goresan anak senja · pdf filementalis ekologis generasi budak sosial media r membentuk...

12

Upload: duongquynh

Post on 02-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Goresan Anak Senja · PDF fileMentalis Ekologis Generasi Budak Sosial Media R Membentuk Manusia Indonesia yang Berkarakter Tanda Tanya ... Data-data ini semakin memperkuat pernyataan
Page 2: Goresan Anak Senja · PDF fileMentalis Ekologis Generasi Budak Sosial Media R Membentuk Manusia Indonesia yang Berkarakter Tanda Tanya ... Data-data ini semakin memperkuat pernyataan

GORESAN ANAK SENJA

Page 3: Goresan Anak Senja · PDF fileMentalis Ekologis Generasi Budak Sosial Media R Membentuk Manusia Indonesia yang Berkarakter Tanda Tanya ... Data-data ini semakin memperkuat pernyataan

GORESAN ANAK SENJA

Tim Penulis SMA Kolese Gonzaga

2017

Penerbit Pt elex Media KoMPutindo

Page 4: Goresan Anak Senja · PDF fileMentalis Ekologis Generasi Budak Sosial Media R Membentuk Manusia Indonesia yang Berkarakter Tanda Tanya ... Data-data ini semakin memperkuat pernyataan

Goresan Anak SenjaOleh: Tim Penulis SMA Kolese Gonzaga©2017 SMA Kolese GonzagaHak Cipta dilindungi oleh Undang-UndangDiterbitkan pertama kali oleh:Penerbit PT Elex Media KomputindoKelompok Gramedia, Anggota IKAPI, Jakarta

717061902ISBN: 978-602-04-4950-0

Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit.

Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, JakartaIsi di luar tanggung jawab percetakan

Page 5: Goresan Anak Senja · PDF fileMentalis Ekologis Generasi Budak Sosial Media R Membentuk Manusia Indonesia yang Berkarakter Tanda Tanya ... Data-data ini semakin memperkuat pernyataan

xx Goresan Anak Senja

Apatis, Spektator,atau Gladiator

Politik T ransaksional:

Harta Negara

Pancasila,Keheninganyang Merdu

Koperasi, Berhentiu

FundamentalFundamentalismedan Nasionalisme

Nasionalis

Daftar Isi

Alunan MirisTembang Anak

MentalisEkologis

GenerasiBudakSosial Media

R

MembentukManusiaIndonesiayang Berkarakter

Tanda TanyaPendidikanIndonesia

Epilog:Pendidikan Formatif

Kata PengantarKata Sambutan

Daftar isi

Vxi

xvii

v

xx

01

13

23

35

49

63

75

85

95

109

121

137

akyatKu,KepentinganMu

Dari Kerupuk hingga

di Lampu Hija

Message

di Tengah Krisis

Page 6: Goresan Anak Senja · PDF fileMentalis Ekologis Generasi Budak Sosial Media R Membentuk Manusia Indonesia yang Berkarakter Tanda Tanya ... Data-data ini semakin memperkuat pernyataan

1

APATIS,SPEKTATOR,

atau GLADIATOR

???

Page 7: Goresan Anak Senja · PDF fileMentalis Ekologis Generasi Budak Sosial Media R Membentuk Manusia Indonesia yang Berkarakter Tanda Tanya ... Data-data ini semakin memperkuat pernyataan

2 Goresan Anak Senja

Apatis, spektator, atau gladiator? Apakah anak muda sekarang memutuskan untuk pasif dalam partisipasi poli-tik, ikut ketika diwajibkan, atau terlibat aktif dalam setiap kesem-patan? Keputusan ada di tangan setiap insan, berani menyuara-kan aspirasinya atau diam seribu bahasa.

Indonesia memiliki sosok gladiator pada masa orde baru, Soe Hok Gie namanya. Seorang individu keras yang berprinsip serta berani menyatakan pendapatnya atas suatu permasalahan. Gie tidak pernah memilih hidup di daerah abu-abu. Keberpihakannya atas suatu isu selalu dikemukakannya dengan lantang melalui ho-binya di bidang jurnalistik. Sejak muda, passion Gie pada berbagai fenomena sosial sudah terlihat, termasuk tentang sikap otoriter guru. Terkait hal ini, Gie menyatakan,

(Stanley dan Santoso, 2005:295)

Gie memang selalu berani beragumentasi untuk memperta-hankan pendapatnya dan menjunjung tinggi kebenaran, tidak pandang bulu siapa yang menjadi lawan bicaranya. Seiring ber-jalannya waktu, passion pada fenomena sosial dan hobi menulis-nya merambat ke kancah politik. Gie telah menorehkan guratan yang dalam sepanjang sejarah, contohnya melalui unjuk rasa dan tulisan-tulisan dalam surat kabar.

Kita acap kali mendengar ungkapan tentang pilihan men-jadi pengemudi atau penumpang, tentang menjadi pemimpin dengan gebrakan-gebrakan inovatif, atau seseorang yang hanya diam mengikuti arus. Tentunya Gie termasuk kategori yang per-tama. Ia memelopori gerakan-gerakan baru. Sebagai pengemu-di, seseorang akan lebih bisa memengaruhi dan mengarahkan orang-orang di sekitarnya. Sayangnya, menurut anggapan

“Guru yang tak tahan kritik boleh masuk keranjang sam-pah. Guru bukan dewa, dan selalu benar, dan murid bukan kerbau.”

Page 8: Goresan Anak Senja · PDF fileMentalis Ekologis Generasi Budak Sosial Media R Membentuk Manusia Indonesia yang Berkarakter Tanda Tanya ... Data-data ini semakin memperkuat pernyataan

3

banyak orang, anak muda sekarang ini lebih condong ke pilihan yang kedua.

Dilansir dari laman resmi KPU Surabaya, berdasarkan populasi penduduk, data pemilih pemula secara nasional untuk Pileg dan Pilpres sebesar 20% dari total DPT dan untuk Pilpres sebesar 20%. Sedangkan data pemilih pemula di Kota Surabaya untuk pemilu legislatif 2014 adalah 3,98% dari total jumlah pemilih. Data pemi-lih pemula di kota Surabaya untuk pemilu presiden 2014 sebesar 4,17% dari total jumlah pemilih.

Data senada juga diungkapkan KPK. Dikutip dari sulsel.pojoksatu.id, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merilis data partisipasi politik dari kelompok anak muda, khususnya dalam rangka me-meriahkan kursi legislatif di parlemen. KPK menyebut, secara ke-seluruhan, termasuk Sulawesi Selatan, angka partisipasi politik anak hanya ada saat seremonial meramaikan pemilihan umum di TPS. Sementara, untuk mengisi bursa legislatif itu sangat minim. “Dari hasil penelitian KPK, tercatat mulai umur 17 hingga 22 ta-hun, angka partisipasi mencapai 73,2% memberikan hak suara di pemilu legislatif 2014 lalu,” jelas Deputi Pencegahan KPK bidang politik di Novotel Hotel Alvi Waluyo, Jalan Jendral Sudirman, Makassar, Senin (24/7/2017). Sementara, ia menyebutkan bahwa untuk wilayah legislatif terkait partisipasi anak muda itu sangat rendah. Tercatat pada periode 2014-2019, dari 560 anggota DPR RI, hanya ada 96 orang anak muda dalam kategori 20-40 tahun. Sementara, dari 96 orang tersebut hanya ada 2,7% dalam ka-tegori 20-30 tahun. KPK berkesimpulan bahwa, dengan data di atas, maka dapat dipastikan bahwa partisipasi politisi belia masih sangat minim.

Tidak hanya itu, Perkumpulan Pamflet dan Lembaga Kajian De-mokrasi dan Hak Asasi (Demos) juga mengadakan penelitian un-

Apatis, Spektator, atau Gladiator?

Page 9: Goresan Anak Senja · PDF fileMentalis Ekologis Generasi Budak Sosial Media R Membentuk Manusia Indonesia yang Berkarakter Tanda Tanya ... Data-data ini semakin memperkuat pernyataan

4 Goresan Anak Senja

tuk melihat tingkat partisipasi politik anak muda di Pekanbaru, Jakarta, Cirebon, Palu, dan Jayapura. Penelitian ini mengambil 500 responden pada rentang usia 15-30 tahun. Dari hasil pene-litian ini, mereka menemukan bahwa 50,2% anak muda memiliki tingkat partisipasi politik yang rendah terutama pada siswa dan mahasiswa tingkat awal. Walaupun 64% anak muda di lima kota ini merasa bahwa sekolah atau kampus memberikan ruang untuk berpartisipasi politik, namun hanya 38% anak muda yang meman-faatkannya dengan ikut berbagai organisasi di sekolah atau kam-pus. Bahkan, kebanyakan dari mereka tidak berani untuk protes kebijakan sekolahnya, hanya ada 22% anak muda yang berani mengkritik kebijakan sekolah atau kampusnya. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan bila hanya 27,2% anak muda yang mau memberikan saran atau kritik terhadap kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan UN atau biaya pendidikan sehingga juga hanya ada 6,6 % anak muda yang sering ikut demonstrasi.

Data-data ini semakin memperkuat pernyataan di awal penulisan, dan memang acap kali kita mendengar ungkapan bahwa anak muda tidak menyukai politik. Akan tetapi, apakah perkataan ini justru mempropagandakan suatu paradigma negatif? Apakah justru karena pernyataan ini pandangan bahwa anak muda Indo-nesia mengalami alergi politik semakin diperkuat?

Seperti seorang anak kecil yang melakukan identifikasi/mengi-kuti perilaku orangtuanya, terkadang masyarakat terbawa oleh pemikiran orang-orang di sekitarnya. Sayangnya, tidak semua pemikiran tersebut benar. Banyak orang hanya menyampaikan pemikiran dari hal-hal yang ia dengar dari orang lain. Hal ini akan terjadi berulang-ulang dan bisa menciptakan paradigma terten-tu. Dalam kasus ini, pernyataan tersebut menciptakan stigma negatif bagi lingkungan.

Fenomena ini tidak selalu terjadi di masyarakat. Sebagian justru melandaskan pernyataan dan pemikiran-pemikiran mereka dari data-data faktual. Sebagian yang lebih baik lagi bahkan menga-dakan survei sendiri demi menemukan kebenaran. Akan tetapi, ada juga yang hanya mengetahui sebagian dari kebenarannya dan mereka menggeneralisasi sampel menjadi data. Hal ini tidak

Page 10: Goresan Anak Senja · PDF fileMentalis Ekologis Generasi Budak Sosial Media R Membentuk Manusia Indonesia yang Berkarakter Tanda Tanya ... Data-data ini semakin memperkuat pernyataan

5

sepenuhnya salah, akan tetapi bisa berbahaya bila orang lain ke-mudian mengikuti dan menyebarkan pendapat ini.

Orang-orang yang disebut sebagai pemuda tidak bisa hanya dili-hat dari usia, tetapi juga dari semangat yang menggebu. Pemuda yang sejati menjunjung tinggi optimisme dan idealisme. Mereka, kaum intelektual terdidik, bergerak berlandaskan keberanian mengambil risiko dengan dinamika, kreativitas, dan daya kritis.

Segelintir Napak Tilas Karya Pemuda

Pemuda merupakan aset nasional yang potensial bagi pembang-unan bangsa, sekaligus juga beban dalam masyarakat, karena mereka harus memikirkan kebutuhannya dalam aspek pendidik-an, rekreasi, dan lapangan kerja. Pemuda secara mendalam di-pengaruhi oleh perubahan-perubahan yang sedang berlangsung dalam masyarakat di sekitarnya, pengalaman-pengalaman baru ikut membentuk kerangka kesadaran nasional pada diri pemuda (Anderson, 1988:36). Sejarah membuktikan bahwa perubahan acap kali dimotori oleh kaum muda. Budi Utomo, Sumpah Pemu-da, Rengasdengklok, dan Trisakti (1998) hanyalah segelintir dari contoh-contohnya.

Budi Utomo merupakan pelopor dari segala organisasi perge-rakan nasional di Indonesia. Budi Utomo bertujuan untuk mem-perbaiki kehidupan masyarakat pada aspek budaya dan pendidik-an (Hatta, 1980:9). Makna penting Budi Utomo dapat dilihat dari bagaimana hari lahirnya ditetapkan menjadi Hari Kebangkitan Nasional. Berawal dari keprihatinan mereka mengenai sedikit-nya kaum terpelajar di tanah Jawa, mereka mendirikan sebuah organisasi. Hal ini membangkitkan rasa dan semangat persatuan dan kesatuan dan menyebabkan munculnya berbagai organisasi baru hingga puncaknya pada peristiwa Sumpah Pemuda.

Sumpah Pemuda merupakan pendeklarasian kesatuan bangsa Indonesia sebagai hasil dari Kongres Pemuda II yang dilaksanakan pada 27-28 Oktober 1928. Melalui hal ini, “tanah air Indonesia”, “bangsa Indonesia”, dan “bahasa Indonesia” diakui oleh segenap rakyat Indonesia. Terlaksananya Kongres Pemuda I dan Kong -res pemuda II yang melahirkan Sumpah Pemuda merupa kan

Apatis, Spektator, atau Gladiator?

Page 11: Goresan Anak Senja · PDF fileMentalis Ekologis Generasi Budak Sosial Media R Membentuk Manusia Indonesia yang Berkarakter Tanda Tanya ... Data-data ini semakin memperkuat pernyataan

6 Goresan Anak Senja

kerja keras dari kaum pemuda Indonesia dalam meningkatkan nilai-nilai kebangsaan, sehingga dalam perkembangannya pe -ra n an pemuda mampu menunjukkan eksistensinya dalam per-ge rakan nasional Indonesia atas dasar persatuan dan kesatuan Indonesia (Yuliyanti, 2013:2).

Tidak hanya prakemerdekaan, pada masa sekitar kemerdekaan dan pascakemerdekaan pun pemuda banyak berpartisipasi dalam sejarah. Bahkan proklamasi yang merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia juga diwarnai oleh keterlibatan pemuda, tepatnya pada peristiwa Rengasdengklok. Peristiwa ini merupakan peristiwa penculikan yang dilakukan oleh para pemuda terhadap Sukarno dan Hatta demi mempercepat waktu pelaksanaan proklamasi.

Krida para pemuda tersebut berbuah manis, tatkala bangsa In-donesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agus-tus 1945. Kendati perjuangan melawan penjajahan fisik mulai berkurang, semangat para pemuda terhadap bangsanya tetap berkorbar, secara khusus dalam mengkritisi pemerintahan. Salah satu peristiwanya adalah G30SPKI tahun 1965. Gaya kepemimpin-an Sukarno yang dianggap mengabaikan kepentingan rakyat dan cenderung mengarah ke diktator mendorong pemuda un-tuk turun ke jalan dan menyuarakan aspirasi mereka. Perjuangan pemuda kala itu ditutup dengan turunnya Sukarno dari kursi RI 1 dan digantikan oleh Suharto.

Tindakan para pemuda yang mengkritisi pemerintahan tidak berujung di situ. Setelah memegang amanah pemerintahan kurang lebih selama 32 tahun, rezim Suharto pun berakhir.

(Widyanto, 2010:4)

Peristiwa ini diakibatkan oleh kebijakan pemerintah Indonesia, di bawah pimpinan Suharto, yang mengekang pergerakan para

Pada waktu itu, pemuda-pemuda yang tergabung dalam organisasi-organisasi kemahasiswaan dan kemasyarakat-an bersatu menuju gedung DPR-MPR RI dan mendesak Presiden Suharto untuk mundur dari tampuk kekuasaan.

Page 12: Goresan Anak Senja · PDF fileMentalis Ekologis Generasi Budak Sosial Media R Membentuk Manusia Indonesia yang Berkarakter Tanda Tanya ... Data-data ini semakin memperkuat pernyataan

7

pemuda terutama mahasiswa lewat Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan (NKK/BKK) yang isinya membatasi kegiatan mahasiswa hanya pada kegiatan aka-demis kampus. Hal ini berlaku resmi setelah Mendikbud Daoed Joesoef mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 0156/U/1978 ten-tang Normalisasi Kehidupan Kampus.

Meskipun demikian, daya kritis mahasiswa tidak bisa dimatikan begitu saja. Bukannya membungkam, hal ini justru membakar api perjuangan para pemuda. Pada tahun 1998, para mahasiswa, kelompok intelektual, kembali berjuang membawa perubahan bagi bangsa. Didorong momentum krisis moneter 1997, para ma-hasiswa kembali turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasinya. Mereka menuntut perubahan sistem politik dan struktur peme-rintahan yang ada.

Peristiwa-peristiwa tersebut membuktikan bahwa pemuda sedari dulu telah menjadi sosok penggerak dalam berbagai peristiwa kenegaraan. Pembuatan organisasi pergerakan na-sional, demonstrasi turun ke jalanan, kongres-kongres kepemu-daan, ataupun tindakan langsung pada peristiwa Rengasdeng-klok merupakan bentuk-bentuk keterlibatan pemuda dalam politik. Untuk itu tidaklah mengherankan bila pemuda saat ini dinilai apatis karena dinilai tidak banyak turun langsung ke jalan-an.

Nyatanya, saat ini pemuda tetap berpartisipasi dalam politik wa-laupun dalam bentuk yang berbeda. Kondisi sosial, politik, ke-amanan dan pertahanan sekarang ini sudah tidak mendukung aksi-aksi seperti yang telah dijelaskan.

Mohammad Hatta pun sudah aktif politik sejak belia. Ia tergerak untuk membela negara dengan berpolitik setelah melihat lang-sung saudaranya disiksa oleh penjajah. Perasaan senasib se-bagai bangsa terjajah juga keinginan untuk mendirikan negara berdaulat lepas dari cengkeraman imperialisme menjadi faktor pendukung para pemuda mendirikan Budi Utomo. Soe Hok Gie yang hidup pada era orde lama juga memulai kiprahnya dalam dunia jurnalistik dari catatan hariannya yang berisi analisis me-ngenai fenomena sosial.

Apatis, Spektator, atau Gladiator?