pengaruh persepsi kemudahan dan persepsi

127
PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN DAN PERSEPSI KEMANFAATAN TERHADAP MINAT KONSUMEN MENGGUNAKAN LAYANAN GO-PAY (Studi Kasus : Mahasiswa/i pengguna layanan Go-pay di Universitas Pelita Bangsa) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menjadi Sarjana Manejemen Disusun Oleh : ANDI MULYADI NIM : 111510027 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PELITA BANGSA BEKASI – 2019

Upload: others

Post on 27-Mar-2022

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MENGGUNAKAN LAYANAN GO-PAY (Studi Kasus : Mahasiswa/i pengguna layanan Go-pay di Universitas
Pelita Bangsa)
Disusun Oleh : ANDI MULYADI NIM : 111510027
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS PELITA BANGSA BEKASI – 2019
ii
Motto
Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain
dan hanya kepada Tuhan-Mu lah hendaknya kamu berharap. (Q.S. Al Insyirah : 6-8)
“Man jaddah wajadah, selama kita bersungguh-sungguh, maka kita akan memetik buah yang manis. Segala keputusan hanya ditangan kita sendiri, kita mampu
untuk itu” (B.J. Habibie)
“Kesuksesan bukanlah suatu kesenangan, bukan juga suatu kebanggaan, hanya suatu perjuangan dalam menggapai sebutir mutiara keberhasilan”
(Penulis)
iii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah kupanjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan juga kesempatan dalam menyelesaikan tugas akhir skripsi saya dengan segala
kekurangannya….Karna tanpa adanya campur tangan-Mu, hamba pasti tidak akan mampu menapaki jalan hidup yang menjadikan hamba mengerti arti hidup ini.
Sesungguhnya engkaulah yang memiliki karunia maha agung, Anugerah yang tak berakhir dan Engkaulah yang maha pengasih ….
Ibu Do’a mu menjadikan ku bersemangat Kasih sayang mu yang membuatku
menjadi kuat Hingga aku selalu bersabar melalui ragam cobaan yang mengejar Kini cita-cita dan harapan telah ku gapai
Kakak-Kakakku Yang senantiasa membantu dengan do’a dan tenaga hingga
terselesainya skripsi ini
Terima kasih untuk seluruh keluarga dan sahabatku yang tak henti-hentinya memberi motivasi dan do’anya untukku, motivasi dan do’a kalian membuatku
semakin semangat untuk berjuang.
iv
EKONOMI BISNIS DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PELITA BANGSA
Nama : ANDI MULYADI NIM : 111510027 Angkatan/Kelas : 2015/B.1 Konsentrasi : PEMASARAN Judul Skripsi : PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN DAN
PERSEPSI KEMANFAATAN TERHADAP MINAT KONSUMEN MENGGUNAKAN LAYANAN GO-PAY (Studi Kasus Mahasiswa/i Pengguna Layanan Go-pay di Universitas Pelita Bangsa)
Bekasi, 26 September 2019 Dosen Pembimbing,
Primaraga S. Indra. W.,S.Pd.,SE.,M.M NIDN : 0417119003
vi
MENGGUNAKAN LAYANAN GO-PAY (Studi Kasus Mahasiswa/i Pengguna Layanan Go-pay di Universitas Pelita
Bangsa)
ANDI MULYADI NIM : 111510027
Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada hari Kamis tanggal 17
Oktober 2019 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima sebagai Skripsi Program Studi Manajemen Universitas Pelita Bangsa.
Ketua Tim Penguji TandaTangan Nama : Junedi, S.E., M.M NIDN : 0408027602 …………… Anggota Penguji TandaTangan Nama : Joko Mulyono, S.E., M.M NIDN : 0422046906 …………… Anggota Penguji TandaTangan Nama : Primaraga S. Indra W., S.Pd., S.E., M.M NIDN : 0417119003a …………..
Menyetujui
Ketua Program Studi Manejemen, Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis dan Ilmu sosial,
Yunita Ramadhani RDS, S.E., MSc. NIDN : 0406068402
Preatmi Nurastuti, S.E., M.M NIDN : 0404046508
vii
KEMANFAATAN TERHADAP MINAT KONSUMEN MENGGUNAKAN LAYANAN GO-PAY
Oleh
Penggunaan internet sebagai media belanja dan transportasi menjadi populer pada saat ini. Penyediaan layanan yang bermula dari perbankan yang membentuk pelayanan melalui intenet yaitu internet banking, bahkan sekarang layanan transportasi Gojek membuat inovasi dengan membuat dompet electronik yang bernama Go-pay yang bisa memberikan kemudahan kepada konsumen untuk system pembayaran. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh persepsi kemudahan terhadap minat konsumen menggunakan layanan go-pay dan adakah pengaruh persepsi kemanfaatan terhadap minat konsumen dan apakah persepsi kemudahan dan persepsi kemanfaatan berpengaruh terhadap minat konsumen menggunakan layanan gopay. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengguna fitur go-pay. Sampel pada penelitian ini sebanyak 100 responden dengan teknik yang digunakan adalah teknik Non-probability sampling dengan pendekatan Puposive sampling (pengambilan sampel berdasarkan penetapan ciri ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian). Metode analis yang digunakan adalah analisi kuantitatif. Untuk pengumpulan data meliputi penyebaran kuesioner dan studi kepustakaan. Analisis ini meliputi : uji validitas dan reabilitas, uji asumsi klasik, analisi determinasi dan pengujian hipotesa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan uji t penelitian
menghasilkan nilai t hitung untuk variabel Persepsi kemudahan X1 adalah 3,807 atau lebih besar dari t tabel 1,984 dan nilai signifikansinya 0,000 < 0,05 menyatakan bahwa Persepsi Kemudahan berpengaruh signifikan terhadap minat konsumen menggunakan layanan Go-pay, sedangkan variabel persepsi kemanfaatan (X2) adalah -0.088 atau lebih kecil dari t tabel 1,984 dan nilai signifikansinya adalah 0,930 atau > 0,05 untuk Persepsi Kemanfaatan tidak berpengaruh signifikan terhadap minat konsumen menggunakan layanan Go- pay.
Kata Kunci : Persepsi Kemudahan, Persepsi Kemanfaatan, Minat Konsumen
viii
CONSUMER INTERESTS USING GO-PAY SERVICES
By
ANDI MULYADI NIM : 111510027
The use of the internet as a medium of shopping and transportation is becoming popular at this time. The provision of services originating from banks that form services through the internet, namely internet banking, even now the Gojek transportation service is making innovations by creating an electronic wallet called Go-pay that can provide convenience to consumers for payment systems.The formulation of the problem in this study is to determine whether there is an influence of perceived ease of consumer interest in using go-pay services and whether there is an effect of perceived usefulness on consumer interest and whether perceived convenience and perceived usefulness influence consumer interest in using gopay services. The population used in this study is the user of the go-pay feature. The sample in this study were 100 respondents with the technique used is the Non-probability sampling technique with a Puposive sampling approach (sampling based on the determination of special characteristics that fit the purpose of the study). The analytical method used is quantitative analysis. For data collection includes the distribution of questionnaires and study of literature. This analysis includes: validity and reliability test, classic assumption test, determination analysis and hypothesis testing. The results of this study indicate that the t test of the study produce the calculated t value for the varible perception of ease is 3,807 or greater than t table 1,984 an the siginificance value of 0.000 < 0,05 states that perceptions of ease siginificantly influence consumer interest in using go-pay. The results of this study indicate that the t test of the study produce the calculated t value for the varible Perceived Usefulness is -0.088 or smaller than t table 1,984 an the siginificance value of 0,930 < 0,05 states that perceptions of Usefulness not siginificantly influence consumer interest in using go-pay.
Keywords: Perceived Ease to Use, Perceived Usefulness, Consumer Interest
ix
atas segala berkah, rahmat, dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “Pengaruh Persepsi Kemudahan dan Persepsi Kemanfaatan
Terhadap Minat Konsumen Menggunakan Layanan Go-Pay di Cikarang” sebagai
syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (SI) pada Program Studi Manajemen
Universitas Pelita Bangsa.
Selama penyusunan proposal skripsi ini, banyak pihak yang dengan setulus
hati memberikan bantuan, baik melalui nasihat, semangat, dan motivasi untuk
dapat menyelesaikan propasal skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis
menyempaikan rasa terima kasih kepada
1. Bapak Primaraga S. Indra Wicaksana S.Pd.,S.E.,M.M Selaku dosen
pembimbing yang telah memberikan arahan dalam penyusunan skripsi ini.
2. Ibu Preatmi Nur Astuti, S.E., M.M Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis dan
Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa.
3. Ibu Yunita Ramadhani, S.E.,MSc Selaku ketua Program Studi Manejemen
Universitas Pelita Bangsa.
4. Seluruh dosen program studi manajemen Universitas Pelita bangsa yang telah
memberikan banyak ilmu yang tak ternilai harganya selama penulis menempuh
pendidikan di Universitas Pelita Bangsa.
5. Rekan-rekan mahasiswa Universtas Pelita Bangsa angkatan 2015.
6. Keluarga tercinta, terima kasih atas segala do’a selama ini yang tanpa henti,
dan perhatian, kasih saying serta dukungan dan dorongan semangat.
7. Para responden yang dengan ikhlas meluangkan waktu untuk mengisi
kuesioner demi kelancaran penelitian ini.
8. Dan kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
mendukung sehingga terselesaikannya skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
sempurana. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang sifatnya membangun
x
bagi penyempurnaan karya ilmiah ini serta bermanfaat bagi penulis, pembaca, dan
peneliti.
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... vi
2.1 Landasan Teori .............................................................................................. 9
2.1.2 Persepsi Kemudahan ........................................................................... 12
2.1.3 Persepsi Kemanfaatan ......................................................................... 14
2.2 Penelitan Terdahulu ..................................................................................... 17
2.3 Kerangka Pemikiran .................................................................................... 19
xii
3.5 Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 28
3.6 Metode Analisis Data .................................................................................. 29
3.7 Uji Parsial (Uji T) ........................................................................................ 33
3.8 Uji Simultan (Uji F) .................................................................................... 34
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ..................................... 35
4.1.Sejarah Objek Penelitian ............................................................................. 35
4.1.2 Go-Pay ................................................................................................ 37
4.2.1 Visi Go-Jek ......................................................................................... 38
4.2.2 Misi Go-Jek ........................................................................................ 38
4.4 Struktur organisasi Go-jek Indonesia .......................................................... 42
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 43
5.1 Karakteristik Responden ............................................................................. 43
5.2 Analisis data ................................................................................................ 48
5.2.1 Uji Validitas ........................................................................................ 48
5.2.2 Uji Reabilitas ...................................................................................... 52
5.2.4.Koefisien Determinasi ........................................................................ 59
5.2.6 Uji Hipotesis ....................................................................................... 62
BAB VI PENUTUP .............................................................................................. 68
Tabel 5 1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................................................ 43
Tabel 5 2 Responden Berdasarkan Umur.............................................................. 44
Tabel 5 3 Responden Berdasarkan Pekerjaan ....................................................... 45
Tabel 5 4 Responden Berdasarkan Pendidikan ..................................................... 46
Tabel 5 5 Responden Berdasarkan Penghasilan.................................................... 47
Tabel 5 6 Hasil Uji Validasi Variabel Kemudahan ............................................... 48
Tabel 5 7 Hasil Uji Validitas Variabel Kemanfaatan............................................ 50
Tabel 5 8 Hasil Uji Validitas Variabel Minat Konsumen ..................................... 51
Tabel 5 9 Hasil Statis Reliabel Variabel Kemudahan ........................................... 52
Tabel 5 10 Hasil Statis Reliabel Variabel Kemanfaatan ....................................... 52
Tabel 5 11 Hasil Uji Reabilitas Variabel Minat Konsumen ................................. 52
Tabel 5 12 Hasil Statis Normalitas Metode Kolomogorov ................................... 53
Tabel 5 13 Hasil Pengujian Multikolonieritas ...................................................... 53
Tabel 5 14 Hasil Pengujian Heterokedastisitas Glejser ........................................ 53
Tabel 5 15 Hasil Pengujian Uji Koefisien Determinasi ........................................ 60
Tabel 5 16 Hasil Pengujian Regersi Berganda ...................................................... 61
Tabel 5 17 Hasil Pengujian Uji t ........................................................................... 64
Tabel 5 18 Hasil Pengujian Uji f ........................................................................... 65
xv
Gambar 4 1 Logo Perusahaan GojekLogo Perusahaan Go-jek ............................. 35
Gambar 4 2 Stuktur Organisasi Gojek Indonesiao-jek Indonesia ......................... 42
Gambar 5 1 Hasil Pengujian Normalitas Metode P-Plot ...................................... 55
Gambar 5 2 Hasil Pengujian Heterokedastisitas Scatterplot ................................. 59
xvi
1
dengan perkembangan zaman dan teknologi yang semakin maju, maka
kebutuhan sehari-hari akan terus bertambah. Maraknya penggunaan internet
sebagai jalur komunikasi dan bisnis mengkibatkan berbagai kegiatan bisnis
mulai mengubah dirinya menjadi perusahaan global. Dalam segi transaksi
sudah sangat mudah menggunakan sistem uang elektronik yang dapat dibayar
dengan adanya jaringan internet. Pembayaran awalnya menggunakan uang
cash dan sebagaian masyarakat beralih menggunakan kartu debet atau kredit.
Kegiatan pembayaran tersebut menggunakan sistem pembayaran elektronik
yang dihubungkan dengan beberapa jaringan atau internet (Ericha Putri, et
al,2018).
melakukan suatu perilaku tertentu. Seseorang akan melakukan suatu perilaku
jika mempunyai keinginan atau minat untuk melakukannya
(Jogiyanto,2007:116 dalam Pramudena et, al,2018). Minat atau intensi adalah
keinginan untuk melakukan suatu perilaku. Menurut hasil penelitian-
penelitian sebelumnya menunjukan bahwa minta perilaku merupakan periksi
yang baik dari penggunaan teknologi oleh pemakai sistem (Davis, 2000
dalam Pramudena et, al,2018).
maka muncul kegiatan dimana masyakarat tidak lagi susah untuk berbelanja
online ataupun bertransaksi online, karena kegiatan tersebut dapat dilakukan
ditempat. Dengan adanya kemudahan dan kemajuan teknologi seperti ini akan
lebih mudah melakukan jual beli kapanpun dan dimanapun. (Ericha Putri et
al,dkk,2018).
internet. Hal tersebut dapat dilihat dari munculnya berbagai program aplikasi
yang berjalan menggunakan jaringan internet, termasuk aplikasi mobile pada
telepon genggam. Pada tahun 2017 tercatat bahwa pengguna smartpone
mencapai 65 juta dari total seluruh populasi penduduk indonesia sebanyak
255,5 juta (Menrisedikti,2017 dalam Haidari 2018).
Banyaknya jumlah pengguna smartphone di Indonesia sehingga
menjadi salah satu hal yang dapat dimanfaatkan menjadi peluang untuk
digunakan perusahaan dalam meningkatkan kualitas produk dan layanan
sehingga dapat bersaing dengan mengembangkan aplikasi berbasis mobile
payment yang mendeskripsikan barang dan jasa yang dimiliki perusahaan
(Haidari dan Tileng,2018).
Tingkat penerimaan mobile payment mengami peningkatan dari tahun
ke tahun diberbagai negara (Flood et al,2013 dalam Priyono 2017). Di
Amerika Latin, Kanada, Karibean, 31% dari kartu bank dan 76% dari kasis
dilengkapi dengan NFC yang memungkinkan pelanggan untuk melakukan
3
negara menawarkan versi yang berbeda-beda dari dompet elektronik karena
adanya kebutuhan untuk menghubungkan antara operator telepon seluler dan
lembaga keuangan yang beroperasi disuatu negara (Priyono,2017).
Go-Jek adalah sebuah aplikasi yang sekarang banyak digunakan oleh
orang Indonesia. PT. Go-jek Indonesia telah didirikan pada tahun 2010 oleh
Nadiem Karim. Di tahun 2015 perusahaan Go-Jek meluncurkan aplikasi
mobile yang mempunyai location based search untuk telepon genggam yang
berbasis android dan iOS. Pada layanan-layanan di aplikasi ini dapat dibayar
dengan dua cara yaitu dengan cara tunai dan non-tunai, pembayaran non-tunai
tersebut bisa digunakan dengan fitur Go-Pay (Haidari dan Tileng,2018).
Go-Pay adalah salah satu sarana penyimpanan uang elektronik sebagai
media pembayaran bagi pengguna aplikasi Go-Jek seperti Go-Food, Go-Ride,
Go-Box, Go-Send, Go-Massage dan lainnya yang ada dalam aplikasi tersebut,
sehingga pengguna dari aplikasi Go-Jek tidak perlu lagi menggunakan uang
tunai ketika bertransaksi saat menggunakan aplikasi Go-Jek. Go-Pay
bekerjasama dengan beberapa bank di indonesia diantaranya Bank Mandiri,
Bank BNI 46, Bank Centra Asia, Cimb Niaga dan beberapa bank lainnya
yang memiliki dukungan teknologi Dari data Bank Indonesia, nilai transaksi
e-money pada tahun 2016 tumbuh sebesar 33,69% menjadi Rp 7,6 triliun dari
tahun sebelumnya Rp 5,28 triliun (Dwiantika 2017 dalam Haidari dan
Tileng,2018).
4
Melalui layanan transaksi pembayaran berjenis Go-pay ini, pelanggan
merasakan banyak manfaat dan kemudahan. Penggunaan layanan Go-Pay
dapat digunakan dengan mengisi saldo melalui top-up melalui driver atau m-
banking. Go-Pay telah bekerjasama dengan beberapa bank di indonesia
diantaranya Bank Mandiri, Bank BNI 46, Bank Centra Asia, Cimb Niaga dan
beberapa bank lainnya yang memiliki dukungan teknologi Dari data Bank
Indonesia (Priyono,2017).
teknologi karena mudah digunakan dan bermanfaat bagi pengguna sistem
tersebut (Ericha Putri et, al,2018).
Manfaat serta kemudahan yang ditawarkan dompet elektronik dapat
mempengaruhi peningkatan penggunanya. Ketika sebuah produk memiliki
manfaat dan kemudahan ketika digunakan dalam kehidupan sehari-hari, maka
kemungkinan produk tersebut akan digunakan oleh masyarakat luas. Begitu
pula dengan dompet elektronik yang dirasa sangat membantu untuk
kepentingan transaksi perekonomiannya, bukan tidak mungkin masyarakat
akan berminat untuk menggunakan dompet elektronik. Persepsi kemudahan
pengguna merupakan suatu kepercayaan tentang proses pengambilan
keputusan (Jogianto,2012:10 dalam Pramudena et, al, 2018).
5
tingkat kualita layanan yang diberikan oleh perusahaan. Setelah konsumen
mendapatkan kepuasan terhadap jasa yang diberikan, maka konsumen akan
memiliki tingkat kepercayaan terhadap perusahaan tersebut. Kepercayaan
merupakan kesediaan seseorang untuk bertumpu pada sesuatu dan memiliki
perasaaan yakin dalam situasi tertentu (Colquitt, Scott dan Lepine,2007
dalam Haidari dan Tileng,2018).
mengevaluasi betapa pentingnya persepsi kemudahan dan persepsi
kemanfaatan konsumen terhadap minat konsumen menggunakan layanan Go-
pay. Sehingga peneliti mengambil judul “PENGARUH PERSEPSI
KEMUDAHAN DAN PERSEPSI KEMANFAATAN TERHADAP MINAT
KONSUMEN MENGGUNAKAN LAYANAN GO-PAY (Studi Kasus :
Mahasiswa/i pengguna layanan Go-pay di Universitas Pelita Bangsa)”.
1.2 Rumusan Masalah
diatas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah persepsi kemudahan akan dapat mempengaruhi minat konsumen
menggunakan layanan Go-pay?
konsumen menggunakan layanan Go-pay?
memberikan pengaruh terhadap minat konsumen menggunakan layanan
Go-pay?
memberikan pengaruh terhadap minat konsumen menggunakan layanan Go-
pay.
secara teoritis dan priktis kepada untuk berbagai pihak yang membaca :
1. Manfaat Teoritis, smoga hasil kesimpulan daripada penelitian karya ilmiah
ini akan menjadi sarana pengembangan teori ilmu pengetahuan yang
dimiliki dalam manajemen pemasaran yang selama ini diperolehdibangku
kuliah untuk kemudian diterapkan pada dunia kerja.
7
2. Manfaat Praktis, semoga pula hasil penelitian karya ilmiah akan dapat pula
menjadi bahan pertimbangan bagi para halayak yang membaca hasil karya
ilmiah ini.
pada aturan sistematika yang sudah ditetapkan oleh Program Studi
Manajemen STIE Pelita Bangsa (Surya Bintarti, 2015:38-48), sehingga dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Bab I Pendahuluan, dimana pada bab ini menjelaskan tentang latar
belakang, perumusan masalah, batasan penelitian, tujuan penelitian,
manfaat/kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.
2. Bab II Kajian pustaka, dimana pada bab ini menjelaskan tentang landasan
teori meliputi pengertian kompetensi dan indikatornya, pengertian
motivasi dan indikatornya, pengertian kinerja guru dan indikatornya,
selanjtnya menjelaskan tentang penelitian terdahulu yang relevan dan
hipotesis.
3. Bab III metodologi penelitian, dimana pada bab ini menjelaskan tentang
jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, kerangka konsep yang
meliputi desain penelitian dan deskripsi operasional variabel penelitian,
selanjutnya menjelaskan tentang populasi dan sampel, metode
pengumpulan data, metode analisis data yang meliputi tahap pengolahan
data kuantitatif dan tahap pengujian instrumen penelitian.
8
4. Bab IV gambar umum obyek penelitian, menjelaskan tentang obyek
penelitian yang meliputi visi, misi, target, sasaran, serta menjelaskan
tentang struktur organisasi obyek penelitian
5. Bab V hasil penelitian dan pembahasan, bab ini menjelaskan tentang hasil
anaslisis data yang meliputi uji validitas, uji reabilitas, uji asumsi klasik,
uji regresi, dan uji hipotesis.
6. Bab VI penutupan, bab ini menjelaskan kesimpulan dan saran bagi pihak
pihak yang terkait.
dengan merek tertentu. Hal ini sangat diperlukan oleh para pemasar
untuk mengetahui minat beli konsumen terhadap suatu produk, baik
para pemasar maupun ahli ekonomi menggunakan variabel minat untuk
memprediksi perilaku konsumen dimasa yang akan datang.
Menurut Ferdinand (2008 : 21) dalam Pramudena, 2018
menyatakan bahwa minat adalah “perilaku di masa depan yang
diantisipasi atau direncanakan”. Dalam pemasaran, niat seringkali
dirangsang dengan meminta para responden untuk menunjukkan mana
dari berikut ini yang paling tepat untuk menggambarkan rencana
mereka berkaitan dengan produk atau jasa baru.
Menurut Ajzen (2011) dalam Wibowo dkk,2015 minat adalah
suatu keadaan dalam diri seseorang pada dimensi kemungkinan
subyektif yang meliputi hubungan antara orang itu sendiri dengan
beberapa tindakan.
10
merupakan terminologi aspek kepribadian untuk menggambarkan
adanya kemauan, dorongan (force) yang timbul dari dalam diri individu
untuk memilih objek lain yang sejenis.
Menurut Ferdinand (2011:129) dalam Wibowo dkk,2015 minat
beli dapat diidentifikasi melalui dimensi yaitu minat transaksional,
minat referensial, minat preferensial dan minat transaksional.
Pengertian minat beli menurut Howard yang dikutip dalam
Durianto dan Liana, (2014:44) dalam Pramudena, 2018 minat beli
merupakan “sesuatu yang berhubungan denganrencana konsumen untuk
membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang
dibutuhkan pada periode tertentu”.
Pramuden,2018 menyatakan bahwa motivasi sebagai kekuatan
dorongan dari dalam diri individu yang memaksa mereka untuk
melakukan tindakan. Jika seseorang mempunyai motivasi yang tinggi
terhadap obyek tertentu, maka dia akan terdorong untuk berperilaku
menguasai produk tersebut. Sebaliknya jika motivasinya rendah, maka
dia akan mencoba untuk menghindari obyek yang bersangkutan.
Implikasinya dalam pemasaran adalah untuk kemungkinan orang
tersebut berminat untuk membeli produk atau merek yang ditawarkan
pemasaran atau tidak.
bahwa “minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk
membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan
dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen
melakukan pembelian.
minat berisikan niat untuk melakukan perilaku tertentu. Secara teoritis,
terbentuknya minat tersebut ditentukan oleh interaksi kedua komponen
yang mendahuluinya yaitu sikap terhadap perilakudan norma subyektif
tentang perilaku tersebut.
komponen perilaku konsumen dalam sikap mengkonsumsi,
kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli
benar-benar dilaksanakan.
Framudena,2018 minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-
indikator sebagai berikut :
produk.
mereferensikan produk kepada orang lain.
12
tersebut.
kemudahan (perceived ease of use) merupakan suatu kepercayaan
(belief) bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha
sehingga mempengaruhi proses pengambilan keputusan penggunaan
teknologi tersebut. Jika seseorang merasa percaya bahwa sistem
informasi mudah digunakan maka dia akan menggunakannya.
Sebaliknya jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi tidak
mudah digunakan maka dia tidak akan menggunakannya.
Jogiyanto (2009) dalam Wibowo dkk,2015 menyatakan persepsi
kemudahan penggunaan didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang
percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha.
Dari definisinya maka dapat diketahui bahwa persepsi kemudahan
merupakan suatu kepercayaan tentang proses pengambilan keputusan.
Jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi mudah
digunakan maka dia akan menggunakannya.
13
mendefinisikan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of
use) merupakan Suatu tingkatan kepercayaan seseorang bahwa
komputer dapat dengan mudah dipahami
Sun dan Zhang (2011) dalam Wibowo dkk, 2015 mengidetifikasi
dimensi dari persepsi kemudahan yaitu, ease to learn (mudah untuk
dipelajari), ease to use (mudah digunakan), clear and understandable
(jelas dan mudah dimengerti), dan become skillful (menjadi terampil).
Menurut Jogiyanto (2007) dalam Dewi N M dkk 2015, Persepsi
kemudahan penggunaan atau Perceived ease of use didefinsikan sebagai
sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi
akan bebas dari usaha. Jika seseorang merasa percaya bahwa suatu
sistem mudah digunakan maka ini juga merupakan suatu kepercayaan
tentang proses pengambilan keputusan.
kemudahan atau Perceived Ease to Use merupakan Aspek penting
dalam penggunaan teknologi seperti symbol dan petunjuk yang jelas,
langkah proses dalam pembayaran yang sederhana dan tidak banyak.
Menurut Jogiyanto (2007:115) dalam dalam Pratama A B dan I
Dewa Gede Dharma Suputra, 2019, pengertian Perceived Ease of Use
atau persepsi kemudahan penggunaan didefinisikan sebagai sejauh
mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu sistem teknologi
tertentu akan bebas dari suatu usaha.
14
sebagai “Sebuah proses yangdilalui seorang individu untuk memilih,
mengorganisasikan, menginterpretasi stimuli kedalam sebuah gambaran
tentang dunia yang memiliki arti atau makna yang bersifat koheren”.
Berdasarkan pengertian dari beberapa pakar diatas maka penulis
dapat menyimpulkan bahwa persepsi kemudahan yaitu sejauh mana
seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari
usaha.
Jogiyanto, (2012 : 111) dalam Pramudena,2018 yaitu:
1. Easy of Learn yaitu mudah dipelajari.
2. Controllable yaitu mudah dikontrol atau dikendalikan.
3. Flexible yaitu dapat berubah-berubah mengikuti perkembangan
zaman.
4. Easy to Become Skillful yaitu mudah dipergunakan dan menjadi
terampil.
sejauh mana seseorang percaya bahawa menggunakan suatu teknologi
akan meningkatkan kinerja pekerjaanya (Jogiyanto, 2007:114 dalam
Dewi,2016).
15
Kemanfaatan atau Perceived Usefulness didefinisikan sebagai Suatu
tingkatan dimana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem
tersebut dapat meningkatkan kinerjanya. Seorang pengguna hanya akan
menerima inovasi jika inovasi tersebut menyediakan keuntungan yang
dirasa unik jika dibandingkan dengan solusi-solusi yang telah ada.
Rahmatsyah (2011) dalam Wibowo dkk, 2015 mengartikan
persepsi kemanfaatan sebagai probabilitas subyektif dari pengguna
potensial yang menggunakan suatu aplikasi tertentu untuk
mempermudah kinerja atas pekerjaannya. Kinerja yang dipermudah ini
dapat menghasilkan keuntungan yang lebih baik dari segi fisik maupun
non fisik, seperti hasil yang diperoleh akan lebih cepat dan dengan hasil
yang lebih memuaskan dibandingkan dengan tidak menggunakan
produk dengan teknologi baru tersebut.
Menurut Cahyo (2014) dalam Fadli 2016, persepsi manfaat
(Perceived Usefulness) merupakan capable of being used
advantageously atau dapat digunakan untuk tujuan yang
menguntungkan. Jadi, persepsi manfaat adalah suatu tingkatan dimana
seseorang mempercayai bahwa penggunaan sebuah sistem akan mampu
meningkatkan kinerja, menambah tingkat produktivitas dan efektivitas.
Menurut Yulihasir et al., (2011:63) dalam Pramudena, 2018,
Persepsi manfaat Dapat memberikan pengaruh positif terhadap sikap
individu dalam menggunakan teknologi.
Menurut Jogiyanto (2007:114) dalam Pratama A B dan I Dewa
Gede Dharma Suputra, 2019 yang dimaksud dengan manfaat yang
dirasakan atau Perceived Usefulness adalah sejauh mana seseorang
percaya bahwa menggunakan suatu teknologi tertentu akan
meningkatkan kinerja pekerjaannya. Sedangkan Dalcher dan Shine
(2003) mendefinisikan persepsi manfaat sebagai konstruk kepercayaan
seseorang bahwa penggunaan sebuah teknologi tertentu akan mampu
meningkatkan kinerja mereka.
dapat menyimpulkan bahwa persepsi kemanfaatan (perceived
usefulness) yaitu suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa
menggunakan sistem tersebut dapat meningkatkan kinerjanya dalam
bekerja.
Davis dalam Jogiyanto (2012 :117) dalam Framudena,2018, Indikator
Persepsi Kemanfaatan (Perceived Usefulness), yaitu:
1. Work More Quickly yaitu memudahkan pekerjaan dan aktifitas.
2. Increase Productivity yaitu meningkatkan produktivitas atau lebih
produktif.
4. Useful yaitu sangat berguna atau bermanfaat.
17
memberikan informasi terkait dengan metode penelitian,hasil,pembahasan
yang digunakan sebagai dasar perbandingan dengan penelitian yang
dilakukan, penelitian terdahulu dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Moslehpor M et al dalam artikel e-Purchase Intentation of Taiwanese
Consumers : Sustainable Mediation of Perceived Usefulness and
Percaived Ease of Use, 2018 menghasilkan kesimpulan bahwa faktor
kemudahan penggunaan dan manfaat dalam penggunaan teknologi baru
yang akan meningkatkan persepsi konsumen untuk melakukan pembelian
secara terus menerus.
Kemudahan dan Manfaat Terhadap Keputusan Pembelian Secara Online
terbit dijuarnal kajian bisnis Vol. 23 No. 2, 2015, 112-120 mengahasilkan
kesimpulan bahwa hasil penelitian menunjukan bahwa variabel persepsi
risiko, persepsi kemudahan dan persepsi manfaat terbukti berpengaruh
secara signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian secara online.
3. Giga Bawa Laksana dkk dalam artikel Pengaruh Persepsi Kemanfaatan,
Persepsi Kemudahan Penggunaan, Persepsi Resiko dan Persepsi Kesesuain
terhadap Minat Menggunakan Mobile Banking terbil pada jurnal
Adiminstrasi Bisnis Vol. 26 No. 2 September 2015. Menghasilkan
kesimpulan bahwa Persepsi Kemanfaatan, Persepsi Kemudahan
18
pengaruh yang signifikan terhadap minat menggunakan Mobile Banking.
4. Ni Made Ari Puspita Dewi dkk dalam artikel Peran Persepsi Kemudahan
Penggunaan, Persepsi Manfaat dan Persepsi Resiko Terhadap Niat
Menggunakan Mobile Commnerce di Kota denpasar terbit dalam E-jurnal
Manejemen Unud Vol. 5 No. 4, ISSN : 2302-8912 menghasilkan
kesimpulan persepsi kemudahan pengguna, persepsi manfaat dan persepsi
resiko berpengaruh secara signifikan terhadap niat menggunakan Mobile
Commerce.
5. Sri Marti Pramudena & Nanda Setiawan dalam artikel Pengaruh Persepsi
Kemudahan dan Persepsi Kemanfaatan terhadap Minat Konsumen
Menggunakan Kartu Mandri E-Money terbit dijurnal ilmiah Binaniaga
Vol. 14, No. 01, Juni 2018, ISSN : 0216-4094 menghasilkan kesimpulan
bahwa dengan uji hipotesis pertama yang diajukan terbukti kebenarannya.
terdapat pengaruh positif persepsi kemudahan terhadap minat konsumen
menggunakan kartu mandiri e-money. Uji hipotesis kedua juga terbukti
kebenarannya. bahwa terdapat pengaruh persepsi kemanfaatan terhadap
minat konsumen. menggunakan kartu mandiri e-money, dari kedua
variabel tersebut ternyata persepsi kemudahan menpunyai pengaru lebih
besar di bandingkan dengan persepesi kemanfaatan.
6. Andhika Bayu Pratama dan I Dewa Gede Dharma Suputra dalam artikel
Pengaruh Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahan Penggunaan, dan
Tingkat Kepercayaan pada Minat Menggunakan uang Elektronik terbit
19
minat menggunakan uang elektronik. Hal ini berarti bahwa semakin besar
persepsi manfaat akan meningkatkan minat menggunakan uang elektronik.
Persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh positif terhadap minat
menggunakan uang elektronik. Hal ini berarti bahwa semakin besar
persepsi kemudahan penggunaan akan meningkatkanminat menggunakan
uang elektronik. kepercayaan berpengaruh positif terhadap minat
menggunakan uang elektronik hal ini berarti bahwa semakin besar
kepercayaan akan meningkatkan persepsi penggunaan uang elektronik.
2.3 Kerangka Pemikiran
penelitian sebagai berikut:
Persepsi Kemudahan
kemudahan dan persepsi kemanfaatan terhadap minat konsumen
menggunakan layanan Go-pay ditetapkan sebagai berikut :
Hipotesis pertama: dinyatakan bahwa kemudahan akan memberikan
pengaruh signifikan terhadap minat konsumen penggunaan layanan Go-pay,
dimana dalam hipotesis ini didukung oleh :
1. Setyo Ferry Wibowo dkk dalam artikel Pengaruh Persepsi Manfaat,
Persepsi kemudahan, Fitur Layanan, dan Kepercayaan terhadap minat
menggunakan E-Money terbit dijurnal Riset Manajemen Saint Indonesia
Vol. 6, No. 1, 2015 menghasilkan kesimpulan bahwa hasil penelitian
menunjukan persepsi manfaat, persepsi kemudahan, fitur layanan dan
kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
menggunakan produk E-money.
Kemudahan dan Manfaat Terhadap Keputusan Pembelian Secara Online
terbit dijuarnal kajian bisnis Vol. 23 No. 2, 2015, 112-120 mengahasilkan
kesimpulan bahwa hasil penelitian menunjukan bahwa variabel persepsi
risiko, persepsi kemudahan dan persepsi manfaat terbukti berpengaruh
secara signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian secara online.
Hipotesis dua: dinyatakan bahwa Kemanfaatan yang ada dalam layanan Go-
pay akan memberikan pengaruh secara signifikan terhadap minat konsumen
dalam penggunaan layanan Go-pay, dimana hipotesis ini didukung oleh :
21
1. Giga Bawa Laksana dkk dalam artikel Pengaruh Persepsi Kemanfaatan,
Persepsi Kemudahan Penggunaan, Persepsi Resiko dan Persepsi
Kesesuain terhadap Minat Menggunakan Mobile Banking terbil pada
jurnal Adiminstrasi Bisnis Vol. 26 No. 2 September 2015. Menghasilkan
kesimpulan bahwa Persepsi Kemanfaatan, Persepsi Kemudahan
Penggunaan, Persepsi Resiko dan Persepsi Kesesuain mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap minat menggunakan Mobile Banking.
2. Sri Marti Pramudena & Nanda Setiawan dalam artikel Pengaruh Persepsi
Kemudahan dan Persepsi Kemanfaatan terhadap Minat Konsumen
Menggunakan Kartu Mandri E-Money terbit dijurnal ilmiah Binaniaga
Vol. 14, No. 01, Juni 2018, ISSN : 0216-4094 menghasilkan kesimpulan
bahwa dengan uji hipotesis pertama yang diajukan terbukti kebenarannya.
terdapat pengaruh positif persepsi kemudahan terhadap minat konsumen
menggunakan kartu mandiri e-money. Uji hipotesis kedua juga terbukti
kebenarannya. bahwa terdapat pengaruh persepsi kemanfaatan terhadap
minat konsumen. menggunakan kartu mandiri e-money, dari kedua
variabel tersebut ternyata persepsi kemudahan menpunyai pengaru lebih
besar di bandingkan dengan persepesi kemanfaatan.
Hipotesis tiga : Dinyatakan bahwa persepsi kemudahan dan persepsi
kemanfaatan yang ada dalam layanan Go-pay akan memberikan pengaruh
secara siginifikan terhadap minat konsumen dalam menggunakan layanan go-
pay, dimana hipotesis ini didukung oleh :
22
1. Andhika Bayu Pratama dan I Dewa Gede Dharma Saputra dalam artikel
pengaruh persepsi manfaat, persepsi kemudahan pengguna, dan tingkat
kepercayaan pada minat konsumen menggunakan uang elektronik terbit
pada jurnal akuntasi Universitas Udayana Vol.27.2.Mei(2019):927-953.
Menghasilkan kesimpulan bahwa persepsi manfaat, persepsi kemudahan
pengguna, dan tingkat kepercayaan mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap minat konsumen menggunakan uang elektronik.
2. Ni Made Ari Puspita Dewi dan I Gde Kt. Warmika dalam artikel peran
persepsi kemudahan penggunaan, persepsi manfaat dan persepsi resiko
terhadap niat menggunakan mobile commerce di kota Denpasar terbit
pada jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 4, 2016:2606-2636.
Menghasilkan kesimpulan bahwa persepsi kemudahan
penggunaan,persepsi manfaat dan persepsi resiko mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap niat menggunakan mobile commerce di kota
Denpasar.
23
kuantitatif, hal tersebut berdasarkan pada judul yang diteliti, yakni
“PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN DAN PERSEPSI
KEMANFAATAN TERHADAP MINAT KONSUMEN MENGGUNAKAN
LAYANAN GO-PAY (Studi Kasus : Mahasiswa/I pengguna layanan Go-pay
di Universitas Pelita Bangsa.” Penulis ingin mengetahui apakah ada pengaruh
antara persepsi kemudahan dan persepsi kemanfaatan terhadap minat
konsumen.
Penelitian ini dilakukan di Universitas Pelita Bangsa Cikarang
angkatan 2015 konsentrasi pemasaran dan waktu penelitian dilaksanakan
pada bulan Maret sampai dengan Agustus 2019 dengan tabel sebagai berikut :
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian
Sumber: Penelitiantabel 3 1 Jadwal Kegiatan Penelitia
24
Gambar 3.1Desain Penelitian
H1= X1 Y : Sri Marti Pramudena dan Nanda Setiawan, jurnal
Ilmiah Binaniaga: volume 4, Nomor 1 2018.
(Jogiyanto,2012 dalam Pramudena, 2018)
H2 = X2 Y: Sri Marti Pramuden dan Nanda Setiawan, Jurnal
Ilmiah Binaniagan, Volume 4, Nomor 1 2018.
(Jogiyanto, 2012 dalam Pramudena, 2018)
H3 = X1, X2 Y : Sri Marti Paramudena dan Nanda Setiawan, Jurnal
Ilmiah Binaniaga, Volume 4, Nomor 1 2018.
(Ferdinan dalam Pramudena, 2018)
Adapun definisi Operasional variabel dalam penelitian ini akan
dijelaskan pada tabel berikut :
Uraian
VAriabel
sistem mudah dipelajari dan
dikendalikan
mengikuti perkembangan
bermanfaat
Minat
Konsumen
3.4 Populasi dan Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa prodi manajemen
Universitas Pelita Bangsa angkatan 2015 konsentrasi pemasaran dengan
metode nonprobability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel. Metode nonprobability sampling yang
digunakan adalah teknik purposive sampling, dimana pengambil sampel
dengan cara penetapan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian.
Jumlah sampel yang diambil adalah 100 responden.
Jumlah sampel ditentukan menggunakan formula lemeshow dengan
rumus sebagai berikut:
q = 1-p
(0,1)
sebagai berikut :
kuesioner yang berisi tentang pernyataan mengenai persepsi kemudahan,
persepsi kemanfaatan dan minat kosnumen yang diberikan kepada
responden untuk dijawabnya menggunakan skala penilaian responden 1-
10, dimana skala 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan skala 10 (sangat
setuju).
29
teori yang relevan, dan literatur lainnya yang ada kaitannya dengan
penelitian ini.
yang ditunjukan untuk menjawab pertanyaan pertanyaan penelitian dalam
rangka mengungkap fenomena sosial tertentu. Menganalisi data sesuai
dengan model yang dikembangkan dalam penelitian ini maka alat analisis
data yang digunakan adalah program SPSS. Penelitian ini menggunakan
beberapa langkah/metode dalam melakukan analisis data antara lain :
Langkah 1 : Uji Analisis Data
Langkah pertama dalam melakukan analisis pada penelitian ini adalah
dengan mengukur suatu kuesoner agar dapat dikatakan valid atau reliable
menggunakan uji antara lain :
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan dikur oleh kuisioner tersebut.
Suatu instrumen harus mempunyai tingkat validitas tinggi jika ingin
dianggap sebagai sebuah instrumen yang valid. Pengujian validitas ini di
ukur dengan mengkorelasikan skor yang diperoleh pada masing-masing
item pernyataan dengan skor total dari penjumlahan semua skor
pernyataan (Sugiyono,2010).
dipercaya atau tidak. Kuisioner dikatakan reabel apabila jawaban
seseorang terhadap pernyataan konsisten dari waktu ke waktu. Reabilitas
instrument merupakan syarat untuk pengujian validitas instrumen. Oleh
karena itu walaupun instrument yang valid umumnya reabel, tetapi
pengujian reabilitas instrument perlu dilakukan (Bintarti,2015:133).
Langkah 2 : Uji Asumsi Klasik
Langkah kedua dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik yang meliputi :
1. Uji Normalitas
normalitas dapat dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan
Kolmogrov-Smirnov. Data dapat dikatakan berdistribusi normal apabila
Asimp.sig (2-tailed)>level of significant (α = 0,05) dan tidak berdistribusi
normal apabila Asimp.sig (2-tailed)<level of significant (α = 0,05) (Dewi,
2016).
ditumukan adanya korelasi (hubungan kuat) antara variabel bebas atau
variabel independent. Dasar pengambilan keputusan pada uji
multikolineritas adalah dengan melihat nilai tolerance dan VIF. Untuk
31
Y1=a+bX
melihat nilai tolerance adalah apabila nilai tolerance lebih besar dari 0.10
maka tidak terjadi multikolonieritas sedangkan apabila nilai tolerance lebih
kecil dari 0.10 maka terjadi mutikolineritas. Untuk melihat nilai VIF
adalah jika nilai VIF lebih dari 10 maka data yang diuji memiliki
mutikolinieritas sedangkan jika nilai VIF dibawah 10, maka data yang
diuji tidak memiliki kolinieritas (Dewi,2016).
3. Uji Heteroskedastisitas
model regresi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Bilamana hasil signifikan lebih dari 0.05 maka
tidak mengalami gejala heteroskedastisitas (Dewi, 2016).
Langkah 3 : Analisis Regresi dan Regeresi Berganda
1. Uji Regresi Linier Sederhana
Analisis ini digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara
variabel persepsi kemudahan dan persepsi kemanfaatan terhadap minat
konsumen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari
variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan
atau penurunan (Bintarti,2015:177).
32
Keterangan :
X = Variabel independen
2. Uji Regresi Linier Berganda
Digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel
bebas terhadap variabel terikat. Analisis regresi linier berganda bertujuan
untuk mengetahui pengaruh kemudahan dan manfaat terhadap minat
konsumen. Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah :
Keterangan :
33
besar kemampuan suatu model dalam menjelaskan variasi yang terjadi di
dalam variabel dependen yang ditunjukan dengan R Square dalam Model
Summary yang dihasilkan oleh program SPSS, di mana nilai koefisien
determinasi ini adalah antara 0 dan 1.
3.7 Uji Parsial (Uji T)
Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu
persepsi kemudahan (X1) dan persepsi kemanfaatan (X2) secara parsial
terhadap variabel terikat yaitu minat konsumen (Y) nyata atau tidak.
Pengajuan ini dilakukan melalui pengamatan nilai signifikasi t pada
tingkat α yang digunakan (penelitian ini menggunakan tingkat α sebesar 5%).
Analisi didasarkan perbandingan antara nilai signifikan t dengan nilai
signifikan 0,05, (Kurniasari,2018) dimana syarat-syarat sebagai berikut :
1. Jika signifikan t < 0.05 maka hipotesis teruji yang berarti variabel
independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap dependen.
2. Jika signifikan t > 0.05 maka hipotesis tidak teruji yaitu variabel
independen tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel
dependen.
34
Uji F bertujuan untuk menguji pengaruh antara semua faktor yang
meliputi persepsi kemudahan (X1) dan persepsi kemanfaatan (X2) terhadap
minat konsumen (Y) penggunaan layanan Go-pay secara simultan atau
bersama-sama. (Kurniasari,2018).
Pengujian ini dilakukan melalui pengamatan nilai signifikan F pada
tingkat α yang digunakan (penelitin ini menggunakan tingkat α sebesar 5%).
Analisis didasarkan pada perbandingan antara nilai signifikasi F dengan nilai
signifikasi 0.05 dimana syarat- syarat sebagai berikut :
1. Jika signifikasi F < 0.05 maka hipotesis teruji yang berarti variabel
independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen.
2. Jika signifikasi F < 0.05 maka hipotesis tidak teruji yaitu variabel
independen secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap
variabel dipenden.
diketahui pernah bekerja di sebuah perusahaan Mckinsey & Company
sebuah konsultan ternama di Jakarta dan menghabiskan masa selama
tiga tahun bekerja disana. Diketahui bahwa Nadiem Makarim pernah
bekerja sebagai Co-Founder dan Managing Editor di Zalora Indonesia
kemudian menjadi Chief Innovation officer kartuku. berbekal banyak
pengalaman selama bekerja, Nadiem Makarim kemudian
memberanikan diri untuk berhenti dari pekerjaannya dan mendirikan
perusahaan Go-Jek pada tahun 2011.
Gambar 4. 1 Logo Perusahaan Go-jek
Gambar 4 1 Logo Perusahaan GojekLogo Perusahaan Go-jek
Ide Go-Jek muncul saat CEO Go-Jek, Nadiem Makarim,
bercengkrama dengan tukang ojek langganannya. Ternyata lebih dari
36
mengeluh susah cari pelanggan. apalagi di Jakarta kemacetan makin
memburuk. Jika ada layanan transport dan delivery yang cepat dan
praktis, pasti akan sangat membantu warga Jakarta.
Kegiatan GO-JEK bertumpu pada tiga nilai pokok: kecepatan,
inovasi, dan dampak sosial. Para driver GO-JEK mengatakan bahwa
pendapatan mereka meningkat semenjak bergabung sebagai mitra,
mereka juga mendapatkan santunan kesehatan dan kecelakaan, serta
mendapat akses ke lebih banyak pelanggan melalui aplikasi kami.
GO-JEK telah resmi beroperasi di 25 kota besar di Indonesia,
termasuk Medan, Batam, Palembang, Pekanbaru, Jambi, Padang,
Bandar Lampung, Jabodetabek, Bandung, Sukabumi, Yogyakarta,
Semarang, Solo, Surabaya, Gresik, Malang, Sidoarjo, Balikpapan,
Samarinda, Pontianak, Banjarmasin, Manado, Makassar, Denpasar, dan
Mataram.
Go-Jek dapat dipesan melalui Go-Jek App yang bisa diunduh
melalui Play Store maupun App store. Dalam 1 bulan pertama aplikasi
ini sudah berhasil mencapai 150 ribu download, dengan rating 4,4 dari
5 bintang. Untuk pembayarannya pun memiliki 2 cara yaitu cash atau
menggunakan Go-Jek Credit (Go-Pay). Go-Jek Credit adalah metode
pembayaran GO-Jek yang dibuat cashless dan dapat digunakan untuk
membayar semua layanan.
Go-pay adalah uang elektronik yang diterbitkan oleh PT DAB
yang terdaftar dan dimonitor oleh Bank Indonesia, yang memiliki
fungsi yang sama dengan uang tunai yang dapat digunakan sebagai alat
pembayaran yang sah, yang nilainya sama dengan nilai tunai yang
didepositkan terlebih dahulu di dalam akun go-pay. akun go-pay adalah
akun yang diberikan kepada pengguna go-pay pada saat registrasi.
Akun ini dibuat berdasarkan informasi yang telah disediakan ketika
proses registrasi.
tersedia di aplikasi Go-jek. layanan go-pay bisa dipakai selama terdapat
saldo yang cukup di akun go-pay dan transaksi dilakukan dengan
pelaku usaha yang memiliki perjanjian kerja sama dengan PT Go-jek.
4.2 Profil Perusahaan Go-jek
Makarim pada tahun 2010. Go-Jek adalah perusahaan berjiwa sosial yang
memimpin revolusi industri transportasi Ojek. Go-Jek bermitra dengan para
pengendara Ojek berpengalaman di Jakarta, Bandung, Bali & Surabaya dan
menjadi solusi utama dalam pengiriman barang, pesan antar makanan,
berbelanja dan berpergian di tengah kemacetan. Tukang ojek yang bernaung
di GoJek juga sudah mencapai 7.500 driver di area Jabodetabek saja.
38
pekerjaan sehari-hari seperti pengiriman dokumen, belanja harian
dengan menggunakan layanan fasilitas kurir, serta turut
mensejahterakan kehidupan tukang ojek di Indonesia Kedepannya.
4.2.2 Misi Go-Jek
transportasi yang baik dengan menggunakan kemajuan teknologi.
2. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah
kepada pelanggan.
Indonesia.
lingkungan dan sosial.
dengan usaha ojek online.
4.3 Jenis-Jenis Layanan Go-jek
transportasi daring, akan tetapi juga telah dikembangkan untuk merambah
bidang Financial Technology melalui layanan GO-PAY. Adapun beberapa
fitur yang di suguhkan oleh PT Gojek antara lain :
39
utama yang diberikan GOJEK. Untuk layanan ini pihak GO-JEK
menyediakan masker dan penutup rambut secara gratis dan fasilitas helm
yang sesuai ketentuan keamanan dan kenyaman untuk digunakan oleh
penumpang. Harga ditampilkan secara transparan sesuai jarak kilometer
yang ditempuh.
2. Go-Car
Jasa angkutan yang diberikan oleh Go-jek dengan menggunakan
mobil yang bisa mengantar kemana pun. Harga akan di tampilkan secara
transparan sesuai jarak kilometer yang ditempuh.
3. Go-Bluebird
pemesanan taksi Blue Bird melalui platform aplikasi Go-Jek. Harga yang
ditetapkan sesuai dengan jarak kilometer yang ditempuh bukan
berdasarkan argo.
4. Go-Food
Jasa layanan pesan antar nomer 1 di Indonesia yang bekerjasama
dengan lebih dari 30.000 restoran di seluruh Indonesia. Dengan tarif antar
yang ditampilkan secara transparan pada aplikasi sesuai jarak tempat
pemesanan.
40
barang atau surat. Tarif layanan ini akan ditampilkan secara transparan
pada aplikasi sesuai dengan jarak pengiriman.
6. Go-Mart
Jasa layanan untuk membeli barang di toko yang di inginkan.
Pelanggan dapat memasukan alamat toko yang belum terdaftar dalam
aplikasi pada kolom alamat yang dituju. Tarif antar akan ditampilkan
secara transparan pada aplikasi sesuai jarak tempat pemesanan.
7. Go-Box
berukuran besar dengan menggunakan pickup bak, pickup box, engkel bak,
atau engkel box. Pada layanan ini pengguna dapat request untuk tambahan
pengangkut. Tarif yang dikenakan sesuai dengan armada yang digunakan
dan jarak sesuai kilometer.
Jasa layanan yang menawarkan berbagai macam jenis pijat di rumah
sendiri. Pengguna dapat memilih gender therapis/ jenis kelamin pemijat.
Tarif disesuaikan dengan jenis pijat yang di pilih dan durasi nya.
9. Go-Clean
Pengguna bisa menentukan waktu pengerjaan dan bisa memilih untuk jenis
41
waktu pengerjaannya.
10. Go-Glam
dengan jenis perawatan yang di pilih dan durasi nya.
11. Go-Tix
Layanan informasi acara dengan akses pembelian dan pengantaran
tiket langsung ke pengguna. Pengguna dapat memilih kota dan film yang
akan dipilih. Tarif dikenakan sesuai dengan jarak tempat pembelian tiket.
12. Go-Med
kebutuhan medis lainnya dari apotek berlisensi. Biaya yang dikenakan
adalah biaya untuk jasa pembelian dan antar sesuai dengan jarak pengguna
dan apotek.
13. Go-Auto
Layanan auto care, auto service dan service lainnya untuk memenuhi
kebutuhan otomotif pengguna. Biaya yang dikenakan sesuai dengan
service yang di pilih.
menggunakan Go-pay.
Gambar 4.2
Gambar 4 2 Stukrganisasi Gojek Indonesiao-jek Indonesia
Go-jek Director
responden berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan dan penghasilan per
bulan. Hal tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran yang cukup jelas
mengenai kondisi dari responden dan kaitannya dengan masalah dan tujuan
penelitian tersebut.
tabel 5.1 berikut ini :
Jenis kelamin Jumlah Presentase
Laki- Laki 37 37%
Berdasarkan karakteristik jenis kelamin responden pada tabel 5.1
tersebut, terlihat bahwa responden laki-laki sebanyak 37 orang dengan
presentase sebesar 37% dan responden perempuan yaitu sebanyak 63
orang dengan presentasi sebesar 63%. Sebagian besar responden yang ada
44
tersebut dikarenakan perempuan lebih sering melakukan transaksi
pembelian berupa barang seperti membeli makanan di gray yang
menyediakan system pembayaran melalui layanan go-pay atau pun jasa
seperti pembayaran kepada driver go-jek yang tidak perlu lagi
menggunakan uang tunai sehingga layanan go-pay sangat membantu
dalam proses transaksi dan sangat berguna untuk menyimpan uang secara
digital.
pada tabel 5.2 berikut ini :
Tabel 5.2 Tabel 5 2 Responden Berdasarkan Umur
Umur Jumlah Presentase
Berdasarkan karakteristik umur responden pada tabel 5.2 tersebut,
menunjukkan bahwa responden yang berumur antara 20 – 25 tahun
sebanyak 36 orang dengan presenatase sebesar 36%, responden yang
berumur antara 25 – 30 tahun sebanyak 63 orang dengan presentase
sebesar 63%, dan responden yang berumur antara 30 – 35 tahun sebanyak
45
responden sebagian besar responden berumur antara 25 – 30 tahun yaitu
sebesar 63%. Hal tersebut dikarenakan lokasi yang menjadi studi kasus
adalah Universitas Pelita Bangsa, sehingga sebagian besar umur
mahasiswa yang menempu pendidikan di Universitas Pelita bangsa relatif
muda.
Tabel 5.3 Tabel 5 3 Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah Presentase
PNS 0 0%
Berdasarkan karakteristik pekerjaan responden pada tabel 5.3 di atas
tersebut menunjukkan bahwa responden dengan pekerjaan sebagai
Pegawai Negeri Sipil (PNS) tidak ada dengan presentase sebesar 0%,
pegawai swasta sebayak 81 orang dengan presentase sebesar 81%,
wiraswasta sebanyak 4 orang dengan presentase sebesar 4%, dan
mahasiswa sebanyak 15 orang dengan presentase sebesar 15%.
46
adalah pegawai swasta yaitu sebesar 81%. Hal tersebut dikarenakan lokasi
yang menjadi studi kasus adalah Universitas Pelita Bangsa yang
mahasiswa nya sebagian besar adalah karyawan di sebuah perusahaan
yang berada di daerah Cikarang Bekasi sehingga membuat karakteristik
responden pekerjaan di ungguli oleh pegawai swasta.
4. Berdasarkan Pendidikan
kategori, yakni dari Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat dan
Sarjana. Jumlah responden dapat ditunjukkan pada tabel 5.4 berikut ini:
Tabel 5.4 Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Jumlah Presentase
SMA/SMK 94 94%
Sarjana 6 6%
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa responden pendidikan
Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat sebanyak 94 orang
sehingga mendapatkan presentasi sebanyak 94% dan untuk pendidikan
sarjana sebanyak 6 orang sehingga memperoleh presntasi sebanyak 6%.
Berdasarkan karakteristik responden di bagian pendidikan sebagian besar
responden yaitu Sekolah Menengah Atas dengan memperoleh presntase
94%. Hal tersebut dikarenakan lokasi yang menjadi studi kasus adalah
47
pendidikan menuju sarjana sehingga pada hasil responden yang dihasilkan
lebih dominan pendidikan Sekolah Menengah Atas dibandingkan Sarjana.
5. Berdasarkan Penghasilan Perbulan
Tabel 5.5 Responden Berdasarkan Penghasilan
Penghasilan Per bulan Jumlah Presentase
< Rp. 2.000.000 5 5%
>Rp. 4.000.000 80 80%
Berdasarkan karakteristik penghasilan responden pada tabel 5.4
tersebut menunjukkan bahwa, karakteristik responden dengan penghasilan
per bulan antara kurang dari Rp. 2.000.000 sebanyak 5 orang dengan
presentase 5 %, responden dengan penghasilan per bulan antara Rp
2.000.000 – Rp 4.000.000 sebanyak 15 orang dengan presentase 15 %, dan
responden dengan penghasilan per bulan lebih dari Rp 4.000.000 sebanyak
80 responden dengan presentase 80 %. Sebagian besar responden
berpenghasilan lebih dari Rp. 4.000.000 yaitu sebesar 80%. Karena lokasi
yang menjadi studi kasus berada di Universitas Pelita bangsa dan sebagian
besar mahasiswa yang menempu pendidikan di Universitas Pelita Bangsa
48
adalah pekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan yang berada di
Cikarang Bekasi. Untuk Upah Minimum Provinsi (UMR) diwilayah
Cikarang-Bekasi sekitar Rp. 4.000.000, sehingga respoden sebagian besar
adalah Pegawai swasta yang berpenghasilan perbulan sebesar > Rp.
4.000.000.
Hasil penelitian yang akan dibahas di bawah ini dilakukan dengan
menggunakan program SPSS versi 22.0, yang dapat dijelaskan sebagai
berikut :
rtabel dari korelasi Product Moment (Person). Dalam uji validitas ini,
suatu pernyataan dikatakan valid apabila rhitung lebih besar dari rtabel.
Cara untuk menentukan rtabel dilakukan dengan table r product moment
yaitu menentukan alpha =0.05 kemudian sampel 100 orang, dengan
rumus df (degree of freedom)=n-2, berarti df =100-2 =98. Dengan
demikian rtabel 98 dengan α = 5% adalah 0.196. maka hasil uji validitas
dapat disajikan sebagai berikut
Dari hasil pengujian diatas menunjukan nilai rhitung > rtabel pada
semua butir pernyataan. Maka intrumen penelitian pada variable X1
dinyatakan valid.
Dari hasil pengujian diatas menunjukan nilai rhitung > rtabel pada
semua butir pernyataan. Maka intrumen penelitian pada variable X2
dinyatakan valid.
Dari hasil pengujian diatas menunjukan nilai rhitung > rtabel pada
semua butir pernyataan. Maka intrumen penelitian pada variable Y
dinyatakan valid.
suatu pengukuran dapat dipercaya. Pernyataan ysng telah dinyatakan
valid dalam uji validitas maka akan ditentukan reabilitasnya
(Ghozali,2012 dalam Ayuningtyas). Suatu variable dikatakan realibel
apabila :
Tabel 5.9 Hasil Statis Reliabel Variabel Kemudahan
Sumber: Data penelitian yang diolah, 2019
Uji reliabilitas dilakukan dengan metode Cronbach’s Alpha dari
data item yang telah valid. Reliabilitas terpenuhi manakala nilai
Cronbach’s Alpha > 0,6. Uji reliabilitas variabel Persepsi Kemudahan
dilakukan terhadap 7 item pernyataan yang telah valid. Karena hasil uji
mendapatkan nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari nilai kritis (0.876
> 0.6) maka variable Persepsi Kemudahan yang diukur menggunakan 7
item pernyataan telah reliabel.
Sumber: Data penelitian yang diolah, 2019
Uji reliabilitas dilakukan dengan metode Cronbach’s Alpha dari
data item yang telah valid. Reliabilitas terpenuhi manakala nilai
Cronbach’s Alpha > 0,6. Uji reliabilitas variabel Persepsi Kemudahan
dilakukan terhadap 6 item pernyataan yang telah valid. Karena hasil uji
mendapatkan nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari nilai kritis (0.768
> 0.6) maka variable Persepsi Kemudahan yang diukur menggunakan 6
item pernyataan telah reliabel.
Sumber: Data penelitian yang diolah, 2019
Uji reliabilitas dilakukan dengan metode Cronbach’s Alpha dari
data item yang telah valid. Reliabilitas terpenuhi manakala nilai
Cronbach’s Alpha > 0,6. Uji reliabilitas variabel Persepsi Kemudahan
54
dilakukan terhadap 7 item pernyataan yang telah valid. Karena hasil uji
mendapatkan nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari nilai kritis (0.719
> 0.6) maka variable Persepsi Kemudahan yang diukur menggunakan 7
item pernyataan telah reliabel.
5.2.3 Uji Asumsi Klasik
model regresi, variabel terkait dan variabel bebas memilik
distribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan dua
cara yang biasa digunakan untuk menguji normalitas pada
model regresi secara kuantitatif dengan menggunakan analisis
grafik (normal P-Plot) regresi dan one uji sampel Kolmogrov-
Smirnov. Untuk uji menggunakan analisi grafik (normal P-
Plot) dapat dilihat apabila titik titik meyebar disekiatar garis
dan mengikuti garis diagonal, maka nilai residual tersebut
normal.
55
Berdasarakan charts diatas, terlihat titik-titik pada grafik
P-Plot mengikuti dan mendekati garis diagonal, sehingga dapat
disimpulkan bahwa model regresi memenusi asumsi
normalitas.
memastikan nilai residual terdistribusi normal atau tidak, maka
dilakukan pengujian normalitas dengan metode one sample
kologrov-Smirnov. Suatu persamaan regersi dikatakan lolos
normalitas apabila nilai signifikan uji kolmorov-Smrinov lebih
besar dari 0,05.
56
Sumber: Data penelitian yang diolah, 2019
Berdasarkan hasil pengujian menggunakan metode one
sample Kolmogrov-Smirnov, terlihat nilai signifikasi 0,082 dan
> dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan nilai residual
terdistribusi normal.
model regresi ditumukan adanya korelasi (hubungan kuat)
antara variabel bebas atau variabel independent. Dasar
pengambilan keputusan pada uji multikolineritas adalah
dengan melihat nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation
57
tolerance > 0.10 maka tidak terjadi multikolonieritas
sedangkan apabila nilai tolerance < 0.10 maka terjadi
mutikolineritas.
berikut :
Berdasarkan hasil pengujuin pada tabel 5.13, dapat
dilihat tabel tersebut diperoleh masing-masing variabel
independen memiliki nilai Tolerance = 0.374 dan VIF 2,675.
Karena nilai Tolerance leih besar daripada persyaratan minimal
(0,374 > 0.10) dan nilai VIF lebih rendah dari persyaratan
maksimal (2,675 < 10) maka dapat disimpulkan bahwa analisis
regresi linier ganda tidak memiliki masalah multikolinieritas
(model yang dikembangkan sudah tepat).
58
dalam model regresi ketidaksamaan varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Bilamana hasil
signifikan lebih dari 0.05 maka tidak mengalami gejala
heteroskedastisitas.
di tabel dibawah ini :
5.14, dapat dilihat bahawa nilai signifikasi pada masing masing
variabel > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi hubungan heterokedastisitas pada variabel bebas.
Selain dengan menggunakan uji heterokedastistas glejser
untuk memastikan apakah tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas menggunakan uji heterokedastistas
59
heterokedastisitas.
Sumber: Data penelitian yang diolah, 2019
Berdasarkan hasil pengujian pada gambar 5.2 diatas,
dapat dilihat bahwa titik menyabar di atas dan dibawah atau
disekitar angka nol. Titik titik tidak hanya berkumpul diatas
saja(menyebar). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ciri ciri di
dalam gambar tersebut tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
5.2.4 Koefisien Determinasi
pengeruh variabel variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Nilai
60
berikut ini :
Model Summary
Std. Error of the
Kemudahan dan Persepsi Kemanfaatan terhadap Minat Konsumen
ditunjukkan oleh nilai koefisien determinasi ganda R Square = 0.263
dengan nilai sig F = 0.000. Hipotesis statistik yang diajukan adalah
sebagai berikut:
sebesar 0.000. Karena ≠ 0 dan probabilitas F hitung lebih kecil
daripada taraf uji penelitian (Sig F < atau 0.000 < 0.05), maka Ho
ditolak dan Ha diterima yang berarti model persamaan regresi ganda
pengaruh Persepsi Kemudahan (X1) dan Persepsi Kemanfaatan (X2)
terhadap Minat Konsumen (Y) adalah layak. Signifikansi hasil
pengujian menunjukkan bahwa model penelitian ini diterima dan layak
untuk menunjukkan pengaruh Persepsi Kemudahan dan Persepsi
61
karena adanya masukan faktor Persepsi Kemudahan (X1) dan Persepsi
Kemanfaatan (X2).
Analisis regresi linier ganda menghasilkan tabel koefisien yang
menunjukkan pengaruh Persepsi Kemudahan dan Persepsi
Kemanfaatan terhadap Minat Konsumen yaitu sebagai berikut:
Tabel 5.16 Hasil Pengujian Regersi Linier Berganda
Dari tabel di atas dapat disusun model persamaan regresi linier
ganda berdasar kolom B. Model persamaan regresi linier ganda hasil
penelitian adalah sebagai berikut:
= 15.581 + 0.417X1 + (-0.012)X2
diartikan sebagai berikut:
1. Nilai konstanta sebesar a = 15.581, artinya bahwa jika X1dan X2
tidak ada maka Y akan bernilai negatif.
62
2. Nilai koefisien regresi X1 sebesar b1 = 0.417 menunjukkan bahwa
X1 berpengaruh terhadap Y dengan arah positif.
3. Nilai koefisien regresi X2 sebesar b2 = -0.012 menunjukkan bahwa
X2 berpengaruh terhadap Y dengan arah positif.
5.2.6 Uji Hipotesis
masing variabel bebas yang terdiri dari persepsi kemudahan
(X1) dan persepsi kemanfaatan (X2) secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu minat
konsumen (Y) pada layanan go-pay. Hasil uji thitung dengan
menggunakan SPSS Dengan membandingkan nilai t hitung
dengan t tabel :
1. Jika t hitung > t maka terdapat pengaruh pada variabel X1
terhadap variabel Y
2. Jika t hitung < t tabel maka tidak terdapat pengaruh pada
variabel X1 terhadap variabel Y
63
Pengujian hipotesis dilakukan sebanyak dua kali sesuai
dengan hipotesis yang diajukan, yaitu sebagai berikut:
1. Pengujian Hipotesis 1: Pengaruh Persepsi Kemudahan
Terhadap Minat Konsumen manggunakan layanan go-pay.
Nilai t hitung untuk variabel Persepsi kemudahan X1 adalah
3,807 atau lebih besar dari t tabel 1,984 dan nilai
signifikansinya 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh pada variabel X1 terhadap
variabel Y.
Terhadap Minat Konsumen manggunakan layanan go-pay.
Nilai t hitung pada variabel persepsi kemanfaatan (X2)
adalah -0.088 atau lebih kecil dari t tabel 1,984 dan nilai
signifikansinya adalah 0,930 atau > 0,05, maka dapat
64
X2 terhadap variabel Y.
5.2.6.2 Uji f (simultan)
variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian
ini dilakukan pada tingkat keyakinan 95 % dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Jika tingkat signifikasi lebih besar 0,05 maka variabel X1
dan X2 secara simultan tidak berpengaruh terhadap
variabel Y.
b. Jika tingkat signifikasi lebih kecil 0,05 maka variabel X1
dan X2 secara simultan berpengaruh terhadap variabel Y.
Dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel:
c. Jika F hitung >F tabel maka variabel X1 dan X2 secara
simultan berpengaruh terhadap variabel Y.
d. Jika F hitung < F tabel maka variabel X1 dan X2 secara
simultan tidak berpengaruh terhadap variabel Y.
65
3. Pengujian Hipotesis 3: Pengaruh Persepsi Kemudahan dan
Persepsi Kemanfaatan Terhadap Minat Konsumen
manggunakan layanan go-pay.
Berdasarkan tabel hasil uji f diatas meunjukkan nilai f hitung
sebesar 18,692 atau > nilai f tabel yaitu 3,09 dan nilai
signifikansi 0,00 atau < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel X1 dan X2 secara simultan berpengaruh
terhadap variabel Y.
menggunakan layanan Go-pay.
penggunaan terhadap minat konsumen menggunakan layanan go-pay
diperoleh hasil yaitu nilai Sig. thitung untuk kemudahan penggunaan
66
(X1) adalah 0,000 lebih kecil daripada 0,05 (<0,05) dan thitung sebesar
3.807 > tabel 1,984. Maka hipotesis diterima, artinya variabel persepsi
kemudahan (X1) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
variabel minat konsumen menggunakan layanan Go-pay (Y).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Pramudena (2018) yang menyatakan bahwa kemudahan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap minat konsumen menggunakan kartu
mandiri e-money . Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan
Dewi (2016) yang menyatakan bahwa Kemudahan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap niat menggunakan mobile commerce.
2. Pengaruh persepsi kemanfaatan terhadap minat konsumen
menggunakan layanan Go-pay.
yaitu nilai Sig. thitung untuk kemudahan penggunaan (X1) adalah 0,930
lebih besar dari pada 0,05 dan thitung sebesar -0,088 < tabel 1,984.
Maka hipotesis tidak diterima, artinya variabel persepsi kemudahan
(X1) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel
minat konsumen menggunakan layanan Go-pay (Y).
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang
dilakukan Pramudena (2018) yang menyatakan bahwa kemanfaatan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat konsumen
menggunakan kartu mandiri e-money . Hasil penelitian ini sejalan
67
Kemanfaatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat
menggunakan mobile commerce.
minat konsumen menggunakan layanan Go-pay.
Berdasarkan hasil uji f parsial (thitung) pengaruh persepsi
kemudahan dan persepsi kemanfaatan terhadap minat konsumen
menggunakan layanan go-pay diperoleh hasil yaitu nilai Sig. fhitung
sebesar 18.692 atau ftabel yaitu 3.09 dan nilai siginifikan 0,000 lebih
kecil daripada 0,05 (<0,05) Maka hipotesis diterima, artinya variabel
persepsi kemudahan (X1) dan variabel persepsi kemanfaatan secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel minat konsumen
menggunakan layanan Go-pay (Y).
sejalan dengan yang dilakukan Dewi (2016) yang menyatakan bahwa
Kemudahan dan kemanfaatan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap niat menggunakan mobile commerce.
68
=15.581+0.417X1 + (-0.012)X2 yang layak untuk menjelaskan pengaruh
persepsi kemudahan dan persepsi kemanfaatan terhadap minat konsumen
(Adjusted R Square =0.263) dimana persepsi kemudahan dan persepsi
kemanfaatan dalam model tersebut mampu menjelaskan 26.3% variasi minat
konsumen. Pengaruh masing-masing variabel adalah sebagai berikut:
1. Variabel Persepsi Kemudahan (X1) memiliki pengaruh terhadap minat
konsumen menggunakan layanan go-pay dengan arah positif sebesar b1 =
0.417, artinya makin tinggi Persepsi Kemudahan maka makin tinggi pula
minat konsumen menggunakan layanan go-pay di Universitas Pelita
Bangsa. Hal ini didukung oleh Uji t dengan nilai t hitung untuk variabel
Persepsi kemudahan X1 adalah 3,807 atau lebih besar dari t tabel 1,984
dan nilai signifikansinya 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh pada variabel Persepsi Kemudahan (X1) terhadap
variable Minat Konsumen mengunakan layanan Go-pay (Y) adalah
signifikan.
2. Variable kemanfaatan (X2) memiliki perngaruh yang sangat kecil terhadap
minat konsumen menggunakan layanan go-pay dengan arah positif sebesar
b2 = -0.012, artinya makin tinggi Persepsi Kemanfaatan maka makin
69
tinggi pula minat konsumen menggunakan layanan go-pay di Universitas
Pelita Bangsa Hal ini didukung oleh uji t nilai t hitung pada variabel
persepsi kemanfaatan (X2) adalah -0.088 atau lebih kecil dari t tabel 1,984
dan nilai signifikansinya adalah 0,930 atau > 0,05, yang menyatakan t
hitung (-0,088) < t table (1,984) berarti pengaruh persepsi kemanfaatan
(X2) terhadap minat konsumen menggunakan layanan go-pay (Y) adalah
tidak signifikan.
menggunakan layanan go-pay. Hal ini didukung oleh uji f dengan
berdasarkan tabel hasil uji f diatas meunjukkan nilai f hitung sebesar
18,692 atau > nilai f tabel yaitu 3,09 dan nilai signifikansi 0,00 atau <
0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Persepsi Kemudahan
dan Persepsi Kemanfaatan secara simultan berpengaruh terhadap variabel
Minat Konsumen Menggunakan Layanan Go-pay.
6.2 SARAN
Adapun saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagi perusahaan Go-jek yang merupakan perusahaan dari layanan go-pay
diharapkan tetap memperhatikan faktor-faktor penyebab yang
memungkinkan terjadinya penurunan minat konsumen menggunakan
layaanan gopay terutama dalam faktor kemudahan, karena hasil penelitian
70
ulang yang cukup signifikan.
dan mengembangkan factor-faktor dan aspek-aspek lain. Selain dari
penelitian ini seperti kemudahan dan kemanfaatan dan dibuat lebih rinci
penjabaran dari setiap aspek, agar dapat menemukan aspek yang
berpengaruh terhadap minat konsumen menggunakan layanan go-pay.
71
Bintarti S, 2015. Metode Penelitian Ekonomi Manajemen, Jakarta
Dewi N dan I Gde Kt. Warmika, 2016. Peran Persepsi Kemudahan Penggunaan, Persepsi Manfaat dan Persepsi Resiko Terhadap Niat Menggunakan Mobile Commerce di Kota Denpasar. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Bali, terbit dijurnal Manajmen Unud : Vol. 5, No. 4, 2016 : 2606-2636, ISSN :2302-8912.
Diksani I Komang Ari, Ni Kadek Sinarwati dan Nyoman Ari Surya Darmawan.
Pengaruh kayakinan diri atas computer, keinovativan personal, Persepsi Kegunaan, dan Persepsi Kemudahan Pengguna terhadap Penggunaan system Informasi Akuntansi (studi pada kantor Cabang Utama Bank Central Asia di Singaraja). Terbit dijurnal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganehsa Jurusan Akuntansi S1(Volume:2 No. Tahun 2014)
Fadli M dan Rudy Fachrudin, 2016. Pengaruh Persepsi Nasabah atas Resiko,
Kepercayaan, Manfaat, dan Kemudahan Pengguna terhadap Penggunaan Internet Banking, terbit dijurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi : Vol, 1 No. 2,2016.
Haidari M dan Kartika Gianina Tileng, 2018. Analisa Faktor-Faktor Berpengaruh
pada Penggunaan Go-Pay, terbit dijurnal JUISI : Vol, 4 No. 01, Februari 2018, ISSN :2460-1306
Kurniasari P dan Swasta Priambada, 2018. Analisis Persepsi Kemanfaatan dan
Persepsi Kemudahan Terhadap Minat Perilaku Penggunaan Aplikasi Transportasi Online Pada Mahasiswa Universitas Brawijaya. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang, terbit dijurnal Adiministrasi Bisnis (JAB) : Vol. 58 No. 2 Mei 2018.
Laksana G, Astuti E dan Rizki Yudhi D, 2015. Pengaruh Persepsi Kemanfaatan,
Persepsi Kemudahan Penggunaan, Persepsi Resiko dan Persepsi Kesesuaian Terhadap Minat Menggunakan Mobile Banking. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang, terbit dijurnal Adiminstrasi Bisnis (JAB) : Vol. 26 No. 2 September 2015.
Moslehpor M et al dalam artikel e-Purchase Intentation of Taiwanese Consumers
: Sustainable Mediation of Perceived Usefulness and Percaived Ease of Use, 2018Pramudena S M dan Nanda Setiawan, 2018.
Pratama A B dan I Dewa Gede Dharma Suputra, 2019. Pengaruh Persepsi
Manfaat, Persepsi Kemudahan Penggunaan, dan Tingkat Kepercayaan
72
Pada Minat Menggunakan Uang Elektronik. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Bali, terbit dijurnal Akuntansi Universitas Udayana : Vol. 27 No. 2 Mei 2019, ISSN :2302-8556.
Priyono A, 2017. Analisis Pengaruh Trust dan Risk dalam Penerimaan Teknologi
Dompet Elektronik Go-pay. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, terbit dijurnal Siasat Bisnis : Vol. 21 No. 1, 2017, 88-106.
Putri, Supri W dan Juli Murwani, 2018. Pengaruh Percaivedease Of Use dan
Percaived Usefulness Terhadap Kepuasan Pengguna Transaksi Go-pay. Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas PGRI Madiun, terbit dijurnal Akuntansi : Vol. 6 No. 2, 2018.
Putri Dwika Lodia dan Souvya Fhtrie, 2019. Pengaruh Resiko, Manfaat dan
Kemudahan Penggunaan Terhadap Kepercayaan Nasabah dalam Menggunakan Internet Banking di Pekanbaru. Terbit dijurnal IKRHAIT EKONOMIKA Vol 2 No. 2 Juli 2019.
Wahyuningtyas Y dan Dyah Ayu Widiastuti, 2015. Analisis Pengaruh Persepsi
Risiko, Kemudahan dan Manfaat Terhadap Keputusan Pembelian Secara Online. Prodi Manajemen STIE Widya Wiwaha Yogyakarta, terbit dijurnal Kajian Bisnis: Vol. 23 No. 2, 2015.
Wibowo, Rosmauli dan Usep Suhud, 2015. Pengaruh Persepsi Manfaat, Persepsi
Kemudahan, Fitur Layanan, dan Kepercayaan Terhadap Minat Menggunakan E-Money Card. Fakultas ekonomi Universitas Negeri Jakarta, terbit dijurnal Riset Manejemen: Vol 6, No. 1, 2015.
73
LAMPIRAN-LAMPIRAN
KEMANFAATAN TERHADAP MINAT KONSUMEN
Bersama ini, saya mohon kesediaan Saudara/I untuk mengisi daftar
kuesioner yang saya berikan. Kuesioner ini dibuat dalam rangka menunjang
kegiatan penelitian guna menyelesaikan pendidikan Strata 1 (S1) manajemen serta
untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi. Maka dari itu, informasi yang anda
berikan merupakan bantuan yang sangat berarti dalam menyelesaikan penelitian
ini.
Hormat saya,
Andi Mulyadi
Nomor : ..........
Nama : ..........
Usia : ..........
Pekerjaan :
d. Mahasiswa
Pendidikan terakhir :
Pendapatan perbulan :
4.000.000
Keterangan Simbol :
75
konsumen.
KEMUDAHAN
2 Saya Belajar menggunakan Layanan Go-pay dengan cepat
3 Saya mudah mengingat bagaimana mengunakan layanan Go-pay
4 Saya mudah melakukan transaksi pembayaran menggunakan layanan Go- pay
5 Intruksi di layanan Go-pay jelas dan dapat dimengerti
6 Saya merasa interaksi di layanan Go- pay bersifat fleksibel
7 Semakin saya sering mengakses layanan Go-pay akan menjadi semakin mahir dalam menggunakan
KEMANFAATAN
1 Saya merasakan layanan Go-pay memperlancar proses transaksi pembayaran online.
2 Saya melakukan transaksi pembayaran online di layanan Go-pay dengan praktis
3 Melalui layanan Go-pay saya mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
4 Saya merasa pembayaran online dengan layanan Go-pay menghemat biaya.
5 Saya merasa bertransaksi pembayaran online layanan Go-pay menghemat waktu.
6 Saya merasa layanan Go-pay sangat
76
bermanfaat.
1 Saya Bersedia menggunakan layanan Go-pay untuk membeli sebuah produk.
2 Go-pay adalah dompet digital yang disarankan teman saya saat melakukan pembayaran online.
3 Saya akan mereferensikan layanan Go- pay kepada teman saya.
4
Saya akan lebih berminat menggunakan layanan Go-pay dibandingkan dengan layanan di tempat lain.
5 Layanan Go-pay adalah pilihan utama saya untuk transaksi pembayaran online.
6 Saya akan mengumpulkan informasi sebanyak mungkin sebelum menggunakan layanan Go-pay.
7
Saya telah mempelajari secara detail layanan Go-pay yang akan saya gunakan untuk bertransksi pembayaran.
77
Laki-Laki Pegawai swasta
S1 >Rp. 4.000.000
Laki-Laki Pegawai swasta
Perempuan Pegawai swasta
Laki-Laki Mahasiswa S1 >Rp. 4.000.000
6 Ugi 20 - 25 Tahun
Laki-Laki Mahasiswa SMA/S MK
12 Joyo silalahi
25 - 30 Tahun
Laki-Laki Pegawai swasta
15 Mia muliawati
20 - 25 Tahun
Perempuan Pegawai swasta
Laki-Laki Mahasiswa SMA/S MK
Perempuan Mahasiswa SMA/S MK
Perempuan Mahasiswa SMA/S MK
Perempuan Mahasiswa SMA/S MK
Perempuan Mahasiswa SMA/S MK
Laki-Laki Wiraswasta SMA/S MK
Perempuan Pegawai swasta
Laki-Laki Pegawai swasta
79
36 Yashinta K
25 - 30 Tahun
Perempuan Pegawai swasta
Perempuan Pegawai swasta
Laki-Laki Pegawai swasta
Laki-Laki Pegawai swasta
Laki-Laki Pegawai swasta
80
52 Andri Darmawa n
Laki-Laki Pegawai swasta
Laki-Laki Pegawai swasta
81
Perempuan Pegawai swasta
Laki-Laki Pegawai swasta
82
94 Indri lestari
25 - 30 Tahun
Perempuan Pegawai swasta
Perempuan Mahasiswa SMA/S MK
84
85
B. Variabel Kemanfataan (X2)
86
87
88
C. Variabel Minat Konsumen (Y)
No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 TOTAL
1 5 5 4 3 3 4 4 28
2 5 5 5 5 5 5 5 35
3 5 5 4 4 3 3 4 28
4 4 4 3 3 3 5 3 25
5 5 4 3 3 3 5 5 28
6 5 5 5 5 5 5 5 35
7 4 3 4 4 4 4 4 27
8 4 4 5 4 4 4 4 29
9 4 5 4 5 4 5 4 31
10 4 5 4 3 3 4 4 27
11 4 3 3 4 4 4 4 26
12 4 4 4 4 4 3 3 26
13 5 4 5 4 4 5 4 31
14 4 3 4 4 4 3 4 26
15 3 4 3 3 4 3 4 24
16 4 4 4 4 4 4 4 28
17 4 4 4 3 4 3 4 26
18 4 4 4 4 4 4 4 28
89
90
91
Lampiran 4 Output SPSS
.876 7
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
95
.768 6
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
96
.719 7
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
97
Positive .082
Negative -.084
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
2. Uji Normalitas P-Plot
Deviation
from
Linearity
Total 745.390 99
Deviation
from
Linearity
Total 745.390 99
a. Dependent Variable: RES2
E. Uji Heteroskedastisitas Scatterplot
Model Summary
G. Uji t
H. Uji f
1 Regression 207.361 2 103.680 18.692 .000 b
Residual 538.029 97 5.547
Coefficients a
a. Dependent Variable: MINAT KONSUMEN
101