peningkatan partisipasi dan prestasi … digilib.uns.ac.id commit to user viii abstract tri setyo...

23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENINGKATAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS IX E SMP NEGERI 1 PURWODADI TAHUN PELAJARAN 2010 /2011 TESIS Diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Magister Ilmu Pendidikan Oleh : NAMA : TRI SETYO ENDANG LISTYOWATI NIM : S811002009 PROGRAM STUDI TEHNOLOGI PENDIDIKAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: dokiet

Post on 18-Jun-2018

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN PARTISIPASI DAN PRESTASI … digilib.uns.ac.id commit to user viii ABSTRACT Tri Setyo Endang L, 2010.Increasing Student Participation and Achievement in

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

(GI) PADA SISWA KELAS IX E SMP NEGERI 1 PURWODADI TAHUN PELAJARAN 2010 /2011

TESIS

Diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Magister Ilmu Pendidikan

Oleh :

NAMA : TRI SETYO ENDANG LISTYOWATI NIM : S811002009

PROGRAM STUDI TEHNOLOGI PENDIDIKAN PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2011

Page 2: PENINGKATAN PARTISIPASI DAN PRESTASI … digilib.uns.ac.id commit to user viii ABSTRACT Tri Setyo Endang L, 2010.Increasing Student Participation and Achievement in

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) SISWA KELAS IX E SMP

NEGERI 1 PURWODADI TAHUN PELAJARAN 2010 /2011

Disusun oleh :

TRI SETYO ENDANG LISTYOWATI NIM. S811002009

Telah disetujui dan disyahkan oleh Tim Pembimbing

Pada tanggal : ………………….

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Nunuk Suryani, M.Pd Prof. Dr. Sri Anitah W, M.Pd NIP.19661108 199003 2 001 NIP. 130045741

Mengetahui

Ketua Program Studi Tehnologi Pendidikan

Prof. Dr. Mulyoto, M.Pd NIP. 19430712 197301 1 001

Page 3: PENINGKATAN PARTISIPASI DAN PRESTASI … digilib.uns.ac.id commit to user viii ABSTRACT Tri Setyo Endang L, 2010.Increasing Student Participation and Achievement in

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

IQRO` BISMIROBBIKALLADZI KHOLAQ ( bacalah dengan

menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan ).

( QS. Al-Alaq: 1 )

Beramallah demi kampung akhirat, Allah akan cukupkan

hajat dunianya. Jalinlah hubungan yang baik dengan Allah,

niscaya Dia akan perelok hubungannya dengan manusia.

Siapa saja yang berkenan memperbaiki hati, Allah akan

percantik dia punya jasmani.

( `Auf bin Abdullah )

Sabar dalam menggapai semua hal kemudian selamat atau . . .

lupakan semua peraturan, moral, dan etika hingga kemudian

kita tersadarkan oleh kematian yang tampak di depan mata.

( Ustadz Yusuf Mansyur )

Page 4: PENINGKATAN PARTISIPASI DAN PRESTASI … digilib.uns.ac.id commit to user viii ABSTRACT Tri Setyo Endang L, 2010.Increasing Student Participation and Achievement in

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRAK

Tri Setyo Endang L, 2010. Peningkatan Partisipasi Dan Prestasi BelajarSiswa Dalam Pembelajaran IPS Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) pada Siswa Kelas IXE SMP Negeri 1 Purwodadi Kabupaten grobogan Tahun Pelajaran 2010/2011.

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mendiskripsikan peningkatan

partisipasi siswa secara keseluruhan dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI), (2) Untuk mendiskripsikan peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation(GI) khususnya siswa kelas IXE SMP Negeri 1 Purwodadi, (3) Mengetahui faktor – faktor penghambat dalam penerapan metode pembelajaran kooperatif Group Investigation dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya bagi siswa kelas IXE SMP Negeri 1 Purwodadi tahun pelajaran 2010/2011 .

Desain penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Purwodadi. Penelitian berlangsung dari bulan Juli - September 2010 dalam 3 (tiga) siklus. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan tes hasil belajar. Subyek penelitian adalah siswa kelas IX SMP Negeri 1 Purwodadi kelas IX E tahun ajaran 2010 / 2011.

Dari hasil penerapan pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) oleh peneliti pada siswa kelas IXE SMP Negeri 1 Purwodadi tahun pelajaran 2010 /2011, dapat disimpulkan bahwa (1)dengan adanya penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dapat meningkatkan partisipasi siswa, yang mencakup aspek semangat dalam KBM sebesar 35%, kerjasama dalam kelompok sebesar 72%, mengeluarkan pendapat sebesar 57,5%, dan mengajukan pertanyaan sebesar 55%. Pelaksanaan metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) juga dapat meningkatkan kinerja ilmiah guru. Hal ini membuktikan bahwa metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) mampu memciptakan pembelajaran bermakna bagi siswa. (2) Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sebesar 14,42%. Dengan demikian penggunaan metode pembelajaran kooperatif group investigation dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. (3) Pelaksanaan metode pembelajaran kooperatif Group Investigation(GI) membutuhkan beberapa prasyarat yang harus dipenuhi, antara lain persiapan guru dan lingkungan belajar. Kata Kunci : Partisipasi siswa, Prestasi belajar, Group Investigation.

Page 5: PENINGKATAN PARTISIPASI DAN PRESTASI … digilib.uns.ac.id commit to user viii ABSTRACT Tri Setyo Endang L, 2010.Increasing Student Participation and Achievement in

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRACT

Tri Setyo Endang L, 2010. Increasing Student Participation and Achievement in Social Studies Through Implementation of the Cooperative Learning Method of type of Group Investigation (GI) of the Student in Grade IXE of State Junior Secondary School 1 Purwodadi, Grobogan Regency in the Academic Year of 2010/2011.

The objectives of this research were (1) To describe the overall increase in

student participation in learning activities, the subjects of Social Sciences through the implementation of cooperative learning methods of the type of Group Investigation (GI) of the Student in Grade IXE of State Junior secondary School 1 Purwodadi, Grobogan Regency, (2) To describe an increase in student learning outcomes in the subjects of Social Sciences through implementation of cooperative learning methods of type Group Investigation (GI), (3) To Know the factors inhibiting the application of Group Investigation method of cooperative learning in the learning of Social Sciences, especially for Grade IXE of State Junior secondary School 1 Purwodadi, Grobogan Regency in the Academic Year 2010/2011.

The design of this research are the Classroom Action Research. Research carried out at State Junior secondary School 1 Purwodadi. The research lasted from July to September 2010 in 3 (three) siclus. The data techniques/ using the method of observation, interviews, and test results of learning. Subjects were students in grade IX E at State Junior secondary School 1 Purwodadi in the academic year 2010/2011.

From the results of the implementation of cooperative learning methods of learning with the type of Group Investigation (GI), it can be concluded that (1) with the implementation of cooperative learning methods of the type of Group Investigation (GI) may increase student participation, which includes aspects of the spirit in the teaching of 35%, the cooperation within the group by 72%, amounting to 57.5% of expression, and ask questions by 55%. The implementation of cooperative learning methods of type Group Investigation (GI) can also improve teachers' scientific performance. This proves that the method of cooperative learning type Group Investigation (GI) create the learning meaningful for students. (2) The results showed that the use of cooperative learning methods of the type of Group Investigation (GI) increase student achievement by 14.42%. Thus the use of group investigation method of cooperative learning improve student achievement. (3) The implementation of cooperative learning methods Group Investigation (GI) requires some prerequisites to be met, including the preparation of teachers and learning environment. Keywords: Student participation, Learning achievement, Group Ivestigation.

Page 6: PENINGKATAN PARTISIPASI DAN PRESTASI … digilib.uns.ac.id commit to user viii ABSTRACT Tri Setyo Endang L, 2010.Increasing Student Participation and Achievement in

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………… i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING………………………… ii

HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI…………………………. iii

PERNYATAAN………………………………………………………… iv

MOTTO…………………………………………………………………. v

PERSEMBAHAN………………………………………………………. vi

ABSTRAK……………………………………………………………… vii

ABSTRACT……………………………………………........................ viii

DAFTAR ISI…………………………………………………………… ix

DAFTAR TABEL……………………………………………………… xii

DAFTAR GAMBAR………………………………………………….. xiv

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………….. xv

KATA PENGANTAR………………………………………………… xvi

BAB I : PENDAHULUAN………………………………………….. 1

A. Latar Belakang ………………………………………….. 1

B. Identifikasi Masalah…………………………………….. 7

C. Pembatasan Masalah……………………………………. 8

D. Perumusan Masalah…………………………………….. 9

E. Tujuan Penelitian………………………………………… 10

F. Manfaat Penelitian………………………………………. 11

Page 7: PENINGKATAN PARTISIPASI DAN PRESTASI … digilib.uns.ac.id commit to user viii ABSTRACT Tri Setyo Endang L, 2010.Increasing Student Participation and Achievement in

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

BAB II : LANDASAN TEORETIS………………………………… 12

A. Kajian Teoretis………………………………………… 12

1. Pengertian Partisipasi……………………………… 12

2. Jenis-jenis Partisipasi…………………………. ….. 13

3. Prestasi Belajar…………………………………….. 14

4. Pembelajaran Kooperatif………………………..… 17

5. Metode Group Investigation……………………… 29

6. Pembelajaran IPS……………………………......... 33

B. Penelitian Yang Relevan………………………………. 37

C. Kerangka Pikir………………………………………… 39

D. Hipotesis Tindakan………………………………. …... 41

BAB III : METODE PENELITIAN………………………………… 43

A . Desain Penelitian…………………………………….. 43

B . Sumber Data…………………………………………. 47

C . Teknik Pengumpulan Data………………………….. 48

D . Validitas Data………………………………………. 51

E . Teknik Analisa Data………………………………… 53

F . Keabsahan Data…………………………………...... 54

G . Indikator Kinerja……………………………………. 55

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………. 57

A . Hasil Penelitian ……………………………………… 57

1. Diskripsi Kondisi Awal…………………………. 57

2. Hasil Penelitian Siklus I………………………….. 61

Page 8: PENINGKATAN PARTISIPASI DAN PRESTASI … digilib.uns.ac.id commit to user viii ABSTRACT Tri Setyo Endang L, 2010.Increasing Student Participation and Achievement in

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

3. Hasil Penelitian Siklus II…………………………… 69

4. Hasil Penelitian Siklus III………………………….. 77

B . Pembahasan ……………………………………………. 83

1. Penerapan metode Group Investigation (GI) dalam

meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran

IPS…………………………………………………. 83

2. Penerapan metode Group Investigation (GI) dalam

meningkatkan hasil belajar siswa …………………. 90

3. Faktor-faktor yang menghambat penerapan metode

pembelajaran Group Investigation (GI) dalam

pembelajaran IPS………………………………….. 94

BAB V : PENUTUP………………………………………………… 96

A . Simpulan……………………………………………… 96

B . Implikasi……………………………………………… 98

C. Saran………………………………………………….. 99

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….. 101

LAMPIRAN-LAMPIRAN…………………………………………... 104

Page 9: PENINGKATAN PARTISIPASI DAN PRESTASI … digilib.uns.ac.id commit to user viii ABSTRACT Tri Setyo Endang L, 2010.Increasing Student Participation and Achievement in

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

¹) Alumni Pascasarjana TP 2010

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM

PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE GROUP INVESTIGATION

Oleh

Tri Setyo Endang Listyowati ¹)

ABSTRACT

The objectives of this research were (1) To describe the overall increase in student participation in learning activities, the subjects of Social Sciences through the implementation of cooperative learning methods of the type of Group Investigation (GI) of the Student in Grade IXE of State Junior secondary School 1 Purwodadi, Grobogan Regency, (2) To describe an increase in student learning outcomes in the subjects of Social Sciences through implementation of cooperative learning methods of type Group Investigation (GI), (3) To Know the factors inhibiting the application of Group Investigation method of cooperative learning in the learning of Social Sciences, especially for Grade IXE of State Junior secondary School 1 Purwodadi, Grobogan Regency in the Academic Year 2010/2011.

The design of this research are the Classroom Action Research. Research carried out at State Junior secondary School 1 Purwodadi. The research lasted from July to September 2010 in 3 (three) siclus. The data techniques/ using the method of observation, interviews, and test results of learning. Subjects were students in grade IX E at State Junior secondary School 1 Purwodadi in the academic year 2010/2011.

From the results of the implementation of cooperative learning methods of learning with the type of Group Investigation (GI), it can be concluded that (1) with the implementation of cooperative learning methods of the type of Group Investigation (GI) may increase student participation, which includes aspects of the spirit in the teaching of 35%, the cooperation within the group by 72%, amounting to 57.5% of expression, and ask questions by 55%. The implementation of cooperative learning methods of type Group Investigation (GI) can also improve teachers' scientific performance. This proves that the method of cooperative learning type Group Investigation (GI) create the learning meaningful for students. (2) The results showed that the use of cooperative learning methods of the type of Group Investigation (GI) increase student achievement by 14.42%. Thus the use of group investigation method of cooperative learning improve student achievement. (3) The implementation of cooperative learning methods Group Investigation (GI) requires some prerequisites to be met, including the preparation of teachers and learning environment. Keywords: Student participation, Learning achievement, Group Ivestigation.

PENDAHULUAN

Berdasarkan data pencapaian daya serap siswa hasil evaluasi semester genap tahun

pelajaran 2009 / 2010 , menunjukkan bahwa pencapaian daya serap mata pelajaran IPS

siswa kelas IX kurang optimal. Dari Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) yang

ditetapkan sebesar 71 ( tujuh puluh satu ) , daya serap yang tercapai untuk tahun pelajaran

Page 10: PENINGKATAN PARTISIPASI DAN PRESTASI … digilib.uns.ac.id commit to user viii ABSTRACT Tri Setyo Endang L, 2010.Increasing Student Participation and Achievement in

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tersebut adalah sebesar 72 . Pencapaian itu dikatakan kurang optimal karena melihat input

siswa merupakan siswa pilihan dengan seleksi penerimaan yang sangat ketat , mengingat

SMP Negeri 1 Purwodadi adalah sekolah dengan status RSBI .

Asumsi tidak optimalnya pencapaian nilai siswa adalah kurang minatnya siswa

dalam mengikuti pembelajaran IPS . Hal ini ditunjukkan dengan hasil pengamatan pada

saat berlangsungnya proses belajar mengajar , peran serta ( keaktifan ) siswa masih rendah

. Hanya beberapa siswa yang terlihat antusias dalam proses pembelajaran . Hanya siswa –

siswa yang itu – itu saja yang bertanya maupun mengeluarkan pendapat serta menjawaba

pertanyaan guru . Sebagian besar siswa lebih bersikap menerima apa yang disampaikan

oleh guru.

Asumsi dasar yang menyebabkan rendahnya minat belajar mata pelajaran IPS

adalah pemilihan metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih belum tepat . Dari

hasil pengamatan teman sejawat dan supervisi Kepala Sekolah , menunjukkan bahwa guru

mata pelajaran IPS di SMP Negeri 1 Purwodadi masih menggunakan metode pembelajaran

yang konvensional , dimana guru lebih suka menerangkan dengan metode ceramah murni .

Hal ini mengakibatkan kegiatan belajar mengajar masih terfokus pada guru dan kurang

melibatkan peran serta siswa . Pada proses ini menyebabkan pula kegiatan belajar

mengajar ( KBM ) lebih menekankan pada pengajaran dari pada kegiatan pembelajaran .

Peran serta siswa belum menyeluruh , dimana siswa tertentu saja yang aktif dan akhirnya

mampu mencapai kompetensi yang tinggi , sedangkan sebagian yang lain cenderung pasif ,

hanya menerima pengetahuan yang dating padanya sehingga memiliki pencapaian

kompetensi yang rendah .

Berdasarkan dengan apa yang telah diuraikan di atas , maka perlu dikembangkan

suatu metode pembelajaran yang mampu membawa dan melibatkan peran serta siswa

secara menyeluruh, sehingga kegiatan belajar mengajar tidak hanya didominasi oleh

beberapa siswa tertentu saja . Selain itu , melalui pemilihan metode pembelajaran yang

tepat akan membawa siswa lebih tertantang untuk menggali sumber – sumber informasi

yang harus dia peroleh dari pokok bahasan yang mereka pelajari dari berbagai sumber

.Dengan kata lain sumber informasi yang diterima siswa tidak hanya terbatas dari guru

saja, namun juga berasal dari sumber lain .Metode pembelajaran yang tepat akan

meningkatkan peran serta dan keaktifan seluruh siswa dalam mempelajari dan menelaah

ilmu yang ada terutama mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

Menurut Keit Davis dalam Sastroputro (1989:35) menyatakan bahwa partisipasi

adalah keterlibatan mental dan emosi seseorang dalam situasi kelompok yang

Page 11: PENINGKATAN PARTISIPASI DAN PRESTASI … digilib.uns.ac.id commit to user viii ABSTRACT Tri Setyo Endang L, 2010.Increasing Student Participation and Achievement in

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai

tujuan serta tanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan. George Terry dalam

Winardi menyatakan bahwa partisipasi adalah turut sertanya seseorang baik secara mental

maupun emosional untuk memberikan sumbangan-sumbangan pada proses pembuatan

keputusan, terutama mengenai persoalan dimana keterlibatan pribadi orang yang

bersangkutan melaksanakan tanggung jawabnya untuk melakukan hal tersebut (Winardi,

2002:149). Partisipasi siswa dalam pembelajaran sering juga diartikan sebagai keterlibatan

siswa dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran (Mulyasa, 2004:156).

Jadi partisipasi yang peneliti maksud adalah partisipasi siswa yang merupakan wujud

tingkah laku siswa secara nyata dalam kegiatan pembelajaran yang merupakan totalitas

dari suatu keterlibatan mental dan emosional siswa sehingga mendorong mereka untuk

memberikan kontribusi dan bertanggung jawab terhadap pencapaian suatu tujuan yaitu

tercapainya prestasi belajar yang memuaskan. Untuk membatasi permasalahan dalam

penelitian ini , berdasarkan uraian teoretik di atas peneliti mengambil indicator kerjasama

dalam diskusi kelompok , Mengeluarkan pendapat untuk memecahkan permasalahan ,

Memberikan pertanyaan , Semangat dalam kegiatan belajar mengajar .

Belajar merupakan kebutuhan setiap orang sebab dengan belajar seseorang dapat

memahami dan mengerti tentang suatu kemampuan sehingga kecakapan dan kepandaian

yang dimiliki dapat ditingkatkan. Sebagai individu yang sedang belajar mempunyai

kepentingan agar berhasil dalam belajar. Prestasi dapat dicapai setelah terjadi proses

interaksi dengan lingkungan dalam jangka waktu tertentu. Prestasi dapat berupa

pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai sosial.

Berhasil atau tidaknya suatu proses belajar mengajar dapat dilihat dari hasil

belajarnya. Hasil belajar seseorang dapat dilihat ditunjukkan dari prestasi yang dicapainya.

“ Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa

Indonesia menjadi ‘prestasi’ yang berarti hasil usaha ” (Zainal Arifin, 1990: 2). Dengan

demikian prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil usaha yang telah dicapai dalam

belajar.

Metode investigasi kelompok adalah perpaduan sosial dan kemahiran

berkomunikasi dengan intelektual pembelajaran dalam menganalisis dan mensintesis.

Investigasi kelompok tidak dapat diimplementasikan dalam lingkungan pendidikan yang

tidak ada dukungan dialog dari setiap anggota atau mengabaikan dimensi afektif-sosial

dalam pembelajaran kelas (Suhaida Abdul Kadir, 2002: 67).

Dalam model ini terdapat 3 konsep utama, yaitu:

Page 12: PENINGKATAN PARTISIPASI DAN PRESTASI … digilib.uns.ac.id commit to user viii ABSTRACT Tri Setyo Endang L, 2010.Increasing Student Participation and Achievement in

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Penelitian (inquiry) yaitu proses perangsangan siswa dengan menghidupkan suatu

masalah. Dalam proses ini siswa merasa dirinya perlu memberikan reaksi terhadap masalah

yang dianggap perlu untuk diselesaikan. Masalah ini didapat dari siswa sendiri atau

diberikan oleh guru.

b. Pengetahuan yaitu pengalaman yang tidak dibawa sejak lahir namun diperoleh siswa

melalui pengalaman baik secara langsung maupun tidak langsung.

c. Dinamika kelompok, menunjukkan suasana yang menggambarkan sekelompok

individu yang saling berinteraksi mengenai sesuatu yang sengaja dilihat atau dikaji

bersama dengan berbagai ide dan pendapat serta saling tukar-menukar pengalaman dan

saling berargumentasi.

Menurut paham konvensional (Darsono, 2000;24), pendidikan dalam arti sempit

diartikan sebagai bantuan kepada siswa terutama pada aspek moral atau budi pekerti,

sedangkan pengajaran diartikan sebagai bantuan kepada anak didik dibatasi pada aspek

intelektual dan ketrampilan. Unsur utama dari pembelajaran adalah pengalaman anak

sebagai seperangkat event sehingga terjadi proses belajar. Dengan demikian pendidikan,

pembelajaran dan pengajaran mempunyai hubungan yang koseptual yang tidak berbeda,

kalau dicari perbedaannya pendidikan memiliki cakupan yang lebih luas yaitu mencakup

baik pengajaran maupun pembelajaran, dan pengajaran merupakan bagian dari

pembelajaran.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan

mulai dari tingkat SD, MI/SLDB sampai SMP/MTS/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat

peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang

SMP/MTS mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi dan Ekonomi.

Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk menjadi warga negara Indonesia

yang demokratis, bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai (Mulyasa,

2006:125).

Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai

berikut: (1) mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan

lingkungannya, (2) memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin

tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial, (3)

memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, dan (4)

memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetensi dalam masyarakat

yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global (Mulyasa, 2006:125-126). Ruang

lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut: (1) manusia, tempat,

Page 13: PENINGKATAN PARTISIPASI DAN PRESTASI … digilib.uns.ac.id commit to user viii ABSTRACT Tri Setyo Endang L, 2010.Increasing Student Participation and Achievement in

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dam lingkungan, (2) waktu, keberlanjutan, dan perubahan, (3) sistem sosial dan budaya,

dan (4) perilaku ekonomi dan kesejahteraan (Mulyasa, 2006:126).

Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana telah diuraikan diatas , maka dapat

diidentifikasi beberapa masalah . Beberapa masalah tersebut antara lain :

1. Proses belajar mengajar masih terfokus pada guru belum pada siswa sehingga kegiatan

belajar mengajar lebih menekankan pada pengajaran dari pada pembelajaran .

2. Metode pembelajaran masih bersifat konvensional membuat siswa kurang tertantang dan

enggan mengikuti kegiatan pembelajaran .

3. Peran serta ( keaktifan ) siswa dalam KBM belum menyeluruh mengakibatkan kegiatan

belajar hanya pada siswa tertentu saja .

4. Prestasi belajar siswa belum optimal sebagaimana sekolah RSBI .

5.Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi belum terlaksana dengan semestimya.

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah tersebut diatas, maka dapat

diajukan rumusan masalah sebagai sebagai berikut : “Apakah penerapan metode

pembelajaran kooperatif Group Investigation dapat meningkatkan partisipasi siswa secara

keseluruhan dalam KBM ?”

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan yang

digunakan adalah model Kemmis dan Mc Taggart dalam Kasihani Kasbolah (2001: 63-65)

yang berupa model spiral. Dalam penelitian ini peneliti menerapkan siklus I dan siklus II

untuk melakukan perbaikan pembelajaran dan meggunakan kelas paralel dalam perbaikan

tindakan.

Untuk memecahkan masalah dalam penelitian diperlukan data yang relevan dengan

permasalahannya, sedangkan untuk mendapatkan data tersebut perlu digunakan teknik

pengumpulan data yang bermacam – macam ( multi teknik ) sehingga dapat diperoleh data

yang benar-benar valid dan dapat dipercaya. Ada 3 teknik pengumpulan data , yang oleh

Wolcott , 1992 disebutnya sebagai strategi pekerjaan lapangan primer, yaitu : Pengalaman,

pengungkapan, dan pengujian ( Sukmadinata , 2009 ). Pengalaman ( experiencing )

dilakukan dalam bentuk observasi . Pengungkapan ( enquiring ) dilakukan dengan

melakukan wawancara terhadap pihak – pihak yang terkait ( siswa ) untuk mendapatkan

data yang diperlukan dengan menggunakan bentuk wawancara formal terstruktur .

Pembuktian ( examining ) dilakukan dengan mencari bukti – bukti dokumenter .

Dalam penelitian kualitatif data yang diperoleh dengan menggunakan teknik

Page 14: PENINGKATAN PARTISIPASI DAN PRESTASI … digilib.uns.ac.id commit to user viii ABSTRACT Tri Setyo Endang L, 2010.Increasing Student Participation and Achievement in

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pengumpulan data yang bermacam- macam ( triangulasi) sampai datanya jenuh . Namun

sayang sampai saat ini belum ada teknik analisa data yang polanya jelas sebagaimana

penelitian kuantitatif . Maka dalam penelitian tindakan dengan pendekatan kualitatifnya

menggunakan analaisis yang bersifat naratif kualitatif dengan melalui reduksi , pemaparan

data , dan penyimpulan sebagaimana dikemukakan oleh Miles and Huberman , 1984 (

Sugiyono , 2007 )

HASIL PENELITIAN

1 . Perubahan Perilaku Siswa dalam KBM.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri

dari : persiapan tindakan , pelaksanaan tindakan, observasi, analisis, dan refleksi . Pada

tindakan siklus I sudah menunjukkan adanya peningkatan partisipasi siswa dalam kegiatan

pembelajaran.

Dari kegiatan siklus I diperoleh data bahwa siswa lebih menyukai pembelajaran

dengan metode kooperatif tipe Group Investigation. Diperoleh kesimpulan bahwa siswa

lebih menyukai kegiatan pembelajaran IPS dengan metode Group Investigation (GI) ini,

karena dengan menggunakan metode ini siswa bisa lebih bebas mengemukakan ide-idenya,

bisa saling bertukar pengetahuan, dan tidak mengantuk.

Pada siklus II ini para siswa tampak semakin aktif melakukan investigasi, diskusi

kelompok berjalan lebih baik, dan setiap siswa sudah nampak berusaha untuk

menunjukkan peran aktifnya dalam diskusi dan presentasi. Walaupun masih ada beberapa

siswa yang terlihat hanya sesekali saja menunjukkan keaktifannya. Perubahan perilaku

belajar pada siswa semakin menunjukkan kenaikan, siswa mulai menyadari akan arti

pembelajaran mandiri.

Siklus III ini merupakan pembiasaan sekaligus pembuktian efektifitas penerapan

metode pembelajaran Group Investigation dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam

KBM dan hasil belajar. Kondisi siswa pada siklus III ini semakin presentif dibandingkan

dengan siklus II, dimana masing-masing kelompok mampu mempresentasikan dengan

lebih baik, semangat dalam KBM lebih giat, kerjasama antar siswa semakin aktif,

demikian pula dengan menyampaikan pendapat dan bertanya semakin banyak. Banyaknya

pertanyaan siswa dan pendapat berakibat waktu yang tersedia tidak cukup. Kegairahan

siswa dalam kegiatan pembelajaran semakin tinggi. Pada siklus III ini keaktifan

(partisipasi) siswa dalam pembelajaran meningkat secara keseluruhan, 38 siswa (95%)

dengan kondisi baik untuk aspek semangat dalam mengikuti KBM, 80% siswa (32 orang)

Page 15: PENINGKATAN PARTISIPASI DAN PRESTASI … digilib.uns.ac.id commit to user viii ABSTRACT Tri Setyo Endang L, 2010.Increasing Student Participation and Achievement in

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mampu melakukan kerjasama dengan kelompoknya dengan kategori baik, demikian juga

untuk aspek mengeluarkan pendapat dan mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh

temannya, menunjukkan peningkatan menjadi 75%. Sedangkan untuk aspek mengajukan

pertanyaan mencapai peningkatan yang segnifikan, yaitu 29 siswa mampu mengajukan

pertanyaan dalam kategori baik (72,5%).

2 . Hasil Belajar siswa

Pada siklus I prestasi belajar siswa sudah ada peningkatan perolehan nilai rata-rata

kelas pada hasil belajar siswa . Meski masih ada siswa yang belum memenuhi kriteria

ketuntasan minimal. Setelah dilakukan perubahan metode pembelajaran dengan

menerapkan metode pembelajaran Group Investigation, terjadi peningkatan rata-rata nilai

prestasi belajar siswa, secara klasikal diperoleh nilai rata-rata 7,54 dari semula

7,21,meskipun masih ada 11 siswa yang belum tuntas.

Pada siklus II, perolehan nilai rata-rata kelas hasil belajar siswa telah mengalami

peningkatan, dari nilai 75,4 menjadi 79,3. Demikian juga prestasi belajar siswa secara

individual. Hal ini terbukti dengan perolehan nilai hasil belajar siswa yang semua masuk

kategori tuntas dengan skor terendah 73. Meskipun tidak terjadi perubahan pada skor

tertinggi.

Pada siklus III, karena para siswa makin menyadari dengan pelaksanaan metode

pembelajaran ini, dimana anak belajar dengan sangat menyenangkan maka efek terhadap

perolehan prestasi belajarpun juga sangat segnifikan. Hal ini terbukti dengan perolehan

nilai hasil belajar siswa yang semua masuk kategori tuntas dengan nilai rata – rata 8, 23.

Perubahan hasil belajar siswa secara rinci seperti tersebut di bawah ini:

Nilai Siklus I Siklus II Siklus III

Jumlah 301,6 317,2 330 Skor tertinggi 93 9,3 9,6 Skor terendah 60 7,3 7,6 Rata-rata 75,4 7,93 8,25 Siswa belum tuntas 11 0 0

PEMBAHASAN

1. Penerapan metode Group Investigation (GI) dalam meningkatkan partisipasi siswa

dalam Pembelajaran IPS.

Langkah – langkah penerapan metode Group Investigation dalam pembelajaran IPS

telah diuraikan dalam bab III . Dari data yang diperoleh secara CAR (Classroom Action

Page 16: PENINGKATAN PARTISIPASI DAN PRESTASI … digilib.uns.ac.id commit to user viii ABSTRACT Tri Setyo Endang L, 2010.Increasing Student Participation and Achievement in

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Research) menunjukkan bahwa penerapan metode pembelajaran kooperatif Group

Investigation (GI) dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas IX SMP Negeri 1

Purwodadi. Hal ini dapat dibuktikan dari lembar observasi yang menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan keaktifan siswa antara yang belum menggunakan metode pembelajaran

kooperatif Group Investigation (GI) dan yang telah menggunakan metode pembelajaran

kooperatif Group Investigation (GI). Peningkatan ini menunjukkan bahwa proses

pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI)

menjadikan KBM menjadi lebih efektif sebab siswa banyak berperan dalam memecahkan

suatu permasalahan.

Peningkatan masing – masing aspek perilaku siswa yang diamati secara terperinci

diterangkan dalam tabel dan grafik di bawah ini :

a . Aspek semangat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar .

KEADAAN PERSENTASE SKOR TOTAL A B C K KS

Sebelum menggunakan metode Group Investigation (GI)

- 24

(60%) 13

(32,5%) 3

(7,5%)

- 100%

Setelah menggunakan metode Group Investigation (GI) siklus I

- 30

(75%) 9

(22,5%) 1

(2,5%)

- 100%

Setelah menggunakan metode Group Investigation (GI) siklus II

- 34

(85%) 6 (15%) -

- 100%

Setelah menggunakan metode Group Investigation (GI) siklus III

- 38

(95%) 2 (5%) -

- 100%

Dari data di atas digambarkan terjadi peningkatan partisipasi siswa dalam aspek

Semangat dalam mengikuti KBM yaitu ditunjukkan pada indicator B dari 24 siswa menjadi

38 siswa ( 35% ) . Demikian juga dengan indicator C terjadi penurunan dari 13 siswa

menjadi 2 siswa ( 27,5% ) , demikian juga dengan indicator kurang dari 3 siswa menjadi

tidak ada ( 7.5% ) . Dengan demikian penerapan metode Group Investigation dapat

meningkatkan semangat siswa dalam mengikuti KBM.

b.Aspek kerjasama dalam kelompok

KEADAAN PERSENTASE SKOR TOTA

L BS B C K KS

Sebelum menggunakan metode Group Investigation (GI)

- 4 (10%)

16 (40%)

20 (50%) - 100%

Page 17: PENINGKATAN PARTISIPASI DAN PRESTASI … digilib.uns.ac.id commit to user viii ABSTRACT Tri Setyo Endang L, 2010.Increasing Student Participation and Achievement in

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Setelah menggunakan metode Group Investigation (GI) siklus I

- 9 (22,5%)

28 (70%)

3(7,5%) - 100%

Setelah menggunakan metode Group Investigation (GI) siklus II

- 14 (35%)

24 2 -

100%

Setelah menggunakan metode Group Investigation (GI) siklus III

- 32 (80%)

8 - -

100%

Peningkatan partisipasi siswa dalam aspek kerjasama dalam kelompok terlihat dari

indicator B : 4 siswa menjadi 32 siswa ( 72% ) , demikian pula dengan indicator C dari 16

menjadi 8 siswa ( 20% ) , dan K yang mengalami penurunan yang sangat segnifikan dari

20 menjadi 0 siswa ( 50% ) . Dengan demikian secara umum penerapan metode GI dapat

meningkatkan partisipasi siswa dalam aspek kerjasama dalam kelompok .

c.Aspek Mengeluarkan pendapat

KEADAAN PERSENTASE SKOR

TOTAL BS B C K KS

Sebelum menggunakan metode Group Investigation (GI)

- 7

(17,5%) 18

(45%) 15

(37,5%)

- 100%

Setelah menggunakan metode Group Investigation (GI) siklus I

- 8 (20%)

19 (47,5%)

13 (32,5%)

- 100%

Setelah menggunakan metode Group Investigation (GI) siklus II

- 28

(70%) 3 (7,5%) 9

(22,5%)

- 100%

Setelah menggunakan metode Group Investigation (GI) siklus III

- 30 (75%)

7 (17,5%) 3 (7,5%)

- 100%

Terjadi perubahan positif yang nyata dari siswa dalam keaktifan mengeluarkan

pendapat , pada indicator B tampak perubahan yang menyolok yaitu sebesar 57,5%(

23siswa ). Begitu juga dengan indicator C terjadi perubahan yang segnifikan sebesar

27,5%( 11 siswa). Meski pada pengamatan masih ada 3 orang siswa yang belum berani

mengeluarkan pendapatnya, namun secara nyata dapat dikatakan bahwa metode GI mampu

meningkatkan partisipasi siswa dalam mengeluarkan pendapat .

d.Aspek mengajukan pertanyaan

KEADAAN PERSENTASE SKOR TOTA

L BS B C K KS

Sebelum menggunakan metode Group Investigation (GI)

- 7 (17,5%)

19 (47,5%)

14 (35%)

- 100%

Setelah menggunakan metode Group Investigation (GI) pada siklus I

- 7 (17,5%)

27 (67,5%)

6 (15%)

- 100%

Page 18: PENINGKATAN PARTISIPASI DAN PRESTASI … digilib.uns.ac.id commit to user viii ABSTRACT Tri Setyo Endang L, 2010.Increasing Student Participation and Achievement in

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Setelah menggunakan metode Group Investigation (GI) pada siklus II

- 12 (30%)

23 (57,5%)

5 (12,5%)

- 100%

Setelah menggunakan metode Group Investigation (GI) pada siklus III

- 29

(72,5%) 10

(25%) 1 (2,5%)

- 100%

Sampai dengan siklus III , tampak antusias siswa mengajukan pertanyaan semakin

rata meski dominan pada indikator C (19 ke 10 siswa ) . Kualitas pertanyaan dengan

indikator B pun semakin meningkat dari 7 menjadi 29 siswa, sebaliknya dengan pengajuan

pertanyaan dengan indikator K semakin berkurang yaitu dari 14 menjadi 1 siswa yang

kurang berani mengajukan pertanyaan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

penerapan metode pembelajaran GI dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam

mengajukan pertanyaan.

Berdasarkan data di atas, peningkatan partisipasi (keaktifan) siswa menunjukkan

bahwa penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) pada

siswa kelas IXE SMP Negeri 1 Purwodadi Kabupaten Grobogan terbukti dapat

meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran IPS. Sebagaimana sebuah teori yang

menyatakan bahwa Belajar kooperatif merupakan satu strategi pengajaran dan

pembelajaran yang menggunakan kumpulan-kumpulan kecil pelajar dengan memberi

peluang untuk berinteraksi sesama mereka di dalam proses pembelajaran (Suhaida Abdul

Kadir, 2002: 54), pelaksanaan metode Group Investigation membuat siswa menjadi senang

belajar, karena siswa dapat melakukan interaksi, bertanya, dan mencari informasi dengan

teman secara nyaman.

Kegiatan investigasi yang dilakukan oleh siswa menjadi pengalaman yang sangat

berkesan, karena menghasilkan pengetahuan yang baik dan keyakinan yang tinggi pada

diri peserta didik. Hal ini sesuai dengan sebuah teori yang menyatakan bahwa: ”

Pengalaman belajar secara kooperatif menghasilkan keyakinan yang lebih kuat bahwa

seseorang merasa disukai, diterima oleh siswa lain, dan menaruh perhatian tentang

bagaimana kawannya belajar, dan ingin membantu kawannya belajar. Siswa sebagai subjek

yang belajar merupakan sumber belajar bagi siswa lainnya yang dapat diwujudkan dalam

berbagai bentuk kegiatan, misalnya diskusi, pemberian umpan balik, atau bekerja sama

dalam melatih ketrampilan-ketrampilan tertentu (A. Suhaenah Suparno, 2001: 156).

e.Aspek kinerja ilmiah guru

Perubahan perilaku dan kinerja guru nampak dengan adanya penerapan metode

Group Investigation dalam kegiatan pembelajaran. Tampak dari hasil observasi teman

Page 19: PENINGKATAN PARTISIPASI DAN PRESTASI … digilib.uns.ac.id commit to user viii ABSTRACT Tri Setyo Endang L, 2010.Increasing Student Participation and Achievement in

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sejawat dengan capaian score pengamatan yang terus meningkat . Perolehan score prestasi

pada kondisi awal yang hanya 89, kemudian meningkat pada siklus I dengan capaian score

97 dan 105 pada siklus II. Pencapaian score pada siklus I menunjukkan persiapan guru

yang sangat baik demikian juga dengan kesiapan guru pada siklus II dan siklus III. Hal ini

dapat disimpulkan bahwa dengan adanya penggunaan metode Group Investigation

menuntut guru untuk melakukan persiapan yang maximal. Tugas – tugas mulai dari

perencanaan pembelajaran sampai dengan evaluasi kegiatan belajar mengajar benar –

benar harus dilakukan guru secara maximal, dari mulai menyusun topik – topik yang akan

diinvestigasi oleh siswa, membentuk kelompok yang heterogin, menyiapkan media

pembelajaran yang dibutuhkan, memberi motivasi pada siswa, membantu siswa

menemukan jawaban sampai pada memberikan apresiasi pada siswa.

2. Penerapan metode Group Investigation (GI) dalam meningkatkan Hasil Belajar

Siswa.

Penerapan metode pembelajaran kooperatif Group Investigation menjadikan siswa

lebih mudah memahami materi pelajaran yang disajikan oleh guru. Kegiatan pembelajaran

dengan metode ini memberikan suatu alternatif dalam kegiatan belajar mengajar,

sebelumnya metode yang diterapkan dalam KBM adalah metode ceramah. Kegiatan siswa

dalam metode ceramah hanyalah mencatat materi dan mendengarkan penjelasan guru,

sementara itu setelah diterapkannya metode pembelajaran kooperatif Group Investigation

kegiatan siswa didominasi dengan pelaksanaan diskusi dan siswa dapat bertanya dan

mengeluarkan pendapatnya.

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti terlihat bahwa nilai rata – rata ulangan

harian sebelum adanya penerapan metode pembelajaran kooperatif Group Investigation

(GI) adalah sebesar 7,21. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa masih kurang

sebab terdapat banyak siswa yang belum mencapai nilai yang optimal mengingat input

siswa SMP Negeri 1 Purwodadi adalah siswa terseleksi dengan kategori baik. Masih belum

optimalnya nilai ulangan siswa ini disebabkan siswa kurang memahami sepenuhnya

materi yang diberikan oleh guru dan siswa kurang antusias dalam kegiatan belajar

mengajar.

Penyajian materi dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif Group

Investigation dapat meningkatkan hasil belajar siswa . Hal ini terbukti pada siklus I nilai

ulangan harian siswa berkisar antara 60 – 93 dengan nilai rata-rata kelas sebesar 75,4.

terjadi peningkatan nilai rata-rata kelas dari sebelum adanya penerapan metode

pembelajaran kooperatif Group Investigation yaitu sebesar 0,33 (nilai sebelum siklus 72,1;

Page 20: PENINGKATAN PARTISIPASI DAN PRESTASI … digilib.uns.ac.id commit to user viii ABSTRACT Tri Setyo Endang L, 2010.Increasing Student Participation and Achievement in

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

siklus I:75,4). Hal ini menunjukkan siswa lebih memahami materi yang diberikan oleh

guru dengan adanya penerapan metode Group Investigation. Pada siklus II nilai ulangan

harian siswa berkisar antara 73 – 93 dengan nilai rata-rata kelas sebesar 79,3. Terjadi

peningkatan nilai rata-rata kelas dari siklus I ke siklus II sebesar 0,39 (siklus I: 75,4 dan

siklus II: 79,3). Untuk siklus III nilai ulangan harian siswa berkisar antara 76 – 96 dengan

nilai rata-rata kelas sebesar 82,5. Terjadi kenaikan nilai rata- rata kelas dari siklus II ke

siklus III sebesar 0,32.

Peningkatan prestasi belajar siswa secara rinci tersaji dalam tabel di bawah ini .

Rentang Nilai

Kondisi Awal Siklus I Siklus II Siklus III

jumlah % jumlah % jumlah %

jumlah %

≤ 71 17 42,5 13 32,5 - 0 - 0

>71 23 57,5 27 67,5 40 100 40 100

Rata - rata

7,21 7,54 7,93 8,25

Memperhatikan data di atas maka sangat tepat bila metode Group Investigation

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Sebagaimana tertuang dalam sebuah teori yang

menyatakan bahwa: ”Metode investigasi kelompok adalah perpaduan sosial dan kemahiran

berkomunikasi dengan intelektual pembelajaran dalam menganalisis dan mensintesis.

Investigasi kelompok tidak dapat diimplementasikan dalam lingkungan pendidikan yang

tidak ada dukungan dialog dari setiap anggota atau mengabaikan dimensi afektif-sosial

dalam pembelajaran kelas” (Suhaida Abdul Kadir, 2002: 67).

Metode pembelajaran kooperatif Group Investigation sangat cocok untuk

diterapkan dalam kegiatan pembelajaran IPS sebab siswa dapat menyelesaikan suatu

permasalahan dengan diskusi bersama teman-temannya. Selain itu siswa menjadi mandiri

dalam belajar dan terbiasa menyampaikan pendapatnya dalam kelas .

3. Faktor-faktor yang menghambat Penerapan Metode Pembelajaran Group

Investigation (GI) dalam pembelajaran IPS.

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian dilaksanakan di kelas

IXE SMP Negeri 1 Purwodadi, Kabupaten Grobogan. Sesuai dengan situasi dan kondisi

subyek dan lokasi penelitian, pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan metode Group

Investigation sebenarnya banyak hal yang mendukung keberhasilan, seperti input siswa

SMP Negeri 1 Purwodadi yang dengan cepat bisa menyesuaikan penerapan strategi

Page 21: PENINGKATAN PARTISIPASI DAN PRESTASI … digilib.uns.ac.id commit to user viii ABSTRACT Tri Setyo Endang L, 2010.Increasing Student Participation and Achievement in

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pembelajaran baru, kemudian juga sarana dan prasarana sekolah yang lengkap ( karena

SMP Negeri 1 Purwodadi sebagai sekolah RSBI). Meskipun demikian, berdasarkan hasil

catatan lapangan dan pengamatan peneliti maupun observer (teman sejawat), ditemukan

beberapa hal yang dapat menjadi penghambat penerapan metode Group Investigation

dalam pembelajaran IPS, yaitu :

a. Jumlah anggota kelompok yang besar (8 orang) memunculkan ada siswa yang

hanya menggantungkan pada siswa lain dan cenderung sulit dikontrol oleh guru.

b. Bagi siswa yang pasif, cenderung lebih banyak menunggu dan hanya sekedar

berkelompok, enggan melakukan kegiatan belajar, lebih suka menyerahkan tugas-tugas

mulai dari investigasi sampai presentasi kepada anggota kelompok yang dia anggap lebih

baik darinya.

c. Tugas tiap kelompok yang sesuai dengan topik yang didapatnya, memunculkan

tindakan masing-masing kelompok hanya berkonsentrasi pada topik yang menjadi

tugasnya, keadaan ini berakibat tiap-tiap anggota kelompok hanya menguasai topik yang

diinvestigasi.

d. Pada saat siswa sudah terbiasa dengan penerapan metode Group Investigation,

kegiatan pembelajaran justru dihadapkan pada waktu yang kurang. Sehingga untuk

menyelesaikan topik yang telah ditentukan, kegiatan harus menggunakan jadwal waktu

materi berikutnya.

SIMPULAN

Dari hasil pengembangan dan penerapan perangkat pembelajaran dengan metode

pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) oleh peneliti pada siswa kelas IX SMP

Negeri 1 Purwodadi tahun pelajaran 2010 /2011, dapat disimpulkan, dengan adanya

penerapan metode pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) dapat meningkatkan

keaktifan siswa selama kegiatan belajar mengajar di kelas berlangsung. Peningkatan ini

dapat dibuktikan dengan data non tes yang dilakukan oleh observer pada siklus I, siklus II,

dan siklus III, yaitu dengan perolehan skor pengamatan terhadap perilaku siswa dalam

KBM yaitu 95% siswa bersemangat dalam KBM, 80% siswa bekerjasama dalam

Kelompok, 75% siswa berani Mengeluarkan Pendapat, dan 72,5% berani Mengajukan

Pertanyaan dengan kategori Baik. Pelaksanaan metode pembelajaran kooperatif Group

Investigation (GI) siswa selalu dijadikan pusat pembelajaran, dalam metode ini siswa

dituntut berperan aktif dalam setiap tindakan yang dilakukan mulai dari

mengidentifikasikan topik sampai pada evaluasi. Setiap siswa harus dapat memberikan

Page 22: PENINGKATAN PARTISIPASI DAN PRESTASI … digilib.uns.ac.id commit to user viii ABSTRACT Tri Setyo Endang L, 2010.Increasing Student Participation and Achievement in

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kontribusinya dan saling bertukar pikiran baik dalam diskusi kelompok maupun diskusi

kelas. Keaktifan siswa merupakan salah satu penunjang keberhasilan belajar siswa

sehingga dapat meningkatkan kompetensi siswa. Pada metode pembelajaran kooperatif

Group Investigation (GI) siswa akan menjadi terbiasa dalam mengeluarkan pendapat atau

bertanya sehingga hal ini akan menjadikan suasana kegiatan belajar mengajar menjadi

lebih efektif.

Penerapan metode pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Terbukti dari data hasil Ulangan harian tiapa siklus yang

selalu meningkat, perolehan nilai rata-rata kelas pada siklus I sebesar 75,4, siklus II sebesar

79,3, dan pada siklus III sebesar 82,5. Ada peningkatan prestasi belajar siswa dari kondisi

awal sampai dengan siklus III sebesar 14,42%. Peningkatan ini disebabkan siswa tertarik

dengan adanya metode ini, sehingga siswa dapat dengan mudah menguasai materi yang

disajikan. Dalam penerapan metode pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI)

peranan guru sangat penting, sebab guru merupakan fasilitator yang bertugas untuk

memberi pengarahan tentang metode yang akan digunakan dan mempersiapkan langkah-

langkah pembelajaran serta memberikan penilaian kepada siswa. Dengan pelaksanaan

metode pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) dapat memberikan kemudahan

bagi siswa untuk memahami suatu materi dalam mencapai kompetensi dasar tertentu oleh

siswa, sehingga dapat meningkatkan kompetensi mata pelajaran IPS .

Metode pembelajaran kooperatif Group Investigation juga dapat meningkatkan

kinerja ilmiah guru . Hal ini ditunjukkan dengan langkah – langkah pembelajaran yang

harus dipersiapkan dengan matang . Guru harus merencanakan kegiatan mulai dari materi

pembelajaran, proses, maupun evaluasi kegiatan. Dengan metode ini guru benar – benar

melakukan tugas secara profesional dan pedagogis, yang akan terus meningkatkan

kemampuan ilmiahnya.

Adanya kendala dalam pelaksanaan metode pembelajaran Group Investigation (GI)

seperti jumlah anggota kelompok yang besar, siswa yang pasif, waktu yang dibutuhkan

banyak, dan penguasaan hanya pada topik tertentu, menuntut guru untuk mempersiapkan

kegiatan pembelajaran dengan maksimal, pembagian kelompok yang tepat sesuai dengan

pemetaan yang kecerdasan intelektual maupun kecerdasan emosional, pengelolaan kelas

yang efektif akan dapat memotivasi dan mengendalikan siswa dalam pembelajaran

sehingga kegiatan belajar mengajar efektif.

SARAN

Page 23: PENINGKATAN PARTISIPASI DAN PRESTASI … digilib.uns.ac.id commit to user viii ABSTRACT Tri Setyo Endang L, 2010.Increasing Student Participation and Achievement in

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan dan implikasi mengenai penerapan

metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) pada siswa kelas IXE di

SMP Negeri 1 Purwodadi tahun pelajaran 2010 / 2011, maka penulis menyampaikan

beberapa saran yang dapat diberikan sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan

mutu pendidikan pada umumnya dan secara khusus dalam meningkatkan kompetensi

peserta didik secara keseluruhan di SMP Negeri 1 Purwodadi sebagai berikut:

1. Bagi Peserta Didik

a. Peserta didik hendaknya dapat berperan aktif dengan menyampaikan ide atau

pemikirannya pada proses pembelajaran sehingga proses KBM dapat berjalan sesuai

dengan yang diharapkan.

b. Peserta didik harus selalu memberikan respon yang baik terhadap guru dalam

menyajikan metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) sehingga dapat

meningkatkan kompetensi belajar IPS yang harus dicapai.

c. Siswa hendaknya menyadari bahwa dirinya adalah subyek belajar yang utama

menentukan keberhasilan belajar, maka harus meyakini bahwa keberhasilan belajar siswa

ditentukan oleh siswa sendiri.

2. Bagi Guru

a. Guru hendaknya dapat membiasakan penggunaan metode pembelajaran kooperatif

Group Investigation (GI) dengan baik sehingga dapat meningkatkan kompetensi mata

pelajaran IPS siswa.

b. Guru dapat berkonsultasi dengan pihak lain terkait dengan keadaan individual

siswa untuk mendapatkan informasi yang tepat tentang kondisi siswa yang akan

melakukan pembelajaran sehingga akan diperoleh pembelajaran yang efektif secara

kognitif, afektif, dan psikomotor.

c. Guru hendaknya didalam pembelajaran sebuah kelas selalu mengupayakan

penggunaan metode dan media yang menarik bagi siswa sehingga dapat meningkatkan

minat, perhatian dan motivasi siswa untuk memahami materi yang disajikan.