petunjuk latihan olah raga pada pasien dm tipe 2

Download Petunjuk latihan olah raga pada pasien dm tipe 2

If you can't read please download the document

Upload: ishak-majid

Post on 21-Dec-2014

1.540 views

Category:

Health & Medicine


3 download

DESCRIPTION

Latihan olah raga dapat sangat membantu bagi penderita DM type II untuk mengurangi glukosa dalam darah dengan peningkatan penggunaan glukosa dan menambah sensitifitas insulin.........

TRANSCRIPT

  • 1. ISHAK, S.Ft.,Physio TIM PROLANIS PUSKESMAS BANGGAE I 24-12-2012 PETUNJUK LATIHAN/OLAH RAGA PADA PASIEN DM TYPE II

2. MENGENAL LEBIH DEKAT PENYAKIT DM Letak kerusakan pada penyakit DM adalah pada organ pankreas lihat gambar disamping (keterangan gambar dilingkari) terutama pada sel beta pankreas. 3. PROSES TERJADINYA DM MELIBATKAN SUATU SISTEM YG TERDIRI ATAS: Glukosa yg dpt dianalogikan sebagai bahan bakar untuk beraktifitas layaknya bensin pada kendaraan bermotor, Pankreas dpt dianalogikan sebagai pabrik pembuat insulin, Insulin dpt dianalogikan sebagai pengangkut glukosa ke sel, 4. Lanjutan.......... Sel sendiri dpt dianalogikan sebagai pabrik pembuat energi atau tempat menyimpan energi sebagai sumber tenaga yang akan digunakan dalam beraktivitas, Reseptor dpt dianalogikan sebagai penjaga pintu sel ataupun sebagai gembok yang hanya akan terbuka dengan anak kunci yang tepat (insulin). 5. LANJUTAN......... Pada saat kita misalnya meminum air teh atau kopi yang mengandung banyak gula maka setelah diserap kedalam darah, sistem yang hebat tersebut diatas akan mulai bekerja dengan menghitung jumlah glukosa/gula yang ada dalam darah dan apabila diputuskan bahwa jumlah glukosa yang ada dalam darah berlebih maka 6. Lanjutan............ Pankreas (sel beta) akan mengeluarkan hormon insulin untuk mengangkut glukosa menuju sel (otot ataupun hati) untuk disimpan sebagai cadangan energi. Diluar sel terdapat reseptor yang menjaga pintu sel yang hanya akan meloloskan glukosa masuk apabila diangkut oleh insulin, apabila reseptor tidak mengenali insulin atau reseptor tidak peka terhadap insulin maka akan terjadi penumpukan glukosa dalam darah akibat tidak dapat disimpan dalam sel (otot, hati). 7. JENIS-JENIS DM: Gambar A adalah gambar pada sel yang normal dimana terdapat insulin, glukosa serta reseptor pada permukaan luar sel, glukosa bisa masuk kedalam sel untuk disimpan ataupun digunakan sebagai energi dengan perantaraan reseptor insulin. 8. Type DM: (Type 1) Gambar B adalah gambar yang terjadi pada DM type 1 dimana tidak terdapat Insulin sehingga glukosa tidak bisa masuk kedalam sel menyebabkan glukosa tetap berada diluar sel.SEL OTOT ALIRAN DARAH 9. DM Type 2: Gambar C adalah gambar yang terjadi pada DM type 2 terdapat insulin tetapi tidak ada reseptor insulin, sehingga glukosa tidak bisa masuk kedalam sel menyebabkan glukosa tetap berada diluar (dalam peredaran darah)SEL OTOT ALIRAN DARAH 10. GEJALA DM: Gejala Utama (gejala klasik): 1. Poliuria : banyak berkemih. Terjadi karena banyaknya zat gula dalam darah yang mengganggu proses filtrasi ginjal, frekuensi buang air kecil yg berlebihan pada malam hari bisa 4-6 kali. 2. Polidipsi: banyak minum 3. Polifagi : banyak makan 4. Penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya. 11. Lanjutan..... Gejala-gejala tidak khas: 1. Penglihatan kabur. 2. Gatal dikemaluan. 3. Cepat lelah, kurang bertenaga, mengantuk. 4. Luka sulit sembuh. 5. Kaki sering kesemutan/baal. 6. Penurunan fungsi seksual 7. Berat Badan bayi lahir besar 8. Keputihan yang berkepanjangan. 12. PENEGAKAN DIAGNOSA DM TIPE 2: Berdasarkan konsensus pengelolaan DM tipe 2, diagnosa DM ditegakkan melalui 3 cara, yaitu bila ditemukan: 1. Gejala klasik + GDS >200 mg/dl 2. Gejala klasik + GDP >126 mg/dl 3. Tanpa gejala klasik namun GDPP >200 mg/dl *GDS=Gula Darah Sesaat *GDP=Gula Darah Puasa *GDPP=Gula Darah Post Prandial (Gula Darah 2 jam setelah puasa) 13. PRINSIP UTAMA PENGELOLAAN DM DM OLAHRAGA OBAT EDUKASI DIET 14. OLAH RAGA PADA DM : Prinsip Utama dalam melakukan olah raga secara umum pada orang yang mempunyai IMT dan Berat Badan ideal adalah membakar kalori sesuai banyaknya kalori yang masuk kedalam tubuh. Kalori yang masuk harus sama dengan yang dibakar/dipakai. 15. SISTEM ENERGI PADA OLAH RAGA: Sistem energi pada Olah Raga terdiri atas: 1. Sistem ATP-CP 2. Sistem Anaerobik 3. Sistem Aerobik Sistem ATP-CP Olah raga dengan gerakan mendadak Sistem anaerobik digunakan pd olah raga atau aktifitas fisik yang hanya berlangsung selama beberapa menit (90 detik s/d 3 menit). Sistem aerobik digunakan pd olah raga atau aktifitas fisik yang berlangsung diatas 3 menit. 16. SUMBER BAHAN BAKAR OR 1. Karbohidrat terdiri atas: Karbohidrat simpel/sederhana Mis: Permen, gula, syrup, madu dll. Karbohidrat kompleks Makanan yang mengandung karbohidrat kompleks adalah semua makanan yang apabila diolah dapat menghasilkan tepung seperti: beras, jagung, sagu, kentang dll. Perbedaannya adalah karbohidrat simpel mengandung kalori yang tinggi tapi kandungan gizi yg lain kurang. 17. Lanjutan......... 2. LEMAK: Lemak yang terdiri atas lemak hewan ataupun tumbuhan. Lemak berhubungan dengan Kolesterol, Trigliserida, HDL & LDL. 3. PROTEIN Contoh protein adalah daging sapi,ikan, telur, tempe, tahu dll. 18. KEBUTUHAN GIZI dlm OLAH RAGA: Kebutuhan gizi dihitung berdasarkan energi yang masuk dan energi yang keluar. Energi yang masuk adalah energi yang didapatkan dari bahan makanan sumber energi (karbohidrat, lemak, protein serta Vit & mineral). Energi yang keluar adalah energi yang digunakan organ tubuh untuk bekerja dan energi yang digunakan dalam beraktifitas/berolah raga 19. ENERGI MASUK: Karbohidrat kalori= 175 kkal Nasi Roti Kentang Mie Tepung terigu =3/4 gelaspotong sedang =3 =2 biji sedang =1 gelas =5 sendok makan =100 gram =70 gram =210 gram =50 gram =50 gram Protein hewani=95 kkal Ikan segar Bakso Daging kambing Daging sapi Telur =1 potong segar =20 biji kecil =1 potong sedang =1 potong sedang =1 butir =50 gram =100 gram =40 gram 75 kkal =50 gram =75 gram Protein nabati=80 kkal Kacang hijau Kacang kedele Kacang tanah Tahu Tempe =2 sendok makan =2 sendok =2 sendok makan =1 biji besar =2 potong sedang =25 gram =25 gram =20 gram =100 gram =50 gram 20. PENGELUARAN ENERGI: 1. METABOLISME BASAL: Metabolisme basal (Basal Metabolic Rate=BMR) adalah energi yang dibutuhkan tubuh tanpa melakukan aktifitas. Energi digunakan untuk berfungsinya organ tubuh: jantung, paru-paru, ginjal, lambung dll. 21. Lanjutan........... Cara menghitung BMR: 1. Untuk Wanita: Berat Badan x 0,9 kkal x 24 Misal: 55 x 0,9 kkal x 24 = 1188 kkal. 2. Untuk Pria Berat Badan x 1 kkal x 24 Contoh: 65 x 1.0 kkal x 24 = 1560 kkal. 22. 2. Spesifik Dinamic Action(SDA) Spesifik Dinamic Action(SDA) SDA adalah jumlah energi yang dibutuhkan tubuh untuk mengolah makanan, antara lain untuk proses pencernaan makanan dan penyerapan zat-zat gizi oleh usus. Besarnya SDA sekitar 10% BMR 23. 3. ENERGI UNTUK AKTIFITAS: Aktifitas sangat kurang : 40%-50% kkal BMR Aktifitas ringan : 50%-65% kkal BMR Aktifitas sedang/agak berat : 65%-75% kkal BMR Aktifitas sibuk/berat : 75%-100% kkal BMR Contoh: BMR = 1560 + 75%(1170)= 2730 24. 4. ENERGI UNTUK OLAH RAGA: 25. Jenis kegiatan dan Jumlah Kalori 1. Cuci baju = 3,56 Kcal/menit 2. Mengemudi mobil = 2,8 Kcal/menit 3. Mengecat rumah = 3,5 Kcal/ menit 4. Potong kayu = 3,8 Kcal/menit 5. Menyapu rumah = 3,9 Kcal/menit 6. Jalan kaki 3,5 mil/jam = 5, 6-7 Kcal/menit 7. Membersihkan jendela = 3,7 Kcal/menit 8. Berkebun = 5,6 kcal/menit 9. Menyetrika = 4,2 Kcal 26. MENGHITUNG TOTAL ENERGI YANG KELUAR: BMR +SDA + Aktifitas sehari-hari + Aktifitas OR Contoh: Seseorang yang berumur 50 tahun dengan berat 65 melakukan olah raga jalan kaki 8 menit/km selama 30 menit, aktifitas keseharian sedang: BMR (1560)+SDA (156)+ 75% (1170)= 2886 Ditambahkan aktifitas OR =210 (7x30)kkal Total energi= 2886+210=3096 kkal 27. DOSIS LATIHAN: FITT Frekuensi: Berapa sering latihan dilakukan Frekuensi untuk individu dengan kebugaran kurang (tanpa komplikasi) latihan 3 kali seminggu cukup untuk meningkatkan kebugaran. Apabila ingin ditingkatkan Intensitas, Durasi dan Frekuensi harus ditambah. Rendah :3-4 kali seminggu Sedang :5-6 kali seminggu Tinggi : > 6 kali seminggu 28. Lanjutan........... Intensitas : Berapa keras latihan dilakukan: Denyut Nadi Maksimal (DNM) = 220 Umur Denyut Nadi Latihan yang harus dicapai : Denyut Nadi Latihan= 60% - 80% x DNM Jika Usia 50 tahun, maka ; 220 50 = 180 DNM 180 x 60 % = 108 180 x 80 % = 144 Jadi Diabetisi sebaiknya berlatih dengan denyut nadi Latihan 108 144 DPM 29. Mengukur Intensitas dgn Skala Borg: SKALA BORG: dengan skala 6-20 6 Tdk olah raga 7 8 9 Sangat ringan 10 11 Ringan 12 13 Agak berat 14 15 Berat 16 17 Sangat Berat 18 19 Sangat-sangat berat/keras 20 Kerja maksimal Intensitas rendah: 10-11 RPE Intensitas sedang: 12-13 RPE Intensitas tinggi 14-16 RPE Tes lain Talk Test (Tes bicara) -apabila masih bicara dengan lancar dan santai berarti intensitas kurang, -apabila bicara ngos-ngosan dan tidak jelas berarti intensitas tinggi. sangat-sangat ringan 30. Lanjutan.... TIME (waktu): Berapa lamanya latihan dilakukan; Waktu latihan sangat berhubungan dengan Intensitas: apabila intinsitasnya tinggi waktu harus rendah, dan apabila waktunya lama intensitasnya ditingkatkan. Secara umum waktu latihan selama 20-30 menit dapat memberikan efek yg optimal. Pada individu dgn kebugaran kurang 3 x 5 menit sehari dpt bermanfaat. Latihan diatas 45 menit dapat beresiko cedera pada otot. TEKNIK: Jenis latihan apa yang pakai. 31. TES SEBELUM OLAH RAGA: Sebelum melakukan Olah raga lakukan: Tes Berjalan: Berjalan cepat selama 10 menit atau lebih: Kategori I: Apabila tidak bisa berjalan selama 5 menit: Mulai latihan dengan jalan cepat 5 menit, jalan lambat/istirahat 3 menit lanjutkan dengan jalan cepat kembali selama 5 menit Total 13 menit, selama 2 mg. Kategori II Apabila bisa berjalan 5 menit tapi kurang dari 10 menit: Mulai latihan dengan jalan cepat 8 menit, jalan lambat/istirahat 3 menit lanjutkan dengan jalan cepat kembali selama 8 menit Total 19 menit. 32. Lanjutan..... Kategori III Apabila bisa berjalan 10 menit tapi merasa capek & kelelahan. Mulai latihan dengan jalan cepat 10 menit, jalan lambat/istirahat 3 menit lanjutkan dengan jalan cepat kembali selama 10 menit Total 23 menit. Kategori IV Apabila bisa berjalan diatas 10 menit dan merasa segar dan bernapas seperti biasa. Mulai latihan dengan waktu diatas waktu kategori III, selingi jalan cepat dengan jogging selama 30 menit atau lebih. 33. Manfaat Umum Olah Raga 1). Manfaat Fisik: a. Menjaga tekanan darah tetap dalma batas normal. b. Meningkatkan daya tahan tubuh. c. Menjaga berat badan ideal d. Menguatkan tulang dan otot e. Meningkatkan kelenturan tubuh. 2). Manfaat psikis: a. Mengurangi stress b. Meningkatkan rasa percaya diri c. Membangun rasa sportifitas d. Memupuk tanggung jawab e. Membangun kesekawanan sosial. 34. MANFAAT LATIHAN/OR PADA DM: 1. Menjaga kadar glukosa darah dalam batas normal: Meningkatkan sensitifitas reseptor insulin Meningkatkan penggunaan glukosa dalam darah. Meningkatkan massa otot & pembuluh darah kapiler. 2. Meminimalkan/mengurangi komplikasi DM; Hipertensi, Hiperlipidemia (kolesterol, trigliserida, LDL) 35. Penggunaan Glukosa dlm OR Pada saat berolah raga otot tidak membutuhkan insulin untuk mengangkut glukosa, glukosa bisa masuk kedalam sel otot karena proses pemompaan kontraksi otot (masuk dengan sendirinya) 36. PERHATIAN!!! Diabetisi dengan Hipertensi 160/100 mmHg, Periksa/hubungi dokter atau petugas kesehatan. Latihan harus dihentikan apabila terjadi palpitasi, denyut nadi tidak teratur, nyeri dada, pusing, keringat dingin dan bingung. Gunakan sepatu terutama pasien DM dgn gangguan saraf perifer. Minum air utk mencegah dehidrasi. 37. Bacaan Rujukan: Sharkey,Brian.J.1997.Fitness and Health.Human Kinetinetics. Kisner, Carolyn.Colby,Lynn Allen,2002. Theraupetic Exercise.F.A Davis Company. Mackinnon et al.2003.Exercise Management Concept and Professional Practice. Human Kinetics. Scanlon, Valerie.C.2007.Essentials of Anatomy and Physiology.F.A Davis Company. Patellongi, Ilhamjaya.2000. Fisiologi Olahraga. FK.UNHAS. -------------,2008.Penghitungan Energi pada Olah raga. Prodi Fisioterapi FK. UNHAS. Poedjiadi, Anna.2007.Dasar-dasar Biokimia. UI Press.