perspektif modernisasi

14
Perspektif Modernisasi Istilah modernisasi sering diartikan dengan kemajuan atau evolusi dan bagi banyak orang modernisasi mengacu pada kemajuan dan kerangka global, modernisasi menandakan suatu sempalan terhadap tradisi atau semua bentuk sosial dan budaya pada masa lalu. A. Teori Modernisasi Klasik Sejarah lahir teori modernisasi klasik dimulai sejak 1950-an dimana Amerika Serikat muncul sebagai kekuatan dominan dunia setelah Perang Dunia II. Lewat Marshall Plan membangun kembali Eropa Barat akibat dari Perang Dunia II. Terjadi pula perluasan gerakan komunis dunia oleh Uni Soviet serta lahir Negara merdeka baru di Asia, Afrika dan Amerika Latin juga berusaha mencari model-model pembangunan yang cocok digunakan. Sehingga pada akhirnya muncul kajian tentang modernisasi dari para ilmuwan AS pada tahun 1950-1960.

Upload: gihonhutasoit

Post on 14-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Tugas Sospem Semester 6

TRANSCRIPT

Perspektif ModernisasiIstilah modernisasi sering diartikan dengan kemajuan atau evolusi dan bagi banyak orang modernisasi mengacu pada kemajuan dan kerangka global, modernisasi menandakan suatu sempalan terhadap tradisi atau semua bentuk sosial dan budaya pada masa lalu.

A. Teori Modernisasi Klasik

Sejarah lahir teori modernisasi klasik dimulai sejak 1950-an dimana Amerika Serikat muncul sebagai kekuatan dominan dunia setelah Perang Dunia II. Lewat Marshall Plan membangun kembali Eropa Barat akibat dari Perang Dunia II. Terjadi pula perluasan gerakan komunis dunia oleh Uni Soviet serta lahir Negara merdeka baru di Asia, Afrika dan Amerika Latin juga berusaha mencari model-model pembangunan yang cocok digunakan. Sehingga pada akhirnya muncul kajian tentang modernisasi dari para ilmuwan AS pada tahun 1950-1960.B. Teori Evolusi

Teori evolusi ini lahir pada abad ke-19 sesudah revolusi industri dan revolusi Prancis. Teori evolusi menggambarkan perkembangan masyarakat sbb.:

1. Perubahan sosial merupakan gerakan searah seperti garis lurus, dari masyarakat primitif menuju masyarakat maju.2. Mencampur-adukkan antara pandangan subjektif tentang nilai dengan tujuan akhir perubahan sosial. Perubahan menuju masyarakat modern tidak bisa dihindari, karena masyarakat modern merupakan bentuk masyarakat yang dicita-citakan yang mengandung semua unsur yang disebut dengan baik dan sempurna. Di dalam masyarakat terdapat apa yang disebut: kemajuan, kemanusiaan, dan peradaban.

3. Perubahan sosial berjalan secara perlahan-lahan dan bertahap

C. Teori FungsionalismeTeori Fungsionalisme didasarkan pada pemikiran Talcott Parsons dimana masyarakat mempunyai berbagai kelembagaan yang saling terkait dan tergantung satu sama lain. Setiap lembaga dalam masyarakat melaksanakan tugas untuk stabilitas dan pertumbuhan masyarakat tersebut. Empat tugas pokok (functional imperative) yang harus dilakukan agar masyarakat tidak mati menurut Parsons, dikenal dengan sebutan AGIL (Adaption to the environment; Goal attainment; Integration; and Latency). Lembaga ekonomi menjalankan fungsi adaptasi lingkungan; pemerintah bertugas untuk pencapaian tujuan umum; lembaga hukum dan agama menjalankan fungsi integrasi; dan keluarga serta lembaga pendidikan menjalankan fungsi pemeliharaan. Masyarakat mengalami perubahan tetap teratur dan menuju ke keseimbangan baru (homeostatic equilibrium). Perbedaan masyarakat tradisional dan modern menurut Parsons dapat dilihat sbb:

Masyarakat TradisionalMasyarakat Modern

Hubungan pribadi dan emosionalHubungan kerja, non-pribadi dan berjarak

Cenderung berhubungan dengan suatu kelompok tertentu, tanggungjawab bersamaBerhubungan satu sama lain dengan batas norma universal, tidak terikat dengan tanggungjawab kelompok

Memiliki kewajiban kekeluargaan, komunitas dan kesukuan (collective orientation)Individualitik, self orientatition

Memandang penting status warisan dan bawaanMemandang prestasi penting

Fungsi kelembagaan belum dirumuskan secara jelasMerumuskan secara jelas fungsi masing-masing kelembagaan

D. Diferensiasi Struktural (Neil Smelser)Modernisasi selalu melibatkan diferensiasi struktural, karena ketidakteraturan struktur masyarakat yang menjalankan berbagai fungsi akan dibagi ke dalam substruktur untuk menjalankan fungsi yang lebih khusus. Diferensiasi struktural menyebabkan timbulnya masalah integrasi atau koordinasi antar-lembaga. Karena itu perlu lembaga baru sebagai penghubung.

E. Tahapan Pertumbuhan Ekonomi (W. W. Rostow)

Lima tahapan pembangunan ekonomi:

1. Masyarakat tradisional: hanya sedikit terjadi perubahan sosial.2. Prakondisi tinggal landas: muncul kaum usahawan, perluasan pasar, pembangunan industri. Perlu revolusi politik dan sosial.

3. Lepas landas: pertumbuhan ekonomi mulai nampak, ada upaya untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi secara otonom berkelanjutan.

4. Tahap kematangan pertumbuhan. Pertumbuhan ekonomi berlangsung secar otonom dan berkesinambungan.5. Tahap konsumsi massa tinggi: pesatnya perluasan kesempatan kerja, pendapatan nasional meningkat, peningkatan permintaan konsumen, dan pembentukan pasar domestik yang tangguh.F. Coleman: Pembangunan Politik yang Berkelanjutan

Diferensiasi politik dapat dikatakan sebagai salah satu kecenderungan dominan sejarah perkembangan politik modern. Diferensiasi adalah proses progresif pemisahan atau pembedaan dan upaya spesialisasi atas peran dan kelembagaan dalam sistem politik.

Prinsip kesamaan dan keadilan merupakan etos masyarakat modern. Modernisasi politik adalah usaha merealisir prinsip keadilan, yang meliputi: keadilan ekonomi, keadilan hukum dan keadilan berpartisipasi. Modernisasi adalah usaha progresif penguatan kapasitas sistem politik. Enam kemungkinan krisis modernisasi: krisis identitas nasional; krisis legitimasi; ketidakmampuan melaksanakan keputusan politik; krisis rendahnya partisipasi; krisis integrasi dan koordinasi; krisis distribusi, karena tidak mampu melakukan pemerataan pembangunan.G. Asumsi Teoritis Teori Evolusi:

Perubahan sosial merupakan gerakan searah, linear, progresif dan perlahan-perlahan, yang membawa masyarakat berubah dari primitif ke tahapan yang lebih maju, dan membuat masyarakat memiliki bentuk dan struktur serupa. Berikut ciri pokok perspektif modernisasi:

1. proses bertahap

2. proses homogenisasi

3. proses Eropanisasi dan Amerikanisasi

4. proses yang tidak bergerak mundur

5. proses perubahan progresif

6. modernisasi memerlukan waktu panjang (evolusioner).

H. Asumsi Teoritis Teori Fungsionalisme

Memberi tekanan pada saling keterkaitan lembaga sosial, pentingnya variabel kebakuan dan pengukur dalam sistem sosbud, dan adanya keseimbangan dinamis dalam perubahan sosial. Perspektif Modernisasi mengandung asumsi sbb.: proses sistematik, proses transformasi, proses yang terus menerus (immanent).Implikasi Metodologi: abstrak, membangun model umum, tidak memperhatikn fakta yang khas dan unik masing-masing Negara, menggunakan batas wilayah negara sebagai unit analisis, kurang memerhatikan perubahan regional dan global.I. Implikasi Kebijakan Pembangunan1. Pembenaran hubungan kekuatan yang bertolak belakang antara masyarakat tradisional dengan masyarakat modern. Amerika dan negara Eropa Barat (negara maju), Negara Dunia Ketiga (tradisional dan terbelakang), negara Dunia Ketiga perlu menjadikan Amerika dan Eropa Barat sebagai model pembangunan.

2. Ideologi komunisme sebagai ancaman pembangunan dunia ketiga; melakukan pembangunan ekonomi, mengganti nilai tradisional dan melembagakan demokrasi politik.

3. Melegitimasi perlunya bantuan asing seperti: modal, tenaga ahli, dsb.J. Alex Inkeles: Manusia Modern (Sosiologi Mikro/ Psikologi Sosial)

Manusia modern memilki ciri yaitu: terbuka terhadap pengalaman baru; independen terhadap otoritas tradisional: orang tua, kepala suku, raja, dsb.; percaya terhadap ilmu pengetahuan; memiliki orientasi mobilitas dan ambisi hidup yang tinggi; memiliki rencana jangka panjang; aktif terlibat dalam percaturan politik.Maka dari itu untuk mencapai kepada apa yang sudah dicirikan sebagai manusia modern dilakukanlah beberapa upaya sbb.: pendidikan; jenis pekerjaan (perusahaan besar).Akibat negatif modernisasi: disorganisasi sosial, demoralisasi kepribadian, penyimpangan kepribadian dan alienasi, tidak terjadi di negara Dunia Ketiga.K. Kritik terhadap Teori Modernisasi Klasik

Gerak Pembangunan:

Kepercayaan terhadap superioritas Barat merupakan etnosentris. Istilah masyarakat primitif, tradisional kepada bangsa Dunia Ketiga hanya merupakan label ideologis untuk melegitimasi superioritas Barat. Gerak pembangunan yang searah, mengabaikan pencarian dan pengembangan alternatif pembangunan Dunia Ketiga. Mis.: karena AS memiliki pranata politik demokratis, maka demokrasi dipandang sebagai elemen pokok modernisasi. Tetapi Korea, Taiwan, Singapura membangun ekonominya dibawah pemerintahan otoriter.

Penganut teori modernisasi terlalu optimis. Banyak Dunia Ketiga yang mengikuti model Barat tidak berhasil dalam pembangunannya dan bahkan terlibat dalam kekacauan politik.

Nilai Tradisional:

Negara Dunia Ketiga tidak memiliki nilai tradisi yang homogen dan harmonis, sebagaimana digambarkan Teori Fungsionalisme, tetapi memiliki sistem nilai dan budaya yang sangat variatif dan juga penuh dengan elemen konflik. Nilai tradisional dan modern tidak bertolak belakang tetapi dapat hidup berdampingan. Dalam masyarakat tradisional ada nilai-nilai modern, dan dalam masyarakat modern tetap hidup nilai-nilai tradisi.

Nilai tradisi tidak selalu menghambat modernisasi tetapi juga dapat mendukung.

Nilai tradisionl tidak mungkin dapat sepenuhnya dihapus oleh modernisasi. Modernisasi mempengaruhi hilangnya nilai tradisional, tetapi nilai tradisional juga mempengaruhi modernisasi sehingga memunculkan nilai-nilai baru.

Metode Kajian: Analisis abstrak, tidak jelas periode sejarah dan wilayah Negara yang dianalisis.Kritik Ideologis

Dari sudut pandang neo-marxis, teori modernisasi hanya memberikan legitimasi pada AS untuk mengintervensi kepentingan Negara Dunia Ketiga.

Dominasi Asing

Kurang memperhatikan adanya dominasi asing dalam bentuk: kolonialisme perusahaan multinasional, ketidakseimbangan neraca perdagangan, dsb.DAFTAR PUSTAKA

Inkeles, Alex. tanpa tahun. Modernisasi Manusia, dalam Modernisasi: Dinamika Pertumbuhan. Voice of America Lectures.

Johnson, D.P. tanpa tahun. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Jakarta: Gramedia