permainan tradisional untuk membangun generasi berkarakter indonesia

7
BUDAYA Permainan Tradisional Untuk Membangun Generasi Berkarakter Indonesia Ringkasan : Pesatnya perkembangan permainan modern secara perlahan namun pasti telah menggusur permainan tradisional. Akses yang lebih mudah, permainan yang yang lebih beragam, dan visualisasi tampilan yang lebih menarik menjadikannya disukai oleh banyak anak-anak-saat ini. Pengaruh-pengaruh negatifnya seperti ego-sentris, materialistis, konsumtif , dan juga berbagai nilai-nilai kekerasan yang terkandung di dalamnya ikut serta mempengaruhi perubahan pola karakter anak Indonesia saat ini. Oleh karena itu perlu diambil tindakan preventif guna melindungi anak-anak dari derasnya perkembangan perkembangan permainan modern ini. Tindakan itu adalah membangkitkan kembali permainan tradisional guna mengimbangi perkembangan permainan modern. Karena dalam permainan ini terkandung nilai-nilai budaya bangsa yang sangat perlu ditanamkan kepada ana-anak mulai sejak dini. Sehingga nantinya melalui pendidikan moral dari permainan tradisional ini diharapkan akan lahir anak-anak bangsa yang memiliki karakter keindonesiaan.

Upload: ramlihardimansitumeang

Post on 03-Jul-2015

504 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Permainan Tradisional Untuk Membangun Generasi Berkarakter Indonesia

BUDAYA

Permainan Tradisional Untuk Membangun Generasi Berkarakter

Indonesia

Ringkasan :

Pesatnya perkembangan permainan modern secara perlahan namun pasti telah

menggusur permainan tradisional. Akses yang lebih mudah, permainan yang yang lebih

beragam, dan visualisasi tampilan yang lebih menarik menjadikannya disukai oleh banyak

anak-anak-saat ini. Pengaruh-pengaruh negatifnya seperti ego-sentris, materialistis, konsumtif

, dan juga berbagai nilai-nilai kekerasan yang terkandung di dalamnya ikut serta

mempengaruhi perubahan pola karakter anak Indonesia saat ini. Oleh karena itu perlu diambil

tindakan preventif guna melindungi anak-anak dari derasnya perkembangan perkembangan

permainan modern ini. Tindakan itu adalah membangkitkan kembali permainan tradisional

guna mengimbangi perkembangan permainan modern. Karena dalam permainan ini

terkandung nilai-nilai budaya bangsa yang sangat perlu ditanamkan kepada ana-anak mulai

sejak dini. Sehingga nantinya melalui pendidikan moral dari permainan tradisional ini

diharapkan akan lahir anak-anak bangsa yang memiliki karakter keindonesiaan.

Page 2: Permainan Tradisional Untuk Membangun Generasi Berkarakter Indonesia

Facebook dan games yang ada didalamnya menjadi fenomena baru yang mewarnai

dunia anak-anak. Begitu juga dengan game on-line dan playstation sama-sama membentuk

barisan penggusur permainan tradisional. Gaya hidup dan karakter anak-anak bangsa ini pun

berubah semakin jauh dari semangat keindonesiaan dan nilai-nilai luhurnya. Mari kita telusuri

gaya hidup anak-anak bangsa saat ini

Kita mulai dari si anak kalangan berpuya (the have). Di perkotaan saat-saat ini sedang

bertumbuh gaya perumahan kluster, yaitu perumahan dalam perumahan. Rumah-rumah

tersebut adalah deretan istana-istana yang diblokade dengan pagar-pagar besi yang tinggi.Jika

kita menelusuri bagaimana interaksi sosial di sana, maka jangan berharap akan melihat

pemandangan akan sekelompok anak yang bermain bersama di sekitar komplek perumahan.

Bahkan mungkin mereka tidak tahu siapa tetangga mereka. Sekolah-tempat les-rumah-mal

adalah rute umum bagaimana waktu anak-anak kaum elit ini dihabiskan. Jika pun mereka

bersekolah maka sekolah yang dipilih adalah sekolah internasional. Yang mendidik anak-anak

seolah hidup sebagai anak-anak yang hidup dengan gaya hidup kaum barat, bukan anak

Indonesia.

Di rumah, orang tua menfasilitasi dengan berbagai mainan modern, komputer dsb.

Maka tidak heran anak-anak akan sangat betah berlama-lama tinggal di rumah. Dengan

kondisi ini yang tercipta adalah “tahanan-tahanan rumah” yang seharian hanya berinteraksi

dengan mesin, bukan dengan manusia. Yah, kalau ada manusia mungkin ia adalah pembantu

mereka. Dari konidisi seperti inilah kemudian akan tercipta anak-anak yang elitis,

individualis, dan apatis terhadap lingkungan nya. Inikah karakter anak Indonesia ?

Dari kaum the have ini, kita beranjak turun sedikit ke kalangan menengah. Kalangan

menengah ini umumnya tinggal di perumahan yang sedikit lebih manusiawi. Kenapa ? karena

pagar-pagar rumah mereka mungkin sedikit lebih rendah, jadi paling tidak anda masih

berkesempatan untuk saling menyapa saat melewati rumahnya sebagaimana manusia

seharusnya berinteraksi. Mungkin komputer, playstation masih mendominasi sebagai mainan

anak-anak. Jika pun mereka tidak memilikinya, don’t worry di jalanan banyak warnet-warnet

yang menawarkan game online, rental-rental playstation dsb. Jika pun ada anak-anak yang

menghabiskan waktu bermain dengan teman-teman di sekitarnya, itu akan menjadi

pemandangan yang agak jarang walaupun sesekali ada. Maka sebenarnya gaya hidup anak-

anak kalangan menengah ini hampir sama dengan kalangan elite di atas. Ini juga bukan

karakter anak Indonesia

Dari anak-anak kalangan menengah ini, kita terjun bebas ke kalangan anak-anak tak

berpunya (the have not). Maka yang kita lihat adalah anak-anak yang sudah putus asa menjadi

Page 3: Permainan Tradisional Untuk Membangun Generasi Berkarakter Indonesia

orang Indonesia. Makan terancam, sekolah terancam, bahkan waktu untuk bermain pun

terancam. Di kota-kota besar seperti Jakarta, anak-anak si miskin ini harus ikut bekerja,

bergumul dengan jalanan, sampah, abu dan segala yang tidak sehat menurut ilmu medis.

mungkin karakter mereka tidak dirusak oleh mainan modern, namun kondisi ekonomi

seringkali memaksa mereka untuk menjadi keras. sering sekali kriminalitas anak dilakukan

oleh anak-anak dari kaum ini. Lalu, apakah ini juga karakter anak Indonesia ?

Permainan modern umumnya adalah permainan berbasis teknologi informasi.

Kebanyakan permainan ini dapat dimainkan oleh satu orang saja. Semua alat-alat permainan

dihasilkan langsung dari pabrik sehingga tidak perlu repot-repot mencari pernak-perniknya.

Dibandingkan nilai positifnya, maka nilai negatifnya jauh lebih besar. Melalui

permainan ini anak-anak terdidik menjadi individualis, tidak kratif bahkan mendidik anak

menjadi materialistis. Selain itu beberapa permainan seperti perang-perangan membuat anak

meniru tindak kekerasan. Di lain pihak, mainan untuk perempuan seperti boneka Barbie,

mendidik anak untuk meniru gaya berpakaian ala barat berikut gaya hidupnya yang

komsumtif. Semua niali tersebut sama sekali bukan karakter Indonesia.

orang tua, pihak sekolah, media dan pemerintah perlu membentengi anak-anak ini

untuk mengurangi dampak buruk dari terpaan permainan modern saat ini. Kita perlu

memperkenalkan permainan-permainan yang mendidik anak-anak bangsa ini untuk menjadi

orang Indonesia seutuhnya. Anak Indonesia yang mengenali, mencintai, dan menganut nilai-

nilai bangsanya. Sebuah permainan yang menyatukan anak-anak bangsa ini tanpa memandang

kelas sosial, agama, suku dan perbedaan lainnya. Kabar baiknya adalahIndonesia memiliki

permainan itu, kita hanya tinggal memperkenalkannya.

Cermin Keindonesiaan Dalam Permainan Tradisional

Pada dasarnya bermain ialah setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang

ditimbulkannya, tanpa mempertimbangkan hasil akhir ( Hurlock, 1988 ). Sepanjang masa

kanak-kanak, bermain sangat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan sosial anak. Pemilihan

permainan yang tepat bagi anak sangat dibutuhkan. Karena nila-nilai yang terkandung dalam

permainan tersebut akan menjadi salah satu pembangun karakter si anak. Oleh karena itu jika

kita ingin mendidik seorang anak menjadi seorang Indonesia, maka pengenalan dan

penanaman karakter keindonesiaan haruslah dimulai sejak usia dini.

Karakter keindonesiaan adalah nilai-nilai luhur sebagai kepribadian bangsa seperti

yang terkandung dalam pancasila. Ketaqwaan kepada Tuhan, gotong royong, saling

menghargai, musyawarah, keramahan, adalah sebagian nilai yang seharusnya ditanamkan

pada anak-anak bangsa ini. Sehingga nantinya dihasilkan generasi yang benar-benar orang

Page 4: Permainan Tradisional Untuk Membangun Generasi Berkarakter Indonesia

Indonesia yang mengenali dan mencintai negrinya. Dan nilai-nilai tersebut menjadi pedoman

dalam berbudaya dan bermasyarakat. Semua nilai-nilai keindonesiaan dapat kita temui dalam

permainan taradisional. Karena permainan tradisional memang merupakan buatan asli

Indonesia.

Permainan tradisional di Indonesia begitu banyak. Sampai saat ini belum ada data

yang jelas mengenai jumlahnya, dan ini menambah deretan PR pemerintah kita. Beberapa

diantaranya adalah : patok lele, congkak, galasing, gasing, sambar elang, enggrang, cublak-

cublak suweng, landar-lundur, laying-layang, engklek , wak-wak gong (Jakarta), oray-oray

(bandung), jamuran (sunda), tam-tam (sumsel), dsb. Yang mungkin paling akrab ditelinga

saya dan pernah saya mainkan adalah layang-layang, congkak dan engklek.

Permainan tradisional erat kaitannya dengan fungsi psikologis perkembangan anak.

Tidak seperti permainan modern yang mengedepankan individualistis, permainan tradisional

lebih mengedepankan kerjasama (berkelompok). Memainkanya akan memberi perasaan

senang, fungsi kognitif, dan social bagi anak. Hal ini akan melatih anak untuk memiliki

kompetensi social yang sangat dibutuhkannya kelak. Sehingga secara tidk langsung anak

dididik untuk dapat lebih mudah bergaul, bekerja dalam tim, dan beradaptasi dalam

kemajemukan.

Berbagai permainan seperti layang-layang, patok lele, gasing dsb dapa dibuat sendiri.

Sehingga anak-anak akan dilatih untuk kreatif, inovatif, mandiri, akrab dengan alam dan

hemat. Selain itu nilai-nilai demokrasi seperti musyawarah, kebebasan berpendapat

berekspresi juga ditemukan. Karena dalam permainan ini biasanya timbul berbagai masalah

kecil, konflik antar sesama maka si anak akan dilatih dalam hal problem solving. Nilai tradisi

dan budaya pun sangat melekat, karena banyak permainan tradisional diiringi dengan lagu-

lagu rakyat yang terkadang memakai bahasa daerah seperti cublak-cublak suweng. Dan masih

banyak lagi nilai-nilai positif yang sejalan dengan sendi-sendi kebangsaan dan nilai-nilai

moral.

Oleh karena itu perlu diambil berbagai langkah untuk membangkitkan kembali

permainan tradisional ini. Agar anak-anak bangsa ini dapat mengadopsi nilai-nilai yang

Page 5: Permainan Tradisional Untuk Membangun Generasi Berkarakter Indonesia

terkandung didalamnya. Seperti gencarnya terpaan permainan modern maka kita juga perlu

gencar dalam mensosialisasikan permainan ini.

Bangkitkan kembali Perminan Tradisional

Karena kehidupan anak-anak dimulai dari lingkungan keluarga, maka upaya

membangkitkan permainan tradisional juga hendaknya dimulai dari keluarga juga. Peranan

langsung orang tua sangat dibutuhkan untuk memprkenalkan permianan tradisional ini. orang

tua perlu menyediakan waktu, tempat dan alat bagi anak untuk bermain Dengan ini

diharapkan waktu lang anak tidak dihabiskan untui meonon televisi, main komputer dsb.

Selain itu orang tua juga perlu memberi kesempatan bagi anak untuk bermain dengan teman-

teman di sekitar rumahnya dengan pengawasan orang tua tentunya. Sehingga anak-anak

dididik untuk mengena lingkungannya, dan menyikapi dengan baik perbedaan yang ia temui

di sekitarnya.

Demikian juga dengan lingkungan masyarakat. Masyarakat harus memberi wadah

bagi anak-anak ini untuk bermain bersama dengan membuat alu-alun kecil di area perumahan.

Selain itu menyertakan permainan tradisional dalam perayaan hari besar seperti 17 agustus,

hari anak nasional merupakan langkah yang sangat baik.

Di lingkungan sekolah, hendaknya permainan tradisional juga dimasukkan dalam

kurikulum pendidikan mulai dari tingkat TK hingga SMP. Permainan ini dapat disisipkan

dalam pelajaran olahraga, kesenian dan pendidikan moral pancasila. Sehingga pendidikan

moral yang selama ini terkenal membosankan akan menjadi menyenangkan dengan format

bermain tanpa mengurangi tujuan utamanya.. Selain itu dapat juga disertakan dalam kegiatan

ekstrakurikuler seperti pramuka, palang merah remaja dsb. Sekolah-sekolah juga diharapkan

jangan hanya berlabel internasional saja, namun menjadi sekolah berskala internasional

berbasis lokal. Sehingga walaupun menyandang sekolah internasional, namun tetap

mengajarkan nilai-nilai keindonesiaan dengan cara Indonesia juga.

Di lingkungan universitas yang mendidik calon-calon guru, hendaknya dibekali

dengan pengetahuan permainan tradisioanal. Sehingga diharapkan saat terjun ke dunia

sekolah calon-calon guru ini dapat memperkenalkan permainan tradisional kepada anak-anak

didiknya. Selain itu para komunitas mahasiswa yang mengatasnamakan komunitas peduli

anak atau budaya bangsa, perlu memasukkan pengkampanyean permainan tradisional dalam

program mereka.

Sementara, pemerintah, media, dan para pelaku industri kreatif juga perlu mengambil

peran. Pemerintah hendaknya secara rutin mengadakan festival permainan tradisional. Media

kiranya juga dapat mengkampanyekan permainan tradisional dengan menyisipkan permainan

Page 6: Permainan Tradisional Untuk Membangun Generasi Berkarakter Indonesia

ini dalam, film, atau sinetron yang khususnya ditujukan untuk anak. Sementara para pelaku

indusri kreatif yang memproduksi mainan anak-anak kiranya memproduksi mainan anak-anak

seperti layang-layang, guli, gasing dsb yang lebih kreatif dan inovatif sehingga lebih menarik.

Saya sangat tertarik dengan kartun asal Malaysia yaitu upin & ipin. Bukan karena

efek-efek visualisasi atau gambar tokohnya, tapi karena setting dan alur ceritanya. Sebagai

kartun yang bisa dikatakan berasal dari negara yang cukup makmur, saya tidak melihat

hegemoni permainan modern disana. Semua alur ceritanya ‘membumi’ sekali. Sekelompok

anak dari beragam bangsa bahkan ada dari Indonesia dilakonkan menjadi kelompok bermain

dengan berbagai macam permainan tradisional. saya berharap ini adalah contoh bagi para

pelaku industri hiburan negri ini yang ingin membuat program untuk anak-anak yang

mendidik.

Harapan kita bersama adalah kiranya anak-anak bangsa ini menjadi anak-anak yang

memiliki karakter Indonesia. Anak Indonesia yang dapat hidup dalam perbedaan dan saling

menghargai, peduli. Anak Indonesia yang kreatif, mandiri dan bukan komsumtif. Anak

Indonesia yang demokrasi yang memecahkan masalah memaluli musyawarah bukan

kekarasan. Anak yang mengenali dan bangga akan budayanya sendiri. Anak Indonesia yang

memiliki nilai-nilai moral yang tinggi.

Sehingga nantinya kita tidak melihat lagi generasi yang mengkotak-kotak kan dirinya.

Mahasiswa yang berdemonstrasi anarkis tanpa tujuan yang jelas, sementara bangku

kuliahnya yang disubsidi oleh uang rakyat diabaikan. Pejabat yang korupsi, tidur saat rapat

dan bisanya hanya berdebat, nongol di tv tanpa ada tindakan jelas. Kita juga tidak ingin

melihat perseteruan antar agama sepert di ambon, perang antar suku, fanatisme yang luar

biasa sebagai akibatnya tidak berbaurnya dengan sesama.

Namun apakah karakter keindonesiaan dapat ditanamkan hanya memaluli permainian

tradisional ? . tentunya jawabanyanya adalah ’tidak’. Karena bermain hanyalah salah satu dari

sekian banyak hal yang terdapat dalam dunia anak-anak, sehingga penanaman karakter

Indonesia kepada anak-anak akan lebih kompleks lagi. Namun langkah ini sudah menjadi

awal yang baik untuk mendidik anak-anak yang berkarakter indonesia. Karena cita-cita luhur

bangsa ini hanya dapat direalisasikan oleh generasi-generasi yang juga menjiwai dan

mengamalkan nilai-nilai luhur bangsa ini.

Daftar Pustaka :

Zulfita, dkk, 1997, Pembinaan nila-nilai budaya melalui permainan rakyat di daerah jambi,

Jambi,Dept. Pendidikan & Kebudayaan.

Kartono, kartini, 1995, Psikologi anak (psikologi perkembangan anak), bandung , penerbit

mandar maju

Page 7: Permainan Tradisional Untuk Membangun Generasi Berkarakter Indonesia

BIODATA

Judul naskah : Permainan Tradisional Untuk Membangun Generasi

Berkarakter Indonesia

Nama : Ramli Hardiman Situmeang

Tempat/Tanggal lahir : Kutacane/02 desember 1988

Nama perguruan tinggi : Universitas Sumatera Utara

Fakultas/jurusan : Teknik/ Teknik Elektro

Domisili : komp.BTN. Blok AP no .9 Kec. Medan labuhan

Email : [email protected]

Nomor telepon : 081376442157