemburan agar cepat merata dan bercampur dengan tanah yang akan kita gunakan.

• Bila daerah yang mempunyai pH terlalu rendah (asam) sebaiknya dilakukan pengapuran. Pengapuran ini bertujuan untuk menaikkan derajad keasaman tanah, pengapuran ini dilakukan jauh-jauh

Page 43: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

43

sebelum penanaman benih, yaitu kira-kira 2 sampai 4 minggu sebelumnya. Sehingga waktu yang baik dalam melakukan penggemburan tanah yaitu 2 – 4 minggu sebelum lahan hendak ditanam.

• Jenis kapur yang digunakan adalah kapur kalsit (CaCO3) atau dolomit (CaMg(CO3)2).

Penanaman • Bibit yang telah berumur 21 hari setelah semai ditanam pada lubang

tanam yang telah disediakan dengan jarak tanam 20 x 15 cm. • Pupuk yang digunakan berupa pupuk kandang sebanyak 1 kg/m2

diberikan merata di atas bedengan dan diaduk merata dengan tanah.

• Pemberian pupuk kandang dilakukan ± 3 hari sebelum tanam. • Pemupukan susulan menggunakan pupuk urea 0,13 kg/m2 yang

diberikan setelah penyiangan atau ± 2 minggu setelah tanam.

Pemeliharaan Pemeliharaan adalah hal yang penting. Sehingga akan sangat berpengaruh terhadap hasil yang akan didapat. • Penyiraman, penyiraman ini tergantung pada musim, bila musim

penghujan dirasa berlebih maka kita perlu melakukan pengurangan air yang ada, tetapi sebaliknya bila musim kemarau tiba kita harus menambah air demi kecukupan tanaman sawi yang kita tanam. Bila tidak terlalu panas penyiraman dilakukan sehari cukup sekali sore atau pagi hari.

• Tahap selanjutnya yaitu penjarangan, penjarangan dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat.

• Selanjutnya tahap yang dilakukan adalah penyulaman, penyulaman ialah tindakan penggantian tanaman ini dengan tanaman baru. Caranya sangat mudah yaitu tanaman yang mati atau terserang hama dan penyakit diganti dengan tanaman yang baru.

• Penyiangan biasanya dilakukan 2 – 4 kali selama masa pertanaman sawi, disesuaikan dengan kondisi keberadaan gulma pada bedeng penanaman. Biasanya penyiangan dilakukan 1 atau 2 minggu setelah penanaman. Apabila perlu dilakukan penggemburan dan pengguludan bersamaan dengan penyiangan.

• Pemupukan tambahan diberikan setelah 3 minggu tanam, yaitu dengan urea 50 kg/ha. Dapat juga dengan satu sendok teh sekitar

Page 44: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

44

25 gram dilarutkan dalam 25 liter air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan.

Penanaman Vertikultur Langkah-langkah penanaman secara vertikultur adalah sebagai berikut: • Benih disemaikan pada kotak persemaian denagn media pasir. Bibit

dirawat hingga siap ditanaman pada umur 14 hari sejak benih disemaikan.

• Sediakan media tanam berupa tanah, kompos, dan sekam dengan perbandingan 2:2:1 yang dicampur secara merata.

• Masukkan campuran media tanam tersebut ke dalam polybag yang berukuran 20 x 30 cm.

• Pindahkan bibit tanaman yang sudah siap tanam ke dalam polybag yang tersedia. Tanaman yang dipindahkan biasanya telah berdaun 3 – 5 helai.

• Polibag yang sudah ditanami disusun pada rak-rak yang tersedia pada Lath House.

Panen Dalam hal pemanenan penting sekali diperhatikan umur panen

dan cara panennya. Umur panen sawi paling lama 50 hari. Paling pendek umur 40 hari. Terlebih dahulu melihat fisik tanaman seperti warna, bentuk dan ukuran daun. Cara panen ada 2 macam yaitu mencabut seluruh tanaman beserta akarnya dan dengan memotong bagian pangkal batang yang berada di atas tanah dengan pisau tajam.

Page 45: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

45

Analisis Rekomendasi Usahatani Sawi per Hektar

Harga URAIAN Volume Satuan Total

A Biaya Produksi 1 Benih (gr) 350 1,500 525,000

Pupuk 5,450,000 Organik (kg) 10,000 500 5,000,000

2

Urea (kg) 250 1,800 450,000 Pestisida 30,000 3 Decis 2,5 EC 2 15,000 30,000 Tenaga Kerja (HOK) 8,520,000 Olah Tanah 172 30,000 5,160,000 Penyemaian 4 15,000 60,000 Tanam 50 15,000 750,000 Pemupukan 6 30,000 180,000 Penyemprotan 4 30,000 120,000 Pemeliharaan 100 15,000 1,500,000

4

Panen 50 15,000 750,000 Total Biaya 14,525,000 Nilai Produksi Produksi buah/daun (kg) 20,000 1,500 30,000,000 Nilai Pendapatan 15,475,000 Nilai Efisiensi R/C 2.07 B/C 1.07 ROI 107% BEP (Rp/kg) 726.3 BEP Produksi 9,683.33

Keterangan Jarak tanam (cm) = 30x40 Populasi per hektar = 833,333 Populasi per bedeng = 1,667 Biaya produksi per bedeng (ukuran 20 m2) = 29,050 Produksi per bedeng (kg) = 40 Harga jual (Rp/kg) = 1,500 Penerimaan per bedeng = 60,000 Pendapatan per bedeng = 30,950 BEP (Rp/kg) = 726.25 BEP produksi (kg) = 19.37

Page 46: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

46

g. Kol Bunga

Kol bunga putih (Brassica oleracea var. botrytis L. subvar.

cauliflora DC) merupakan tanaman sayur famili Brassicaceae (jenis kol dengan bunga putih kecil) berupa tumbuhan berbatang lunak. Masyarakat di Indonesia menyebut kubis bunga sebagai kol kembang atau blum kol (berasal dari bahasa Belanda Bloemkool). Tanaman ini berasal dari Eropa subtropis di daerah Mediterania. Kubis bunga yang berwarna putih dengan massa bunga yang kompak seperti yang ditemukaan saat ini dikembangkan tahun 1866 oleh Mc.Mohan ahli benih dari Amerika.

Diduga kubis bunga masuk ke Indonesia dari India pada abad ke XIX. Walaupun tanaman ini adalah tanaman dataran tinggi triopka dan wilayah dengan lintang lebih tinggi, beberapa kultivar dapat membentuk bunga di dataran rendah sekitar khatulisiwa. Daerah dataran tinggi (pegunungan) adalah pusat budidaya kubis bunga. Pusat Produksi tanaman ini terletak di Jawa Barat yaitu di Lembang, Cisarua, Cibodas. Tetapi saat ini kubis bunga mulai ditanam di sentra-sentra sayuran lainnya seperti Bukit Tinggi (Sumatera Barat), Pangalengan, Maja dan Garut (Jawa Barat), Kopeng (Jawa Tengah) dan Bedugul (Bali).

Budidaya Tanaman Kol Bunga Iklim

• Kubis bunga merupakan tanaman sayuran yang berasal dari daerah sub tropis. Di tempat itu kisaran temperatur untuk pertumbuhan kubis bunga yaitu minimum 15.5-18 derajat C dan maksimum 24 derajat C.

• Kelembaban optimum bagi tanaman blumkol antara 80-90%.

Page 47: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

47

• Dengan diciptakannya kultivar baru yang lebih tahan terhadap temperatur tinggi, budidaya tanaman kubis bunga juga dapat dilakukan di dataran rendah (0-200 m dpl) dan menengah (200-700 m dpl).

• Di dataran rendah, temperatur malam yang terlalu rendah menyebabkan terjadinya sedikit penundaan dalam pembentukan bunga dan umur panen yang lebih panjang.

Persemaian • Untuk memperoleh bibit yang baik umumnya dilakukan penyemaian

benih di tempat persemaian, kemudian dilakukan penyapihan (pembumbunan) sebelum ditanam di lapangan.

• Tempat persemaian diberi naungan atap plastik transparan, dan atap menghadap ke timur.

• Media persemaian terdiri dari campuran tanah, kompos, dan sekam (1:1:1), diayak sehingga mendapatkan struktur tanah yang halus dan masukkan dalam plastik persemaian ukuran 6 x 10 cm.

• Benih dimasukkan di tengah media persemaian kemudian ditutupi tipis tanah halus dan disiram. Lalu ditutupi lagi dengan daun pisang atau karung basah.

• Setelah benih berkecambah (7-8 hari) tutup daun pisang atau karung dibuka.

• Penyiraman dilakukan secukupnya tidak terlalu basah atau kering. • Setelah membentuk 2 helai daun (12-14 hari) bibit disemprot

dengan insektisida berbahan aktif fipronil 50 gr/l, dosis penyemprotan 0,5 ml per liter

• Persemaian juga disiangi dengan cara mencabut gulma yang tumbuh.

• Bibit yang tampak terserang hama atau penyakit dibuang dan dimusnahkan.

• Sebelum dipindah ke lapangan atau media tanam, dilakukan penguatan bibit dengan cara membiarkan bibit menerima langsung sinar matahari dan mengurangi penyiraman secara bertahap. Penguatan bibit dilakukan selama 7 hari.

• Bibit siap ditanam setelah berumur 3-4 minggu. Bibit tersebut sudah membentuk 4-6 helai daun, dan tinggi 5-10 cm.

Page 48: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

48

Penyiapan Lahan Bedengan • Untuk lahan pekarangan: lahan diolah sedalam 30-40 cm sampai

gembur, dibuat bedengan dengan lebar 1-1,2 m, tinggi 30 cm, jarak antar bedeng 30 cm. Dibuat garitan-garitan atau lubang tanam dengan jarak tanam (50-60 cm) x (40-50 cm).

Polybag • Komposisi media tanam terdiri dari tanah : kompos : sekam dengan

perbandingan 2:2:1. • Penggunaan sekam bertujuan untuk memperbaiki drainase sehingga

air tidak tergenang dalam polybag. • Polybag yang dipakai berukuran 35 cm x 35 cm yang telah diberi

lubang kemudian media diisi sebanyak ¾ dari volume polybag lalu disiram dan dibiarkan selama 5-7 hari agar media tanam lebih siap.

Penanaman • Pemilihan waktu tanam yang tepat sangat penting, terutama

berhubungan dengan ketersediaan air, curah hujan, temperatur, dan gangguan hama/penyakit.

• Pada penanaman polybag dapat ditanam dua bibit. • Pada lahan bedengan waktu tanam yang baik pada awal musim

hujan, Sebelum tanam, garitan-garitan yang telah disiapkan diberi pupuk kandang atau kompos, dengan cara dihamparkan pada garitan. Di atas pupuk kandang atau kompos diletakkan sebagian pupuk buatan, kemudian diaduk dengan tanah.

• Bedengan kemudian disiram dengan air sampai kapasitas lapang (lembab tapi tidak becek).

• Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari, satu-dua tanaman per lubang

Pemeliharaan • Jika ada tanaman yang rusak atau mati, penyulaman dapat

dilakukan sampai sebelum tanaman berumur kira-kira 2 minggu. • Penyiangan yang bersamaan dengan penggemburan dilakukan

bersama-sama dengan pemupukan susulan yaitu pada 7-10 hari setelah tanam (hst), 20 hst dan 30-35 hst.

• Penyiangan dan penggemburan harus dilaksanakan dengan hati-hati dan jangan terlalu dalam agar tidak merusak akar kubis bunga yang

Page 49: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

49

dangkal. Pada akhir pertumbuhan vegetatif (memasuki masa berbunga) penyiangan dihentikan.

• Perempelan tunas cabang dilakukan seawal mungkin supaya ukuran dan kualitas massa bunga yang terbentuk optimal.

• Segera setelah terbentuk massa bunga, daun-daun tua diikat sedemikian rupa sehingga massa bunga ternaungi dari cahaya matahari.

• Penutupan ini berfungsi untuk mempertahankan warna bunga supaya tetap putih.

Pemupukan • Selain pupuk kandang/kompos, dapat ditambahkan pupuk kimia

dalam jumlah terbatas misalnya NPK (10 gram) dilarutkan dalam 1 liter air. Pupuk dikocorkan sebanyak 1 gelas air mineral kecil (250 ml) per polybag/lubang tanam, diusahakan tidak terkena batang tanaman. Tanaman di pupuk 1 kali setiap 2 minggu.

Pengairan dan Penyiraman • Pengairan dilakukan secara rutin di pagi atau sore hari. Pada musim

kemarau penyiraman dilakukan 1-2 kali sehari terutama pada saat tanaman berada pada fase pertumbuhan awal dan pembentukan bunga.

Panen Ciri dan Umur Panen • Pemanenan dilakukan saat massa bunga mencapai ukuran maksimal

dan mampat. • Umur panen antara 55-100 hari tergantung dari kultivar. • Warna bunga putih bersih, mampat, ukuran bunga sedang 20-25

cm, pengepakan dalam kadus karton.

Cara Panen • Sebaiknya panen dilakukan di pagi atau sore hari dengan cara

memotong tangkai bunga bersama sebagian batang dan daunnya sepanjang 25 cm.

Page 50: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

50

h. Kacang Panjang

Persiapan Lahan • Tanah dicangkul sedalam ± 30 cm dibersihkan dari gulma dan

tanahnya diratakan. • Bila pH tanah kurang dari 5, digunakan kapur pertanian atau

dolomit sebanyak 10 kg/100 m2 pada ± 3 minggu sebelum tanam. • Dibuat bedengan dengan lebar 120 – 150 cm, tinggi ± 30 cm.

Penanaman • Lahan diolah dengan baik sampai gembur. • Setelah diolah, kemudian dibuat bedengan, lebar 120 – 150 cm, dan

lubang tanam dibuat dengan tugal sedalam 3 – 5 cm. • Sebaiknya dalam tiap bedengan hanya memuat 2 baris tanaman. • Jarak tanam 70 x 30 cm. • Tiap lubang ditanami 2 – 3 biji, kemudian ditutup dengan tanah.

Pemeliharaan • Pupuk dasar terdiri atas pupuk kandang 100 kg/100 m2, TSP 1

kg/100 m2, KCl 1 kg/100 m2, dan urea 250 g/100 m2 diberikan pada lubang tanam 3 hari sebelum tanam. Pupuk susulan berupa Urea dengan dosis 250 g/100 m2 diberikan 3 minggu setelah tanam.

• Penyiraman dilakukan setiap hari sampai benih tumbuh. Setelah tinggi tanaman mencapai 25 cm, dipasang ajir/turus dari bambu yang tingginya 2 meter untuk menjaga agar tanaman tidak roboh. Tiap empat buah turus, ujungnya diikat menjadi satu. Batang kacang panjang dililitkan pada masing-masing turus tersebut. Bila tanaman tumbuh terlalu subur, dapat dilakukan pemangkasan daun. Setelah dilakukan pemupukan susulan, dilakukan pengguludan tanaman dengan tinggi ± 20 cm. Penyiangan dilakukan pada umur 3 dan 5 minggu setelah tanam.

Panen dan Pasca Panen • Kacang panjang mulai dipanen setelah berumur 50 – 60 hari setelah

tanam. • Pemanenan dapat dilakukan setiap minggu selama 1 – 2 bulan. • Panen polong muda jangan sampai terlambat dilakukan, karena

akan menyebabkan polong berserat dan liat.

Page 51: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

51

8.3. Budidaya Tanaman Pangan

a. Jagung Manis Persiapan Lahan

• Lahan dibersihkan dari vegetasi, kemudian dicangkul untuk mendapatkan tanah yang gembur.

• Lahan yang gembur di taburi dengan kapur pertanian, kemudian dibentuk bedengan/guludan yang lebarnya 100 cm.

Penanaman • Lahan yang siap tanam dibuat larikan untuk menebarkan pupuk

kandang atau kompos. • Lubang tanam dibuatdari tugal sehingga membentuk jarak tanam

75 x 25 cm atau 70 x 20 cm. • Setiap lubang tanam diisi dengan sebutir benih jagung manis. • Pupuk yang diperlukan 200 kg urea/ha, SP-36 100 kg/ha dan KCL

100 kg/ha. • Umur empat hari setelah tanam (bibit sudah tumbuh) 100 kg

urea/ha + 100 kg SP-36/ha. • Umur 35 hari setelah tanam pemupukan kedua dengan 100 kg

urea/ha + 100 kg KCL/ha. • Pupuk diberikan secara larikan atau di tugalkan pada sisi kanan kiri

batang sejauh 5 – 7 cm.

Pemeliharaan • Pengendalian hama penyakit secara terpadu, artinya penggunaan

racun berdasarkan ada gejala serangan.

• Tanaman jagung membutuhkan air yang cukup untuk pertumbuhan dan memberikan hasil produksi yang baik.

• Air diperlukan saat penanaman, pembungaan (45–55 hari) dan pengisian biji (60–80 hari).

• Perlu diperhatikan drainase yang baik dan hindari tanaman tergenang air.

Page 52: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

52

Panen • Dalam satu batang, jagung manis memiliki satu–tiga tongkol, tapi

untuk menjaga agar buah maksimal satu batang ditinggalkan satu tongkol.

• Sedangkan soleng (buah muda) bisa dipanen dan dijual untuk konsumsi sayur pada umur 50 hari.

• Dengan menjual soleng tersebut, biasanya mampu mengembalikan modal petani untuk pengadaan pupuk dan bibit, sehingga petani mendapatkan keuntungan utuh saat panen.

• Tanaman jagung manis dapat dipanen jika berumur 70 hari.

b. GANYONG (Canna edulis Ker.)

Ganyong bukanlah tanaman yang manja, karena tanaman ini tahan terhadap naungan, dapat tumbuh di segala jenis tanah dan iklim. Tanaman ini tidak membutuhkan syarat yang berat untuk pertumbuhannya. Hanya saja bila menginginkan hasil panen tinggi, harus diperhatikan sifat dan lingkungan hidupnya.

Tempat Tumbuh Seperti telah disebutkan di atas, tanaman ganyong tidak

memerlukan syaratsyarat iklim tertentu yang sulit untuk dipenuhi. Hanya saja tanaman ini tidak tahan di daerah yang anginnya kuat, karena ganyong merupakan tanaman herba atau terna hingga mempunyai batang yang rapuh dan tidak tahan terhadap serangan angin. Pada daerah berangin kuat, tanaman ini sangat memerlukan lajur-lajur pelindung untuk mempertahankan hidupnya. Meskipun ganyong toleran terhadap suhu udara tapi umumnya tanaman ini baru akan tumbuh dengan baik pada ketinggian 0-250 meter dpl. Tetapi hal ini tidak mutlak, karena di Hawai tanaman ini justru berproduksi maksimal pada daerah yang mempunyai ketinggian dibawah 450 meter dpl sementara di Peru, di daerah dengan ketinggian di atas 2.550 meter dpl, ganyong masih mampu tumbuh subur.

Suhu Pertumbuhan ganyong di daerah tropis sangat baik sekali.Di

daerah yang sangat dingin tanaman ini juga dapat hidup, tetapi proses pembentukan umbi untuk menuju dewasa cukup lama. Di daerah yang suhu udaranya pada siang hari sangat tinggi dan pada malam harinya

Page 53: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

53

sangat rendah, tanaman inipun mampu hidup dan berkembang biak dengan baik. Misalnya di daerah Aparimacgorge/Peru. yang pada siang hari bersuhu 32oC dan pada malam hari cuma 7oC. Kenyataannya tanaman ganyong tersebar luas di daerah tersebut.

Curah Hujan Curah hujan merupakan salah satu syarat untuk menunjang

kehidupan suatu tanaman. Tanaman ganyong memerlukan curah hujan yang sedang-sedang saja, tidak terlalu tinggi juga tidak terlalu rendah, sehingga tanaman ini dapat hidup dengan baik di musim kemarau atau didaerah kering. Misalnya di Hawai yang curah hujan tahunannya hanya 112 cm, tanaman mampu tumbuh dengan baik dan hasilnya sangat memuaskan.Jumlah embun juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman ini. Embun yang terlalu banyak sering mengakibatkan kelainan pada pertumbuhan daun dan merusak perkembangan umbinya.

Tanah Setiap tanaman memang menghendaki jenis tanah tertentu.

Tidak demikian halnya dengan tanaman ganyong,yang dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah. Hanya di jenis tanah liat berat sajalah tanaman akan tumbuh kurang baik, karena sistem drainase pada tanah jenis ini biasanya kurang baik. Bila terpaksa harus ditanam pada jenis tanah ini, maka drainasenya harus dibuat memadai. Drainase yang memadai dapat di tempuh dengan cara membuat saluran-saluran air atau ditanam dengan sistem guludan. Apabila ingin mendapatkan hasil yang optimal, maka sebaiknya ganyong ditanam pada tanah lempung berpasir yang kaya humus.

Pemilihan Bibit • Tanaman ganyong dapat diperbanyak secara generatif dan

vegetatif. Secara generatif yaitu dengan menggunakan bijinya, namun sangat jarang dilakukan petani kecuali oleh peneliti, dimana jumlah bijinya relatif sedikit dan umur lebih lama.

• Perbanyakan yang dilakukan petani adalah dengan vegetatif yang menggunakan umbi berukuran sedang dengan tunas 1-2. Kebutuhan bibit per hektarnya ± 2 ton.

• Untuk mencegah kerusakan bibit akibat penyakit busuk umbi sebelum ditanam dapat dilakukan pencelupan bibit pada larutan CuSO4 10 %.

Page 54: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

54

Pengolahan Tanah Alat-alat yang diperlukan

Alat-alat yang digunakan dalam mengolah tanah untuk bertanaman ganyong sangat sedikit sekali, ini karena ganyong tidak ditanaman di lumpur seperti halnya padi. Jadi alat-alat yang digunakan cukup ganco atau garpu dan cangkul. Bila dilahan yang akan ditanami masih terdapat semak-semak, maka sabit juga diperlukan untuk membersihkan semak tersebut.

Teknik Pengolahan Tanah • Pada musim kemarau tanah sebaiknya diganco dulu. Pada saat ini

tanah terbalik dan rumput-rumput terbenam di dalam tanah. Selanjutnya rumput ini akan membusuk dan menjadi bunga tanah.

• Setelah hujan tiba, tanah segera dicangkul dan diratakan. Pengerjaan pengolahan tanah tersebut mengakibatkan tanah menjadi gembur sehingga air dan udara leluasa bergerak di dalamnya. Selain itu penggemburan tanah bisa membuat umbi ganyong leluasa berkembang, sehingga akan diperoleh umbi yang berukuran lebih besar.

• Pada tanah liat berat sebaiknya dibuat guludan agar drainasenya bisa sempurna. Sedang pada jenis tanah yang lain, tanah cukup dibuat bedengan-bedengan.

• Umumnya bedengan ini lebarnya 120 cm dan panjangnya tidak dibatasi. Tinggi bedengan 25,30 cm dan jarak antara satu bedengan dengan bedengan lainnya 30,50 cm.

• Berhubung ganyong senang sekali tumbuh pada tanah yang kaya humus, maka pada saat meratakan tanah dapat diberikan pupuk dasar. Pupuk dasar ini berupa kandang atau kompos sebanyak 25 sampai 30 ton tiap hektar.

Waktu Penanaman Penanaman ganyong biasanya dilakukan saat awal musim hujan,

yaitu antara bulan Oktober sampai Desember.

Jarak Tanam dan Penanaman • Membuat lubang tanam merupakan langkah petama pada tahap ini.

Dalamnya lubang tanaman 12,5-15 cm dibuat secara lajur atau berbaris.

• Jarak tanaman yang digunakan untuk bertanam ganyong sangat tergantung pada jenis dan keadaan tanah yang digunakan sebagai

Page 55: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

55

lahan pertanian. Karena adanya perbedaan tersebut, jenis tanah sangat mempengaruhi kesuburan pertumbuhan tanaman dan umbi.

• Selain berdasarkan jenis tanah, jarak tanam juga diperhitungkan dengan berlandasan populasi optimum tanaman per hektarnya.

• Pada tanah liat dianjurkan menggunakan jarak tanam 90 x 90 cm, dengan jarak barisan 90 cm begitu juga jarak antara barisannya.

• Jika yang tersedia adalah lahan yang masih banyak ditumbuhi oleh rerumputan atau alang-alang, maka sebaiknya digunakan jarak tanam yang lebih lebar lagi yaitu 135 cm x 180 cm, sedang untuk tanah liat berat di gunakan jarak tanam 120 cm x 120 cm.

• Di tanah-tanah pegunungan yang biasanya tanah miring dan sudah dikerjakan menjadi teras-teras, ini sangat menguntungkan, karena selain hasil lahan akan bertambah juga dapat memperkuat teras-teras tersebut. Jarak tanam yang digunakan dalam hal ini adalah 50 cm urut sepanjang tepi teras.

Pemeliharaan • Pemeliharaan tanaman ganyong yang sangat penting adalah

penyiangan, pembumbunan, dan pemupukan. • Penyiangan, kebersihan bedengan atau areal tanaman dari

gangguan gulma perlu sekali diperhatikan, terutama pada masa awal pertumbuhannya. Karena pada masa ini bibit yang mulai bertunas banyak sekali memerlukan air, udara dan unsur-unsur hara serta sinar matahari yang cukup untuk menunjang pertumbuhannya terutama untuk memperbanyak akar. Apabila banyak gulma yang tumbuh, tentu saja sejumlah unsur-unsur hara tersebut digunakan oleh gulma, sehingga pertumbuhan ganyong yang masih muda ini merana.

• Pembumbunan adalah suatu usaha untuk menggemburkan tanah. Tanah yang gembur akan membuat umbi yang terbentuk dapat berkembang dengan leluasa. Pembumbunan dapat dimulai pada saat ganyong berumur 2-2,5 bulan.

• Karena ganyong menyenangi tanah yang gembur, maka pupuk yang sangat diperlukan adalah pupuk kandang atau kompos. Pupuk ini bila perlu dapat diberikan bersamaan dengan pembumbunan.

Pemanenan • Ada bermacam-macam pendapat tentang masa panen umbi

ganyong, ini karena tidak ada batas masa pendewasaan umbi.

Page 56: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

56

Tetapi umumnya pendewasaan umbi dipengaruhi oleh ketinggian daerah tempat hidupnya.

• Pada umur 6-8 bulan setelah tanam, umbi biasanya sudah cukup dewasa dan bisa panen tetapi biasanya belum dapat diambil patinya, tetapi untuk bahan makanan sampingan misalnya direbus atau dibakar.

• Pada dataran tinggi yang umumnya tertimpa hujan hampir sepanjang tahun, masa pendewasaan umbi lebih lama dari pada di dataran rendah. Ini karena pembentukan pati terhambat. Dengan demikian umbi baru bisa dipanen setelah umur satu tahun atau umumnya 15-18 bulan.

• Di dataran rendah, kandungan pati mencapai puncaknya pada umur satu tahun, lebih dari satu tahun justru kandungan patinya berkurang, ini di sebabkan setelah satu tahun musim hujan telah tiba, sehingga pati sebagai cadangan makanan tumbuhan tersebut terurai dan muncullah tunas baru.

• Sebagai patokan yang pasti, umbi dianggap dewasa apabila telah ditandai dengan mengeringnya batang dan daun-daun tanaman.

• Cara pemanenan bisa dilakukan dengan cara pencabutan apabila batang tanaman ganyong belum rapuh, bila telah rapuh dapat dengan cara mencongkelnya dengan tongkat besi, kayu atau sejenisnya.

• Jumlah hasil panenan ganyong berubah-ubah atau sangat tergantung pada perawatan tanaman, jenis tanah dan sebagainya.

c. Ubi Kayu Di Indonesia, ubi kayu (Manihot esculenta) merupakan makanan

pokok ke tiga setelah padi dan jagung. Sedangkan untuk konsumsi penduduk dunia, khususnya penduduk negara-negara tropis, tiap tahun diproduksi sekitar 300 juta ton ubi kayu. Produksi ubikayu di Indonesia sebagian besar dihasilkan di Jawa (56,6%), Propinsi Lampung (20,5%) dan propinsi lain di Indonesia (22,9%). Permasalahan umum pada pertanaman ubikayu adalah produktivitas dan pendapatan yang rendah. Rendahnya produktivitas disebabkan oleh belum diterapkannya teknologi budidaya ubikayu dengan benar seperti belum dilakukan pemupukan baik pupuk an-organik maupun organik (pupuk kandang). Data statistik menunjukkan terjadi penurunan luas areal ubikayu sebesar 10,81% pada tahun 2004 dan 5,08% pada tahun 2005. Dengan berkurangnya luas areal tanaman ubikayu dan meningkatnya

Page 57: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

57

kebutuhan bahan baku ubikayu untuk industri makanan dan bio-etanol sementara produktivitas ubikayu masih rendah, maka solusi yang tepat adalah peningkatan produktivitas per satuan luas. Kerena itu penggunaan sistem tanam double row diharapkan akan menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi kekurangan bahan baku ubikayu di masa mendatang.

Teknologi Budidaya Bahan Tanaman

Tanaman ubi kayu sebagian besar dikembangkan secara vegetatif yakni dengan setek. Jenis bahan tanaman (varietas/klon) ubikayu yang banyak ditanam di Lampung antara lain adalah varietas UJ-3 (Thailand), varietas UJ-5 (Cassesart), dan klon lokal (Barokah, Manado, Klenteng, dan lain-lain). Varietas UJ-3 banyak ditanam petani karena berumur pendek tetapi kadar pati yang lebih rendah sehingga menyebabkan tingginya rafaksi (potongan timbangan) saat penjualan hasil di pabrik. Hasil kajian menunjukkan bahwa penggunaan varietas UJ-5 mampu berproduksi tinggi dan memiliki kadar pati yang tinggi pula. Beberapa varietas atau klon ubikayu yang banyak di tanam antara lain dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Beberapa varietas/klon ubikayu unggulan

Varietas/Klon Umur (bulan)

Kadar Pati (%)

Produksi Sistem Tanam

UJ-3 (Thailand) 8 – 10 25 – 30 35-40 Rapat (70x80 cm)

UJ-5 (Cassesart) 10 - 12 30 - 36 45 - 60 Double row Malang 6 9 – 10 25- 32 35-38 Rapat (70x80

cm)

Barokah (Lokal) 9 – 10 25 – 30 35 – 40 Double row

Cara Tanam

Cara tanam yang banyak digunakan petani: • Sistem tanam rapat dengan jarak tanam 70 x 80 cm. • Cara tanam ini memiliki banyak kelemahan antara lain penggunaan

bahan tanaman dalam jumlah besar (18.000 tanaman/ha) dan produktivitas rendah (18-22 ton/ha).

Page 58: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

58

• Hasil kajian menunjukkan bahwa penggunaan sistem tanam double row dengan variates UJ-5 mampu menghasilkan ubikayu 50-60 ton/ha.

• Adapun cara penanaman ubikayu sistem double row dengan variates UJ-5 mampu menghasilkan ubikayu 50-60 ton/ha.

Adapun cara penanaman ubikayu sistem double row adalah sebagai berikut:

Penggunaan bibit unggul • Setek untuk bibit tanaman adalah varietas UJ-5 yangdiambil dari

tanaman yang berumur lebih dari 8 bulan. • Jumlah bibit per hektar dengan sistem tanam double row

adalah11.700 tanaman. • Panjang setek yang digunakan adalah 20 cm.

Pengolahan tanah • Tanah diolah sedalam 25 cm dapat dilakukan dengan mencangkul,

membajak dengan ternak dan traktor. • Dibuat guludan atau bedengan dengan jarak ganda (double row)

yaitu 80 cm dan 160 cm.

Sistem tanam • Sistem atau cara tanam double row adalah membuat baris ganda

(double row) yakni jarak antar barisan 160 cm dan 80 cm, sedangkan jarak di dalam barisan sama yakni 80 cm.

• Sehingga jarak tanam ubikayu baris pertama (160 cm x 80cm) dan baris kedua (80 cm x 80 cm).

• Penjarangan barisan ini ditujukan agar tanaman lebih banyak mendapatkan sinar matahari untuk proses fotosintesa, sehingga pembentukan zat pati ubikayu di umbi lebih banyak dan ukuran umbi besar-besar.

• Selain itu, diantara barisan berukuran 160 cm dapat ditanami jagung dan kacang-kacangan untuk meningkatkan pendapatan petani.

• Keuntungan lain dari sistem tanam ubikayu double row adalah jumlah bibit yang digunakan lebih sedikit yakni 11.700 tanaman dibandingkan dengan system tanam petani biasa dengan jumlah bibit 17.800 tanaman.

Page 59: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

59

Pemupukan • Dosis pemupukan an-organik per ha yang dianjurkan adalah: 200 kg

Urea + 150 kg SP36 + 100 kg KCl dan 5 ton pupuk kandang. • Pada musim tanam berikutnya dosis pupuk kandang dikurangi

menjadi 3 ton/ha. • Pemupukan Urea dilakukan 2 kali yakni pada umur 1 bulan dan 3

bulan, sedangkan SP36 dan KCl diberikan 1 kali pada umur 1 bulan setelah tanam.

• Pemberian pupuk kandang dilakukan pada sekitar perakaran pada umur 2 minggu setelah tanam.

Pemeliharaan • Penyiangan pertama dilakukan pada umur 3 minggu sampai 1 bulan

setelah tanam. Penyiangan ini dilakukan secara mekanis dengan menggunakan koret.

• Sedangkan penyiangan kedua dilakukan pada umur 3 bulan setelah tanam dengan menggunakan herbisida.

• Penjarangan cabang dilakukan pada umur 1 bulan, dengan jumlah cabang yang dipelihara adalah 2 cabang per tanaman.

Panen dan Pasca Panen • Panen dapat dilakukan pada umur 10 bulan sampai 12 bulan. • Panen dilakukan dengan mencabut ubikayu dan memisahkan umbi

dari batang. • Rata-rata produktivitas ubikayu yang ditanam dengan sistem double

row adalah 45-55 ton/ha. • Secara umum pengolahan pasca panen ubikayu digunakan untuk

membuat tepung tapioka, tepung kasava, kue, mie, dan lain-lain. • Pembuatan tapioka sebagian besar dilakukan oleh parbrik besar

dengan teknologi modern.

8.3. Budidaya Ikan Lele

Jenis Ikan Lele 1. Clarias batrachus dikenal sebagai ikan lele (Jawa), ikan kalang

Sumatera Barat), ikan maut (Sumatera Utara), dan ikan pintet (Kalimantan Selatan)

2. Clarias teysmani dikenal sebagai lele kembang (Jawa Barat), kalang putih (Padang).

Page 60: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

60

3. Clarias melanoderma dikenal sebagai ikan duri (Sumatera Selatan), wais (Jawa Tengah), wiru (Jawa Barat).

4. Clarias nieuhofi dikenal sebagai ikan lindi (Jawa), limbat (Sumatera Barat), kaleh (Kalimantan Selatan).

5. Clarias loiacanthus dikenal sebagai ikan keli (Sumatera Barat), ikan penang (Kalimantan Timur).

6. Clarias gariepinus, yang dikenal sebagai lele dumbo atau King Cat Fish, spesies asing yang berasal Afrika.

Tahap Proses Budidaya Pembuatan Kolam

Ada dua macam/tipe kolam, yaitu bak dan kubangan (kolam galian). Pemilihan tipe kolam tersebut sebaiknya disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Secara teknis baik pada tipe bak maupun tipe galian, pembenihan lele harus mempunyai: 1. Kolam tandon. Mendapatkan masukan air langsung dari luar/sumber

air. Berfungsi untuk pengendapan lumpur, persediaan air, dan penumbuhan plankton. Kolam tandon ini merupakan sumber air untuk kolam yang lain.

2. Kolam pemeliharaan induk. Induk jantan dan bertina selama masa pematangan telur dipelihara pada kolam tersendiri yang sekaligus sebagai tempat pematangan sel telur dan sel sperma.

3. Kolam Pemijahan. Tempat perkawinan induk jantan dan betina. Pada kolam ini harus tersedia sarang pemijahan dari ijuk, batu bata, bambu dan lain-lain sebagai tempat hubungan induk jantan dan betina.

4. Kolam Pendederan. Berfungsi untuk membesarkan anakan yang telah menetas dan telah berumur 3-4 hari. Pemindahan dilakukan pada umur tersebut karena anakan mulai memerlukan pakan, yang sebelumnya masih menggunakan cadangan kuning telur induk dalam saluran pencernaannya.

Persiapan Lahan Proses pengolahan lahan (pada kolam tanah) meliputi: • Pengeringan. Untuk membersihkan kolam dan mematikan berbagai

bibit penyakit. • Pengapuran. Dilakukan dengan kapur Dolomit atau Zeolit dosis 60

gr/m2 untuk mengembalikan keasaman tanah dan mematikan bibit penyakit yang tidak mati oleh pengeringan.

Page 61: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

61

• Perlakuan TON (Tambak Organik Nusantara). untuk menetralkan berbagai racun dan gas berbahaya hasil pembusukan bahan organik sisa budidaya sebelumnya dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100m2. Penambahan pupuk kandang juga dapat dilakukan untuk menambah kesuburan lahan.

• Pemasukan Air. Dilakukan secara bertahap, mula-mula setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami lele.

Pada tipe kolam berupa bak, persiapan kolam yang dapat dilakukan adalah • Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya. • Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati. Pemasukan air

dapat langsung penuh dan segera diberi perlakuan TON dengan dosis sama.

Pemijahan Memijahkan ikan lele/mengawinkan lele tidak sulit. Berikut ini syarat indukan dan perawatan indukan lele agar mau berpijah dan penanganan anakan lele. • Bentuk dan ukuran kolam bervariasi tergantung selera pemilik dan

lokasinya. Perlu diingat ukuran kolam jangan terlalu besar sehingga menyulitkan pemeliharaan kolam.

• Bagian dasar dan dinding kolam sebaiknya dibuat permanen • Pada awal pemeliharaan, minggu ke-1 sampai minggu ke-6 atau

pada saat umur anak lele 7-9 minggu, air kolam harus jernih. • Pada minggu ke-10, kekeruhan air kolam dalam batas-batas

tertentu masih diperbolehkan. Kekeruhan menunjukkan kadar bahan padat yang melayang dalam air.

Syarat indukan jantan: • Kepala indukan jantan lebih kecil dari indukan ikan lele betina. • Warna kulit dada indukan jantan agak tua bila dibanding indukan

betina. • Kelamin jantan menonjol, memanjang ke arah belakang, terletak di

belakang anus, dan warna kemerahan. • Gerakan indukan jantan lincah, tulang kepala pendek dan agak

gepeng. • Perut indukan jantan lebih langsing dan kenyal bila dibanding

indukan ikan lele betina.

Page 62: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

62

• Bila diurut dari bagian perut ke arah ekor indukan lele jantan akan mengeluarkan cairan putih kental (spermatozoa+mani).

• Kulit jantan lebih halus dibanding betina.

Syarat indukan betina: • Kepalanya lebih besar dibanding induk lele jantan. • Warna kulit dada agak terang. • Kelamin berbentuk oval atau bulat daun, berwarna kemerahan,

lubangnya agak lebar, letaknya di belakang anus. • Gerakannya lambat, tulang kepala pendek dan agak cembung. • Perutnya lebih gembung dan lunak. • Bila diurut dari bagian perut ke arah ekor indukan betina akan

mengeluarkan cairan kekuning-kuningan (ovum/telur).

Syarat umum indukan lele yang baik Kulitnya lebih kasar dibanding induk lele jantan. • Induk lele diambil dari lele yang dipelihara dalam kolam sejak kecil

supaya terbiasa hidup di kolam. • Beratnya berkisar antara 100-200 gram dan panjang 20-50 cm,

tergantung tingkat kesuburan badan. • Bentuk badan simetris, tidak bengkok, tidak cacat, tidak luka, dan

gerakannya lincah. • Umur indukan jantan di atas tujuh bulan, sedangkan induk betina

satu tahun. • Frekuensi pemijahan bisa satu bulan sekali, dan sepanjang hidupnya

bisa memijah lebih dari 15 kali dengan syarat makanannya harus mengandung cukup protein.

• Indukan lele siap memijah jika mulai berpasang-pasangan dan berkejar-kejaran. Segera tangkap indukan tersebut dan tempatkan dalam kolam tersendiri untuk dipijahkan.

Perawatan indukan dan anakan lele: • Selama masa pemijahan dan masa perawatan, indukan lele diberi

makanan yang berkadar protein tinggi seperti cincangan daging bekicot, larva lalat (belatung), rayap atau makanan buatan (pelet). Indukan yang memijah membutuhkan pelet dengan kadar protein yang relatif tinggi yaitu kurang lebih 60%. Cacing sutra kurang baik untuk makanan indukan lele karena kandungan lemaknya tinggi. Hentikan pemberian cacing sutra seminggu menjelang perkawinan atau pemijahan.

Page 63: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

63

• Makanan diberikan pagi hari dan sore hari dengan jumlah 5-10% dari berat total ikan.

• Setelah anakan atau benih berumur seminggu, indukan betina dipisahkan. Biarkan indukan jantan menjaga anak-anaknya. Indukan jantan baru bisa dipindahkan apabila anak-anak lele sudah berumur dua minggu.

• Pisahkan indukan yang mulai lemah atau yang terserang penyakit untuk segera diobati.

• Atur aliran air bersih yang masuk 5-6 liter/menit.

Pembudidayaan Membudidayakan ikan lele terbilang sangat mudah dan murah jika melihat syarat hidupnya. Berikut ini adalah syarat hidup ikan lele di kolam dan keramba.

Syarat hidup di kolam 1. Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah

liat/lempung, berlumpur, subur, dan tidak porous (melalukan air). 2. Lahan ideal untuk budi daya lele adalah sawah, kecomberan, kolam

pekarangan, kolam kebun, dan blumbang. 3. Ikan lele hidup dengan baik di daerah dataran rendah sampai

daerah yang tingginya maksimal 700 m dpl. 4. Ketinggian tanah dari permukaan sumber air dan kolam adalah 5-

10%. 5. Lokasi untuk pembuatan kolam harus berhubungan langsung atau

dekat dengan sumber air dan tidak dekat dengan jalan raya. 6. Lokasi kolam hendaknya di tempat yang teduh tetapi tidak berada di

bawah pohon yang daunnya mudah rontok. 7. Pertumbuhan lele optimal pada suhu 20°C atau antara 25-28°C.

Anak lele tumbuh baik pada kisaran suhu antara 26-30°C dan suhu ideal untuk pemijahan 24-28°C.

8. Lele dapat hidup dalam perairan agak tenang dan kedalamannya cukup, sekalipun kondisi airnya jelek, keruh, kotor dan miskin oksigen.

9. Perairan tidak boleh tercemar oleh bahan kimia, limbah industri, merkuri, atau mengandung kadar minyak atau bahan yang dapat mematikan ikan.

10. Perairan ideal untuk lele adalah yang banyak mengandung nutrien dan bahan makanan alami, dan bukan perairan yang rawan banjir.

Page 64: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

64

11. Permukaan perairan tidak boleh tertutup rapat oleh sampah atau daun-daunan hidup, seperti enceng gondok.

Syarat hidup di keramba adalah • Sungai atau saluran irigasi yang tidak curam, mudah

dikunjungi/dikontrol. • Dekat dengan rumah pemeliharanya. • Lebar sungai atau saluran irigasi antara 3-5 meter. • Sungai atau saluran irigasi tidak berbatu-batu, sehingga keramba

mudah dipasang. • Kedalaman air 30-60 cm.

Kolam untuk pendederan • Bentuk kolam pada minggu 1-2, lebar 50 cm, panjang 200 cm, dan

tinggi 50 cm. Dinding kolam dibuat tegak lurus, halus, dan licin, sehingga apabila bergesekan tubuh benih lele tidak akan terluka. Permukaan lantai agak miring menuju pembuangan air. Kemiringan dibuat beda 3 cm di antara kedua ujung lantai, dekat tempat pemasukan air lebih tinggi. Di lantai dipasang paralon dengan diameter 3-5 cm dan panjang 10 m.

• Kira-kira 10 cm dari pengeluaran air dipasang saringan yang dijepit dengan dua bingkai kayu tepat dengan permukaan dalam dinding kolam. Di antara dua bingkai dipasang selembar kasa nyamuk dari bahan plastik berukuran mess 0,5-0,7 mm, kemudian dipaku.

• Setiap kolam pendederan dipasang pipa pemasukan dan pipa air untuk mengeringkan kolam. Pipa pengeluaran dihubungkan dengan pipa plastik yang berfungsi untuk mengatur ketinggian air kolam. Pipa plastik tersebut dikaitkan dengan suatu pengait sebagai gantungan.

• Minggu ketiga, benih dipindahkan ke kolam pendederan yang lain. Pengambilannya tidak boleh menggunakan jaring, tetapi dengan mengatur ketinggian pipa plastik.

• Kolam pendederan yang baru berukuran 100cm x 200cm x 50cm, dengan bentuk dan konstruksi sama dengan yang sebelumnya.

Pemeliharaan kolam/tambak 1. Kolam diberikan kapur 25-200 gram/m2 untuk memberantas hama

dan bibit penyakit. 2. Air dalam kolam/bak dibersihkan satu bulan sekali dengan cara

mengganti semua air kotor tersebut dengan air bersih yang telah diendapkan dua malam.

Page 65: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

65

3. Kolam yang telah terjangkiti penyakit harus segera dikeringkan dan diberikan kapur sebanyak 200 gram/m2 selama satu minggu.

4. Tepung kapur (CaO) ditebarkan merata di dasar kolam, kemudian dibiarkan kering lebih lanjut sampai tanah dasar kolam retak-retak.

Pemupukan • Sebelum digunakan kolam dipupuk dulu. Pemupukan bermanfaat

untuk menumbuhkan plankton hewani dan nabati yang menjadi makanan alami bagi benih lele.

• Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang (kotoran ayam) sebanyak 500-700 gram/m2. Bisa ditambahkan urea 15 gram/m2, TSP 20 gram/m2, dan amonium nitrat 15 gram/m2. Selanjutnya kolam dibiarkan selama tiga hari.

• Kolam diisi kembali dengan air segar. Mula-mula 30-50 cm dan biarkan selama satu minggu sampai warna air kolam berubah menjadi coklat atau kehijauan yang menunjukkan mulai banyak jasad-jasad renik yang tumbuh sebagai makanan alami lele.

• Secara bertahap ketinggian air ditambah, sebelum benih lele ditebar.

Penjarangan Penjarangan adalah mengurangi padat penebaran. Mengapa?

Karena ikan lele tumbuh besar sehingga ratio antara lele dengan volume kolam tidak seimbang.

Apabila tidak dilakukan penjarangan dapat mengakibatkan • Ikan berdesakan, sehingga tubuhnya akan luka. • Terjadi perebutan ransum makanan dan suatu saat dapat memicu

muNculnya kanibalisme (ikan yang lebih kecil dimakan oleh ikan yang lebih besar).

• Lingkungan kolam tidak sehat karena berlebihan CO2 dan NH3, dan O2 kurang sekali sehingga pertumbuhan ikan lele terhambat.

Cara penjarangan pada benih ikan lele • Minggu 1-2, kepadatan tebar 5.000 ekor/m2 • Minggu 3-4, kepadatan tebar 1.125 ekor/m2 • Minggu 5-6, kepadatan tebar 525 ekor/m2

Pakan

Page 66: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

66

• Makanan alamiah lele adalah zooplankton, larva, cacing, serangga air, dan fitoplankton. Ikan lele juga menyukai makanan busuk yang berprotein dan kotoran yang berasal dari kakus.

• Selain makanan alami, lele perlu mendapat makanan tambahan. Lele yang dipelihara di kecomberan dapat diberikan makanan tambahan berupa sisa-sisa makanan dari rumah tangga, daun kubis, tulang ikan dan tulang ayam yang dihancurkan, usus ayam, dan bangkai.

• Selain makanan sisa, makanan tambahan bisa berupa campuran dedak dan ikan rucah dengan perbandingan 9:1 atau campuran bekatul, jagung dan bekicot dengan perbandingan 2:1:1. Jika cukup modal, lele bisa diberikan makanan tambahan pelet.

Pemberian pakan 1. Hari pertama sampai ketiga, benih lele mendapat makanan dari

kantong kuning telur yang dibawa sejak menetas. 2. Hari keempat sampai minggu kedua, benih lele diberi makan

zooplankton yaitu Daphnia dan Artemia yang mengandung protein 60%. Makanan tersebut diberikan dalam jumlah 70% x biomassa setiap hari yang dibagi dalam empat kali pemberian. Makanan ditebar di sekitar tempat pemasukan air. Kira-kira 2-3 hari sebelum pemberian pakan zooplankton berakhir, benih lele harus dikenalkan dengan makanan dalam bentuk tepung yang berkadar protein 50%. Sedikit dari tepung tersebut diberikan kepada benih 10-15 menit sebelum pemberian zooplankton. Makanan yang berupa tepung dapat terbuat dari campuran kuning telur, tepung udang dan sedikit bubur nestum.

3. Minggu ketiga benih lele diberi pakan sebanyak 43% x biomassa setiap hari.

4. Minggu keempat dan kelima benih lele diberi pakan sebanyak 32% x biomassa setiap hari.

5. Minggu kelima benih lele diberi pakan sebanyak 21% x biomassa setiap hari.

6. Minggu ketiga benih lele diberi pakan sebanyak 43% x biomassa setiap hari.

7. Minggu keenam sudah bisa dicoba dengan pemberian pelet apung.

Pelet • Bahan makanan pelet buatan antara lain tepung ikan (27%),

bungkil kacang kedele (20%), tepung terigu (10,5%), bungkil

Page 67: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

67

kacang tanah (18%), tepung kacang hijau (9%), tepung darah (5%), dedak (9%), vitamin (1%), mineral (0,5%).

• Bahan-bahan itu dihaluskan untuk kemudian dicampur menjadi adonan seperti pasta. Adonan kemudian dicetak dan dikeringkan sampai kadar airnya kurang dari 10%.

• Lemak bisa ditambahkan dengan dilumurkan pada pelet sebelum diberikan pada lele. Lumuran minyak juga berfungsi memperlambat pelet tenggelam.

• Pellet mulai diperkenalkan pada ikan lele saat umur enam minggu dan diberikan pada ikan lele 10-15 menit sebelum pemberian makanan yang berbentuk tepung.

• Pada minggu ketujuh dan seterusnya lele sudah dapat langsung diberi makanan yang berbentuk pelet.

• Hindarkan pemberian pakan pada saat terik matahari, karena suhu tinggi dapat mengurangi nafsu makan lele.

Pencegahan penyakit Untuk mencegah terkena penyakit karena bakteri, sebelum

ditebarkan lele yang berumur dua minggu dimasukkan dulu ke dalam larutan formalin dengan dosis 200 ppm selama 10-15 menit. Setelah itu lele akan kebal selama enam bulan. Pencegahan penyakit karena jamur dapat dilakukan dengan merendam lele dalam larutan Malachite Green Oxalate 2,5–3 ppm selama 30 menit.

Panen • Lele sudah bisa dipanen setelah berumur 6-8 bulan, kecuali bila

dikehendaki tetap saja bisa dipanen sewaktu-waktu. Berat rata-rata lele yang siap dipanen sekitar 200 gram per ekor.

• Lele dumbo bisa dipanen setelah berumur 3-4 bulan yang beratnya sudah mencapai 200-300 gram per ekor. Bila dibiarkan 5-6 bulan lagi, lele dumbo akan mencapai berat 1-2 kg per ekor dengan panjang 60-70 cm.

• Pemanenan sebaiknya pada pagi hari supaya lele tidak terlalu kepanasan.

• Bila ingin dipanen seluruh lele, kolam dikeringkan sebagian sebelum ikan ditangkap menggunakan seser halus, tangan, lambit, tangguh atau dengan jaring.

• Bila lele ingin dipancing, biarkan lele lapar lebih dahulu. • Bila menggunakan jaring, pemanenan dilakukan bersamaan dengan

pemberikan pakan sehingga lele mudah ditangkap.

Page 68: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

68

• Setelah dipanen, biarkan selama 1-2 hari di dalam tong atau bak tanpa diberi makan agar bau tanah dan bau amisnya hilang.

• Lele ditimbang dalam waktu singkat dan cukup sekali. • Pembersihan kolam selesai panen.

Setelah ikan lele dipanen, kolam harus dibersihkan dengan cara: 1. Dinding kolam disiram dengan larutan kapur sebanyak 20-200

gram/m2 kolam sampai rata. 2. Lalu kolam disiram dengan larutan formalin 40% atau larutan

permanganat kalikus (PK) dengan cara yang sama. 3. Kolam dibilas dengan air bersih dan dibiarkan kering terkena sinar

langsung agar penyakit yang ada di kolam terbunuh.

IX. PENUTUP

Keberhasilan pemanfaatan lahan pekarangan akan menambah keuntungan bagi pemilik lahan pekarangan, terutama didukung dengan pemilihan komoditas yang tepat dan pemeliharaan yang optimal. Pengetahuan pemilik lahan akan teknik budidaya akan berpengaruh terhadap pemeliharaan tanaman dan hasil produksi. Bimbingan dan arahan dari petugas lapang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pengetahuan para pemilik lahan pekarangan. Pedoman Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan ini diharapkan menjadi acuan bagi petugas lapangan untuk melaksanakan kegiatan di lapangan.

Page 69: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

69

LAMPIRAN

Page 70: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

70

BERBAGAI TANAMAN SAYURAN DALAM BEDENGAN

Page 71: Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/CETAKAN-2010/... · Semoga buku ini dapat menjadi pedoman teknis ... beberapa

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Provinsi Bengkulu

71

BERBAGAI TANAMAN SAYURAN DITANAM SECARA VERTIKULTUR

DALAM POLYBAG, RAK BAMBU, PARALON