perseptor demam typhoid dan adb

21
DEMAM TIFOID & ANEMIA DEFISIENSI BESI STATUS PERSEPTORAN ILMU KESEHATAN ANAK RS DUSTIRA / FAKULTAS KEDOKTERAN UNJANI ANAMNESIS (Alloanamnesa tgl 30 September 2013 ) A. KETERANGAN UMUM Nama Penderita : An. Tiara Nur F. Jenis kelamin : Perempuan Tempat/Tanggal Lahir : Banjar, 7 Januari 2009 Umur : 4,5 tahun Alamat : Asrama Yon Armed 4 Kebun Rumput Cimahi Kiriman dari : Poliklinik Anak RS Dustira Dengan diagnosis : Typhoid fever + Susp. Anemia Defisiensi Besi AYAH : Nama : Tn. Sardi Umur : 34 tahun Pendidikan : SMK Pekerjaan : Tentara Penghasilan : Rp.1500.000/bulan 1

Upload: cempaka11

Post on 27-Oct-2015

39 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perseptor Demam Typhoid Dan Adb

DEMAM TIFOID & ANEMIADEFISIENSI BESI

STATUS PERSEPTORAN

ILMU KESEHATAN ANAK

RS DUSTIRA / FAKULTAS KEDOKTERAN UNJANI

ANAMNESIS (Alloanamnesa tgl 30 September 2013 )

A. KETERANGAN UMUM

Nama Penderita : An. Tiara Nur F.

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Banjar, 7 Januari 2009

Umur : 4,5 tahun

Alamat : Asrama Yon Armed 4 Kebun Rumput Cimahi

Kiriman dari : Poliklinik Anak RS Dustira

Dengan diagnosis : Typhoid fever + Susp. Anemia Defisiensi Besi

AYAH : Nama : Tn. Sardi

Umur : 34 tahun

Pendidikan : SMK

Pekerjaan : Tentara

Penghasilan : Rp.1500.000/bulan

IBU : Nama : Ny. Hartini

Umur : 30 tahun

Pendidikan : SMK

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Penghasilan : Rp. -

Tgl. Masuk : 23 Setember 2013

1

Page 2: Perseptor Demam Typhoid Dan Adb

Tgl. Pemeriksaan : 30 September2013

B. KELUHAN UTAMA :

Panas badan

C. ANAMNESIS KHUSUS :

Sejak 2 minggu yang lalu panas dirasakan mendadak dan naik turun. Panas

badan terutama dirasakan pada sore hingga malam hari dan dirasakan sedikit

menurun pada pagi dan siang harinya.

D. ANAMNESIS UMUM

Keluhan panas badan disertai dengan nyeri kepala, nyeri perut, dan batuk

berdahak berwarna putih yang timbul sejak hari pertama panas. Satu hari sebelum

masuk Rumah Sakit Dustira keluhan mual dan muntah diakui 2 sampai 3 kali

yang berisi makanan dan dahak.

Keluhan panas disertai dengan adanya keluhan belum BAB sebelum

masuk rumah sakit (biasanya penderita BAB setiap hari). BAK tidak ada keluhan.

Keluhan panas badan tidak didahului dengan menggigil dan berkeringat

banyak sesudahnya. Riwayat bepergian ke daerah endemis malaria tidak ada.

Keluhan panas badan tidak disertai dengan batuk–batuk lama lebih dari 3

minggu, penurunan berat badan drastis, dan berkeringat malam. Riwayat kontak

dengan penderita dewasa yang batuk-batuk lama atau batuk berdarah tidak ada.

Saat usia 5 tahun, penderita mengalami keluhan panas badan yang naik

turun dan sampai dirawat di Rumah Sakit Dustira.

RIWAYAT PENGOBATAN

Pada awal terjadi panas, penderita dibawa ke puskesmas oleh ibunya dan

diberi obat amoxilin dan paracetamol. Keluhan panas badan sempat turun tetapi

naik kembali. Hari ke 13 demam, penderita dibawa ke UGD RS Dustira dan

disarankan untuk dirawat.

2

Page 3: Perseptor Demam Typhoid Dan Adb

E. ANAMNESIS TAMBAHAN

1. RIWAYAT IMUNISASI

Nama Dasar (bulan) Ulangan (tahun)

BCG 2

Hepatitis B 0 1 6

Polio 0 2 4 6 3 6

DTP 2 4 6 2 5

Campak 9 6

Imunisasi dasar dan ulangan lengkap menurut usia penderita

2. KEADAAN KESEHATAN

Ayah : Sehat

Ibu : Sehat

Saudara : Sehat

3. KEPANDAIAN

4. Berbalik : Usia 3 bulan

5. Duduk tanpa bantuan : Usia 4 bulan

6. Duduk tanpa pegangan : Usia 6 bulan

7. Bicara 1 kata : Usia 3 bulan

8. Bicara 1 kalimat : Usia 1 tahun

9. Berjalan 1 tangan dipegang : Usia 10 bulan

10. Berjalan tanpa dipegang : Usia 1 tahun

11. Sekolah : PAUD kelas B

12. Membaca : Pasien sudah mulai dapat mengeja

bacaan

13. Menulis : Pasien sudah dapat menulis angka

dan huruf-huruf.

3

Page 4: Perseptor Demam Typhoid Dan Adb

14. GIGI GELIGI

VII VI V IV III II I I II III IV V VI VII

VII VI V IV III II I I II III IV V VI VII

15. MAKANAN

UMUR JENIS MAKANANKUALITAS KUANTITAS

0 – 4 Bulan ASI Eksklusif Cukup On demand

4 - 8 BulanASI

Bubur susu

Cukup

Cukup

On demand

4 x

8 - 18 bulanASI

nasi tim

Cukup

Cukup

3 x

2 x

18 bulan –

3 tahun

ASI

Nasi

Cukup

Cukup2-3 x

3 tahun -

sekarang

Nasi

Makanan selingan

Cukup

Cukup

3 x

2-3 x

Kualitas dan kuantitas makanan cukup menurut usia penderita

16. PENYAKIT YANG SUDAH DIALAMI (Beri tanda V pada yang

dialami)

Campak Diare Asma

Batuk rejan Demam Tifoid Eksim

DBD Kuning Kaligata

Dif teri Cacar Batuk pilek

Tetanus Kejang

4

X = tanggalO = caries

Page 5: Perseptor Demam Typhoid Dan Adb

PEMERIKSAAN FISIK

1. PENGUKURAN

Umur : 4,5 tahun

Berat Badan : 15 Kg

Panjang Tinggi Badan : 109 cm

Status Gizi : normal (Z-Score)

TANDA VITAL

Tekanan Darah : 100/60 mmHg

Nadi : 86 x/menit, regular, equal, isi cukup

Respirasi : 26 x/menit.

Tipe : thoracoabdominal

Suhu : 36,5 C

KEADAAN UMUM

Keadaan sakit : Ringan

Kesadaran : Composmentis

2. PEMERIKSAAN KHUSUS

1. KEPALA

Bentuk Kepala : simetris normocephal

Rambut : Tidak ada kelainan

Mata : Sklera : Ikterik -/-

Konjungtiva : Anemis +/+

5

Page 6: Perseptor Demam Typhoid Dan Adb

Pupil : Bulat isokhor

THT : Hidung : PCH (-)

Telinga : Tidak ada kelainan

Tenggorokan : Tonsil T1 – T1 tenang

Faring hiperemis (-)

Mulut : Bibir : Tidak ada kelainan

Lidah : Tidak ada kelainan

Langit-langit : Tidak ada kelainan

2. LEHER

KGB : Tidak teraba membesar

Kaku Kuduk : Tidak ada

Lain-lain : Tidak ada

3. THORAX

a. Dinding Thorax/Paru

Depan

Inspeksi : Bentuk dan gerak simetris

Palpasi : Vokal fremitus kanan = kiri

Perkusi : Sonor kanan = kiri

Auskultasi : VBS kanan = kiri

Ronkhi -/- Wheezing -/-

Belakang Inspeksi : Bentuk dan gerak simetris

Rose spot (-)

Palpasi : Vokal fremitus kanan = kiri

Perkusi : Sonor kanan = kiri

Auskultasi : VBS kanan = kiri

Ronkhi -/- Wheezing -/-

b. Jantung

Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat

6

R L

L R

R L

Page 7: Perseptor Demam Typhoid Dan Adb

Palpasi : Ictus cordis teraba di ics V

linea midclavicularis sinistra

Perkusi : batas jantung dalam batas normal

Auskultasi : Bunyi Jantung I dan II murni reguler

Bunyi Jantung tambahan tidak ada

4. ABDOMEN

Inspeksi : Datar

Palpasi : Lembut, NT (+) a/r epigastrium,

Hepar : tidak teraba

Lien : Tidak teraba

Perkusi : Tympani

Auskultasi : Bising usus (+) normal

5. Anggota Gerak

Atas : tidak ada kelainan

Sendi : tidak ada kelainan

Otot : tidak ada kelainan

Bawah : tidak ada kelainan

Sendi : tidak ada kelainan

Otot : tidak ada kelainan

6. GENITALIA

Jenis Kelamin : Perempuan

Kelainan : Tidak dilakukan pemeriksaan

7. SUSUNAN SARAF

Refleks : Refleks cahaya (pupil) : +/+

Refleks kornea : +/+

Rangsang Meningen : Kaku kuduk : (-)

Brudzinksy I/II/III : (-)

Kernig : (-)

7

Page 8: Perseptor Demam Typhoid Dan Adb

Laseque : (-)

Saraf Otak : tidak ada kelainan

Motorik : 5 5

5 5

Sensorik : tidak ada kelainan

Refleks Fisiologis : APR : +/+

KPR : +/+

Refleks Patologis : Babinsky : -/-

Chaddock : -/-

Gordon : -/-

Oppenheim : -/-

PEMERIKSAAN PENUNJANG

A. LABORATORIUM

DARAH (Tanggal 29 September 2013)

- Hb : 7,6 gr/dl

- Eritrosit : 4,2 x1012/L

- Leukosit : 6,0 x 109 /L

- Hematokrit : 24,6 %

- Trombosit : 272 ribu/mm3

- Basofil :

- Eosinofil :

- Neutrofil segmen : 29,5 %

- Limfosit : 65,6 %

- Monosit : 4,9 %

TES WIDAL (23 September 2013)

- S. Typhi O : negatif

- Paratyphi AO : negatif

- Paratyphi BO : 1/80

- Paratyphi CO : 1/160

- S. Typhi H : 1/320

- Paratyphi AH : negatif

8

Page 9: Perseptor Demam Typhoid Dan Adb

- Paratyphi BH : 1/80

- Paratyphi CH : negatif

URINE

Tidak dilakukan pemeriksaan

FESES

Tidak dilakukan pemeriksaan

B. LABORATORIUM KHUSUS

Tidak dilakukan pemeriksaan

IV. RESUME

Berdasarkan (Hetero dan autoanamnesis) tgl 14 Mei 2013, didapatkan

keterangan bahwa penderita adalah seorang anak perempuan usia 7,6 tahun, BB :

20 kg, TB : 119 cm, status gizi: normal, datang ke UGD RS Dustira dengan

keluhan utama panas badan.

Dari anamnesa didapatkan:

Sejak 13 hari yang lalu panas badan dirasakan hilang timbul. Panas badan

terutama dirasakan pada sore hingga malam hari dan dirasakan sedikit menurun

pada pagi dan siang harinya. Keluhan disertai dengan adanya cephalgia,

anoreksia, nausea, vomitus dan konstipasi.

Keluhan tidak disertai batuk–batuk lama lebih dari 3 minggu, penurunan

berat badan drastis, dan berkeringat malam.

Saat usia 5 tahun, penderita mengalami keluhan panas badan yang naik

turun dan sampai dirawat di Rumah Sakit Dustira

Anamnesis makanan : kualitas dan kuantitas mencukup

Anamnesis imunisasi : imunisasi dasar lengkap

9

Page 10: Perseptor Demam Typhoid Dan Adb

Dari pemeriksaan fisik didapatkan :

Keadaan Umum : Kesadaran composmentis

Pasien tampak sakit sedang

Tanda Vital :

Tekanan Darah : 100/60 mmHg

Nadi : 88 x/menit, regular, equal, isi cukup

Respirasi : 28 x/menit.

Tipe : abdominothoracal

Suhu : 36,5 C

Pemeriksaan fisik khusus :

Mata : Konjungtiva : Anemis -/-

Pupil : Bulat isokhor

Lidah : Tidak ada kelainan

Leher

KGB : Tidak teraba membesar

Thorax

Inspeksi : Rose spot (-)

Abdomen

Inspeksi : Datar

Rose spot (-)

Palpasi : Lembut, NT (+) a/r epigastrium,

Hepar : tidak teraba

Lien : Tidak teraba

Perkusi : Tympani

Auskultasi : Bising usus (+) normal

Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan :

DARAH (Tanggal 14 Mei 2013)

- Eosinofil : 0 %

Didapatkan aneosinofilia

10

Page 11: Perseptor Demam Typhoid Dan Adb

TES WIDAL (14 Mei 2013)

- S. Typhi O : 1/80

- S. Typhi H : 1/160

pada pemeriksaan tes widal didapatkan kenaikan titer pada S.Typhi O dan H yang

menu jukan adanya infeksi dari bakteri Salmonella Typhi.

V. DIAGNOSIS

Diagnosis Banding :

Demam tifoid

Tuberkulosis

Malaria

Diagnosis Kerja :

Demam Tifoid

VI. USUL PEMERIKSAAN:

Kultur bakteri menggunakan media Gall culture

Foto thorax

SADT

VII. TERAPI

Terapi umum

Isolasi

Tirah baring selama panas selama kurang lebih 7 hari

Diet makanan lunak dan yang mudah dicerna

Terapi khusus

Kloramfenikol syr 4x4 cth

Parasetamol syr 3dd1 cth (kp)

VIII. PROGNOSIS

Quo ad vitam : ad bonam

Quo ad functionam : ad bonam

11

Page 12: Perseptor Demam Typhoid Dan Adb

IX. PENCEGAHAN

Menjaga kebersihan pribadi (mencuci tangan sebelum makan ) dan

lingkungan ( pengamanan pembuangan limbah feses dan urin), penyediaan

air bersih.

12

Page 13: Perseptor Demam Typhoid Dan Adb

DISKUSI

Berdasarkan heteroanamnesis dan autoanamnesis yang dilakukan pada

tanggal 14 Mei 2013 yaitu pasien mengeluhkan panas badan selama 13 hari yang

dirasakan semakin lama semakin tinggi dan lebih dirasakan pada sore atau malam

hari. Diagnosis banding panas badan lebih dari 7 hari yaitu demam tifoid, malaria,

tb milier, dan keganasan. Tipe demam pada pasien ini adalah demam remitten

kemudian kontinua. Demam remitten adalah suhu badan dapat turun setiap hari

tetapi tidak pernah mencapai suhu normal. Selain itu demam kontinua adalah

variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari 1 derajat. Selain panas badan,

pasien juga mengeluh nyeri kepala di daerah dahi, pegal-pegal, nyeri perut, mual

muntah, dan konstipasi. Hal ini merupakan gejala klinis pada minggu pertama

demam tifoid. Hal ini disebabkan oleh pelepasan sitokin yang menyebabkan

reaksi inflamasi sistemik pada bakteremia II. Penderita sering jajan makanan di

luar rumah yang tidak terjamin kebersihannya. Keluhan serupa juga dirasakan

oleh kakak penderita. Demam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella tyhi atau

Salmonella paratyphi yang dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui

makanan yang terkontaminasi bakteri tersebut. Penderita pernah menderita

keluhan serupa saat usia 3 tahun dan 6 tahun, dan dirawat di RS. Pada sakit yang

kedua, penderita sampai mengalami penurunan kesadaran. Komplikasi demam

tifoid yaitu intestinal dan ekstraintestinal. Komplikasi intestinal yaitu perdarahan

intestinal dan perforasi usus. Sedangkan komplikasi ekstraintestinal yaitu hepatitis

tifosa, miokarditis, pankreatitis, dan tifoid toksis. Pada pasien ini terdapat riwayat

demam tifoid dengan komplikasi tifoid toksik. Penurunan kesadaran yang dapat

terjadi yaitu delirium, somnolen, sopor atau koma. Pasien sempat mendapatkan

pengobatan paracetamol, panas sempat turun tetapi panas naik kembali. Hal ini

dikarenakan, penyebab demam tifoid yaitu bakteri sehingga harus diberikan

antibiotik. Antibiotik yang digunakan adalah kloramfenikol dengan indikasi

pemberian yaitu leukosit lebih dari 3000 dan dosis maksimal pemberian 2 gram,

Dosis kloramfenikol syr 4x4 cth.

13

Page 14: Perseptor Demam Typhoid Dan Adb

Pada pemeriksaan fisik didapatkan bradikardia relatif dan typhoid tongue yang

merupakan gejala khas pada demam tifoid. Bradikardia relatif adalah peningkatan

1 derajat celcius tanpa diikuti peningkatan denyut nadi 8 kali per menit. Pada

pasien ini telah mengalami peningkatan suhu 2 derajat celcius, tetapi nadi 92

kali/menit. Typhoid tongue adalah lidah yang kotor di tengah, tepi hiperemis, dan

terdapat tremor. Biasanya selain itu pada demam tifoid juga terdapat

hepatomegali, splenomegali, dan nyeri tekan pada perut kiri bawah ilieocaecal.

Namun, pada pasien ini tidak didapatkan.

Dari hasil pemeriksaan laboratorium, didapatkan aneosinofilia pada

pemeriksaan darah rutin pasien ini. Pada pemeriksaan darah rutin pada demam

typhoid bisa didapatkan aneosinofilia, anemis bila terjadi supresi bone marrow,

leukopeni (tetapi jarang <300) dan limfositoss relatif,walaupun tidak semuanya

akan muncul.

Hasil tes widal menunjukan titer antigen O S.typhi positif 1/160 dan titer

antigen H S.typhi positif 1/320. Antibodi terhadap S. typhi paling cepat timbul

pada hari ke 5, pada umumnya pada hari ke 7-10 dan mencapai puncaknya pada

minggu ke III. Tes Widal yang bernilai diagnostik apabila didapatkan kenaikan 4x

dari titer semula dengan 2x pemeriksaan atau nilai yang tinggi (≥ 1/200) pada

pemeriksaan tunggal atau hasil lebih dari sama dengan 1/160. Pemeriksaan

penunjang Uji serologis digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis

demam tifoid dengan mendeteksi antibodi spesifik terhadap komponen antigen S.

typhi maupun mendeteksi antigen itu sendiri. Volume darah yang diperlukan

untuk uji serologis ini adalah 1-3 mL yang diinokulasikan ke dalam tabung tanpa

antikoagulan.4 Beberapa uji serologis yang dapat digunakan pada demam tifoid

ini meliputi : uji Widal; tes TUBEX®; metode enzyme immunoassay (EIA),

metode enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA),dan pemeriksaan dipstik.

Uji Widal merupakan suatu metode serologi baku dan rutin digunakan sejak tahun

1896. Prinsip uji Widal adalah memeriksa reaksi antara antibodi aglutinin dalam

serum penderita yang telah mengalami pengenceran berbeda-beda terhadap

antigen somatik (O) dan flagela (H) yang ditambahkan dalam jumlah yang sama

sehingga terjadi aglutinasi. Pengenceran tertinggi yang masih menimbulkan

aglutinasi menunjukkan titer antibodi dalam serum.

14

Page 15: Perseptor Demam Typhoid Dan Adb

Untuk terapi dianjurkan tirah baring sampai min 7 hari bebas demam karena

resiko komplikasi perdarahan dan perforasi masih cukup besar.

Diet rendah serat ditujukan agar usus tidak bekerja untuk mencerna terlalu berat

sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya perforasi dan perdarahan.

Kloramfenikol merupakan obat pilihan utama untuk pengobatan demam

typhoid dengan dosis 100mg/kgBB/hari dibagi 4 dosis yang diberikan hingga 7

hari bebas demam, dengan syarat tidak terjadi leukopeni < 3000/mm³.

15

Page 16: Perseptor Demam Typhoid Dan Adb

DAFTAR PUSTAKA

1. Behrman, Richard et all. Nelson Texbook of Pediatric: edisi 17.

Philadelphia.

2. Garna herry, dkk. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan

anak: edisi 3. Bagian Ilmu kesehatan Anak Fakultas Kedokteran

UNPAD/RSHS,2005.Bandung.216-9.

3. Soedarmo, SSP,dkk. Infeksi dan Penyakit Tropis, ediasi 1. Ikatan

Dokter Anak Indonesia, 2002. Jakarta. 367-76.

4. Laurenz, Rampangan. Penyakit Infeksi Tropik Pada Anak, cetakan ke

III. EGC. 1997. Jakarta. 53-71.

16