kekuatan asam

42
Kekuatan Asam Disusun oleh: Lulua Romjanah Lestari (4311413044) Melinda Dwi Lestari (4311413072) Parpulugan Hutasoit (4311411061)

Upload: rahayu-handayani

Post on 21-Sep-2015

201 views

Category:

Documents


41 download

DESCRIPTION

kimia organik fisik

TRANSCRIPT

  • Kekuatan Asam

    Disusun oleh:

    Lulua Romjanah Lestari (4311413044)

    Melinda Dwi Lestari (4311413072)

    Parpulugan Hutasoit (4311411061)

  • Asam Arrhenius

    asam: zat yang melarut dan mengion dalam air

    menghasilkan proton (H+)

    basa: zat yang melarut dan mengion dalam air

    menghasilkan ion hidroksida (OH-)

    Bronsted dan Lowry

    asam: zat yang menghasilkan dan mendonorkan

    proton (H+) pada zat lain

    basa: zat yang dapat menerima proton (H+) dari

    zat lain

  • Contoh:

    Lewis

    asam: zat yang dapat menerima pasangan

    elektron

    basa: zat yang dapat mendonorkan pasangan

    elektron.

    Contoh: asam lewis boron triflourida (BF3)

    HCl(aq) + H2O(aq) Cl(aq)+ H3O(aq)

    asam basa basakonjugat

    asamkonjugat

  • pKa (Konstanta Disosiasi Asam) Konstanta disosiasi asam (Ka) atau konstanta

    keasaman adalah sebuah konstanta atau tetapan

    keseimbangan spesifik untuk sebuah asam dan

    basa konjugasinya di sebuah larutan berair.

    Saat suatu asam HA larut dalam air, sebagian asam tersebut terurai (terdisosiasi) membentuk ion

    hidronium dan basa konjugasinya.

    HA(aq) + H2O(l) A(aq)+ H3O(aq)

  • Ketetapan kesetimbangan dalam air:

    3

    [

    ]

    []

    Tetapan keasaman dari asam dalam air, Ka , hanyalah merupakan pendekatan karena

    dipergunakan harga kepekatan. Harga Ka dapat digunakan sebagai petunjuk

    kekuatan asam.

    Semakin besar konstanta disosiasi asamnya atau semakin kecil pKa-nya maka semakin kuat asam

    tersebut.

  • Asam Ka pKa

    Asam format HCOOH 1,77 x 10-4 3,55

    Asam asetat CH3COOH

    1,75 x 10-5 4,56

    Asam khloroasetat ClCH2COOH

    1,40 x 10-3 2,68

    Asam benzoat C6H5COOH

    6,30 x 10-5 4,20

    Asam karbonat H2CO3

    K1= 4,3 x 10-7 6,35

    K2=5,6 x 10-11 10,33

    hidrogen sulfida H2S

    K1= 5,7 x 10-8 7,02

    K2= 1,2 x 10-15 13,9

    Asam fosfat H3PO4

    K1= 7,5 x 10-3 2,15

    K2= 6,2 x 10-8 7,20

    K3= 4,8 x 10-13 12,35

  • Sumber Keasaman dalam

    Senyawa Organik

    Faktor-faktor yang mempengaruhi keasaman

    senyawa-senyawa organik, adalah:

    a. Kekuatan ikatan H-A

    b. Keelektronegatifan A

    c. Faktor - faktor yang memantapkan A

    dibanding-

    kan terhadap HA

    d. Sifat-sifat pelarut

  • a. Kekuatan ikatan H-A , bukan satu-satunya faktor

    pembatas

    b. Keelektronegatifan A, dapat dilihat pada pKa

    metanol CH3OH 16, sedangkan metana 43. Hal ini karena oksigen lebih elekronegatif daripada

    karbon.

    c. Faktor-faktor yang memantapkan A

    dibanding-

    kan terhadap HA, pemantapan ion metanoat

    dibandingkan molekul asam metanoat yang tak

    terurai

  • Peristiwa delokalisasi anion metanoat mengakibat-kan terjadinya pemantapan (dua struktur katonik

    dengan energi yang sama).

    Delokalisasi pada molekul asam metanoat melibatkan pemisahan muatan sehingga kurang

    berhasil sebagai pemantap.

    O

    O H

    O

    O H

    H C

    + H 2 O

    O

    O

    O

    O

    H C

    H C

    + H 3 O

    H C

  • Delokalisasi muatan negatif pada fenol.

    Fenol lebih asam daripada alkohol tetapi lebih lemah daripada asam karboksilat.

    Hal ini dikarenakan oleh delokalisasi muatan negatif anion karboksilat melibatkan struktur dengan

    kandungan energi yang sama dan pusat muatan

    negatif melibatkan dua aton oksigen dengan

    keelektronegatifan yang tinggi.

    O O O O

    (2a) (2b) (2c) (2d)

  • Pengaruh Pelarut Air mempunyai sifat yang kurang sempurna yaitu

    beberapa senyawa organik tak cukup terlarut

    dalam air bila dalam bentuk tak terionisasi.

    Air adalah satu-satunya pelarut yang mengionkan dengan baik, karena:

    (a)Mempunyai tetapan dielektrik yang tinggi( = 80)

    (b)Kemampuan melarutkan ion

  • Tetapan dielektrik yang semakin tinggi maka makin

    rendah energi elektrostatik setiap ion yang ada di

    dalamnya.

    Sehingga pasangan ion mudah terbentuk dan makin mantap dalam bentuk larutan, oleh karena

    itu sukar bergabung satu sama lain. Ion-ion akan

    mengutubkan molekul-molekul pelarut dengan

    kuat sehingga terbentuklah selimut solvasi yang terdiri atas molekul-molekul pelarut disekelilingnya.

    Air sebagai medium pelarut ion akan berhasil apabila kemudahan dari air untuk terkutubkan dan

    juga kecilnya ukuran.

  • Kation H

    tersolvasi secara ikatan hidrogen dengan

    molekul pelarut air.

    HY + nH2OHO

    H

    H

    +

    HO

    HYH

    H

    HOH

    OH

    OH

  • Asam Alifatik Sederhana Penyusunan-ulang atom hidrogen bukan hidroksil

    dari asam metanoat oleh suatu gugus alkil dapat

    menghasilkan suatu asam yang lebih lemah.

    Hal ini dikarenakan pengaruh imbas gugus alkil pemberi elektron akan mengurangi afinitas elektron

    atom oksigen pembawa proton yang baru.

    Pada anion tergantigugus alkil, peristiwa bertambahnya ketersediaan elektron pada oksigen

    akan meningkatkan penggabung-ulangnya

    dengan proton, bila dibandingkan dengan sistem

    asam metanoat/anion metanoat.

  • Harga tetapan keasaman, Ka , suatu asam mem-punyai hubungan dengan perubahan energi bebas baku untuk ionisasi, dengan persamaan:

    - = 2,303 RT log Ka Ionisasi asam etanoat dalam air pada suhu 25 C

    Ka = 1,79 x 10-5

    = 27,2 kJ

    = -0,5 kJ

    = -92 J

    Ionisasi asam metanoat dalam air pada suhu 25 C

    Ka = 1,76 x 10-5

    = 21 kJ

    = -0,3 kJ

    = -74 J

  • Perbedaan kekuatan antara asam metanoat dan asam etanoat erat kaitannya dengan solvasi

    diferensial anionnya.

    Penggantigugusan alkil lebih lanjut dalam asam etanoat mempunyai pengaruh yang lebih kecil

    daripada penggantigugusan alkil yang pertama.

    Jika atom karbon berikatan rangkap secara bersebelahan dengan gugus karboksil, maka

    kekuatan asam akan bertambah.

  • Pada senyawa sejenis yang serupa, tetapi ikatannya jenuh yaitu asam propanoat,

    mempunyai pKa = 4,88

    Hal ini dikarenakan oleh atom karbon- tak-jenuh mempunyai orbital sp2 terhibridisasi yang kurang

    memberi elektron daripada yang jenuh dan

    terhibridisasi sp3.

    Jadi, asam propenoat masih lebih kuat daripada asam propanoat.

  • Resonansi dan Kekuatan Asam Sebab utama asam karboksilat bersifat asam adalah

    resonansi stabil dari ion karboksilat. Kedua struktur dari

    ion karboksilat adalah ekivalen; muatan negatif dipakai

    sama oleh kedua atom oksigen.

    Delokalisasi dari muatan negatif ini menjelaskan mengapa asam karboksilat lebih asam daripada fenol.

    Walaupun ion fenoksida merupakan resonansi stabil,

    kontribusi utama struktur resonansi mempunyai muatan

    negatif berada pada satu atom.

  • Efek Induksi dan Kekuatan Asam

    Elektron memiliki kecenderungan untuk tertarik sedikit ataupun banyak kearah atom yang lebih elektronegatif dari

    keduanya. Misalnya dalam suatu alkil klorida, kerapatan

    elektron cenderung lebih besar pada daerah didekat atom Cl

    daripada atom C. sebagai penunjuk bahwa atom yang satu

    lebih elektronegatif, secara umum dituliskan sebagai berikut:

    Jika atom karbon terikat pada klorin dan ia sendiri berikatan pada atom karbon selanjutnya, efek induksi dapat diteruskan

    pada karbon tetangganya.

  • Akibat dari pengaruh atom klorin, elektron pada

    ikatan karbon klorin didermakan sebagian ke klorin,

    sehingga menyebabkan C1 sedikit kekurangan

    elektron.

    Keadaan C1 ini menyebabkan C2 mesti

    mendermakan juga sebagian elektronnya pada

    ikatan agar menutupi kekurangan

    electron di C1, Begitu seterusnya.

    CH3H2CCl

    C1C2

    CH2Cl

    C1

  • Namun, efek ini dapat hilang pada suatu ikatan jenuh (ikatan

    rangkap), efek induktif ini juga semakin mengecil jika melewati

    C2. Pengaruh distribusi elektron pada ikatan sigma ini dikenal

    sebagai efek induksi.

    Resonansi stabil dari ion karboksilat mempengaruhi keasaman

    dari senyawa. Delokalisasi lebih jauh dari muatan negatif ion

    karboksilat menstabilkan anion, relative terhadap asamnya.

    Penambahan kestabilan dari anion menyebabkan

    bertambahnya keasaman dari suatuasam.

  • klor yang memiliki elektronegatifan tinggi akan

    menarik kerapatan elektron dari elektron dari

    gugusan karboksil ke dirinya. Penarikan elektron ini

    menyebabkan delokalisasi lebih jauh dari muatan

    negatif, jadi menstabilkan anion dan menambah

    kekuatan asam dari asamnya. Asam khloroasetat

    lebih kuat dari asam asetat.

    CO2HH2CCl

  • Makin besar penarikan elektron oleh efek induktif,

    lebih kuat asamnya. Asam dikloroasetat

    mengandung dua atom khlor yang menarik elektron

    dan merupakan asam yang lebih kuat dari pada

    asam khlorasetat. Asam trikhloroasetat mempunyai

    tiga atom khlor dan lebih kuat lagi daripada asam

    dikhloroasetat.

    CO2HCH

    Cl

    Cl

  • 1. senyawa alifatik adalah senyawa yang memiliki rantai

    lurus, tidak siklik, dan bukan merupakan senyawa

    aromatis (benzena). Jika itu asam alifatik berarti

    senyawa asam yang mempunyai rantai lurus.

    2. gugus fungsinya bisa karboksilat atau alkohol yang

    penting bisa melepsakan H+ ketika bercampur dengan

    air.

    3. Keasamannya tergantung dari struktur senyawanya.

    Jika semakin mudah melepaskan H+, makat tingkat

    keasamannya makin kuat.

    Asam Alifatik Tergantigugus

  • Makin panjang alkil yang terikat maka yang

    mendonorkan elektron akan makin banyak

    sehingga pengkutuban muatan akan makin kecil

    dan H+ akan lebih susah lepas. Contohnya asam

    asetat (CH3COOH) lebih asam dibanding asam

    Butirat (CH3CH2CH2COOH) karena alkil yang terikat

    pada asam asetat lebih pendek dari asam butirat.

  • Pengaruh halogen yang mempunyai pengaruh dorongan

    yang berlawanan arah dengan gugus alkil, dapat diduga

    mempertinggi kekuatan asam tergantigugus.

    Harga pKa:

    CH2 CO2H

    2,57

    FCH3 CO2H

    4,76

    CH2 CO2H

    2,86

    Cl

    CH2 CO2H

    2,90

    Br

    CH2 CO2H

    316

    I

    CH CO2H

    Cl

    Cl

    1,25

    C CO2H

    0,65

    Cl

    Cl

    Cl

  • Harga Ka (pKa) mempunyai hubungan dengan Go untuk ionisasi, dimana Go terdiri atas Ho maupun So. Dalam urutan asam-asam alifatik (etanoat) yang tergantigugus

    halogen, perubahan Go nya bervariasi sesuai So nya. Hal ini disebabkan karena atom halogen gugusganti yang

    berpengaruh terhadap delokalisasi muatan negatif pada

    seluruh anion.

    Gusus lain penarik electron ialah R3N+, CN, NO2, SO2R, CO,

    COOR, yang dapat mempertinggi kekuatan asam-asam

    alifatik sederhana, seperti gugus hidroksi dan metoksi.

    F CH2 C

    O

    O

    CH3 C

    O

    O

  • CH2 CO2H

    1,68

    NO2

    CH2 CO2H

    3,35

    CO2Et

    CH2 CO2H

    1,83

    NMe3

    CH2 CO2H

    3,58

    OCMe

    CH2 CO2H

    2,47

    CN

    CH2 CO2H

    3,53

    OMe

    CH2 CO2H

    3,83

    OH

  • Fenol

    Adanya gugus penarik elektron pada inti pada fenol

    akan menaikan keasamannya. Masuknya gugusganti

    NO2 lebih lanjut, akan menaikan keasaman, dengan

    demikian 2,4,6trinitrofenol memang sangat asam.

  • Pemasukan gugus alkil pemberi electron pada inti

    benzene terlihat kecil pengaruhnya:

    pKa

    C6H5OH 9,95

    o-MeC6H4OH 10,28

    m-MeC6H4OH 10.08

    p-MeC6H4OH 10,19

    Pada ion fenoksida, atom oksigen tunggal paling

    elektronegatif dan sistem yang terdelokalisasi terpusat

    pada daerah oksigen tersebut. Sehingga atom

    oksigen memiliki muatan yang paling negatif,

    walaupun sebenarnya tidak memiliki muatan

    sebanyak itu apabila delokalisasi tidak terjadi.

  • Delokalisasi membuat ion fenoksida lebih stabil dari yang

    seharusnya sehingga fenol menjadi asam. Namun delokalisasi

    belum membagi muatan dengan efektif. Muatan negatif

    disekitar oksigen akan tertarik pada ion hidrogen dam membuat

    lebih mudah terbentuknya fenol kembali. Oleh karena itu fenol

    merupakan asam yang sangat lemah.

  • Asam Dikarboksilat

    Karena gugus karboksil sendiri mempunyai pengaruh imbasan

    yang menarik electron, maka dengan adanya gugus karboksilat

    yang kedua dalam asam diharapkan akan mempertinggi

    keasaman,

    CO2HH

    3,77

    CO2HHO2C

    1,23

    CO2HH3C

    4,76

    CO2HH2C

    2,83

    HO2CCO2HH2C

    4,88

    H3C

    CO2HH2C

    4,19

    H2CHO2C

  • pKa dan Suhu

    Nilai Ka dan pKa suatu asam bukan merupakan

    besaran dari jenis itu sendiri, karena dalam pelarut-

    pelarut yang satu dengan yang lainnya harga Ka

    bermacam-macam.

    Harga Ka bergantung pada suhu, maka untuk

    menyatakan tetapan kesetimbangan perlu disertai

    suhunya. Harga Ka juga bervariasi secara nisbi

    terhadap yang lain: Asam etanoat adalah asam lebih

    lemah daripada Et2CHCOOH pada suhu dibawah

    30oC, tetapi akan menjadi asam lebih kuat pada suhu

    di atas 30oC.

  • Terimakasih

  • Pertanyaan Dan Jawaban 1. Irwandari Rahma N : Apa yang dimaksud efek induksi?

    Tolong dijelaskan kembali.

    Jawaban:

    Misalnya

    Akibat dari pengaruh atom klorin, elektron pada ikatan karbon klorin (C-Cl) didermakan sebagian ke klorin, sehingga menyebabkan C1 sedikit kekurangan elektron. Keadaan C1 ini menyebabkan C2 mesti mendermakan juga sebagian elektronnya pada ikatannya agar menutupi kekurangan electron di C1, Begitu seterusnya. Sehingga pada C2 akan kekurangan elektron yang menyebabkan lebih mudah lepasnya Hidrogen. Ini yang disebut Efek Induksi.

    CH3H2CCl

    C1 C2

  • 2. Muhammad Afif: Bagaimana harga Ka dalam

    pelarut asam dan basa? Apa yang dimaksud

    pengkutuban muatan?

    Jawaban:

    Harga Ka dalam pelarut asam maupun basa akan

    berbeda tergantung pelarut yang digunakan.

    Sebagai contoh:

    Suatu asam HA dengan pelarut Air

    Maka cara menghitungnya sebagai berikut:

    3

    [

    ]

    []

    HA(aq) + H2O(l) A(aq) + H3O(aq)

  • Maka apabila pelarut yang digunakan bukan pelarut

    air melainkan pelarut asam atau basa, kita tinggal

    memasukan rumus Ka nya saja. Perlu diperhatikan Ka

    yang tersedia pada tabel biasanya untuk pelarut air

    dan pada suhu 25oC.

  • Pelarut air memiliki tetapan dielektrik yang tinggi dimana akan makin rendah energi elektrostatik setiap pasangan ion sehingga makin mantap dalam bentuk larutan. Ion yang ada dalam pelarut akan mengkutubkan molekul air dengan kuat sehingga terbentuklah selimut solvasi yang terdiri atas molekul-molekul pelarut disekelilingnya. Seperti pada reaksi HY dengan Air, ion y akan berikatan hidrogen denga air sehingga y diselimuti oleh air. Dimana solvasi yang terjadi yaitu solvasi jenis hidrogen terikat yang kuat.

    H Y + nH2O H O

    H

    H

    +

    HO

    H Y H

    H

    HOH

    OH

    OH

  • 3. Febri Rahmawati: Apa yang dimaksud H+ tersolvasi? Mengapa Y berikatan dengan 4 H2O? Apa maksud dari tersolvasi diferensial?

    Jawaban:

    Kation H

    tersolvasi secara ikatan hidrogen dengan molekul pelarut air.

    Maksudnya adalah suatu asam (HY) dalam pelarut air akan saling berikatan melalui ikatan hidrogen. Dimana ion Y- akan berikatan hidrogen dengan H dari air. Karena ikatan hidrogen akan terjadi apabila asam/H berikatan dengan unsur yang lebih elektronegatif.

    H Y + nH2O H O

    H

    H

    +

    HO

    H Y H

    H

    HOH

    OH

    OH

  • Tersolvasi diferensial:

    Pada ionisasi asam etanoat dalam air 25oC harga Ka

    = 1,79 10-5 sedangkan untuk asam metanoat harga

    Ka = 17,6 10-5. Lapisan solvasi molekul air yang mengelilingi RCO2- dan H3O

    + sangat menentukan So. Hal ini menyebabkan bertambahnya keteraturan atas

    molekul pelarut air. Perbedaan kekuatan asam

    etanoat dan asam metanoat berhubungan dengan

    solvasi diferensial anionnya. Jadi yang dimaksud

    dengan tersolvasi diferensial adalah perbedaan

    kelarutan antara dua senyawa asam.

  • 4. Ahmad Sulistiyono : Apa hubungan antara energi

    bebas baku dengan harga tetapan keasaman

    (Ka)?

    Jawaban:

    Harga tetapan keasaman (Ka) suatu asam

    mempunyai hubungan dengan perubahan energi

    bebas baku untuk ionisasi, . . Yang ditunjukan

    dengan persamaan dibawah ini:

    - = 2,303 RT log Ka Dari persamaan tersebut apabila diketahui Ka

    suatu asam maka energi bebasnya diperoleh,

    begitu sebaliknya. Sehingga keduanya saling

    berhubungan satu sama lain.