perspektif efektif dan efi sien proyek september, 2011...

2
Jurnal KMI September, 2011 Journal of the Indonesian Oil and Gas Community Jurnal KMI Sekretariat: Gedung Fortuna Lantai III, Jl. Mampang Prapatan No.96, Jakarta 12790. Tlp. 021- 7944942. Fax. 021-7944943. Ketua Dewan Pembina: Dr. Iwan Ratman; Ketua Harian KMI: Herry Putranto; Program Director: Vinny Gemilia; External Relation Director: Joi Surya Dharma; PR & External Relation: Justimedia Arivvati. SAATNYA BERFIKIR KETAHANAN ENERGI NASIONAL S. Herry Putranto M asa depan energi Indonesia tidak dapat lagi bertumpu pada produksi minyak. Gas yang merupakan energi bersih akan menjadi tumpuan bangsa ini kedepan dalam hal pendapatan bagi Negara maupun Ketahanan Energi Nasional. Hal tersebut dapat terlihat dari fakta cadangan gas yang ditemukan lebih besar ketimbang cadangan minyak baru yang ditemukan sepanjang tahun 2010 sehingga umur produksi gas akan lebih panjang ketimbang umur produksi minyak. Sepanjang tahun 2010 terdapat penemuan cadangan gas baru yang cukup signifikan mencapai 2,09 triliun kaki kubik sementara penemuan minyak hanya sebesar 140 juta barel saja. Sehingga status pada 1 Januari 2011, posisi cadangan terbukti maupun potensial gas di Indonesia mencapai 153,72 triliun kaki kubik dan cadangan terbukti maupun potensial minyak bumi sebesar 7,41 miliar barel. Apabila cadangan yang ada diproduksikan dengan tingkat produksi saat ini maka cadangan minyak bumi Indonesia akan habis selama 12 tahun mendatang, sementara cadangan gas bumi Indonesia masih mampu bertahan untuk memenuhi kebutuhan hingga 46 tahun kedepan. Puncak produksi minyak di Indonesia terjadi di tahun 1977 yang mencapai 1,5 juta barel per hari dan kemudian terus menurun sejalan dengan natural decline dimana minyak yang diproduksikan terus menerus tentunya akan habis dan menurun produksinya karena sifatnya yang tidak dapat tergantian atau depleted. Dengan fakta yang ada tersebut maka sudah saatnya bangsa ini menghentikan ketergantungannya terhadap minyak. Selama ini ketergantungan yang demikian besar muncul karena harga BBM yang sangat murah, harga murah ini didukung asumsi cadangan dan produksi minyak Indonesia yang masih tinggi. Namun saat ini fakta menunjukkan hal yang berbeda antara situasi saat ini dan situasi di masa lalu sehingga perubahan paradigma berfikir juga perlu dilakukan untuk memperkuat ketahanan energi bangsa Indonesia. Tidak mungkin lagi bergantung kepada minyak bumi yang semakin hari semakin menipis cadangannya dan produksinya. Pelajaran berharga yang patut dipetik dari masa lalu adalah, jangan lagi memanjakan diri dan bergantung terhadap harga energi yang murah. Harga energi yang murah akan memicu pemborosan dan kurangnya efisiensi. Harga gas alam yang sangat murah saat ini didalam negeri merupakan satu peringatan awal akan bahayanya penggunaan gas alam secara tidak efisien dan pemanfaatan gas alam yang tidak maksimal. Harga gas alam yang murah ini juga dapat mengancam terhentinya eksplorasi pencarian cadangan gas baru yang pada akhirnya akan mengakibatkan produksi gas alam akan menurun seperti yang terjadi pada kasus produksi minyak. Jangan sampai apa yang kita alami dengan produksi minyak terjadi lagi pada produksi gas sebab gas akan menjadi masa depan energi Indonesia. Kita harus menjaga agar produksi gas dapat berkesinambungan sejalan dengan eksplorasi yang harus terus dilakukan guna meningkatkan cadangan gas sehingga umur produksi gas dapat kita perpanjang lebih dari 46 tahun. (•) * Tulisan yang sama pernah di muat pada koran Harian Rakyat Merdeka tanggal 6 September 2011 dalam rangka HUT Milis Migas Indonesia ke 10. Istimewa Dari Redaksi Memasuki penghujung 2011 yang penuh dengan tantangan, kami Komunitas Migas Indonesia terus melakukan peningkatan dari berbagai aspek, salah satunya pencerdasan masyarakat melalui jurnal KMI. Melanjutkan penerbitan jurnal yang pernah dilaksanakan pada tahun 2005 lalu, September 2011 ini kami kembali terbit untuk memberikan wadah kepada insan migas yang memiliki bakat menulis. Melalui tulisan kita dapat menggali serta berbagi ilmu antar insan migas Indonesia baik yang berpengalaman di lapangan maupun akademisi yang terus menambah khasanah migas Indonesia. Redaksi Jurnal KMI kali ini menghadirkan wawasan seputar teknologi dan pengembangan migas Indonesia dimana jurnal ini tentunya dapat mengobati rasa haus para pembacanya. Selamat membaca dan Salam Sejahtera! Penulis adalah Ketua Harian Komunitas Migas Indonesia (KMI) herryputranto@ cendrawasih.co.id Perspektif Efektif dan Efisien Proyek Manajemen dalam Implementasi Proyek (dengan berbagai pendekatan proyek di BPMIGAS) Slogan proyek harus on schedule, on budget dan good quality serta sesuai scope of work sepertinya perlu betul-betul di review dengan jujur pelaksanaannya. Kalimat diatas merupakan slogan yang sudah sering digunakan di setiap perusahaan dalam mendevelop suatu project. Dalam Manajemen Proyek dikenal dengan 2 pendekatan yang digunakan dalam prosesnya yaitu pendekatan knowledge dan pendekatan proses. Untuk pendekatan knowledge, ada 9 knowledge area yang digunakan yaitu: Integrasi, Scope, Time, Cost, Quality, Risk, HR, Procurement, Communication dan 3 tambahan knowledge area yaitu HSE, change order dan financing. Sedangkan untuk pendekatan poses dikenal ada 5 tahapan proses yang harus diikuti yaitu tahap inisiasi, planning, monitoring & control, execution serta close out. 13 Knowledge dan 5 tahap project ini jika dilaksanakan dengan baik sudah 100% mengcover bagaimana kita bisa mendevelop project secara efektif dan efisien sehingga on schedule, on budget dan good quality benar-benar dapat terlaksana. Pendekatan manajemen proyek diatas pada pelaksanaannya memang sudah dilakukan diberbagai perusahaan dalam setiap proses pelaksanaan proyeknya, termasuk didunia Oil & Gas. Untuk Oil dan Gas sendiri, pemerintah telah mendirikan BPMIGAS sebagai lembaga pemerintah yang dibentuk sebagai pembina dan pengawas Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di dalam menjalankan kegiatan eksplorasi, eksploitasi dan pemasaran migas Indonesia sejak 16 Juli 2002. Dalam menjalankan tugas, BPMIGAS memiliki wewenang: • membina kerja sama dalam rangka terwujudnya integrasi dan sinkronisasi kegiatan operasional KKKS • merumuskan kebijakan atas anggaran dan program kerja KKKS • mengawasi kegiatan utama operasional kontraktor KKKS • membina seluruh aset KKKS yang menjadi milik negara • melakukan koordinasi dengan pihak dan/ atau instansi terkait yang diperlukan dalam pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Berkitan dengan wewenang diatas, tujuan dan fungsi BPMIGAS sendiri adalah: BPMIGAS adalah Badan Hukum Milik Negara (BHMN) yang didirikan berdasarkan UU No. 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi dan Peraturan Pemerintah No. 42/2002 tentang Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. Sesuai amanah undang-undang, fungsi utama BPMIGAS adalah mengawasi dan mengendalikan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi sesuai dengan Kontrak Kerja Sama, agar pengambilan sumber daya alam minyak dan gas bumi memberikan manfaat dan penerimaan yang maksimal bagi Negara dan demi sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat Indonesia. Untuk melaksanakan fungsinya, BPMIGAS bertugas: • Memberikan pertimbangan kepada Menteri ESDM saat penyiapan dan penawaran wilayah kerja serta Kontrak Kerja Sama. • Melaksanakan penandatangan Kontrak Kerja Sama. • Mengkaji dan menyampaikan rencana pengembangan lapangan yang pertama kali akan diproduksikan dalam suatu wilayah kerja kepada Menteri untuk mendapatkan persetujuan. • Memberikan persetujuan rencana pengembangan lapangan lanjutan. • Memberikan persetujuan rencana kerja dan anggaran Kontraktor KKS. • Memonitor dan melaporkan kepada Menteri mengenai pelaksanaan Kontrak Kerja Sama. • Menunjuk penjual minyak bumi dan/atau gas bumi bagian Negara. dan untuk tahun 2011, BPMIGAS memiliki 3 tugas pokok yaitu: - meningkatkan produksi, - mengefisiensikan cost recovery - dan menata birokrasi BPMIGAS. Diakui adalah tidak mudah bekerja untuk mengetahui apa yang terjadi 1000 meter dibawah tanah dalam pencarian sumber migas. Sedang soal cost recovery saat ini setidaknya diawasi oleh BPK, BPKP , KPK, Kejaksaan Agung, Kepolisian, DPR, LSM maupun Inspektorat Jenderal. Membaca penjelasan diatas, jelas lembaga BPMIGAS memiliki peran penting dalam proses Enhance oil Recoveri (EOR). Kondisi terbaru BPMIGAS harus menurunkan target operasinya pada angka 945 ribu bph dari 970 yang direncanakan. Hal tersebut berdasarkan fakta yang ada di lapangan minyak. Selain itu juga dengan mempertimbangkan penurunan produksi (decline rate), dan EOR-nya (Enhance Oil Recovery), juga karena dalam waktu yang bersamaan terjadi pemeliharan lapangan yang menyebabkan sementara waktu kehilangan produksi minyak hingga 30 ribu bph yang mengharuskan terjadi shutdown di lapangan yang pasti mengganggu kinerja lapangan sekitar dua minggu. Demi meningkatkan produksi semaksimal mungkin, para KKKS (Kontraktor Kontrak Kerjasama) melakukan EOR. Dengan mendorong mereka untuk menyiapkan scenario EOR sehingga ada secondary plan-nya. Disisi lain saat ini BPMIGAS dan KKKS sedang memasuki tahap persiapan pembahasan revisi WP&B (Work Planning, and Budget) KKKS. Dari penjelasan tsb akan kelihatan berapa kira-kira angka yang dapat dicapai. Penjelasan diatas sangat jelas, BPMIGAS tidak bekerja sendiri. BPMIGAS harus melakukan koordinasi dengan banyak lembaga seperti BPK, BPKP , KPK, Kejaksaan Agung, Kepolisian, DPR, LSM dari sisi pengawasan, KKKS sebagai Kontraktor Pelaksanaan Proyek dan Pemerintah sebagai pemilik proyek. Integrasi ini harus baik dan bermanfaat dan penerimaan yang maksimal bagi Negara dan demi sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat Indonesia. Dimana manajemen proyek dalam konteks ini sangat diperlukan? Ada hal-hal yang bisa dicatat antara lain: • Perlunya melaksanakan koordinasi yang terintegrasi sehingga target WP&B (work planning and budget) bisa terrencana, termonitoring, terkontrol, terlaksana dan terselesaikan dengan baik. • Koordinasi yang dilaksanakan juga harus menjunjung tinggi asas pengambilan sumber daya alam minyak dan gas bumi memberikan manfaat dan penerimaan yang maksimal bagi Negara dan demi sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat Indonesia, atau tidak menguntungkan suatu golongan atau kepentingan On Time, On Budget dan Good Quality bukan hanya slogan yang hanya menjadi hanya sebuah statement manis tanpa ada implementasi dengan baik seperti perencanaan lingkup pekerjaan yang tidak detil, perencanaan cost yang tinggi dan jangka waktu yang sempit karena tidak bisa memprediksi pelaksanaan pekerjaan nantinya karena ketidak detilnya lingkup kerja. • Penempatan orang di posisi the right man on the right place sesuai kompetensi dan pengalaman yang dimiliki juga bisa menjadi kunci suksesnya sebuah perencanaan, karena pengalaman proyek yang dimiliki bisa membantu membuat lingkup kerja yang detail dan tentunya waktu pelaksanaan dan budget dengan mudah bisa di prediksi. Penutup selain memahami ilmu manajemen proyek itu penting, karena manajemen proyek bisa diterapkan dimana saja dalam hidup tidak hanya dalam pekerjaan. Manajemen proyek jika dilaksanakan dengan baik merupakan sebuah tuntunan agar pelaksanaan proyek dari tahap ide sampai maintenance dapat bisa terrencana, termonitoring, terkontrol, terlaksana dan terselesaikan dengan baik dengan Target atau Goals yang jelas. Dari semua itu yang perlu digaris bawahi adalah, bekerjalah secara professional dan jujur serta menjunjung tinggi asas tidak merugikan siapapun agar Indonesia kedepan bisa semakin maju dari saat ini. (•) Tentang Penulis Iwan Ratman yang lahir di Cimahi 1967 merupakan Vice Presiden Project Management BPMIGAS — Executive Agency for Oil & Gas Business Republic of Indonesia. Beliau juga merupakan member dari American Institute of Chemical Engineers (AIChE). Card No. 0090037087. Dapat dihubungi di +62 811 944 0919, e-mail: iwan. [email protected] atau [email protected].

Upload: hoangbao

Post on 06-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perspektif Efektif dan Efi sien Proyek September, 2011 ...xa.yimg.com/kq/groups/3862917/1594977972/name/jurnal_KMI_01_rev... · yang terjadi pada kasus produksi minyak. ... operasinya

Jurnal KMISeptember, 2011

Journal of the Indonesian Oil and Gas Community

Jurnal KMISekretariat: Gedung Fortuna Lantai III, Jl. Mampang Prapatan No.96, Jakarta 12790. Tlp. 021-7944942. Fax. 021-7944943. Ketua Dewan Pembina:Dr. Iwan Ratman; Ketua Harian KMI: Herry Putranto; Program Director: Vinny Gemilia; External Relation Director: Joi Surya Dharma; PR & External Relation: Justimedia Arivvati.

SAATNYA BERFIKIR KETAHANAN ENERGI NASIONALS. Herry Putranto

Masa depan energi Indonesia tidak dapat lagi bertumpu pada produksi minyak. Gas yang merupakan energi bersih akan menjadi

tumpuan bangsa ini kedepan dalam hal pendapatan bagi Negara maupun Ketahanan Energi Nasional. Hal tersebut dapat terlihat dari fakta cadangan gas yang ditemukan lebih besar ketimbang cadangan minyak baru yang ditemukan sepanjang tahun 2010 sehingga umur produksi gas akan lebih panjang ketimbang umur produksi minyak.

Sepanjang tahun 2010 terdapat penemuan cadangan gas baru yang cukup signifi kan mencapai 2,09 triliun kaki kubik sementara penemuan minyak hanya sebesar 140 juta barel saja. Sehingga status pada 1 Januari 2011, posisi cadangan terbukti maupun potensial gas di Indonesia mencapai 153,72 triliun kaki kubik dan cadangan terbukti maupun potensial minyak bumi sebesar 7,41 miliar barel.

Apabila cadangan yang ada diproduksikan dengan tingkat produksi saat ini maka cadangan minyak bumi Indonesia akan habis selama 12 tahun mendatang, sementara cadangan gas bumi Indonesia masih mampu bertahan untuk memenuhi kebutuhan hingga 46 tahun kedepan.

Puncak produksi minyak di Indonesia terjadi di tahun 1977 yang mencapai 1,5 juta barel per hari dan kemudian terus menurun sejalan dengan natural decline dimana minyak yang diproduksikan terus menerus tentunya akan habis dan menurun produksinya karena sifatnya yang tidak dapat tergantian atau depleted. Dengan fakta yang ada tersebut maka sudah saatnya bangsa ini menghentikan ketergantungannya terhadap minyak.

Selama ini ketergantungan yang demikian besar muncul karena harga BBM yang sangat murah, harga murah ini didukung asumsi cadangan dan produksi minyak Indonesia yang masih tinggi. Namun saat ini fakta menunjukkan hal yang berbeda antara situasi saat ini dan situasi di masa lalu sehingga perubahan paradigma berfi kir juga perlu dilakukan untuk memperkuat ketahanan energi bangsa Indonesia. Tidak mungkin lagi bergantung kepada minyak bumi yang semakin hari

semakin menipis cadangannya dan produksinya.

Pelajaran berharga yang patut dipetik dari masa lalu adalah, jangan lagi memanjakan diri dan bergantung terhadap harga energi yang murah. Harga energi yang murah akan memicu pemborosan dan kurangnya efi siensi. Harga gas alam yang sangat murah saat ini didalam negeri merupakan satu peringatan awal akan bahayanya penggunaan gas alam secara tidak efi sien dan pemanfaatan gas alam yang tidak maksimal. Harga gas alam yang murah ini juga dapat mengancam terhentinya eksplorasi pencarian cadangan gas baru yang pada akhirnya akan mengakibatkan produksi gas alam akan menurun seperti yang terjadi pada kasus produksi minyak. Jangan sampai apa yang kita alami dengan produksi minyak terjadi lagi pada produksi gas sebab gas akan menjadi masa depan energi Indonesia. Kita harus menjaga agar produksi gas dapat berkesinambungan sejalan dengan eksplorasi yang harus terus dilakukan guna meningkatkan cadangan gas sehingga umur produksi gas dapat kita perpanjang lebih dari 46 tahun. (•)

* Tulisan yang sama pernah di muat pada koran Harian Rakyat Merdeka tanggal 6 September 2011 dalam rangka HUT Milis Migas Indonesia ke 10.

semakin menipis cadangannya

Istim

ewa

Dari RedaksiMemasuki penghujung 2011 yang penuh dengan tantangan, kami Komunitas Migas Indonesia

terus melakukan peningkatan dari berbagai aspek, salah satunya pencerdasan masyarakat melalui jurnal KMI. Melanjutkan penerbitan jurnal yang pernah dilaksanakan pada tahun 2005 lalu, September 2011 ini kami kembali terbit untuk memberikan wadah kepada insan migas yang memiliki bakat menulis.

Melalui tulisan kita dapat menggali serta berbagi ilmu antar insan migas Indonesia baik yang berpengalaman di lapangan maupun akademisi yang terus menambah khasanah migas Indonesia. Redaksi Jurnal KMI kali ini menghadirkan wawasan seputar teknologi dan pengembangan migas Indonesia dimana jurnal ini tentunya dapat mengobati rasa haus para pembacanya.

Selamat membaca dan Salam Sejahtera!

Penulis adalah Ketua Harian Komunitas Migas Indonesia (KMI) [email protected]

Perspektif Efektif dan Efi sien Proyek Manajemen dalam Implementasi Proyek (dengan berbagai pendekatan proyek di BPMIGAS)

Slogan proyek harus on schedule, on budget dan good quality serta sesuai scope of work sepertinya perlu betul-betul di review dengan jujur pelaksanaannya.

Kalimat diatas merupakan slogan yang sudah sering digunakan di setiap perusahaan dalam mendevelop suatu project. Dalam Manajemen Proyek dikenal dengan 2 pendekatan yang digunakan dalam prosesnya yaitu pendekatan knowledge dan pendekatan proses.

Untuk pendekatan knowledge, ada 9 knowledge area yang digunakan yaitu: Integrasi, Scope, Time, Cost, Quality, Risk, HR, Procurement, Communication dan 3 tambahan knowledge area yaitu HSE, change order dan fi nancing. Sedangkan untuk pendekatan poses dikenal ada 5 tahapan proses yang harus diikuti yaitu tahap inisiasi, planning, monitoring & control, execution serta close out. 13 Knowledge dan 5 tahap project ini jika dilaksanakan dengan baik sudah 100% mengcover bagaimana kita bisa mendevelop project secara efektif dan efi sien sehingga on schedule, on budget dan good quality benar-benar dapat terlaksana.

Pendekatan manajemen proyek diatas pada pelaksanaannya memang sudah dilakukan diberbagai perusahaan dalam setiap proses pelaksanaan proyeknya, termasuk didunia Oil & Gas. Untuk Oil dan Gas sendiri, pemerintah telah mendirikan BPMIGAS sebagai lembaga pemerintah yang dibentuk sebagai pembina dan pengawas Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di dalam menjalankan kegiatan eksplorasi, eksploitasi dan pemasaran migas Indonesia sejak 16 Juli 2002.

Dalam menjalankan tugas, BPMIGAS memiliki wewenang:• membina kerja sama dalam rangka

terwujudnya integrasi dan sinkronisasi kegiatan operasional KKKS

• merumuskan kebijakan atas anggaran dan program kerja KKKS

• mengawasi kegiatan utama operasional kontraktor KKKS

• membina seluruh aset KKKS yang menjadi milik negara

• melakukan koordinasi dengan pihak dan/atau instansi terkait yang diperlukan dalam pelaksanaan Kegiatan Usaha HuluBerkitan dengan wewenang diatas, tujuan

dan fungsi BPMIGAS sendiri adalah: BPMIGAS adalah Badan Hukum Milik

Negara (BHMN) yang didirikan berdasarkan UU No. 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi dan Peraturan Pemerintah No. 42/2002 tentang Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. Sesuai amanah undang-undang, fungsi utama BPMIGAS adalah mengawasi dan mengendalikan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi sesuai dengan Kontrak Kerja Sama, agar pengambilan sumber daya alam minyak dan gas bumi memberikan manfaat dan

penerimaan yang maksimal bagi Negara dan demi sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat Indonesia.

Untuk melaksanakan fungsinya, BPMIGAS bertugas:• Memberikan pertimbangan kepada Menteri

ESDM saat penyiapan dan penawaran wilayah kerja serta Kontrak Kerja Sama.

• Melaksanakan penandatangan Kontrak Kerja Sama.

• Mengkaji dan menyampaikan rencana pengembangan lapangan yang pertama kali akan diproduksikan dalam suatu wilayah kerja kepada Menteri untuk mendapatkan persetujuan.

• Memberikan persetujuan rencana pengembangan lapangan lanjutan.

• Memberikan persetujuan rencana kerja dan anggaran Kontraktor KKS.

• Memonitor dan melaporkan kepada Menteri mengenai pelaksanaan Kontrak Kerja Sama.

• Menunjuk penjual minyak bumi dan/atau gas bumi bagian Negara. dan untuk tahun 2011, BPMIGAS memiliki 3 tugas pokok yaitu:

- meningkatkan produksi, - mengefi siensikan cost recovery - dan menata birokrasi BPMIGAS.

Diakui adalah tidak mudah bekerja untuk mengetahui apa yang terjadi 1000 meter dibawah tanah dalam pencarian sumber migas. Sedang soal cost recovery saat ini setidaknya diawasi oleh BPK, BPKP, KPK, Kejaksaan Agung, Kepolisian, DPR, LSM maupun Inspektorat Jenderal.

Membaca penjelasan diatas, jelas lembaga BPMIGAS memiliki peran penting dalam proses Enhance oil Recoveri (EOR). Kondisi terbaru BPMIGAS harus menurunkan target operasinya pada angka 945 ribu bph dari 970 yang direncanakan. Hal tersebut berdasarkan fakta yang ada di lapangan minyak. Selain itu juga dengan mempertimbangkan penurunan produksi (decline rate), dan EOR-nya (Enhance Oil Recovery), juga karena dalam waktu yang bersamaan terjadi pemeliharan lapangan yang menyebabkan sementara waktu kehilangan produksi minyak hingga 30 ribu bph yang mengharuskan terjadi shutdown di lapangan yang pasti mengganggu kinerja lapangan sekitar dua minggu.

Demi meningkatkan produksi semaksimal mungkin, para KKKS (Kontraktor Kontrak Kerjasama) melakukan EOR. Dengan mendorong mereka untuk menyiapkan scenario EOR sehingga ada secondary plan-nya. Disisi lain saat ini BPMIGAS dan KKKS sedang memasuki tahap persiapan pembahasan revisi WP&B (Work Planning, and Budget) KKKS. Dari penjelasan tsb akan kelihatan berapa kira-kira angka yang dapat dicapai.

Penjelasan diatas sangat jelas, BPMIGAS tidak bekerja sendiri. BPMIGAS harus melakukan koordinasi dengan banyak lembaga seperti BPK, BPKP, KPK, Kejaksaan Agung, Kepolisian, DPR, LSM dari sisi pengawasan, KKKS sebagai Kontraktor

Pelaksanaan Proyek dan Pemerintah sebagai pemilik proyek. Integrasi ini harus baik dan bermanfaat dan penerimaan yang maksimal bagi Negara dan demi sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat Indonesia.

Dimana manajemen proyek dalam konteks ini sangat diperlukan? Ada hal-hal yang bisa dicatat antara lain:• Perlunya melaksanakan koordinasi yang

terintegrasi sehingga target WP&B (work planning and budget) bisa terrencana, termonitoring, terkontrol, terlaksana dan terselesaikan dengan baik.

• Koordinasi yang dilaksanakan juga harus menjunjung tinggi asas pengambilan sumber daya alam minyak dan gas bumi memberikan manfaat dan penerimaan yang maksimal bagi Negara dan demi sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat Indonesia, atau tidak menguntungkan suatu golongan atau kepentingan

• On Time, On Budget dan Good Quality bukan hanya slogan yang hanya menjadi hanya sebuah statement manis tanpa ada implementasi dengan baik seperti perencanaan lingkup pekerjaan yang tidak detil, perencanaan cost yang tinggi dan jangka waktu yang sempit karena tidak bisa memprediksi pelaksanaan pekerjaan nantinya karena ketidak detilnya lingkup kerja.

• Penempatan orang di posisi the right man on the right place sesuai kompetensi dan pengalaman yang dimiliki juga bisa menjadi kunci suksesnya sebuah perencanaan, karena pengalaman proyek yang dimiliki bisa membantu membuat lingkup kerja yang detail dan tentunya waktu pelaksanaan dan budget dengan mudah bisa di prediksi.Penutup selain memahami ilmu manajemen

proyek itu penting, karena manajemen proyek bisa diterapkan dimana saja dalam hidup tidak hanya dalam pekerjaan. Manajemen proyek jika dilaksanakan dengan baik merupakan sebuah tuntunan agar pelaksanaan proyek dari tahap ide sampai maintenance dapat bisa terrencana, termonitoring, terkontrol, terlaksana dan terselesaikan dengan baik dengan Target atau Goals yang jelas.

Dari semua itu yang perlu digaris bawahi adalah, bekerjalah secara professional dan jujur serta menjunjung tinggi asas tidak merugikan siapapun agar Indonesia kedepan bisa semakin maju dari saat ini. (•)

Tentang PenulisIwan Ratman yang lahir di Cimahi 1967 merupakan Vice Presiden Project Management BPMIGAS — Executive Agency for Oil & Gas Business Republic of Indonesia. Beliau juga merupakan member dari American Institute of Chemical Engineers (AIChE). Card No. 0090037087. Dapat dihubungi di +62 811 944 0919, e-mail: [email protected] atau [email protected].

Page 2: Perspektif Efektif dan Efi sien Proyek September, 2011 ...xa.yimg.com/kq/groups/3862917/1594977972/name/jurnal_KMI_01_rev... · yang terjadi pada kasus produksi minyak. ... operasinya

ParadigmaPerkembangan pembangunan dan kemajuan perekonomian suatu daerah atau lebih luas negara Indonesia, dipengaruhi oleh ketersediaan energi listrik, berfungsi sebagai penerangan, menggerakkan mesin – mesin produksi, dan pada gilirannya akan menghasilkan suatu produk baik itu jasa atau barang, demikian pula sebaliknya pertumbuhan ekonomi masyarakat akan mempengaruhi kemampuan beli listrik masyarakat tersebut. Pertumbuhan ekonomi masyarakat ditetapkan dalam GDP sebagai satuan untuk melihat tingkat keekonomian suatu masyarakat, seperti tahun 1995 – 2003 tingkat GDP masyarakat tumbuh sebesar 7% ternyata memberikan pengaruh signifi kan terhadap demand kelistrikan (Sugiyono, 2001). Ketersediaan energi listrik berkelanjutan merupakan indikator utama peningkatan perekonomian masyarakat.

Indonesia sebagai negara pengimpor minyak tergantung kepada pergerakan harga minyak dunia, ini disebabkan karena kebutuhan BBM harus dipenuhi dari produksi luar negeri. Praktis kebutuhan BBM sebagai penggerak sistem pembangkitan sangat tergantung kepada import dari negara lain terutama OPEC dan penentuan harga minyak tidak hanya dipengaruhi oleh pasar namun juga sentimen positif terhadap minyak dunia serta kondisi geopolitik negara penghasil minyak (Amineh et al, 2007). Ketercukupan BBM untuk kebutuhan dalam negeri dipengaruhi kemampuan Indonesia membeli BBM di pasar internasional atau pasar dunia. Ketersediaan BBM di Indonesia masih tergantung terhadap pasar dunia, sehingga harga dan ketersediaan BBM di Indonesia tergantung sepenuhnya kepada

OPEC atau negara penghasil minyak lainnya, dan memberikan pengaruh cukup signifi kan bagi anggaran dan belanja negara .

Kondisi Penyediaan ListrikKondisi pemadaman listrik di Indonesia sejak 2008, disebabkan bukan hanya karena kurangnya pemeliharaan, namun juga disebabkan karena bahan bakar untuk pembangkit tidak dapat lagi disediakan karena keterbatasan pasokan dan pembelian BBM mulai menunjukkan tingkat kenaikan harga. Pembangkit listrik pada akhirnya menggunakan bahan bakar gas, namun ketersediaan gas belum dapat dipergunakan menggerakkan sepenuhnya pembangkit. Laporan subsidi listrik PLN mengalami kenaikan semula hanya dikisaran Rp 55 Triliun menjadi Rp 57,9 Triliun disebabkan tambahan Rp 2,4 Triliun untuk mengganti pasokan PLTGU Muara Tawar menggunakan BBM (RUPTL PLN 2010). Pemerintah Indonesia melalui KIB jilid II harus mengembangkan program pengurangan subsidi energi listrik dengan target tahun 2015, berdasarkan kenaikan subsidi listrik setiap tahun menyebabkan APBN semakin tahun semakin berat. Pengurangan subsidi listrik tahun 2015 akan menghasilkan pengurangan beban di APBN, dana subsidi tersebut akan dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan lain (PLN, 28 April 2010).

Teknologi pembangunan sistem pembangkit maju dengan pesat, terbukti dengan pembangunan pembangkit BBM sebagai bahan bakar mulai ditinggalkan dan beralih menggunakan batubara, gas, atau air (Sanyal, 2009). Research and Development (R&D) telah mengambil peranan mengembangkan pola

sistem pembangkitan dengan menggunakan teknologi maju. USA sebagai negara yang membutuhkan energi listrik cukup besar, telah mengembangkan sistem R&D untuk mempertahankan dan keberlangsungan energi listrik. Sistem tersebut dikemas dalam satu departemen energi, dimana akhirnya menghasilkan banyak penemuan untuk sistem pembangkitan tanpa menggunakan BBM. Kesempatan pembangunan pembangkit dengan menggunakan energi terbarukan sangat besar.

Kondisi BBM di Pasar DuniaUkuran kesejahteraan suatu negara merupakan fungsi dari ketersediaan material bahan baku , energi mempunyai bahan baku BBM, dan BBM dipergunakan untuk menggerakkan energi listrik (Klare, 2001). Negara berkemampuan militer besar (super power) atau negara mempunyai sekutu cukup besar mempunyai kesempatan lebih besar untuk mempertahankan ketersediaan energi. Kondisi dalam negeri Indonesia masih belum mencukupi berbicara di level internasional dalam jangkauan kemiliteran, sehingga sebagai pengimpor harus mencari kekuatan mendapatkan sumber energi dalam bentuk BBM, dari seluruh pasokan dunia, hal ini akan sangat mengkhawatirkan karena dengan begitu ketahanan nasional serta kemandirian bangsa akan sangat dipertaruhkan.

Energi listrik dipergunakan sehari – hari oleh masyarakat, kondisi pemadaman dan kekurangsediaan energi listrik akan menyebabkan masyarakat bergejolak, selain itu dapat memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi negara (Lovins, 1976). Pemerintah atau masyarakat pengguna energi listrik melakukan sikap antisipasi terhadap kemungkinan atau kecenderungan untuk terjadinya kekurangan energi listrik. Program jangka panjang atau jangka pendek menjadi agenda utama penyediaan energi listrik, namun terkadang hal tersebut sering diabaikan dikarenakan kurang fokus untuk membenahi penyediaan energi listrik.

Sistem pembangkitan menggunakan bahan bakar BBM sangat rentan terhadap kecenderungan untuk terjadi kelangkaan, pengalihan sistem pembangkitan menjadi modal dasar bagi negara untuk melakukan antisipasi terjadi kekurangan pasokan energi listrik (Bahgat, 2006). Sistem keamanan pasokan dari mulai bahan dasar, sistem pembangkitan, dan konsumen menjadi mata rantai untuk bahan perhatian penyelenggara negara atau pemerintah setempat melakukan antisipasi ketersediaan energi listrik.

Pasokan BBM, sebagai hasil pengolahan crude oil atau light oil, di pasar internasional dikuasai oleh OPEC sekitar 80.5% dari seluruh kebutuhan dunia tahun 2003 (Amineh et al, 2007). Produksi OPEC meningkatkan dari tahun

Pengalihan Energy Fossil Menuju Renewable Energy : Ketahanan Energi

1985 – 2000 dari sebelumnya 17% menjadi 30%. USA dan negara sekutunya berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan proteksi terhadap keberlangsungan suplai minyak ke negara – negara tersebut, dengan kekuatan militer dan penguasaan teritori, diharapkan ada keamanan untuk ketersediaan minyak (Press et al, 2009).

Negara pengekspor minyak dan gas di dunia tidak merata, hampir 2/3 produksi minyak dunia berasal dari negara – negara di Teluk Persia (Saudi Arabia, Iraq, UAE, Kuwait, dan Iran) atau dengan produksi global 2005 sebesar 1.2 Trillion bbl, dimana 902.4 billion bbl produksi OPEC dan 298.3 billion bbl bukan negara OPEC (BP 2006, BP Statistical Review of World Energy 2006). Negara di daerah Laut Kaspia seperti pecahan Uni Sovyet yaitu Azerbaizan, Kazakhstan, dan lain – lain juga mempunyai cadangan minyak (Oil Reserves) cukup signifi kan. USA atau beberapa negara di Eropa mempunyai cadangan minyak tidak sedikit. Namun masih tetap rangking no. 1 cadangan minyak terbesar adalah Arab Saudi yaitu 264.2 Billion bbl, dan rangking no. 2 adalah Iran dengan cadangan 137.5 Billion bbl (BP 2006, BP Statistical Review of World Energy 2006).

Peningkatan penggunaan minyak sebagai sumber energi utama baik untuk industri atau tenaga listrik pada dua dasawarsa terakhir meningkat sangat tajam dan hampir 40% menjadi sumber energi . Tabel I.1 menunjukkan bahwa peningkatan kebutuhan minyak sebagian besar terletak di China dengan tingkat pertumbuhan 3.8% dari tahun 2003 – 2030, sementara negara berkembang Asia yaitu sebesar 3.0%, dan Amerika ditambah US sendiri mempunyai tingkat kebutuhan sebesar 33.4 MMbbl/d dan 27.6 MMbbl/d. Melihat perkembangan pertumbuhan global minyak di tabel 1.1.1 banyak negara sudah mulai menurunkan tingkat ketergantungan terhadap minyak bumi, ini mengindikasikan bahwa ketersediaan minyak bumi tidak bisa dipertahankan terus, apabila China mulai masuk dan negara berkembang lainnya melakukan hal sama, dipastikan bahwa OPEC harus meningkatkan produksi, kepastian dan keamanan suplai minyak global.

Pengalihan Strategi Renewable Energi Ketergantungan dunia terhadap minyak sebagai bahan energi utama memang sangat besar (Hardy, 2003). Kenaikan konsumsi minyak sebagai sumber energi utama tidak hanya meletakkan USA sebagai pengimport terbesar minyak dari negara – negara OPEC atau Teluk Persia, tapi juga sebagai negara pengonsumsi terbesar. Sejak 2003, China telah mengalahkan USA untuk tingkat konsumsi minyak sebesar 45% dari seluruh kebutuhan minyak seluruh dunia di tahun 2030. Disusul kemudian dengan India sebagai negara berkembang dengan tingkat kebutuhan cukup besar hampir sebanding dengan China (Cornish, 2008). Kondisi kebutuhan dunia akan minyak semakin

Sumber : EIA, International Energy Outlook 2006

Tabel I.1 Proyeksi Kebutuhan Global Minyak dan Gas Alam

Istim

ewa

Rekan Migas,Kami mengundang seluruh anggota Komunitas Migas Indonesia (KMI) dan Milis Migas Indonesia

(MMI) untuk turut serta menyumbangkan tulisan baik berupa artikel ataupun berita untuk dimuat di

dalam newsletter edisi berikutnya.Seluruh tulisan akan dipublikasikan langsung tanpa melalui tahap edit di redaksi, karena tujuannya

adalah agar semua professional di bidang migas berani menulis dan mengemukakan pendapat.

Jika berminat, silahkan untuk mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

atau ke [email protected]. Dengan ketentuan:

1. Topik bersifat ilmiah dan bebas untuk bidang industri apapun asalkan mempunyai hubungannya

dengan bidang oil dan gas. 2. Mencantumkan sumber referensi apabila tulisan mengutip pendapat hasil karya orang lain

3. Di akhir tulisan, cantumkan biografi singkat diri anda sekaligus untuk menginformasikan keahlian

yang anda miliki, KMI ID ( jika ada), tempat bekerja, jabatan, lokasi kerja dan photo diri (ukuran

fi le maksimal 300 KB)4. Tulisan maksimal berisi tiga halaman kertas A4 atau kurang lebih 1000 – 1200 kata

5. Diketik dalam format Microsoft word document dengan menggunakan Font times news roman

dengan size 126. Boleh menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Dianjurkan menggunakan font

miring untuk kata asing bila anda menulis dalam bahasa Indonesia6. Boleh menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Dianjurkan menggunakan font

Kami mengundang seluruh anggota Komunitas Migas Indonesia (KMI) dan Milis Migas Indonesia Kami mengundang seluruh anggota Komunitas Migas Indonesia (KMI) dan Milis Migas Indonesia Kami mengundang seluruh anggota Komunitas Migas Indonesia (KMI) dan Milis Migas Indonesia

(MMI) untuk turut serta menyumbangkan tulisan baik berupa artikel ataupun berita untuk dimuat di

yang anda miliki, KMI ID ( jika ada), tempat bekerja, jabatan, lokasi kerja dan photo diri (ukuran

4. Tulisan maksimal berisi tiga halaman kertas A4 atau kurang lebih 1000 – 1200 kata

5. Diketik dalam format Microsoft word document dengan menggunakan Font times news roman

6. Boleh menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Dianjurkan menggunakan font

miring untuk kata asing bila anda menulis dalam bahasa Indonesia

4. Tulisan maksimal berisi tiga halaman kertas A4 atau kurang lebih 1000 – 1200 kata

5. Diketik dalam format Microsoft word document dengan menggunakan Font times news roman 4. Tulisan maksimal berisi tiga halaman kertas A4 atau kurang lebih 1000 – 1200 kata4. Tulisan maksimal berisi tiga halaman kertas A4 atau kurang lebih 1000 – 1200 kata

5. Diketik dalam format Microsoft word document dengan menggunakan Font times news roman

6. Boleh menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Dianjurkan menggunakan font

Kami mengundang seluruh anggota Komunitas Migas Indonesia (KMI) dan Milis Migas Indonesia

(MMI) untuk turut serta menyumbangkan tulisan baik berupa artikel ataupun berita untuk dimuat di

Seluruh tulisan akan dipublikasikan langsung tanpa melalui tahap edit di redaksi, karena tujuannya

adalah agar semua professional di bidang migas berani menulis dan mengemukakan pendapat.

Jika berminat, silahkan untuk mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

1. Topik bersifat ilmiah dan bebas untuk bidang industri apapun asalkan mempunyai hubungannya

2. Mencantumkan sumber referensi apabila tulisan mengutip pendapat hasil karya orang lain

3. Di akhir tulisan, cantumkan biografi singkat diri anda sekaligus untuk menginformasikan keahlian

yang anda miliki, KMI ID ( jika ada), tempat bekerja, jabatan, lokasi kerja dan photo diri (ukuran

Kami mengundang seluruh anggota Komunitas Migas Indonesia (KMI) dan Milis Migas Indonesia

(MMI) untuk turut serta menyumbangkan tulisan baik berupa artikel ataupun berita untuk dimuat di

dalam newsletter edisi berikutnya.Seluruh tulisan akan dipublikasikan langsung tanpa melalui tahap edit di redaksi, karena tujuannya

adalah agar semua professional di bidang migas berani menulis dan mengemukakan pendapat.

Jika berminat, silahkan untuk mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

atau ke [email protected]. Dengan ketentuan:

1. Topik bersifat ilmiah dan bebas untuk bidang industri apapun asalkan mempunyai hubungannya

dengan bidang oil dan gas. 2. Mencantumkan sumber referensi apabila tulisan mengutip pendapat hasil karya orang lain

3. Di akhir tulisan, cantumkan biografi singkat diri anda sekaligus untuk menginformasikan keahlian

yang anda miliki, KMI ID ( jika ada), tempat bekerja, jabatan, lokasi kerja dan photo diri (ukuran

adalah agar semua professional di bidang migas berani menulis dan mengemukakan pendapat.

Jika berminat, silahkan untuk mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

1. Topik bersifat ilmiah dan bebas untuk bidang industri apapun asalkan mempunyai hubungannya

2. Mencantumkan sumber referensi apabila tulisan mengutip pendapat hasil karya orang lain

3. Di akhir tulisan, cantumkan biografi singkat diri anda sekaligus untuk menginformasikan keahlian

yang anda miliki, KMI ID ( jika ada), tempat bekerja, jabatan, lokasi kerja dan photo diri (ukuran

1. Topik bersifat ilmiah dan bebas untuk bidang industri apapun asalkan mempunyai hubungannya

yang anda miliki, KMI ID ( jika ada), tempat bekerja, jabatan, lokasi kerja dan photo diri (ukuran

Seluruh tulisan akan dipublikasikan langsung tanpa melalui tahap edit di redaksi, karena tujuannya

adalah agar semua professional di bidang migas berani menulis dan mengemukakan pendapat.

Kami mengundang seluruh anggota Komunitas Migas Indonesia (KMI) dan Milis Migas Indonesia

(MMI) untuk turut serta menyumbangkan tulisan baik berupa artikel ataupun berita untuk dimuat di

dalam newsletter edisi berikutnya.dalam newsletter edisi berikutnya.(MMI) untuk turut serta menyumbangkan tulisan baik berupa artikel ataupun berita untuk dimuat di

dalam newsletter edisi berikutnya.dalam newsletter edisi berikutnya.dalam newsletter edisi berikutnya.dalam newsletter edisi berikutnya.Seluruh tulisan akan dipublikasikan langsung tanpa melalui tahap edit di redaksi, karena tujuannya

adalah agar semua professional di bidang migas berani menulis dan mengemukakan pendapat.

Jika berminat, silahkan untuk mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

atau ke [email protected]. Dengan ketentuan:

1. Topik bersifat ilmiah dan bebas untuk bidang industri apapun asalkan mempunyai hubungannya

dengan bidang oil dan gas. 2. Mencantumkan sumber referensi apabila tulisan mengutip pendapat hasil karya orang lain

3. Di akhir tulisan, cantumkan biografi singkat diri anda sekaligus untuk menginformasikan keahlian

yang anda miliki, KMI ID ( jika ada), tempat bekerja, jabatan, lokasi kerja dan photo diri (ukuran

Tentang PenulisMuhammad Ade Irfan,

menamatkan S2 di UGM Jogjakarta. Beliau sekarang

berkarya di PT AP12A sebagai Operation Manager.

besar dan tingkat ketergantungannya juga semakin tinggi kepada OPEC untuk terus berproduksi, dapat diambil benang merah bahwa kelangkaan sumber daya minyak hanya tinggal menunggu waktu saja. Harga minyak antara tahun 1880 – 1920 ada dikisaran US$ 10 – 20/bbl, sementara antara tahun 1920 – 1960 harga minyak di kisaran US$ 10/bbl. Mulai tahun 1970 harga minyak melambung US$ 70/bbl selama revolusi Iraq, sempat menyentuh US$ 20/bbl setelah Iran mengalahkan Iraq dan di level US$ 30/bbl tahun 2000, harga minyak akan terus turun naik dan berubah – ubah banyak disebabkan oleh perubahan geopolitik didaerah Teluk Persia (Iraq, Iran, Kuwait, UEA, dan Saudi Arabia).

Kesadaran untuk mempertahankan kelangsungan hidup menjadi hak asasi setiap umat manusia. Penggunaan fossil fuels sebagai energi utama industri, listrik, dan kebutuhan

domestik ternyata membuat kehidupan manusia menjadi kurang nyaman dan aman, ada dampak negatif dari energi fossil sebagai energi utama. Salah satu adalah munculnya global warming dan perubahan iklim. Sehingga muncul Kyoto Protokol sebagai solusi untuk menghindari terjadinya dampak emisi gas buang disebabkan penggunaan fossil fuels (Murdiyarso, 2004). Indonesia melakukan ratifi kasi pada 16 Februari 2005, dengan melakukan ratifi kasi maka Indonesia akan melakukan banyak program, salah satunya adalah pemberlakuan CDM (Clean Development Mechanism) yaitu pembangunan pembangkit

menggunakan energi terbarukan, diantaranya : Hydro Energy (Pembangkit Listrik Tenaga Air) dan Geothermal (Pembangkit Panas Bumi). Pembangunan pembangkit menggunakan energi terbarukan bertujuan untuk mengurangi emisi gas buang. Emisi gas buang tersebut dihasilkan dari pemakaian minyak bumi, batu bara, dan gas alam dimana seluruh dunia menggunakan sejumlah 88% dari kebutuhan global, dan dari jumlah tersebut sebagian besar adalah minyak bumi (Lesmana, 2007).

Our Sponsor: