pertemuan_4

21
The next session will start in 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 09 08 07 06 05 04 03 02 01 00 00 00 00

Upload: gabriel-abdillah

Post on 14-Apr-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bbf

TRANSCRIPT

Page 1: Pertemuan_4

The next session will start in

59585756555453525150494847464544434241403938373635343332313029282726252423222120191817161514131211100908070605040302010000 0000

Page 2: Pertemuan_4

Anim Hadi Susanto 08563559009

Pengertian Piutang Pengelompokan Piutang

Metode Penghapusan

Direct Write-Of Method

AKUNTANSI PIUTANGX

Piutang

Allowance Method

AKUNTANSI PERPAJAKANAbdillah Arif Nasution, SE., M.Si., Ak

Metode Penyisihan tidak tertagih

Penghapusan Piutang

Penghapusan Piutang (1)

Penghapusan Piutang (2)

Penghapusan Piutang (3) Akuntansi Pajak Penerbitan Umum

dan KhususAkuntansi Pajak (1) Pengecualian dalam Pasal 6

Debitur Kecil Debitur Kecil Lainnya

Dikecualikan Pasal 9 ayat 1

Ketentuan dana cadangan Bank

Page 3: Pertemuan_4

Anim Hadi Susanto 08563559009Abdillah Arif Nasution, SE., M.Si., Ak

PIUTANG ??????

Akuntansi PiutangX

AKUNTANSI PERPAJAKAN

Page 4: Pertemuan_4

Anim Hadi Susanto 08563559009Abdillah Arif Nasution, SE., M.Si., Ak

Menurut Warren Reeve dan Fess

Akuntansi PiutangX

Pengertian

Piutang meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya. termasuk individu,

perusahaan atau organisasi lainnya.

AKUNTANSI PERPAJAKAN

Page 5: Pertemuan_4

Anim Hadi Susanto 08563559009Abdillah Arif Nasution, SE., M.Si., Ak

Menurut Sumber Terjadinya

Akuntansi PiutangX

Pengelompokan Piutang

1. Piutang Usaha2. Piutang Lain-

lain

AKUNTANSI PERPAJAKAN

Page 6: Pertemuan_4

Anim Hadi Susanto 08563559009Abdillah Arif Nasution, SE., M.Si., Ak

Ada 2 Metode Penghapusan Piutang uang

Akuntansi PiutangX

Metode Penghapusan

1. Metode Penghapusan Langsung (Direct Write-Off method)2. Metode Penyisihan/Pencadangan (Allowance method)

AKUNTANSI PERPAJAKAN

Page 7: Pertemuan_4

Anim Hadi Susanto 08563559009Abdillah Arif Nasution, SE., M.Si., Ak

1. Metode Penghapusan Langsung (Direct Write-Off method)

Akuntansi PiutangX

Metode Penghapusan

Kemungkinan semua piutang tidak dapat ditagih. jika jumlah piutang yang tidak dapat ditagih relatif kecil, maka perusahaan tidak membentuk cadangan/penyisihan. pada saat itu juga langsung dilakukan pencatatan penghapusan

Biaya Piutang tidak tertagih xxx Piutang Dagang xxx

Ayat Jurnal Penghapusan

AKUNTANSI PERPAJAKAN

Page 8: Pertemuan_4

Anim Hadi Susanto 08563559009Abdillah Arif Nasution, SE., M.Si., Ak

2. Metode Penyisihan/Pencadangan (Allowance Method)

Akuntansi PiutangX

Metode Penghapusan

Kemungkinan semua piutang tidak dapat ditagih. jika jumlah piutang yang tidak dapat ditagih berjumlah besar dan beresiko, maka perusahaan perlu membentuk cadangan/penyisihan. pada saat itu juga langsung dilakukan pencatatan penyisihan piutang tidak tertagih

Biaya Piutang tidak tertagih xxx Penyisihan Piutang tidak tertagih xxx

Ayat Jurnal Penyisihan/Pencadangan

AKUNTANSI PERPAJAKAN

Page 9: Pertemuan_4

Anim Hadi Susanto 08563559009Abdillah Arif Nasution, SE., M.Si., Ak

Akuntansi PiutangX

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih

1. Atas dasar Saldo Piutanga. Saldo Piutang Rata-ratab. Golongan unsur piutang pada akhir periode2. Atas dasar Saldo Penjualan

Pada Prinsipnya terdapat 2 (dua) cara dalam menetapkan jumlah penyisihan piutang tidak tertagih

AKUNTANSI PERPAJAKAN

Page 10: Pertemuan_4

Anim Hadi Susanto 08563559009Abdillah Arif Nasution, SE., M.Si., Ak

Akuntansi PiutangX

Penghapusan Piutang

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih xxx

Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih dibentuk sebagai cadangan kemungkinan rugi akibat piutang tidak dapat ditagih. Kenyataan dalam periode tertentu piutang perusahaan nyata-nyata tidak dapat ditagih karena pailit atau sebab lain, maka piutang tersebut harus dihapuskan (write off)Ayat Jurnal pada saat Penghapusan

Piutang Usaha xxx

AKUNTANSI PERPAJAKAN

Page 11: Pertemuan_4

Anim Hadi Susanto 08563559009Abdillah Arif Nasution, SE., M.Si., Ak

Akuntansi PiutangX

Penghapusan Piutang

Bagaimana Penjurnalan apabila piutang yang telah dihapuskan ternyata debitur melunasi utangnya ????

AKUNTANSI PERPAJAKAN

Page 12: Pertemuan_4

Anim Hadi Susanto 08563559009Abdillah Arif Nasution, SE., M.Si., Ak

Akuntansi PiutangX

Penghapusan Piutang

Solusinya adalah dibuat ayat jurnal sebanyak 2 (dua) kali yaitu :1. Penyesuaian dengan menimbulkan kembali saldo piutang.Ayat JurnalPiutang Usaha xxxPenyisihan Piutang Tdk Tertagih

xxx

AKUNTANSI PERPAJAKAN

Page 13: Pertemuan_4

Anim Hadi Susanto 08563559009Abdillah Arif Nasution, SE., M.Si., Ak

Akuntansi PiutangX

Penghapusan Piutang

2. Pada saat penerimaan pelunasan piutang.

Ayat JurnalPiutang Usaha xxxPenyisihan Piutang Tdk Tertagih

xxx

AKUNTANSI PERPAJAKAN

Page 14: Pertemuan_4

Anim Hadi Susanto 08563559009Abdillah Arif Nasution, SE., M.Si., Ak

Akuntansi PiutangX

Akuntansi Pajak

Dalam Pasal 6 ayat (1) huruf h Undang-Undang Pajak Penghasilan telah mengatur pembebanan sebagai biaya atas pitang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih atau dikenal dengan penghapusan piutang dengan syarat :1.Telah dibebankan sebagai biaya pada laporan laba rugi komersial.2.Wajib Pajak harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat ditagih ke Direktorat Jenderal Pajak; dan3.Telah diserahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan Negri atau adanya perjanjian tertulis mengenai penghapusan piutang/pembebasan utang antara kreditor dan debitur yang bersangkutan. Atau telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus, atau adanya pengakuan dari debitur bahwa utangnya telah dihapuskan untuk jumlah utang tertentu.4.syarat sebagaimana dimaksud pada angka 3 tidak berlaku untuk penghapusan piutang tak tertagih debitur kecil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf k UU PPh;

AKUNTANSI PERPAJAKAN

Page 15: Pertemuan_4

Anim Hadi Susanto 08563559009Abdillah Arif Nasution, SE., M.Si., Ak

Akuntansi PiutangX

Akuntansi PajakMasalah yang bersangkutan dengan penghapusan piutang ini sebelumnya telah diatur dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 130/KMK.04/1998 tentang penghapusan Piutang Tidak Tertagih yang boleh dikurangkan sebagai biaya. Dalam keputusan tersebut, yang perlu diperhatikan adalah :1.Piutang tidak tertagih yang boleh dibebankan sebagai biaya dalam menghitung Penghasilan Kena Pajak adalah Piutang Tidak Tertagih yang timbul di bidang usaha bank, lembaga pembiayaan, industri, dagang dan jasa lainnya.2.Piutang Tidak Tertagih yang dapat dihapuskan adalah piutang usaha sesuai dengan bidang usaha dari wajib pajak yang bersangkutan.3.Terdapat persyaratan dalam mengelompokkan sebagai piutang tidak tertagih seperti yang telah dimuat dalam pasal 6 ayat (1) huruf h UU PPh

AKUNTANSI PERPAJAKAN

Page 16: Pertemuan_4

Anim Hadi Susanto 08563559009Abdillah Arif Nasution, SE., M.Si., Ak

Akuntansi PiutangX

Penerbitan Umum dan Khusus

1. Penerbitan Umum yaitu pemuatan pengumuman pada penerbitan surat kabar atau majalah atau media massa cetak yang lazimnya lainnya yang berskala nasional.

2. Penerbitan Khusus yaitu pemuatan pengumuman pada :

a. Penerbitan Himpunan Bank-bank Milik Negara (HIMBARA)/ Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (PERBANAS)

b. Penerbitan atau pengumuman Khusus Bank Indonesia; dan atau

c. Penerbitan yang dikeluarkan oleh asosiasi yang telah terdaftar sebagai wajib pajak dan pihak kreditor sebagai anggotanya.

AKUNTANSI PERPAJAKAN

Page 17: Pertemuan_4

Anim Hadi Susanto 08563559009Abdillah Arif Nasution, SE., M.Si., Ak

Akuntansi PiutangX

Pengecualian dalam Pasal 6 ayat (1) huruf h angka 3

Pasal 6 ayat (1) huruf h angka 3 Undang-Undang Pajak Penghasilan tidak berlaku untuk piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih kepada debitur kecil atau debitur kecil lainnya.Piutang debitur kecil dimaksud yaitu yang jumlahnya tidak melebihi Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah), yang merupakan gabungan jumlah piutang beberapa kredityang telah diberikan oleh suatu institusi Bank atau lembaga pembiayaan dalam negri sebagai akibat adanya pemberian :

AKUNTANSI PERPAJAKAN

Page 18: Pertemuan_4

Anim Hadi Susanto 08563559009Abdillah Arif Nasution, SE., M.Si., Ak

Akuntansi PiutangX

Debitur Kecil

1. Kredit Usaha Keluarga Prasejahtera (KUKESRA)

2. Kredit Usaha Tani (KUT)3. Kredit Pemilikan Rumah

Sangat Sederhana (KPRSS)4. Kredit Usaha Kecil (KUK)5. Kredit Usaha Rakyat (KUR)6. Kredit Kecil Lainnya

dalam rangka kebijakan Perkreditan Bank Indonesia dalam mengembangkan usaha kecil dan Koperasi

AKUNTANSI PERPAJAKAN

Page 19: Pertemuan_4

Anim Hadi Susanto 08563559009Abdillah Arif Nasution, SE., M.Si., Ak

Akuntansi PiutangX

Debitur Kecil lainnya

Batasan untuk debitur kecil lainnya yaitu diukur dengan jumlah yang tidak melebihi Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah)

AKUNTANSI PERPAJAKAN

Page 20: Pertemuan_4

Anim Hadi Susanto 08563559009Abdillah Arif Nasution, SE., M.Si., Ak

Akuntansi PiutangX

Dikecualikan Pasal 9 ayat (1) huruf c

Ketentuan Pasal 9 ayat (1) huruf c tentang Pajak Penghasilan menyatakan bahwa tidak diperkenankan melakukan pembentukan atau pemupukan dana cadangan untuk dibebankan sebagai biaya. Namun, ada pengecualian yang memperkenankan pembentukan atau pemupukan dana cadangan pembentukan, seperti :1.Cadangan Piutang Tidak Tertagih untuk Usaha Bank dan Badan Usaha Lain yang menyalurkan kredit, sewa dengan hak opsi, perubahan pembiayaan konsumen, dan perusahaan anjak piutang.2.Cadangan untuk usaha asuransi termasuk cadangan bantuan sosial yang dibentuk oleh Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial.3.Cadangan penjaminan untuk Lembaga Penjaminan Simpanan.4.Cadangan biaya reklamasi untuk usaha pertambangan.5.Cadangan biaya penanaman kembali untuk kehutanan.6.Cadangan biaya penutupan dan pemeliharaan Tempat Pembuangan Limbah Industri untuk usaha pembuangan limbah industri

AKUNTANSI PERPAJAKAN

Page 21: Pertemuan_4

Anim Hadi Susanto 08563559009Abdillah Arif Nasution, SE., M.Si., Ak

Akuntansi PiutangX

Dana Cadangan yang diperkenankan dibebankan sebagai usaha Bank

Ketentuan Pasal 9 ayat (1) huruf c tentang Pajak Penghasilan menyatakan bahwa tidak diperkenankan melakukan pembentukan atau pemupukan dana cadangan untuk dibebankan sebagai biaya. Namun, ada pengecualian yang memperkenankan pembentukan atau pemupukan dana cadangan pembentukan, seperti :1.Cadangan Piutang Tidak Tertagih untuk Usaha Bank dan Badan Usaha Lain yang menyalurkan kredit, sewa dengan hak opsi, perubahan pembiayaan konsumen, dan perusahaan anjak piutang.2.Cadangan untuk usaha asuransi termasuk cadangan bantuan sosial yang dibentuk oleh Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial.3.Cadangan penjaminan untuk Lembaga Penjaminan Simpanan.4.Cadangan biaya reklamasi untuk usaha pertambangan.5.Cadangan biaya penanaman kembali untuk kehutanan.6.Cadangan biaya penutupan dan pemeliharaan Tempat Pembuangan Limbah Industri untuk usaha pembuangan limbah industri

AKUNTANSI PERPAJAKAN