muchamad miftachus surur_155100300111020_pancasila_kelas i_peranan pendidikan pancasila dalam...

28
PERANAN PENDIDIKAN PANCASILA DALAM MENGATASI DISINTEGRASI BANGSA YANG TERJADI DI INDONESIA Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Pendidikan Pancasila Dosen Pengampu: Solehuddin Disusun Oleh: Nama : Muchamad Miftachus Surur NIM : 155100300111020 Kelas : I JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN 0

Upload: miftagussurur

Post on 10-Jul-2016

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Muchamad Miftachus Surur_155100300111020_pancasila_kelas I_peranan Pendidikan Pancasila Dalam Mengatasi Disintegrasi Bangsa Yang Terjadi Di Indonesia

PERANAN PENDIDIKAN PANCASILA DALAM MENGATASI DISINTEGRASI BANGSA YANG TERJADI DI INDONESIA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Pendidikan Pancasila

Dosen Pengampu:

Solehuddin

Disusun Oleh:

Nama : Muchamad Miftachus Surur

NIM : 155100300111020

Kelas : I

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2016

0

Page 2: Muchamad Miftachus Surur_155100300111020_pancasila_kelas I_peranan Pendidikan Pancasila Dalam Mengatasi Disintegrasi Bangsa Yang Terjadi Di Indonesia

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta

hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami selaku mahasiswa

Universitas Pamulang menyampaikan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah

Pendidikan Pancasila. Hal ini disusun guna memenuhi tugas kelompok sebagai mahasiswa

Universitas Pamulang yang pada nantinya berguna sebagai pelatihan dalam menulis karya-karya

ilmiah selanjutnya.

Mudah-mudahan makalah ini memberi manfaat dan dapat menambah wawasan bagi

penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya. Kritik dan saran yang membangun

diharapkan untuk penyempurnaan makalah ini.

Malang, 10 April 2016

Much. Miftachus Surur

1

Page 3: Muchamad Miftachus Surur_155100300111020_pancasila_kelas I_peranan Pendidikan Pancasila Dalam Mengatasi Disintegrasi Bangsa Yang Terjadi Di Indonesia

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... 1

BAB 1 PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang ............................................................... 3

1. 2 Rumusan Masalah ............................................................... 4

1. 3 Tujuan Penulisan ............................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN

2. 1 Arti Disintegrasi Bangsa ................................................... 5

2. 2 Faktor – Faktor Disintegrasi Bangsa ....................................... 6

2. 3 Implementasi Nilai – Nilai Pancasila ....................................... 8

2. 4 Proses Terjadinya Disintegrasi Bangsa, Kebijakan

Penanggulangannya dan Strategi Penanggulangannya ... 11

BAB III KESIMPULAN ............................................................... 16

BAB IV DAFTAR PUSTAKA ................................................... 17

2

Page 4: Muchamad Miftachus Surur_155100300111020_pancasila_kelas I_peranan Pendidikan Pancasila Dalam Mengatasi Disintegrasi Bangsa Yang Terjadi Di Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia sebagai negara kesatuan pada dasarnya dapat mengandung potensi kerawanan

akibat keanekaragaman suku bangsa, bahasa, agama, ras dan etnis golongan, hal tersebut

merupakan faktor yang berpengaruh terhadap potensi timbulnya konflik sosial.  Dengan semakin

marak dan meluasnya konflik akhir-akhir ini, merupakan suatu pertanda menurunnya rasa

nasionalisme di dalam masyarakat.

Kondisi seperti ini dapat terlihat dengan meningkatnya konflik yang bernuasa SARA,

serta munculya gerakan-gerakan yang ingin memisahkan diri dari NKRI  akibat  dari ketidak

puasan dan perbedaan kepentingan, apabila kondisi ini tidak dimanage dengan baik akhirnya

akan berdampak pada disintegrasi bangsa.

Masalah disintegrasi bangsa merupakan salah satu prioritas pokok dalam program kerja

kabinet gotong royong. Permasalahan ini sangat kompleks sebagai akibat akumulasi

permasalahan Ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan keamanan yang saling tumpang

tindih, apabila tidak cepat dilakukan tindakan-tindakan bijaksana untuk menanggulangi sampai

pada akar permasalahannya maka akan menjadi problem yang berkepanjangan.

Bentuk – bentuk pengumpulan massa yang dapat menciptakan konflik horizontal maupun

konflik vertikal harus dapat diantisipasi guna mendapatkan solusi tepat dan dapat meredam

segala bentuk konflik yang terjadi.  Kepemimpinan dari tingkat elit politik nasional hingga

kepemimpinan daerah sangat menentukan untuk menanggulangi konflik pada skala dini.

Upaya mengatasi disintegrasi bangsa perlu diketahui terlebih dahulu karakteristik proses

terjadinya disintegrasi secara komprehensif serta dapat menentukan faktor-faktor yang

mempengaruhi pada tahap selanjutnya.  Keutuhan NKRI merupakan suatu perwujudan dari

kehendak seluruh komponen bangsa diwujudkan secara optimal dengan mempertimbangkan

seluruh faktor-faktor yang berpengaruh secara terpadu, meliputi upaya-upaya yang dipandang

dari aspek asta gatra.

3

Page 5: Muchamad Miftachus Surur_155100300111020_pancasila_kelas I_peranan Pendidikan Pancasila Dalam Mengatasi Disintegrasi Bangsa Yang Terjadi Di Indonesia

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa arti dan faktor disintegrasi bangsa ?

2. Bagaimana mengimplementasikan nilai – nilai pancasila berdasarkan permasalahan

disintegrasi bangsa di masyarakat luas dan apa dampak bagi masyarakat luas ?

3. Bagimana proses terjadinya disintegrasi bangsa, kebijakan penanggulangannya dan

strategi penanggulangannya ?

1.3 Tujuan

Adapun Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pengertian disintegrasi bangsa dan faktor-faktor disintegrasi bangsa.

2. Mengetahui cara mengimplementasikan nilai – nilai pancasila berdasarkan

permasalahan disintegrasi bangsa di masyarakat luas dan apa dampak bagi masyarakat

luas

3. Mengetahui proses terjadinya disintegrasi bangsa, kebijakan penanggulangannya dan

strategi penanggulangannya ?

4

Page 6: Muchamad Miftachus Surur_155100300111020_pancasila_kelas I_peranan Pendidikan Pancasila Dalam Mengatasi Disintegrasi Bangsa Yang Terjadi Di Indonesia

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Arti Disintegrasi Bangsa

Disintegrasi secara harfiah dipahami sebagai perpecahan suatu bangsa menjadi bagian-

bagian yang saling terpisah (Webster’s New Encyclopedic Dictionary 1996). Bila dicermati

adanya gerakan pemisahan diri sebenarnya sering tidak berangkat dari idealisme untuk berdiri

sendiri akibat dari ketidak puasan yang mendasar dari perlakuan pemerintah terhadap wilayah

atau kelompok minoritas seperti masalah otonomi daerah, keadilan sosial, keseimbangan

pembangunan, pemerataan dan hal-hal yang sejenis.

Kekhawatiran tentang perpecahan (disintegrasi) bangsa di tanah air dewasa ini yang dapat

digambarkan sebagai penuh konflik dan pertikaian, gelombang reformasi yang tengah berjalan

menimbulkan berbagai kecenderungan dan realitas baru.  Segala hal yang terkait dengan Orde

Baru termasuk format politik dan paradigmanya dihujat dan dibongkar. Bermunculan pula aliansi

ideologi dan politik yang ditandai dengan menjamurnya partai-partai politik baru. Seiring dengan

itu lahir sejumlah tuntutan daerah-daerah diluar Jawa agar mendapatkan otonomi yang lebih luas

atau merdeka yang dengan sendirinya makin menambah problem, manakala diwarnai terjadinya

konflik dan benturan antar etnik dengan segala permasalahannya.

Penyebab timbulnya disintegrasi bangsa juga dapat terjadi karena perlakuan yang tidak adil

dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah khususnya pada daerah-daerah yang memiliki

potensi sumber daya/kekayaan alamnya berlimpah/ berlebih, sehingga daerah tersebut mampu

menyelenggarakan pemerintahan sendiri dengan tingkat kesejahteraan masyarakat yang tinggi.

Selain itu disintegrasi bangsa juga dipengaruhi oleh perkembangan politik dewasa ini. 

Dalam kehidupan politik sangat terasa adanya pengaruh dari statemen politik para elit maupun

pimpinan nasional, yang sering mempengaruhi sendi-sendi kehidupan bangsa, sebagai akibat

masih kentalnya bentuk-bentuk primodialisme sempit dari kelompok, golongan, kedaerahan

bahkan agama. . Keterbatasan tingkat intelektual sebagian besar masyarakat Indonesia sangat

mudah terpengaruh oleh ucapan-ucapan para elitnya sehingga dengan mudah terpicu untuk

bertindak yang menjurus kearah terjadinya kerusuhan maupun konflik antar kelompok atau

golongan.

5

Page 7: Muchamad Miftachus Surur_155100300111020_pancasila_kelas I_peranan Pendidikan Pancasila Dalam Mengatasi Disintegrasi Bangsa Yang Terjadi Di Indonesia

2.2 Faktor – Faktor Disintegrasi Bangsa

2.2.1 Geografi

Indonesia yang terletak pada posisi silang dunia merupakan letak yang sangat

strategis untuk kepentingan lalu lintas perekonomian dunia selain itu juga  memiliki

berbagai permasalahan yang sangat rawan terhadap timbulnya disintegrasi bangsa. Dari

ribuan pulau yang dihubungkan oleh laut memiliki karakteristik yang berbeda-beda dengan

kondisi alamnya yang juga sangat berbeda-beda pula menyebabkan munculnya kerawanan

sosial yang disebabkan oleh perbedaan daerah misalnya daerah yang kaya akan sumber

kekayaan alamnya dengan daerah yang kering tidak memiliki kekayaan alam dimana

sumber kehidupan sehari-hari hanya disubsidi dari pemerintah dan daerah lain atau

tergantung dari daerah lain.

2.2.2 Demografi

Jumlah penduduk yang besar, penyebaran yang tidak merata, sempitnya lahan

pertanian, kualitas SDM yang rendah berkurangnya lapangan pekerjaan, telah

mengakibatkan semakin tingginya tingkat kemiskinankarena rendahnya tingkat

pendapatan, ditambah lagi mutu pendidikan yang masih rendah yang menyebabkan

sulitnya kemampuan bersaing dan mudah dipengaruhi oleh tokoh elit politik/intelektual

untuk mendukung kepentingan pribadi atau golongan.

2.2.3 Kekayaan Alam

Kekayaan alam Indonesia yang melimpah baik hayati maupun non hayati akan tetap

menjadi daya tarik tersendiri bagi negara Industri, walaupun belum secara keseluruhan

dapat digali dan di kembangkan secara optimal namun  potensi ini perlu didayagunakan

dan dipelihara sebaik-baiknya untuk kepentingan pemberdayaan masyarakat dalam peran

sertanya secara berkeadilan guna mendukung kepentingan perekonomian nasional.

2.2.4 Ideologi

Pancasila merupakan alat pemersatu bangsa Indonesia dalam penghayatan dan

pengamalannya masih belum sepenuhnya sesuai dengan nilai-nilai dasar Pancasila, bahkan

saat ini sering diperdebatkan.  Ideologi pancasila cenderung tergugah dengan adanya

kelompok-kelompok tertentu yang mengedepankan faham liberal atau kebebasan tanpa

batas, demikian pula faham keagamaan yang bersifat ekstrim baik kiri maupun kanan.

6

Page 8: Muchamad Miftachus Surur_155100300111020_pancasila_kelas I_peranan Pendidikan Pancasila Dalam Mengatasi Disintegrasi Bangsa Yang Terjadi Di Indonesia

2.2.5 Politik

Berbagai masalah politik yang masih harus dipecahkan bersama oleh bangsa

Indonesia saat ini seperti diberlakukannya Otonomi daerah, sistem multi partai, pemisahan

TNI dengan Polri serta penghapusan dwi fungsi BRI, sampai saat ini masih menjadi

permasalahan yang belum dapat diselesaikan secara tuntas karena berbagai masalah pokok

inilah yang paling rawan dengan konflik sosial berkepanjangan yang akhirnya dapat

menyebabkan timbulnya disintegrasi bangsa.

2.2.6 Ekonomi

Sistem perekonomian Indonesia yang masih mencari bentuk, yang dapat

pemberdayakan sebagian besar potensi sumber daya nasional, serta bentuk-bentuk

kemitraan dan kesejajaran yang diiringi dengan pemberantasan terhadap KKN.  Hal ini

dihadapkan dengan krisis moneter yang berkepanjangan, rendahnya tingkat pendapatan

masyarakat dan meningkatnya tingkat pengangguran serta terbatasnya lahan mata

pencaharian yang layak.

2.2.7 Sosial Budaya

Kemajemukan bangsa Indonesia memiliki tingkat kepekaan yang tinggi dan dapat

menimbulkan konflik etnis kultural.  Arus globalisasi yang mengandung berbagai nilai dan

budaya dapat melahirkan sikap pro dan kontra warga masyarakat yang terjadi adalah

konflik tata nilai.  Konflik tata nilai akan membesar bila masing-masing mempertahankan

tata nilainya sendiri tanpa memperhatikan yang lain.

2.2.8 Pertahanan dan Keamanan

Bentuk ancaman terhadap kedaulatan negara yang terjadi saat ini menjadi bersifat

multi dimensional yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri, hal ini seiring

dengan perkembangan  kemajuan  ilmu  pengetahuan   dan   teknologi,   informasi dan

komunikasi. Serta sarana dan prasarana pendukung didalam pengamanan   bentuk ancaman

yang bersifat multi dimensional yang bersumber dari permasalahan ideologi, politik,

ekonomi, sosial budaya.

7

Page 9: Muchamad Miftachus Surur_155100300111020_pancasila_kelas I_peranan Pendidikan Pancasila Dalam Mengatasi Disintegrasi Bangsa Yang Terjadi Di Indonesia

2.3 Implementasi Nilai – Nilai Pancasila

Apabila pemahaman Pancasila sebagai ideologi negara tidak ditingkatkan dan tidak

diimplementasikan, maka akan dapat terjadi fenomena sebagai berikut

1) Pembuatan peraturan perundang-undangan tidak memperhatikan keterkaitannya dangan

nilai dasar Pancasila, sehinga terjadi tari menarik antar pihak yang berkepentingan

sesuai organisasinya, dan tidak lagi berorientasi kepada kepentingan bangsa dan negara.

2) Masuknya subtansi budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya bangsa kedalam

berbagai aturan atau perundang-undangan nasional, tanpa memperhatikan nilai-nilai

dasar Pancasila.

3) Kendornya nilai-nilai kekeluargaan, semangat gotong royong, tenggang rasa, norma

susila, kesopanan dan adat istiadat bangsa.

4) Munculnya sikap primordialisme, dimana sikap ini berwawasan sempit dan isolatif serta

hanya mengutamakan kepentingan asal usul kelompoknya saja, seperti dinasti, ras,

suku, golongan, daerah dan agama, yang sangat bertentangan dengan Pancasila.

Semua hal-hal tersebut diatas akan dapat mengurangi ketangguhan bangsa Indonesia

dalam membangun masyarakat. Bangsa dan negara sesehingga dapat memecah belah

keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Siapapun yang menjadi pemimpin pada saat ini pasti akan menghadapi atau menerima

situasi yang sangat sulit dalam menata bangsa ini. Sudah menjadi kewajiban semua komponen

bangsa ini untuk membantu para pemimpin bangsa ini dengan melakukan upaya politik tentang

Pancasila. Pembangunan politik, keamanan, ekonomi, sosial, budaya, dan beragama harus

didasarkan pada pemahaman terhadap Pancasila sesuai dengan situasi yang sedang berjalan.

Rezim dalam suatu orde yang sedang berkuasa, cenderung menganggap tidak baik,

menyingkirkan, bahkan menghancurkan apa saja yang berbau orde sebelumnya. Kini, mulai ada

yang mempertanyakan Pancasila sebagai dasar sistem kenegaraan setelah Indonesia dalam

kondisi terpuruk sekarang ini. Sementara itu proses implementasi Pancasila sekarang ini belum

tergarap serius dan terumuskan secara konseptual.

Sebenarnya, dalam hal sikap konsistennya terhadap falsafah bangsa dan ideologi negara,

pemerintahan Soekarno dan pemerintahan Soeharto memiliki kemiripan. Pancasila adalah pilihan

satu-satunya yang dianggap ideal. Bedanya, dalam pemerintahan Soekarno yang diperingati tiap

8

Page 10: Muchamad Miftachus Surur_155100300111020_pancasila_kelas I_peranan Pendidikan Pancasila Dalam Mengatasi Disintegrasi Bangsa Yang Terjadi Di Indonesia

1 Juni adalah hari kelahirannya. Dalam pemerintahan Soeharto yang diperingati adalah hari

kesaktiannya, tiap 1 Oktober. Keduanya merupakan manifestasi sikap konsisten tersebut.

Proses implementasi dalam kedua masa orde tersebut memiliki kemiripan. Dalam era dua

pemerintahan itu telah lahir kader-kader bangsa yang meyakini peran Pancasila sebagai bingkai

kebangsaan dan perekat identitas nasional lewat proses pendidikan dan pelatihan. Proses inilah

yang kemudian dianggap indoktrinatif dan sloganistik oleh generasi penerusnya.

Jika demikian persoalannya, bukan sistem kenegaraan yang berdasarkan Pancasila yang

harus diganti, tetapi proses yang dianggap indoktrinatif dan sloganistik itu yang harus dibenahi.

Namun, harus diingat, proses implementasi dan pensosialisasian suatu falsafah bangsa dan

ideologi negara tidak sama sebangun dengan proses pembelajaran mata pelajaran di sekolah, dan

tidak cukup hanya lewat proses pendidikan formal. Falsafah bangsa dan ideologi negara juga

harus dipahami dalam konteks kebangsaan. Itu berarti Pancasila sebagai dasar sistem

kenegaraan, harus dipahami perannya sebagai bingkai pluralitas dan modal utama integrasi

nasional. Pemahaman ini harus ikut mewarnai proses implementasi dan pensosialisasian yang

diterapkan.

Di dalam negeri tantangannya juga tidak kalah besar. Kecenderungan warga bangsa ini

yang menatap persoalan lewat kacamata sempit, kacamata kedaerahan atau agama sendiri,

misalnya, merupakan kendala segera terwujudnya Pancasila sebagai bingkai kebangsaan dan

perekat identitas nasional. Guna merumuskan proses implementasi falsafah bangsa dan ideologi

negara, kita bisa belajar dari para pendahulu kita. Yang baik dikembangkan, yang buruk

ditinggalkan. Kehadiran rumusan itu sudah sangat mendesak. Beberapa hal yang penting

diperhatikan didalam upaya implementasi Pancasila adalah, sebagai berikut:

2.3.1 Meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya laten.

Di era reformasi, masyarakat cenderung kurang peka dan peduli terhadap ancaman

ideologi bangsa, karena mereka lebih mementingkan kebutuhan ekonomi dan mengatasi

kesulitan hidup sehari-hari. Selain itu, berkembang kecendrungan menafsirkan reformasi,

dengan segala macam dapat diperbolehkan, termasuk yang ekstrim mengembangkan

ideologi liberal dan komunis dianggap sah-sah saja. Kondisi seperti ini perlu mendapatkan

penegasan aparatur pemerintah, karena bila hal tersebut berkembang, maka kewaspadaan

masyarakat terhadap ancaman ideologi liberal dan ideologi komunis serta ideologi lain

9

Page 11: Muchamad Miftachus Surur_155100300111020_pancasila_kelas I_peranan Pendidikan Pancasila Dalam Mengatasi Disintegrasi Bangsa Yang Terjadi Di Indonesia

yang bertentangan dengan Pancasila akan menurun. Oleh karena itu, perlu langkah-langkah

strategi dengan induksi yudikatif, sosialisme untuk meningkatkan kesadaran masyarakat

akan ancaman Pancasila dan bahaya laten komunis.

2.3.2 Merumuskan Kebijaksanaan Pemerintah tentang implementasi Pancasila.

Seminar Nasional HUT Lemhanas tahun 2003, telah menyepakati bahwa kita perlu

mereformasi kepemimpinan (leadership) dan meningkatkan wawasan kebangsaan untuk

mengatasi permasalahan bangsa. Kelemahan sistem nilai inilah yang menyebabkan

lemahnya kondisi antar lembaga instansi dan ORMAS/ORPOL dalam upaya

memasyarakatkan dan menanamkan ideologi Pancasila di masyarakat. Oleh karenanya

diperlukan kebijakan dari instansi yang berwenang, sehingga dapat mendorong upaya

sosialisasi Pancasila di bidang pendidikan dan gerakan untuk menyadarkan masyarakat

tentang pentingnya ideologi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa serta

bernegara.

2.3.3 Meningkatkan keteladanan pemimpin dalam implementasi Pancasila.

Maraknya KKN (Korupsi, kolusi dan nepotisme) yang telah merusak sendi-sendi

kehidupan bangsa merupakan salah satu faktor yang menghambat pemulihan krisis multi

dimensional bangsa Indonesia. Untuk itu perlu, mencari solusi yang tepat untuk mengatasi

segala permasalahan bangsa. Salah satu alternatif mendorong terampilinya kader pemimpin

yang berani tampil sebagai teladan bagi masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat dan

berbangsa. Keteladanan para pemimpin, terutama para pemimpin yang sekaligus sebagai

penyelenggara negara, akan berdampak positif pada upaya untuk mengurangi KKN. Hanya

pemimpin yang bermoral dan etika yang tinggi, yang mampu tapil sebagai teladan. Oleh

karenaya, perlu upaya penanaman dan pengembangan etika dan moral bagi pelajar,

pemuda dan mahasiswa sebagai kader kepemimpinan nasional dimasa depan. Disisi lain,

keteladanan hanya dapat berkembang dengan baik, bila para elit bangsa, memmpunyai

kemauan yang keras dan tinggi untuk mengembangkan etika dan moralnnya. Etika dan

moral yang dikembangkan oleh bangsa Indonesia adalah implementasi Pancasila dalam

kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.

10

Page 12: Muchamad Miftachus Surur_155100300111020_pancasila_kelas I_peranan Pendidikan Pancasila Dalam Mengatasi Disintegrasi Bangsa Yang Terjadi Di Indonesia

2.3.4 Meningkatnya Pemahaman masyarakat pada Pancasila.

Pancasila sebagai ideologi negara, falsafah bangsa dan dasar negara, di era reformasi

ini cendrung ditanggapi “sinis” oleh sekelompok masyarakat. Kondisi ini terjadi karena

kurangnya pemahaman terhadap Pancasila. Disisi lain kebijakan publik yang ada,

dirasakan masih banyak yang belum berpihak kepada rakyat kecil. Sebagai contoh,

kebijakan penataan dan penertiban di Jakarta, dengan praktek “penggusuran”, dirasakan

oleh masyarakat sebagai tindakan yang kurang mencerminkan peri kemanusiaan dan peri

keadilan. Walaupun hal tersebut dilaksanakan untuk menegakkan peraturan dan

perundang-undangan yang berlaku, agar dikemudian hari seluruh perundang-undangan

yang berlaku dapat menjadi wujuddari implementasi Pancasila dalam kehidupan

bermasyarakat dan berbangsa. Kondisi tersebut dapat terwujud, apabila pemahaman

terhadap Pancasila sudah berkembanng dikalangan masyarakat dan para penyelenggara

negara.

2.4 Proses Terjadinya Disintegrasi Bangsa, Kebijakan Penanggulangannya Dan Strategi

Penanggulangannya

2.4.1 Proses Terjadinya Disintegrasi Bangsa

Disintegrasi bangsa dapat terjadi karena adanya konflik vertikal dan horizontal serta

konflik komunal sebagai akibat tuntutan demokrasi yang melampaui batas, sikap

primodialisme bernuansa SARA, konflik antara elite politik, lambatnya pemulihan

ekonomi, lemahnya penegakan hukum dan HAM serta kesiapan pelaksanaan Otonomi

Daerah. Dari hasil penelitian diatas dapatlah dianalisis dengan menggunakan pisau astra

gatra sebagai berikut :

1) Geografi. Letak Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau dan kepulauan memiliki

karakteristik yang berbeda-beda. Daerah yang berpotensi untuk memisahkan diri

adalah daerah yang paling jauh dari ibu kota, atau daerah yang besar pengaruhnya

dari negara tetangga atau daerah perbatasan, daerah yang mempunyai pengaruh

global yang besar, seperti daerah wisata, atau daerah yang memiliki kakayaan

alam yang berlimpah.

11

Page 13: Muchamad Miftachus Surur_155100300111020_pancasila_kelas I_peranan Pendidikan Pancasila Dalam Mengatasi Disintegrasi Bangsa Yang Terjadi Di Indonesia

2) Demografi. Pengaruh (perlakuan) pemerintah pusat dan pemerataan atau

penyebaran penduduk yang tidak merata merupakan faktor dari terjadinya

disintegrasi bangsa, selain masih rendahnya tingkat pendidikan dan kemampuan

SDM.

3) Kekayaan Alam. Kekayaan alam Indonesia yang sangat beragam dan berlimpah

dan penyebarannya yang tidak merata dapat menyebabkan kemungkinan

terjadinya disintegrasi bangsa, karena hal ini meliputi hal-hal seperti pengelolaan,

pembagian hasil, pembinaan apabila terjadi kerusakan  akibat dari pengelolaan.

4) Ideologi. Akhir-akhir ini agama sering dijadikan pokok masalah didalam

terjadinya konflik di negara ini, hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman

terhadap agama yang dianut dan agama lain. Apabila kondisi ini tidak ditangani

dengan bijaksana pada akhirnya dapat menimbulkan terjadinya kemungkinan

disintegrasi bangsa, oleh sebab itu perlu adanya penanganan khusus dari para

tokoh agama mengenai pendalaman masalah agama dan komunikasi antar

pimpinan umat beragama secara berkesinambungan.

5) Politik. Masalah politik merupakan aspek yang paling mudah untuk menyulut

berbagai ketidak nyamanan atau ketidak tenangan dalam bermasyarakat  dan 

sering   mengakibatkan  konflik   antar  masyarakat  yang berbeda faham apabila

tidak ditangani dengan bijaksana akan menyebabkan konflik sosial di dalam

masyarakat. Selain itu ketidak sesuaian kebijakan-kebijakan pemerintah pusat

yang diberlakukan pada pemerintah daerah juga sering menimbulkan perbedaan

kepentingan yang akhirnya timbul konflik sosial karena dirasa ada ketidak adilan

didalam pengelolaan dan pembagian hasil atau hal-hal lain seperti perasaan

pemerintah daerah yang sudah mampu mandiri dan tidak lagi membutuhkan

bantuan dari pemerintah pusat, konflik antar partai, kabinet koalisi yang

melemahkan ketahanan nasional dan kondisi yang tidak pasti dan tidak adil akibat

ketidak pastian hukum.

12

Page 14: Muchamad Miftachus Surur_155100300111020_pancasila_kelas I_peranan Pendidikan Pancasila Dalam Mengatasi Disintegrasi Bangsa Yang Terjadi Di Indonesia

6) Ekonomi. Krisis ekonomi yang berkepanjangan semakin menyebabkan sebagian

besar penduduk hidup dalam taraf kemiskinan. Kesenjangan sosial masyarakat

Indonesia yang semakin lebar antara masyarakat kaya dengan masyarakat miskin

dan adanya indikasi untuk mendapatkan kekayaan dengan tidak wajar yaitu

melalui KKN.

7) Sosial Budaya. Pluralitas kondisi sosial budaya bangsa Indonesia merupakan

sumber konflik apabila tidak ditangani dengan bijaksana.  Tata nilai yang berlaku

di daerah yang satu tidak selalu sama dengan daerah yang lain. Konflik tata nilai

yang sering terjadi saat ini yakni konflik antara kelompok yang keras dan lebih

modern dengan kelompok yang relatif terbelakang.

8) Pertahanan Keamanan. Kemungkinan disintegrasi bangsa dilihat dari aspek

pertahanan keamanan dapat terjadi dari seluruh permasalahan aspek asta gatra  itu

sendiri.   Dilain pihak turunnya wibawa TNI dan Polri akibat kesalahan dimasa

lalu dimana TNI dan Polri digunakan oleh penguasa sebagai alat untuk

mempertahankan kekuasaannya bukan sebagai alat pertahanan dan keamanan

negara.

2.4.2 Kebijakan Penanggulangannya

Adapun kebijakan yang diperlukan guna memperkukuh upaya integrasi nasional

adalah sebagai berikut :

1) Membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran dan kehendak untuk

bersatu.

2) Menciptakan kondisi yang mendukung komitmen, kesadaran dan kehendak untuk

bersatu dan membiasakan diri untuk selalu membangun konsensus.

3) Membangun kelembagaan (Pranata) yang berakarkan nilai dan norma yang

menyuburkan persatuan dan kesatuan bangsa.

13

Page 15: Muchamad Miftachus Surur_155100300111020_pancasila_kelas I_peranan Pendidikan Pancasila Dalam Mengatasi Disintegrasi Bangsa Yang Terjadi Di Indonesia

4) Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan tepat dalam aspek

kehidupan dan pembangunan bangsa, yang mencerminkan keadilan bagi semua pihak,

semua wilayah.

5) Upaya bersama dan pembinaan integrasi nasional memerlukan kepemimpinan yang arif

dan efektif.

2.4.3 Strategi Penanggulangannya

Adapun strategi yang digunakan dalam penanggulangan disintegrasi bangsa antara

lain :

1) Menanamkan nilai-nilai Pancasila, jiwa sebangsa dan setanah air dan rasa persaudaraan,

agar tercipta kekuatan dan kebersamaan di kalangan rakyat Indonesia.

2) Menghilangkan kesempatan untuk berkembangnya primodialisme sempit pada setiap

kebijaksanaan dan kegiatan, agar tidak terjadi KKN.

3) Meningkatkan ketahanan rakyat dalam menghadapi usaha-usaha pemecahbelahan dari

anasir luar dan kaki tangannya.

4) Penyebaran dan pemasyarakatan wawasan kebangsaan dan implementasi butir-butir

Pancasila, dalam rangka melestarikan dan menanamkan kesetiaan kepada ideologi

bangsa.

5) Menumpas setiap gerakan separatis secara tegas dan tidak kenal kompromi.

6) Membentuk satuan sukarela yang terdiri dari unsur masyarakat, TNI dan Polri dalam

memerangi separatis.

7) Melarang, dengan melengkapi dasar dan aturan hukum setiap usaha untuk

menggunakan kekuatan massa.

2.4.4 Upaya Penanggulangannya

Dari hasil analisis diperlukan suatu upaya pembinaan yang efektif dan berhasil,

diperlukan pula tatanan, perangkat dan kebijakan yang tepat guna memperkukuh integrasi

nasional antara lain :

1) Membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran dan kehendak untuk

bersatu.

14

Page 16: Muchamad Miftachus Surur_155100300111020_pancasila_kelas I_peranan Pendidikan Pancasila Dalam Mengatasi Disintegrasi Bangsa Yang Terjadi Di Indonesia

2) Menciptakan kondisi dan membiasakan diri untuk selalu membangun consensus.

3) Membangun kelembagaan (pranata) yang berakarkan nilai dan norma yang

menyuburkan persatuan dan kesatuan bangsa.

4) Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan tepat dalam aspek

kehidupan dan pembangunan bangsa yang mencerminkan keadilan bagi semua pihak,

semua wilayah.

5) Upaya bersama dan pembinaan integrasi nasional memerlukan kepemimpinan yang arif

dan bijaksana, serta efektif.

2.4.5 Contoh Kasus Disintegrasi Bangsa Di Indonesia Papua New Guinea (Irian Jaya)

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menyatakan tekadnya untuk

menuntaskan berbagai kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang terjadi di

Tanah Papua. Sayangnya tekad tersebut tak dibarengi dengan langkah-langkah kongkrit

untuk segera menyelesaikannya hingga tuntas. Malahan, di tahun 2011 pelanggaran HAM

di Papua terus terjadi dan meningkat secara singnifikan. Berbagai kasus pelanggaran HAM

tersebut dilakukan oleh aparat Militer Indonesia Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan

Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) yang seharusnya memberi rasa aman bagi warga

masyarakatnya. Ini menunjukan ketidakmampuan seorang SBY dan Negara melindungi

masyarakatnya di tanah Papua. Bukan tidak mungkin ini akan memicu bangkitnya gerakan

separatis di Papua yang tentu akan berdampak besar bagi keutuhaan negara republik

Indonesia. Saat ini negara lebih memilih menggunakan cara-cara kekerasaan operasi

militer untuk menyelesaikan konflik Papua. Dengan menempuh jalan kekerasaan, tentu ini

akan menimbulkan banyak pelanggaran HAM yang juga akan memberikan citra buruk

Indonesia di mata dunia internasional. Namun hingga saat ini negara terus menerus

melakukan tindakan kekerasaan, terutama melalui operasi Militer. Seharusnya pemerintah

menyadari bahwa jalan kekerasaan tidak akan pernah menyelesaikan konflik malahan ia

justru menambah masalah baru di Papua. Penyebab Konflik Konflik Papua memiliki satu

hal unik, yang membedakannya dengan konflik-konflik lokal lain di Indonesia. Keunikan

ini adalah adanya nasionalisme Papua yang telah tertanam di dalam diri rakyat Papua

selama puluhan tahun. Rasa nasionalisme tersebutlah yang mendorong rakyat Papua

15

Page 17: Muchamad Miftachus Surur_155100300111020_pancasila_kelas I_peranan Pendidikan Pancasila Dalam Mengatasi Disintegrasi Bangsa Yang Terjadi Di Indonesia

membenci adanya penjajahan terhadap mereka, baik yang dilakukan Belanda maupun

Indonesia. Nasionalisme Papua yang mulai ditanamkan oleh Belanda ketika didirikan

sekolah pamong praja di Holandia, tertanam serta tersosialisasikan dari generasi ke

generasi. Ketika Belanda dan Indonesia bukanlah pihak yang diharapkan, rakyat Papua

melihat keduanya sebagai bangsa yang hendak menguasai Papua. Pemikiran ini yang

menyebabkan gerakan anti-Indonesia sangat kuat dan mudah meluas di Papua.

Pemerintah daerah pun tidak mampu dalam menangani masalah yang berada di

wilayahnya, perlu hal yang benar-benar membuat masyarakat papua yakin bahwa mereka

akan lebih baik berada dalam wilayah kesatuan Republik Indonesia. Dalam Pasal 30 ayat (

1 ) yang berisi tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan

dan keamanan negara. Hal tersebut menjelaskan bahwa seluruh masyarakat Indonesia

berhak wajib melindungi wilayah persatuan dengan bersama-sama membangun pertahanan

negara. Dengan tidak melupakan hal-hal yang sudah tercantum dalam UU nomor 3 tahun

2002.

Pemerintah harus berkomunikasi dengan baik dan konsisten dalam membuat

kebijakan di daerah papua, melakukan pendekatan-pendekatan secara kultural. Dengan

mencontoh dari mantan presiden alm KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) telah melalui

pendekatan kultural, dan dampaknya sangat positif bagi NKRI.

"Bayangkan Gus Dur begitu sampai di Bandara Cenderawasih langsung ziarah ke

makam Theis H Eluway (Ketua Persedium Dewan Papua - PDP), itu sama dengan

menghormati tokoh adat. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono seharusnya tidak perlu

merasa takut berdialog dengan masyarakat papua.

Pertahanan Negara adalah segala usaha untuk menegakkan kedaulatan negara,

mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan melindungi

keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan

negara, disusun dengan memperhatikan kondisi geografis Indonesia sebagainegara

kepulauan(UU 34/2004, Pasal 1 ayat 5). Pertahanan negara merupakan upaya utama untuk

mewujudkan salah satu tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-

Undang Dasar 1945 yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.

16

Page 18: Muchamad Miftachus Surur_155100300111020_pancasila_kelas I_peranan Pendidikan Pancasila Dalam Mengatasi Disintegrasi Bangsa Yang Terjadi Di Indonesia

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1) Disintegrasi bangsa, separatisme merupakan permasalahan kompleks, akibat akumulasi

permasalahan politik, ekonomi dan keamanan yang saling tumpang tindih sehingga

perlu penanganan khusus dengan pendekatan yang arif serta mengutamakan aspek

hukum, keadilan, sosial budaya.

2) Pemberlakuan Otonomi Daerah merupakan implikasi positif bagi masa depan daerah di

Indonesia namun juga berpotensi untuk menciptakan mengentalnya heterogental

dibidang SARA.

3) Pertarungan elit politik yang diimplementasikan kepada penggalangan massa yang

dapat menciptakan konflik horizintal maupun vertical harus dapat diantisipasi.

Kepemimpinan dari elit politik nasional hingga kepemimpinan daerah sangat

menentukan meredamnya konflik pada skala dini.  Namun pada skala kejadian

diperlukan profesionalisme aparat kemanan secara terpadu.

4) Perbedaan persepsi tentang sejarah politik Papua yang menimbulkan pelanggaran HAM,

perbedaan persepsi pihak masyarakat Papua yang tidak diselesaikan secara demokratis

yang menimbulkan pemahaman tentang identitas kultural yang berbeda dengan identitas

kultural masyarakat Indonesia. Pemerintah harus memberlakukan otonomi khusus untuk

mewujudkan kesejahteraan masyarakat terutama di wilayah Papua.

17

Page 19: Muchamad Miftachus Surur_155100300111020_pancasila_kelas I_peranan Pendidikan Pancasila Dalam Mengatasi Disintegrasi Bangsa Yang Terjadi Di Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Azra, A. 2006. Pancasila dan Identitas Nasional Indonesia: Perspektif Multikulturalisme .

Dalam Restorasi Pancasila: Mendamaikan Politik Identitas dan Modernitas. Bogor: Brighten

Press

Cipto, B. at all. 2002. Pendidikan kewarganegaraan (Civic Education). Yogyakarta: LP3 UMY

Kerr, D. 1999. Citizenship Education: an International Comparison. London: National

Foundation for Educational Research-NFER

Nasikun. 2007. Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Purwasasmita, M. 2010. Memaknai Konsep Alam Cerdas dan kearifan Nilai Budaya Lokal

dalam Pendidikan Karakter Bangsa, dalam Prosiding seminar Aktualisasi Pendidikan

Karakter. Bandung: Widya Aksara Press

Suparlan, P. 2003. Bhineka Tunggal Ika: Keanekaragaman Sukubangsa atau Kebudayaan.

Jurnal Antropologi Indonesia, Tahun XXVII No.72

Suhadi. 2001. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Yayasan Pembinaan Fakultas Filsafat

Universitas Gadjah Mada

Undang - undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara

Undang - undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional

Indonesia

18