case report dokter bukit

47
BAB I PENDAHULUAN Sinus atau sering pula disebut dengan sinus paranasalis adalah rongga udara yang terdapat pada bagian padat dari tulang tenggkorak di sekitar wajah, yang berfungsi untuk memperingan tulang tenggkorak. Rongga ini berjumlah empat pasang kiri dan kanan. Rasa sakit di bagian dahi, pipi, hidung atau daerang diantara mata terkadang dibarengi dengan demam, sakit kepala, sakit gigi atau bahan kepekaan indra penciuman kita merupaan salah satu gejala sinusitis. Terkadang karena gejala yang kita rasakan tidak spesifik, kita salah mengartikan gejala-gejala tersebut dengan penyakit lain sehingga membuat penyakit sinusitis yang diderita berkembang tanpa diobati. Penyebab sinusitis dapat virus, bakteri atau jamur. Selain itu dapat juga disebabkan oleh rhinitis akut, infeksi faring yaitu faringitis, adenoiditis dan tonsillitis. Penyebab lainnya ialah infeksi gigi rahang atas (Molar), berenang, menyelam dan trauma.Penyakit akut saluran nafas atas yang durasinya kurang lebih 7 hari seringnya disebabkan virus, sedangkan sinusitis bakteri akut durasinya lebih dari 7-10 hari. Walaupun andalan pengobatan sinusitis bakteri akut adalah antibiotik, penanganan sinusitis kronis kurang jelas karena hanya beberapa kasus sinusitis kronis memiliki dasar infeksi. 1

Upload: asapdiatap

Post on 17-Aug-2015

233 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

dad

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANSinus atau sering pula disebut dengan sinus paranasalis adalah rongga udara yang terdapat padabagian padat dari tulang tenggkorak di sekitar wajah, yang berfungsi untuk memperingan tulangtenggkorak. Rongga ini berjumlah empat pasang kiri dan kanan. Rasa sakit di bagian dahi, pipi, hidungataudaerangdiantaramataterkadangdibarengi dengandemam, sakit kepala, sakit gigi ataubahankepekaan indra penciuman kita merupaan salah satu gejala sinusitis. Terkadangkarenagejalayangkitarasakantidakspesifik, kitasalahmengartikangejala-gejalatersebut denganpenyakit lainsehinggamembuat penyakit sinusitis yangdideritaberkembangtanpadiobati. Penyebab sinusitis dapat virus, bakteri atau jamur. Selain itu dapat jugadisebabkan oleh rhinitisakut, infeksi faring yaitu faringitis, adenoiditis dan tonsillitis. Penyebab lainnya ialah infeksi gigi rahangatas !olar", berenang, menyelamdantrauma.Penyakit akut salurannafas atas yangdurasinyakurang lebih # hari seringnya disebabkan virus, sedangkan sinusitis bakteri akut durasinya lebihdari #-$% hari. &alaupun andalan pengobatan sinusitis bakteri akut adalah antibiotik, penanganansinusitis kronis kurang jelas karena hanya beberapa kasus sinusitis kronis memiliki dasar infeksi.Sinusistis dapat berbahaya karena menyebabkan komplikasi ke orbita dan intra kranial,serta menyebabkan peningkatan serangan asma yang sulit diobati.T'(')* +)P,R)* -)S'S'ntukmenambahataumelengkapi teori mengenai penyakit sinusitis secaralengkap,sehingga dapat mendiagnosa dan memberikan tindakan yang tepat kepada pasien sinusitis.1BAB IILAPORAN KASUSIDENTITAS PASIEN*ama . )n. RT/'mur. # tahun 0 bulanTanggal +ahir . (akarta,1 /ebruari 2%%#(enis -elamin . +aki 3 laki )gama . 4slamPendidikan. S5)lamat . (l. -ebon Sirih Timur, RT %0, R& . %2, !enteng.IDENTITAS ORANG TUA )6)7 *ama .Tn. !aulana'mur .8$ TahunSuku 9angsa .(akarta )lamat . (l. -ebonSirihTimur, RT%0, R& . %2, !enteng.)gama . 4slamPendidikan . S$Pekerjaan . -aryawan SwastaPenghasilan. Rp :.;%%.%%% 8 garis midclavicula kiri)uskultasi . 9unyi jantung 4 dan 44 normal, murmur -", gallop -" )bdomen 4nspeks . Perut tampak mendatar)uskultasi . 9ising usus ;Blement and Alaminck, 2%%#".Ta&e" 14 ?ejala dan tanda dari non-severe dan severe sinusitis pada anak.No!5se6ere Se6ereRinorea setiap kualitas" Rinoreapurulenthic"# coloured#opa$ue"-ongesti nasal *asal kongesti9atuk*yeri wajah dan sakit kepala *yeri wajah dan sakit kepala4ritabilitas variabel"Sumber. >lement and Alaminck, 2%%#.2 Rinosinusitis -ronik.Rinosinusitis kronik pada anak idefinisikan sebagai infeksi sinustidak beratnon-severe%dengan tingkat gejala rendah bertahan selama K $2 minggu >lement andAlaminck, 2%%#".Rinosinusitiskronisdenganeksaserbasi seringatau sinusitiskronisyangterjadi karena sinusitis bakteri akut merupakan pasien dengan gejala residual saluranpernapasanyangmengembangkangejalabarusaluranpernapasan.-etikadiobatidenganantimikroba,terjadi resolusigejalabaru,namungejala sisayang mendasaritidak >lement and Alaminck, 2%%#".)nggota the BrusselsConsensus Meetingmencatat bahwapengobatan medisseperti antibiotikdansteroidhidungdapatmemodifikasigejaladan tandasinusitisakut dan kronis dankadang-kadangsulit untuk membedakanklinis antararinosinusitisyangmenulardanrinosinusitisalergipadaanak-anak>lementandAlaminck, 2%%#".E Pa%o3isio"o)i Patofisiologi rinosinusitis diawali dengan rinitis, baik alergi ataupun infeksi virusyang dapat merusak silia pada mukosa hidungdanmerangsang mediator inflamasisehingga terjadi peradangan pada mukosa hidung dan menyebabkan rinitis.Peradanganpadamukosa hidung direspon dengan menghasilkan lendir dan merekrut mediatorperadangan, seperti sel-sel darah putih, pada lapisan hidung, yang menyebabkanpenyumbatanhidungdaninflamasipadasaluranpernapasansehinggamenyebabkanterjadinya penyempitan atau obstruksi pada ostium sinus, dan berpengaruhpada mekanisme drainase dalam sinus akhirnya mengakibatkan hipoksia sinus danretensi lendir menyebabkan silia berfungsi kurang efisien, dan menciptakan suatulingkunganyangbaikuntukpertumbuhanbakteri.danyabakteri danlapisanmukosilia yang abnormal meningkatkan kemungkinan terjadinyarein!eksi atau reinokulasi dari "irus# $onsumsi oksigen oleh bakteri jugaakan menyebabkan keadaan hipoksia di dalamsinusdan akanmemberikan media yang menguntungkan untuk berkembangnyabakterianaerob dan terjadi disfungsi sinus,hal%ni menyebabkanin&amasi pada sinus#Penyebab paling umum dari sinusitis adalah infe"si saluran pernapasan !agianatas yang disebabkan virus. Airus tersebut sebagian besar mengin!eksi saluranpernapasan atas sepertirhinovirus, infuenza AdanB,parainfuenza,respiratorysyncytial virus, adenovirusdanenterovirus.%n!eksi "irusakanmenyebabkanterjadinyaudempadadindinghidungdansinus>lement HAlaminck, 2%%#" I 5jaafar dkk, 2%%#".* $a!i3es%asi K"i!is?ejala dan tanda rinosinusitis pada anak adalah rinorea, obstruksi hidung, batukyangterus menerus,post nasal drip, sakit kepaladannyeri wajah, kadangdemam9udiman, and !ulyani, 2%%2".?ejalarinosinusitis padaanakbervariasi sesuai umur karenapadaanakyangkecil, sulit untuk menceritakan keluhannya dengan jelas, sedangkan pada anak yang lebihbesardapatmemberikankeluhanyangjelassehinggaakanlebihtepatsepertikeluhanpada rinosinusitis dewasa. ?ejala yang berat dan komplikasi sering terjadi padarinosinusitis akut9udiman, and !ulyani, 2%%2".!enurut &ald, terdapat 2 manifestasi klinik, yaitu. &ald, $@@% dalam 9udiman,and !ulyani, 2%%2"$ 4nfeksi Saluran *afas )tas 4S*)" yang tampak berat dengan demam lebih dari :@%>,sekret purulen dan nyeri wajah.2 4S*) yang lama dengan batuk dan sekret hidung menetap lebih dari $% hari.!untD dan +usk, menyatakan, bahwa demam jarang ditemukan pada rinosinusitisanak-anak, meskipun pada keadaan akut. 5emam biasanya menandakan adanyakomplikasi. -adang-kadangterjadi muntahpadasaat batuk, mual ataurasatercekikkarena sekresi yang mengalir di belakang hidung ke tenggorok+usk and StankiewicD,$@@# dalam 9udiman, and !ulyani, 2%%2".Rinosinusitis kronis banyak dilaporkan terjadi pada anak dengan riwayat rinitisalergidanasma.9atukpadawaktu siang maupun malam hari merupakangejalayangpaling sering terjadi dan tidur sering terganggu 9udiman, and !ulyani, 2%%2".Ta&e" +4 Perbedaan manifestasi klinis rinosinusitis akut dan kronik.Ri!osi!usi%is Aku% Ri!osi!usi%is Kro!ik,nset tiba-tiba dari 2< lebih gejala, salahsatunya termasuk hidung tersumbat< obstruksiT-Scan Soetjipto dkk, 2%%0".!anajemen penatalaksanaan rinosinusitis pada anak dapat dilihat padagambar berikut.Gam&ar 1. )lgoritma !anajemen Rinosinusitis )kut pada )nakSumber. >how et al, 2%$2Gam&ar +. )lgoritma !anajemen Rinosinusitis -ronik pada )nakSumber. >lament and Alaminck, 2%%#".1Terapi $edik Tam&a#a! a 1e"ongestan5ekongestan berperan penting sebagai terapi awal mendampingiantibiotik. 5ekongestan oral menstimulasi reseptor M-adrenergik dimukosahidungdenganefekvasokontriksi yangdapat mengurangkeluhansumbatanhidung, meningkatkandiameter ostiumdanmeningkatkanventilasi Soetjiptodkk, 2%%0"Preparat yangumumadalahpseudoefedrinedanphenyl-propanolamine.-arena efek peningkatan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung harusdilakukan dengan hati-hati Soetjipto dkk, 2%%0". 5ekongestan topikalmempunyai efek yang lebih cepat terhadap sumbatan hidung, namun efeknya inisebetulnya tidak fisiologik dan pemakaian jangka lama lebih dari # hari" akanmenyebabkan rinitis medikamentosa !angunkusumo dan Soetjipto, 2%%#". & Antihistamin)lergi berperansebagai penyebabsinusitiskronispadalebihdari ;%Fkasus, karenanya penggunaan antihistamin justru dianjurkan, demikian jugakemungkinanimunoterapi Soetjiptodkk, 2%%0". -arenaantihistamingenerasipertama mempunyai efek antikolinergik yang tinggi, generasi kedua lebih disukaisepertia2elastine# acrivastine# cetiri2ine# fe.ofenadinedanloratadine!angunkusumo dan Soetjipto, 2%%#". . 3orti"osteroid )da 2 jenis kortikosteroid, yaitu "orti"osteroid topi"al dan "orti"osteroidoral, kortikosteroid topikal mempunyai efek lokal terhadap bersin, sekresi lendir,sumbatanhidungdanhipoaldwel-+uc, trepanasi sinus frontal, dan 9edah Sinus =ndoskopi /ungsional 9S=/"dapat dilaksanakan Soetjipto dkk, 2%%0". 9edahsinuskonvensional tidakmemperlihatkanusahapemulihandrainasedanventilasi sinusmelalui ostiumalami Soetjiptodkk, 2%%0". *amun, denganberkembangnya pengetahuan patogenesis sinusitis, maka berkembang pula modifikasibedahsinuskonvensional misalnyaoperasi >aldwel-+ucyanghanyamengangkatjaringan patologik dan meninggalkan jaringan normal agar tetap berfungsi danmelakukan antrostomi meatus medius sehingga drainase dapat sembuh kembaliSoetjipto dkk, 2%%0". 9edah Sinus =ndoskopi /ungsional 9S=/" merupakan kemajuan pesat dalambedah sinus. 4ndikasi 9S=/ antara lain rinosinusitis kronis yang tidak respon terhadapterapi medikamentosa, rinosinusitis kronis dengankomplikasi, rinosinusitis jamuryang invasif, rinosinusitis alergi dengan komplikasi, polip antrokoana, mukosil,berbagai prosedur yang dilakukan secara endoskopi seperti septoplasti, drainase absesperiorbita, penangananepistaksis termasukligasi arteri sfenopalatina, dekompresiorbita, dsb 9udiman, and !ulyani, 2%%2". (enis operasi ini lebih dipilih karena merupakan tindakan konservatif yanglebih efektif dan fungsional Soetjipto, 2%%0I -ennedy, 2%%;". Prinsip tindakan 9S=/pada rinosinusitis kronis adalahmembuangjaringanyangmenghambat komplekosteomeatal dan memfasilitasi drainase dengan tetap mempertahankan strukturanatomi normal 9udiman, and!ulyani, 2%%2". 9S=/merupakanoperasi yangmembutuhkan visualisasi yang baik dimana darah tidak menggenangi lapanganoperasi dandarahtidakmenutupi lensa endoskopmengingat sempitnya wilayahoperasi. Perdarahanyangsedikit saat operasi merupakansalahsatufaktor yangmenentukan keberhasilan operasi serta menghindari komplikasi yang membahayakan.9S=/ dilakukan dengan berbagai upaya teknik hipotensi untuk mengurangiperdarahan selama operasi 9udiman, and !ulyani, 2%%2".-euntungan9S=/adalahpenggunaanendoskopdenganpencahayaanyangsangat terang, sehingga saat operasi kita dapat melihat lebih jelas dan rinci adanyakelainan patologi dirongga-rongga sinus Soetjipto, 2%%0I -ennedy, 2%%;". (aringanpatologik yang diangkat tanpa melukai jaringan normal dan ostiumsinus yangtersumbat diperlebar Soetjipto, 2%%0I -ennedy, 2%%;". 5engan ini, ventilasi sinuslancar secaraalami, jaringannormal tetapberfungsi dankelainandidalamsinusmaksila dan frontal akan sembuh sendiri Soetjipto dkk, 2%%0".I Komp"ikasi-omplikasi rinosinusitis akut jarang dijumpai, tetapi pada anak-anak inimerupakan masalah serius karena tulang di sekitar sinus tipis dan karakteristikpertumbuhan sinus yang berakhir pada usia $2 tahun. 9udiman, and !ulyani, 2%%2".-omplikasi yang dapat terjadi ialah .1 Os%eomie"i%is da! a&ses su&perios%a"Paling seringtimbul akibat sinusitisfrontal danbiasanya ditemukanpadaanak-anak. Pada osteomielitis sinus maksila dapat timbul fistula oroantral atau fistulapada pipi !angunkusumo and Soetjipto, 2%%#".+Ke"ai!a! Or&i%a -omplikasi orbita merupakan komplikasi terbanyak pada rinosinusitis akutpadaanak9udiman,and!ulyani, 2%%2".5isebabkanolehsinusparanasal yangberdekatan dengan mata orbita". 6ang paling sering ialah sinusitis etmoid, kemudiansinusitis frontal dan maksila -lasifikasi >handler menerangkan ; kelompok komplikasi orbita yaitu9udiman, and !ulyani, 2%%2".. -elompok 4. Selulitis periorbita selulitis preseptal" -elompok 44. Selulitis orbita-elompok 444. )bses subperiosteal abses periorbita" -elompok 4A. )bses orbita -elompok A. Trombosis sinus kavernosus. -omplikasi rinosinusitis ke orbita melalui dua jalan. Pertama, langsung yaitumelalui defek kelainan bawaan, foramen atau garis sutura yang terbuka, atau tulangyang mengalami erosi, terutama pada $amina papirasea. -edua, tromboflebitisretrogad yaitu melalui pembuluh darah vena yang tak berkatup pada wajah, kavumnasi, sinus dan mata 9udiman, and !ulyani, 2%%2".7 Ke"ai!a! I!%rakra!ia" 5apat berupameningitis, abses ektradural, abses otakdantrombosis sinuskavernosus !angunkusumo and Soetjipto, 2%%#".2 Ke"ai!a! ParuSeperti bronkitis kronis danbrokiektasis. )danya kelainansinus paranasaldisertaidengakelainanparuinidisebutsinobronkitis. Selainitudapatjugatimbulasma bronkial yang sukar dihilangkan sebelum sinusitisnya disembuhkan!angunkusumo dan Soetjipto, 2%%#".9)9 4A P=!9)7)S)*!enurut pendapat kami anamnesis yang kurang distatus adalah kurangnya menggali anamnesismengenai keadaansaat pasienkejangseharusnyaditambahkanpasienkejangselamakuranglebih ; menit dengan posisi tangan lurus dan kaki menghentak-hentak kaku posisi mata mendelikke atas dan perlunya ditanyakan apakah ada riwayat trauma atau tidak.Pada pemeriksaan fisikrangsanganmeningeal tidakdilakukanrangsangankakukuduk, brudDinski 4, brudDinski 44,kernig.Penanganan-ejangagakbertentangandengankonsensus kejangdemam, seharusnyapemberian luminal tidak diberikan, untuk penangan kejang diganti dengan diaDepam.Penanganandiare menurut kami sudah sesuai dengan ; pilar diare menurut &7,.9erdasarkan daripemeriksaan anamnesis, pemeriksaan fisik, lab oratorium penunjang kami menegakkan diagnosiskejangdemamsederhanadengandiareakut tanpadehidrasi, observasi anemia. !engingatkejangdemamdapat berulangsampai umur;tahundiperlukanedukasi kejangdemampadakedua orang tua pasien yaitu .4. (angan panik 44. Panas sumeng-sumeng < hangat 3 hangat suhu K :1 % >" N beri puyer penurun panas444. Panas tinggisuhu O :@ %> " a. Puyer panas 8 B $b. Stesolid melalui anus tiap 1 jamc. -ompres denganair hangat di keduaaBilla ketiak", ubun-ubunbesar danselangkangan. 9ila tidak menggigil baju tipis-tipisd. 9ila berlanjut dengan suhu di bawah :@ % >, stesolid stop, puyer panas lanjutkan.4A. 9ila kejang a. Posisi tidur terlentang, leher tengadah, miring ke kananb. 9eri stesolidmelalui anus, bolehdi ulangtiap:%menit bila kejangbelumberhentic. Saat kejang apapun tidak boleh dimasukkan ke dalam mulutd. -opi dan kecap tidak bisa mencegah kejang, jadi tidak boleh diberikan $ sendoktiap hari.S4!P'+)*Pasien datang dengan muntah-muntah dengan kejang diagnosis kejang demam sederhana dengandiare akut tanpa dehidrasi, dengan penatalaksanaan ,2 2+iter per menit, cairan intravena -aen:9 $0 tetes permenit, medikamentosa ondansentron : B %,; mg 4A", puyer panas 8B$po",puyerPhenobarbital 2 B 8% mg P," selama 2 hari",Dinc 2 B $ P,",>ephalosporin 2 B 2;% mg4A",Pinc Dalf ue" sesuai dengan protab.DA*TAR PUSTAKA9udiman, 9 (and !ulyani, S.,2%%2.inosinusitis A"ut pada Ana" dengan 3ompli"asi A!sesPerior!ita- diunduh dari .http.