peran serta masyarakat dalam pengelolaan … · salah satu kawasan yang sangat terlihat mengalami...

35
PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN KAWASAN WISATA BUKIT GUNDALING KABUPATEN KARO TUGAS AKHIR OLEH: ISMAIL LESI ROY G L2D 605 196 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2011

Upload: hakhuong

Post on 09-Apr-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN … · Salah satu kawasan yang sangat terlihat mengalami penurunan kunjungan wisatawan adalah objek wisata Bukit Gundaling,

PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN

KAWASAN WISATA BUKIT GUNDALING KABUPATEN KARO

TUGAS AKHIR

OLEH:

ISMAIL LESI ROY G

L2D 605 196

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2011

Page 2: PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN … · Salah satu kawasan yang sangat terlihat mengalami penurunan kunjungan wisatawan adalah objek wisata Bukit Gundaling,

PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN

KAWASAN WISATA BUKIT GUNDALING KABUPATEN KARO

Tugas akhir diajukan kepada

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

OLEH:

ISMAIL LESI ROY G

L2D 605 196

Diajukan pada

Sidang Ujian Sarjana

Tanggal 27 September 2011

Dinyatakan Lulus/ Tidak Lulus

Sarjana Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota

Ir. Mardwi Rahdriawan, MT Pembimbing .................................

Wakhidah Kurniawati, ST, MT Penguji 1 .................................

Ir. Holi Bina Wijaya, MUM Penguji 2 .................................

Mengetahui

Dr.Sc.Agr. Iwan Rudiarto, ST, Msc

Ketua Panitia Sidang Ujian Sarjana

Dr.rer.nat. Imam Buchori, ST

Ketua Jurusan

Page 3: PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN … · Salah satu kawasan yang sangat terlihat mengalami penurunan kunjungan wisatawan adalah objek wisata Bukit Gundaling,

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur, penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan

limpahan karunia dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan judul

“Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Kawasan Wisata Bukit Gundaling” .laporan tugas

akhir ini disusun dalam rangka memenuhi kelengkapan akademik dalam pendidikan Strata Satu

(S1) pada jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Semarang.

Penyusunan laporan Tugas akhir ini penulis menemui banyak rintangan dan hambatan

namun hal itu dapat diatasi karena tidak terlepas dari bimbingan, bantuan, inspirasi, serta dorongan

dari berbagai pihak yang mampu membuka jalan, dan muncul aspirasi serta semangat bagi penulis

dalam menyusun laporan tugas akhir ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dr. ret. nat. Imam Buchori, ST selaku ketua jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota.

2. Ir. Jawoto Sih Setyono, MDP selaku Dosen Wali, atas bimbingan dan arahannya selama ini.

3. Ir. Mardwi Rahdriawan, MT selaku Dosen Pembimbing yang telah membantu, atas waktu

dan kesediannya dalam membimbing, arahan, dan bantuannya selama penyusunan Tugas Akhir

ini.

4. Wakhidah Kurniawati, ST, MT dan Ir. Holy Bina Wijaya, MUM selaku dosen penguji

Tugas Akhir, atas waktu dan kesediannya dalam memberikan masukan dan pertanyaan yang

mendorong untuk menjadikan seminar kolokium ini menuju yang lebih baik.

5. Dr.sc.agr. Iwan Rudiarto, ST, sebagai Dosen Koordinator Mata Kuliah Seminar Kolokium

yang telah memberi arahan mengenai penyusunan Seminar Kolokium ini.

6. Instansi dan narasumber dari kesbangpolinmas provinsi Sumut dan Kab. Karo, Dinas

pariwisata, masyarakat sekitar Bukit Gundaling yang berprofesi sebagai kegiatan pendukung

kegiatan pariwisata di kawasan wisata Bukit Gundaling yang telah membantu penulis dalam

pengumpulan data.

7. Keluarga Besar tercinta, atas doa, dorongan semangat dan bantuan moral.

8. Temen-teman B327 dan GBKP, serta Rudang Mayang/ Kalak Karo Semarang atas

dorongan, serta motivasi.

9. Sahabat Alumni SMU DELIMURNI, terima kasih telah membantu dalam pengurusan surat-

surat dan membantu berbagai hal selama di Medan.

Page 4: PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN … · Salah satu kawasan yang sangat terlihat mengalami penurunan kunjungan wisatawan adalah objek wisata Bukit Gundaling,

iii

10. Teman-teman Planologi ’05 pada umumnya dan khususnya yang pernah menjadi teman

sekelompok dalam mata kuliah-mata kuliah yang lalu.

11. Teman teman satu kontrakan terimakasih atas semangat dan motivasi yang telah diberikan.

12. Novra Silofa br sinulingga, terimakasih atas pinjaman kameranya sehingga gambar yang

dihasilkan sangat baik.

13. Desmond E Y yang telah membantu dan mengantarkan dalam mengurus surat selama 2

minggu di Medan.

14. Seluruh staff Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas

Diponegoro, yang telah membantu penulis dalam pengerjaan laporan tugas akhir ini.

15. semua pihak yang telah membantu dalam tugas akhir ini yang tidak dapat disebutkan satu

persatu.

Penulis menyadari banyak kekurangan yang perlu untuk dikoreksi, oleh karena itu penulis

menerima segala masukan. Semoga laporan ini dapat berguna bagi mahasiswa Jurusan Teknik

Perencanaan Wilayah dan Kota dan pembaca pada umumnya.

Semarang, Juni 2011

Penyusun

Ismail Lesi Roy Ginting

Page 5: PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN … · Salah satu kawasan yang sangat terlihat mengalami penurunan kunjungan wisatawan adalah objek wisata Bukit Gundaling,

iv

ABSTRAK

Berastagi merupakan sebuah Kota Kecamatan di Kabupaten Karo dimana kota tersebut memiliki

posisi yang sangat strategis sebagai persinggahan dari para turis yang melakukan perjalanan menuju Danau

Toba, dan berbagai daerah tujuan wisata lainnya, selain itu Berastagi didukung dengan berbagai objek wisata

alam dan perhotelan, salah satu objek yang dekat dengan Kota tersebut adalah Bukit Gundaling. Sekarang ini

jumlah kunjungan wisatawan menuju Berastagi mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya,

penurunan kunjungan wisata ini mengakibatkan/berdampak pada sektor pendukung pariwisata tersebut dimana

masyarakat mengalami penurunan pendapatan dari sektor pariwisata.

Salah satu kawasan yang sangat terlihat mengalami penurunan kunjungan wisatawan adalah objek

wisata Bukit Gundaling, dimana kawasan wisata ini mengalami penurunan kondisi fisik hal ini terlihat jelas

dengan semakin kumuhnya kawasan objek wisata dan fasilitas pendukung yang tidak terawat seperti Gazebo, tempat sampat, serta banyak kios /toko yang tutup pada hari biasa, dan buka hanya hari libur dan hari tertentu

saja. Selain itu penurunan jumlah kunjungan wisata ke kawasan Bukit Gundaling diakibatkan oleh masyarakat

yang sudah kehilangan gairah terhadap kawasan wisata Bukit Gundaling dan menurunnya koordinasi antara

pelaku pendukung pariwisata dengan pihak atau lembaga instansi terkait, yang mengakibatkan munculnya

pungutan liar, harga parkir yang bisa mencapai dua kali lipat dari harga yang telah ditetapkan sehingga

pengunjung merasa kurang nyaman, sedangkan tujuan pengunjung pada umumnya dalah untuk menikmati

pemandangan dan untuk bersantai. Maka dirumuskan pertanyaan penelitian “bagaimana peran serta

masyarakat dalam pengelolaan kawasan wisata bukit gundaling”. Penyusunan penelitian ini bertujuan untuk

mengidentifikasi peran serta masyarakat sebagai pendukung kegiatan pariwisata terhadap pengelolaan objek

wisata Bukit Gundaling, dan bagaimana pengelolaan kawasan wisata dengan melibatkan masyarakat. Sasaran

meliputi identifikasi kondisi eksisting kawasan wisata Bukit Gundaling, aktivitas pariwisata kawasan Bukit

Gundaling, sistem pengelolaan kawasan wisata Bukit Gundaling, menganalisis aktivitas masyarakat lokal terhadap objek wisata Bukit Gundaling, dan menganalisis peran serta masyarakat dalam pengembangan

kawasan wisata.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang digunakan untuk menganalisis hasil

wawancara, survei instansional, telaah dokumen, serta observasi (pengamatan langsung dilapangan). Dalam

analisis menggunakan menggunakan deskriptif kualitatif yaitu mentransformasikan data mentah ke dalam

bentuk data yang mudah dimengerti dan diintepretasikan, serta menyusun, memanipulasi dan menyajikan data

menjadi sutau informasi yang jelas dan mudah dipahami, dan Komparatif Kualitatif yaitu berupa uraian dari

hasil membandingkan (komparatif) antara 2 hal atau lebih, yaitu antara hasil-hasil temuan selama

pengumpulan data dengan teori-teori dan ketentuan-ketentuan yang ada, serta membandingkan dengan

kawasan-kawasan yang telah melakukan hal serupa dan telah mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan

tujuan awal yang telah direncanakan. Teknik sampling yang digunakan adalah snowball sampling.

Dari hasil analisis, peran serta masyarakat terlihat pemerintah sebagai pengelola tidak memberikan cukup ruang kepada masyarakat untuk didengar aspirasinya, masyarakat dilibatkan hanya sebagai pelaku

pendukung kegiatan saja. Akibat dari kondisi seperti ini masyarakat menjadi tidak percaya kepada pengelola

dan dapat mengakibatkan kesalahan cara pandang masyarakat terhadap pengelola sehingga mendorong

munculnya berbagai masalah baru dikawasan Bukit Gundaling Keikutsertaan masyarakat dalam pengelolaan

kawasan Bukit Gundaling ialah ikut dalam pembentukan kelompok usaha yang dibuat oleh pemerintah sebagai

pengelola kawasan Bukit Gundaling dengan terlibatnya mereka dalam kelompok, mereka memiliki kewajiban

untuk membayar iuran guna menjaga kebersihan kawasan wisata tersebut.Kontribusi masyarakat sekitar Bukit

Gundaling jelas terlihat karena mereka pada umumnya penjual jasa disekitar kawasan Bukit Gundaling, tetapi

kontribusi yang mereka berikan terhadap pengelolaan kawasan Bukit Gundaling hanya sebatas membayar

iuran kebersihan setiap bulannya, penduduk Bukit Gundaling mengaku selama ini mereka tidak pernah diminta

oleh pihak pengelola untuk ikut memberikan kontribusi terhadap pengelolaan kawasan wisata Bukit Gundaling, malah sebaliknya masyarakat memberikan kontribusi terhadap pengelolaan dengan cara membersihkan

tempat-tempat yang terlihat kotor dan membakar sampah-sampah yang telah ditumpuk.

Keywords : Kawasan Wisata, Peran serta, Masyarakat.

Page 6: PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN … · Salah satu kawasan yang sangat terlihat mengalami penurunan kunjungan wisatawan adalah objek wisata Bukit Gundaling,

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................. i

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii

ABSTRAK ....................................................................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ........................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1

1.2 Perumusan Masalah .......................................................................................... 3

1.3 Tujuan dan Sasaran ........................................................................................... 4

1.3.1 Tujuan ................................................................................................. 4

1.3.2 Sasaran ................................................................................................ 4

1.4 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................. 5

1.4.1 Ruang Lingkup Materi .......................................................................... 5

1.4.2 Ruang Lingkup Wilayah ....................................................................... 5

1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................................ 8

1.5.1 Manfaat Teoritis ................................................................................... 8

1.5.2 Manfaat Praktis .................................................................................... 8

1.6 Posisi Penelitian ................................................................................................ 8

1.7 Keaslian Penelitian ............................................................................................ 9

1.8 Kerangka Pikir .................................................................................................. 11

1.9 Metode Penelitian .............................................................................................. 13

1.9.1 Defenisi operasional .............................................................................. 13

1.9.2 Pendekatan Penelitian ........................................................................... 14

1.9.3 Teknik Analisis ..................................................................................... 15

1.9.4 Kerangka Analisis ................................................................................. 15

1.9.5 Pengumpulan Data ................................................................................ 17

1.9.6 Tahap Analisis ...................................................................................... 18

Page 7: PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN … · Salah satu kawasan yang sangat terlihat mengalami penurunan kunjungan wisatawan adalah objek wisata Bukit Gundaling,

vi

1.9.7 Tahap Kompilasi Data........................................................................... 20

1.10 Sistematika Penulisan ........................................................................................ 21

BAB II KAJIAN PUSTAKA PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM

PENGELOLAAN KAWASAN WISATA BUKIT GUNDALING KABUPATEN

KARO

2.1 Kajian Pariwisata .............................................................................................. 22

2.1.1 Pengertian Pariwisata ............................................................................ 22

2.1.2 Pemgelolaan dan Pengembangan Kawasan Wisata ................................ 23

2.2 Peranserta Masyarakat Dalam Pariwisata ........................................................... 27

2.3 Pengelolaan Kawasan Wisata Berbasis Peran Serta Masyarakat

(Community Based Tourism) ............................................................................. 29

2.4 Best Practices .................................................................................................... 34

2.5 Sintesis Kajian Teori ........................................................................................ 37

BAB III GAMBARAN UMUM KAWASAN WISATA DAN PERAN SERTA

MASYARAKAT BUKIT GUNDALING KABUPATEN KARO

3.1 Gambaran Umum Kabupaten Karo .................................................................... 41

3.2 Karakteristik dan Daya Tarik Wisata Kabupaten Karo ...................................... 43

3.3 Profil Masyarakat Karo...................................................................................... 44

3.4 Gambaran Umum Kawasan Wisata Bukit Gundaling ......................................... 45

3.4.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan ............................................................ 45

3.4.2 Atraksi ................................................................................................ 47

3.4.3 Penyediaan Sarana Prasarana............................................................... 48

3.5 Pengelolaan Kawasan Wisata Bukit Gundaling .................................................. 53

BAB IV ANALISIS PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN

KAWASAN WISATA BUKIT GUNDALING

4.1 Analisis Sarana Prasarana ................................................................................. 54

4.2 Analisis Aktivitas Masyarakat Dikawasan Objek Wisata Bukit Gundaling ......... 66

4.3 Analisis Aktivitas Pariwisata ............................................................................. 73

4.4 Analisis Pengelolaan.......................................................................................... 73

4.5 Analisis Peran Serta Masyarakat ........................................................................ 76

4.6 Temuan Studi .................................................................................................... 81

Page 8: PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN … · Salah satu kawasan yang sangat terlihat mengalami penurunan kunjungan wisatawan adalah objek wisata Bukit Gundaling,

vii

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 83

5.2 Rekomendasi ..................................................................................................... 84

5.3 Keterbatasan Penelitian...................................................................................... 85

5.4 Studi Lanjutan ................................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 9: PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN … · Salah satu kawasan yang sangat terlihat mengalami penurunan kunjungan wisatawan adalah objek wisata Bukit Gundaling,

viii

DAFTAR TABEL

Tabel I.1 : Keaslian Penelitian ............................................................................... 10

Tabel I.2 : Jenis Analisis ........................................................................................ 19

Tabel II.1 : Sintesa Kajian Pustaka .......................................................................... 37

Tabel III.1 : Jumlah Kunjungan Wisata Menuju Bukit Gundaling ............................ 46

Tabel III. 2 : Jumlah Wisatawan Asing Menuju Kabupaten Karo ............................... 46

Page 10: PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN … · Salah satu kawasan yang sangat terlihat mengalami penurunan kunjungan wisatawan adalah objek wisata Bukit Gundaling,

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 : Peta Lokasi Studi Penelitian Kawasan Wisata Bukit Gundaling ............ 7

Gambar 1.2 : Posisi Penelitian .................................................................................. 9

Gambar 1.3 : Kerangka Pikir .................................................................................... 11

Gambar 1.4 : Kerangka Analisis ................................................................................ 16

Gambar 1.5 : Teknik Pengambilan Sampel Snowball ................................................. 18

Gambar 3.1 : Peta Administrasi Kabupaten Karo ....................................................... 42

Gambar 3.2 : Persebaran Objek Wisata Kabupaten Karo .......................................... 44

Gambar 3.3 : Aksara Karo Dan Sisilah Marga Dalam Suku Karo ............................... 45

Gambar 3.4 : Atraksi Yang Dapat Dilakukan Di Kawasan Wisata Bukit Gundaling ... 47

Gambar 3.5 : Prasarana Yang Ada Di Bukit Gundaling ............................................. 49

Gambar 3.6 : Area Parkir Yang Ada Dikawasan Bukit Gundaling ............................. 50

Gambar 3.7 : Papan Petunjuk Yang Ada Dijalan Menuju Bukit Gundaling ................ 50

Gambar 3.8 : Kondisi Jalan Menuju Kawasan Wisata Bukit Gundaling ..................... 52

Gambar 4.1 : Gazebo Dikawasan Bukit Gundaling .................................................... 55

Gambar 4.2 : Kondisi Jaringan Jalan Menuju Kawasan Wisata Bukit Gundaling........ 56

Gambar 4.3 : Kondisi Tangga/ Jalan Menuju Puncak Bukit Gundaling ...................... 57

Gambar 4.4 : Toilet Yang Disediakan Pengelola Dan Toilet Yang Disediakan Warga 58

Gambar 4.5 : Jogging Track Dikawasan Bukit Gundaling.......................................... 58

Gambar 4.6 : Kondisi Persampahan Dikawasan Bukit Gundaling .............................. 60

Gambar 4.7 : Patung Dan Monumen.......................................................................... 61

Gambar 4.8 : Pohon Dikawasan Bukit Gundaling ...................................................... 62

Gambar 4.9 : Angkutan Umum Menuju Kawasan Wisata Bukit Gundaling ................ 62

Gambar 4.10 : Parkir Area Dikawasan Bukit Gundaling .............................................. 63

Gambar 4.11 : Kondisi Persampahan Dan Gazebo Dikawasan Bukit Gundaling .......... 65

Gambar 4.12 : Warung Yang Tutup Pada Hari Biasa ................................................... 66

Gambar 4.13 : Toko Cinderamata (Souvenir Shop) ...................................................... 67

Gambar 4. 14 : Peralatan Untuk Mencetak Photo.......................................................... 68

Gambar 4.15 : Tenda Dan Tikar Yang Disewakan ....................................................... 69

Gambar 4. 16 : Jenis Bunga Bunga Yang Dijual Dikawasan Bukit Gundaling .............. 70

Gambar 4. 17 : Jasa Delman Dan Kuda Untuk Mengelilingi Kawasan Bukit Gundaling 71

Gambar 4.18 : Area Parkir Yang Disediakan Pengelola Dan Area Parkir Ilegal ........... 72

Page 11: PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN … · Salah satu kawasan yang sangat terlihat mengalami penurunan kunjungan wisatawan adalah objek wisata Bukit Gundaling,

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A: Form Wawancara

Lampiran B: Hasil Wawancara Dinas Pariwisata, Masyarakat Kawasan Wisata Bukit

Gundaling

Lampiran C: Data Jumlah Kunjungan Wisata Bukit Gundaling

Lampiran D: Lembar Asistensi

Lampiran E: Berita Acara Sidang Pembahasan

Lampiran F: Berita Acara Sidang Akhir

Lampiran G: Surat-surat

Page 12: PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN … · Salah satu kawasan yang sangat terlihat mengalami penurunan kunjungan wisatawan adalah objek wisata Bukit Gundaling,

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pariwisata dalam arti yang luas adalah perjalanan dari suatu tempat ketempat lain, bersifat

sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok sebagai usaha untuk mencari keseimbangan/

keserasian, dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup, dimensi sosial, budaya, alam serta ilmu

(Spillane, 1987: 21). Sedangkan wisatawan menurut World Trade Organization (WTO) dapat

diartikan sebagai pengunjung sementara yang tinggal di suatu tempat atau negara dalam kurun

waktu kurang dari 24 jam (Panduan Sadar Wisata 2, 1994).

Pada dasarnya berwisata merupakan kebutuhan hidup manusia untuk memenuhi kebutuhan

psikologis, apalagi dengan munculnya wisata alternatif yang memadukan kegiatan wisata dan

olahraga, sehingga dapat memenuhi kebutuhan fisik dan spiritual. Pariwisata sebagai suatu industri

dapat diasumsikan sebagai salah satu jenis industri baru yang mampu menghasilkan pertumbuhan

ekonomi yang cepat, terutama dalam penyediaan lapangan pekerjaan, peningkatan penghasilan dan

merangsang munculnya sektor informal seperti aneka makanan khas, cenderamata, kerajinan

tangan, jasa pemandu wisata dan transportasi.

Pengembangan kepariwisataan di Indonesia diharapkan tidak menimbulkan kejenuhan

wisatawan, serta tetap mampu bersaing dengan daerah dan negara tujuan wisata yang lain, untuk itu

diusahakan penemuan potensi objek dan daya tarik wisata yang baru, dengan harapan mampu

menambah diversifikasi objek dan daya tarik wisata, serta diupayakan penciptaan keamanan yang

kondusif oleh negara dan rasa optimis harus tetap dikobarkan oleh masyarakat sekitar kawasan

wisata untuk meningkatkan kesempatan berusaha, kesempatan kerja, pendapatan negara,

pendapatan daerah, dan pendapatan masyarakat secara umum, khususnya masyarakat lokal dengan

terus mewujudkan pemberdayaan masyarakat, dan mengimplementasikan pariwisata kerakyatan,

pelestarian lingkungan dan revitalisasi sosial budaya masyarakat (Anom, 2005).

Hal ini dapat terjadi apabila pemerintah menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama

melalui pemberdayaan masyarakat di berbagai kegiatan kepariwisataan dan melibatkan masyarakat

dalam pengembangan pariwisata, sehingga pemanfaatan kepariwisataan sebesar-besarnya

diperuntukkan bagi masyarakat itu sendiri. Sasaran pengembangan kepariwisataan harus

meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, dan pemerintah daerah harus berperan sebagai

fasilitator pengembangan kepariwisataan tersebut (www.budpar.go.id, 2006). Sehingga sektor

pariwisata yang berkembang pesat mendorong daerah untuk mengembangkan potensi wisata yang

Page 13: PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN … · Salah satu kawasan yang sangat terlihat mengalami penurunan kunjungan wisatawan adalah objek wisata Bukit Gundaling,

2

dimiliki wilayahnya, ini dimaksudkan agar sektor pariwisata dapat memberi banyak keuntungan

bagi pembangunan daerah, sehingga pembangunan daerah ini dapat berjalan dengan baik, dan

pembangunan pariwisata menjadi sebuah usaha untuk mengoptimalkan sumberdaya lokal disuatu

wilayah, wilayah yang dimaksud dapat berupa kota, desa, ataupun kawasan.

Dengan adanya peran serta masyarakat sebagai pelaku pendukung kegiatan pariwisata,

masyarakat menjadi memiliki peran yang sangat sentral dalam usaha untuk memajukan suatu

kawasan yang akan dijual kepada konsumen, dimana masyarakat bertanggungjawab atas

pemeliharaan, kegiatan, serta manajemen dalam kawasan atau daerah tersebut (www.pewarta-

kabarindonesia.blogspot.com, 2008). Dengan tercapainya hal ini maka kesadaran masyarakat akan

wisata semakin meningkat dan bukan tidak mungkin akan mendorong munculnya jenis pariwisata

baru yang berbasis masyarakat dan lebih kreatif, sehingga dengan tidak sengaja akan mendorong

pertumbuhan ekonomi rakyat dan pendapatan daerah akan semakin meningkat dari sektor

pariwisata tersebut.

Dalam usaha pengembangan kawasan berbasis masyarakat, peneliti mengambil studi di

Berastagi Kabupaten Karo yang merupakan suatu daerah kaya akan objek wisata baik wisata alam

maupun wisata budaya, serta peninggalan sejarah. Kabupaten Karo mempunyai posisi yang sangat

menguntungkan karena didukung wilayah geografis dimana sebagai dataran tinggi yang luas dan

memiliki objek wisata yang sangat banyak pula, baik pemandangan, budaya, dan wisata alam

lainnya.

Berkaitan dengan potensi alam yang dimiliki Berastagi, salah satunya adalah wisata alam yang

sangat menarik yaitu kawasan wisata Bukit Gundaling, Bukit Gundaling termasuk salah satu objek

wisata unggulan karena memiliki posisi yang strategis yaitu masih berada dikota Berastagi serta

pemandangan yang disuguhkan juga sangat bagus, sehingga jika dikelola dengan baik maka akan

dapat memberikan kontribusi dan dampak positif yang sangat besar terhadap peningkatan

perekonomian daerah dan perekonomian masyarakat sekitar. Selain udara yang sejuk serta

pemandangan alam yang masih asri yang menjadi daya pikat utama kawasan tersebut, dari Bukit

ini pengunjung juga disuguhi pemandangan Gunung Merapi Sinabung, Gunung Merapi Sibayak

dan Kota Berastagi sendiri yang berada persis dikaki Bukit tersebut, menu wisata lain yang

ditawarkan adalah naik delman, dan menunggang kuda mengelilingi kawasan, kuliner dan berbagai

wisata belanja. Pada kawasan ini masyarakat memiliki peran yang sangat penting karena beberapa

kegiatan yang ditawarkan oleh masyarakat sebagai pelaku pendukung wisata mampu menjadi daya

tarik utama, seperti berkeliling kawasan Bukit Gundaling menaiki delman dan menunggang kuda.

Pada kawasan kawasan Bukit Gundaling masyarakat digolongkan sebagai Community based

tourism (CBT) dimana masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang

pembangunan pariwisata, karena pembangunan pariwisata akan sulit terwujud ketika masyarakat

Page 14: PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN … · Salah satu kawasan yang sangat terlihat mengalami penurunan kunjungan wisatawan adalah objek wisata Bukit Gundaling,

3

setempat merasa diabaikan, atau hanya sebagai objek, serta merasa terancam oleh kegiatan

pariwisata didaerah mereka (Sugiarti, 2004).

Namun dengan belum terlibatnya masyarakat secara maksimal didaerah kawasan wisata

menyebabkan potensi alam dan potensi masyarakat pada kawasan wisata Bukit Gundaling menjadi

kurang menjual kepada wisatawan, dan bahkan mengalami penurunan, faktor penyebab

menurunnya kunjungan wisata menuju objek wisata Bukit Gundaling karena bermunculan

masalah-masalah sosial pada kawasan tersebut, yang tidak diselesaikan dan dibiarkan berlarut-larut

sehingga berdampak pada menurunnya jumlah kunjungan wisata pada kawasan ini. Masalah sosial

yang umumnya terjadi pada kawasan ini seperti munculnya pungutan liar, harga parkir yang tidak

wajar dan bahkan mencapai berkali lipat dari harga biasa sehingga pengunjung merasa menjadi

kurang nyaman karena hal-hal tersebut, sedangkan tujuan dari pengunjung umumnya adalah untuk

bersantai mencari ketenangan dan menikmati pemandangan yang disuguhkan dari kawasan wisata

tersebut (www.wisatamelayu.com, 2009).

Berdasarkan seluruh penjabaran diatas maka optimalisasi pengembangan objek wisata Bukit

Gundaling memerlukan peran serta masyarakat dan kordinasi dengan pemerintah sebagai kontrol

dan mengakomodasi pelaku pendukung kegiatan pariwisata tersebut, karena dalam pariwisata,

masyarakat merupakan nilai tambah yang sangat penting dan mempunyai keputusan yang harus

dipertimbangkan (Garrod, 2001) sehingga dapat terbentuk suatu koordinasi yang baik antara

masyarakat dan pemerintah dengan tetap meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan, serta

memungkinkan efisiensi dan efektivitas pengembangan kawasan Bukit Gundaling berdasarkan

peran serta masyarakat.

Keuntungan dari adanya penerapan konsep peran serta masyarakat berbasis komunitas dalam

perkembangan dan pengelolaan kawasan objek wisata Bukit Gundaling adalah untuk

mempermudah instansi terkait (pemerintah) sebagai pengelola kawasan untuk melakukan kontrol,

dan melakukan pemenuhan kebutuhan akan kelengkapan sarana prasarana pendukung pada

kawasan tersebut, karena instansi terkait atau pemerintah sebagai pengelola tunggal kawasan telah

mendapatkan gambaran yang jelas mengenai kondisi kawasan melalui hubungan yang dijalin

dengan masyarakat sebagai pelaku pendukung kegiatan pariwisata, dimana masyarakat akan selalu

lebih tau akan kebutuhannya, hal ini disebabkan mereka sehari harinya tinggal dan melakukan

kegiatan dikawasan tersebut.

1.2 Perumusan Masalah

Kawasan wisata Bukit Gundaling tersebut termasuk salah satu objek wisata unggulan,

sehingga memberikan dampak positif terhadap meningkatkannya perekonomian daerah. Selain

udara yang sejuk juga pemandangan alam yang masih asri menjadi daya pikat utama. Berbagai

Page 15: PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN … · Salah satu kawasan yang sangat terlihat mengalami penurunan kunjungan wisatawan adalah objek wisata Bukit Gundaling,

4

potensi seperti atraksi kuda tunggang dan delman yang telah ada sejak lama terus berkembang

hingga sekarang mampu menjadi daya tarik utama kawasan Bukit Gundaling. Akan tetapi pada

kenyataannya, terdapat beberapa permasalahan terkait dengan kondisi fisik dan pengelolaan yang

kurang baik terhadap kawasan wisata Bukit Gundaling yang mengakibatkan menurunnya minat

wisatawan untuk mengunjungi kawasan wisata penelitian, masalah yang terjadi dikawasan Bukit

Gundaling ialah masalah kualitas lingkungan dan masalah sosial yang berdampak pada masyarakat,

masalah masalah tersebut ialah:

1 Masih adanya masyarakat Gundaling yang belum sadar wisata.

Hal ini ditandai oleh fasilitas umum yang terlihat kotor, rambu-rambu lalu lintas yang ada

dikawasan Bukit Gundaling banyak yang hilang, sehingga membingungkan pengunjung,

serta masih banyaknya sampah hasil pencernaan kuda yang terlihat tidak dibersihkan

sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap.

2 Kurangnya koordinasi Pemerintah dan pelaku pendukung kegiatan pariwisata sehingga

masyarakat merasa terabaikan dalam pengelolaan kawasan tersebut.

3 Harga parkir yang mencapai dua kali lipat dari harga yang telah ditetapkan misalnya harga

parkir mobil yang mencapai Rp 20.000/parkir.

4 Menurunnya pendapatan sektor informal pendukung kawasan tersebut.

5 Menurunnya wisatawan yang berkunjung.

6 Fasilitas yang ada dikawasan Bukit Gundaling banyak yang rusak dan tidak terawat.

7 Kotoran-kotaran dari hasil pencernaan yang menimbulkan bau yang tidak sedap dan

membuat pemandangan yang kumuh dan kotor.

8 Sampah-sampah plastik dan daun yang berserakan disekitar kawasan.

Berdasarkan masalah-masalah yang diuraikan diatas maka dapat dikatakan pengelolaan

kawasan Bukit Gundaling tidak dikelola dengan baik, sehingga muncul research question yaitu

Bagaimana peran serta masyarakat dalam pengelolaan kawasan wisata Bukit Gundaling?

1.3 Tujuan dan Sasaran

1.3.1 Tujuan

Penyusunan penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran serta masyarakat sebagai

pendukung kegiatan pariwisata terhadap pengelolaan objek wisata Bukit Gundaling, dan

bagaimana pengelolaan kawasan wisata dengan melibatkan masyarakat.

1.3.2 Sasaran

Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain:

Mengidentifikasi kondisi eksisting kawasan wisata Bukit Gundaling.

Mengidentifikasi aktivitas pariwisata kawasan Bukit Gundaling.

Page 16: PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN … · Salah satu kawasan yang sangat terlihat mengalami penurunan kunjungan wisatawan adalah objek wisata Bukit Gundaling,

5

Menganalisis sistem pengelolaan kawasan wisata dikawasan Bukit Gundaling.

Menganalisis aktivitas masyarakat lokal terhadap objek wisata Bukit Gundaling.

Menganalisis peran serta masyarakat dalam pengembangan kawasan wisata.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

1.4.1 Ruang Lingkup Materi

Ruang lingkup materi dalam studi ini dibatasi karakteristik wilayah studi yaitu kawasan wisata

Bukit Gundaling. Materi yang akan dibahas dalam studi ini akan dibatasi dengan materi tentang

peran serta masyarakat, dan pengelolaan kawasan wisata Bukit Gundaling. Adapun pembahasan

materi tersebut adalah

1. Akan dijelaskan mengenai masyarakat dalam lingkup kawasan objek wisata Bukit Gundaling,

masyarakat yang dimaksudkan ialah sejumlah manusia yang dikelompokkan dalam suatu

lingkup kawasan yang berhubungan tetap dan memiliki kepentingan yang sama

(http://majidbsz.wordpress.com, 2009). Sehingga pelaku pendukung kegiatan pariwisata

dikawasan Bukit Gundaling didefenisikan menjadi semua pelaku yang memiliki sumber mata

pencaharian dari kawasan objek wisata Bukit Gundaling, seperti penjual cendera mata, makanan

khas, jasa tikar, jasa photo, jasa parkir, jasa delman dan kuda, penjual bunga dan berbagai

kegiatan lainnya yang ada dikawasan Bukit Gundaling.

2. Pelibatan melalui peran serta masyarakat merupakan salah satu langkah dalam pengembangan

dan perkembangan kawasan wisata. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah analisis peran

serta masyarakat dalam pengelolaan kawasan, dengan variabel yang digunakan adalah

stakeholder yang terlibat, sehingga diharapkan dapat memperlihatkan bentuk keterlibatan

seluruh masyarakat dan dampak yang ditimbulkan dari keterkaitan tersebut.

3. Analisis peran serta pemerintah sebagai pengelola dalam pengembangan objek wisata Bukit

Gundaling, variabel yang digunakan adalah pemberian pelatihan, modal/ usaha, dan bagaimana

sistem pengelolaan yang dilakukan pemerintah sebagai pengelola tunggal dimana akan

memunculkan saran atau rekomendasi yang didapat dari analisis yang telah dilakukan.

4. Mengkaji literatur terkait dengan karakteristik pariwisata yang berbasis pada masyarakat, serta

mengkaji mengenai bentuk-bentuk pelibatan masyarakat didaerah, atau kawasan yang telah

menggunakan dan mengembangkan konsep peran serta serta telah sukses dilakukan pada

kawasan lain, yang kemudian akan digunakan menjadi best practices.

1.4.2 Ruang Lingkup Wilayah

Dataran Tinggi Kabupaten Karo secara administratif terdiri dari 17 Kecamatan, yang terdiri dari

258 desa dan 10 kelurahan. Luas wilayah Kabupaten Karo tercatat sebesar 212.725 Ha, atau sekitar

Page 17: PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN … · Salah satu kawasan yang sangat terlihat mengalami penurunan kunjungan wisatawan adalah objek wisata Bukit Gundaling,

6

2,97 persen dari luas Propinsi Sumatera Utara, secara geografis Kabupaten Karo berada pada 2° 50’

sampai dengan 3° 19’ Lintang Utara, dan 97° 55’ sampai dengan 98° 38’ Bujur Timur.

Kabupaten Karo merupakan salah satu daerah yang kaya akan obyek wisata, baik wisata

alamnya yang sangat menarik, wisata budaya, peninggalan sejarah dan sejarah tehnologi.

Mengingat letaknya, Kabupaten Karo memiliki posisi yang menguntungkan, yaitu sebagai daerah

penyangga (hinterland) dari Ibu Kota Sumatera Utara. Adanya potensi sektor pariwisata yang

dimiliki Kabupaten Karo sangat besar karena dukungan letak geografis yang berada pada dataran

tinggi (plateu), serta masih banyak potensi wisata lain yang belum dikembangkan secara maksimal.

Sektor Pariwisata Kabupaten Karo sangat potensial mendongkrak peningkatan

perekonomian daerah, sebab dari sektor ini dapat dimanfaatkan untuk menampung tenaga kerja

sekaligus membuka lapangan kerja sehingga mengurangi tingkat pegangguran di Kabupaten Karo

pada khususnya, dan di Provinsi Sumatera Utara pada umumnya mengingat jumlah potensi yang

dapat dikembangkan dengan maksimal masih sangat banyak.

Pada studi ini wilayah yang diambil sebagai wilayah studi yaitu kawasan Bukit Gundaling

yang terdapat di kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, dengan batas-batas administrasi sebagai

berikut:

Sebelah Utara : Desa Merdeka

Sebelah Timur : Kelurahan Rumah Berastagi

Sebelah Selatan : Desa Cinta Rakyat

Sebelah Barat : Kelurahan Jalan Udara

Sumber: (http: karokab.go.id.2010)

Page 18: PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN … · Salah satu kawasan yang sangat terlihat mengalami penurunan kunjungan wisatawan adalah objek wisata Bukit Gundaling,

7

Page 19: PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN … · Salah satu kawasan yang sangat terlihat mengalami penurunan kunjungan wisatawan adalah objek wisata Bukit Gundaling,

8

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dapat digolongkan menjadi manfaat penelitian terhadap disiplin ilmu

(teoritis), serta manfaat praktis yang dijadikan acuan penerapan secara langsung.

1.5.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan

khususnya ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota yakni terkait perencanaan kawasan yang

dipadukan dengan peran serta masyarakat.

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi awal mengenai kondisi pariwisata dan

bentuk pelibatan masyarakat dikawasan Bukit Gundaling.

Memberikan pemasukan kepada pemerintah mengenai kondisi yang ada, sehingga dapat

dilakukan perencanaan lebih lanjut.

1.5.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan spesifikasi arahan pengembangan

kawasan Bukit Gundaling yang berbasis pada peran serta masyarakat lokal. Dengan adanya konsep

CBT diharapkan dapat memberi masukan yang lebih spesifik bagi pengembangan dan pengelolaan

kawasan yang baik dari segi pemerintah sebagai pengelola dan masyarakat sebagai aspek yang

terkait dalam pengelolaan tersebut, sehingga kawasan wisata Bukit Gundaling berkembang secara

optimal sesuai potensi yang dimilikinya.

1.6 Posisi Penelitian dalam Perencanaan Wilayah dan Kota

Sektor pariwisata merupakan pembangunan yang berkelanjutan dan sangat terkait dengan ilmu

perencanaan wilayah dan kota, yang membahas tentang bagaimana sebuah proses pembangunan

yang mengoptimalkan manfaat dan kesesuaian dari sumber daya alam, khususnya tema yang di

ambil. Sektor pariwisata tersebut merupakan salah satu sektor pembangunan yang berkaitan dengan

pembangunan berkelanjutan dan melibatkan masyarakat didalamnya, dan telah dicanangkan sesuai

dengan program yang telah disusun oleh pemerintah daerah dan sama dengan tujuan pembangunan

nasional. Dari obyek studi kawasan yang diangkat dapat membantu memberikan gambaran tentang

adanya permasalahan di sektor pariwisata, dan permasalahan dalam pengelolaan kawasan.

Posisi penelitian dalam bidang ilmu perencanaan wilayah dan kota adalah sebagai salah satu

cara atau proses mengidentifikasi dalam suatu sektor pembangunan yang berkelanjutan dengan cara

mengidentifikasi permasalahan yang ada, sehingga dapat memberikan evaluasi baru. Dengan

adanya penelitian yang dilakukan sehingga dapat dijadikan sebagai penelitian yang layak, karena

Page 20: PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN … · Salah satu kawasan yang sangat terlihat mengalami penurunan kunjungan wisatawan adalah objek wisata Bukit Gundaling,

9

dapat menghasilkan suatu realita demand dan supply sehingga dapat, dan diharapkan bermanfaat

bagi ilmu perencanaan wilayah dan kota.

Sumber: Hasil Analisis Penyusun, 2011

Gambar 1.2 Posisi Penelitian

1.7 Keaslian Penelitian

Keaslian penelitian merupakan salah satu syarat mutlak keabsahan suatu karya ilmiah yang

dapat ditinjau dari ide dasar penelitian dan perbandingan penelitian dengan penelitian lain yang

sejenis. Studi penelitian yang dilakukan dalam studi ini berjudul” Peran serta Masyarakat dalam

Pengelolaan Kawasan Wisata Bukit Gundaling Kabupaten Karo”. Dalam hal ini penelitian yang

dilakukan mungkin ada yang menyerupai, namun secara substansial penelitian ini dirasakan belum

banyak diungkap oleh berbagai kalangan peneliti, terutama pada wisata alam di Kabupaten Karo.

Adapun keaslian penelitian dapat dilihat melalui beberapa kajian hasil studi yang sudah ada

sebelumnya pada Tabel 1.1.

Perencanaan wilayah

Peningkatan pendapatan daerah

dari sektor pariwisata

Pengembangan sektor

pariwisata

Ilmu Perencanaan

Wilayah Kota

Pengembangan kawasan wisata berdasar peran

serta masyarakat

Perencanaan Kota

Perencanaan pariwisata

Page 21: PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN … · Salah satu kawasan yang sangat terlihat mengalami penurunan kunjungan wisatawan adalah objek wisata Bukit Gundaling,

10

TABEL I.1 KEASLIAN PENELITIAN “PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN

KAWASAN WISATA BUKIT GUNDALING KABUPATEN KARO.”

Judul

PENELITIAN A

Peran serta

Masyarakat

dalam

Pengelolaan

Kawasan Wisata

Bukit Gundaling

Kabupaten Karo

PENELITIAN B

Pengembangan

Periwisata

Berbasis Aspirasi

Masyarakat

(Studi kasus Agro

Pagilaran Kec.

Blado Kab.

Batang)

PENELITIAN C

Karakteristik

Pemberdayaan

Massyarakat

Lokal Dalam

Keberlanjutan

Pengembangan

Kawasan Rawa

Jombor

Kabupaten Klaten

PENELITIAN D

Kajian Kesiapan

Masyarakat

Terhadap

Kebutuhan

Wisatawan di

Kawasan Wisata

Argo

Bangunkerto

Sleman,

Yogyakarta

Peneliti

Ismail Lesi Roy G

Achmad Antoni Septyati

Ganjarsari

Apri Porwanti

Ningsih

Tujuan

Untuk mengetahui

bagaimana

pelibatan

masyarakat dalam

pengelolaan

kawasan wisata

Bukit Gundaling.

Melakukan

identifikasi

berbasis

masyarakat sekitar

agrowisata

Pagilaran dan

pengunjung

terhadap

pengembangan

agrowisata Kabupaten Batang

Untuk mengkaji

karakteristik

pemberdayaan

masyarakat lokal

dalam

keberlanjutan

pengembangan

kawasan.

Mengkaji wujud

kesiapan

masyarakat yang

sesuai dengan

kebutuhan

wisatawan

Wilayah Studi Kawasan wisata

Bukit Gundaling,

Berastagi

Agrowisata

Pagilaran Batang

Rawa Jombor

Kab. Klaten

Kawasan Wisata

Argo

Bangunkerto

Sleman,

Yogyakarta

Metode Penelitian

Pengumpulan

data

Metode analisis

Pendekatan

studi

Wawancara.

Deskriptif

kualitatif dan kualitatif

komparatif.

Metode analisis

swot.

Deskriptif kualitatif dan

komparatif

kualitatif.

Wawancara.

Deskriptif

kualitatif dan komparatif

kualitatif.

Kuantitatif

Diskriptif (a priory

segmentation,

analisis Faktor, Pembobotan

Likert, Uji

Relibilitas) dan

Kualitatif

deskriptif

Hasil temuan

studi

Peran serta

masyarakat Bukit

Gundaling terhadap

pengembangan dan

pengelolaan objek

wisata Bukit

Gundaling.

Komponen

pariwisata yang

berpengaruh dalam

pengembangan

Agrowisata yaitu

daya tarik utama

dan pendukung.

Keberadaan tokoh

masyarakat cukup

berpengaruh sebagai awal

perolehan stimulus

modal dari pihak

eksternal dalam

pengembangan

aktivitas perikanan

keramba.

Kesiapan

masyarakat dalam

memenuhi kebutuhan

wisatawan

Sumber : Hasil Analisis penyusun, 2011

Page 22: PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN … · Salah satu kawasan yang sangat terlihat mengalami penurunan kunjungan wisatawan adalah objek wisata Bukit Gundaling,

11

1.8 Kerangka Pikir

Rekreasi

Page 23: PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN … · Salah satu kawasan yang sangat terlihat mengalami penurunan kunjungan wisatawan adalah objek wisata Bukit Gundaling,

12

Pariwisata sebagai suatu industri dapat diasumsikan sebagai salah salu jenis industri baru

yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat, terutama dalam penyediaan

lapangan pekerjaan, peningkatan penghasilan dan merangsang munculnya sektor informal baru

seperti aneka makanan khas, cenderamata, kerajinan tangan, jasa pemandu wisata dan transportasi.

Selain itu pariwisata juga diartikan sebagai kegiatan wisata yang ditimbulkan oleh salah satu

bentuk kegiatan manusia yaitu kegiatan perjalanan (travelling).

Kabupaten Karo merupakan salah satu daerah yang kaya akan obyek wisata, baik wisata

alamnya yang sangat menarik, wisata budaya, peninggalan sejarah dan sejarah teknologi.

Mengingat letaknya, Kabupaten Karo mempunyai posisi yang menguntungkan untuk

dikembangkan sebagai kawasan wisata maupun daerah tujuan wisata, yaitu sebagai daerah

penyangga Ibu Kota Sumatera Utara dan merupakan dataran tinggi yang memiliki alam yang bagus

dan masih asri. Wilayah Kabupaten Karo semakin lama kian banyak menjadi perhatian

pengunjung, sehingga tingkat kunjungan wisata terus meningkat. Potensi sektor pariwisata yang

dimiliki Kabupaten Karo sangat besar karena dukungan letak geografis di jalur singgah atau rest

area dari berbagai daerah di Provinsi Sumatera Utara. Berkaitan dengan potensi alam yang

dimiliki, Kabupaten Karo merupakan salah satu daerah yang kaya akan obyek wisata dan saat ini

telah banyak dikembangkan sebagai potensi wisata yang baru, tapi dengan munculnya kawasan

wisata yang baru, maka kawasan yang dulu sudah berkembang/ sudah ada kian merosot

kualitasnya, dikarenakan menurunnya perhatian pemerintah sebagai pengelola beralih kepada

pembangunan kawasan wisata yang baru sehingga kawasan wisata yang sudah ada menjadi

terbengkalai dan kurang perawatan, salah satunya adalah wisata alam yang sangat menarik dan

berpotensi dalam sektor pariwisata ialah kawasan wisata Bukit Gundaling.

Kawasan Bukit Gundaling dulu termasuk salah satu objek Wisata unggulan, sehingga

memberikan dampak positif terhadap meningkatkannya perekonomian daerah. Selain udara yang

sejuk, juga pemandangan alam yang masih asri menjadi daya pikat utama. Akan tetapi sejalan

dengan waktu, permasalahan yang dihadapi pada kawasan ini bermunculan, diantaranya adalah

daya tarik wisata yang belum ditunjang dengan kesiapan masyarakat, serta pengelolaan yang belum

maksimal dan bahkan mengalami penurunan, kondisi kawasan ini juga mengalami degradasi

kualitas sehingga tidak lagi mampu memberikan citra kawasan wisata yang menarik dan kepuasan

bagi wisatawan. Berdasarkan masalah-masalah yang diuraikan diatas, maka dapat ditarik suatu

research question yaitu “Bagaimanakah peranserta dalam pengelolaan kawasan wisata Bukit

Gundaling?”.

Dengan dasar tersebut penelitian yang dilakukan saat ini bertujuan untuk mengkaji,

mengidentifikasi kondisi kawasan wisata tersebut, serta menganalisis pengelolaan kawasan wisata

Page 24: PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN … · Salah satu kawasan yang sangat terlihat mengalami penurunan kunjungan wisatawan adalah objek wisata Bukit Gundaling,

13

Bukit Gundaling sehingga nantinya diketahui bagaimana seharusnya pengelolaan kawasan wisata

yang baik dan melibatkan masyarakat didalam pengelolaan kawasan.

Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan langkah–langkah dengan mengidentifikasi

kondisi eksisting kawasan, dan sistem pengelolaan kawasan yang dilakukan oleh pemerintah

sebagai pengelola, sehingga diketahui bagaimana pengelolaan kawasan ini berjalan, dan bagaimana

masyarakat selaku pendukung kegiatan pariwisata dikawasan Bukit Gundaling terlibat dalam

pengelolaan kawasan wisata Bukit Gundaling, sehingga pada akhirnya dapat direkomendasikan

suatu sistem, cara dan teknik pengelolaaan kawasan yang baik yang seharusnya dijalankan sesuai

dengan kepentingan masyarakat serta keterlibatan masyarakat tersebut didalam pengelolaanya.

1.9 Metode penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, pemahaman kepada proses pelaksanaan studi perlu

dilakukan. Agar penelitian yang telah terlaksana akan lebih terfokus, sehingga pembahasan yang

dilakukan dapat terstruktur dan mendapat hasil yang maksimal. Hal tersebut akan dilakukan

melalui pendekatan studi, kebutuhan data, analisis data, dan interpretasi data. Dimana penelitian

deskriptif adalah analisis yang secara cermat mengamati suatu fenomena tertentu yang terjadi,

dimana peneliti mengembangkan konsep dan menghimpun fakta, tetapi tidak melakukan pengujian

hipotesa (Singarimbun, 1978: 4). Berdasarkan jenis permasalahan yang diteliti, penelitian deskriptif

ini kemudian masuk ke dalam jenis penelitian survei. Dimana penelitian survei merupakan

penelitian yang dilaksanakan untuk memperoleh fakta-fakta dari fenomena yang ada, serta mencari

keterangan secara faktual, dan penelitian dilakukan pada saat yang bersamaan terhadap sejumlah

individu, baik secara sensus maupun menggunakan sampel (Nazir, 1988: 65).

1.9.1 Definisi Operasional

Agar tercipta kesamaan persepsi untuk meningkatkan pemahaman mengenai penelitian ini,

maka diperlukan beberapa pengertian mengenai variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

Variabel-variabel tersebut adalah:

Masyarakat

Masyarakat yang dimaksudkan adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok

masyarakat yang tinggal dikawasan Bukit Gundaling, serta penduduk yang berupaya mendaya

gunakan Bukit Gundaling melalui aktivitas pariwisata/ usaha pendukung kegiatan pariwisata.

Peran serta

Peran serta adalah proses timbulnya kesadaran dari stakeholder yang terlibat, mengenai

keterkaitan antar mereka dalam mencapai tujuan yang sama. Keterkaitan tersebut timbul dalam

suatu kondisi, dimana setiap stakeholder yang terlibat merupakan bagian dari kelompok-

Page 25: PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN … · Salah satu kawasan yang sangat terlihat mengalami penurunan kunjungan wisatawan adalah objek wisata Bukit Gundaling,

14

kelompok yang berbeda dalam masyarakat. Sehingga antar kelompok atau antar masyarakat

tersebut saling bekerjasama dan terlibat untuk menciptakan suatu kondisi ideal yang mereka

harapakan (Syahyuti, 2007).

Sistem Pariwisata

Komponen yang saling berhubungan satu sama lainnya dalam kegiatan pariwisata Bukit

Gundaling yaitu antara masyarakat sebagai penyedia atraksi, promosi, transportasi, informasi,

dan pelayanan serta pemerintah sebagai pengelola kawasan tersebut.

1.9.2 Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan kualitatif. Dalam hal

ini, penelitian didasarkan pada fenomena yang terjadi pada kawasan wisata Bukit Gundaling, yakni

adanya perkembangan yang mengarah pada optimalisasi potensi pariwisata yang dimiliki.

Pengembangan dan pengelolaan wilayah dengan menggunakan konsep peran serta, merupakan

salah satu cara efektif yang dapat digunakan. Karena penelitian yang dilakukan lebih terfokus pada

peran serta masyarakat sebagai pelaku kegiatan pariwisata dalam sistem pariwisata dikawasan

Bukit Gundaling, karena penelitian kulitatif dapat menjelaskan dengan lebih baik mengenai kondisi

sosial yang dihadapi masyarakat dibandingkan dengan penelitian kuantitatif.

Dengan metode kualitatif bisa didapatkan informasi (wawasan) mengenai sesuatu fakta atau

informasi yang baru sedikit diketahui oleh lingkup masyarakat yang lebih luas. Selain itu metode

kualitatif dapat memberi rincian yang kompleks tentang fenomena yang sulit diungkapkan oleh

metode kuantitatif (Strauss & Corbin, 2003). Penelitian secara kualitatif pada umumnya, mencoba

untuk memahami fenomena yang terjadi, khususnya aktivitas yang terjadi dalam kelompok

masyarakat, kaitannya dengan sistem parwisata di kawasan Bukit Gundaling. Dengan adanya

penelitian ini, diharapkan dapat memahami sejauh mana peran serta masyarakat disekitar kawasan

wisata Bukit Gundaling dalam mendukung pengelolaan kawasan, bagaimana masyarakat tersebut

terlibat, dan pengoptimalan kegiatan pariwisata di kawasan Gundaling, yang pada akhirnya dapat

membantu meningkatkan perekonomian masyarakat pelaku pendukung pariwisata Bukit

Gundaling.

Berdasarkan penjabaran diatas, tujuan dari penelitian dapat diaplikasikan dalam penelitian

terhadap peran serta masyarakat dalam pengelolaan kawasan wisata Bukit Gundaling, adalah untuk

memperkuat analisis persepsi masyarakat terhadap pengelolaan kawasan wisata Bukit Gundaling,

sehingga dapat direkomendasikan bagaimana pengelolaan yang baik dan melibatkan masyarakat

didalamnya. Masyarakat yang dimaksud adalah para pelaku pendukung kegiatan pariwisata yang

ada dikawasan Bukit Gundaling, seperti jasa tikar, penjual jasa delman dan kuda tunggang, penjual

souvenir, penjual bunga, jasa photo, pemilik warung dan berbagai aktivitas lainnya yang memiliki

Page 26: PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN … · Salah satu kawasan yang sangat terlihat mengalami penurunan kunjungan wisatawan adalah objek wisata Bukit Gundaling,

15

sumber mata pencaharian dikawasan wisata Bukit Gundaling. Melalui pendekatan ini diharapkan

dapat diketahui pendapat masyarakat mengenai pengelolaan kawasan wisata Bukit Gundaling.

Karena konsep ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang memiliki sumber

penghasilan dari kunjungan wisatawan menuju Bukit Gundaling, melalui progam-program yang

dilakukan oleh masyarakat itu sendiri sehingga masyarakat merupakan salah satu fokus yang

diangkat dalam penelitian ini, karena dengan adanya masyarakat pelaku pendukung pariwisata ini

akan menimbulkan pengaruh terhadap perekonomian mereka.

1.9.3 Teknik Analisis

Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif, dimana metode ini tidak menggunakan

prosedur statistik dan jenis hitungan lainnya. Analisis ini lebih banyak menggunakan temuan yang

dikumpulkan melalui pengamatan dan wawancara langsung, ataupun buku, dokumen, foto, namun

juga dapat menggunakan data yang telah dihitung untuk tujuan lain, seperti data sensus (Strauss &

Corbin, 2003).

Dengan menggunakan metode kualitatif ini, akan didapatkan suatu gambaran yang lebih

jelas terhadap kondisi masyarakat dikawasan Bukit Gundaling. Sehingga dapat dijadikan titik awal

untuk mengetahui seberapa besar peran mereka dalam aktivitas yang terjadi. Bagian dari metode

analisis kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Deskriptif Kualitatif

Metode ini mentransformasikan data mentah ke dalam bentuk data yang mudah dimengerti dan

diintepretasikan, serta menyusun, memanipulasi dan menyajikan data menjadi suau informasi

yang jelas dan mudah dipahami.

Komparatif Kualitatif

Metode ini berupa uraian dari hasil membandingkan (komparatif) antara 2 hal atau lebih, yaitu

antara hasil-hasil temuan selama pengumpulan data dengan teori-teori dan ketentuan-ketentuan

yang ada, serta membandingkan dengan kawasan-kawasan yang telah melakukan hal serupa

dan telah mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan tujuan awal yang telah direncanakan.

1.9.4 Kerangka Analisis

Menganalisa data adalah suatu tahapan dalam penelitian yang mengelompokkan, membuat

suatu urutan, memanipulasi serta menyingkat data, sehingga data mudah dibaca dan dapat

menghasilkan informasi yang diperlukan dan lebig gamblang untuk dijabarkan. (Nazir, 2003: 358).

Untuk memperjelas jenis-jenis analisis yang akan digunakan, maka dapat dilihat dalam bagan

kerangka analisis. Kerangka analisis ini berisi tahapan dari input, proses yang kemudian diakhiri

dengan output. Diagram kerangka analisis dapat dilihat pada Gambar 1.4.

Page 27: PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN … · Salah satu kawasan yang sangat terlihat mengalami penurunan kunjungan wisatawan adalah objek wisata Bukit Gundaling,

16

Page 28: PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN … · Salah satu kawasan yang sangat terlihat mengalami penurunan kunjungan wisatawan adalah objek wisata Bukit Gundaling,

17

1.9.5 Pengumpulan Data

Secara umum, tahap pengumpulan data atau survei terdiri atas survei primer dan survei

sekunder. Dalam tahapan ini, pengumpulan data dilakukan tanpa harus berpatokan secara kaku

terhadap teknik analisis yang dilakukan, sehingga penggunaan data nantinya dapat saling

melengkapi untuk mencapai validitas hasil analisis. Adapun cara-cara yang akan ditempuh peneliti

untuk memperoleh data yang dibutuhkan, yaitu:

Pengamatan langsung (Direct Observation)

Salah satu cara untuk mengumpulkan data adalah melakukan pengamatan langsung di

wilayah studi. Pengamatan yang dilakukan berupa pengamatan terhadap kondisi fisik di wilayah

studi maupun non fisiknya yang ditinjau dari aktivitas masyarakat. Selain itu pengamatan yang

dilakukan untuk mencari data berupa foto-foto wilayah studi yang terkait dengan tema studi, yaitu

aktivitas yang dilakukan masyarakat dikawasan Bukit Gundaling sehingga dapat memperjelas

informasi yang disampaikan.

Wawancara (Interview)

Kegiatan wawancara ini adalah merupakan pendekatan langsung ke masyarakat lokal yang

memiliki sumber mata pencaharian sebagai pelaku kegiatan pariwisata dikawasan Bukit Gundaling.

Wawancara ini juga ditujukan ke masyarakat dan kelompok usaha yang ada dikawasan Bukit

Gundaling serta lembaga-lembaga yang terlibat yang memiliki peran dalam pengelolaan kawasan

wisata tersebut. Wawancara yang dilakukan adalah In Depth Interview, yaitu berupa disukusi

secara bebas atau mendalam, jadi pertanyaan diskusi bisa meluas sesuai dengan kebutuhan yang

terjadi di lapangan dengan lawan bicaranya. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran

permasalahan atau informasi yang lebih luas dan mendalam. Kevalidan dari sumber data ini adalah

dengan menggunakan metode triangulasi, yaitu untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-

beda dengan teknik yang sama (Sugiyono, 2005). Jadi penulis akan mecari informasi dari berbagai

responden, yang mana data dianggap valid jika jawaban yang diberikan masing-masing responden

sudah sejalan atau jawaban yang memiliki responden paling banyak.

Sedangkan untuk survei sekunder, dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang

dibutuhkan dari sumber-sumber sekunder berupa literatur maupun instansi yang terkait.

Kajian literatur

Kajian literatur ini bersifat data normatif yang merupakan batasan-batasan legalitas formal

yang ditetapkan oleh pemerintah, serta data teoritis yang merupakan teori-teori pendukung

mengenai sistem pariwisata, masyarakat dan kelompok usaha, juga teori mengenai peran serta.

Page 29: PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN … · Salah satu kawasan yang sangat terlihat mengalami penurunan kunjungan wisatawan adalah objek wisata Bukit Gundaling,

18

Survai instansi

Dilakukan untuk mendapatkan data-data melalui instansi-instansi yang terkait dengan sistem

aktivitas dan masyarakat yang terjadi, data-data ini dapat dikumpulkan dari: masyarakat, Dinas

Pariwisata dan pengelola kawasan wisata dan stakeholder terkait lainnya.

Teknik sampel yang digunakan dalam survei lapangan peneliti menggunakan snowball

sampling (sampel bola salju), yaitu peneliti berusaha mencari informasi yang relevan dengan

berdasar pada referensi yang diberikan oleh informan kunci dan informan-informan yang telah

ditemui. Alasan digunakannya snowball sampling dengan pertimbangan bahwa peneliti tidak

mengetahui responden yang akan dituju sehingga diperlukan bantuan nara sumber kunci (key

informan) kaena dianggap lebih mengerti kawasan secara luas yaitu Dinas pariwisata kepala bagian

objek yang kemudian merekomendasikan orang yang dianggap relevan dikawasan Bukit

Gundaling. Kuncinya di sini adalah, jika sudah mulai terjadi pengulangan maka wawancara sudah

bisa dihentikan.

Sumber: modifikasi penyusun dari Sugioyono, 2005

Gambar 1.5

Teknik Pengambilan Sampel Snowball

1.9.6 Tahap Analisis

Substansi yang akan dianalisis didasarkan pada penetuan variabel data penelitian yang telah

dilakukan sebelumnya. Substansi utama yang akan dianalisis yaitu kelompok usaha dan

masyarakat, aktivitas masyarakat pelaku pendukung kegiatan pariwisata, dan peran serta

masyarakat pelaku pendukung pariwisata tersebut. Tiga substansi utama ini kemudian digunakan

sebagai acuan menarik perkiraan awal penelitian sehingga memunculkan analisis-analis baru yang

mendukung untuk menemukan tujuan dari hasil penelitian ini.

Analisis kondisi eksisting untuk mengetahui kondisi kawasan wisata Bukit Gundaling secara

terperinci, sehingga dapat digambarkan dan mudah dijabarkan kondisinya secara gamblang

bagaimana faktor kondisi tersebut terhadap kunjungan wisatawan.

Analisis sistem pariwisata menjelaskan mengenai kondisi umum sistem pariwisata di

kawasan Bukit Gundaling terkait pengelolaan yang dilakukan pemerintah dan bagaimana

masyarakat terkait didalamnya, seperti apa pelibatan masyarakat dalam pengelolaan kawasan

wisata tersebut, hal tersebut dilihat dari wisatawan yang datang berkunjung, atraksi yang

Dinas Pariwisata

Kabag Objek

Anggota

Jasa tikar

Penjual souvenir

Anggota

Jasa kuda & delman Ketua jasa

kuda & delman

Ketua

jasa tikar

Penjual penjual

bunga

Penjual souvenir

Penjual makanan/warung

Page 30: PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN … · Salah satu kawasan yang sangat terlihat mengalami penurunan kunjungan wisatawan adalah objek wisata Bukit Gundaling,

19

ditawarkan apa saja, aksesibilitas yang ada dikawasan tersebut, amenitas apa saja yang

menunjangnya, serta informasi dan promosi yang tersedia dikawasan objek wisata Bukit

Gundaling.

Analisis masyarakat pelaku kegiatan pariwisata, terdiri dari analisis produk barang dan

produk jasa yang ditawarkan, dan bagaimana masyarakat tersebut terlibat didalam aktivitas

pariwisata itu sendiri, sehingga dampak yang ditimbulkan dari aktivitas yang mereka hasilkan

tersebut dapat menjadi gambaran dan masukan yang jelas terhadap analisis yang selanjutnya.

Analisis aktivitas untuk mengetahui bagaimana masyarakat tersebut terlibat dalam sistem

yang terjadi dikawasan wisata Bukit Gundaling, serta kegiatan dan atraksi apa yang mereka

hasilkan, dan atraksi seperti apa yang mereka tawarkan untuk menarik pengunjung.

Analisis sarana prasarana untuk mengidentifikasi jumlah dan bagaimana kondisi sarana

prasarana yang ada dikawasan Bukit Gundaling, sehingga dapat digambarkan atau dijabarkan

dengan gamblang bagaimana kondisi kawasan ini secara terperinci.

TABEL I. 2

JENIS ANALISIS No. Jenis Analisis Tujuan Hipotesis Hasil Teknik Analisis

1. Analisis sarana prasara

Untuk mengidentifikasi sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana dikawasan Bukit Gundaling mencukupi dan masih layak

Kondisi sarana dan prasarana yang ada dikawasan Bukit Gundaling pada saat ini

Diskripsi kualiatif, data data dari hasil wawancara maupun dari

dokumen

2 Analisis

aktivitas

masyarakat

Mengetahui keberadan atraksi, aksesibilitas, informasi dan promosi dalam aktivitas pariwisata Untuk mengetahui

aktivitas masyarakat terhadap kawasan Bukit Gundaling.

Munculnya atraksi-atraksi baru dalam Kawasan Gundaling. Aksesibiltas yang ada sudah dapat menunjang keberlangsungan sistem pariwisata di kawasan

Gundaling Informasi yang tersedia belum mampu menjabarkan secara rinci mengenai aktivitas yang terjadi dalam kawasan Bukit Gundaling Promosi yang dilakukan

adalah promosi mengenai Bukit Gundaling, namun untuk atrkasi lainnya belum tampak Munculnya aktivitas

tertentu yang mengakibatkanterjadinya masalah internal kawasan

Kondisi empiris mengenai sistem demand yang ada pada pariwisataGundaling Untuk mengetahui

aktivitas yang diisukan ilegal tetapi

masih berjalan.

Diskripsi kualitatif, data-data hasil wawancara dan dokumen

3 Analisis pariwisata

Mengidentifikasi dan menganalisis produk jasa yang dihasilkan oleh masyarakat.

Jumlah wisatawan yang datang ke BukitGundaling berbanding lurus dengan jumlah wisatwan yang menikmati atraksi yang

Mengetahui jenis atrkasi yang ditawarkan untuk menarik minat wisatawan

Diskripsi komparatif presepsi antara tiap stakeholder,

Page 31: PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN … · Salah satu kawasan yang sangat terlihat mengalami penurunan kunjungan wisatawan adalah objek wisata Bukit Gundaling,

20

ditawarkan masyarakat yang dikaitkan

dengan teori dan ketentuan terkait

4 Analsisis peran serta masyarakat

Mengetahui keterkaitan aktivitas dari masyarakat dan sistem pariwisata,

sehingga mengetahui sejauh mana peran yang dilakukan oleh masyarakat dalam sistem yang ada

Peran masyarakat terhadap sistem pariwisata yang ada kecil, karena pasar penjualan hanya pada

kawasan Bukit Gundaling

Mengetahui sejauh mana keterlibatan masyarakat dan dampak yang dihasilkan

Diskripsi kualitatif dan komparatif kulaitatif dari

sistem aktivitas yang terjadi

5

Analis

pengelolaan

Untuk mengetahui bagai mana

pengelolaan yang dilakukan oleh pemerintah

Pengelolaan kawasan wisata yang terabaikan

karena pengembangan kawasan wisata baru

Pelibatan masyarakat dalam pengelolaan kawasan wisata Bukit Gundaling sangat Minim

pengelolaan yang dilakukan oleh

pemerintah dan bagaimana pelibatan masyarakat didalamnya

Diskripsi kualitatif,

data-data hasil wawancara dan dokumen

Sumber : Penyusun, 2011

1.9.7 Tahap Kompilasi Data

Data yang diperoleh selanjutnya diolah melalui tahap-tahap sebagai berikut:

a Tahap Kategorisasi/ Klasifikasi Data

Tahap ini merupakan pengolahan data dengan cara mengelompokkan data sesuai dengan jenis

analisis yang akan dilakukan dan tujuannya. Hal ini untuk memudahkan dalam proses analisis.

b Tahap Verifikasi Data

Tahap verifikasi ini dilakukan bertujuan agar data yang diperoleh akurat dan dapat dipercaya,

sehingga data yang diperoleh dari lapangan tersebut sah (valid) dan dapat dipercaya. Agar data

dan informasi yang diperoleh sesuai dengan penelitian (Creswell, 1994: 149), maka dilakukan:

Data dan informasi (hasil wawancara) yang diperoleh dari informan diperiksa kembali

dengan melontarkan pertanyaan yang sama kepada informan lain. Jika jawaban tersebut

sama, maka data yang dianggap akurat (cocok), sah dan dapat dipercaya.

Jika data dan informasi yang diperoleh menimbulkan keraguan atau tidak jelas bagi

peneliti, maka peneliti akan menanyakan kembali ke informan (member check) pada saat

itu atau pada pertemuan berikutnya.

c Tahap Penyajian

Hasil olahan data perlu disajikan secara representatif dan informatif. Hal ini dilakukan untuk

memudahkan pembacaan hasil olahan data dengan cara memvisualisasikan data sehingga dapat

dipahami dengan mudah. Hasil olahan dapat ditampilkan dalam bentuk deskriptif, tabulasi dan

gambar.

Page 32: PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN … · Salah satu kawasan yang sangat terlihat mengalami penurunan kunjungan wisatawan adalah objek wisata Bukit Gundaling,

21

1.10 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan mengenai studi pariwisata

ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang studi, perumusan masalah, tujuan, sasaran, dan manfaat

studi, ruang lingkup, keaslian penelitian, posisi penelitian dalam bidang perencanaan

wilayah dan kota, kerangka pikir, sistematika penyusunan, kerangka analisis, manfaat

penelitian dan sistematika pembahasan dari studi pengelolaan kawasan wisata Bukit

Gundaling berbasis peran serta masyarakat.

BAB II KAJIAN PUSTAKA.

Berisi tentang pembahasan materi pariwisata alam yang disesuaikan dengan teori-teori

pada kajian literatur sebagai penyusunan. Dalam kajian literatur ini terdapat pengertian

pariwisata dan ,jenis pariwista, pengertian peran serta dan strategi pengembangan

kawasan wisata berdasarkan peran serta masyarakat.

BAB III TINJAUAN UMUM WILAYAH STUDI

Pada bab ini menyajikan mengenai kondisi fisik dan sosial yang ada di wilayah studi,

selain itu juga menampilkan mengenai gambaran kepariwisataan di wilayah studi.

BAB IV ANALISIS PENGELOLAAN KAWASAN WISATA BUKIT GUNDALING YANG

BAIK BERDASARKAN PERAN SERTA MASYARAKAT

Bab ini berisi tentang analisis kondisi sarana prasarana eksisting kawasan wisata Bukit

Gundaling, analisis peran serta masyarakat, analisis demand pariwisata, analisis produk

dan jasa, analisis aktivitas, temuan studi dan keterkaitan temuan studi terhadap teori

dan kondisi yang mempengaruhinya.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berisi kesimpulan dan rekomendasi serta keterbatasan penelitian yang nantinya

menjadi garis besar.

Page 33: PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN … · Salah satu kawasan yang sangat terlihat mengalami penurunan kunjungan wisatawan adalah objek wisata Bukit Gundaling,
Page 34: PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN … · Salah satu kawasan yang sangat terlihat mengalami penurunan kunjungan wisatawan adalah objek wisata Bukit Gundaling,

Kurangnya perhatian pemerintah

sebagai pengelola terhadap objek

Penurunan kualitas kawasan

wisata Bukit Gundaling

Pemerintah sebagai pengelola kawasan

Bukit Gundaling

Parkir ilegal

Pungutan liar

Masyarakat sebagai pelaku pendukung

kegiatan pariwisata Bukit Gundaling

Kawasan wisata Bukit Gundaling

Fasilitas tidak terawat

Tenda tenda yang tidak

teratur

Kotoran kuda yang

menimbulkan bau

Penumpukan sampah

Masyarakat menjadi tidak percaya

terhadap pihak pengelola

Menurunnya pendapatan

penduduk

Menurunnya kunjungan

ke Bukit Gundaling

Bagaimana peran serta masyarakat dalam pengelolaan kawasan wisata Bukit Gundaling?.

Identifikasi dan analisis pengelolaan kawasan wisata Bukit

Gundaling

Identifikasi dan analisis objek wisata Bukit

Gundaling

Masyarakat merasa

terabaikan

Masyarakat bersifat pasif terhadap kondisi

dan pengelolaan kawasan Bukit Gundaling

Pemeliharaan kawasan yang

kurang baik

Masyarakat tidak dilibatkan secara aktif

dalam pengelolaan Bukit Gundaling

Peran pemerintah sebagai

pengelola tidak terlihat

jasa photo

jasa tikar/tenda

penjual bunga

jasa kuda/delman

jasa parkir

warung makan

angkutan umum

penginapan

pedagang asongan

souvenir/cinderamata

Analisis pengelolaan kawasan wisata Bukit Gundaling yang baik dengan

pelibatan masyarakat

Identifikasi dan Analisis aktivitas masyarakat

lokal terhadap objek wisata Bukit Gundaling

Analisis peranserta masyarakat sebagai

pelaku pendukung kegiatan pariwisata

Kebutuhan masyarakat

dalam sistem pariwisata

Kesimpulan dan Rekomendasi

Kondisi eksisting kawasan wisata

Bukit Gundaling Pengelolaan kawasan wisata

Bukit Gundaling

Pengelolaan kawasan wisata Bukit Gundaling dengan

pelibatan masyarakat

Gambar 1.8 Kerangka Pikir Sumber: penyusun 2011

11 1.8 Kerangka Pikir

Analisis masyarakat dalam

sistem pariwisata

Page 35: PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN … · Salah satu kawasan yang sangat terlihat mengalami penurunan kunjungan wisatawan adalah objek wisata Bukit Gundaling,

Bentuk dan sistem

pengelolaan yang

dilakukan pemerintah

Kondisi eksisting

kawasan wisata bukit

Gundaling

Identifikasi dan analisis

objek wisata Bukit

Gundaling

Kawasan wisata Bukit

Gundaling

Kebutuhan masyarakat

dalam sistem pariwisata

Identifikasi danAnalisis aktivitas

masyarakat lokal terhadap objek

wisata Bukit Gundaling

warung makan

angkutan umum

penginapan

pedagang asongan

souvenir/cinderamata

jasa photo

jasa tikar/tenda

penjual bunga

jasa kuda/delman

jasa parkir

Analisis peranserta masyarakat

sebagai pelaku pendukung kegiatan pariwisata

Identifikasi dan analisis

pengelolaan kawasan wisata

Bukit Gundaling

Pengelolaan kawasan

wisata

Bukit Gundaling

Analisis pengelolaan kawasan

wisata bukit Gundaling yang baik

dengan pelibatan masyarakat

Pengelolaan kawasan wisata bukit Gundaling dengan pelibatan

masyarakat

Kesimpulan dan

Rekomendasi

UOTPUT INPUT PROSES

GAMBAR 1. 4 KERANGKA ANALISIS PENELITIAN

Sumber: analisis penyusun, 2011

11