persepsi guru dan siswa terhadap implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran sejarah ·...

179
PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH (STUDI KASUS DI SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN DIY) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah Oleh : Andrius Akun NIM : 101314044 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: duongthuan

Post on 02-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI

KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

(STUDI KASUS DI SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN DIY)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh :

Andrius Akun

NIM : 101314044

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

i

PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI

KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

(STUDI KASUS DI SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN DIY)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh :

Andrius Akun

NIM : 101314044

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

iv

PERSEMBAHAN

Dengan segala puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus Kupersembahkan

Skripsi ini kepada :

1. Kedua orang tuaku tercinta (Bapak Antonius Jaimin dan Ibu Paulina

Anyun), tiada kata dan tindakan yang mampu membalas semua kasih

sayang, doa dan perhatian kepadaku.

2. Abangku Florensius Apin, terima kasih atas dukungan, semangat serta doa

selama ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

v

MOTTO

Tidak ada manusia super yang dapat menguasai banyak hal dan ahli dibanyak

bidang. Untuk sukses cukup kuasai satu bidang, lalu perbanyak ribuan wawasan

bidang lainnya.

(Horace Wal Pole)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

viii

ABSTRAK

PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI

KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

(STUDI KASUS DI SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN DIY)

Andrius Akun

101314044

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mendeskripsikan persepsi guru terhadap

implementasi Kurikulum 2013 dalam mata pembelajaran sejarah, (2)

mendeskripsikan persepsi siswa terhadap implementasi Kurikulum 2013 dalam

pembelajaran sejarah, (3) mendeskripsikan kendala yang dirasakan oleh guru

dalam pengimplementasian Kurikulum 2013 beserta solusi untuk mengatasi

kendala tersebut, (4) mendeskripsikan kendala yang dirasakan oleh siswa dalam

pengimplementasian Kurikulum 2013 beserta solusi untuk mengatasi kendala

tersebut.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Sampel dalam penelitian ini adalah

guru sejarah dan 88 siswa SMK Negeri 2 Depok yang dipilih menggunakan teknik

purposive sampling dan dikembangkan dengan teknik snowball sampling.

Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data

dilakukan secara deskriptif interaktif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Persepsi guru positif karena

menyambut baik implementasi Kurikulum 2013, didukung sosialisasi dan

pelatihan yang cukup, sehingga guru dapat menerapkan konsep pembelajaran

sejarah sesuai dengan Kurikulum 2013 seperti penyusunan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran, penilaian autentik, dan pendekatan saintifik. (2) Persepsi siswa

positif karena senang dengan pembelajaran sejarah menggunakan Kurikulum

2013, serta aktif dalam pembelajaran. (3) Kendala guru berupa kendala teknis dan

nonteknis. Guru mengatasi kendala tersebut dengan mengembangkan diri dan

pengetahuan yang dimiliki. (4) Kendala siswa berupa tugas yang banyak dan

materi yang sulit. Siswa mengatasi kendala tersebut dengan rajin belajar dan

memanfaatkan berbagai sumber.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

ix

ABSTRACT

TEACHER AND STUDENTS PERCEPTION ABOUT THE

IMPLEMENTATION CURRICULUM 2013 IN LEARNING HISTORY

(CASE STUDY AT SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN DIY)

Andrius Akun

101314044

This research aims to : (1) describe teacher perception about curriculum

2013 implementation in the teaching of history. (2) describe student perception

about curruculum 2013 implementation in the teaching of history. (3) describe the

perceived problems by teachers in the Curriculum 2013 implementation and the

solution to overcome that problems. (4) describe the perceived problems by

students in the Curriculum 2013 implementation and the solution to overcome that

problems.

This research is an qualitative case study. The sample in this research

include history teacher and 88 students of SMK Negeri 2 depok who were

selected using purposive sampling and developed with snowball sampling

technique. Data were collected by means of interviews and questionnaires. Data

analysis techniques is a descriptive interactive.

The result of this research indicates that : (1) Teachers perception is positive

because they welcomed the implementation of Curriculum 2013. It is supported

by sufficient socialization and training, so that teachers can apply the concept of

history teaching in accordance with the curriculum in 2013 like a design lesson

plans, authentic assessment and scientific approach. (2) Students perception is

positive because they were delighted with the teaching of history using the

Curriculum 2013 and can be followed with active learning. (3) the teacher got

problems in the form of technical and nontechnical. The teachers reduced the

problems with developing themselves by knowledge possessed. (4) Students had

difficulty in the form of many tasks and difficult materials. The students reduced

the problems by being diligent and using various sources.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa dan Maha

Kasih atas segala limpahan rahmat-Nya dan anugerah-Nya, skripsi yang berjudul

Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Implementasi Kurikulum 2013 di SMK Negeri

2 Depok Yogyakarta dapat tersusun dangan baik. Skripsi ini diajukan sebagai

salah satu prasyarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan studi pada Program

Studi Pendidikan Sejarah, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Sosial,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan dalam penyususnan skripsi ini tidak

lepas dari bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena

itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku ketua Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Ibu Dra. Theresia Sumini, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, sekaligus sebagai Dosen Pembimbing I yang senantiasa

memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada penulis selama proses

penyusunan skripsi ini dan dapat terselesaikan dengan baik.

4. Bapak Hendra Kurniawan, M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi

Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan bimbingan dan arahan

kepada penulis.

5. Bapak Drs. A.K. Wiharyanto, M.M., sebagai Dosen Pembimbing II yang

senantiasa memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada penulis

selama proses penyusunan skripsi ini dan dapat terselesaikan dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

xi

6. Dosen-dosenku yang baik: “Pak Anton, Pak A.K, Pak Musidi, Pak Bakti, Pak

Padi, Pak Adi, Bu Sumini, Pak Hendra, Pak Yulius” Terimakasih atas ilmu

dan didikan yang telah diberikan kepada saya selama ini.

7. Pak Agus, selaku staff sekretarian Program Studi Pendidikan Sejarah yang

selalu sabar dan telaten dalam memberikan pelayanan administrasi kepada

penulis.

8. Kedua orang tuaku tercinta (Bapak Antonius Jaimin dan Ibu Paulina Anyun),

tiada kata dan tindakan yang mampu membalas semua kasih sayang, doa dan

perhatian kepadaku.

9. Abangku Florensius Apin, terima kasih atas dukungan, semangat serta doa

selama ini.

10. Sahabat-sahabatku.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini menjadi

lebih baik, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. iii

HALAMAN MOTTO ................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... vi

LEMBAR PENYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................... vii

ABSTRAK ............................................................................................. viii

ABSTRACT ............................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ................................................................................ x

DAFTAR ISI ............................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi

BAB I PENDAHUAN

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori .................................................................................. 9

1. Persepsi..................................................................................... 9

2. Kurikulum 2013 ....................................................................... 12

3. Pembelajaran Sejarah ............................................................... 32

B. Kerangka Pikir .............................................................................. 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

xiii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 36

B. Pendekatan Penelitian ................................................................... 36

C. Sumber Data.................................................................................. 38

D. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 38

E. Teknik Cuplikan............................................................................ 40

F. Validitas Data................................................................................ 41

G. Analisis Data ................................................................................. 43

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian .......................................................... 46

B. Hasil Penelitian ............................................................................. 51

1. Persepsi Guru ........................................................................... 51

2. Persepsi Siswa .......................................................................... 63

3. Kendala dan Solusi Guru Dalam Pelaksanaan Kurikulum 2013 69

4. Kendala dan Solusi Siswa Dalam Pelaksanaan Kurikulum 2013 70

C. Pembahasan................................................................................... 72

1. Persepsi Guru ........................................................................... 72

2. Persepsi Siswa .......................................................................... 86

3. Kendala dan Solusi Guru Dalam Pelaksanaan Kurikulum 2013 91

4. Kendala dan Solusi Siswa Dalam Pelaksanaan Kurikulum 2013 93

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................... 95

B. Saran ............................................................................................. 97

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 98

LAMPIRAN ............................................................................................. 101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kisi-kisi Wawancara Guru ............................................................ 39

Tabel 2. Kisi-kisi Angket Siswa ................................................................. 40

Tabel 3. Profil SMK Negeri 2 Depok, Sleman, Yogyakarta ....................... 46

Tabel 4. Persiapan Siswa Dalam Menghadapai Pembelajaran Sejarah Dengan

Kurikulum 2013 ............................................................................ 63

Tabel 5. Pendapat Siswa Tentang Pembelajaran Sejarah Dengan

Kurikulum 2013 ............................................................................ 65

Tabel 6. Metode Mengajar Guru Sejarah .................................................... 66

Tabel 7. Efektivitas Pembelajaran Sejarah Dengan Kurikulum 2013......... 68

Tabel 8. Kendala Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah Dengan

Kurikulum 2013 ............................................................................ 70

Tabel 9. Upaya Siswa Mengatasi Kendala yang dialami ............................ 71

Tabel 10. Perubahan Pola Pikir KBK dan KTSP ke Kurikulum 2013........ 84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir ............................................................... 35

Gambar 2. Analisis Data ............................................................................. 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Jadwal Penelitian ........................................................................................ 102

Lembar Wawancara .................................................................................... 103

Angket ............................................................................................. 105

Catatan Lapangan 1 .................................................................................... 108

Catatan Lapangan 2 ..................................................................................... 112

Catatan Lapangan 3 ..................................................................................... 116

Catatan Lapangan 4 ..................................................................................... 122

Dokumentasi Wawancara............................................................................ 128

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .......................................................... 131

Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum 2013 .......................................... 143

Surat Izin ............................................................................................. 161

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu hal paling mendasar yang harus dimiliki

setiap orang. Pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam menjamin

kelangsungan hidup suatu bangsa dan negara. Dengan pendidikan maka akan

tercipta sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dalam menghadapi

tantangan dan kompetisi pada era globalisasi seperti saat ini. Pendidikan

merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh

oleh sebuah negara agar warganya dapat mencapai kesejahteraan. Kualitas

pendidikan suatu negara menjadi salah satu indikator untuk melihat kategori

negara tersebut apakah tergolong ke dalam negara maju, berkembang, atau negara

miskin. Dengan sumber daya manusia yang memiliki pendidikan yang tinggi

maka negara tersebut akan mampu mengelola sumber daya yang dimiliki.

Demikian halnya dengan Indonesia, kualitas kehidupan di Indonesia sangat

ditentukan oleh faktor pendidikan. Pembaharuan di bidang pendidikan harus

dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Dengan

meningkatnya mutu pendidikan di Indonesia maka diharapkan dapat

meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Perubahan dibidang

pendidikan harus memperhatikan berbagai perubahan yang terjadi pada era global

sehingga mampu menciptakan output yang mampu menghadapai tantangan pada

era global saat ini. Perubahan dalam bidang pendidikan harus dilakukan dengan

penataan sistem pendidikan secara utuh dan menyeluruh, terutama yang berkaitan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

2

dengan kualitas pendidikan, serta relevansinya dengan kebutuhan masyarakat dan

dunia kerja pada saat ini. Dalam pendidikan, kegiatan belajar harus mampu

memberikan bekal kecakapan hidup bagi peserta didik yang sesuai dengan

lingkungan dan kebutuhan dari peserta didik tersebut.

Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan ditentukan oleh berbagai

komponen, diantaranya adalah kurikulum. Hal ini karena kurikulum adalah

pedoman penyelenggaraan pembelajaran dalam sistem pendidikan. Dalam

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

disebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan

sebagaipedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu.

Dalam perjalanan sejarah pendidikan di Indonesia, kurikulum sebagai suatu

komponen pendidikan sering mengalami pergantian, mulai dari Kurikulum 1964,

Kurikulum 1968, Kurikulum 1975, Kurikulum 1984, Kurikulum 1994, tahun 2004

diberlakukan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), tahun 2006 diberlakukan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dan pada tahun 2013

diberlakukan Kurikulum 2013 yang pelaksanaanya secara serentak pada bulan

Juni 2014.1

Kurikulum 2013 lebih ditekankan pada pendidikan karakter, terutama pada

tingkat dasar, yang akan menjadi fondasi bagi tingkat berikutnya. Melalui

1Zuhroh, 2011 dalam Akhinah, 2013 : 2, dalam I Nengah Ciptasari “Persepsi Guru Terhadap Pelaksanaan Kurikulum 2013

Pada Mata Pelajaran Sejarah (Studi Kasus Guru Sejarah Di Sman 1 Sawan)”.Dalam Jurnal Widya Winayata 3.1

(2015),hlm. 1-2. http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPS/article/viewFile/5312/4008, diakses 10 Agustus 2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

3

pengembangan Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan berbasis kompetensi,

diharapkan bangsa ini dapat menjadi bangsa yang bermartabat, masyarakatnya

memiliki nilai tambah (added value), dan nilai jual yang bisa ditawarkan kepada

orang lain dan bangsa lain di dunia, sehingga mampu untuk bersaing, bersanding,

bahkan bertanding dengan bangsa-bangsa lain dalam era global. Hal ini

dimungkinkan jika implementasi Kurikulum 2013 benar-benar dapat

menghasilkan insan yang produktif, kreatif, inovatif, dan berkarakter. Pendidikan

karakter dalam Kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan

hasil pendidikan, yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak

mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang sesuai dengan standar

kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan. Melalui implementasi

Kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter, dengan

pendekatan tematik dan kontekstual diharapkan peserta didik mampu secara

mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan

menginternalisasi serta mempersonalisasikan nilai-nilai karakter dan akhlak mulia

sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.2

Dalam pelaksanaan Kurikulum 2013, salah satu mata pelajaran yang turut

mendapatkan sentuhan adalah mata pelajaran sejarah. Proses pelaksanaan

Kurikulum 2013 terutama dalam mata pelajaran Sejarah Indonesia untuk jenjang

pendidikan Menengah tidak hanya mampu mengasah keterampilan dan sikap

secara menyeluruh. Sejarah Indonesia adalah suatu mata pelajaran yang mampu

membekali peserta didik dengan pengetahuan tentang dimensi ruang dan waktu

2E.Mulyasa. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya. 2013. Hlm.7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

4

perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia, keterampilan dalam menyajikan

pengetahuan yang mampu menghargai jasa para pahlawannya yang telah

meletakan pondasi bangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta

peninggalan-peninggalan kebudayaan yang masih di warisi sampai sekarang.

Sehingga dengan diakumulasikannya beberapa kompetensi tersebut, peserta didik

diharapkan mampu membentuk pola pemikiran yang sadar akan sejarah.3

Dalam implementasi kurikulum setiap pengajar apakah di SD, SMP, SMA

ataupun universitas ikut terlibat didalamnya. Kurikulum ditentukan oleh pihak

atasan, misalnya Depdikbud masih berupa barang cetakan, jadi dapat dikatakan

barang “mati”. Hanya guru yang dapat memberi hidup kepada pedoman

kurikulum yang diterbitkan itu. Karena itu guru selalu merupakan tokoh utama

untuk mewujudkan kurikulum itu agar terjadi perubahan kelakuan peserta didik

menurut apa yang diharapkan.

Agar hal itu terlaksana, guru harus lebih dahulu memahami kurikulum agar

dapat menyajikannya dalam bentuk pengalaman yang bermakna bagi peserta

didik. Jadi pada hakikatnya setiap kurikulum formal yang dikeluarkan oleh

pemerintah hanya dapat direalisasikan berkat usaha guru dan karena itukurikulum

seperti yang diwujudkan dalam kelas selalu mengandung unsur kepribadian guru.

Walau kurikulum dikatakan “uniform” pelaksanaannya selalu melalui pribadi

guru, jadi mengandung perbedaan individual. Guru hanya dapat melaksanakannya

3Kemendikbud, 2013, dalam I Nengah Ciptasari"Persepsi Guru Terhadap Pelaksanaan Kurikulum 2013 Pada Mata

Pelajaran Sejarah (Studi Kasus Guru Sejarah Di Sman 1 Sawan)”. Dalam Jurnal Widya Winayata 3.1 (2015), hlm. 1-2. .http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPS/article/viewFile/5312/4008, diakses 10 Agustus 2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

5

menurut persepsi masing-masing, yang mungkin ada perbedaannya dengan apa

yang dimaksud oleh para pengembang kurikulum pada tingkat atasan.

Selain itu guru dapat pula berusaha menyesuaikan kurikulum dengan

perkembangan psikologis setiap peserta didik, atau dengan keadaan masyarakat

tempat sekolah itu berada. Jadi kurikulum dalam pelaksanaannya selalu

melibatkan guru. Kurikulum yang diterbitkan oleh. Pemerintah masih bersifat

umum berupa pedoman, jadi dapat disebut pedoman kurikulum. Dalambentuk

yang demikian kurikulum belum dapat disampaikan kepada kelas. Ada beberapa

langkah agar kurikulum siap untuk disajikan.

Pertama : pedoman kurikulum harus dianalisis lebih lanjut dalam sejumlah

topik, sub topik serta bahan yang lebih spesifik. Harus ditentukan lebih jelas apa

yang akan diajarkan, apa sebab, apa tujuannya, dalam urutan yang bagaimana.

Hal-hal seperti ini dimasukkan dalam apa yang disebut pedoman instruksional.

Kedua : agar bahan pelajaran dapat disajikan kepada peserta didik dalam jam

pelajaran tertentu guru masih harus membuat persiapan pelajaran yang

dilakukannya berdasarkan pedoman instruksional tersebut. Tiap pengajar harus

membuat persiapan pelajaran sebelum dengan penuh tanggung jawab dapat

memasuki kelas. Mengajar adalah tugas yang begitu kompleks dan sulit, tanpa

persiapan guru tidak tahu dengan jelas ke mana peserta didik harus dibimbing,

tujuan apa yang harus dicapai, perubahan kelakuan apakah yang harus

dibangkitkan, hingga manakah tujuan pelajaran yang harus dicapai, kesulitan apa

yang dihadapai, kelemahan apakah harus diperbaiki demi peningkatan mutu, tugas

apakah yang harus dilakukan peserta didik untuk pelajaran berikutnya. Mutu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

6

pendidikan bergantung pada mutu guru, dan mutu guru turut ditentukan oleh

pemahamannya tentang seluk-beluk kurikulum.4

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 2 Depok Yogyakarta.

Sekolah ini berada di Mrican, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. SMK

Negeri 2 Depok merupakan salah satu sekolah menengah kerjuruan yang

menerapkan Kurikulum 2013 sejak tahun ajaran 2013/2014, dengan kata lain

sekolah ini merupakan sekolah percontohan pelaksanaan Kurikulum 2013.

Peneliti ingin menggali tentang pelaksanaan pembelajaran sejarah dengan

menggunakan Kurikulum 2013 di SMK Negeri 2 Depok serta tanggapan guru dan

siswa terhadap pelaksanaan kurikulum 2013 dalam pembelajaran sejarah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana persepsi guru terhadap implementasi Kurikulum 2013 dalam

pembelajaran sejarah ?

2. Bagaimana persepsi siswa terhadap implementasi Kurikulum 2013 dalam

mata pembelajaran sejarah ?

3. Apa saja kendala yang dirasakan oleh guru dalam pengimplementasian

Kurikulum 2013 serta solusi untuk mengatasi kendala tersebut ?

4. Apa saja kendala yang dirasakan oleh siswa dalam pengimplementasian

Kurikulum 2013 serta solusi untuk mengatasi kendala tersebut ?

4S Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, Jakarta : Bumi Aksara, 2010, hlm. 1-3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

7

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan :

1. Persepsi guru terhadap implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran

sejarah.

2. Persepsi siswa terhadap implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran

sejarah.

3. Kendala yang dirasakan oleh guru dalam pengimplementasian Kurikulum

2013 beserta solusi untuk mengatasi kendala tersebut.

4. Kendala yang dirasakan oleh siswa dalam pengimplementasian Kurikulum

2013 beserta solusi untuk mengatasi kendala tersebut.

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoretis

Pada tataran teoretis penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat-manfaat sebagai berikut :

a. Memperluas pengetahuan dan wawasan tentang Kurikulum 2013, baik

yang berkaitan dengan aspek kesiapan manajemen, pelakasanaan,

keunggulan dan kekurangannya.

b. Memberikan informasi berkaitan dengan adanya hambatan atau faktor

penghambat dalam implementasi Kurikulum 2013 khususnya bagi guru

sejarah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

8

2. Aspek Praktis

Pada tataran praktis penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat

yang besar bagi :

a. Kepala Sekolah atau bidang kesiswaan, hasil penelitian ini dapat dijadikan

bahan masukan dalam melakukan pembenahan sehingga tercipta suasana

baru yang lebih kondusif

b. Guru khususnya dalam pembelajaran Sejarah mengetahui usaha yang perlu

dapat dilakukan dalam penerapan konsep Kurikulum 2013.

c. Universitas Sanata Dharma, sebagai bahan kajian keilmuan dan

pengembangan kajian khususnya bidang kebijakan pendidikan

d. Penulis, dapat mengetahui implementasi Kurikulum 2013 pada mata

pelajaran Sejarah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Persepsi

Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses

penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu

melalui alat indra atau juga disebut proses sensoris. Namun proses itu tidak

berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses

selanjutnya merupakan persepsi. Karena itu proses persepsi tidak dapat lepas

dari proses penginderaan, dan proses penginderaan merupakan proses

pendahulu dari proses pesepsi. Proses penginderaan akan berlangsung setiap

saat, pada waktu individu menerima stimulus melalui alat indera, yaitu

melalui mata sebagai alat pengelihatan, telinga sebagai alat pendengar,

hidung sebagai alat pembauan, lidah sebagai alat pengecap, kulit pada telapak

tangan sebagai alat perabaan, kesemuanya merupakan alat indera yang

digunakan untuk menerima stimulus dari luar individu. Alat indera tersebut

merupakan alat penghubung antara individu dengan dunia luarnya. Stimulus

yang diindera itu kemudian oleh individu diorganisasikan dan

diinterpretasikan, sehingga individu menyadari, mengerti tentang apa yang

diindera itu, dan proses ini disebut persepsi.

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa stimulus diterima oleh alat

indera, yaitu yang dimaksud dengan penginderaan, dan melalui proses

penginderaan tersebut stimulus itu menjadi sesuatu yang berarti setelah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

10

diorganisasikan dan diinterpretasikan. Persepsi merupakan proses integratedd

alam diri individu terhadap stimulus yang diterimanya. Dengan demikian

dapat dikemukakan bahwa persepsi itu merupakan pengorganisasian,

penginterpetasian terhadap stimulus yang diinderanya sehingga merupakan

sesuatu yang berarti, dan merupakan respon yang integrated dalam diri

individu. Karena itu dalam penginderaan orang akan mengaitkan dengan

stimulus, sedangkan dalam persepsi orang akan mengaitkan dengan objek.

Dengan persepsi individu akan menyadari tentang keadaan di sekitarnya dan

juga keadaan diri sendiri.5 Persepsi adalah proses yang menyangkut

masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi

manusia terus-meneurs mengadakan hubungan dengan lingkungannya.

Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu indera penglihat, pendengar,

peraba, perasa dan penciuman.6

Persepsi dibagi menjadi dua bentuk yaitu persepsi positif dan persepsi

negatif. Persepsi positif merupakan penilaian individu terhadap suatu objek

atau informasi dengan pandangan yang positif atau sesuai dengan yang

diharapkan dari objek yang dipersepsikan atau dari aturan yang ada.

Sedangkan, persepsi negatif merupakan persepsi individu terhadap objek atau

informasi tertentu dengan pandangan yang negatif, berlawanan dengan yang

diharapkan dari objek yang dipersepsikan atau dari aturan yang ada.

5Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum (edisi revisi), Yogyakarta : CV. Andi offset, 2010,

hlm 99-100. 6Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, (edisi revisi), Jakarta : Rineka Cipta,

2010, hlm. 102.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

11

Penyebab munculnya persepsi negatif seseorang dapat muncul karena adanya

ketidakpuasan individu terhadap objek yang menjadi sumber persepsinya,

adanya ketidaktahuan individu serta tidak adanya pengalaman inidvidu

terhadap objek yang dipersepsikan dan sebaliknya, penyebab munculnya

persepsi positif seseorang karena adanya kepuasan individu terhadap objek

yang menjadi sumber persepsinya, adanya pengetahuan individu, serta adanya

pengalaman individu terhadap objek yang dipersepsikan.7

Persepsi merupakn proses yang terintegrasi didalam diri individu

sehingga apa yang ada dalam diri individu akan trurun serta dan aktif dalam

persepsi. Persepsi individu dapat jauh berbeda dengan individu lain karena

adanya perbedaan-perbedaan individual, perbedaan kepribadian, perbedaan

dalam sikap atau perbedaan dalam motivasi. Sekalipun dalam situasi yang

sama persepsi antar individu dapat berbeda antara individu satu dengan yang

lainnya. Faktor-faktor yang berperan dalam persepsi adalah sebagi berikut :

1. Objek yang dipersepsi

Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor.

Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi juga

dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang langsung

mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor. Namun

sebagian besar stimulus datang dari luar individu.

7 Robbins Stephen P. 2002. Prinsip prinsip Perilaku Organisasi. (Edisi Kelima) Erlangga :Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

12

2. Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf

Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus,di

samping itu juga harus ada syaraf sensori sebagai alat untuk meneruskan

stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak

sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk mengadakan respon

diperlukan syaraf motorik.

3. Perhatian

Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya

perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan

dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan

atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditunjukan kepada

sesuatu atau sekumpulan objek.

2. Kurikulum 2013

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, implementasi didefiniskan

sebagai sebuah pelaksanaan atau penerapan.8Implementasi merupakan suatu

proses penerapan ide, konsep, kebijakan atau inovasi dalam suatu tindakan

praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan,

keterampilan maupun nilai, dan sikap. Dalam Oxford Advance Learner’s

Dictionary di kemukakan bahwa implementasi ialah: “put something into

effect”, (penerapan sesuatu yang memberikan efek dan dampak).9

8Depdiknas. 2008. KBBI ed. IV. Jakarta : PT. Gramedia, hlm.529.

9E.Mulyasa,op.cit, hlm. 93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

13

Istilah kurikulum yang berasal dari bahasa latin “curriculum” semula

berarti”a running course, or race course, especially a chariot race course”

dan terdapat pula dalam bahasa prancis “courier” artinya” to run, berlari”.

Kemudian istilah itu digunakan untuk sejumlah “courses” atau matapelajaran

yang harus ditempuh untuk mencapai suatu gelar atau ijazah.10

Hilda Taba dalam M. Yamin mendefinisikan kurikulum sebagai a plan

for learning, yakni sesuatu yang direncanakan untuk pelajaran anak. William

B. Ragan dalam M. Yamin menjelaskan arti kurikulum sebagai all the

experience of children for which the school accepts responsibility. It denotes

the result of efforts on the part of the adults of the community and the nation

to bring to the children the finest, most whole some influences thatexists in

the culture. Ragan menggunakan kurikulum dalam arti yang luas mencakup

semua program dan kehidupan dalam sekolah. Kurikulum tidak hanya

mencakup bahan pelajaran, namun seluruh kehidupan dalam kelas, hubungan

social antara guru dan murid, metode mengajar, dan cara mengevaluasi juga

termasuk didalamnya.11

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk

mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada

dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan

10

S.Nasution. Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT Alumni, 1986, hlm. 9 11

M.Yamin, Panduan Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan . Yogyakarta : Diva ress, 2012, hlm

22-23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

14

mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara

yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.12

Rumusan yang terdapat di dalam sistem Pendidikan Nasional lebih

spesifik mengandung pokok-pokok pikiran sebagai berikut :

1) Kurikulum merupakan suatu rencana/perencanaan.

2) Kurikulum merupakan pengaturan, yang berarti mempunyai sistematika

dan struktur tertentu.

3) Kurikulum memuat/berisikan isi dan bahan pelajaran, menunjuk kepada

perangkat mata pelajaran atau bidang pelajaran tertentu.

4) Kurikulum mengandung cara, metode, atau strategi penyampaian

pengajaran.

5) Kurikulum merupakan pedoman penyelenggaraan kegiatan belajara

mengajar.

6) Kendatipun tidak tertulis, namun telah tersirat didalam kurikulum, yakni

kurikulum dimaksudkan untuk mencapai tujuan pendidikan.

7) Berdasarkan butir 6 maka kurikulum sebenarnya adalah suatu alat

pendidikan.

Istilah “kurikulum”memiliki berbagai tafsiran yang dirumuskan oleh

pakar-pakar dalam bidang pengembangan kurikulum sejak dulu sampai

dengan dewasa ini. Tafsiran-tafsiran tersebut berbeda-beda satu dengan

lainnya, sesuai dengan titik berat inti dan pandangan dari pakar bersangkutan.

Istilah kurikulum berasal dari bahasa Latin, yakni “Curriculae” artinya jarak

12

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar

Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Alyah,hlm. 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

15

yang harus ditempuh seseorang pelari. Pada waktu itu, pengertian kurikulum

ialah jangka waktu pendidikan yang harus ditempuh oleh siswa yang

bertujuan untuk memperoleh ijazah.Dalam hal ini, ijazah pada hakikatnya

merupakan suatu bukti, bahwa siswa telah menempuh kurikulum yang berupa

rencana pelajaran, sebagaimana halnya seorang pelari telah menempuh suatu

jarak antara satu tempat ke tempat lainnya dan akhirnya mencapai finish.

Dengan kata lain, suatu kurikulum dianggap sebagai jembatan yang sangat

penting untuk mencapai titik akhir dari suatu perjalanan dan ditandai oleh

perolehan suatu ijazah tertentu. Beberapa tafsiran lainnya dikemukakan

berikut ini.13

Kurikulum adalah program pendidikan yang disediakan oleh lembaga

pendidikan (sekolah) bagi siswa. Berdasarkan program pendidikan tersebut

siswa melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga mendorong

perkembangan dan pertumbuhannya sesuai dengan tujuan pendidikan yang

telah ditetapkan. Dengan kata lain, dengan program kurikuler tersebut,

sekolah/lembaga pendidikan menyediakan lingkungan pendidikan bagi siswa

untuk berkembang. Itu sebabnya kurikulum disusun sedemikian rupa yang

memungkinkan siswa melakukan beraneka ragam kegiatan belajar.

Kurikulum tidak terbatas pada sejumlah mata pelajaran, namun meliputi

segala sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan siswa, seperti :

bangunan sekolah, alat pelajaran, perlengkapan sekolah, perpustakaan,

karyawan tata usaha, gambar-gambar, halaman sekolah, daln lain-lain.14

13

Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara, 2008, hlm 16-17. 14

Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara, 2013, hlm 65.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

16

Lazimnya kurikulum dipandang sebagai suatu rencana yang disusun untuk

melancarkan proses belajar-mengajar di bawah bimbingan dan tanggung

jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya.15

Ada tiga konsep tentang kurikulum, kurikulum sebagai substansi,

system, dan bidang studi yaitu :

Kurikulum sebagai suatu substansi, suatu kurikulum, dipandang orang

sebagai suatu rencana suatu kegiatan belajar bagi murid-muridnya di sekolah,

atau sebagai suatu perangkat tujuan yang ingin dicapai.Suatu kurikulum juga

dapat menunjuk pada suatu dokumen yang berisi rumusan tentang tujuan,

bahan ajar, kegiatan belajar mengajar, jadwal, dan evaluasi. Suatu kurikulum

juga dapat digambarkan sebagai dokumen tertulis sebagai hasil persetujuan

bersama antara para penyusun kurikulum dan pemegang kebijaksanaan

pendidikan dengan masyarakat. Suatu kurikulum juga dapat mencakup

lingkup tertentu, suatu sekolah, suatu kabupaten, provinsi, ataupun suatu

negara.

Kurikulum sebagai suatu sistem, yaitu sistem kurikulum. Sistem

kurikulum merupakan bagian dari sistem persekolahan, sistem pendidikan,

bahkan sistem masyarakat. Suatu sistem kurikulum mencakup struktur

personalia, dan prosedur kerja sebagaimana cara menyusun suatu kurikulum,

melaksanakan, mengevaluasi, dan menyempurnakannya. Hasil dari suatu

15

S.Nasution, op.cit, hlm 5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

17

sistem kurikulum adalah tersusunnya suatu kurikulum, dan fungsi dari sistem

kurikulum adalah bagaimana memelihara kurikulum agar tetap dinamis.

Kurikulum sebagai suatu bidang studi yaitu bidang studi kurikulum. Ini

merupakan bidang kajian para ahli kurikulum dan ahli pendidikan dan

pengajaran. Tujuan kurikulum sebagai bidang studi adalah mengembangkan

ilmu tentang kurikulum dan sistem kurikulum. Mereka yang mendalami

bidang kurikulum mempelajari konsep-konsep dasar tentang kurikulum

melalaui studi kepustakaan dan berbagai kegiatan penelitian dan percobaan,

mereka menemukan hal-hal baru yang dapat memperkaya dan memperkuat

bidang studi kurikulum.16

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dijelaskan tersebut dapat

disimpulkan bahwa kurikulum merupakan seperangkat rencana pengajaran

yang akan digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan di bawah tanggung jawab sekolah/lembaga pendidikan.

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang mulai diterapkan

pada tahun pelajaran 2013/204. Kurikulum ini adalah pengembangan dari

kurikulum yang telah ada sebelumnya, baik Kurikulum Berbasis Kompetensi

yang telah dirilis pada tahun 2004 maupun Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan pada tahun 2006. Hanya saja yang menjadi titik tekan pada

Kurikulum 2013 ini adalah adanya peningkatan dan keseimbangan soft skill

dan hard skill yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan

pengetahuan.Kemudian, kedudukan kompetensi yang semula diturunkan dari

16

Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, Bandung : PT Remaja Rosdakarya,

2007, hlm 27.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

18

mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari

kompetensi.Selain itu, pembelajaran lebih bersifat tematik integrative dalam

semua mata pelajaran. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa Kurikulum

2013 adalah sebuah kurikulum yang dikembangkan untuk meningkatkan dan

menyeimbangkan kemampuan soft skill dan hard skill yang berupa sikap,

keterampilan, dan pengetahuan.17

Implementasi Kurikulum 2013 merupakan aktualisasi kurikulum dalam

pembelajaran dan pembentukan kompetensi serta karakter peserta didik. Hal

tersebut menuntuk keaktifan guru dalam menciptakan dan menumbuhkan

berbagai kegiatan sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan. Saylor

mengatakan bahwa “instruction is thus implementation of curriculum plan,

usually, but not necessarily, involving teaching in the sense of student,teacher

interaction in an education setting”. Dalam hal ini, guru harus dapat

mengambil keputusan atas dasar penilaian yang tepat ketika peserta didik

belum dapat membentuk kompetensi dasar, apakah kegiatan pembelajaran

dihentikan, diubah metodenya atau mengulang dulu pembelajaran yang lalu.

Guru harus menguasai prinsip-prinsip pembelajaran, pemilihan media

pembelajaran, pemilihan dan penggunaan metode pembelajaran, keterampilan

menilai hasil-hasil belajar peserta didik, serta memilih dan menggunakan

strategi atau pendekatan pembelajaran.18

17

M. Fadillah, Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTs, dan

SMA/MA, Yogyakarta : Ar- Ruzz Media, 2014,hlm 16. 18

E.Mulyasa,op.cit. hlm 99-100.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

19

a. Karakteristik Kurikulum 2013

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013

Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah

Atas/Madrasah Aliyah halaman 3 dijelaskan karakteristik kurikulum 2013

sebagai berikut :

1) Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan

sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan

intelektual dan psikomotorik;

2) Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan

pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang

dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat

sebagai sumber belajar;

3) Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta

menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;

4) Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai

sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

5) Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci

lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;

6) Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing

elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses

pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang

dinyatakan dalam kompetensi inti;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

20

7) Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,

saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata

pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

b. Tujuan Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia

agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang

beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi

pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.19

Kurikulum 2013 bertujuan untuk menghadapi berbagai masalah dan

tantangan masa depan yang semakin lama semakin rumit dan kompleks.

Berbagai tantangan masa depan tersebut antara lain berkaitan dengan

globalisasi dan pasar bebas, masalah lingkungan hidup, pesatnya kemajuan

teknologi informasi, konvergensi ilmu dan teknologi, ekonomi berbasis

pengetahuan, kebangkitan industry kreatif dan budaya, pergeseran kekuatan

ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains, mutu, investasi dan

transformasi pada sektor pendidikan, serta materi TIMSS dan PISA yang

harus dimiliki oleh peserta didik.20

Perlu adanya perubahan maupun pergantian kurikulum di Indonesia

tentu tidak lepas dari persoalan perubahan zaman. Sebab, hakikat

penyelenggaraan pendidikan adalah untuk menjadi solusi terhadap persoalan-

19

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 TentangKerangka Dasar

Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Alyah, hlm 4. 20

E.Mulyasa,op.cit. hlm 63-64.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

21

persoalan yang dihadapi bangsa dan negara. Dengan kata lain, melalui

pendidikan bangsa dan negara ini akan mengalami kemajuan. Oleh karena itu,

pendidikan diselenggarakan secara optimal supaya menghasilkan lulusan-

lulusan berkualitas yang memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan

pengetahuan sesuai standar nasional yang disepakati.21

Pada dasarnya kurikulum ditentukan oleh guru (tenaga kependidikan).

Guru (pelatih/widyaiswara) turut serta menyusun kurikulum, duduk dalam

suatu panitia pengembang kurikulum, atau memberikan masukan kepada

panitia pengembang kurikulum. Prosedur apapun yang ditempuh dalam

pengembangan kurikulum, guru tetap memegang peran yang penting, karena

guru merupakan unsur penting yang menentukan berhasil atau gagalnya

pelaksanaan kurikulum pada suatu lembaga pendidikan (sekolah). Guru

terlibat langsung secara aktif dalam pelaksanaan kurikulum bersama para

siswa. Guru yang menentukan topik pengajaran, bahan-bahan yang akan

diajarkan, metode yang digunakan, alat yang dipilih dan dipergunakan, serta

mengevaluasi hasil pelaksanaan kurikulum. Guru memegang peran penting

dalam penyusunan dan pelakasanaan kurikulum, dan oleh karenanya guru

harus memahmi dengan baik masalah kurikulum.22

Melalui pengembangan Kurikulum 2013 kita akan menghasilkan insan

Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif melalui penguatan sikap,

keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Dalam hal ini,

pengembangan kurikulum difokuskan pada pembentukan kompetensi dan

21

M.Fadillah, op.cit, hlm 17. 22

Oemar Hamalaik, 2008, op.cit, hlm 64.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

22

karakter peserta didik, berupa paduan pengetahuan, keterampilan, dan sikap

yang dapat didemonstrasikan peserta didik sebagai wujud pemahaman

terhadap konsep yang dipelajarinya secara konseptual. Kurikulum 2013

memungkinkan para guru menilai hasil belajar peserta didik dalam proses

pencapaian sasaran belajar, yang mencerminkan penguasaan dan pemahaman

terhadap apa yang dipelajari. Oleh karena itu, peserta didik perlu mengetahui

kriteria penguasaan kompetensi dan karekter yang akan dijadikan sebagai

standar penilaian hasil belajar, sehingga para peserta didik dapat

mempersiapkan dirinya melalui penguasaan terhadap sejumlah kompetensi

dan karakter tertentu, sebagai prasyarat untuk melanjutkan ke tingkat

penguasaan kompetensi dan karakter berikutnya.23

Implementasi Kurikulum 2013 diharapkan dapat menghasilkan insan

yang produktif, kreatif, dan inovatif. Hal ini dimungkinkan, karena

Kurikulum 2013 ini berbasis karakter dan kompentensi, yang secara

konseptual memiliki beberapa keunggulan.Pertama : Kurikulum 2013

menggunakan pendekatan yang bersifat alamiah (kontekstal), karena

berangkat, berfokus, dan bermuara pada hakekat peserta didik untuk

mengembangkan berbagai kompetensi sesuai dengan pontensinya masing-

masing. Dalam hal ini peserta didik merupakan subjek belajar, dan proses

belajar berlangsung secara alamiah dalam bentuk bekerja dan mengalami

berdasarkan kompetensi tertentu, bukan transfer pengetahuan (Transfer of

Knowledge).

23

E.Mulyasa, op.cit, hlm 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

23

Kedua : Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompentensi boleh

jadi mendasari pengembangan kemampuan-kemampuan lain. Penguasaan

ilmu pengetahuan, dan keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan, kemampuan

memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, serta pengembangan

aspek-aspek keperibadian dapat dilakukan secara optimal berdasakan standar

kompetensi tertentu. Ketiga : ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran

tertentu yang dalam pengembangannya lebih tepat menggunakan pendekatan

kompetensi, terutama yang berkaitan dengan keterampilan.24

c. Pengembangan Kurikulum 2013

Dalam suatu sistem pendidikan, kurikulum bersifat dinamis serta harus

selalu dilakukan perubahan dan perkembangan, agar dapat mengikuti

perkembangan dan tantangan zaman. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan

Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah dijelaskan

bahwa ada beberapa faktor yang mendasari dikembangkannya Kurikulum

2013.25 Beberapa faktor tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

1) Tantangan Internal

Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan

dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan)

Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses,

standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,

standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan,

24

Ibid 25

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 TentangKerangka Dasar

Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.hlm 1-2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

24

dan standar penilaian pendidikan. Tantangan internal lainnya terkait

dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan

penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia

produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak

berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah

penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-

2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar

yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumberdaya

manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan

menjadi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan

keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.

2) Tantangan Eksternal

Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan

berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan

teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan

perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan

menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional

menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat

terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast

Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic

Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan

eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia,

pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

25

bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International

Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan

Program for International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999

juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak

menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS

dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang

ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum

Indonesia.

3) Penyempurnaan Pola Pikir

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir

sebagai berikut :

a) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran

berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-

pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi

yang sama;

b) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi

pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-

lingkungan alam, sumber/media lainnya);

c) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring

(peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja

yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

26

d) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari

(pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model

pembelajaran pendekatan sains);

e) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim)

f) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat

multimedia;

g) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan

(users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang

dimiliki setiap peserta didik;

h) pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline)

menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines);

dan

i) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.

4) Penguatan Tata Kelola Kurikulum

Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum sebagai

daftar matapelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 untuk Sekolah

Menengah Atas/Madrasah Aliyah diubah sesuai dengan kurikulum satuan

pendidikan. Oleh karena itu dalam Kurikulum 2013 dilakukan penguatan

tata kelola sebagai berikut:

a) tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja

yang bersifat kolaboratif;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

27

b) penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan

manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan

(educational leader); dan

c) penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan

proses pembelajaran.

5) Penguatan Materi

Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan

materi yang relevan bagi peserta didik

d. Landasan Pengembangan Kuriklum 2013

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69

Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah

Menengah Atas/Madrasah Aliyah, terdapat tiga landasan dalam

pengembangan Kurikulum 2013 yaitu, landasan filosofis, landasan teoritis,

dan landasan yuridis26.

1) Landasan Filosofis

Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas

peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari

kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil

belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam

di sekitarnya. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis

yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta

26

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 TentangKerangka Dasar

Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, hlm 5-6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

28

didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam

tujuan pendidikan nasional. Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi

pendidikan yang dapat digunakan secara spesifik untuk pengembangan

kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas.

Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan

filosofi sebagai berikut:

a) Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun

kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini

menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya

bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun

kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan

bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik

untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum,

hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan

pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa.

Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa

menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan

kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum 2013

mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan

luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan

bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu

bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

29

pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap

permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.

b) Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut

pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan

di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi

kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah

suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk

mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir

rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna

terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan

budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya

dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan

fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir

rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013

memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk

menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam

kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya,

dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.

c) Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual

dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu.

Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu

dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism).

Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama matapelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

30

yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk

mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan

akademik.

d) Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan

yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan

intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian,

dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan

bangsa yang lebih baik (experimentalism and social

reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud

untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan

dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di

masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat

demokratis yang lebih baik.

Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana

di atas dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam

beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi

inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan

masyarakat, bangsa dan ummat manusia.

2) Landasan Teoritis

Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan

standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis

kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan

standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

31

warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar

kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar

sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan

standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang

untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik

dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan,

berketerampilan, dan bertindak. Kurikulum 2013 menganut: (1)

pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk

proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah,

kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik

(learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan

kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual

peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar

seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.

3) Landasan Yuridis

Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah :

a) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

b) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional;

c) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan

yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

32

d) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan.

e. Kunci Sukses Kurikulum 2013

Keberhasilan Kurikulum 2013 dalam menghasilkan insan yang

produktif, kreatif, dan inovatif, serta dalam merealisasikan tujuan pendidikan

nasional untuk membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

sangat ditentukan oleh berbagai faktor (kunci sukses). Kunci sukses tersebut

antara lain berkaitan dengan kepemimpinan kepala sekolah, kreativitas guru,

aktivitas peserta didik, sosialisasi, fasilitas dan sumber belajar, lingkungan

yang kondusif akademik, dan partisipasi warga sekolah.27

3. Pembelajaran Sejarah

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pembelajaran dimaknai sebagai

proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.28

Artinya dengan kegiatan pembelajaran seseorang dapat memperoleh ilmu

pengetahuan tentang materi yang dipelajari. Suyono dan Haryanto

menjelaskan bahwa istilah pembelajaran sendiri berasal dari kata dasar

belajar, yaitu suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh

pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan

mengukuhkan kepribadian. Pengertian ini lebih diarahkan kepada perubahan

27

E.Mulyasa, op.cit, hlm 39. 28

Depdiknas. KBBI ed. IV. 2008. Jakarta : PT. Gramedia, hlm. 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

33

individu, baik menyangkut ilmu pengetahuan maupun berkaitan dengan sikap

dan kepribadian dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian, dalam UU No. 20

tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa

pembelajran ialah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber

belajar pada suatu lingkungan belajar.

Dari beberapa uraian tersebut secara umum definisi pembelajaran

memiliki pengertian yang sama, yaitu proses interaksi antara pendidik dengan

pserta didik maupun antar-peserta didik. Proses interaksi ini bisa dilakukan

dengan berbagai media dan sumber belajar yang menunjang keberhasilan

belajar peserta didik. Oleh karenanya pembelajaran dalam hal ini dapat

didefinisikan sebagai proses interaksi antara pendidik dengan peserta didik

dan peserta didik dengan peserta didik dalam rangka memperoleh

pengetahuan yang baru dikehendaki dengan menggunakan berbagai media,

metode, dan sumber belajar yang sesuai dengan kebutuhan. Melalui proses

inilah diharapkan peserta didik mampu mendapatkan bermacam-macam

informasi baru yang akan menunjang kehidupannya dimasa yang akan

datang.29

Kita perlu mempelajari Sejarah karena dengan Sejarah kita dapat

mengkonsepsikan kehidupan dalam perjalanan waktu. Tujuan Sejarah adalah

mengajarkan kita sebuah cara menentukan pilihan, untuk mempertimbangkan

berbagai pendapat, untuk membawakan berbagai kisah. Sejarah itu bukan

sekedar nama dan tanggal, tetapi menyangkut penilaian, kepedulian, dan

29

M.Fadillah, op.cit, hlm 172-173.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

34

kewaspadaan. Sejarah sendiri menyangkut persoalan kesinambungan dan

perubahan, dari sejarahlah kita bisa belajar.

Mata pelajaran sejarah dalam perkembangan kurikulum pendidikan di

Indonesia, memiliki perkembangan yang demikian menarik untuk dicermati.

Sejarah pada dasarnya merupakan ilmu yang akan terus berkembang dan

tidak akan mati, sehingga sukar untuk dijadikan salah satu bagian dalam ujian

nasional. Dalam kurikulum 1984 dan 1994, misalnya mata pelajaran Sejarah

memiliki alokasi waktu 2 jam pelajaran per minggu (kelas 1-2-3). Selanjutnya

pelajaran sejarah tidak terlalu banyak mendapat tempat dalam kurikulum

tingkat satuan pendidikan (KTSP) khususnya di tingkat SMA. Sejarah hanya

diberikan 1 jam pelajaran untuk kelas X dan 1 jam pelajaran untuk kelas IPA

serta 3 jam pelajaran untuk IPS. Hal inilah yang dirasakan kurang karena

penanaman karakter bangsa dan anak bangsa bisa dibangun dengan sejarah.

Siswa lebih banyak diisikan mata pelajaran yang cenderung sains sentris, dan

meminggirkan mata pelajaran sosial, budaya atau humaniora. Sebagai

pengembangan sesuai dengan tuntutan jaman, maka Kurikulum 2013 untuk

SMA membagi sejarah pada dua mata pelajaran yaitu sejarah Indonesia dan

pelajaran sejarah saja. Pembelajaran sejarah Indonesia merupakan pelajaran

wajib (kelompok A) dengan alokasi 2 jam pelajaran setiap tingkatan kelas

serta pelajaran sejarah menjadi pelajaran pilihan dengan alokasi 4 jam

pelajaran untuk peminatan sosial.30

30

Eko Heru Prasetyo. ”Mapel Sejarah Dalam Kurikulum 2013” http://www.sosiosejarah.com/

2013 /05 /mapel-sejarah-dalam-kurikulum-2013. html. Diakses pada 20 Novemeber 2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

35

B. Kerangka Pikir

Alur kerangka pikir dalam penelitian ini diawali dari Kurikulum 2013 yang

merupakan pengembangan dari kurikulum yang telah ada sebelumnya, baik

Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirilis pada tahun 2004 maupun

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada tahun 2006. Salah satu pelajaran

dalam Kurikulum 2013 adalah pelajaran sejarah. Pengimplementasian Kurikulum

2013 pada pembelajaran sejarah merupakan sebuah pengalaman bagi guru

maupun siswa. Pengalaman tersebut akan disimpulkan kedalam sebuah pendapat

dan terbentuklah persepsi guru dan siswa terhadap implementasi Kurikulum 2013

pada pembelajaran sejarah. Dari pengalaman dalam mengimplementasikan

Kurikulum 2013 tersebut tentunya guru dan siswa akan mendapat beberapa

kendala, dari kendala tersebut maka guru dan siswa akan mencari solusi agar

kendala tersebut bisa diatasi. Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan

kerangka berpikir sebagai berikut :

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir

Kurikulum 2013

Pembelajaran Sejarah

Implementasi

Guru dan Siswa

Persepsi Kendala Solusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Depok Yogyakarta. Sekolah

ini berada di Mrican, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. SMK Negeri 2

Depok merupakan salah satu sekolah menengah kerjuruan yang menerapkan

Kurikulum 2013 sejak tahun ajaran 2013/2014, dengan kata lain sekolah ini

merupakan sekolah percontohan pelaksanaan Kurikulum 2013. Penelitian ini

dilaksanakan selama tiga bulan mulai tanggal 02 Oktober 2015 sampai dengan 01

Januari 2016.

B. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis kualitatif dengan metode

studi kasus. Penelitian kualitatif adalah kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu

tersebut secara holistik (utuh). Jadi dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan

individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis tapi perlu

memandangnya sebagai bagian dari keutuhan.31 Penelitian kualitatif memperoleh

data berupa kata-kata, perilaku dan selebihnya adalah data tambahan seperti

dokumen dan lain-lain. Kata-kata dan perilaku orang yang diamati, diwawancarai

dan terdokumentasi merupakan sumber utama dan dicatat melalui catatan tertulis

atau melalui perekaman video atau tape, pengambilan foto, atau film.32Penelitian

31

Lexy J Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. 2004. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. hlm

3. 32

Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, 1988, Bandung : Transito, hlm. 112.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

37

deskriptif kualitatif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk

menggambarkan secara utuh dan mendalam tentang realitas sosial dan berbagai

fenomena yang terjadi di masyarakat yang menjadi subjek penelitian sehingga

tergambarkan ciri, karakter, sifat, dan model dari fenomena tersebut.33

Studi kasus merupakan strategi penelitian dimana di dalamnya peneliti

menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atau

sekelompok individu. Kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti

mengumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur

pengumpulan databerdasarkan waktu yang telah ditentukan.34 Penelitian deskriptif

studi kasus berusaha memperoleh gambaran secara lengkap dan detail tentang

kejadian dan fenomena tertentu pada suatu objek dan subjek yang memiliki

kekhasan. Dengan demikian pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode

studi kasus adalah menggali informasi sebanyak-banyaknya dan sedalam-

dalamnya kemudian mendeskripsikannya dalam bentuk naratif sehingga

memberikan gambaran secara utuh tentang fenomena yang terjadi.

Dalam bidang pendidikan studi kasus dapat diartikan sebagai metode

penelitian deskriptif untuk menjawab permasalahan pendidikan yang mendalam

dan komperhensif dengan melibatkan subjek penelitian yang terbatas sesuai

dengan jenis kasus yang diselidiki. Subjek penelitian dalam studi kasus bisa

individu, kelompok, lembaga, atau golongan masyarakat tertentu. Segala aspek

33

Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan (Jenis, Metode dan Prosedur) , 2013, Jakarta : Kencana,

hlm. 47 34

Stake (1995), dalam John W. Creswell, Research Design, pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan

Mixsed, edidi ke-3, 2013, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, hlm.20.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

38

yang berkaitan dengan kasus dianalisis secara mendalam, sehingga diperoleh

generalisasi yang utuh.35

C. Sumber Data

Yang dimkasud dengan sumber data dalam penelitian adalah subyek dari

mana data diperoleh.36 Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-

kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-

lain.37 Adapun yang dijadikan data dalam penelitian ini adalah :

1. Hasil wawancara terhadap guru mata pelajaran Sejarah tentang pelaksanaan

Kurikulum 2013 dalam mata pelajaran Sejarah.

2. Hasil angket terhadap peserta didik tentang pelaksanaan Kurikulum 2013

dalam mata pelajaran Sejarah.

D. Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan fokus penelitian ini maka

yang dijadikan teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut :

1. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan

pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas

pertanyaan itu.38 Wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada guru

35

Wina Sanjaya, op.cit, hlm. 75. 36

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik , 2010, Jakarta : PT Rineka

Cipta, hlm.172 37

Lofland dan Lofland, 1984 : 47, dalam Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 2008,

Bandung : PT Remaja Rosdakarya. hlm 157.

38

Ibid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

39

yang mengampu mata pelajaran sejarah. Hal ini dilakukan untuk memperoleh

data mengenai persepsi guru mengenai implementasi Kurkulum 2013 di SMK

Negeri 2 Depok, Sleman, Yogyakarta. Berikut adalah kisi-kisi wawancara

guru:

Tabel 1. Kisi-kisi wawancara guru

No Kisi Kisi Pertayaan Indikator

Pertanyaan

1 perencanaan implementasi kurikulum 2013 dalam mata pelajaran sejarah

Pelatihan SDM

Silabus dan RPP

Modul dan Sumber

Evaluasi

2 langkah langkah yang dilaksanakan dalam

implementasi kurikulum 2013

3 perbedaan mendasar dari kurikulum 2013 dan

kurikulum yg sebelumnya

Landasan

Orientasi

Metode

Pengelolaan

4 Efektivitas Kurikulum 2013 dalam pembelajaran sejarah

5 kendala yang terjadi ketika kurikulum 2013

diimplementasikan dalam mata pelajaran sejarah

6 solusi dari kendala yang telah ditemukan

2. Angket (kuesioner)

Angket adalah instrumen penelitian berupa daftar pertanyaan atau pernyataan

secara tertulis yang harus dijawab atau diisi oleh responden sesuai dengan

petunjuk pengisiannya. 39 Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau peryataan

tertulis kepada responden untuk dijawab.40 Angket yang digunakan dalam

penelitian ini adalah angket semi terbuka dimana sudah disediakan pilihan

39 Wina Sanjaya, op.cit, hlm. 255 40 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&B, 2011, (cetakan ke-14), Bandung :

ALFABETA, hlm. 162

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

40

jawaban, namun responden harus menyertakan alasan tertulis atas pilihan

jawabannya tersebut. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai

persepsi siswa mengenai implementasi Kurkulum 2013 di SMK Negeri 2

Depok, Sleman, Yogyakarta. Berikut adalah kisi-kisi pertanyaan angket

siswa:

Tabel 2. Kisi-kisi pertanyaan angket siswa

No Butir-butir pertanyaan

1 persiapan dalam menghadapi pembelajaran sejarah dengan kurikulum 2013

2 proses pembelajaran sejarah dengan kurikulum 2013 menyenangkan atau tidak

3 Metode mengajar guru sejarah dengan Kurikulum 2013

4 Persepsi tentang pembelajaran sejarah dengan kurikulum 2013

5 Kendala yang dihadapi dalam pembelajaran sejarah dengan kurikulum 2013

6 Solusi untuk mengatasi kendala

E. Teknik Cuplikan

Dalam penelitian kualitatif untuk memperoleh informasi yang mendalam

mengenai fokus penelitian maka digunakan teknik cuplikan berupa purposive

sampling dan dikembangkang dengan menggunakan teknik snowball sampling.

Didalam purposive sampling peneliti cenderung memilih informan yang dianggap

tahu dan dapat dipercaya sepenuhnya sebagai sumber data serta mengetahui

permasalahan secara mendalam.41 Purposive sampling merupakan pemilihan

41

H.B. Sutopo, Metodologi Penelitian Kualitatif: Dasar teori dan terapannya dalam penelitian ,

2006, Surakarta : Universitas Sebelas Maret, hlm. 64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

41

sampel yang didasarkan pada fokus penelitian dengan maksud untuk menjaring

informasi sebanyak mungkin.42

Dalam penelitian kualitatif, teknik sampling yang sering digunakan adalah

purposive sampling dan snowball sampling. Purposive sampling adalah teknik

pengambilan sampel atas pertimbangan tertentu berdasarkan pada pemenuhan

kebutuhan informasi, sedangkan snowball sampling adalah teknik pengambilan

sampel yang bermula sedikit kemudian berkembang menjadi lebih banyak selaras

dengan perkembangan pemenuhan informasi hingga data atau informasi yang

didapat mengalami kejenuhan.43 Peneliti akan memilih informan yang dianggap

mengetahui informasi tentang implementasi Kurikulum 2013 secara mendalam

dan dapat dipercaya khususnya dalam mata pelajaran sejarah. Informan tersebut

adalah guru sejarah di sekolah tempat penelitian dilakasanakan. Sementara itu

responden angket atau kuesioner adalah peserta didik yang terlibat langsung

dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan Kurikulum 2013 di sekolah

tempat penelitian ini dilaksanakan.

F. Validitas Data

Validitas data merupakan jaminan bagi kemantapan simpulan dan tafsiran

makna sebagai hasil penelitian.44 Dalam penelitian kulaitatif terdapat beberapa

macam cara untuk menguji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil

penelitian, antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan

ketekunan, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan

42

Lexy J Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. 2011. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Hlm. 224 43

Sugiyono, op.cit, hlm. 300 44

H.B. Sutopo, op.cit, hlm. 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

42

memberchechk.45 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi dan

menggunakan bahan referensi.

Triangulasi merupakan cara pemerikasaan keabsahan data yang paling

umum digunakan. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap hal tersebut.46 Menurut Patton triangulasi ada empat

macam yaitu :47

1. Triangulasi sumber yaitu pemeriksaan sumber yang memanfaatkan jenis

sumber data yang berbeda-beda untuk menggali data yang sejenis.

Triangulasi sumber dilakukan untuk menguji kredibilitas data yang

diperoleh melalui beberapa sumber. Dalam penelitian ini peneliti

membandingkan data hasil wawancara guru dengan hasil angket siswa.

2. Triangulasi metode yaitu pemeriksaan yang menekankan penggunaan

metode pengumpulan data yang berbeda untuk mengumpulkan data

yang sejenis. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode

wawancara dan angket untuk mengumpulkan data.

3. Triangulasi teori yaitu pemeriksaan data menggunakan prespektif lebih

dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji. Dalam

penelitian ini peneliti membandingkan rumusan informasi yang

diperoleh dengan prespektif teori yang digunakan.

45

Sugiyono, op.cit, hlm. 270 46

Lexy J Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. 2007. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

hlm 178 47

H.B. Sutopo, op.cit, hlm. 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

43

Selain triangulasi peneliti juga menggunakan Bahan Referensi. Bahan

referensi di sini adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah

ditemukan. Alat-alat bantu perekam data dalam penelitian kualitatif, seperti

kamera, handycam, alat perekam suara sangat diperlukan untuk mendukung

kredibilitas data yang telah ditemukan oleh peneliti. Selain triangulasi, peneliti

menggunakan bahan referensi pendukung berupa video hasil rekaman wawancara

agar data yang telah diperoleh lebih dapat dipercaya.

G. Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan

cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,

melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan

akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri

sendiri dan orang lain.48

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan konsep yang diberikan oleh

Miles dan Huberman. Miles dan Huberman (1984), mengemukakan bahwa

aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung

secara terus menerus sampai tuntas. Aktivitas dalam analisis data yaitu, data

reduction, data display, dan conclusion drawinf/verification.49 Berikut adalah

bagan analisis data yang digunakan :

48

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&B, 2009, (cetakan ke-9), Bandung :

ALFABETA, hlm. 329 49

Sugiyono, op cit, hlm. 246

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

44

Sumber : Miles dan Huberman (1984) Gambar 2. Analisis data

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Reduksi data adalah proses merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan

demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih

jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

2. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan

data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya.

Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian

kualitatif adalah teks yang bersifat naratif.

3. Conclusion drawing/Verification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)

Setelah melalui dua tahapan diatas maka langkah selanjutnya adalah

penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukankan

Data collection

Data display Data reduction

Conclusions :

drawing/verifying

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

45

masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti

yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi

apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-

bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan

mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan

kesimpulan yang kredibel.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang

sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran

suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap, sehingga

setelah diteliti menjadi jelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Depok, Sleman, Yogyakarta.

Sejak diresmikannya Sekolah dengan nama STM Pembangunan Yogyakarta pada

tanggal 29 Juli 1972, jenjang pendidikan adalah 4 tahun dengan fasilitas lengkap

dan posisi tamatan apabila sudah bekerja di Industri adalah Teknisi Industri. Pada

tanggl 7 Maret 1997 dengan keputusna Mendikbud No. 036/O/1997 nama

Sekolah berubah menjadi SMK Negeri 2 Depok Yogyakarta dengan jenjang

pendidikan tetap 4 tahun. SMK Negeri 2 Depok merupakan salah satu sekolah

menengah kejuruan yang menerapakan Kurikulum 2013 sejak tahun pelajaran

2013/2014. Dengan kata lain, SMK Negeri 2 Depok adalah salah satu sekolah

menengah kejuruan yang menjadi sekolah percontohan penerapan Kurikulum

2013. Berikut adalah profil lengkap sekolah :

Tabel 4. Profil SMK Negeri 2 Depok, Sleman, Yogyakarta

Tanggal Pendirian 29 Juni 1979, diresmikan oleh Presiden Soeharto

Nama Semula STM Pembangunan

Nama Sekarang SMK Negeri 2 Depok, Sleman, Yogyakarta, berdasarkan

SK Mendikbud No. 0034/0/1997, tanggal 7 Maret 1997

No.Statistik

Sekolah (NSS)

721040214001

No. Pokok Sekolah

Negeri (NPSN)

20401315

Alamat Mrican, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta.

Telepon (0274) 513515, fax (0274) 513438

Status Sekolah Negeri

Program 4 Tahun

Luas Areal 42.077 m2

1. Visi, Misi, dan Tujuan SMK Negeri 2 Depok, Sleman, Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

47

a. Visi

Mewujudkan lembaga pendidikan yang mampu menghasilkan sumber

daya manusia professional yang memenuhi standar pasar kerja

Internasional.

b. Misi

1) Melaksanakan dan mengembangkan manajemen mutu yang mengacu

pada sistem manajemen muti ISO 9001 : 2008.

2) Melaksanakan proses diklat dengan pendekatan kurikulum berbasis

kompetensi.

3) Menyediakan dan mengembangkan fasilitas sesuai dengan kebutuhan

dan perkembangan ilmu pengetahuan.

4) Mendidik, melatih, dan menyiapkan sumber daya manusia yang

memiliki kompetensi standar nasional dan internasional, serta

memiliki jiwa kewirausahaan.

5) Menyelenggarakan dan mengembangkan berbagai program unggulan.

6) Melaksanakan dan meningkatkan bimbingan kepemimpinan dan karis

bagi para siswa.

7) Melaksanakan nda mengembangkan ketertiban siswa dan kedisiplinan

siswa.

8) Membangun dan mengembangkan jaringan komunikasi dan kerjasama

dengan pihak-pihak terkait.

9) Mempersiapkan dan meningkatkan mutu guru dan tenaga pengajar

secara profesional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

48

a. Tujuan

1) Menyiapkan peserta didik/siswa yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa

2) Menyiapkan peserta didik/siswa untuk memasuki lapangan kerja atau

melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

3) Menyiapkan peserta didik/siswa agar mampu memilih karier,

berkompetisi dan mengembangkan diri

4) Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk memenuhi

kebutuhan dunia usaha dan dunia industri pada saat ini maupun yang

akan datang

5) Menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif,

adaptif dan kreatif

2. Sarana dan perasarana

Sarana dan prasarana yang menunjang merupakan salah satu faktor

yang mendukung berhasilnya implementasi Kurikulum 2013. Sebagai

penunjang proses belajar mengajar, SMK Negeri 2 Depok berusaha

melengkapi fasilitas belajar yang diperlukan. Beberapa fasilitas yang dimiliki

oleh SMK Negeri 2 Depok, antara lain:

1) Ruang Teori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

49

Ruang teori adalah ruangan yang dipakai siswa untuk belajar tentang teori.

Ruang teori terdiri dari 30 ruangan. Bangunan ini mempunyai dua lantai

dan berdiri mengitari taman sekolah.

2) Bengkel

Untuk menyampaikan materi yang membutuhkan praktik, SMK Negeri 2

Depok memiliki 17 ruang prkatik (bengkel) sesuai dengan jurusan-jurusan

yang dimiliki.

3) Perpustakaan

Perpustakaan menjadi salah satu penunjang proses belajar mengajar di

SMK Negeri 2 Depok. Ini menjadi Perpustakaan berada tersendiri di depan

masjid.

4) Kantor Guru, Ruang Bimbingan dan Konseling, dan Tata Usaha

Kantor Guru berada di deretan ruang teori. Ruang guru berada tepat di

depan ruang BK. Sedangkan kantor tata usaha terletak di bagian depan

sekolah di dekat Showroom.

5) Kantin

SMK Negeri 2 Depok memiliki sebuah kantin yang terletak di ujung

selatan. Kantin terdiri empat penjual yang menjual berbagai macam

makanan. Kantin terletak di depan lapangan sepak bola.

6) Masjid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

50

Masjid SMK Negeri 2 Depok berdiri di sebelah barat ruang guru dan ruang

BK. Masjid selalu dipakai oleh seluruh warga sekolah untuk melakukan

ibadah.

7) Ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS)

Kondisi ruang UKS cukup baik walaupun tidak begitu besar. Tujuan

diadakannya UKS adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi

siswa yang sakit selama mereka berada di sekolah.

8) Auditorium

9) Laboratorium

SMK Negeri 2 Depok memiliki beberapa laboratorium yang digunakan

sebagai penunjang pembelajaran.

10) Showroom

11) Ruang OSIS

12) Ruang Media

13) Peralatan Sekolah

Peralatan menjadi sangat penting karena membantu terlaksananya proses

belajar mengaja di kelas. Peralatan yang ada di SMK Negeri 2 Depok

antara lain:

1. Papan tulis (Hitam dan Putih)

2. Spidol khusus papan tulis putih

3. Penghapus papan tulis

4. Penggaris

5. Meja gambar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

51

6. Alat-alat olahraga

7. Pesawat telepon

8. Meja dan kursi untuk belajar

B. Hasil Penelitian

1. Persepsi Guru

Persepsi guru terhadap implementasi Kurikulum 2013 di SMK Negeri 2

Depok dibagi ke dalam beberapa kategori sebagai berikut : perencanaan

implementasi kurikulum 2013 dalam mata pelajaran sejarah, langkah langkah

yang dilaksanakan dalam implementasi kurikulum 2013, perbedaan

Kurikulum 2013 dan kurikulum yang sebelumnya, dan Efektivitas Kurikulum

2013 dalam pembelajaran sejarah.

a. Perencanaan implementasi Kurikulum 2013 dalam mata pelajaran sejarah

Berkaitan dengan berubahnya kurikulum dari KTSP menjadi

Kurikulum 2013, guru yang mengampu mata pelajaran sejarah di SMK

Negeri 2 Depok mengaku merasa senang dengan berubahnya kurikulum

karena bisa bebas bereksplorasi dan perubahan kurikulum tersebut merupakan

jawaban dari masa depan peserta didik. Ibu Nur Haryanti mengaku merasa

senang dengan berubahnya kurikulum karena lebih diberi kebebasan, namun

yang tidak menyenangkan adalah penilaian didalam Kurikulum 2013 yang

rumit (CL.1). Sementara Ibu Evi Suryanti berpendapat bahwa dengan

berubahnya kurikulum diharapkan peserta didik memiliki kompetensi yang

mampu bersaing di dunia kerja, dan pendidikan (CL.2). Dilain pihak Ibu

Chatarina menilai bahwa perubahan kurikulum adalah hal yang baik, dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

52

berubahnya kurikulum diharapkan peserta didik mampu untuk menjawab

tantangan masa depan (CL.3). Senada dengan tiga guru sebelumnya Ibu Tiara

menganggap perubahan kurikulum adalah hal yang sangat baik, asalkan

semua perubahan itu juga dikikuti dengan perubahan yang baik oleh semua

yang berkepentingan dan berkaitan dengan kurikulum (CL.4).

Berkaitan dengan harus digantikannya KTSP dengan Kurikulum 2013,

Ibu Nur Haryanti mengatakan bahwa Kurikulum 2013 merupakan

pengembangan dari KTSP, sehingga ada beberapa penambahan di Kurikulum

2013, contonya seperti penilaian yang menjadi mengitu kompleks dan rumit

(CL.1). Sementara Ibu Evi Suryanti menilai bahwa KTSP belum mampu

untuk memberikan yang lebih kepada peserta didik, dan oleh karena itu harus

diganti dengan Kurikulum 2013 (CL.2).

Dipihak lain Ibu Chatarina menilai bahwa pergantian kurikulum harus

dilakukan karena merupakan tuntutan jaman. Ibu Chatarina mengatakan

bahwa dalam KTSP peserta didik tidak mendapat kesempatan untuk

bereksplor, dalam KTSP juga masih bersifat guru oriented. Kurikulum 2013

adalah jawaban untuk menggali kemampuan peserta didik, dalam Kurikulum

2013 terdapat tahapan-tahapan yang mampu menggali kemampuan peserta

didik. Ibu Chatarina juga menyatakan bahwa dalam Kurikulum 2013 peserta

didik wajib untuk banyak membaca, dari membaca itu maka akan muncul

why, what, dan who (CL.3). Sementara itu Ibu Tiara memberikan pendapat

yang senada dengan Ibu Chatarina bahwa kurikulum itu harus diganti karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

53

merupakan tuntutan jaman, dan untuk menjawab tantangan masa depan

peserta didik (CL.4).

Selanjutnya menanggapi tentang harapan pemerintah dengan

berubahnya kurikulum, Ibu Nur Haryanti mengatakan bahwa pemerintah

sendiri mau mengeksplor, dan memberikan kebebasan kepada peserta didik

dan guru sesuai dengan kreatifitas masing-masing (CL.1). Sementara ibu Evi

Suryanti mengatakan bahwa pemerintah mengharapkan adanya masyarakat

yang lebih maju, maka dari itu dilakukan perubahan dari pendidikan yaitu

kurikulum (CL.2). Ibu Chatarina mengatakan bahwa pemerintah

mengharapkan output peserta didik yang siap untuk bersaing dalam era

globalisasi, Beliau juga menyebutkan beberapa contoh hal yang akan

dihadapi seperti pasar bebas ASIA, ASIA Pasific, MEA, APEC, kemudian

kemajuan IPTEK dan tuntutan lingkungan (CL.3). Sementara Ibu Tiara

mengatakan bahwa prodak atau hasil dari pendidikan itu harus terus

berkembang, jadi dengan berubahnya kurikulum pemerintah ingin memenuhi

kriteria tuntutan jaman, pemerintah ingin menghasilkan peserta didik yang

terdidik sesuai dengan kebutuhan (CL.4).

Pada tahap persiapan berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan yang

dilakasakan baik oleh pemerintah dan pihak sekolah untuk mempersiapakan

guru dalam melaksanakan Kurikulum 2013. Ibu Nur Haryanti mengatakan

bahwa beliau sering mengikuti diklat baik itu tingkat kabupaten dan sekolah,

namun untuk cukup atau tidaknya beliau tidak mengetahuinya, karena

seorang guru harus tetap mengembangkan diri sesuai dengan tuntutan (CL.1).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

54

Sementara Ibu Evi Suryanti mengatakan bahwa sudah mendapatkan diklat

yang cukup (CL.2). Senada dengan Ibu Nur Haryanti dan Ibu Evi Suryanti,

Ibu Chatarina mengatkan sudah mendapatkan diklat yang cukup, baik itu dari

pemerintah dan pihak sekolah (CL.3). Sementara Ibu Tiara mengatakan

bahwa dirinya belum mendapatkan diklat untuk melaksanakan Kurikulum

2013 (CL.4).

Dalam penyusunan RPP mata pelajaran sejarah terdapat perbedaan

antara Kurikulum 2013 dan KTSP, dalam hal ini Ibu Nur Haryanti

mengatakan bahwa penyusunan RPP mata pelajaran sejarah harus

menyesuaikan silabus, indikator dan tujuan dari pemerintah. Beliau

mengatakan dalam penyusunan RPP guru boleh menambah indikator dan

tujuan, namun tidak boleh merubah indikator (CL.1). Sementara Ibu Evi

Suryanti menjelaskan lebih rinci dalam penyusunan RPP, mulai dari

mengembangkan KD, SKL, KI, tujuan pembelajaran, materi, kegiatan. Dari

beberapa tahapan tersebut, Ibu Evi Suryanti menekankan pada proses

pembelajaran seperti pengamatan, mengumpulkan data, mendiskusikan, dan

mempresentasikan (CL.2).

Senada dengan Ibu Nur Haryanti, Ibu Chatarina mengatakan bahwa

dalam penyusunan RPP guru memiliki buku panduan, jadi guru sejarah tidak

boleh membuat RPP diluar dari pedoman. Ibu Chatarina mengatakan bahwa

didalam buku pedoman tersebut ada KI, KD, dan indikator. Indikator sendiri

tidak boleh dirubah kata beliau, namun bisa ditambah asalkan sesuai dengan

rambu-rambu (CL.3). Ibu Tiara sendiri memiliki pandangan yang sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

55

dengan ibu Chatarina tentang penyusunan RPP, Ibu Tiara mengatakan bahwa

penyusunan RPP harus sesuai dengan rambu-rambu buku pedoman yang

diberikan oleh pemerintah (CL.4).

Berkaitan dengan modul dan sumber untuk menunjang pembelajaran

sejarah dengan Kurikulum 2013, Ibu Nur Haryanti mengatakan bahwa modul

sudah memadai, namun beliau masih merasa belum cukup untuk materi

sehingga beliau masih harus mencari dari berbagai sumber lain (CL.1).

Sementara Ibu Evi Suryanti mengatakan bahwa modul dan sumber sudah

memadai dan sudah disediakan oleh pemerintah. Untuk materi pembelajaran

sejarah sendiri beliau tidak mendapatkan masalah (CL.2).

Dalam hal ini Ibu Chatarina mengatakan bahwa untuk pembelajaran

sejarah modul dan sumbernya sudah memadai, seperti buku panduan bagi

guru dan buku khusus untuk peserta didik. Ibu Chatarina juga mengatakan

bahwa selain yang disediakan oleh pemerintah sudah banyak penerbit yang

menyediakan buku sejarah dengan Kurikulum 2013, bahkan sudah banyak

LKS denga kurikulum 2013 yang diterbitkan oleh beberapa penerbit (CL.3).

Hampir senada dengan tiga guru lainnya Ibu Tiara juga mengatakan bahwa

pedoman pelaksanaan Kurikulum 2013 sudah memadai, beliau juga

mengatakan bahwa sudah banyak LKS dengan Kurikulum 2013 yang beredar,

dan para penerbit tersebut sudah mempunyai pedoman sendiri untuk

membuat LKS sehinggga dapat menunjang pembelajaran sejarah dengan

Kurikulum 2013 (CL.4).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

56

Selanjutnya berkaitan dengan penyusunan evaluasi yang digunakan

untuk melihat melihat seberapa jauh pencapaian siswa, Ibu Nur Haryanti

mengatakan bahwa dalam penyusunan evaluasi ada tiga aspek yaitu

pengetahuan, sikap dan keterampilan, untuk pengetahuan harus sesuai dengan

tujuan, kemudian yang berkaitan dengan sikap meliputi sosial, disiplin,

keagamaan, personal. Dari beberapa aspek tersebut penyusunan evaluasi

harus susuai dengan tujuan pembelajaran yang tercantum dalam pedoman,

jadi didalam evaluasi tersebut terdapat banyak kolom penilaian (CL.1).

Secara lebih rinci Ibu Evi Suryanti mengatakan bahwa dalam penyusunan

evaluasi ada beberapa tahapan diantaranya adalah penilaian sikap diambil dari

KI 1 dan KI 2, penilaian pengetahuan diambil dari KD 3, dan keterampilan

diambil dari KD 4 beserta silabus. Penyusunan evaluasi yang dilakukan

tujuannya untuk melihat seberapa jauh pencapaian siswa terutama dalam

bersikap, seperti jujur, kerjasama, religius, toleransi, kemudian pengetahuan

tentang sejauh mana peserta didik mengetahui dan paham pelajaran tersebut

dan bisa digunakan dalam kehidupannya sekarang. Kemudian nilai

keterampilan digunakan untuk mengukur keterampilan siswa, misalnya

membuat peta dan kliping (CL.2).

Berikutnya Ibu Chatarina mengatakan bahwa evaluasi itu ada tiga, yaitu

afektif, kognitif, dan psikomotorik. Penyususnan evaluasi harus disesuaikan,

untuk aspek kognitif itu membuat soal ulangan harian, UTS dan UAS, dan

penyusunannya harus ada kisi-kisi, soal, lembar jawaban dan format

penilaian. Kemudian untuk keterampilan itu berupa penugasan-penugasan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

57

sedangkan untuk sikap itu membuat kuisioner berupa penilaian sesama teman

dan diri sendiri, format yang digunkan tergantung dari apa yang akan dinilai

(CL.3). Senada dengan tigas guru diatas Ibu Tiara mengatakan bahwa ada tiga

aspek didalam evaluasi pembelajaran yaitu, kognitif, afektif, dan

psikomotorik, dan untuk format penilaiannya harus menyesuaikan dengan

tujuan pembelajaran dan aspek apa yang akan dinilai (CL.4).

b. Langkah langkah yang dilaksanakan dalam implementasi Kurikulum 2013

Didalam langkah-langkah yang dilakukan untuk pembelajaran sejarah

dengan Kurikulum 2013 khususnya pemilihan metode pembelajaran guru-

guru sejarah SMK Negeri 2 Depok memiliki cara tersendiri untuk

menyikapainya. Ibu Nur Haryanti mengatakan bahwa sejarah itu adalah

pelajaran yang harus kontekstual, jadi guru harus membuat pembelajaran

tersebut menarik dan siswa bisa menghubungkan atau mencari nilai-nilai

yang bisa diterapkan untuk masa sekarang ini. Berkaitan dengan metode

pembelajaran sejarah dalam Kurikulum 2013, Ibu Nur Haryanti menggunakan

metode PBL (problem base learning) (CL.1). Sementara itu Ibu Evi Suryanti

mengatakan bahwa ada bermacam-macam metode yang digunakan seperti

dicovery learnig, PBL, dan lainnya, namun kaitanya dengan SMK maka yang

digunakan adalah metode inquiri (CL.2).

Dilain pihak Ibu Chatarina mengungkapkan bahwa ada beberapa

petimbangan yang diperhatikan pada saat menentukan metode pembelajaran

sejarah dengan Kurikulum 2013, diantaranya adalah materi pembelajaran itu

sendiri, infrastruktur, sarana dan prasarana, dan yang menjadi pertimbangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

58

terakhir adalah siswanya sendiri. Dari beberapa pertimbangan tersebut maka

Ibu Chatarina menggunakan metode diskusi didalam pembelajaran sejarah

(CL.3). Hampir sependapat dengan Ibu Chatarina, Ibu Tiara mengatakan

bahwa ada berbagai pertimbangan yang diperharikan didalam memilih

metode pembelajaran sejarah namu lebih disoroti adalah mengenai bobot dari

materi yang akan disampaikan, dilihat terlebih dahulu apakah metode tersebut

mampu untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut (CL.4).

c. Perbedaan Kurikulum 2013 dan KTSP

Berkaitan dengan perbedaan Kurikulum 2013 dengan KTSP dari segi

landasan pelaksanaan Ibu Nur Haryanti mengatakan bahwa di SMK pelajaran

sejarah masuk kedalam pelajaran IPS, namun setelah menggunakan

Kurikulum 2013 pelajaran sejarah menjadi berdiri sendiri (CL.1). Sementara

itu Ibu Evi Suryanti mengatakan bahwa landasan pelaksanaan Kurikulum

2013 mengacu kepada peraturan pemerintah, namun Ibu Evi Suryanti tidak

ingat peraturan pemerintah nomor berapa yang menjadi landasan tersebut. Ibu

Evi Suryanti juga mengemukakan bahwa Kurikulum 2013 menmpunyai KI

dan KD, sedangkan didalam KTSP tidak terdapat KI dan KD (CL.2). Berbeda

dengan dua guru sebelumnya Ibu Chatarina mengatakan bahwa pelaksanaan

Kurikulum 2013 membuat anak lebih aktif, baik itu dalam menganalisis,

bertanya, mengertajakan tugas sendiri, dan diskusi (CL.3). Dilain pihak Ibu

Tiara mengatakan bahwa pelaksanaan Kurikulum 2013 membantu guru

karena lebih detail, Kurikulum 2013 tidak lagi guru sentris seperti KTSP,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

59

Kurikulum 2013 lebih memberikan kesempatan siswa untuk interaktif dan

komunikatif (CL.4).

Selanjutnya berkaitan dengan perbedaan orientasi Kurikulum 2013 dan

KTSP Ibu Evi Suryanti mengatakan bahwa sebenarnya KTSP dan Kurikulum

2013 hampir sama namun memiliki perbedaan, perbedaan dari orientasi

pelaksanaan seperti siswa mengamati terlebih dahulu, mengumpulkan data,

membuat jejaring, dan mengkomunikasikan, sementara KTSP tidak seperti itu

(CL.2). Sementara itu Ibu Chatarina mengatakan bahwa orientasi Kurikulum

2013 dan KTSP jelas berbeda, Ibu Chatarina mengatakan bahwa Kurikulum

2013 orientasinya mencetak peserta didik yang komperhensif, tidak hanya

cerdas, humanis, tanggung jawab, moral dan sikap (CL.3). Senada dengan Ibu

Chatarina, Ibu Tiara mengatakan bahwa orientasi Kurikulum 2013 adalah

untuk mencetak siswa yang cerdas dan komperhensif (CL.4).

Selanjutnya berkaitan dengan motode yang digunakan guru didalam

pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013, Ibu Nur Haryanti mengatakan

bahwa metode yang digunakan itu berbeda, didalam KTSP beliau

menggunakan metode diskusi tetapi didalam Kurikulum 2013 menggunakan

PBL. Didalam Kurikulum 2013 siswa mengumpulkan data, diberi masalah,

setelah mendapat data dan dianalisis kemudian hasilnya dipresentasikan.

Dengan Kurikulum 2013 guru harus benar-benar menguasai materi (CL.1).

Sementara itu Ibu Evi Suryanti mengatakan dalam pelaksaanaannya KTSP

dan Kurikulum 2013 berbeda, didalam Kurikulum 2013 siswa dituntut lebih

aktif, sedangkan KTSP cenderung guru sentris, karena itu Ibu Evi Suryanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

60

memilih menggunakan metode yang bervariasi diantaranya adalah PBL dan

discovery llearning (CL.2).

Dilain pihak Ibu Chatarina mengatakan bahwa metode yang digunakan

adalah diskusi, baik itu didalam KTSP maupun Kurikulum 2013, namun Ibu

Chatarina menekankan bahwa diskusi yang digunakan didalam Kurikulum

2013 berbeda dengan metode diksusi yang digunakan didalam KTSP. Lebih

jelas Ibu Chatarina mengatakan bahwa diskusi dalam KTSP siswa masih

kosong, tetapi dalam Kurikulum 2013 sebelum melakukan diskusi siswa bisa

mengeksplor sendiri sepeti membaca buku dan browsing sehingga ketika

berdiskusi peserta sudah mempunyai bekal pengetahuan yang mereka dapat

sebelumnya. Didalam memilih metode diskusi Ibu Chatarina memiliki

beberapa pertimbangan dalam memilih metode tersebut, Ibu Chatarina

mengatakan bahwa dengan metode diskusi guru bisa menilai tiga aspek yaitu

kognitif, afektif dan psikomotorik (CL.3). Sementara itu Ibu Tiara

mempunyai pendapat yang sama dengan Ibu Chatarina.

Selanjutnya berkaitan dengan perbedaan pengelolaan Kurikulum 2013

dan KTSP dari segi penyusunan, pelaksanaan, dan evaluasi. Ibu Nur Haryanti

berpendapat bahwa yang berbeda hanya metode dan evaluasi, didalam

evaluasi Kurikulum 2013 terdapat penilaian sikap, keterampilan, dan

pengetahuan (CL.1). Senada dengan Ibu Nur Haryanti, Ibu Evi Suryanti

mengatakan bahwa didalam Kurikulum 2013 evaluasinya ada sikap,

keterampilan, dan pengetahuan, sedangkan di KTSP tidak sedetail itu. Ibu Evi

Suryanti menambahkan bahwa dari segi pelaksanaan dan penyusunan juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

61

berbeda, namun beliau tidak menjelaskan lebih jauh mengenai perbedaan

tersebut (CL.2). Dilain pihak Ibu Chatarina mengatakan bahwa untuk

penyusunan RPP khususnya bahwa ada format yang berubah, didalam KTSP

formatnya ada SK, KD, indikator, dan materi, sedangkan dalam Kurikulum

2013 ada SK, KI, KD, indikator dan materi. Beliau juga menambahkan bahwa

dalam Kurikulum 2013, KI dan indikator untuk sejarah sudah tersedia dari

pemerintah (CL.3). Sementara itu Ibu Tiara menambahkan bahwa didalam

KTSP ada EEK (eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi), namun didalam

Kurikulum 2013 lebih kompleks dan lebih jelas tahapan-tahapannya (CL.4).

Bekaitan dengan kelebihan dan kekurangan Kurikulum 2013, Ibu Nur

Haryanti mengatakan bahwa kelebihan Kurikulum 2013 adalah kebebasan

untuk bereksplor, baik itu guru dan peserta didik. Sedangkan untuk

kekurangan, beliau mengatakan bahwa antara silabus dengan indikator

terkadang tidak sama, jadi guru harus menyesuaikan dan harus bisa

mencocokan (CL.1). Sementara itu Ibu Evi Suryanti mengantakan kelebihan

Kurikulum 2013 adalah dapat membuat peserta didik lebih aktif, membuka

cakrawala yang lebih, mengobservasi dan mencari hal-hal baru, sehingga

peserta didik menjadi mandiri. Sementara untuk kekurangannya Ibu Evi

Suryanti mengatakan bila Kurikulum 2013 diterapkan di daerah-daerah yang

IT nya masih kurang, karena dalam Kurikulum 2013 IT sangat dituntut,

beliau juga mencotohkan jika Kurikulum 2013 diterapkan di SMK yang SDM

nya masih rendah maka terkadang akan kurang berhasil (CL.2).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

62

Sementara itu Ibu Chatarina mengatakan bahwa kelebihan dari

Kurikulum 2013 adalah dapat membuat peserta didik lebih aktif, lebih

bertanggung jawab, dan mempunyai sikap yang lebih baik. Sementara untuk

kekurangannya Ibu Chatarina mengatakan bahwa tugas guru menjadi lebih

berat, demikian juga dengan peserta didik. Peserta didik mempunyai banyak

sekali tugas yang harus diselesaikan (CL.3). Ibu Tiara mengatakan hal yang

senada dengan Ibu Chatarina bahwa Kurikulum 2013 membuat peserta didik

lebih aktif, bertanggung jawab, dan berkarakter, dan kekurangannya adalah

tugas guru dan peserta didik menjadi berat (CL.4).

d. Efektivitas Kurikulum 2013 dalam pembelajaran sejarah

Dalam hal efektivitas penerapan Kurikulum 2013 khususnya mata

pelajaran sejarah di SMK Negeri 2 Depok, Ibu Nur Haryanti mengatakan

bahwa sejarah cocok dengan Kurikulum 2013, peserta didik juga senang

dengan pembelajaran sejarah pada Kurikulum 2013, namun Ibu Nur Haryanti

mengatakan bahwa peseta didik tidak suka bila diberi tugas, beliau juga

menambahkan bahwa peserta didik di SMK Negeri 2 Depok adalah peserta

didik yang pintar-pintar, selain itu juga beliau mengatakan bahwa fasilitas

yang dimiliki peserta didik sudah menunjang, demikian juga dengan sarana

dan prasarana sekolah (CL.1). Ibu Evi Suryanti mengatakan bahwa

Kurikulum 2013 di SMK Negeri 2 Depok sangat efektif, SMK Negeri 2

Depok juga merupakan sekolah pilot dari Kurikulum 2013, selain itu beliau

juga mengatakan bahwa SMK Negeri 2 Depok memiliki SDA yang sudah

sangat memadai dan di tunjang dengan IT yang maju (CL.2).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

63

Ibu Chatarina mengatakan bahwa pembelajaran sejarah sudah efektif

karena di SMK Negeri 2 Depok memiliki input siswa yang baik, guru-

gurunya sering mendapat pelatihan serta didukung dengan sarana dan

prasarana yang baik (CL.3). Menurut Ibu Tiara pembelajaran sejarah dengan

Kurikulum 2013 di SMK Negeri 2 Depok sudah aktif, karena SMK Negeri 2

Depok merupakan sekolah pilot project dari Kurikulum 2013 (CL.4).

2. Persepsi Siswa

Persepsi siswa terhadap implementasi Kurikulum 2013 di SMK Negeri

2 Depok dibagi ke dalam beberapa kategori sebagai berikut : persiapan dalam

menghadapi kurikulum 2013, pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013,

Metode mengajar yang digunakan oleh guru sejarah, Efektivitas pembelajaran

sejarah dengan Kurikulum 2013.

a. Persiapan dalam menghadapi pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013

Tabel 4. Persiapan siswa dalam menghadapi pembelajaran sejarah dengan

Kurikulum 2013

No

Pilihan angket/kuisioner Persentase

Ya Tidak Ya Tidak

1 43 45 48.9% 51.1%

Pada tabel 4 terlihat bahwa 43 atau 48.9% siswa melakukan persiapan

untuk menghadapai pembelajaran dengan Kurikulum 2013, sementara 45

siswa atau 51.1% siswa tidak melakukan persiapan untuk menghadapi

pembelajaran dengan Kurikulum 2013. Dari data tersebut siswa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

64

melakukan persiapan menyatakan bahwa Kurikulum 2013 adalah kurikulum

yang menuntut siswa untuk aktif dan mandiri, dan guru merupakan fasilitator

siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Siswa mengatakan bahwa

Kurikulum 2013 adalah tantangan yang harus mereka hadapi, Kurikulum

2013 adalah tantangan yang bisa merubah diri mereka menjadi lebih aktif dan

mandiri. Dimata siswa Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang sangat berat,

selain mereka harus aktif dan mandiri, mereka juga harus mengerjakan tugas

yang banyak sekali, setiap mata pelajaran mempunyai tugas sendiri yang

harus mereka selesaikan. Siswa mengatakan bahwa terkadang mereka tidak

mempunyai waktu untuk bermain karena banyaknya tugas yang harus

diselesaikan. Karena berbagai alasan tersebut siswa harus melakukan

persiapan untuk menghadapi pembelajaran dengan Kurikulum 2013.

Siswa yang mengatakan tidak melakukan persiapan dalam menghadapai

pembelajaran dengan Kurikulum 2013 memiliki alasan yang berbeda-beda,

diantaranya adalah karena siswa sudah terbiasa dengan KTSP sejak masih

duduk di bangku SMP sehingga pada saat masuk SMK dengan Kurikulum

2013 mereka menjadi kaget dan tidak tahu harus mempersiapkan apa dalam

menghadapai Kurikulum tersebut. Siswa mengatakan bahwa mereka masih

terbawa dengan pembelajaran KTSP, mereka masih terbiasa dengan sistem

pembelajaran dengan KTSP. Sementara itu ada siswa yang mengatakan

bahwa mereka adalah angkatan pertama dan sebagai percobaan dalam

Kurikulum 2013 ketika pertama kali diterapkan pada tahun 2013, siswa

beranggapan bahwa Kurikulum 2013 adalah kurikulum dadakan dan mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

65

belum mendapat sosialisasi mengenai Kurkulum 2013 ketika pertama kali

diterapkan sehingga mereka tidak mengerti dan tidak tahu harus melakukan

persiapan seperti apa.

b. Pendapat siswa tentang pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013

Tabel 5. Pendapat siswa tentang pembelajaran sejarah dengan Kurikulum

2013

No

Pilihan angket/kuisioner Persentase

menyenangkan Tidak

menyenangkan

menyenangkan Tidak

menyenangkan

1 75 13 85.2% 14.8%

Pada tabel 5 terlihat bahwa 75 atau 85.2% siswa menyatakan bahwa

pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013 menyenangkan, sedangkan 13

atau 14.8% siswa menyatakan bahwa pembelajaran sejarah dengan

Kurikulum 2013 tidak menyenangkan. Dari data tersebut siswa yang

mengatakan pelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013 menyenangkan

mengatakan bahwa pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013 menjadi

lebih berwarna, metode yang digunakan guru dalam pembelajaran menjadi

beraneka ragam dan tidak membuat mereka merasa bosan dengan pelajaran

sejarah.

Siswa mengatakan bahwa mereka senang karena mereka bisa bebas

untuk bereksplorasi dan mencari sendiri materi-materi pembelajaran sejarah,

materi tersebut tidak hanya perpatokan pada buku, mereka bisa mencari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

66

materi dengan lebih luas seperti dari internet, media sosial, orang lain atau

teman yang dianggap bisa, dan banyak lagi cara mereka untuk mendapatkan

materi. Meraka mengatakan ketika sedang mencari materi mereka sering

menmukan hal-hal baru dan kemudian mereka mecari tahu tentang hal-hal

baru tersebut, jika mereka tidak bisa menemukan jawaban atau tidak mengerti

maka mereka akan menanyakan kepada gurunya. Ketika menanyakan

permasalahan tersebut guru tidak langsung menjawab, namun memberikan

kesempatan kepada teman lain untuk memberikan jawaban, setelah itu guru

akan lebih memperjelas permasalahan tersebut untuk mereka.

Siswa yang menjawab pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013

tidak menyenangkan memiliki beragam alasan. Siswa mengatakan bahwa

pelajaran sejarah selalu berada pada siang atau sore, jadi mereka sudah tidak

bersemangat lagi. Mereka mengatakan bahwa mereka tidak suka bila

menghafalkan fakta-fakta sejarah. Faktor guru dan metode pembelajaran juga

menjadi alasan kenapa mereka tidak menyukai pembelajaran sejarah dengan

Kurikulum 2013. Dari beberapa alasan tersebut ada beberapa siswa yang

mengatakan bahwa mereka pada dasarnya memang tidak menyukai

pembelajaran sejarah.

c. Metode mengajar yang digunakan oleh guru sejarah

Tabel 6. Metode mengajar yang digunakan guru sejarah

No

Pilihan angket/kuisioner Persentase

Ya Tidak Ya Tidak

1 80 8 90.9% 9.1%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

67

Pada tabel 6 terlihat bahwa 80 atau 90.9% siswa menyatakan bahwa

metode pembelajaran sejarah yang digunakan oleh guru sejarah mengarahkan

mereka untuk berpikir analisis, sedangkan 8 atau 9.1% siswa menyatakan

bahwa metode pembelajaran yang digunakan guru sejarah masih belum

mengarahkan mereka untuk berpikir analisis. Siswa yang mengatakan bahwa

metode mengajar guru sejarah sudah mengarahkan untuk berpikir analisis

mempunyai pola jawaban yang sama. Siswa mengatakan bahwa metode

pembelajaran sejarah yang digunakan guru sejarahnya selalu membuat

mereka melakukan pemecahan masalah. Guru hanya memeberitahukan secara

garis besar dan setelah itu siswa sendiri yang akan mecari sendiri. Garis besar

yang disampaikan oleh guru membuat mereka penasaran dan semakin terpacu

untuk mencari sendiri.

Siswa mengatakan bahwa biasanya metode mengajar yang digunakan

oleh guru sejarah bervariasi tergantung dari materi apa yang akan

disampaikan, namun yang biasa digunakan adalah diskusi. Sebelum

melakukan diskusi, guru memberikan gambaran secara garis besar tentang

materi pembelajaran sejarah, dan setelah itu mereka diberikan permasalahan-

permasalahan yang harus diselesaikan secara berkelompok.

Sementara itu untuk siswa yang mengatakan bahwa metode mengajar

guru sejarah tidak mengarahkan mereka berpikir analisis, mereka mempunya

alasan tersendiri. Mereka mengatakan bahwa guru sejarah mengarahkan

mereka untuk selalu belajar dan tidak untuk menganalisis materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

68

pembelajaran, mereka juga merasa bosan karena selalu melihat presentasi

melalui proyektor, dan guru hanya membawa LKS saat proses pembelajaran.

Dari beberapa alasa tersebut juga yang mengatakan bahwa mereka sulit untuk

menganalisis materi pembelajaran sejarah yang begitu banyak, ditambah lagi

dengan tidak suka terhadap pelajaran sejarah dan lebih menyukai pelajaran

lain.

d. Efektivitas pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013

Tabel 7. Efektivitas pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013

No

Pilihan angket/kuisioner Persentase

Ya Tidak Ya Tidak

1 53 35 60.2% 39.8%

Tabel 7 menunjukan bahwa 53 atau 60.2% siswa menjawab bahwa

pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013 sudah berjalan dengan efektif,

sedangkan 35 atau 39.8% siswa mengatakan bahwa pembelajaran sejarah

dengan Kurkulum 2013 belum efektif. Siswa yang menyatakan efektif

mengatakan bahwa pembelajaran sejarah sudah sesuai dengan kurikulum

2013 dimana mereka sebagai peserta didik menjadi lebih aktif didalam

pembelajaran tanpa ketergantungan dengan guru. Guru merupakan fasilitator

mereka didalam pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran, dan guru

merupakan tempat dimana mereka bertanya bila mereka menemukan materi

atau permasalahan yang tidak dapat mereka selesaikan sendiri ataupun secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

69

berkelompok. Fasilitas yang ada disekolah juga sudah sangat memadai untuk

menunjang pelaksanaan Kurikulum 2013.

Sementara itu siswa yang menyatakan tidak efektif memiliki beragam

alasan diantaranya adalah, mereka memang mengakui bahwa metode

pembelajaran sejarah yang digunakan guru sudah menuntut mereka untuk

menjadi lebih aktif dan mandiri namun dari pribadi mereka sendiri masih

belum terbiasa dengan hal tersebut, mereka masih terbawa dengan suasana

pembelajaran menggunakan KTSP. Siswa menilai bahwa pembelajaran

sejarah dengan Kurikulum 2013 masih belum aktif karena mereka masih

benar-benar asing dengan Kurikulum 2013 ketika pertama kali diterapkan,

mereka benar-benar membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan

Kurikulum 2013. Selain itu siswa mengatakan bahwa mereka masih sulit

mengikuti Kurikulum 2013 karena faktor diri sendiri dimana masih merasa

malas, dan hal ini sangat bertentangan dengan Kurkulum 2013 yang menuntut

siswa untuk lebih aktif dan mandiri.

3. Kendala beserta solusi guru dalam pelaksanaan Kurikulum 2013.

Dalam hal ini peneliti bertanya tentang kendala apa yang dihadapai dan

apa solusi untuk mengatasi kendala tersebut. Dalam hal ini Ibu Nur Haryanti

lebih menyoroti masalah jam pelajaran sejarah yang berada di atas pukul

14.00, karena peserta didik sudah menjadi tidak bersemangat, beliau juga

mengatakan bahwa siswa SMK berbeda dengan siswa SMA. Untuk

mengatasi kendala tersebut Ibu Nur Haryanti mengatakan bahwa dirinya

berusaha proaktif membuat peserta didik lebih bersemangat untuk belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

70

sejarah, beliau juga membuat pembelajaran sejarah didalam kelas menjadi

kontekstual. Sementara Ibu Evi Suryanti hanya mendapat kendala berupa hal-

hal teknis seperti proyektor di kelas yang tidak bisa menyala.

Berbeda dengan Ibu Nur Haryanti dan Ibu Evi Suryanti, Ibu Chatarina

dan Ibu Tiara mengungkapkan kendala berupa kendala administratif seperti

penilaian yang rumit dan kompleks. Untuk solusinya sendiri Ibu Chatarina

mengatakan bahwa guru harus selau mengupdate ilmu yang dimiliki, Ibu

Tiara sendiri memiliki jawaban yang sama dengan Ibu Chatarina bahwa guru

harus selalu mengupdate ilmu yang dimiliki.

4. Kendala beserta solusi siswa dalam pelaksanaan Kurikulum 2013

Kendala dalam pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013.

Tabel 8. Kendala siswa dalam pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013

No

Pilihan angket/kuisioner Persentase

Ya Tidak Ya Tidak

1 64 24 72.7% 27.3%

Tabel 8 menunjukan bahwa ada 64 atau 72.2% siswa mengalami

kendala dalam pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013, sementara

sisanya ada 24 atau 27.3% siswa tidak mendapat kendala dalam pembelajaran

sejarah dengan Kurikulum 2013. Siswa mengatakan bahwa kendala yang

dihadapi mereka adalah waktu mata pelajaran sejarah yang dinilai sangat

sedikit sementara materi yang harus diselesaikan banyak. Siswa menilai

bahwa Kurikulum 2013 terlalu memberatkan siswa dimana setiap mata

pelajaran mereka mempunyai tugas yang harus diselesaikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

71

Siswa mengatakan bahwa pelajaran sejarah memiliki materi yang

banyak, demikian pula dengan tugasnya, untuk menyelesaikan tugas dan

memahami materi mereka membutuhkan waktu yang banyak, sementara itu

mereka masih ada tugas lain yang harus diselesaikan dari mata pelajaran lain.

Siswa juga menyoroti masalah jam pelajaran sejarah yang selalu berada pada

jam-jam akhir diatas pukul 12.00, jam-jam siang tersebut menjadi kendala

karena mereka sudah merasa lelah dan tidak bersemangat lagi untuk

mengikuti proses pembelajaran. Selain masalah waktu dan tugas yang banyak

siswa mengatakan mereka menemukan kesulitan untuk memahami beberapa

materi sejarah yang dinilai sulit.

Siswa yang tidak mendapat kendala mengatakan bahwa mereka sudah

terbiasa dan bisa menyesuaikan diri dengan pembelajaran sejarah dalam

Kurkulum 2013. Guru juga sudah mengajar dengan baik dan menyenangkan,

selain itu siswa mengatakan bahwa sejarah adalah pelaran yang

menyenangkan dan mereka bisa mengikutinya dengan baik. Siswa juga

mengaku lebih aktif dalam mencari materi sendiri, bahkan sebelum diarahkan

oleh guru mereka sudah mengetahui materi apa yang akan dipelajari.

Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang dialami

Tabel 9. Upaya siswa mengatasi kendala yang dialami

No

Pilihan angket/kuisioner Persentase

Ya Tidak Ya Tidak

1 64 24 72.7% 27.3%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

72

Tabel 9 menunjukan bahwa ada 64 atau 72.7% siswa melakukan

tindakan untuk mengatasi kendala yang mereka hadapai dalam pembelajaran

sejarah dengan Kurikulum 2013, sementara sisanya tidak melakukan tindakan

apa-apa karena mereka tidak mendapat kendala dalam pembelajaran sejarah

dengan Kurikulum 2013. Untuk mengatasi kendala yang dihadapi siswa

melakukan berbagai upaya untuk mengatasinya, untuk materi yang sulit siswa

berusaha untuk memahaminya dan mencari berbagai sumber yang membahas

maeteri tersebut, baik itu dari buku, LKS, ataupun dari internet.

Selanjutnya adalah jam pelajaran sejarah yang selalu berada diakhir jam

sekolah, siswa tidak dapat berbuat apa-apa dengan hal tersebut karena

merupakan kebijakan sekolah, dan untuk mengatasi rasa lemas dan malas

dijam-jam akhir, siswa berusaha untuk lebih bersemangat saat pembelajaran

sejarah sedang berlangsung. Sementara untuk tugas yang begitu banyak,

siswa melatih diri agar lebih rajin lagi didalam mengerjakan tugas, karena

tugas yang harus diselesaikan tidak hanya satu, dan jika mereka terus

bermalas-malasan maka mereka takut akan tertinggal dengan teman-teman

yang lain.

C. Pembahasan

1. Persepsi guru terhadap implementasi Kurikulum 2013 di SMK Negeri 2

Depok, Sleman, Yogyakarta

Pengalaman dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 membentuk

sebuah persepsi atau pendapat tersendiri bagi guru. Guru memiliki

pengalaman yang berbeda-beda pada saat mengimplemntasikan Kurikulum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

73

2013, hal ini kemudian menghasilkan persepsi yang berbeda-beda. Proses

terjadinya persepsi diawali dengan objek, kemudian objek memberikan

stimulus kepada alat indera. Dalam penelitian ini objek yang diteliti adalah

persepsi guru sejarah yang terbentuk dari pengalaman saat

mengimplementasikan Kurikulum 2013.

Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses

penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu

melalui alat indra atau juga disebut proses sensoris.50 Stimulus berupa

pengalalaman tersebut kemudian akan diteruskan ke otak. Stimulus tersebut

diterima oleh otak kemudian diorganisasikan dan diintepretasikan, setalah itu

pengalaman tersebut akan disimpulkan oleh otak. Pengalaman tersebut akan

disimpulkan kedalam sebuah pendapat individu yang merasakannya dan

terbentuklah persepsi guru sejarah terhadap implementasi Kurikulum 2013.

a. Perencanaan implementasi kurikulum 2013 dalam mata pelajaran sejarah

Perlu adanya perubahan maupun pergantian kurikulum di Indonesia

tentu tidak lepas dari persoalan perubahan zaman. Sebab, hakikat

penyelenggaraan pendidikan adalah untuk menjadi solusi terhadap persoalan-

persoalan yang dihadapi bangsa dan negara. Dengan kata lain, melalui

pendidikan bangsa dan negara ini akan mengalami kemajuan. Oleh karena itu,

pendidikan diselenggarakan secara optimal supaya menghasilkan lulusan-

50

Bimo Walgito, op.cit, hlm 99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

74

lulusan berkualitas yang memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan

pengetahuan sesuai standar nasional yang disepakati.51

Guru sejarah SMK Negeri 2 Depok Yoygakarta yang menjadi

narasumber dalam penelitian ini menyambut baik perubahan kurikulum 2006

(KTSP) menjadi Kurikulum 2013. Dengan berubahnya KTSP menjadi

Kurikulum 2013 diharapkan peserta didik mampu untuk menjawab tantangan

masa depan dan memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan

yang mampu bersaing didunia kerja. Perubahan kurikulum juga harus disertai

dengan perubahan yang baik dari semua pihak yang berkepentingan dan

berkaitan dengan kurikulum.

KTSP harus digantikan dengan Kurikulum 2013 karena KTSP dianggap

belum mampu untuk menghasilkan output yang sesuai dengan perkembangan

dan tuntujan zaman. Guru sejarah di SMK Negeri 2 Depok Yogyakarta

berpendapat bahwa dengan diterapkannya Kurikulum 2013 pemerintah

menginginkan adanya masyarakat yang lebih maju dan siap bersaing di era

globalisasi seperti saat ini. Perubahan tersebut harus dimulai dari pendidikan

yaitu dengan berubahnya kurikulum, hasil dari pendidikan tersebut harus

terus berkembang demi memenuhi kriteria tuntutan zaman, dengan demikian

maka diharapkan peserta didik akan mampu untuk memenuhi kriteria

tersebut.

Salah satu kunci sukses Kurikulum 2013 adalah sosialisasi. Sosialisasi

dalam implementasi kurikulum sangat penting dilakukan agar semua pihak

51

M.Fadillah, op.cit, hlm 17.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

75

yang terlibat dalam implementasinya di lapangan paham dengan perubahan

yang harus dilakukan. Sosialisasi kurikulum perlu dilakukan terhadap

berbagai pihak yang terkait dalam implementasinya, serta terhadap seluruh

warga sekolah, bahkan terhadap masyarakat dan orang tua peserta didik.

Pentingnya sosialisasi ini terutama agar seluruh warga sekolah mengenal dan

memahami visi dan misi sekolah, serta kurikulum yang akan

diimplementasikan.

Sosialaisasi dapat dilakukan oleh jajaran pendidikan di pemerintah

pusat maupun pemerintah daerah yang bergerak dalam bidang pendidikan

(Dinas Pendidikan dan Kebudayaan) secara proporsional dan profesional.

Pada tingkat sekolah, sosialisasi bisa langsung oleh kepala sekolah atau

dengan mengundang ahlinya yang ada dimasyarakat, baik dari kalangan

pemerintah, akademisi, maupun dari kalangan penulis atau pengamat

pendidikan.52

Guru sejarah di SMK Negeri 2 Depok Yogyakarta sudah mendapatkan

sosialisasi dan sering mengikuti pelatihan, baik itu yang dilakukan oleh

pemerintah maupun pihak sekolah. Namun dari empat guru yang menjadi

narasumber peneliti dalam penelitian ini, ada satu guru yang belum

mendapatkan pelatihan mengenai implementasi Kurikulum 2013, hal ini

karena guru tersebut merupakan guru yang baru lulus.

Salah satu kunci sukses implementasi Kurikulum 2013 yang berikutnya

adalah fasilitas dan sumber belajar. Fasilitas dan sumber belajar harus

52

E. Mulyasa, op.cit, hlm 48.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

76

memadai agar kurikulum yang sudah dirancang dapat dilaksanakan secara

optimal. Dalam Implementasi Kurikulum 2013 pemerintah sudah menyiapkan

sebagain besar buku-buku wajib yang harus dipelajari oleh peserta didik,

termasuk buku guru, dan pedoman belajar peserta didik. Pemilihan buku

pelajaran hendaknya mengutamakan buku wajib, yang langsung berkaitan

dengan pencapaian kompetensi tertentu. Sedangkan pemilihan buku

pelengkap hendaknya tetap berpedoman pada rekomendasi atau pengesahan

dari dinas pendidikan.53 Berkaitan dengan hal tersebut, guru sejarah SMK

Negeri 2 Depok menyatakan bahwa panduan, buku wajib guru, dan buku

untuk peserta didik telah memadai, khususnya mata pelajaran sejarah. SMK

Negeri 2 Depok juga menyediakan buku dan LKS berbasis Kurikulum 2013

diluar dari yang disediakan oleh pemerintah.

Berkaitan dengan penyusunan RPP guru sejarah SMK Negeri 2 Depok

melakukan penyusunan dengan memperhatikan buku pedoman yang telah

disediakan oleh pemerintah. Didalam buku pedoman tersebut terdapat KI,

KD, dan indikator. RPP dijabarkan dari silabus yang telah dibuat oleh

pemerintah untuk dijadikan arahan atau alur dalam proses pembelajaran. hal

ini menunjukan bahwa guru sejarah SMK Negeri 2 Depok telah memahami

konsep-konsep penyusunan RPP dalm Kurikulum 2013.

Berdasarkan Kementrian dan Kebudayaan, penyusunan RPP dijabarkan

dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya

53

Ibid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

77

mencapai KD.54 Hal ini juga sesuai dengan karakteristik Kurikulum 2013

dimana kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang

dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran. Kompetensi inti

kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar,

dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan

untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti.55

Berkaitan dengan evaluasi, Guru sejarah SMK Negeri 2 Depok sudah

menerapkan penilaian autentik seperti yang dicantumkan didalam Kurikulum

2013. Penilaian tersebut adalah penilaian sikap dimana siswa menilai diri

sendiri, penilaian antar teman, dan penilaian guru melalui lembar observasi

atau kuisioner. Penilaian pengetahuan diambil dari ulangan harian, ulangan

tengah semester, dan ulangan akhir semester. Sedangkan penilaian

keterampilan diambil dari penugasan-penugasan yang diberikan oleh guru.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dijelaskan

bahwa Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi,

penilaian diri, penilaian “teman sejawat”(peer evaluation) oleh peserta didik

dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan

penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating

scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.

Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan

penugasan. Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian

54

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, PPT-3.1-1 Rambu-Rambu Penyusunan RPP, 2013,

hlm. 2 55

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Nomor 69 Tahun 2013 TentangKerangka Dasar

Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.hlm 3-4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

78

kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan

suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan

penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala

penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik. Tes praktik adalah penilaian

yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau

perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.56

b. Langkah langkah yang dilaksanakan dalam implementasi Kurikulum 2013

Dalam suatu pembelajaran diperlukan startegi yang tepat agar tujuan

atau kompetensi yang diharapkan dapat tercapai. Beberapa faktor yang harus

diperhatikan dalam menentukan strategi pembelajaran adalah karakteristik

peserta didik, kompetensi dasar yang diharapkan, bahan ajar, alokasi waktu

dan sarana/prasarana belajar.57 Mempersiapkan suatu pembelajaran adalah hal

yang wajib dilakukan oleh seorang guru sebelum melakukan suatu

pembelajaran. Dalam hal strategi pembelajaran guru sejarah SMK Negeri 2

Depok memiliki beberapa pentimbangan sebelum menentukan metode apa

yang akan digunakan dalam pembelajaran. Beberapa pentimbangan tersebut

adalah karakteristik peserta didik, materi yang akan diajarkan, infrastruktur,

sarana dan prasarana.

Kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi dan karakter ingin

mengubah pola pendidikan dari orientasi terhadap hasil dan materi ke

56

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar

Penilaian Pendidikan. hlm. 4-5 57

Isriani Hardini dan Dewi Puspitasari, Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori, Konsep, dan

Implementasi). Yogyakarta : Familia (Group Relasi Inti Media), hlm.73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

79

pendidikan sebagai proses, melalui pendekatan tematik integratif dengan

contextual teaching and learning (CTL). Oleh karena itu, pembelajaran harus

banyak sebanyak mungkin melibatkan peserta didik, agar mereka mampu

bereksplorasi untuk membentuk kompetensi dengan menggali berbagai

potensi, dan kebenaran secara ilmiah. Dalam kerangka inilah perlunya

kreativitas guru, agar mereka mampu menjadi fasilitator dan mitra belajar

bagi peserta didik. Guru harus kreatif dalam memberikan layanan dan

kemudahan belajar kepada seluruh peserta didik, agar mereka dapat belajar

dalam suasana yang menyenangkan, gembira, penuh semangat, tidak cemas,

dan berani mengemukakan pendapat secara terbuka.58

Setelah melalui beberapa pertimbangan diatas guru sejarah SMK

Negeri 2 Depok menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi. Guru

sejarah SMK Negeri 2 Depok senantiasa mencari pendekatan-pendekatan

dalam memecahkan masalah, tidak terpaku pada cara tertentu yang monoton,

melaikan memilih variasi yang sesuai. Dari beberapa motode yang digunakan,

ada beberapa metode yang lebih dominan digunakan diantaranya adalah

Problem Base Learning (PBL), ikuiri, dan metode diskusi. Selain lebih

dominan, metode tersebut juga dianggap paling efektif untuk mencapai tujuan

pembelajaran selama diterapkannya Kurikulum 2013 di SMK Negeri 2

Depok.

Pembelajaran sejarah adalah pembelajaran yang harus kontekstual

dimana guru harus bisa membuat dan membantu peserta didik mengaitkan

58

E.Mulyasa, op.cit. hlm 42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

80

materi pembelajaran dengan dunia kehidupannya. Hal ini bertujuan agar

peserta didik mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil

belajar dalam kehidupan sehari-hari. Demikian halnya dengan guru sejarah

SMK Negeri 2 Depok, guru berusaha membuat pelajaran sejarah menarik dan

menyenangkan, peserta didik diarahkan untuk bisa menghubungkan materi

mata pelajaran sejarah yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari peserta

didik.

c. Perbedaan kurikulum 2013 dan KTSP

Berdasarkan hasil penelitian, guru sejarah SMK Negeri 2 Depok

mengungkapkan perbedaan Kurikulum 2013 dan KTSP berdasarkan

pengalaman yang telah dialami selama penerapan KTSP maupun Kurikulum

2013. Dalam hal landasan pelaksanaan guru hanya menjelaskan mengenai

landasan konseptual pengembangan Kurikulum 2013 seperti pembelajaran

aktif, penilaian yang menyeluruh, pendidikan yang berkarekter, dan relevansi

pendidikan itu sendiri. Pada dasarnya guru sejarah SMK Negeri 2 Depok

mengetahui tentang landasan lain pengembangan Kurikulum 2013 namun,

tidak menyebutkan peraturan pemerintah dan undang-undang nomor berapa

yang mengatur kebijakan tersebut. Landasan pengembangan Kurikulum 2013

adalah sebagai berikut :

1) Landasan Filosofis

a) Filosofis Pancasila yang memberikan berbagai prinsip dasar dalam

pembangunan pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

81

b) Filosofi pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai

akademik, kebutuhan peserta didik, dan masyarakat.

2) Landasan Yuridis

a) RPJMM 2010-2014 Sektor Pendidikan, tentang Perbuahan

Metodologi Pembelajaran dan Penataan Kurikulum.

b) PP No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.

c) INPRES Nomor 1 Tahun 2010, tentang Percepatan Pelaksanaan

Prioritas Pembangunan Nasional, penyempurnaan kurikulum dan

metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai budaya bangsa

untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa.

3) Landasan Konseptual

a) Relevansi pendidikan (link and match).

b) Kurikulum berbasis kompetensi, dan karakter.

c) Pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning).

d) Pembelajaran aktif (student active learning).

e) Penilaian yang valid, utuh, dan menyeluruh.

Selain itu guru sejarah SMK Negeri 2 Depok mengungkapkan bahwa

Kurikulum 2013 akan mencetak peserta didik yang tidak hanya cerdas,

humanis, bertanggung jawab, dan berkarakter. Berkaitan dengan hal tersebut

maka dalam Kurikulum 2013 pembelajarannya diawalai dengan mengamati,

menanya, mencoba, dan mempresentasikan. Dalam Kurikulum 2013 semua

mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama, yaitu pendekatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

82

saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, dan menalar. Sedangkan

KTSP tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang berbeda.59

Guru sejarah SMK Negeri 2 Depok mengungkapkan bahwa KTSP dan

Kurikulum 2013 memiliki perbedaan. Perbedaan yang dijelaskan oleh Guru

SMK Negeri 2 Depok merupakan hasil dari pengalaman mereka didalam

mengimplementasikan Kurikulum 2013. Pembelajaran sejarah dengan

Kurikulum 2013 merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa, hal ini

jelas berbeda dengan KTSP, dimana pembelajarannya lebih berpusat pada

guru. Berkaitan dengan metode pembelajaran, guru sejarah SMK Negeri 2

Depok mengungkapkan bahwa dalam KTSP ada tiga langkah dalam metode

pembelajarannya, yaitu elaborasi, eksplorasi, dan konfirmasi. Sedangkan

dalam Kurikulum 2013 ada lima langkah, yaitu mengamati, bertanya,

menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan. Pendekatan yang dimaksudkan

oleh guru sejarah SMK Negeri 2 Depok merupakan pendekatan scientic

appoach. Pendekatan ini dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud

meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, dan

menyimpulkan.60

Selain itu, beberapa perbedaan lain juga diungkapkan oleh Guru sejaraj

SMK Negeri 2 Depok diantaranya adalah penyusunan RPP dan evaluasi.

Namun dari kedua hal tersebut yang lebih disoroti adalah evaluasi

pembelajaran dengan Kurikulum 2013. Evaluasi pembelajaran dengan

59

E.Mulyasa, op.cit, hlm 172 60

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, PPT-2.1-1 Konsep Pendekatan Scientific Sejarah,

2013, hlm. 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

83

Kurikulum 2013 meliputi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Dari

beberapa hal tersebut guru juga mengungkapkan kelebihan dan kekurangan

dari Kurikulum 2013. Kelebihan Kurikulum 2013 adalah mampu membuat

peserta didik lehibaktif, membuka cakrawala yang lebih, mengobservasi dan

mencari hal-hal baru sehingga peserta didik menjadi lebih mandiri.

Kurikulum 2013 membuat peserta didik aktif, bertanggung jawab dan

berkarakter. Adapun kekurangannya menurut guru adalah, tugas guru dan

peserta didik menjadi lebih berat, terkadang antara silabus dan indikator

tidak sama, dan kurikulum 2013 akan sulit diterapkan di daerah-daerah

dengan teknologi informasi yang masih kurang.

Perubahan dan pengembanagn kurikulum dilakukan untuk menjawab

tantangn zaman yang terus berubah agar peserta didik mampu bersaing

dimasa depan, dalam konteks nasional maupun global. Kurikulum 2013

merupakan penyempurnaan dari KTSP, karena hal ini merupakan

penyempurnaan tentunya akan ada perbedaan-perbedaan dari kurikulum

sebelumnya dengan kurikulum yang baru. Berikut adalah penyempurnaan

pola pikir dari kurikulum KBK dan KTSP ke Kurikulum 2013 berdasarkan

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2013.61

61

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, PPT-1.1 Rasional Kurikulum 2013, 2013, hlm. 12-13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

84

Tabel 10. Perubahan pola pikir KBK dan KTSP ke Kurikulum 2013

1 Berpusat pada guru Berpusat pada siswa

2 Satu arah interaktif

3 isolasi Lingkungan jejaring

4 pasif Aktif-menyelidiki

5 Maya/abstrak Konteks dunia nyata

6 Pribadi Pembelajaran berbasis tim

7 Luas (semua materi

diajarkan)

Perilaku khas memberdayakan kaidah

keterkaitan

8 Stimulasi rasa tunggal

(beberapa panca indra)

Stimulasi ke segala penjuru (semua

panca indra)

9 Alat tunggal (papan tulis) Alat multimedia (berbagai teknologi

pendidikan)

10 Hubungan satu arah Kooperatif

11

Produksi masa (siswa

memperoleh dokumen yang

sama)

Kebutuhan pelanggan (siswa

mendapat dokumen sesuai dengan

ketertarikan sesuai potensinya)

12 Usaha sadar tunggal

(mengikuti cara seragam)

Jamak (keberagaman inisiatif

individu siswa)

13

Satu ilmu pengetahuan

bergeser (mempelajari satu

sisi pandangan ilmu)

Pengetahuan disiplin jamak

(pendekatan multidisiplin)

14 Kontrol terpusat (kontrol

oleh guru)

Otonomi dan kepercayaan (siswa

diberi tanggungjawab)

15 Pemikiran faktual Kritis (membutuhkan pemikiran

kreatif)

16

Penyampaian pengetahuan

(pemindahan ilmu dari

guru ke siswa)

Penukaran pengetahuan (antara guru

dan siswa, siswa dan siswa lainya)

Sumber : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2013)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

85

d. Efektivitas Kurikulum 2013 dalam pembelajaran sejarah

Berkaitan dengan efetivitas, guru sejarah SMK Negeri 2 Depok

menyatakan bahwa Kurikulum 2013 sudah berjalan dengan efektif di SMK

Negeri 2 Depok. Khusus mata pelajaran sejarah, peserta didik menyambut

baik pelaksanaan Kurikulum 2013, namun guru sering mendapat keluhan

tentang tugas yang begitu banyak dari peserta didik. Peserta didik di SMK

Negeri 2 Depok berasal dari input yang baik dan cerdas, dengan

diterapkannya Kurikulum 2013 peserta didik menjadi lebih aktif dalam

pembelajaran. SMK Negeri 2 Depok juga sudah memiliki sarana dan

prasarana serta fasilits yang menunjang pelaksanaan Kurkulum 2013. Salah

satu faktor yang menentukan keberhasilan Kurikulum 2013 adalah fasilitas

dan sumber belajar yang memadai. Fasilita dan sumber belajar yang perlu

dikembangkan dalam mendukung suksesnya implementasi kurikulum antara

lain adalah laboratorium, pusat sumber belajar, dan perpustakaan, serta tenaga

pengelola dan peningkatan kemampuan pengelolanya. Fasilitas dan sumber

belajar tersebut perlu didayagunakan seoptimal mungkin, dipelihara, dan

disimpan dengan sebaik-baiknya.62

Selain beberapa faktor tersebut, guru-guru di SMK Negeri 2 Depok

juga sudah mendapatkan sosialisasi dan pelatihan yang cukup untuk

melaksanakan Kurikulum 2013. Guru sebagai fasilitatator pembelajaran

sudah disiapkan dengan baik. Selain mendapat pelatihan atau diklat dari

pemerintah, guru-guru sejarah di SMK Negeri 2 Depok juga mendapat

62

E.Mulyasa, op.cit, hlm 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

86

pelatihan dari pihak sekolah sendiri. Berkat dari pelatihan yang didapatkan,

guru-guru sejarah SMK Negeri 2 Depok menjadi lebih memahami konsep

kurikulum itu sendiri, guru juga menjadi lebih kreatif. Kreativitas guru

merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya

implementasi Kurikulum 2013. Hal ini senada dengan penyataan Mulyasa

dalam bukunya yang berjudul “Pengembangan dan Implementasi Kurikulum

2013” bahwa salah satu kunci sukses yang menentukan keberhasilan

implementasi Kurikulum 2013 adalah kreativitas guru, karena guru

merupakan faktor penting yang besar pengaruhnya, bahkan sangat

menentukan berhasil tidaknya peserta didik dalam belajar.63

2. Persepsi Siswa

Pengalaman dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 membentuk

sebuah persepsi atau pendapat tersendiri bagi siswa. Siswa memiliki

pengalaman yang berbeda-beda pada saat mengimplemntasikan Kurikulum

2013, hal ini kemudian menghasilkan persepsi yang berbeda-beda.

a. Persiapan dalam menghadapi pembelajaran dengan Kurikulum 2013

Dalam rangka mengimpementasikan Kurikulum 2013 diperlukan

sosialisasi yang cukup agar kurikulum tersebut dapat berjalan dengan baik.

Sosialisasi kurikulum perlu dilakukan terhadap berbagai pihak yang terkait

dalam implementasinya, serta terhadap seluruh warga sekolah, bahkan

terhadap masyarakat dan orang tua peserta didik. Pentingnya sosialisasi ini

terutama agar seluruh warga sekolah mengenal dan memahami visi dan misi

63

Ibid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

87

sekolah, serta kurikulum yang akan diimplementasikan. Sosialaisasi dapat

dilakukan oleh jajaran pendidikan di pemerintah pusat maupun pemerintah

daerah yang bergerak dalam bidang pendidikan (Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan) secara proporsional dan profesional. Pada tingkat sekolah,

sosialisasi bisa langsung oleh kepala sekolah atau dengan mengundang

ahlinya yang ada dimasyarakat, baik dari kalangan pemerintah, akademisi,

maupun dari kalangan penulis atau pengamat pendidikan.64

Sosialisasi berpengaruh terhadap persiapan siswa, dari 88 siswa yang

dijadikan sampel dalam penelitian ini hanya 48.9% siswa melakukan

persiapan dalam menghadapai pembelajaran dengan Kurikulum 2013. Dari

jawaban siswa tersebut dapat diketahui bahwa mereka sudah mendapatkan

sosialisasi mengenai Kurikulum 2013. Hal diperkuat dengan jawaban siswa

bahwa Kurikulum 2013 adalah tantangan yang harus mereka hadapi.

Kurikulum 2013 menuntut mereka untuk lebih aktif dan mandiri, tidak

bergantung pada guru. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berat

bagi siswa, karena mereka memiliki tugas yang banyak.

Sementara itu 51.1% siswa tidak melakukan persiapan dalam

menghadapi pembelajaran dengan Kuriklum 2013. Hal ini dikarenakan siswa

tersebut baru pertama kali menggunakan Kurikulum 2013, walaupun sudah

mendapatkan sosialaisasi tentang Kurikulum 2013, siswa masih kebingungan

untuk mempersiapkan diri dalam menghadapai Kurikulum 2013 pada

kegiatan pembelajaran sejarah.

64

Ibid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

88

Penyebab lain siswa tidak melakukan persiapan mengahadapi kegiatan

pembelajaran dengan Kurikulum 2013 karena siswa masih terbiasa dengan

sistem pembelajaran KTSP. Dengan kata lain siswa belum terbiasa

menggunakan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran sejarah, sehingga siswa

tidak dapat mengikuti pembelajaran sejarah secara maksimal. Namun seiring

belajannya waktu siswa menjadi terbiasa dan merasa senang menggunakan

Kurikulum 2013 dalam kegiatan pembelajaran sejarah.

b. Pendapat siswa tentang pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013

Dari 88 siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini, 85.1% siswa

mengatakan bahwa pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013

menyenagkan. Siswa mengatakan bahwa dengan Kurikulum 2013

pembelajaran menjadi lebih berwarna karena metode pembelajaran yang

digunakan guru bervariasi. Dalam implementasi Kurikulum 2013 guru harus

menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi serta harus kreatif dalam

memberikan layanan dan kemudahan belajar kepada seluruh peserta didik,

agar mereka dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan, gembira,

penuh semangat, tidak cemas, dan berani mengemukakan pendapat secara

terbuka.65 Dalam hal ini guru sejarah SMK Negeri 2 Depok telah berhasil

melaksanakan pembelajaran denga metode yang bervariasi dan

menyenangkan sehingga peserta didik menyukai pembelajaran sejarah dengan

Kurikulum 2013.

65

Ibid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

89

Kendatipun guru dikatakan berhasil, namun masih terdapat siswa yang

mengatakan pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013 tidak

menyenangkan. Dari 88 siswa yang dijadikan sampel dalam penelitian ini,

14.8% siswa megatakan bahwa pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013

tidak menyenangkan. Siswa mengungkapkan bahwa pelajaran sejarah selalu

berada pada siang atau sore hari, sehingga siswa sudah tidak bersemangat

untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu siswa tidak bisa mengikuti

pembelajaran dengan metode yang digunakan oleh guru sejarah karena

memang tidak suka terhadap guru dan tidak menyukai mata pelajaran sejarah.

c. Metode mengajar yang digunakan oleh guru sejarah

Berdasarkan hasil penelitian, dari 88 siswa yang dijadikan sampel

dalam penelitian ini, 90.9% mengatakan bahwa metode pembelajaran yang

digunakan guru sejarah mengarahkan mereka untuk berpikir analitis. Menurut

siswa, guru menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, tergantung

dari materi apa yang akan dibahas. Guru memberikan gambaran umum

tentang materi yang akan dibahas, didalam menyampaikan gambaran tersebut

guru membuat siswa penasaran terhadap materi yang hendak dibahas,

sehingga siswa jadi terpacu untuk mencari materi tersebut. Setelah itu makan

guru akan memberikan permasalahan-permasalahan yang akan dikerjakan

oleh siswa baik secara berkelompok atau individiu. Hal ini menunjukan

bahwa metode pembelajaran yang digunakan guru sejarah SMK Negeri 2

Depok sudah sesuai dengan salah satu kriteria pendekatan scientific. Dalam

hal ini pembelajaran harus mendorong dan menginspirasi peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

90

berpikir secara kritis, analitis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami,

memecahkan masalah, mengaplikasikan substansi atau materi pembelajaran.66

Sementara itu dari 88 siswa yang dijadikan sampel dalam penelitian ini,

9.1% siswa mengatakan bahwa metode pembelajaran sejarah yang digunakan

guru tidak mengarahkan mereka berpikir analitis. Adapun beberapa alasan

siswa diantaranya, merasa terbebani karena harus belajar terus menerus,

merasa bosan karena harus memperhatikan presetasi teman, sulit memahami

materi pembelajaran sejarah yang dinilai begitu banyak, dan tidak suka

terhadap pelajaran sejarah karena lebih menyukai pelajaran lain.

d. Efektivitas pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013

Dari 88 siswa yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, 60.2%

mengatakan bahwa pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013 sudah

berjalan dengan efektif. Pembelajaran sejarah sudah sesuai dengan Kurikulum

2013 menurut siswa, dimana mereka menjadi lebih aktif dan mandiri dalam

pembelajaran tanpa ketergantungan pada guru. Guru merupakan fasilitator

didalam untuk mencapai tujuan pembelajaran, guru merupakan tempat

bertanya ketika siswa tidak dapat memecahkan masalah dalam pembelajaran.

Dalam Kurikulum 2013 aktivitas peserta didik merupakan salah satu

kunci keberhasilan implementasi kurikulum. Dalam rangka mendorong dan

mengembangkan aktivitas peserta didik, guru harus mampu membantu

peserta didik mengembangkan pola perilakunya.67 Dalam hal ini, guru sejarah

66

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, PPT-2.1-1 Konsep Pendekatan Scientific Sejarah,

2013, hlm. 9 67

E.Mulyasa, op.cit, hlm 45.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

91

SMK Negeri 2 Depok telah berupaya untuk mengembangkan aktivitas peserta

didik dengan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi. Selain itu,

fasilitas yang ada di SMK Negeri 2 Depok sudah menunjang proses

terlakasananya Kurikulum 2013.

Meskipun pelaksanaan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran sejarah

dapat dikatakan berhasil, namun dari 88 siswa yang dijadikan sampel dalam

penelitian ini terdapat 39.8% mengatakan bahwa pembelajaran sejarah

dengan Kurikulum 2013 belum berjalan dengan efektif. Dalam hal ini siswa

mengatakan bahwa guru memang telah berupaya untuk membantu mereka

didalam mengembangkan aktivitas serta menggunakan metode yang

bervariasi didalam pembelajaran, namun siswa masih mengalami masalah

dengan pribadi masing-masing dimana siswa masih belum terbiasa untuk

aktif dan mandiri didalam pembelajaran. Selain itu, siswa masih

membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan Kurikulum 2013.

Sejak pembelajaran dengan Kurikulum 2013 diterapkan di SMK Negeri 2

Depok siswa jadi banyak tugas yang harus diselesaikan, tidak hanya tugas

dari mata pelajaran sejarah namun dari mata pelajaran lainnya. Hal ini

kemudian menimbulkan rasa malasa dari dalam diri siswa.

3. Kendala beserta solusi guru dalam pelaksanaan Kurikulum 2013

Berdasarkan hasil penelitian, guru sejarah SMK Negeri 2 Depok tidak

mendapatakan kendala yang berarti didalam implementasi Kurikulum 2013

pada pembelajaran sejarah. Beberapa kendala yang didapat diantaranya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

92

adalah, jam pelajaran sejarah yang selalu berada diatas pukul 12.00 sehingga

siswa sudah lemas dan tidak bersemangat untuk mengikuti pembelajaran,

kendala teknis seperti fasilitas pendukung media pembelajaran berupa

proyektor yang tidak dapat menyala, dan yang terakhir adalah penilaian

dalam Kurikulum 2013 yang begitu kompleks.

Dalam rangka mengatasi beberapa kendala tersebut guru sejarah SMK

Negeri 2 Depok berupaya untuk lebih proaktif untuk membuat peserta didik

lebih bersemangat dalam pembelajaran sejarah. Dalam hal ini kreativitas guru

sebagai seorang fasilitator sangat dibutuhkan untuk memberikan layanan dan

kemudahan bagi seluruh peserta didik, agar mereka dapat belajar dalam

suasana yang menyenangkan, gembira, penuh semangat, tidak cemas, dan

berani mengemukakan pendapat. Hal tersebut merupakan modal dasar bagi

peserta didik untuk tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang siap

beradaptasi, menghadapi berbagai kemungkinan, dan memasuki era

globalisasi yang penuh dengan tantangan.68

Sedangkan untuk menyikapi penilaian yang dinilai begitu kompleks,

guru sejarah SMK Negeri 2 Depok senantiasa mengembangkan diri dan

menambah pengentahuan yang dimiliki. Dalam hal ini guru sejarah SMK

Negeri depok menyadari bahwa guru merupakan ujung tombak dalam

implementasi kurikulum dimana guru harus mampu melaksanakan

Kurikulum 2013 dengan tepat baik dari proses penilaian dan kompentensi.

68

Ibid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

93

Seorang guru harus memilki pengetahuan yang luas mengenai jenis-jenis

belajar, kondisi internal dan eksternal peserta didik, serta cara melakukan

pembelajaran yang efektif dan bermakna.69

4. Kendala beserta solusi siswa dalam pelaksanaan Kurikulum 2013

Berdasarkan hasil penelitian, dari 88 siswa 72.2% siswa mengalami

kendala dalam pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013. Siswa

mengungkapkan bahwa Kurikulum 2013 sangat memberatkan mereka dimana

setiap mata pelajaran pasti ada tugas yang harus diselesaikan. Khusus untuk

mata pelajaran sejarah, siswa mengungkapkan bahwa sejarah memiliki materi

yang banyak, demikian pula dengan tugas, sehingga siswa membutuhkan

waktu yang lebih untuk menyelesaikan tugas tersebut. Sementara itu, selain

tugas mata pelajaran sejarah siswa masih memiliki tugas mata pelajaran lain

yang harus diselesaikan, hal inilah yang dianggap sangat memberatkan bagi

siswa. Selain itu ada beberapa kendala lain dihadapi siswa, diantaranya

adalah jam pelajaran sejarah yang berada pada jam-jam akhir diatas jam

12.00 siang. Hal tersebut menjadi kendala karena pada jam-jam tersebut

siswa sudah merasa lemas dan tidak bersemangat lagi untuk mengikuti proses

pembelajaran. Sedangkan kendala terakhir adalah adanya beberapa materi

sejarah yang memang sulit untuk mereka pahami.

Dalam rangka mengatasi kendala yang dihadapi dalam pembelajaran

sejarah dengan Kurikulum 2013, peserta didik melakukan berbagai upaya,

diantaranya adalah berusaha memahami materi dengan memanfaatkan

69

Ibid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

94

berbagai sumber seperti buku, LKS, internet, dan bertanya kepada teman,

guru atau orang yang dianggap mengerti tentang materi yang dianggap sulit

tersebut.

Kurikulum 2013 menuntut peserta didik untuk lebih aktif dan mandiri,

dalam implementasi Kurikulum 2013 diharapkan dapat mengubah sikap

ketergantungan peserta didik menjadi tidak bergantung.70 Sementara itu,

untung mengatasi tugas yang begitu banyak peserta didik melatih diri untuk

lebih rajin didalam mengerjakan tugas. Peserta didik di SMK Negeri 2 Depok

menyadari bahwa berhasil atau tidaknya mereka didalam belajar terletak pada

usaha dan kegiatannya sendiri. Disampaing faktor kemauan, minat,

ketekunan, tekad untuk sukses, dan cita-cita tinggi yang mendukung setiap

usaha dan kegiatannya. Peserta didik akan berhasil jika berusaha semaksimal

mungkin dengan cara belajar yang effisien sehingga meningkatkan hasil

belajar.71

70

Ibid 71

Ibid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

95

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai

berikut :

1. Guru memiliki persepsi positif terhadap implementasi Kurikulum 2013 dalam

pembelajaran sejarah karena guru menyambut baik perubahan KTSP menjadi

Kurikulum 2013, hal ini didukung dengan persiapan melalui sosialisasi dan

pelatihan dari pemerintah serta pihak sekolah yang sering diikuti oleh guru

guna memaksimalkan implementasi Kurikulum 2013. Guru dapat

menerapkan konsep-konsep Kurikulum 2013 pada pembelajaran sejarah

seperti penyusunan Rancangan Perencanaan Pembelajaran (RPP),

melaksanakan pembelajaran sejarah dengan pendekatan saintifik melalui

mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mempresentasikan, serta

menerapkan penilaian autentik seperti yang dicantumkan didalam Kurikulum

2013.

2. Siswa memiliki persepsi positif terhadap implementasi Kurikulum 2013

dalam pembelajaran sejarah, karena siswa dapat mengikuti pembelajaran

sejarah menggunakan Kurikulum 2013 dengan penuh keaktifan, siswa merasa

senang dengan pembelajaran sejarah menggunakan Kurikulum 2013 karena

bisa bereksplorasi. Pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013 menjadi

lebih berwarna dan menyenangkan karena metode yang digunakan guru

bervariasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

96

3. Kendala guru dalam implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran sejarah

di SMK Negeri 2 Depok, Sleman, Yogyakarta diantaranya berupa kendala

teknis dan nonteknis. Kendala teknis seperti fasilitas pendukung media

pembelajaran berupa proyektor tidak dapat menyala. Upaya mentasinya

adalah dengan melapor kepada pihak terkait. Selain itu, penilaian dalam

Kurikulum 2013 yang kompleks juga merupakan kendala yang dialami oleh

guru karena membutuhkan banyak waktu. Upaya guru untuk mengatasi

kendala tersebut adalah dengan senantiasa mengembangkan diri dan

mengupadate pengetahuan yang dimiliki. Sedangkan kendala nonteknis

berupa jam pelajaran sejarah yang selalu di atas pukul 12.00 sehingga siswa

merasa lelah dan tidak bersemangat untuk mengikuti proses pembelajaran.

Upaya guru mengatasi kendala tersebut adalah dengan bersikap lebih proaktif

untuk membuat siswa lebih bersemangat dalam pelajaran sejarah.

4. Kendala siswa dalam implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran

sejarah di SMK Negeri 2 Depok, Sleman, Yogyakarta diantaranya adalah

tugas yang banyak sehingga membutuhkan waktu yang banyak juga untuk

menyelesaikannya, dalam hal ini Kurikulum 2013 dianggap terlalu

memberatkan siswa. Untuk mengatasi hal tersebut siswa senantiasa melatih

diri untuk lebih rajin didalam mengerjakan tugas dan berusaha semaksimal

mungkin untuk belajar. Selain itu kendala berupa jam pelajaran sejarah yang

selalu di atas pukul 12.00 sehingga siswa merasa lelah dan tidak bersemangat

untuk mengikuti proses pembelajaran. Upaya siswa dalam mengatasi hal

tersebut adalah dengan membiasakan diri untuk lebih rajin dan bersemangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

97

dalam belajar. Rasa lelah dan tidak bersemangat siswa tersebut akan teratasi

bila guru sudah memulai pembelajaran sejarah, hal ini karena guru mampu

memotivasi siswa, dan guru menggunakan metode pembelajaran yang

bervariasi dan menyenangkan. Selain dua kendala tersebut ada beberapa

materi sejarah yang sulit dipahami oleh siswa. Untuk mengatasi kendala

tersebut siswa melakukan berbagai upaya diantaranya adalah dengan

memanfaatkan berbagai sumber seperti buku, LKS, internet, dan bertanya

kepada teman, guru atau orang yang dianggap mengerti.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat diajukan beberapa saran sebagai

berikut :

1. Bagi Kepala Sekolah diharapkan melakukan pemeriksaan secara rutin

terhadap fasilitas pendukung media pembelajaran seperti proyektor.

2. Bagi guru diharapkan agar tidak cepat merasa puas dan terus

mengembangkan diri serta mengupdate pengetahuan yang dimiliki.

3. Bagi peserta didik diharapkan meningkatkan kreativitas dengan melengkapi

sumber-sumber belajar serta membentuk kelompok dengan teman agar

dapat meringankan beban dalam mengerjakan tugas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

98

DAFTAR PUSTAKA

Bimo Walgito. 2010. Pengantar Psikologi Umum (edisi revisi). Yogyakarta : CV.

Andi offset.

Creswell, John, W. 2013. Research Design, pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,

dan Mixsed. edidi ke-3.Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Depdiknas. 2008. KBBI ed. IV. Jakarta : PT. Gramedia.

Fadillah, M. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI,

SMP/MTs, dan SMA/MA. Yogyakarta : Ar- Ruzz Media.

Isriani Hardini, dan Dewi Puspitasari. Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori,

Konsep, dan Implementasi). Yogyakarta : Familia.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Nomor 69 Tahun 2013 Tentang

Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah

Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

. 2013. PPT 1.1 Rasional Kurikulum 2013. Jakarta : Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan.

. 2013. PPT 2.1-1 Konsep Pendekatan Scientific Sejarah. Jakarta :

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

. 2013. PPT 3.1-1 Rambu-Rambu Penyusunan RPP. Jakarta : Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

Moleong Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya.

. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

99

Muh. Yamin. 2012. Panduan Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan.

Yogyakarta : Diva ress.

Mulyasa, H. E. 2013. Pengembangan dan ImplementasiKurikulum 2013. Bandung

: PT Remaja Rosdakarya.

Nana Sukmadinata, S. 2007. Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya.

Nasution, S. 1986. Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT Alumni.

. 2010. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

Nasution. 1988. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Transito.

Oemar Hamalik. 2013. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Nomor 66 Tahun 2013

Tentang Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta : Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, (edisi revisi).

Jakarta : Rineka Cipta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&B,(cetakan ke-

9). Bandung : ALFABETA.

. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&B, (cetakan ke-14).

Bandung : ALFABETA.

Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta

: PT Rineka Cipta.

Sutopo, H. B. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif: Dasar teori dan terapannya

dalam penelitian. Surakarta : Universitas Sebelas Maret.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

100

Wina Sanjaya. 2013. Penelitian Pendidikan (Jenis, Metode dan Prosedur). Jakarta

: Kencana.

heru Prasetyo, E. 2013. Mapel Sejarah Dalam Kurikulum 2013

http://www.sosiosejarah.com/2013/05/mapel-sejarah-dalam-kurikulum-2013. html.

Diakses pada 20 Novemeber 2014.

I Nengah Ciptasari. 2015. Persepsi Guru Terhadap Pelaksanaan Kurikulum 2013

Pada Mata Pelajaran Sejarah (Studi Kasus Guru Sejarah DI SMA N 1

Sawan). Jurnal Widya Winayata 3.1. http://ejournal.undiksha.ac.

id/index.php/JJPS/article/viewFile/5312/4008. Diakses 10 Agustus 2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

101

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

102

Jadwal Penelitian

No Kegiatan Bulan

Agu Sep Okt Nov Des Jan

1 Penyusunan proposal √ √

2 Perizinan √

3 Pengumpulan data √

4 Analisis data √

5 penyusunan √ √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

103

Lembar Wawancara Guru Sejarah.

1. Berkaitan dengan Kurikulum 2013 ini, bagaimana pendapat bapak/ibu

sendiri sebagai Guru dengan berubahnya kurikulum ?

2. Menurut bapak/ibu mengapa kurikulum sebelumnya harus diganti dengan

yang baru ?

3. Menurut bapak/ibu apa yang diharapkan oleh pemerintah dengan

berubahnya kurikulum?

4. Apakah bapak/ibu sudah mendapatkan pelatihan yang cukup untuk

melaksanakan Kurikulum 2013 khusus nya di mata pelajaran sejarah?

5. Bagaimana langkah – langkah yang dilakukan dalam penyusunan RPP

kurikulum 2013?

6. Bagaimana dengan modul dan sumber apakah sudah memadai untuk

menjadi pedoman dalam pelaksanaan kurikulum 2013?

7. Evaluasi apa yang akan digunakan ketika melaksanakan kurikulum 2013?

8. Bagaimana penyusunan evaluasi yang bapak/ibu lakukan terutama yang

tujuan nya untuk melihat seberapa jauh pencapaian siswa?

9. Menurut bapak/ibu langkah-langkah apa yang digunakan dalam

pembelajaran sejarah? Dalam hal memilih metode pembelajaran dan apa

pertimbangan bapak/ibu dalam memlilih metode tersebut

10. Apa yang membedakan kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013 dari segi

landasan pelaksanaannya?

11. Menurut bapak/ibu apakah orientasi kurikulum 2013 hampir sama dengan

kurikulum KTSP? Ataukah kedunya memliki perbedaan orientasi?

12. Apakah metode yang digunakan bapak/ibu dalam pelaksanaan kurikulum

2013 dan KTSP itu sama?

13. Selama menerapkan Kurikulum 2013, metode apa yang menurut bapak/ibu

paling efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran khususnya mata

pelajaran Sejarah ?

14. Dalam pengelolaan kurikulum adakah yang berbeda dari kedua kurikulum

tersebut? Baik dari penyusunan , pelaksanaan, hingga evaluasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

104

15. Menurut pendapat bapak/ibu, apa saja kelebihan dan kekurangan dari

Kurikulum 2013 ?

16. Sejauh ini seberapa efektif penerapan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 1

Depok ?

17. Kendala apa saja yang bapak/ibu alami ketika melaksanakan kurikulum

2013?

18. Apa yang bapak/ibu lakukan untuk mengatasi kendala yang dihadapi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

105

ANGKET TENTANG PERSEPSI SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI

KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMK

NEGERI 2 DEPOK YOGYAKARTA

Daftar angket yang kami sampaikan pada Anda kami harap diisi dengan jujur dan

apa adanya, karena jawaban Anda akan kami gunakan untuk penelitian tentang

PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI

KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH (STUDI

KASUS DI SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN DIY) dan jawaban Anda sama

sekali tidak berpengaruh terhadap prestasi sekolah Anda, kami sangat

mengharapkan Anda dapat memberikan informasi yang sesuai. Atas kesediaan

dan partisipasi Anda, kami ucapkan terimakasih.

PETUNJUK PENGISIAN ANGKET

Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai keadaan yang sesugguhnya dengan

memberi tanda (X) pada salah satu huruf a atau b dan sertakan alasan Anda.

IDENTITAS

Nama :..................................................

Kelas :..................................................

PERTANYAAN

1. Apakah Anda melakukan persiapan dalam menghadapi pembelajaran

dengan Kurikulum 2013 ?

a. Ya b. Tidak

Alasan:..............................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

2. Menurut Anda bagaimana pembelajaran Sejarah dengan Kurikulum 2013 ?

a. Menyenangkan b. Tidak menyenangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

106

Alasan:..............................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

3. Apakah metode mengajar yang guru Sejarah Anda gunakan mengarahkan

Anda untuk berfikir analitis ?

a. Ya b. Tidak

Alasan:..............................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

4. Menurut pendapat Anda, apakah pembelajaran Sejarah dengan Kurikulum

2013 sudah berjalan dengan efektif ?

a. Ya b. Tidak

Alasan:..............................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

5. Apakah dalam pembelajaran dengan Kurikulum 2013 khususnya mata

pelajaran Sejarah Anda mendapat kendala ?

a. Ya b. Tidak

Alasan:..............................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

107

6. Apakah Anda melakukan tindakan untuk mengatasi kendala yang Anda

alami?

a. Ya b. Tidak

Jika “Ya”, jelaskan yang Anda lakukan !

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

108

CATATAN LAPANGAN 1

WAWANCARA

Topik/ Judul : Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Implementasi Kurikulum

2013 Dalam Pembelajaran Sejarah (Studi Kasus di SMK Negeri

2 Depok, Sleman, DIY)

Nama Peneliti : Andrius Akun

Responden : Ibu Nur Haryanti

Waktu : 31 Oktober 2015

Keterangan P : Peneliti

I : Informan

P : Berkaitan dengan Kurikulum 2013 ini, bagaimana pendapat Ibu sendiri sebagai

Guru dengan berubahnya kurikulum ?

I : Senang, kita diberi kebebasan, tapi yang tidak senangnya penilaiannya rumit,

lain suka dan menyenangkan

P : Menurut Ibu mengapa kurikulum sebelumnya harus diganti dengan yang baru

?

I : Sebetulnya tidak beda antara KSTP dan Kurikulum 2013, yang berbeda cuma

cara penilaiannya saja

P : Menurut Ibu apa yang diharapkan oleh pemerintah dengan berubahnya

kurikulum ?

I : mau mengeksplor, mau memberikan kebebasan kepada siswa ataupun guru,

sesuai dengan kreatifitas masing-masing.

P : Apakah Ibu sudah mendapatkan pelatihan yang cukup untuk melaksanakan

Kurikulum 2013 khusus nya di mata pelajaran sejarah?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

109

I : kalau cukupnya saya tidak tahu tapi kalau ada pelatihan disuruh ikut, tingkat

kabupaten dan sekolah juga sering.

P : Bagaimana langkah – langkah yang dilakukan dalam penyusunan RPP

kurikulum 2013?

I : menyesuaikan silabus dari pemerintah, disesuiakan dengan indikatornya, nanti

jika tidak sesuai kita sesuaikan, harus sesuai dengan tujuannya, jadi kita boleh

menambah indikator, tujuan tapi tidak boleh merubah indikator.

P : Bagaimana dengan modul dan sumber apakah sudah memadai untuk menjadi

pedoman dalam pelaksanaan kurikulum 2013 ?

I : kalau memadai belum, masih harus searching dan menambah dari sumber lain.

P : Evaluasi apa yang akan digunakan ketika melaksanakan kurikulum 2013?

Bagaimana penyusunan evaluasi yang ibu lakukan terutama yang tujuan nya

untuk melihat seberapa jauh pencapaian siswa ?

I : evaluasinya ada tiga pengetahuan, sikap dan keterampilan. Pengetahuan sesuai

dengan tujuannya apa, tarsus sikap ada sikap sosial, disiplin, keagamaan, personal

atau keterampilan sesuai dengan tujuan, jadi ada banyak fom.

P : Menurut Ibu langkah-langkah apa yang digunakan dalam pembelajaran

sejarah? Dalam hal memilih metode pembelajaran dan apa pertimbangan

bapak/ibu dalam memlilih metode tersebut ?

I : sejarah itu kontekstual, faktanya sudah ada jadi kita tinggal menarik atau

bagaimana diterapkan sekarang cocok atau tidak, metodenya disesuaikan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

110

misalnya masa majapahit, disesuaikan sama anak-anak, ditarik dengan masa

sekarang. Kalau metode selama ini untuk Kurikulum 2013 untuk sejarah itu PBL.

P : Apa yang membedakan kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013 dari segi

landasan pelaksanaannya?

I : untuk sejarah sendiri, karena kita SMK, sejarah masuk ke dalam pelajaran IPS,

sejarah sosiologi dan ekonomi, terus jadi Kurikulum 2013 sejarah berdiri sendiri.

P : Apakah metode yang digunakan Ibu dalam pelaksanaan kurikulum 2013 dan

KTSP itu sama?

I : Berbeda, kalau kstp diskusi, diskusi boleh saja, sekarang tidak, tapi PBL,

sekarang mengumpulkan data, kita beri masalah, mereka nanti mendapat data

kemudian presentasi, guru lebih enak dengan Kurikulum 2013 tetapi harus lebih

menguasai materi, tidak boleh menerangkan, tapi sejarah tidak bisa lepas dari

menerangkan.

P : Dalam pengelolaan kurikulum adakah yang berbeda dari kedua kurikulum

tersebut? Baik dari penyusunan , pelaksanaan, hingga evaluasi.

I : yang berbeda cuma metode, penyusunan masih sama, yang jelas evaluasi

berbeda, karena ada sikap, keterampilan, pengetahuan, di KTSP juga ada

pengetahuan

P : Menurut pendapat Ibu, apa saja kelebihan dan kekurangan dari Kurikulum

2013 ?

I : kita di beri kebebasan, siswa di beri kebebasan, jadi mengeksplor masing-

masing asal tidak melenceng dari tujuan. Kekurangan nya antara silabus dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

111

indikator terkadang tidak sama, kita harus menyesuaikan, harus pintar-pintar

mencocokan, kita tidak mengikuti di situ IPK (indeks pencapaian kopetensi) nya,

tapi indikatornya tetap.

P : Sejauh ini seberapa efektif penerapan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 1

Depok ?

I : sejarah cocok dengan Kurikulum 2013, siswa juga suka, tidak sukanya disuruh

buat tugas, tapi presentasinya senang, siswa disini aktif karna mereka pintar-

pintar, mereka sudah punya gadget, terus ada wifi sekolah.

P : Kendala apa saja yang Ibu alami ketika melaksanakan kurikulum 2013?

I : disini sampai sore, kalau siswa lebih dari jam 2 sudah loyo, tapi sejarah tidak

mungkin di kasi pagi dan pasti siang, jadi kita harus pintar-pintar membuat siswa

senang dengan sejarah, SMK berbeda dengan SMA.

P : Apa yang Ibu lakukan untuk mengatasi kendala yang dihadapi?

I : kita harus proaktif, jangan terlalu tegang karna belajar masa lalu, sejarah

belajar masa lalu tapi sekarang sudah era seperti ini, saya harus bisa mengambil

hati siswa, dan tidak galak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

112

CATATAN LAPANGAN 2

WAWANCARA

Topik/ Judul : Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Implementasi Kurikulum

2013 Dalam Pembelajaran Sejarah (Studi Kasus di SMK Negeri

2 Depok, Sleman, DIY)

Nama Peneliti : Andrius Akun

Responden : Ibu Evi Suryanti

Waktu : 5 November 2015

Keterangan P : Peneliti

I : Informan

P : Berkaitan dengan Kurikulum 2013 ini, bagaimana pendapat Ibu sendiri sebagai

Guru dengan berubahnya kurikulum ?

I : Dengan berubahnya kurikulum diharapkan peserta didik memiliki kompetensi

yang mampu bersaing di dunia kerja, pendidikan

P : Menurut Ibu mengapa kurikulum sebelumnya harus diganti dengan yang baru

?

I : KTSP dirasa belum mampu memberikan yang lebih kepada peserta didik

P : Menurut Ibu apa yang diharapkan oleh pemerintah dengan berubahnya

kurikulum ?

I : Diharapkan nanti masyarakatnya bisa lebih maju

P : Apakah Ibu sudah mendapatkan pelatihan yang cukup untuk melaksanakan

Kurikulum 2013 khusus nya di mata pelajaran sejarah?

I : Insyaa Allah sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

113

P : Bagaimana langkah – langkah yang dilakukan dalam penyusunan RPP

kurikulum 2013?

I : penyusunan RPP ya bikin KD, ada SKL, bikin KI KD,kemudian tujuan

pembelajaran, kemudian materi, kemudian ada kegiatan, terus yang paling utama

adalah pengamatan, megumpulkan data, mensharing ke teman-teman, kemudian

mengkomunikasikan.

P : Bagaimana dengan modul dan sumber apakah sudah memadai untuk menjadi

pedoman dalam pelaksanaan kurikulum 2013 ?

I : Modulnya sudah ada, dan sumber buku juga sudah disediakan oleh

pemerintah, jadi ada buku acuan dan buku panduan guru, lalu untuk materi

pembelajaran sejarah tidak ada masalah

P : Evaluasi apa yang akan digunakan ketika melaksanakan kurikulum 2013?

Bagaimana penyusunan evaluasi yang ibu lakukan terutama yang tujuan nya

untuk melihat seberapa jauh pencapaian siswa ?

I : Penilaian sikap diambil dari KI 1 dan KI2, penilaian pengetahuan diambil dari

KD 3, dan keterampilan itu diambil dari KD 4 dan silabus. penyusunan evaluasi

yang dilakukan tujuannya untuk menlihat seberapa jauh pencapaian siswa

terutama dalam bersikap, bersikap itu jujur yang seperti apa, kerjasama seperti

apa, religius seperti apa, toleransi, kemudian pengetahuan tentang sejauh mana

mengetahui dan paham pelajaran tersebut, bisa digunakan dalam kehidupannya

sekarang. Kemudian dengan nilai keterampilan, keterampilan siswa, misalnya

membuat peta, kliping.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

114

P : Menurut Ibu langkah-langkah apa yang digunakan dalam pembelajaran sejarah

? Dalam hal memilih metode pembelajaran dan apa pertimbangan Ibu dalam

memlilih metode tersebut ?

I : metodenya ada macam-macam, ada discovery learnig, PBL, namun kaitanya

dengan SMA dan SMK yang digunakan adalah metode inquiri.

P : Apa yang membedakan kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013 dari segi

landasan pelaksanaannya?

I : Landasan pelaksanaannya mengacu pada peraturan pemerintah, Kurikulum

2013 mengacu pada PP nomor (lupa), Kurikulum 2013 ada KI dan ada KD, kalau

KTSP ada KD tapi tidak ada KI.

P : Menurut Ibu apakah orientasi kurikulum 2013 hampir sama dengan kurikulum

KTSP? Ataukah kedunya memliki perbedaan orientasi?

I : sebenarnya hampir mirip tetapi memiliki perbedaan, perbedaan dari

pelakasanaan itu ada siswa mengamati terlebih dahulu, mengumpulkan data,

membuat jejaring, dan mengkomunikasikan, kalau KTSP kan tidak.

P : Apakah metode yang digunakan Ibu dalam pelaksanaan kurikulum 2013 dan

KTSP itu sama ?

I : Dalam pelaksaannya berbeda karena dalam kurikulum 2013 siswanya dituntut

lebih aktif, kalau KTSP cenderung ke guru. Kurikulum 2013 siswa menemukan

sendiri.

P : Dalam pengelolaan kurikulum adakah yang berbeda dari kedua kurikulum

tersebut? Baik dari penyusunan , pelaksanaan, hingga evaluasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

115

I : Kurikulum 2013 ada sikap, keterampilan dan pengetahuan, kalau KTSP tidak.

Itu dari segi evaluasi, dari segi pelaksanaan penyusunan juga berbeda.

P : Menurut pendapat Ibu, apa saja kelebihan dan kekurangan dari Kurikulum

2013 ?

I : kelebihannya, Kurikulum 2013 siswa bisa menjadi lebih aktif, bisa membuka

cakrawala yang lebih, mengobservasi dan mencari hal-hal yang baru, dan siswa

bisa mencari sendiri, kalau ada kekurangannya diterapkan di daerah-daerah yang

kurang ITnya, karena Kurikulum 2013 harus dituntu ITnya, misalnya diterapka di

SMK yang SDM masih rendah terkadang mereka kurang mampu.

P : Sejauh ini seberapa efektif penerapan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 1

Depok ?

I : Efektif sekali karena SMK 2 Depok juga merupakan Pilot dari Kurikulum

2013, disini juga memiliki SDM yang sungguh luar biasa, dan juga ditunjang

dengan IT nya yang sungguh sangat maju.

P : Kendala apa saja yang Ibu alami ketika melaksanakan kurikulum 2013?

I : kendalanya biasanya hanya pada alat saja, seperti LCD di kelas rusak, kendala

teknis

P : Apa yang Ibu lakukan untuk mengatasi kendala yang dihadapi?

I : Lapor ke pihak yang bersangkutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

116

CATATAN LAPANGAN 3

WAWANCARA

Topik/ Judul : Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Implementasi Kurikulum

2013 Dalam Pembelajaran Sejarah (Studi Kasus di SMK Negeri

2 Depok, Sleman, DIY)

Nama Peneliti : Andrius Akun

Responden : Ibu Chatarina

Waktu : 9 November 2015

Keterangan P : Peneliti

I : Informan

P : Berkaitan dengan Kurikulum 2013 ini, bagaimana pendapat Ibu sendiri sebagai

Guru dengan berubahnya kurikulum ?

I : Kurikulum 2013 itu sebagai jawaban untuk tantangan masa depan siswa

P : Menurut Ibu mengapa kurikulum sebelumnya harus diganti dengan yang baru

?

I : Harus diganti karena memang tuntutan jaman, karena dalam kurikulum

sebelumnya itu, pembelajaran misalnya guru oriented, menerangkan, ceramah-

ceramah dan peserta didik tidak diberi kesempatan bereksplor, sehingga dengan

Kurikulum 2013 itu ada step step yang menggali kemampuan siswa, di KTSP tik

ada itu. Maka dari Kurikulum 2013 itu hukum wajib siswa harus membaca, jadi

tidak ada step yang tidak harus membaca, siswa harus membaca dulu baru nanti

dari membaca itu muncul why, what, who, mesti itu muncul semua, dan itu guru

menjawab dari ketidaktahuan anak yang bertanya, dan itu tidak boleh langsung

menjawab, lemparkan lagi ke anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

117

P : Menurut Ibu apa yang diharapkan oleh pemerintah dengan berubahnya

kurikulum ?

I : Siswa nanti outputnya siap globalisasi, nanti memasuki pasar bebas se Asia,

Asia Pasifik, dan Asia MEA sama APEC, kemudian juga kemajuan IPTEK,

kemudian tuntutan lingkungan

P : Apakah ibu sudah mendapatkan pelatihan yang cukup untuk melaksanakan

Kurikulum 2013 khusus nya di mata pelajaran sejarah?

I : Iya, pelatihan ini dilaksanakan oleh pemerintah dan juga pihak sekolah, jadi

kita mendapatkan pelatihan dari pihak pemerintah dan sekolah. Pemerintah itu

seperti yang dilakukan KEMENDIKBUD, kemudian yang dari sekolah itu sama

dinasnya.

P : Bagaimana langkah – langkah yang dilakukan dalam penyusunan RPP

kurikulum 2013?

I : Untuk Guru sejarah ada panduannya, panduanyaitu buku, , jadi seluruh guru

sejarah tidak boleh membuat RPP diluar buku, itu dasar pembuatan RPP disitu

ada KI KD nya, bahkan inikatornya pun kita tidak boleh dirubah, tetapi bisa

ditambah sesuai dengan rambu-rambu

P : Bagaimana dengan modul dan sumber apakah sudah memadai untuk menjadi

pedoman dalam pelaksanaan kurikulum 2013 ?

I : Khusus sejarah itu ada buku khusus guru dan siswanya bahkan diluar dari

pengadaan pemerintah, diluar juga sudah banyak buku-buku sejarah untuk SMK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

118

untuk kurikulum 2013. Bahkan LKSnya pun ada beberapa penerbit yang membuat

LKS Kurikulum 2013, sehingga pihak masyrakatpun ikut membantu dalam

pelakasanaan Kurikulum 2013 berupa penerbitan buku-buku LKS.

P : Evaluasi apa yang akan digunakan ketika melaksanakan kurikulum 2013?

Bagaimana penyusunan evaluasi yang ibu lakukan terutama yang tujuan nya

untuk melihat seberapa jauh pencapaian siswa ?

I : Evaluasinya ada tiga,yaitu untuk komperhensif, kognitif, sikap, sama

psikomotorik. Penyusunan evaluasi kita sesuaikan, kalau untuk kognitif kita

membuat soal, ulangan harian, UTS, dan UAS, dan penyunsunannya itu harus ada

kisi-kisi, soal, lembar jawaban dan format pernilaian. Kemudian untu

keterampilan itu penugasan-penugasan, sedangkan untuk sikap kita buat

kuisioner, misalkan penilaian sesame teman, diri sendiri, untuk menumbuhkan

rasa percaya diri, formatnya tergantung kita mau menilai apa.

P : Menurut Ibu langkah-langkah apa yang digunakan dalam pembelajaran sejarah

? Dalam hal memilih metode pembelajaran dan apa pertimbangan Ibu dalam

memlilih metode tersebut ?

I : Melihat materi, infrastruktur, sarana prasarana, tentu ini yang membedakan.

Materinya sama, tetapi mungkin metodenya berbeda, sekolah yang satu dengan

yang lain, tergantung siswanya, mungkin siswanya yang baik akan berbeda

dengan sekolah yang kurang baik untuk penerapannya. Kemudian

infrastrukturnya misalnya sekolah yang lengkap dengan teknologi yang mungkin

ada wifinya dan yang lainya akan berbeda dengan yang lainya. Kebetulan disini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

119

semuanya ada, sehingga ini yang menunjang pelaksanaan Kurikulum 2013,

metodenya kita menggunakan diskusi, pasti anak bilang “bu boleh searching bu”

boleh, kemudian ketika hasil diskusi ditayangkan, presentasi berjalan karena kita

punya LCD. Jadi metodenya seperti itu.

P : Apa yang membedakan kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013 dari segi

landasan pelaksanaannya?

I : Anak aktif, aktif menganalisi, pasti dalam pelaksanaannya nanti baca

kemudian apa yang di baca pasti muncul banyak pertanyaan, kemudian nanti

menggali dari teman, diskusikan.

P : Menurut Ibu apakah orientasi kurikulum 2013 hampir sama dengan kurikulum

KTSP? Ataukah kedunya memliki perbedaan orientasi?

I : Kalau ini jelas berbeda antara KTSP dan Kurikulum 2013, tadi sudah

disampaikan kalau orientasinya mencetak peserta didik yang memang

komperhensif, tidak hanya cerdas, humanis, kemudian tanggung jawab, kemudian

punya moral, sikap dinilai dalam Kurikulum 2013

P : Apakah metode yang digunakan Ibu dalam pelaksanaan kurikulum 2013 dan

KTSP itu sama ?

I : Tidak terlalu, misalnya KTSP ada diskusi, tetapi ketika diskusi anak-anak

dalam KTSP masih kosong, tetapi kalau dalamKurikulum 2013 sebelum

melaksanakan diskusi anak-anak bisa eksplor dari browsing, bisa baca buku

karena anak-anak punya buku paket, sehingga anak-anak ketika diskusi

pemikiranya keluar semua. Tetapi dalam KTSP tidak dihalui dengan membaca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

120

P : Selama menerapkan Kurikulum 2013, metode apa yang menurut bapak/ibu

paling efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran khususnya mata pelajaran

Sejarah ?

I : Diskusi, nanti dikusi ini bisa kita nilai ketiga-tiganya, misalnya aspek sikap

kita lihat kerjasamanya, akan terlihat tanggung jawabnya, akan terlihat

menghargai temannya. Kemudian yang keterampilan, nanti bagaimana dia

menyelesaikan tugasnya, kemudian dalam kognitif jelas ada dalam

pengetahuannya, dalam diskusi dapat dinilai ketiga-tiganya

P : Dalam pengelolaan kurikulum adakah yang berbeda dari kedua kurikulum

tersebut? Baik dari penyusunan , pelaksanaan, hingga evaluasi.

I : Untuk penyusunan RPP itu dulu formatnya SK KD indikator materi, sekarang

SK itu tidak adanya KI KD indikator materi, jadi penyusunan itu berubah dan ini

KI KD indikator sudah khusus untuk sejarah itu dari pemerintah. Jadi memang

dalam pelaksanaan peserta didik itu terbantu.

P : Menurut pendapat Ibu, apa saja kelebihan dan kekurangan dari Kurikulum

2013 ?

I : Kelebihanya peserta didik bisa lebih aktif, lebih tanggung jawab, sikapnya

lebih baik, kemudian kekurangannya, tugas guru menjadi lebih berat, siswapun

menjadi berat, karena dalam Kurikulum 2013 itu diakhir materi, akhir pertemuan,

siswa harus diberi tugas.

P : Sejauh ini seberapa efektif penerapan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 1

Depok ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

121

I : Dari SDM nya input anak-anak baik, dari NEM yang baik, kemudian SDM

guru-guru, guru-guru disini banyak diklat, saprasnya baik.

P : Kendala apa saja yang Ibu alami ketika melaksanakan kurikulum 2013?

I : Kendalanya administrasi, cukup rumit

P : Apa yang Ibu lakukan untuk mengatasi kendala yang dihadapi?

I : Guru harus selalu update ilmu, karena peserta didik diberi kebebasan mencari

informasi sejarah seluas-luasnya, meskipun itu tidak ceramah harus siap

menjawab jelajahan ilmu sejarah dari anak-anak, karena anak-anak belajar jadi

kita harus lebih dahulu membaca, sehingga nanti ketika anak-anak bertanya kita

sudah siap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

122

CATATAN LAPANGAN 4

WAWANCARA

Topik/ Judul : Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Implementasi Kurikulum

2013 Dalam Pembelajaran Sejarah (Studi Kasus di SMK Negeri

2 Depok, Sleman, DIY)

Nama Peneliti : Andrius Akun

Responden : Ibu Tiara

Waktu : 9 November 2015

Keterangan P : Peneliti

I : Informan

P : Berkaitan dengan Kurikulum 2013 ini, bagaimana pendapat Ibu sendiri sebagai

Guru dengan berubahnya kurikulum ?

I : Menurut saya juga baik, asalkan semua perubahan itu juga dikikuti dengan

perubahan yang baik semua yang berkepentingan dan berkaitan dengan

kurikulum, kalau kirikulum yang dulu sudah berubah menuju baik tetapi aspek

penunjang masih belum berarti masih kurang

P : Menurut Ibu mengapa kurikulum sebelumnya harus diganti dengan yang baru

?

I : Harus diganti karena memang tuntutan jaman, karena dalam kurikulum

sebelumnya itu, pembelajaran misalnya guru oriented, menerangkan, ceramah-

ceramah dan peserta didik tidak diberi kesempatan bereksplor, sehingga dengan

Kurikulum 2013 itu ada step step yang menggali kemampuan siswa, di KTSP

tidak ada itu.

P : Menurut Ibu apa yang diharapkan oleh pemerintah dengan berubahnya

kurikulum ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

123

I : Menurut saya, prodak atau hasil dari pendidikan itu harus terus berkembang,

jadi dengan berbubahnya kurikum pemerintah ingin memenuhi kriteria. Seperti

sekarang itu siswa dituntut yang intinya menghasilkan siswa yang terdidik sesuai

dengan kebutuhan

P : Apakah Ibu sudah mendapatkan pelatihan yang cukup untuk melaksanakan

Kurikulum 2013 khusus nya di mata pelajaran sejarah?

I : Belum mendapat

P : Bagaimana langkah – langkah yang dilakukan dalam penyusunan RPP

kurikulum 2013?

I : Untuk Guru sejarah ada panduannya, panduanyaitu buku, , jadi seluruh guru

sejarah tidak boleh membuat RPP diluar buku, itu dasar pembuatan RPP disitu

ada KI KD nya, bahkan inikatornya pun kita tidak boleh dirubah, tetapi bisa

ditambah sesuai dengan rambu-rambu

P : Bagaimana dengan modul dan sumber apakah sudah memadai untuk menjadi

pedoman dalam pelaksanaan kurikulum 2013 ?

I : Buku guru itu ada, meskipun masih ada revisi dan bahkan penerbit LKS itu

punya paduannya sendiri, untuk guru tetapi menurut LKS, ada filenya untuk guru,

semua sudah bekerjasama dengan baik.

P : Evaluasi apa yang akan digunakan ketika melaksanakan kurikulum 2013?

Bagaimana penyusunan evaluasi yang ibu lakukan terutama yang tujuan nya

untuk melihat seberapa jauh pencapaian siswa ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

124

I : Evaluasinya ada tiga,yaitu untuk komperhensif, kognitif, sikap, sama

psikomotorik. Penyusunan evaluasi kita sesuaikan, kalau untuk kognitif kita

membuat soal, ulangan harian, UTS, dan UAS, dan penyunsunannya itu harus ada

kisi-kisi, soal, lembar jawaban dan format pernilaian.

P : Menurut Ibu langkah-langkah apa yang digunakan dalam pembelajaran sejarah

? Dalam hal memilih metode pembelajaran dan apa pertimbangan Ibu dalam

memlilih metode tersebut ?

I : Kalau memilih model dan metode itu disesuaikan dengan bobot materi

P : Apa yang membedakan kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013 dari segi

landasan pelaksanaannya?

I : Kalau dalam pelaksanaannya kurikulum 2013 itu membantu guru karena lebih

detail, lebih dijabarkan step-stepnya, jadi yang membedakan itu seperti evaluasi

tadi, Kurikulum 2013 itu memang sudah dipisahkan sendiri penilaianya, ada

kognitif sendiri, afektif sendiri, psikomotor sendiri, jadi itu juga sudah membantu

guru, lalu perbedaannya lagi itu dengan pemilihan metode dan model karena kalu

Kurikulum 2013 itu kan, sekarang anak lebih akan senang yaitu kalau menggali

masalahnya, karena ada PBL, ada base learning jadi itu yang membedakan. Jadi

tidak lagi guru sentries tetapi lebih ke siswa sentries, Kurikulum 2013 itu lebih

memberikan kesempatan siswa untuk interaktif, komunikatif, mungkin itu

beberapa diantaranya.

P : Menurut Ibu apakah orientasi kurikulum 2013 hampir sama dengan kurikulum

KTSP? Ataukah kedunya memliki perbedaan orientasi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

125

I : Orientasinya mencetak peserta didik yang memang komperhensif, tidak hanya

cerdas, humanis, kemudian tanggung jawab, kemudian punya moral, sikap dinilai

dalam Kurikulum 2013.

P : Apakah metode yang digunakan Ibu dalam pelaksanaan kurikulum 2013 dan

KTSP itu sama ?

I : Tidak terlalu, misalnya KTSP ada diskusi, tetapi ketika diskusi anak-anak

dalam KTSP masih kosong, tetapi kalau dalamKurikulum 2013 sebelum

melaksanakan diskusi anak-anak bisa eksplor dari browsing, bisa baca buku

karena anak-anak punya buku paket, sehingga anak-anak ketika diskusi

pemikiranya keluar semua. Tetapi dalam KTSP tidak dihalui dengan membaca.

P : Selama menerapkan Kurikulum 2013, metode apa yang menurut bapak/ibu

paling efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran khususnya mata pelajaran

Sejarah ?

I : Diskusi, nanti dikusi ini bisa kita nilai ketiga-tiganya, misalnya aspek sikap

kita lihat kerjasamanya, akan terlihat tanggung jawabnya, akan terlihat

menghargai temannya. Kemudian yang keterampilan, nanti bagaimana dia

menyelesaikan tugasnya, kemudian dalam kognitif jelas ada dalam

pengetahuannya, dalam diskusi dapat dinilai ketiga-tiganya

P : Dalam pengelolaan kurikulum adakah yang berbeda dari kedua kurikulum

tersebut? Baik dari penyusunan , pelaksanaan, hingga evaluasi.

I : Kemudian untuk pelaksanaan ya tadi itu, mungkin kalau di KSTP itu ada EEK,

kalau di Kurikulum 2013 itu lebih komplit, lebih jelas step-stepnya, seperti

pertama dalam diskusi anak sudah dibekali, tidak kosong melompong karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

126

sudah membaca, baik internet atau buku. Lalu denga mengeksplor seperti itu, ada

eksplorasi, mendemotrasikan atau mendiskusikan, terus nanti ada mengevaluasi

ada asosiasi

P : Menurut pendapat Ibu, apa saja kelebihan dan kekurangan dari Kurikulum

2013 ?

I : Kelebihanya peserta didik bisa lebih aktif, lebih tanggung jawab, sikapnya

lebih baik, kemudian kekurangannya, tugas guru menjadi lebih berat, siswapun

menjadi berat, karena dalam Kurikulum 2013 itu diakhir materi, akhir pertemuan,

siswa harus diberi tugas.

P : Sejauh ini seberapa efektif penerapan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 1

Depok ?

I : Kalau menurut kami sudah efektif, karena memang tidak hanya ditahun ini

saja menerapkan Kurikulum 2013, kalau untuk mata pelajaran sejarah efektif

karena dalam mata pelajaran sejarah itu diperlukan kekreatifan nanti untuk

mendomplek siswa supaya tidak jenuh, karena kadang siswa “wah sejarah itu ini

ini ini” nah dengan Kurikulum 2013 ini siswa diberi kebebasan untuk

mengeksplor diri, kemungkinan untuk tugasnya itu mungkin dibuat lebih

fleksibel, efisien mungkin.

P : Kendala apa saja yang Ibu alami ketika melaksanakan kurikulum 2013?

I : Penilaian siswanya itu lebih kompleks, lebih detail, jadi maksudnya perangkat

guru untuk menilai ada afektif, psikomotorik, kognitif. Terus perangkat

penilaiannya juga banyak, belum lagi untuk mempersiapkan kalau RPP mungkin

hanya dirubah sedikit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

127

P : Apa yang Ibu lakukan untuk mengatasi kendala yang dihadapi?

I : Harus banyak belajar dari sumber apapun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

128

DOKUMENTASI WAWANCARA GURU

Wawancara tanggal 31 Oktober 2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

129

Wawancara tanggal 5 November 2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

130

Wawancara tanggal 9 November 2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

131

ADMINISTRASI GURU 2015/2016

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP 1)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 2 Depok

Program Studi Keahlian : Semua Program Studi Keahlian

Paket Keahlian : Semua Paket Keahlian

Kelas/Semester : X /gasal

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

Materi Pokok : Menelusuri Peradaban Awal di Kepulauan Indonesia

Sub Materi Pokok : - Konsep Berpikir Diakronis dan Sinkronis

- Zaman Praaksara

Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit (90Menit)

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Mengembangkan perilaku (jujur disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong

royong, kerjasama, cinta, damai, responsive dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian

dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dalam lingkungan

sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora

dengan wawasan kemanusian, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait fenomena dan

kejadian, serta penerapan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan

bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan

metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

1.1 Menghayati teladan para pemimpin dalam mengamalkan ajaran agamanya

1.1.1 Peserta didik mampu menunjukkan nilai-nilai syukur pada ciptaan Tuhan YME berupa

kepulauan Indonesia

2.2 Meneladani sikap dan tindakan cinta damai, responsive dan pro aktif yang ditunjukkan oleh tokoh

sejarah dalam mengatasi masalah sosial dan lingkungannya:

2.2.1 Peserta didik mampu menunjukkan sikap dan tindakan cinta damai dalam mengatasi

masalah sosial dan lingkungannya

2.2.2 Peserta didik mampu menunjukkan sikap responsif dalam mengatasi masalah sosial dan

lingkungannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

132

ADMINISTRASI GURU 2015/2016

2.2.3 Peserta didik mampu menunjukkan sikap proaktif dalam mengatasi masalah sosial dan

lingkungannya

3.1 Memahami dan menerapkan konsep berpikir kronologis (diakronik), sinkronik, ruang dan

waktu dalam sejarah:

3.1.1 Menjelaskan pengertian diakronis dan sinkronis

3.1.2 Menerapkan berpikir diakronis dan sinkronis dalam memahami dan merekonstruksi

sejarah yang dipelajari

3.2.1 Menjelaskan pengertian praaksara

4.1 Menyajikan informasi mengenai keterkaitan antara konsep berpikir kronologis

(diakronik), sinkronik, ruang dan waktu dalam sejarah:

4.1.1 Membuat laporan dalam bentuk tertulis mengenai keterkaitan antara konsep berpikir

kronologis (diakronik), sinkronik, ruang dan waktu dalam sejarah

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran siswa mampu:

1. Menjelaskan pengertian diakronis dan sinkronis

2. Menerapkan berpikir diakronis dan sinkronis dalam memahami dan merekonstruksi sejarah yang

dipelajari

3. Menjelaskan pengertian praaksara

D. Materi Pembelajaran

1. Pengertian diakronis dan sinkronis

2. Contoh penerapan berpikir diakronis dan sinkronis dalam memahami dan merekonstruksi sejarah

yang dipelajari

3. Pengertian praaksara

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran : Scientific Learning

Strategi : Cooperatif Learning

Model pembelajaran : Learning Community

Metode pembelajaran : Observasi, membaca, browsing, ceramah, tanya jawab,

diskusi kelompok, dan penugasan

F. Media, Alat dan Sumber Belajar

1. Media:

a. Buku teks

b. Power point

2. Alat/bahan

a. LCD, Lap Top, CD, white board, spidol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

133

ADMINISTRASI GURU 2015/2016

b. Gambar

c. Internet

3. Sumber belajar

- Hapsari Ratna dan Adil M. 2013. Sejarah Indonesia Untuk SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Erlangga

- Kemdikbud RI. 2014. Sejarah Indonesia Kelas X. Jakarta: Kemdikbud

- Buku-buku lain yang relevan

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan ke-1

KEGIATAN DISKRIPSI ALOKASI

WAKTU

Pendahuluan 1. Orientasi

Mengucapkan Salam Memeriksa kerapian dan kebersihan kelas dan peserta

didik

Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa Presensi siswa sebagai salah satu bentuk kedisplinan

Menanyakan kesiapan peserta didik untuk mengikuti psoses pembelajaran

Mempersiapkan materi ajar dan alat/media pembelajaran Menjelaskan secara singkat materi keseluruhan selama

satu semester diawal semester gasal 2. Apersepsi

Menjelaskan secara singkat materi keseluruhan selama satu semester diawal semester gasal

Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan peserta didik dengan materi “Sinkronis dan diakronis, dan zaman praaksara”

3. Motivasi

Menceritakan pengalaman hidup yang menarik serta memiliki nilai-nilai tertentu terutama bagi orang yang mengalami langsung pengalaman tersebut. Contoh, belajar disiplin waktu.

Memberi pertanyaan yang menantang “Apakah siswa memiliki pengalaman menarik serta mampukah menceritakan pengalaman tersebut di depan teman-temannya?”

4. Menyampaikan manfaat materi pembelajaran 5. Menyampaikan rencana kegiatan dan penilaian, menjelaskan

tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai, dengan model belajar Learning Community. Penilaian meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap

1 Menit

Inti Indikator Nama Indikator (Pengetahuan) 1. Stimulation/ Pemberian Rangsangan

Mengamati Peserta didik mengamati gambar contoh konsep diakronik

60 Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

134

ADMINISTRASI GURU 2015/2016

KEGIATAN DISKRIPSI ALOKASI

WAKTU

dan sinkronik dan gambar pada zaman praaksara

Peserta didik membaca buku teks (siswa) halaman 3-7, untuk memahami tentang “Diakronik dan sinkronik, serta zaman praaksara”

Menanya Dengan mengamati tayangan gambar sinkronik dan diakronik dan video zaman praaksara, serta membaca buku teks (siswa) halaman 3-7, peserta didik diarahkan membuat pertanyaan yang berkaitan dengan diakronis dan sinkronis, serta zaman praaksara

2. Problem statement (pertanyaan/identifikasi masalah)

Jika tidak ada pertanyaan, disiapkan oleh guru, misal: a. Mengapa belajar sejarah? b. Jelaskan keterkaitan antara berpikir diakronis dan

sinkronis? c. Apa manfaat belajar zaman praaksara?

3. Data collection (pengumpulan data)

Mengumpulkan informasi/eksperimen

Guru secara singkat merespon setiap pertanyaan yang muncul dari peserta didik dan menegaskan kembali pentingnya topik ini

Pertanyaan yang terkumpul dijadikan bahan diskusi

Guru menegaskan model pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan model Learning Community

4. Data processing (pengolahan data) Mengasosiasikan/mengolah informasi

Peserta didik dibagi dalam enam kelompok masing-masing beranggotakan 5/6 siswa (3 kelompok sebagai penyaji 3 kelompok sebagai pendebat)

Peserta didik berdiskusi kelompok menjawab pertanyaan sesuai pertanyaan yang didapat dan sesuai tugas masing-masing

5. Verification (pembuktian) Mengasosiasikan/mengolah informasi

Peserta didik berusaha mencari sumber-sumber yang ada untuk memecahkan masalah dari pertanyaan yang menjadi bagian dari kelompoknya

Peserta didik mencatat hasil diskusi kelompok

Peserta didik mebuat laporan hasil diskusi

6. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi) Mengkomunikasikan

Guru meminta setiap kelompok penyaji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

135

ADMINISTRASI GURU 2015/2016

KEGIATAN DISKRIPSI ALOKASI

WAKTU

mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan kelompok pendebat menanggapi

Guru memberi penguatan kepada peserta didik yang sedang presentasi dan kelompok yang menanggapi

Peserta didik mencatat/menyempurnakan hasil diskusinya di kelas

Peserta didik mengumpulkan hasil diskusi masing-masing kelompok

Indikator Nama Indikator (Keterampilan) 1. Stimulation

Mengamati

Guru menyampaikan target atau hasil yang harus dicapai siswa setelah membaca sumber belajar

Siswa membaca Lembar Kerja Siswa halaman 7 untuk mengetahui hasil yang harus dicapai dari pembelajaran

Siswa melaksanakan aktivitas untuk menganalisis tentang keterkaitan antara konsep berpikir kronologis (diakronis), sinkronis, ruang, dan waktu dalam sejarah

Guru mengamati proses belajar siswa dan melakukan observasi

Menanya Dengan mengamati Lembar Kerja Siswa halaman 7 dan membaca buku teks (siswa) halaman 3-7, peserta didik diarahkan membuat pertanyaan yang berkaitan dengan materi

2. Problem statement (pertanyaan/identifikasi masalah)

Siswa mengidentifikasi masalah dan membuat hipotesis (ditulis pada Lembar Hasil Kegiatan Belajar Siswa)

Guru mengamati proses belajar siswa dan melakukan observasi

3. Data collection (pengumpulan data)

Mengumpulkan informasi/eksperimen

Siswa mencari data dan informasi tambahan di internet, buku teks yang terkait dengan kegiatan siswa

Siswa mencatat data dan inforamsi dari berbagai website pada Lembar Hasil Kegiatan Belajar Siswa

4. Data processing (pengolahan data)

Mengasosiasikan/Mengolah informasi

Siswa berdiskusi dalam kelompok mengolah hasil yang diperoleh dari eksperimen. Untuk menemukan: Indikator yang dicapai

Hasil diskusi di catat pada Lembar Hasil Kegiatan Belajar Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

136

ADMINISTRASI GURU 2015/2016

KEGIATAN DISKRIPSI ALOKASI

WAKTU

5. Verification (pembuktian) Mengasosiasikan/Mengolah informasi

Siswa mempresentasikan hasil kegiatan belajar siswa, perwakilan kelompok presentasi, kelompok lain memperhatikan, menyanggah, mengoreksi dengan membandingkan hasil kerja kelompoknya

Selama siswa presentasi dan diskusi, guru memperhatikan dan mendorong semua siswa untuk terlibat dalam kegiatan dan diskusi, serta mengarahkan bila ada kelompok yang melenceng jauh materi

6. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi) Mengkomunikasikan Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan tentang: form login pada halaman web

Catatan: Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: tanggung jawab dan kerjasama

Penutup Peserta didik memberi ulasan singkat tentang kegiatan pembelajaran dan hasil belajarnya yang mana yang sudah baik dan mana yang masih harus ditingkatkan

Peserta didik dapat ditanyakan apakah sudah memahami materi tersebut

Sebagai refleksi, guru membimbing peserta didik untuk membuat klarifikasi/kesimpulan tentang pelajaran yang baru saja berlangsung dengan materi Sinkronik dan diakronik, dan zaman praaksara serta menanyakan kepada peserta didik apa manfaat yang diperoleh setelah mempelajari materi tersebut

Peserta didik menjawab pertanyaan (acak) serta lisan untuk mendapatkan umpan balik atas pembelajaran yang baru saja dilakukan. Misal: A. Mengapa konsep berpikir sinkronis dalam sejarah sangat

penting? B. Mengapa konsep berpikir sinkronis dan diakronis saling

berkaitan dalam sejarah? C. Apa nilai-nilai yang dapat diperoleh dengan belajar

sinkronis dan diakronis serta zaman praaksara

Guru menegaskan kepada peserta didik untuk bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah menganugrahkan kekuatan serta ketegaran dalam menghadapi tantangan melalui kehidupan sehari-hari

Memberikan tugas kepada peserta didik untuk memahami materi yang akan dipelajari minggu depan yaitu “Terbentuknya Kepulauan Indonesia”

Menutup dengan salam

20 e

n

i

t

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

137

ADMINISTRASI GURU 2015/2016

H. Penilaian Hasil Belajar

a. Tes

1. Uraian (terlampir)

b. Non Tes

1. Lembar pengamatan kerja kelompok (terlampir)

2. Lembar pengamatan observasi (terlampir)

3. Membuat laporan dalam bentuk tertulis mengenai keterkaitan antara konsep berpikir kronologis

(diakronik), sinkronik, ruang dan waktu dalam sejarah

Catatan Pelaksanaan Pembelajaran untuk perbaikan RPP

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

.

......................................................................................................................................................................

Sleman, 18 Agustus 2015

Mengetahui,

KPU Guru Sejarah Indonesia

Dra. Yohana Umiyati Dra.Catarina Setyawati Marsiana

NIP. 19610530 198903 2 001 NIP 19650801 200501 2 003

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

138

ADMINISTRASI GURU 2015/2016

LAMPIRAN

Lampiran 1: Materi Pembelajaran

A. Ringkasan Materi

Konsep Berpikir Diakronis, Sinkronis, Ruang, dan Waktu dalam Sejarah

Sejarah akan membicarakan suatu peristiwa dari satu waktu sampai waktu tertentu secara

berurutan berdasarkan waktu terjadinya (kronologis). Pada dasarnya, sejarah merupakan ilmu

diakronis yang artinya sejarah itu memanjang dalam waktu. Maksudnya adalah sej arah sangat

memperhatikan aspek waktu yang di dalamnya terdapat dinamika atau perubahan, seperti

pertumbuhan, perkembangan, kejayaan, dan keruntuhan yang menghubungkan suatu waktu

dengan waktu yang lain secara terus menerus. lebih mengutamakan memanjangnya gambaran yang

berdimensi waktu dengan sedikit luasan ruangan. Dalam konsep waktu terdapat penanggalan -

penanggalan waktu yang disusun secara kronologis.

Menurut sastrawan, sejarawan, dan kebudayawan Kuntowijoyo, model sinkronis kebanyakan

digunakan oleh ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, politik, ekonomi, antropologi, dan arkeologi,

sedangkan model diakronis digunakan oleh ilmu sejarah. Menurut Kuntowijoyo, pada dasarnya

sejarah merupakan ilmu diakronis yang memanjang dalam waktu tetapi dalam ruang yang sempit.

Ketika sejarah bersentuhan dengan ilmu sosial, sejarah menjadi ilmu yang juga sinkronis. Artinya

selain memanjang dalam waktu, sejarah juga melebar dalam luar. Dengan demikian, selain sebagai

ilmu diakronis, dengan sumbangan ilmu lain telah menjadikan sejarah sebagai ilmu diakronis dan

juga ilmu sinkronis, maka lengkaplah sejarah.

Sejarah tidak semata-mata bertujuan untuk menceritakan kejadian, tetapi bermaksud

menerangkan kejadian itu dengan melengkapi sebab-sebabnya, kondisi lingkungannya, konteks

sosial budayanya, pendeknya secara mendalam akan diadakan analisis mengenai faktor-faktor

kausal, kondisional, kontekstual tentang unsur-unsur yang merupakan komponen dan eksponen

dari proses sejarah yang dikaji.

Cara Berpikir Diakronis/kronologis dan Sinkronis

a. Cara Berpikir Diakronis/Kronologis

1) Mempelajari kehidupan sosial secara memanjang berdimensi waktu

2) Konsep berpikir diakronis memandang masyarakat sebagai sesuatu yang terus bergerak dan

memiliki hubungan kausalitas atau sebab akibat

3) Menguraikan proses transformasi yang terus berlangsung dari waktu ke waktu kehidupan

masyarakat secara berkesinambungan

4) Menguraikan kehidupan masyarakat secara dinamis

5) Digunakan dalam ilmu sejarah

b. Cara Berpikir Sinkronis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

139

ADMINISTRASI GURU 2015/2016

1) Kerangka berpikir sinkronis mengamati kehidupan sosial secara meluas berdimensi ruang.

2) Memandang kehidupan masyarakat sebagai sebuah sistem yang terstruktur saling berkaitan

antara satu unit dan unit yang lainnya.

3) Menguraikan kehidupan masyarakat secara deskriptif dengan menjelaskan bagian demi

bagian.

4) Menjelaskan struktur dan fungsi dari masing-masing unit dalam kondisi statis.

5) Digunakan oleh ilmu-ilmu sosial, seperti geografi, sosiologi, politik, ekonomi, antropologi, dan

arkeologi.

Sebelum Mengenal Tulisan (Zaman Praaksara)

Praaksara adalah istilah baru untuk menggantikan istilah prasejarah. Penggunaan istilah

prasejarah untuk menggambarkan perkembangan kehidupan dan budaya manusia saat belum

mengenal rulisan adalah kurang tepat. Pra berarti sebelum dan sejarah adalah sejarah sehingga

prasejarah berarti sebelum ada sejarah. Sebelum ada sejarah berarti sebelum ada aktivitas

kehidupan manusia. Dalam kenyataannya sekalipun belum mengenal tulisan, makhluk yang

dinamakan manusia sudah memiliki sejarah dan sudah menghasilkan kebudayaan. Oleh karena itu,

para ahli mempopulerkan istilah pra-aksara untuk menggantikan istilah prasejarah.

Pra-aksara berasal dari dua kata, yakni pra yang berarti sebelum dan aksara yang berarti tulisan.

Dengan demikian zaman pra-aksara adalah masa kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan.

Ada istilah yang mirip dengan istilah pra-aksara, yakni istilah nirleka. Nir berarti tanpa dan leka

berarti tulisan. Karena belum ada tulisan maka untuk mengetahui sejarah dan hasil -hasil

kebudayaan manusia adalah dengan melihat beberapa sisa peninggalan yang dapat kita temukan.

Zaman pra-aksara dimulai sudah tentu sejak manusia ada, itulah titik dimulainya masa pra-aksara.

Zaman pra-aksara berakhir setelah manusianya mengenal tulisan. Sampai sekarang para ahli belum

dapat secara pasti menunjuk waktu kapan mulai ada manusia di muka bumi ini. Untuk mengetahui

hal tersebut, harus perlu memahami kronologi perjalanan kehidupan di permukaan bumi yang

rentang waktunya sangat panjang. Bumi yang kita huni sekarang diperkirakan mulai terjadi sekitar

2.500 juta tahun yang lalu.

Arti penting dari pembelajaran tentang sejarah kehidupan zaman pra-aksara pertama-tama

adalah kesadaran akan asal usul manusia. Tumbuhan memiliki akar. Semakin tinggi tumbuhan itu,

semakin dalam pula akarnya menghunjam ke bumi hingga tidak mudah tumbang dari terpaan angin

badai atau bencana alam lainnya. Demikian pula halnya dengan manusia. Semakin berbudaya

seseorang atau kelompok masyarakat, semakin dalam pula kesadaran kolektifnya tentang asal usul

dan penghargaan terhadap tradisi. Jik tidak demikian, manusia yang melupakan budaya bangsanya

akan mudah terombang-ambing oleh terpaan budaya asing yang lebih kuat, sehingga dengan

sendirinya kehilangan identitas diri. Jadi bangsa yang gampang meninggalkan tradisi nenek

moyangnya akan mudah didikte oleh budaya dominan dari luar yang bukan miliknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

140

ADMINISTRASI GURU 2015/2016

Lampiran 2: Instrumen Penilaian

Soal Uraian

Kerjakan soal beriku ini dengan tepat!

a. Apa pengertian diakronis dan sinkronis?

b. Berikan contoh penerapan berpikir diakronis dan sinkronis dalam memahami dan merekonstruksi

sejarah yang dipelajari!

c. Jelaskan keterkaitan antara berpikir diakronis dan sinkronis!

d. Apa pengertian praaksara?

e. Apa nilai-nilai yang dapat diperoleh dengan belajar diakronis dan sinkronis serta zaman praaksara?

Kunci Jawaban:

1. Diakronis merupakan suatu peristiwa dari satu waktu sampai waktu tertentu secara berurutan

berdasarkan waktu terjadinya, dan sinkronis merupakan suatu peristiwa berdasarkan dimensi ruang

2. Contohnya, Jepang yang mengandalkan kekuatan lautnya mengalami kegagalan terutama karena

Laksamana Yamamoto sebagai otak perang Pasifik pada akhirnya gugur, di negerinya sendiri Jepang

mendapat gempuran hebat yang terus menerus dari Angkatan Udara Amerika. Bom-bom atom

beruntun yang dijatuhkan oleh Angkatan Udara Amerika di Hiroshima (6 Agustus 1945) dan Nagasaki (9

Agustus 1945) memaksa Jepang untuk menyerah pada tanggal 15 Agustus 1945 dan perang Pasifik pun

berakhir.

3. Keterkaitan antara berpikir diakronis dan sinkronis terutama ketika sejarah bersentuhan dengan ilmu

sosial, sejarah menjadi ilmu yang juga sinkronis. Artinya selain memanjang dalam waktu, sejarah juga

melebar dalam ruang. Dengan demikian, selain sebagai ilmu diakronis, dengan sumbangan ilmu lain

telah menjadikan sejarah sebagai ilmu diakronis dan juga ilmu sinkronis, maka lengkaplah sejarah.

4. Pra-aksara berasal dari dua kata, yakni pra yang berarti sebelum dan aksara yang berarti tulisan.

Dengan demikian zaman pra-aksara adalah masa kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan.

Karena belum ada tulisan maka untuk mengetahui sejarah dan hasil-hasil kebudayaan manusia adalah

dengan melihat beberapa sisa peninggalan yang dapat kita temukan. Zaman pra-aksara dimulai sudah

tentu sejak manusia ada, itulah titik dimulainya masa pra-aksara.

5. Niai-nilai yang dapat kita peroleh dengan belajar diakronis dan sinkronis serta zaman praaksara yaitu

nilai pelestarian akan segala sesuatu peninggalan masa praaksara dengan cara menjaga,

mempertahankan, merawat peninggalan-peninggalan kebudayaan masa praaksara yang terdapat di

lingkungan terdekat dan juga yang terdapat di tempat lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

141

ADMINISTRASI GURU 2015/2016

Lampiran 3: Pedoman Penilaian dan Penskora

Pedoman penilaian soal uraian No Soal Skor

1 Apa pengertian diakronis dan sinkronis? 20

2 Berikan contoh penerapan berpikir diakronis dan sinkronis dalam memahami dan merekonstruksi sejarah yang dipelajari!

20

3 Jelaskan keterkaitan antara berpikir diakronis dan sinkronis! 20

4 Apa pengertian praaksara? 20

5 Apa nilai-nilai yang dapat diperoleh dengan belajar diakronis dan sinkronis serta zaman praaksara?

20

Jumlah 100

Rubrik kegiatan diskusi

N

o

Nama peserta

didik

Mengkomunika

sikan pendapat

Mendengark

an Toleransi Keaktifan

Menghargai

pendapat teman

Jumlah

skor Nilai

1 Tonny 4 4 4 4 4 20 100

2 Sri 3 4 3 4 4 18 90

3 Titin 3 3 3 4 3 16 80

4 Julia 3 3 3 2 3 14 70

5 Teddy 3 2 2 3 2 12 60 6 Putra 2 2 2 2 2 10 50

Keterangan Skor: Masing-masing kolom diisi dengan kriteria: 4 = Baik Sekali 3 = Baik

2 = Cukup 1 = Kurang

Kriteria Nilai

A = 80 – 100 : Baik Sekali

B = 70 -79 : Baik

C = 60 – 69 : Cukup

D = < 60 : Kurang

Rubrik penilaian laporan

No Nama peserta

didik Aspek yang dinilai

Skor Nilai Penulisan EYD Isi Makna

1 Tonny 4 4 4 4 16 100

2 Sri 3 4 3 4 14 90 3 Titin 4 2 3 3 12 80

4 Julia 3 2 2 3 10 70

5 Teddy 3 2 2 2 9 60

6 Putra 2 2 2 2 8 50

Keterangan Skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

142

ADMINISTRASI GURU 2015/2016

Masing-masing kolom diisi dengan kriteria 4 = Baik Sekali

3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang

Kriteria Nilai

A = 80 – 100 : Baik Sekali

B = 70 -79 : Baik

C = 60 – 69 : Cukup

D = < 60 : Kurang

Lampiran 4 : Penilaian Sikap Sosial Spritual

No Nama

peserta didik

Sikap spiritual Sikap sosial Jumlah

skor Nilai

Mensyukuri Jujur Kerjasama Harga diri

1 Tonny 3 4 3 4 14 90

2 Sri 4 4 4 4 16 100

3 Titin 3 3 3 3 12 80

4 Julia 2 2 2 2 8 50

5 Teddy 3 2 2 2 9 60

6 Putra 3 2 2 3 10 70

Keterangan Skor

Masing-masing kolom diisi dengan kriteria 4 = Baik Sekali 3 = Baik

2 = Cukup 1 = Kurang

Kriteria Nilai

A = 80 – 100 : Baik Sekali

B = 70 -79 : Baik

C = 60 – 69 : Cukup

D = < 60 : Kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

143

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 70 TAHUN 2013

TENTANG

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan Pasal 77A ayat (3), Pasal

77C ayat (3), Pasal 77D ayat (3), Pasal 77E ayat (3), dan Pasal 77K ayat (6) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Sistem Pendidikan Nasional perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013

tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19

Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5410);

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

144

4. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-

2014;

5. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang

Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan

Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011;

6. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang

Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan

Tatakerja Kementerian Negara Republik Indonesia

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011; dan

7. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 mengenai

Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II sebagaimana

telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan

Presiden Nomor 61/P Tahun 2012.

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

TENTANG KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH

KEJURUAN.

Pasal 1 (1) Kerangka dasar kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah

Kejuruan merupakan landasan filosofis, sosiologis, psikopedagogis, dan

yuridis yang berfungsi sebagai acuan pengembangan struktur kurikulum

pada tingkat nasional dan pengembangan muatan lokal pada tingkat

daerah serta pedoman pengembangan kurikulum pada Sekolah Menengah

Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan. (2) Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah

Kejuruan merupakan pengorganisasian kompetensi inti, Mata pelajaran, beban belajar, dan kompetensi dasar pada setiap Sekolah Menengah

Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan.

(3) Kerangka dasar dan struktur kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dan ayat (2) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

145

Pasal 2 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

MOHAMMAD NUH

Diundangkan di Jakarta pada tanggal MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

AMIR SYAMSUDIN BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

146

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR TAHUN TENTANG KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN /MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

I. PENDAHULUAN A.

Latar Belakang

1. Pengertian Kurikulum

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat

rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran

serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang

pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan

bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang

digunakan untuk kegiatan pembelajaran.

Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 memenuhi kedua dimensi tersebut.

2. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:

a. Tantangan Internal

Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8

(delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi,

standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik

dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,

standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian

pendidikan.

Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan

penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia

produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif

(15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak

berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas).

Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya

pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

147

Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana

mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif yang

melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya

manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui

pendidikan agar tidak menjadi beban. b. Tantangan Eksternal

Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi

dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup,

kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif

dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat

internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup

masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi

masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat

terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of

Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific

Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area

(AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran

kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta

mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan.

Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in

International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan

Program for International Student Assessment (PISA) sejak tahun

1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia

tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang

dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain

banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak

terdapat dalam kurikulum Indonesia. c. Penyempurnaan Pola Pikir

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut:

1) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi

pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik

harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang

dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama;

2) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik)

menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta

didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/ media lainnya);

3) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara

jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja

dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh

melalui internet);

4) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari

(pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan

model pembelajaran pendekatan sains);

5) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);

6) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

148

7) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan

pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan

potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;

8) pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline)

menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak

(multidisciplines); dan

9) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.

d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum

Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan

kurikulum sebagai daftar Mata pelajaran. Pendekatan Kurikulum

2013 untuk Sekolah Menegah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan diubah sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan.

Oleh karena itu dalam Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut:

1) tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata

kerja yang bersifat kolaboratif;

2) penguatan manajeman sekolah melalui penguatan

kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan

kependidikan (educational leader); dan

3) penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran.

e. Penguatan Materi

Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik.

B. Karakteristik Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:

1) mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap

spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan

kemampuan intelektual dan psikomotorik;

2) sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan

pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan

apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan

masyarakat sebagai sumber belajar;

3) mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;

4) memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan

berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

5) kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar Mata pelajaran;

6) kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing

elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan

proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi

yang dinyatakan dalam kompetensi inti;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

149

7) kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya

(enriched) antarMata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

C. Tujuan Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia

agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara

yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu

berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara,

dan peradaban dunia. II. KERANGKA DASAR KURIKULUM

A. Landasan Filosofis

Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan

kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi

dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian

hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan

lingkungan alam di sekitarnya.

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang

memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik

menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan

pendidikan nasional.

Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat

digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat

menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut:

a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun

kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini

menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya

bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun

kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan

bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik

untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum,

hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan

pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda

bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda

bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk

mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik,

Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang

memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai

kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa

depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan

kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang

peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

150

b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut

pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan

di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi

kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah

suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk

mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir

rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna

terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan

budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya

dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan

fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir

rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013

memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk

menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan

dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat

sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.

c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual

dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu.

Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu

dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism).

Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama Mata pelajaran

yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk

mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan

akademik.

d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa

depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan

intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian,

dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan

bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism).

Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk

mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam

berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat,

dan untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang

lebih baik.

Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana

di atas dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam

beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi

inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan

diperlukan masyarakat, bangsa dan ummat manusia. B. Landasan Teoritis

Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan

standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis

kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan

standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal

warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar

kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

151

standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar

pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis

kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-

luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk

bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.

Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru

(taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa

kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2)

pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai

dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta

didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi

hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik

menjadi hasil kurikulum.

C. Landasan Yuridis

Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan

yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional; dan 4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

III. STRUKTUR KURIKULUM

A. Kompetensi Inti

Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta

didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal

berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.

Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:

1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual; 2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial; 3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan 4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan dapat dilihat pada Tabel berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

152

Tabel 1. Kompetensi Inti Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah

Kejuruan

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI

KELAS X KELAS XI KELAS XII

1. Menghayati dan 1. Menghayati dan 1. Menghayati dan

mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran

agama yang agama yang agama yang dianutnya. dianutnya. dianutnya.

2. Menghayati dan 2. Menghayati dan 2. Menghayati dan

Mengamalkan mengamalkan mengamalkan

perilaku jujur, perilaku jujur, perilaku jujur, disiplin, tanggung- disiplin, tanggung- disiplin, tanggung- jawab, peduli (gotong jawab, peduli (gotong jawab, peduli (gotong

royong, kerjasama, royong, kerjasama, royong, kerjasama,

toleran, damai), toleran, damai), toleran, damai), santun, responsif dan santun, responsif dan santun, responsif dan

pro-aktif dan pro-aktif dan pro-aktif dan menunjukan sikap menunjukan sikap menunjukan sikap

sebagai bagian dari sebagai bagian dari sebagai bagian dari

solusi atas berbagai solusi atas berbagai solusi atas berbagai permasalahan dalam permasalahan dalam permasalahan dalam

berinteraksi secara berinteraksi secara berinteraksi secara

efektif dengan efektif dengan efektif dengan lingkungan sosial dan lingkungan sosial dan lingkungan sosial dan

alam serta dalam alam serta dalam alam serta dalam menempatkan diri menempatkan diri menempatkan diri

sebagai cerminan sebagai cerminan sebagai cerminan

bangsa dalam bangsa dalam bangsa dalam pergaulan dunia. pergaulan dunia. pergaulan dunia.

3. Memahami, 3. Memahami, 3. Memahami,

menerapkan dan menerapkan, dan menerapkan,

menganalisis menganalisis menganalisis, dan pengetahuan faktual, pengetahuan faktual, mengevaluasi konseptual, dan konseptual, pengetahuan faktual,

prosedural prosedural, dan konseptual, berdasarkan rasa metakognitif prosedural, dan

ingin tahunya tentang berdasarkan rasa metakognitif dalam

ilmu pengetahuan, ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya, dan teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam budaya, dan humaniora dengan

wawasan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena peradaban terkait penyebab fenomena

dan kejadian dalam penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang dan kejadian dalam bidang kerja yang

spesifik untuk bidang kerja yang spesifik untuk

memecahkan spesifik untuk memecahkan masalah. memecahkan masalah.

masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

153

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI

KELAS X KELAS XI KELAS XII

4. Mengolah, menalar, 4. Mengolah, menalar, 4. Mengolah, menalar,

dan menyaji dalam dan menyaji dalam menyaji, dan ranah konkret dan ranah konkret dan mencipta dalam

ranah abstrak terkait ranah abstrak terkait ranah konkret dan dengan dengan ranah abstrak terkait

pengembangan dari pengembangan dari dengan

yang dipelajarinya di yang dipelajarinya di pengembangan dari sekolah secara sekolah secara yang dipelajarinya di

mandiri, dan mampu mandiri, bertindak sekolah secara melaksanakan tugas secara efektif dan mandiri, dan mampu spesifik di bawah kreatif, dan mampu melaksanakan tugas

pengawasan melaksanakan tugas spesifik di bawah langsung. spesifik di bawah pengawasan

pengawasan langsung.

langsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

154

Kompetensi Dasar Sejarah Indonesia

Kelas X

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan 1.1 Menghayati keteladanan para pemimpin

mengamalkan ajaran agama dalam mengamalkan ajaran agamanya.

yang dianutnya 1.2 Menghayati keteladanan para pemimpin

dalam toleransi antar umat beragama

dan mengamalkannya dalam kehidupan

sehari-hari

2. Menghayati dan 2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab,

mengamalkan perilaku peduli terhadap berbagai hasil budaya

jujur, disiplin, pada zaman praaksara, Hindu-Buddha

tanggungjawab, peduli dan Islam.

(gotong royong, kerjasama, 2.2 Meneladani sikap dan tindakan cinta

toleran, damai), santun,

damai, responsif dan pro aktif yang

responsif dan pro-aktif dan

ditunjukkan oleh tokoh sejarah dalam

menunjukkan sikap sebagai

mengatasi masalah sosial dan

bagian dari solusi atas

lingkungannya.

berbagai permasalahan

2.3 Berlaku jujur dan bertanggungjawab

dalam berinteraksi secara

dalam mengerjakan tugas-tugas dari

efektif dengan lingkungan

pembelajaran sejarah.

sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami ,menerapkan, 3.1 Memahami dan menerapkan konsep

menganalisis pengetahuan berpikir kronologis (diakronik), sinkronik,

faktual, konseptual, ruang dan waktu dalam sejarah.

prosedural berdasarkan 3.2 Memahami corak kehidupan masyarakat

rasa ingintahunya tentang

pada zaman praaksara.

ilmu pengetahuan,

3.3 Menganalisis asal-usul nenek moyang

teknologi, seni, budaya, dan

bangsa Indonesia (Proto, Deutero Melayu

humaniora dengan

dan Melanesoid).

wawasan kemanusiaan,

3.4 Menganalisis berdasarkan tipologi hasil

kebangsaan, kenegaraan,

budaya Praaksara Indonesia termasuk

dan peradaban terkait

yang berada di lingkungan terdekat.

penyebab fenomena dan

kejadian, serta menerapkan 3.5 Menganalisis berbagai teori tentang

pengetahuan prosedural proses masuk dan berkembangnya

pada bidang kajian yang agama dan kebudayaan Hindu-Buddha

spesifik sesuai dengan di Indonesia.

bakat dan minatnya untuk 3.6 Menganalisis karakteristik kehidupan

memecahkan masalah masyarakat, pemerintahan, dan

kebudayaan pada masa kerajaan-

kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia

serta menunjukkan contoh bukti-bukti

yang masih berlaku pada kehidupan

masyarakat Indonesia masa kini.

3.7 Menganalisis berbagai teori tentang

proses masuk dan berkembangnya

agama dan kebudayaan Islam di

Indonesia.

3.8 Menganalisis karakteristik kehidupan

masyarakat, pemerintahan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

155

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

kebudayaan pada masa kerajaan-

kerajaan Islam di Indonesia dan

menunjukan contoh bukti-bukti yang

masih berlaku pada kehidupan

masyarakat Indonesia masa kini.

4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Menyajikan informasi mengenai

menyaji dalam ranah keterkaitan antara konsep berpikir

konkret dan ranah abstrak kronologis (diakronik ) , sinkronik, ruang,

terkait dengan dan waktu dalam sejarah .

pengembangan dari yang 4.2 Menyajikan hasil penalaran mengenai

dipelajarinya di sekolah

corak kehidupan masyarakat pada zaman

secara mandiri, dan mampu

praaksara dalam bentuk tulisan.

menggunakan metoda

4.3 Menyajikan kesimpulan-kesimpulan dari

sesuai kaidah keilmuan

informasi mengenai asal-usul nenek

moyang bangsa Indonesia (Proto, Deutero

Melayu dan Melanesoid) dalam bentuk

tulisan.

4.4 Menalar informasi mengenai hasil budaya

Praaksara Indonesia termasuk yang

berada di lingkungan terdekat dan

menyajikannya dalam bentuk tertulis.

4.5 Mengolah informasi mengenai proses

masuk dan perkembangan kerajaan

Hindu-Buddha dengan menerapkan cara

berpikir kronologis, dan pengaruhnya

pada kehidupan masyarakat Indonesia

masa kini serta mengemukakannya

dalam bentuk tulisan.

4.6 Menyajikan hasil penalaran dalam

bentuk tulisan tentang nilai-nilai dan

unsur budaya yang berkembang pada

masa kerajaan Hindu-Buddha dan masih

berkelanjutan dalam kehidupan bangsa

Indonesia pada masa kini.

4.7 Mengolah informasi mengenai proses

masuk dan perkembangan kerajaan

Islam dengan menerapkan cara berpikir

kronologis, dan pengaruhnya pada

kehidupan masyarakat Indonesia masa

kini serta mengemukakannya dalam

bentuk tulisan.

4.8 Menyajikan hasil penalaran dalam

bentuk tulisan tentang nilai-nilai dan

unsur budaya yang berkembang pada

masa kerajaan Islam dan masih

berkelanjutan dalam kehidupan bangsa

Indonesia pada masa kini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

156

KELAS : XI

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan 1.1 Menghayati nilai-nilai persatuan dan

mengamalkan ajaran agama keinginan bersatu dalam perjuangan

yang dianutnya pergerakan nasional menuju

kemerdekaan bangsa sebagai karunia

Tuhan Yang Maha Esa terhadap bangsa

dan negara Indonesia.

2. Menghayati dan 2.1 Mengembangkan nilai dan perilaku

mengamalkan perilaku mempertahankan harga diri bangsa

jujur, disiplin, dengan bercermin pada kegigihan para

tanggungjawab, peduli pejuang dalam melawan penjajah.

(gotong royong, kerjasama, 2.2 Meneladani perilaku kerjasama, tanggung

toleran, damai), santun,

jawab, cinta damai para pejuang dalam

responsif dan pro-aktif dan

mewujudkan cita-cita mendirikan negara

menunjukkan sikap sebagai

dan bangsa Indonesia dan

bagian dari solusi atas

menunjukkannya dalam kehidupan

berbagai permasalahan

sehari-hari.

dalam berinteraksi secara

2.3 Meneladani perilaku kerjasama,

efektif dengan lingkungan

tanggung jawab, cinta damai para

sosial dan alam serta dalam

pejuang untuk meraih kemerdekaan dan

menempatkan diri sebagai

menunjukkannya dalam kehidupan

cerminan bangsa dalam

sehari-hari.

pergaulan dunia

2.4 Meneladani perilaku kerjasama, tanggung

jawab, cinta damai para pejuang untuk

mempertahankan kemerdekaan dan

menunjukkannya dalam kehidupan

sehari-hari.

2.5 Berlaku jujur dan bertanggungjawab

dalam mengerjakan tugas-tugas dari

pembelajaran sejarah.

3. Memahami, menerapkan, 3.1 Menganalisis perubahan, dan

dan menganalisis keberlanjutan dalam peristiwa sejarah

pengetahuan faktual, pada masa penjajahan asing hingga

konseptual, prosedural, dan proklamasi kemerdekaan Indonesia.

metakognitif berdasarkan 3.2 Menganalisis proses masuk dan

rasa ingin tahunya tentang

perkembangan penjajahan bangsa Barat

ilmu pengetahuan,

(Portugis, Belanda, Inggris) di Indonesia.

teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan

wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan,

dan peradaban terkait 3.3 Menganalisis strategi perlawanan bangsa

penyebab fenomena dan

Indonesia terhadap penjajahan bangsa

kejadian, serta menerapkan

Barat di Indonesia sebelum dan sesudah

pengetahuan prosedural

abad ke-20.

pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan 3.4 Menganalisis persamaan dan perbedaan

bakat dan minatnya untuk pendekatan dan strategi pergerakan

memecahkan masalah nasional di Indonesia pada masa awal

kebangkitan nasional, Sumpah Pemuda

dan sesudahnya sampai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

157

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

Proklamasi Kemerdekaan.

3.5 Menganalisis peran tokoh-tokoh nasional

dan daerah dalam perjuangan

menegakkan negara Republik Indonesia.

3.6 Menganalisis dampak politik, budaya,

sosial-ekonomi dan pendidikan pada

masa penjajahan Barat dalam kehidupan

bangsa Indonesia masa kini.

3.7 Menganalisis peristiwa proklamasi

kemerdekaan dan maknanya bagi

kehidupan sosial, budaya, ekonomi,

politik dan pendidikan bangsa Indonesia.

3.8 Menganalisis peristiwa pembentukan

pemerintahan pertama Republik

Indonesia dan maknanya bagi kehidupan

kebangsaan Indonesia masa kini.

3.9 Menganalisis peran Bung Karno dan

Bung Hatta sebagai proklamator serta

tokoh-tokoh proklamasi lainnya.

3.10 Menganalisis perubahan dan

perkembangan politik masa awal

kemerdekaan.

3.11 Menganalisis perjuangan bangsa

Indonesia dalam upaya mempertahankan

kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan

Belanda.

4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Mengolah informasi tentang peristiwa

menyaji dalam ranah sejarah pada masa penjajahan bangsa

konkret dan ranah abstrak Barat berdasarkan konsep perubahan

terkait dengan dan keberlanjutan, dan menyajikannya

pengembangan dari yang dalam bentuk cerita sejarah.

dipelajarinya di sekolah 4.2 Mengolah informasi tentang proses

secara mandiri, bertindak

masuk dan perkembangan penjajahan

secara efektif dan kreatif,

bangsa Barat di Indonesia dan

serta mampu menggunakan

menyajikannya dalam bentuk cerita

metoda sesuai kaidah

sejarah.

keilmuan

4.3 Mengolah informasi tentang strategi

perlawanan bangsa Indonesia terhadap

penjajahan bangsa Barat di Indonesia

sebelum dan sesudah abad ke-20 dan

menyajikannya dalam bentuk cerita

sejarah.

4.4 Mengolah informasi tentang persamaan

dan perbedaan pendekatan dan strategi

pergerakan nasional di Indonesia pada

masa awal kebangkitan nasional, pada

masa Sumpah Pemuda, masa

sesudahnya sampai dengan Proklamasi

Kemerdekaan dan menyajikannya dalam

bentuk cerita sejarah.

4.5 Menulis sejarah tentang satu tokoh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

158

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

nasional dan tokoh dari daerahnya yang

berjuang melawan penjajahan kolonial Barat.

4.6 Menalar dampak politik, budaya, sosial-

ekonomi dan pendidikan pada masa

penjajahan Barat dalam kehidupan bangsa Indonesia masa kini dan menyajikannya

dalam bentuk cerita sejarah.

4.7 Menalar peristiwa proklamasi kemerdekaan dan maknanya bagi kehidupan

sosial, budaya, ekonomi, politik, dan

pendidikan bangsa Indonesia dan

menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah.

4.8 Menalar peristiwa pembentukan

pemerintahan pertama Republik Indonesia

dan maknanya bagi kehidupan kebangsaan

Indonesia masa kini dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah.

4.9 Menulis sejarah tentang perjuangan

Bung Karno dan Bung Hatta.serta tokoh-

tokoh proklamasi lainnya.

4.10 Menalar perubahan dan perkembangan

politik masa awal proklamasi dan

menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah.

4.11 Mengolah informasi tentang perjuangan

bangsa Indonesia dalam upaya

mempertahankan kemerdekaan dari

ancaman, Sekutu, Belanda dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah.

KELAS: XII

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan 1.1 Mengamalkan hikmah kemerdekaan

mengamalkan ajaran agama sebagai tanda syukur kepada Tuhan

yang dianutnya YME, dalam kegiatan membangun kehidupan berbangsa dan bernegara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

159

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

2. Menghayati dan 2.1 Meneladani perilaku kerjasama,

mengamalkan perilaku tanggung jawab, cinta damai para

jujur, disiplin, pejuang dalam mempertahankan

tanggungjawab, peduli kemerdekaan dan menunjukkannya

(gotong royong, kerjasama, dalam kehidupan sehari-hari.

toleran, damai), santun, 2.2 Berlaku jujur dan bertanggungjawab

responsif dan pro-aktif dan

dalam mengerjakan tugas-tugas dari

menunjukkan sikap sebagai

pembelajaran sejarah.

bagian dari solusi atas

2.3 Menunjukkan sikap peduli dan proaktif

berbagai permasalahan

yang dipelajari dari peristiwa dan para

dalam berinteraksi secara

pelaku sejarah dalam menyelesaikan

efektif dengan lingkungan

permasalahan bangsa dan negara

sosial dan alam serta dalam

Indonesia.

menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan, 3.1 Mengevaluasi upaya bangsa Indonesia

menganalisis dan dalam menghadapi ancaman disintegrasi

mengevaluasi pengetahuan bangsa terutama dalam bentuk

faktual, konseptual, pergolakan dan pemberontakan (antara

prosedural, dan lain: PKI Madiun 1948, DI/TII, APRA,

metakognitif berdasarkan Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta, G-30-

rasa ingin tahunya tentang S/PKI).

ilmu pengetahuan, 3.2 Mengevaluasi peran tokoh Nasional dan

teknologi, seni, budaya, dan

Daerah yang berjuang mempertahankan

humaniora dengan

keutuhan negara dan bangsa Indonesia

wawasan kemanusiaan,

pada masa 1948 – 1965.

kebangsaan, kenegaraan,

3.3 Mengevaluasi perkembangan kehidupan

dan peradaban terkait

politik dan ekonomi bangsa Indonesia

penyebab fenomena dan

pada masa Demokrasi Liberal.

kejadian, serta menerapkan

3.4 Mengevaluasi perkembangan kehidupan

pengetahuan prosedural

politik dan ekonomi bangsa Indonesia

pada bidang kajian yang

pada masa Demokrasi Terpimpin.

spesifik sesuai dengan

bakat dan minatnya untuk 3.5 Mengevaluasi kehidupan politik dan

memecahkan masalah ekonomi bangsa Indonesia pada masa

Orde Baru.

3.6 Mengevaluasi kehidupan politik dan

ekonomi bangsa Indonesia pada masa

awal Reformasi.

3.7 Mengevaluasi peran pelajar, mahasiswa

dan tokoh masyarakat dalam perubahan

politik dan ketatanegaraan Indonesia.

3.8 Mengevaluasi kontribusi bangsa

Indonesia dalam perdamaian dunia

diantaranya : ASEAN, Non Blok, dan Misi

Garuda.

3.9 Mengevaluasi perubahan demokrasi

Indonesia dari tahun 1950 sampai

dengan era Reformasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

160

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

4. Mengolah, menalar,

menyaji, dan mencipta

dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari

yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri serta bertindak secara

efektif dan kreatif, dan

mampu menggunakan

metoda sesuai kaidah

keilmuan

4.1 Merekonstruksi upaya bangsa Indonesia

dalam menghadapi ancaman disintegrasi

bangsa terutama dalam bentuk pergolakan dan pemberontakan (antara

lain: PKI Madiun 1948, DI/TII, APRA,

Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta, G-30-

S/PKI) dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah.

4.2 Menulis sejarah tentang tokoh nasional

dan daerah yang berjuang

mempertahankan keutuhan negara dan bangsa Indonesia pada masa 1948-1965.

4.3 Merekonstruksi perkembangan kehidupan

politik dan ekonomi bangsa

Indonesia pada masa Demokrasi Liberal dan menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis.

4.4 Melakukan penelitian sederhana tentang

kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin

dan menyajikannya dalam bentuk laporan

tertulis.

4.5 Melakukan penelitian sederhana tentang kehidupan politik dan ekonomi bangsa

Indonesia pada masa Orde Baru dan

menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis.

4.6 Melakukan penelitian sederhana tentang

kehidupan politik dan ekonomi bangsa

Indonesia pada masa awal Reformasi dan

menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis.

4.7 Menulis sejarah tentang peran pelajar,

mahasiswa dan tokoh masyarakat dalam

perubahan politik dan ketatanegaraan

Indonesia.

4.8 Menyajikan hasil telaah tentang kontribusi

bangsa Indonesia dalam perdamaian dunia

diantaranya : ASEAN, Non Blok, dan Misi

Garuda serta menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis.

4.9 Membuat studi komparasi tentang ide dan

gagasan perubahan demokrasi Indonesia 1950

sampai dengan era Reformasi dalam bentuk laporan tertulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH · 2017-12-17 · KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ... sejarah sesuai dengan Kurikulum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI