persepsi mahasiswa komunikasi terhadap iklan …/persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. semua...

87
PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN PRODUK KOSMETIK PRIA ( Studi Deskriptif Tentang Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP UNS Terhadap Tayangan Iklan Produk Kosmetik Pria di Televisi ) Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Disusun Oleh : DIMAS YOGA PAMUNGKAS NIM : D1207591 PROGRAM NON-REGULER JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: duongduong

Post on 16-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP

IKLAN PRODUK KOSMETIK PRIA

( Studi Deskriptif Tentang Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP UNS

Terhadap Tayangan Iklan Produk Kosmetik Pria di Televisi )

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Ilmu Komunikasi

Disusun Oleh :

DIMAS YOGA PAMUNGKAS

NIM : D1207591

PROGRAM NON-REGULER JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

Halaman Persembahan

Syukur Alhamdulilah tak lupa saya ucapkan atas rahmat yang

diberikan Allah SWT sehingga penulisan skripsi ini terselesaikan.

Skripsi ini saya persembahkan,

Kepada Almarhum Bapak yang telah banyak mendidik,

membesarkan, serta memberi pelajaran untuk hidup

Ibu dan seluruh Keluarga atas dukungan dan doa nya yang

tiada henti demi kesuksesan masa depan ku

Teman-teman dan semua sahabat yang menyayangiku yang

telah memberi canda tawa, suka duka, dukungan, dan

semangat

Page 3: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

“Dan sesungguhnya kelapangan bersamaan dengan kesulitan, dan

sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan”

(HR. Tarmidzi dan Ahmad).

Kelemahan Anda hanyalah sementara, karena Anda sedang

memperkuatnya; tetapi bila Anda jadikan alasan bagi kurang baiknya

hasil, kelemahan itu menjadi permanen. (Mario Teguh)

Page 4: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulilah segenap puji bagi Allah SWT penulis ucapkan, karena

dengan segala rachmad dan petunjuk Nya telah memberikan jalan untuk segala

cobaan dan rintangan dalam menyelesaikan skripsi ini. Sehingga penulis berhasil

menyusun skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Dalam penulisan skripsi ini penulis

mengambil judul PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP

IKLAN PRODUK KOSMETIK PRIA ( Studi Deskriptif Tentang Persepsi

Mahasiswa Komunikasi FISIP UNS Terhadap Tayangan Iklan Produk Kosmetik

Pria di Televisi )

Penulis menyusun Skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat wajib kelulusan

di pogram S1 Jurusan Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak dukungan

dan bantuan dari berbagai pihak guna membantu lancarnya penelitian ini, baik

secara langsung atau tidak oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Drs. H. Supriyadi SN, SU selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Dra. Prahastiwi Utari, MSi, Ph.D. selaku Ketua Jurusan Ilmu

Komunikasi dan Drs. Surisno Satrijo Utomo, M.Si selaku Sekretaris

Jurusan Program S-1 Non Reguler Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 5: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

3. Drs. Subagyo, S.U. selaku Dosen Pembimbing Akademik

4. Drs. Mursito BM, S.U. selaku dosen pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dan masukan sehingga terselesainya skripsi ini.

5. Tanti Hermawati, S.Sos., M.Si. selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan masukan sehingga terselesainya skripsi ini.

6. Rekan – rekan di Fisip UNS yang menjadi sumber penelitian skripsi ini.

7. Segenap Keluarga tercinta yang selalu memberikan dorongan agar

skripsi ini terselesaikan.

8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang

tidak bisa disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari, bahwa dalam penyusunan skripsi ini belum sempurna,

dan apabila dalam penyusunan skripsi ini terdapat kesalahan yang sekiranya

kurang berkenan di hati para pembaca, maka penulis mohon maaf. Terlebih dalam

penyusunan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan, untuk itu

penulis menerima saran dan kririk yang sifatnya membangun.

Akhir kata semoga skripsi ini bemanfaat bagi pembaca atau semua yang

memerlukannya.

Surakarta, November 2009

DIMAS YOGA PAMUNGKAS

Page 6: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................. . iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. iv

MOTTO ................................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ............................................................................................. vi

DAFTAR ISI ............................................................................................................ viii

DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN ...................................................................... xi

ABSTRAK ................................................................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 4

D. Telaah Pustaka ............................................................................ 5

1. Pengertian Komunikasi ..................................................... 5

1.1 Komunikasi Massa ......................................................... 5

1.2 Proses Komunikasi Massa ............................................. 7

1.3 Komunikasi Periklanan………… .................................. 10

1.4 Televisi Sebagai Media Komunikasi Massa ................. 13

Page 7: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

1.5 Daya Tarik Televisi Sebagai Sarana Hiburan dan

Promos……………………………………………… 14

2. Pengertian dan Fungsi Periklanan……………………….. 15

2.1 Televisi Sebagai Salah Satu Media Periklanan………... 19

3. Pengertian Persepsi ........................................................... 22

3.1 Persepsi Terhadap Iklan………………………………... 29

3.2 Persepsi Terhadap Iklan Produk Kosmetik Pria………... 29

E. Implementasi Konsep .................................................................. 32

F. Metodologi Penelitian ................................................................. 35

1. Metode dan Jenis Penelitian .............................................. 35

2. Lokasi Penelitian ............................................................... 35

3. Sumber Data ...................................................................... 35

4. Metode Pengumpulan Data ............................................... 36

5. Teknik Sampling………………………………………… 37

6. Teknik Analisis Data ......................................................... 38

7. Validitas Data .................................................................... 40

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. Universitas Sebelas Maret Surakarta

1. Sejarah Berdirinya .......................................................... 41

2. Perkembangan Universitas Sebelas Maret ...................... 42

3. Falsafah Universitas Sebelas Maret ................................ 43

B. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNS ................................ 46

1. Sejarah Perkembangan Fisip UNS ................................... 46

Page 8: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

2. Susunan Organisasi Fisip UNS ........................................ 48

BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

A. Penyajian Data ........................................................................... 51

1. Data Subyek Penelitian ..................................................... 51

2. Data Wawancara ............................................................... 54

2.1. Emosi Informan Ketikan Menonton Iklan Produk .........

Kosmetik Pria di Televisi ............................................. 54

2.2. Motivasi Informan (setelah) Menonton Iklan Produk ...

Kosmetik Pria di Televisi ............................................. 56

2.3. Ekspetasi Informan (setelah) menonton iklan Produk ...

Kosmetik Pria di Televisi ............................................. 59

2.4 Perhatian Informan terhadap Iklan Produk Kosmetik

Pria

di

Televisi..........................................................................

61

B. Analisis Data .............................................................................. 66

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 73

Kesimpulan ....................................................................................... 73

Saran ................................................................................................. 74

Daftar Pustaka ........................................................................................................... 75

Lampiran ........................................................................................................... 77

Page 9: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN

Gambar 1.1 Lasswell Formula ................................................................................. 7

Gambar 1.2 Model Komunikasi periklanan Lavidge-Steiner (Hierarchy of Effects) 11 25

Gambar 1.3 Aspek-aspek dalam Persepsi ................................................................ 23

Gambar 1.4 Proses Persepsi ...................................................................................... 24

Gambar 1.5 Model Interaktif Miles and Huberman ................................................. 39

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Fisip UNS ............................................................ 49

Page 10: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

ABSTRAK

Dimas Yoga Pamungkas. D1207591. ” Persepsi Mahasiswa Komunikasi

Terhadap Iklan Produk Kosmetik Pria” (Studi Deskriptif Tentang Persepsi

Mahasiswa Komunikasi FISIP UNS Terhadap Tayangan Iklan Produk

Kosmetik Pria di Televisi ). Skripsi. Jurusan Ilmu Komunikasi. Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2009

Dunia periklanan yang berkembang pesat sekarang ini tidak lepas dari

peran televisi swasta. kehadiran berbagai televisi swasta tentunya banyak menarik

produsen untuk beriklan di televisi. Salah satunya Produk Kosmetik Pria. Seiring

tuntutan zaman, sekarang ini melakukan perawatan tubuh tidak hanya identik

dengan para wanita namun juga dilakukan oleh pria. Maka munculah berbagai

iklan yang menawarkan produk perawatan khusus untuk pria.

Berdasarkan iklan produk perawatan pria bisa menimbulkan berbagai

persepsi dari audiens maupun konsumen produk itu. Penelitian ini akan meneliti

bagaimana persepsi mahasiswa komunikasi UNS terhadap iklan produk kosmetik

pria di televisi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini bersifat kualitatif, yaitu

hasil wawancara dengan beberapa orang yang dianggap mengerti tentang

penelitian ini sehingga dapat memberikan informasi yang akurat. Kemudian data

tersebut diolah dan dianalisa dengan tiga komponen pokok analisa, yaitu reduksi

data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Dalam penelitian ini, persepsi terdiri dari beberapa aspek yang

mempengaruhi yaitu emosi, motivasi, dan ekspetasi serta faktor yang

mempengaruhi yaitu perhatian. Secara emosi informan merasa terhibur atas

tayangan iklan produk kosmetik pria di televisi. Informan mempunyai persepsi

image pria metroseksual selalu ada dalam setiap iklan produk kosmetik pria di

televisi. Setelah menyaksikan tayangan iklan tersebut para informan secara tidak

langsung karena beberapa hal mereka menjadi termotivasi untuk membeli produk

yang diiklankan tersebut. Dalam ekspetasinya informan merasa tercukupi dalam

mendapatkan informasi dari pesan iklan produk kosmetik pria di televisi.

Rangsangan yang ditimbulkan oleh iklan produk kosmetik pria yang berisi

berbagai pesan tentang produk menimbulkan perhatian dari informan terhadap

iklan tersebut. Selanjutnya informan lebih banyak memperhatikan visualisasi

iklan produk kosmetik pria tersebut.

Page 11: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

ABSTRACT

Dimas Yoga Pamungkas. D1207591. ”Perceptions of Students of

Communication for Men Cosmetic Product Advertisement (Descriptive

about perceptions of students of Communication’s FISIP UNS for Men

Cosmetic Product Advertisement on Television). Thesis. Department of

Communication Sciences Faculty of Social and Politic Sciences Sebelas

Maret University. Surakarta. 2009

Today world of advertisement grows rapidly, it cannot be separated from

the role of private televisions. A many private television attrack some producers

to make advertisement on television. One of them is men cosmetic products. By

the time body treatments doing is not only identic for women but also for men.

So there are some advertisements offering body treatments products for men.

Based on advertisement body treatments product’s for men can influence

same perceptions from audience or concumers of those products. This research

show perception of student of communication UNS for men cosmetic product

advertisement on television. This research uses participant observation method.

The data earned in this research is qualitative, those are interview result with some

informans who understand about this research so that they can give accurate

information. Than those datas are processed and analized with three analizing

basic components, those are data reduction, data serving, and getting conclusion.

In this research, perception consist of severals aspects which influencing,

there are emotion, motivation, and a factor that influence is attention.

Emotionally, informants have image perception of metrosexual men in every

single men’s cosmetic product advertisement on television. After watching that

advertisement, indirectly informants are motivated to buy that product. Their

expectations show that their feel satisfied about information from the men’s

cosmetic product advertisement on television.

Effect from stimulations by men’s cosmetic product advertisement on

television consist of some message about product that cause notice from

informants against the advertisement. And then informant give more visualization

attention to men’s cosmetic product advertisement on television.

Page 12: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Perkembangan teknologi yang terjadi sampai sekarang ini telah

mempengaruhi dan merubah pola perilaku manusia karena teknologi yang

berkembang mampu memudahkan segala urusan manusia. Salah satunya dibidang

teknologi komunikasi. Berawal dari ditemukannya perangkat elektronik seperti

televisi, radio, hingga mesin cetak. Dari situ terus berkembang media elektronik

seperti televisi, radio serta media cetak seperti koran, majalah, tabloid, dan lain

sebagainya. Dalam perkembangan selanjutnya media tersebut digunakan sebagai

alat pengirim pesan baik itu bersifat komersil yang biasanya disebut iklan maupun

non komersil atau sekedar informasi saja. Pada era modern sekarang ini dimana

persaingan bisnis begitu ketat iklan adalah sebuah aktifitas yang tak bisa

ditinggalkan oleh pelaku bisnis maupun pihak lainnya yang berkepentingan.

Tanpa iklan para produsen dan distributor tidak dapat menjual barangnya atau

barangnya tidak dikenal masyrakat. Sebaliknya tanpa iklan, para calon pembeli

tidak memiliki informasi yang memadai mengenai produk atau jasa yang tersedia

di pasar. Iklan merupakan cara efisien untuk mencapai banyak pembeli yang

secara geografis tersebar. Iklan haruslah dilaksanakan dalam skala cukup besar

untuk membuat kesan yang efektif terhadap pasarnya. Masalah dana iklan

tergantung pada media yang dipilihnya tentunya iklan melalui televisi

Page 13: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

membutuhkan anggaran yang besar, dibandingkan iklan surat kabar, radio, brosur,

pamflet, baliho dan lain-lain, bisa dilaksanakan dengan anggaran kecil.

Definisi iklan menurut Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia

adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk atau jasa yang disampaikan

lewat media, ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat. Industri

periklanan di Indonesia tumbuh pesat seiring munculnya berbagai televisi swasta

nasional serta media-media lainnya. Munculnya televisi swasta nasional akan

memberikan banyak pilihan kepada para produsen dalam memilih media yang

tepat untuk beriklan.

Banyak kita jumpai berbagai produk barang maupun jasa ditawarkan

melalui iklan di televisi. Tak lain tujuannya adalah menyampaikan pesan tentang

produk tersebut kepada audiens yang juga merupakan calon konsumen. Salah satu

produk yang banyak beriklan adalah produk kosmetik. Menurut Wawan

Kuswandi dalam bukunya Komunikasi Massa, televisi sering dipakai sebagai

media periklanan kosmetik, karena sebagai media audio visual, televisi bisa

menampilkan iklan lebih rinci gambar gerak, narasi, dan cahaya, sehingga lebih

menarik dan berkesan hasilnya. Di sisi lain calon konsumen juga lebih mudah

mengenali isi pesan secara utuh. Dengan indranya, iklan itu bisa dilihat, dibaca,

didengar, dan dirasakan yang memungkinkan mereka terpengaruh secara kognitif

untuk membeli produk tersebut pada akhirnya nanti.

Iklan kosmetik selalu identik dengan image perempuan cantik, namun

seiring permintaan pasar guna mengikuti gaya hidup sekarang ini iklan kosmetik

tidak hanya identik dengan image perempuan cantik, namun juga dengan sosok

Page 14: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

pria tampan dan gagah. Hal itu dikarenakan produk kosmetik sekarang ini tidak

hanya ditujukan untuk kaum hawa saja melainkan juga kepada para lelaki. Dulu,

kita boleh berpikir, bahwa dandan hanya milik mereka kaum wanita. Berdandan

diidentikkan dengan kaum feminim. Namun sekarang, pusat-pusat perawatan

tubuh untuk kaum laki-laki tersebar dimana-mana. Seperti contoh, banyak laki-

laki yang menyempatkan waktunya untuk gym, facial, messeage, ke salon dll.

Memang akhir-akhir ini dapat kita lihat di televisi, iklan produk kosmetik tidak

hanya ditujukan pada kaum hawa saja, tetapi trend fenomena terbaru justru mulai

dimunculkan produk yang ditujukan khusus bagi kaum pria, sebut saja Brisk Hair

Gel, Gatsby Wax, Biore Men’s Scrub, Gatsby Body Foam, L-Man Musscle Milk,

dan lain sebagainya. Munculnya iklan produk kosmetik pria di televisi secara

tidak langsung telah mempengaruhi atau membentuk gaya hidup baru, khususnya

bagi para pria yang menjadi target audiens dari iklan tersebut. Kekuatan iklan

kosmetik dalam menarik minat konsumen akan semakin besar apabila dipakai

seorang public figure dalam membintangi iklan tersebut. Maka jelas akan muncul

dampak yang cukup besar dari para audiens terhadap iklan kosmetik itu. Para pria

cenderung meniru gaya dan penampilan dari artis atau brand ambassador dari

iklan tersebut. Mereka akan berpenampilan rapi, necis, wangi, dan tampak gagah

seperti image yang ditampilkan dari iklan tersebut. Maka munculah fenomena

Pria Metroseksual. Lazimnya seorang wanita, pria metroseksual juga merasa perlu

merawat tubuh dan menjaga kebugaran. Mereka sering pergi ke salon untuk

melakukan perawatan wajah, juga manicure, pedicure, facial, mandi spa, selain

itu juga fitness hingga belanja ke butik-butik. Peluang inilah yang sekarang ini

Page 15: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

mulai dilirik sebagian produsen karena kecenderungan yang ada selama ini pasar

pria belum tergarap dengan baik. Menggarap pasar pria bukanlah sesuatu yang

sia-sia mengingat semakin banyaknya pria tampil dalam berbagai acara, misalnya

sebagai DJ, VJ/presenter, pembicara di televisi, model/artis, dan profesional

lainnya yang membutuhkan penampilan yang baik ketika harus berhadapan dengan

klien.

Dalam penelitian ini akan diteliti bagaimana Persepsi Mahasiswa

Komunikasi FISIP UNS terhadap tayangan iklan produk kosmetik pria di televisi.

Persepsi tersebut diterapkan dalam suatu bentuk penilaian responden terhadap

suatu stimulus yang ditimbulkan oleh Iklan kosmetik pria tersebut. Iklan kosmetik

pria di televisi merupakan salah satu alat untuk membentuk gaya hidup. Iklan

kosmetik pria di televisi tidak hanya menawarkan produk namun juga

membangun citra penampilan maupun membentuk persepsi mengenai image pria

metroseksual dari audiens iklan tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan :

Bagaimana persepsi mahasiswa Komunikasi FISIP UNS terhadap tayangan iklan

produk kosmetik pria di televisi?

C. TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui bagaimana Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP UNS

terhadap tayangan iklan produk kosmetik pria di televisi.

Page 16: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

D. TELAAH PUSTAKA

1. Pengertian Komunikasi

Komunikasi merupakan kegiatan manusia yang sangat penting. Sebagai

makhluk sosial, manusia perlu berinteraksi dengan cara berkomunikasi untuk

memenuhi kebutuhan sosialnya. Mulai berbincang dengan orang lain, membaca

surat kabar, menonton televisi, sampai mengirim surat, email, dan media

komunikasi lainnya.

Pengertian komunikasi sendiri secara etimologis berasal dari bahasa latin,

yakni communication. Istilah tersebut bersumber dari kata communis yang berarti

sama. Sama disini maksudnya ialah sama makna atau sama arti. Jadi komunikasi

terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan

oleh komunikator dan diterima oleh komunikan.1

1.1. Komunikasi Massa

Istilah komunikasi Massa di Indonesia di adopsi dari bahasa inggris, yakni

mass communication, merupakan kependekan dari mass media communication

(komunikasi media massa) yang berarti, komunikasi yang menggunakan media

massa atau yang sifatnya mass mediated.2

Ada juga pendapat Jalaludin Rahmat, yang mengartikan komunikasi massa

sebagai “bentuk komunikasi yang ditujukan kepada khalayak yang tersebar,

1. Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, PT Citra Aditya Bakti, Bandung,

2003, hal 30 2 . Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, PT Grasindo, Jakarta, 2000, hal 2

Page 17: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

heterogen, dan anonim, melalui media cetak atau elektronik. Hal itu menjadikan

pesan yang diterima menjadi serentak dan sesaat”.3

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

komunikasi massa adalah salah satu bentuk komunikasi yang terjadi ketika

sumber dan penerima tidak terjadi kontak secara langsung, lalu pesannya dikirim

melalui saluran media massa, baik media cetak atau elektronik, yang ditujukan

kepada khalayak (penerima pesan) yang jumlahnya tersebar banyak, heterogen,

dan anonim. Dengan demikian pesan yang dikirim bersifat terbuka untuk semua

orang dan diterima secara serentak (massal) dan sesaat. Meski demikian hubungan

antara komunikator (pengirim) dan komunikan (penerima) bersifat non-pribadi,

karena sifat penyebaran pesan yang massal.

Kurt Lang Gladys Engel Lang, dalam jurnal internasionalnya menuliskan

sebagai berikut :

“The concept of mass goes back a long way to characterize a society that consists

of people somehow connected by communication while, at the same time, also

dispersed in space and essentially detached from one another. Mass has also been

a pejorative for critics of modern capitalist society and its culture. In the years

after World War II, this latter use of the term became the target of a broadside

attack by several highly credentialed scholars, who questioned its value as an

analytic tool. This paper, starting with Ferdinand Tönnies, offers a brief overview

of both the origins of the concept of mass and its subsequent refinement by

French, German, and American sociologists into the mid-1930s. Distinguishing

between its ideological connotations and the analytic use of the term helps us to

focus on the most general and persistent effects of mass communication:

expanding the range of common experience and making people more responsive

to distant events. This effect is magnified by the ubiquity of mass media;

3. Darwanto S Subroto, Televisi Sebagai Media Pendidikan, Duta Wacana University Press,

Yogyakarta, 1992, hal 22

Page 18: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

practically no one, not even those who scorn them, can altogether escape their

influence4

1.2. Proses Komunikasi Massa

Pada dasarnya, proses komunikasi massa tetap mengikuti formula dari

Lasswell, “Who says what in which channel to whom and with what effect ?”

“Namun dalam pembahasan, biasanya lebih menitikberatkan pada aliran pesan-

pesan komunikasi massa sejak disebarluaskan media massa hingga mencapai dan

memperoleh efek dari khalayak atau massa” 5

Proses Komunikasi Massa Lasswell

Gambar 1.1

Proses Aliran

Pesan Pesan Komunikasi Massa

Sumber : Wiryanto, 2000

4 Kurt Lang Gladys Engel Lang. International Journal of Communication : Mass Society, Mass

Culture, and Mass Communication:The Meaning of Mass.

Volume 3.ISSN : 1932 8036/20090998.International Journal of Communication 3 (2009), 998-

1024

http://ijoc.org/ojs/index.php/ijoc/article/view/597/>diakses 31 Desember 2009 5. Wiryanto, Op.Cit hal 20

Efek dari khalayak

(Massa) Pesan-Pesan

Media Massa

Page 19: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

Liliweri (1991) mengungkapkan setidaknya ada tiga efek dari komunikasi

massa berdasarkan teori hirarki efek, yaitu6 :

1) Efek Kognitif

Pesan komunikasi massa mengakibatkan khalayak berubah dalam hal

pengetahuan, pandangan, dan pendapat atas sesuatu yang diperolehnya,

misalnya orang jadi tahu proses pemilu setelah menyaksikan iklannya.

2) Efek Afektif

Pesan komunikasi massa mengakibatkan berubahnya perasaan tertentu

dari khalayak. Sebagai contoh, orang yang merasa lebih senang setelah

menonton televisi, mendengarkan radio, atau membaca majalah.

3) Efek Konatif

Pesan komunikasi massa mengakibatkan orang mengambil keputusan

untuk melakukan sesuatu atau tidak, contohnya seorang perempuan yang

membeli shampo mencegah kerontokan rambut setelah menonton iklannya

di televisi.

Werner severin dan James Tankard Jr. menyatakan sejumlah teori tentang

efek komunikasi massa. Salah satunya adalah Model Efek Moderat. Model ini

merupakan hasil studi tentang efek pesan media. “Model ini berangkat dari posisi

khalayak (bukan daro posisi komunikator), dan lebih memusatkan perhatian pada

pola-pola komunikasi mereka, khususnya dalam hubungannya dengan pesan-

pesan media.7

6. Alo Liliweri, Memahami Peran Komunikasi Massa Dalam Masyarakat, PT Citra Aditya Bakti,

Bandung, 1991 7 Wiryanto, Op.Cit, hal 22

Page 20: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

Salah satu pendekatan yang digunakan adalah the Uses and Gratification,

yaitu pendekatan tentang kebutuhan individu terhadap pesan-pesan media,

berdasarkan asas manfaat dan kepuasan. Menurut pendekatan ini, komunikasi

massa mempunyai kapasitas didalam menawarkan sejumlah pesan yang dapat

dimanfaatkan komunikannya, sekaligus dapat memuaskan kebutuhannya.

Umpan balik terjadi saat perorangan ataupun khalayak dalam suatu proses

komunikasi berhasil mentransmisi kembali pesan atau gagasan yang diterima atau

dapat menterjemahkan kembali pesan yang diterima pada sumber.

“Umpan balik berguna untuk membuktikan pada sumber, bahwa pesan itu

diterima atau tidak. Jadi fungsinya sebagai pengontrol arus balik suatu pesan dari

penerima terhadap sumber. Sekaligus juga berfungsi membantu sumber untuk

memperbaiki pesan berikutnya yang lebih baik.8

Menurut Gamble, umpan balik dapat bersifat :

a) Positif, bila memberi semangat pada sumber untuk mengirimkan pesan

berikut yang lebih baik lagi. Sedangkan negatif, apabila menghalangi

sumber untuk mengirimkan pesan berikutnya.

b) Internal, kalau umpan balik berasal pengirimnya sendiri, misalnya persepsi

pengirim sendiri yang berusaha memperjelas pesan yang sudah

dikirimnya. Kemudian bisa eksternal, kalau berasal dari orang lain,

misalnya karena penerima yang menolak sebagian pesan kita.

8 Alo Liliweri,Op.Cit, Hal 28

Page 21: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

c) Segera, bila suatu umpan balik bisa dilihat langsung reaksi penerimanya.

Sebaliknya, bisa juga tertunda misalnya dalam bentuk surat pembaca atau

telepon ke redaksi seperti di komunikasi massa.

d) Bebas, jika tanpa tekanan dan hambatan; sedangkan terbatas bila umpan

balik itu diberikan dengan ada batasan waktu (bertanya pada seminar),

batasan tempat (surat pembaca) dan sebagainya.

Dalam proses komunikasi massa, umpan balik umumnya tertunda, karena

memang reaksinya baru bisa diketahui beberapa saat kemudian. Karena itu pesan

dalam komunikasi massa harus diperiksa berulang-ulang sebelum disampaikan,

karena sulit dikontrol di saat bersamaan reaksi atau responnya. Sebagai contoh

reaksi masyarakat (massa) yang dimuat surat pembaca atau tanggapan publik

dalam jajak pendapat terhadap pemberitaan di media cetak, siaran di radio atau

sejumlah tayangan acara di stasiun televisi.

1.3. Komunikasi Periklanan

Pada dasarnya komunikasi periklanan itu bagian dari komunikasi massa.

Hanya pesan yang disampaikan lebih terfokus pada pesan-pesan dari sponsor dan

bersifat komersil. Menurut Lavidge dan Steiner, tujuan dilakukannya komunikasi

periklanan yakni untuk membentuk perilaku konsumen sesuai dengan yang

diharapkan pengiklan. Karena pembentukan perilaku itu merupakan efek atau

akibat dari penyampaian pesan di dalam komunikasi periklanan9

9. John S,et.al Wright, Advertising, McGraw Hill, New Delhi, 1978

Page 22: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

Sebenarnya ada dua model di dalam komunikasi periklanan, yakni model

AIDA (melihat dari sisi pengiklan), dan model Lavidge dan Steiner (melihat dari

sisi konsumen) Namun terkait kesesuaian masalah yang diteliti, maka selanjutnya

hanya akan dibahas Model lavidge-Steiner saja. Model tersebut menerangkan

berbagai tahapan pembentukan perilaku konsumen mulai dari kondisi yang belum

sadar (unaware) sampai sadar (aware) dengan membeli produk yang diiklankan

sebelumnya.

Proses unaware dan aware dalam model Lavidge-Steiner tersebut dapat dilihat

selengkapnya pada gambar di bawah ini :

Model Komunikasi periklanan Lavidge-Steiner (Hierarchy of Effects)

Gambar 1.2

Purchase

Conative Conviction Aware

Preference

Affective Liking

Knowledge UnAware

Cognitive Awareness

Sumber :

Wright, John S.,et al, 1978

Page 23: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

Awalnya calon konsumen belum sadar (unaware) akan kehadiran suatu

produk di pasaran. Selanjutnya mulai timbul kesadaran (awareness) dan punya

pengetahuan (knowledge) akibat seringnya melihat iklan itu.

Lalu mulai muncul perasaan suka (liking) dan ada pilihan (preference).

Kemudian dari perasaan menyukai suatu produk dapat meningkat jadi tumbuhnya

keyakinan (conviction) untuk memiliki produk. Akhirnya iklan meyakinkan orang

untuk membeli (purchase) produk tersebut.

Tahapan dari model komunikasi periklanan terkait erat dengan dimensi-

dimensi iklan. Dimana tiap tahapan diatas pasti bersentuhan dengan dimensi-

dimensi iklan. Dua tahapan pertama, awareness dan knowledge berkaitan dengan

informasi atau pikiran yang ada di benak calon konsumen (cognitive). Kemudian

tahapan liking dan preference berkaitan dengan perasaan menyukai dan memilih

produk di dalam diri calon konsumen (affective). Lalu pada dua tahapan terakhir,

conviction dan purchase, berkaitan dengan keyakinan yang membuat tindakan

(conative), berupa pembelian produk yang telah diiklankan sebelumnya. Untuk

lebih jelasnya, berikut penjelasan dimensi iklan menurut Wright, John S.,et al.

dalam bukunya Advertising :

a. Kognitif (cognitive)

Berkaitan dengan dunia pemikiran (the realm of thought)

Bahasannya meliputi awareness dan knowledge

b. Afektif (affective)

Berkenaan dengan perasaan atau emosi (the realm of emotions)

Bahasannya meliputi liking dan preference

Page 24: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

c. Konatif (conative)

Berkaitan dengan motif dalam bertindak (the realm of motives)

Bahasannya meliputi pada conviction dan purchase

1.4. Televisi Sebagai Media Komunikasi Massa

Secara khusus televisi bisa diartikan sebagai salah satu bentuk media massa

yang memancarkan gambar dan suara, sebagai reproduksi dari kenyataan yang

disiapkannya melalui gelombamg elektronik, sehingga dapat diterima oleh

pesawat penerima di rumah.

Sebagai media komunikasi massa, kemunculan televisi melengkapi dua buah

media komunikasi massa yang sudah ada sebelumnya, yakni media cetak (surat

kabar, majalah, tabloid, dan sebagainya), serta media audio (radio). Sehingga

media televisi memiliki sifat dapa dilihat dan dapat didengar, jadi berguna untuk

membuat cara berkomunikasi menjadi lebih efektif.

Komunikasi massa media televisi sendiri merupakan proses komunikasi antara

komunikator dengan komunikan melalui sarana yakni televisi. Sehingga

komunikasi massa media televisi bersifat periodik karena sifatnya yang

meneruskan, maka pesan-pesan yang disampaikan pun hanya dilihat dan didengar

secara sekilas.

Page 25: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

1.5. Daya Tarik Televisi Sebagai Sarana Hiburan dan Promosi

“Daya tarik televisi sebenarnya terletak pada paduan gambar dan suara dalam

satu waktu penayangan. Sehingga publik atau massa (pemirsa) bisa menikmati

kombinasi antara gambar hidup (moving picture) dan suara seperti berhadapan

langsung dengan objek yang sedang ditayangkan televisi tersebut”.10

Dari segi karateristiknya, televisi memang cenderung punya kekuatan. Seperti

berikut ini :

1) Immediacy and Continuity (kecepatan dan kesinambungan)

Televisi bisa memantau kejadian dengan cepat dan kelanjutannya bisa

dipantau terus menerus secara berkesinambungan.

2) Intimacy and Directness (langsung dan akrab)

Televisi bisa meliput kegiatan secara langsung dan akrab. Sehingga meski

jauh, pemirsa seolah-olah berada langsung ditempat kejadian.

3) Small Screen (Pentikberatan siaran/ close up)

Televisi melakukan siaran secara close up. Penitik beratan siaran itu

karena sulit bagi televisi untuk menyiarkan seluruh situasi. Namun itu juga

bisa membuat pemirsa menonton tayangan secara lebih terfokus.

Daya tarik televisi yang lain, tentunya Nampak dari fungsinya sebagai media

massa, seperti yang telah dibahas di depan tadi, terutama fungsi ketiga dan

keempat, yakni sebagai sarana hiburan dan promosi.

10

. Sam Abede Pareno, Kuliah Komunikasi : Pengantar dan Praktek, PT Papirus, Surabaya, 2002,

hal 142

Page 26: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

Menurut Charles R. Wright, justru karena fungsi hiburan itulah orang jadi

menonton televisi. “tujuannya agar pemirsa tidak merasa jenuh dengan berbagai

pesan di media, atau sebagai sarana penyegaran”11

Sedangkan sebagai sarana promosi, Wilbrum Schramm menyatakan,

“memang media massa sebagai sarana efektif untuk mempropagandakan hasil

produksi dalam mencari keuntungan secara materi atau bentuk promosi barang di

media massa dalam kemasan iklan” 12

2. Pengertian dan Fungsi Periklanan

Kegiatan periklanan merupakan sebuah aktifitas yang pasti dilakukan oleh

perusahaan dalam menyampaikan pesan yang bersifat persuasif, yang tak lain

tujuannya adalah meningkatkan penjualan produk atau jasa yang dipasarkan.

Dalam aktifitas periklanan, pemilihan media yang tepat merupakan salah satu

kunci sukses pemasaran. Keragaman media dengan berbagai karateristiknya

menuntut para pengiklan untuk lebih jeli dalam memilih media yang tepat bagi

produk atau jasa yang akan diiklankan. Periklanan dapat dipandang sebagai

kegiatan penawaran kepada suatu kelompok masyarakat baik secara lisan ataupun

dengan penglihatan (berupa berita), tentang suatu produk, jasa, atau ide. Berita

yang disampaikan tersebut dinamakan iklan atau advertising.

Menurut Wright, iklan merupakan suatu proses komunikasi yang punya

kekuatan penting sebagai alat pemasaran yang membantu penjualan barang,

11

. Darwanto S Subroto,Op.Cit, hal 24 12

. Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa : Sebuah Analisis Isi Media Televisi, PT Rineka Cipta,

Jakarta, 1996, hal 25

Page 27: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

memberikan layanan, serta gagasan, dan ide-ide melalui saluran tertentu dalam

bentuk informasi yang persuasif.

Sedangkan Liliweri sendiri berpendapat ”iklan adalah setiap penyampaian

informasi tentang barang atau gagasan yang menggunakan media non-personal

dan dibayar”13

Berdasarkan pendapat Liliweri, berarti kegiatan periklanan mengandung

unsur penyewaan, dan waktu, dari suatu media massa karena ruang dan waktu

memang dipergunakan untuk menyebarkan informasi dan pesan tertentu.

Selain itu ada juga definisi iklan dari Bovee, yang menerangkan bahwa

iklan adalah suatu proses komunikasi, proses pemasaran, proses sosial, dan

ekonomi, proses public relations, atau proses informasi dan persuasi, yang

kesemuanya bergantung dari cara memandang kita. Jadi secara jelasnya, dalam

iklan mengandung sejumlah unsur, yakni :

a. To Inform

Menerangkan suatu hal yang diketahui sebelumnya oleh para pemasang

iklan (dari suatu produk tertentu) kepada khalayak yang dipandang

membutuhkan iklan tersebut.

b. Non-Personal

Sifat unsur ini bukan antar pribadi yang menggunakan media sebagai alat

penyalur pesan, dan bukan juga penjualan dengan transaksi antar personal

yang bertatap muka.

13

. Alo Liliweri,Op.Cit, hal 70

Page 28: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

c. Media Massa

Karena bersifat personal sudah tentu menggunakan media lain, yakni

media massa (cetak atau elektronik), sesuai dengan penggunaanya,

memanfaatkan waktu dan ruang.

Dari pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan iklan adalah proses

penyampaian pesan informasi produk yang persuasif, dari sponsor (pengiklan)

melalui media yang bersifat non-personal, kepada banyak orang, dan dengan iklan

itu diharapkan terjadi suatu proses komunikasi, proses pemasaran, proses sosial

ekonomi, proses public relations, atau proses informasi dan persuasi. Dengan

demikian proses komunikasi memang mempunyai kekuatan yang sangat penting

di dalam dunia periklanan.

Terrence Shimp bahkan menyatakan bahwa ”periklanan sangat dihargai

perannya, karena dikenal sebagai pelaksana beragam fungsi komunikasi yang

begitu penting bagi perkembangan dan kemajuan perusahaan bisnis atau

organisasi lainnya”14

Beragam fungsi tersebut diantaranya :

a. Informing (memberi informasi)

Periklanan membuat konsumen aware (sadar) akan adanya merek-merek

baru, juga mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat dari merek

tersebut, serta memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif.

14

. Terrence Shimp, Periklanan Promosi : Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, PT

Erlangga, Jakarta, 2003, hal 357

Page 29: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

b. Persuading (mempengaruhi)

Iklan yang efektif akan mampu mempersuasi (membujuk) pelanggan

untuk mencoba suatu produk atau jasa yang telah diiklankan. Bahkan

menciptakan permintaan bagi keseluruhan kategori produk.

c. Reminding

Iklan akan menjaga merek produk dan nama perusahaan tetap segar dalam

ingatan para konsumen. Juga meningkatkan minat konsumen akan merek

produk yang sudah tersedia.

d. Adding Value (memberi nilai tambah)

Iklan bisa memberi nilai tambah produk perusahaan, dengan menampilkan

inovasi dan penyempurnaan kualitas, atau mengubah persepsi konsumen.

Iklan yang efektif bisa membuat merek dipandang lebih ungggul, lebih

elegan, lebih bergaya, dan bergengsi.

e. Assisting (mendampingi/membantu)

Terkadang iklan juga berperan sebagai pendamping dalam memfasilitasi

upaya lain perusahaan dalam komunikasi pemasaran, misalnya sebagai

alat promosi penjualan kupon undian berhadiah.

Page 30: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

2.1. Televisi Sebagai Salah Satu Media Periklanan

Semakin banyaknya masyarakat yang dapat dijangkau oleh televisi

cenderung menyebabkan penyiaran bersifat umum dan terkesan menjemukan.

Oleh karena itu segmentasi pasar suatu stasiun televisi terbagi menurut rubrik

yang disiarkan. Bentuk-bentuk iklan televisi sangat tergantung pada bentuk

siarannya,

Menurut Khasali, bentuk-bentuk iklan televisi tersebut antara lain adalah15

:

1. Persponsoran

Merupakan iklan yang penayangannya dan pembuatannya dilakukan atas biaya

sponsor atau pengiklan.

2. Partisipasi

Merupakan cara pengiklan dengan menyisipkan iklannya diantara suatu atau

beberapa acara (spot). Dalam hal ini pengiklan membeli waktu yang tersedia baik

untuk acara yang tetap atau tidak tetap. Tarif iklan pada acara favorit biasanya

lebih mahal.

3. Iklan Pergantian Acara (Spot Announcement)

Merupakan pemasangan iklan yang dilakukan pada saat terjadi pergantian acara

ditelevisi

4. Iklan Layanan Masyarakat (Public Service Announcement)

Iklan ini biasanya dibuat atas dasar permintaan pemerintah atau suatu lembaga

swadaya masyarakat yang biasanya berisi himbauan kepada masyarakat.

15

. Renald Kasali, Manajemen Periklanan, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 1995, hal 148

Page 31: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

Kekuatan televisi :16

Efisiensi Biaya

Televisi mampu menjangkau khalayak sasaran yang sangat luas. Jutaan orang

bahkan lebih menonton televisi secara teratur. Televisi menjangkau khalayak

sasaran yang dapat dicapai oleh media lainnya, tetapi juga khalayak yang tidak

terjangkau media cetak. Jangkauan ini menimbulkan efisiensi biaya untuk

menjangkau setiap kepala.

Dampak yang kuat

Televisi mampu menimbulkan dampak yang kuat terhadap konsumen, dengan

tekanan pada sekaligus dua indera penglihatan dan pendengaran. Televisi juga

mampu menciptakan kelenturan bagi pekerjaan kreatif dengan

mengkombinasikan gerakan, kecantikan, suara, drama dan humor.

Pengaruh yang Kuat

Televisi mempunyai kemampuan yang kuat untuk mempengaruhi persepsi

khalayak sasaran. Kebanyakan masyarakat meluangkan waktunya di muka

televisi, sebagai sumber berita, hiburan, dan sarana pendidikan.

Kelemahan Televisi :17

Biaya yang Besar

Biaya yang sangat ekstrim untuk memproduksi dan menyiarkan siaran

komersial. Biaya produksi, termasuk biaya pembuatan film dan honorarium

16

Ibid, hal 121 17

Ibid, hal 122

Page 32: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

artis yang terlibat, bisa menghabiskan jutaan rupiah, belum lagi penyiarannya

yang harus diulang pada jam-jam siaran utama. Faktor biaya adalah hal sangat

serius dalam beriklan di televisi.

Khalayak yang Tidak Selektif

Sekalipun berbagai teknologi telah diperkenalkan untuk menjangkau sasaran

yang lebih selektif, televisi tetap sebuah media yang tidak selektif,

segmentasinya tidak setajam surat kabar dan majalah. Jadi, iklan-iklan yang

disiarkan di televisi memiliki kemungkinan menjangkau pasar tidak tepat.

Kesulitan Teknis

Media televisi juga tidak luwes dalam pengaturan teknis. Iklan-iklan yang

telah dibuat tidak dapat diubah-ubah begitu saja jadwalnya, apalagi menjelang

jam-jam penyiarannya.

Morris B, Holbrook dan Rajeev Batra dalam jurnal internasionalnya menuliskan

sebagai berikut :

The Role Of Emotion in Advertising. Particular interest has surrounded

the role of emotion in consumer responses to advertising (Batra

1986;cafferata and Tybout forthcoming: Holbrook and O’Shaunghnessy

1984). From this perspective, individual studies have investigated global

measure such as attitude toward the ad (Gardner 1985a). Subcategories of

affective responses evoked by advertisements (Batra and Ray 1986),

general classification scheme like Plutchik’s (1980) eight emotional

categories (Holbrook and West woos forthcoming), special purpose

indices like those developed by Wells, Leavitt, and McConville (1971) to

addres the case of advertising (Hill and Mazis 1986) and more narrowly

defined advertising effects such as warmth (Aaker, Stayman, and Hagerty

1986)18

18

Morris B, Holbrook dan Rajeev Batra. International Journal of Communication : Assessing the

Role of Emotions as Mediators of Consumer Responses to Advertising. The Journal of

Consumer Research, Vol. 14, No. 3 (Dec., 1987), pp. 404-420 (article consists of 17 pages)

http://www.jstor.org/stable/2489501 >diakses 31 Desember 2009

Page 33: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

3. Pengertian Persepsi

Persepsi merupakan salah satu aspek penting dalam komunikasi

intrapersona. Sebab persepsilah yang mengolah (menafsirkan, mensistemasi, dan

memberi struktur) ”bahan mentah” (sebagai hasil proses sensasi) menjadi ”barang

jadi” sehingga suatu informasi atau pesan memperoleh maknanya bagi individu

yang bersangkutan. Dengan demikian, hubungan antara sensasi dan persepsi

begitu erat dan tak terpisahkan. Sensasi adalah bagian dari persepsi, dalam arti

persepsi baru dapat ”bekerja” apabila diberi ”bahan mentah” oleh sensasi.19

Menurut Moskowitz dan Orgel, persepsi ini merupakan keadaan yang

integrated dari individu terhadap stimulus yang diterimanya. Karena persepsi

merupakan keadaan yang integrated dari individu yang bersangkutan, maka apa

yang ada dalam diri individu, pengalaman-pengalaman individu akan ikut aktif

dalam persepsi individu.20

Bimo Walgito juga mengatakan bahwa persepsi merupakan suatu proses

yang didahului oleh penginderaan, yaitu merupakan proses yang berwujud

diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya. Namun proses itu

tidak hanya berhenti sampai disitu saja, melainkan stimulus itu diteruskan ke

pusat susunan syaraf yaitu otak, dan terjadilah proses psikologis sehingga individu

menyadari apa yang ia lihat, apa yang ia dengar dan sebagainya, individu

mengalami persepsi. Menurut Davidoff, stimulus yang diindera itu oleh individu

19

Mursito, Psikologi Komunikasi, UNS Press, Surakarta, 1996, Hal 39 20

Walgito, Bimo, Pengantar Psikologi Umum, Edisi Revisi, Andi Offset, Jogjakarta, 1990, Hal 53

Page 34: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

diorganisasikan, kemudian diinterpretasikan, sehingga individu menyadari

mengerti tentang apa yang diindera itu, inilah yang disebut persepsi.21

Dalam tulisannya tentang persepsi kebudayaan22

, Toety Heraty Noerhadi

membuat diagram tentang persepsi dalam hubungannya dengan berbagai aspek

yang melingkupinya :

Gambar 1.3

Aspek-aspek dalam Persepsi

Sumber : Toety Heraty N, dalam Affian, ed, 1985, hal 207

Didalam diagram diatas digambarkan peta persepsi, bahwa persepsi

dipengaruhi oleh emosi, motivasi, dan ekspetasi, sedangkan dalam mempersepsi

suatu obyek, obyek itu bisa teraga dan bisa pula tidak teraga. Yang teraga bersifat

factual, sedang yang tidak teraga bersifat imajinatif. Persepsi manusia atas suatu

obyek ternyata tidak dapat ”murni”, dalam arti obyektif, sebab persepsi itu sudah

atau selalu diwarnai oleh aspek emosi, motivasi dan ekspetasi tadi.23

21

Ibid, hal 53 22

Heraty, Toety N, dalam Affian, ed, 1985, hal 207 23

Mursito BM, Op.Cit, hal 39-40

Emosi

Motivasi

Ekspetasi

Persepsi

Realitas

Otopia

Page 35: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

Sedang proses persepsi bisa digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1.4

Proses Persepsi

Sumber : Dedi Sudiana, 1996

Pada tahap pertama dalam individu terdapat saringan perhatian (attention

filter), yaitu setiap orang, sengaja atau tidak sengaja akan menghindari sebuah

rangsangan (stimulus) yang menerpanya. Individu akan mencari informasi

tertentu yang sesuai dengan kebutuhannya dan kadangkala banyak terpaan

stimulus yang ditepisnya karena dianggap tidak menarik atau kurang relevan

baginya.

Tahap kedua adalah proses penafsiran, dimana setiap individu

mengorganisasikan isi rangsangan yang diterimanya kedalam model realitanya

sendiri. Ketika hal itu terjadi, maka yang terjadi adalah proses penyerdehanaan,

distorsi, pengaturan bahkan penciptaan rangsang juga. Hasil dari proses ini adalah

suatu kesadaran mengamati dan penafsiran rangsangan suatu pengamatan. Artinya

bahwa individu menginterpretasikan sendiri setiap pesan yang diterimanya sesuai

dengan pengalamannya sehingga menghasilkan suatu pemahaman yang sesuai

pula dengan pengalaman individu itu sendiri.

Rangsangan Perhatian aktif

Pencarian aktif

Perhatian pasif

Pencarian pasif

Penafsiran

Menyederhanakan

Menyimpang

Menyusun

Pemahaman

Page 36: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

Tahap-tahap diatas menjelaskan bahwa sebelum sampai pada pemahaman

terhadap suatu pesan yang dilanjutkan pada pengambilan keputusan (tindakan),

seseorang mempelajari segala rangsangan atau stimuli yang diterimanya terlebih

dahulu.24

Dari sejumlah pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa persepsi

merupakan hasil pengamatan terhadap obyek melalui panca indera sehingga

diperoleh suatu pemahaman atau penilaian. Dari uraian tersebut, maka diketahui

bahwa dalam perngertian persepsi terkandung 3 pengertian :

a. Merupakan hasil pengamatan

b. Merupakan hasil penilaian

c. Merupakan pengolahan akal dari data inderawi yang diperoleh melalui

pengamatan.

Seperti yang terdapat dalam proses persepsi, bahwa seperti juga sensasi, persepsi

ditentukan oleh faktor personal dan faktor situasional. David Krech dan Richard

S. Crutchfield (1977:235) menyebutnya faktor fungsional dan faktor struktural. 25

Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal lain

yang termasuk apa yang disebut sebagai faktor-faktor personal. Faktor-faktor

fungsional yang mempengaruhi persepsi disebut sebagai kerangka rujukan. Dalam

kegiatan komunikasi, kerangkan rujukan mempengaruhi bagaimana orang

memberi makna pada pesan yang diterimanya. Menurut McDavid dan Harrari

(1968:140),para psikolog menganggap konsep kerangka rujukan ini amat berguna

24

Sudiana, Dedi, Komunikasi Periklanan Cetak, CV Remaja karya, Bandung, 1996, Hal 14 25

Rakhmat, Jalaludin, Psikologi Komunikasi, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2008, Hal 51

Page 37: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

untuk menganalisa interpretasi perseptual dari peristiwa yang dialami.26

Sedangkan faktor-faktor struktural berasal semata-mata dari sifat stimuli fisik dan

efek-efek saraf yang ditimbulkannya pada sistem saraf individu.27

Selain aspek-aspek diatas, ada faktor lain yang sangat mempengaruhi persepsi,

yaitu perhatian. Menurut Kenneth E. Anderson dalam bukunya yang ditulisnya

sebagai pengantar pada teori komunikasi adalah proses mental ketika stimuli atau

rangkaian stimuli yang menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya

melemah. Perhatian terjadi bila kita mengkonsentrasikan diri pada salah satu alat

indera kita, dan mengesampingkan masukan-masukan melalui alat indera yang

lain.28

Dalil persepsi menurut Krech dan Crutchfield adalah :

Dalil pertama : persepsi bersifat selektif secara fungsional. Dalil ini berarti

bahwa obyek-obyek yang mendapat tekanan dalam persepsi kita biasanya

obyek-obyek yang memenuhi tujuan individu yang melakukan persepsi.

Mereka memberikan contoh pengaruh kebutuhan, kesiapan mental,

suasana emosional, dan latar belakang budaya terhadap persepsi. Bila

orang lapar dan haus duduk di restaurant, yang pertama akan melihat nasi

dan lauk pauk, yang kedua akan melihat minuman atau air. Kebutuhan

biologis menyebabkan persepsi yang berbeda.

26

Ibid, Hal 55-58 27

Ibid, Hal 58 28

Ibid, Hal 52

Page 38: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

Dalil kedua : medan perseptual dan kognitif selalu diorganisasikan dan

diberi arti. Kita mengorganisasikan stimuli dengan melihat konteksnya.

Walaupun stimuli yang kita terima itu tidak lengkap, kita akan mengisinya

dengan interpretasi yang konsisten dengan rangkaian stimuli yang kita

persepsi.

Dalil ketiga : sifat-sifat perseptual dan kognitif dari substruktur ditentukan

pada umumnya oleh sifat-sifat struktur secara keseluruhan. Menurut dalil

ini, jika individu dianggap sebagai anggota kelompok, semua sifat

individu yang berkaitan dengan sifat kelompok akan dipengaruhi oleh

keanggotaan kelompoknya, dengan efek yang berupa asimilasi atau

kontras.

Dalil keempat : obyek atau peristiwa yang berdekatan dalam ruang dan

waktu atau menyerupai satu sama lain, cenderung ditanggapi sebagai

bagian dari struktur yang sama. Dalil ini umumnya betul-betul bersifat

struktural dalam mengelompokkan obyek-obyek fisik, seperti titik, garis,

atau balok. Kita segera menganggap bentuk-bentuk segitiga sebagai suatu

kelompok, dan titik-titik sebagai kelompok yang lain. Kita dapat

meramalkan dengan cermat, dengan mengukur jarak diantara obyek atau

melihat kesamaan bentuk benda-benda man ayang akan dikelompokkan.29

29

Ibid, Hal 56-61

Page 39: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

Bagian akhir dari proses persepsi adalah interpretasi atau penilaian. Bagian ini

mengacu pada upaya untuk menemukan arti bagi keadaan disekitar kita. Melalui

mekanisme persepsi, informasi yang diterima oleh indera manusia kemudian

diorganisasikan, dipahami dan diinterpretasikan atau dievaluasi.

Dari keterangan diatas dapat dijelaskan bahwa iklan produk kosmetik pria di

televisi memperoleh makna dari para penonton atau audiens. Penonton adalah

yang menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimuli yang menentukan

persepsi. Sedang penonton itu sendiri dipengaruhi oleh karateristik mereka dalam

memberikan respon pada stimuli. Karateristik penonton bisa meliputi karateristik

status sosial, ekonomi, latar belakang budaya, mental dan suasana emosional. Hal

ini sesuai dengan asumsi Brunner dan Goodman bahwa nilai suatu obyek

tergantung pada nilai-nilai kelompok orang yang menilai.30

Sedangkan kemasan

atau bentuk iklan adalah yang disebut sebagai faktor struktural.

Saat ini pers berkembang dengan pesat dan memperoleh kebebasannya

dibanding pada masa orde baru, sehingga membawa dampak berdirinya stasiun

televisi yang membuat industri periklanan tumbuh subur hingga sekarang ini.

Keberadaan iklan produk kosmetik pria di televisi merupakan cermin dari

komunikasi sosial, dimana proses komunikasi sosial itu sangat menentukan sikap

dan pilihan dalam berinteraksi dengan orang lain. Interaksi lewat persepsi

Mahasiswa Komunikasi Fisip UNS terhadap tayangan iklan produk kosmetik pria

di televisi inilah yang nantinya coba di deskripsikan secara ”apa adanya” dalam

penelitian ini. Berdasarkan keterangan di atas, maka peneliti berasumsi bahwa

30

Ibid, Hal 56

Page 40: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

Mahasiswa Komunikasi Fisip UNS dapat memberikan persepsi yang cukup baik

terhadap tayangan iklan produk kosmetik pria di televisi.

3.1 Persepsi Terhadap Iklan

Seperti telah diketahui sebelumnya pengertian persepsi adalah hasil

pengamatan terhadap obyek melalui panca indera sehingga diperoleh suatu

pemahaman atau penilaian. Persepsi disini diterapkan dalam pemahaman terhadap

sebuah iklan, sehingga persepsi itu timbul setelah menyaksikan tayangan iklan

tersebut. Iklan sendiri merupakan bentuk komunikasi searah dengan maksud

tertentu. Persepsi terhadap iklan dari setiap individu dapat berbeda-beda.

Perbedaan itu bisa dipengaruhi oleh karakteristik masing-masing individu yang

bersangkutan.

3.2 Persepsi Terhadap Iklan Produk Kosmetik Pria

Persepsi produk/pesan tertuju pada produk yang dibuat dalam komunikasi.

Perhatian berfokus pada dua tipe respon yaitu argumen yang mendukung (support

argument) dan argumen yang menentang (counter argument) (Belch dan Belch,

1995). Counter argument merupakan persepsi konsumen yang berkebalikan

dengan pesan dalam iklan. Konsumen akan mengekspresikan ketidakyakinan dan

ketidaksetujuan terhadap klaim dalam iklan mengenai produk. Konsumen lain ada

yang mendukung argumen atau berpersepsi bahwa konsumen setuju atau

sependapat dengan klaim dalam iklan. Argumen yang menolak berhubungan

secara negatif dengan penerimaan pesan, semakin menolak pesan yang

disampaikan maka penerimaan pesan juga akan semakin minimal. Sehingga

indikasi bahwa pemrosesan informasi iklan berjalan efektif bila seorang

Page 41: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

konsumen memberikan argumen yang mendukung ( support argument ). Assael

(1995) dalam Sodik (2003) menyebutkan bahwa persepsi terhadap suatu produk

melalui proses itu sendiri terkait dengan komponennya (kemasan, bagian produk,

bentuk) serta komunikasi yang ditunjukkan untuk mempengaruhi perilaku

konsumen yang mencerminkan produk melalui latar kata-kata, gambar dan

simbolisasi atau melalui stimuli lain yang diasosiasikan dengan produk (harga,

tempat, penjualan, dampak dari negara pejualan).31

Kemajuan zaman seringkali memunculkan sebuah fenomena baru di

masyarakat, tidak terkecuali dalam hal pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.

Dahulu kosmetik serta berdandan identik dengan kaum hawa, namun sekarang ini

fenomena itu bergeser hingga muncul fenomena baru yaitu pria pun juga ”suka”

berdandan. Maka muncul fenomena pria metroseksual. Metroseksual muncul

sebagai kosakata baru yang menggejala di kota-kota besar di dunia termasuk juga

dikota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta dan. Pria Metroseksual ini dikenal

tidak ragu menunjukkan sisi feminim di dalam dirinya. Tapi mereka tetaplah pria

normal yang, hanya saja lebih emosional dalam mengekspresikan keinginan dan

perasaan layaknya kaum wanita.

Oleh karena itu, lazimnya seorang wanita, pria metroseksual juga merasa

perlu merawat tubuh dan menjaga kebugaran. Mereka sering pergi ke salon untuk

melakukan perawatan wajah, juga manicure, pedicure, facial, mandi spa, selain

itu juga fitness hingga belanja ke butik-butik.

31

http://www wardoyo.staff.gunadarma.ac.id/

Page 42: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

Kepribadian mereka semakin emosional, ekspresif, liberal, fashionable.

Tak heran bila pria metroseksual ini biasanya mempunyai banyak teman, sebab

mereka memang dikenal begitu mudah mengekspresikan perasaannya dan lebih

komunikatif dibanding pria pada umumnya. Jadi, pada intinya mereka tetaplah

pria normal, hanya saja karakter dan kebiasaan mereka lebih women oriented

Istilah Metroseksual sendiri pertama kali diperkenalkan oleh seorang

kolumnis Fashion asal Inggris yang bernama Mark Simpson pada tahun 1994.

Saat itu ia melihat fenomena banyaknya para pemuda Inggris di kota-kota besar

yang dandy dan kaya. Ia biasa menyebutnya “laki-laki” yang cinta setengah mati

tak hanya terhadap dirinya ( narcissist), tetapi juga gaya hidup dikota besar yang

dijalaninya.32

Fenomena itulah yang nampaknya menggejala di tanah air, dengan

dipelopori para selebritis pria yang kerap menghiasi layar kaca pertelevisian

nasional. Para selebritis tersebut melakukan hal seperti itu karena alasan untuk

menjaga penampilan demi eksistansi diri mereka di dunia entertainment yang

selalu menuntut untuk tampil prima dalam setiap penampilannya.

Iklan merupakan cara efisien untuk mencapai banyak pembeli yang secara

geografis tersebar. Dengan iklan produk kosmetik pria image pria metroseksual

semakin kuat. Sehingga para audiens akan mempunyai persepsi pria metroseksual

dalam setiap penayangan iklan produk kosmetik pria. Menurut Wawan Kuswandi

dalam bukunya Komunikasi Massa, televisi sering dipakai sebagai media

periklanan kosmetik, karena sebagai media audio visual, televisi bisa

32

Kartajaya, Hermawan, et al. Metrosexual in venus : Pahami Perilakunya Bidik Hatinya,

Menangkan Pasarnya, Mark Plus & Co Productions, Jakarta, 2004

Page 43: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

menampilkan iklan lebih rinci gambar gerak, narasi, dan cahaya, sehingga lebih

menarik dan berkesan hasilnya. Di sisi lain calon konsumen juga lebih mudah

mengenali isi pesan secara utuh. Dengan indranya, iklan itu bisa dilihat, dibaca,

didengar, dan dirasakan yang memungkinkan mereka terpengaruh secara kognitif

untuk membeli produk tersebut pada akhirnya nanti.

E. Implementasi Konsep

Persepsi

Persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa, atau hubungan yang

diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.

Persepsi memberikan makna pada stimuli inderawi ( sensory stimuli )

(Desiderato, 1976:129)33

Iklan Televisi merupakan segala bentuk pesan tentang suatu produk atau

jasa yang disampaikan lewat media televisi, ditujukan kepada sebagian

atau seluruh masyarakat dengan karateristik yang telah ditentukan.

Mahasiswa

Orang yang belajar di perguruan tinggi.

Dalam penelitian kualitatif, definisi operasional tidak digunakan untuk

mengukur variabel, tetapi digunakan untuk memberikan gambaran mengenai

variabel yang ada dalam penelitian tersebut.

Iklan produk kosmetik pria di televisi mulai banyak bermunculan sekarang

ini seiring kemajuan dunia periklanan. Produk kosmetik pria sendiri

33

Rakhmat, Jalaludin, Op.Cit, hal 51

Page 44: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

semakin banyak dibutuhkan seiring berkembangnya tuntutan zaman

maupun tuntutan profesi yang menyebabkan seorang pria juga diharuskan

berpenampilan rapi dan bersolek layaknya seorang wanita.

Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP UNS terhadap iklan produk

kosmetik pria di televisi dioperasionalkan dalam bentuk penilaian

responden terhadap stimulus yang ditimbulkan oleh iklan produk kosmetik

pria di televisi, baik dikarenakan lambang-lambang komunikasi yang ada

pada iklan tersebut atau dikarenakan karateristik individu, melalui

penilaian terhadap kualitas struktural dan fungsional. Aspek-aspek yang

ada dalam persepsi antara lain :

1. Emosi

Terlibat dalam komunikasi sejak proses penyandian, penyampaian

pesan, bahkan sampai pada efek dalam diri komunikan. Dalam hal

ini emosi terlibat ketika mahasiswa sebagai objek penelitian

menonton iklan produk kosmetik pria di televisi sehingga bisa

memahami pokok materi yang disajikan dalam iklan tersebut.

2. Motivasi

Dioperasionalkan sebagai suatu pengertian yang menghubungkan

suatu keadaan mobilisasi energi dengan suatu tujuan. Motivasi

bukan hanya berkenaan dengan pelaksanaan tingkah laku, tetapi

dengan keadaan organisme yang menerangkan mengapa tingkah

laku terarah kepada suatu tujuan tertentu. Ketika menonton iklan

produk kosmetik pria di televisi, mahasiswa Komunikasi FISIP

Page 45: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

UNS mempunyai motivasi yang tentunya mengarah kepada tujuan

yang ingin dicapai.

3. Ekspetasi

Dioperasionalkan sebagai situasi yang mengandung kemungkinan-

kemungkinan untuk pemuasan sejumlah kebutuhan yang berbeda-

beda. Dengan kata lain apa yang telah dilakukan oleh responden

akan memberikan kepuasan pada dirinya. Dengan menonton iklan

produk kosmetik pria di televisi mahasiswa akan mendapat

kepuasan informasi sesuai dengan yang dikehendakinya melalui

pesan yang disampaikan oleh iklan tersebut.

Serta faktor yang mempengaruhi persepsi menurut Kenneth E. Anderson yaitu :

1. Perhatian

Dioperasionalkan sebagai proses mental ketika stimuli yang

menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah.

Dalam hal ini perhatian terjadi ketika mahasiswa sebagai objek

penelitian mengkonsentrasikan diri pada salah satu inderanya dan

mengesampingkan masukan melalui indera yang lain pada saat

menonton iklan produk kosmetik pria di televisi.

Page 46: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

F. METODE PENELITIAN

1. Metode dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode dengan jenis penelitian kualitatif.

Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang

berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan

masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran

kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan

melakukan studi pada situasi yang alami. Bogdan dan Taylor d (Moleong, 2007:3)

mengemukakan bahwa metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-

orang dan perilaku yang diamati.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dari penelitian ini yaitu di kampus FISIP UNS.

3. Sumber Data

a) Data Primer

Adalah data yang langsung dikumpulkan peneliti dan obyeknya. Dalam

penelitian ini data diperoleh langsung dari sumber di lokasi penelitian,

diantaranya dengan melalui wawancara (interview). Wawancara dilakukan

kepada mahasiswa pria jurusan Komunikasi dengan beberapa

pertimbangan kriteria. Yaitu mereka yang menggunakan produk kosmetik

khusus pria, mereka yang pernah melihat iklan produk kosmetik pria di

televisi, serta mereka yang selalu “care” terhadap penampilan dalam

aktifitasnya sehari-hari.

Page 47: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

b) Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diambil dari data yang dikumpulkan oleh

orang lain. Untuk mendapatkan data sekunder, peneliti menggunakan

studi kepustakaan dengan identifikasi literatur berupa buku-buku,

majalah, surat kabar, jurnal, internet serta artikel-artikel yang

berhubungan dengan masalah yang diteliti.

4. Metode Pengumpulan Data

a. Wawancara

Tehnik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara

mendalam. Wawancara mendalam (in–depth interview) adalah proses

memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil

bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang

diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara.

Menurut Lexi Moloeng (1990:135) yang dimaksud wawancara atau interview

adalah “percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu

pewawancara (intervewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancara

(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan”. Teknik interview ini

tidak dilakukan dengan struktur yang ketat dan formal, hal ini dimaksud agar

informasi yang dikumpulkan lebih mendalam. Dan untuk mempermudah

pelaksanaan interview penulis membuat pedoman wawancara yang didalamnya

memuat garis-garis besar pokok pertanyaan.

Page 48: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

5. Teknik Sampling

Sampel adalah sebagian dari populasi. Artinya tidak akan ada sampel jika

tidak ada populasi. Populasi adalah keseluruhan elemen atau unsur yang akan kita

teliti. Penelitian yang dilakukan atas seluruh elemen dinamakan sensus. Idealnya,

agar hasil penelitiannya lebih bisa dipercaya, seorang peneliti harus melakukan

sensus. Namun karena sesuatu hal peneliti bisa tidak meneliti keseluruhan elemen

tadi, maka yang bisa dilakukannya adalah meneliti sebagian dari keseluruhan

elemen atau unsur tadi. Berbagai alasan yang masuk akal mengapa peneliti tidak

melakukan sensus antara lain adalah,(a) populasi demikian banyaknya sehingga

dalam prakteknya tidak mungkin seluruh elemen diteliti; (b) keterbatasan waktu

penelitian, biaya, dan sumber daya manusia, membuat peneliti harus telah puas

jika meneliti sebagian dari elemen penelitian; (c) bahkan kadang, penelitian yang

dilakukan terhadap sampel bisa lebih reliabel daripada terhadap populasi –

misalnya, karena elemen sedemikian banyaknya maka akan memunculkan

kelelahan fisik dan mental para pencacahnya sehingga banyak terjadi kekeliruan.

(d) demikian pula jika elemen populasi homogen, penelitian terhadap seluruh

elemen dalam populasi menjadi tidak masuk akal, misalnya untuk meneliti

kualitas jeruk dari satu pohon jeruk. Agar hasil penelitian yang dilakukan terhadap

sampel masih tetap bisa dipercaya dalam artian masih bisa mewakili karakteristik

populasi, maka cara penarikan sampelnya harus dilakukan secara seksama. Cara

pemilihan sampel dikenal dengan nama teknik sampling atau teknik pengambilan

sampel.34

34

Uma Sekaran, 1992, home.unpar.ac.id/~hasan/SAMPLING.doc

Page 49: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

Dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling sampel tidak acak atau

non random sampling/nonprobability sampling lebih khususnya yaitu dengan

teknik purposive sampling. Sesuai dengan namanya, sampel diambil dengan

maksud atau tujuan tertentu. Seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel

karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki

informasi yang diperlukan bagi penelitiannya. Sampel dipilih berdasarkan

penilaian peneliti bahwa dia adalah pihak yang paling baik untuk dijadikan

sampel penelitiannya.

6. Teknik Analisis Data

Penelitian Deskriptif adalah suatu penelitian yang tidak dimaksudkan

untuk menguji hipotesis berdasarkan teori-teori tertentu. Data yang diperoleh dan

dikumpulkan dari berbagai sumber kemudian ditelaah dalam upaya meningkatkan

pemahaman terhadap objek yang diteliti. Analisis data dilakukan dalam suatu

proses yang berarti pelaksanaan sudah dilakukan sejak pengumpulan data yang

dikerjakan secara intensif.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

data interaktif (Miles & Huberman) yang mempunyai tiga komponen yaitu :

a. Reduksi Data, merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan

dan pengabstraksian data kasar yang muncul dari catatan tertulis dan

mengatur data sedemikian rupa sehingga bisa ditarik kesimpulan.

b. Penyajian Data, adalah mengumpulkan informasi yang memungkinkan

suatu kesimpulan dapat dilakukan.

Page 50: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

c. Penarikan Kesimpulan, bahwa kesimpulan akhir tidak akan terjadi

sebelum proses pengumpulan data terakhir

Telah dikemukakan diatas, tiga hal utama yaitu Reduksi Data, Penyajian

Data, dan Penarikan Kesimpulan sebagai sesuatu yang saling berhubungan pada

saat, sebelum, selama dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar,

untuk membangun wawasan umum yang disebut “analisis”. Dalam pandangan ini,

tiga jenis kegiatan analisis dan kegiatan pengumpulan data itu sendiri merupakan

proses siklus dan interaktif.

Dalam Pengertian ini, analisa data kualitatif merupakan upaya yang

berlanjut, berulang dan terus menerus. Masalah reduksi data, penyajian data, dan

penarikan kesimpulan menjadi gambaran keberhasilan secara berurutan sebagai

rangkaian kegiatan analisis yang saling susul menyusul dan dapat disederhanakan

dengan bagan sebagai berikut

Model Interaktif Miles dan Huberman

Gambar 1.5

Pengumpulan Data

Penyajian Data

Reduksi Data

Penarikan/PengujianKesimpulan

Sumber : Pawito, Ph.D

Page 51: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

7. Validitas Data

Tahap ini dimaksudkan untuk membuktikan bahwa data yang diperoleh sesuai

dengan realitas di lokasi penelitian. Untuk menjamin validitas data ini digunakan

triangulasi data, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagian bahan

pembanding terhadap data tersebut. (Moleong, 1994 : 178). Menurutnya,

triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat

kepercayaan suatu data atau informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang

berbeda dalam metode kualitatif. Menurutnya, hal tersebut dapat dilakukan

dengan :

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

b. Membandingkan apa yang dikatakan di depan umum dengan apa yang

dikatakan secara pribadi.

c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.

d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang seperti pendapat dari rakyat biasa, orang

yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang kaya, orang

pemerintahan, dan sebagainya.

e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.

Page 52: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

BAB II

DESKRIPSI LOKASI

A. UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

1. Sejarah Berdirinya

Universitas Sebelas Maret resmi didirikan pada tanggal 11 Maret 1976.

Dasar hukum berdirinya adalah Keputusan Presiden No. 10 tahun 1976 tanggal 8

Maret 1976. Pendiriannya diresmikan secara langsung oleh Presiden RI saat itu

Soeharto di Pagelaran Keraton Surakarta. Pada saat itu nama Perguruan Tinggi ini

adalah Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret yang disingkat UNS. Pada

Keputusan Presiden No. 55 tahun 1982 nama UNS disebut dengan Universitas

Sebelas Maret yang kemudian lazim digunakan hingga saat ini, sedang

singkatannya tetap UNS. Nama Universitas Sebelas Maret mengacu pada tanggal

dan bulan kelahiran Perguruan Tinggi ini. Berdirinya Universitas Sebelas Maret

adalah sebagai prakarsa dari para tokoh pendidikan dan tokoh masyarakat yang

pada waktu itu menginginkan berdirinya Universitas Negeri di Surakarta. Dari

hasil kesepakatan para tokoh tersebut akhirnya didirikanlah UNS dengan

mengintegrasikan berbagai Perguruan Tinggi baik negeri atau swasta yang ada di

Surakarta, antara lain : IKIP Negeri Surakarta, Akademi Administrasi Negara

Surakarta, STO Negeri Surakarta, Fakultas Kedokteran PTPN dan Universitas

Gabungan Surakarta yang terdiri dari perguruan tinggi swasta, yakni Universitas

Islam cabang Surakarta, Universitas 17 Agustus cabang Surakarta, Universitas

Cokroaminoto Surakarta, dan Universitas Nasional Saraswati Surakarta.

Page 53: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

2. Perkembangan Universitas Sebelas Maret

Lebih dari seperempat abad UNS telah berjuang dalam rangka

mengemban amanat mencerdaskan kehidupan bangsa. Berbagai kegiatan telah

dilaksanakan, banyak pula prestasi yang diraih. Untuk pengembangan ke depan

dalam rangka mensejajarkan diri dengan Perguruan Tinggi yang sudah maju, UNS

berupaya terus menerus berbenah diri antara lain dengan membuka berbagai

program studi relevan, mengirim tenaga pengajar maupun tenaga administrasi

untuk lanjut ke S2 maupun S3, menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga di

luar UNS, meningkatkan kemampuan mahasiswa dengan menyelenggarakan

kegiatan kemahasiswaan yang menunjang terhadap bakat, minat, penalaran dan

pembinaan karier. Selain itu juga dengan senantiasa menjaga dan meningkatkan

academic atmosphere yang kondusif, sehat, dan dinamis.

Dalam perkembangannya hingga saat ini UNS mengelola Sembilan

Fakultas dengan 47 program studi untuk jenjang S1, 15 program studi untuk

jenjang D3, dan 1 program studi untuk jenjang D2. Mulai tahun 1986 UNS mulai

menyelenggarakan program Pascasarjana (S2) dengan program studi yang

pertama adalah Pendidikan Sejarah.

Sampai saat ini program Pascasarjana telah memiliki 15 program studi.

Sedangkan untuk program studi Pendidikan Dokter Spesialis I (PPDSI) telah

memiliki 6 program studi. Mulai tahun akademik 2002/2003 UNS telah membuka

program S3, program studi pertama yang akan dibuka adalah Linguistik. Dalam

hal kerjasama, UNS telah menjalin kerjasama dengan 90 lembaga pendidikan baik

dari dalam maupun dari luar negeri.

Page 54: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

Selain dalam bentuk program studi lanjut, kerjasama tersebut juga berupa

pertukaran mahasiswa yang diberi nama Darmasiswa. Tercatat selama ini program

Darmasiswa telah menerima mahasiswa sebanyak 131 orang. Untuk menyalurkan

minat, bakat, dan kreativitas mahasiswa, UNS berusaha memberikan kesempatan

dan fasilitas yang seluas-luasnya baik dalam bentuk fasilitas fisik maupun dengan

membentuk Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Saat ini telah terbentuk 44 UKM

meliputi bidang penalaran, minat, kesejahteraan, kegiatan penunjang pendidikan

dan pembinaan karier.

Hasil pengembangan UNS yang lain tentunya telah banyak pula dicapai

oleh unit-unit kerja di lingkungan UNS sebagai unsur penunjang pelaksanaan Tri

Dharma Perguruan Tinggi seperti lembaga penelitian UNS, Lembaga Pengabdian

Kepada Masyarakat UNS dan unit-unit atau Pusat Pelaksana Teknis, seperti UPT

Komputer, UPT Perpustakaan, UPT Laboratorium MIPA dan unit-unit.

3. Falsafah Universitas Sebelas Maret

a. Visi :

Sebagai salah satu dari pusat pemikiran, pengkajian, dan pengembangan

ilmu pengetahuan alam, teknologi dan seni menuju perannya sebagai pusat

kebudayaan dalam rangka memperkaya kehidupan masyarakat dengan

melaksanakan Trid Dharma Perguruan Tinggi secara bertanggung jawab yang

dilandasi dengan semangat kemandirian dan demokrasi untuk mendukung

pembangunan bangsa.

Page 55: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

b. Misi :

Menjadi perguruan tinggi yang mendorong segenap civitas akademika dan

semua kelompok masyarakat dapat berperan serta dan mengembangkan potensi

guna mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, kreatif, inovatif,

berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, bertanggung jawab serta menguasai ilmu

pengetahuan teknologi dan seni dengan :

1) Menyelenggarakan pendidikan yang mendukung pembangunan bangsa,

dengan mengedepankan pembinaan suasana akademik yang sehat,

demokratis, menterpadukan kegiatan kurikuler, memanfaatkan teknologi

dan informasi yang mutakhir, dengan memperhatikan perkembangan

masyarakat.

2) Menyelenggarakan penelitian yang berorientasi pada pengembangan

pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat serta pengembangan Ilmu

Pengetahuan, Teknologi dan Kesenian (IPTEK) untuk menjawab

berbagai permasalahan yang bertaraf lokal, nasional, regional, dan

internasional.

3) Menyelenggarakan program pengabdian kepada masyarakat dengan

berorientasi pada pemberdayaan segenap lapisan masyarakat dalam

dimensi ekonomi, politik, sosial, budaya, kesehatan, pertahanan dan

keamanan.

c. Tujuan

Tujuan yang akan dicapai Universitas Sebelas Maret adalah

Page 56: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

1) Menghasilkan tenaga akademik dan tenaga professional yang cakap dan

mandiri, berdaya saing tinggi, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, persatuan dan

kesatuan, kerakyatan, keadilan sosial, sehat jasmani dan rohani, serta

berwawasan budaya yang luas dalam berkehidupan sebagai pribadi, warga

masyarakat, warga bangsa, dan umat manusia.

2) Menghasilkan pemikiran dan temuan-temuan penelitian yang berkualitas

untuk pengembangan pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat,

serta pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) untuk

menjawab permasalahan-permasalahan yang bertaraf lokal, nasional,

regional, dan internasional.

3) Menghasilkan karya-karya pengabdian kepada masyarakat yang

berkualitas didasarkan pada penerapan IPTEK dan pemberdayaan segenap

lapisan warga masyarakat dalam dimensi ekonomi, politik, sosial, budaya,

kesehatan, pertahanan dan keamanan.

Dalam mengemban visi, misi, dan tujuan tersebut harus selalu menjunjung tinggi

etika, pengalaman ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari yang didasari

ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta rasa persaudaraan dan toleransi

antar umat beragama.

B. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNS

1. Sejarah Perkembangan FISIP UNS

Fisip UNS dimulai pada tahun 1976 di Surakarta bersamaan dengan

diresmikannya Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret oleh Presiden RI

Page 57: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

No.10 tahun 1976. Fisip UNS termasuk salah satu diantara Sembilan fakultas di

lingkungan Universitas Sebelas Maret yang dikukuhkan secara bersamaan melalui

keputusan Presiden tersebut.

Sejak berdiri hingga sekarang FISIP UNS telah mengalami perubahan

struktur organisasi sebagai berikut :

a. Pada saat berdiri nama FISIP UNS adalah fakultas Ilmu Sosial dan Politik

yang memiliki dua jurusan, yaitu Administrasi Negara dan Jurusan

Publistik.

b. Pada tahun 1982, berdasarkan keputusan Presiden RI No. 55 tahun 1982

tentang susunan organisasi Universitas Sebelas Maret, nama fakultas

diubah menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas

Maret (FISIP UNS). Dan berdasarkan SK Mendikbud RI No. 017/01/1983

tertanggal 14 Maret 1983 nama jurusan juga berubah menjadi jurusan Ilmu

Administrasi dan Jurusan Ilmu Komunikasi.

c. Pada tanggal 8 Desember 1983, berdasarkan SK Mendikbud RI No.

055/01/1983 tentang jenis dan jumlah jurusan pada fakultas di lingkungan

Universitas Sebelas Maret FISIP UNS menambah satu jurusan baru, yaitu

jurusan Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU). Jurusan ini khusus melayani

Mata Kuliah Dasar Umum di semua Program Studi di Lingkungan

Universitas Sebelas Maret dan berada di bawah Team MKDU Universitas

Sebelas Maret.

d. Pada tanggal 28 Juni, berdasarkan SK Dirjen Dikti No. 39/Dikti/Kep/1984

FISIP UNS menata program studi untuk jurusan Ilmu Administrasi dan

Page 58: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNS masing masing adalah Administrasi

Negara dan Komunikasi Massa.

e. Pada tanggal 29 Mei 1986, berdasarkan SK Dirjen Dikti Depdikbud No.

27/Dikti/Kep./1986, Fisip membentuk Program Studi Sosiologi yang

mengawali programnya pada semester Juli-Desember 1986.

f. Pada tanggal 2 Maret 1986, berdasarkan SK No. 66/Dikti/Kep./1998,

Program Studi ini menjadi Jurusan Sosiologi yang merupakan program

Sarjana (S1) berada di bawah dekan.

g. Pada tahun 1994, FISIP UNS membuka Program S1 Ekstensi dengan dua

jurusan yaitu, jurusan Ilmu Administrasi dan Jurusan Ilmu Komunikasi

serta Program Diploma III jurusan Penyiaran dan Jurusan Periklanan pada

tahun 1999. Kemudian disusul pada tahun 2000 dibuka program Diploma

III jurusan Manajemen Administrasi, 2001 dibuka Program Diploma III

Public Relations.

2. Susunan Organisasi FISIP UNS

Berdasarkan peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 tahun 1999

tentang Pendidikan tinggi, maka organisasi fakultas terdiri dari :

a. Unsur Pimpinan : Dekan dan Pembantu dekan

b. Senat Faklutas

c. Unsur Pelaksana Akademik : Jurusan, Laboratorium, dan

Kelompok Dosen.

d. Unsur Pelaksana Administratif : Bagian Tata Usaha.

Page 59: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

Sejak berdirinya FISIP UNS telah mengalami bebrapa kali pergantian

masa jabatan Dekan. Berturut-turut Dekan FISIP UNS dari tahun 1976 sampai

dengan saat ini adalah :

1. Drs. M. Sartono ( tahun 1976-1980)

2. Drs. Soeharno ( tahun 1981-1986)

3. Drs. Parwoto (tahun 1986-1987)

4. Drs. H. Zainuddin ( tahun 1987-1993)

5. Drs. Suparnadi ( tahun 1993-1995)

6. Drs. H. Zainuddin ( tahun 1995-1998)

7. Drs. H. Dwi Tiyanto, SU ( tahun 1998-2007)

8. Drs. H. Supriyadi, SU (tahun 2007-sekarang)

Page 60: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

Bagan Stuktur Organisasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Senat

Fakultas

Dekan

PD

III

PD

II

PD

I

Perpustakaan Kepala Bagian

Tata Usaha

KaSubBag

Pendidikan

KaSubBag

Kemahasiswaan

KaSubBag Umum

dan Perlengkapan

KaSubBag Keuangan

dan Kepegawaian

Jurusan

Administrasi

Jurusan

Komunikasi

Jurusan

Sosiologi

Dosen

Jurusan

Administrasi

Dosen

Jurusan

Komunikasi

Dosen

Jurusan

Sosiologi

HMJ Lab HMJ Lab HMJ Lab

Page 61: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

Pada saat ini jabatan-jabatan tersebut di duduki oleh :

Dekan FISIP UNS : Drs. H. Supriyadi, SU

Pembantu Dekan I : Drs. Priyanto Susiloadi, M. Si

Pembantu Dekan II : Drs. H. Marsudi, MS

Pembantu Dekan III : Dra. Suyatmi, MS

Ketua Jurusan Komunikasi : Dra. Prahastiwi Utari, MA, Ph.D

Sekretaris Jurusan Komunikasi : Drs. Hamid Arifin, M.Si

Ketua Jurusan Administrasi Negara : Drs. Sudarto, M.Si

Sekretaris Jurusan Administrasi Negara : Drs. Agung Priyono, M.Si

Ketua Jurusan Sosiologi : Dra. H. Trisni Utami, M.Si

Sekretaris Jurusan Sosiologi : Ahmad Zuber, S.Sos, DEA

Page 62: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

BAB III

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

A. Penyajian Data

Berdasar pada hal-hal yang telah disebutkan dalam pendahuluan, tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi Mahasiswa FISIP UNS terhadap

iklan produk kosmetik pria di televisi yang ditinjau dari aspek perhatian, emosi,

motivasi, ekspetasi, dan struktural.

Untuk mendapatkan informasi mengenai hal tersebut, dilakukan

pengumpulan data dengan wawancara sebagai data primer, penelitian kepustakaan

dan observasi sebagai data sekunder. Data yang berhasil dikumpulkan kemudian

diolah dan disajikan dalam bentuk analisis secara kualitatif, lalu ditarik

kesimpulan.

Sebelum disajikan data mengenai persepsi informan terhadap iklan produk

kosmetik pria di televisi, terlebih dahulu akan disajikan profil informan yaitu

Mahasiswa Komunikasi FISIP UNS.

1. Data Subyek Penelitian

Subyek penelitian atau informan dari penelitian ini adalah Mahasiswa

Komunikasi FISIP UNS berkelamin pria dengan ketentuan bahwa

informan tersebut :

Pernah melihat iklan produk kosmetik pria di televisi

Menggunakan produk kosmetik pria yang diiklankan di televisi

Selalu memperhatikan penampilannya dalam aktifitasnya sehari-

hari

Page 63: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

Berikut ini adalah Data Informan :

1. Adie Candra Widodo

Biasa dipanggil Candra, seorang mahasiswa Komunikasi FISIP UNS

angkatan 2007. Selain sebagai Mahasiswa, dia juga aktif di berbagai

organisasi. Tercatat dia juga sebagai humas sebuah perkumpulan

motor di kota Solo. Selain itu dia juga tercatat sebagai anggota suatu

grup band yang sering tampil di kafe ataupun tempat hiburan lainnya

di kota Solo. Dengan jabatan seorang Humas dan juga seorang

anggota grup band yang eksis di kota Solo, tentunya dia sering

berhubungan dengan berbagai pihak dan selalu menjaga

penampilannya. Maka tidak menutup kemungkinan dia selalu merawat

tubuhnya dengan menggunakan produk perawatan khusus pria.

2. Ari Purnomo Aji

Biasa dipanggil Aji, seorang mahasiswa Komunikasi FISIP UNS

angkatan 2007. Selain sebagai mahasiswa, dia juga bekerja di salah

satu media di kota Solo sebagai marketing. Dia banyak berhubungan

dengan para klien, dengan tingkat mobilitas yang tinggi. Meskipun

aktivitasnya begitu padat setiap hari, namun dia juga tetap

memperhatikan penampilannya, dengan merawat tubuhnya

menggunakan produk-produk khusus pria.

Page 64: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

3. Bayu Kharisma Putra

Biasa dipanggil Bayu, seorang mahasiswa Komunikasi FISIP UNS

angkatan 2005. Seperti anak muda pada umumnya, dia seorang yang

berkepribadian dinamis, suka pada hal-hal baru, dan selalu

berkembang. Dia juga selalu menjaga penampilannya dengan

menggunakan produk-produk khusus pria.

4. Hary Setyojati

Biaja dipanggil Hari, seorang mahasiswa Komunikasi FISIP UNS

angkatan 2007. Selain mahasiswa, dia juga bekerja di salah satu

perusahaan BUMN di kota Solo. Tentu saja dia juga mengalami

aktivitas yang pada setiap harinya, karena selain kuliah dia juga harus

bekerja. Sebagai seorang anak muda yang masih mencari jati diri dan

dinamis, dia selalu menjaga penampilannya dengan selalu merawat

tubuhnya dengan menggunakan produk-produk khusus pria.

5. Hary Purnomo Hidayat

Biasa dipanggil Odank, seorang mahaiswa Komunikasi FISIP UNS

angkatan 2007 asal Sulawesi. Dia ini adalah seorang mahasiswa yang

sangat kritis terhadap masalah-masalah sosial dan aktif mengikuti

kegiatan yang diadakan kampus. Namun tidak menghilangkan

nalurinya sebagai anak muda yang dinamis dan senang dengan hal

baru, maka dia juga selalu memperhatikan penampilannya dengan

merawat tubuhnya dengan menggunakan produk khusus pria.

Page 65: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

2. Data Wawancara

Data dibawah ini adalah hasil wawancara peneliti dengan para

informan mengenai persepsi mereka terhadap iklan produk kosmetik pria

di televisi yang meliputi aspek emosi, motivasi, ekspetasi serta faktor yang

mempengaruhi persepsi yaitu perhatian.

1. Emosi Informan ketika menonton Iklan Produk Kosmetik Pria di

Televisi

Seperti telah disebutkan diatas bahwa emosi terlihat dalam

komunikasi sejak proses penyandian, penyampaian pesan, bahkan sampai

pada efek dalam diri komunikan. Dalam hal ini emosi terlihat ketika

mahasiswa menonton Iklan Produk Kosmetik Pria di Televisi, sehingga

bisa menangkap dan merasakan dampak dari informasi yang dibacanya

yang ada dalam setiap pokok materi dari iklan yang ditayangkan tersebut.

Emosi yang dialami oleh informan bermacam-macam, ada yang merasa

terhibur dan ada juga yang merasa emosinya tidak terpengaruh oleh

informasi yang disajikan oleh iklan tersebut. Serta yang terpenting adalah

bagaimana emosi informan dalam persepsinya saat menonton iklan produk

kosmetik pria di televisi dengan fenomena pria metroseksual yang ada di

masyarakat sekarang ini. Seperti diungkapkan Informan I yang

mengatakan ia merasa biasa saja emosinya ketika menonton iklan produk

kosmetik pria di televisi,

“Bagi saya biasa saja, karena menurut saya iklan seperti itu

target yang dituju masih terlalu khusus kurang umum beda dengan

produk wanita, dalam artian kalau untuk produk pria seperti itu

Page 66: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

saya rasa hanya golongan tertentu saja yang memakainya tapi beda

sekali dengan produk wanita yang sudah pasti hampir semua

wanita memakainya, jadi saya merasa biasa saja setelah melihat

iklan produk perawatan pria seperti itu, terus soal persepsi tentang

pria metroseksual menurut pribadi saya, saya cukup menyukai

dengan pola kehidupan sekarang ini manusia khusunya seorang

pria dituntut untuk lebih aktif dan produktif, jadi iklan tersebut

menggambarkan pria yang berpola enerjik untuk mencapai suatu

prestasi”35

Pernyataan yang hampir serupa juga diungkapkan Informan III yang

mengatakan

“Saya merasa biasa saja alasannya ya bagi saya iklan itu tidak

menghibur, tidak ada sesuatu hal dari iklan yang bisa menghibur

saya, lalu soal pria metroseksual menurut saya sangat lekat sekali

image pria metroseksual dalam iklan seperti itu”36

Berbeda dengan tiga Informan lainnya yang mengaku cukup terhibur

dengan iklan tersebut, informan II mengatakan sebagai berikut

“Bisa dikatakan saya cukup suka dan terhibur saja, apalagi

kalau iklan itu sedikit menarik, namun saya tidak sampai

terpengaruh dalam iklan itu, tentang masalah pria metroseksual

menurut pandangan saya selalu ada dalam iklan produk pria seperti

itu, jadi kesannya selama ini menurut saya dalam iklan tersebut

selalu ada unsur-unsur yang mencerminkan sosok pria

metroseksual”37

Informan IV juga mengatakan

“Saya kadang cukup terhibur ketika melihat iklan produk

kosmetik pria di televisi, namun dengan catatan iklan itu kreatif

dalam arti bisa menyampaikan pesannya dalam bentuk yang sedikit

berbeda gitu, contohnya iklan AXE atau Rexona Men, ya menurut

saya sangat identik sekali pencitraan mengenai pria metroseksual

dalam setiap iklan produk untuk pria seperti itu”38

Serta Informan V pun juga mengungkapkan hal yang sama

35

Wawancara, 8 Oktober 2009 36

Wawancara, 11 Oktober 2009 37

Wawancara, 9 Oktober 2009 38

Wawancara, 10 Oktober 2009

Page 67: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

“ya paling sejauh ini saya terhibur saja alasannya persoalan

pesan tadi serta ide cerita dan visualisasi. Persoalan pria

metroseksual saya menilai dalam persepsi saya memang selalu ada

dalam semua iklan produk untuk pria, bahkan kalau boleh

mengusulkan kesan pria metroseksual harus dimunculkan dalam

setiap iklan seperti itu guna menarik perhatian penonton sehingga

produk itu berhasil menarik minat beli penonton, atau bisa

dikatakan bahwa keberadaan kosmetik pria setidaknya membuat

pria menyadari pentingnya sebuah penampilan fisik yang

sempurna”39

2. Motivasi Informan (setelah) menonton Iklan Produk Kosmetik Pria di

Televisi

Di depan telah disebutkan bahwa motivasi merupakan suatu

pengertian yang menghubungkan suatu keadaan mobilisasi energi dengan

suatu tujuan. Motivasi bukan hanya berkenaan dengan pelaksanaan

tingkah laku, tetapi dengan keadaan organisme yang menerangkan

mengapa tingkah laku terarah kepada suatu tujuan tertentu. Ketika

menonton Iklan Produk Kosmetik Pria di Televisi Mahasiswa Komunikasi

FISIP UNS tentunya mempunyai motivasi yang mengarah kepada tujuan

yang ingin dicapai, dan motivasi itu berbeda antara informan satu dengan

informan lainnya. Seperti yang diungkapkan oleh Informan I, menurutnya

setelah menonton iklan produk kosmetik pria di televisi dia tidak

termotivasi untuk membeli

“tidak, saya tidak tertarik atau tidak termotivasi untuk membeli

produk yang diiklankan, karena saya lebih suka memakai produk

yang sudah saya pakai dan bertahan dengan merek produk itu,

karena saya tidak suka berganti-ganti merek produk”40

39

Wawancara, 9 Oktober 2009 40

Wawancara, 8 Oktober 2009

Page 68: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

Informan IV juga mengungkapkan hal yang serupa, menurutnya

“Tidak, alasannya karena saya tidak suka berganti-ganti produk

untuk perawatan badan”41

Berbeda dengan Informan lainnya yang cenderung termotivasi untuk

membeli meskipun dengan berbagai alasan tertentu. Informan II misalnya,

ia mengatakan

“Tidak terlalu, namun kadang-kadang saya juga membeli

setelah melihat iklannya saat saya memang lagi membutuhkan

produk itu dan kebetulan iklannya menarik seperti parfum ataupun

pembersih wajah khusus pria yang biasanya saya beli setelah

melihat iklannya”42

Hal yang tidak jauh berbeda juga diakui oleh Informan III yang

mengatakan

“Kadang iya kadang tidak, biasanya kalau itu produknya baru

saya tertarik untuk mencobanya seperti parfum dan shampo”43

Pendapat yang serupa juga diungkapkan Informan V ia mengatakan

“Ada motivasi untuk membeli, namun itu tidak besar itu

biasanya parfum”44

Selanjutnya saat pertanyaan mengenai apakah setelah melihat iklan Anda

merasa tertarik lalu cenderung menirukan penampilan dari model yang ada

pada iklan tersebut semua Informan menjawab tidak.

Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian konsumen seringkali

diawali dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan(stimuli) dari luar

dirinya, baik berupa rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari

41

Wawancara, 10 Oktober 2009 42

Wawancara, 9 Oktober 2009 43

Wawancara, 11 Oktober 2009 44

Wawancara, 9 Oktober 2009

Page 69: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

lingkungan yang lain. Rangsangan tersebut kemudian diproses (diolah)

dalam diri, sesuai dengan karakteristik pribadinya, sebelum akhirnya

diambil keputusan pembelian. Karakteristik pribadi konsumen yang

dipergunakan untuk memproses rangsangan tersebut sangat komplek, dan

salah satunya adalah motivasi konsumen untuk membeli. . Menurut

Schiffman dan Kanuk (1994) dalam Albari (2002) menyatakan bahwa

motivasi sebagai kekuatan dorongan dari dalam diri individu yang

memaksa mereka untuk melakukan tindakan. Jika seseorang mempunyai

motivasi yang tinggi terhadap obyek tertentu, maka dia akan terdorong

untuk berperilaku menguasai produk tersebut. Sebaliknya jika motivasinya

rendah, maka dia akan mencoba untuk menghindari obyek yang

bersangkutan. Selanjutnya dalam Model komunikasi periklanan

menerangkan berbagai tahapan pembentukan perilaku konsumen mulai

dari kondisi yang belum sadar (unaware) sampai sadar (aware) dengan

membeli produk yang diiklankan sebelumnya. Awalnya calon konsumen

belum sadar (unaware) akan kehadiran suatu produk di pasaran.

Selanjutnya mulai timbul kesadaran (awareness) dan punya pengetahuan

(knowledge) akibat seringnya melihat iklan itu. Lalu mulai muncul

perasaan suka (Liking) dan ada pilihan (preference). Kemudian dari

perasaan menyukai suatu produk dapat meningkat jadi tumbuhnya

keyakinan (conviction) untuk memiliki produk. Akhirnya iklan

meyakinkan orang untuk membeli (purchase) produk tersebut.

Page 70: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

Seperti hal nya berdasarkan hasil wawancara dari sejumlah

informan diatas yang mengatakan membeli produk setelah melihat

iklannya dengan kata lain informan tersebut termotivasi untuk membeli

produk setelah melihat iklannya di televisi. Sehingga, dapat diketahui

bahwa iklan produk kosmetik pria di televisi menimbulkan motivasi yang

berbeda terhadap para informan yang juga merupakan para audiens.

Perbedaan motivasi tersebut mungkin disebabkan oleh faktor-faktor yang

ada dalam diri informan itu sendiri.

3. Ekspetasi Informan (setelah) menonton Iklan Produk Kosmetik Pria

di Televisi

Ekspetasi dimaksudkan sebagai situasi yang mengandung

kemungkinan-kemungkinan untuk pemuasan sejumlah kebutuhan yang

berbeda-beda. Dengan kata lain apa yang telah dilakukan oleh responden

akan memberikan kepuasan pada dirinya. Dengan menonton Iklan Produk

Kosmetik Pria di Televisi Mahasiswa Komunikasi Fisip UNS akan

mendapatkan informasi dari pesan iklan tersebut sesuai dengan yang

dikehendakinya. Informan I mengatakan ia merasa tercukupi dengan pesan

iklan yang disampaikan dalam iklan tersebut,

“Karena saya konsumen yang selalu positif thinking maka saya

merasa itu cukup alasannya katakanlah untuk sabun ataupun

pembersih seperti itu semuanya hampir sama dan selama itu

harganya tidak murah sesuai standart pasti itu sama saja dan dalam

memilih merek produk seperti shampoo, pembersih wajah seperti

itu saya tidak terlalu menyesuaikan dengan pribadi saya, namun

kalau parfum mungkin saya masih menyesuaikan dengan

kepribadian saya”45

45

Wawancara, 8 Oktober 2009

Page 71: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

Tercukupinya informasi dari iklan tampaknya sama dengan tiga

informan lainnya meskipun dengan alas an yang berbeda. Informan II

mengatakan,

“ya lumayan tercukupi, karena pada umumnya memang sama

fungsinya hanya bahasa iklannya saja yang biasanya melebih-

lebihkan.46

Hal serupa juga diungkapkan Informan III,

“Ya cukup, karena kebanyakan iklan-iklan seperti itu yang

tayang di indonesia memang lebih sering menonjolkan fungsi dari

produknya, karena mungkin para pembuat iklan itu berpikir para

penonton di Indonesia lebih membutuhkan penjelasan informasi

yang gamblang daripada harus diajak berpikir”47

Informan IV juga mengatakan hal yang sama menurutnya

“saya merasa cukup, karena saya menilai iklan seperti itu

memang selalu lebih banyak menyampaikan mengenai

fungsinya”48

Namun hal berbeda diungkapkan oleh Informan V yang mengatakan

“sebenarnya belum terlalu tercukupi, karena bicara mengenai

masalah produk seharusnya bisa lebih luas namun karena masalah

waktu dalam iklan kan terbatas ada durasinya, sehingga iklan yang

disampaikan informasinya belum sesuai harapan saya”49

Dari pendapat kelima Informan diatas mengenai ekspetasi setelah

melihat iklan produk kosmetik pria di televisi mempunyai pendapat yang

berbeda-beda. Namun sebagian besar Informan menyatakan merasa

tercukupi atas informasi atau pesan yang disampaikan melalui iklan

produk kosmetik pria di televisi tersebut.

46

Wawancara, 9 Oktober 2009 47

Wawancara, 11 Oktober 2009 48

Wawancara, 10 Oktober 2009 49

Wawancara, 9 Oktober 2009

Page 72: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

4. Perhatian Informan terhadap Iklan Produk Kosmetik Pria di Televisi

Perhatian merupakan langkah pertama yang terjadi dalam diri

individu sebelum individu tersebut mengenal sesuatu. Perhatian

sebenarnya merupakan syarat untuk dapat terjadinya persepsi atau

langkah awal persiapan akan kesediaan individu melakukan persepsi.

Perhatian terjadi ketika kesadaran dominan pada stimuli tertentu atau

dengan kata lain keaktifan jiwa yang diarahkan pada sesuatu objek

baik di dalam maupun di luar dirinya. Pengertian lain mendifinisikan

perhatian sebagai pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas

individu yang dituukan kepada satu atau sekumpulan objek. Perhatian

tidak bisa terelakkan karena sebelum kita merespon atau menafsirkan

rangsangan apapun kita harus terlebih dahulu memperhatikan kejadian

dan rangsangan tersebut. Dalam banyak hal, rangsangan yang menarik

perhatian kita yang cenderung kita anggap lebih penting daripada yang

tidak menarik perhatian kita. Hanya stimuli yang menonjol dalam

kesadaran individu yang akan diperhatikan. Dengan kondisi seperti ini,

selektivitas responden terhadap iklan produk kosmetik pria di televisi

mampu mempengaruhi persepsi yang diberikan oleh mahasiswa

jurusan Komunikasi FISIP UNS terhadap iklan tersebut. Dari hasil

wawancara dapat diketahui tingkat perhatian informan ada berbagai

macam. Seperti yang diungkapkan Informan I, yang mengatakan

bahwa

Page 73: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

“Saya tidak terlalu memperhatikan iklan seperti itu, karena

menurutnya saya iklan-iklan seperti itu kurang begitu menarik

namun bagi saya lebih menarik iklan produk wanita dikarenakan

artis iklannya yang digunakan kalau wanita kesannya lebih

menarik”.50

Selanjutnya berdasarkan bagian-bagian dari iklannya seperti visualisasi,

pesan iklan, ataupun ide cerita tingkat perhatian dari setiap responden juga

berbeda. Seperti diungkapkan informan I

“Saya lebih cenderung memperhatikan tampilan atau

visualisasinya saja, sehingga saya merasa nyaman melihat iklan

tersebut, sedang kalau dari segi ide cerita saya kurang

memperhatikan karena menurut saya iklan seperti itu kalau

menonjolkan ide cerita kurang terlihat macho”.51

Pernyataan tersebut berbeda dengan Informan lainnya. Informan II

misalnya mengatakan

“Kalau produk itu baru saya biasanya memperhatikan iklannya.

Karena saya cenderung penasaran terhadap produk baru. Sedang

bagian yang sering saya perhatikan yaitu Saya cenderung

memperhatikan ke pesan yang disampaikannya, jadi seperti apa

fungsi atau kegunaan produk itu, seperti yang saya katakan

sebelumnya apalagi kalau produk itu baru maka saya bisa

memperhatikan pesan iklan itu secara detail. Sedang dari segi ide

50

Wawancara, 8 Oktober 2009 51

Wawancara, 8 Oktober 2009

Page 74: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

cerita saya kurang memperhatikan karena pada umumnya ide cerita

iklan seperti itu hampir sama yaitu menampilkan seorang pria

ganteng, keren kemudian dikagumi wanita dan lain sebagainya

seperti itu, dari segi visualisasi saya juga tidak terlalu

memperhatikan karena sebagai seorang pria saya cenderung

tertarik pada lawan jenis yaitu wanita, malah saya suka

memperhatikan iklan seperti itu kalau ada model wanitanya yang

cantik dan seksi”. 52

Hal yang hampir sama juga diungkapkan oleh informan lainnya.

Informan III mengatakan

“Bisa dikatakan memperhatikan namun tidak secara detail,

cuma kadang-kadang memperhatikan kalau iklan dan produk itu

keliatannya menarik atau menawarkan sesuatu yang baru yang

tidak ada sebelumnya” 53

Sedangkan mengenai masalah dalam hal apa yang lebih sering

diperhatikan informan III mengatakan

“Biasanya saya memperhatikan iklan seperti itu pada

visualisasinya saja, seperti pada model atau artis yang digunakan

terlihat keren atau tidak, tapi kalau dari segi pesannya saya tidak

terlalu memperhatikan alasannya karena menurut saya pada

umumnya pesan yang disampaikan sama saja hanya pintar-

52

Wawancara, 9 Oktober 2009 53

Wawancara, 11 Oktober 2009

Page 75: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

pintarnya iklan itu saja dalam merangkai kalimat. Saya kasih

contoh pembersih wajah, intinya hanya untuk membuat wajah

lebih bersih dan itu umumnya sama setiap merek produk. Kalau

dari hal ide cerita saya tidak terlalu suka karena menurut saya

iklan-iklan di Indonesia pada umumnya ide ceritanya monoton

sekali, membosankan kurang kreatif”. 54

Pendapat ini sama dengan yang diungkapkan oleh Informan IV

namun dengan alasan yang sedikit berbeda

“Ya, sebagai seorang mahasiswa komunikasi saya selalu

memperhatikan setiap iklan yang ada. Namun setelah iklan itu

sering muncul maka saya tidak terlalu memperhatikannya lagi”55

Sedangkan mengenai dalam hal apa yang lebih diperhatikan dalam

iklan tersebut Informan IV mengatakan

“Saya lebih memperhatikan pada bagian visualisasi dan pesan

yang disampaikan. Alasannya karena pada hal visualisasi sangat

menentukan sekali menarik tidaknya iklan itu apalagi itu

merupakan iklan dengan produk pria jadi tentunya dibutuhkan

visualisasi yang maksimal. Kalau pesannya saya juga sering

memperhatikan karena pesan menurut saya juga merupakan bagian

penting dari iklan apalagi iklan itu menyangkut kegunaan atau

fungsinya berhubungan dengan tubuh manusia, jadi jangan sampai

salah menggunakannya. Untuk ide cerita saya tidak memperhatikan

54

Wawancara, 11 Oktober 2009 55

Wawancara, 10 Oktober 2009

Page 76: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

sama sekali, karena iklan produk-produk seperti itu di Indonesia

pada umumnya hampir sama saja satu dengan yang lain cenderung

membosankan” 56

Pendapat serupa juga diungkapkan Informan ke V yang mengatakan

“Ya, saya selalu memperhatikan iklan produk kosmetik pria di

televisi” 57

Dari perhatiannya itu Informan V lalu mengungkapkan

“Saya paling sering memperhatikan pesannya, alasannya karena

sebuah produk ketika diiklankan yang terpenting kan pesannya,

karena pesannya itu kan apa yang ingin disampaikan, sedang kalau

tentang ide dan visualisasinya itu nomor berikutnya karena

menurut sayaide dan visualisasi tidak begitu penting karena dari

iklan itu yang dimaksudkan atau yang ditujukan kepada konsumen

itu apa yang berkaitan dengan pesan yang ingin disampaikan”58

Dari hasil wawancara dapat diketahui tingkat perhatian informan

terhadap iklan produk kosmetik pria di televisi berbeda-beda. Ada yang

memperhatikan namun ada yang tidak memperhatikan, ada yang lebih

sering memperhatikan pesannya saja, namun juga ada yang lebih sering

memperhatikan visualisasinya saja. Ini menunjukkan masing-masing

informan mempunyai daya ketertarikan tersendiri sehingga ia

memperhatikan iklan tersebut pada bagian tertentu saja.

56

Wawancara, 10 Oktober 2009 57

Wawancara, 9 Oktober 2009 58

Wawancara, 9 Oktober 2009

Page 77: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

Berdasarkan pendapat-pendapat yang diungkapkan oleh para

Informan, dapat diketahui bahwa setelah menyaksikan iklan produk

kosmetik pria di televisi, informan mempunyai persepsi yang berbeda satu

sama lain. Perbedaan itu disebabkan oleh faktor-faktor dalam diri maupun

luar dari informan itu sendiri, seperti faktor psikografis dan demografis.

B. Analisis Data

Persepsi menurut Jalaluddin Rakhmat adalah pengalaman tentang

obyek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan

menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Atau secara singkat,

persepsi adalah memberikan makna pada stimuli inderawi.

Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP UNS terhadap Tayangan

Iklan Produk Kosmetik Pria Di Televisi adalah bagaimana mereka

memberikan makna pada iklan tersebut dari berbagai faktor menurut sudut

pandang mereka itu sendiri. Seperti telah disebutkan diatas, Emosi adalah

pengalaman yang bersifat subjektif, atau dialami berdasarkan sudut

pandang individu. Emosi berhubungan dengan konsep psikologi lain

seperti suasana hati, temperamen, kepribadian, dan disposisi. Dari hasil

wawancara dengan para informan dapat diketahui bahwa emosi para

informan ketika menonton tayangan iklan produk kosmetik pria di televisi

berbeda satu sama lain. Informan I dan III misalnya mengaku bahwa

mereka biasa saja setelah menyaksikan iklan produk kosmetik pria di

televisi. Alasannya mereka menganggap tidak ada sesuatu yang special

Page 78: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

dalam iklan tersebut, jadi mereka menanggapi dengan dingin. Berbeda

dengan ketiga informan lainnya, yakni informan II, IV, dan informan V

yang mengaku merasa terhibur setelah menyaksikan tayangan iklan

produk kosmetik pria di televisi. Mereka cukup terhibur atas visualisasi

dan ide cerita dari iklan tersebut. Sedangkan persepsi mengenai image pria

metroseksual dalam setiap iklan produk kosemetik pria semua informan

mempersepsikan sama yaitu semua informan menilai selalu ada image

mengenai pria metroseksual dalam setiap iklan produk kosmetik pria.

Aspek selanjutnya yang mempengaruhi persepsi adalah motivasi.

Motivasi merupakan suatu pengertian yang menghubungkan suatu

keadaan mobilisasi energi dengan suatu tujuan. Motivasi bukan hanya

berkenaan dengan pelaksanaan tingkah laku, tetapi dengan keadaan

organisme yang menerangkan mengapa tingkah laku terarah kepada suatu

tujuan tertentu. Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa motivasi

informan setelah menyaksikan tayangan iklan produk kosmetik pria di

televisi yaitu membeli atau tidak membeli produk yang diiklankan itu.

Seperti Informan I dan IV, yang mengaku tidak termotivasi sama sekali

untuk membeli produk setelah melhat tayangan iklan produk kosmetik pria

di televisi. Mereka beralasan tidak suka berganti-ganti produk untuk

perawatan tubuh, sehingga mereka lebih senang memakai produk yang

telah mereka pakai sekarang ini. Berbeda dengan sikap informan lainnya,

yakni informan II, III, dan informan V yang mengaku selalu termotivasi

untuk membeli produk setelah melihat iklannya. Meskipun pembeliannya

Page 79: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

didasari dengan sedikit alasan yang berbeda, namun pada intinya mereka

termotivasi untuk membeli. Seperti telah dijelaskan diatas yakni pada

kebanyakan orang, perilaku pembelian konsumen seringkali diawali dan

dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan atau stimuli dari luar dirinya,

yaitu berupa tayanagn iklan tersebut. Rangsangan tersebut kemudian

diproses (diolah) dalam diri, sesuai dengan karakteristik pribadinya,

sebelum akhirnya mereka (informan) mengambil keputusan pembelian.

Aspek selanjutnya yang mempengaruhi persepsi adalah ekspektasi.

Ekspektasi dimaksudkan sebagai situasi yang mengandung kemungkinan-

kemungkinan untuk pemuasan sejumlah kebutuhan yang berbeda-beda.

Setelah menyaksikan tayangan iklan produk kosmetik pria di televisi

mahasiswa FISIP UNS sebagai objek penelitian akan mendapat informasi

yang tercukupi sesuai dengan yang dikehendakinya melalui informasi

dalam setiap pokok materi disajikan oleh iklan tersebut. Seperti yang

terungkap dari hasil wawancara dengan para informan diketahui bahwa

sebagian besar informan mengaku tercukupi atas informasi yang

disampaikan dari iklan tersebut. Mereka beralasan selama ini iklan seperti

itu memang lebih banyak menonjolkan sisi pesannya yang berupa

penyampaian mengenai fungsi serta kegunaan produk. Ini mungkin

disesuaikan dengan kharateristik masyarakat atau audiens yang lebih

membutuhkan informasi tentang produk daripada sekedar segi kreativitas

iklan. Dengan kata lain iklan produk kosmetik pria yang ditayangkan di

televisi selama ini berdasarkan tujuan periklanannya bisa dikategorikan

Page 80: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

dalam iklan informatif, iklan yang bertujuan untuk membentuk

permintaan. Caranya dengan memberitahukan pasar tentang produk baru,

mengusulkan kegunaan baru suatu produk, memberitahukan pasar tentang

perubahan harga, menjelaskan cara kerja suatu produk, menjelaskan

pelayanan yang tersedia, mengoreksi kesan yang salah, mengurangi

kecemasan pembeli, dan membangun citra perusahaan (biasanya dilakukan

besar-besaran pada tahap awal peluncuran suatu jenis produk). Hanya

seorang saja yaitu informan V yang mengaku belum tercukupi, ia merasa

iklan yang disampaikan informasinya belum sesuai yang diharapkan,

namun ia menyadari bahwa iklan sagat terikat oleh durasi jadi ia bisa

memakluminya.

Faktor yang mempengaruhi persepsi menurut Menurut Kenneth E.

Anderson adalah perhatian. Seperti telah disebutkan diatas, perhatian

merupakan langkah pertama yang terjadi dalam diri individu sebelum

individu tersebut mengenal sesuatu. Perhatian adalah proses mental ketika

stimuli lainnya melemah. Perhatian tidak bisa terelakkan karena sebelum

kita merespon atau menafsirkan rangsangan apapun kita harus terlebih

dahulu memperhatikan kejadian dan rangsangan tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara mengenai perhatian informan

terhadap Tayangan Iklan Produk Kosmetik Pria Di Televisi dapat

diketahui bahwa sebagian besar informan mengaku memperhatikan

Tayangan Iklan Produk Kosmetik Pria Di Televisi. Hanya seorang

informan saja yang mengaku tidak memperhatikan iklan seperti itu

Page 81: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

alasannya karena menurutnya iklan seperti itu kurang menarik dan lebih

menarik jika iklan menggunakan lawan jenis, dalam hal ini yang dimaksud

ialah seorang wanita. Berbeda dengan ke empat informan lainnya yang

mengaku selalu memperhatikan tayangan iklan produk kosmetik pria di

televisi meskipun dengan sedikit syarat maupun alasan yang berbeda,

namun pada intinya mereka memperhatikan iklan tersebut. Sedangkan

bagian yang paling diperhatikan menurut semua informan adalah bagian

visualisasinya serta bagian pesannya. Mereka mengaku lebih

memperhatikan viaualisasinya karena mereka selalu tertarik melihat sosok

yang terlihat sempurna dalam model iklan tersebut. Dan yang selalu

menarik perhatian adalah penggunaan seorang artis yang tidak asing lagi

bagi para informan. Selanjutnya, hal kedua yang diperhatikan informan

adalah pesannya. Sebagian besar informan menomor duakan pesan karena

mereka menganggap pesan dari iklan produk seperti itu pada umumnya

hampir sama satu dengan yang lain. Kalaupun berbeda itu hanyalah

kreativitas dari tim pembuat iklan tersebut, begitulah komentar secara

umum mengenai alasan menomor duakan pesan iklan. Namun berbeda

dengan informan V yang mempunyai sudut pandang berbeda, ia menilai

lebih memperhatikan pesan iklannya daripada tampilannya atau

visualisasinya karena ia beralasan bahwa pada dasarnya ketika sebuah

produk diiklankan yang terpenting adalah pesannya, karena dengan pesan

itu produsen dapat mengkomunikasikan kepada calon konsumen dalam hal

ini audiens atau informan mengenai segala sesuatu tentang produknya. Hal

Page 82: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

itu ada benarnya juga namum tidak menyalahkan informan yang lebih

memperhatikan visualisasinya tadi, karena dipengaruhi oleh pola pikir dan

sudut pandang dari informan itu sendiri. Berikut merupakan faktor penarik

perhatian, yang terdiri dari faktor eksternal maupun internal.59

Faktor Eksternal ; Stimuli diperhatikan karena mempunyai sifat-sifat yang

menonjol yaitu:

a. Gerakan (Movement) : manusia secara visual tertarik pada objek-objek

yang bergerak. Kita tertarik pada display lampu yang berkerlap-kerlip

daripada yang bersinar secara monoton.

b. Intensitas stimulus (Intensity) : manusia akan memperhatikan stimuli yang

lebih menonjol, lebih besar dan yang lebih kuat.

c. Kebaruan (novelty) : Hal-hal baru atau diluar kebiasaan akan membuat

individu tertarik.

d. Ulangan dari stimulus (Multiple sensory messages) : stimulus yang

diulangi akan menarik perhatian dari pada yang tidak. Contoh bunyi

klakson yang berulang-ulang akan menarik perhatian

e. Kontras (Contrast) ; stimulus yang berbeda atau bertentangan dengan

stimulus lainnya akan lebih menarik perhatian.

f. Shape (bentuk) : bentuk tertentu juga lebih menarik perhatian daripada

bentuk yang lain

Faktor internal penarik perhatian :

59

edwi.dosen.upnyk.ac.id

Page 83: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

Perhatian adalah bersifat selektif artinya individu dalam memperhatikan

sesuatu berdasar kehendak yang ada dalam jiwanya, yaitu :

a. Faktor biologis adalah faktor berkaitan dengan kebutuhan manusia. Dalam

keadaan lapar seluruh pikiran manusia akan tertuju pada makanan.

b. Faktor sosiopsikologis yaitu faktor yang dipengaruhi akan kebiasaan,

sikap dan kemauan.

Page 84: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari analisa tentang Persepsi Mahasiswa Komunikasi terhadap

tayangan iklan produk kosmetik pria di televisi, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Sebagian besar Informan, yaitu Mahasiswa Komunikasi FISIP UNS merasa

terhibur setelah menyaksikan tayangan iklan produk perawatan pria di

televisi, sedangkan sebagian kecil dari mereka merasa biasa saja setelah

menyaksikan tayangan iklan produk perawatan pria di televisi karena

mereka beranggapan iklan tersebut tidak ada unsur hiburannya dan hanya

semata-mata bertujuan memperkenalkan suatu produk kepada audiens.

2. Informan mempunyai persepsi bahwa image pria metroseksual selalu

nampak pada setiap iklan produk kosmetik pria di televisi.

3. Setelah menyaksikan tayangan iklan produk perawatan pria di televisi,

Informan secara langsung tidak termotivasi untuk membeli produk itu,

namun secara tidak langsung karena disebabkan oleh beberapa hal maka

mereka termotivasi untuk membeli produk yang diiklankan tersebut.

4. Informan merasa tercukupi dalam mendapatkan informasi dalam pesan

iklan produk perawatan pria di televisi. Namun jika menelaah lebih jauh

lagi karena iklan televisi dibatasi oleh durasi wtau waktu yang sangat

singkat maka bisa dikatakan penyampaian informasi atau pesan dari iklan

televisi masih sangat kurang.

Page 85: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

5. Berawal dari rangsangan yang ditimbulkan oleh iklan produk kosmetik pria

yang berisi berbagai pesan tentang produk, maka timbullah perhatian dari

Informan terhadap iklan tersebut.

6. Visualisasi tayangan iklan produk kosmetik pria di televisi merupakan

bagian yang paling sering diperhatikan oleh Mahasiswa Komunikasi FISIP

UNS, kemudian diikuti oleh pesan yang ada dalam iklan tersebut.

B. Saran

Saran-saran yang diberikan peneliti adalah sebagai berikut :

1. Para insan pariwara agar lebih berkreatifitas dalam iklan produk

perawatan pria, dengan menggunakan simbolisasi dan representasi

yang lebih tepat.

2. Pengiklan untuk lebih memberikan informasi yang jelas, transparan,

dan dirasa mencukupi agar audiens mempunyai persepsi yang baik dari

iklan tersebut.

3. Menciptakan sisi kreatifitas yang dapat memberikan efek menghibur

bagi para audiens yang tidak hanya dari segi visualisasi namun juga isi

pesan serta dari segi lainnya.

Page 86: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

DAFTAR PUSTAKA

BM, Mursito. Psikologi Komunikasi, Surakarta, UNS Press, 1996

Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung, PT Citra

Aditya Bakti, 2003

Heraty, Toety N, Persepsi Kebudayaan, dalam Affian, ed, Jakarta, 1985

Kartajaya, Hermawan, et al. Metrosexual in venus : Pahami Perilakunya Bidik

Hatinya, Menangkan Pasarnya, Jakarta, Mark Plus & Co Productions,

2004

Kuswandi, Wawan. Komunikasi Massa : Sebuah Analisis Isi Media Televisi,

Jakarta, PT Rineka Cipta, 1996

Liliweri, Alo. Memahami Peran Komunikasi Massa Dalam Masyarakat,

Bandung, PT Citra Aditya Bakti, 1991

Pareno Sam Abede, Kuliah Komunikasi : Pengantar dan Praktek, Surabaya, PT

Papirus, 2002

Pawito, Ph. D, Penelitian Komunikasi Kualitatif, Yogyakarta, LKiS, 2007

Rakhmat, Jalaludin. Psikologi Komunikasi, Bandung, PT Remaja Rosdakarya,

2008

Kasali, Renald.Manajemen Periklanan, Jakarta, Pustaka Utama Grafiti, 1995

Subroto, Darwanto, S. Televisi Sebagai Media Pendidikan, Yogyakarta, Duta

Wacana University Press, 1992

Sudiana, Dedi. Komunikasi Periklanan Cetak, Bandung, CV Remaja karya, 1996

Shimp, Terrence, A. Periklanan Promosi : Aspek Tambahan Komunikasi

Pemasaran Terpadu, Jakarta, PT Erlangga, 2003

Walgito, Bimo, Psikologi Sosial, Jogjakarta, Andi Offset, 1994

Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, Jakarta, PT Grasindo, 2000

Wright, John S,et.al. Advertising, New Delhi, McGraw Hill, 1978

Page 87: PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN …/Persepsi...skripsi ini terselesaikan. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu

Sumber Internet :

http://www. wardoyo.staff.gunadarma.ac.id/

http://www .Uma Sekaran, 1992, home.unpar.ac.id/~hasan/SAMPLING.doc

Kurt Lang Gladys Engel Lang. International Journal of Communication : Mass

Society, Mass Culture, and Mass Communication:The Meaning of Mass.

Volume 3.ISSN : 1932 8036/20090998.International Journal of Communication 3

(2009), 998-1024

http://ijoc.org/ojs/index.php/ijoc/article/view/597/>diakses 31 Desember 2009

Morris B, Holbrook dan Rajeev Batra. International Journal of Communication :

Assessing the Role of Emotions as Mediators of Consumer Responses to

Advertising. The Journal of Consumer Research, Vol. 14, No. 3 (Dec., 1987),

pp. 404-420 (article consists of 17 pages) http://www.jstor.org/stable/2489501

>diakses 31 Desember 2009