tesis kekuatan mengikat kontrak baku dalam …skripsi.narotama.ac.id/files/12106097-bambang wahyu...
TRANSCRIPT
TESIS
KEKUATAN MENGIKAT KONTRAK BAKU
DALAM TRANSAKSI JUAL BELI TENAGA LISTRIK
ANTARA PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO)
DENGAN PELANGGAN
Diajukan Untuk Memenuhi PersyaratanGuna Memperoleh Gelar Magister Ilmu Hukum
OLEH :
BAMBANG WAHYU WIDODONIM : 12106097
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUMPROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS NAROTAMA
S U R A B A Y A2009
ii
Telah disetujui
Tanggal :
Dosen Pembimbing :
Telah diuji pada
Tanggal :
iii
_______________________________________________________
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua :
Anggota :
iv
KATA PENGANTAR
v
DAFTAR ISI
JUDUL .................................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN PENGUJIAN …………………………………….. ii
LEMBAR HASIL PENGUJIAN…………………………………………………. iii
KATA PENGANTAR …………………………………………………………… v
DAFTAR ISI........................................................................................................... vii
RINGKASAN…………………………………………………………………….. ix
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………... 1
1. Latar Belakang Masalah…………………………………………….. 1
2. Rumusan Masalah…………………………………………………… 7
3. Tujuan Penelitian……………………………………………………. 7
4. Manfaat Penulisan…………………………………………………… 7
5. Tinjauan Pustaka……………………………………………………… 8
6. Metode Penelitian……………………………………………………. 18
6.1. Pendekatan Masalah……………………………………………. 18
6.2. Sumber bahan hukum………………………………………… 18
6.3. Prosedur pengumpulan bahan hukum …..…………………… 19
6.4. Pengolahan dan analisa bahan hukum………………………… 19
7. Sistematika Penulisan ……………………………………………… 19
vi
BAB II KONTRAK BAKU JUAL BELI TENAGA LISTRIK
ANTARA PT PLN (PERSERO) DENGAN PELANGGAN…… 21
1. Bentuk kontrak baku jual beli tenaga listrik antara PT. PLN
(PERSERO) dengan pelanggan……………………………………. 21
2. Penerapan asas-asas pokok hukum kontrak dalam kontrak baku
jual beli tenaga listrik untuk menjaga keseimbangan kedudukan
para pihak…………………………………………………………… 25
3. Pencantuman klausula yang tidak seimbang dalam kontrak baku
jual beli tenaga listrik antara PT. PLN (PERSERO) dengan
pelanggan………………………………………………… 33
BAB III PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PT. PLN
(PERSERO) MELALUI KONTRAK BAKU JUAL BELI
TENAGA LISTRIK …………………………………………. 37
1. Kekuatan mengikat kontrak baku jual beli tenaga listrik………… 37
2. Hak dan kewajiban para pihak dalam kontrak baku jual beli
Tenaga listrik……………………………………………………… 40
3. Akibat hukum apabila pelanggan PT. PLN (PERSERO)
wanprestasi ………………………………………………………… 49
BAB IV PENUTUP………………………………………………………. 60
1. Kesimpulan…………………………………………………… 60
2. Saran…………………………………………………………... 61
DAFTAR PUSTAKA
vii
RINGKASAN
Dalam perjanjian jual beli tenaga listrik, PT PLN (PERSERO) bertindak sebagai pihak yang menentukan bentuk, isi perjanjian, sedangkan pelanggan tinggal menandatangani formulir kontrak yang telah disiapkan oleh PT. PLN (PERSERO). Penggunaan kontrak baku ini memang didasari oleh pertimbangan efesiensi waktu dan percepatan pelayanan kepada pelanggan. Sebagaimana diketahui bahwa PT. PLN (PERSERO) sebagai pelaku usaha yang menjual produk untuk masyarakat luas yang membutuhkan pelayanan yang cepat dan memuaskan. Penggunaan kontrak baku disamping memang merupakan suatu kebutuhan di bidang bisnis, terutama untuk efisien dan pecepatan pelayanan bagi pelanggan, juga mempunyai beberapa kelemahan. Dengan adanya kontrak baku ini, PT PLN (PERSERO) dapat menentukan sendiri syarat-syarat sesuai dengan kebutuhan perusahaan, sehingga syarat-syarat ini sering memberatkan pihak pelanggan, dalam arti kewajiban yang dipikul oleh pelanggan lebih berat jika dibandingkan dengan haknya. Pihak pelangan sudah dapat dipastikan akan menerima syarat-syarat yang diajukan oleh PT PLN (PERSERO) karena para pelanggan tidak mempunyai pilihan lain sebab mereka sangat membutuhkan jasa dalam ketenagalistrikan. Sehingga seringkali calon pelanggan tanpa melihat dan memahami isi dari kontrak baku tersebut dan langsung menandatangani kontrak tersebut. Hal ini yang sering menimbulkan perselisihan di kemudian hari. Pelanggan yang sudah terikat dengan kontrak banyak menyampaikan keluhan karena pihak PT PLN (PERSERO) tidak segera melakukan penyambungan sampai batas waktunya, yaitu satu hari. Dalam pelaksanaan perjanjian jual beli tenaga listrik, terjadi pelanggan terlambat melakukan pembayaran dari waktu yang telah disepakati dalam perjanjian. Tindakan yang diambil oleh PT PLN (PERSERO) adalah melakukan pemutusan sementara secara sepihak tanpa melakukan gugatan melalui pengadilan. Di samping itu juga terjadi pelanggan menolak tata cara penetapan pengenaan sanksi berupa tagihan susulan akibat tidak berfungsinya peralatan pengukuran. Di dalam perjanjian jual beli tenaga listrik hal di atas tidak dituangkan secara jelas dalam klausula perjanjian, sehingga dapat menimbulkan multitafsir. Keseimbangan kedudukan para pihak dalam kontrak baku jual beli tenaga listrik antara PT. PLN (PERSERO) dengan pelanggan belum terwujud secara penuh. Hal ini ditandai masih terdapat pasal-pasal di dalam perjanjian jual beli tenaga listrik antara PT. PLN (PERSERO) dengan pelanggan, yang merupakan pasal-pasal yang hanya mengutamakan kepentingan PT. PLN (PERSERO), yang dalam hal ini sebagai pihak pembuat perjanjian baku.
viii
DAFTAR PUSTAKAA. Buku-buku
A Keraf, Sonny, Etika Bisnis : Tuntutan dan Relevansinya, Kanisius, Yogyakarta, 2007
Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004
Badrulzaman, Mariam Darus, Kompilasi Hukum Perikatan, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2001
Fuady, Munir, Hukum Kontrak (Dari Sudut Pandang Hukum Bisnis), Buku Kedua, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003
----------------, Hukum Bisnis : Dalam Teori Dan Praktek, Buku Kesatu, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2002
Hadjon, Philipus M., Perlindungan Hukum Bagi Rakyat di Indonesia, Bina Ilmu, Surabaya, 1987
Johannes Ibrahim dan Lindawaty Sewu, Hukum Bisnis : Dalam Persepsi Manusia Modern, Refika Aditama, Bandung, 2007
Hernoko, Agus Yudha, Hukum Perjanjian : Asas Proporsionalitas Dalam Kontrak Kemersial, LaksBang Mediatama, Yogyakarta, 2008
Mahmud Marzuki, Peter, Penelitian Hukum, Kencana, Jakarta, 2006
Mertokusumo, Sudikno, Mengenal Hukum, Liberty, Yogyakarta, 1986
Miru, Ahmadi dan Sakka Pati, Hukum Perikatan : Penjelasan Makna Pasal 1233 sampai 1456 BW, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2008
Muhammad, Abdulkadir, Hukum Dan Penelitian Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2004
Salim H.S., Perkembangan Hukum Kontrak Innominaat di Indonesia, Buku Kesatu, Sinar Grafika, Jakarta, 2008
Subekti, Raden dan Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Terjemahan), Pradnya Paramita, Jakarta, 2008
ix
Syahmin AK., Hukum Kontrak Internasional, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006B. Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1985 tentang
Ketenagalistrikan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1989 Tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik
C. Jurnal, Majalah, lainnyaYudha Hernoko A, Yuridika Volume 17, No. 6, Nopember 2002