penyertaan ( turut campur , turut serta , deelneming , complicity, participation in crime )

57
Nathalina Naibaho Bidang Studi Hukum Pidana FHUI - 2012

Upload: mindy

Post on 11-Jan-2016

162 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Nathalina N aibaho Bidang Studi Hukum Pidana FHUI - 2012. Penyertaan ( turut campur , turut serta , deelneming , complicity, participation in crime ). Contoh Kasus. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Nathalina Naibaho Bidang Studi Hukum Pidana

FHUI - 2012

Page 2: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Contoh KasusSakit hati karena diusir dari rumah pamannya yang kaya raya, Datuk Rajokayo (60thn), menyebabkan Rado (27thn) berpikir keras bagaimana cara membalaskan sakit hatinya. Ide busuk pun muncul di kepala Rado. Ia merencanakan untuk menculik putri kesayangan sang paman, Intan (18thn), dari kampusnya. Untuk mewujudkan ide itu Rado mengajak sobatnya Romi (25thn). Sepakat dengan ide itu, keduanya segera mewujudkannya. Sore hari, tanggal 14 Pebruari 2007, Intan yang memang suka menonton film dan tidak mengetahui konflik yang terjadi antara Rado dan Ayahnya, tak menolak ajakan Rado dan Romi (yang sudah lama dikenalnya) ketika dijemput di kampus untuk nonton bareng. Bukannya bioskop yang dituju melainkan sebuah rumah kosong di pemukiman sepi. Intan disekap di sana dengan tangan kaki yang terikat. Tanggal 16 Februari 2007, Rado pergi keluar untuk membeli makanan. Intan yang terus menerus menangis sambil berteriak-teriak minta dilepaskan membuat Romi jengkel. Romi lalu memukul Intan hingga jatuh dan membentur tembok. Rupanya benturan tersebut menyebabkan luka dalam di kepala Intan, hingga akhirnya ia meninggal dunia. Rado yang pulang membawa makanan, menemukan sepupunya telah tewas, sedangkan Romi raib entah ke mana. (SF-EA-NN).

Page 3: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Pertanyaan:

1. Adakah penyertaan dalam kasus tersebut ?Jika ada jelaskan apa bentuk penyertaannya dan untuk tindak pidana yang mana. Jawaban harus disertai dasar hukum.2. Jika setelah melakukan tindak pidan tsb Rado dan Romi melarikan diri, sampai kapan JPU masih berwenang melakukan penuntutan ? Uraikan jawaban Sdr disertai dasar hukum yang memadai. (daluwarsa dalam penyertaan TP)

Page 4: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Penyertaan

Pengertian :Terlibatnya lebih dari 1 orang dalam 1 tindak pidana (sebelum dan atau pada saat tindak pidana terjadi)

Permasalahan :Bagaimana pertanggungjawaban pidana dari orang-orang yang terlibat itu?

Page 5: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Pasal yang mengatur(dasar hukum)

• Pasal 55, 56, 57 KUHP

Page 6: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Keterlibatan SSO dalam suatu tindak pidana

dapat dikatagorikan sebagai :

1. Yang melakukan

2. Yang menyuruh melakukan

3. Yang turut melakukan

4. Yang menggerakkan/ menganjurkan untuk melakukan

5. Yang membantu melakukan

Page 7: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Lanjutan ….

No. 1 s.d. 4 dikatagorikan sebagai “pelaku” (pembuat) (Pasal 55 KUHP):

Pelaku:

- memenuhi semua unsur delik

- dianggap sebagai sebagai pelaku:memenuhi sebagian unsur deliksama sekali tidak memenuhi unsur delikPidananya sama dengan pelaku

No. 5 : pembantu (Pasal 56, 57 KUHP)

Page 8: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Golongan Peserta dalam Tindak Pidanamenurut KHUP Indonesia

a. Pembuat/dader (ps. 55), dipidana sbg pelaku :1. Yang melakukan/pelaku (pleger)2. Yang menyuruh lakukan (doen pleger)3. Yang turut serta (medepleger)4. Yang mengganjurkan/ penggerak/ pembujuk/pemancing (uitlokker)

b. Pembantu/medeplichtige (ps. 56 dan 57) :1. Pembantu pada saat kejahatan dilakukan2. Pembantu sebelum kejahatan dilakukan.

Page 9: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Bentuk-bentuk Penyertaan :

1. Menyuruh melakukan (doen plegen)2. Turut melakukan (medeplegen)3. Menggerakkan (uitlokken, uitlokking)4. Membantu melakukan

(medeplichtigheid)

Page 10: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Golongan Peserta dalam Tindak Pidanamenurut KHUP Indonesia

1. Yang menyuruh melakukan:• Sso hendak melakukan tindak pidana, tp

tdk mau melakukannya sendiri, melainkan menyuruh org lain utk melakukannya

• Yang menyuruh diancam pidana sbg pelaku• Yang disuruh/pelaku langsung (pelaku materil), tdk diancam pidana krn hilangnya unsur

kesalahan (adanya dasar penghapus pidana berupa dsr

pemaaf)• Yang disuruh hanya menjadi alat belaka,

& melakukan tindakan itu krn ketidaktahuan/kekeliruan/adanya paksaan.

Page 11: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

1. Yang menyuruh melakukan:

Yang disuruh tidak dapat dipertanggungjawabkan :

1. Ps. 44, orang yang disuruh sakit akal, tdk sempurna pertumbuhan akal/jiwanya;

2. Ps. 48, orang berada dalam keadaan overmacht/daya paksa relatif;

3. Ps. 51 (2), dalam hal menjalankan perintah jabatan yang tdk sah, tp org tsb dengan itikad baik menyangka bahwa perintah itu sah (ada hubungan atasan dan bawahan)

4. AVAS – tiada kesalahan sama sekali5. Putative/salah kira-salah duga, dwaling6. Anak yg msh sgt kecil ? Mungkin sj …

Page 12: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Menyuruh Melakukan• Seseorang punya kehendak untuk melakukan

Tindak Pidana, tetapi dia tidak melaksanakannya sendiri melainkan menyuruh orang lain untuk melakukannya

- Yang menyuruh diancam pidana sebagaimana seorang pelaku

- Yang disuruh (sebagai pelaku langsung, pelaku materil): tidak (diancam) pidana

Page 13: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Orang yang disuruh melakukan tidak dapat dihukum karena dua sebab:

1. Orang tsb. sama sekali tidak melakukan tindak pidana atau perbuatan yang dilakukan tidak dapat dikualifikasi sebagai tindak pidana

2. Orang tsb. memang melakukan tindak pidana tetapi ia tidak dapat dihukum karena ada satu atau beberapa alasan penghapus kesalahan

Page 14: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Contoh keadaan dimana Orang tsb sama sekali tidak melakukan tindak pidana atau

perbuatan yang dilakukan tidak dapat dikualifikasi sebagai tindak pidana

• Seorang juru rawat yang sama sekali tidak mengetahui bahwa obat yang diberikan pada pasien atas perintah seorang dokter adalah obat yang mengandung racun

• A meminta B untuk menukarkan uang palsu; sedangkan B tidak tahu bahwa uang itu palsu

Page 15: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Contoh keadaan-keadaan yang membuat orang yang disuruh melakukan tidak dapat dijatuhi

pidana karena ada alasan penghapus kesalahan

• Orang yang disuruh adalah orang tidak dapat dipertanggungjawabkan karena Pasal 44 KUHP

• Orang yang disuruh berada dalam keadaan daya paksa (overmacht)

• Orang yang disuruh melakukan perintah jabatan yang tidak sah tapi dengan itikad baik ia mengira bahwa perintah itu sah

Page 16: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Doenplegen dalam hal Delik Jabatan• Apabila seorang pegawai negeri menyuruh orang

yang bukan pegawai negeri untuk melakukan TP yang diatur dalam bab XXVIII:

Apakah yang menyuruh dapat dipidana?- dapat

Apakah yang disuruh dapat dipidana?- tergantung: apakah ybs. mengetahui atau tidak bahwa yang menyuruhnya adalah pegawai negeri--- kalau dia mengetahui tapi tetap melakukan berarti dapat dipidana, sekaligus artinya adalah tidak terjadi menyuruh melakukan

Page 17: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

…..lanjutan

• Apabila seorang yang bukan pegawai negeri menyuruh seorang pegawai negeri untuk melakukan delik jabatan: - Pendapat van Hamel, Simons (para sarjana yang klasik): tidak mungkin terjadi konstruksi seperti itu karena yang menyuruh harus memenuhi kualitas pelaku- Pendapat Jonkers, Vos (para sarjana yang lebih modern) dan HR: mungkin saja seorang bukan pegawai negeri menyuruh seorang pegawai negeri

Page 18: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Dasar Penghapus di luar KUHP

1. AVAS (afwezigheid van alle schuld)Tiada kesalahan sama sekali/tanpa sila kasus

arrest susu, dan kasus2 lain yg serupa2. Dwaling (keliru/sesat) : A menyuruh B utk

mencairkan cek yg ternyata TTD-nya dipalsukan oleh A, sdg B tdk mengetahuinya

3. Anak di bawah umur ? Di usia kurang dr 12 thn tdk dpt dipertanggung jawabkan, tdk dpt dikenai pidana. Cek UU No. 11/2012 tentang SPPA

Page 19: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Hal lain

• Menyuruh melakukan dlm delik culpa ?Contoh : X (kuli bangunan) menyuruh Z (kuli

bangunan) utk melemparkan batu bata ke bawah. Z mengira bhw X telah melakukan pengamanan seperlunya, ternyata tidak. Jika akibat perbuatan Z ada yg luka maka yg dpt diancam dgn hukuman adl X. X dipidana spt halnya pelaku.

Page 20: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

2. Turut Melakukan

Kemungkinan :• Beberapa org bersama2 melakukan tindak pidana• Semua dr mereka yang terlibat memenuhi semua unsur;• Ada yg memenuhi semua unsur, ada yg sebagian unsur,

bahkan ada yg tdk memenuhi unsur sama sekali;• Semua hanya memenuhi sebagian unsur saja;

Syarat :1. Kerjasama secara sadar, tdk perlu ada kesepakatan

tp hrs ada kesengajaan utk: bekerja sama dan mencapai tujuan yg sama berupa terjadinya suatu tindak pidana; permufakatan jahat …

2. Kerjasama secara fisik, ada pelaksanaan bersama, perbuatan pelaksanaan perbuatan yg langsung menyebabkan selesainya suatu delik.

Page 21: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Turut Melakukan

• Beberapa orang bersama-sama melakukan TP

• Kemungkinannya: Semua dari mereka yang terlibat, masing-

masing memenuhi semua unsur TPAda yang memenuhi semua unsur; ada yang

memenuhi sebagian saja, bahkan ada yang sama tidak memenuhi unsur delik

Semua hanya memenuhi sebagian-sebagian saja unsur delik

Page 22: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Syarat Turut Melakukan

1. Ada kerja sama secara sadartidak perlu ada kesepakatan, tapi harus ada kesengajaan: - untuk bekerja sama, dan - untuk mencapai hasil yang berupa TP (tujuannya hrs sama)

2. Ada pelaksanaan bersama-sama secara fisik (tidak dalam arti bahwa para peserta harus bersama-sama berada di lokasi kejadian)

Page 23: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Kerja sama scr sadar & fisik

Putusan Hoge Raad tanggal 29 Oktober 1935, NJ 1934, W Nr. 12851 yang menafsirkan pengertian dari memori penjelasan ( memori penjelasan WvS: medeplegen sebagai setiap orang yang sengaja berbuat dalam melakukan suatu tindak pidana) dan memberikan kriteria untuk menentukan adanya turut melakukan yakni harus ada kerja sama secara fisik dan harus ada kesadaran bahwa mereka bekerja sama.

Page 24: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Memorie van Toelichting• Dalam turut serta ada medeplegen dikehendaki minimal 2

(dua) orang dalam pelaksanaan perbuatan pidana haruslah ditafsirkan dalam arti luas yaitu apakah penyertaan itu dilakukan oleh para pelaku jauh sebelum perbuatan tsb dilakukan, dekat kepada perbuatan tsb dilakukan, di tengah2 perbuatan atau setelah perbuatan tsb selesai dilakukan.

• Kemudian aspek esensial dalam suatu penyertaan adalah unsur kerja sama yang erat secara sadar dalam mewujudkan perbuatan pidana tsb antara pelaku, tanpa mensyaratkan apakah ada mufakat antara mereka jauh sebelum perbuatan dilakukan.

Page 25: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

HR dgn putusan tanggal 17 November 1981, NJ 1983, 84

Kehadiran fisik pada waktu pengambilan barang tidak disyaratkan (kasus ini tentang pencurian truk di Dordrecht dan Mijnsheerenland, lihat buku Jan Remmelink halaman 316), jd HR telah memidana seseorang dgn turut melakukan/turut serta padahal yb sdg berada di Rotterdam. Jadi nampaknya kerja sama yang erat antara para perserta tidak perlu lagi diwujudkan dengan kehadiran fisik pada waktu delik dilaksanakan, yang penting adalah adanya unsur inisiatif bersama untuk mewujudkan delik.

Page 26: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Putusan MARI No. 525K/Pid/1990 tanggal 28 Juni 1990

Menegaskan bahwa agar dapat diakualifikasikan sebagai orang yang turut serta melakukan harus dipenuhi syarat : sedikitnya ada 2 orang, yaitu orang yang melakukan dan org yang turut serta melakukan. Semuanya atau keduanya harus melakukan perbuatan pelaksanaan, bukan perbuatan persiapan atau perbuatan pertolongan dan mereka (keduanya) melakukan perbuatan yang termasuk dalam semua anasir delik yang bersangkutan.

Page 27: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Pemidanaan pada Turut Melakukan

• Setiap peserta diancam pidana yang sama

• Jika ada peserta yang melewati batas kesengajaan maka perbuatan beserta sanksinya menjadi tanggung jawabnya sendiri

Page 28: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Turut Melakukan pada Delik Jabatan

Terjadi perbedaan pendapat di antara para sarjana: •Pendapat yang klasik mengatakan: orang yang turut melakukan harus memenuhi kualitas yang disyaratkan•Pendapat yang lebih modern berpendapat sebaliknya, yaitu orang yang turut melakukan tidak perlu memiliki/memenuhi kualitas yang disyaratkan

Page 29: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Hal lain …

Turut melakukan dalam delik culpa ? Mis 359 KUHP1.Contoh kasus tukang bangunan yang lalai menjatuhkan barang sehingga ada org yang luka/tewas2.Contoh kasus kursus mengemudi : instruktur (duduk di sebelah murid) dan yg dilatih (duduk di belakang kemudi), murid gugup dan menabrak org, siapa yg bertanggung jawab ?

Page 30: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

3. Yang menggerakkan, membujuk, memancing, menganjurkan :

Syarat :• Ada kesengajaan utk menggerakkan org lain

melakukan tindak pidana;• Dgn upaya2 yang diatur secara limitatif dalam

ps. 55 ayat (1) butir 2 KUHP : pemberian, perjanjian, salah memakai kekuasaan, pengaruh, kekerasan, ancaman kekerasan atau tipu daya atau dgn memberi kesempatan, daya upaya atau keterangan.

• Ada yg tergerak utk melakukan tindak pidana dgn upaya2 di atas;

• Yg digerakkan dpt dipertanggungjawabkan mnrt Hukum Pidana;

• Yg menggerakkan bertanggung jawab terhadap akibat yg timbul.

Page 31: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Jenis Penggerakan

1. Penggerakan yg berhasil2. Penggerakan yg berhasil sampai dlm taraf

percobaan yg dpt dipidana – psl 53

Pasal 163 bis1. Penggerakan yg gagal, psl. 163 bis2. Penggerakan tanpa akibat : mengundurkan

diri – yg digerakkan melakukan tindak pidana lain.

Tanggung jawab penggerak : sebatas perbuatan yg digerakkan beserta akibat2nya (ps. 55 ayat 2)

Page 32: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Pasal 163 bis

• Penggerakan yang gagal (mislukte uitlokking/ poging tot uitlokking = mencoba menggerakkan)

• Penggerakan tanpa akibat (zonder gevolg gebleven uitlokking)- Pemidanaan terhadap penggerak: maksimal 6 tahun penjara atau denda Rp. 4500,- tetapi tidak boleh lebih berat daripada: pidana untuk percobaan TP kalau percobaannya dapat

dipidana pidana karena melakukan TP dalam hal percobaan

melakukan TP (yaitu kejahatan) tidak dapat dipidana

Page 33: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Menggerakkan/Menganjurkan/Membujuk

• SSO punya kehendak untuk melakukan TP, tetapi tidak melakukannya sendiri, melainkan menggerakkan orang lain utk melaksanakan niatnya itu

• Syarat-syarat Penggerakkan yang dapat dipidana: Ada kesengajaan menggerakkan orang lain untuk

melakukan TP Menggerakkan dengan upaya-upaya yang ada

dalam Pasal 55 ayat (1) butir ke-2: pemberian, janji, penyalahgunaan kekuasaan atau pengaruh, kekerasan, ancaman kekerasan, tipu daya, memberi kesempatan, alat , keterangan

Page 34: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

…..LanjutanAda yang tergerak untuk melakukan TP

akibat dengan sengaja digerakkan dengan upaya-upaya dalam Pasal 55 ayat (1) butir ke-2 KUHP

Yang digerakkan melakukan delik yang dianjurkan atau percobaannya (catatan: Pasal 163 bis)

Yang digerakkan dapat dipertanggungjawabkan menurut hukum pidana

Page 35: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Pemidanaan terhadap Penggerak (Uitlokker)

• Diancam pidana yang sama dengan pelaku langsung (yang digerakkan/uitgelokte), pada: penggerakan yang berhasil (geslaagde

uitlokking) penggerakan yang sampai pada

taraf percobaan yang dapat dipidana (uitlokking bij poging)

Page 36: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Pasal 163 bis:• Penggerakan yang gagal (mislukte uitlokking/

poging tot uitlokking = mencoba menggerakkan)• Penggerakan tanpa akibat (zonder gevolg

gebleven uitlokking)- Pemidanaan terhadap penggerak: maksimal 6 tahun penjara atau denda Rp. 4500,- tetapi tidak boleh lebih berat daripada:

pidana untuk percobaan TP- kl percobaannya dapat dipidana

pidana karena melakukan TP- dalam hal percobaan melakukan TP (yaitu kejahatan) tidak dapat dipidana

Page 37: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Pasal 163 bis

• Menurut Pompe, Jonkers, Hazewinkel-Suringa: Pasal 163 bis berlaku juga pada doeplegen, karena istilah yang digunakan dalam rumusan pasalnya bukan uitlokken tetapi trachten te bewegen (yang maknanya lebih luas dari uitlokken)

• Pasal 163 bis berlaku pada doenplegen, asalkan daya upaya yang digunakan terbatas pada daya upaya yang disebut Pasal 55 ayat (1) ke-2 KUHP

Page 38: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Batas Pertanggungjawaban Seorang Penggerak (Pasal 55 ayat (2))

• Hanya sebatas perbuatan yang dengan sengaja digerakkan oleh penggerak, beserta dengan akibatnya

• Yang dimaksud dengan akibat adalah akibat obyektif yang dapat menyebabkan diperberatnya pidana yang akan dijatuhkan (Mis. Ayat (3) Pasal 351 KUHP)

• Tidak dipersyaratkan bahwa penggerak telah mengetahui terlebih dahulu akibat-akibat yang akan terjadi. Ia juga bertanggungjawab atas akibat yang tidak dapat diketahui atau diramalkannya terlebih dahulu

Page 39: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Pertanggungjawaban Seorang Penggerak

• A mengajak B untuk memukul C dengan sebatang kayu. Akan tetapi B tidak memukul C dengan kayu, malahan menusuk C dengan sebilah pisau

• Bagaimana pertanggungjawaban A?

Page 40: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Penggerakan dalam hal Delik Jabatan• Baik pegawai negeri maupun bukan pegawai negeri

dapat membujuk seorang pegawai negeri untuk melakukan delik jabatan (sehingga keduanya mungkin untuk dipidana)

• Bagaimana bila yang dibujuk bukan pegawai negeri?- Van Hattum: tidak mungkin seorang bukan pegawai negeri dibujuk untuk melakukan delik jabatan- Kalau yang membujuk pegawai negeri, seharusnya sama dengan perlakuan pada menyuruh:

# kalau mengetahui bahwa yang membujuk pegawai negeri seharusnya dapat dihukum

Page 41: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Membantu Melakukan (Pasal 56, 57 KUHP)

• Harus dilakukan dengan sengaja

• Menurut Pasal 56, ada 2 jenis:1. Membantu sebelum TP dilakukan sarananya: kesempatan, daya upaya (alat)

keterangan2. Membantu pada saat TP dilakukan sarananya: boleh apa saja

Page 42: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Membantu Melakukan (Pasal 56, 57 KUHP)

• Yang dipidana hanya membantu melakukan kejahatan (lihat Pasal 56 dan Pasal 60 KUHP)

• Ancaman pidana maksimal bagi seorang pembantu: pidana bagi pelaku kejahatan dikurangi 1/3-nyaCatatan:

Pada beberapa UU Khusus, ancaman pidana bagi seorang yang membantu melakukan sama dengan pelaku

Page 43: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Batas Pertanggungjawaban seorang yang membantu melakukan TP

(Pasal 57 ayat (4)

• Hanya terbatas pada perbuatan yang dengan sengaja dimudahkan oleh pembantu; beserta dengan akibatnya

Page 44: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Perbedaan Menggerakkan dengan Membantu Sebelum TP Terjadi

• Menggerakkan Keterangan, sarana,

kesempatan digunakan oleh penggerak untuk menimbulkan kehendak melakukan TP pada pelaku langsung

• Membantu Keterangan, sarana,

kesempatan digunakan oleh pembantu untuk memberikan bantuan pada pelaku langsung

Page 45: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Perbedaan Turut Serta dengan Pembantuan (pada saat TP dilakukan)

• Turut Melakukan# Mnrt ajaran obyektif: Perbuatannya merupakan perbuatan pelaksanaan (uitvoeringshandeling)

# Menurut ajaran subyektif: - kesengajaan ditujukan untuk terwujudnya delik

• Membantu Melakukan# Mnrt ajaran obyektif:Perbuatannya merupakan

perbuatan yang membantu/menunjang

# Menurut ajaran subyektif: - Kesengajaannya hanya

untuk memberi bantuan saja pada orang lain

Page 46: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

….lanjutan

• Turut melakukan

- Harus ada kerja sama yang disadari

- Mempunyai kepentingan/tujuan sendiri, yaitu terwujudnya delik

• Membantu melakukan

- Tidak harus ada kerja sama yang disadari

- Tidak mempunyai kepentingan/tujuan sendiri

Page 47: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Perbedaan antara Menyuruh Melakukan dengan Menggerakkan

• Menyuruh Melakukan

Sarana menggerakkan tidak ditentukan

Pelaku langsung tidak dapat dipertanggungjawabkan

• Menggerakkan

Sarana menggerakkan ditentukan secara limitatif

Pelaku langsung dapat dipertanggungjawabkan

Page 48: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Medeplegen dan Doenplegen dalam delik Jabatan

Pendapat terbaru di Belanda : Hasil penelitian E. Sikkema dalam disertasi tentang TP Korupsi:

Medepleger dan doenpleger tidak dapat dipidana apabila ybs. tidak mempunyai kualitas yang dipersyaratkan (sebagai pejabat)

Page 49: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Tindakan2 sesudah tindak pidana terjadi: Psl. 221, 223, 480, 481, 482, 483

Penyertaan mutlak perlu :Ps. 149, 238, 279, 284, 345.

Penyertaan dalam penyertaan

Apabila ada peserta yg msh di bawah umur ?

Ketentuan penyertaan dalam R-KUHP 2012 dan UU Pidana di luar KUHP

Page 50: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Penyertaan Mutlak Perlu (Noodzakelijke deelneming)

» Baru merupakan delik apabila pelakunya lebih dari 1 orang, contoh: TP Perzinahan, TP Penyuapan, TP Pasal 287 KUHP, TP Pasal 292 KUHP

• Bagaimana pemidanaan terhadap para pelakunya?

KUHP menyebutkan secara tegas pertanggungjawaban pidana setiap peserta yang terlibat

Dilihat dari sejarah pembentukannya dan tujuan dibuatnya ketentuan

Page 51: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Contoh Kasus

SLA menyuruh BM dan AA untuk mencuri kerbau dengan diberi upah masing-masing sebesar Rp. 2.500,- dan Rp. 5.000,- Keduanya melaksanakan suruhan itu dengan mengambil 5 ekor kerbau jantan milik penduduk desa. Setelah mendapatkan kerbau, mereka diberi uang lagi sebanyak Rp. 15.000,- dan disuruh membawa kerbau-kerbau itu ke desa lain. Di tempat itu telah menunggu SLA dengan truk yang akan membawa kerbau-kerbau hasil curian ke daerah lain. Sebelum kasus SLA disidangkan, BM dan AA telah terlebih dahulu dijatuhi pidana oleh pengadilan negeri karena perbuatan mencuri kerbau ini.

Page 52: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

K A S U S

• HS, suami terdakwa, ingin membunuh S yang tidak mau membayar hutang. Dengan dalih akan membicarakan masalah hutang, HS mengundang S untuk datang ke rumahnya. Terdakwa (Y) diminta oleh HS untuk berjaga-jaga di depan rumah, untuk melarang atau mencegah orang lain masuk ke dalam rumah. Pada saat itulah HS memukul S dengan linggis yang sudah disiapkannya. Setelah itu atas suruhan suaminya, terdakwa memukul alat vital korban sebanyak tiga kali dengan palu. Akibat perbuatan mereka, S tewas.

Page 53: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

R-KUHP 2012Pasal 21 Dipidana sebagai pembuat tindak pidana, setiap orang yang: a. melakukan sendiri tindak pidana;b. melakukan tindak pidana dengan perantaraan alat atau menyuruh orang lain yang tidak dapat dipertanggungjawabkan;c. turut serta melakukan; ataud. memberi atau menjanjikan sesuatu dengan menyalah gunakan kekuasaan atau martabat, dengan kekerasan, ancaman kekerasan, atau penye satan, atau dengan memberi kesempatan, sarana, atau keterangan, memancing orang lain supaya melakukan tindak pidana.

Page 54: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

R-KUHP 2012Pasal 22 (1) Dipidana sebagai pembantu tindak pidana, setiap orang yang: a. memberi kesempatan, sarana, atau keterangan untuk melakukan tindak pidana; atau b. memberi bantuan pada waktu tindak pidana dilakukan. (2) Pembantu tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diancam dengan ancaman pidana maksimum tindak pidana yang dibantu dikurangi 1/3 (satu pertiga). (3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku untuk pembantuan terhadap tindak pidana yang diancam dengan pidana denda Kategori I

Page 55: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

UU Pidana di luar KUHP

Pasal 103 KUHP : Kemungkinan penyimpangan terhadap ketentuan umum (Buku I) dlm KUHP :•UU PTTP Korupsi (No. 39/1999 dan 20/2001)•UU Pengadilan HAM (No. 26/2000)•UU PTP Terorisme (No. 15/2003)•UU lain

Page 56: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

UU Pidana Khusus

1. UU PTPK:Pasal 15 : pembantuan, permufakatan jahat

dipidana = pelaku/pembuat.2. UU Pengadilan HAM:Genosida dan kejahatan thdp kemanusiaanPasal 41 : pembantuan, permufakatan jahat

dipidana = pelaku/pembuat.3. UU Terorisme : lbh kompleks (mulai Psl 8 dst)

Page 57: Penyertaan ( turut campur ,  turut serta ,  deelneming ,  complicity, participation in crime )

Sekian dan Terima Kasih