petunjuk praktek belajar lapangan

12
PETUNJUK PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN (ACTIVE CASE FINDING) Semua komponen dalam pelayanan terhadap pasien dimulai dengan memberikan pengalaman langsung bertemu dengan pasien yang sesungguhnya. Mahasiswa dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan serta mengembangkan kemampuan dengan mengamati langsung bagaimana interaksi dokter dengan pasien. Pada outpatien Encounters ini mahasiswa diajak untuk mendapatkan pengalaman lapangan dalam pelayanan dokter kepada pasiennya yang mengalami gangguan atau penyakit pada sistim respirasi beserta aspek pencegahannya. Dengan proses PB lapangan ini, diharapkan mahasiswa kedokteran mempunyai : i. Kemampuan untuk mengenal permasalahan sistem respirasi di komunitas secara dini sehingga mahasiswa dapat memberikan feedback kepada preceptor tentang harapan-harapan yang dibutuhkan. ii. Kemampuan untuk melakukan ”clinical thinking : from data to plansetelah mengumpulkan informasi baik dari Catatan Medik, anamnesis pasien, pemeriksaan fisik dan laboratorium penunjang sederhana. iii. Kemampuan dalam mereview historical information dengan memperhatikan : The goal of the visit. Tujuan dari kunjungan rumah ke pasien dan lingkungan disekitarnya.

Upload: rostikawaty-azizah

Post on 18-Sep-2015

217 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

mdul, petunjuk praktek belajar lapangan

TRANSCRIPT

PETUNJUK PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN (ACTIVE CASE FINDING)

Semua komponen dalam pelayanan terhadap pasien dimulai dengan memberikan pengalaman langsung bertemu dengan pasien yang sesungguhnya. Mahasiswa dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan serta mengembangkan kemampuan dengan mengamati langsung bagaimana interaksi dokter dengan pasien. Pada outpatien Encounters ini mahasiswa diajak untuk mendapatkan pengalaman lapangan dalam pelayanan dokter kepada pasiennya yang mengalami gangguan atau penyakit pada sistim respirasi beserta aspek pencegahannya. Dengan proses PB lapangan ini, diharapkan mahasiswa kedokteran mempunyai :i. Kemampuan untuk mengenal permasalahan sistem respirasi di komunitas secara dini sehingga mahasiswa dapat memberikan feedback kepada preceptor tentang harapan-harapan yang dibutuhkan.ii. Kemampuan untuk melakukan clinical thinking : from data to plan setelah mengumpulkan informasi baik dari Catatan Medik, anamnesis pasien, pemeriksaan fisik dan laboratorium penunjang sederhana. iii. Kemampuan dalam mereview historical information dengan memperhatikan : The goal of the visit. Tujuan dari kunjungan rumah ke pasien dan lingkungan disekitarnya. Menilai issue yang aktif atau yang masih menjadi masalah kesehatan. Pengobatan yang sedang dijalankan Hasil pemeriksaan BTA

PERSIAPAN

1. Koordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk menentukan 12 Puskesmas yang akan menjadi tempat kegiatan active case finding2. Koordinasi dengan masing-masing Puskesmas yang telah ditunjuk oleh Dinas Kesehatan mengenai kegiatan active case findinga. Puskesmas menentukan pasien TB dengan BTA (+) yang akan menjadi sukarelawan kegiatanb. Preceptor lapangan berdiskusi dengan mahasiswa mengenai hasil yang telah ditemukan dari kegiatanc. Puskesmas menerima laporan kegiatan mahasiswa (laporan kegiatan yang dibuat oleh mahasiswa bersifat sederhana/seperti laporan presentasi kasus)3. Menentukan pembagian Puskesmas untuk kelompok kegiatan active case finding

PETUNJUK PELAKSANAAN DAN TEKNIS PB LAPANGANA. Tugas Mahasiswa Umum 1). Mahasiswa mengisi daftar hadir 2). Mahasiswa mengenakan jas almamater saat di lapangan 3). Mahasiswa menjaga sopan santun dan etika pergaulan dalam berinteraksi dengan semua pihak.4). Mahasiswa mematuhi aturan-aturan yang berlaku baik di masyarakat, puskesmas, blok maupun jurusan dan peraturan lain yang lebih tinggi di UNSOED Khusus1). Mahasiswa dibagi menjadi 12 kelompok kecil yang terdiri dari 11-12 mahasiswa.2). Selama kegiatan di lapangan, mahasiswa dibimbing oleh seorang perseptor lapangan (petugas puskesmas) sesuai lokasinya masing-masing (lihat pembagian lokasi).3). Sebelum melaksanakan kegiatan, setiap kelompok melakukan briefing dengan preceptor fakultas untuk memperkuat kembali pemahaman mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan di Puskesmas4). Setiap kelompok akan datang ke Puskesmas dengan membawa surat pengantar dari Sekretariat Blok dan 10 pot pemeriksaan dari Laboratorium Mikrobiologi5). Setiap kelompok mahasiswa mendapatkan 1 pasien BTA (+) dari Puskesmas masing-masing (catat nama, alamat, diagnosis), kemudian mendatangi rumah pasien.6). Mahasiswa mengumpulkan informasi tentang pasien dengan cara : a). Anamnesis selengkap-lengkapnya (termasuk riwayat pengobatan penderita)b). Pemeriksaan fisikc). Mengumpulkan sputum SPS (setiap pot diberi label)i. Meminta sputum sewaktu pertamaii. Meninggalkan pot untuk sputum pagi dan koleksi sputumiii. Meminta sputum sewaktu kedua sekaligus mengambil sputum pagi7). Selain memeriksa pasien, setiap kelompok juga melakukan skrining keluarga pasien yang mempunyai gejala batuk atau gejala lain yang mengarah ke arah TB, dengan cara :a). Anamnesisb). Pemeriksaan fisik c). Mengumpulkan sputum SPS (setiap pot diberi label)i. Meminta sputum sewaktu pertamaii. Meninggalkan pot untuk sputum pagiiii. Meminta sputum sewaktu kedua sekaligus mengambil sputum pagi8). Sputum diambil 1-2 ml dimasukkan dalam cup sampel atau botol steril9). Pemeriksaan sputum dilakukan di laboratorium mikrobiologi jurusan kedokteran FKIK pada waktu yang telah ditentukan. Bila tidak langsung diperiksa, sputum disimpan ke dalam lemari es laboratorium mikrobiologi10). Melakukan aktivitas praktikum aktifa). Untuk kelompok dengan 2 orang pasieni. Pada hari pertama setiap kelompok akan mendapatkan 2 pot sputum sewaktu (milik pasien dan keluarga pasien)ii. Mahasiswa absen 1 3 melakukan praktikum aktif pada hari kedua Mahasiswa absen 1 dan 2 memeriksa sputum sewaktu pasien Mahasiswa absen 3 memeriksa sputum sewaktu keluarga pasieniii. Pada hari kedua setiap kelompok akan mendapat 5 pot sputum yang terdiri atas 2 pot sputum pagi, 2 pot sputum sewaktu dan 1 pot koleksi sputumiv. Mahasiswa absen 4 12 melakukan praktikum aktif pada hari ketiga Mahasiswa absen 4 dan 5 memeriksa sputum pagi pasien Mahasiswa absen 6 dan 12 memeriksa sputum sewaktu pasien Mahasiswa absen 7 dan 8 memeriksa koleksi sputum pasien Mahasiswa absen 9 dan 10 memeriksa sputum pagi keluarga pasien Mahasiswa absen 11 memeriksa sputum sewaktu keluarga pasienv. Setiap mahasiswa mencatat hasil kegiatannya sebagai bahan laporanb). Untuk kelompok dengan 3 orang pasieni. Pada hari pertama setiap kelompok akan mendapatkan 3 pot sputum sewaktu (milik pasien dan keluarga pasien)ii. Mahasiswa absen 1 3 melakukan praktikum aktif pada hari kedua Mahasiswa absen 1 memeriksa sputum sewaktu pasien Mahasiswa absen 2 memeriksa sputum sewaktu keluarga pasien 1 Mahasiswa absen 3 memeriksa sputum sewaktu keluarga pasien 2iii. Pada hari kedua setiap kelompok akan mendapat 7 pot sputum yang terdiri atas 3 pot sputum pagi, 3 pot sputum sewaktu dan 1 pot koleksi sputumiv. Mahasiswa absen 4 12 melakukan praktikum aktif pada hari ketiga Mahasiswa absen 4 dan 12 memeriksa sputum pagi pasien Mahasiswa absen 5 memeriksa sputum sewaktu pasien Mahasiswa absen 6 memeriksa sputum pagi keluarga pasien 1 Mahasiswa absen 7 memeriksa sputum sewaktu keluarga pasien 1 Mahasiswa absen 8 memeriksa sputum pagi keluarga pasien 2 Mahasiswa absen 9 memeriksa sputum sewaktu keluarga pasien 2 Mahasiswa absen 10 dan 11 memeriksa koleksi sputum pasienv. Setiap mahasiswa mencatat hasil kegiatannya sebagai bahan laporan11). Membuat laporan kegiatan active case finding , hasil sputum koleksi tidak perlu dimasukkan dalam hasil dan pembahasan (bukan sebagai dasar diagnosis) 12). Mempresentasikan hasil kegiatan

B. Tugas Perseptor lapangan (Puskesmas)1) Puskesmas menentukan pasien TB dengan BTA (+) yang akan menjadi sukarelawan kegiatan2) Mengarahkan dan membimbing mahasiswa melakukan kegiatan di lapangan sesuai lokasi dan pasien yang ditentukan3) Preceptor lapangan berdiskusi dengan mahasiswa mengenai hasil yang telah ditemukan dari kegiatan4) Puskesmas menerima laporan kegiatan mahasiswa (laporan kegiatan yang dibuat oleh mahasiswa bersifat sederhana/seperti laporan presentasi kasus)5) Mengisi daftar hadir C. Tugas Pembimbing fakultas1). Memberi pengarahan sebelum kegiatan lapangan dilaksanakan2). Membimbing pembuatan laporan kegiatan mahasiswa setelah kegiatan lapangan dilakukan3). Menandatangani lembar pengesahan laporan kegiatan mahasiswa4). Menilai presentasi laporan kegiatan mahasiswa sesuai jadwal

D. Format Laporan1). Laporan kelompok berupa hard copy didiskusikan sesuai jadwal dengan pembimbing kelompok2). Format laporan:A. Halaman judula. Judul kegiatanb. Logoc. Pembimbingd. Penyusun (kelompok dan anggota)e. Institusif. Bulan dan tahun pembuatanB. Pendahuluan : Latar belakang, tujuan dan manfaat penulisanC. Dasar Teoria. Definisib. Etiologic. Epidemiologid. Penegakan diagnosise. Penatalaksanaan (kategori)f. Prognosis dan komplikasi D. Kasus E. Pembahasan F. Kesimpulan

E. Presentasi Hasil Kegiatana. Presentasi dilakukan oleh kelas besarb. Bagian pendahuluan, dasar teori dan kesimpulan dipresentasikan oleh perwakilan kelasc. Masing-masing perwakilan kelompok mempresentasikan bagian hasil dan pembahasand. Waktu presentasi adalah 100 menite. Presentasi sudah dalam bentuk kompilasiE. Format penilaian laporan adalah sbb :NO.KETERANGANSKOR MAKSIMALSKORTOTAL SKOR

1.WAKTU PENGUMPULAN LAPORAN

Tepat waktu1010

Tidak tepat waktu0

2.ISI LAPORAN

Komprehensif105 10

Keunikan gagasan155 15

Struktur gagasan155 - 15

Analisis dan sintesis205 - 20

Perumusan simpulan dan saran205 20

3CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA

Sesuai kaidah dan konsisten 1010

Tidak sesuai kaidah dan tidak konsisten5

F. Tabel penilaian hasil pemeriksaan sputum (Penilaian BTA menurut IUAT)PenilaianJumlah kuman yang ditemukan

Disebutkan jumlah kumannya1-9 BTA/ 100 LP

Positif 1 (+)10-99 BTA/ 100 LP

Positif 2 (++)1-10 TA/1 LP

Positif 3 (+++)Lebih dari 10 BTA/1 LP

Lampiran

PENGAMBILAN SPUTUM

1. Sputum dapat diambil setiap saat2. Cara pengambilan sputum : Dapat dilakukan oleh penderita sendiri sputum yang berasal dari paru dan bukan ludah, berupa:(1). Sputum pagi, sputum yang dikeluarkan oleh penderita pada waktu pagi hari ketika bangun tidur(2). Spot sputum, sputum yang dikeluarkan pada saat itu dan(3). Collection sputum, sputum yang keluar dan ditampung selama 24 jam dalam 3 botol steril 3. Sputum diambil 1-2 ml dimasukkan dalam cup sampel atau botol steril 4. Sputum langsung diperiksa di laboratorium, atau dapat dimasukkan lemari es selama 2 minggu

NAMA PUSKESMAS YANG DIGUNAKAN UNTUK ACTIVE CASE FINDING TB BLOK RESPIRASITA. 2010 - 2011

KELOMPOKPUSKESMASPEMBIMBING FAKULTAS

1Sokaraja Idr. Agung Saprasetya Dwi Laksana, M.Sc.PH

2Sokaraja IIdr. M Zaenuri Syamsu Hidayat,Sp.KF,Msi,Med

3Kalibagordr. Joko Setyono, MSc

4Karanglewasdr. Dwi Utami Anjarwati, M.Kes

5Ajibarang Idr. Dwi Arini Ernawati

6Cilongok Idr. Khusnul Muflikhah

7Kembaran Idr. Ika Murti Harini

8Kembaran IIdr. Tri Lestari

9Sumbang Idr. Dwi Adi Nugroho

10Sumbang IIdr. Arini Nur Famila

11Baturaden Idr. Wiwiek Fatchurohmah

12Baturaden IIdr. Viva Ratih Bening Ati