pertemuan 3 - masalah sosial, kebutuhan , dan kekuatan

17
PERTEMUAN KETIGA MASALAH SOSIAL, KEBUTUHAN DAN KEKUATAN OLEH: M. ULIL ABSOR Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial 1 Yogyakarta, 20 Januari 2011

Upload: ruli-insani-a

Post on 30-Dec-2015

93 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pertemuan 3 - Masalah Sosial, Kebutuhan , Dan Kekuatan

PERTEMUAN KETIGAMASALAH SOSIAL, KEBUTUHAN

DAN KEKUATANOLEH: M. ULIL ABSOR

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

1

Yogyakarta, 20 Januari 2011

Page 2: Pertemuan 3 - Masalah Sosial, Kebutuhan , Dan Kekuatan

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

2

MASALAH SOSIALPenentuan masalah dan kebutuhan adalah langkah

paling penting dalam problem solvingMengidentifikasi masalah adalah tugas yang paling

menantang dalam penanganan masalah. Disebabkan oleh: perbedaan perspektif dalam melihat sebuah realitas (masalah sosial bersifat relatif), masalah sosial sangat kompleks (ex: kemiskinan terkait dengan kejahatan, kerusakan lingkungan, pemanasan global dan kebijakan lingkungan), standar yg digunkan u/ membuat judgement

Page 3: Pertemuan 3 - Masalah Sosial, Kebutuhan , Dan Kekuatan

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

3

MASALAH SOSIALMasalah sosial adalah suatu kondisi yang tidak yang tidak

diinginkan oleh sebagian besar masyarakat. masalah sosial dapat didefinisikan secara kuantitatif, kualitatif

dan ideologi.Secara kuantitatif menekankan pada konsensus masyarakat

tentang kondisi yang merugikan masyarakat/komunitasSecara kualitatif menekankan bahwa pendapat mayoritas tidak

bisa dijadikan acuan karena setiap permasalahan itu unique sehingga dibutuhkan pendapat pakar. Ex: aborsi, minum air tanpa dimasak

Secara ideologi menekankan bahwa indikator prilaku menyimpang adalah paradigma yang dipakai untuk melihat realitas. Ex: paradigma islam terhadap praktek demenan di gunung kemukus.

Page 4: Pertemuan 3 - Masalah Sosial, Kebutuhan , Dan Kekuatan

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

4

MASALAH SOSIALMasalah sosial adalah situasi yang dinyatakan sebagai sesuatu

yang bertentangan dengan nilai-nilai oleh warga masyarakat yang cukup signifikan dimana mereka sepakat dibutuhkannya suatu tindakan untuk mengubah situasi tersebut (Weinberg).

Empat unsur masalah sosial (Parillo:1987, 14):

1)Kondisi tersebut merupakan masalah yang bertahan untuk suatu periode waktu tertentu.

2)Dapat menyebabkan berbagai kerugian fisik atau non-fisik

3)Melanggar nilai-nilai atau standar sosial dari salah satu atau beberapa sendi kehidupan masyarakat

4)Menimbulkan kebutuhan akan pemecahan

Page 5: Pertemuan 3 - Masalah Sosial, Kebutuhan , Dan Kekuatan

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

5

CAKUPAN KAJIAN MASALAH

Besaran masalahKarekteristik PMAkar masalah, Dampak / akibat

Page 6: Pertemuan 3 - Masalah Sosial, Kebutuhan , Dan Kekuatan

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

6

KEBUTUHAN Masalah dan kebutuhan bisa bersifat relatif dan saling terkait. Masalah diselesaiakan melalui pemenuhan kebutuhan dan

kebutuhan dipenuhi melalui program aksi. Kebutuhan adalah ‘the gap between what is viewed as a necessary

level or condition by those responsible for this determination and what actually exists (Siegel etc, 1995: 11).

Kebutuhan merujuk pada sesuatu yang paling esensial untuk hidup secara layak seperti makanan, rasa percaya diri dll.

Kebutuhan juga merupakan service/layanan untuk memenuhi kebutuhan (ex: kebutuhan kesehatan, pendidikan). Ketiadaan akses/layanan dipahami sebagai masalah.

Kebutuhan sering disamakan dengan hak Identifikasi kebutuhan akan dapat dilakukan berdasarkan analisis

dampak dan akibat Perlu dibedakan antara kebutuhan dan keinginan.

Page 7: Pertemuan 3 - Masalah Sosial, Kebutuhan , Dan Kekuatan

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

7

LANJUTAN......

Hak asasi adalah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh setiap orang yang kalau kebutuhan tersebut tidak dipenuhi dapat berdampak buruk terhadap fisik maupun psikis.

UDHR adalah dorongan moral, namun kurang memiliki dorongan hukum. Oleh karena itu dibuat instrumen perjanjian/Kovenan dan konvensi yang dapat mengikat dan menuntut kewajiban hukum bagi negara-negara yang mengesahkan deklarasi tersebut. Kovenan itu ada dua yaitu: ICCPR (international covenant on civil and political rights) dan ICESCR (international covenant on economic, social and cultural rights).

Konvensi PBB sangat banyak, diantaranya adalah:

1.International Convention on elimination of all racial discrimination (CERD)

2.Convention on the elimination of all forms of discrimination against women (CEDAW)

3.Convention on child rights (CRC)

4.dll

Page 8: Pertemuan 3 - Masalah Sosial, Kebutuhan , Dan Kekuatan

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

8

ISI KOVENAN HAK SOSIAL EKONOMI BUDAYA

Hak mendapat perawatan kesehatanPendidikanMakananPakaian RumahKondisi kerja yang adil dan amanHak mencari dan memilih pekerjaanHak perkawinan yang sejajar bagi pria dan wanitaBantuan dan perlindungan keluargaJaminan sosial , dll

Page 9: Pertemuan 3 - Masalah Sosial, Kebutuhan , Dan Kekuatan

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

9

ISI KOVENAN HAK SIPIL DAN POLITIK

Hak HidupMembentuk pergerakan dan berkumpul secara damaiKepercayaanPerlindungan terhadap kekejaman dan penyiksaanLarangan penangkapan sewenang-wenang Pengadilan yang adil

Page 10: Pertemuan 3 - Masalah Sosial, Kebutuhan , Dan Kekuatan

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

10

KEBUTUHAN

Empat jenis kebutuhan (Gilbert & Spech, 1977: 290)

1. Kebutuhan yang dinyatakan (expressed need), yaitu kebutuhan yang diusulkan oleh masyarakat akan layanan tertentu. Melihat besaran masalah

2. Kebutuhan yang dirasakan (felt/perceived need). Disamakan dengan keinginan

3. Kebutuhan normatif (normative need). Ditetapkan oleh yang berwenang. Ex: Waktu yang tepat untuk imunisasi, standar gizi seimbang, UMP. Problem ketika terjadi konflik kepentingan

4. Kebutuhan komparatif (comparative/relative need). Ex: kebutuhan untuk periksa kesehatan untuk wanita hamil tergantung kondisi kesehatan dan lokasi tempat tinggal.

Page 11: Pertemuan 3 - Masalah Sosial, Kebutuhan , Dan Kekuatan

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

11

HIERARKI KEBUTUHAN MASLOW

Physiological needs: kebutuhan untuk mengatasi rasa lapar, haus, sex, tidur dll

Safety needs: kebutuhan akan rasa aman dari bahaya The need for company: kebutuhan akan rasa memiliki, bergabung

dengan kelompok, kebutuhan dicintai Esteem needs: kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh orang

lain Cognitif needs: kebutuhan untuk memiliki pengetahuan dan

keterampilan Aesthetic needs: kebutuhan untuk menghargai keindahan Self actualization needs: kebutuhan untuk mengembangkan diri

secara maximal

Page 12: Pertemuan 3 - Masalah Sosial, Kebutuhan , Dan Kekuatan

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

12

Contoh Kasus Si A menderita sakit dan dalam beberapa hari ini sakitnya makin parah

karena tidak mau makan dan terasa ingin muntah dan perut terasa mual. Si B sebagai seorang isteri merawat sang suami dengan sabar dan setiap kali si B menyuapi makanna ke sang suami, selalu saja dimuntahkan karena rasa yang tidak ingin makan apa-apa. Semakin hari penyakit si A semakin bertambah parah. Oleh karena itu, si A dipaksa untuk makan dan tidak boleh dimuntahkan meskipun terasa tidak enak. Akhirnya kondisi si A semakin membaik dengan dipaksa makan dan minum obat. Akhirnya si A sekarang sembuh dan dapat melaksankan aktivitasnya seperti biasanya.

Page 13: Pertemuan 3 - Masalah Sosial, Kebutuhan , Dan Kekuatan

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

13

KEKUATAN

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut perlu memanfaatkan sumber daya (kekuatan/potensi).

Perspektif kekuatan berangkat dari pedekatan sistem/ecologi (lawan dari sistem medis)

Perspektif kekuatan sangat terkait dengan kosep pemberdayaan (empowerment)

Kekuatan bisa berupa orang, institusi, program, kebijakan, sumberdaya manusia, sumberdaya alam.

Menurut Saleebey (1997, pp. 12-15), lima prinsip yang mengarahkan asumsi perspektif kekuatan tersebut:

1.Setiap individu, kelompok, keluarga dan masyarakat memiliki kekuatan.

Page 14: Pertemuan 3 - Masalah Sosial, Kebutuhan , Dan Kekuatan

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

14

LANJUTAN...... Trauma, siksaan, sakit, dan perjuangan dapat membuat luka, tetapi hal

tersebut dapat dijadikan sumber tantangan dan kesempatan/peluang Diasumsikan bahwa anda tidak mengetahui batas atas dari kapasitas untuk

tumbuh dan berubah, dan melakukan aspirasi individu, kelompok dan masyarakat secara serius

Memberikan pelayanan terbaik dengan melakukan kolaborasi terhadap klien

Setiap tempat dan keadaan selalu ada sumber Tugas utama pekerja sosial yang pertama adalah meningkatkan kekuatan

klien/penerima manfaat

Page 15: Pertemuan 3 - Masalah Sosial, Kebutuhan , Dan Kekuatan

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

15

Daftar kekuatan klien Kognitif 1. Melihat dunia sebagaimana kebanyakan orang melihatnya dalam

budayanya2. Mempunyai pemahaman tentang benar dan salah dari perspektif budaya

dan etikanya3. Memahami prilakunya mempengaruhi orang lain dan prilaku orang lain

mempengaruhi dirinya4. Penalaran mudah diikuti5. Terbuka terhadap cara berpikir yang berbeda tentang berbagai hal Emosi 1. Menyadari perasaannya dan mampu mengekspresikannya apabila di

dorong2. Bersikap positif mengenai kehidupan3. Dapat menangani situasi yang menekan dengan cukup baik

Page 16: Pertemuan 3 - Masalah Sosial, Kebutuhan , Dan Kekuatan

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

16

Daftar kekuatan klien Motivasi1. Ketika mengalami masalah, tidak menyembunyikan, menghindari atau

menyangkal2. Mau mencari bantuan dan membagi situasi masalah dengan orang lain

yang dapat dipercaya3. Ingin memperbaiki situasi sekarang dan yang akan datang4. Tidak mau tergantung dengan orang lain5. Berupaya memperbaki diri melalui pendidikan dan keterampilan Coping1. Gigih dalam menangani masalah2. Banyak akal dan kreatif dengan sumber yang terbatas3. Membayar utang sekalipun mengalami masalah keuangan4. Telah menangani maslah serupa dengan baik di masa yang lalu

Page 17: Pertemuan 3 - Masalah Sosial, Kebutuhan , Dan Kekuatan

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

17

Daftar kekuatan klien Interpersonal1. Mempunyai banyak kawan2. Berupaya memahami teman, keluarga dan orang lain3. Melakukan pengorbanan untuk teman, keluarga dan orang lain4. Menjalankan peran sosial dengan tepat5. Terbuka dan ramah6. Kooperatif dan luwes dalam beriteraksi7. Pendengar ynag baik8. Mempunyai rasa humor