persepsi wisatawan terhadap objek dan daya tarik …digilib.unila.ac.id/55559/3/skripsi tanpa bab...

44
PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK WISATA DI KEBUN RAYA LIWA LAMPUNG BARAT (Skripsi) Oleh MERI WULANDARI UNIVERSITAS LAMPUNG 2018

Upload: ngonhi

Post on 17-Aug-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk

PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK

WISATA DI KEBUN RAYA LIWA LAMPUNG BARAT

(Skripsi)

Oleh

MERI WULANDARI

UNIVERSITAS LAMPUNG

2018

Page 2: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk

ABSTRAK

PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK

WISATA DI KEBUN RAYA LIWA LAMPUNG BARAT

Oleh

Meri Wulandari

Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting karena dapat

memberikan informasi bagi pengelola dalam pengembangan objek daya tarik

wisata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi wisatawan terhadap

objek daya tarik wisata, akomodasi, infrastruktur, fasilitas dan pelayanan di

Kebun Raya Liwa menggunakan metode kuesioner. Hasil penelitian ini

menunjukkan Kebun Raya Liwa memiliki 5 objek daya tarik wisata yaitu Taman

Hias, Taman Buah, Taman Araceae, Taman Aren, dan Spot Foto. Nilai persepsi

wisatawan tertinggi yaitu spot foto; sedangkan persepsi wisatawan terhadap

Taman Araceae, dan Taman Aren memiliki nilai terendah yang tergolong kurang

baik karena belum dibukanya objek tersebut untuk wisatawan. Persepsi

wisatawan terhadap infrastruktur lebih tinggi dibandingkan dengan akomodasi,

fasilitas, dan pelayanan.

Page 3: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk

Meri Wulandari

Pengembangan perlu dilakukan terutama pada penginapan pengunjung,

memperluas lahan parkir, objek daya tarik wisata yang lebih banyak dan beragam,

untuk memperkenalkan Kebun Raya Liwa kepada masyarakat.

Kata kunci: kebun raya, objek daya tarik wisata, persepsi, wisata, wisatawa

Page 4: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk

ABSTRACT

PERCEPTION OF TOURISTS TO THE TOURISM

ATTRACTION OBJECT IN LIWA BOTANICAL GARDENS,

WEST LAMPUNG REGENCY

By

Meri Wulandari

The perception of tourists attraction was very important to be learnt to provide

some information for manager to object tourism attraction. The purpose of this

research was to analyzed the perceptions of tourists to the objects tourism

attractions, accommodation, infrastructure, facilities and services at the Botanical

Garden of Liwa. The method used was a questionnaire. The results of this

research showed that Liwa Botanical garden has 5 objects tourism attractions that

were Ornamental Garden, Fruit Garden, Araceae Garden, Aren Garden and Photo

Spot. Araceae Garden, and Aren Garden had the lowest score based on the tourist

perception. The highest tourist perception value is the Photo Spot; while the

tourist perception of Araceae Park and Aren Park has the lowest value that is

classified as not good because the object has not been opened for tourists.

Perception of infrastructure was higher than accommodation. Perception of

infrastructure was higher than accommodation.

Page 5: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk

Meri Wulandari

Development need to be carried especially in tourist lodgings, objects tourism

attraction, the parking area and promotion to introduce Liwa Botanical Garden to

the tourists.

Key words : botanic garden, perception, tourism attraction object, tourist,

tourism.

Page 6: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk

PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK

WISATA DI KEBUN RAYA LIWA LAMPUNG BARAT

Oleh

MERI WULANDARI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Untuk Mencapai Gelar

SARJANA KEHUTANAN

Pada

Jurusan Kehutanan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 7: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk
Page 8: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk
Page 9: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk

RIWAYAT HIDUP

Dengan Rahmat Allah SWT penulis dilahirkan di

Simpang Gadis, 10 Maret 1996, sebagai anak pertama

dari 3 bersaudara dari pasangan Bapak Asep Sunandar,

dan Ibu Mimin Aminah. Pendidikan Sekolah Dasar

(SD) di SDN 2 Tugu Sari diselesaikan pada tahun 2008,

Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 1 Sumber

Jaya diselesaikan pada tahun 2011 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN

1 Sumber Jaya diselesaikan pada tahun 2014. Pada 2014, penulis terdaftar sebagai

Mahasiswa Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Selama

menjadi mahasiswa penulis pernah menjadi anggota Himpunan Mahasiswa

Kehutanan (Himasylva) Universitas Lampung pada tahun 2015-2018. Pada tahun

2017 penulis melaksanakan Praktik Umum di BKPH Linggapada, KPH

Balapulang, Tegal dan Pada tahun 2018 penulis melaksanakan KKN di Desa

Wonorejo, Kecamatan Gunung Agung, Tulang Bawang Barat.

Page 10: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk

Dengan rasa bangga dan kerendahan hari ku persembahkan karya kecilku untuk Ayahanda Asep Sunandar dan Ibunda Mimin Aminah

Page 11: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. viii

I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................... 2

1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................... 2

1.4. Manfaat Penelitian ................................................................... 3

1.5. Kerangka Pemekiran ................................................................ 3

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 5

2.1. Kebun Raya .............................................................................. 5

2.1.1. Pengertian Kebun Raya ................................................ 5

2.1.2. Fungsi Kebun Raya ....................................................... 6

2.1.3. Kebun Raya di Indonesia ............................................. 6

2.2. Persepsi .................................................................................... 8

2.3. Pariwisata ................................................................................ 9

2.4. Wisata ...................................................................................... 10

2.5. Wisatawan ............................................................................... 11

2.6. Ekowisata ................................................................................. 11

2.7. Dampak Ekowisata ................................................................... 14

2.8. Objek Wisata ............................................................................ 15

2.9. Daya Tarik Wisata .................................................................... 16

III. METODE PENELITIAN ............................................................... 18

3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian ................................................... 18

3.2. Alat dan Objek Penelitian ........................................................ 19

3.3. Batasan Penelitian ................................................................... 19

3.4. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data .............................. 19

3.4.1. Data Primer .................................................................. 19

3.4.2. Data Sekunder ............................................................... 19

3.5. Metode Pengambilan Sampel .................................................. 20

3.6. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 21

3.6.1. Survei ........................................................................... 21

3.6.2. Kuesioner ..................................................................... 21

3.7. Analisis Data ............................................................................ 21

Page 12: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk

v

Halaman

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 23

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................ 23

4.1.1. Profil Kebun Raya Liwa .............................................. 23

4.1.2. Visi dan Misi Kebun Raya Liwa ................................. 23

4.1.3. Kelembagaan Pengelola ................................................ 24

4.2. Karantina Tanaman ................................................................... 25

4.3. Tiket Masuk ............................................................................. 26

4.4. Objek dan Daya Tarik Wisata ................................................. 26

4.4.1. Tanam Hias .................................................................. 26

4.4.2. Taman Buah .................................................................. 27

4.4.3. Taman Araceae ............................................................. 28

4.4.4. Taman Aren .................................................................. 29

4.4.5. Spot Foto ....................................................................... 30

4.4.5.1. Bangku Pelangi ............................................... 30

4.4.5.2. Ubin dan Tangga Pelangi ................................ 31

4.4.5.3. Taman Merambat ............................................. 32

4.5. Akomodasi ............................................................................... 33

4.6. Infrastruktur ............................................................................. 34

4.6.1. Jalan Umum ................................................................. 34

4.6.2. Geometri Jalan ............................................................. 35

4.6.3. Jaringan Komunikasi dan Listrik ................................. 36

4.6.4. Tempat Parkir .............................................................. 36

4.6.5. Kotak Sampah .............................................................. 37

4.7. Fasilitas dan Pelayanan ............................................................ 37

4.7.1. Mushola ....................................................................... 38

4.7.2. Kantin .......................................................................... 39

4.7.3. Toilet ............................................................................ 40

4.7.4. Gazebo ......................................................................... 41

4.8. Peta Perseberan ........................................................................ 42

4.9. Karakteristik Responden ........................................................... 44

4.9.1. Distribusi Wisatawan berdasarkan Jenis Kelamin,

Usia dan Tingkat Pendidikan ....................................... 44

4.9.2. Distribusi Wisatawan berdasarkan Jenis Kelamin,

Pekerjaan dan Pendapatan ........................................... 45

4.9.3. Distribusi Wisatawan berdasarkan Daerah

Asal Pengunjung ........................................................... 45

4.10. Persepsi Wisatawan .................................................................. 46

4.10.1. Objek dan Daya Tarik Wisata ...................................... 46

4.10.2. Akomodasi .................................................................... 48

4.10.3. Infrastruktur .................................................................. 48

4.10.4. Fasilitas dan Pelayanan ................................................. 49

4.11. Perbandingan Nilai Persepsi .................................................... 50

V. SIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 52

5.1. Simpulan .................................................................................. 52

5.2. Saran ........................................................................................ 52

Page 13: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk

vi

Halaman

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 53

LAMPIRAN ............................................................................................ 59

Gambar 21-24 ........................................................................................... 60

Page 14: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Distribusi wisatawan berdasarkan jenis kelamin, usia

dan tingkat pendidikan ........................................................................... 44

2. Distribusi wisatawan berdasarkan jenis kelamin, pekerjaan

dan pendapatan. ...................................................................................... 45

3. Distribusi wisatawan berdasarkan daerah asal pengunjung .................. 46

Page 15: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 4

2. Peta Lokasi Penelitian .......................................................................... 18

3. Rumah Sungkup di Kebun Raya Liwa ................................................. 25

4. Taman Hias di Kebun Raya Liwa ........................................................ 27

5. Taman Buah di Kebun Raya Liwa ....................................................... 28

6. Taman Araceae di Kebun Raya Liwa .................................................. 29

7. Taman Aren di Kebun Raya Liwa ....................................................... 30

8. Bangku Pelangi di Kebun Raya Liwa .................................................. 31

9. Ubin dan Tangga Pelangi di Kebun Raya Liwa ................................... 32

10. Taman Merambat di Kebun Raya Liwa ............................................. 33

11. Rumah Penjaga di Kebun Raya Liwa ................................................. 34

12. Jalan Utama Kebun Raya Liwa ........................................................... 35

13. Geometri Jalan di Kebun Raya Liwa ................................................. 36

14. Tempat Parkir di Kebun Raya Liwa................................................... 37

15. Kotak Sampah di Kebun Raya Liwa .................................................. 38

16. Mushola di Kebun Raya Liwa............................................................ 39

17. Kantin di Kebun Raya Liwa ............................................................... 40

18. Toilet di Kebun Raya Liwa ................................................................ 41

19. Gazebo di Kebun Raya Liwa ............................................................. 42

Page 16: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk

ix

Gambar Halaman

20. Grafik Skala Linkert Persepsi Wisatawan terhadap Objek dan

Daya Tarik Wisata di Kebun Raya Liwa ........................................... 47

21. Grafik Skala Linkert Persepsi Wisatawan terhadap Infrastruktur

di Kebun Raya Liwa .......................................................................... 49

22. Grafik Skala Linkert Persepsi Wisatawan terhadap Fasilitas dan

Pelayanan di Kebun Raya Liwa ......................................................... 50

23. Wawancara dengan wisatawan di Kebun Raya Liwa ........................ 59

24. Gedung pusat informas di Kebun Raya Liwa .................................... 59

25. Bunga Bangkai (Amorphophallus) di Kebun Raya Liwa .................. 60

25. Wawancara dengan wisatawan di Kebun Raya Liwa ........................ 60

26. Peta Persebaran Objek dan Daya Tarik Wisata.................................. 61

Page 17: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk dipelajari,

sehingga dapat memberikan informasi bagi pengelola dalam pengembangan

objek dan daya tarik wisata alam. Rangkuti (2009) menjelaskan bahwa persepsi

adalah proses seseorang untuk menentukan, mengorganisasi dan membagikan

informasi agar menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Menurut Utama

dan Mahadewi (2012) persepsi wisatawan terhadap kebersihan, keamanan, objek

dan daya tarik wisata, yang ada di destinasi wisata tersebut harus lebih

diperhatikan karena hal ini dapat menunjang kegiatan wisata alam.

Kebun Raya adalah aset yang strategis dalam mengurangi dampak perubahan

iklim global pada saat ini (Heywood, 2010). Salah satu destinasi yang sedang

dikembangkan untuk kegiatan wisata dan dijadikan objek rekreasi serta koleksi

spesies tumbuhan di Lampung adalah Kebun Raya Liwa. Kebun Raya Liwa

terletak di Desa Kubu Perahu, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung

Barat. Kebun Raya Liwa memiliki luas 86 ha, dibangun pada tahun 2007

bertemakan Tanaman Hias Indonesia. Kebun Raya Liwa dikelola oleh Dinas

Kehutanan sampai dengan tahun 2016. Tanggal 3 Januari 2017 pengelolaannya

kemudian diserahkan kepada Badan Penelitian dan Pengembangan Lampung

Page 18: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk

2

Barat dan diresmikan oleh Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI) pada

Tanggal 15 Desember 2017 (Kebun Raya Liwa, 2017).

Penelitian mengenai persepsi wisatawan terhadap objek dan daya tarik wisata

wisata di Kebun Raya Liwa belum pernah dilakukan sehingga penelitian ini

penting dilakukan sebagai langkah awal dalam pengembangan objek daya tarik

wisata di Kebun Raya Liwa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi

wisatawan terhadap objek dan daya tarik wisata alam, akomodasi, infrastruktur,

fasilitas dan pelayanan di Kebun Raya Liwa. Hasil penelitian ini dapat dijadikan

referensi dalam perencanaan pengembangan di lokasi tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu.

1. Bagaimana persepsi wisatawan terhadap objek dan daya tarik wisata alam di

Kebun Raya Liwa?

2. Bagaimana persepsi wisatawan terhadap akomodasi, infrastruktur, fasilitas

dan pelayanan di Kebun Raya Liwa?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah.

1. Menganalisis persepsi wisatawan terhadap objek dan daya tarik wisata alam

di Kebun Raya Liwa.

2. Menganalisis persepsi wisatawan terhadap akomodasi, infrastruktur, fasilitas

dan pelayanan di Kebun Raya Liwa.

Page 19: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk

3

1.4 Manfat Penelitian

Secara umum penelitian ini diharapkan menjadi sumber referensi data yang

berkaitan dengan objek dan daya tarik wisata alam sehingga dapat menjadi

pedoman dalam perencanaan pengembangan Kebun Raya Liwa.

1.5 Kerangka Penelitian

Kebun Raya Liwa mempunyai fungsi sebagai tempat konservasi ex situ koleksi

jenis salah satunya Tanaman Hias Indonesia. Kebun Raya Liwa Selain itu

mempunyai fungsi sebagai wisata. Kegiatan untuk pengembangan Kebun Raya

Liwa wisata dibutuhkan penelitian mengenai objek dan daya tarik wisata agar

dapat menunjang penelitian tersebut. Eksplorasi perlu dilakukan untuk

mengetahui jenis objek dan daya tarik wisata alam, fasilitas dan pelayanan,

akomodasi serta infrastruktur. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tipe

penelitian deskriptif.

Pengambilan data akan dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan , serta

wawancara kepada wisatawan dengan kuesioner. Data tersebut kemudian

dianalisis menggunakan metode one score one indicator yang telah dirancang

secara sistematis menggunakan Skala Likert yang berkunjung di Kebun Raya

Liwa Lampung Barat.

Survei pendahuluan atau survei lapangan dilakukan setelah penyusunan kuesioner

terkait objek-objek wisata dengan menentukan titik kordinat menggunakan GPS

(Global Positioning System) untuk mengetahui persebarannya. Setelah data

Page 20: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk

4

terkumpul maka akan dilakukan pengolahan menggunakan aplikasi Arc Gis,

kemudian dianalisis untuk mengetahui persepsi wisatawan terhadap sumber daya

ekowisata. Hasil analisis persepsi dapat dijadikan referensi pengembangan wisata

di Kebun Raya Liwa. Kerangka penelitian dalam penelitian ini dapat disusun

menjadi bagan alir seperti pada Gambar 1.

Gambar 1. Bagan alir kerangka penelitian.

Kebun Raya Liwa

Objek Wisata

1. Taman Hias

2. Taman Buah

3. Taman Aren

4. Taman

Araceae

5. Spot Foto

Wisata

Pengembangan wisata Kebun Raya Liwa berdasarkan

persepsi wisatawan

Akomodasi

1. Mess

2. Wisma

Infrastruktur

1. Jalan Utama

2. Jaringan

Komunikasi

3. Lahan Parkir

4. Ketersedaan

Air

Fasilitas dan

pelayanan

1. Musola

2. Toilet

3. Gajebo

4. Kantin

5. Tempat

Sampah

Persepsi Wisatawan

Kuesioner Metode One Score One

Indicator, Wawancara, Skala Likert,

SIG

1. Objek dan Daya Tarik Wisata

2. Akomodasi

3. Infrastruktur

4. Fasilitas dan Pelayanan

Page 21: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

tumbuh-tumbuhan yang memiliki fungsi penting, sebagai tempat pendidikan,

estetika, ilmu pengetahuan dan rekreasi (Sucipto, 2003). Kebun raya adalah suatu

kebun yang di dalamnya memiliki koleksi tumbuhan yang diatur secara ilmiah

dan terpelihara, biasanya diberi label dan didokumentasikan, serta dibuka untuk

umum untuk tujuan rekreasi, pendidikan dan penelitian. Lembaga yang bergerak

dibidang botani atau sejenisnya dan herbarium (Irwanto, 2011).

Mittermeier et al. (1999) mengatakan kebun raya (botanic gardens) dikenal

sebagai kawasan konservasi ex situ tumbuhan yang telah bertahan hingga ratusan

tahun dan terbukti berhasil menjaga kelestarian tumbuhan di seluruh dunia.

Kebun Raya Indonesia (KRI) dikembangkan berdasarkan pendekatan kondisi

ekoregion yang mencerminkan keragaman ekosistem dan habitat berbagai jenis

tumbuhan di Indonesia. Beragam jenis tumbuhan yang ada di Indonesia tumbuh

dan berkembang pada berbagai tipe habitat yang spesifik. Kekayaan jenis

tumbuhan Indonesia diperkirakan 38.000 jenis atau peringkat ke–5 di dunia

dengan tingkat endemisitas ±55% tersebar di berbagai tipe ekosistem. Botanic

2.1 Kebun Raya

2.1.1 Pengertian Kebun Raya

Kebun raya merupakan suatu tempat untuk mengumpulkan dan memelihara

Page 22: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk

6

garden memegang peranan dalam konservasi spesies tumbuhan yang langka dan

terancam punah. Kebun Raya adalah aset penting yang paling strategis dalam

mengurangi dampak perubahan iklim global pada saat ini (Heywood, 2010).

tempat pendidikan lingkungan, dan tempat wisata. Kebun raya merupakan

kawasan konservasi ex situ yang tidak bisa dialih fungsikan sehingga tutupan

vegetasi yang berupa koleksi akan terjamin kelestariannya (Peraturan Presiden

Nomor 93, 2011). Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap peran Koleksi

Kebun Raya Indonesia (KRI) sebagai bentuk sinergi antara konservasi tumbuhan

termasuk pemanfaatannya dengan program lintas tema pemerintah dalam upaya

penurunan emisi karbon dengan menghitung luas tutupan dikalikan kandungan

karbon jenis tutupan.

mencerminkan keragaman ekosistem dan habitat berbagai jenis tumbuhan di

Indonesia. Setidaknya ada 47 ekoregion di Indonesia yang harus diselamatkan

sehingga minimal terdapat 47 kebun raya yang tersebar di seluruh Indonesia.

Hingga 2012 terdapat 25 KRI yang baru mampu mengakomodasi 15

ekoregion. Luas total area 4.369,6 ha dengan jumlah koleksi 87.931 spesimen

(Purnomo et al., 2013).

2.1.2 Fungsi Kebun Raya

Fungsi kebun raya adalah sebagai tempat konservasi ex-situ, tempat penelitian,

2.1.3 Kebun Raya di Indonesia

Kebun Raya Indonesia dikembangkan berdasarkan kondisi ekoregion yang

Page 23: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk

7

Tiap kebun raya memiliki kekhasan tema koleksi yang ditentukan berdasarkan

keunggulan lokal daerah yang ditentukan berdasarkan keunggulan lokal daerah

setempat. Keunggulan lokal juga diangkat untuk membangun sebuah taman

tematik tertentu. Jumlah koleksi KRI hingga saat ini baru mencapai 97 jenis

(24%) dari total jumlah jenis tumbuhan terancam Indonesia, atau 104 jenis (25%)

jika jenis yang ada di pembibitan dimasukkan. Capaian KRI ini masih berada di

bawah Royal Botanic Garden Kew yang mencapai 30% pada akhir tahun 2007,

namun lebih baik jika dibandingkan dengan capaian Portugal yang hanya mampu

mengoleksi 5,9% nya saja. Potensi pengembangan koleksi KR Daerah yang

besar akan semakin meningkatkan peran KRI dalam konservasi tumbuhan

Indonesia. Terlebih lagi, kesinambungan pengembangan kebun raya ini sinergi

dengan program pemerintah lintas tema lainnya yaitu perubahan iklim dan

degradasi lahan (Purnomo et al., 2013).

Purnomo et al. (2015) berpendapat bahwa Kebun Raya Indonesia yang terdiri dari

5 KR-LIPI dan 22 KRD memiliki luasan yang bervariatif, dari yang terluas

Kebun Raya Bukit Sari Jambi 425 ha hingga yang terkecil Kebun Raya Parepare

13,5 ha. Luas total Kebun Raya Indonesia mencapai 3.531,5 ha. Nilai penting

Kebun Raya pada suatu daerah tidak hanya bergantung pada luasan saja, namun

faktor posisi kebun raya juga sangat berperan dalam mengurangi degradasi

lingkungan. Hingga akhir 2014, KRI yang terdiri atas 5 kebun raya LIPI dan 22

KRD baru mampu mengakomodasi 15 tipe ekoregion. Hal ini berarti Indonesia

masih membutuhkan minimal 32 kebun raya baru pada tipe-tipe ekoregion yang

berbeda.

Page 24: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk

mengorganisir data-data indera kita (penginderaan) untuk dikembangkan

sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari di sekeliling kita, termasuk sadar

akan diri kita sendiri (Ardi dan Aryani, 2013). Persepsi dapat dikatakan bila

seorang individu memandang pada satu obyek dan mencoba menafsirkan apa yang

dilihatnya, penafsiran itu sangat dipengaruhi oleh karakteristik dari pribadi dan

perilaku persepsi individu itu (Irianto, 2011).

Persepsi merupakan cara pandang, tindakan dan gambaran yang diberikan

seseorang terhadap sesuatu yang berada di sekitar lingkungannya baik persepsi

yang diberikan positif atau negatif (Murianto, 2014). Persepsi adalah proses

kognitif yang dialami oleh individu dalam memahami informasi tentang

lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan

penciuman (Irianto, 2011).

Umar (2009) mendefinisikan persepsi sebagai bagian dari proses kehidupan yang

dimiliki oleh setiap orang, dari pandangan orang pada titik tertentu, lalu orang

tersebut mengkreasikan hal yang dipandangnya. Menurut Rahmawaty dan Eka

(2006) persepsi adalah kemampuan seseorang untuk mengorganisir suatu

pengamatan, kemampuan tersebut antara lain kemampuan untuk membedakan,

kemampuan untuk mengelompokkan dan kemampuan untuk memfokuskan, oleh

karena itu seseorang bisa saja memiliki persepsi yang berbeda, walaupun

objeknya sama. Hal tersebut dimungkinkan karena adanya perbedaan dalam hal

sistem nilai dan ciri kepribadian individu yang bersangkutan. Persepsi memiliki

8

1.2 Persepsi

Persepsi didefinisikan sebagai suatu proses yang menggabungkan dan

Page 25: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk

9

pengertian dalam arti sempit dan arti luas, dalam arti sempit persepsi yaitu

pengelihatan bagaimana seseorang melihat sesuatu, dan dalam arti luas persepsi

yaitu pandangan atau pengertian, bagaimana seseorang memandang atau

mengartikan sesuatu dunianya sendiri, kemudian orang tersebut mencoba

mengambil keuntungan untuk kepuasannya.

suatu tempat ke tempat lain yang bersifat sementara, dilakukan secara individu

maupun kelompok sebagai usaha untuk mencari keseimbangan atau keselarasan

dan kebahagian dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya maupun

ilmu pengetahuan. Menurut Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang

Pariwisata, pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata

termasuk pembangunan, pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-

usaha yang terkait dibidang tersebut. Pariwisata merupakan suatu sistem tatanan

proses pengelolaan sumberdaya alam, sumberdaya manusia, budaya dan

tekhnologi serta kegiatan yang saling memengaruhi untuk menarik dan

melayanai wisatawan yang dilakukan oleh pemerintah, kalangan pengusaha jasa

kepariwisataan serta masyarakat.

Pariwisata adalah sebuah perjalanan sementara yang dilakukan orang pada suatu

tujuan tertentu, dalam jangka pendek, pada tempat yang bukan merupakan tempat

yang biasa dikunjunginya (tempat tinggal maupun tempat kerja), dan melakukan

kegiatan-kegiatan pada tempat tersebut dimana terdapat beberapa fasilitas yang

2.3 Pariwisata

Berdasarkan tinjauan pustaka Hamid (2003) pariwisata adalah perjalanan dari

Page 26: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk

10

disediakan untuk memenuhi kebutuhannya, termasuk di dalamnya kunjungan

sehari dan darmawisata (Mathieson dan Wall, 1982).

Perkembangan dalam sektor kepariwisataan pada saat ini melahirkan konsep

pengembangan pariwisata alternatif yang tepat dan secara aktif membantu

menjaga keberlangsungan pemanfaatan budaya dan alam secara berkelanjutan

dengan memperhatikan segala aspek dari pariwisata berkelanjutan yaitu ekonomi

masyarakat, lingkungan dan sosial budaya. Pengembangan pariwisata alternatif

berkelanjutan khususnya ekowisata merupakan pembangunan yang mendukung

pelestarian ekologi dan pemberian manfaat yang layak secara ekonomi dan adil

secara etika dan sosial terhadap masyarakat (Sudiarta, 2006).

kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan

mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau

mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi, dalam jangka waktu

sementara. Wisata alam adalah bentuk kegiatan rekreasi dan pariwisata yang

memanfaatkan potensi sumberdaya alam, baik dalam keadaan alami maupun

setelah ada usaha budidaya, sehingga memungkinkan wisatawan memperoleh

kesegaran jasmaniah dan rohaniah, mendapatkan pengetahuan dan pengalaman

serta menumbuhkan inspirasi dan cinta terhadap alam (Saragih, 2007).

2.4 Wisata

Undang-undang RI nomor 10 tahun 2009 menjelaskan bahwa wisata adalah

Page 27: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk

adalah orang yang melakukan wisata atau setiap orang yang berpergian dari

tempat tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan menikmati

perjalanannya dan kunjungannya itu. Wisatawan dalam penelitian ini adalah

wisatawan baik itu mancanegara maupun lokal yang mengunjungi daya tarik

wisata

Berdasarkan asalnya, wisatawan dibagi menjadi dua yaitu wisatawan nusantara

(wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman). Wisatawan nusantara adalah

orang yang berdiam dan bertempat tinggal pada suatu negara dan melakukan

perjalanan wisata di negara dimana dia tinggal, sedangkan wisatawan

mancanegara adalah orang yang melakukan perjalanan wisata yang datang

memasuki suatu negara lain yang bukan merupakan negara dimana dia tinggal

(Yoeti, 1991).

tempat/ daerah-daerah alami atau yang dikembangkan berdasarkan kaidah alam,

dimana tujuannya selain menikmati keindahannya juga melibatkan unsur-unsur

pendidikan, pemahaman dan dukungan terhadap upaya-upaya pelestarian

lingkungan atau penyelamatan lingkungan (alam dan kebudayaan) dan

meningkatkan pendapatan masyarakat setempat (Yekti, 2001).

11

2.5 Wisatawan

Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 Tentang Pariwisata, wisatawan

2.6 Ekowisata

Ekowisata adalah kegiatan perjalanan wisata yang bertanggung jawab di tempat-

Page 28: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk

12

Menurut Rahman (2003) pengertian mengenai ekowisata mengalami

perkembangan dari waktu ke waktu namun pada hakekatnya ekowisata yakni.

1. Bentuk baru dari perjalanan bertanggungjawab ke area alami.

2. Berpetualangan yang dapat menicptakan industri kepariwisataan, bahkan di

beberapa berkembang suatu pemikiran baru berkaitan dengan pengertian

ekowisata. Fenomena pendidikan diperlukan dalam bentuk wisata.

Menurut The International Ecotourism Society (TIES) ekowisata adalah kegiatan

perjalanan wisata yang dikemas secara profesional, terlatih, dan memuat unsur

pendidikan, sebagai suatu sektor usaha ekonomi, yang mempertimbangkan

warisan budaya, partisipasi dan kesejahteraan penduduk lokal serta upaya-upaya

konservasi sumberdaya alam dan lingkungan (TIES, 2006).

Drumm dan Alan (2002) menyatakan bahwa ada enam keuntungan dalam

implementasi kegiatan ekowisata yaitu (1) memberikan nilai ekonomi dalam

kegiatan ekosistem di dalam lingkungan yang dijadikan sebagai obyek wisata, (2)

menghasilkan keuntungan secara langsung untuk pelestarian lingkungan, (3)

memberikan keuntungan secara langsung dan tidak langsung bagi para

stakeholders, (4) membangun konstituensi untuk konservasi secara lokal, nasional

dan internasional, (5) mempromosikan penggunaan sumber daya alam yang

berkelanjutan, dan (6) mengurangi ancaman terhadap keanekaragaman hayati

yang ada di obyek wisata tersebut.

Sebagai konsep ekowisata berbasis masyarakat, pendekatan pengembangannya

pasti melibatkan masyarakat, dengan alasan bahwa sektor pariwisata dapat

menyediakan keuntungan ekonomis bagi masyarakat. Pariwisata dapat

Page 29: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk

13

menciptakan berbagai keuntungan sosial maupun budaya, serta pariwisata dapat

membantu mencapai sasaran konservasi lingkungan serta berprinsip derajat

kontrol masyarakat yang tinggi, dan masyarakat memegang porsi besar dari

keuntungannya (Jones, 2005).

Menurut Weaver (2001) ekowisata telah dipadukan dengan beberapa jenis wisata

sejak tahun 1980-an, yaitu sebagai berikut.

a. Nature-based tourism merupakan wisata yang menitikberatkan pada

lingkungan alami. Ekowisata telah menjadi bagian penting dari nature-based

tourism, sehingga dapat dikatakan bahwa salah satu contoh kegiatan nature-

based tourism adalah ekowisata.

b. Cultural tourism merupakan wisata yang menitikberatkan pada budaya dan

sejarah suatu kawasan, di dalam cultural tourism, ekowisata menjadi

alternatif namun antara kedua jenis wisata ini dapat terjadi kasus overlap

sehingga tidak mudah untuk menentukan wisata mana yang menjadi tujuan

utama.

c. Adventure tourism merupakan wisata yang menitikberatkan pada kegiatan

yang berisiko, menantang fisik sehingga wisatawan harus memiliki

kemampuan tertentu. Beberapa ekowisata dapat menjadi bagian dari

adventure tourism, tetapi banyak jenis adventure tourism tidak dapat menjadi

bagian dari ekowisata. Hal ini karena pendekatan adventure tourism tidak

selalu kepada nature-based (dasar dari ekowisata).

d. Alternative and mass tourism merupakan suatu model wisata berskala kecil

yang dimaksudkan untuk dapat menyediakan suatu alternatif yang lebih

Page 30: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk

14

sesuai dengan wisata masal. Model ini memberikan peluang terhadap

perkembangan ekowisata di antara wisata masal.

2.7 Dampak Ekowisata

Dampak adalah suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat suatu aktivitas.

Menurut Hijrayati dan Mardiana (2014) ekowisata merupakan salah satu sektor

penting dalam pembangunan. Pengelolaan ekowisata yang baik akan

menghasilkan beberapa keuntungan dalam berbagai aspek, akan tetapi apabila

tidak dikelola dengan benar maka ekowisata dapat berpotensi menimbulkan

masalah atau dampak negatif. Berdasarkan kacamata ekonomi makro, ekowisata

memberikan beberapa dampak positif (Yoeti, 2008), yaitu.

1. Menciptakan kesempatan berusaha.

2. Menciptakan kesempatan kerja.

3. Meningkatkan pendapatan sekaligus mempercepat pemerataan pendapatan

masyarakat, sebagai akibat multiplier effect yang terjadi dari pengeluaran

wisatawan yang relatif cukup besar.

4. Meningkatkan penerimaan pajak pemerintah dan retribusi daerah.

5. Meningkatkan pendapatan nasional atau Gross Domestic Bruto (GDB).

6. Mendorong peningkatan investasi dari sektor industri pariwisata dan sektor

ekonomi lainnya.

7. Memperkuat neraca pembayaran, bila neraca pembayaran mengalami surplus,

dengan sendirinya akan memperkuat neraca pembayaran Indonesia, dan

sebaliknya.

Page 31: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk

15

Pengembangan ekowisata tidak saja memberikan dampak positif, tetapi juga dapat

memberikan beberapa dampak negatif, menurut (Yoeti, 2008) antara lain.

1. Sumber-sumber hayati menjadi rusak, yang menyebabkan Indonesia akan

kehilangan daya tariknya untuk jangka panjang.

2. Pembuangan sampah sembarangan yang selain menyebabkan bau tidak sedap,

juga dapat membuat tanaman di sekitarnya mati.

3. Sering terjadi komersialisasi seni budaya.

4. Terjadi demonstration effect, kepribadian anak-anak muda rusak, cara

berpakaian anak-anak sudah berkaos oblong dan bercelana kedodoran.

2.8 Objek Wisata

Ramaini dan Kodhyat (1992) obyek wisata merupakan bentuk rekreasi yang

memanfaatkan sumberdaya alam sebagai obyek rekreasi. Keindahan alam dan

potensi alam serta dilengkapi dengan berbagai fasilitas pelayanan (sarana dan

prasarana) membuat obyek wisata memiliki nilai ekonomi penting bagi kegiatan

rekreasi. Obyek wisata alam merupakan sumberdaya alam yang berpotensi dan

berdaya tarik bagi wisatawan serta yang ditunjukan untuk pembinaan cinta alam,

baik dalam kegiatan alam maupun pembudidayaan. Bentuk rekreasi dan

pariwisata yang memanfaatkan potensi sumberdaya alam dan ekosistemnya, baik

dalam bentuk asli (alami) maupun perpaduan hasil kehasan disebut wisata

alam.

Obyek wisata adalah perwujudan dari ciptaan manusia, tata hidup, seni budaya

serta sejarah bangsa dan tempat atau keadaan alam yang mempunyai daya tarik

Page 32: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk

16

untuk dikunjungi wisatawan dan memiliki komponen yang harus ada untuk

mendukung suatu daerah. Obyek wisata alam pada umumnya tergolong sebagai

barang publik yang bersifat non-rivalry dan non-excludability. Sifat non-rivalry

yang dimiliki berarti setiap konsumen dapat memperoleh kepuasan tanpa

mengurangi kepuasan konsumen lain. Permasalahan dari non-rivalry goods

adalah pasar tidak dapat menentukan harga efisien barang dan jasa (Fandeli,

2000).

2.9 Daya Tarik Wisata

Suwarno (2002) mengatakan bahwa daya tarik wisata adalah sesuatu yang harus

ada, karena daya tarik merupakan unsur utama produk pariwisata seperti

diungkapkan. Menurut Undang-Undang No 10 tahun 2009 Tentang

Kepariwisataan menyatakan bahwa daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya

disebut destinasi pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau

lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas

umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan

melengkapi terwujudnya kepariwisataan. Daya Tarik Wisata menurut Undang-

Undang No 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang

memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan

alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan

kunjungan.

Cooper dan Wanhil (1995) menjelaskan bahwa daerah tujuan wisata harus

didukung empat komponen utama yang dikenal dengan istilah “4A” yaitu:

Page 33: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk

17

1. Atraction atau atraksi adalah objek atau daya tarik wisata yang dimiliki oleh

suatu lokasi. Atraksi yang menarik kedatangan wisatawan ada tiga yaitu

potensi alam, wisata budaya dan wisata buatan.

2. Amenities atau fasilitas merupakan fasilitas-fasilitas yang menunjang kegiatan

pariwisata di daerah tujuan wisata seperti akomodasi atau usaha penginapan,

restoran atau usaha makanan dan minuman serta fasilitas umum seperti toilet,

toko oleh-oleh dan lainnya.

3. Accessibility atau aksesibilitas merupakan kemudahan untuk bergerak bagi

wisatawan, mulai dari kemudahan jalan menuju objek wisata hingga

kemudahan mencari objek wisata tersebut.

4. Ancillary service atau pelayanan tambahan merupakan pelayanan yang

menunjang kegiatan pariwisata seperti adanya kelompok sadar wisata atau

lembaga swasta untuk mengelola pengembangan wisata di suatu daerah

tujuan wisata, adanya TIC (Tourist Information Center) yang memberikan

informasi kepada wisatawan baik berupa brosur, buku, peta dan lain

sebagainya serta adanya pemandu wisata yang kompeten di bidangnya dan

menguasai objek wisata dimana dia bekerja.

Page 34: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk

III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian secara administratif berada di Desa Kubu Perahu Kecamatan

Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung. Pengambilan data

dilakukan pada bulan Mei-Juni 2018. Peta lokasi penelitian seperti pada Gambar

2.

Gambar 2. Peta lokasi Penelitian di Kebun Raya Liwa.

Page 35: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk

19

3.2 Alat dan Objek Penelitian

Objek yang diteliti yaitu persepsi wisatawan terhadap objek dan daya tarik wisata

alam, fasilitas dan pelayanan, infrastruktur serta akomodasi di Kebun Raya Liwa.

Peralatan yang digunakan yaitu: alat tulis, kamera, GPS, laptop, aplikasi Arc Gis,

Ms. Excell, dan kuesioner untuk wisatawan.

3.3 Batasan Penelitian

Batasan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Lokasi penelitian ini adalah Kebun Raya Liwa seluas 86 ha.

2. Metode pengambilan sampel secara accidental sampling sebanyak 50 orang.

3.4 Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Data Primer

Data primer yang akan dikumpulkan pada penelitian ini yaitu.

1. Objek dan daya tarik wisata alam di dalam Kebun Raya Liwa.

2. Persepsi wisatawan terhadap akomodasi, infrastruktur, fasilitas dan pelayanan

di Kebun Raya Liwa.

3.4.2 Data sekunder

Data sekunder yang mendukung penelitian merupakan data dan informasi dari

pengelola berupa letak dan luas dan kondisi topografi.

Page 36: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk

20

3.5 Metode Pengambilan Sampel

Menurut pengelola di Kebun Raya Liwa data wisatawan yang datang selama 1

tahun terakhir yaitu sebanyak 10000 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian

ini dilakukan kepada wisatawan yang berkunjung di Kebun Raya Liwa sebanyak

50 orang menggunakan metode accidental sampling (Utama dan Mahadewi,

2012) yaitu cara memperoleh sampel berdasarkan wisatawan yang kebetulan

ditemui pada saat melakukan penelitian. Sampel yang diambil dari lokasi

penelitian yaitu dari luar kecamatan daerah penelitian, dan dari luar kabupaten

penelian. Responden dipilih berdasarkan rumus Slovin (Sugiyono, 2011) dengan

error lavel sebesar 15%. Maka jumlah responden pada penelitian adalah:

Keterangan:

n = jumlah sampel

N = anggota populasi

e = error lavel

n = 44, 24

n = 50

Page 37: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk

21

Jadi, penelitian ini menggunakan sampel responden sebanyak 50 orang karena

mengambil pembulatan.

3.6 Metode Pengumpulan Data

3.6.1 Survei

Survei pendahuluan dilakukan selama 2 minggu untuk mendapatkan informasi

dan teknis umum yang akan digunakan dalam pengambilan data di lokasi. Survei

lapangan dilakukan untuk mengetahui objek dan daya tarik wisata alam, serta

fasilitas dan pelayanan, akomodasi dan juga infrastruktur yang terdapat di dalam

Kebun Raya Liwa.

3.6.2 Kuesioner

Kuisioner adalah metode wawancara kepada wisatawan. Penggunaan kuesioner

ini bertujuan untuk mengetahui persepsi wisatawan berjumlah 50 orang di Kebun

Raya Liwa. Setelah didapat data kuisioner, akan di analisis menggunakan

perhitungan skala likert dan one score one indicator. Pertanyaan disajikan pada

lampiran.

3.7 Analisis Data

Penilaian skoring pada persepsi oleh responden menggunakan lima alternatif

jawaban yaitu: sangat tidak baik= 1, kurang baik= 2, biasa saja= 3, baik= 4, dan

sangat baik. Hasil wawancara di olah dengan metode tabulasi untuk mengatahui

Page 38: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk

22

nilai frekuensi jumlah persepsi dengan one score one indicator, yakni satu nilai

satu pertanyaan. Hasil total skoring dijumlahkan dan dianalisis menggunakan

skala likert untuk menghasilkan grafik persepsi dan alternatif pengembangan

Kebun Raya Liwa.

Peta tersebut akan dianalisis sebagai pendukung pengembangan Kebun Raya

Liwa. Kemudian, penilaian persepsi dengan menggunakan skala likert. Penilaian

skoring pada perspsi oleh responden menggunakan lima alternatif jawaban = 5.

Data dan informasi dari angket kuesioner akan dianalisis menggunakan teknik,

yakni satu nilai untuk satu pertanyaan. Tabulasi pengelompokkan data untuk

mempermudah proses analisis. Data titik-titik koordinat pada lokasi dalam GPS

diolah dengan menggunakan aplikasi Arc Gis 10.3 untuk mendapatkan peta

persebaran objek dan daya tarik wisata alam, akomodasi, infrastruktur, fasilitas

dan pelayanan di areal Kebun Raya Liwa.

Page 39: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Simpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Objek daya tarik wisata yang memiliki skor tertinggi (sangat baik) menurut

persepsi wisatawan yaitu Spot Foto karena menarik untuk dikunjungi,

sedangkan Taman Araceae dan Taman Aren memiliki score terendah (kurang

baik) karena masih belum dibuka untuk wisatawan.

2. Wisatawan menilai bahwa pada Taman Hias dan Taman Buah sudah cukup

baik sebagai objek wisata.

3. Infrastruktur di Kebun Raya Liwa memiliki skor tertinggi (sangat baik)

dibandingkan dengan akomodasi, fasilitas, dan pelayanan.

5.2 Saran

Pengelola perlu melakukan pengembangan terutama pada penginapan

pengunjung, objek daya tarik wisata yang lebih banyak dan beragam, serta

memperluas lahan parkir. Selain itu, pemasaran perlu ditingkatkan dengan

melibatkan pemangku kepentingan seperti pengunjung, agen perjalanan wisata,

perguruan tinggi maupun sekolah.

Page 40: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk

53

DAFTAR PUSTAKA

Page 41: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk

54

DAFTAR PUSTAKA

Ardi, M. dan Aryani, L. 2013. Hubungan antara persepsi dan organisasi dengan

minat beroganisasi pada mahasiswa psikologi universitas islam negeri

fakultas psikologi sultan syarif kasim riau. Jurnal Psikologi. 3(4): 41-47.

Cooper, F. J. G. D. dan Wanhil, S. 1995. Turism, Principles and

Practice. Buku. Logman. London. 643 hlm.

Drumm, A. dan Alan, M. 2002. Ecotourism Development: An Introduction to

Ecotourism Planning. Buku. The Nature Conservancy. USA. 85 hlm.

Fandeli, C. 2000. Perencanaan Kepariwisataan Alam. Buku. Fakultas

Kehutanan Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. 80 hlm.

Hamid, S. A. 2003. Pengaruh Perkembangan Industri Pariwisata terhadap

Kunjungan Wisata di Kabupaten Kutai Kartanegara. Tesis.

Universitas Hasanuddin. Makassar. 68 hlm.

Hermansyah, D. dan Waluya, B. 2012. Analisis faktor-faktor pendorong

motivasi wisatawan nusantara terhadap keputusan berkunjung ke kebun raya

bogor. Journal Tourism and Hospitality Essentials. 2(1): 256-267.

Heywood, H. V. 2010. The role of botanic gardens as resource and introduction

centres in the face of global change. Journal Biodiversity

Conservation. 5(2): 21-29.

Hijriyati, E. dan Mardiana, R. 2014. Pengaruh ekowisata berbasis masyarakat

terhadap perubahan kondisi ekologi sosial dan ekonomi di kampung

batusuhuran, sukabumi. Jurnal Sosiologi Pedesaan. 2(3): 146-159.

Irianto. 2011. Dampak parwisata terhadap kehidupan sosial dan ekonomi

masyarakat di gili trawangan kecamatan pemenang kabupaten lombok

utara. Jurnal Bisnis & Kewirausahaan. 7(3): 188-194.

Irwanto, R. 2011. Palem kebun raya purwodadi koleksi dan asalnya.

Jurnal Berkalahayati Penelusuran Hayati Edisi Khusus. 5(1): 59–62.

Page 42: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk

55

Jones, S. 2005. Community based ecotourism the significance of social capital.

Journal Annals of Tourism Research. 14(2): 303–324.

Kebun Raya Liwa. 2017. Buku Profil Kebun Raya Liwa. Buku. Liwa.

Kebun Raya Liwa. 112 hlm.

Keliwar, S. dan Nurcahyo, A. 2015. Motivation and perception visitor against

tourist attractions pampang cultural village in samarinda. Jurnal

Manajemen Resort dan Leisure. 12(2): 19-27.

Khasani, M. A. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan

Wisatawan di Pantai Cahaya Weleri Kabupaten Kendal. Skripsi.

Universitas Diponegoro. Semarang. 1-95 hlm.

Mathieson, A. and Wall, G. 1982. Tourism Economic, Physical and Social

Impact. Buku. Longman. London. 208 hlm.

Mittermeier, R. A., Myers, N. and Mittermeier, C. G. 1999. Hotspots Earth’s

Biologically Richest And Most Endangered Terrestrial Ecoregions. Buku.

Emex and Conservation International. Mexico City. 430 hlm.

Murianto. 2014. Potensi dan persepsi masyarakat serta wisatawan terhadap

pengembangan ekowisata di desa aik berik, lombok tengah.

Jurnal Master Pariwisata. 1(1): 43-64.

Pauwah, Y., Kumurur, V. A., Sela, R. L. E. dan Rogi, O. H. A. 2013. Persepsi

dan preferensi pengunjung terhadap kawasan wisata. Jurnal Universitas

Sam Ratulangi. 5(1): 22-27.

Pemerintah Republik Indonesia. 2011. Peraturan Presiden Nomor 93. Tentang

Kebun Raya. Buku. Presiden Republik Indonesia. Jakarta. 312 hlm.

Peraturan Pemerintah. 1990. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 9.

Tentang Kepariwisataan. Buku. Presiden Republik Indonesia. Jakarta.

328 hlm.

Peraturan Pemerintah. 2009. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 10.

Tentang Kepariwisataan. Buku. Presiden Republik Indonesia. Jakarta.

422 hlm.

Purnomo, D.W., Magandhi, M., Kuswantoro, F., Risna, R.A. dan Witono, J.R.

2013. Pengelolaan Koleksi Kebun Raya dalam Kerangka Strategi

Konservasi Tumbuhan Indonesia. Dipresentasikan pada Ekspose dan

Seminar Kebun Raya Indonesia 25-26 November 2013.

Pramudita, D. D. 2014. Analisis Kepuasan Pengunjung Terhadap Pelayanan

Kebun Raya Bogor. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 1-79 hlm.

Page 43: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk

56

Purnomo, D.W., Solihah, S. M dan Sumanto. 2015. Nilai konservasi dan jasa

lingkungan koleksi tumbuhan kebun raya pada kawasan perkotaan.

Jurnal Biodiversitas Indonesia. 1(2): 1851-1855.

Rahman, A. 2003. Pengusahaan Ekowisata. Skripsi. Fakultas Kehutanan

Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. 32 hlm.

Rahmawaty, K. dan Eka, S. 2006. Persepsi masyarakat terhadap upaya konservasi

di taman hutan raya bukit barisan. Jurnal Departemen Kehutanan Fakultas

Pertanian. 1(3): 11-15.

Ramaini dan Kodhyat. 1992. Kamus Pariwisata dan Perhotelan. Buku.

Grasindo. Jakarta. 80 hlm.

Rangkuti, F. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated

Marketing Communication. Buku. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

100 hlm.

Saragih, L. S. 2007. Analisis Pengembangan Kesesuaian Lahan Mineral

Tanaman Kelapa Sawit. Skripsi. Universitas Riau. Riau. 45 hlm.

Sucipto. 2003. Penilaian kinerja keuangan. Jurnal Akutansi. 6(2): 6-8.

Sudiarta, M. 2006. Ekowisata hutan mangrove : wahana pelestarian alam dan

pendidikan lingkungan. Jurnal Manajemen Pariwisata. 5(1):22-25.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Buku. Alfabeta. Bandung. 63 hlm.

Sugiyono. 2014. Metode Skala Likert. Buku. Bumi Aksara. Jakarta. 355 hlm.

Suwarno, D. 2002. Ekologi Pariwisata. Buku. Angkasa Offset. Jakarta.

338 hlm.

TIES. 2006. Fact Sheet: Global Ecotourism. Buku. The International

Ecotourism Society. Washington. 76 hlm.

Umar. 2009. Persepsi dan Perilaku Masyarakat Dalam Pelestarian Fungsi

Hutan Sebagai Daerah Resapan Air. Tesis. Universitas Diponegoro.

Semarang. 172 hlm.

Umardiono, A. 2011. Pengembangan obyek wisata taman nasional laut

kepulauan karimun jawa. Jurnal Universitas Airlangga. 24(3). 192-201.

Utama, R. B. G. I. 2004. Persepsi dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Wisatawan Berkunjung ke Kebun Raya (Botanical Garden) Eka. Artkel.

http://anzdoc.com/queue/persepsi-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-

wisatawan-berku.html. Diakses bulan April 2018.

Page 44: PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK …digilib.unila.ac.id/55559/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata sangat penting untuk

57

Utama, R. B. I. G. dan Mahadewi, E. N. M. 2012. Metode Pariwisata dan

Perhotelan. Buku. CV Andi Offset. Yogyakarta. 238 hlm.

Utari, D. W. 2 014. Daya Dukung Ekologis dan Psikologis Ekowisata di Kebun

Raya Cibodas. Skripsi. Intitut Pertanian Bogor. Bogor. 1-91 hlm.

Weaver, D. 2001. Ecotourism. Buku. Jhon Wiley and Sons Australia Ltd.

Australia . 386 hlm.

Wiradipoetra, F. A. dan Brahmanto, E. 2016. Analisis persepsi wisatawan

mengenai penurunan kualitas daya tarik wisata terhadap minat berkunjung.

JurnaPariwisata. 3(2): 133-137.

Wibowo, A. J. I. 2015. Persepsi kualitas layanan museum di indonesia. Jurnal

Manajemen. 15(1): 18-40.

Yekti, N. W. 2001. Potensi Ekoturisme untuk Pengembangan Ekoturisme yang

Berwawasan Lingkungan di Kecamatan Tawangmangu. Skripsi.

Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. 79 hlm.

Yoeti, O. A. 1991. Penuntun Praktis Pramuwisata Profesional. Buku. Angkasa.

Bandung. 174 hlm.

Yoeti, O. A. 2008. Ekonomi Pariwisata: Introduksi, Informasi, dan

Implementasi. Kompas. Buku. Jakarta. 432 hlm.