bupati pontianakpontianak.bpk.go.id/wp-content/uploads/2015/10/no.19-thn-2013.pdfpelayanan...

12
BUPA T I PONT I AN AK PE RA T UR A N BUP A T I PONT I AN A K NOMOR 19 TA HUN 2013 T ENT ANG P E MANF A TA A N D A NA J A MK ES MAS DI P US KE S M AS DA N R S UD DE NG A N ST A T U S NON BL UD DE NGA N RAHMA T T UHAN YA NG MAH A ES A B U P A T I P ON T IAN AK, Me n i mb an g : a . b a h wa P e n g e l o la an dan a J a m k es ma s d i Pe l a y a n a n d a s ar di l a ku k a n o l eh Di n a s Kes e h a t an Kab u p a t e n , s e d a n g k a n u n tu k pe l a y an a n t i n g k a t l an j u t an ( ru j uk an ) d i l a ku k a n o l e h Ru ma h Sa k i t d a l a m r a n gk a me mp e r c e p at pe n c a p ai a n Mi l e n i u m De v e l o p me n t Goal s ; b. b a h w a u n t u k me n i n g k a t k a n m ut u d a n ja n gk a u a n pe l a y an a n k es e ha t a n, s a s a r a n p r o g r a m, a k u n t a b il i t a s, efe k t i fi t a s, e f i s i e n pe n g e l o l a a n k e u a n g a n d i P us k es ma s d a n j ari n g an ny a , s e r t a d i R u ma h Sa k i t be r da s a r k an P e r at u r an Me n t e ri K es e hat an No mo r 40 T a h u n 2012 t e n t an g Ped o man Pe l ak s a n a a n J a m k es ma s, ma k a me k a n i s me pe ma n fa at a n d a na J a m k es ma s h a ru s d i b u at k a n atu r an y a n g je l a s ; c. b ah w a b e r d a s a rk a n pe r ti m b a n g a n s e b a g a i man a d i mak s u d d ala m hu r u f a d an hu ru f b, pe r l u m e n e tap k an P e r at ur an Bup at i P o n t i an ak ; Me n g i n g a t : 1. U n d a n g- Un d an g No mo r 27 T a h u n 1959 t e n t an g Pe ne t ap an U n d a n g - Un d a n g Da r u r a t No mo r 3 T ahu n 1953 t e n t an g P e rp an ja n g a n P e m be n t u k a n Da e r a h T i n gk at I I d i Ka l i man t an ( Le m b ar an Ne g a r a Re p u b l i k I n d o n es i a T ah u n 1953 No mo r 9, T a mb a h a n Le m ba r a n Ne g a r a R e p u b li k I n d o nes i a No mo r 35 2 ) s eba g a i Un d a n g - Un da n g ( T a mba ha n L e mba r a n Ne g a r a T a hu n 1959 No mor 7 2, T amba h an L e mba r an Ne g ar a R e p u b l i k I n d o n es i a No mo r 1820 ); 2. U n d an g - Un dan g No mo r 28 T a h u n 1999 t e n t a n g Pe ny e l e n gg a r a an Ne g a r a y ang Be r si h da n Beba s d a r i Ko rups i , Ko lus i d an Ne p o tis me ( Le mbar an Ne g a r a Re p u bli k I n d o n es i a T a h u n 1999 No mo r 75, T am ba h a n Le mba r an Ne g ar a R e p u b l i k I n d o n es i a No mo r 3851);

Upload: duongngoc

Post on 02-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BUPATI PONTIANAK

PERATURAN BUPATI PONTIANAK

NOMOR 19 TAHUN 2013

TENTANG

PEMANFATAAN DANA JAMKESMAS

DI PUSKESMAS DAN RSUD DENGAN STATUS NON BLUD

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PONTIANAK,

Menimbang: a. bahwa Pengelolaan dana Jamkesmas di Pelayanandasar dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten,sedangkan untuk pelayanan tingkat lanjutan (rujukan)dilakukan oleh Rumah Sakit dalam rangkamempercepat pencapaian Milenium DevelopmentGoals;

b. bahwa untuk meningkatkan mutu dan jangkauanpelayanan kesehatan, sasaran program, akuntabilitas,

efektifitas, efisien pengelolaan keuangan di Puskesmasdan jaringannya, serta di Rumah Sakit berdasarkanPeraturan Menteri Kesehatan Nomor 40 Tahun 2012

tentang Pedoman Pelaksanaan Jamkesmas, makamekanisme pemanfaatan dana Jamkesmas harusdibuatkan aturan yang jelas;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu

menetapkan Peraturan Bupati Pontianak;

Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang

Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3Tahun 1953 tentang Perpanjangan Pembentukan

Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 352)sebagai Undang-Undang (Tambahan Lembaran NegaraTahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 1820);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentangPenyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dariKorupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara (Lembaran Negara RepublicIndonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentangPerbendaharaan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentangPemeriksaan Pengelolaan dan TanggungjawabKeuangan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhirdengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4438);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentangPerimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat danPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

8. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem

Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 150, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456);

9. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang

Kementerian Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);

10.Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang PajakDaerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5049);

11.Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang-Kesehatan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

12.Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2010 tentang

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun

Anggaran 2011 (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2010 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5167);

13.Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5234);

14.Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentangPengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4502);

15.Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang

Dana Perimbangan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

16.Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4578);

17.Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentangPelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4614);

18.Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentangPembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

19.Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentangOrganisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

20.Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentangStandar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5165);

21.Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentangPengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimanatelah diubah beberapa kali terakhir dengan PeraturanPresiden Nomor 70 Tahun 2012;

22.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerahsebagaimana telah diubah dengan Peraturan MenteriDalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentangPerubahan Atas Peraturan Menteri Dalam NegeriNomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman PengelolaanKeuangan Daerah;

23.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 40 Tahun 2012

tentang Pedoman Pelaksanaan Program JaminanKesehatan Masyarakat;

24.Peraturan Daerah Kabupaten Pontianak Nomor 1Tahun 2010 tentang Pembentukan dan SusunanOrganisasi Perangkat Daerah Kabupaten Pontianak

(Lembaran Daerah Tahun 2010 Nomor 1);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI PONTIANAK TENTANGPEMANFAATAN DANA JAMKESMAS DI PUSKESMASDAN RSUD DENGAN STATUS NON BLUD.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati Pontianak ini yang di maksud dengan :

1. Bupati adalah Bupati Pontianak.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat daerah sebagaiUnsur Penyelenggara Pemerintah Daerah.

3. Kepala Dinas Kesehatan adalah Kepala Dinas Kesehatan KabupatenPontianak.

4. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah adalah Direktur Rumah SakitUmum Daerah Dokter Rubini Mempawah.

5. Kepala Puskesmas adalah Kepala Puskesmas Unit Pelaksana TeknisDinas Kesehatan Kabupaten Pontianak.

5. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) adalah sarana pelayanankesehatan tingkat lanjut (rujukan) yang digunakan untukmemberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan sifatpelayanan spesialistik.

7. Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) adalah saranspelayanan kesehatan dasar yang dipergunakan untuk memberikarpelayanan kesehatan kepada masyarakat, yang terdiri dar:puskesmas rawat jalan, puskesmas rawat inap, puskesmas keliling.dan puskesmas pembantu.

8. Pelayanan Kesehatan adalah segala kegiatan pelayanan kesehatanyang diberikan kepada seseorang dalam rangka observasi,penegakan diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik ataupelayanan kesehatan lainnya oleh Tenaga Medik, Tenaga Paramedikdan atau Non Medik.

9. Pelayanan Rawat Jalan adalah Pelayanan Kepada Pasien untukObservasi, diagnosis, Pengobatan, Rehabilitas Medik dan PelayananKesehatan lainnya.

10.Pelayanan Rawat Inap adalah Pelayanan Kepada Pasien yang hamsdi inapkan untuk dilakukan Observasi, Diagnosis, Pengobatan,Rehabilitasi Medik dan Pelaayanan Kesehatan Lainnya.

11.Pelayanan Rawat Darurat adalah Pelayanan kesehatan yangmemerlukan tindakan segera yang harus diberikan untukmencegah/menanggulangi resiko kematian atau cacat.

12.Plan of Action (POA) adalah rencana kerja yang dibuat olehPuskesmas untuk acuan pengajuan kebutuhan biaya.

13.Jamkesmas adalah Jaminan Kesehatan Masyarakat khususnyamasyarakat miskin.

BAB II

PENYALURAN DANA PELAYANAN KESEHATAN

Pasal2

(1)Dana Pelayanan Kesehatan program Jamkesmas (Jaminan

Kesehatan Masyarakat) di Puskesmas dan di Rumah Sakitterintegrasi secara utuh dengan dana Jampersal (JaminanPersalinan)

(2)Dana untuk pelayanan dasar di Puskesmas disalurkan secara

langsung dari rekening kas negara ke rekening giro atas namaDinas Kesehatan Kabupaten Pontianak dan dana untuk pelayananlanjutan disalurkan langsung ke rekening giro atas nama RSUDdr. Rubini Mempawah.

(3)Penyaluran dana ke Dinas Kesehatan Kabupaten dan RSUDdilakukan secara bertahap berdasarkan Surat Keputusan Direktur

Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan yangmencantumkan alokasi rekening Dinas Kesehatan Kabupaten danRSUD beserta besaran dana yang diterima.

(4) Pengaturan lebih rinci tentang penyaluran, pemanfaatan dan

pertanggungjawaban dana Jamkesmas di Puskesmas dan

jaringannya serta di RSUD diatur lebih lanjut dalam petunjukteknis tersendiri melalui Peraturan Menteri Kesehatan yangmerupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari pedomanpelaksanaan Program Jamkesmas.

BAB III

PENGELOLAAN DANA

(PENERIMAAN, PENCAIRAN, dan PEMANFAATAN)

Bagian Kesatu

Dinas Kesehatan Kabupaten Pontianak dan RSUD dr. Rubini

Pasal 3

(1)Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten menunjuk dan menetapkan

satu orang bendahara sebagai pengelola keuangan danaJamkesmas, dan membuka rekening bank atas nama DinasKesehatan Kabupaten Pontianak, serta Direktur RSUD dr. RubiniMempawah menetapkan satu orang bendahara sebagai pengelolakeuangan dana Jamkesmas, dan membuka rekening bank atasnama RSUD dr. Rubini Mempawah untuk menerima danaJamkesmas yang telah disalurkan dari Pusat.

(2)Tim Pengelola Jamkesmas Kabupaten membuat inventarisasi Plan

Of Action (POA) dan Klaim yang diajukan oleh Puskesmas sertarencana pencairan dana pelayanan kesehatan.

(3)Tim Pengelola jamkesmas melakukan telaah dan verifikasiterhadap Plan Of Action (POA) dan Klaim yang diajukan olehPuskesmas dan Klaim yang diajukan oleh Fasilitas Kesehatanswasta.

(4)Pembayaran atas Klaim sebagaimana dimaksud pada ayat (2) danayat (3) dilakukan berdasarkan hasil verifikasi yang telahdisetujui.

(5)Verifikasi yang dilakukan Tim Pengelola Jamkesmas Kabupatenmencakup :

a.Kesesuaian realisasi pelayanan dan besaran tarif Jamkesmasberdasarkan Peraturan Bupati Pontianak Nomor 8 Tahun 2013tentang Peninjauan Tarif Retribusi Pelayanan Kesehatan Perda

Nomor 7 Tahun 2012 yang berlaku di Kabupaten Pontianaksebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri KesehatanRepublik Indonesia Nomor 40 Tahun 2012 tentang PedomanPelaksanaan Program Jamkesmas;

b.Pengecekan Klaim dari Fasilitas Kesehatan yang memberikanpelayanan bagi peserta Jamkesmas beserta buktipendukungnya;

c.Melakukan kunjungan ke lapangan untuk pengecekankesesuaian dengan kondisi sebenarnya bila diperlukan;

d.Memberikan rekomendasi dan laporan kepada Kepala DinasKesehatan Kabupaten Pontianak setiap bulan yang akandijadikan laporan pertanggungjawaban keuangan ke Pusat.

(6)Penanggungjawab keuangan sebagai pengelola keuangan yangditunjuk harus memiliki catatan kas masuk dan keluar untuk

mencatat setiap uang masuk dan keluar dari kas yang terpisahdengan sumber pembiayaan yang lain, dan pembukuan terbukabagi pengawas intern (Inspektorat Jenderal Kementerian

Kesehatan Repubublik Indonesia dan BPKP) maupun eksternal(BPK) setelah memperoleh izin Kepala Dinas Kesehatan Kabupatendan Direktur RSUD dr. Rubini.

(7)Seluruh berkas dan bukti-bukti (POA, Kwitansi, Klaim besertabukti pendukung lainnya) disimpan di Dinas KesehatanKabupaten dan RSUD dr. Rubini Mempawah sebagai dokumenpertanggungjawaban.

(8)Tim Pengelola Jamkesmas membuat dan mengirimkan laporan kePusat yang berkenaan dengan rekapitulasi realisasi penggunaandana pelayanan Jamkesmas yang telah dibayarkan ke Puskesmas

Bagian Kedua

Puskesmas dan RSUD

Pasal 4

(1)Puskesmas membuat Plan Of Action (POA) Jamkesmas sebagaiacuan rencana kerja Puskesmas dan jaringannya dalammemberikan pelayanan kesehatan perorangan pesertaJamkesmas baik didalam maupun diluar gedung. PengusulanPOA dapat dilakukan perbulan, sedangkan pencairan danadapat dilakukan perbulan, perdua bulanan atau pertigabulanan disesuaikan dengan kebijakan Kepala DinasKesehatan Kabupaten dengan pertimbangan kesulitan-kesulitan Puskesmas.

(2)Pencairan dan pembayaran biaya pelayanan kesehatan yang

telah dikeluarkan didasarkan pada :

a. Plan Of Action (POA) dan Klaim dari Puskesmas;

b. Klaim dari Faskes tingkat lanjut (RSUD) berdasarkansoftware INA-CBGs;

c. Dana yang telah diklaim dari Puskesmas dan RSUD denganstatus Non BLUD seluruhnya harus di setor ke Kas Daerah;

(3)Puskesmas dan RSUD yang belum menerapkan PPK-BLUD,

maka untuk penggunaan dan pemanfaatan dana apabilapendapatan tersebut telah disetor ke kas daerah dapatditempuh langkah-langkah sebagai berikut:

a. Dana yang telah disetorkan ke Kas Daerah dapatdimanfaatkan oleh Puskesmas sesuai peraturanperundang-undangan, yakni sesuai Mata Anggaran

Kegiatan (MAK) yang telah dianggarkan dalam APBD;

b. Pemanfaatan dana tersebut sebagaimana dimaksud pada

ayat (3) butir a termasuk untuk Honor Tenaga Ahli PemberiPelayanan Kesehatan, pembelian barang habis pakai dankebutuhan operasional lainnya tercantum dalam PeraturanDaerah tentang APBD dan Peraturan Kepala Daerahtentang Penjabaran APBD serta RKA dan DPA DinasKesehatan Kabupaten untuk Puskesmas dan Jaringannya

serta RKA dan DPA Rumah Sakit untuk RSUD;

c. Untuk Daerah yang belum mencantumkan dalamPeraturan Daerah tentang APBD dan Peraturan KepalaDaerah tentang Penjabaran APBD serta RKA dan DPA DinasKesehatan Kabupaten untuk Puskesmas, RKA dan DPARSUD Pelayanan Jamkesmas dapat dilakukan setelah

menyusun program dan kegiatan yang mendapatpersetujuan Kepala Daerah dalam bentuk Peraturan KepalaDaerah. Peraturan Kepala Daerah tersebut antara lain

memuat:

1. Belanja untuk Jasa Pelayanan dan kegiatan operasionallainnya.

2. Jasa pelayanan (Honor Tenaga Ahli Pemberi PelayananKesehatan) dimaksud dibayarkan minimal sebesar 50%dari pendapatan pelayanan kesehatan dasar program

Jamkesmas sebagaimana diatur dalam PeraturanMenteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 40 Tahun

2012 tentang Pedoman Pelaksanaan ProgramJamkesmas.

3. Sedangkan Jasa Pelayanan (Honor Tenaga Ahli Pemberi

Pelayanan Kesehatan di RSUD setinggi-tingginya 44%atas biaya pelayanan kesehatan yang telah dilakukan.

4. Tujuan pemberian jasa pelayanan adalah agar terjadiakselerasi tujuan program dan tujuan MDG's terutamapencapaian penurunan angka kematian sertapenurunan angka gizi buruk.

(4) Sisa dana pada rekening Dinas Kesehatan KabupatenPontianak dan pada rekening RSUD dr. Rubini Mempawah

yang tidak digunakan/tidak terserap sampai dengan akhirtahun anggaran harus disetor kembali ke Kas Negara, sesuaidengan peraturan yang berlaku.

Bagian ketiga

Pasal5

Dalam rangka menetapkan penerima dan besaran pembayaranhonor/jasa tenaga ahli pemberi pelayanan kesehatan sebagaimana

termaktub pada Bab III bagian kedua pasal 4 ayat (2) butir c dan ayat(3), maka Kepala Daerah mendelegasikan kewenangannya kepada

Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yakni Kepala DinasKesehatan Kabupaten Pontianak dan Direktur RSUD dr. RubiniMernpawah untuk membuat Surat Keputusan Penetapan tersebut.

BAB IV

KETENTUAN PENUTUP

Peraturan Bupati ini raulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita DaerahKabupaten Pontianak.

Ditetapkan fai Merapawahpadatanggal |a4 - ^ - 2013

Diundangkan tiiflenjipada tanggaU.2t5.rfSEKRtlTARIS DAEHfH f .feu ATEN PONTIANAK

@ypmtafUAKTAHUH ..&/..@@ NOMOR . 4r

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN BUPATI PONTIANAK

NOMOR I ̂ TAHUN 2013

TENTANG

PEMANFAATAN DANA JAMKESMAS

DI PUSKESMAS DAN RSUD DENGAN STATUS NON BLUD

1. UMUM

Deklaxasi Universal Hak Azasi Manusia oleh PerserikatanBangsa Bangsa (PBB) Tahun 1948 (Indonesia ikutmenandatanganinya) dan Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945 pada Pasal 28 H, menetapkan bahwakesehatan adalah hak dasar setiap individu dan semua warga negaraberhak mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk masyarakatmiskin, yang dalam implementasinya dilaksanakan secara bertahapsesuai kemampuan keuangan Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

Berdasarkan konstitusi dan Undang-Undang tersebut,Kementerian Kesehatan sejak tahun 2005 telah melaksanakanprogram jaminan kesehatan sosial, dimulai dengan program Jaminan

Pemeliharaan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin (JPKMM) atau lebihdikenal dengan program Askeskin (2005-2007) yang kemudianberubah nama menjadi program Jaminan Kesehatan Masyarakat(Jamkesmas) sejak tahun 2008 sampai dengan sekarang.JPKMM/Askeskin, maupun Jamkesmas kesemuanya memiliki tujuanyang sama yaitu melaksanakan penjaminan pelayanan kesehatanterhadap masyarakat miskin dan tidak mampu dengan menggunakanprinsip asuransi kesehatan sosial.

Pelaksanaan program Jamkesmas mengikuti prinsip-prinsippenyelenggaraan sebagaimana yang diatur dalam UU SJSN, yaitudikelola secara nasional, nirlaba,-portabilitas, transparan, efisien danefektif.

Pelaksanaan program Jamkesmas tersebut merupakan upayauntuk menjaga kesinambungan pelayanan kesehatan bagimasyarakat miskin dan tidak mampu yang merupakan masa transisisampai dengan diserahkannya program jaminan kesehatan kepadaBadan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sesuai UUNomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

Pelaksanaan program Jamkesmas tahun 2012 dilaksanakandengan beberapa penyempurnaan pada aspek kepesertaan,pelayanan, pendanaan dan pengorganisasian. Pada aspekkepesertaan, data yang akan digunakan bersumber dari basis dataterpadu Tim Nasional Percepatan PenanggulanganKemiskinan (TNP2K) yang berlaku setelah peserta menerima kartuJamkesmas yang baru.

Dalam upaya penataan penyelenggaraan Jamkesmas denganlebih baik, khususnya dalam pengelolaan pendanaan, tahun 2011dilakukan penyempurnaan pengelolaan dana secara terintegrasi danmenyeluruh dalam satu pengelolaan oleh Tim Pengelola. Adapun tatalaksana pendanaan meliputi: Ketentuan Umum, Sumber dan AlokasiPendanaan, Lingkup Pendanaan, Penyaluran Dana, dan PengelolaanDana.

Dana yang telah menjadi pendapatan fasilitas kesehatanpemerintah baik fasilitas kesehatan tingkat pertama/dasar maupunfasilitas kesehatan tingkat lanjutan/rujukan, mengikuti ketentuanperundangan yang berlaku/tata kelola keuangan daerah danpengaturannya bergantung pada status fasilitas kesehatan tersebutapakah BLU/BLUD atau non BLU/BLUD.

Untuk fasilitas kesehatan pemerintah daerah yang belummenerapkan PPK-BLUD, maka penerimaan dari fasilitas kesehatanmerupakan pendapatan daerah dan wajib disetorkan ke kas daerah.Untuk itu, baik pendapatan maupun penggunaannya wajib masukdalam Peraturan Daerah tentang APBD atau Perubahan APBD tahunanggaran berkenaan.

][I.PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup Jelas

Pasal 2

Cukup Jelas

Pasal 3

Cukup Jelas

Pasal 4

Cukup Jelas

Pasal 5

Cukup Jelas