pertemuan 2.doc

22
PERTEMUAN II A. Topik Diskusi Penyuluhan Hukum Tentang Penyalahgunaan Narkoba B. Justifikasi Kegiatan 1. Latar Belakang Sampai saat ini masalah penyalahgunaan obat dan narkotika semakin meningkat. Ini terlihat dari banyaknya media-media yang menyoroti masalah tersebut. Sebenarnya, masalah ini bukanlah sesuatu yang baru bagi umat manusia, karena sejak zaman dahulu manusia selalu berusaha mencari obat sebagai upaya penyembuhan penyakit fisik. Zat yang terkandung dalam obat tersebut ternyata banyak pengaruhnya bagi diri manusia, dan sering kali dapat membuat manusia berpindah ke suatu alam lain sehingga manusia dapat melupakan rasa sakit serta beratnya tekanan hidup. Jarak Desa Talang Perapat ke Kota Bengkulu + 100 Km dengan luas Desa berdasarkan distribusi tata guna lahan adalah luas pemukiman penduduk, luas persawahan, luas perkebunan, luas bangunan umum, dan luas tegalan. Desa Talang Perapat terdiri dari 9 RT. Permasalahan-permasalahan tentang kenakalan remaja seperti remaja mengkonsumsi narkoba sehingga tidak jarang menimbulkan keresahan bagi masyarakat setempat. Untuk itu diperlukan penyuluhan hukum tentang narkoba untuk mengantisipasi hal-hal yang bertentangan dengan hukum dan untuk menciptakan kesadaran hukum masyarakat serta memperkecil terjadinya anak-anak remaja yang mengkonsumsi narkoba dalam masyarakat. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang penulis bahas diatas, dapatlah ditarik suatu permasalahan yang sangat komplek yaitu bagaimana memberikan pengertian

Upload: yudho

Post on 12-Jan-2016

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERTEMUAN 2.doc

PERTEMUAN IIA. Topik Diskusi

Penyuluhan Hukum Tentang Penyalahgunaan Narkoba B. Justifikasi Kegiatan

1. Latar BelakangSampai saat ini masalah penyalahgunaan obat dan narkotika semakin

meningkat. Ini terlihat dari banyaknya media-media yang menyoroti masalah tersebut. Sebenarnya, masalah ini bukanlah sesuatu yang baru bagi umat manusia, karena sejak zaman dahulu manusia selalu berusaha mencari obat sebagai upaya penyembuhan penyakit fisik. Zat yang terkandung dalam obat tersebut ternyata banyak pengaruhnya bagi diri manusia, dan sering kali dapat membuat manusia berpindah ke suatu alam lain sehingga manusia dapat melupakan rasa sakit serta beratnya tekanan hidup.

Jarak Desa Talang Perapat ke Kota Bengkulu + 100 Km dengan luas Desa berdasarkan distribusi tata guna lahan adalah luas pemukiman penduduk, luas persawahan, luas perkebunan, luas bangunan umum, dan luas tegalan. Desa Talang Perapat terdiri dari 9 RT. Permasalahan-permasalahan tentang kenakalan remaja seperti remaja mengkonsumsi narkoba sehingga tidak jarang menimbulkan keresahan bagi masyarakat setempat. Untuk itu diperlukan penyuluhan hukum tentang narkoba untuk mengantisipasi hal-hal yang bertentangan dengan hukum dan untuk menciptakan kesadaran hukum masyarakat serta memperkecil terjadinya anak-anak remaja yang mengkonsumsi narkoba dalam masyarakat.

2. Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang penulis bahas diatas, dapatlah ditarik

suatu permasalahan yang sangat komplek yaitu bagaimana memberikan pengertian kepada masyarakat tentang arti pentingnya jiwa dan raga yang sehat tanpa mengkonsumsi narkoba.

3. Tujuan dan ManfaatTujuan dari memberikan penyuluhan hukum tentang narkoba adalah

untuk membantu memberikan pengetahuan kepada masyarakat yang ada di Desa Talang Perapat tentang masalah anak-anak remaja dan solusi yang dapat ditempuh dalam mengatasi kenakalan remaja. Sedangkan manfaat dari penyuluhan tentang narkoba ini adalah penulis dapat memberikan sumbangsihnya pada masyarakat dengan menyadarkan masyarakat yang ada di Desa Talang Perapat tentang pentingnya hukum dalam kehidupan bermasyarakat agar dapat memperkecil terjadinya konflik masalah narkoba.

C. PembahasanPermasalahan tentang narkoba adalah hal yang sangat krusial dalam

kehidupan bermasyarakat karena sangat membahayakan kehidupan orang yang mengkonsumsinya. 1. Jenis Narkoba Dan Dampak Penyalahgunaan Serta Bahaya Bagi Remaja

Yang Mengkonsumsi

Page 2: PERTEMUAN 2.doc

Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997). Yang termasuk jenis Narkotika adalah : Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko),

opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja. Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta

campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Zat yang termasuk psikotropika antara lain: Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandarax, Amfetamine,

Fensiklidin, Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic Alis Diethylamide), dsb.

Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistim syaraf pusat, seperti: Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut)

berupa zat organik (karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh: lem/perekat, aceton, ether, dsb.

Jenis Narkoba menurut efeknyaDari efeknya, narkoba bisa dibedakan menjadi tiga: 1. Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi

aktifitas fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian. Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai turunannya seperti morphin dan heroin. Contoh yang populer sekarang adalah Putaw.

2. Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran. Jenis stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang sering dipakai adalah Shabu-shabu dan Ekstasi.

3. Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain

Page 3: PERTEMUAN 2.doc

itu ada jugayang diramu di laboratorium seperti LSD. Yang paling banyak dipakai adalah marijuana atau ganja.

Dampak penyalahgunaan NarkobaBila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran

yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal. Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.

Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll. Bahaya bagi Remaja

Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.

Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.

Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa. Apa yang masih bisa dilakukan?

Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi, yaitu 1. Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk

pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini.

Page 4: PERTEMUAN 2.doc

2. Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake)antara 1 - 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 - 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.

3. Tertier, yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dll.

D. Kesimpulan dan Sarana. Kesimpulan

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997). Yang termasuk jenis Narkotika adalah : Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko),

opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja. Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta

campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku

b. SaranMasyarakat Desa Talang Perapat hendaknya dapat memahami

pentingnya arti kesehatan jiwa dan raga agar terhindar dari kebiasaan mengkonsumsi Narkoba.

E. Lampiran (Daftar Hadir dan Notulensi Diskusi)

Page 5: PERTEMUAN 2.doc

PERTEMUAN IVA. Topik Diskusi

Perlindungan AnakB. Justifikasi Kegiatan

1. Latar BelakangAnak merupakan amanah sekaligus karunia dari Allah SWT, yang

seharusnya senantiasa dijaga dan dipelihara karena tidak setiap manusia dapat memperoleh dan mendapatkan anak. Selain karena di dalam diri seorang anak melekat harkat, martabat dan hak-hak sebagai manusia yang harus dijunjung tinggi.

Seorang anak ada dan memang terlahir kedunia karena kedua orang tua mereka, namun pada dasarnya anak bukanlah milik kedua orang tua yang melahirkannya dan karena keberadaannya kedunia ini karena kedua orang tua mereka maka sebagai sebuah konsekuensi logis jika mereka dibebani tanggung jawab atas hak tersebut sampai masanya anak tersebut dapat mengerti dan tanggung jawab yang harus diembannya dalam kehidupan ini.

Konsekuensi logis yang haruas ditanggung oleh para orang tua terhadap anak sangat banyak dan beragam dan kesemua konsekuensi logis ini merupakan hak yang dimiliki oleh setiap anak. Hak anak ini merupakan bagian dari hak asasi manusia yang harus dijaga, dipelihara serta dijunjung tinggi sebagai mana termuat dalam Undang – Undang Dasar 1945 dan Konfrensi Perserikatan Bangsa tentang hak-hak anak.

Disisi lain dalam kehidupan berbangsa dan bernegara merupakan masa depan bangsa dan generasi penerus cita-cita bangsa, sehingga setiap anak berhak atas perlindungan dari tindak kekerasan dan diskriminasi serta hak sipil dan kebebasan. Atas pertimbangan inilah kemudian Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Indonesia bersama pemerintah menyusun dan mengesahkan pembentukan undang-undang tentang perlidungan anak yang disahkan dan mulai diberlakukan pada tanggal 22 Oktober tahun 2002.

Guna tercapainya perlindungan terhadap hak anak sebagai mana sudah termuat dalam Undang-undang tersebut maka dirasa perlu untuk mensosialisasikan keberadaan undang-undang sehingga pada akhirnya dapat terwujud perlindungan terhadap anak yang sesuai dengan amanat undang-undang tersebut.

2. Perumusan MasalahPermasalahan yang ingin dipecahkan dan dicari jalan keluarnya berkenaan dengan dilaksanakannya kegiatan penyuluhan hukum tentang Perlindungan Anak ini adalah :1. Apa sajakah yang menjadi hak-hak anak sampai nantinya anak tersebut

menjadi dewasa ?2. Bagaimana akibat hukum yang timbul jika hak-hak anak tersebut

dilanggar ?

Page 6: PERTEMUAN 2.doc

3. Tujuan dan Manfaat1) Tujuan

Kegiatan penyuluhan hukum tentang perlindungan anak ini bertujuan untuk :a. Agar masyarakat dapat mengetahui akan keberadan undang-undang

Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.b. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai hak-hak yang

dimiliki oleh setiap anak.c. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai akibat hukum

yang harus ditanggung jika melanggar hak-hak tersebut.2) Manfaat

Manfaat yang dapat diambil dengan adanya penyuluhan hukum tentang Pelindungan Anak tersebut adalah sebagai berikut :a. Masyarakat menjadi paham dan mengerti mengenai hak-hak yang

dimiliki oleh seorang anak.b. Masyarakat menjadi mengerti akibat hukum yang dihadapi jika

melakukan pelanggaran atas hak-hak anak.c. Masyarakat menjadi mengerti tindakan apa yang harus dilakukan jika

melihat pelanggaran atas hak-hak anak.C. Pembahasan

Kegiatan penyuluhan hukum tentang perlindungan anak dilatarbelakangi oleh keluarnya dan berlakunya undang-undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang mana di dalamnya mengatur hak-hak yang dimiliki oleh anak secara lengkap. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah penulis lakukan ternyata meskipun undang-undang ini telah lebih satu tahun diberlakukan namun masih banyak di Kecamatan Seluma Barat Kabupaten Seluma dilokasi KKN.

D. Kesimpulan dan Saran1. Kesimpulan

Berdasarkan temuan dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan hukum tentang Pelindungan Anak ini maka penulis berkesimpulan bahwa sebenarnya masyarakat sangat membutuhkan pengetahuan akan hak-hak yang dimiliki oleh setiap anak, karena pada dasarnya masyarakat menyadari bahwa selain masa depan bangsa yang ada dipundak anak-anak tersebut juga tersirat cita-cita dan harapan mereka untuk mencapai kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang dan itu menjadi tanggung jawab dari masyarakat selaku sebagai orang tua.

2. SaranUntuk itulah guna lebih menyebarluaskan maksud dan tujuan dari

keberadan undang-undang Perlindungan Anak ini, penulis menyarankan :a. Setiap individu warga desa mestinya dapat memotivasi hidupnya dengan

segala macam persaingan yang sehat disegala bidang kehidupan yang

Page 7: PERTEMUAN 2.doc

bukan hanya bersaing dengan warga desanya saja, tetapi juga pada daerah yang lain sehingga masyarakat dapat cepat lebih tanggap dengan perkembangan yang ada disekitar lingkungannya terutama mengenai penyuluhan hukum ini yang khususnya tentang undang-undang Perlidungan Anak ini.

b. Diharapkan agar instansi yang terkait baik itu pemerintah maupun masyarakat dapat mensosialisasikan undang-undang tentang Perlindungan Anak ini.

E. Lampiran (Daftar Hadir dan Notulensi Diskusi)

Page 8: PERTEMUAN 2.doc

PERTEMUAN IIIA. Topik DiskusiPensertifikatan TanahB. Justifikasi Kegiatan1. Latar Belakang

Untuk mencegah terjadinya sertifikat ganda maka sebaiknya sebelum membeli tanah diharapkan masyarakat bertanya dahulu ke Badan Pertanahan Nasional atau ke kantor agraria.

Memang, sekarang ini kita harus teliti sebelum membeli tanah dan harapkan bila membuka lahan baru harus di daftarkan ke Badan Pertanahan Nasional agar tidak terjadi permasalahan nantinya.

2. Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang penulis bahas diatas, dapatlah ditarik

suatu permasalahan yang sangat komplek yaitu bagaimana memberikan pengertian kepada masyarakat tentang arti pentingnya tanah karena tidak bisa dipisahkan dari hukum yang mengaturnya yaitu hukum pertanahan.

3. Tujuan dan ManfaatTujuan dari memberikan penyuluhan hukum tentang pertanahan

adalah untuk membantu memberikan pengetahuan kepada masyarakat yang ada di Desa Talang Perapat masalah pertanahan dan solusi yang dapat ditempuh dalam menyelesaikan konflik pertanahan tersebut. Sedangkan manfaat dari penyuluhan tentang pertanahan ini adalah penulis dapat memberikan sumbangsihnya pada masyarakat dengan menyadarkan masyarakat yang ada di Desa Talang Perapat tentang pentingnya hukum dalam kehidupan bermasyarakat agar dapat memperkecil terjadinya konflik masalah tanah.

C. PembahasanPermasalahan pertanahan adalah hal yang sangat krusial dalam kehidupan

bermasyarakat karena tanah adalah wadah untuk beraktifitas bagi masyarakat. Adapun yang dapat memiliki hak atas tanah adalah warga negara Indonesia, warga negara asing dan badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia.Adapun hak-hak atas tanah itu bermacam-macam, yaitu :1. hak milik2. hak guna usaha3. hak guna bangunan4. hak pakai5. hak swadaya bangunan6. hak membukan hutan7. dan hak mumungut hasil

Pada perkembangan selanjutnya muncul berbagai konflik ditengah-tengah masyarakat atas tanah yang mereka miliki baik antar individu maupun dengan pemerintah, misalnya terjadi penyerobotan tanah karena adanya sertifikat tanah.

Page 9: PERTEMUAN 2.doc

Tentu saja hal ini menimbulkan ketidakpastian hukum dalam masyarakat sehingga membutuhkan solusi yang tepat agar terselesainya konflik.

Selain itu, sering juga terjadi pembebasan tanah oleh pemerintah dengan memberikan ganti rugi yang terkadang sangat tidak layak untuk kelangsungan hidup yang bersangkutan selanjutnya.

Pencabutan hak tanah sangat juga sering terjadi dengan dalih untuk kepentingan umum dengan ganti rugi yang juga jauh dari ukuran layak. Oleh sebab itu, maka penulis megnadakan suatu kegiatan yang berupa penyuluhan hukum tentang pertanahan agar masyarakat Desa Talang Perapat dapat menemukan solusi yang tepat demi terselesaikannya konflik yang terjadi dalam masyarakat tentang masalah yang berkenaan dengan pertanahan khususnya.

D. Kesimpulan dan Saran1. Kesimpulan

Bahwa permaslahan pertanahan adalah permasalahan yang sangat krusial dan rentan menimbulkan konflik karena tanah merupakan tempat beraktivitas bagi kelangsungan hidup masyarakat, untuk itu permasalahan tanah harus diselesaikan dengan cepat mengingat dampak yang ditimbulkan dari konflik tanah itu baik konflik antar individu yang menyangkut adanya sertifikat ganda maupun dengan pemerintah yang menyangkut dengan masalah pembebasan tanah yang pada hakekatnya dapat mengganggu keamanan dan kesetabilan dalam masyarakat. Bahwa sengketa tanah ini dapat diselesaikan dengan baik melalui jalan perdamaian antara kedua belah pihak maupun dengan melalui jalur hukum.

2. SaranMasyarakat Talang Perapat hendaknya dapat memahami pentingnya

arti pensertifikatan tanah sehingga tidak akan terjadi penyerobotan tanah. Hak milik atas tanah kepunyaannya, selain itu dengan adanya penyuluhan hukum ini masayarakat hendaknya dapat sama-sama menjaga hak milik atas tanah dan tidak melakukan penyerobotan atas tanah yang jelas-jelas bukan merupakan haknya. Pemerintah juga hendaknya dapat melakukan sosialisasi kepada masyarakat atas pembebasan tanah dan pencabutan hak-hak atas tanah untuk mendengarkan aspirasi dari masyarakat terlebih dahulu khususnya dalam hal penggantian ganti kerugian yang layak.

E. Lampiran (Daftar Hadir dan Notulensi Diskusi)

Page 10: PERTEMUAN 2.doc

PERTEMUAN VA. Topik Diskusi

Kekerasan Terhadap Wanita di Dalam Rumah Tangga B. Justifikasi Kegiatan

1. Latar BelakangRumah tangga merupakan sebuah wadah bagi sepasang insan manusia

yang berlainan jenis untuk mengarungi bahtera kehidupan dalam suatu ikatan perkawinan. Banyak alasan dan latar belakang yang menyebabkan mengapa akhirya seseorang itu akhirnya harus masuk ke dalam ikatan perkawinan dan membinah rumah tangga.

Memang sering pada awalnya sepasang manusia yang berlainan jenis yang bersama-sama melangkahkan kaki ke dalam ikatan rumah tangga dimasa awal-awalnya dapat berjalan dengan baik, karena dimasa-masa ini perasaan sayang dan cinta kasih menyelimuti perasaan kedua insan yang berlainan jenis ini, namun seiring dengan berjalannya waktu maka sering kali perasaan cinta kasih dan perasaan sayang ini memudar sehingga pada akhirya tak jarang berubah menjadi perasaan benci dan tak berperasaan, sehingga jika terbentur pada suatu masalah yang kecil sekalipun maka diantara salah satu pihak ada yang melakukan tindak kekerasan.

2. Perumusan MasalahDengan melakukan observasi dan pengamatan yang penulis lakukan,

maka ditemukan permasalahannya yaitu sebagai berikut :a. Tindakan yang bagaimana yang dapat dikategorikan sebagai sebuah

tindakan kekerasan terhadap wanita di dalam rumah tangga ?b. Hal apa sajakah yang dapat diupayakan oleh orang yang mengalami tindak

kekerasan dalam rumah tangga ?3. Tujuan dan Manfaat

a. Tujuan Kegiatan penyuluhan hukum mengenai Tindakan Kekerasan

Terhadap Wanita dalam Rumah Tangga ini dilaksanakan dengan tujuan agar setiap anggota masyarakat yang sudah terikat dalam suatu kehidupan rumah tangga dapat mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan kekerasan terhadap wanita di dalam rumah tangga.

b. ManfaatManfaat yang ingin diambil dari kegiatan penyuluhan hukum

tentang Kekerasan Terhadap Wanita di dalam Rumah Tangga tersebut dapat mengetahui dan membedakan mana persoalan di dalam rumah tangga tersebut yang merupakan masalah yang dapat diselesaikan secara kekeluargaan dan mana yang sudah dikategorikan sebagai tindakan

Page 11: PERTEMUAN 2.doc

kekerasan terhadap wanita di dalam rumah tangga sehingga diproses secara pidana.

C. PembahasanDalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan hukum tentang Kekerasan

Terhadap Wanita di dalam Rumah Tangga ini penulis menemukan fakta bahwa kebanyakan masyarakat masih beranggapan bahwa kekerasan yang terjadi di dalam rumah tangga merupakan sebuah permasalahan yang sifatnya biasa dalam kehidupan berumah tangga dan merupakan masalah keluarga yang penyelesaiannya haruslah secara kekeluargaan pula.

Karena jika persoalan keluarga diselesaikan tidak secara keluarga maka dikhawatirkan nantinya akan membuat persoalan itu nantinya menjadi semakin rumit dan pada akhirnya akan menuai malu dari masyarakat lainnya. Sehingga menjadikan kultur dalam masyarakat bahwa semua hal yang terjadi di dalam keluarga termasuk kekerasan sekalipun maka hal itu haruslah dicarikan jalan keluarnya secara kekeluargaan.

D. Kesimpulan dan Saran1. Kesimpulan

Dari pelaksanaan kegiatan penyuluhan hukum tentang Kekerasan Terhadap Wanita di dalam Rumah Tangga, maka akhirnya penulis menyimpulkan bahwa anggapan masyarakat tentang kekerasan terhadap wanita di dalam rumah tangga merupakan sebuah permasalahan keluarga yang harus diselesaikan secara kekeluargaan pula yang merupakan sebuah kultur yang sebenarnya tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman pada saat sekarang ini, dan ini semua disebabkan karena kurang tanggapnya suatu masyaarakat ataupun suatu keluarga bahwa pentingnya sosialisasi hukum dalam suatu keluaraga maupun masyarakat luas.

2. SaranBerdasarkan dari pembahasan dan kesimpulan di atas, maka penulis

menyarankan kepada pihak yang terkait untuk dapat lebih intensif dalam menyampaikan kepada masyarakat atau keluarga bahwa sebenarnya kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga bukanlah sebuah permasalahan keluarga lagi karena kekerasan terhadap wanita di dalam rumah tangga merupakan sebuah tindak pidana yang harus diproses secara pidana pula dan itu semua telah diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

E. Lampiran (Daftar Hadir dan Notulensi Diskusi)

Page 12: PERTEMUAN 2.doc

PERTEMUAN VIA. Topik Diskusi

Penganiayaan Terhadap Anak Dalam KeluargaB. Justifikasi Kegiatan

1. Latar BelakangSetiap kali kita mendengar kata penganiayaan, mungkin yang sering

terbetik dalam benak kita adalah tindakan-tindakan kasar yang mencelakakan anak, caci maki, dan segala bentuk kekerasan fisik pada anak. Pada kenyataannya, penganiayaan pada anak-anak tidak hanya sebatas itu dan tanpa disadari banyak dilakukan oleh orangtua atau pengasuh.

Dari hasil riset yang dilakukan oleh Mitra Perempuan Women´s Crisis Centre, sebuah lembaga pendampingan bagi perempuan dan anak-anak yang mengalami kekerasan terutama dalam rumah tangga, menunjukkan bahwa jumlah anak yang mengalami penganiayaan meningkat dari tahun ke tahun dengan bentuk-bentuk penyiksaan fisik dan seksual.

2 Perumusan MasalahDari latar belakang tersebut diatas maka penulis dapat merumuskan

beberapa permasalahan yaitu sebagai berikut :1. Apa saja yang meliputi penganiayaan terhadap anak ?2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi besar/kecil dampak yang

diderita anak ?

3 Tujuan dan Manfaat1. Tujuan

1. Untuk mengetahui macam-macam penganiayaan terhadap anak.2. Mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi besar/kecil dampak

yang diderita anak.2. Manfaat

Dari adanya penyuluhan tersebut maka masyarakat tahu kalau penganiayaan terhadap anak merupakan tindak pidana yang mempunyai sanksi hukum.

C. PembahasanAda beberapa situasi yang menyulitkan orang tua dalam menghadapi anak

sehingga tanpa disadari mengatakan atau melakukan sesuatu yang tanpa disadari dapat membahayakan atau melukai anak, biasanya tanpa alasan yang jelas.

Kejadian seperti inilah yang disebut penganiayaan terhadap anak. Dalam beberapa laporan penelitian, penganiayaan terhadap anak dapat meliputi: penyiksaan fisik, penyiksaan emosi, pelecehan seksual, dan pengabaian.

Faktor-faktor yang mendukung terjadinya penganiayaan terhadap anak antara lain immaturitas/ketidakmatangan orang tua, kurangnya pengetahuan bagaimana menjadi orang tua, harapan yang tidak realistis terhadap kemampuan dan perilaku anak, pengalaman negatif masa kecil dari orang tua, isolasi sosial, problem rumah tangga, serta problem obat-obat terlarang dan alkohol. Ada juga

Page 13: PERTEMUAN 2.doc

orang tua yang tidak menyukai peran sebagai orang tua sehingga terlibat pertentangan dengan pasangan dan tanpa menyadari bayi/anak menjadi sasaran amarah dan kebencian.Penganiayaan terhadap anak dapat meliputi :

1. Penyiksaan fisik2. Penyiksaan emosi3. Pelecehan seksual

D. Kesimpulan dan Saran1. Kesimpulan

Penganiayaan terhadap anak dapat meliputi :a. Penyiksaan fisik

Segala bentuk penyiksaan fisik terjadi ketika orang tua frustrasi atau marah, kemudian melakukan tindakan-tindakan agresif secara fisik, dapat berupa cubitan, pukulan, tendangan, menyulut dengan rokok, membakar, dan tindakan-tindakan lain yang dapat membahayakan anak.

b. Penyiksaan emosiJika hal ini menjadi pola perilaku maka akan mengganggu proses

perkembangan anak selanjutnya.c. Pelecehan seksual

Pelecehan seksual pada anak adalah kondisi dimana anak terlibat dalam aktivitas seksual dimana anak sama sekali tidak menyadari, dan tidak mampu mengkomunikasikannya, atau bahkan tidak tahu arti tindakan yang diterimanya.

d. Pengabaian anakPengabaian terhadap anak termasuk penyiksaan secara pasif, yaitu

segala ketiadaan perhatian yang memadai, baik fisik, emosi maupun sosial. Pengabaian anak banyak dilaporkan sebagai kasus terbesar dalam kasus penganiayaan terhadap anak dalam keluarga.

2. SaranSebaiknya anak-anak harus benar-benar mendapat perlindungan dari

orang tua dan hukum yang berlaku karena anak-anak adalah generasi penerus suatu bangsa.

E. Lampiran (Daftar Hadir dan Notulensi Diskusi)

Page 14: PERTEMUAN 2.doc

DAFTAR HADIR KELOMPOK BINAANPROGRAM KERJA INDIVIDU KULIAH KERJA NYATA

UNIVERSITAS BENGKULUPERIODE L TAHUN 2006

NAMA : Isnadi MarsyahNPM : B1A003105FAKULTAS : HUKUMDESA : Talang PerapatTOPIK DISKUSI : Pensertifikatan Tanah

NAMA ANGGOTA KELOMPOK BINAAN

NO NAMA PEKERJAAN PENDIDIKAN UMURTANDA

TANGAN

01

02

03

04

05

06

07

08

09

10