perubahan pemahaman siswa kelas xi ipa sma shinwa …

165
PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA TENTANG GAYA GESEK MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN METODE DEMONSTRASI Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika DISUSUN OLEH : LEAJULIANT MARSELLA RINA LATTAN 141424052 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 18-Oct-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA

TENTANG GAYA GESEK MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN

METODE EKSPERIMEN DAN METODE DEMONSTRASI

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

DISUSUN OLEH :

LEAJULIANT MARSELLA RINA LATTAN

141424052

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

’Karena Masa Depan Sungguh Ada, dan Harapanmu Tidak Akan Hilang’’

(Amsal 23 : 18 )

Dengan penuh syukur kupersembahkan karyaku kepada:

Tuhan, para leluhurku yang selalu menuntun setiap langkahku

Kedua orang tua tercinta Mesakh Lattan dan Yustina Antea Tefa

Mama Yulita Tefa (Almh), Kaka Randy Lattan, Kaka Rhya Lattan

Terima kasih atas doa, dukungan, dan semangat yang diberikan selama ini .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

vii

ABSTRAK

Leajuliant Marsella Rina Lattan, Perubahan Pemahaman Siswa Kelas

XI IPA SMA Shinwa Tentang Gaya Gesek Melalui Pembelajaran

Dengan Metode Eksperimen Dan Metode Demonstrasi. Program Studi

Pendidikan Fisika. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Tingkat pemahaman

siswa pada materi gaya gesek, (2) Ada tidaknya miskonsepsi siswa pada

pokok bahasan materi gaya gesek, (3) Perubahan pemahaman pada pokok

bahasan gaya gesek setelah dilakukan remidiasi. Sampel yang digunakan

adalah siswa kelas XI SMA Shinwa. Penelitian ini dilaksanakan pada

tanggal 7 agustus 2018 sampai dengan 16 agustus 2018. Data dianalisis

secara kuantitatif dan kualitatif. Untuk kuantitatif data diperoleh dari prestes

berupa pilihan ganda yang disertai teknik CRI dan untuk kualitatif

berdasarkan data hasil wawancara siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tingkat pemahaman siswa

kelas XI SMA Shinwa masih sangat rendah pada pokok bahasan gaya

gesek; (2) tingkat miskonsepsi siswa tentang gaya gesek terjadi pada topik

arah gaya gesek; gaya gesek statis; penerapan gaya gesek; besar gaya berat,

gaya normal, dan gaya gesek pada benda diam; syarat benda bergerak;

makna gaya gesek statis terhadap gerak benda; dan gaya gesek kinetis, (3)

melalui pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen dan metode

demonstrasi efektif meningkatkan pemahaman siswa pada pokok bahasan

gaya gesek.

Kata Kunci : Miskonsepsi, Pemahaman, Remidiasi, Perubahan

Pemahaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

viii

ABSTRACT

Leajuliant Marsella Rina Lattan, Change In Understanding To The

Students Of XI IPA Shinwa High School About Friction Force Using

Experiment Method’s And Demonstration Method’s. Physics Education

Study Program. Department of Mathematics and Natural Sciences.

Faculty of Teacher Training and Education. Sanata Dharma University.

This study aims to find out: (1) The level of students' understanding of

friction force, (2) The presence of student misconceptions on the subject

matter of friction, (3) Changes in understanding of the subject of friction

after remediation. The sample used was a class XI student at Shinwa High

School. This research was conducted on August 7, 2018 to August 16 2018.

Data were analyzed quantitatively and qualitatively. To quantitatively use

the CRI technique and for qualitative data based on student interviews.

The results showed that: (1) the level of understanding of the XI grade

students of Shinwa High School was still very low on the subject of friction;

(2) the level of student misconception about friction occurs on the topic of

the direction of friction and friction force on stationary objects, (3) through

learning using experimental methods and effective demonstration methods

increase students' understanding of the subject matter of friction.

Keywords: Misconception, Understanding, Remediation, Change of

Understanding

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

ix

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,

atas segala rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul ‘‘PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA

SHINWA TENTANG GAYA GESEK MELALUI PEMBELAJARAN

DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN METODE DEMONSTRASI”

guna memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Fisika di Universitas sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari kelemahan serta keterbatasan yang ada sehingga dalam

menyelesaikan skripsi ini memperoleh bantuan dari berbagai pihak, dalam

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

2. Bapak Drs.Tarsius Sarkim M.Ed.,Ph.D. selaku Dosen Pembimbing yang

telah berkenan meluangkan wakti, tenaga, pikiran, dan dengan sabar

memberikan bimbingan, bantuan, pengarahan, serta saran sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Drs. Atmadi selaku dosen pembimbing akademik yang telah

mendampingi selama belajar di Program Studi Pendidikan Fisika Sanata

Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

x

4. Bapak Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Fisika, dan segenap dosen Pendidikan Fisika Universitas

Sanata Dharma yang membimbing, mendidik, membagikan ilmu, dan

pengalaman hidup kepada penulis selama belajar di Program Studi

Pendidikan Fisika Sanata Dharma.

5. Segenap karyawan sekretariat JPMIPA yang dengan keramahan dan

kesabarannya telah membantu dalam segala hal terkait administrasi

penulis selama belajar di Universitas Sanata Dharma.

6. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Fisika yang telah memberikan

ilmunya kepada penulis.

7. Ibu Veronika Nuryani S.Pd selaku guru mata pelajaran fisika SMA

Shinwa yang telah membantu penulis dalam proses pengambilan data

8. Peserta didik kelas XI IPA SMA Shinwa yang telah bersedia meluangkan

waktu dan pikiran sebagai subjek penelitian.

9. Teman – teman “Patner in Crime” yang telah membantu dan mendukung

dalam proses penyelesaian skripsi.

10. Teman – teman Pendidikan Fisika 2014, yang dengan caranya masing –

masing mendukung dan memberi semangat dalam proses menyelesaikan

skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii

HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN …………………………………...v

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK……..vi

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

ABSTRACT ......................................................................................................................viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3

C. Batasan Masalah........................................................................................... 3

BAB II DASAR TEORI ........................................................................................ 5

A. Konsep ......................................................................................................... 5

B. Pemahaman Konsep ..................................................................................... 6

C. Hakikat Fisika .............................................................................................. 6

D. Miskonsepsi ................................................................................................. 7

E. Penyebab Miskonsepsi ................................................................................. 8

F. Mengatasi Miskonsepsi ................................................................................ 9

G. Mendeteksi dan Mengatasi Miskonsepsi ................................................... 11

H. Miskonsepsi pada gaya gesek .................................................................... 14

I. Penelitian yang relevan .............................................................................. 16

J. Remidiasi ................................................................................................... 18

K. Metode Eksperimen ................................................................................... 21

L. Demonstrasi ............................................................................................... 24

M. Materi Gaya Gesek .................................................................................... 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

xiii

BAB III METODE PENELITIAN....................................................................... 35

A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 35

B. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................... 35

C. Subyek Penelitian ....................................................................................... 36

D. Desain Penelitian ........................................................................................ 36

E. Instrumen ................................................................................................... 38

F. Treatment ................................................................................................... 42

G. Validitas Instrumen .................................................................................... 44

H. Analisis Data .............................................................................................. 45

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................... 50

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 50

B. Subyek Penelitian ....................................................................................... 52

C. Pretest ......................................................................................................... 52

D. Pemilihan ketiga Siswa yang Diwawancara .............................................. 58

E. Wawancara ................................................................................................. 59

F. Pemahaman Partisipan Sebelum Treatmen ................................................ 66

G. Remidiasi ................................................................................................... 69

H. Uji-T tingkat pemahaman siswa setelah diberikan treatmen ..................... 72

I. Post-test ...................................................................................................... 75

J. Perubahan Miskonsepsi .............................................................................. 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 96

A. KESIMPULAN .......................................................................................... 96

B. SARAN ...................................................................................................... 98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Skala dan tingkat keyakinan CRI .................................................. 12

Tabel 2.2 Ketentuan untuk membedakan antara tahu konsep, Miskonsepsi,

dan tidak tahu konsep untuk siswa secara individu ....................................... 13

Tabel 2.3 Tabel Miskonsepsi ......................................................................... 16

Tabel 3.1 Kisi-kisi soal pilihan ganda untuk pretest dan posttest ................. 39

Tabel 3.2 Pedoman wawancara ..................................................................... 41

Tabel 3.3 Demonstrasi pertemuan I ............................................................... 42

Tabel 3.4 Eksperimen Pertemuan ke II .......................................................... 43

Tabel 3.5 Demonstrasi pertemuan ke II ......................................................... 44

Tabel 3.4 Kriteria Pengelompokkan Siswa Berdasarkan CRI ....................... 45

Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Soal ................................................................... 46

Tabel. 3.6 Format analisi Data Tes Tertullis untuk Seluruh Siswa ............... 46

Tabel 3.7 Tabel klasifikasi Pemhaman Peserta didik Berdasarkan Skor ....... 48

Tabel 4.1 Tabel Persentase Paham Konsep, Tidak paham konsep dan

Miskonsepsi Untuk setiap siswa dari data pretest ......................................... 54

Tabel 4.2 Tabel Persentase Paham Konsep, Tidak paham konsep dan

Miskonsepsi Untuk tiap butir soal dari data pretest ...................................... 54

Tabel 4.3 Kategori tingkat pemahaman siswa saat pretest ............................ 58

Tabel 4.4 Daftar siswa yang mengalami persentase miskonsepsi tertinggi ... 59

Tabel 4.5 Persentase Siswa Yang Memiliki Paham Konsep, Tidak paham

konsep, Dan Miskonsepsi Pada Konsep Gaya Gesek Dari Data Pretest ..... 66

Tabel 4.6 Miskonsepsi siswa terhadap konsep-konsep gaya gesek

berdasarhaskan hasil pretest siswa ................................................................ 67

Tabel 4.7 Kegiatan Pembelajaran .................................................................. 71

Tabel 4.8 Tabel uji T untuk siswa yang paham konsep ................................. 74

Tabel 4.9 Tabel Persentase Paham Konsep, Tidak paham konsep dan

Miskonsepsi Untuk setiap siswa .................................................................... 76

Tabel 4.10 Kategori tingakat pemahamn siswa sesudah treatmen ................ 77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

xv

Tabel 4.11 Persentase siswa yang memiliki Paham Konsep, Tidak paham

konsep dan miskosepsi dari data pretest dan posttest .................................... 78

Tabel. 4.12 Pemahaman siswa tentang konsep gaya gesek sebelum dan

sesudah pembelajaran .................................................................................... 87

Tabel 4.13 Hasil analasisi data perbandingan Paham Konsep, Tidak paham

konsep dan miskonsepsi pada pretest dan posttest siswa .............................. 90

4.14 Tabel Persentase skor pretest ketiga siswa yang diwawancara ............ 93

4.15 Tabel Persentase skor posttest ketiga siswa yang diwawancara ........... 93

4.16 Persentase Tidak paham konsep, Miskonsepsi, dan Paham Konsep

Berdasarkan Jawaban siswa yang diwawancarai pada saat pretest ............... 93

4.17 Persentase Tidak paham konsep, Miskonsepsi, dan Paham Konsep

Berdasarkan Jawaban siswa yang diwawancarai pada saat posttest .............. 94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

xvi

DARTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Balok Ditarik Dengan Gaya F Dan Tetap Diam. .................. 28

Gambar 2.3 Gaya-gaya Pada Benda Saat Benda Bergerak ........................ 30

Gambar 2.2 Gaya-gaya Pada Benda Sebelum Bergerak ............................ 30

Gambar 2.4 Diagram Bebas Gaya Balaok Yang Bergerak Turun ............. 32

Gambar 2.5 Diagram Bebas Gaya Balok Tepat Akan Bergerak ................ 32

Gambar 2.6 Diagram Bebas Gaya Balok Ketika Diam.............................. 33

Gambar 3.1 Desain Penelitian ................................................................... 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Surat Permohonan Ijin Penelitian ....................................... 101

Lampiran 3: Lampiran Soal Pretest Dan Posttest .................................. 103

Lampiran 4: Lembar Jawaban Siswa ...................................................... 111

Lampiran 5: Sampel Lembar Jawaban Pretest Dan Post-test Siswa ....... 116

Lampiran 6: Lembar Kerja Siswa Pada Kegiatan Pembelajaran I ........... 124

Lampiran 7: Lembar Kerja Siswa Pada Kegiatan Pembelajaran II ........ 127

Lampiran 8: Kunci Jawaban .................................................................... 130

Lampiran 9: Jawaban Lembar Kerja Siswa Pada Pembelajaran II ......... 131

Lampiran 10: Lampiran Rancangan Proses Pembelaran ........................ 136

Lampiran 11: Wawancara ........................................................................ 141

Lampiran 12 : Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian ............................... 147

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fisika merupakan salah satu bidang sains yang dalam proses

pembelajarannya membutuhkan perhatian lebih dalam. Beberapa prinsip-

prinsip dasar fisika terangkum menjadi bentuk matematika yang sederhana.

Pemahaman bahasa matematika yang salah dan intuisi yang salah akan

menjadi salah satu penyebab munculnya miskonsepsi. Menurut Flower

(dalam suparno, 2005), menjelaskan dengan lebih rinci arti miskonsepsi. Ia

memandang miskonsepsi sebagai pengertian yang tidak akurat akan konsep,

penggunaan konsep yang salah, klasifikasi contoh-contoh yang salah,

kekacauan konsep-konsep yang berbeda dan hubungan hirarkis konsep-

konsep yang tidak benar. Dari ini tampak jelas bahwa siswa atau bahkan

mahasiswa sebelum mengikuti proses pembelajaran secara formal disekolah

atau kampus sudah membawa konsep awal tentang fisika. konsep awal yang

mereka bawa itu kadang bertentangan dengan konsep yang diterima para ahli.

Konsep awal mereka peroleh sewaktu sekolah dasar, sekolah menengah,

ataupun lewat pengalaman hidup sebelumnya. Konsep tersebut umunya

dibangun dengan akal sehat sehingga sangat sulit dirubah,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

2

Karena setiap orang membangun dengan pengalamannya. Sekali seorang

telah membangun pengetahuan, maka tidak mudah untuk mengubah

miskonsepsi itu.

Miskonsepsi juga dapat dipastikan sebagai kesalahan belajar siswa

dalam memahami konsep-konsep yang ada. Salah satu pembahasan dalam

fisika dimana siswa sering mengalami miskonsepsi adalah pada bidang

mekanika (Izza Auliyatul Muna, 2005). Pada bidang mekanika terdapat suatu

sub pembahasan yaitu dinamika yang menjelaskan tentang penyebab benda-

benda bergerak. Dalam penelitian Sitri Wuryanti, Yennita, Fakuhruddin tahun

2017, didapatkan peresentasi siswa yang mengalami miskonsepsi pada materi

dinamika gerak, rata-rata miskonsepsi pada materi pokok Gaya dan Hukum-

hukum Newton adalah sebesar 57,01% miskonsepsi tertinggi terjadi pada

konsep gaya gesek dengan persentase sebesar 80%; Hukum Newton tentang

gravitasi sebesar 69,02%, materi pokok Usaha dan energi persentase sebesar

48,18%, materi Elastisitas dan hukum hooke persentase sebesar 48,24%,

materi Momentum, implus, dan tumbukan persentase sebesar 59,77%, materi

Keseimbangan dan dinamika rotasi sebesar 42,47%. Oleh karena itu, dapat

disimpulkan bahwa persentase miskonsepsi tertinggi secara keseluruhan

terjadi pada konsep gaya gesek dengan persentase sebesar 80%.

Bertolak dari masalah diatas maka penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui profil miskonsepsi siswa, penyebab miskonsepsi siswa pada

materi gaya gesek dan mengatasi miskonsepsi tersebut dengan menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

3

metode eksperimen dan metode demonstrasi. Penelitian ini dilakukan pada

kelas XI, karena kelas ini sudah mendapatkan materi gaya gesek.

B. Rumusan Masalah

Berdsarkan latar belakang diatas, maka peneliti dapat merumuskan

masalah dalam penelitian ini sebgai berikut:

1. Bagaimana pemahaman konsep siswa kelas XI pada materi gaya gesek ?

2. Pada konsep apakah siswa mengalami miskonsepsi pada materi gaya

gesek?

3. Apakah remidiasi dapat meningkatkan pemahaman siswa?

C. Batasan Masalah

Supaya rumusan masalah tidak menjadi luas, maka masalah dalam

penelitian ini dibatasi sebagai berikut:

1. Peneliti hanya meneliti pemahaman awal siswa dalam materi gaya gesek.

2. Peneliti hanya melakukan remidiasi pada materi gaya gesek.

3. Upaya remidiasi untuk mengurangi miskonsepsi siswa kelas XI SMA

Sinwha pada pokok bahasan gaya gesek.

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan peneliti ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

4

1. Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa pada pokok bahasan gaya

gesek

2. Untuk mengetahui ada tidaknya miskonsepsi siswa pada pokok bahasan

gaya gesek

3. Untuk mengetahui pengaruh remidiasi terhadap peningkatan pemahaman

siswa pada materi gaya gesek.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peserta Didik:

a. Memahami konsep gaya gesek secara benar dan tepat sesuai dengan

konsep ilmiah

b. Mengubah konsep awal siswa yang salah sehingga sesuai dengan

konsep ilmiah para ahli.

2. Bagi guru:

Dapat memeberikan informasi tentang penyebab-penyebab terjadinya

miskonsepsi pada siswa.

3. Bagi Peneliti:

Dapat meningkatkan pemahaman peneliti dalam materi gaya gesek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

5

BAB II

DASAR TEORI

A. Konsep

Kemampuan membangun konsep terjadi apabila seseorang

mempunyai kemampuan memberikan respon terhadap stimulus yang berbeda

dalam satu atau lebih dimensi fisik. Berikut adalah ciri-ciri konsep yang

dikemukakan oleh Dahar dalam (Santyasa, 2006: 10 - 11 ), antara lain:

a. Hasil konsep timbul dari pengalaman manusia yang lebih dari satu benda,

peristiwa atau fakta, konsep merupakan suatu generalisasi dari fakta-fakta

tersebut.

b. Suatu konsep dianggap kurang tepat disebabkan timbulnya fakta-fakta

baru, sehingga konsep dapat mengalami suatu perubahan (bersifat tentatif).

Menurut Ausubel (Van den Berg, 1991:8) konsep merupakan benda –

benda, kejadian – kejadian, situasi – situasi, atau ciri – ciri yang memiliki ciri

khas dan yang terwakili dalam setiap budaya oleh suatu tanda atau simbol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

6

Sementara konsep itu juga dapat dipandang sebagai gagasan-gagasan,

kejadian-kejadian, atau benda-benda yang membantu manusia memahami

dunia sekitar (Eugen & Kaucak, 2004). Pandangan setiap orang terhadap

konsep akan berbeda-beda. Pandangan orang pada suatu konsep inilah yang

dinamakan konsepsi. Konsepsi inilah yang akan terkait dengan pengalaman

setiap orang. Sehingga hal ini memungkinkan munculnya perbedaan konsepsi

untuk suatu konsep yang sama. Jadi konsep merupakan abstraksi dari ciri-ciri

sesuatu yang mempermudah komunikasi manusia, dan yang memungkinkan

manusia berfikir.

B. Pemahaman Konsep

Pemahaman berasal dari kata paham yang artinya mengerti benar

dalam suatu hal (KKBI,1990). Sementara itu, menurut Anas Sudijono

(1996:50) pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti,

mengetahui atau memahami suatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi.

Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berpikir yang setingkat lebih

tinggi dari ingatan atau hafalan (Sudijono,1996).

C. Hakikat Fisika

Suparno (2009:74-75) mengemukakan hakekat fisika sebagai berikut:

1. IPA, termasuk Fisika, bukan hanya berisi tentang pengetahuan,

melainkan juga proses penemuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

7

2. Fisika mendasari perkembangan teknologi dan juga konsep hidup

harmonis dengan alam.

3. Beberapa alasan fisika harus diajarkan di SMA/MA, sebagai mata

pelajaran tersendiri, antara lain:

a) Fisika mampu menumbuhkan pemikiran baru yang berguna dalam

pemecahan masalah kehidupan sehari-hari.

b) Memberikan bekal pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan yang

diperlukan di perguruan tinggi, dan perkembangan ilmu serta

teknologi.

D. Miskonsepsi

Bentuk miskonsepsi dapat berupa konsep awal, kesalahan, hubungan

yang tidak benar antar konsep-konsep, gagasan intuitif atau pandangan yang

naik. Menurut Borwn (Paul Suparno, 2005) mengatakan bahwa miskonsepsi

sebagai suatu gagasan yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah yang

sekarang diterima. Banyak peneliti menenemukan bahwa siswa telah

mempunyai miskonsepsi sebelum mereka memperoleh pelajaran formal.

Pembentukan konsepsi awal ini dapat dimulai ketika siswa mendapatkan

pengalaman pembelajaran di sekolah maupun dilingkungannya sendiri.

Menurut Clement (dalam suparno, 2005), jenis miskonsepsi yang

paling banyak terjadi adalah, bukan pengertian yang salah selama proses

belajar mengajar, tetapi suatu konsep awal (prakonsepsi) yang dibawa siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

8

ke kelas formal. Dari sini tampak bahwa pengalaman siswa dengan konsep-

konsep itu sebelum pembelajaran formal di kelas, sangat mewarnai

miskonsepsi yang dipunyai. Hal ini juga berarti, siswa sebenarnya sejak awal,

bahkan sejak kecil, sudah terus mengonstruksi konsep-konsep lewat

pengalaman hidup mereka. Semenjak kecil, siswa sudah belajar untuk

mengetahui sesuatu, bukan hanya sejak sekolah formal.

Istilah miskonsepsi digunakan dengan alasan:

1. Istilah itu sudah mempunyai makna bagi orang awam.

2. Dalam pendidikan sains, istilah itu sudah membawa pengertian-

pengertian tertentu sesuai dengan pemikiran sainstifik saat ini.

3. Istilah itu mudah dimengerti baik oleh para guru dan orang awam

(Wandersee, Mintzes, dan Novak, 1994).

E. Penyebab Miskonsepsi

Suparno (2005: 29) menerangkan bahwa: “secara garis besar,

penyebab miskonsepsi dapat diringkas dalam lima kelompok, yaitu: siswa,

guru, buku teks, konteks dan metode mengajar. Penyebab miskonsepsi yang

berasal dari guru atau pengajar, yaitu: ketidakmampuan guru, kurangnya

penguasaan bahan, cara mengajar yang tidak tepat atau sikap guru dalam

berelasi dengan siswa kurang baik. Sedangkan metode mengajar yang hanya

menekankan kebenaran dari satu segi sering memunculkan salah pengertian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

9

pada siswa. Miskonsepsi dalam bidang fisika paling banyak berasal dari

siswa sendiri. Miskonsepsi yang berasal dari siswa dapat dikelompokkan

dalam beberapa hal, anatar lain: Prakonsepsi atau konsep awal siswa,

pemikiran asosiatif, Reasoning yang tidak lengkap/salah, intuisi yang salah,

tahap perkembangan kognitif siswa, kemampuan siswa dan minat belajar

siswa.

F. Mengatasi Miskonsepsi

Ada banyak cara untuk membantu siswa mengatasi miskonsepsi

dalam bidang fisika. Menurut Suparno (2005:55), secara garis besar langkah

yang digunakan untuk membantu mengatasi miskonsepsi adalah:

1. Mencari atau mengungkapkan miskonsepsi yang dilakukan siswa,

2. Mencoba menemukan penyebab miskonsepsi tersebut,

3. Mencari perlakuan yang sesuai untuk mengatasi.

Beberapa sarana untuk menyelesaikan miskonsepsi tidak sesuai atau

tidak berhasil, karena pendidik tidak tahu persis penyebab miskonsepsi

tersebut, sehingga cara yang ditempuh tidak tepat. Maka sangat penting

setiap pendidik fisika, berdasarkan beberapa kiat, menemukan sendiri

penyebab miskonsepsi pada siswa dan mencari pemecahan yang lebih

sesuai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

10

Secara umum kiat yang tepat untuk membantu siswa mengatasi

miskonsepsi adalah mencari bentuk kesalahan yang dimiliki siswa itu,

mencari sebab-sebabnya, dan dengan pengertian itu menentukan cara yang

sesuai. Untuk dapat membantu siswa mengatasi miskonsepsi, pertama-tama

guru perlu mengerti kerangka berpikir siswa. Dengan mengetahui cara

berpikir, cara menangkap, dan bagaimana gagasan siswa kita dapat

mengetahui dengan tepat dimana letak miskonsepsi siswa, Untuk dapat

memahami gagasan siswa beberapa hal dapat dibuat (Suparno, 2005:56) :

1. Siswa dibebaskan mengungkap gagaan dan pemikirannya mengenai

bahan yang sedang dibicarakan.

2. Guru memberi pertanyaan kepada siswa tentang konsep yang biasanya

membuat siswa bingung dan siswa diminta menjawab secara jujur.

Pertanyaan ini dapat dilakukan secara pribadi maupun umum di kelas.

3. Guru mengajak siswa untuk berdiskusi tentang bahan tertentu yang

biasanya mengandung miskonsepsi, dan guru membiarkan siswa

berdiskusi dengan bebas.

Langkah selanjutnya adalah guru mencari penyebab atau asal dari

miskonsepsi yang dialami siswa. yang biasanya dapat digunakan untuk

menggali sebab miskonsepsi, antara lain:

1. Guru melakukan wawancara pribadi ataupun umum di kelas, bagaimana

siswa sampai mempunyai gagasan yang tidak tepat tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

11

2. Melalui pertanyaan tertulis yang diberikan kepada siswa, ada baiknya

disatukan dengan miskonsepsi siswa.

Langkah terakhir adalah mencari jalan, bagaimana membantu

memperbaiki miskonsepsi siswa. Pemilihan langkah terakhir ini sangat

dipengaruhi oleh penyebab dan situasi siswa sendiri. Pembenahan

miskonsepsi ini sendiri dapat dilakukan dengan encari atau memilih metode

atau strategi pembenahan miskonsepsi siswa yang lebih cocok dengan

situasi siswa yang mereka hadapi.

G. Mendeteksi dan Mengatasi Miskonsepsi

Sebelum mengatasi miskonsepsi, ada baiknya mendeteksi terlebih

dahulu penyebab terjadinya miskonsepsi pada siswa. Salah satu cara yang

digunakan adalah dengan cara tes multiple disertai dengan metode CRI

(Certainty of Response Index). Kemudian didalam setiap pertanyan atau soal

multiple choice akan disertai dengan CRI (Certainty of Response Index),

bertujuan untuk menganalisis pemahaman siswa secra objektif karena selain

menjawab soal pilihan ganda dan tingkatan keyakinan terhadap jawaban

pilihan ganda dapat terungkap sehingga dapat dengan mudah teridentifikasi

konsep miskonsepsi yang terjadi.

Metode Certainty of Response Index ini merupakan metode yang

diperkenalkan oleh Saleem Hasan, Diola Bagayoko, dan Ella L. Kelley

untuk mengukur suatu miskonsepsi yang terjadi. Metode CRI ini didasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

12

pada skala dalam kesempatan menjawab soal. Skala pada CRI ini memiliki

nilai yang berbeda-beda sesuai dengan kriteria masing-masing (Mustaqim,

T.A., dkk. 2014).

Tabel 2.1 Skala dan tingkat keyakinan CRI

Skala Kategori

0 Menerka

1 Agak tahu

2 Tahu tapi tidak yakin

3 Agak yakin tahu

4 Tahu dan yakin

5 Sangat yakin tahu

Teknik CRI digunakan untuk mengidentifikasi siswa yang mengalami

kesalahan dalam menjawab soal tidak sepenuhnya mengalami miskonsepsi.

Adapun fungsi metode CRI berdasarkan penelitian Saleem et,al, yaitu:

1. Alat menilai kepantasan/sesuai tidaknya penekanan suatu konsep

dibeberapa sesi.

2. Alat diagnostik yang memungkinkan guru memodifikasi cara

pengajarannya

3. Alat penilai suatu kemajuan/sejauh mana suatu pengajaran efektif

4. Alat membandingkan keefektifan suatu metode pembelajaran termasuk

teknologi, startegi pendekatan yang diintegrasikan didalamnya. Apakah

mampu meningkatkan pemahaman dan menambah kecakapan siswa

dalam memecahkan masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

13

Salah satu cara untuk mengidentifikasi terjadinya miskonsepsi,

sekaligus dapat membedakannya dengan tidak tahu konsep adalah dengan

menggunakan menggunakan metoden identifikasi Certainty of Response

Index (CRI) seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.

Tabel 2.2 Ketentuan untuk membedakan antara tahu konsep, Miskonsepsi,

dan tidak tahu konsep untuk siswa secara individu

Kriteria Jawaban CRI Rendah (≤ 2) CRI Tinggi (>2)

Jawaban benar Jawaban benar

tetapi CRI rendah

berarti tidak tahu

konsep

Jawaban benar dan

CRI tinggi berarti

menguasai konsep

dengan baik

Jawaban salah Jawaban salah dan

CRI rendah berarti

tidak tahu konsep

Jawaban salah

tetapi CRI tinggi

berarti terjadi

miskonsepsi

Dari hasil tabulasi data setiap siswa dengan kombinasi jawaban yang benar

dan salah serta berdasarkan tinggi rendahnya nilai CRI. Jika tingkat

keyakinan atau derajat kepastiannya rendah (CRI 0-2), maka hal ini

menggambarkan bahwa persentase unsur tebakan yang dilakukan siswa

dalam menentukkan jawaban masih sangat tinggi. Tanpa melihat jawaban

dan alasan yang diberikan benar atau salah, nilai CRI yang rendah

menunjukkan adanya unsur penebakan yang mencermikan bahwa siswa

tidak tahu konsep sebagai dasar dalam menentukkan jawaban. Jika tingkat

keyakinan atau derajat kepastian tinggi (3-5), maka hal ini memungkinkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

14

adanya suatu kekeliruan konsepsi dalam pengetahuan tentang suatu materi

yang dimilikinya dan dapat menjadi suatu indikator terjadinya miskonsepsi.

Beberapa peneliti juga menggunakan tes wawancara untuk

mengetahui miskonsepsi. Wawancara dapat berbentuk bebas dan terstruktur.

Dalam wawancara bebas, guru atau peneliti memang bebas bertanya kepada

siswa dan siswa dapat dengan bebas menjawab. Sedangkan wawancara

terstruktur, pertanyaan sudah disiapkan dan urutannya pun secara garis

besar sudah disusun. Keuntungan wawancara terstruktur adalah peneliti

dapat secara sistematis bertanya dan mengorek pemikiran siswa. Ada

baiknya bagi peneliti untuk yang belum bisa membuat wawancara, agar

mempersiapkan pertanyaan, meskipun dalam pratiknya nanti dapat lebih

bebas. Hal ini dengan maksud untuk menghindari kemacetan waktu

(Suparno,2005).

H. Miskonsepsi pada gaya gesek

Miskonsepsi banyak terjadi pada bidang fisika. Salah satu

pembahasan dalam fisika dimana siswa sering mengalami miskonsepsi

adalah pada bidang mekanika (Izza Auliyatul Muna,2005). Pada bidang

mekanika terdapat suatu sub pembahasan yaitu dinamika yang menjelaskan

tentang penyebab benda-benda bergerak. Dalam penelitian Sitri Wuryanti,

Yennita, Fakuhruddin tahun 2017, didapatkan persentase siswa yang

mengalami miskonsepsi pada materi dinamika gerak, rata-rata miskonsepsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

15

pada materi pokok Gaya dan Hukum-hukum Newton adalah sebesar 57,01%

miskonsepsi tertinggi terjadi pada konsep gaya gesek dengan persentase

sebesar 80%.

Anastasia Jawa De Ornay, 2017 dalam skripsinya yang berjudul

Pemahaman Miskonsepsi tentang Konsep gerak dan gaya pada siswa Kelas

XI IPA SMA 1 TITERENA menyatakan bahwa, pada materi gaya gesek

juga menjadi salah satu topik yang kerap kali terjadinya miskonsepsi pada

siswa. Miskonsepsi yang kerap kali terjadi pada gaya gesek dibagi dalam

dua kategori yaitu kategori konsep-matematis yang merujuk pada kesalahan

perhitungan matematis dan kategori konsep-aplikasi yang merujuk pada

kesalahan konsep yang dihubungkan dengan suatu objek. .

Berdasarkan uraian hasil penelitian diatas, menyatakan bahwa gaya

gesek merupakan satu diantara topik fisika yang masih sering terjadinya

miskonsepsi. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi

miskonsepsi yang terjadi khususnya gaya gesek. Namun sering kali upaya

untuk mengurangi gaya gesek tidak berjalan baik, sehingga miskonsepsi ini

masih saja terjadi terus-menerus setiap tahunnya. Bentuk miskonsepsi yang

masih dominan terjadi tersebut berupa kesalahan siswa dalam mengalisis

kasus dalam soal yang diberikan, pemahaman siswa kurang lengkap tentang

konsep gaya gesek. Sehingga, peneliti tertarik untuk kembali menggali

miskonsepsi siswa tentang konsep-aplikasi gaya gesek dalam kehidupan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

16

sehari-hari, dan melakukan perubahan pemahaman siswa berupa remidiasi

melalui pengajaran dengan menggunakan metode ceramah berbantuan

eksperimen untuk menyelesaikan masalah tertentu. Berikut adalah sub topik

yang kerap kali mengalami miskonsepsi (Anastasia J, 2017) :

Tabel 2.3 Tabel Miskonsepsi

No Miskonsepsi

1 Pada benda diam tidak ada gaya yang bekerja

2 Benda yang berada pada permukaan yang kasar kemudian

diberi sebuah gaya dorong tetapi benda tidak bergerak,gaya

geseknya nol

3 Jika sebuah benda digerakkan dengan gaya konstan,

sehingga benda bergerak dengan kecepatan konstan,

kemudian gayanya dihilangkan maka benda akan terhenti

seketika.

4 Saat benda bergerak arah gaya gesek searah dengan arah

gerak benda

5 Gaya gesek yang bekerja terhadap sebuah benda pada

miring mempunyai arah sama dengan gaya normal dan

gaya gravitasi

6 Sebuah gaya yang besarnya lebih kecil dari gesek statis

maksimum diberikan pada sebuah balok, besarnya gaya

gesek yang bekerja pada balok terhadap lantai sebanding

dengan gaya gesek statis maksimal

I. Penelitian yang relevan

Penelitian berjudul Perubahan Pemahaman Siswa Kelas XI IPA

SMA Shinwa Tentang Gaya Gesek Melalui Pembelajaran Dengan Metode

Eksperimen Dan Metode Demonstrasi, ini disusun dengan

mempertimbangkan penelitian-penelitian yang pernah dilakukan

sebelumnya. Beberapa penelitian serupa yang mengacu pada miskonsepsi

pada siswa, diketahui bahwa siswa juga banyak mengalami miskonsepsi

pada materi gaya gesek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

17

Pada penelitian yang dilakukan oleh Sitri Wuryanti, Yennita,

Fakuhruddin tahun 2017 diperoleh hasil bahwa siswa masih mengalami

miskonsepsi pada mata pelajaran fisika materi dinamika gerak, dengan

sampel penelitian adalah siswa kelas XII SMA Negeri Plus Provinsi Riau.

Penelitian yang dilakukan oleh Lanang Maulana Aminah dalam

penelitiannya yang berjudul Deskripsi Miskonsepsi Siswa Pada Materi Gaya

Gesek Dengan CRI (Certainty of Response Index) Termodifikasi.

Penelitian ini serupa dengan penelitian yang dilakukan peneliti

sebelumnya di atas adalah dengan menggunakan tes diagnosa multiple

choice. Namun berbeda dengan peneliti sebelumnya, jika penelitian

sebelumnya menggunakan metode deskriptif-eksploratoris. Dalam

penelitian ini digunakan teknik pengambilan data dengan tes pilihan ganda

beralasan yang diserta dengan CRI, penelitian ini juga menggunakan

metode deskriptif-kuantitatif. Selain itu, akan dilakukan wawancara untuk

mengkonfirmasi jawaban siswa, dan menggali informasi tentang penyebab

terjadi miskonsepsi pada materi tersebut. Kemudian untuk mengubah

prakonsepsi yang salah, peneliti akan melakukan remidiasi pada sub materi

yang dominan terjadi miskonsepsi.

Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini dilakukan di

kota Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui miskonsepsi

pada siswa dalam materi gaya gesek, dan melakukan remidiasi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

18

bertujuan untuk mengurangi miskonsepsi yang terjadi pada siswa SMA

kelas XI jurusan IPA dalam materi konsep-aplikasi gaya gesek di Kota

Yogyakarta.

J. Remidiasi

Remidiasi merupakan suatu perlakuan yang diberikan untuk

menghilangkan miskonsepsi yang dialami oleh siswa. Teori perubahan

konsep dalam sains sangatlah jelas diungkapkan oleh Kuhn. Khun

menyatakan bahwa perkembangan sains lebih ditentukan oleh paradigma

para ilmuwan. Yang dimaksud dengan paradigma adalah suatu skema

konseptual dengan mana para ilmuwan salam suatu disiplin tertentu

memandang persoalan dalam bidang mereka. Persoalan yang dapat diteliti

dan metode-metode yang digunakan untuk memecahkan persoalan dalam

bidang sains terutama ditentukan oleh paradigma para ilmuwan yang

relevan (Suparno,2005).

Menurut Posner dkk. (dalam suparno, 2005), dalam proses

pembelajaran ada dua proses yang analog dengan dua fase perubahan

konsep di atas. Dalam pembelajaran ada proses yang disebut asimilasi dan

akomodasi. Dalam asimilasi, siswa menggunakan konsep-konsep yang telah

ada untuk menghadapi gejala baru dengan suatu perubahan kecil berupa

penyesuaian. Sedangkan dalam akomodasi, siswa harus mengganti atau

mengubah konsep-konsep pokok mereka yang lama karena tidak cocok lagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

19

dengan persoalan yang baru. Hal ini biasanya terjadi bila siswa mempunyai

konsep yang tidak cocok dengan konsep ilmuwan.

Perubahan konsep dapat diaplikasikan dalam pembelajaran fisika.

Perubahan yang pertama adalah perubahan dalam arti siswa memperluas

konsep, dari konsep yang belum lengkap menjadi lengkap, dari konsep yang

belum sempurna menjadi lebih sempurna. Perubahan lain adalah mengubah

dari konsep yang salah menjadi benar atau sesuai dengan konsep para ahli

fisika. Pembelajaran fisika yang baik adalah yang memungkinkan

perubahan konsep itu secara tepat dan efisien (Suparno, 2005: 94).

Menurut Joan Davis (dalam suparno, 2005), mengajarkan perubahan

konsep menyangkut dua hal pokok:

1. Membuka konsep awal siswa. Dalam langkah ini gagasan awal siswa

diungkapkan agar lebih jelas dan eksplisit.

2. Menggunakan beberapa teknik untuk membantu kerangka berpikir awal

tersebut. Dalam langkah ini guru mencari beberapa teknik yang sesuai

untuk menantang siswa agar siswa mengubah gagasan mereka yang tidak

benar.

Untuk dapat membantu mengubah kerangka pikir awal siswa, guru

perlu mengerti ekologi konseptual siswa, yaitu: semua pengetahuan dan

kepercayaan yang dipunyai siswa. Hal ini meliputi antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

20

1. Pengetahuan awal atau konsep yang telah ada dalam diri siswa

2. Relasi antar konsep-konsep tersebut dalam pikiran siswa

3. Pengetahuan baru tentang konsep-konsep alternatif yang dipunyai siswa

4. Keyakinan epistemologis siswa, yaitu keyakinan siswa yang membuat

siswa percaya bahawa pengetahuannya benar. Keyakinan ini sangat

penting agar guru dapat membantu siswa mengubah keyakinan.

Davis, Scott, Asoko, Driver merangkumkan beberapa strategi

pengajaran perubahan konsep sebagai berikut (Suparno,2005):

1. Strategi Berdasarkan Konflok Kognitif

Strategi pengajaran perubahan konsep yang mendasar pada konflik

kognitif dan resolusinya ada beberapa pendekatan:

a) Mengungkapkan Konsep Awal Secara Eksplisit

b) Membahas dan Mengevaluasi Konsep awal Siswa

c) Menciptakan konflik Konseptual Terhadap Konsep Awal

d) Menyemangati dan Mengarahkan Siswa untuk Merestrukturisasi

Konsep Mereka.

2. Strategi Berdasarkan Perkembangan Ide Siswa

3. Metode Pembelajaran Fisika yang Dapat Membantu Perubahan Konsep

Dalam proses pembelajaran dapat terjadi bahwa siswa bertambah

mengerti dan konsep yang diketahui bertambah, tetapi juga kadang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

21

miskonsepsi yang dipunyai bertambah. Bila ini terjadi maka persoalannya

menjadi sulit. Agar pengajaran perubahan konsep terjadi dengan lancar,

guru perlu membangun suasana kelas yang memungkinkan siswa menjadi

percaya diri, berani mengungkapkan gagasan dan mendiskusikan gagasan

dengan bebas. Untuk itu guru fisika diharapkan (Suparno, 2005:118) :

1. Sadar akan gagasan dan pengertian siswa berkaitan dengan bahan.

2. Sadar akan jalan konseptual dari konflik.

3. Sensitif terhadap kemajuan belajar siswa.

4. Mampu mencipatkan tugas belajar yang mendorong dan memajukan

pembelajaran.

5. Yakin dengan pengertiannya sendiri sehingga dapat menghargai,

menjawab, dan menerima gagasan yang berbeda.

6. Mampu mengatur kelas sehingga semua itu dapat terjadi.

K. Metode Eksperimen

Metode eksperimen adalah suatu kegiatan dimana siswa melakukan

percobaan tentang sesuatu hal, menulis prosesnya serta menulis hasil

percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan di

evaluasi guru (Hosnan, 2014:34).

Eksperimen adalah proses pembelajaran dimana siswa aktif

mengalami dan membuktikan sendiri apa yang sedang dipelajarinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

22

Dengan demikian secara optimal siswa dilibatkan dalam melakukan,

membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri dalam percobaan.

Eksperimen tidak lain adalah usaha menguji atau mengetes melalui

penelitian sederhana (Conny, 1985 : 26)

Adapun tahap-tahap yang perlu diperhatikan siswa dalam pelaksanaan

eksperimen adalah sebagai berikut :

1. Siswa harus mengadakan percobaan, maka jumlah alat dan bahan atau

materi percobaan harus cukup bagi siswa.

2. Siswa perlu teliti dan konsentrasi dalam mengamati proses percobaan,

maka perlu adanya waktu yang cukup lama, sehingga mereka

menemukan pembuktian kebenaran dari teori yang dipelajari.

3. Siswa perlu diberi petunjuk yang jelas, sebab mereka di samping

memperoleh pengetahuan, pengalaman, serta keterampilan.

Pembelajaran dengan metode eksperimen menurut (Putra, 2014:136)

meliputi tahap – tahap sebagai berikut:

1. Persiapan eksperimen.

Dalam kegiatan eksperimen sangat diperlukan persiapan yang matang,

agar memperoleh hasil yang diharapkan. Adapun beberapa beberapa

tahap yang harus diperhatikan saat melakukan eksperimen diantaranya

adalah: (1) menentukan tujuan eksperimen yang akan dilakukan; (2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

23

mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan

eksperimen; (3) memberikan penjelasan kepada siswa tentang hal-hal

yang harus diperhatikan dan dilakukan, serta hal -hal yang dilarang untuk

dilakukan/berbahaya.

2. Pelaksanaan Eksperimen

Siswa mulai bereksperimen/mencoba, pada saat siswa melakukan

percobaan hendaknya guru mengamati proses percobaan agar kegiatan

eksperimen dapat berhasil. Hal yang dilakukan saat tahap pelaksanaan

eksperimen adalah; (1) membaca petunjuk eksperimen; (2) menyusun

hipotesis eksperimen; (3) mulai melakukan eksperimen/ percobaan, guru

hendaknya mengamati proses eksperimen dan membimbing; (4) mencatat

hasil yang diperoleh saat melakukan eksperimen; (5) siswa menyusun

laporan hasil eksperimen.

3. Tindak lanjut

Tindak lanjut merupakan kegiatan akhir, semua siswa mengumpulkan

hasil laporan kepada guru, merapikan dan menyimpan alat dan bahan

eksperimen, serta mendiskusikan hambatan-hambatan serta masalah yang

dihadapi siswa selama melaksanakan eksperimen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

24

L. Demonstrasi

Demosntrasi berasal dari kata demonstration yang berarti pertunjukan.

Jadi demonstrasi adalah suatu model mengajar dengan pendekatan visual

agar siswa dapat mengamati proses, informasi, peristiwa, dan alat dalam

pembelajaran fisika dengan tujuan bahwa siswa lebih memahami materi

pembelajaran dengan menghadirkan kenyataan kenyataan yang biasa

dialami oleh siswa sehingga mudah dipahami. Model Demonstrasi juga

bersifat konstruktivis, dimana dalam proses guru tidak hanya menunjukan

saja, melainkan guru juga mengajak siswa untuk berpikir dengan

memberikan pertanyaan untuk menggugah gagasan dan ide siswa. Model

demonstrasi terdiri dari beberapa cara, salah satunya adalah demonstrasi

yang dilakukan oleh guru dan siswa secara bersama. Dimana dalam model

ini siswa secara aktif melakukan demo bersama guru, sehingga siswa benar-

benar mengalami dan melakukannya.

Trowbridge & Bybee (1996) dalam Suparno 2007 secara rinci

menekankan apa yang perlu diperhatikan selama guru melakukan

demonstrasi, yaitu:

1) Demonstrasi supaya sungguh jelas dapat dilihat peserta didik. Bila

peserta didik, terlebih yang duduk di belakang tidak melihat, mereka

diminta maju ke depan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

25

2) Bicaralah yang keras sehingga peserta didik dapat mendengar apa yang

anda katakana.

3) Libatkan peserta didik dalam proses, misalnya ikut mengamati,

mengukur, mencatat hasil dll.

4) Mulailah dengan pertanyaan awal, suruh peserta didik membuat

hipotesis, baru mulai ditunjukan jalannya demonstrasi.

5) Jelaskan apa yang anda lakukan, tujuannya, dan prosesnya.

6) Bila anda bertanya kepada peserta didik, beri waktu mereka untuk

berpikir dulu.

7) Gunakan papan tulis untuk menulis tujuan dari demo itu sehingga

peserta didik menjadi jelas dan dapat berfikir secara terfokus

8) Dalam mengambil kesimpulan, biarkan peserta didik menyiapkan

terlebih dahulu.

9) Kadang demonstrasi perlu diulang beberapa kali agar jelas bagi peserta

didik.

M. Materi Gaya Gesek

1. Gaya gesek

Buku yang diam di atas meja didorong hingga bergerak. Dalam

keadaan bergerak muncul gaya hambat yang selalu berlawanan dengan

arah gerak benda (buku). Gaya hambat yang muncul mengakibatkan

buku yang bergerak berhenti setelah menempuh jarak tertentu. gaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

26

hambat yang muncul ini disebut gaya gesekan. Karena gaya gesek juga

bekerja pada benda diam, maka berlaku juga Hukum I newton

menyatakan bahwa „‟bila resultan gaya yang bekerja pada suatu benda

sama dengan nol, gaya yang bekerja pada benda ∑F = 0, maka setiap

benda akan bergerak lurus beraturan atau berada dalam keadaan diam„‟.

Artinya, jika sebuah buku diatas meja di dorong dengan gaya tertentu

sehingga bergerak dengan kecepatan tertentu, apabila kemudian

dorongan dihilangkan dan tidak ada gaya lain yang bekerja pada buku

itu, kecuali gaya gravitasi, maka buku tersebut akan terus bergerak

dengan kelajuan konstan, tidak pernah berhenti. Namun setelah

menempuh jarak tertentu, buku tersebut berhenti.

Besarnya gaya gesek bergantung pada kasar dan licinnya

permukaan yang bersinggungan atau bersentuhan. Sifat kasar dan

lincinnya permukaan yang bersentuhan dinyatakan dengan koefisian

gesekan (µ). Perbandingan besar gesekan statik maksimum dengan

normal disebut koefisien gesekan statik antar kedua permukaan tersebut.

Sedangkan nilai perbandingan besar gaya gesekan kinetik dengan gaya

normal disebut koefisien gesekan kinetik (Halliday & Resnick,

1978:145). Nilai koefisien tersebut berkisan antara nol dan 1 (0 ≤ µ ≤ 1).

Ada dua jenis koefisien gesek, yaitu koefisien gesek statis (µs) dan

koefisien gesek kinetis (µk) dimana µk < µs (Tipler,1991).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

27

2. Gaya gesek statis

Gaya gesekan antara dua permukaan yang saling diam satu

terhadap yang lain disebut gaya gesekan statistik. Gaya gesekan statik

yang maksimum sama dengan gaya terkecil yang diperlukan agar benda

tepat akan bergerak. Sekali gerak telah dimulai, gaya gesekan antara

kedua permukaan biasanya berkurang sehingga diperlukan gaya yang

lebih kecil untuk menjaga agar benda bergerak seragam.

Ketika kita mendorong sebuah kotak besar yang diam di atas lantai

dengan gaya tertentu dengan arah horizontal, mungkin kotak tersebut

belum bergerak sama sekali. Hal ini terjadi karena lantai melakukan gaya

horizontal yang arahnya berlawanan dengan arah gaya luar yang

dikerjakan, gaya ini dinamakan gaya gesek statis (Tippler,1991:122).

Gaya gesek yang terjadi pada keadaan diam berarti besarnya akan

memenuhi Hukum Newton I. Saat benda belum diberi gaya atau F = 0,

gaya gesekan belum bekerja atau fs = 0. Ketika besar gaya F dinaikkan

secara perlahan-lahan, benda tetap diam hingga dicapai saat dimana

benda tepat akan bergerak. Pada keadaan ini, gaya gesekan yang selalu

sama dengan gaya yang diberikan atau secara matematis dapat dituliskan

seperti persamaan dibawah ini..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

28

Gambar 2.1 Balok ditarik gaya F tetap diam karena ada gaya gesek fs.

Balok ditarik gaya F, karena tetap diam berarti:

fs = F (2.1)

Gaya gesekan ini disebabkan oleh ikatan molekul-molekul kotak

dan lantai ditempat tempat terjadinya kontak yang sangat erat antara

kedua permukaan dimana nilai gaya gesekan ini nilainya berubah-ubah

mulai dari nol sampai suatu gaya maksimum yang menyebabkan kotak

tersebut tepat akan bergerak (Tippler,199:123).

Secara eksperimen gaya gesekan ini tidak bergantung pada luas

bidang kontak dan hanya sebanding dengan gaya normal yang dikerjakan

oleh salah satu permukaan pada permukaan lainnya (Tippler,1991:123).

Gaya gesek statis maksimum sapat dituliskan secara matematis yakni:

Fs,maks = µs N (2.2)

dengan µs merupakan koefisien gesekan statis yang bergantung pada sifat

permukaan kedua benda. Jika dikerjakan gaya horizontal yang lebih kecil

N

N

w

F f

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

29

dari gaya gesek maksimum maka besar gaya gesek statisnya sama

dengan gaya horizontal tersebut. Persamaan terseut menunjukkan bahwa

selama gaya F yang diberikan pada benda lebih kecil daripada atau sama

dengan gesekan statis (F ≤ fs maks), benda tetap dalam keadaan diam.

3. Gaya gesek kinetis

Ketika dikerjakan gaya horizontal yang lebih besar dari gaya

gesekan statis maksimum maka kotak tersebut akan bergerak. Pada kasus

ini yang bekerja bukan gaya gesek statis lagi melainkan gaya gesek

kinetis. Gaya gesekan kinetik berlawanan dengan arah gerakan. Begitu

pula dengan gesekan statis, gesekan kinetis merupakan gejala yang rumit

dan belum dimengerti secara lengkap (Tippler,1991:123).

Gaya gesekan kinetik fk antara dua permukaan kering, tanpa

pelumas, memenuhi dua hukum yang sama seperti untuk gesekan statik.

(1) Gaya ini dapat dikatakan tidak bergantung kepada luas permukaan

kontak, dalam batas yang cukup lebar, dan (2) Besarnya sebanding

dengan gaya normal. Gaya gesekan kinetik juga dapat dikatakan tidak

bergantung kepada laju relatif gerak permukaan yang satu di atas

permukaan lainnya (Halliday & Resnick, 1978:145).

Jika gaya yang kita lakukan diperbesar, ternyata pada suatu harga

tertentu balok mulai bergerak. Sekali gerak dimulai, gaya yang sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

30

akan menghasilkan gerak dipercepat. Kemudian dengan memperlambat

kembali gaya tersebut, dapat menjaga agar balok bergerak tanpa

percepatan; gaya ini mungkin kecil, tetapi tidak pernah sama dengan nol.

Gaya gesekan kinetis besarnya konstan yang bergantung pada

koefisien gesekan kinetis (µk) dan gaya normal yang secara matematis

dapat dituliskan:

Fk = µk N (2.3)

4. Gaya Gesek Pada Bidang Datar

Pada saat kita sedang berusaha menggerakan suatu benda yang

berada dalam keadaan diam ada empat gaya yang sedang bekerja pada

benda tersebut yaitu gaya tarik/dorong F, gaya normal N, gaya

berat/gravitasi w dan gaya gesekan statis fs. Besarnya gaya gesekan statis

maksimum fsmax = µs N, di mana µs merupakan koefisien gesek statik.

A B N

F fs

w = mg

N

F fk

w = mg

Gambar 2.2. : Gaya – gaya

pada benda sebelum bergerak

Gambar 2.3 : Gaya – gaya pada

benda saat benda bergerak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

31

Apabila benda ditarik ke arah horisontal (kanan) maka N = w, atau

gaya resultan ke arah verkikal sama dengan nol. Dengan demikian,

komponen gaya yang kita perhatikan dalam menganalisis gerak hanyalah

ke arah horisontal yaitu F dan fs. Pada saat benda itu mulai bergerak gaya

gesekan statik mencapai nilai maksimum fs max, Jadi gaya gesekan statik

bervariasi dari nol sampai mencapai nilai maksimum, dan dapat ditulis fs

≤ µs N.

5. Gaya Gesek Pada Bidang Miring

Pada benda yang diam atau meluncur di atas meja horizontal, gaya

normalnya sama dengan berat benda. Karena balok tidak mempunyai

percepatan vertikal, maka meja harus melakukan gaya pada balok yang

arahnya ke atas dan sama besar dengan tarikan bumi pada balok, yang itu

sama dengan berat balok itu sendiri (Halliday & Resnick, 1978:145).

Misalkan diasumsikan jika balok terbuat dari bahan yang kerapatannya

homogen. Diagram bebas gayanya dapat dilihat pada Gambar 2.4,

Gambar 2.5, dan Gambar 2.6

N

m

Sb y

Sb x

Fk

m.g.cos

m.gsin

m.g

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

32

Gambar 2.4 Diagram bebas gaya balok yang bergerak turun

Dengan menganggap balok m bergerak menuruni bidang miring,

maka didapatkan rumusan sebagai berikut:

x = m.a (2.4)

x = m.g.sin - fk (2.5)

y = 0 (2.6)

y = N – m.g cos (2.7)

Gambar 2.5 Diagram bebas gaya balok tepat akan bergerak

N

m

Sb y

Sb x

Fs maks

m.g.cos

m.gsin

m.g

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

33

Dengan menganggap balok m tepat akan bergerak, maka

didapatkan rumusan sebagai berikut :

x = 0 (2.8)

x = m.g.sin - fs maks (2.9)

y = 0 (2.10)

y = N – m.g cos (2.11)

Gambar 2.6 Diagram bebas gaya balok ketika diam

dengan menganggap balok m diam, maka didapatkan rumusan

sebagai berikut :

x = 0 (2.12)

x = m.g.sin - fs (2.13)

N

m

Sb x

fs

m.g.cos

m.gsin

m.g

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

34

y = 0 (2.14)

N = m.g cos (2.15)

Berdasarkan persamaan (2.8) faktor yang mempengaruhi

percepatan balok yakni koefisien gesekan dan sudut kemiringan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kuantitatif

kualitatif. Desain penelitian ini adalah kuantitatif yang merupakan penelitian

yang menggunakan skor atau angka, lalu menggunakan analisis yang

hasilnya dapat digeneralisasikan dan digunakan untuk menerangkan atau

mendeskripsikan keadaan subyek yang diteliti (Suparno 2010:73). Dan

desain penelitian kualitatif merupakan desain berdasarkan paradigma

fenomena, menggunakan metode kualitatif, analisis kualitatif, dan hasil

akhirnya berupa deskripsi atau penjelasan. Desain kuantitatif yang

digunakan untuk mendapatkan atau mengumpulkan informasi dari sampel

populasi yang ditentukan sebelumnya. Desain kulitatif akan digunakan

untuk menjelaskan data dari sampel yang diterima.

Penelitian ditunjukan untuk mengetahui tingkat pemahaman, dan

miskonsep yang terjadi pada siswa dan berdasarkan hasil kuantitatif yang

didapat akan diberikan remidiasi untuk memperbaharui prakonsepsi yang

salah.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian : 7 Agustus 2018 - 16 Agustus 2018

Tempat penelitian : SMA Shinwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

36

C. Subyek Penelitian

Penelitian in dilakukan di SMA Shinwa kelas XI IPA.

D. Desain Penelitian

Penelitian ini dimulai dengan pengumpulan data awal yakni dilakukan

observasi kelas sebagai pengenalan untuk mengetahui kondisi kelas dan

subyek penelitian yang akan diteliti sehingga mudah saat melakukan

penelitian. Kemudian dilanjutkan dengan memberikan pretest berupa

pilihan ganda yang disertai dengan CRI kepada peserta didik.

Tes tertulis berupa pretest dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui seberapa besar tingkat pemahaman partisipan terhadap materi

gaya gesek. Kemudian penggunaan skala CRI bertujuan agar peneliti dapat

mengetahui apakah partisipan menjawab soal-soal karena benar-benar

Gambar 3.1 Desain penelitian

Pretest Wawancara I

Treatment I Treatment II

Posttest Wawancara II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

37

memahami atau hanya sekedar menerka-menerka berdasarkan opsi yang

ada.

Untuk menggali informasi lebih lanjut tentang pemahaman siswa,

peneliti melakukan wawancara I secara personal atau invidual pada 3 siswa

yang memiliki miskonsepsi tertinggi. Wawancara ini berlangsung setelah

analisis data, agar peneliti memahami terlebih dahulu, tingkat pemahaman

dan miskonsepsi yang dialami siswa kelas XI IPA di SMA Shinwa dalam

materi gaya gesek. Wawancara I antara peneliti dan partisipan akan direkam

untuk memudahkan peneliti merekap data. Kemudian berdasarkan hasil

pretest dan wawancara yang dilakukan, dapat memudahkan peneliti untuk

melakukan remidiasi.

Remidiasi dilakukan untuk mengubah pemahaman siswa yang masih

salah terhadap materi gaya gesek berdasarkan hasil pretest dengan

ketentuan CRI, dan hasil wawancara I. Remidiasi yang dilakukan berupa

treatment menggunakan metode eksperimen dan metode demosntrasi

dibantu dengan Lembar Kerja Siswa (LKS). Siswa diberi pengajaran 2 kali

pertemuan.

Setelah dilakukan remidiasi melalui pengajaran kembali tentang gaya

gesek, siswa akan diberikan soal posttest yang sama dengan soal pretest,

yang bertujuan untuk melihat perubahan tingkat pemahaman siswa, apakah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

38

masih ada miskonsepsi atau tidak setelah dilakukan treatment. Setelah

dilakukan posttest kembali dilakukan wawancara II kepada 6 siswa yakni, 3

siswa yang telah diwawancarai saat pretest dan 3 siswa yang mengalami

peningkatan miskonsepsi setelah treatment. Wawancara II bertujuan untuk

mengetahui perubahan pemahaman peserta dididk dan pemahaman akhir

peserta didik.

E. Instrumen

Pengumpulan data dikumpulkan dengan dua cara, yaitu :

1. Tes Pilihan Ganda untuk pretest dan posttest

Soal tes pretest dan posttest berupa soal pilihan ganda. Pretest

akan dilakukan diawal penelitian untuk mencari informasi tentang

pemahaman awal siswa dan miskonsepsi yang dialami siswa, sedangkan

posttest dilakukan setelah tahap remidiasi dengan tujuan agar peneliti

dapat mengetahui apakah metode pembelajaran yang digunakan untuk

mengubah presepsi awal siswa yang mengalami miskonsepsi berhasil

diterapkan. Soal pilihan ganda ini terdiri dari jawaban yang benar dan

jawaban pengecoh. Jika siswa benar-benar memahami materi gaya gesek

dengan baik, maka siswa dapat memilih jawaban yang benar dengan

tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

39

Jumlah soal tes dalam penelitian ini adalah 20 butir soal. Dalam

penelitian ini soal disusun berdasarkan kisi-kisi materi dan data

miskonsepsi mengenai setiap sub materi yang sering terjadi pada siswa.

Bentuk tes tertulis ini adalah soal pilihan ganda yang disertai dengan CRI

(Certainty of Response Index). Pada CRI siswa diminta untuk

menentukkan tingkat keyakinan siswa dalam menyelesaikan soal tes

tersebut. Hal ini akan menujukkan tingkat pemahaman siswa, apakah

siswa paham konsep, Tidak paham konsep atau siswa mengalami

miskonsepsi dalam materi tersebut (Tri Ade Mustaqim, dkk. 2014).

Kisi-kisi soal yang digunakan dalam penyusunan soal peneliti

dibagi menjadi 2, yaitu soal pretest dan posttest (Andiana G, 2006). Soal

pretest dan soal posttest terdapat pada tabel 3.1

Tabel 3.1 Kisi – kisi soal pilihan ganda untuk pretest dan posttest

Aspek Indikator Konsep Nomor soal

Gaya gesek Arah gaya gesek 2, 15, 20

Penerapan gaya gesek 9, 13, 19

Gaya gesek statis Pengertian gaya gesek statis 12

Besar gaya berat, gaya

normal, dan gaya gesek

1, 4, 16, 17, 18

Syarat benda akan bergerak 5, 6, 7, 11

Makna gaya gesek statis

maksimal terhadap gerak

benda

3, 8, 10

Gaya gesek kinetis Pengertian gesekan kinetis 14

Dengan disertai metode CRI diketahui apakah siswa memilih opsi

yang ada berdasarkan pengetahuan mereka sendiri ataukah hanya sekedar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

40

menebak jawaban. Selain itu, dapat juga diketahui apakah siswa

mengalami miskonsep ataukah siswa tidak tahu tentang materi gaya

gesek.

Misalnya pada kisi-kisi pretest nomor 5 yaitu konsep gaya gesek

statis, dimana suatu benda akan tetap dalam keadaan diam. Biasanya

siswa akan sering keliru untuk menentukan syarat benda tetap pada

keadaan diam, sehingga dapat dibuat soal berikut :

Lisa mendorong sebuah lemari,dan masih tetap dalam keadaan diam.

Kemudian Lisa memberi gaya yang lebih besar,namun lemari tetap

dalam keadaan diam. Berapakah besar gaya F yang diberikan lisa ?

a. F = fges statis

b. F = gaya gravitasi

c. F = fges maksimum

d. F = fges kinetik

e. F = 0 N

Lembar Jawaban

Nama:

Kelas:

Perhatikan! Tulislah pilihan jawaban yang menurut anda

benar dengan menggunakan huruf kapital! Berilah skala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

41

keyakinan anda dalam memilih jawaban dengan memberi

tanda silang (X) pada satu dari skala keyakinan!

1. ______

Ket Menerka Agak

Tahu

Tahu tapi

tidak

Yakin

Agak

yakin

tahu

Tahu

dan

Yakin

Sangat

yakin

tahu

Skala 0 1 2 3 4 5

2. Wawancara

Berdasarkan hasil pretest tersebut dilakukan wawancara pada

beberapa siswa untuk mengetahui lebih jelas penyebab miskonsepsi yang

dialami siswa. Partisipan tersebut terdiri dari siswa yang memiliki siswa

yang memiliki pemahaman yang rendah. Wawancara dilakukan secara

langsung dengan menggunakan wawancara terstruktur kepada 7 orang

partisipan yakni, 3 siswa yang mengalami miskonsepsi tertinggi saat

pretest dan 3 siswa yang mengalami peningkatan miskonsepsi setelah

treatment. Wawancara dilakukan setelah analisis data mengenai tes

tertulis dan wawancara juga dilakukan secara individual.

Kisi-kisi yang digunakan dalam penyusunan pertanyaan wawancara

untuk penelitian adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2 Pedoman wawancara

No. Konsep

1. Gaya gesek

2. Gaya gesek statis

3. Gaya gesek statis maksimum

4. Gaya gesek kinetis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

42

F. Treatment

Menurut Suparno, treatment adalah perlakuan peneliti kepada apa

yang mau diteliti agar nantinya mendapatkan data yang diinginkan.

Treatmen ini dirancang sebelum dilakukan uji tes pemahaman siswa yang

kemudian dimodifikasi sesuai dengan tingkat pemahaman siswa setelah

dilakukan pretestt dan Wawancara I. Perubahan desain ini bertujuan untuk

lebih menekankan pada konsep-konsep tertentu yang masih sulit dimengerti

oleh siswa. Maka digunakan metode eksperimen dan metode demonstrasi

dalam pembelajaran gaya gesek.

Desain pembelajaran dimodifikasi sesuai hasil pretest siswa tentang

pemahaman siswa terhadap materi gaya gesek tersebut. Desain

pembelajaran ini dirancang untuk 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama,

topik pembelajaran tentang gaya gesek dan arah gaya gesek. Metode yang

digunakan adalah demonstrasi:

Tabel 3.3 Demonstrasi pertemuan I

Demonstrasi Diskusi

Sebuah balok pada miring didorong

hingga bergerak.

1. Peristiwa apa yang terjadi?

2. Apa yang menyebabkan

benda yang awalnya bergerak

menjadi berhenti?

3. Kemanakah arah gaya gesek

tersebut? Gambarkan! F

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

43

Pertemuan kedua, topik pembelajaran tentang gaya gesek statis, gaya

gesek statis maksimum dan gaya gesek kinetis. Metode yang digunakan

adalah eksperimen dan demonstrasi.

Tabel 3. 4 Eksperimen Pertemuan ke II

Eksperimen Diskusi

Benda yang diam kemudian ditarik

menggunakan pegas dengan gaya

sebesar 2N ke kanan dan benda tetap

diam

Gaya gesek Statis

1) Saat diberi F 2N apakah benda

bergerak?

2) Gaya apasaja yang bekerja pada

benda?

3) Mengapa benda tetap diam?

4) Berapa besar gaya gesek benda ?

Benda yang diam kemudian ditarik

menggunakan pegas dengan gaya

sebesar 3,4N ke kanan dan benda tetap

diam

Benda yang diam kemudian ditarik

menggunakan pegas dengan gaya

sebesar F 3,6N ke kanan sampai benda

tersendat (tepat akan bergerak)

Gaya gesek statis maksimum

1) Bandingkan gaya yang diberikan

pada ketiga peristiwa tersebut !

2) Berapakah gaya gesek statis dari

setiap percobaan ?

3) Mengapa benda dapat bergerak

jika F yang diberikan 3,6 N ?

4) Dari percobaan tersebut, berikan

kesimpulan mengapa suatu benda

yang diam dapat bergerak !

Balok Pegas 2N

Balok Pegas 3,4N

Pegas 3,6N Balok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

44

Eksperimen Diskusi

Benda yang diam kemudian ditarik

menggunakan pegas dengan gaya

sebesar F 4N ke kanan dan benda

menjadi bergerak.

Tabel 3. 5 Demonstrasi pertemuan ke II

Demonstrasi Diskusi

Apakah yang terjadi saat kereta

didorong dengan gaya tertentu?

Akankah kereta tersebut terus

bergerak? Akankah kereta

tersebut terus bergerak?

Jelaskan! Gambarkan gaya –

gaya yang bekerja pada benda.

Jika benda bergerak, gaya gesek

apakah yang bekerja pada benda?

G. Validitas Instrumen

Validitas untuk mengukur atau menentukan apakah tes sungguh –

sungguh mengukur apakah yang mau diukur yaitu apakah sesuai dengan

tujuan khususnya tentang pemahaman siswa tentang materi konsep gaya

gesek. Validitas menunjukkan pada kesesuaian, kepenuhartian, bergunanya

kesimpulan yang dibuat peneliti berdasarkan data yang dikumpulkan. Untuk

Balok Pegas 4N

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

45

menjamin suatu instrumen valid, dilakukan validasi. Validasi instrumen

dilakukan minimal dengan dua cara, yaitu :

1. Dengan meminta penilaian para ahli, apakah memang tes ini sungguh

sesuai dengan isi yang dites.

2. Dengan menggunakan kisi-kisi yang meununjukkan bahwa instrumen itu

memang memuat semua isi yang diteskan, bukan hanya sebagian saja.

H. Analisis Data

1. Analisis Tes Pilihan Ganda

Soal pilihan ganda yang dilengkapi dengan skor CRI bertujuan untuk

mengetahui miskonsepsi pada siswa. Pada instrumen dijelaskan keterangan

keyakinan partisipan dalam mengerjakan soal. Pilihan tingkat digunakan

untuk mengetahui partisipan mengerjakan berdasarkan pemahaman atau

menerka.Untuk mengetahui apakah ada miskonsepsi yang terjadi pada

konsep gaya gesek, digunakan ketentuan sebagai berikut :

Tabel 3.4 Kriteria Pengelompokkan Siswa Berdasarkan CRI

Kriteria

Jawaban

Menerka Agak

Tahu

Tahu

tapi tidak

Yakin

Agak

yakin tahu

Tahu dan

Yakin

Sangat

yakin tahu

Benar Tidak

Paham

Tidak

Paham

Tidak

Paham

Paham Paham Paham

Salah Tidak

Paham

Tidak

Paham

Tidak

Paham

Miskonsepsi Miskonsepsi Miskonsepsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

46

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil tes CRI, jawaban siswa

dinilai dengan kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Soal

Bentuk Soal Nilai Keterangan

Pilihan Ganda

1 Jika Jawaban Benar

0 Jika Jawaban Salah

Berdasarkan pengkategorian diatas, maka dapat diketahui

miskonsepsi dalam setiap nomor soal pada seluruh siswa yang mengikuti

tes tertulis. Sehingga digunakan format sebagai berikut :

Tabel. 3.6 Format Analisis Data Tes Tertulis Untuk Seluruh Siswa

Dengan keterangan sebagai berikut:

J : Kriteria jawaban

R : Alasan

M : Miskonsepsi

No

soal

Kode

siswa

A

(Nama siswa)

B

(Nama siswa)

∑M ∑P

J

(Jawab

an)

CRI CRI

0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5

1 Benar

2 Salah

dst

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

47

P : Paham

0 : Menerka

1 : Agak tahu

2 : Tahu tapi tidak yakin

3 : Agak yakin tahu

4 : Tahu dan Yakin

5 : Sangat yakin tahu

Berdasarkan hasil analisa diatas dapat diketahui jumlah

miskonsepsi dari setiap soal maupun setiap sub topik. Untuk memperoleh

tingkatt miskonsepsi dalam persen dapat digunakan persamaan berikut:

Persentase untuk setiap soal

X = x 100 %

Persentase untuk setiap sub topik

X = x 100 %

Keterangan:

X : persentase

M : miskonsepsi

∑ : jumlah

spt : soal per topik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

48

Setelah menghitung tingkat persentase, maka ditentukan kategori

tingkat pemahaman dan miskonsepsi siswa mengenai materi yang diujikan

yakni dengan menggunakan statistika distribusi frekuensi grup (interval).

Berdasarkan data persentase tingkat pemahaman dan miskonsepsi siswa

mengenai konsep gaya gesek, maka kita akan membagi dalam lima kategori

diantaranya kategori sangat baik,baik,cukup,kurang dan sangat kurang

(Mundilarto, 2012).

Tabel 3.7 Tabel Klasifikasi Pemahaman Siswa Berdasarkan Skor

Persentase

skor

Tingkat pemahaman

87 – 100 Sangat baik

74 – 86 Baik

56 – 73 Cukup

31 – 55 Kurang

≤ 30 Sangat Kurang

2. Uji peningkatan pemahaman siswa sebelum dan sesudah treatmen

Uji yang digunkan adalah uji T untuk kelompok dependen. T-test

ini digunakan untuk mengetes satu kelompok yang dites dua kali,yaitu

pada pretest dan posttest. Uji T bertujuan untuk mengetahui apakah

metode eksperimen dan metode demonstrasi yang digunakan dalam

pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman siswa atau tidak. Untuk

memudahkan menganalisis data uji-T, menggunakan SPSS Statistic 17.0.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

49

3. Analisis Data Kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara dan alasan jawaban

siswa pada tes tertulis. Data wawancara berupa rekaman suara selama

wawancara kepada seluruh partisipan. dari wawancara dibuat transkip

hasil wawancara. Transkip data diberi tanda/kode. Sedangkan pada tes

tertulis, siswa memberikan alasan pada setiap nomer soal. Dari alasan

tersebut, kemudian diberi tanda/kode seperti pada transkip wawancara.

Kemudian data-data dari kode yang sama disatukan sehingga kita tahu

pola yang sering muncul dari jawaban partisipan terhadap pertanyaan -

pertanyaan yang diajukan. Dengan coding kita dapat mengetahui

miskonsepsi seperti apa yang dialami siswa terhadap materi tersebut,

seperti apa pemahaman siswa terhadap materi tersebut, serta alasan

mengapa siswa mengalami miskonsepsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

50

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 7 Agustus 2018 sampai

dengan 16 Agustus 2018 bertempat di SMA Shinwa. Sekolah ini

merupakan salah satu sekolah swasta di Yogyakarta. Jumlah siswa kelas

XI IPA tahun ajaran 2018/2019 sebanyak 25 siswa. Namun jumlah

partisipan dalam penelitian ini hanya 15 siswa.

SMA Shinwa juga dilengkapi dengan laboratorium IPA, namun

alat-alat dalam laboratorium jarang digunakan dalam pembelajaran

dikelas. Ketika melakukan penelitian, di sekolah ini sedang melakukan

persiapan untuk akreditasi sekolah, sehingga penelitian dilakukan pada

siang hari setelah selesai Kegiatan Pembelajaran.

1. Persiapan Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, ada beberapa hal yang harus

dipersiapkan oleh peneliti, yaitu perizinan serta instrumen untuk

melakukan penelitian. Untuk mendapatkan izin melakukan penelitian

di SMA Shinwa, peneliti terlebih dahulu membuat surat perizinan ke

sekolah. Setelah mendapat izin dari pihak sekolah, peneliti kemudian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

51

bertemu dengan guru mata pelajaran Fisika mengenai tujuan dan

prosedur penelitian serta jadwal penelitian.

Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi di

kelas XI sekaligus membuat kesepakatan dengan siswa tentang

penelitian yang dilakukan. Peneliti telah mempersiapkan intrumen

yang akan digunakan untuk penelitian. Instrumen tersebut divalidasi

oleh seorang dosen Fisika dan 5 orang siswa SMA. Oleh karena itu,

dapat dipastikan bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian

ini valid.

2. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam 6 kali petemuan. Pada pertemuan

pertama yaitu pada tanggal 7 Agustus 2018, peneliti melakukan tes

tertulis berupa pretest pada siswa kelas XI IPA SMA Shinwa tahun

ajaran 2018/2019. Pada pertemuan kedua yaitu pada tanggal 9

Agustus 2018 dilakukan wawancara I kepada 3 siswa yang mengalami

miskonsepsi tertinggi. Pada pertemuan ketiga dan keempat yaitu pada

tanggal 11 agustus 2018 dan 13 agustus 2018, peneliti melakukan

kegaiatan belajar mengajar tentang materi gaya gesek selam 90

menit/pertemuan. Pada pertemuan kelima, yaitu pada tanggal 15

agustus 2018 peneliti melakukan tes tertulis berupa posttest pada

siswa kelas XI IPA SMA Shinwa tahun ajaran 2018/2019. Pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

52

pertemuan kedua yaitu pada tanggal 16 agustus 2018 dilakukan

wawancara kepada 3 siswa yang mengalami miskonsepsi tertinggi.

B. Subyek Penelitian

Subyek yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 15 siswa.

C. Pretest

Siswa dalam penelitian ini berjumlah 15 siswa. Siswa mengerjakan

soal yang berkaitan dengan Gaya Gesek. Siswa diberikan waktu 90 menit

untuk mengerjakan 20 soal pretest berupa pilihan ganda yang disertai

skala CRI. Pretest merupakan tes tertulis sebelum dilakukannya

treatment. Tujuan dilakukannya pretest ini adalah untuk mengetahui

tingkat pemahaman siswa yang kemudian akan dianalisis dalam tiga

kategori yaitu, apakah siswa mengalami miskonsepsi,kurang

pengetahuan,atau memiliki konsep yang benar. Setelah pretest, analisis

data pretest akan digunakan untuk memilih 3 siswa dengan miskonsepsi

tertinggi. Dari data pretest kemudian diperoleh tingkat pemahaman siswa

pada pokok bahasan gaya gesek. Tingkat pemahaman siswa

diklasifikasikan berdasarkan analisis data pretest dan dinyatakan dalam

derajat baik dan kurang baiknya pemahaman siswa.

Berdasarkan analisis data yang dilakukan terhadap jawaban dan

alasan siswa untuk setiap soal diperoleh rata-rata persentase pemahaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

53

siswa kelas XII IPA adalah 21,67% dengan persentase tertinggi adalah

75% dan persentase terendah 10% (tabel 4.1). Rata-rata persentase skor

menunjukkan bahwa tingkat pemahaman siswa terhadap pokok bahasan

Gaya Gesek masih kurang atau rendah.

Dari analisis data pretest yang dilakukan, didapatkan informasi

untuk mengklasifikasikan tingkat pemahaman, yaitu paham konsep,

Tidak paham konsep, dan miskonsepsi setiap butir soal dan setiap siswa.

Hasil perhitungan paham konsep, tidak paham konsep, dam miskonsepsi

pada setiap siswa dan tiap butir soal ditampilkan (tabel 4.1 dan tabel 4.2).

Untuk menghitung persentase paham konsep, tidak paham konsep, dan

miskonsepsi dapat dilakukan dengan cara:

Kategori pemahaman siswa per butir soal

Kategori pemahaman siswa untuk seluruh soal pada setiap

partisipan

Persentase Paham Konsep =

Persentase Tidak Paham Konsep =

Persentase Miskonsepsi =

Persentase Paham konsep =

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

54

Tabel 4.1 Tabel Persentase Paham Konsep, Tidak paham Konsep dan

Miskonsepsi Untuk setiap siswa dari data pretest

Kode

Siswa

Jumlah

Paham

Konsep

Persentase

Paham

Konsep

Jumlah

Tidak

Paham

Konsep

Persentase

Tidak

Paham

Konsep

Jumlah

Miskonsepsi

Persentase

Miskonsepsi

A 6 30% 9 45% 5 25%

B 2 10% 14 70% 4 20%

C 3 15% 3 15% 14 70%

D 15 75% 2 10% 3 15%

E 6 30% 3 15% 11 55%

F 2 10% 8 40% 11 55%

G 4 20% 5 25% 11 55%

H 1 5% 11 55% 8 40%

I 4 20% 8 40% 8 40%

J 3 15% 10 50% 7 35%

K 4 20% 9 45% 7 35%

L 2 10% 15 75% 3 15%

M 6 30% 0 0% 14 70%

N 3 15% 5 25% 12 60%

O 4 20% 8 40% 8 40%

Rata – rata

persentase

21,67% 36,67% 42%

Tabel 4.2 Tabel Persentase Paham Konsep, Tidak paham Konsep dan

Miskonsepsi Untuk tiap butir soal dari data pretest

No

soal

Jumlah

Paham

Konsep

Persentase

Paham

Konsep

Jumlah

Tidak

Paham

Konsep

Persentase

Tidak

Paham

Konsep

Jumlah

Miskonsepsi

Persentase

Miskonsepsi

1 0 0% 3 20% 12 80%

2 5 33,3% 3 20% 7 46,67%

3 2 13.33% 7 46,67% 6 40%

Persentase Tidak Paham konsep =

Persentase Miskonsepsi =

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

55

4 0 0% 3 20% 12 80%

5 1 6,67% 5 33,33% 9 60%

6 2 13.33% 4 26,67% 9 60%

7 2 13,33% 4 26,67% 9 60%

8 4 26,67% 10 66,67% 1 6,67%

9 5 33,3% 4 26,67% 6 40%

10 2 13,3% 8 53,33% 5 33,33%

11 10 66,67% 4 26,67% 1 6,67%

12 0 0% 8 53,33% 7 46.67%

13 9 60% 4 26,67% 2 13,33%

14 5 33,3% 4 26,67% 4 26,67%

15 4 26,67% 5 33,33% 6 40%

16 1 6,67% 7 46,67% 7 46,67%

17 4 26.67% 4 26,67% 7 46,67%

18 3 20% 7 46,67% 6 40%

19 2 13,3% 9 60% 4 26.67%

20 3 20% 7 46,67% 5 33,33%

Dari analisis data pretest dan Tabel 4.1 yakni tabel persentase

paham konsep, Tidak paham konsep dan miskonsepsi untuk setiap

peserta didik si atas dapat dilihat bahwa :

a. Persentase rata-rata paham konsep pada siswa adalah 21,67% dengan

paham konsep tertinggi adalah 75% dan paham konsep terendah

adalah 10%.

b. Untuk persentase rata-rata siswa yang Tidak paham konsep adalah

36,67% dengan persentase kurang paham tertinggi adalah 70% dan

terendah adalah 0%.

c. Dan dari 20 soal yang diberikan, persentase rata- rata miskonsepsi

yang dialami siswa adalah 42% dengan persentase miskonsepsi

tertinggi adalah 70% dan persentase terendah adalah 15%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

56

Berdasarkan hasil analisis, dapat dilihat bahwa persentase siswa

yang paham konsep masih rendah yaitu hanya sebesar 21,66%.

Dikarenakan tingginya miskonsepsi yang dialami oleh siswa yaitu

hampir mencakup sebagian siswa atau sebesar 42%. Hal ini

menyebabkan tingkat pemahaman siswa masih kurang dengan persentase

rata-rata tingkat pemahaman sebesaar 36%.

Dari analisis data pretest dan Tabel 4.2 yakni tabel persentase

paham konsep, Tidak paham konsep dan miskonsepsi yang dialami siswa

per butir soal. Diketahui ada 20 soal pilhan ganda yang disertai skala CRI

yang diberikan pada siswa. Soal dengan miskonsepsi tertinggi adalah

soal nomor 1 tentang besarnya gaya gesek pada benda diam dan soal

nomor 4 tentang besarnya gaya-gaya yang bekerja pada benda diam saat

tidak ada gaya luar yang yaitu sebesar 80%. Sedangkan miskonsepsi

terendah terdapat pada nomor 8 dan nomor 11 tentang besarnya gaya

yang dibutuhkan agar benda semula diam menjadi bergerak, dengan

persentase sebesar 6,67%.

a. Untuk paham konsep persentase tertinggi, ada pada soal nomer 11

tentang penyebab suatu benda yang semulanya diam dapat bergerak.

Sedangkan persentase terendah terdapat pada nomor 1 tentang

besarnya gaya gesek pada benda diam, soal nomor 4 tentang besarnya

gaya-gaya yang berkerja pada diam saat tidak ada gaya luar yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

57

bekerja dan nomor 12 tentang pengertian gaya statis dengan

persentase 0%.

b. Untuk kategori tidak paham tertinggi terdapat pada soal nomer 8

tentang gaya gesek statis maksimum dengan persentase 66,67%. Dan

persentase terendah terdapat pada soal nomer 1 tentang besarnya gaya

gesek pada benda diam, soal nomer 2 tentang arah gaya gesek pada

benda yang bergerak , dan soal nomor 4 tentang besarnya gaya-gaya

yang bekerja pada benda diam dan tidak ada gaya luar yang bekerja

pada tersebut, dengan persentase sebesar 20%.

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada tabel 4.1 dan 4.2 diketahui

bahwa persentase paham konsep, Tidak paham konsep, dan miskonsepsi

yang dialami siswa secara umum terdapat pada soal-soal yang berkaitan

dengan gaya gesek yang pada benda diam, dan gaya-gaya yang bekerja

pada benda diam. hal ini dapat dilihat berdasarkan persentase jawaban

siswa. Sebagian besar hanya menghafalkan konsep tanpa memahami

dengan benar sehingga saat diaplikasikan, mengakibatkan siswa

menjawab dengan jawaban yang salah dan bahkan siswa juga mengalami

kesalahan konsep atau miskonsepsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

58

Tabel 4.3 Kategori tingkat pemahaman siswa berdasarkan penilaian skor

saat pretest

Kode Siswa

Ting Tingkat

Pemahaman

Siswa

A Kurang

B Kurang

C Sangat kurang

D Baik

E Sangat kurang

F Sangat kurang

G Sangat kurang

H Sangat kurang

I Sangat kurang

J Sangat kurang

K Sangat kurang

L Sangat kurang

M Sangat kurang

N Sangat kurang

O Sangat kurang

D. Pemilihan ketiga Siswa yang Diwawancara

Berdasarkan data yang diperolah, dapat dilihat bahwa sebagian

besar besar siswa mengalami kesulitan dalam memahami pokok bahasan

Gaya Gesek. Dari tabel 4.1 dan 4.2 peneliti memilih 4 siswa dengan

perolehan miskonsepsi tertinggi, namun salah satu siswa tidak hadir

sehingga peneliti hanya mewawancara 3 siswa . Hal ini dilakukan untuk

menggali pokok permasalahan dan kesulitan siswa yang menyebabkan

siswa mengalami kesalahan konsep atau miskonsepsi. Siswa yang

diwawancarai adalah siswa dengan kode C,M, dan N (tabel 4.1). Secara

umum, ketiga siswa ini mengalami miskonsepsi lebih dari setengah soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

59

yang diberikan atau hampir disemua nomor soal. Nomor soal dengan

tingkat miskonsepsi tertinggi sesuai dengan skala CRI yang diberikan

adalah soal nomor 1,2,3,4,5,6,12,16 dan 17.(tabel 4.2). Berikut adalah

ketiga siswa yang diwawancarai.

Tabel 4.4 Daftar siswa yang mengalami persentase miskonsepsi tertinggi

Kode

Siswa

Daftar nomor soal

Persentase

Miskonsepsi

Tingkat

Pemahaman

Siswa Paham

Konsep

Tidak

paham

konsep

Miskonsepsi

C

11,13,20

8,4,19

1,2,3,4,5,6,7,

9,10,12,15,1

6,`7,18

70%

Sangat Kurang

M

2,8,11,1

3,14

-

1,3,4,5,6,7,9,

10,12,15,16,

17,18,19

70%

Sangat Kurang

N

7,11,13

5,8,9,15,1

7

1,2,3,4,6,10,

13,14,16,18,

19,20

60%

Sangat Kurang

E. Wawancara

Wawancara yang dilakukan adalah wawancara tak terstruktur atau

wawancara bebas. Setiap partisipan diwawancara diberikan pertanyaan

yang berbeda sesuai dengan tingkat pemahaman pada setiap soal.

Pertanyaan yang ditujukkan mengarah pada soal-soal yang menimbulkan

miskonsepsi pada siswa. Berikut adalah hasil wawancara yang dilakukan

pada siswa terhadap soal-soal yang menimbulkan miskonsepsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

60

d.1 Soal Nomor 1

Soal nomor 1 berhubungan dengan besarnya gaya gesek pada

benda diam saat ditarik dengan gaya F

Berikut adalah hasil wawancra siswa :

(pada partisipan dengan kode C )

A : Menurutmu apa yang mempengaruhi besar kecilnya nilai gaya gesek

semakin besar ?

B : permukaannya kasar atau licin.

A : maksudnya? coba jelaskan!

B : kalo kasar gaya geseknya besar sedangkan kalo licin gaya geseknya kecil.

A : Hm. Misalkan balok ini saya letakkan dimeja (diperagakan). Gaya

geseknya berapa?

B : gaya geseknya nol

A : Kalo baloknya saya tarik dengan gaya 2 N misalkan. gaya geseknya berapa

?

B : tidak diketahui.

A : mengapa ?

B : karena rumus gaya gesek µs.N. Dan µs tidak diketahui.

A : Coba kamu gambar dulu baloknya dengan arah gaya – gayanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

61

B : menggambar

A : kamu tahu hukum I Newton?

B : Tahu. ∑F = 0.

A : itu artinya apa ?

B : bendanya diam, karena jumlahnya gaya nol.

A : berarti kalo saya tarik balok 2N tapi baloknya tetap diam. Gaya geseknya

berapa?

B : Gaya geseknya nol.

A : Coba di hitung dulu.

B : Eh salah. gaya geseknya 2 N harusnya.

Berdasarkan hasil wawancara, siswa mengalami miskonsepsi pada

besarnya gaya gesek pada benda diam. Menurut sebagian besar siswa

beranggapan bahwa besarnya gesekan yang terjadi pada benda

disebabkan oleh kekasaran suatu permukaan yang bersentuhan. Saat

benda diam tanpa ada gaya luar yang bekerja atau sebaliknya, saat benda

diberikan gaya luar (tarik/dorong) besarnya gaya gesek yang bekerja

pada benda diam adalah tergantung pada tingkat kekasaran suatu

permukaan sentuh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

62

d.2 Soal Nomor 2,15 dan 20

Soal nomo 2 , 15 dan 20 berhubungan dengan arah gaya gesek

pada bidar datar dan miring miring. Soal ini siswa disajikan gambar

arah gerak benda kemudian siswa diminta untuk menggambar arah

gaya geseknya.

Berikut adalah hasil wawancra siswa :

(pada partisipan dengan kode M dan N)

A : Menurutmu gaya gesek itu apa?

B : Gaya yang terjadi akibat dua buah benda bersentuhan

A : itu saja ?

B : Iya bu

A : Misalkan nih, kotak iini saya dorong (diperagakan), apa yang terjadi

dengan kotak itu ? coba jelaskan ?

B : Waktu didorong kotaknya gerak terus berhenti.

A : kenapa berhenti?

B : karena gayanya habis

A : Ingat Hukum I Newton ?

B : benda diam tetap diam, bergerak terus bergerak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

63

A : Lalu ? balok tadi kenapa malah berhenti ?

B : Mungkin karena gesekan meja dan balok bu.

A : Jadi mana yang benar, gayanya habis atau karena gesekan meja dan

balok?

B : Gesekan balok dan meja bu.

A : Nah, kalo gitu, baloknya kan bu dorong ke kanan, lalu arah gaya geseknya

kemana ?

B : ke kanan bu, karena baloknya gerak.

A : kalo ke kanan harusnya baloknya gerak terus?

B : Salah bu. Harusnya kiri bu

A : Jadi yang benarnya arah geseknya kemana ?

B : kiri bu, berlawanan dengan arah balok bu, sehingga balok berhenti.

Berdasarkan hasil wawancara siswa, miskonsepsi yang terjadi

adalah siswa beranggapan arah gaya gesekan dipengaruhi oleh gerak

benda. Apabila benda diberikan gaya tarik/dorong dan benda tetap diam

maka arah gaya gesek pada benda arahnya berlawanan dengan gaya

tarik/dorong yang diberikan. Dan apabila, benda diberikan gaya

tarik/dorong sehingga benda yang pada awalnya diam menjadi bergerak,

maka arah geseknya searah dengan arah gerak benda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

64

d.4 Soal Nomor 4,5,6,16, dan 17

(Pada partisipan kode C)

A : Coba kamu jelaskan kenapa benda tetap diam?

B : Tidak ada gaya

A : Coba kamu gambar benda yang diam.

B : (siswa menggambar)

A : benda itu punya massa apa ga ?

B : punya.

A : kalo punya berarti ada gaya ga ?

B : ga ada bu.

A : lalu w itu apa? rumusnya gimana?

B : gaya berat bu. w = m.g. berarti ada bu.

A : terus?

B : berarti ada gaya normal juga bu.

A : Kalo benda diam ada gaya geseknya?

B : Ada bu.

A : kalo bendanya ditarik kekanan 2N tapi masih tetap diam. mengapa?

B : itu karena gaya geseknya lebih dari 2N bu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

65

A : artinya benda itu tetap diam, apabila ?

B : gaya geseknya lebih besar dari gaya tariknya.

A : Kalo gaya geseknya sama dengan gaya tariknya, benda akan diam atau

bergerak ?

B : Akan bergerak.

A : Yakin ?

B : Yakin bu.

A : mari kita buktikan, kamu tarik kekiri 2N dan ibu kekanan juga 2N,

perhatikan dengan benar , baloknya gerak atau diam? (diperagakan

menggunakan 2 neraca pegas dengan arah yang berlawanan)

B : tidak bergerak.

A : Jadi kesimpulan, benda akan tetap diam apabila ?

B : Benda akan tetap diam jika gaya geseknya lebih besar gaya tarik dan gaya

geseknya sama dengan gaya tariknya.

Berdasarkan hasil wawancara siswa, miskonsepsi yang dialami

siswa adalah kurang memahami syarat atau penyebab suatu benda tetap

dalam keadaan diam. Siswa beranggapan suatu benda yang nilai gaya

gesek lebih besar daripada gaya tarik/dorong makan benda itu akan diam.

Namun, jika nilai gaya geseknya sama dengan gaya tarik/dorong maka

benda akan bergerak karena jumlahnya adalah sama dengan nol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

66

Sehingga dapat disimpulkan berdasarkan wawancara siswa yang

telah dilakukan, siswa mengalami miskonsepsi pada materi gaya gesek

pada konsep berikut:

a. Siswa berpendapat bahwa, benda yang diam setelah diberikan gaya

tarik/dorong dan tetap diam besar gaya geseknya sama dengan nol.

b. Partisipan menganggap bahwa apabila benda dalam keadaan diam

maka besarnya gaya normal, gaya berat, gaya gesek adalah nol.

c. Dalam pemahaman partisipan, benda diam karena besarnya gaya yang

diberikan lebih kecil dari gaya gesek statis.

d. Siswa beranggapan bahwa saat benda bergerak arah gesek yang

bekerja pada benda searah dengan arah gerak benda.

F. Pemahaman Partisipan Sebelum Treatmen

Tabel 4.5 Persentase Siswa Yang Memiliki Paham Konsep, Tidak paham

konsep, Dan Miskonsepsi Pada Konsep Gaya Gesek Dari Data Pretest

Konsep

Gaya Gesek

Persentase Tingkat

Pemahaman

Siswa Nomor

soal

Paham

Konsep

Tidak

paham

konsep

Miskonsepsi

Arah gaya

gesek

2, 15, 20 26,67 33,33 40 Sangat

Kurang

Penerapan

gaya gesek

9, 13, 19 35,55 37,78 26,67 Kurang

Pengertian

gaya gesek

statis

12 0 53,33 46,67 Sangat

Kurang

Besar gaya

berat, gaya

normal,

dan gaya

gesek

1, 4, 16,

17, 18

10,67 30,66 58,67

Sangat

Kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

67

Syarat benda

akan

bergerak

5, 6, 7, 11 25 28,33 46,67

Sangat

Kurang

Makna gaya

gesek statis

maksimal

terhadap

gerak

benda

3, 8, 10 17,78 55,55 26,67

Sangat

Kurang

Pengertian

gaya gesek

kinetis

14 33,33 40 26,67

Kurang

Tabel 4.6 Miskonsepsi siswa terhadap konsep-konsep gaya gesek

berdasarhaskan hasil pretest siswa

Konsep gaya gesek Miskonsepsi

Arah gaya gesek a. Arah gaya gesek pada benda yang

bergerak adalah searah dengan arah gerak

benda

b. Arah gaya gesek pada benda pada bidang

miring adalah :

- Tegak lurus benda

- Sejajar bidang kebawah

Penerapan gaya gesek Apabila sebuah benda bergerak karena

diberikan gaya tertentu kemudian gayanya

dihilangkan maka benda akan langsung

berhenti.

Pengertian gaya gesek statis Gaya gesek statis adalah yang muncul karena

pengaruh gaya dorong

Besar gaya berat, gaya normal,

dan gaya gesek pada benda diam

a. Saat benda diam tidak ada gaya yang

bekerja pada benda

b. Saat benda diam, gaya berat benda adalah

nol

c. Saat benda diam, gaya normal benda

adalah nol

d. Benda diam ditarik dengan gaya yang

besarnya adalah F dan benda tetap diam,

gaya geseknya adalah nol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

68

Syarat benda akan bergerak a. Benda diam yang diberikan gaya dorong

dan tetap diam karena gaya yang

diberikan lebih kecil dari gaya gesek

benda

b. Benda diam yang diberikan gaya dorong

dan tetap diam karena besar gaya yang

diberikan adalah nol

c. Benda yang diam didorong dan bergerak

karena gaya gesek geseknya nol

Makna gaya gesek statis

maksimal terhadap gerak benda

a. Besarnya gaya gesek statis maksimum

sama dengan gaya gesek kinetis

b. Besarnya gaya gesek statis maksimum

lebih kecil dari gaya gesek kinetis

Pengertian gaya gesek kinetis Gaya gesek kinetis adalah gaya gesek yang

muncul saat benda cenderung akan bergerak

Analisis data pretest dan Tabel 4.6 yakni tabel persentase paham

konsep, Tidak paham konsep dan miskonsepsi untuk setiap peserta didik

di atas dapat dilihat bahwa paham konsep tertinggi materi gaya gesek

adalah pada konsep penerapan gaya gesek pada suatu peristiwa atau

kejadian sedangkan paham konsep terendah tentang pengertian gaya

gesek statis. Untuk miskonsepsi tertinggi pada materi gaya gesek adalah

menentukan gaya berat, gaya normal, dan gaya gesek pada benda diam,

sedangkan untuk miskonsepsi terrendah pada konsep penerapan gaya

gesek pada suatu peristiwa atau kejadian, makna gaya gesek statis

maksimum terhadap gerak benda, dan penegertian gaya gesek kinetis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

69

G. Remidiasi

Proses remidiasi dilakukan melalui pembelajaran dikelas yang

didesain berdasarkan hasil pretest dan wawancara I. Metode pembelajaran

yang digunakan dengan metode eksperimen dan metode demonstrasi. Hal

ini dikarenakan siswa terlibat secara langsung proses percobaan yang

dilakukan. Siswa diberikan panduan berupa Lembar Kerja Siswa yang

berisi prosedur atau langkah kerja serta pertanyaan pertanyaan tentang

pokok bahasan Gaya Gesek. Siswa juga diberikan kesempatan untuk

bekerja dan berdiskusi dalam kelompok sehingga memudahkan siswa

dalam memahami dan mengerjakan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan

dengan materi tersebut. Siswa juga dapat berkomunikasi, bertukar

pendapat atau ide atau gagasan sehingga siswa dilatih untuk lebih berpikir

kritis untuk mnenemukan sendiri jawaban untuk memecahkan persoalan

yang ada.

Media pembelajaran yang digunakan dirancang sendiri oleh

peneliti. Media pembelajaran menggunakan alat dan bahan yang

sederhana seperti neraca pegas, papan luncur,tali dan benda/balok.

Kegiatan ini dilakukan oleh peneliti dan siswa sendiri. Sedangkan, desain

pembelajaran dirancang untuk dua kali pertemuan. Pertemuan pertama

dilakukan pada tanggal 11 agustus 2018 dengan waktu pembelajaran 30

menit. Topik pembelajaran tentang gaya gesek dan arah gaya gesek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

70

Metode yang digunakan adalah demonstrasi I (tabel 4.6). Pertemuan

kedua dilakukan pada tanggal 13 agustus 2018 dengan waktu

pembelajaran 60 menit. Topik pembelajaran tentang gaya gesek statis,

gaya gesek statis maksimum dan gaya gesek kinetis. Metode yang

digunakan adalah eksperimen dan demonstrasi II (tabel 4.6) . Kegiatan

pembelajaran selalu diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran

kemudian pembagian siswa dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa.

Siswa akan diberi Lembar Kerja siswa untuk menjawab pertanyaan -

pertayaan yang ada sesuai dengan hasil pengamatan siswa terhadap

eksperimen serta demonstrasi yang dilakukan. Setelah selesai siswa

diminta untuk memprensentasikan hasil diskusi.

Lembar Kerja Siswa berisi prosedur atau langkah kerja serta

pertanyaan – pertanyaan tentang pokok bahasan Gaya Gesek. Siswa juga

diberi kesempatan untuk berdiskusi dalam kelompok sehingga

memudahkan siswa dalam memahami dan mengerjakan pertanyaan -

pertanyaan yang berkaitan dengan materi tersebut. Siswa juga dapat

berkomunikasi, bertukar pendapat atau ide atau gagasan sehingga siswa

dilatih berpikir kritis untuk menemukan sendiri jawaban memecahkan

persoalan yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

71

Tabel 4.7 Kegiatan Pembelajaran

Miskonsepsi

Konsep

Gaya Gesek

Kegiatan Pembelajaran

Gaya Gesek

dan Arah

Gaya Gesek

Demonstrasi I

I. Benda diam tanpa diberikan gaya luar.

Diskusi:

1. Apakah ada gesek yang bekerja?

2. Bila ada, berapa besarnya gaya gesek

pada benda tersebut?

Eksperimen

I. Benda yang diam kemudian ditarik

menggunakan neraca pegas dengan gaya

yang besarnya 1 N.

Diskusi:

1. Apakah benda tetap diam atau

bergerak?

2. Gambarkan gaya – gaya yang bekerja

pada benda tersebut?

3. Berapa besar gaya – gaya yang bekerja

pada benda tersebut?

4. Mengapa benda tetap diam ?

Gaya Gesek

Statis

Penalaran: Sebuah benda didorong pada

bidang miring, sehingga benda bergerak

ke bawah kemudian peneliti

menghilangkan gaya.

Diskusi: Apa yang terjadi pada benda tersebut?

Ceritakan peristiwanya!

Eksperimen

Percobaan I

Menarik benda dengan menggunakan

neraca pegas dengan gaya sebesar 3,6 N.

Percobaan II

Menarik benda menggunakan neraca

pegas dengan gaya sebesar 3,4 N.

Percobaan III

Menarik benda menggunakan neraca

pegas dengan gaya sebesar 4 N.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

72

Miskonsepsi

Konsep

Gaya Gesek

Kegiatan Pembelajaran

Diskusi:

1) Berapakah gaya gesek statis dari setiap

percobaan ?

2) Mengapa benda dapat bergerak jika F

yang diberikan 3,6 N ?

3) Dari percobaan tersebut, berikan

kesimpulan mengapa suatu benda

yang diam dapat bergerak.

Gaya Gesek

Kinetis

Demonstrasi

Sebuah kereta kayu pada papan bidang miring

yang dihubungkan dengan travo kemudian

didorong hingga kerta begerak ke bawah.

Diskusi:

1) Apakah yang terjadi saat kereta

didorong dengan gaya tertentu?

2) Akankah kereta tersebut terus

bergerak? Jelaskan!

3) Gambarkan gaya – gaya yang bekerja

pada benda

4) Jika benda bergerak, gaya gesek

apakah yang bekerja pada benda?

H. Uji-T tingkat pemahaman siswa setelah diberikan treatmen

Uji-T ini digunakan untuk mengetahui apakah metode eksperimen

dan metode demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman siswa atau

tidak.

Berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa metode

eksperimen dan metode demonstrasi berbantuan Lembar Kerja Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

73

dapat menurunkan miskonsepsi yang terjadi pada siswa. Dari analis Uji-

T dependen diperoleh terlihat bahwa data tersebut significat yang artinya

bahwa ada perbedaan pemahaman sebelum dan sesudah dilakukan

pembelajaran. Dari data jumlah siswa yang paham konsep didapatkan

hasil bahwa 33% siswa mengalami peningkatan pemahaman karena

pembelajaran menggunakan metode demonstrasi dan metode eksperimen.

Maka, remidiasi menggunakan metode eksperimen dan metode

demostrasi dapat meningkatkan pemahaman siswa dan memperbaiki

kesalahan konsep atau miskonsepsi yang terjadi pada siswa terhadap

materi Gaya Gesek. Hal ini karena respon yang baik dari siswa selama

diberikan remidiasi menggunakan metode eksperimen dan metode

demonstrasi. Dari respon yang diberikan siswa, siswa terlihat antusias

dalam berdinamika dalam kelompok sehingga berdampak pada hasil

pembelajaran siswa guna memperbaharui kesalahan konsep atau

miskonsepsi pada materi Gaya Gesek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

74

Tabel 4.8 Tabel uji-T untuk siswa yang paham konsep

Berdasarkan Tabel 4.8 yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa

metode eksperimen dan metode demonstrasi dapat menurunkan

miskonsepsi dan menyebabkan kenaikan pemahaman siswa pada materi

gaya gesek. Dari perhitungan dengan uji-T dependent diperoleh hasil

bahwa t = -7.725. p = .000 < α = .05, maka signifikan, yang berarti

remidiasi dengan menggunakan metode eksperimen dan metode

demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman siswa dengan sumbangan

pembelajaran terhadap peningkatan pemahaman siswa adalah 33%. Hal

ini disebabkan selama diberikan remidiasi menggunakan metode

eksperimen dan metode demosntrasi siswa memberikan respon yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

75

positif berupa antusiasime siswa dalam bertanya dan menjawab selama

diskusi.

Antusiasme siswa terhadap pembelajaran dengan metode

eksperimen dan metode demonstrasi selama pembelajaran karena siswa

mengamati dan mempratikkan secara langsung dan kelompok diskusi.

Siswa juga dapat membangun ide-ide baru atau opini baru lewat pratik

dan saling bertukar pendapat untuk menemukan dan memahami konsep -

konsep yang sulit dipahami dengan berkomunikasi satu sama lain.

I. Posttest

Setelah pretest peneliti memberikan post-test. Siswa mengerjakan

soal post-test yang berkaitan dengan pokok bahasan Gaya Gesek berupa

pilihan ganda yang disertai skala CRI. Siswa mengerjalan post-test

selama 90 menit dengan jumlah 20 soal pilihan ganda. Adapun tujuan

post-test ini adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa detelah

diberikan treatmen apakah terjadi perubahan atau tidak. Treatmen yang

diberikan adalah pembelajaran dengan menuggunakan metode

demonstrasi dan metode eksperimen. Hasil post-test ditunjukkan pada

tabel 4.9.

Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap jawaban siswa untuk

setiap soal diperoleh rata-rata persentase skor siswa kelas XI IPA adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

76

49,33% dengan persentase tertinggi adalah 80% dan persentase terendah

adalah 35% (tabel 4.9). Dengan demikian, melihata rata- rata persentase

diketahui bahwa tingkat pemahman siswa terhadap pokok bahasan Gaya

gesek mengalami peningkatan.

Tabel 4.9 Persentase Paham Konsep, Tidak paham konsep dan

Miskonsepsi Untuk Setiap Siswa Dari Hasil Post-test Siswa

Kode

siswa

Jumlah

Paham

Konsep

Persentase

Paham

Konsep

Jumlah

Tidak

paham

konsep

Persentase

Tidak

paham

konsep

Jumlah

Miskons

epsi

Persentase

Miskonsepsi

A 9 45% 9 45% 2 10%

B 7 35% 7 35% 6 30%

C 10 50% 9 45% 1 5%

D 16 80% 0 0% 4 20%

E 10 50% 0 0% 10 50%

F 10 50% 7 35% 3 15%

G 9 45% 3 14% 8 40%

H 12 60% 3 15% 5 25%

I 6 40% 8 30% 6 30%

J 9 45% 1 5% 10 50%

K 12 60% 3 15% 5 25%

L 10 50% 2 10% 8 40%

M 10 50% 0 0% 10 50%

N 11 55% 6 30% 3 15%

O 7 35% 8 40% 5 25%

Jumla

h

148 749% 66 319% 86 430%

Persentase rata

– rata

49,33% 21,2% 28,67%

Rata – rata Persentase =

=

= 49,33%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

77

Tabel 4.10 Kategori tingkat pemahaman siswa berdasarkan penilaian

skor sesudah treatmen

Kode Siswa

Ting Tingkat

Pemahaman

Siswa

A Kurang

B Kurang

C Kurang

D Baik

E Kurang

F Kurang

G Kurang

H Cukup

I Sangat kurang

J Kurang

K Cukup

L Cukup

M Cukup

N Cukup

O Kurang

J. Perubahan Miskonsepsi

Setelah melakukan treatmen pada siswa dengan menggunakan

metode eksperimen dan demostrasi terjadi perubahan pemahaman yang

dialami oleh siswa dapat dilihat pada tabel 4.11. Dari tabel tersebut dapat

dilihat bahwa siswa mengalami peningkatan pemahaman. Hal ini

diketahui dengan membandingkan hasil jawaban pretest dan post-test

siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

78

Tabel 4.11 Persentase siswa yang memiliki Paham Konsep, Tidak paham

konsep dan miskosepsi dari data pretest dan posttest

Konsep

Gaya

Gesek

Persentase (%)

Paham Konsep Tidak paham

konsep

Miskonsepsi

Pretest Post-test Pretest Post-test Pretest Post-test

Arah gaya

gesek

26,67

55,55

33,33

11,12

40

33,33

Penerapan

gaya gesek

35,55

46,67

37,78

24,44

26,67

28,89

Pengertian

gaya gesek

statis

0

40

53,33

26,67

46,67

33,33

Besar

gaya berat,

gaya

normal, dan

gaya gesek

10,67

34,67

30,66

20

58,67

45,33

Syarat

benda akan

bergerak

25

64,44

28,33

76,11

46,67

11,67

Makna

gaya gesek

statis

maksimal

terhadap

gerak

benda

17,78

57,78

55,55

20

26,67

22,22

Pengertian

gaya gesek

kinetis

33,33

46,67

40

26,67

26,67

20

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa, sebagian besar

siswa mengalami perubahan pemahaman pada konsep gaya gesek. Hal

ini terlihat dari sebagian besar siswa mengalami kenaikna pemahaman

pada Paham Konsep. Beberapa siswa masih mengalami kurang

pemahaman dan masih ada juga yang mengalami miskonsepsi. Berikut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

79

ini adalah perubahan pemahaman siswa pada berbagai konsep tentang

gaya gesek. Perubahan-perubahan pemahaman konsep siswa:

a. Gaya gesek dan Arah gaya gesek

Untuk perubahan konsep tentang arah gaya gesek peneliti

melakukan demonstrasi sederhana yaitu peneliti mendorong benda

pada benda miring sehingga buku dapat bergerak ke kanan bawah

menelusuri bidang miring kemudian peneliti menghilang gaya yang

diberikan pada buku. Berdasarkan hasil pengamatan siswa setelah

gaya dihilangkan ternyata gerakan buku melambat dan akhirnya

berhenti. Kemudian peneliti meminta siswa mengambar arah gaya dan

arah gaya gesek. Ternyata sebagian siswa menggambar arah gaya

gesek ke kiri atas sejajar bidang, namun ada 2 orang siswa yang masih

belum dapat menggambar arah gaya gesek dengan benar. Jika ditinjau

dari hasil posttest siswa masih ada 8 siswa yang mengalami

miskonsepsi pada menggambar arah gaya gesek pada bidang datar dan

pada bidang miring. Seorang siswa dengan Kode siswa J menggambar

gaya gesek pada benda yang bergerak searah dengan gerak benda.

Sedangkan 7 orang siswa dengan Kode siswa B, E, H, I, J, L, M

menggambar arah gaya gesek pada bidang miring sejajar bidang ke

bawah. Peneliti juga memberikan penjelasan tentang gaya gesek.

Namun secara keseluruhan kegiatan pembelajaran melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

80

demonstrasi yang digunakan efektik meningkatkan pemahaman siswa

sebesar 28.88% dan dapat mengurangi miskonsepsi sebesar 6,67%.

b. Gaya gesek statis

Pengetahuan siswa dalam memahami gaya gesek kinetis masih

kurang. Sehingga dilakukan pembelajaran yang berkaitan dengan gaya

gesek statis melalui suatu eksperimen sederhana. Alat yang digunakan

berupa necara pegas(newton), dan benda. Benda yang diam ditarik

dengan menggunakan neraca pegas yang besar gayanya 1N dan 2N,

kemudian siswa diminta mengamati apakah dengan gaya yang

diberikan benda yang diam itu dapat bergerak atau tetap diam?.

Peneliti bertanya “ apakah benda tetap atau bergerak?‟ semua siswa

menjawab “diam”, Apabila benda tetap diam, adakah gaya gesek

bekerja pada benda? sebagian siswa menjawab “Ada” pertanyaan

selanjutnya, “ Gaya gesek apakah yang bekerja pada benda?” Semua

siswa diam. peneliti bertanya “ Pernakah mendengar kata statis? Apa

arti kata statis ?” Ada siswa yang menjawab “ statis artinya tetap” Ada

juga siswa yang menjawab “ statis artinya diam”. kemuadian peneliti

memberikan penjelasan bahwa yang benar adalah satis sama dengan

diam. Jadi yang bekerja pada benda diam adalah gaya gesek statis.

Eksperimen ini sangat efektif digunakan untuk meningkatkan

pemahaman siswa tentang gaya gesek statis. hal ini terbukti dari hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

81

posttest siswa mengalami kenaikan sebesar 40% dan penurunan

miskonsepsi sebesar 13,34% sehingga siswa masih ada 5 siswa yang

mengalami miskonsepsi terkait materi tersebut yaitu siswa dengan

Kode D, E, G, I, L.

c. Gaya gesek statis maksimum

Untuk mengubah merubah konsep bahwa gaya gesek statis

tidaklah tetap dan akan mencapai nilai maksimum. Peneliti melakukan

beberapa percobaan untuk menunjunkkan bahwa nilai gaya gesek

statis tidak tetap. Peneliti meminta siswa melaukan eksperimen

sederhana, mencoba menarik benda dengan neraca pegas dengan gaya

sebesar 3,4N dan 3,6N sampai benda tersendat atau tepat akan

bergerak tetapi masih diam. Siswa berdiskusi tentang percobaan yang

dilakukan dan menjawab pertanyaan. peneliti juga membantu

menjelaskan pada siswa karena siswa masih sulit untuk menganalisis.

Sebagian besar siswa dapat memahami dengan benar, maka

ekperimen ini baik digunakan untuk membantu siswa memahami gaya

gsesek statis. dapat dilihat dari kenaikan pemahaman siswa meningkat

sebesar 40%. Namun eksperimen ini tidak cukup mampu untuk

mengubah persepsi awal siswa yang salah atau miskonsepsi karena

masih ada siswa yang masih mengalami miskonsepsi pada konsep ini.

Dua siswa dengan kode siswa E, G menyataka bahwa besarnya gaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

82

gesek statis sama dengan gaya gesek kinetis sedangkan dua siswa

lainnya dengan kode siswa J, O menyatakan bahwa besar gaya gesek

statis maksimum lebih kecil dari gaya gesek kinetis. Sedangkan lima

siswa lainnya dengan kode E, G, I, J, N masih belum dapat memahami

perbedaan gaya gesek statis dan gaya gesek statis maksimum. Hal ini

disebabkan oleh keterbatasan waktu dan peneliti sendiri. Kurangnya

waktu pembelajaran menjadi kendala bagi peneliti, untuk bisa

menjelaskan secera lebih rinci tentang gaya gesek statis maksimum,

bagaimana hubunganya dengan gaya gesek kinetis atau makna

gesekan kinetis terhadap gerak benda.

d. Konsep gaya berat, gaya normal, dan gaya gesek statis

Dari data pretest menunjunkkan bahwa setengah dari

keseluruhan siswa mengalami miskonsepsi dalam menentukkan besar

gaya berat, gaya normal dan gaya gesek pada benda diam hal ini

dikarenakan siswa tidak memahami gaya berat, gaya normal, dan

tidak dapat menetukkan arah dari gaya-gaya tersebut. Hal ini juga

berkaitan dengan pemahaman siswa mengenai resultan gaya. Analisis

jawaban siswa menunjukkan bahwa siswa mengerti resultan gaya

berarti menjumlahkan gaya, tetapi siswa tidak mengetahui gaya-gaya

apa yang harus dijumlahkan. Sehingga, dalam memperhitungkan besar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

83

gaya gesek yang menerapkan konsep resultan gaya, sebagian besar

siswa masih mengalami miskonsepsi.

Untuk memfasilitasi dalam merubah pemahaman siswa, peneliti

membuat percobaan berupa eksperimen Benda yang diam kemudian

ditarik menggunakan neraca pegas dengan gaya yang besarnya 1 N.

Siswa diminta menggambar arah gaya-gaya yang bekerja pada benda

diam maupun bergerak dan menghitung besarnya gaya-gaya tersebut.

Setelah dilakukan pembelajaran masih ada siswa yang mengalami

miskonsepsi dalam menentukkan gaya berat, gaya normal, dan gaya

gesek pada benda diam. Kemudian siswa menuliskan jawaban hasil

diskusi dipapan tulis dan menjelaskannya kepada siswa yang lain.

Eksperimen yang digunakan ini cukup membantu siswa untuk

memahami tentang resultan gaya, konsep gaya normal, gaya berat,

dan gaya gesek pada benda diam. Namun karena keterbatasan waktu

pembelajaran, setelah penjelasan atau persentase yang dilakukan

siswa, peneliti tidak melakukan penjelasan dan penekanan kembali

mengenai konsep gaya berat, gaya normal, dan juga menghitung gaya

gesek pda benda diam. Sehingga masih ada beberap siswa yang tidak

menangkap konsep yang disampaikan dengan lengkap sehingga

menarik suatu kesimpulan yang salah dan tetap terjadi miskonsepsi.

Ada sebagian besar siswa yang berpendapat bahwa pada benda diam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

84

gaya normalnya adalah nol. Ada 6 siswa dengan kode B, E, G, I, L, M

, dua siswa menyatakan tidak ada gaya bekerja sedangkan empat

siswa lainnya berpendapat pada benda diam resultan gayanya tidak

sama dengan nol.

e. Syarat benda diam menjadi bergerak

Berdasarkan data pretest lebih dari setengah jumlah siswa

mengalami miskonsepsi menetukan syarat benda diam menjadi

bergerak. Untuk merubah pemahaman siswa yang salah tentang

konsep syarat benda yang diam menjadi bergerak sama halnya seperti

pada percobaan gaya gesek statis dan gesek statis maksimum. Untuk

menjelaskan konsep ini siswa diminta melakukan tiga kali percobaan,

(Percobaan I) Menarik benda menggunakan neraca pegas dengan gaya

sebesar 3,4 N. (Percobaan II) Menarik benda dengan menggunakan

neraca pegas dengan gaya sebesar 3,6 N. (Percobaan III) Menarik

benda menggunakan neraca pegas dengan gaya sebesar 4 N.

Kemudian siswa diminta berdiskusi mengapa saat benda ditarik

dengan gaya yang lebih besar 3,6 N benda dapat bergerak atau

sebaliknya?. Dengan menggunakan ketiga percobaan eksperimen

mendapat respon positif dari siswa, bahkan siswa sampai mengulang

percobaan beberapa kali untuk menemukan jawaban dari persoalan

tersebut. Melihat respon dan antusiame siswa yang tinggi berdampak

besar dalam peningkatan pemahaman siswa. Hal terbukti bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

85

eksperimen ini kemampuan pemahaman siswa meningkat sebesar

39,44% dari jumalah pemahaman awal siswa dan dapat mengurangi

miskosepsi sebesar 35%, meskipun masih ada 7 siswa yang masih

mengalami miskonsepsi seperti siswa dengan Kode B, H, J, K, L, M,

O berpendapat bahwa benda diam yang diberikan gaya dorong dan

tetap diam karena gaya yang diberikan lebih kecil dari gaya gesek

benda.

e. Gaya gesek kinetis

Pada konsep gaya gesek kinetis siswa masih belum memahami

dengan benar konsep ini. Sehingga peneliti menggunakan demonstrasi

menggunakan kereta, ticker timer. travo, dan papan luncur. Gunanya

adalah siswa dapat melihat gerak kereta secara detail dibandingkan

menggunakan neraca pegas. Gerak kereta yang awalnya kemudian

semakin melambat dan berhenti direkam pada ticker timer. Peneliti

berharap dengan ticker timer dapat mempermudah siswa memahami

gaya kinetis namun pada prakteknya siswa menjadi sedikit lebih sulit

memahami. Sehingga peneliti memodifikasi percobaan tersebut

menjadi lebih sederhana tanpa menggunakan travo dan tivker timer.

Hasilnya demonstrasi yang digunakan cukup efekttik untuk

membangun pemhaman siswa tentang gaya gesek kinetis. Dengan

percobaan ini pemahaman benar siswa meningkat sebesar 33,34% dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

86

miskonsepsi siswa berkuran sebesar 6,67% karena masih ada 3 siswa

dengan kode E, G, N yang mengalami miskonsepsi pada gaya gesek

kinetis. Siswa berpendapat bahwa gaya gesek kinetis adalah gaya

gesek yang muncul saat benda cenderung akan bergerak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

87

Tabel. 4.12 Pemahaman siswa tentang konsep gaya gesek sebelum dan sesudah pembelajaran

Konsep Gaya Gesek Pembelajaran Dengan Metode Demonstrasi Dan Metode Eksperimen

Sebelum Sesudah

Arah gaya gesek Miskonsepsi:

a. Arah gaya gesek pada benda yang

bergerak adalah searah dengan arah gerak

benda

b. Arah gaya gesek pada benda pada bidang

miring adalah :

- Tegak lurus benda

- Sejajar bidang kebawah

Miskonsepsi (setelah treatment):

a. Arah gaya gesek pada benda yang

bergerak adalah searah dengan arah

gerak benda

b. Arah gaya gesek pada benda pada

bidang miring sejajar bidang kebawah.

Paham Konsep:

Arah gaya gesek berlawanan dengan arah

gerak benda

Penerapan gaya gesek Miskonsepsi:

Apabila sebuah benda bergerak karena

diberikan gaya tertentu kemudian gayanya

dihilangkan maka benda akan langsung

berhenti.

Miskonsepsi (setelah treatment):

Apabila sebuah benda bergerak karena

diberikan gaya tertentu kemudian gayanya

dihilangkan maka benda akan langsung

berhenti.

Paham Konsep:

Apabila sebuah benda bergerak karena

diberikan gaya tertentu kemudian gayanya

dihilangkan maka benda akan melambat dan

akhirnya berhenti.

Pengertian gaya gesek statis Miskonsepsi:

Gaya gesek statis adalah yang muncul karena

pengaruh gaya dorong

Miskonsepsi (setelah treatment): Gaya gesek statis adalah yang muncul karena

pengaruh gaya dorong

Paham Konsep:

Gaya gesek statis adalah gaya gesek yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

88

Konsep Gaya Gesek Pembelajaran Dengan Metode Demonstrasi Dan Metode Eksperimen

Sebelum Sesudah

muncul pada benda diam

Besar gaya berat, gaya normal, dan gaya

gesek pada benda diam Miskonsepsi:

a. Saat benda diam tidak ada gaya yang

bekerja pada benda

b. Pada benda diam aresultan gaya tidak

sama dengan nol

c. Saat benda diam, gaya berat benda adalah

nol

d. Saat benda diam, gaya normal benda

adalah nol

e. Benda diam ditarik dengan gaya yang

besarnya adalah F dan benda tetap diam,

gaya geseknya adalah nol

Miskonsepsi (setelah treatment):

a. Saat benda diam, gaya normal benda

adalah nol

b. Benda diam ditarik dengan gaya yang

besarnya adalah F dan benda tetap

diam, gaya geseknya adalah nol

c. Pada benda diam aresultan gaya tidak

sama dengan nol

Paham Konsep:

a. Benda yang diam tanpa gaya luar yang

bekerja, memiliki gaya berat, gaya

normal, dan gaya gesek pada yang

bekerja pada benda.

b. Besar gaya berat pada benda diam, w =

m . g

c. Besar gaya normal pada benda diam

adalah N = w

d. Pada benda diam berlaku Hukum

Newton I, ∑F = 0

Syarat benda akan bergerak Miskonsepsi:

a. Benda diam yang diberikan gaya dorong

dan tetap diam karena gaya yang

diberikan lebih kecil dari gaya gesek

benda

b. Benda diam yang diberikan gaya dorong

dan tetap diam karena besar gaya yang

Miskonsepsi (setelah treatment):

Benda diam yang diberikan gaya dorong dan

tetap diam karena gaya yang diberikan lebih

kecil dari gaya gesek benda

Paham Konsep:

Benda yang diam akan bergerak apbila gaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

89

Konsep Gaya Gesek Pembelajaran Dengan Metode Demonstrasi Dan Metode Eksperimen

Sebelum Sesudah

diberikan adalah nol

c. Benda yang diam didorong dan bergerak

karena gaya gesek geseknya nol

yang berikan lebih besar dari gaya gesek

statis maksimum benda

Makna gaya gesek statis maksimal

terhadap gerak benda Miskonsepsi:

a. Besarnya gaya gesek statis maksimum

sama dengan gaya gesek kinetis

b. Besarnya gaya gesek statis maksimum

lebih kecil dari gaya gesek kinetis

Miskonsepsi (setelah treatment): a. Besarnya gaya gesek statis

maksimum sama dengan gaya gesek

kinetis

b. Besarnya gaya gesek statis

maksimum lebih kecil dari gaya

gesek kineti

Paham Konsep:

Besarnya gaya gesek statis maksimum lebih

besar dari gaya gesek kinetis

Pengertian gaya gesek kinetis Miskonsepsi:

Gaya gesek kinetis adalah gaya gesek yang

muncul saat benda cenderung akan bergerak

Miskonsepsi (setelah treatment):

Gaya gesek kinetis adalah gaya gesek yang

muncul saat benda cenderung akan bergerak

Paham Konsep:

Gaya gesek kinetis adalah gaya gesek yang

muncul saat benda bergerak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

90

A. Perbandingan Pretest dan Post-test pada siswa

Tabel 4.13 Hasil analasis data perbandingan Paham Konsep, Tidak paham konsep dan miskonsepsi pada pretest dan post-test

siswa

Kode

Siswa

Pretest Post-test

Paham Konsep Kurang Paham Miskonsepsi Paham Konsep Kurang Paham Miskonsepsi

A 30% 45% 25% 45% (+) 45% 10%(-)

B 10% 70% 20% 35% (+) 35% (-) 30%

C 15% 15% 70% 50% (+) 45% (-) 5%(-)

D 75% 10% 15% 80% (+) 0%(-) 20%(+)

E 30% 15% 55% 50%(+) 0%(-) 50%(-)

F 10% 40% 55% 50%(+) 35%(-) 15%(-)

G 20% 25% 55% 46%(+) 14%(-) 40%(-)

H 5% 55% 40% 60%(+) 15%(-) 25%(-)

I 20% 40% 40% 40%(+) 30%(-) 30%(-)

J 15% 50% 35% 45%(+) 5%(-) 50%(+)

K 20% 45% 35% 60%(+) 15%(-) 25%(-)

L 10% 75% 15% 50%(+) 10%(-) 40%(+)

M 30% 0% 70% 50%(+) 0% 50%(-)

N 15% 25% 60% 55%(+) 30%(-) 15%(-)

O 20% 40% 40% 35%(+) 40% 25%(-)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

91

91

Dari tabel di atas bahwa bahwa semua siswa mengalami peningkatan

pemahaman yaitu siswa A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O.

Namun untuk siswa tertentu dengan kode siswa B, D, J, L tidak hanya

mengalami peningkatan pemhaman tetapi juga mengalami peningkatan

miskonsepsi.

Pada siswa dengan kode B persentase miskonsepsi saat pretest sebesar

20% naik menjadi 30% saat posttest. Saat pretest siswa dengan kode C

mengalami miskonsepsi pada nomor soal lima, enam, tujuh, enam belas, dan

tujuh belas. Sedangkan saat post-test siswa mengalami miskonsepsi pada

nomor soal empat, lima, enam, enam belas, delapan belas, dan dua puluh.

Miskonsepsi yang dialami siswa pada saat pretest terjadi karena pemahaman

konsep yang salah. Saat remidiasi ternyata siswa masih belum mampu

memhaminya dengan baik, sehingga saat posttest jawaban yang pilih siswa

masuk dalam kategori miskonsepsi pada soal nomor lima dan enam yaitu

besarnya gaya gesek pada benda diam sama dengan nol. Karena saat

tretmen siswa menggunakan dua pegas yang nilainya sama atau jumlah

kedua gaya sama dengan nol. Sedangkan untuk soal tujuh belas, delapan

belas dan dua puluh siswa masuk dalam kategori miskonsepsi karena siswa

tidak mampu menganlisis gambar dan arah gaya dengan benar tanpa melihat

keterangan gaya pada gambar.

Pada siswa dengan kode D persentase miskonsepsi saat pretest sebesar

15% naik menjadi 20% saat posttest. Saat pretest siswa dengan kode D

mengalami miskonsepsi pada nomor soal satu, enam, dan dua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

92

belas. Sedangkan saat posttest siswa mengalami miskonsepsi pada

soal nomor satu, empat, dua belas, dan tiga belas. Sama seperti siswa

sebelumnya pada soal aplikasi dimana siswa tidak mampu memahami

konsep dengan serta mengaplikasikan dalam suatu peristiwa.

Siswa dengan kode J persentase miskonsepsi saat pretest sebesar 35%

naik menjadi 50% saat posttest. Saat pretest siswa dengan kode J

mengalami miskonsepsi pada nomor soal satu, dua, empat, tujuh, tujuh

belas, delapan belas, dan dua puluh. Sedangkan saat posttest siswa

mengalami miskonsepsi pada soal nomor satu, tiga, empat, tujuh, delapan,

sepuluh, lima belas, tujuh belas, delapan belas, dan dua puluh. sama seperti

siswa yang lainnya untuk soal nomor satu dan empat siswa mengamali

miskonsepsi karena terkecoh soal aplikasi dimana siswa tidak mampu

memahami konsep dengan serta mengaplikasikan dalam suatu peristiwa.

Untuk soal nomor sepuluh, lima belas, tujuh belas, delapan belas, dan dua

puluh soal siswa tidak dapat mengambarkan gaya gaya dengan benar.

Setelah dilakukan remidiasi siswa masi memilih pilihan yang salah dalam

menganalisis gambar tanpa melihat keterangan gaya.

Selanjutnya untuk siswa dengan kode L Siswa dengan kode J

persentase miskonsepsi saat pretest sebesar 15% naik menjadi 40% saat

posttest. Saat pretest siswa dengan kode L mengalami miskonsepsi pada

nomor soal empat, sembilan dan enam belas. Sedangkan saat posttest siswa

mengalami miskonsepsi pada nomor soal lima, enam, tujuh, sembilan, enam

belas, delapan belas, sembilan belas, dan dua puluh. Sama sepertinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

93

siswa J juga mengalami miskonsepsi pada tingkatan soal yang sama

yakin siswa tidak mampu menganalisis soal yang diaplikasikan dalam suatu

peristiwa. Siswa tidak mampu menganalisis gambar dan menggambarkan

dengan benar. Saat treatmen menggunakan pegas untuk menggambarkan

gaya-gaya namun nampaknya karena pemhaman yang masih minim siswa

masih sering terkecoh dengan pilihan jawaban yang ada.

B. Perbandingan Pretest dan Posttest pada siswa yang diwawancarai

4.14 Tabel Persentase skor pretest ketiga siswa yang diwawancara

Kode

siswa

Jumlah skor

Persentase

Tingkat

pemahaman

siswa

Tidak

paham

konsep

Miskonsep

si

Paham

Konsep

C 3 14 3 15% Sangat Kurang

M 0 14 6 30% Sangat Kurang

N 5 12 3 15% Sangat Kurang

4.15 Tabel Persentase skor posttest ketiga siswa yang diwawancara

Kode

siswa

Jumlah skor

Persentase

Tingkat

pemahaman

siswa

Kurang

Paham

Konsep

Miskonsepsi

Paham

Konsep

C 9 1 10 50% Kurang

M 0 10 10 50% Cukup

N 6 3 11 55% Cukup

4.16 Persentase Tidak paham konsep, Miskonsepsi, dan Paham Konsep

Berdasarkan Jawaban siswa yang diwawancarai pada saat pretest

Kode siswa

Tidak paham konsep Miskonsepsi Paham Konsep

Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase

C 3 15% 14 70% 3 15%

M 0 0% 14 70% 6 30%

N 5 25% 12 60% 3 15%

Rata - rata - 13,3% - 66,67% - 20%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

94

4.17 Persentase Tidak paham konsep, Miskonsepsi, dan Paham Konsep

Berdasarkan Jawaban siswa yang diwawancarai pada saat post-test

Kode

siswa

Tidak paham

konsep

Miskonsepsi Paham Konsep

Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase

C 9 45% 1 5% 10 50%

M 0 0% 10 50% 10 50%

N 6 30% 3 15% 11 55% Rata – rata - 25% - 23,33% - 51,67%

Berdasarkan hasil pretest ketiga siswa yang diwawancari diperoleh

miskonsepsi sebesar 66,67%, sedangkan untuk miskonsepsi hasil posttest

sebsar 23,33%. Hasil ini berarti terjadi penurunan miskonsepsi siswa dari

66,67% menjadi 23,33%. Untuk Paham konsep pada saat prestest sebesar

20% sedangkan saat posttest sebesar 51,67%. Hal ini menunjukkan adanya

peningkatan untuk paham konsep pada tiga siswa tersebut. Untuk tidak

paham konsep hasil posttest sebesar 25% sedangkan hasil pretest sebesar

13,3%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan yang terjadi artinya bahwa

diantara ketiga siswa yang diwawancarai, ada siswa yang masih belum

memahami dengan baik konsep dengan baik.

Berikut hasil pretest dan posttest untuk masing-masing siswa yang

diwawancarai:

Siswa dengan kode siswa C

Siswa dengan kode siswa C untuk tingkat pemahaman mengalami

peningkatan saat pretest tingkat pemahaman siswa sangat kurang

menjadi kurang setelah dilakukan treatmen. Untuk presetasi paham

konsep terjadi peningkatan saat pretest adalah 15% menjadi 50% setelah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

95

diberikan treatmen. Untuk kategori miskonsepsi terjadi penurunan yaitu

70% menjadi 5% saat posttest. Untuk persentase tidak paham konsep

adalah sama yaitu 0% saat pretest maupun post-test.

Siswa dengan kode siswa M

Siswa dengan kode siswa M untuk tingkat pemahaman mengalami

peningkatan saat pretest tingkat pemahaman siswa sangat kurang

menjadi cukup setelah dilakukan treatmen. Untuk persentase paham

konsep terjadi peningkatan saat pretest adalah 15% menjadi 50% setelah

diberikan treatmen. Untuk kategori miskonsepsi terjadi penurunan yaitu

70% menjadi 50% saat posttest. Untuk persentase tidak paham konsep

siswa saat pretes dan posttest tetap yaitu sebesar 0%.

Siswa dengan kode siswa N

Siswa dengan kode siswa N untuk tingkat pemahaman mengalami

peningkatan saat pretest tingkat pemahaman siswa sangat kurang

menjadi cukup setelah dilakukan treatmen. Untuk persentase paham

konsep terjadi peningkatan saat pretest adalah 15% menjadi 55% setelah

diberikan treatmen. Untuk kategori miskonsepsi terjadi penurunan yaitu

60% menjadi 15% saat post-test. Untuk persentase tidak paham konsep

mengalami peningkatan yaitu saat pretest 25% menjadi 30% setelah

diberikan treatmen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

96

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan data penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa:

1. Pemahaman peserta didik kelas XI IPA SMA Shinwa tentang konsep

gaya gesek masih sangat kurang. Hal ini dapat dilihat dari hasil rerata

hasil pretest yang dilakukan. Persentase rata-rata siswa terhadap

pemahaman konsep gaya gesek adalah 21,67% bahkan masih banyak

siswa yang mengalami miskonsepsi dengan persentase rerata adalah

42%.

2. Miskonsepsi yang dialami siswa terjadi pada konsep: a) Menentukkan

arah gaya gesek pada benda diam, b) menentukkan gaya berat, gaya

normal dan gaya gesek pada benda diam, c) memahami syarat suatu

benda dapat bergerak, d) Memahami makna gaya gesek statis terhadap

gerak benda, e) Memahami arti gaya gesek statis, f) memahami arti gaya

gesek kinetis, g) Penerapan gaya gesek dalam suatu kejadian.

3. Rerata hasil pretes paham konsep siswa saat pretest sebesar 21,67%

meningkat menjadi 49,33% saat posttset. Maka, remidiasi berupa

treatmen dengan menggunakan metode eksperimen dan metode

demonstrasi efektif meningkatkan pemahaman siswa tentang materi gaya

gesek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

97

B. SARAN

1. Pengukuran pemahamanan siswa akan lebih efektif apabila dilakukan

wawancara setiap individu.

2. Untuk pembelajaran gunakan metode yang efektif dapat diterima dengan

baik siswa sehingga tidak menimbulkan miskosepsi baru bargi siswa.

3. Suasana dan kondisi kelas juga perlu diperhatikan karena dapt

mempengaruhi antusiasme belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

98

DAFTAR PUSTAKA

Adriana G. 2006. Inventaris Kesalahan Konsepsi Siswa Tentang Gaya

Gesekan,Yogyakarta: Skripsi Universitas Sanata Dharma.

Anastasia J.2017. Pemahaman dan Miskonsepsi Tentang Konsep Gaya Gesek

Dan Gaya Pada Siswa Kelas XI IPA SMA I TITEHENA, Yogyakarta:

Skripsi Universitas Sanata Dharma

Anas, sudijono. 1996. Pengantar Statistika Pendidikan: PT Raja Grafindo

Persada.

Balai Pustaka. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Tim Penyusun Kamus

Besar Bahasa Indonesia. Departemen Pendididkan dan Kebudayaan. Pusat

Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Jakarta.

Berg,ed van den,dkk. 1991. Buku Sumber Fisika Eksperimentasl Untuk Sekolah

Menengah,Salatiga.

_________________. 1991. Miskonsepsi Fisika dan Remidiasi, Salatiga:

Universitas Kristen Satya Wacana.

Eugene, Paul & Kauchak. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran Mengajar

Konten dan Keterampilan berfikir, Jakarta: Indek.

Halliday & Resnick. 1997. Fisika diterjemahkan oleh Pantur Silaban Ph.D dan

Drs. Erwin Sucipto, Jakarta:Penerbit Erlangga.

Hasan, S., D. Bagayo,D., and Kelley, E. L. 1999. Misconseptions and the

Certainty of Response Index (CRI). The physics Education.

Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik Dan Kontekstual Dalam Pembelajaran

Abad 21, Bogor: Penerbit Graha Indonesia

Kanginan,marthen. 2010. Physics For Senior High School 1st Semester Grade XI:

Penerbit Erlangga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

99

Mundilarto. 2012. Penilaian hasil belajar fisika.Yogayakarta: UNY Press

Mustaqim,T.A., dkk. 2014. Identifikasi Miskonsepsi Siswa Dengan Menggunakan

Metode Certainty Of Response Index(CRI). EDUSAINS. Vol. IV,146-152

Suparno, paul. 2000. Teori Perubahan Konsep dan Aplikasinya Dalam

Pembelajaran Fisika, Widya Dhama,Yogyakarta: Sanata Dharma.

___________. 2005. Miskonsepsi dan Perubahan Konsep Dalam Pendidikan

Fisika,Jakarta:Penerbit PT Grasindo Anggota Ikapi.

___________. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika, Yogyakarta: Universitas

Sanata Dharma

___________. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Fisika, Yogyakarta:

Universitas sanata Dharma

___________. 2011. Pengantar Statistika Untuk Pendidikan dan

Psikologi,Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Tipler A. Paul. 1998. FISIKA Untuk Sains dan Teknik, Edisi Ketiga Jilid I.

Jakarta: Erlangga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

100

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

101

Lampiran 1: Surat Permohonan Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

102

Lampiran 2: Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

103

Lampiran 3: Lampiran soal pretest dan post-test

1. Sebuah benda di atas bidang kasar ditarik dengan gaya F. Jika benda masih

dalam keadaan diam, besar gaya gesekan pada saat itu dipengaruhi oleh ..

a. Berat benda

b. Gaya normal

c. Jenis permukaan

d. Massa benda

e. Gaya F

2. Pernyataan yang benar mengenai gaya gesek pada benda yang bergerak

pada bidang yang kasar, kecuali :

a. gaya gesek searah gerak benda

b. gaya gesek berlawanan arah gerak benda

c. gaya gesekan pada benda yang bergerak adalah gaya gesekan kinetik

d. gaya gesek menyebabkan terjadi perubahan kecepatan

e. gaya gesekan saat benda bergerak lebih kecil daripada gesekan pada

benda diam

3. Sebuah lemari berada di atas lantai datar dikenai gaya F yang cukup besar

supaya lemari tersebut dapat bergeser. Pada saat lemari sudah bergerak dan

untuk mempertahankan gerakannya, gaya dorong yang dibutuhkan lebih

kecil dengan gaya dorong yang diberikan pada saat permulaan sebelum

bergerak. Kejadian ini membuktikan bahwa ...

a. Gaya gesekan statis maksimum sama dengan gaya gesek kinetis

b. Gaya gesekan statis maksimum lebih kecil daripada gaya gesek kinetis

c. Gaya gesekan stastis maksimum lebih besar daripada gaya gesek

kinetis

d. Gaya gesekan statis dan gaya gesekan kinetis sama dengan nol

e. Gaya dorong yang diberikan lebih besar dari gaya gesek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

104

4. Jika benda dalam keadaan diam dan tidak ada gaya luar yang bekerja

pada benda itu, maka ...

a. gaya normal sama dengan nol

b. Gaya berat sama dengan nol

c. Gaya gravitasi sama dengan nol

d. Gaya aksi dan gaya reaksi sama dengan nol

e. Gaya gesekan sama dengan nol

5. Lisa mendorong sebuah lemari,dan masih tetap dalam keadaan diam.

Kemudian Lisa memberi gaya yang lebih besar,namun lemari tetap dalam

keadaan diam. Berapakah besar gaya F yang diberikan lisa ?

f. F = fges statis

g. F = gaya gravitasi

h. F = fges maksimum

i. F = fges kinetik

j. F = 0 N

6. Seorang anak berusaha mendorong sebuah meja. Meja tersebut tidak

bergerak. bagaimana peristiwa itu bisa dijelaskan?

a. Gaya yang diberikan anak tersebut terhadap meja adalah sebesar 0 N

b. Gaya yang diberikan anak tersebut terhadap meja lebih besar dari gaya

yang diberikan meja terhadap anak

c. Gaya yang diberikan anak terhadap meja kecil dari gaya yang

diberikan meja terhadap anak

d. Gaya yang diberikan anak terhadap meja sama besar dengan gaya

yang diberikan meja terhadap anak

e. Gaya yang diberikan meja terhadap anak adalah 0 N.

7. Riano berusaha mendorong sebuah lemari yang berada pada sebidang lantai

kasar. Lemari tersebut tidak bergerak sama sekali. Pernyataan yang benar

tentang peristiwa tersebut adalah :

a. FRiano < Fgesek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

105

b. FRiano = 0

c. Friano > Fgesek

d. Fgesek = Friano

e. Fgesek = 0

8. Sebuah benda yang berada di atas lantas lantai mengalami gaya gesek statis

maksimum 15N, besarnya gaya yuntuk menggerakan benda tersebut adalah

a. 8 N

b. 9 N

c. 10 N

d. 15 N

e. 16 N

9. Tomi mengendarai sebuah mobil dengan kecepatan konstan. Jika tiba – tiba

tomi mengerem mobil secara mendadak, maka mobil tersebut akan ..

a. Langsung berhenti seketika

b. Tetap bergerak dengan kecepatan konstan

c. Melambat dan akhirnya berhenti

d. Melambat kemudian kembali bergerak dengan cepat

e. Tidak dapat diperkirakan

10.

Sebuah balok ditarik dengan menggunakan neraca pegas seperti

tampak pada gambar. Pegas menunjukkan skala tertentu sebelum

P

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

106

benda benda bergerak. Skala pada pegas pada saat tepat benda sebelum

bergerak menunjukkan benda berada pada kecenderungan untuk

bergerak. Nilai skala tersebut merupakan ..

a. Nilai maksimum gaya gesekan statis

b. Nilai gaya gesekan statis

c. Nilai gaya gesekan kinetis

d. Nilai gaya aksi

e. Nilai gaya reaksi

11. Iwan mendorong sebuah kotak tapi tidak bergerak. Ia memanggil Harry

temannya untuk membantu menggerakan peti dengan mendorong peti

tersebut. Peti itu bergerak, sebab gaya yang dikerahkan Iwan dan Harry ...

a. Lebih kecil daripada gaya gesekan

b. Lebih besar daripada gaya gesekan

c. Gaya gesekan sama dengan nol

d. Sama dengan gaya gesekan

12. Harry mencoba mendorong sebuah meja yang berat di atas lantai horizontal.

Akan tetapi ia tidak bisa menggerakan meja itu. Pada meja bekerja gaya

gesekan statis (fs), yaitu

a. Gaya gesekan yang muncul karena pengaruh gaya dorong.

b. Gaya gesekan yang muncul saat benda bergerak dengan kecepatan tetap

c. Gaya gesekan yang muncul saat benda dalam keadaan cenderung untuk

bergerak

d. Gaya gesekan yang muncul pada saat benda diam

e. Gaya gesek yang melawan kecenderungan benda bergerak pada saat

benda diam

13. Tomi menarik sebuah mobil mainan dengan gaya konstan, sehingga kotak

tersebut bergerak kearah mendatar dengan kecapatan horisontal. Jika tiba –

tiba tommy menghilangkan gaya yang diberikan pada mobil tersebut, maka

mobil tersebut akan ..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

107

a. Langsung berhenti seketika

b. Tetap bergerak dengan kecepatan konstan

c. Melambat lalu meningkat dan akhirnya berhenti

d. Melambat dan akhirnya berhenti

e. Tidak dapat diperkirakan

14. Sebuah benda meluncur pada lantai horizontal dengan kecepatan v, Jarak

yang ditempuh benda sebelum berhenti s. Gaya gesekan yang bekerja

sebelum benda berhenti adalah gaya gesek kinetis (fk), yaitu :

a. Gaya gesekan yang muncul saat benda dalam keadaan bergerak

b. Gaya gesekan yang muncul saat benda bergerak dengan kecepatan

tetap

c. Gaya gesekan yang muncul saat benda dalam keadaan diam

d. Gaya gesekan yang muncul saat benda diam dalam keadaan

cenderung untuk bergerak

e. Gaya gesekan yang muncul karena pengaruh kecepatan awal

15. Sebuah balok ditarik dengan gaya sebesar F, bergerak dengan kecepatan v.

Penggambaran arah gaya – gaya pada benda yang benar adalah ...

a.

b.

N

w

F fk

N

F

fk

w

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

108

c.

d.

e.

16. Jika sebuah benda diam berada di atas lantai, maka pernyataan yang paling

tepat untuk keadaan tersebut adalah ...

a. Sama sekali tidak ada gaya yang bekerja pada benda

b. Ada gaya tarik bumi yang bekerja pada benda

c. Ada gaya yang bekerja pada benda, dimana resultan gayanya sama

dengan nol

d. gaya yang diberikan sebesar 0 N

e. Ada gaya gesek yang bekerja pada benda

F fk

N

w w

F

fk

N

w

fs

F

N

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

109

17. Sebuah benda berada di atas meja, resultan gaya tersebut ....

a. Tidak sama dengan nol dan tidak ada gaya yang bekerja pada benda

tersebut

b. Tidak sama dengan nol dan ada gaya yang bekerja pada benda tersebut

c. Sama dengan nol dan tidak ada gaya yang bekerja pada benda tersebut

d. Sama dengan nol dan ada gaya yang bekerja pada benda

e. Lebih besar sama dengan nol dan ada gaya yang bekerja

18. Apabila sebuah benda bergerak pada bidang datar yang kasar, maka selama

gerakkannya ..

a. Gaya gesekan berubah, gaya normal tetap

b. gaya gesekan tetap, gaya normal berubah

c. gaya gesekan dan gaya normal keduanya tetap

d. gaya gesekan dan gaya normal keduanya berubah

e. gaya gesekan dan gaya normal kadang – kadang berubah dan tetap

bergantian

19. Sebuah balok kayu diletakkan pada sebuah meja, seperti gambar. Massa

balok 4 kg, percepatan gravitasi 10 m/s2, koefisien gesekan antara balok dan

meja 0,2 dan 0,4. Jika gaya tarik P = 6N. apakah yang terjadi pada balok

kayu tersebut ?

a. Balok tidak bergerak

b. Balok tepat akan begerak

c. Balok bergerak ke kanan

d. Balok akan bergerak ke kiri

e. Balok akan bergerak kemudian berhenti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

110

20. Sebuah balok diam di atas bidang miring, bergerak dengan kecepatan v

seperti pada gambar di atas. Kemanakah arah gaya geseknya?

a. gaya geseknya tegak lurus balok

b. gaya gesek sama dengan gaya normal

c. gaya gesek sama dengan gaya gravitasi

d. gaya gesek ke atas sejajar bidang

e. gaya gesek sejajar bidang arah ke bawah

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

111

Lampiran 4: Lembar jawaban siswa

Lembar Jawaban Siswa

Nama :

Kelas :

Tulislah pilihan jawaban yang menurut anda benar menggunakan huruf

kapital! Berikanlah skala keyakinan anda dalam memilih jawaban dengan

memberi tanda silang (X) pada salah satu dari skala keyakinan!

1. Jawaban :

Ket Menerka Agak

Tahu

Tahu tapi

tidak

Yakin

Agak

yakin

tahu

Tahu

dan

Yakin

Sangat

yakin

tahu

Skala 0 1 2 3 4 5

2. Jawaban :

Ket Menerka Agak

Tahu

Tahu tapi

tidak

Yakin

Agak

yakin

tahu

Tahu

dan

Yakin

Sangat

yakin

tahu

Skala 0 1 2 3 4 5

3. Jawaban :

Ket Menerka Agak

Tahu

Tahu tapi

tidak

Yakin

Agak

yakin

tahu

Tahu

dan

Yakin

Sangat

yakin

tahu

Skala 0 1 2 3 4 5

4. Jawaban :

Ket Menerka Agak

Tahu

Tahu tapi

tidak

Yakin

Agak

yakin

tahu

Tahu

dan

Yakin

Sangat

yakin

tahu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

112

Skala 0 1 2 3 4 5

5. Jawaban :

Ket Menerka Agak

Tahu

Tahu tapi

tidak

Yakin

Agak

yakin

tahu

Tahu

dan

Yakin

Sangat

yakin

tahu

Skala 0 1 2 3 4 5

6. Jawaban :

Ket Menerka Agak

Tahu

Tahu tapi

tidak

Yakin

Agak

yakin

tahu

Tahu

dan

Yakin

Sangat

yakin

tahu

Skala 0 1 2 3 4 5

7. Jawaban :

Ket Menerka Agak

Tahu

Tahu tapi

tidak

Yakin

Agak

yakin

tahu

Tahu

dan

Yakin

Sangat

yakin

tahu

Skala 0 1 2 3 4 5

8. Jawaban :

Ket Menerka Agak

Tahu

Tahu tapi

tidak

Yakin

Agak

yakin

tahu

Tahu

dan

Yakin

Sangat

yakin

tahu

Skala 0 1 2 3 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

113

9. Jawaban :

Ket Menerka Agak

Tahu

Tahu tapi

tidak

Yakin

Agak

yakin

tahu

Tahu

dan

Yakin

Sangat

yakin

tahu

Skala 0 1 2 3 4 5

10. Jawaban :

Ket Menerka Agak

Tahu

Tahu tapi

tidak

Yakin

Agak

yakin

tahu

Tahu

dan

Yakin

Sangat

yakin

tahu

Skala 0 1 2 3 4 5

11. Jawaban :

Ket Menerka Agak

Tahu

Tahu tapi

tidak

Yakin

Agak

yakin

tahu

Tahu

dan

Yakin

Sangat

yakin

tahu

Skala 0 1 2 3 4 5

12. Jawaban :

Ket Menerka Agak

Tahu

Tahu tapi

tidak

Yakin

Agak

yakin

tahu

Tahu

dan

Yakin

Sangat

yakin

tahu

Skala 0 1 2 3 4 5

13. Jawaban :

Ket Menerka Agak

Tahu

Tahu tapi

tidak

Yakin

Agak

yakin

tahu

Tahu

dan

Yakin

Sangat

yakin

tahu

Skala 0 1 2 3 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

114

14. Jawaban :

Ket Menerka Agak

Tahu

Tahu tapi

tidak

Yakin

Agak

yakin

tahu

Tahu

dan

Yakin

Sangat

yakin

tahu

Skala 0 1 2 3 4 5

15. Jawaban :

Ket Menerka Agak

Tahu

Tahu tapi

tidak

Yakin

Agak

yakin

tahu

Tahu

dan

Yakin

Sangat

yakin

tahu

Skala 0 1 2 3 4 5

16. Jawaban :

Ket Menerka Agak

Tahu

Tahu tapi

tidak

Yakin

Agak

yakin

tahu

Tahu

dan

Yakin

Sangat

yakin

tahu

Skala 0 1 2 3 4 5

17. Jawaban :

Ket Menerka Agak

Tahu

Tahu tapi

tidak

Yakin

Agak

yakin

tahu

Tahu

dan

Yakin

Sangat

yakin

tahu

Skala 0 1 2 3 4 5

18. Jawaban :

Ket Menerka Agak

Tahu

Tahu tapi

tidak

Yakin

Agak

yakin

tahu

Tahu

dan

Yakin

Sangat

yakin

tahu

Skala 0 1 2 3 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

115

19. Jawaban :

Ket Menerka Agak

Tahu

Tahu tapi

tidak

Yakin

Agak

yakin

tahu

Tahu

dan

Yakin

Sangat

yakin

tahu

Skala 0 1 2 3 4 5

20. Jawaban :

Ket Menerka Agak

Tahu

Tahu tapi

tidak

Yakin

Agak

yakin

tahu

Tahu

dan

Yakin

Sangat

yakin

tahu

Skala 0 1 2 3 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

116

Lampiran 5: Sampel Lembar Jawaban pretest dan post-test siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

124

Lampiran 6: Lembar Kerja Siswa pada Kegiatan Pembelajaran I

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Demonstrasi I

Tujuan :

1. Peserta didik dapat memahami gaya gesek

2. Peserta didik dapat memahamami arah gaya gesek pada benda diam

3. Peserta didik dapat memahami arah gaya gesek pada benda yang bergerak

Alat dan bahan

No Jenis Jumlah

1 Papan

luncur

1 buah

2 Benda/balok 1 buah

Langkah – Langkah demonstrasi

Amatilah gambar di bawah ini !

Percobaan I

sebuah balok yang diletakkan di atas bidang miring tanpa diberikan gaya

tarik/gaya dorong sehingga benda tetap diam. Apakah ada gaya yang

bekerja pada benda? Bila ada, gambarkan gaya – gaya tersebut! Apakah

ada gaya gesek yang bekerja pada benda tersebut? Bila ada dimana dan

kemana arah gaya geseknya ?

Tuliskan hipotesis awal tersebut pada kolom di bawah ini !

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

125

Percobaan II

Sebuah balok yang diam diletakkan di atas bidang miring, didorong dengan

gaya yang besar F sehingga benda bergerak turun ke bawah (Seperti pada

gambar ). Setelah benda bergerak dengan kecepatan tertentu gaya dorong

dihilangkan, sehingga benda bergerak melambat dan kemudian berhenti.

Kemanakah arah gaya benda? Mengapa ketika gaya dorong dihilangkan,

benda tersebut berhenti? Apakah ada gaya gesek pada benda? bila ada

dimana dan kemana arah gaya geseknya? Selain gaya gesek apakah ada

gaya lain yang bekerja pada benda? tunjukkan!

Tuliskan hipotesis awal tersebut pada kolom di bawah ini !

Proses Demontrasi (oleh guru)

Sebuah balok yang diam diletakkan di atas bidang miring, didorong dengan gaya

yang besar F sehingga benda bergerak turun ke bawah (Seperti pada gambar ).

Setelah benda bergerak dengan kecepatan tertentu gaya dorong dihilangkan,

sehingga benda bergerak melambat dan kemudian berhenti.

Mengapa benda yang bergerak menjadi berhenti bergerak ?

v

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

126

Apakah ada gaya gesek yang bekerja pada benda bila ada, tunjukkan arah

gaya gesek pada benda tersebut !

Apakah ada gaya – gaya lain yang bekerja pada benda? Bila ada tunjukkan !

F

F

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

127

Lampiran 7: Lembar Kerja Siswa Pada Kegiatan pembelajaran II

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Gaya Gesek

Eksperimen

Nama anggota kelompok :

1. ................................

2. ................................

3. ................................

4. ................................

Tujuan Eksperimen

1. Peserta didik dapat memahami gaya gesek statis

2. Peserta didik dapat membedakan gaya gesek statis dan gaya gesek statis

maksimum

3. Peserta didik dapat menggambar gaya – gaya yang bekerja pada benda

diam

Alat dan bahan

No Jenis Jumlah

1 Bola 1 buah

2 Neraca Pegas 1 buah

3 Tali 1 buah

Langkah – langkah Percobaan

Percobaan I (Menentukan gaya gesek statis)

1) Siapkan alat dan bahan di atas

2) Mengikat benda dengan tali kemudian kaitan dengan neraca pegas.

3) Tariklah benda tersebut dengan gaya F sebesar 1 N, 2 N dan keadaan

benda pada tabel hasil pengamatan (tabel 1).

Percobaan II (Menentukkan gaya gesek statis maksimum)

1) Siapkan alat dan bahan di atas

2) Mengikat benda dengan tali kemudian kaitan dengan neraca pegas.

3) Tariklah benda tersebut dengan gaya F sebesar 3,4 N, 3,6 N dan

catatlah keadaan benda pada tabel hasil pengamatan (tabel 2).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

128

Tabel Hasil Pengamatan

Tabel 1. data hasil pengamatan

F Keterangan

1N ..........

2N ..........

Tabel 2. data hasil pengamatan

F Keterangan

3,4 N ..................

3,6 N ..................

4 N ...................

Pertanyaan :

Percobaan I

1. Apakah yang terjadi pada benda saat benda ditarik dengan gaya F 1N dan

2 N pada tabel 1 ?

2. Gaya – gaya apa saja yang bekerja pada benda tersebut ? Gambarkan !

3. Apa yang menyebabkan benda tersebut tetap diam ?

4. Gaya gesek apakah yang bekerja pada benda diam tersebut ?

5. Berapakah besar gaya gesek tersebut ?

Percobaan II

4) Bandingkan gaya yang diberikan pada ketiga peristiwa tersebut !

5) Berapakah gaya gesek statis dari setiap percobaan ?

6) Mengapa benda dapat bergerak jika F yang diberikan 3,6 N ?

7) Dari percobaan tersebut, berikan kesimpulan mengapa suatu benda yang

diam dapat bergerak

Demonstrasi II

Tujuan

Peserta didik dapat memahami apa itu gaya gesek kinetis

Alat dan bahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

129

No Jenis Jumlah

1 Travo 1 buah

2 Ticker timer 1 buah

3 Kereta 1 buah

4 Papan luncur 1 buah

Langkah – langkah demonstrasi

1) Amati alat – alat yang yang ada di depan.

2) Dengarkan dengan baik dan teliti, pertanyaan/ persoalan yang disampaikan

guru : “Jika benda dalam hal ini kereta diletakkan pada bidang miring,

peristiwa apakah yang akan terjadi? Apakah kereta akan diam atau akan

bergerak? Bagaimanakah gerakkannya, apakah dipercepat atau

diperlambat? Coba jelaskan detail gerak kereta tersebut! Apakah ada gaya

gesek yang bekerja pada peristiwa tersebut? Gaya gesek apakah yang

bekerja?”Apakah gaya gesek tersebut mempengaruhi gerak benda? Coba

jelaskan! Arah gaya geseknya kemana?”.

3) Tulislah hipotesis awal tersebut pada kolom dibawah ini !

Proses Demonstrasi (oleh guru)

a) Merangkai alat seperti gambar di atas

b) Hidupkan ticker timer dan luncurkan kereta

4) Amatilah gerak kereta tersebut dan bandingkan dengan hipotesis awal

tersebut? Benarkah seperti yang dituliskan pada hipotesis awal? Coba

perhatikan hasil rekaman ticker timer. Bagaimana jarak titik-titik pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

130

hasil rekaman tersebut? Apakah jarak antar titik selalu konstan? Apa

artinya? Apakah keadaan kereta yang bergerak dan mengalami percepatan

tersebut, masih memungkinkan adanya gaya gesek yang bekerja? Gaya

gesek apakah itu? Kemana arahnya?”.

5) Berikan hipotesis akhir berdasarkan demostrasi yang dilakukan.

6) Tuliskan hipotesis akhir pada kolom dibawah ini !

Lampiran 8: Kunci Jawaban

1. E 6. D 11. B 16. C

2. A 7. D 12. D 17. D

3. C 8. E 13. D 18. A

4. C 9. A 14. A 19. A

5. A 10. A 15. A 20. D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

131

Lampiran 9: Jawaban Lembar Kerja Siswa Pada Pembelajaran II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

134

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

136

Lampiran 10: Lampiran Rancangan Proses Pembelaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GAYA GESEK

Satuan Pendidikan : SMA

Mata Pelajaran : FISIKA

Kelas/Semester : XI IPA /I

Sub Materi Pokok : Gaya gesek

Alokasi Waktu : 2 kali pertemuan (1 x 30 menit, 1 x 60 menit)

A. Kompetensi Dasar

Menganalisis interaksi pada gaya serta hubungan antara gaya, massa dan gerak lurus

benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

B. Indikator

1. Memahami gaya gesek

2. Memahami gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis

3. Mengetahui gaya – gaya yang bekerja pada benda yang diam dan benda yang

bergerak

C. Materi Pembelajaran

Gaya Gesek

Gaya gesek statis

Gaya gesek kinetis

D. Media Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

137

Media pembelajaran yang digunakan untuk mendukung pembelajaran

dikelas adalah berupa LKS (terlampir).

E. Sumber belajar

Tipler A. Paul.1 1998. FISIKA Untuk Sains dan Teknik, Edisi Ketiga Jilid

I. Jakarta: Erlangga.

F. Metode Pembelajaran

Eksperimen dan Demonstrasi.

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Pendahuluan Guru menyapa siswa,

menanyakan kesiapan

siswa siswa mengikut

pembelajaran

Siswa

mempersiapkan diri

mengikuti

pembelajaran di

kelas

5 menit

Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran

terkati materi gaya

gesek yang harus

dicapai siswa

Siswa menyimak

tujuan pembelajaran

yang disampaikan

guru

Guru memberikan

pertanyaan :

- Pernakah kalian

mendorong meja

dikelas ?

- Pernakah kalian

mendorong meja

dilapangan bakset

yang ada dihalaman

sekolah?

- Kalau iya,

begaiamana rasanya?

apakah ada perbedaan

Siswa menjawab

pertanyaan yang

diberikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

138

?

- Mengapa

berbeda?

Inti Guru

mengelompokkan

peserta didik dalam

kelompok. Masing –

masing kelompok

terdiri dari 4 - 5 orang

siswa

Siswa duduk dalam

kelompoknya masing

- masing

20 menit

Guru membagikan

LKS 1 kepada setiap

kelompok

Siswa menerima

LKS 1 yang

dibagikan

Guru meminta siswa

untuk memahami

persoalan yang ada

pada LKS 1

Siswa membaca

permasalahan ada

pada LKS 1

Guru

mendemonstrasikan

percobaan terkait

materi

Siswa

memperhatikan

percobaan yang

dilakukan

Guru membimbing

siswa menganalisis

data dengan

pertanyaan –

pertanyaan yang

mengarah pada

percobaan yang

dilakukan

Siswa menganalisis

data dan menjawab

pertanyaan yang ada

pada LKS 1

Guru memberikan

kesempatan pada

perwakilan siswa dari

setiap kelompok

untuk

memprentasikan hasil

diskusi kelompok

Perwakilan siswa

maju ke depan kelas

untuk

mempersentasekan

hasil diskusi

kelompok.

Penutup Guru mengevaluasi

dan memberikan

kesimpulan terkait

materi gaya gesek

yang dipelajari pada

pertemuan ini

Siswa mendengarkan

dan evaluasi dan

kesimpulan terkait

materi gaya gesek

yang dipelajari pada

pertemuan ini

5 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

139

Guru

memberitahukan

siswa tentang materi

pada pertemuan

berikutnya

Siswa mendengarkan

pemberitahuan guru

dengan seksama

Pertemuan 2

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Pendahuluan Guru menyapa siswa,

menanyakan kesiapan

siswa siswa mengikut

pembelajaran

Siswa mempersiapkan

diri mengikuti

pembelajaran di kelas

10 menit

Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran

terkati materi gaya

gesek yang harus

dicapai siswa

Siswa menyimak

tujuan pembelajaran

yang disampaikan

guru

Guru memberikan

pertanyaan :

- Pernahkah kalian

mendorong suatu

benda tapi benda itu

tetap tidak bergerak ?

Kemudian dibantu

teman kalian akhirnya

benda itu bergerak ?

- Apa

penyebabnya?

Siswa menjawab

pertanyaan yang

diberikan.

Inti Guru mengelompokkan

peserta didik dalam

kelompok. Masing –

masing kelompok

terdiri dari 4 - 5 orang

siswa

Siswa duduk dalam

kelompoknya masing -

masing

40 menit

Guru membagikan

LKS 2 kepada setiap

kelompok

Siswa menerima LKS

1 yang dibagikan

Guru meminta siswa

untuk memahami

persoalan yang ada

Siswa membaca

permasalahan ada pada

LKS 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

140

pada LKS 2

Guru membantu siswa

melakukan eksperimen

terkait materi

Siswa melakukan

percobaan eksperimen

Guru membantu siswa

menganalisis data

eksperimen

Siswa mengolah dan

menganalisis data serta

menuliskan pada LKS

2

Guru

mendemonstrasikan

percobaan terkait

materi

Siswa memperhatikan

percobaan yang

dilakukan

Guru membimbing

siswa menganalisis

data dengan pertanyaan

– pertanyaan yang

mengarah pada

percobaan yang

dilakukan

Siswa menganalisis

data dan menjawab

pertanyaan yang ada

pada LKS 2

Guru memberikan

kesempatan pada

perwakilan siswa dari

setiap kelompok untuk

memprentasikan hasil

diskusi kelompok

Perwakilan siswa maju

ke depan kelas untuk

mempersentasekan

hasil diskusi

kelompok.

Penutup Guru mengevaluasi dan

memberikan

kesimpulan terkait

materi gaya gesek yang

dipelajari pada

pertemuan ini

Siswa mendengarkan

dan evaluasi dan

kesimpulan terkait

materi gaya gesek

yang dipelajari pada

pertemuan ini

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

141

Lampiran 11: Wawancara

Ket: A = peneliti, B = partisipan

Kode C

A : Coba kamu jelaskan kenapa benda tetap diam?

B : Tidak ada gaya

A : Coba kamu gambar benda yang diam.

B : (siswa menggambar)

A : benda itu punya massa apa ga ?

B : punya.

A : kalo punya berarti ada gaya ga ?

B : ga ada bu.

A : lalu w itu apa? rumusnya gimana?

B : gaya berat bu. w = m.g. berarti ada bu.

A : terus?

B : berarti ada gaya normal juga bu.

A : Kalo benda diam ada gaya geseknya?

B : Ada bu.

A : kalo bendanya ditarik kekanan 2N tapi masih tetap diam. mengapa?

B : itu karena gaya geseknya lebih dari 2N bu.

A : artinya benda itu tetap diam, apabila ?

B : gaya geseknya lebih besar dari gaya tariknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

142

A : Kalo gaya geseknya sama dengan gaya tariknya, benda akan diam atau

bergerak ?

B : Akan bergerak.

A : Yakin ?

B : Yakin bu.

A : Mari kita buktikan, kamu tarik kekiri 2N dan ibu kekanan juga 2N,

perhatikan dengan benar , baloknya gerak atau diam? (diperagakan

menggunakan 2 neraca pegas dengan arah yang berlawanan).

B : tidak bergerak.

A : Jadi kesimpulan, benda akan tetap diam apabila ?

B : Benda akan tetap diam jika gaya geseknya lebih besar gaya tarik dan

gaya geseknya sama dengan gaya tariknya.

Kode M

A : Menurutmu apa yang mempengaruhi besar kecilnya nilai gaya gesek

semakin besar?

B : permukaannya kasar atau licin.

A : maksudnya? coba jelaskan!

B : kalo kasar gaya geseknya besar sedangkan kalo licin gaya geseknya kecil.

A : Hm. Misalkan balok ini saya letakkan dimeja (diperagakan). Gaya

geseknya berapa?

B : gaya geseknya nol.

A : Kalo baloknya saya tarik dengan gaya 2N misalkan. gaya geseknya

berapa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

143

B : tidak diketahui.

A : mengapa?

B : karena rumus gaya gesek µs.N. Dan µs tidak diketahui.

A : Coba kamu gambar dulu baloknya dengan arah gaya – gayanya.

B : menggambar.

A : kamu tahu hukum I Newton?

B : Tahu. ∑F = 0.

A : itu artinya apa?

B : bendanya diam, karena jumlahnya gaya nol.

A : berarti kalo saya tarik balok 2N tapi baloknya tetap diam. Gaya geseknya

berapa?

B : Gaya geseknya nol.

A : Coba di hitung dulu.

B : Eh salah. gaya geseknya 2 N harusnya.

A : Menurutmu gaya gesek itu apa?

B : Gaya yang terjadi akibat dua buah benda bersentuhan

A : itu saja?

B : Iya bu

A : Misalkan nih, kotak iini saya dorong (diperagakan), apa yang terjadi

dengan kotak itu? coba jelaskan?

B : Waktu didorong kotaknya gerak terus berhenti.

A : kenapa berhenti?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

144

B : karena gayanya habis

A : Ingat Hukum I Newton?

B : benda diam tetap diam, bergerak terus bergerak.

A : Lalu ? balok tadi kenapa malah berhenti ?

B : Mungkin karena gesekan meja dan balok bu.

A : Jadi mana yang benar, gayanya habis atau karena gesekan meja dan

balok?

B : Gesekan balok dan meja bu.

A : Nah, kalo gitu, baloknya kan bu dorong ke kanan, lalu arah gaya

geseknya kemana?

B : ke kanan bu, karena baloknya gerak.

A : kalo ke kanan harusnya baloknya gerak terus?

B : Salah bu. Harusnya kiri bu.

A : Jadi yang benarnya arah geseknya kemana?

B : kiri bu, berlawanan dengan arah balok bu, sehingga balok berhenti.

Kode N

A : Menurutmu apa yang mempengaruhi besar kecilnya nilai gaya gesek

semakin besar?

B : permukaannya kasar atau licin.

A : maksudnya? coba jelaskan!

B : kalo kasar gaya geseknya besar sedangkan kalo licin gaya geseknya kecil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

145

A : Hm. Misalkan balok ini saya letakkan dimeja (diperagakan). Gaya

geseknya berapa?

B : gaya geseknya nol.

A : Kalo baloknya saya tarik dengan gaya 2N misalkan. gaya geseknya

berapa?

B : tidak diketahui.

A : mengapa?

B : karena rumus gaya gesek µs.N. Dan µs tidak diketahui.

A : Coba kamu gambar dulu baloknya dengan arah gaya – gayanya.

B : menggambar.

A : kamu tahu hukum I Newton?

B : Tahu. ∑F = 0.

A : itu artinya apa?

B : bendanya diam, karena jumlahnya gaya nol.

A : berarti kalo saya tarik balok 2N tapi baloknya tetap diam. Gaya geseknya

berapa?

B : Gaya geseknya nol.

A : Coba di hitung dulu.

B : Eh salah. gaya geseknya 2 N harusnya.

A : Menurutmu gaya gesek itu apa?

B : Gaya yang terjadi akibat dua buah benda bersentuhan

A : itu saja?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

146

B : Iya bu

A : Misalkan nih, kotak iini saya dorong (diperagakan), apa yang terjadi

dengan kotak itu? coba jelaskan?

B : Waktu didorong kotaknya gerak terus berhenti.

A : kenapa berhenti?

B : karena gayanya habis

A : Ingat Hukum I Newton?

B : benda diam tetap diam, bergerak terus bergerak.

A : Lalu ? balok tadi kenapa malah berhenti ?

B : Mungkin karena gesekan meja dan balok bu.

A : Jadi mana yang benar, gayanya habis atau karena gesekan meja dan

balok?

B : Gesekan balok dan meja bu.

A : Nah, kalo gitu, baloknya kan bu dorong ke kanan, lalu arah gaya

geseknya kemana?

B : ke kanan bu, karena baloknya gerak.

A : kalo ke kanan harusnya baloknya gerak terus?

B : Salah bu. Harusnya kiri bu.

A : Jadi yang benarnya arah geseknya kemana?

B : kiri bu, berlawanan dengan arah balok bu, sehingga balok berhenti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

147

Lampiran 12 : Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian

Pretest dan Post-test:

Wawancara:

Remidiasi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA SMA SHINWA …

148

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI