penelitian mandiri persepsi wisatawan terhadap...

41
PENELITIAN MANDIRI PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PRAMUWISATA LOKAL DI TAMAN WISATA ALAM SANGEH BALI W. Citra JuwitaSari SH.,M.Par 1986071720130122001 S1 INDUSTRI PERJALANAN PARIWISATA FAKULTAS PARIWISATA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2017

Upload: others

Post on 18-Feb-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PENELITIAN MANDIRI

    PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN

    PRAMUWISATA LOKAL

    DI TAMAN WISATA ALAM SANGEH BALI

    W. Citra JuwitaSari SH.,M.Par 1986071720130122001

    S1 INDUSTRI PERJALANAN PARIWISATA

    FAKULTAS PARIWISATA

    UNIVERSITAS UDAYANA

    DENPASAR

    2017

  • %14SIMILARITY INDEX

    %13INTERNET SOURCES

    %1PUBLICATIONS

    %8STUDENT PAPERS

    1 %2

    2 %1

    3 %1

    4 %1

    5 %1

    6 %1

    PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN

    PRAMUWISATA LOKAL DI TAMAN WISATA ALAM SANGEH

    BALI

    ORIGINALITY REPORT

    PRIMARY SOURCES

    lib.unnes.ac.idInternet Source

    yoghixasmara.blogspot.comInternet Source

    Kholipatun Kholipatun, Isnaini Rodiyah.

    "KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI

    PENDIDIKAN DI UPTD DINAS PENDIDIKAN

    KECAMATAN PORONG KABUPATEN

    SIDOARJO", JKMP (Jurnal Kebijakan dan

    Manajemen Publik), 2014Publicat ion

    ela-wp.blogspot.comInternet Source

    e-journal.uajy.ac.idInternet Source

    pengertianakomodasiperhotelan.blogspot.comInternet Source

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keanekaragaman

    budaya, adat istiadat, flora dan fauna terdapat di ribuan pulau-pulau yang tersebar

    di seluruh indonesia menjadikan Indonesia sebagai negara yang berpotensi besar

    untuk dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata. Oleh sebab itu pemerintah

    perlu memanfaatkan potensi-potensi wisata yang ada di berbagai daerah. Alasan

    utama pengembangan pariwisata pada suatu destinasi baik lokal, regional maupun

    ruang lingkup nasional, karena sangat berhubungan erat dengan pembangunan

    perekonomian daerah atau negara tersebut.

    Bali merupakan salah satu provinsi yang berada di Indonesia dimana

    kepariwisataannya cukup berkembang, karena Bali memiliki banyak objek dan

    daya tarik wisata yang sangat menarik. Selain daya tarik wisata yang menarik,

    Bali juga dikenal dengan kebudayaan yang sangat indah. Setiap kabupaten atau

    kota di Bali masing-masing memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri dari setiap

    objek dan daya tarik wisata. Oleh sebab itu masing-masing kabupaten yang berada

    di provinsi Bali berlomba-lomba untuk memajukan dan mengembangkan

    kepariwisataan di daerahnya, sehingga banyak wisatawan yang datang berkunjung

    ke Bali.

    Kabupaten Badung adalah salah satu kabupaten yang berada di Bali

    Selatan yang mempunyai banyak daya tarik wisata yang dapat dikunjungi oleh

    wisatawan. Salah satu objek yang ramai dikunjungi oleh wisatawan adalah

    Sangeh Bali. Daya Tarik wisata Sangeh terkenal karena keberadaan monyet dalam

    hutan pala dalam areal seluas 10 ha. Monyet-monyet yang berada di daya tarik

    wisata Sangeh merupakan jenis monyet abu-abu (macaca faciculais) yang

    jumlahnya mencapai 700 ekor. Karena pramuwisata lokal di Sangeh lebih banyak

    mengetahui sejarah dan perkembangan daya tarik wisata dan daya tarik di Sangeh.

    Dengan menggunakan jasa pramuwisata lokal maka wisatawan akan merasa

    terlindungi dari monyet-monyet yang sering berbuat usil. Karena pelayanan dari

  • pramuwisata lokal terhadap wisatawan adalah hal yang sangat penting karena

    penilaian wisatawan terhadap suatu destinasi wisata dinilai dari pelayanan yang

    diberikan kepada wisatawannya. Oleh sebab itu pemerintah harus sungguh-

    sungguh dalam memberikan ijin atau lisensi untuk para pramuwisata agar tidak

    terjadi perselisihan atau masalah dengan wisatawan, sehingga wisatawan akan

    merasa puas dengan pelayanan yang diberikan.

    Pentingnya kualitas pelayanan pramuwisata dan kemampuan memberikan

    informasi akan menjadi faktor yang mempengaruhi wisatawan untuk terus

    berkunjung ke Bali. Kualitas pelayanan merupakan suatu kebutuhan wisatawan

    yang harus diberikan sesuai dengan keinginan dan ketepatan penyampaianya agar

    wisatawan merasa puas. Kualitas pelayanan yang diberikan pramuwisata kepada

    wisatawan dapat menentukan apakah wisatawan tersebut puas atau sebaliknya.

    Jika dalam memberikan pelayanan pramuwisata menjalankan fungsi sesuai

    prosedur, tugas, tanggungjawab dan tidak terjadi masalah dari wisatawan, maka

    wisatawan merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan. Pramuwisata harus

    menjalankan tugas sesuai dengan Standart Operational Procedure (SOP) agar

    tidak terjadi masalah dari wisatawan.

    1.2 Rumusan Masalah

    bagaimana persepsi wisatawan terhadap kualitas pelayanan pramuwisata

    lokal di daya tarik wisata Sangeh Bali ?

    1.3 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui persepsi wisatawan terhadap kualitas pelayanan

    pramuwisata lokal di daya tarik wisata Sangeh Bali

    1.4 Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat yang dapat di ambil dari hasil penelitian ini yaitu :

    1. Manfaat akademis

  • Manfaat akademik ini ditujukan kepada mahasiswa, bahwasanya penelitian

    merupakan hal penting bagi mahasiswa dalam menerapkan dan

    mengaplikasikan teori-teori yang dipelajari selama ini terhadap segala isu-

    isu yang berkembang di lingkungan sekitar menjadi suatu hal yang perlu

    untuk dicari kepastian dan kebenarannya. Demikian pula penelitian ini

    seperti yang penulis rasakan telah menambah wawasan dalam berpikir dan

    semakin peka dalam mengidentifikasi dan menganalisis masalah-masalah

    kepariwisataan terkait dengan persepsi wisatawan terhadap kualitas

    pelayanan pramuwisata lokal di daya tarik wisata Sangeh Bali

    2. Manfaat praktis

    Secara praktis melalui penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan

    informasi bagi wisatawan yang berkunjung ke daya Tarik wisata Sangeh

    Bali

  • BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Telaah Penelitian Sebelumnya

    Untuk dapat memperoleh jawaban tentang perspektif sementara dari

    penelitian ini, diperlukan adanya pengkajian terhadap beberapa penelitian terlebih

    dahulu yang dianggap relevan pada kajian penelitian ini. Dalam penelitian ini

    menggunakan beberapa kajian pustaka, antara lain sebagai berikut:

    Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Debora pada tahun 2009. Penelitian ini

    membahasa mengenai cara pelayanan informasi yang diberikan pramuwisata

    mengenai suatu obyek daerah tujuan wisata kepada wisatawan, sikap pramuwisata

    dalam menghadapi wisatawan yang komplain di Istana Maimoon yang menjadi

    model riset dalam penelitian ini adalah sekelompok pramuwisata di Istana

    Maimoon. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

    kualitatif. Hasil dari penelitian tersebut dapat disimpulkan pelayanan yang

    diberikan oleh pramuwisata lokal kepada wisatawan belum memenuhi criteria,

    pelayanan terhadap wisatawan yang diberikan oleh pramuwisata dari segi sikap

    belum menunjukkan konsep pelayanan prima yang baik, pramuwisata cenderung

    kurang menanggapi complain yang datang dari wisatawan. Perbedaan penelitian

    yang terdahulu dengan yang dekarang yaitu waktu penelitian, indikator yang

    diukur, sedangkan persamaannya metode yang digunakan, ruang lingkup yang

    diukur mengenai kualitas pelayanan dan obyek yang diteliti yaitu pramuwisata

    lokal.

    Penelitian kedua dilakukan oleh Ratih Melatisiwi Purwaningsih dengan

    judul penelitian adalah “Pengaruh Kualitas Pelayanan Pemandu Wisata Terhadap

    Kepuasan Wisatawan Di Candi Prambanan, Tinjauan Khusus Pada Kemampuan

    Berbahasa Verbal “. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi tingkat

    kepuasan wisatawan terhadap kualitas pelayanan pemandu wisata, khususnya

    pada kemampuan berbahasa verbal sehingga mempunyai keinginan untuk

    menjadi repeat visitor. Metode yang digunakan adalah rasionalistik dengan

    analisis data kualitatif. Penelitian ini mengaitkan dan mengeksplor tiga variabel

    yaitu kemampuan berbahasa verbal, kepuasan wisatawan, dan motivasi untuk

  • berkunjung kembali. Teknik pengambilan data pada kemampuan berbahasa

    verbal dilakukan dengan cara observasi dan interview, sedangkan pada kepuasan

    wisatawan dan motivasi untuk berkunjung kembali dilakukan dengan cara

    wawancara terstruktur. Persamaan adalah sama-sama menggunakan metode yang

    sama. Sedangkan perbedaan terletak pada lokus dan waktu penelitian yang

    berbeda.

    Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Debora pada tahun 2009. Penelitian

    ini membahasa mengenai cara pelayanan informasi yang diberikan pramuwisata

    mengenai suatu obyek daerah tujuan wisata kepada wisatawan, sikap pramuwisata

    dalam menghadapi wisatawan yang komplain di Istana Maimoon yang menjadi

    model riset dalam penelitian ini adalah sekelompok pramuwisata di Istana

    Maimoon. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

    kualitatif. Hasil dari penelitian tersebut dapat disimpulkan pelayanan yang

    diberikan oleh pramuwisata lokal kepada wisatawan belum memenuhi criteria,

    pelayanan terhadap wisatawan yang diberikan oleh pramuwisata dari segi sikap

    belum menunjukkan konsep pelayanan prima yang baik, pramuwisata cenderung

    kurang menanggapi complain yang datang dari wisatawan. Perbedaan penelitian

    yang terdahulu dengan yang dekarang yaitu waktu penelitian, indikator yang

    diukur, sedangkan persamaannya metode yang digunakan, ruang lingkup yang

    diukur mengenai kualitas pelayanan dan obyek yang diteliti yaitu pramuwisata

    lokal.

    2.2 Deskripsi Konsep

    2.2.1 Konsep Persepsi

    Menurut Simamora (2002:102) “persepsi dapat didefinisikan sebagai suatu

    proses dengan mana seorang menyeleksi, mengorganisasikan, dan

    menginterprestasikan stimuli ke dalam suatu gambaran dunia yang berarti dengan

    menyeluruh”. Sedangkan Mowen dan Minor (2002:82) “persepsi adalah proses

    dimana individu diekspose untuk menerima informasi, memperhatikan informasi

    tersebut dan memahaminya”. Sementara Kotler dan Keller (2009:179)

    menyatakan “persepsi adalah proses dimana kita memilih, mengatur dan

  • menerjemah masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran dalam dunia

    nyata.

    Istilah persepsi adalah suatu proses aktivitas seseorang dalam memberikan

    kesan, penilaian, pendapat, merasakan dan menginterpretasikan sesuatu

    berdasarkan informasi yang ditampilkan dari sumber lain (yang dipersepsi).

    Melalui persepsi kita dapat mengenali dunia sekitar kita, yaitu seluruh dunia yang

    terdiri dari benda serta manusia dengan segala kejadian-kejadiannya. (Meider,

    1958).

    Menurut Young (1956), persepsi merupakan aktivitas mengindera,

    mengintegrasikan dan memberikan penilaian pada obyek-obyek fisik maupun

    obyek sosial, dan penginderaan tersebut tergantung pada stimulus fisik dan

    stimulus sosial yang ada di lingkungannya. Sensasi-sensasi dari lingkungan akan

    diolah bersama-sama dengan hal- hal yang telah dipelajari sebelumnya baik hal

    itu berupa harapan-harapan,nilai-nilai, sikap, ingatan dan lain-lain.

    2.2.2 Konsep Wisatawan

    Berdasarkan Undang – Undang No. 9 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan,

    pengertian wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata, sedangkan

    pengertian wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau

    sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,

    pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang

    dikunjungi dalam jangka waktu sementara.

    Menurut IUOTO (International Union of Official Travel Organization),

    dalam Gamal Suwantoro (2009:4) menggunakan batasan mengenai wisatawan

    secara umum: pengunjung (visitor) yaitu setiap orang yang datang ke suatu negara

    atau tempat tinggal lain dan biasanya dengan maksud apapun kecuali untuk

    melakukan pekerjaan yang menerima upah.

    Pengertian yang sama disampaikan oleh World Tourism Organization

    (WTO, 2004) yang dimaksud dengan pengunjung (visitor) untuk tujuan statistik,

    setiap orang yang mengunjungi suatu negara yang bukan merupakan negaranya

    sendiri dengan alasan apapun juga kecuali untuk mendapatkan pekerjaan yang

    dibayar oleh negara yang dikunjunginya.

  • Dalam penelitian ini dapat disimpulkan wisatawan adalah seseorang

    ataupun sekelompok individu yang melakukan perjalanan wisata.

    2.2.3 Konsep Kualitas Pelayanan

    Kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan pelayanan yang dapat

    memenuhi keinginan pelanggan yang diberikan oleh suatu organisasi. Keunggulan

    suatu produk jasa adalah tergantung dari keunikan serta kualitas yang diperhatikan

    oleh jasa tersebut apakah sudah sesuai dengan harapan dan keinginan konsumen.

    Harapan pelanggan dibentuk oleh pengalaman masa lalu, pembicaraan dari mulut

    ke mulut serta promosi yang dilakukan oleh perusahaan jasa, kemudian

    membandingkannya.

    Terdapat lima dimensi kualitas pelayanan menurut Parasuraman dalam Lupiyoadi

    (2006:182), yaitu:

    a. Tangibles atau bukti fisik yaitu kemampuan perusahaan dalam

    menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Yang dimaksud

    bahwa penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan

    dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dan pelayanan yang

    diberikan.

    b. Reliability atau kehandalan yaitu kemampuan perusahaan untuk

    memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan

    terpercaya.

    c. Responsiveness atau ketanggapan yaitu suatu kemauan untuk membantu

    dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pelanggan,

    dengan penyampaian informasi yang jelas.

    d. Assurance atau jaminan dan kepastian yaitu pengetahuan,

    kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk

    menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Terdiri

    dari beberapa komponen antara lain komunikasi, kredibilitas, keamanan,

    kompetensi dan sopan santun.

    e. Empathy yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual

    atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya

    memahami keinginan pelanggan. Sebagai contoh perusahaan harus

  • mengetahui keinginan pelanggan secara spesifik dari bentuk fisik produk

    atau jasa sampai pendistribusian yang tepat.

    Kualitas (mutu) menurut Kotler (2000:67) adalah keseluruhan ciri serta sifat

    suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk

    memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat. Kualitas adalah

    keseluruhan ciri atau karakteristik produk atau jasa dalam tujuannya untuk

    memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Pelanggan yang dimaksud disini

    bukan pelanggan atau konsumen yang hanya datang sekali untuk mencoba dan

    tidak pernah kembali lagi, melainkan mereka yang datang berulang-ulang untuk

    membeli dan membeli dalam hal ini berkunjung. Meskipun demikian, pengunjung

    yang pertama kali datang harus dilayani sebaiknya-baiknya, karena kepuasan yang

    pertama inilah yang akan membuat pengunjung datang dan datang lagi. Suatu

    produk atau jasa dikatakan berkualitas mempunyai nilai subjektifitas yang tinggi

    antara satu konsumen dengan konsumen lain. Hal inilah yang sering didengar

    sebagai dimensi kualitas yang berbeda satu dari yang lain.

    2.2.3 Konsep Pramuwisata

    Dari sudut pandang wisatawan, pramuwisata adalah seseorang yang

    bekerja pada suatu biro perjalanan atau suatu kantor pariwisata (tourist office)

    yang bertugas memberikan informasi, petunjuk dan advis secara langsung kepada

    wisatawan sebelum dan selama dalam perjalanan wisata berlangsung.

    Berikut ini adalah defenisi pramuwisata menurut beberapa sumber :

    1. R.S. Damardjati (Istilah-istilah dunia Pariwisata, 2001:101) Seorang yang

    telah memiliki sertifikat tanda lulus ujian profesi dari instansi atau lembaga

    resmi pariwisata dan telah memiliki tanda pengenal (badge), sehingga berhak

    untuk menyelenggarakan bimbingan perjalanan serta pemberian penerangan

    tentang kebudayaan, kekayaan alam dan aspirasi kehiduoan bangsa Indonesia

    atau penduduk suatu wilayah atau mengenai sesuatu objek spesialisasi khusus

    terhadap para wisatawan baik sebagai perorangan atau dalam suatu

    kelompok, dengan menggunakan satu atau beberapa bahasa tertentu.

  • 2. Pramuwisata (Suyitno, 2005:1) adalah sesorang yang menemani memberikan

    informasi dan bimbingan serta saran kepada wisatawan dalam melakukan

    aktivitas wisatanya. Aktivitas tersebut, antara lain mengunjungi objek dan

    atraksi wisata, berbelanja, makan di restoran, dan aktivitas wisata lainnya dan

    untuk itu ia mendapatkan imbalan tertentu.

    3. Drs. Oka A. Yoeti (Dalam buku Guiding System) mengatakan bahwa

    pramuwisata adalah orang yang memberi penerangan, penjelasan, serta

    penunjuk jalan kepada wisatawan dan travellers lainnya tentang segala

    sesuatu yang hendak dilihat, disaksikan oleh wisatawan ataupun travellers

    yang bersangkutan bilamana mereka berkunjung pada suatu objek, tempat

    atau daerah tertentu.

    Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pramuwisata adalah seseorang

    yang membawa atau mengarahkan orang-orang dalam sebuah perjalanan wisata.

    Pramuwisata adalah kunci utama yang akan membawa wisatawan mendapatkan

    pengalaman-pengalaman selama tur. Pramuwisata juga merupakan seseorang

    yang memimpin wisatawan dan memberikan informasi tentang segala sesuatu

    yang memiliki daya tarik bagi wisatawan.

    Secara formal untuk menjadi seorang pramuwisata (tour guide) sesuai

    dengan Surat Keputusan Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi No. KM.

    82/PW.102/MPPT-88 tanggal 17 Septemper 1998, khususnya dalam Pasal 8 bab

    III, syarat-syarat untuk menjadi pramuwisata ditentukan sebagai berikut:

    1. Untuk menjadi Pramuwisata dan pengatur wisata disyaratkan memiliki

    sertifikasi sebagai hasil mengikuti kursus dan ujian, serta diberikan tanda

    pengenal (badge) sebagai izin operasional.

    2. Materi ujian, bentuk sertifikat, dan tanda pengenal (badge) pramuwisata dan

    pengatur wisata ditetapkan oleh Direktur Jendral Pariwisata

    3. Sertifikat dan tanda pengenal (badge) pramuwisata oleh Gubernur Kepala

    daerah Tingkat I atau pejabat yang ditunjuk.

    Menurut Muhajir (2005) pramuwisata dapat dikelompokan berdasarkan

    kategori sebagai berikut :

    1) Berdasarkan Tempat Melaksanakan Tugas

  • a. Local Guide atau Pemandu wisata lokal adalah seorang pemandu wisata

    yang menangani suatu tur selama satu atau beberapa jam disuatu tempat

    yang khusus, pada suatu atraksi wisata atau suatu daya tarik wisata,

    misalnya gedung bersejarah, museum, taman hiburan, pabrik dan pusat

    riset ilmiah.

    b. City Guide adalah pemandu wisata yang bertugas membawa wisatawan

    dan memberikan informasi wisata tentang objek-daya tarik wisata utama

    disuatu kota, biasanya dilakukan didalam bus. Seorang city guide yang

    melakukan tugas rangkap sekaligus sebagai pengemudi disebut

    Sightseeing Guide.

    2) Berdasarkan Status, yaitu:

    a. Payroll Guide adalah pramuwisata yang berstatus sebagai pegawai tetap

    perusahaan perjalanan (travel agency) dengan mendapat gaji tetap di

    samping komisi dan tip yang diterima dari wisatawan.

    b. Part timer / Free lance Guide adalah pramuwisata yang bekerja pada suatu

    perusahaan perjalanan tertentu dan dibayar untuk tiap pekerjaan yang

    dilakukan serta tidak terikat oleh suatu perusahaan perjalanan tertentu.

    3) Berdasarkan Jumlah Wisatawan Yang Ditangani, Yaitu :

    a. Individual Tourist Guide

    Individual Tourist Guide adalah pramuwisata yang khusus memandu

    wisatawan individu.

    b. Group Tour Guide adalah pramuwisata yang khusus memandu wisatawan

    dalam suatu rombongan.

    4) Berdasarkan Spesifikasi

    a. Pramuwisata khusus yaitu pramuwisata yang bertugas khusus disalah satu

    atau beberapa daya tarik wisata tertentu.

    b. Pramuwisata umum yaitu pramuwisata yang tidak bertugas pada salah satu

    daya tarik wisata saja tapi dimana saja saat dia dibutuhkan. Dengan

    demikan pramuwisata umum harus mengetahui pengetahuan yang sangat

    luas tentang daya tarik wisata, sejarah, budaya, kesenian dan sebagainya

  • 5) Berdasarkan Asas Wisatawan Dan Wilayah Negara Tempat Dilaksanakannya

    Tour

    a. In-bound tour guide, yaitu pemandu wisata yang menangani wisatawan

    asing yang melakukan perjalanan wisata di negara tempat pramuwisata

    bekerja atau menetap

    b. Out-bound tour guide, yaitu pemandu wisata yang bertugas menemani

    wisatawan yang melakukan perjalanan wisata keluar negeri.

    c. Domestic tour guide, yaitu pemandu wisata yang menangani wisatawan

    dalam negeri yang melakukan perjalanan wisata dinegeri mereka sendiri.

    6) Berdasarkan Tingkatan

    Berdasarkan keputusan Menteri Pariwisata, Pos Dan Telekomunikasi Nomor

    KM 82/PW 102/MPPT-88 Tentang Pramuwisata Dan Pengatur Wisata,

    pemandu wisata dikelompokan menjadi

    a. Pramuwisata Muda, yaitu pemandu wisata yang bertugas pada suatu

    Daerah Tingkat II tempat sertifikat diberikan. Sertifikat tersebut diperoleh

    melalui suatu kursus dan ujian dengan persyaratan-persyaratan tertentu.

    b. Pramuwisata Madya, yaitu pemandu wisata yang bertugas dalam wilayah

    Daerah Tingkat I tempat sertifkat diberikan

    c. Pengatur Wisata, yaitu pegawai biro perjalanan wisata yang mempunyai

    pengetahuan dan keterampilan untuk memimpin dan mengurus perjalanan

    wisata rombongan.

  • BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Lokasi Penelitian

    Daya Tarik Wisata Sangeh merupakan kawasan hutan lindung yang

    didominasi pohon pala dan dihuni ratusan monyet. Sangeh berlokasi di Jalan

    Brahmana, desa Sangeh, kecamatan Abiansemal, wilayah Kabupaten Badung.

    Apabila dari Denpasar jaraknya tidak terlalu jauh, hanya perlu menempuh kurang

    lebih 22 km atau kurang lebih 45 menit. Jika wisatawan berangkat dari kuta, akan

    menempuh waktu sekitar 1 jam 15 menit. Jika berangkat dari Ubud, jaraknya

    lebih pendek yaitu sekitar 18 kilometer dengan perkiraan waktu tempuh 40 menit.

    3.2 Definisi Operasional Variabel

    Tabel 3.1

    Variabel Dan Indikator Kualitas Pelayanan Pramuwisata Pada Daya

    Tarik Sangeh Bali

    No Variabel Indikator

    1 Bukti Langsung

    (Tangible)

    a. Kebersihan dan kerapihan pramuwisata

    b. Penampilan pramuwisata

    2 Empati

    (Empathy)

    a. Pramuwisata mampu memahami

    kebutuhan wisatawan

    b. Pramuwisata memberikan informasi yang

    jelas kepada wisatawan

    c. Kemampuan pramuwisata dalam

    berkomunikasi dengan wisatawan

    3

    Daya Tanggap

    (responsivness)

    a. Sikap pramuwisata saat wisatawan

    memerlukan bantuan

    b. Kesigapan pramuwisata dalam menangani

    keluhan wisatawan.

    c. Kesigapan pramuwisata dalam

  • memberikan solusi bagi keluhan

    wisatawan.

    4 Keandalan

    (Reliability)

    a. Kemampuan pramuwisata dalam

    memberikan kenyamanan pelayanan

    b. Keramah-tamahan pramuwisata dalam

    memberikan pelayanan

    5 Jaminan

    (Assurance)

    a. Wisatawan percaya terhadap pramuwisata

    b. Pemahaman dan penguasaan bahasa

    c. Kesopanan pramuwisata dalam

    memberikan pelayanan

    Sumber: Adaptasi Dari Valerie Zeithaml, Parasuraman, dan L. Berry (2013)

    3.3 Jenis Dan Sumber Data

    Menurut sifatnya data yang akan digunakan dalam penelitian ini dapat

    menjadi dua, yaitu:

    1. Jenis Data

    a) Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka dan hasil pengukuran

    data ini seperti penyebaran angket atau kuisioner kepada wisatawan

    yang berkunjung ke daya tarik wisata Sangeh.

    b) Data Kualitatif yaitu data yang digambarkan atau diartikan melalui

    kata-kata atau kalimat seperti hasil wawancara secara mendalam

    dengan pihak-pihak pengelola daya tarik wisata Sangeh.

    2. Sumber Data

    a) Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari

    narasumber di lokasi penelitian, seperti data yang diperoleh dari hasil

    wawancara secara mendalam dengan pihak pengelolah daya tarik

    wisata Sangeh dan dari hasil penyebaran kuisioner terhadap

    wisatawan yang datang berkunjung ke daya tarik wisata Sangeh.

  • b) Data Sekunder yaitu data yang tidak dikumpulkan sendiri, tetapi data

    ini didapat dari instansi terkait dengan data penelitian

    3.4 Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah :

    1. Metode observasi

    Metode observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara

    melakukan pengamatan secara langsung ke lokasi penelitian untuk

    mendapatkan gambaran dan data yang jelas tentang permasalahan yang

    akan diteliti di lokasi penelitian.

    2. Wawancara

    Wawancara yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

    cara mewawancarai pihak pengelolah daya tarik wisata Sangeh.

    3. Kuesioner

    Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

    menyebarkan kuesioner kepada wisatawan yang berkunjung ke daya tarik

    wisata Sangeh tentang pelayanan yang diberikan oleh pramuwisata lokal.

    4. Dokumentasi

    Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang berupa arsip-arsip

    atau foto-foto yang terkain dengan pelayanan pramuwisata di daya tarik

    wisata Sangeh.

    5. Studi kepustakaan

    Studi kepustakaan yakni teknik pengumpulan data dengan cara

    membaca, memahami, dan membahas jurnal dan hasil-hasil laporan yang

    berhubungan dengan laporan yang akan diteliti.

    3.5 Teknik Penentuan Informan

  • Dalam penelitian ini teknik penentuan informan menggunakan sample

    purposif (purposive sampling) dalam metode kualitatif. Menurut Narbuko

    (2009:116) teknik puposive sampling yaitu teknik yang berdasarkan pada ciri-ciri

    atau sifat-sifat yang mempunyai hubungan erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat

    yang ada dalam populasi yang sudah diketahui sebelumnya dalam populasi yang

    dijadikan kunci untuk pengambilan sample

    3.6 Teknik Penentuan Sampel

    Sampel dipilih berdasarkan metode Accidental Sampling. Metode

    Accidental Sampling merupakan teknik pengambilan sampling yang dilakukan

    dengan memberikan peluang atau kesempatan kepada wisatawa yang secara

    kebetulan ditemui untuk menjadi sampel. Dengan demikian sampel yang

    diperoleh diharapkan merupakan sampel yang representatif.

    3.7 Teknik Analisis Data

    Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis

    deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif . Dimana menurut Sudman

    dan blair ( dalam Istijanto 2005;87 ), menjelaskan bahwa analisis deskriptif

    kualitatif bersifat memaparkan hasil temuan secara mendalam melalui pendekatan

    bukan angka. Analisis ini cenderung menampung setiap data atau tanggapan

    responden selama pengumpulan data agar mampu memperkaya wawasan peneliti.

    Analisis kualitatif cenderung dilakukan untuk data yang dikumpulkan dari

    wawancara, diskusi dan menguraikan informasi untuk memperoleh data yang jelas

    mengenai kualitas pelayanan pramuwisata terhadap kepuasan wisatawan yang

    berkunjung ke daya tarik wisata Sangeh.

    Sedangkan analisis deskriptif Kuantitatif yaitu data yang berisi hasil

    pengukuran, data ini seperti penyebaran angket atau kuesioner dan diterjemahkan

    ke dalam kata-kata yang mudah dimengerti, dalam penelitian ini hasil kuesioner

    yang merupakan data kuantitatif diberikan skor untuk dapat di analisis secara

    kuantitatif khususnya dengan analisis tingkat kualitas pelayanan. Pengukuran ini

    dilakukan dengan cara mengolah skor kuesioner di mana responden memberikan

  • pendapat mengenai pengaruh kualitas pelayanan pramuwisata lokal terhadap

    kepuasan dan loyalitas wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata Sangeh

    dengan menggunakan sekala likert dalam memberikan bobot penilaian. Dalam

    penelitian ini penilaian terdiri dari sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan

    sangat tidak setuju. Penilaian tersebut diberi bobot sebagai berikut :

    Untuk jawaban Sangat tidak setuju diberi bobot 1.

    Untuk jawaban Tidak setuju diberi bobot 2.

    Untuk jawaban Netral diberi bobot 3.

    Untuk jawaban Setuju diberi bobot 4.

    Untuk jawaban Sangat setuju diberi bobot 5.

    Selanjutnya, skor dari jawaban pertanyaan-pertanyaan itu akan dijumlahkan

    sesuai dengan dimensi variabel sehingga bisa diketahui persepsi wisatawan

    terhadap kualitas pelayanan di Sangeh. Sesuai dengan kategori yang diberikan

    yaitu (1) untuk nilai terendah dan (5) nilai tertinggi. Sedangkan untuk mencari

    rentang digunakan cara berikut:

    Nilai tertinggi – Nilai terendah = 5 – 1 = 0,80

    Jumlah Kelas 5

    Sumber : Mattew B. Miles & Michael Huberman, 1992 :43

    Berdasarkan rumus interval tersebut, maka dapat disusun kategori sikap

    wisatawan seperti Tabel 3.2 berikut.

    Tabel 3.2

    Skala Sikap Responden

    Kriteria Persepsi Skor Kategori

    Sangat Baik 5 4,21 – 5,00

    Baik 4 3,41 – 4,20

    Cukup 3 2,61 – 3,40

    Tidak Baik 2 1,81 – 2,60

    Sangat Tidak Baik 1 1,00 – 1,80

    Sumber: Hasil Modifikasi Skala Likert (Kusmayadi & Endar, 1994)

  • BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Gambaran Umum

    4.1.1 Gambaran Umum Daya Tarik Wisata Sangeh

    Taman Wisata Alam Sangeh terletak di desa Sangeh Kabupaten Badung

    dengan letak geografis antara 8°29`LS dan 115°12`-115°13`BT, berjarak ± 25 km

    dari kota Denpasar. Status kawasan ini sebelumnya adalah cagar alam dan dengan

    terbitnya SK Menteri Kehutanan No.87/Kps-II/1993 tanggal 16 Pebruari 1993

    berubah menjadi Taman Wisata Alam dengan total luas 13.969 ha. Keadaan

    topografi OTWA Sangeh relative datar dengan ketinggian antara 100 -150 m dpl.

    Menurut klasifikasi iklim Schmidt & Ferguson, OTWA Sangeh termasuk tipe

    iklim C dengan surah hujan rata-rata 2700-3200 mm pertahun, suhu udara

    berkisar antara 18°-28° C.

    Taman Wisata Alam Sangeh mulai dirintis pada 1 Januari 1969 dan mulai

    mengalami perkembangan pada tahun 1971 dengan sumber pembiayaan

    Pembangunan dari sumbangan sukarela atau dana punia yang dikenakan kepada

    setiap pengunjung yang masuk ke Obyek Wisata Sangeh. Mulai 1 januari 1996

    dikenakan Retribusi berdasarkan Perda Tk II Badung No. 20 tahun 1995. Dalam

    teknis Pengelolaan Obyek Wisata Sangeh sepenuhnya merupakan hak dari pada

    Pengelola dalam hal ini Desa Adat Sangeh. Obyek Wisata Alam Sangeh tidak

    hanya terkenal karena keberadaan Keranya yang jinak, namun karena adanya 10

    ha. Homogen hutan Pala ( Dipterocarpus trinervis ), bijinya tidak bisa dimakan

    dan juga adanya Pura Bukit Sari yang merupakan Pura peninggalan Abad Ke- 17

    pada waktu kejayaan kerajaan Mengwi.

    Menurut sejarah keberadaan Pura Bukit Sari sangat erat kaitannya dengan

    Kerajaan Mengwi, Pura Bukit Sari dibangun oleh Anak Agung Anglurah Made

    Karang Asem Sakti , anak angkat Raja Mengwi Cokorda Sakti Blambangan.

    Konon Bliau (Anak Agung Anglurah Made Karang Asem Sakti) melakukan tapa

    “Rare“ yaitu bertapa sebagaimana layaknya bayi atau anak-anak. Beliau

    mendapatkan pawisik ( ilham) agar membuat Pelinggih ( Pura ) di hutan Pala

    Sangeh, maka sejak itulah Pura Bukit Sari berdiri pas ditengah-tengah Hutan Pala.

  • Berdasarkan mitologi yang diyakini oleh masyarakat Sangeh dan sekitarnya nama

    Sangeh erat kaitannya dengan keberadaan “ Hutan Pala “ yang mana Sangeh

    berasal dari dua kata “ Sang “ berarti “ Orang “dan “ ngeh “ berarti “ melihat “

    Sangeh artinya orang yang melihat. Konon kayu-kayu ( Hutan Pala ) dalam

    perjalanan dari Gunung Agung ( Bali timur) menuju salah satu tempat Bali

    Barat, dalam perjalananya sebelum sampai di daerah tujuan ada yang melihat ,

    akhirnya pohon – pohon tersebut berhenti di satu tempat, yang sampai sekarang

    disebut “ Sangeh “.

    Di daya tarik wisata Sangeh Bali ini terdapat fasilitas-fasilitas yang bisa

    dibilang cukup lumayan untuk memenuhi kebutuhan para pengunjung, seperti

    area parkir yang luas, pendopo tempat tunggu baik itu bagi para supir perjalanan

    maupun pengunjung yang ingin duduk santai, toko souvenir maupun pasar seni

    yang menjual berbagai pernak-pernik atau oleh-oleh khas Bali. Toilet juga

    tersedia di daya tarik wisata ini serta ada juga beberapa warung yang menjual

    makanan di sekitar area Sangeh. Jika membutukan jasa pemandu, bisa

    menemukan para pemandu yang tersedia, biasanya mereka berdiri di sekitar pintu

    masuk atau menunggu di sekitar Patung raksasa Kumbakarna.

    4.2 Pembahasan

    4.2.1 Karakteristik Wisatawan Yang Mengunjungi Daya tarik wisata

    Sangeh

    Untuk mengetahui karakteristik wisatawan yang berkunjung ke daya tarik

    wisata sangeh dilihat dari 100 wisatawan yang ditemui dengan menggunakan

    metode Accidental Sampling atau secara kebetulan . data tersebut diteliti

    berdasarkan empat aspek yaitu : umur, kebangsaan, jenis kelamin dan pekerjaan

    dan untuk lebih jelas dapat dilihat dari Tabel 4.1

    Tabel 4.1

    Karakteristik Wisatawan Yang Berkunjung Ke Daya tarik wisata Sangeh

    No Karakteristik Keterangan Jumlah Persentasi

    1 Jenis kelamin Pria

    Wanita

    44

    56

    44%

    56%

  • 2 Umur 33

    9

    35

    33

    23

    9%

    35%

    33%

    23%

    3 Pekerjaan Pegawai

    PNS

    Wiraswata

    Pelajar

    Lainnya

    27

    8

    14

    41

    10

    27%

    8%

    14%

    41%

    10%

    Sumber : Hasil Penelitian 2017

    Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa dari 100 responden yang

    menggunakan jasa pramuwisata lokal yang terbanyak adalah berjenis kelamin

    wanita sebanyak 56 responden dengan persentasi 56%. Sedangkan untuk usia

    wisatawan di dominasi dengan usia 19-25 dengan jumlah responden sebanyak 35

    responden, dengan persentasi 35%, 41 orang (41%) wisatawan yang

    menggunakan jasa pramuwisata berstatus pelajar hal ini terkait dengan kebutuhan

    akan rekreasi atau berwisata, karena melakukan kegiatan wisata dapat

    memberikan kepuasan tersendiri. Selain itu, dapat menghilangkan kepenatan atau

    kejenuhan akan tugas-tugas yang dilakukan setiap harinya.

    4.2.2 Persepsi Wisatawan Terhadap Kualitas Pelayanan Pramuwisata di

    Daya tarik wisata Sangeh

    1. Persepsi Wisatawan Berdasarkan Kebersihan dan Kerapihan Pramuwisata

    Pada Tabel 4.2 berikut ini akan disajikan bagaimana persepsi wisatawan

    terhadap kebersihan dan kerapihan pramuwisata di daya tarik wisata Sangeh.

    Tabel 4.2

    Persepsi Wisatawan Berdasarkan Kebersihan dan Kerapihan

    Pramuwisata

    No Persepsi Jumlah

    (Orang)

    Persentase

    (%)

  • 1 Sangat Baik 44 44

    2 Baik 41 41

    3 Cukup 15 15

    4 Kurang Baik - -

    5 Sangat Tidak Baik - -

    Jumlah 100 100

    Sumber : Hasil Penelitian 2017

    Berdasarkan dari Tabel 4.5 tersebut, menyatakan bahwa kebersihan dan

    kerapihan pramuwisata dalam katagori sangat baik adalah pilihan terbanyak dari

    responden yaitu 44 orang (44%). Hal ini disebabkan karena pramuwisata

    memperlihatkan etika tentang kebersihan disaat melakukan tour dan terbukti dari

    hasil yang didapatkan oleh peneliti.

    2. Persepsi Wisatawan Berdasarkan Penampilan Pramuwisata. Pada Tabel 4.3 berikut ini akan diurakan mengenai bagaimana persepsi

    wisatawan terhadap kualitas pelayanan berdasarkan penampilan di daya tarik

    wisata Sangeh.

    Tabel 4.3

    Persepsi Wisatawan Berdasarkan Penampilan Pramuwisata

    No Persepsi Jumlah

    (Orang)

    Persentase

    (%)

    1 Sangat Baik 45 45

    2 Baik 39 39

    3 Cukup 16 16

    4 Kurang Baik - -

    5 Sangat Tidak Baik - -

    Jumlah 100 100

    Sumber : Hasil Penelitian 2017

    Berdasarkan dari hasil diatas penampilan pramuwisata masuk kategori sikap

    sangat baik adalah jawaban terbanyak dari para responden Hal ini disebabkan

  • karena pramuwisata menggunakan pakaian adat saat bekerja sehingga

    menunjukkan kesan selama dalam melakukan kegiatan wisata.

    3. Persepsi Wisatawan Berdasarkan Kemampuan Pramuwisata Dalam Memahami Kebutuhan Wisatawan

    Pada Tabel 4.4 berikut ini akan diuraikan mengenai bagaimana persepsi

    wisatawan terhadap kemampuan pramuwisata dalam memahami kebutuhan

    wisatawan di daya tarik wisata Sangeh.

    Tabel 4.4

    Persepsi Wisatawan Berdasarkan Kemampuan Pramuwisata Dalam

    Memahami Kebutuhan Wisatawan

    No Persepsi Jumlah

    (Orang)

    Persentase

    (%)

    1 Sangat Baik 33 33

    2 Baik 40 40

    3 Cukup 27 27

    4 Kurang Baik - -

    5 Sangat Tidak Baik - -

    Jumlah 100 100

    Sumber: Hasil Penelitian 2017

    Berdasarkan dari ini memperlihatkan bahwa kemampuan pramuwisata

    dalam memahami kebutuhan wisatawan pada saat memberikan pelayanan jasa

    ataupun pada saat melakukan perjalanan wisata ke Sangeh di nilai baik dengan

    jumlah responden 40 orang (40%), karena apabila pramuwisata memahami

    kebutuhan wisatawan itu sendiri, maka wisatawan akan dapat merasakan apakah

    pramuwisata memahami kebutuhan pada dirinya atau tidak.

    4. Persepsi Wisatawan Berdasarkan Pemberian Informasi Yang Jelas Oleh Pramuwisata

    Pada Tabel 4..5 berikut ini akan diuraikan mengenai bagaimana persepsi

    wisatawan terhadap pemberian informasi oleh pramuwisata di daya tarik wisata

    Sangeh

  • Tabel 4.5

    Persepsi Wisatawan Berdasarkan Pemberian Informasi Oleh

    Pramuwisata

    No Persepsi Jumlah

    (Orang)

    Persentase

    (%)

    1 Sangat Baik 45 45

    2 Baik 40 40

    3 Cukup 15 15

    4 Kurang Baik - -

    5 Sangat Tidak Baik - -

    Jumlah 100 100

    Sumber: Hasil Penelitian 2017

    Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa pemberian informasi oleh

    prauwisata di daya tarik wisata Sangeh dapat di nilai sangat baik dengan jumlah

    responden 45 orang (45%) hasil 100 responden. Hal ini disebabkan karena

    pramuwisata sangat profesional dalam memberikan infomasi yang jelas sehingga

    bisa membuat wisatawan terkesima terhadap Sangeh

    5. Persepsi Wisatawan Berdasarkan Kemampuan Pramuwisata Dalam Berkomunikasi Dengan Wisatawan

    Pada Tabel 4.6 berikut ini akan uraian mengenai bagaimana persepsi

    wisatawan terhadap kemampuan pramuwisata dalam berkomunikasi dengan

    wisatawan di daya tarik wisata Sangeh

    Tabel 4.6

    Persepsi Wisatawan Berdasarkan Kemampuan Pramuwisata Dalam

    Berkomunikasi Dengan Wisatawan

    No Persepsi Jumlah

    (Orang)

    Persentase

    (%)

    1 Sangat Baik 51 51

    2 Baik 33 33

    3 Cukup 16 16

  • 4 Kurang Baik - -

    5 Sangat Tidak Baik - -

    Jumlah 100 100

    Sumber: Hasil Penelitian 2017

    Berdasarkan dari Tabel 4.6 menyatakan bahwa kemampuan pramuwisata

    dalam berkomunikasi dengan wisatawan pada saat memberikan pelayanan

    dinyatakan dalam kategori sangat baik dengan jumlah responden 51 orang (51%)

    Hal ini disebabkan wisatawan sangat memahami dan mengerti apa yang sedang

    dibicarakan pramuwisata di obyek wisata Sangeh

    6. Persepsi Wisatawan Berdasarkan Sikap Pramuwisata Saat Wisatawan Memerlukan Bantuan

    Pada Tabel 4.7 berikut ini akan dijelaskan mengenai bagaimana persepsi

    wisatawan terhadap kualitas pelayanan berdasarkan sikap pramuwisata saat

    wisatawan memerlukan bantuan di daya tarik wisata Sangeh

    Tabel 4.7

    Persepsi Wisatawan Berdasarkan Sikap Pramuwisata Saat Wisatawan

    Memerlukan Bantuan

    No Persepsi Jumlah

    (Orang)

    Persentase

    (%)

    1 Sangat Baik 42 42

    2 Baik 40 40

    3 Cukup 18 18

    4 Kurang Baik - -

    5 Sangat Tidak Baik - -

    Jumlah 100 100

    Sumber: Hasil Penelitian 2017

    Dari Tabel 4.7 diatas dapat diketahui bahwa persepsi wisatawan terhadap

    sikap pramuwisata saat wisatawan memerlukan bantuan dinilai dalam kategori

    sangat baik sebanyak 42 responden (42%) Hal ini disebabkan karena kepuasan

  • dari wisatawan muncul ketika pramuwisata bisa dengan cepat membantu pada

    saat wisatawan memerlukan bantuan di obyek wisata Sangeh

    7. Persepsi Wisatawan Berdasarkan Kesigapan Pramuwisata Saat Menangani Keluhan Wisatawan

    Pada tabel 4.8 berikut ini akan dijelaskan mengenai bagaimana persepsi

    wisatawan terhadap kesigapan pramuwisata saat menangani keluhan wisatawan di

    daya tarik wisata Sangeh

    Tabel 4.8

    Persepsi Wisatawan Berdasarkan Kesigapan Pramuwisata Saat

    Menangani Keluhan Wisatawan

    No Persepsi Jumlah

    (Orang)

    Persentase

    (%)

    1 Sangat Baik 35 35

    2 Baik 50 50

    3 Cukup 15 15

    4 Kurang Baik - -

    5 Sangat Tidak Baik - -

    Jumlah 100 100

    Sumber: Hasil Penelitian 2017

    Berdasarkan dari Tabel 4.8 diatas dapat diketahui bahwa persepsi wisatawan

    terhadap kesigapan pramuwisata saat menangani keluhan wisatawan dapat

    dikategorikan baik dengan jumlah responden 50 orang (50%). Hal ini disebabkan

    karena kesigapan pramuwisata bisa dikategorikan baik sehingga wisatawan

    merasa puas dengan semua pelayanan yang diberikan.

  • 8. Persepsi Wisatawan Berdasarkan Kesigapan Pramuwisata Dalam Memberikan Solusi Bagi Keluhan Wisatawan.

    Pada Tabel 4.9 akan disajikan bagaimanakesigapan pramuwisata dalam

    memberikan solusi bagi keluhan wisatawan di daya tarik wisata Sangeh

    Tabel 4.9

    Persepsi Wisatawan Berdasarkan Kesigapan Pramuwisata Dalam

    Memberikan Solusi Bagi Keluhan Wisatawan

    No Persepsi Jumlah

    (Orang)

    Persentase

    (%)

    1 Sangat Baik 40 40

    2 Baik 51 51

    3 Cukup 9 9

    4 Kurang Baik - -

    5 Sangat Tidak Baik - -

    Jumlah 100 100

    Sumber: Hasil Penelitian 2017

    Berdasarkan dari Tabel 4.9 diatas dapat diketahui bahwa hasilnya adalah

    baik dengan jumlah responden 51 orang (51%) dari hasil 100 responden. Hal ini

    disebabkan karena pramuwisata selalu mendengarkan dan memberikan solusi

    yang baik untuk keluhan wisatawan.

    9. Persepsi Wisatawan Berdasarkan Kemampuan Pramuwisata Dalam Memberikan Kenyamanan Pelayanan

    Persepsi wisatawan terhadap kemampuan pramuwisata dalam memberikan

    kenyamanan pelayanan, dapat dilihat pada Tabel 4.10 sebagai berikut.

    Tabel 4.10

    Persepsi Wisatawan Terhadap Kemampuan Pramuwisata Dalam

    Memberikan Kenyamanan Pelayanan

    No Persepsi Jumlah

    (Orang)

    Persentase

    (%)

  • 1 Sangat Baik 50 50

    2 Baik 31 31

    3 Cukup 19 19

    4 Kurang Baik - -

    5 Sangat Tidak Baik - -

    Jumlah 100 100

    Sumber: Hasil Penelitian 2017

    Berdasarkan dari Tabel 4.10 diatas dapat diketahui bahwa persepsi

    wisatawan terhadap kemampuan pramuwisata dalam memberikan kenyamanan

    pelayanan di dapat dikategorikan sangat baik dengan jumlah responden 50 orang

    (50%). Hal ini disebabkan karena pramuwisata sangat ahli membuat wisatawan

    merasa nyaman dan terbukti dari hasil yang didapatkan oleh peneliti.

    10. Persepsi Wisatawan Berdasarkan Keramahtamahan Pramuwisata Dalam Memberikan Pelayanan

    Berikut ini akan dijelaskan mengenai bagaimana persepsi wisatawan

    terhadap keramahtamahan pramuwisata dalam memberikan pelayanan di daya

    tarik wisata Sangeh, dapat dilihat pada Tabel 4.11 sebagai berikut.

    Tabel 4.11

    Persepsi Wisatawan Berdasarkan Keramahtamahan Pramuwisata

    dalam Memberikan Pelayanan

    No Persepsi Jumlah

    (Orang)

    Persentase

    (%)

    1 Sangat Baik 53 53

    2 Baik 29 29

    3 Cukup 18 18

    4 Kurang Baik - -

    5 Sangat Tidak Baik - -

    Jumlah 100 100

    Sumber: Hasil Penelitian 2017

  • Berdasarkan dari Tabel 4.11 menunjukkan bahwa keramahtamahan

    pramuwisata dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan dikategorikan

    sangat baik dengan jumlah responden 53 orang (53Hal ini disebabkan karena

    pramuwisata memiliki hospitality yang sangat baik sehingga wisatawan merasa

    dihargai dan dihormati dengan pramuwisata.

    11. Persepsi Wisatawan Berdasarkan Wisatawan Percaya Terhadap Pramuwisata

    Berikut ini akan djelaskan mengenai bagaimana persepsi wisatawan

    terhadap kepercayaan wisatawan terhadap pramuwisata di objek wisata Sangeh,

    dapat dilihat pada Tabel 4.12 sebagai berikut.

    Tabel 4.12

    Persepsi Wisatawan Berdasarkan Kepercayaan Wisatawan Terhadap

    Pramuwisata

    No Persepsi Jumlah

    (Orang)

    Persentase

    (%)

    1 Sangat Baik 50 50

    2 Baik 39 39

    3 Cukup 11 11

    4 Kurang Baik - -

    5 Sangat Tidak Baik - -

    Jumlah 100 100

    Sumber: Hasil Penelitian 2017

    Berdasarkan dari Tabel 4.12 memperlihatkan bahwa kepercayaan wisatawan

    terhadap pramuwisata di dalam memberikan pelayanan di daya tarik wisata

    Sangeh dinyatakan dalam kategori sangat baik dengan jumlah responden 50

    orang (50%). Hal ini disebabkan karena mutu pelayanan dari pramuwisata sangat

    baik dari segi ketepatan waktu maupun pada saat melaksanakan kegiatan wisata

    sehingga wisatawan merasa kepuasan tersendiri.

  • 12. Persepsi Wisatawan Berdasarkan Pemahaman dan Penguasaan Bahasa

    Berikut ini akan dijelaskan mengenai bagaimana persepsi wisatawan

    terhadap pemahaman dan penguasaan bahasa pramuwisata di daya tarik wisata

    Sangeh, dapat dilihat pada Tabel 4.13 sebagai berikut.

    Tabel 4.13

    Persepsi Wisatawan Berdasarkan Pemahaman dan Penguasaan Bahasa

    Pramuwisata

    No Persepsi Jumlah

    (Orang)

    Persentase

    (%)

    1 Sangat Baik 45 45

    2 Baik 35 35

    3 Cukup 20 20

    4 Kurang Baik - -

    5 Sangat Tidak Baik - -

    Jumlah 100 100

    Sumber: Hasil Penelitian 2017

    Berdasarkan Tabel 4.13 menunjukkan bahwa pemahaman dan penguasaan

    bahasa pramuwisata pada saat berkomunikasi dengan wisatawan dinyatakan

    sangat baik dengan jumlah responden 45 orang (45 %). Hal ini disebabkan

    karena pramuwisata sudah menguasai pekerjaannya dan tergolong Guide Senior

    yang berkualitas.

    13. Persepsi Wisatawan Berdasarkan Kesopanan Pramuwisata Dalam Memberikan Pelayanan

    Berikut ini akan dijelaskan mengenai bagaimana persepsi wisatawan

    terhadap kesopanan pramuwisata terhadap wisatawan, dapat dilihat pada Tabel

    4.14 sebagai berikut.

    Tabel 4.14

    Persepsi Wisatawan Berdasarkan Kesopanan Pramuwisata Dalam

    Memberikan Pelayanan

  • No Persepsi Jumlah

    (Orang)

    Persentase

    (%)

    1 Sangat Baik 48 48

    2 Baik 37 37

    3 Cukup 15 15

    4 Kurang Baik - -

    5 Sangat Tidak Baik - -

    Jumlah 100 100

    Sumber: Hasil Penelitian 2017

    Berdasarkan Tabel 4.14 memperlihatkan bahwa kesopanan pramuwisata

    terhadap wisatawan pada saat memberikan pelayanan dikategorikan sangat baik

    dengan jumlah responden 48 orang (48%). Hal ini disebabkan pramuwisata

    mempunyai hospitality yang sangat baik sehingga wisatawan merasa sangat

    dihargai atau diperhatikan.

  • BAB V

    PENUTUP

    5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil laporan penelitian di atas 100 responden yang

    menggunakan jasa pramuwisata lokal yang terbanyak adalah berjenis kelamin

    wanita sebanyak 56 responden dengan persentasi 56%. Sedangkan untuk usia

    wisatawan di dominasi dengan usia 19-25 dengan jumlah responden sebanyak 35

    responden, dengan persentasi 35%, 41 orang (41%) wisatawan yang

    menggunakan jasa pramuwisata berstatus pelajar hal ini terkait dengan kebutuhan

    akan rekreasi atau berwisata, karena melakukan kegiatan wisata dapat

    memberikan kepuasan tersendiri. Selain itu, dapat menghilangkan kepenatan atau

    kejenuhan akan tugas-tugas yang dilakukan setiap harinya.

    Berdasarkan pengumpulan data melalui kuesioner yang diberikan kepada

    100 orang wisatawan, dapat diketahui penilaian wisatawan terhadap pelayanan

    pramuwisata lokal di sangeh dalam kuesioner yang disebarkan terdapat 13

    indikator. Ada 5 variabel persepsi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu bukti

    langsung (tangible), empati (emphaty), daya tanggap (responsivness), keandalan

    (reliability), dan jaminan (assurance). Persepsi wisatawan berdasarkan kualitas

    pelayanan yang diberikan pramuwisata di daya tarik wisata Sangeh adalah sangat

    baik, karna semua hasil dari data yang di dapatkan peneliti memberikan respon

    positif terhadap pelayanan yang pramuwisata berikan.

    5.2 Saran Bagi pramuwisata yang berkunjung ke daya tarik wisata Sangeh perlu

    kiranya memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan seperti kemampuan

    pramuwisata dalam memahami kebutuhan wisatawan, kesigapan pramuwisata

    memiliki dalam menangani keluhan wisatawan dan memberikan solusi bagi

    wisatawan. Dengan meningkatkan mutu pelayanan, maka dapat menjadi suatu

    penilaian yang lebih baik oleh wisatawan itu sendiri dan berdampak pada

    kepuasan wisatawan dalam melakukan suatu kegiatan wisata.

  • Bagi Pemerintah khususnya Dinas Pariwisata Kabupaten Badung untuk

    lebih mengoptimalkan sumber daya masyarakat lokal khususnya sebagai

    pramuwisata di daya tarik wisata Sangeh agar masyarakat dapat berpartisipasi

    dalam kegiatan pariwisata di Sangeh, dengan melakukan pelatihan

    kepramuwisataan dengan cara melakukan pendidikan Bahasa dan pendidikan

    dasar pramuwisata.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Blogspot (2013). Wisata Alam Sangeh Bali. Di Akses Pada 14 April 2017.

    Damardjati, R.S. (2001). Istilah-Istilah Dunia Pariwisata. Jakarta: Pradnya

    Paramita

    Keshavarz, yousef. dan ali, m. Hareeza. (2015). The Service Quality Evaluation

    On Tourist Loyalty In Malaysian Hotels By The Mediating Role Of Tourist

    Satisfaction Dalam Mediterranean Journal Of Social Science.

    Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran, Edisi Milenum. Jakarta:Prentice

    Hall.

    Lupiyoadi , Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta : PT. Salemba

    Empat.

    Muhajir. 2005. Menjadi Pemandu Wisata Pemula. Jakarta: Pt Gramedia

    Widiasarana

    Indonesia.

    Musanto, Trisno.2004. Faktor-Faktor Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas

    Pelanggan Surabaya.

    Mouren, Margaretha. 2004. “Studi Mengenai Loyalitas Pelanggan pada Divisi

    Asuransi Kumpulan AJP Bumi Putra”. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia,

    Volume III, Nomor3, halaman 197-198

    Normasari, Kumadji dan Kusumawati, Andriani. (2013). Pengaruh Kualitas

    Pelayanan Pramuwisata Terhadap Kepuasan Pelanggan , Citra

    Perusahaan Dan Loyalitas Pelanggan Pada Hotel Pelang Malang.

    Nuraini. 2009. Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan, Desain

    Produk, Harga dan Kepercayaan Terhadap Loyalitas Pelanggan. Skripsi

    Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

  • Purwaningsih, R.Melatiswi. (2012). Pengaruh Kualitas Pelayanan Pemandu

    Wisata Tergadap Kepuasan Wisatawan Di Candy Prambanan. Tinjauan

    Khusus Pada Kemampuan Bahasa Verbal.

    Sawitri, Kertiyasa, dan Jawas Abdulla. (2013). Pengaruh Kualitas Pelayanan

    Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Pelangggan Tegal Sari Accomodation

    Di Ubud.

    Sihite. 2000: An Introduction On Tourism Theory

    Suwunniponth, Wanida. (2013). Tourism Satisfaction And Loyalty Toward

    Service Quality Of The Online Tourism Enterprises

    Suyitno. 2005. Pemandu Wisata (Tour Guiding). Yogyakarta: Graha Ilmu

    Tjiptono, Fandy. 2013. Strategi Pemasaran Edisi II. Jakarta : Andi Publisher.

    Website (2015) Jurnal Pengaruh Kualitas Pelayanan. Di akses pada 14 April

    2017

    Yudi, K. Tirta, Karini dan Dewi, L.Kusuma. (2015). Pengaruh Kualitas

    Pelayanan Pramuwisata Lokal Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas

    Wisatawan Di Daya Tarik Wisata Alas Kedaton Tabanan.

    Yoeti, Oka.A.1991. Guiding System. Jakarta: Pradnya Paramita

  • nama-nama pemandu wisata lokal di daya tarik wisata sangeh :

    No Nama

    1 I Made Sutayasa

    2 I Ketut Sudana

    3 I Made Sudiarta

    4 Ida A. Sriasih

    5 I Made Mohon

    6 Ketut Sudana

    7 Ni Nyoman Sutarmi

    8 Ni Wayan Suarti

    9 Admyana

    10 I Nyoman Rasna

    11 I Bagus Putu Suardika

    12 I Gusti A. Sandyawan

    13 Ida Bagus Ketut Darmika

    14 Ketut Darmayasa

    15 Kd. Juniarta

    Sumber : Pengelola Daya tarik wisata Sangeh

  • LAMPIRAN 2

    SKOR PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN

    DI DAYA TARIK WISAT SANGEH

    No. Daftar Pertanyaan Total

    Tangible Empathy Responsiveness Reability Assurance 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

    1 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 68 2 5 5 3 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 68 3 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 68 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 73 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 68 6 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 71 7 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 69 8 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 74 9 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 74 10 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 73 11 3 3 4 3 4 3 5 4 5 4 3 5 4 57 12 5 4 4 5 5 5 4 5 3 3 5 3 5 65 13 5 5 4 3 4 4 5 4 3 3 5 3 5 61 14 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 74 15 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 71 16 5 5 5 3 3 5 5 4 3 4 4 5 5 64 17 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 71 18 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 5 5 72 19 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 69 20 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 74 21 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 74 22 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 74 23 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 74 24 3 4 3 3 4 4 5 3 3 3 3 5 3 53 25 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 72 26 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 4 5 72 27 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 61 28 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 69 29 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 71 30 4 3 4 4 5 4 4 5 3 4 4 5 3 60 31 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 73 32 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 74 33 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 66

  • 34 4 4 3 4 4 4 5 3 3 4 4 5 4 58 35 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 71 36 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 70 37 5 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 64 38 4 3 4 5 3 3 4 5 5 3 4 5 3 57 39 3 3 3 5 4 3 5 4 5 5 4 5 3 60 40 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 73 41 5 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 3 4 60 42 4 4 3 5 5 3 4 5 4 5 4 4 4 61 43 4 4 5 5 5 5 5 4 5 3 4 3 5 66 44 4 4 3 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 58 45 4 5 4 4 3 4 4 5 4 3 5 4 5 61 46 3 3 3 5 4 3 5 4 3 4 3 4 3 53 47 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 3 4 66 48 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 5 56 49 5 5 3 4 4 3 4 5 4 4 3 4 5 59 50 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 68 51 5 5 5 5 4 3 4 5 5 5 5 3 5 67 52 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 70 53 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 3 5 67 54 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 70 55 4 4 4 3 3 4 5 4 5 4 4 3 4 59 56 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 60 57 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 3 4 60 58 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 58 59 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 62 60 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 3 3 5 61 61 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 63 62 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 65 63 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 66 64 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 3 4 64 65 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 63 66 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 64 67 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 63 68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 61 69 3 4 4 3 3 4 5 4 3 4 4 4 4 57 70 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 56 71 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 5 61 72 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 52 73 4 5 4 4 5 3 5 4 3 4 3 3 5 61 74 4 3 3 4 5 4 4 5 4 3 5 4 5 61 75 3 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 66

  • 76 3 3 3 3 3 4 5 4 3 3 3 3 3 49 77 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 74 78 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 68 79 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 66 80 4 5 5 4 4 5 4 3 5 4 4 5 3 64 81 5 5 3 4 4 4 5 4 3 4 5 4 5 64 82 5 3 3 5 5 3 4 5 3 4 5 5 3 61 83 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 63 84 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75 85 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 3 5 72 86 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 66 87 5 3 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 67 88 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 53 89 3 3 3 4 3 3 4 5 3 3 3 4 3 50 90 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 5 3 52 91 4 5 4 5 4 5 3 4 4 4 5 3 4 63 92 4 5 4 3 5 4 3 5 4 3 4 5 3 62 93 4 4 3 5 3 4 4 4 5 4 5 4 5 63 94 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 55 95 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 69 96 4 4 4 3 3 3 3 5 3 3 3 5 3 52 97 3 3 3 3 4 3 5 4 3 3 4 4 3 52 98 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 5 4 3 55 99 4 5 5 4 3 4 4 3 4 4 5 3 5 61

    100 3 3 5 3 4 5 5 4 3 3 5 5 4 61 TOTAL 429 428 409 430 436 423 440 431 431 417 439 425 433 6432 Rata-Rata 4.29 4.28 4.09 4.3 4.36 4.23 4.4 4.31 4.31 4.17 4.39 4.25 4.33 64.32

    SB SB B SB SB SB SB SB SB B SB SB SB