pertemuan 5 - teori dan teknik assesment

16
PERTEMUAN KELIMA TEORI DAN TEKNIK ASSESMEN OLEH: M. ULIL ABSOR Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial 1 Yogyakarta, 20 Januari 2011

Upload: ruli-insani-a

Post on 21-Oct-2015

58 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pertemuan 5 - Teori Dan Teknik Assesment

PERTEMUAN KELIMATEORI DAN TEKNIK ASSESMEN

OLEH: M. ULIL ABSOR

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

1

Yogyakarta, 20 Januari 2011

Page 2: Pertemuan 5 - Teori Dan Teknik Assesment

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

2

1. PERSON IN ENVIRONMENT (PIE)

PIE dianalogikan dengan DSM-IV, bagi psikiatri dan ICDM (international classification of desease) untuk dokter

PIE berangkat dari perspektif ekologi yang menekankan pada pentingnya melihat permasalahan pada sistem lingkungan yang berdampak (positif maupun negatif) terhadap situasi masalah.

PIE adalah instrumen yang dikembangkan untuk mengukur keberfungsian sosial dengan melihat indikasi gangguan interaksi sosial dan peran sosial.

PIE menjadi metode untuk menjelaskan, mengklasifikasikan dan mengkoding masalah sosial

PIE menjadi instrumen pengumpulan data untuk mengidentifikasi layanan yang dibutuhkan dengan menekankan pada masalah dan kekuatan klien.

Page 3: Pertemuan 5 - Teori Dan Teknik Assesment

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

3

1. PERSON IN ENVIRONMENT (PIE)

PIE dirangkum menjadi sistem empat faktor yaitu:

1. Faktor 1: mengidentifikasi dan menguraikan masalah klien dalam berfungsi sosial yang mencakup penjelasan

• Mengidentifikasi .semua hubungan yang bermasalah antara klien dengan orang-orang disekitarnya. Ex: hubungan dengan pasangan terkait dengan masalah pembagian peran.

• Mengidentifikasi tipe/jenis masalah dari hubungan tersebut. Ex: kehilangan, terisolasi dll.

• Untuk setiap masalah diidentifikase keparahan masalah dengan simbol2 tertentu seperti angka dua untuk rendah, 6 untuk sangat parah dan 1 untuk tidak ada masalah.

• Untuk setiap masalah, identifikasi durasi masalah dengan membuat skala misalanya angka 1 untuk masalah yang lebih dari 5 tahun, 2 untuk 1 sampai 5 tahun.

• Untuk setiap masalah identifikasi kekuatan klien untuk mengatasi masalah tersebut dengan membuat skala seperti angka 1 untuk kemampuan klien untuk mengatasi masalah baik dengan sedikit bantuan dst.

.

Page 4: Pertemuan 5 - Teori Dan Teknik Assesment

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

4

1. PERSON IN ENVIRONMENT (PIE)

Faktor 2: menjelaskan masalah yang berasal dari lingkungan yang mempengaruhi fungsi sosial klien (dari luar klien) .

• mengidentifikasi sistem di lingkungan klien seperti sistem ekonomi (apakah kebutuhan dasarnya terpenuhi) dan support sistem (ada tidak temen dekat atau keluarga yang sering membantu)

• mengidentifikasi keparahan masalah • Mengidentifikasi durasi masalah

Faktor 3: menjelaskan masalah kesehatan jiwa yang dialami klien. Menggunakan instrumen DSM-IV

Faktor 4: menjelaskan masalah kesehatan fisik klien.

Page 5: Pertemuan 5 - Teori Dan Teknik Assesment

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

5

DSM-IV (diagnostik and statistikal manual edisi IV) adalah klasifikasi kategoris yang mengelompokkan berbagai macam gangguan mental menjadi 16 kelompok besar yaitu psikotic disorder, mood disorder, anxiety disorders, somatoform disoeders, factitious disorder, dissosiative disorder, sexual and gender identity disorder, eating disorder, impulse control disorder dan personality disorder.

Faktor I dan II adalah fokus intervensi pekerjaan sosial.

Page 6: Pertemuan 5 - Teori Dan Teknik Assesment

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

6

2. PERSPEKTIF SISTEM:MODEL PINCUS MINAHAN

Perspektif system berusaha melihat lebih jauh permasalahan yang ditunjukkan klien untuk mengkaji kompleksitas dan antar hubungan permasalahan.

Model system yang paling sering dipublikasikan dalam literature pekerjaan social adalah pendekatan Pincus-Minahan (1973).

Secara teoritis Pincus dan Minahan menyatakan bahwa terdapat empat sistem dasar dalam praktek pekerjaan sosial :

1. sistem pelaksana perubahan (a change agent system) adalah sekumpulan profesional maupun non professional yang secara khusus bekerja untuk menciptakan perubahan secara terencana. EX: trafficking: polisi, konselor, pengacara, dokter, pekerja sosial, guru dll.

2. sistem klien (a client system) adalah seseorang atau sekelompok orang yang sepakat atau meminta pelayanan atau bantuan kepada pelaksana perubahan, dan yang bekerja berdasarkan kesepakatan atau kontrak dengan pelaksana perubahan .

3. sistem sasaran (a target system) adalah sekumpulan orang, badan-badan, dan atau organisasi praktek yang memerlukan perubahan melalui pengukuran tertentu dalam upaya mencapai tujuan melalui agen perubahan

4. sistem kegiatan (an action system) adalah sistem yang menggambarkan dengan siapa saja pekerja sosial bekerja dalam upayanya memenuhi tugasnya dan mencapai tujuan perubahan yang diharapkan

Page 7: Pertemuan 5 - Teori Dan Teknik Assesment

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

7

2. PERSPEKTIF SISTEM:MODEL PINCUS MINAHAN

3. sistem sasaran (a target system) adalah seseorang, atau sekelompok orang, badan-badan, dan atau organisasi praktek (diluar sistem klien) yang memerlukan perubahan melalui pengukuran tertentu dalam upaya mencapai tujuan melalui agen perubahan

4. sistem kegiatan (an action system) adalah sistem yang menggambarkan dengan siapa saja pekerja sosial bekerja dalam upayanya memenuhi tugasnya dan mencapai tujuan perubahan yang diharapkan

Page 8: Pertemuan 5 - Teori Dan Teknik Assesment

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

8

SISTEM SUMBER PINCUS MINAHAN

1. Sistem sumber informal atau alamiah, seperti :keluarga, kerabat, sahabat atau tetangga.

2. Sistem sumber formal yaitu sistem sumber yang tersedia hanya oleh karena menjadi anggota atau melalui ke anggotaan dari suatu organisasi, misalnya : Serikat Pekerja.

3. Sistem sumber kemasyarakatan yaitu sistem sumber yang terbuka untuk umum yang memerlukannya seperi sekolah, rumah sakit, panti asuhan, panti werdha dan lain-lain

Page 9: Pertemuan 5 - Teori Dan Teknik Assesment

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

9

SISTEM SUMBER PINCUS MINAHAN

• Sumber merupakan konsep dasar yang sering digunakan dalam praktek pekerjaan sosia lseperti halnya kebutuhan, masalah atau situasi.Sumber pelayanan kesejahteraan sosial adalah asset yang digunakan untuk memenuh ikebutuhan atau menyelesaikan masalah dalam pelayanan kesejahteraan sosial. Asset ini dapat berupa daya, dana, barang, jasa, peluang jalur atau informasi yang dikuasai dan dapat digunakan secara syah untuk keperluan pelayanan kesejahteraan sosial

Page 10: Pertemuan 5 - Teori Dan Teknik Assesment

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

10

3. PROBLEM SISTEM

• Hepworth dan Larsen (1986) mendefinisikan problem sistem sebagai “the configuration of the client(s), other people and elements of environment that interact to produce the problematic situation” (model interaksi antara klien, orang lain dan lingkungannya yang menyebabkan munculnya masalah).

• Problem sistem disini bukan hanya terkait dengan orang-orang yang terdampak tetapi juga support sistem atau orang yang bisa memberikan kontribusi bagi penyelesaian masalah.

Page 11: Pertemuan 5 - Teori Dan Teknik Assesment

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

11

CONTOH KASUS

• Atun adalah seorang ibu muda berumur 17 tahun. Ia mempunyai dua orang anak, Joko 2 tahun, siti 4 bulan. Ia tidak bekerja dan hanya mengurus rumah tangga. Untuk keperluan sehari-hari ia mengandalkan penghasilan suaminya Ponimin, umur 18 tahun, yang bekerja sebagai buruh serabutan. Atun dan suaminya sering sekali bertengkar terkait dengan pengasuhan anak, ekonomi dan kebiasaan ponimin yang suka minum minuman keras dan membawa temen-temennya ke kontrakan mereka. Atun tidak suka dengan teman-teman suaminya karena teman-teman suaminya seringnya hanya numpang tidur, numpang makan dan mandi di kontrakan mereka. Atun saat ini sedang mengalami depresi dan stress yang disebabkan karena suaminya meninggal dunia tertabrak mobil yang sedang dikendarai oleh orang mabuk. Ia merasa bersalah sekali karena saat malam kejadian ia dan suaminya bertengkar hebat lagi sehingga suaminya pergi dan akhirnya tertabrak mobil. Ia juga sangat marah dengan suaminya karena telah meninggalkannya dengan dua orang anak yang harus ia asuh sendiri. Ia juga marah dengan pengemudi mobil. Mengalami masalah sedemikian rupa, ia mencari pelarian dengan minum minuman keras juga. Disamping itu, anak-anak atun juga terimbas dengan masalah tersebut mulai dari kebutuhan kasih sayang dan tumbuh kembangnya yang tidak terpenuhi.

Page 12: Pertemuan 5 - Teori Dan Teknik Assesment

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

12

15 PERTANYAAN KUNCI PROBLEM SISTEM

1. apa masalah yang dihadapi (masalah, penyebab, dampak)? Secara detail menjelaskankan tentang masalah dan submasalah.

2. Bagaimana pendapat klien tentang masalah yang dihadapi?3. Siapa saja yang terkait dengan system masalah tersebut?

Diidentifikasi orang yang menjadi penyebab, orang yang terdampak dan support sistem.

4. Bagaimana mereka terlibat? Menjelaskan peran masing-masing aktor. Bagaimana peran-peran tersebut berimplikasi bagi orang lain baik negatif maupun positif.

5. Dimana dan kapan kebiasaan bermasalah tersebut terjadi?prilaku menyimpang sering sekali terjadi di tempat dan situasi-situasi tertentu.

 

Page 13: Pertemuan 5 - Teori Dan Teknik Assesment

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

13

15 PERTANYAAN KUNCI PROBLEM SISTEM

6. Seberapa sering dan berapa lama masalah tersebut muncul?pertanyaan ini bertujuan untuk melihat seberapa parah masalah tersebut. Pertanyaan ini juga bertujuan untuk menganalisis dampak prilaku menyimpang untuk pelaku, keluarga dan orang-orang yang berinteraksi dengan pelaku.

7. Bagaimana sejarah munculnya masalah tersebut? Contoh: anak tidak mau masuk sekolah, pertengkaran antara suami dan isteri

8. Apa yang dinginkan oleh klien?parameternya adalah realistik, tidak membahayakan dan dapat dicapai.

9. Apa yang sudah dilakukan klien untuk memecahkan masalah tersebut?utnuk mengidentifikasi coping skill.

10. Keterampilan apa yang dibutuhkan oleh klien untuk mengatasi masalah etrsebuit?contoh: kesulitan mendidik anak, pertengkaran dalam pernikahan

 

Page 14: Pertemuan 5 - Teori Dan Teknik Assesment

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

14

15 PERTANYAAN KUNCI PROBLEM SISTEM

11. Apa saja yang dibutuhkan untuk mengatasi maslah tersebut? Fokus pada external resources yang dibutuhkan. Contoh: group support. Peksos bisa berperan sebgai broker

12. Apa saja keterampilan, sumberdaya dan kekuatan klien?13. Apa rekomendasi yang akan dilakukan untuk mengatasi

masalah tersebut? 

Page 15: Pertemuan 5 - Teori Dan Teknik Assesment

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

15

CONTOH KASUS

Atun (17 tahun) adalah korban kekerasan dari suaminya, Sukidi (17 tahun). Mereka mempunyai 2 orang anak, Joko (2,5 tahun) dan Nurul (1 tahun). Atun hanya seorang ibu rumah tangga dan Sukidi adalah supir angkot. Penghasilan Sukidi per bulan adalah rata-rata 1.5 juta.penghasilan tersebut cukup untuk membiayai kehidpoan sehari hari. Sukidi adalah seorang pekerja keras sehingga sering kerja lembur untuk memnuhi kebutuhan sehari hari. Kedua orang tua atun masih hidup dan ia mempunyai 2 orang kakak perempuan dan 1 adik laki-laki. Sedangkan Ibunya Sukidi sudah meninggal dunia sejak ia berumur 10 tahun. Setelah ibunya meninggal Sukidi tinggal bersama paman dan Bibinya bersama adik laki-lakinya karena tidak tahan terhadap prilaku buruk ayahnya yang sering melakukan kekerasan terhadap semua anggota keluarganya termasuk dengan almarhum ibunya. Sedangkan ayah atun suka mabuk2an dan melakukan kekerasan verbal kepada semua anggot akeluarga. Ibu sukidi sangat sayang dengannya sehingga sering diajak piknik.

Page 16: Pertemuan 5 - Teori Dan Teknik Assesment

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

16

CONTOH KASUS

Atun kewalahan mengurus kedua anaknya apalagi keduanya sering bertengkar. Atun tidak punya biaya untuk menggaji baby sitter maupun mengakses day care (TPA). Meskipun atun mencintai suaminya, atun membenci beberapa kebiasaan buruk suaminya diantaranya sering mengajak teman temannya nonton bola bersama di rumah. Setiap mereka datang, atun harus menyiapkan makanan dan minuman sehingga sering ia merasa seperti babu. Satu hal yang disukai atun dari suaminya adalah suka mengajak keluarganya piknik diwaktu senggang.