sejarah kelas 12 sma - upaya bangsa indonesia dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa...

33
Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa Nama: Wa Ode Aisyah Kahar Kelas: XII Aksel No. Urut: 12

Upload: wa-ode-aisyah-aisyah

Post on 26-Jan-2017

679 views

Category:

Education


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sejarah Kelas 12 SMA - Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa (Kurikulum 2013)

Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa

Nama: Wa Ode Aisyah KaharKelas: XII AkselNo. Urut: 12

Page 2: Sejarah Kelas 12 SMA - Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa (Kurikulum 2013)

Pemberontakan PKI di Madiun

Page 3: Sejarah Kelas 12 SMA - Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa (Kurikulum 2013)

Pembentukan FDR• Akibat Perjanjian Renville, kabinet Amir Syarifuddin jatuh pada

bulan Januari 1948.• Pada awal 1948, Amir Syarifuddin berbalik menjadi pihak

oposisi. Untuk memperkuat sikap oposisinya, ia membentuk Front Demokrasi Rakyat.

• Dalam aksinya, FDR berusaha memancing bentrokan-bentrokan dengan lawan politik.

• Berdasarkan dokumen yang berhasil disita dari rumah Amir Syarifuddin, FDR memiliki rencana tertentu, seperti menarik pasukan komunis yang tergabung dalam TNI, memindahkan pasukan-pasukan komunis ke daerah-daerah yang strategis, dan membentuk tentara rakyat.

Page 4: Sejarah Kelas 12 SMA - Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa (Kurikulum 2013)

Kedatangan Muso• Muso sebelumnya adalah tokoh PKI pada 1926 yang kabur ke

Uni Soviet setelah pemberontakan PKI digagalkan.• Setelah bergabung dengan FDR, Muso melakukan beberapa

tindakan seperti memperkuat struktur organisasi PKI dan melakukan agitasi politik dengan mengecam kebijakan dan strategi pemerintah RI.

• Untuk memperkuat perjuangannya, Muso menganjurkan agar dibentuk Front Nasional.

• Posisi kubu oposisi menjadi semakin kuat ketika pada Agustus 1948, partai-partai sosialis kiri, seperti Partai Sosialis, Partai Buruh, dan PKI melakukan fusi.

Page 5: Sejarah Kelas 12 SMA - Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa (Kurikulum 2013)

Agitasi Politik PKI• Untuk mengacaukan Surakarta, PKI/FDR memprovokasi

terjadinya pertentangan antara tentara Divisi Siliwangi dengan pasukan TNI di daerah Surakarta.

• Akibat ketegangan serta bentrokan-bentrokan yang kerap terjadi di Surakarta, pemerintah merasa prihatin dan mengangkat Kolonel Gatot Subroto menjadi Gubernur Militer Daerah Surakarta.

• Selanjutnya, Kolonel Gatot Subroto memerintahkan penghentian tembak-menembak.

• Selain melakukan kerusuhan di Surakarta, PKI juga melakukan berbagai teror serta aksi pembunuhan lawan politiknya di daerah Madiun untuk menjatuhkan kewibawaan pemerintah RI.

Page 6: Sejarah Kelas 12 SMA - Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa (Kurikulum 2013)

Pemberontakan PKI di Madiun• Puncak agitasi PKI adalah diproklamasikannya berdirinya Negara Republik Soviet Indonesia oleh

Muso pada 18 September 1948.• Dengan menggunakan Radio Gelora Pemuda, PKI berusaha menarik simpati rakyat dengan

menyatakan bahwa bagian yang terpenting dari revolusi adalah membersihkan tentara RI dari golongan reaksioner dan kolonial.

• Setelah berhasil menguasai Madiun, pihak komunis juga berhasil menguasai seluruh daerah karesidenan Pati serta menangkap dan membunuh para pejabat pemerintah RI, perwira TNI, pemimpin-pemimpin partai, kaum alim ulama, dan golongan lainnya yang dianggap musuh PKI.

• Pemerintah RI menanggap secara tegas aksi-aksi PKI dengan mengajak rakyat untuk menentukan sikap untuk memilih Sukarno-Hatta atau Muso.

• Untuk menumpas pemberontakan tersebut pemerintah juga melancarkan Gerakan Operasi militer I dan melakukan pembredelan terhadap beberapa surat kabar berhaluan komunis.

• Untuk mengatasi pemberontakan PKI Madiun, pemerintah RI menjadikan Jawa Timur sebagai daerah istimewa dan Kolonel Sungkono diangkat sebagai Gubernur Militer Jawa Timur. Dengan menggunakan kekuatan dua brigade cadangan umum Divisi III Siliwangi dan Brigade Surachmad dari Jawa Timur serta kesatuan TNI lainnya, seluruh kekuatan pemberontak akhirnya dapat ditumpas dan Kota Madiun dapat direbut pada 30 September 1948.

• Dalam operasi itu, Muso berhasil ditembak mati, sedangkan Amir Syarifuddin dan para tokoh PKI/FDR lainnya dapat ditangkap dan dijatuhi hukuman mati.

Page 7: Sejarah Kelas 12 SMA - Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa (Kurikulum 2013)

Gerakan Darul Islam/Tentara Islam

Indonesia

Page 8: Sejarah Kelas 12 SMA - Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa (Kurikulum 2013)

Gerakan DI/TII di Jawa Barat• Gagasan mendirikan Negara Islam Indonesia telah mulai dicanangkan sejak tahun 1942. Pada

waktu itu, tokoh DI/TII Kartosuwiryo berencana mendirikan sebuah negara Islam di Jawa Barat.

• Pada 14 Agustus 1947, Kartosuwiryo menyatakan perang suci melawan Belanda dan menolak isi perjanjian Renville.

• Dalam sebuah pertemuan di Cisayong pada Februari 1948 Kartosuwiryo memutuskan untuk mengubah gerakan kepartaian Masyumi Jawa Barat menjadi bentuk negara serta membekukan partai Masyumi Jawa Barat.

• Selanjutnya, Kartosuwiryo diangkat sebagai Imam Negara Islam Indonesia. Selain itu, dibentuk angkatan perang Tentara Islam Indonesia yang ditempatkan di daerah pegunungan sekitar Jawa Barat.

• Untuk menumpas gerakan DI/TII di Jawa Barat, pemerintah telah melakukan berbagai upaya seperti pendekatan musyawarah oleh M. Natsir, namun tidak berhasil. Pemerintah RI terpaksa menerapkan operasi militer yang disebut operasi Pagar Betis dan Operasi Baratayudha

• Operasi Pagar Betis dilakukan dengan melibatkan rakyat untuk mengepung tempat persembunyian gerombolan DI/TII. Operasi Baratayudha dilakukan untuk menyerang basis-basis kekuatan gerombolan DI/TII. Upaya ini berhasil ketika pada 4 Juni 1962, Kartosuwiryo berhasil ditangkap.

Page 9: Sejarah Kelas 12 SMA - Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa (Kurikulum 2013)

Gerakan DI/TII di Kalimantan• Tidak lama setelah Kartosuwiryo memproklamasikan gerakan

DI/TII Jawa Barat, di daerah Kalimantan Selatan, Ibnu Hajar memproklamasikan berdirinya gerakan DI/TII di Kalimantan Selatan.

• Di Kalimantan Selatan, Ibnu Hajar bersama dengan pasukannya yang diberi nama Kesatuan Rakyat yang Tertindas, melakukan berbagai aksi penyerangan terhadap pos-pos TNI.

• Selanjutnya, karena Ibnu Hajar tidak mau menyerah maka pemerintah terpaksa mengambil tindakan tegas guna menumpas gerombolan Ibnu Hajar.

• Pada 1959, gerombolan tersebut berhasil dihancurkan dan Ibnu Hajar ditangkap.

Page 10: Sejarah Kelas 12 SMA - Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa (Kurikulum 2013)

Gerakan DI/TII di Jawa Tengah

• Pada 23 Agustus 1949 diproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia dan Tentara Islam Indonesia oleh Amir Fatah di Desa Pangarasan, Tegal, Jawa Tengah.

• Selanjutnya, di Tegal ia memproklamasikan berdirinya DI/TII Jawa Tengah sebagai bagian dari DI/TII Jawa Barat.

• Guna menumpas gerakan DI/TII Jawa Tengah, pemerintah mengadakan Operasi Gerakan Banteng Negara oleh Divisi Diponegoro.

• Dalam perkembangannya gerakan DI/TII Jawa Tengah diperkuat oleh dukungan pasukan Batalyon 426.

• Pada 1957 gerakan DI/TII Jawa Tengah berhasil dilumpuhkan.

Page 11: Sejarah Kelas 12 SMA - Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa (Kurikulum 2013)

Gerakan DI/TII di Sulawesi Selatan• Tanggal 7 Agustus 1953, Kahar Muzakar memproklamasikan

gerakan Tentara Islam Indonesia sebagai bagian dari gerakan DI/TII Kartosuwiryo.

• Lahirnya gerakan Kahar Muzakar ini berawal dari timbulnya rasa kecewa karena permintaannya agar Komando Gerilya Sulawesi Selatan yang dipimpinnya tidak dibubarkan, namun dimasukkan ke Brigade Hasanuddin yang akan ia pimpin ditolak pemerintah.

• Untuk menumpas gerakan DI/TII di Sulawesi Selatan pemerintah mengadakan serangkaian operasi militer. Akhirnya pada 3 Februari 1965, Kahar Muzakar ditembak mati oleh aparat TNI.

Page 12: Sejarah Kelas 12 SMA - Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa (Kurikulum 2013)

Gerakan DI/TII di Aceh• Pada 20 September 1953 tokoh Aceh bernama Daud Beureueh

memproklamasikan berdirinya Negara Islam Aceh sebagai bagian dari Negara Islam Indonesia Kartosuwiryo.

• Karena Daud Beureueh adalah tokoh berpengaruh dan pernah jadi gubernur militer Daerah Istimewa Aceh maka gerakannya mudah mendapat dukungan pengikut.

• Selanjutnya, diadakan gerakan menguasai kota-kota Aceh dan mengupayakan propaganda yang bertujuan untuk mendiskreditkan pemerintah RI.

• Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, selain mengadakan musyawarah pemerintah juga mengambil tindakan berupa operasi militer.

• Penyelesaian masalah gerakan DI/TII Aceh dilakukan pada 17 Desember 1962 dengan diadakannya Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh. Dengan selesainya masalah DI/TII Aceh maka situasi keamanan di Aceh dapat dipulihkan.

Page 13: Sejarah Kelas 12 SMA - Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa (Kurikulum 2013)

Gerakan Angkatan Perang Ratu Adil

Page 14: Sejarah Kelas 12 SMA - Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa (Kurikulum 2013)

Gerakan Angkatan Perang Ratu Adil

• Gerakan APRA yang dipimpin oleh Westerling merupakan gerakan separatisme pertama yang muncul selama masa Republik Indonesia Serikat (RIS).

• Gerakan APRA didalangi oleh golongan kolonialis Belanda yang ingin mengamankan kepentingan-kepentingan ekonominya di Indonesia.

• Gerakan APRA pertama kali meletus di Bandung. Sebelumnya gerakan APRA mengajukan sebuah ultimatum kepada pemerintah RIS dan Negara Pasundan yang berisi agar APRA diakui sebagai Tentara Pasundan dan menolak dibubarkannya Negara Pasundan, namun tidak ditanggapi oleh pemerintah.

• Selanjutnya, gerombolan APRA berhasil menduduki markas staf Divisi Siliwangi dan berhasil membunuh seluruh regu jaga yang hanya berjumlah 15 orang.

• Dalam gerakan APRA tanggal 23 Januari 1950, 79 anggota APRIS tewas dan banyak penduduk sipil yang menjadi korban gerakan APRA.

• Untuk menumpas APRA maka pemerintah mengirimkan bala bantuan militer ke Bandung. Selain itu, PM Hatta juga mengadakan perundingan dengan komisaris tentara Belanda di Bandung, Mayor Jendral Engels. Berdasarkan perundingan tersebut maka gerombolan APRA berhasil dipaksa mundur ke luar kota Bandung. Meskipun telah mundur dari Kota Bandung, TNI tetap mengejar sisa-sisa kekuatan APRA untuk dilumpuhkan.

Page 15: Sejarah Kelas 12 SMA - Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa (Kurikulum 2013)

Gerakan Angkatan Perang Ratu Adil

• Selain di Bandung, Gerakan APRA juga terjadi di Jakarta yang bekerja sama dengan Sultan Hamid II dari Pontianak dengan menyerbu gedung sidang kabinet untuk menculik semua menteri pertahanan dan membunuh Menteri Pertahanan Sri Sultan Hamengku Buwana IX, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Mr. Ali Budiarjo, dan Pejabat Kepala Staf Angkatan Perang Kolonel T. B. Simatupang.

• Namun, rencana kudeta APRA dapat digagalkan oleh pihak intelijen dan pelakunya seperti Sultan Hamid II berhasil ditangkap dan diadili.

• Pada 22 Februari 1950 Westerling meloloskan diri ke Singapura dengan memakai pesawat Catalina milik AL Belanda.

Page 16: Sejarah Kelas 12 SMA - Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa (Kurikulum 2013)

Pemberontakan Andi Azis

Page 17: Sejarah Kelas 12 SMA - Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa (Kurikulum 2013)

Pemberontakan Andi Azis

• Kapten Andi Azis adalah perwira KNIL berpangkat letnan dua yang bertugas sebagai ajudan Wali Negara Indonesia Timur.

• Pada 30 Maret 1950, ia beserta satu kompi pasukan bekas KNIL diterima sebagai anggota APRIS. Pada saat itu di Makassar terjadi demonstrasi.

• Berita kedatangan APRIS ke Makassar menimbulkan kekhawatiran dari kalangan pasukan bekas KNIL. Oleh karena itu, mereka segera bergabung dalam Pasukan Bebas TNI di Makassar di bawah pimpinan Kapten Andi Azis. Selanjutnya, mereka menyerang markas TNI di Makassar.

• Dalam waktu singkat, Kota Makassar berhasil direbut oleh para pemberontak. Selain berhasil menyerang markas TNI, pasukan Andi Azis berhasil menduduki lapangan terbang, kantor telekomunikasi, pos-pos militer, dan menawan Panglima Tentara Kolonel A. J. Mokoginta.

• Untuk mengatasi pemberontakan, pemerintah mengeluarkan ultimatum pada 8 April 1950 yang meminta agar dalam waktu 4 x 24 jam Andi Azis harus datang ke Jakarta untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya dan menarik mundur pasukannya, menyerahkan senjata dan melepaskan semua tawanan.

• Karena Andi Azis terlambat melaporkan diri ke Jakarta, ia ditangkap dan diadili pada April 1950.• Untuk membersihkan gerakan Andi Azis, pemerintah mengadakan operasi militer di bawah

pimpinan Mayor H. V. Worang dan Kolonel A. E. Kawilarang.

Page 18: Sejarah Kelas 12 SMA - Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa (Kurikulum 2013)

Pemberontakan Republik Maluku

Selatan

Page 19: Sejarah Kelas 12 SMA - Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa (Kurikulum 2013)

Pemberontakan Republik Maluku Selatan

• RMS didirikan oleh Dr. Soumokil pada 25 April 1950 karena tidak puas dengan terjadinya prsoes kembali ke NKRI pasca KMB.

• Untuk menyelesaikan pemberontakan RMS, pemerintah berupaya menyelesaikan secara damai. Akan tetapi, upaya tersebut gagal sehingga pemerintah mengirim pasukan ekspedisi militer di bawah pimpinan Kolonel A. E. Kawilarang.

• Pada 14 Juli 1950, pasukan APRIS berhasil mendarat di Laha, Pulau Buru. Pulau Buru berhasil dikuasai sehingga RMS bergerak menuju Pulau Seram, Kepulauan Tanimbar, Kei, dan Aru.

• Setelah berhasil menduduki Seram, pada November 1950 pasukan APRIS berhasil menguasai Ambon. Akan tetapi, Letnan Kolonel Slamet Riyadi tertembak dan gugur. Dengan jatuhnya Ambon maka perlawanan RMS berhasil dipatahkan.

• Dr. Soumokil akhirnya berhasil ditangkap pada 2 Desember 1963 dan pada 21 April 1964 dijatuhi hukuman mati oleh Mahkamah Militer Luar Biasa.

Page 20: Sejarah Kelas 12 SMA - Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa (Kurikulum 2013)

Pemberontakan PRRI/Permesta

Page 21: Sejarah Kelas 12 SMA - Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa (Kurikulum 2013)

Latar Belakang Pemberontakan PRRI/Permesta

• Pada 2 Maret 1957 Letkol Ventje Samuel memproklamasikan Piagam Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta). Wilayahnya meliputi Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku. Gerakan di Sulawesi lebih dikenal dengan Gerakan Piagam Perjuangan Rakyat Semesta. Piagam Perjuangan Rakyat Permesta ditandatangani oleh 51 tokoh masyarakat Indonesia bagian timur yang berasal dari Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, dan Maluku.

Page 22: Sejarah Kelas 12 SMA - Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa (Kurikulum 2013)

Berdirinya PRRI/Permesta

• Karena merasa kecewa terhadap berbagai kebijakan pemerintah pusat maka pada 25 Februari 1958, ketua Dewan Banteng Achmad Hussein memproklamasikan berdirinya Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia dengan Syarifuddin Prawiranegara sebagai perdana menterinya.

• Pembentukan PRRI di Sumatera segera mendapat sambutan di Indonesia bagian timur. Pada 17 Februari 1958, Letkol D. J. Somba menyatakan mendukung sepenuhnya gerakan PRRI.

Page 23: Sejarah Kelas 12 SMA - Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa (Kurikulum 2013)

Penumpasan Gerakan PRRI/Permesta

• Untuk menumpas pemberontakan PRRI pemerintah mempersiapkan operasi militer gabungan yang terdiri atas TNI AD, TNI AL, dan TNI AU. Operasi gabungan ini dinamakan Operasi 17 Agustus dan dipimpin langsung oleh Kolonel Ahmad Yani.

• Gerakan pasukan TNI pertama kali ditujukan ke Pekanbaru untuk mengamankan sumber-sumber minyak. Setelah berhasil menguasai Pekanbaru, Operasi 17 Agustus dilanjutkan untuk menguasai pusat basis pemberontak di Bukittinggi dan pada 4 Mei 1958 daerah Bukittinggi daerah Bukittinggi berhasil dikuasai pasukan TNI.

• Karena semakin terjepit ruang gerak PRRI, maka banyak tokoh-tokoh PRRI yang menyerahkan diri seperti Achmad Hussein.

• Untuk menumpas pemberontakan Permesta, pemerintah melancarkan Operasi Merdeka pada April 1958. Operasi penumpasan Permesta menghadapi perlawanan yang lebih berat karena situasi daerah yang menguntungkan para pemberontak dan persenjataannya lebih kuat.

• Pada pertengahan 191 sisa-sisa kekuatan Permesta menyerahkan diri sepenuhnya pada pemerintah pusat.

Page 24: Sejarah Kelas 12 SMA - Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa (Kurikulum 2013)

Peristiwa Gerakan 30 September/PKI

Page 25: Sejarah Kelas 12 SMA - Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa (Kurikulum 2013)

Kondisi Politik Sebelum Gerakan 30 September/PKI

• Prinsip Nasakom yang diterapkan pada waktu itu memberi peluang kepada PKI dan organisasi pendukungnya memperluas pengaruhnya. Dalam memanfaatkan peluang tersebut PKI menyatakan sebagai partai pejuang bagi perbaikan nasib rakyat.

• Kondisi politik dan ekonomi yang semakin tegang berdampak pada sosial budaya masyarakat. PKI dan para pendukungnya yang semakin mendapat pengaruh sering mengancam dan melakukan tindak kekerasan lainnya. Tindakan PKI akhirnya juga dibalas oleh para kelompok yang anti-PKI.

• Pengaruh PKI yang semakin besar dalam bidang politik berdampak luas terhadap kebijakan pemerintah di semua bidang. Dalam bidang sosial budaya semua organisasi yang anti-PKI dituduh sebagai anti pemerintah. Para seniman yang tergabung dalam kelompok Manifesto Kebudayaan dibubarkan oleh pemerintah pada Mei 1964. Badan Pendukung Sukarno juga dibubarkan pada Desember 1964 karena menentang PKI.

Page 26: Sejarah Kelas 12 SMA - Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa (Kurikulum 2013)

Meluasnya Pengaruh PKI• Pengaruh PKI makin meluas di masyarakat disebabkan oleh hal-hal

berikut:• Keputusan pemerintah membubarkan Masyumi dan Partai Sosialis

Indonesia (PSI) yang merupakan kekuatan politik pesaing PKI pada Agustus 1960.

• Kondisi ekonomi yang makin menurun dimanfaatkan oleh PKI untuk membangun simpati terutama di kalangan masyarakat bawah.

• Keberhasilan PKI memobilisasi para buruh, petani, nelayan, pedagang keci, dan pegawai rendahan dengan menjanjikan untuk mendapatkan kenaikan pendapatan.

• Pada akhir tahun 1963 PKI melakukan aksi sepihak terutama di Jawa, Bali, dan Sumatra Utara dengan mengambil alih tanah milik petani kaya serta perkebunan milik pemerintah untuk dibagikan kepada para petani pendukung PKI.

Page 27: Sejarah Kelas 12 SMA - Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa (Kurikulum 2013)

Prolog Pemberontakan G 30 S/PKI

• Agitasi dan propaganda : PKI menggunakan unsur-unsur pers yang sudah didominasi PKI seperti Kantor Berita Antara dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Melalui tokoh-tokoh utamanya, PKI membangkitkan semangat progresif revolusioner dengan melakukan pidato-pidato agitasi di forum pemerintahan maupun non-pemerintahan.

• Isu Dewan Jenderal: Diciptakan oleh Biro Khusus PKI sebagai sarana perang urat syaraf untuk menciptakan citra buruk terhadap pimpinan TNI AD di mata masyarakat. Isu Dewan Jenderal disebarluaskan melalui anggota-anggota PKI yang aktif. Agar isu tersebut memengaruhi Presiden Sukarno, anggota PKI di DPRGR Sudjarwo Harjowasastro menyampaikan isu tersebut untuk sebagai informasi intelijen. Di PKI sendiri, isu Dewan Jenderal juga disebarluaskan sebagai materi agitasi politik bagi anggota-anggota PKI dengan tujuan menanamkan kebencian dan sikap permusuhan terhadap TNI AD. Oleh PKI, diisukan bahwa Dewan Jenderal terdiri atas sejumlah jenderal TNI AD seperti Jenderal TNI A.H. Nasution, Letnan Jendral TNI A. Yani, dsb yang mempunyai sikap anti-PKI.

• Isu Dokumen Gilchrist: Pada 15 Mei 1965, Dr. Subandrio menerima surat- yang seolah-olah dibuat oleh Duta Besar Inggris Gilchrist. Di dalam surat itu tertulis kata-kata our local army friend, yang memberi kesan seolah-olah ada kerja sama antara unsur-unsur TNI AD dengan Inggris.

Page 28: Sejarah Kelas 12 SMA - Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa (Kurikulum 2013)

Prolog Pemberontakan G 30 S/PKI

• Pembentukan Angkatan Kelima: Cara pertama ditempuh melalui parlemen saat PKI mengusulkan agar dibentuk Angkatan Kelima yang beranggotakan buruh dan tani yang dipersenjatai untuk membantu ABRI dalam rangka kampanye Dwikora. Usul ini ditentang oleh para perwira Angkatan Darat. Cara kedua ditempuh melalui kudeta. Sejak 1964 sampai menjelang meletusnya G30S telah beredar isu sakit parahnya Bung Karno. Hal ini meningkatkan isu perebutan kekuasaan apabila Bung Karno meninggal dunia.

Page 29: Sejarah Kelas 12 SMA - Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa (Kurikulum 2013)

Pelaksanaan G 30 S/PKI• Pada 1 Oktober 1965 Letkol Untung bersama Syam, Pono, Brigjen TNI Suparjo, dan

Kolonel Latief tiba di Lubang Buaya. Ia memberikan perintah kepada semua komandan pasukan agar segera berangkat menuju sasaran masing-masing yang telah ditetapkan dan menetapkan Pondok Gede sebagai daerah Pemunduran.

• Untuk melaksanakan operasi maka dibentuklah beberapa pasukan, seperti:• Pasukan Pasopati yang bertugas menculik para pimpinan TNI AD dan membawanya ke

Lubang Buaya.• Pasukan Bima Sakti bertugas menguasai Jakarta yang telah dibagi menjadi enam sektor.• Pasukan Gatotkaca sebagai pasukan cadangan yang bertugas menampung tawanan hasil

penculikan dan melaksanakan pembunuhan serta penguburan korban-korban penculikan.

• Tiga perwira tinggi, yaitu Letjen A. Yani, Mayjen Hartono M. T., dan Brigjen Panjaitan dibunuh di rumahnya. Mayjen Suprapto, Mayjen S. Parman, Brigjen Sutoyo, dan Lettu Pierre Tendean dibawa ke Lubang Buaya dan dibunuh.

• Jendral A.H. Nasution berhasil meloloskan diri dari pembunuhan. Namun, putri beliau, Ade Irma Nasution tewas akibat tertembak.

Page 30: Sejarah Kelas 12 SMA - Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa (Kurikulum 2013)

Pelaksanaan G 30 S/PKI• Selain menculik dan membunuh para perwira tinggi TNI AD di Jakarta, PKI juga

melakukan G30 S/PKI di Yogyakarta.• Pada pukul 07.20 tanggal 1 Oktober 1965 Letkol Untung mengumumkan

dibentuknya Dewan Revolusi. Pada siang harinya Kabinet Dwikora didemisionerkan. Pengumuman tersebut diulang lagi pada pukul 14.00 WIB, yang isinya:

• Susunan Dewan Revolusi terdiri atas 45 orang yang diketuai Letkol Untung dengan wakil ketua Brigjen Supardjo, Letkol Udara Heru Atmojo, Kolonel Laut Sunardi, dan Ajun Komisaris Besar Polisi Anwas.

• Penghapusan pangkat jenderal dan pangkat tertinggi ABRI hanya Letkol. Bagi anggota TNI yang berpangkat di atas Letkol harus menyatakan kesetiaannya kepada Dewan Revolusi dan selanjutnya baru berhak memakai tanda pangkat Letkol.

• Bagi para bintara dan tamtama ABRI yang ikut melaksanakan kudeta pangkatnya dinaikkan satu tingkat dan yang ikut menumpas gerakan Dewan Jenderal dinaikkan pangkatnya dua tingkat.

Page 31: Sejarah Kelas 12 SMA - Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa (Kurikulum 2013)

Penumpasan Gerakan G 30 S/PKI

• Presiden Sukarno segera mengeluarkan perintah agar seluruh rakyat Indonesia tetap tenang dan memelihara persatuan serta kesatuan bangsa.

• Mayor Jenderal Suharto selaku Panglima KOSTRAD mengambil alih komando Angkatan Darat. Dengan menghimpun pasukan Divisi Siliwangi dan Resimen Para Komando Angkatan Darat di bawah pimpinan Kolonel Sarwo Edi Wibowo.

• Panglima Kostrad mulai memimpin operasi penumpasan terhadap Gerakan 30 September dan diteruskan untuk mencari para korban penculikan.

• Tanggal 4 Oktober 1965 jenazah para Pahlawan Revolusi korban G 30 S/PKI mulai diambil dan pada 5 Oktober 1965 jenazah para korban dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

• Para perwira yang menjadi korban G 30 S/PKI kemudian diangkat menjadi Pahlawan Revolusi dan diberikan kenaikan pangkat secara anumerta.

Page 32: Sejarah Kelas 12 SMA - Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa (Kurikulum 2013)

Reaksi terhadap Pemberontakan G 30 S/PKI

• Dengan dipelopori oleh KAMI dan KAPPI yang tergabung dalam Front Pancasila maka pada 12 Januari 1966 rakyat melancarkan aksi di halaman DPRGR dan mengajukan tiga buah tuntutan yang disebut Tri Tuntutan Rakyat (TRITURA), yang isinya:

• Pembubaran PKI• Pembersihan kabinet dari unsur G 30 S/PKI• Penurunan harga/perbaikan ekonomi• Dalam aksi tersebut pada 24 Februari 1966, seorang

mahasiswa UI Arief Rahman Hakim gugur. Selanjutnya, ia diangkat menjadi Pahlawan Ampera yang dikukuhkan dalam Tap. MPRS No. XXIX/MPRS/1966.

Page 33: Sejarah Kelas 12 SMA - Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa (Kurikulum 2013)

Penulis di sini ingin mendeklarasikan

bahwa dirinya menyatakan perang

terhadap mapel Sejarah Indonesia