05 aspek perpetaan tata ruang

69
ASPEK PEMETAAN DALAM RTRW DAN RDTR Bidang Pemetaan Tata Ruang Pusat Tata Ruang dan Atlas BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG)

Upload: yustrina-wulandari-ulinpivate

Post on 18-Dec-2015

54 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

E

TRANSCRIPT

  • ASPEK PEMETAAN DALAM RTRW DAN RDTR

    Bidang Pemetaan Tata Ruang Pusat Tata Ruang dan Atlas BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG)

  • UU No.26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang

    PP No.26 Tahun 2008 tentang RTRW Nasional

    PP No 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang

    Keppres No. 4 Tahun 2009 tentang BKPRN

    UU No. 4 Tahun 2011 Tentang Informasi Geospasial :

    Pasal 19 : Penyusunan Informasi Geospasial Tematik (IGT) wajib mengacu pada Informasi Geospasial Dasar (IGD). Dalam hal ini, peta rencana tata

    ruang termasuk kedalam IGT.

    Pasal 57 : (1) Badan melakukan pembinaan mengenai pemaknaan, pengarahan, perencanaan, dan evaluasi terhadap penyelenggaraan IGT.

    PP No. 8 Tahun 2013 Tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang :

    Pasal 7 : (1) Penyusunan Peta Rencana Tata Ruang wajib dikonsultasikan kepada Badan (BIG).

    Pasal 32 : (1) Badan melakukan pembinaan teknis perpetaan dalam penyusunan rencana tata ruang yang dilakukan oleh instansi Pemerintah dan pemerintah daerah.

    DASAR HUKUM

  • UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang

    Pasal 14 ayat 7: Ketentuan lebih lanjut mengenai tingkat ketelitian peta rencana tata ruang diatur dengan peraturan pemerintah.

    UU No. 4 Tahun 2011 tentang Informasi

    Geospasial

    Pasal 57 Badan melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan IGT. Pembinaan meliputi: - pengaturan dalam bentuk pedoman, standar, dan

    spesifikasi teknis serta sosialisasinya - pemberian bimbingan, supervisi, dan konsultasi

    pelaksanaan penataan ruang

    PP No. 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata

    Ruang

  • Mewujudkan kesatuan sistem

    peta rencana tata ruang yang

    akurat.

    TUJUAN

    Kesatuan sistem : mengacu pada single reference/georeferensi tunggal yang ditetapkan oleh BIG Akurat : peta-peta rencana tata ruang disusun berdasarkan IG Dasar dan IG Tematik yang dapat dipertanggungjawabkan

  • o sistem referensi geometri yang dipakai;

    o skala, akurasi, atau kerincian basis data;

    o format penyimpanan secara digital termasuk kode unsur;

    o penyajian kartografis mencakup simbol, warna, arsiran dan notasi; dan

    o kelengkapan muatan peta.

    KETELITIAN

    PETA

    RENCANA

    TATA RUANG

    MENCAKUP

    CAKUPAN KETELITIAN PETA RTR

  • Pasal 12: Peta dasar terdiri atas garis pantai; hipsografi; perairan; nama rupabumi; batas wilayah; transportasi dan utilitas; bangunan dan fasilitas umum; dan penutup lahan.

    Pasal 34: pemrosesan DG harus dilakukan dengan standar yang meliputi :

    A. sistem proyeksi dan sistem koordinat yang pasti dapat ditransformasikan dalam sistem koordinat standar nasional

    B. format , basisdata dan metadata dapat mudah diintegrasikan dengan IG lain.

    Pasal 51: Instansi Pemerintah dan Pemerintah daerah harus menggunakan IG yang akurat dalam pengambilan keputusan dan/atau penentuan kebijakan yang berhubungan dengan ruang kebumian.

    Keterkaitan UUIG dgn Penataan Ruang

  • RTRW diperlukan segera untuk pembangunan sebagai perangkat penataan ruang wilayah.

    Amanat UU Penataan Ruang bahwa RTRW Provinsi, Kabupaten dan Kota harus segera selesai.

    Peta RTRW merupakan bagian tidak terpisahkan dari dokumen rencana/perda nya, dalam hal ini peta RTRW berfungsi sebagai model yang menjelaskan rencana tata ruang secara spasial.

    Perlunya data spasial dan peta RTRW nasional/prov/kab/kota berada dalam satu system dan terintegrasi secara nasional sesuai asas keterpaduan dalam UU Penataan Ruang dan UU Informasi Geospasial.

    Data spasial/peta RTRW bukan hanya diperlukan pada proses perencanaan tata ruang saja tapi juga pada proses pemanfaatan ruang dan pengendalian ruang.

    Dengan demikian maka fungsi data spasial dan peta menjadi penting karena terkait dengan akurasi dan presisi data diperlukan suatu standar yang sama agar menghasilkan kualitas tertentu

    LATAR BELAKANG

  • Sistem Jaringan Utilitas

    Sarana & Prasarana Air Baku

    Kelistrikan & Energi

    Transportasi

    Sistem Permukiman

    Kawasan Budidaya

    Kawasan Tertentu

    Kawasan Andalan

    Kawasan Lindung

    Data Peta Tata Ruang

    KONSEPSI RENCANA

    DOKUMEN RTRW DAN

    PERDA Pemanfaatan Ruang

    Model Spasial

    Peta-peta RTRW

    MODEL SPASIAL PENATAAN RUANG

    Peta RTRW merupakan bagian tidak terpisahkan dari dokumen rencana/perda nya,

    dalam hal ini peta RTRW berfungsi sebagai model yang menjelaskan rencana tata

    ruang secara spasial.

  • Data Spasial Terintegrasi Secara Nasional

    Data spasial dan peta memiliki system yang sama dan terintegrasi secara nasional

    berarti bahwa data spasial /peta tersebut tersaji secara utuh (seamless) dalam satu

    frame dari Sabang sampai Merauke

  • 1. Sistem referensi menurut ketentuan Datum

    Geodesi Nasional 1995;

    2. Sistem proyeksi dan grid peta : Universal

    Transverse Mercator (TM);

    3. Apabila dalam hal suatu wilayah dalam

    sistem UTM terletak pada dua zona UTM yang

    berdampingan, seluruh koordinat terlebih

    dahulu ditransformasikan kedalam sistem

    koordinat geografis dan zona UTM yang

    dominan digunakan sebagai sistem proyeksi.

    4. Apabila dalam hal suatu wilayah dalam

    sistem UTM terletak pada lebih dari dua zona

    UTM, seluruh koordinat ditransformasikan

    kedalam sistem koordinat geografis.

    5. Jika dalam hal peta masukan belum

    memenuhi ketentuan, wajib dilakukan

    transformasi.

  • (Ayat (7) Pasal 14 UU 26 Th. 2007 di atur dlm bentuk PP).

    PETA RTRW PROVINSI MINIMAL SKALA 1 : 250.000

    PETA RTRW KABUPATEN MINIMAL SKALA 1 : 50.000

    PETA RTRW KOTA MINIMAL SKALA 1 : 25.000

    SYARAT MENYUSUN PETA RTR

    DI ATUR OLEH PP TINGKAT KETELITIAN PETA RTR

  • Data Geospasial yang selanjutnya disingkat DG adalah data tentang lokasi geografis, dimensi atau ukuran,dan/atau karakteristik objek alam dan/atau buatan manusia yang berada di bawah, pada, atau di atas permukaan bumi. Informasi Geospasial yang selanjutnya disingkat IG adalah DG yang sudah diolah sehingga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam perumusan kebijakan, pengambilan keputusan, dan/atau pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan ruang kebumian. Informasi Geospasial Dasar, selanjutnya disingkat IGD adalah IG yang berisi tentang objek yang dapat dilihat secara langsung atau diukur dari kenampakan fisik di muka bumi dan yang tidak berubah dalam waktu yang relatif lama.

    Data Geospasial dan Informasi Geospasial

    dalam UU no 4 tahun 2011

  • Peta Rupabumi Indonesia adalah peta dasar yang memberikan informasi secara khusus untuk wilayah darat.

    Informasi Geospasial Dasar : PETA DASAR RUPABUMI (RBI) dan JENIS UNSUR RUPABUMI

    PETA DASAR RUPABUMI

    4. Batas Administrasi

    1. Bangunan

    2. Jaringan Transportasi

    3. Hipsografi

    5. Penutup Lahan

    6. Hidrografi 7. Toponym

    JENIS UNSUR DASAR RUPABUMI

    IG Dasar : Peta Rupabumi atau Peta Dasar

  • Pasal 22 : (1) IG yang berjenis IGD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a hanya diselenggarakan oleh Pemerintah. (2) Penyelenggaraan IGD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Badan yang disebut Badan Informasi Geospasial sebagai pengganti Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional sesuai dengan amanat Undang-Undang ini.

    Penyelenggaraan IG Dasar

  • 1:250.000

    1:25.000

    1:50000

    Indeks dan penomoran peta

    Cakupan lembar peta berdasarkan skala

    SISTEM PENOMORAN DAN INDEKS

  • Teknologi Pemetaan Sebelum 1990-an :

    Keterbatasan Hardware, Software & Kemampuan

    SDM;

    Software sederhana lebih disukai;

    Ketidaksinkronan antara CAD Data, GIS Data, Peta

    Cetak

    Teknologi Produksi Peta Dasar Rupabumi

    GIS Data (ArcGIS)

    Peta Cetak

    (Freehand)

    Toponimi

    Foto

    Udara/

    Citra

    Satelit

    Survei GCP

    Plotting Fotogrametri

    Hipsografi

    Planimetri

    s

    (Autocad)

    CAD Format

    (Autocad)

  • Teknologi Pemetaan 1990 - Saat ini

    Pesatnya perkembangan Hardware & Software

    Seamless Geodatabase sebagai Centre of

    Excellence

    Keselarasan Peta Cetak terhadap GIS Data

    Teknologi Produksi Peta Dasar Rupabumi

    Toponim

    i

    Geodatabase

    (Oracle 9.i) Foto Udara/

    Citra Satelit

    Plotting Fotogrametri /

    IFSAR

    Planimetris

    (AutodeskMap, ArcGIS) Peta Cetak

    DEM GIS Format

    Ifsar

    Survei

    GCP

  • Ground Control Points (GCP) Determination + Measurement & Premarking (Signalisation)

    Vertical Stereo Aerial Photographs Data Capturing & Image Procesing

    Pengukuran GCP (Ground Control Point) dan Pemotretan Udara

    Aerial Photographs in Digital or Printed Forms

  • TEKNOLOGI PEMETAAN BERBASIS PENGINDERAAN JAUH DALAM SISTEM PRODUKSI & PENGELOLAAN DATA GEOSPASIAL

    SISTEM KOMPILASI DATA GEOSPASIAL DASAR

    #0#0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0#0

    #0

    #0

    #0#0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0#0

    #0

    #0

    #0#0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0#0#0#0

    #0#0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0 #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0 #0

    #0

    #0

    #0 #0

    #0 #0

    #0 #0#0

    #0#0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0#0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0#0#0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0

    #0!?

    !?

    !?

    !?

    !?

    !?!?

    !?

    !?

    !?

    !?

    !?

    !?

    !?

    !?

    !?

    LAMPUNG

    JAWA BARAT

    SUMATERA SELATAN

    JAWA TENGAH

    JAWA TIMUR

    BENGKULU

    BANTEN

    KALIMANTAN TENGAH

    BANGKA-BELITUNG

    DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    DKI JAKARTA

    KALIMANTAN BARAT

    Spaceborne Data : Citra Satelit & SAR

    Airborne Data : Foto Udara & IFSAR

    Ground Survey Data : Horizontal & Vertical

  • Geo-Spatial Database Editing - Updating

    Direct Authorised Map Access & Update

    + =

    Rencana

    Daerah

    Penghijauan

    Not Edgematched Edgematched

    Map 2

    Map 1

    + =

    Pembebasan

    Lahan Untuk

    Taman Kota

    GEO-SPATIAL LAYER(s) & OBJECT(s) UPDATING OPERATIONS : EDGE MATCHING;

    UNION / MERGE, REPLACE;

    Edge Matching

    Updating : Union / Merge

    Replace

    Union / Merge

  • Informasi Geospasial Dasar : PETA DASAR RUPABUMI (RBI) dan JENIS UNSUR RUPABUMI

    PETA DASAR RUPABUMI

    4. Batas Administrasi

    1. Bangunan

    2. Jaringan Transportasi

    3. Hipsografi

    5. Penutup Lahan

    6. Hidrografi 7. Toponym

    JENIS UNSUR DASAR RUPABUMI

  • Skala peta Standar

    Bakosurtanal

    Skala foto/Citra minimal

    Resolusi tanah minimal

    Jenis Citra Satelit

    10.000 30.000 2 m IKONOS, QUICKBIRD

    25.000 75.000 5 m SPOT PAN

    50.000 150.000 10 m SPOT XS

    100.000 300.000 20 m LANDSAT ETM

    250.000 750.000 50 m MOS (60 m), MSS (80 m)

    Tabel Jenis citra satelit dan skala peta yang akan dihasilkan.

    SUMBER DATA DAN SKALA PETA

  • Resolusi Citra Skala minimal peta untuk georeferensi

    Lebih kasar dari 25 m 1 : 250.000

    10 25 m 1 : 100.000

    5 10 m 1 : 50.000

    2.5 5 m 1 : 25.000

    1 2.5 m 1 : 10.000

    Tabel Ketentuan skala peta digunakan untuk koreksi geometri citra

    PETA ACUAN KOREKSI GEOMETRIK

  • CONTOH CITRA SATELIT

    Citra Landsat, Res 30 m Daerah Surabaya-Jatim.

    Citra Aster, Res 15 m Daerah Surabaya-Jatim

  • Citra SPOT, Res 5 m Daerah Surabaya-Jatim.

    CONTOH CITRA SATELIT

    Citra IKONOS, Res 1 m Daerah Sidoarjo-Jatim.

  • Informasi Geospasial Tematik yang selanjutnya disingkat IGT adalah IG yang menggambarkan satu atau lebih tema tertentu yang dibuat mengacu pada IGD. Pasal 19 : IGT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b wajib mengacu pada IGD.

    IG Tematik

    Data Tematik untuk keperluan Tata Ruang

    Sistem Jaringan Utilitas

    Sarana & Prasarana Air Baku

    Kelistrikan & Energi

    Transportasi

    Kesesuaian Lahan

    Peta Kemiringan Lereng

    Peta Geologi

    Peta Jenis Tanah

    Peta Tutupan Lahan

  • Pasal 20 :

    Dalam membuat IGT dilarang:

    a. mengubah posisi dan tingkat ketelitian geometris bagian IGD; dan/atau

    b. membuat skala IGT lebih besar daripada skala IGD yang diacunya.

    Pasal 21 :

    (1) IGT yang menggambarkan suatu batas yang mempunyai kekuatan

    hukum dibuat berdasarkan dokumen penetapan batas secara pasti oleh

    Instansi Pemerintah yang berwenang.

    (2) Penetapan batas yang dibuat oleh Instansi Pemerintah dan/atau

    Pemerintah daerah yang berwenang dilampiri dengan dokumen IGT yang

    akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

    (3) Dalam hal terdapat batas yang belum ditetapkan secara pasti oleh

    Instansi Pemerintah yang berwenang sebagaimana dimaksud pada ayat

    (1), digunakan batas

    sementara yang penggambarannya dibedakan dengan menggunakan

    simbol dan/atau warna khusus.

    Ketentuan mengenai IG Tematik

  • Re

    c Obj_ID UNSUR

    210 20102 Jalan Tol Dua Jalur

    211 20110 Jalan Arteri

    212 20112 Jalan Arteri

    213 20114 Jalan Kolektor

    GRAPHICAL DATABASE (SPATIAL), Topological Data Structure

    ATTRIBUTE DATABASE Relational Data Structure

    Re

    c Obj_ID UNSUR

    110 50102 Permukiman

    111 50202 Hutan Rimba

    112 50304 Perkebunan

    113 50408 Air Sungai

    Re

    c Obj_ID JENIS LUAS

    50 50304 Kelapa

    Sawit 20000

    51 50304 Karet 5000

    52 50304 Kopi 2500

    53 50304 Kayu Jati 7500

    110 113 112

    111

    BASIS DATA GEOSPASIAL DASAR

    Geo-Spatial Entities Relationship

  • Data Peta Tematik

    1:250.000

    Kelistrikan & Energi

    Transportasi

    Sistem Permukiman

    Kawasan Budidaya

    Kawasan Tertentu

    Kawasan Andalan

    Kawasan Lindung

    Klasifikasi dan Relasi Unsur dalam Basis Data Sistem Informasi Geografis (GIS)

    untuk Aplikasi Tata Ruang

    Re

    c Obj_ID UNSUR

    110 50216000

    0 Kawasan Suaka Alam

    111 50218000

    0 Kawasan Pelestarian Alam

    112 50220000

    0 Kawasan Cagar Budaya

    113 50222000

    0

    Kawasan Rawan Bencana

    Alam

    Kawasan Lindung

    Re

    c Obj_ID UNSUR

    210 50302000

    0 Kawasan Hutan Produksi

    211 50312000

    0 Kawasan Hutan Rakyat

    212 50306000

    0 Kawasan Pertanian

    213 51802000

    0 Kawasan Pertambangan

    Kawasan Budidaya

    BASIS DATA GRAFIS PETA (SPASIAL),

    Struktur Data Topologikal

    BASIS DATA NON-GRAFIS (ATRIBUT)

    Struktur Data Relasional

    Geo-Spatial

    Entities

    Relationship

  • DATA SPASIAL DASAR/PETA DASAR

    Geometris wilayah administrasi, garis pantai, sungai, jalan, kontur

    Skema Proses Pemeriksaan Peta RTRW Provinsi/Kab/Kota

    DATA SPASIAL TEMATIK/PETA TEMATIK

    Kelengkapan tema sesuai yg ditentukan dalam NSPK oleh sektor2 terkait

    DATA SPASIAL RENCANA/PETA RENCANA

    Kesesuaian data dasar, tematik dan rencana

    LAYOUT/ALBUM PETA

    Sesuai dengan kaidah kartografis

    Memenuhi syarat?

    Memenuhi syarat?

    Memenuhi syarat?

    Perbaikan Geometris

    Perbaikan Tema dan Kelengkapannya

    Perbaikan peta Rencana

    Rekomendasi teknis

    perpetaan untuk proses

    selanjutnya

    ya

    ya

    ya

    tidak

    tidak

    tidak

    ya

  • Data digital shapefile (shp) Format Manajemen Data :

    1. Data Dasar (Wilayah Administrasi, Perairan, Jalan, Kontur)

    2. Data Tematik (Sesuai karakterisitik wilayah)

    3. Data/Peta Rencana (Pola Pemanfaatan Ruang dan Struktur Ruang)

    4. Album Peta RTRW

    Album Peta jpeg Berisi semua peta yang menjadi rujukan perencanaan.

    Format Data

  • 1. Peta Lereng

    2. Peta Morfologi (Bentuk permukaan bumi)

    3. Peta Daerah Aliran Sungai /DAS

    4. Peta Penggunaan Lahan / Land Use (Eksisting)

    5. Peta Geologi (Struktur, Litologi)

    6. Peta Kawasan Pertambangan

    7. Peta Rawan Bencana Rawan Longsor, Gunung Api, Gempa, Banjir, Tsunami,

    Angin Ribut.

    8. Peta Hidrologi (Sistem jaringan hidrologi, cekungan air tanah, dll)

    9. Peta Curah Hujan

    10.Peta Jenis Tanah

    11.Peta Kawasan Kehutanan

    12.Peta Kesesuaian Lahan Hasil Analisis dari data-data 13.Peta Pertanian/Peternakan dan Perkebunan (Instansi Terkait)

    14.Peta Kepadatan Penduduk

    Peta Tematik berdasarkan Permen PU no 20/2007

  • Peta Rencana :

    Pola

    Kawasan Lindung

    Kawasan Budidaya

    Kawasan Khusus (Andalan/Strategis)

    Struktur

    Sistem Perkotaan

    Sistem Jaringan Transportasi

    Sistem Jaringan Energi

    Sistem Jaringan Telekomunikasi

    Sistem Jaringan Sumber Daya Air

    Peta Rencana berdasarkan PP no 26 tahun 2008

  • 1. Instansi yang bertanggung jawab

    2. Judul Peta

    3. Tahun berlakunya RTRW

    4. Arah Utara

    5. Skala numeris dan grafis

    6. Legenda unsur eksisting dan rencana

    7. Keterangan yang berisi datum dan sistem proyeksi.

    8. Sumber data riwayat peta

    9. Orientasi wilayah

    10. Grid dan gratikul dlm muka peta

    11.Indeks peta jika peta lebih dari satu sheet/lembar peta

    Album Peta Sesuai Ketentuan PP 10/2000 dan RPP Ketelitian Peta berisi keterangan tentang :

  • Sajian Rencana Tata Ruang di Peta : Klasifikasi, Simbol, dan Kode Unsur

  • PERMASALAHAN YG DIHADAPI

    Batas Administrasi

    Garis pantai

    Data Verifikasi Pulau

    Kelengkapan dan Kesesuaian Antar Peta/Daerah

    Ketidakpaduserasian Pola serta Struktur

    Legenda Peta Pola serta Struktur

    Informasi sumber data dan Informasi

  • Contoh permasalahan yang ditemukan dalam data spasial peta RTRW :

    Data tidak berada dalam georeferensi yang ditentukan

    Kawasan Budidaya berada di posisi

    yang seharusnya

    Kawasan Lindung memiliki

    georeferensi yang berbeda sehingga

    tidak berada pada posisi seharusnya

  • Contoh permasalahan yang ditemukan dalam data spasial peta RTRW :

    Akurasi data kurang memenuhi syarat ketelitian geometris

  • Contoh permasalahan yang ditemukan dalam data spasial peta RTRW :

    Akurasi data kurang memenuhi syarat ketelitian geometris

  • Akibat dari data spasial/peta yang kurang memenuhi akurasi geometris : Kesalahan pada plotting lokasi perencanaan

  • Contoh permasalahan yang ditemukan dalam data spasial peta RTRW :

    Akurasi sungai tidakmemenuhi syarat ketelitian geometris

  • Contoh permasalahan yang ditemukan dalam data spasial peta RTRW :

    Akurasi sungai tidakmemenuhi syarat ketelitian geometris

  • Garis pantai

    generalisasi

    Garis Pantai

    lebih detail

    dengan citra

    Data spasial/peta yang kurang memenuhi presisi geometris : Penggambaran detil rupabumi yang kurang tepat

  • Data spasial/peta yang kurang memenuhi presisi geometris : Penggambaran detil rupabumi yang kurang tepat

  • Data spasial/peta yang kurang memenuhi presisi geometris : Selisih Batas Wilayah Administrasi

  • Data spasial/peta yang kurang memenuhi presisi geometris : Selisih Batas Wilayah Administrasi

  • Data spasial/peta yang kurang memenuhi presisi geometris : Selisih Batas Wilayah Administrasi

  • 1 Km

    700 m

    Daerah Overlap antara Kab. Tasik dan Kab. Ciamis

    OVERLAP BATAS WILAYAH ANTARA DUA KABUPATEN

  • Daerah Overlap dan Gap antara Kab. Tasik dan Kota Tasik

    OVERLAP DAN GAP BATAS WILAYAH ANTARA DUA KABUPATEN

  • KONDISI BATAS YANG BELUM SINERGIS ANTARA KABUPATEN - KOTA

  • Garis Batas Wilayah di Kab. Tanggamus

    BATAS WILAYAH TIDAK MENGIKUTI UNSUR ALAM

  • GARIS BATAS WILAYAH TIDAK MENGIKUTI UNSUR ALAM

    DI KAB. MINAHASA UTARA

  • GARIS BATAS WILAYAH LAUT

  • GARIS BATAS WILAYAH LAUT

  • Data Atribut yang Kurang Lengkap

  • Data Atribut Nama Rupabumi (Sungai)

  • Data Atribut Nama Rupabumi (Gunung, Kab, Kota, Kecamatan, Desa, Kampung) di sekitar G. Merapi

  • Data Atribut Nama Rupabumi (Kampung) pada area buffer 20 km dari puncak G. Merapi

  • Sajian Kartografis

  • Sajian Kartografis

  • Sajian Kartografis

    Penyajian toponimi atau teks nama-2 terlalu padat (crowded), seharusnya dilakukan seleksi teks yang perlu ditampilkan.

  • Pemilihan warna kurang tepat, orange biasanya digunakan sebagai pewarnaan daerah permukiman atau daerah terbangun (perkotaan).

    Sajian Kartografis

  • Sajian Kartografis

    Sajian legenda ada yang kurang pas (diluar konteks kebencanaan), misalnya Selat Malaka; Danau Toba; Kompleks campuran (??); Daerah waspada dan daerah Bahaya (terhadap apa?), jenis bencana?

  • Manfaat data spasial yang terintegrasi secara nasional (1): Padu serasi antara dua peta RTRW provinsi; pola lindung vs budidaya

  • Manfaat data spasial yang terintegrasi secara nasional (2): Padu serasi antara dua peta RTRW provinsi; struktur ruang

  • Manfaat data spasial yang terintegrasi secara nasional (3): Sinkronisasi rencana antara dua level RTRW

  • Rencana Tata Ruang Wilayah Dituangkan Dalam Bentuk Seamless Geo-

    Spatial Database

    RTRW Prov Kaltim

    RTRW Prov Sulsel

    RTRW Prov Sulteng

    PKN

    PKSN

  • TERIMA KASIH