perubahan lingk dan manusia

Upload: defa-meidi-wijaya

Post on 06-Mar-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Perubahan Lingk Dan Manusia

TRANSCRIPT

  • PENGARUH PERUBAHAN LINGKUNGAN TERHADAP MANUSIAPerubahan lingkungan dapat terjadi secara alami dan/atau aktivitas manusia. Perubahan lingkungan dapat mengakibatkan bencana yang merugikan harta benda hingga korban jiwa ataupun kendala terhadap pembangunan, disisi lain justru mendapatkan keuntungan bagi manusia.

    Perubahan lingkungan yang mempengaruhi manusia, dirangkum di dalam tabel berikut :

  • Tabel perubahan lingkungan yang mempengaruhi manusia

    No.Fenomena SebabFenomena AkibatDampak1. Bergesernya lempeng bumi Aktivitas gunung berapiGempa bumi- Korban banyak di dekat episenter berpen- duduk padat, bangunan konstruksi rentan Kerusakan fisik (sarana dan prasarana) gerakan massa pada lereng dsb. Perubahan permukaan air- dan lain-lan2. Gempa tektonik Gempa vulkanik Longsor di bawah air laut atau di atas air laut kemudian masuk ke dalam airTsunami Kematian terjadi karena tenggelam dan luka- luka, krn benturan dengan puing-puing Kerusakan fisik ( sarana dan infrasarana) dan kapal-kapal akibat penarikan gelombang dari pantai dan banjir Kontaminasi oleh air garam thd air dan lahan pertanian, puing-puing atau sampah berserak- an. Dll.3.Aktivitas magmaLetusan vulkanik Kematian akibat awan panas, lava, gas-gas beracun, kebakaran, kesulitan bernafas karena gas dan abu Kerusakan pada hunian infrastruktur, pertanian dan peternakan- dll.

  • No.Fenomena SebabFenomena AkibatDampak4. Kerentanan lahan oleh faktor adanya faktor pengontrol dan pemicuGerakan massa tanah dan/atau batuan- Korban manusia jika berada pada area longsor Kerusakan fisik, jalur komunikasi dan transport- Hilangnya produktivitas pertanian atau tanah, banjir, mengurangi nilai-nilai properti- dan lain-lan5. Campuran panas dan kelembab- an membentuk pusat tekanan yg. rendah di atas lautan pada grs lintang tropis dimana temp. air > 26 derajat Celcius Arus angin memutar dan menga- tur dgn memperdalam tekanan yg rendah di atas percepatan menu- ju ke pusat dan bergerak sepan- jang jalur yang didorong sebagai angin puyuh Depresi menjadi suatu angin puyuh tropis ketika angin mencapai kecepatan angin kencang ( 117 km/jam)Angin puyuh Bangunan-bangunan hilang dan rusak oleh kekuatan angin, banjir, gelombang angin topan Korban dan kesehatan umum, bisa disebabkan oleh puing-puing yg berterbangan, atau banjir Kontaminasi dari persediaan air bisa mengaki- batkan munculnya virus malaria Airtanah bisa terkontaminasi oleh air banjir Angin berkecepatan tingi dan hujan bisa meru- sak hasil panen yg belum dipetik, perkebunan dan persediaan makananGangguan yg hebat sangat mungkin terjadi ketika angin memutuskan saluran telepun, antena dan cakram satelit. Transportasi bisa terhenti

  • No.Fenomena SebabFenomena AkibatDampak6. Curah hujan yang tinggi Pola cuaca musiman Manipulasi oleh manusia thd ba- tas air, kolam-2 drainase dan da- ratan yg terbentuk oleh endapan Pembendungan oleh longsor di bagian hulu sungaiBanjir Kematian krn tenggelam, tetapi hanya sedikit yg luka serius Kemungkinan munculnya wabah malaria, diare dan infeksi yg disebabkan karena virus Bangunan-2 yg rusak krn pengikisan, tergenagi banjir, runtuh, dampak dari puing-2 yang meng- ambang Tanah longsor Kontaminasi sumur-sumur dan air tanah mung- kin terjadi Mungkin tidak tersedia air bersih Panen dan persediaan makanan hilang krn banjir Binatang-2, alat-2 pertanian dan benih bisa hilang7. Kurangnya curah hujan Kondisi ekosistem yg khas (Karst El Nino Perubahan-2 yg diakibatkan oleh manusia pd permukaan bumi dan tanahTemp. permukaan lautan yang lebih dingin Meningkatnya karbon CO2 atmo- sferik dan gas-2 rumah kacaKekeringan Turunnya pendapatan para petani Turunnya pembelanjaan dari sektor pertanian Naiknya harga makanan pokok, tingkat inflasi yg tinggi, memburuknya tingkat nutrisi, kelaparan, penyakit, kemaian, pengurangan sumber-2 air minum, migrasi, meledaknya komunitas, hilangnya ternak.

  • No.Fenomena SebabFenomena AkibatDampak8. Polusi lingkungan Polusi udara : merusak panen pertanian, hutan sistem air, materi-materi bangunan, kesehatan manusia Polusi air :menyebarnya patogen,menyebrnya bahan kimia ke lingkungan, kesehatan manusia Pemanasan global : naiknya permukaan laut, perubahan Iklim, naiknya temperatur- Penipisan ozon

    9. Menyebarnya pertanian dan tem- pat penggembalaan Pengumpulan kayu bakar Pemanenan kayuPenebangan HutanKerugian panen dapat menyebabkan kekurangan pangan, kelaparan yang merata

  • No.Fenomena SebabFenomena AkibatDampak10. Kondisi-2 iklim dasar yg kondusif Praktek-2 manajemen pengguna- an tanah yang burukDesertifikasiMemberi andil terhadap bahaya-2 lain dengan mengurangi produktivitas lahan. Dalam hal ini termasuk kekeringan dan kelaparan. Produkti- vitas yg menurun mempunyai dampak sosio- ekonomi dan dpt menurunkan standar hidup.11. Bertambahnya jumlah hama yang disebabkan karena satu atauWabah Hama Kerugian panen dpt menyebabkan kekurangan pangan, kelaparan yang nerata Lingkungan :

  • Kerawanan EkosistemDefinisi: ekosistem yang telah dan/atau sedang mengalami gangguan akibat pengaruh alam, manusia atau kombinasi keduanya.

    Stabilitas ekosistem, sampai tingkat tertentu, ditentukan oleh keanekaragaman biologi makin tinggi keanekaragaman hayati, makin kecil tingkat kerawanannya.

    Oleh karenanya, sensitivitas ekosistem [secara ekologi] sering digunakan untuk mengukur kemampuan dan kecepatan ekosistem untuk pulih kembali setelah mengalami gangguan. Namun, tidak mudah untuk menentukan tingkat gangguan/kerawanan lingkungan melalui tingkat laju pemulihan ekosistem.

  • Kerawanan lingkungan karena terkait dengan terjadinya kebencanaan: tanah longsor, gempa bumi, pencemaran lingkungan, banjir, angin kencang, dan bencana alam lainnya.

    Kerawanan lingkungan terkait dengan ketidakstabilan politik, peperangan, konflik sosial, dan gangguan sosial-politik lainnya.

    Ancaman-ancaman kerawanan lingkungan [biofisik dan sosekbud] ini dapat didokumentasikan termasuk dalam bentuk peta digital. Teknik overlay atas peta-peta digital tersebut dapat digunakan untuk menentukan besarnya dampak/risiko kumulatif lingkungan.Bentuk Kerawanan Lingkungan

  • Metode mitigasi bencana oleh gangguan alam atau antropogenik

    Bahaya/AncamanProgramAksiTujuanMitigasiBanjirPenghijauan/Reboisasi daerah tangkapan air huluPraktek pertanian konservatifPencegahan penggundulan hutan dan alih fungsi lahan di DTA huluMembuat tanggul, saluran drainase, bangunan pengendali banjirMemetakan daerah rawan banjirPengendalian bahaya banjirMengurangi air larian [runoff]

    Mengendalikan aliran dan daya rusak air [mencegah kerusakan]Tanah LongsorPenghijauan/Reboisasi pada lahan dengan kemiringan lereng besarPencegahan kebakaran hutan/lahan di lereng-lereng bukitPencegahan penggundulan hutan di lereng-lereng bukitStabilisasi lereng [cara vegetatif dan/atau mekanik]

    Investigasi & pemetaan regional/lokal: topografi, curah hujan, geologi, tinggi muka air tanah, struktur & kekuatan tanahModifikasi bentang lahan: pohon berakar dalam atau pohon dengan berat ringan diprioritaskan di lereng atas Mengurangi erosi dan meningkatkan infiltrasi

    Meningkatkan kekuatan lerengIdentifikasi potensi tanah longsorMengurangi potensi longsor karena bebanGempa BumiPembuatan bangunan tahan gempa bumi

    Manajemen bangunan [mengatur emergency exits, ruang pelindung]

    Manajemen pemanfaatan ruang/lahan [melarang bangunan di kawasan rentan longsor, tebing bukit/sungai, dst.]Meningkatkan ketahanan bangunan thd gempaMengurangi risiko kematianMengurangi kerapatan bangunan/perumahanAngin KencangMembuat pemecah angin [wind breaker] melalui jajaran pohon/hutan

    Rancangan atap rumah tahan anginMembatasi ukuran jendela, pintu atau ventilasi angin lainnyaMengurangi kecepatan angin melalui peningkatan kekasaran medium angin

    Meningkatkan ketahanan atap dan bangunan dari terpaan angin

  • Penentuan Tipologi EkosistemKomponen Biofisik: iklim, air tawar dan laut, tanah, batuan dan bentuklahan.

    Komponen Biotik [flora dan fauna]: terumbu karang, mangrove, formasi baringtonia, padang lamun, estuari, laguna, dan delta.

    Komponen Budaya: demografi, dinamika sosekbud.