kekuatan asam dalam medium air
DESCRIPTION
laporanTRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II
PERCOBAAN IIKEKUATAN ASAM DALAM MEDIUM AIR
OLEH :NAMA: MUH. YAMIN A.NIM: F1C1 08 049JURUSAN: KIMIAKELOMPOK: IV (EMPAT)ASISTEN: ZUL ARHAMFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2010KEKUATAN ASAM DALAM MEDIUM AIRA. TUJUAN Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam percobaan ini yaitu untuk menentukan konstanta disosiasi asam, Ka sebagai ukuran kekuatan asam.B. LANDASAN TEORISuatu asam protonik akan memberikan H+ ke air dan menghasilkan ion H3O+. Kekuatan asam dilarutan encer dalam pelarut air diperkirakan dari konstanta kesetimbangan Ka.Untuk kesetimbangan disosiasi: HA+H2O = H3O+ + A-Namun biasanya lebih mudah untuk menggunakan:
pKa = -log Ka, mirip dengan pH = -log [H3O+].
Asam dengan pKa 0 diklasifikasikan asam lemah. Basa konjugasi dari asam kuat adalah basa lemah (Saito, 2009).
Kimia asam basa menjadi inti kimia sejak dari zaman kuno sampai zaman modern kini, dan memang sebagian besar kimia yang dilakukan di laboratorium di zaman dulu adalah kimia asam basa. Ketika kimia mulai menguat di bidang studi teoritisnya di akhir abad ke-19, topik pertama yang ditangani adalah kimia asam basa. Akibat dari serangan teoritis ini, kimia menjadi studi yang sangat kuantitatif. Jadi, bab ini sangat kuantitatif dibanding bab lain. Dalam bab, konsep penting seperti konsentrasi ion hidrogen, konstanta ionisasi, hidrolisis, kurva titrasi, larutan buffer, dan indikator akan didiskusikan. Konsep ini sangat mendasar dalam kimia, dan sukar bagi Anda mempelajari kimia kimia tanpa konsep ini.Sebagian besar bahan kimia yang umum kita jumpai adalah asam dan basa. Namun, hanya belakangan ini saja kimiawan dapat menyimpan dan menggunakan dengan bebas berbagai asam basa dalam raknya di laboratorium (Takeuchi, 2008).
Ketika asam dilarutkan dalam air, sebuah proton (ion hidrogen) ditransferkan ke molekul air untuk menghasilkan ion hidroksonium dan sebuah ion negatif tergantung pada asam yang anda pakai.
Pada kasus yang umum
Reaksi tersebut reversibel, tetapi pada beberapa kasus, asam sangat baik pada saat memberikan ion hidrogen yang dapat kita fikirkan bahwa reaksi berjalan satu arah. Asam 100% terionisasi (Clark, 2007).
Pencampuran larutan asam dengan larutan basa akan menghasilkan garam dan air. Namun demikian, garam dapat bersifat asam, basa maupun netral. Sifat garam bergantung pada jenis komponen asam dan basanya. Garam dapat terbentuk dari asam kuat dengan basa kuat, asam lemah dengan basa kuat, asam kuat dengan basa lemah, atau asam lemah dengan basa lemah. Jadi, sifat asam basa suatu garam dapat ditentukan dari kekuatan asam dan basa penyusunnya. Sifat keasaman atau kebasaan garam ini disebabkan oleh sebagian garam yang larut bereaksi dengan air. Proses larutnya sebagian garam bereaksi dengan air ini disebut hidrolisis (hidro yang berarti air dan lisis yang berarti peruraian) (Miladi, 2010).Kekuatan asam basa berguna untuk mempertimbangkan reaksi asam-basa sebagai suatu kompetisi terhadap proton. Dai sudut pandang ini dapat disusun asam dan basa berdasarkan kekuatan relatifnya. Asam yang lebih kuat adalah asam yang melepaskan protonnya lebih mudah daripada asam lainnya. Hal ini serupa, basa kuat adalah basa yang dapat menarik proton lebih kuat dari yang lainnya. Suatu asam atau basa dikaakan kuat apabila terionisasi sempurna di dalam air. kekuatan asam bergantung pada bagaimana proton H+ secara mudah dari ikatan H--X dalam spesi asam (Sumartini, 2007). C. ALAT DAN BAHAN1. AlatAlat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu : 1 set pH-meter dilengkapi dengan elektroda gelas
Erlenmeyer 125 mL 3 buah
Buret ukuran 50 mL
Pipet ukur
Filler
Pipet tetes
Labu ukur 250 mL, 100 mL
Statif
Klem
Botol semprot
Timbangan analitik
2. BahanBahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu : Larutan 0,2 M KNO3 Larutan 0,5 M NaOH
Larutan 0,2 M HCOOH
Larutan 0,2 M CH3COOH
Larutan 0,2 M C2H5COOH
Kristal asam oksalat H2C2O4. 2H2O
Aquades
D. PROSEDUR KERJA1. Standarisasi Larutan NaOH dan Larutan Asam
Standarisasi larutan NaOH dengan larutan asam oksalat 0,2 M
Standarisasi larutan asam formiat 0,2 M dengan larutan NaOH 0,339 M
Standarisasi larutan asam asetat 0,2 M dengan larutan NaOH 0,339 M
2. Penentuan Konstanta Asam (Ka)
Asam Asetat (CH3COOH)
Asam Formiat (HCOOH)
E. DATA PENGAMATAN1. Standarisasi NaOH dengan 25 ml H2C2O4 0,2 M V1 = 14,5 mL
V2 = 14,5 mL
V3 = 14,5 mL
V = 14,5 mLM1V1= M2V2
M1 x 14,5 mL= 0,2 M x 25 mL
M1= 0,34 M2. Standarisasi HCOOH dengan NaOH
V1= 11 mLV2= 11 mLV3= 11,5 mLV= 11,16 mLM1V1= M2V2
M1 x 25 mL= 0,34 M x 11,16 mL
M1= 0,151 M3. Standarisasi CH3COOH dengan NaOH V1= 12 mLV2= 12 mLV3= 12 mLV= 12 mLM1V1= M2V2
M1 x 25 mL= 0,34 M x 2 mL
M1= 0,163 M Tabel penambahan NaOH untuk asam asetat (CH3COOH)
Penambahan NaOHpH
0
0,5
13,964,254,69
Tabel penambahan NaOH untuk asam formiat (HCOOH)Penambahan NaOHpH
0
0,5
14,504,965,72
Perhitungan Diketahui : [NaOH]
= 0,34 M
[CH3COOH]
= 0,163 M
[HCOOH]
= 0,151 M
Untuk asam asetat (CH3COOH)
Penentuan kekuatan ion larutan ()
CH3COOH CH3COO- + H+
= 0,000354 Penentuan [H+] dan [OH-]
Untuk penambahan NaOH = 0 mL, pH = 4,03
= -4.03 + 0,00918 = -4,0208
Penentuan Ka
pKa = - log Ka
Ka = Inv . log pKa
= Inv . log 4,2355
= 5,8143 x 10-5 Tabel Penentuan Ka Asam Asetat (CH3COOH)NopH[H+][OH-]Ka
1.
2.
3.4,034,144,605,5499x10-57,3994x10-52,5656x10-50,1047x10-90,1351x10-9
0,3897x10-95,8143x10-54,5133x10-51,5645x10-5
Untuk asam formiat (HCOOH)
Penentuan kekuatan ion larutan ()
HCOOH HCOO- + H+
= 0,000259
Penentuan [H+] dan [OH-]
Untuk penambahan NaOH = 0 mL, pH = 4,52
= - 4,52 + 0,007884= -4,5121
Penentuan Ka
pKa = - log Ka
Ka = Inv . log pKa
= Inv . log 4,6874
= 2,0539 . 10-5
Tabel Penentuan Ka Asam Formiat (HCOOH)NopH[H+][OH-]Ka
1.
2.
3.4,524,805,443,0753x10-5
1,6139x10-53,6974x10-60,3251x10-90,6196x10-90,2704x10-82,0539x10-51,0782x10-52,4700x10-6
F. PEMBAHASAN
Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dahulu. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa latin acetum yang berarti cuka. Sepert diketahui, zat utama dalam cuka adalah asam asetat. Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. Juga sudah lama diketahui bahwa asam dan basa saling menetralkan. Sejak berbad-abad yang lalu, para pakar mendefinisikan asam dan basa berdasarkan sifat larutan airnya. Larutan asam mempunyai rasa asam dan bersifat korosif (merusak logam,marmer,dan berbagai bahan lain). Sedangkan larutan basa berasa agak pahit dan bersifat kaustik licin seperti sabun).
Di tahun 1886, Arrhenius mengusulkan teori disosiasi elektrolit, dengan teori ini ia mendefinisikan asam basa sebagai berikut: Asam adalah zat yang menghasilkan ion hidrogen dalam larutan. Basa adalah zat yang menghasilkan ion hidroksida dalam larutan. Penetralan terjadi karena ion hidrogen dan ion hidroksida bereaksi untuk menghasilkan air. Untuk asam monobasis, defenisis ini dapat dinyatakan dalam reaksi berikut :
HA = = = = = = H+ + A-H2O = = = = = = H+ + OH-
Rekasi ini masing-masing memiliki knstanta disosiasi, Ka (sering dinamakan konstanta asam) dan Kw (sering dinamakan hasil kali ion air), yang secara matematis dapat dinyatakan dalam persamaan :
(1)
Dan
KH = [H-] x [OH-] (2)Namun biasanya lebih mudah untuk menggunakan:
pKa = -log Ka, mirip dengan pH = -log [H+].
Asam dengan pKa0 diklasifikasikan asam lemah. Basa konjugasi dari asam kuat adalah basa lemah.Kekuatan asam basa berguna untuk mempertimbangkan reaksi asam-basa sebagai suatu kompetisi terhadap proton. Dai sudut pandang ini dapat disusun asam dan basa berdasarkan kekuatan relatifnya. Asam yang lebih kuat adalah asam yang melepaskan protonnya lebih mudah daripada asam lainnya. Hal ini serupa, basa kuat adalah basa yang dapat menarik proton lebih kuat dari yang lainnya. Suatu asam atau basa dikaakan kuat apabila terionisasi sempurna di dalam air. kekuatan asam bergantung pada bagaimana proton H+ secara mudah dari ikatan H--X dalam spesi asam. Kekuatan suatu asam sering dedifinisikan sebagai kemampuan asam itu untuk menghasilkan ion H+ makin besar. Dari persamaan (1) terlihat bahwa [H+] makin besar bila Ka makin besar. Kemiripin kecendrungan antara kekuatan asam dengan Ka sering digunakan dengan alasan mengapa Ka digunakan sebagai ukuran kekuatan asam.Dalam percobaan ini, ditentukan harga Ka beberapa asam yaitu asam asetat dan asam formiat. Percobaan dilakukan dengan mengukur [H+] larutan asam-asam tersebut pada konsentrasi yang telah diketahui dengan cara menstandarisainya dengan larutan NaOH yang sebelumnya juga telah distandarisasi dengan larutan H2C2O4. Proses standarisasi HCOOH dengan NaOH diperoleh konsentrasi HCOOH sebesar 0,151 M, serta proses standarisasi CH3COOH dengan NaOH diperoleh konsentrasi CH3COOH sebesar 0,163 M. Dalam percobaan ini digunakan pH-meter yang dilengkapi dengan elektroda gas. Pada prinsipnya alat ini mengukur e.m.f (electromotif force) yang timbul pada elektroda itu relatif terhadap elektroda standar kolomel, sehingga suatu hasil pengukuran pH tidak menggambarkan konsentrasi ion H+, melainkan akan memberikan gambaran tentang aktivitasi ion H+, yang sering diberi notasi a+.
Harga Ka yang diukur pada percobaan ini yaitu merupakan konstanta asam dala besaran konsentrasi, oleh karena itu perlu mengkonversi a+ ke dalam [H+], dengan melibatkan koefisien fH+. Besarnya koefisien aktivitas rata-rata ion dalam larutan f, ternyata sangat bergantung pada kekuatan ion larutan tersebut.G. KESIMPULANBerdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penentuan konstanta asam (Ka) dapat ditentukan dengan menentukan pH terlebih dahulu menggunakan pH meter. Ka diperoleh berdasarkan persamaan :
Ka = Inv.log pKa
Dengan rumus diatas, maka dapat diperoleh Ka CH3COOH pH 4,03 sebesar 5,8143 x 10-5, Ka CH3COOH pH 4,14 sebesar 4,5133 x 10-5, dan Ka CH3COOH pH 4,60 sebesar 1,5645 x 10-5. Sedangkan untuk HCOOH, diperoleh Ka HCOOH pH 4,52 sebesar 2,0539 x 10-5, Ka HCOOH pH 4,80 sebesar 1,0782 x 10-5, dan Ka HCOOH pH 5,44 sebesar 2,4700 x 10-6.DAFTAR PUSTAKAClark, J., 2007, Asam Kuat dan Asam Lemah, www. chem-is-try.org, diakses tanggal 21 April 2010.Miladi, S.D., 2010, Konsep Hidrolisis Garam, http://sahri.ohlog.com, diakses tanggal 21 April 2010.Saito,T., 2009, Kekuatan Asam, www. chem-is-try.org, diakses tanggal 21 April 2010.
Sumartini, Y., 2007, Kekuatan Asam Basa, http://kimia.upi.edu, diakses tanggal 21 April 2010.Takeuchi, Y., 2008, Pembentukan Konsep Asam dan Basa. http://community.um.ac.i, diakses tanggal 21 April 2010.
Kekuatan asam
Kata Kunci: Asam Lemah, asam protonik, basa konjugasi, basa lemah, efek penyamarataan, kekuatan asamDitulis oleh Taro Saito pada 22-10-2009
Suatu asam protonik akan memberikan H+ ke air dan menghasilkan ion H3O+. Kekuatan asam dilarutan encer dalam pelarut air diperkirakan dari konstanta kesetimbangan Ka.
Untuk kesetimbangan disosiasi: HA+H2O = H3O+ + A-
Namun biasanya lebih mudah untuk menggunakan:
pKa = -log Ka, mirip dengan pH = -log [H3O+].
Asam dengan pKa 0 diklasifikasikan asam lemah. Basa konjugasi dari asam kuat adalah basa lemah. Nilai pKa beberapa jenis asam diberikan di Tabel 3.2.http://www.chem-is-try.org/Kekuatan asam _ Chem-Is-Try.Org _ Situs Kimia Indonesia _.htm
Top of Form
HTMLCONTROL Forms.HTML:Hidden.1
HTMLCONTROL Forms.HTML:Hidden.1
HTMLCONTROL Forms.HTML:Hidden.1
HTMLCONTROL Forms.HTML:Hidden.1 Thread: Pembentukan konsep asam dan basaPembentukan konsep asam dan basa
Ditulis oleh Yoshito Takeuchi pada 11-08-2008
Kimia asam basa menjadi inti kimia sejak dari zaman kuno sampai zaman modern kini, dan memang sebagian besar kimia yang dilakukan di laboratorium di zaman dulu adalah kimia asam basa. Ketika kimia mulai menguat di bidang studi teoritisnya di akhir abad ke-19, topik pertama yang ditangani adalah kimia asam basa. Akibat dari serangan teoritis ini, kimia menjadi studi yang sangat kuantitatif. Jadi, bab ini sangat kuantitatif dibanding bab lain. Dalam bab, konsep penting seperti konsentrasi ion hidrogen, konstanta ionisasi, hidrolisis, kurva titrasi, larutan buffer, dan indikator akan didiskusikan. Konsep ini sangat mendasar dalam kimia, dan sukar bagi Anda mempelajari kimia kimia tanpa konsep ini.
Sebagian besar bahan kimia yang umum kita jumpai adalah asam dan basa. Namun, hanya belakangan ini saja kimiawan dapat menyimpan dan menggunakan dengan bebas berbagai asam basa dalam raknya di laboratorium.
Asam Kuat dan Asam Lemah
Ditulis oleh Jim Clark pada 07-11-2007
Halaman ini menjelaskan istilah kuat dan lemah yang digunakan pada asam. Sebagai bagian dari penjelasan, halaman ini juga memberikan definisi dan menerangkan apa yang dimaksud dengan pH, Ka dan pKa.
Adalah penting bahwa kamu jangan keliru memahami kata kuat dan lemah dengan istilah pekat dan encer.
Seperti yang akan anda lihat di bawah ini, kekuatan asam berhubungan dengan perbandingan asam yang dapat bereaksi dengan air untuk menghasilkan ion. Konsentrasi menjelaskan kepada anda mengenai seberapa banyak jumlah asam semula yang terlarut dalam air.
Adalah suatu kemungkinan yang sangat sempurna untuk memiliki larutan pekat dari asam lemah, atau larutan encer dari asam kuat.
Asam kuat
Penjelasan istilah "asam kuat"Kita akan menggunakan definisi Bronsted-Lowry mengenai asam.
Ketika asam dilarutkan dalam air, sebuah proton (ion hidrogen) ditransferkan ke molekul air untuk menghasilkan ion hidroksonium dan sebuah ion negatif tergantung pada asam yang anda pakai.
Pada kasus yang umum
INCLUDEPICTURE "D:\\yamin\\kumpulan jurnal\\kekuatan asam dalam meddium air\\anorganik\\Asam Kuat dan Asam Lemah _ Chem-Is-Try.Org _ Situs Kimia Indonesia __files\\hah2oeqm.gif" \* MERGEFORMATINET Reaksi tersebut reversibel, tetapi pada beberapa kasus, asam sangat baik pada saat memberikan ion hidrogen yang dapat kita fikirkan bahwa reaksi berjalan satu arah. Asam 100% terionisasi.
HTMLCONTROL Forms.HTML:Hidden.1
HTMLCONTROL Forms.HTML:Hidden.1
HTMLCONTROL Forms.HTML:Hidden.1
HTMLCONTROL Forms.HTML:Hidden.1 Bottom of Form
25 mL larutan asam oksalat 0,2 M
dimasukkan dalam Erlenmeyer 125 mL
ditambahkan 3 tetes larutan indikator PP
dititrasi dengan larutan NaOH 0,5 M
dilakukan triplo
ditentukan M NaOH
M NaOH = 0,34 M
25 mL larutan asam formiat 0,2 M
dimasukkan dalam erlenmeyer 125 mL
ditambahkan 3 tetes indikator PP
dititrasi dengan NaOH 0,339 M
dilakukan triplo
ditentukan M HCOOH
M HCOOH = 0,151 M
25 mL larutan asam asetat 0,2 M
dimasukkan dalam erlenmeyer 125 mL
ditambahkan 3 tetes indikator PP
dititrasi dengan NaOH 0,339 M
dilakukan triplo
ditentukan M CH3COOH
M CH3COOH = 0,163 M
5 mL CH3COOH 0,163 M
50 mL KNO3 0,2 M
45 mL Aquades
dicampur dalam gelas kimia 500 mL
diaduk hingga homogen
diukur pH larutan sebelum penambahan 0,5 mL NaOH 0,339 M
diukur pH larutan untuk setiap penambahan 0,5 mL NaOH 0,339 M sampai 1 mL
ditentukan konstanta disosiasi asam (Ka) CH3COOH 0,163 M
Ka CH3COOH pH 4,03 = 5,8143 x 10-5
Ka CH3COOH pH 4,14 = 4,5133 x 10-5
Ka CH3COOH pH 4,60 = 1,5645 x 10-5
5 mL HCOOH 0,151 M
50 mL KNO3 0,2 M
45 mL Aquades
dicampur dalam gelas kimia 500 mL
diaduk hingga homogen
diukur pH larutan sebelum penambahan 0,5 mL NaOH 0, 339 M
diukur pH larutan untuk setiap penambahan 0,5 mL NaOH 0,339 M sampai 1 mL
ditentukan konstanta disosiasi asam (Ka) HCOOH 0,151 M
Ka HCOOH pH 4,52 = 2,0539 x 10-5
Ka HCOOH pH 4,80 = 1,0782 x 10-5
Ka HCOOH pH 5,44 = 2,4700 x 10-6
_1333403184.unknown
_1333403192.unknown
_1333403196.unknown
_1333413009.unknown
_1333413011.unknown
_1333413012.unknown
_1333413010.unknown
_1333412919.unknown
_1333413008.unknown
_1333412917.unknown
_1333412918.unknown
_1333412915.unknown
_1333412916.unknown
_1333403197.unknown
_1333403194.unknown
_1333403195.unknown
_1333403193.unknown
_1333403188.unknown
_1333403190.unknown
_1333403191.unknown
_1333403189.unknown
_1333403186.unknown
_1333403187.unknown
_1333403185.unknown
_1333403175.unknown
_1333403179.unknown
_1333403181.unknown
_1333403183.unknown
_1333403180.unknown
_1333403177.unknown
_1333403178.unknown
_1333403176.unknown
_1333403171.unknown
_1333403173.unknown
_1333403174.unknown
_1333403172.unknown
_1333403169.unknown
_1333403170.unknown
_1333403168.unknown