perpetaan dan kompas

19
PETA TOPOGRAFI Peta topografi adalah suatu peta yang menggambarkan kondisi bentuk, penyebaran dan dimensi permukaan bumi, yang pada umumnya memuat, unsur-unsur relief, drainage dan culture, dilengkapi dengan judul peta, nomor lembar peta, petunjuk arah utara peta, skala peta, grid koordinat peta, peta tunjuk atau index to adjoining sheet, tahun pembuatan peta, legenda, pembuatan peta dan keterangan lain. Kegunaan daripada peta topografi, terutama untuk alat navigasi, penelitian dan perencanaan dan pemantauan. Berdasarkan pada tata cara penggambaran relief, ada empat jenis peta topografi, antara lain : Peta Topografi Kontur, Peta Topografi Hachures, Peta Topografi Tinting, Peta Topografi Shading. Jenis peta topografi yang dipergunakan untuk penelitian dan pekerjaan bersifat teknis adalah Peta Topografi Kontur yaitu peta yang menggambarkan relief sebagai garis-garis kontur. Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik- titik ketinggian sama pada peta topografi, memiliki bersifat : Garis kontur mewakili suatu nilai ketinggian tertentu Setiap kelipatan 5 atau 10 daripada garis kontur digambarkan dengan garis yang lebih tebal yang disebut Kontur Indek. 1

Upload: wa-ode-puspa-khairunnisa

Post on 10-Nov-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Peta topografi dan kompas

TRANSCRIPT

PEMETAAN

PETA TOPOGRAFI

Peta topografi adalah suatu peta yang menggambarkan kondisi bentuk, penyebaran dan dimensi permukaan bumi, yang pada umumnya memuat, unsur-unsur relief, drainage dan culture, dilengkapi dengan judul peta, nomor lembar peta, petunjuk arah utara peta, skala peta, grid koordinat peta, peta tunjuk atau index to adjoining sheet, tahun pembuatan peta, legenda, pembuatan peta dan keterangan lain.

Kegunaan daripada peta topografi, terutama untuk alat navigasi, penelitian dan perencanaan dan pemantauan. Berdasarkan pada tata cara penggambaran relief, ada empat jenis peta topografi, antara lain : Peta Topografi Kontur, Peta Topografi Hachures, Peta Topografi Tinting, Peta Topografi Shading. Jenis peta topografi yang dipergunakan untuk penelitian dan pekerjaan bersifat teknis adalah Peta Topografi Kontur yaitu peta yang menggambarkan relief sebagai garis-garis kontur.

Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik ketinggian sama pada peta topografi, memiliki bersifat :

Garis kontur mewakili suatu nilai ketinggian tertentu

Setiap kelipatan 5 atau 10 daripada garis kontur digambarkan dengan garis yang lebih tebal yang disebut Kontur Indek.

Garis kontur yang sangat renggang atau tanpa garis kontur, menunjukkan dataran, garis kontur yang rapat sangat rapat menunjukkan lereng terjal sangat terjal.

Garis kontur tidak akan saling berpotongan, dalam keadaan ekstrim pada relief berlerang sangat curam, tegak dan lereng menggantung boleh garis kontur digambarkan berimpit.

Garis kontur tidak berpotongan, tidak bercabang, jika membulat menutup kedalam, menunjukkan bukit atau cekungan (apabila pada garis kontur paling dalam dilengkapi dengan arsiran / sisir)

Garis kontur yang berpotongan dengan sungai, akan meruncing membentuk huruf V, dimana arah runcingannya searah dengan atau menunjukkan arah hulu sungai.

Garis kontur selalu berakhir pada tepi peta.

Jarak antara 2 garis kontur yang berdekatan disebut Interval Kontur.

Peta topografi kontur yang baik harus dilengkapi dengan :

1. PETUNJUK ARAH UTARA

Petunjuk arah, biasanya digambarkan dengan garis anak panah, terdiri dari garis arah utara magnetic, utara sebenarnya dilengkapi dengan nilai sudut deklinasi, setiap zona wilayah mempunyai nilai deklinasi tertentu, disebut magnetic declination yang berguna untuk menyelesaikan arah utara magnetic kompas dengan arah sebenarnya yang tegambar pada peta dasar. Gambar petunjuk arah pada peta topografi diletakkan pada bagian bawah kiri, biasanya tertulis :

Approximate mean declination 1943.

For center of sheet

Annual magnetic change 31 increase

GN MN GN : Grid North

MN : Magnetic North

Sudut yang dibantuk antara

GN dan MN = besarnya deklinasi2. SKALA PETA

Pada umumnya skala ini dituliskan dibagian bawah peta topografi, terdiri dari :

1. Skala system fractional, contoh : 1 inch : 1 mile

Skala system grafis, contoh :

2. Skala system RF (Representative Fractional), contoh : 1 : 50.000

Skala peta yang biasanya tersedia adalah skala :

Skala 1 : 25.000

Skala 1 : 50.000

Skala 1 : 100.000

Skala 1 : 200.000

Skala 1 : 250.000

Skala 1 : 500.000

Skala 1 : 1000.000

Peta topografi yang sekarang sering dipergunakan adalah Peta Rupa Bumi, skala 1 : 50.000, yang diterbitkan oleh BAKOSURTANAL, dibuat pada tahun 1988.

3. NOMOR LEMBAR PETA DAN NAMA GEOGRAFI

Peta topografi dilengkapi dengan nomor lembar peta yang tertulis pada bagian bagian kanan atas bidang gambar peta, berfungsi sebagi nomor urut peta, yang dapat dipakai untuk mencari lembar lainnya yang berdekatan, sedangkan nama peta adalah nama peta yang diambil dari nama geografi (nama kampung) yang paling dikenali yang masuk dalam peta topografi bersangkutan. Untuk kepentingan pencarian lembar peta, sebaiknya dipergunakan buku Bladwijzer.

4. LEGENDA / KETERANGAN

Simbol-simbol titik, garis, nomor, huruf, arsiran warna yang tertulis / tergambar dalam bidang peta dijelaskan pada ruang luar blok gambar / bagian bawah peta, yang ditulis berurutan, dari atas kebawah.

5. PETA TUNJUK (INDEX TO ADJOINING SHEETS)

Peta tunjuk digambarkan sebagai garis-garis bidang grid yang dilengkapi dengan nilai koordinat, terletak pada bagian kiri bawah, yang berguna untuk mencari peta lebar peta yang berdekatan, Peta yang bersangkutan di tandai dengan arsir.PENENTUAN TITIK LOKASI PENGAMATAN

Beberapa cara yang dapat diterapkan untuk menentukan titik pngamatan di lapangan dan pengeplotannya keatas peta dasar, antara lain :

1. Orientasi Medan, yaitu memperhatikan jenis, bentuk dan orientasi keadaan bentang alam lapangan yang ada disekitar titik lokasi pengamatan, kemudian sesuaikan dengan yang tergambar pada peta dasar, misalnya apakah titik lokasi berada sekitar persimpangan jalan, perpotongan antara jalan dan sungai, pada kelokan sungai dan seterusnya. Biasanya akan timbul perbedaan bentuk lapangan dan di peta dasar, hal tersebut sering terjadi, namun demikian diperlukan suatu kecermatan pengamatan dengan melakukan pengamatan secara berulang-ulang dan menyeluruh.

2. Dengan cara membuat garis arah dengan menggunakan kompas pada 2 atau lebih tempat (biasanya puncak gunung) yang dikenali namanya. Perpotongan gambar garis-garis arah pada peta tersebut menunjukkan kedudukan lokasi pengamatan

3. Dengan mengkombinasikan cara orientasi medan dan garis arah kompas, misalnya jika kedudukan lokasi pengamatan terletak pada tepi jalan atau sungai atau di atas lereng yang diketahui ketinggian tempat pengamatan kita, maka perpotongan garis arah dan jalan, sungai atau garis kontur tempat kedudukan adalah titik lokasi pengamatan.

4. Penentuan Lokasi Titik Pengamatan dengan menggunakan GPS

Penggunaan GPS, akan dijelaskan secara praktis.

GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS)

GPS, adalah suatu alat elektronik yang berfungsi untuk menentukan kedudukan suatu titik diatas permukaan bumi atau di udara, yang menggunakan sarana beberapa buah satelit tertentu yang akan mengirim pesan penting,

misalnya : Saya adalah satelit #X, posisi saya berada pada Y, dan berada pada waktu Z. secara singkat receiver GPS anda akan membaca pesan dan mengamankan data ephemeris dan almanac untuk digunakan secara berkelanjutan.

Untuk menentukan letak posisi pada ruang dan waktu yang akurat, diperlukan minimal 3 atau lebih satelit, sehingga GPS anda akan dapat menentukan posisi latitude dan longitude yang disebut sebagai posisi fix 2D, dengan 4 atau lebih satelit receiver satelit akan dapat menentukan posisi fix 3D, termasuk latitude / longitude dan altitude. Dengan mengupdating posisi anda secara berkelanjutan, receiver GPS dapat pula menentukan secara akurat kecepatan dan arah travel (traverse).

Contoh Table Pencatatan GPS Lembar ke :

KOPNama Proyek : Hari / Tgl :

Tujuan Orientasi : Diukur oleh :

Lokasi / Daerah : Diperiksa oleh :GPS, Merk :.. Tipe : ..No.TktKordinat ttkAlt

(m)Bearing

(0)Jarak

(m)JamAkurasiKeterangan

Long (..0)Lat (...0)

Sketsa :PEMAKAIAN KOMPAS GEOLOGI

Dikenal beberapa macam/tipe kompas geologi, antara lain tipe kompas brunton, yang dilengkapi dengan pengukur sudut vertical yang disebut sebagai clinometer.

tipe kompas tersebut dilengkap dengan :

Kompas needle (Jarum Magnet) Graduate Circle Lingkaran pembagian derajat)

Valve yang dilengkapi dengan Cermin dan jendela intip (Sighting windows) dan axial line, Folding sight,

Sighting arm, Peep sight,

Clinometer dan Bulls eyes

JARUM MAGNET

Jarum magnet pada kompas adalah sebuah batangan besi yang disatukan dengan batangan magnit bagian tengahnya terletak diatas jarum tegak, apabila dalam keadaan setimbang, jarum akan bergerak dengan bebas diaatas jarum tegak (Pivot Needle), ujung jarum akan diam searah dengan kutub utara magnet bumi, ujung jarum utara ditandai dengan noktah kuning, dilengkapi pula dengan cincin penyeimbang berat yang dapat digeser-geser untuk mengimbangi penyimpangan arah inklinasi, agar supaya jarum kompas dapat bergerak bebas tanpa menyentuh kaca penutup kompasLINGKARAN PEMBAGIAN DERAJAT

Pembagian skala derajat pada kompas, adalah bagian kompas berupa lempengan lingkaran diluar ujung jarum kompas, terdiri dari :

Pembagian skala 00 3600,

Kedudukan N (utara) pada kompas adalah kedudukan 00 berhimpit dengan 3600, Kedudukan S (selatan) adalah 1800, dan kedudukan E (timur) adalah 900, kedudukan W (barat) adalah kedudukan 2700. Posisi pembacaan arah N - E - S - W pada kompas, ditulis kebalikan arah perputaran jarum jam.

Pembagian skala 00 900, Skala Pembagian 00 900, mempunyai system pembacaan dengan kwadran. Kwadran 00 900; adalah sekala pembacaan kwadran N E dan S E , N W dan S W, berarti angka 00, terletak pada pembacaan E (timur) dan W (barat). Tulisan arah N E S W N, terbaca terbalik arah perputaran jarum jam.

KLINOMETER

Sebuah kompas geologi, harus selalu dilengkapi dengan seperangkat alat clinometer, yang mengukur besarnya sudut kemiringan (sudut vertical), untuk mengukur kedudukan sudut vertical suatu garis atau bidang, yang dilengkapi dengan gelembung penyeimbang (nivo tabung) diletakkan sedemikian rupa sehingga kedudukan garis horizontal clinometer sejajar dengan arah garis memanjang kompas, titik pembacaan tegak lurus garis tersebut, skala pembacaan kemiringan dengan satuan derajat (..o), alat penyetel manual klinometer terletak pada bagian belakang kompas. Beberapa jenis kompas, memiliki alat klinometer yang dapat berputar sendiri yang dikontrol oleh gaya berat.

PENGARAH

Pengarah pada kompas, terdiri dari pengarah depan dan pengarah belakang, Pengarah depan berupa lengan yang dapat ditekuk muka-belakang secara bebas yang dilengkapi pada ujungnya dengan Peep Sight.

Pengarah belakang, berupa lempengan cermin yang juga berfungsi sebagai penutup kompas, yang dilengkapi dengan Sighting windows, axial line dan folding sight.

MENENTUKAN ARAH DENGAN KOMPASPada dasarnya penentuan arah dengan memakai kompas, dapat dilakukan dengan memakai semua jenis kompas, dalam hal ini akan dibahas pemakaian kompas yang mempunyai pembagian derajat 0o 360o. Tata cara pemakaian dengan baik agar supaya diperoleh suatu nilai pengukuran yang bermutu tinggi, dan anjuran agar supaya mengikuti tata tertib pemakaian kompas sebagai berikut :

1. Keluarkan kompas dari sarungnya, dan periksalah dengan baik kelincahan gerak jarum kompas dengan posisi gelembung udara nivo (bulls eye level) berada tepat ditengah lingkaran merah. Apakah tidak ada hambatan gerak jarum kompas oleh karena bersentuhan dengan gelas penutup.

2. Apabila kompas dalam keadaan sulit untuk bergerak bebas, jangan langsung dibuka sendiri gelas penutup kompas (berkonsultasikan dengan asisten / teknisi).3. Apabila sudah seimbang sempurna, peganglah kompas pada posisi kompas diletakkan diatas telapak tangan dan dilengketkan pada perut agar supaya tidak mudah goyah sambil meluruskan pengarah ke objek dengan tetap mempertahankan posisi gelembung ditengah-tengah nivo.

4. Sighting arm (lengan pengarah) dibuka horizontal dan peep sight ditegakkan dan diarahkan ke objek, dalam keadaan kompas tetap seimbang.

5. Setel cermin pengarah sehingga titik objek terlihat pada cermin masuk ke lobang pengarah dan terletak pada garis poros cermin sambil tetap mempertahankan kompas (perhatikan gelembung udara pada nivo, harus tetap berada ditengah lingkaran)

6. Pembacaan dilakukan apabila jarum sudah diam.

7. Catat nilai / angka yang ditunjuk pada kertas blanko yang disiapkan (table berikut)

8. Posisi kompas dapat pula dengan meletakkan kompas sejajar atau setinggi dengan posisi mata, kedudukan kompas terbalik dimana sighting arm pada posisi belakang dekat dengan mata dan didepan valve dibuka kurang lebih 45o sehingga pembacaan nilai arah kompas tampak pada bayangan cermin.

MENENTUKAN SUDUT KEMIRINGAN PERMUKAAN TANAH DAN LERENG DENGAN KLINOMETER.

1. Harap diperhatikan, Posisi pengukur dan objek harus dalam keadaan tetap, tidak bergeser, letakkan kompas sejajar mata pada posisi kompas dimiringkan dengan nivo tabung pada posisi atas dan peep sight didepan mata.2. Tekuk cermin kompas kira-kira 45

3. Arahkan kompas ke objek melalui lobang intip peep sight dan sighting windows4. Setel klinometer dengan cara memutar alat penyetel klinometer dibelakang kompas, sehingga bayangan nivo tabung klinometer seimbang yang nampak pada cermin.

5. Tetapkan pembacaan lepaskan tangan pada alat penyetel klinometer, pembacaan nilai kemiringan lereng dapat dibaca dengan terlebih dahulu menurunkan kompas dari sejajar dengan mata ke posisi terletak depan perut agar supaya pembacaan dapat seakurat mungkin.

6. Catat hasil pembacaan angka / nilai pada table tersedia (lihat table dibawah).PAGE 1