permainan terapeutik dalam...

68
9 Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie BAB I PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARAN Setiap pembelajaran di kelas idealnya bersifat individual, namun pada umumnya hal tersebut masih dianggap sulit bagi sebagian besar guru-kelas. Kesulitan tersebut berkaitan dengan dua hal yaitu: pertama, kesulitan menyusun program pembelajaran yang sesuai dengan “kebutuhan” setiap peserta didik dan kedua, kesulitan mencari bentuk-bentuk intervensi yang dianggap cocok dengan “kebutuhan” setiap peserta didik. “Kebutuhan” peserta didik sebenarnya dapat dilihat me lalui hasil observasi guru kelas secara langsung dan hasil asesmen yang berkaitan dengan karakteristik-khusus setiap peserta didik. Dari data mengenai karakteristik khusus tersebut seorang guru dapat mencari dan menyusun strategi pembelajaran dengan menggunakan intervensi khusus, sehingga kegiatan belajar mengajar tidak mengalami kejenuhan dan kehilangan bentuk sasaran akhir (apakah itu bersifat sasaran antara atau terminal objective maupun sasaran tahunan atau annual goals) yang hendak dicapai oleh program pembelajaran yang disusun oleh guru-kelas yang bersangkutan. Pengetahuan guru tentang perkembangan, kemampuan dan kelemahan fungsional peserta didiknya mengharuskan seorang guru untuk mampu menyusun program kegiatan belajar mengajar yang bersifat individual, terutama dengan memanfaatkan media-pola gerak irama sebagai inti permainan terapeutik yang disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik khusus peserta didik. Permainan terapeutik

Upload: dinhcong

Post on 24-Apr-2018

229 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

9

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

BAB I

PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARAN

Setiap pembelajaran di kelas idealnya bersifat individual, namun pada umumnya

hal tersebut masih dianggap sulit bagi sebagian besar guru-kelas. Kesulitan tersebut

berkaitan dengan dua hal yaitu: pertama, kesulitan menyusun program pembelajaran

yang sesuai dengan “kebutuhan” setiap peserta didik dan kedua, kesulitan mencari

bentuk-bentuk intervensi yang dianggap cocok dengan “kebutuhan” setiap peserta didik.

“Kebutuhan” peserta didik sebenarnya dapat dilihat melalui hasil observasi guru kelas

secara langsung dan hasil asesmen yang berkaitan dengan karakteristik-khusus setiap

peserta didik. Dari data mengenai karakteristik khusus tersebut seorang guru dapat

mencari dan menyusun strategi pembelajaran dengan menggunakan intervensi khusus,

sehingga kegiatan belajar mengajar tidak mengalami kejenuhan dan kehilangan bentuk

sasaran akhir (apakah itu bersifat sasaran antara atau terminal objective maupun sasaran

tahunan atau annual goals) yang hendak dicapai oleh program pembelajaran yang

disusun oleh guru-kelas yang bersangkutan.

Pengetahuan guru tentang perkembangan, kemampuan dan kelemahan

fungsional peserta didiknya mengharuskan seorang guru untuk mampu menyusun

program kegiatan belajar mengajar yang bersifat individual, terutama dengan

memanfaatkan media-pola gerak irama sebagai inti permainan terapeutik yang

disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik khusus peserta didik. Permainan terapeutik

Page 2: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

10

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

dengan media gerak irama tersebut, diharapkan program yang direncanakan guru dapat

menyenangkan dan tidak menjemukan peserta didiknya. Program pembelajaran

semacam itu, tentunya disesuaikan pula dengan kurikulum tiap satuan pendidikan yang

ditujukan kepada pemberian penyembuhan melalui intervensi khusus dari guru,

sehingga dapat lebih memanipulasi alat atau media, sumber bahan serta situasi

lingkungan sekolah.

Lingkungan sekolah, khususnya saat terjadi peristiwa tertentu (event), dapat

memberikan inspirasi terhadap guru untuk memanfaatkan momentum tersebut sebagai

bentuk intervensi pembelajaran. Kesadaran guru terhadap momentum tersebut dapat

dilihat saat guru memberikan pembelajaran dengan sasarannya berupa perilaku/

kompetensi tertentu yang selalu disesuaikan dengan tingkat kelemahan dan kekuatan

yang dimiliki setiap peserta didik. Proses pembelajaran individual yang memuat suatu

sasaran perilaku tertentu memungkinkan seorang guru mampu memberikan latihan-

latihan khusus yang didalamnya berisikan bentuk pola-gerak khusus sebagai intervensi-

guru. Intervensi-guru umumnya selalu diikuti dengan penerapan disiplin terhadap

siswanya dalam upaya menghasilkan sasaran perilaku (termasuk didalamnya adalah

kompetensi siswa) yang diinginkan selaras dengan program pembelajaran individual.

Program pembelajaran yang berisikan intervensi khusus (dalam hal ini berupa

pola gerak irama yang diramu dalam suatu permainan yang bersifat terapeutik)

diharapkan dapat memberikan penguatan atau penurunan suatu perilaku/ kompetensi

tertentu sebagai sasaran utama keluarannya. Pendekatan semacam ini lebih dikenal

sebagai bentuk pendekatan pembelajaran dengan menggunakan Model Perkembangan

Page 3: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

11

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

Sosial yang Beraneka Segi (The Multifaceted Social Development Model atau Model A-

B-C). Model ini meliputi hubungan kerja sama antara antecedent conditions, related

personal characteristics, behavior target, dan consequences (Wallace & Kauffman

dalam Patton, J.R. 1986:97; Schloss, 1984:83). Untuk pemahaman lebih lanjut, maka

pada bab ini akan dibahas hakekat gerak irama dan peran pola gerak irama dalam

pembelajaran dengan menggunakan model perkembangan sosial yang beraneka segi.

A. HAKIKAT GERAK IRAMA

1. Gerak Irama sebagai Ilmu

Gerak irama merupakan suatu ilmu (science), karena disusun secara

sistematik, terarah dan berguna bagi kepentingan diri seseorang dan masyarakat yang

menggeluti secara mendalam isi yang terkandung dalam gerak irama. Ilmu gerak irama

memerlukan banyak latihan-latihan pola-gerak khusus agar dapat menjadi bentuk

tersendiri dalam “benak-pikiran” seorang guru dan menjadi suatu wahana bagi dirinya

saat merancang program pembelajaran yang dapat menjembatani kebutuhan setiap

peserta didiknya. Untuk mampu melakukan suatu kegiatan yang bernilai tinggi, seorang

guru harus dapat menunjukkan hasil kerja dirinya berupa perencanaan pengajaran

berlandaskan kompetensi yang dimiliki setiap peserta didiknya. Hasil karya guru

tersebut akan dapat menggambarkan kemampuan dirinya sebagai seorang guru yang

“mumpuni” dalam mengekspresikan dirinya sebagai orang yang dapat bekerja secara

profesionalisme.

Page 4: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

12

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

Gerak irama itu sendiri merupakan suatu pengetahuan khusus sebagai bagian

dari ilmu sosial yang kesahihannya memerlukan banyak uji-coba di lapangan, dalam hal

ini adalah sekolah. Bagi seorang guru yang banyak melakukan penerapan gerak irama

dalam kegiatan pembelajarannya, mampu mengatasi berbagai permasalahan yang

muncul saat proses pembelajaran yang memerlukan solusi secara segera dan dapat

dilakukan saat itu juga. Tanpa disadari oleh guru yang bersangkutan, semua kegiatan

menghadapi banyak masalah di lapangan menjadikan diri guru sebagai orang yang

profesional karena kemampuannya memecahkan permasalahan yang muncul dalam

proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya.

Dapat dikatakan bahwa ilmu gerak irama dapat dipakai sebagai wahana guru

kelas dalam upaya menjembatani kesulitan-kesulitan peserta didik dan penguasaan

materi pembelajaran yang akan diajarkan melalui kegiatan-kegiatan kreativitas yang

esensial berkaitan dengan pola gerak dan olah tubuh secara alami dirancang sebagai

bentuk permainan yang bersifat terapeutik atau penyembuhan. Oleh karenanya gerak

irama merupakan: (a) alat bagi pengembangan fisik dan gerak peserta didik yang

mempunyai kesulitan gerak, hambatan emosi atau daya nalar, (b) alat yang dapat

dipakai sebagai “pelicin” saat pembelajaran mengalami “jalan buntu” atau tidak berjalan

sesuai harapan dan tujuan pembelajaran, (c) ilmu gerak irama menyajikan berbagai

bentuk kegiatan bermain yang dapat “menyatu” secara sistematik dalam seluruh

kegiatan pembelajaran, tidak terkecuali terhadap peserta didik yang berkesulitan belajar,

(d) alat belajar yang mampu mengembangkan potensi kemampuan, membebaskan

Page 5: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

13

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

kesulitan, mengabstrasikan serta membentuk pengalaman-pengalaman baru atau

wawasan-diri yang bersifat positif untuk setiap peserta didik.

Dari segi filosofis tersebut, ilmu gerak irama dapat dijadikan landasan

pemikiran seorang guru dalam upaya mengembangkan dan menumbuhkan pengalaman-

pengalaman belajar setiap peserta didiknya. Pemberian pengalaman-pengalaman

belajar melalui pola bermain saat proses kegiatan pembelajaran di kelas maupun di luar

kelas, merupakan intervensi-guru terhadap peserta didik yang mengalami kesulitan

belajar saat pembelajaran berlangsung. Upaya-upaya penerapan ilmu Gerak Irama

dalam bentuk permainan teraputik agar menjadi bentuk yang “berseni”, seorang guru

harus mampu: (a) menganalisa terhadap apa yang telah dikerjakan, karena hasilnya

merupakan umpan-balik yang sangat berpengaruh dalam upaya meningkatkan

pertumbuhan dan kemampuan keseluruhan kehidupan peserta didik bersangkutan, (b)

mengungkapkan permasalahan serta mampu mengetahui semua pendekatan dalam

memecahkan permasalahan. Dalam hal ini, guru dituntut kemampuan menyampaikan

solusi permasalahan melalui bahasa yang tepat.

Pandangan-pandangan tersebut di atas menjadikan ilmu gerak irama sangat

diperlukan bagi setiap guru. Guru yang mampu menyusun program pembelajaran,

dengan memanfaatkan pola gerak irama dalam sebuah permainan yang bersifat

penyembuhan, sangat membantu perkembangan peserta didik secara menyeluruh.

Perkembangan secara menyeluruh diartikan sebagai perkembangan fisik dan inteligensi.

Dengan demikian pola gerak keseluruhan kehidupan peserta didik yang mempunyai

kesulitan kemampuan dalam bersosialisasi, dan mengatur emosi diri dapat meningkat

Page 6: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

14

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

sejalan dengan meningkatnya daya berfikir ketika proses penguasaan materi

pembelajaran di sekolah. Dikemudian hari, pola-gerak irama yang disusun oleh guru

secara berangsur-angsur dapat “menyatu” dalam kehidupan peserta didik yang

bersangkutan. Dampak lebih lanjut, ilmu gerak irama yang telah disusun dalam

permainan terapeutik mampu menjadi sebuah alat-intervensi bagi kegiatan belajar-

mengajar. Di sisi lain, program pembelajaran berbasis permainan dengan

memanfaatkan pola gerak irama merupakan perwujudan perasaan, buah pikiran dan

bentuk ungkapan yang menggambarkan kedalaman kemampuan guru dalam mengajar.

Memandang teori-teori dasar berkaitan dengan gerak yang alamiah bersamaan

dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh seseorang, menjadikan seseorang menyadari

arti dari gerak-irama sebagai suatu instrumen dalam melakukan interaksi khusus bagi

kehidupan seseorang. Olehkarenanya, seorang guru hendaknya tanggap terhadap setiap

kemungkinan kemunculan “kemampuan alami” peserta didiknya saat ia melakukan

kegiatan sehari-hari di sekolah.

Bertitik tolak dari kemampuan gerak dasar dari setiap peserta didiknya,

seorang guru akan mampu memotivasi kegiatan belajar peserta didiknya dengan

memanfaatkan: (1) gerak yang telah dikuasai oleh peserta didik, (2) daya tarik suatu

lingkungan tertentu, (3) ruang yang ada di sekitar sekolah, (4) waktu yang dipergunakan

peserta didik dalam kegiatan-kegiatan gerak saat berada di sekolah, (5) kemungkinan

kesulitan-kesulitan peserta didik berkaitan dengan “keberadaan” dirinya, (6) pengaruh

emosi dari setiap peserta didik, dan (7) seberapa tinggikah kemampuan daya nalar

peserta didik.

Page 7: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

15

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

Dalam suatu teori effort shape, yaitu teori yang membentangkan upaya-upaya

seseorang membentuk dirinya melalui pemanfaatan pola gerak alamiah, Rudolph Laban

(1932) menyatakan bahwa gerak-irama akan dapat diraih dengan sempurna bila manusia

itu dipandang sebagai pribadi yang utuh dan masing-masing pribadi mempunyai pola-

gerak tersendiri sesuai dengan keberadaan dan kebutuhannya. Landasan pendidikan

gerak dari Laban ini merupakan pendekatan metode belajar-gerak berdasarkan konsep

bahwa gerak yang baik hendaknya berkolaborasi dengan ruang-tenaga-waktu dan arus

gerak (dikenal dengan: The space-time-flow concepts). Sehingga pola latihan gerak-

irama yang diterapkan oleh seorang guru hendaknya sudah sesuai dengan kebutuhan diri

peserta didiknya. Pola latihan tersebut dimodifikasi dalam bentuk permainan terapeutik

sedemikian rupa disesuaikan dengan informasi hasil asesmen atau deteksi awal sebelum

pembelajaran diberlakukan terhadap peserta didik. Deteksi awal ini dilakukan dengan

menggunakan pengamatan guru secara teliti terhadap perilaku setiap peserta didik.

Pengamatan guru semacam ini, dilakukan dalam suatu alur-kegiatan asesmen yang

menggunakan instrumen observasi perilaku tertentu yang dapat mengukur keadaan dan

kemampuan fisik anak, misalnya instrumen Geddes Psychomotor Inventory (GPI).

Bentuk intervensi dengan pola bermain berbasiskan gerak-irama yang

diterapkan dalam rancangan pembelajaran harian seorang guru diharapkan menjadi

wahana penyembuhan. Penyembuhan tersebut hendaknya terjadi pada aspek

perkembangan sosial dan kognitif terhadap anak yang mempunyai kesulitan belajar di

sekolah. Oleh karenanya pencapaian sasaran utama dari pembelajaran berpola gerak-

Page 8: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

16

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

irama itu sendiri bukan semata-mata hanya penyembuhan perilaku tetapi juga

pencapaian kemampuan perkembangan akademik.

2. Gerak Irama sebagai Seni

Seni (art) merupakan hasil ciptakarya manusia sebagai bagian suatu budaya,

selanjutnya manakala telah mendasar dalam kehidupan akan dapat menunjang

pengetahuan-dasar (knowledge) diri seseorang atau kelompok. Dari knowledge ini

berkembang menjadi suatu ilmu (science) dengan melalui latihan-latihan sebagai suatu

proses pencapaian keterampilan tertentu dan terarah (skills). Art itu sendiri dapat

dicapai dengan melakukan kegiatan atau latihan berulangkali, jika sudah dikuasai benar

maka akan menjadi bagian dari keterampilan khusus dalam kehidupan seseorang, yang

dapat dicirikan dengan adanya keserasian pola gerak yang telah menyatu dalam

kehidupannya.

Gerak Irama sebagai seni karena esensi pola-gerak manusia yang terkandung

dalam gerak irama, merupakan salah satu esensi utama gerak tubuh seseorang yang

perlu dicermati dan dipelajari. Pola gerak tubuh sangat erat kaitannya dengan konsep-

gerak yang dimiliki seseorang, dalam kegiatannya harus berkolaborasi dengan: waktu,

ruang, tenaga dan arus gerak (teori effort shape dari Laban). Konsep-gerak merupakan

bentuk gabungan alur-gerak dan simfoni irama dari tubuh seseorang secara alamiah

yang dibawa sejak dalam kandungan.

Bagi seorang guru yang menerapkan gerak irama dalam kegiatan

pembelajarannya, akan mampu menghadapi berbagai permasalahan pembelajaran yang

Page 9: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

17

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

memerlukan solusi segera. Tanpa disadari oleh guru yang bersangkutan, semua

kegiatan menghadapi masalah dan pemecahan segera saat di lapangan, menjadikan

dirinya sebagai seorang yang professional. Guru yang professional diartikan bahwa

dirinya telah mempunyai kemampuan memecahkan permasalahan dalam setiap proses

pelaksanaan program pembelajarannya. Seni yang tinggi merupakan hal yang

diperlukan sekali saat seorang guru kelas menciptakan perencanaan pengajaran dan

selanjutnya mampu mengembangkannya saat proses kegiatan pembelajaran tersebut

berlangsung mencapai sasarannya. Pendekatan khusus dari guru kelas dalam

penyusunan program pembelajaran, pelaksanaan dan evaluasi akhir, diperlukan kiat-kiat

sebagai berikut.

a. Guru seyogyanya dapat memberikan kesempatan yang cukup banyak

terhadap peserta didik dalam penguasaan materi pembelajaran. Pengulangan

materi sangat diperlukan secara terus-menerus khususnya terhadap peserta

didik yang mengalami kesulitan belajar karena kondisi fisik, emosi, sosial

dan inteligensi. Usaha-usaha yang cukup keras dari guru kelas sangat

diharapkan tanpa putus-asa dalam mengatasi permasalahan yang muncul saat

kegiatan belajar mengajar berlangsung

b. Seorang guru seyogyanya mampu menyajikan program kegiatan-kegiatan

yang mengarah pada pertumbuhan fisik dan perkembangan sosial, dan secara

bersamaan penguasaan materi pembelajaran (berupa kemampuan kognitif)

peserta didiknya.

Page 10: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

18

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

Knowledge

ART

Science

Skills

Skills

Skills

c. Seorang guru hendaknya mampu berinteraksi dengan peserta didik maupun

orang tua peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. Untuk hal ini ia

harus mampu menggunakan ilmu Gerak Irama sebagai wahana kegiatan

pembelajaran, yang diramu secara “berseni” dan tepat sasaran

d. Seorang guru harus mampu melihat bakat setiap peserta didiknya melalui

“perasaan seni” yang dimiliki dirinya, dan dapat dipakai sebagai batu pijakan

dalam upaya peningkatan kemampuan setiap peserta didik yang mengalami

kesulitan belajar.

3. Pola Gerak sebagai Ilmu dan Seni

Pola gerak pada hakekatnya merupakan ilmu dan seni karena disusun

berdasarkan suatu ilmu tentang teori gerak, untuk menguasainya diperlukan latihan-

latihan khusus secara teratur dan terarah sehingga hasil akhirnya merupakan suatu seni

gerak alamiah. Pola gerak juga merupakan instrumen penting dalam kegiatan

pembelajaran atau layanan pendidikan anak yang mempunyai kesulitan-kesulitan dalam

bidang: gerak fisik, mental, perilaku atau inteligensi.

Untuk memperjelas uraian tersebut dapat dilihat gambar di bawah ini.

Diagram 1.1

Alur Gerak Irama Sebagai Science ke arah Seni (Art)

Page 11: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

19

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

Diagram 1.1 menggambarkan suatu alur science menjadi art. Kita menyadari

bahwa pengetahuan yang diperoleh melalui suatu proses yang panjang dan kemudian

tersimpan dalam memori-benak kita akan menjadi “alat” untuk memandang dan

memahami hal-hal yang baru diperoleh selama perjalanan kehidupan seseorang, ini

disebut sebagai knowledge yang merupakan ilmu pengetahuan dasar seseorang untuk

mempelajari berbagai ilmu atau pengetahuan lain (science), misalnya seorang guru yang

akan mengajar memerlukan pengetahuan dasar tentang ilmu mendidik, ilmu

pengetahuan tentang psikologi anak, pengetahuan diri guru terhadap berbagai peran

media pembelajaran dan seterusnya. Science yang akan dikaji berupa ilmu Gerak Irama

yang merupakan ilmu terapan dalam kegiatan seorang guru guna menyusun dan

merancang program pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas terhadap peserta

didik yang sudah mengalami “kejenuhan” belajar. Kejenuhan belajar dapat disebabkan

oleh adanya suatu program yang kurang terarah dan tidak disukai peserta didik, dan/

atau disebabkan peserta didik yang bersangkutan mengalami kesulitan-kesulitan belajar

diakibatkan oleh faktor-faktor bawaan yang mengakibatkan terjadinya hendaya pada

perilaku, mental, fisik atau inteligensi.

4. Hubungan Gerak dengan Irama (Rithme)

Terjadinya irama disebabkan oleh suatu susunan peristiwa yang secara teratur

terjadi berulang-kali, misalnya peristiwa suara atau bunyi yang datangnya dari sumber

bunyi dengan sasarannya berupa waktu. Bunyi atau suara yang menimbulkan irama

dapat muncul dari suara jam, jatuhnya titik-titik air hujan, ketukan-ketukan jari-jemari

Page 12: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

20

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

di meja kesemuanya berada dalam suatu ukuran waktu yang memerlukan interval

tertentu. Dapat dikatakan bahwa irama merupakan suatu kenyataan dari pengalaman

manusia, terjadinya berlawanan dengan akal-budi manusia itu sendiri. Karena berada

pada tingkat pengamatan, maka pengamatan itu sendiri merupakan susunan tanggapan

perasaan yang hanya berarti bagi si-pengamat bersangkutan saat melakukan

pengamatannya.

Kesadaran kita terhadap waktu dilandasi oleh pengamatan terhadap suara

atau bunyi dalam bentuk yang berbeda-beda. Bunyi yang terdengar oleh telinga

manusia, kemudian dapat diulang kembali, diamati sebagai suatu peristiwa masa

lampau. Peristiwa selama kita mendengar bunyi itu disebut pengamatan yang

berlangsung saat sekarang, peristiwa pada saat kita mengharapkan bunyi berikutnya

disebut masa yang datang. Sedangkan masa yang sunyi akan memberikan kesempatan

kepada pendengaran kita untuk dapat mengamati masa yang akan datang.

Bunyi yang teratur dapat membantu seseorang untuk dapat membedakan

antara waktu yang ada pada diri seseorang bersangkutan dengan waktu yang batasnya

tidak terhingga. Kelanjutan dari perbedaan waktu itu memungkinkan seseorang dapat

menggabungkan peristiwa-peristiwa yang datangnya saling berurutan ke dalam satuan-

satuan atau unit. Unit semacam ini merupakan salah satu jenis dalam struktur irama

yang tingkatannya lebih tinggi dari urutan peristiwa yang rentetannya kurang teratur.

Maka sewajarnyalah jika seseorang ingin mengenal dan mengulang susunan peristiwa-

peristiwa tertentu melalui aksen. Aksen dalam hal ini dapat mempermudah saat

mengenali dan mengulangi struktur irama yang khusus tersebut.

Page 13: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

21

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

Dari hasil pantauan pengamatan terhadap irama seperti yang telah dipaparkan

di atas, maka kita mengenal irama sebagai berikut ini.

1. Struktur irama berkaitan dengan pendengaran manusia (auditory), dan susunan

peristiwa mempunyai ukuran waktu yang disebut dengan bunyi atau suara.

2. Struktur irama yang berkaitan dengan penglihatan (visually) terdiri atas susunan

peristiwa ruang.

3. Struktur irama berkaitan dengan pengamatan (perceptive) disebut susunan

peristiwa yang berkaitan dengan gerak-tubuh manusia. Peristiwa-peristiwa

yang terjadi akan meliputi penggunaan waktu dan ruang dimana aksen akan

memberikan susunan-irama terhadap gerakan-gerakan yang terjadi pada tubuh

sesorang bersangkutan. Pada saat ini akan muncul bermacam-macam bentuk

tenaga yang tingkatannya berjenjang selama seseorang melakukan pola gerak.

Dapat dikatakan bahwa ilmu gerak irama yang sedang kita pelajari sangat

memegang peranan penting jika semua intervensi-gerak yang disampaikan guru dalam

kegiatan yang berkaitan dengan belajar-mengajar di kelas mempunyai dasar-dasar gerak

yang menggunakan unsur ruang, tenaga, dan waktu. Dalam intervensi guru dengan

menggunakan pola gerak yang memanfaatkan ruang dan waktu hendaknya disusun

sedemikian rupa agar pola gerak tersebut saling terpadu dengan ruang dan waktu secara

langsung.

Dalam kehidupan di dunia ini, ternyata hubungan antara manusia dengan

irama begitu pula dengan musik terdapat suatu bentuk yang saling tarik menarik

Page 14: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

22

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

sehingga menimbulkan ketegangan-ketegangan yang menjadikan tantangan bagi

manusia itu sendiri untuk dapat melakukan gerakan. Terjadinya suatu gerakan bisa

secara spontan, bisa juga secara penuh kesadaran atas perintah dari sistem syaraf pusat

yang ada di otak. Gerakan seseorang dengan kemampuan tenaga yang bersangkutan

tersebut dapat dilakukan secara berulang-kali dan tentunya sangat berkaitan erat dengan

penggunaan waktu, ruang dan bentuk-bentuk gerakan manusia yang berirama sesuai

dengan budaya dari suatu bangsa.

Perkembangan berikutnya, adanya rangsangan untuk melakukan gerak yang

menggebu-gebu terhadap diri perorangan untuk mengungkapkan gerakan yang berirama

semakin menipis disebabkan oleh adanya pengaruh etika kehidupan. Dapat diambil

contoh sebagai berikut: seorang dewasa yang telah berpendidikan tinggi, saat ia

mendapatkan kegembiraan maka luapan kegembiraannya tidak diwujudkan dalam

bentuk berjingkrak-jingkrak. Luapan kegembiraan seperti ini bukan merupakan bentuk

yang wajar untuk mengungkapkan rasa kegembiraan yang dapat diterima masyarakat

sekelilingnya. Tetapi sebaliknya seorang anak kecil, luapan kegembiraannya

dimunculkan dengan gerakan-gerakan bebas sesuai dengan nalurinya. Hal ini dianggap

wajar, begitu pula seseorang saat mendengarkan suara musik yang merangsang

nalurinya, akan secara langsung menggerak-gerakkan salah satu anggota badannya

mengikuti alunan musik karena ia senang dan dapat menghayati alunan musik tersebut.

Mendengarkan irama dari sebuah lagu atau sebuah simfoni-melodi yang

dimainkan oleh seorang pianis yang benar-benar sempurna sehingga terdengarnya

sangat merdu-merayu menyentuh kalbu, akan terlihat berbeda jika mendengarkan bunyi

Page 15: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

23

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

yang dihasilkan oleh suara gendang yang bertalu-talu. Pengaruh gendang dapat segera

menggerakkan hati seseorang sehingga ia terangsang untuk melakukan gerakan

mengikuti irama gendang. Berbeda dengan suara piano yang digerakkan oleh seorang

pianis yang piawai, maka suara yang indah yang terselubung dalam bunyi-bunyi khusus

piano tersebut memerlukan penghayatan tersendiri bagi para pendengarnya. Tentunya,

bagi para remaja akan lebih menyukai bunyi-bunyian atau irama yang dapat

merangsang naluri-mudanya.

Menurut teori musik, melodi atau lagu terdiri atas sederetan nada-nada yang

tersusun dan berirama. Irama yang lebih dinamis terdiri atas bunyi yang berturut-turut.

Melodi merupakan sederetan tangga-nada dari masa lampau dan nada-nada yang akan

datang, sehingga coraknya bisa terlihat dengan jelas. Dalam sebuah melodi yang kita

dengar akan dapat membawa batin seseorang untuk mengikutinya dan menuju ke arah

gerakan seirama dengan lagu yang didengarnya. Dapat dikatakan bahwa irama

datangnya dari masa lalu untuk di arahkan ke masa berikutnya dimana bentuk

lanjutannya akan selalu dinantikan. Suara yang memiliki suatu rangkaian yang terdiri

atas nada-nada disebut sebagai sebuah melodi.

Pada makhluk hidup, seperti hewan akan nampak berbeda karena tidak

nampak adanya kesinambungan dari nada yang satu ke nada berikutnya, misalnya siulan

seekor burung. Siulan burung tersebut akan berkisar dari satu nada ke nada lainnya

yang sama, tidak nampak bagian yang awal yang berasal dari masa lampau dengan

bagian akhir yang merupakan masa kini, sehingga tidak dapat dikatakan sebagai suatu

rangkaian kesatuan nada. Siulan burung tersebut tidak memiliki melodi khusus.

Page 16: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

24

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

Fungsi melodi pada sebuah musik amat memegang peranan penting karena

melodi akan meliputi dan memelihara irama, sehingga terciptalah suatu keharmonisan.

Selanjutnya fungsi melodi adalah memperkuat irama sehingga akan terbentuk tangga-

tangga nada yang akan dapat menimbulkan aktivitas gerak seseorang sebagai luapan

perasaan sesuai dengan tinggi dan rendahnya tangga nada yang ada dalam irama lagu.

Dalam dunia pendidikan, lingkungan sekolah yang memungkinkan

terwujudnya banyak gerakan dengan teratur dan berirama, sangat berarti sekali bagi

kelancaran proses pendidikan di sekolah yang bersangkutan. Lingkungan semacam ini

bagi guru-kelas sangat membantu dalam melakukan intervensi pembelajarannya, karena

lingkungan tersebut dapat dipakai sebagai “penyejuk hati” atau dapat menurunkan

gejolak-gejolak perasaan yang tidak menentu dari setiap peserta didik. Dalam konteks

semacam ini, irama bekerja secara sugestif terhadap gerak manusia yang ada di dalam

lingkungan tersebut. Kita menyadari bahwa setiap orang sangat mudah terpengaruh

(sugestibel) terhadap irama, olehkarenanya bentuk gerak dan tari sering diiringi dengan

irama. Dalam hal ini gerak tari yang berirama sering dipakai sebagai alat untuk

mengekspresikan perasaan seseorang.

Bagi para remaja yang kurang berkesempatan melampiaskan rangsang-gerak

mereka, maka salah satu pelampiasannya adalah mendengarkan irama-irama musik

yang keras, misalnya hot music atau dangdut dengan gendang dan seruling yang bertalu-

talu. Melalui kegiatan mendengar musik keras tersebut jiwa mereka akan tergugah

untuk menghayatinya serta tubuh mereka secara langsung akan merasakan ketegangan-

ketegangan. Ketegangan-ketegangan yang ada dalam diri para remaja tersebut perlu

Page 17: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

25

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

penyaluran melalui gerak, yaitu berjoget mengikuti irama yang mereka dengar. Sering

terjadi, ketegangan-ketegangan jiwanya akibat dari musik keras tersebut tidak terkendali

dan menyebabkan mereka berperilaku tidak senonoh, misalnya melakukan pengrusakan

gedung dan tempat pertunjukan musik-dangdut, konser musik Jazz atau musik Rock and

Roll. Pembinaan dan bimbingan yang teratur sangat diperlukan terhadap para remaja

agar rangsangan terhadap psikis mereka melalui musik keras tersebut tidak meledak-

ledak tak terkendali. Pembinaan dan bimbingan dapat diwujudkan dalam suatu

lingkungan pergaulan yang kondusif agar para remaja dapat menyalurkan emosi yang

meledak-ledak kearah yang positif. Salah satu bentuk pembinaan dan bimbingan

semacam ini, yaitu intervensi gerak irama terhadap suatu kegiatan di sekolah. Kegiatan-

kegiatan yang mampu menyalurkan “kelebihan energi” setiap peserta didik di sekolah

sangat diperlukan dalam intra kurikuler berupa antara lain: pelajaran olahraga atau

pendidikan jasmani, pelajaran bidang studi dengan program khusus menggunakan

intervensi-pola gerak irama. Begitu pula halnya pada ekstra kurikuler misalnya:

Kegiatan ke-pramukaan, kegiatan tari-menari, bermain musik, bermain drumband, dan

sejenisnya. Disinilah peranan penting seorang guru untuk mampu menerapkan pola-

gerak berirama sesuai dengan kebutuhan setiap peserta didiknya.

B. POLA GERAK IRAMA SEBAGAI PENDEKATAN PEMBELAJARAN

1. Dasar Pertimbangan

Alasan utama mengapa gerak-irama dipakai sebagai satu pendekatan

pembelajaran di sekolah, adalah berdasarkan tujuan utama munculnya gerak-irama dan

Page 18: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

26

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

asumsi yang menyatakan bahwa pola gerak-irama mempunyai kepentingan dalam upaya

mengembangkan potensi dan kemampuan perkembangan kognitif dan sosial setiap

peserta didik untuk mencapai kompetensi dirinya secara bulat dan utuh. Pernyataan-

pernyataan berkaitan dengan gerak-irama sebagai berikut.

a. Gerak-irama sudah dilakukan sejak seorang anak dilahirkan. Gerak yang

dilakukan secara berirama dari seorang anak merupakan bentuk

penyampaian keinginan dirinya untuk memenuhi naluri fisik.

b. Suatu gerak dan irama merupakan media interaksi sosial. Anak-anak sangat

bergantung pada kehadiran orang lain di sekitar dirinya untuk melakukan

interaksi melalui gerakan-gerakan sebagai wujud penyaluran hasrat

keinginan-dirinya yang terus berkembang mengikuti usianya.

c. Gerakan-gerakan berirama akan dapat terjadi oleh faktor-faktor interaksi

sosial.

d. Gerak irama dapat dimunculkan karena faktor-faktor emosi pribadi

seseorang.

e. Gerak-irama melalui perkembangan sesuai kurun waktu yang dimiliki

seseorang sangat diperlukan bagi perkembangan daya-nalar atau intelektual

seseorang.

Tujuan utama gerak irama dilakukan dalam kehidupan seseorang disebabkan

oleh adanya empat kepentingan dalam fungsi kehidupan seseorang, meliputi hal-hal

sebagai berikut.

Page 19: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

27

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

a. Adanya persamaan-kepentingan, dimana setiap orang mempunyai kebutuhan

dan keinginan yang berbeda antara satu dengan lainnya;

b. Azas stimulasi dalam fungsi kehidupan seseorang, yakni: kemampuan dan

persepsi gerak (motor and perceptual-skills), sosial, emosional, dan

intelektual seseorang,;

c. Adanya perbedaan antara pribadi seseorang dengan lingkungannya dalam

kehidupan;

d. Adanya daya interaksi yang berbeda untuk setiap orang, dan diperlukan

masukan pengalaman sebagai bentuk perkembangan diri yang bersangkutan.

Pola gerak irama seseorang tidak terlepas dari kepentingan untuk melakukan

interaksi dengan orang lain, namun perlu diketahui bahwa untuk melakukan interaksi

tersebut akan banyak mengalami kendala yang diperoleh dari faktor lingkungan yang

ada dalam suatu kehidupan.

Faktor-faktor yang ada pada diri seseorang untuk mampu berinteraksi dengan

lingkungannya dapat dilihat pada diagram di bawah ini.

Page 20: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

28

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

Climate Global Politicsand Economic

CloseEnvironment

DistantEnvironment

TopographyGlobal Culture

Thorugh theAges

E

Ph

I S

Diagram 1.2

Interaksi Sosial Seseorang dengan Lingkungannya (Skjorten, M.D., 1982:3; Johnsen, B.H. and Skjorten, M.D. 2003:272)

Keterangan:

Ph = Physical-motor Skills and Perceptual Function

S = Social Function

E = Emotional Functions

I = Intelectual Functions

Diagram 1. 2 menunjukkan adanya faktor utama di luar diri seseorang yang

dapat mempengaruhi interaksi sosial seseorang dengan lingkungannya. Faktor-faktor

yang berpengaruh adalah: lingkungan disekitar diri seseorang (close environment),

lingkungan jauh di luar diri seseorang (distant environment). Lebih jauh, terdapat

adanya pengaruh kuat dari faktor-faktor lingkungan lain yang secara langsung ataupun

tidak langsung dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam melakukan interaksi

secara lebih luas, lingkungan tersebut adalah: keadaan cuaca atau iklim (climate),

Page 21: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

29

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

topograpi atau keadaan alam (topography), kebudayaan global selama berabad-abad

(global culture through the age), dan pengaruh dari politik dan ekonomi global (global

politic and economics). Diri seseorang yang akan melakukan interaksi sosial dengan

lingkungannya akan bergantung kepada keberadaan fungsi dirinya yang terdiri atas:

fungsi fisik, fungsi sosial, fungsi emosional, dan fungsi intelektual

Lingkungan sekitar diri seseorang (close environment), adalah lingkungan yang

dekat dengan diri seseorang dimana seseorang merupakan bagian dari suatu lingkungan

kehidupannya sehari-hari. Misalnya, anggota keluarga di rumah tempat ia tinggal,

keadaan lingkungan di sekitar seseorang berada (seperti lingkungan pertanian,

peternakan, daerah pedesaan/ perkotaan, daerah perindustrian), teman-teman dekat atau

teman bermain, sekolah tempat seseorang belajar, lingkungan kantor tempat seseorang

bekerja, dan seterusnya. Lingkungan ini akan berpengaruh langsung ataupun tidak

langsung. Kadar pengaruh dari lingkungan ini akan bervariasi menurut dinamika

komunikasi, kebiasaan dan tradisi seperti tingkat penghargaan yang diberikan kepada

seseorang atau anak, pandangan yang dianut terhadap hak seseorang/ anak yang berada

di sekitar diri orang/ anak yang bersangkutan. Lebih jauh, budaya lokal dan kehidupan

sosial politik serta struktur perekonomian sekitar diri seseorang dapat berpengaruh pula

terhadap perkembangan kepribadiannya. Termasuk golongan ini adalah (a) berbagai

bentuk permainan, tarian, musik, pantun, kerajinan tangan; (b) media lokal seperti: surat

kabar, radio, program tayangan yang disiarkan oleh layar kaca atau televisi; (c)

kebiasaan dan tradisi-tradisi tertentu; (d) faktor agama yang dianut; (e) situasi dan letak

sekolah; (f) bentuk bangunan/ rumah yang ada di sekitar lingkungan seseorang/ anak.

Page 22: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

30

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

Termasuk distant environment atau lingkungan jauh, adalah lingkungan yang

berada jauh di luar lingkungan kehidupan seseorang/ anak, tetapi situasi lingkungan ini

berpengaruh terhadap kehidupan seseorang/ anak. Keadaan situasi pada distant

environment dapat saja seperti close environment hanya pengaruh terhadap

perkembangan individunya berkurang. Misalnya: pada era globalisasi sekarang ini,

masyarakat Indonesia merasa cemas terhadap perilaku anak-anaknya dikarenakan anak

remaja sering berbicara menggunakan bahasa asing yang populer bahkan berbentuk

ungkapan yang hanya dimengerti oleh kalangan remaja tertentu (bahasa “prokem”).

Akibatnya para orang tua mereka susah memahami makna ucapan yang disampaikan

oleh anak-anak mereka. Hal ini dimungkinkan terjadi akibat adanya pergaulan dan

siaran langsung yang ada dalam program-program tertentu melalui televisi ataupun

internet yang jangkauannya cukup luas dan sulit dikontrol oleh para orang tua mereka.

Pengaruh yang ketiga yakni berasal dari pengaruh kemajuan teknologi yang

amat canggih terhadap faktor-faktor: topography, global culture, global politics, serta

climate. Pengaruh terhadap faktor-faktor tersebut dapat terjadi perubahan secara drastis

terhadap bentuk-bentuk perkembangan suatu nilai tertentu yang semula diyakini dan

dianut oleh seseorang dalam suatu lingkungan tertentu dimana ia tinggal. Tentu saja

adanya perubahan-perubahan terhadap faktor-faktor topography, global culture, global

politics dan climate akan menambah kesulitan perkembangan kognitif anak atau

seseorang untuk melakukan interaksi dengan lingkungannya, khususnya bagi seorang

anak yang mempunyai hendaya dalam hal: emosi, intelektual, fisik, maupun mental.

Kecanggihan lingkungan ke-tiga yang merubah faktor-faktor tersebut, berdampak

Page 23: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

31

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

sangat luas terutama bagi guru kelas yang mengajarkan bidang studi tertentu (IPA, IPS,

atau Matematika). Program dan pelaksanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru kelas

semestinya dibuat sesuai dengan kenyataan yang ada tetapi juga dapat memenuhi

kebutuhan-belajar setiap peserta didiknya. Salah satu pemecahannya adalah dengan

memberikan intervensi-khusus terhadap setiap peserta didik saat kegiatan pembelajaran

sedang berlangsung oleh guru kelas.

Di Indonesia, pemerintah telah berusaha untuk mengantisipasi perubahan

tersebut dengan cara mencanangkan suatu bentuk program pendidikan berdasarkan

undang-undang, antara lain: (1) program wajib belajar dari enam tahun meningkat

menjadi sembilan tahun - dimana setiap anak berumur enam tahun sudah dikenai wajib

belajar (sesuai dengan ps.34 UUSPN Nomor 20/2003), (2) pemerataan memperoleh

kesempatan pendidikan untuk seluruh wilayah termasuk daerah terpencil, kesempatan

pendidikan sesuai dengan hak-hak azasi anak (sesuai dengan ps 32 UUSPN No.2/2003),

(3) untuk keperluan tersebut maka Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor

2 tahun 1989 digantikan dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun

2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Kegiatan asesmen merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan sebelum

program pembelajaran individual, selama program pembelajaran individual dan saat

mengevaluasi dan memonitoring seluruh proses kegiatan pembelajaran individual untuk

mencari dan menemukan kemampuan maupun kelemahan peserta didik bersangkutan.

Informasi kemampuan dan kelemahan yang diperoleh dari kegiatan asesmen terhadap

peserta didik merupakan hal yang berguna sebagai bahan rujukan saat penyusunan

Page 24: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

32

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

sebuah program kebijakan dalam pembelajaran, atau dipakai sebagai remedial saat

proses kegiatan belajar-mengajar, juga dipakai sebagai umpan-balik saat kegiatan

monitoring dan evaluasi keberhasilan sebuah tujuan akhir pembelajaran.

Kemampuan guru-kelas dalam melakukan kegiatan pencarian “kebutuhan”

setiap peserta didiknya merupakan tuntutan peningkatan profesionalisme guru dalam

tataran baru masyarakat Indonesia. Tuntutan tataran baru tersebut menjadikan peserta

didik sebagai subjek bukan merupakan objek pendidikan. Khususnya melalui

pendekatan pendidikan inklusi yang menjunjung tinggi dan menghargai hak-hak anak

yang telah disetujui dan dideklarasikan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-

Bangsa pada tanggal 20 November 1989 ditindak lanjuti dengan Deklarasi Salamanca

tahun 1994 (berkaitan dengan prinsip, kebijakan dan praktek dalam pendidikan yang

bersifat khusus) dan pertemuan di Dakar tahun 2000 yang meletakkan kerangka kerja

dari “Education for All”.

2. Konsep-Konsep Interaksi Gerak

Dalam penyusunan program pembelajaran individual, lebih tertuju kepada

pendekatan yang bersifat humanistik, disamping adanya penekanan pada segi

behavioristik. Penekanan dalam segi behavioristik dilakukan secara tidak terus

menerus, disesuaikan dengan kebutuhan intervensi-guru yang disesuaikan dengan

perilaku peserta didik yang bersangkutan. Oleh karena itu maka program pembelajaran

baik di dalam maupun diluar kelas (out bond activity) sangat bijaksana apabila guru-

kelas memprogramkan kegiatan pembelajarannya seyogyanya disesuaikan dengan

tingkat perkembangan anak berdasarkan pada teori perkembangan anak dari John Piaget

Page 25: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

33

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

(1969), dan orientasi perkembangan anak hendaknya sesuai dengan keadaan diri mereka

(Switzky, Rotatori, Miller & Freagon 1979, dalam Hodapp, et al., 1990:3).

Piaget lebih menekankan kepada pengenalan lingkungan yang ada di sekeliling

kehidupan peserta didik. Pengenalan lingkungan secara lebih luas dimaksudkan agar

pembelajaran yang disampaikan kepada setiap peserta didik tertuju kepada upaya

peningkatan inteligensi seorang anak. Mengenali lingkungan berarti bahwa pendekatan

bermain sangat cocok dalam upaya meningkatkan perkembangan inteligensi, fisik,

emosi, dan cara bersosialisasi setiap peserta didik.

Untuk mengetahui “keberadaan” setiap peserta didik, diperlukan suatu asesmen

dengan menggunakan instrumen-observasi tertentu. Misalnya, dengan menggunakan

instrumen observasi yang disusun oleh Geddes Dolores dengan nama Geddes

Psychomotor Inventory (GPI) untuk mengetahui “keberadaan” setiap peserta didik

bersangkutan agar program pembelajaran yang menitik-beratkan pada kegiatan fisik

dapat disusun sesuai dengan “kemampuan” setiap peserta didik. Instrumen lainnya

dengan nama: Play Assessment Chart (PAC) yang disusun oleh Mette Tafjord (ide

untuk pencatatan-data berbentuk lingkaran diambil dari Model Progress Assessment

Chart dari H.C. Ginsburg). Play Assessment Chart ini merupakan instrumen-observasi

untuk mengetahui tingkat kemampuan fungsional: sensorimotor (sensory-motor skills),

kreativitas (creativity skills or constructive ability), interaksi sosial (social interaction

skills), dan kemampuan berbahasa secara konseptual (language conceptual skills).

Setelah “keberadaan” masing-masing peserta didik diketahui, maka guru-kelas

menyusun suatu pola gerak berdasarkan atas konsep-konsep gerak (movement concepts)

Page 26: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

34

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

yang terdiri atas: hubungan antara ruang dan gerak tubuh, hubungan gerak dengan

penggunaan tenaga, dan hubungan gerak dengan waktu, serta hubungan arus-gerak

dengan lingkungan. Agar pola gerak tersusun dengan sistematis, efisien dan bersifat

menyeluruh maka guru-kelas saat menyusun pola gerak harus berpatokan pada dasar-

dasar keterampilan gerak (skills themes). Dasar-dasar keterampilan gerak menekankan

pada: gerak lokomotor (locomotor skills), gerak manipulatif (manipulative skills), dan

gerak non-manipulatif (non-manipulative skills).

Selanjutnya, pola gerak yang disusun disesuaikan dengan irama yang cocok

bagi peserta didik, sehingga program pembelajaran yang tersusun dapat menjadi wahana

bagi “penyembuhan” kelainan perilaku -- umumnya perilaku ketidakmampuan

menyesuaikan diri atau non-adaptif -- dari setiap peserta didik. Untuk itu diharapkan

bentuk program yang berbasis pola gerak irama hendaknya bernuansa “therapeutic”

atau “penyembuhan”, sehingga perlu diperhatikan unsur-unsur terapeutik mana yang

diperlukan bagi peserta didik bersangkutan agar dapat berjalan sesuai dengan tujuan

akhir pembelajaran, yaitu adanya perubahan perilaku ke arah positip dari setiap perilaku

non-adaptif peserta didik. Atas dasar uraian tersebut di atas, pada uraian bab I ini

disampaikan juga secara sekilas tentang terapi yang berkaitan dengan pola gerak.

Suatu pola gerak yang bervariasi dapat meningkatkan potensi peserta didik

dalam kegiatan pembelajaran berkaitan dengan pembentukan fisik, emosi, sosialisasi

dan daya nalar. Esensi dalam pola gerak adalah kreativitas yang diperlukan oleh setiap

orang tidak terkecuali bagi peserta didik. Kreativitas ini diperlukan dalam pembelajaran

yang bermuatan pola gerak, karena tujuan akhir dari suatu program pembelajaran adalah

Page 27: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

35

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

penguasaan kemampuan kognitif melalui kreativitas diri dalam bersosialisasi. Melalui

penguasaan sosial dengan kreativitas gerak, peserta didik diharapkan mempunyai

perasaan harga diri dalam mengarungi kehidupannya kelak. Tidak terkecuali bagi

peserta didik yang mempunyai hambatan perkembangan fungsional. Perkembangan

fungsional dalam hal ini terdiri dari kemampuan sensorimotor, kreativitas menyusun

bentuk bangun, interaksi sosial, dan berbahasa secara konseptual.

Harus kita sadari bahwa gerak dan irama merupakan salah satu faktor yang

sangat berpengaruh terhadap potensi gerak seseorang dalam keterampilan olah-tubuh.

Oleh karenanya diperlukan pengetahuan tentang olah-tubuh melalui pengalaman-

pengalaman gerak. Melalui kesadaran terhadap pola gerak tubuh, seseorang akan dapat

mencapai keterampilan gerak tubuh secara mandiri. Bagi sebagian besar anak dengan

hambatan perkembangan seperti halnya terjadi pada anak dengan tendensi autism,

hiperaktif, kelainan perilaku, kesulitan belajar dan spastik maka pola gerak irama

sangat bermanfaat bagi guru kelas untuk dipakai sebagai bentuk intervensi-khusus

dalam bentuk pola gerak tertentu sesuai dengan keberadaan setiap peserta didiknya.

Dalam menyusun pola gerak tubuh yang diterapkan secara langsung dalam

program pembelajaran, hendaknya seorang guru memahami secara betul tentang posisi

setiap bagian anggota tubuh dari peserta didik. Posisi tubuh dalam keadaan diam

maupun bergerak memungkinkan setiap peserta didik mampu mengembangkan pola

geraknya secara tepat. Pengembangan pola gerak ditunjang oleh adanya otot-otot yang

kuat dan lentur. Sehingga melalui pola gerak tertentu memungkinkan otot-otot tubuh

dapat dikendurkan atau ditegangkan. Dari kekuatan otot-otot tersebut, khususnya yang

Page 28: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

36

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

menunjang persendian tubuh, memungkinkan gerakan otot tubuh dapat digerakkan

seoptimal mungkin sesuai dengan fungsi setiap anggota tubuh.

Jika kita kaji tentang struktur anatomi tubuh, ternyata anggota tubuh kita

mempunyai struktur yang berbeda dalam kemungkinan geraknya. Terdapat lima bentuk

dasar kemungkinan gerak (stapes), yaitu: panjang, lebar, bulat, membelit, atau berputar.

Mengenai kemungkinan gerak yang polanya bersifat panjang dimaksudkan sampai

seberapa jauhkah jangkauan anggota tubuh agar dapat digerakkan seimbang dengan

tulang punggung, atau tinggi kepala seseorang. Dari pola gerak ini akan timbul

kesadaran seseorang terhadap bagian tubuh, yakni anggota tubuh bagian atas maupun

bawah. Kemungkinan gerak dengan bentuk lebar, penekanan terhadap tubuh terletak

pada anggota badan di bagian atas dan bawah, melalui usaha sampai seberapa jauhkah

tubuh seseorang - misalnya tangan maupun kaki - dapat direntangkan, atau diperlebar

ke samping. Pada bentuk bulat, dimaksudkan bahwa kemungkinan gerak seseorang

dalam upaya mempertemukan ke-dua ujung tubuh seseorang agar saling dapat

disentuhkan sedemikian rupa antara ujung jari-jemari dengan ujung kaki, sehingga

tulang punggung berbentuk melengkung. Kegunaan bentuk bulat ini bagi seseorang,

yaitu dapat melakukan gerakan mengguling atau rolling. Pada bentuk membelit atau

berputar dapat terjadi manakala dua anggota tubuh bergerak saling berlawanan,

misalnya kaki yang disilangkan.

Agar terjadi hubungan yang erat dan harmonis antara struktur tubuh dengan

kemungkinan gerak saat penggunaan suatu ruang atau space, peserta didik terlebih

dahulu ditanamkan kesadaran dirinya tentang pentingnya penggunaan ruang saat ia

Page 29: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

37

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

melakukan gerak-tubuhnya. Ruang merupakan media gerak yang meliputi unsur luas.

Pengetahuan terhadap luas bidang gerak akan memungkinkan dipilihnya suatu gerakan

yang berlawanan tertentu, seperti gerakan-gerakan sebagai berikut.

1.jauh – dekat

2.di sini - di sana

3.besar – kecil

4.lebar – sempit

5.tinggi – rendah

6.dan sebagainya.

Sedangkan unsur ruang ditinjau dari segi tingkatannya, antara lain berkaitan

dengan pola gerak seperti berikut.

1.atas – tengah – bawah

2.tinggi – sedang – rendah

Pengertian tersebut dapat membuat perubahan posisi tubuh misalnya, dari

berdiri – kemudian berlutut – dilanjutkan dengan duduk – dan kemudian telentang atau

sebaliknya. Gerakannya dapat dilakukan dari posisi bawah – ke posisi atas.

Dari penjelasan tersebut di atas, maka pengertian tentang arah sangat

memegang peranan penting saat seorang guru menyusun program pembelajarannya

dengan menggunakan pola gerak. Begitu pula jika program pembelajarannya berkaitan

dengan peserta didik yang mempunyai hambatan perkembangan. Dalam kehidupan

yang normal sehari-hari, seseorang dapat secara bebas bergerak ke arah yang berlainan.

Kesadaran gerak seseorang memungkinkan terjadinya peningkatan perkembangan

Page 30: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

38

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

pengalaman seseorang terhadap geraknya. Dalam hal ini maka setiap peserta didik

dapat lebih berkemampuan menentukan arah geraknya sesuai dengan nalurinya yang

telah terlatih melalui latihan-latihan, misalnya peserta didik akan mampu melakukan

gerak ke arah depan lalu ke belakang, lalu ke arah samping-kiri atau kanan, diteruskan

dengan bergerak secara serong atau secara diagonal ke arah kiri atau kanan. Akan lebih

semarak dan meningkatkan imajinasi peserta didik, jika pola geraknya tersebut dibantu

juga dengan pola-garis yang dibuat di lantai agar ia dapat melakukan sesuai dengan

pola-garis yang telah disusun dengan berbagai variasi, seperti: garis berbentuk lurus,

garis berbentuk melingkar, garis berbentuk menyudut, atau berbentuk zigzag sesuai

dengan kebutuhannya.

Faktor lain dalam menentukan suatu bentuk pola-gerak, selain arah, adalah

energi atau tenaga guna melakukan suatu gerak. Kita menyadari bahwa semua aktivitas

sehari-hari tubuh kita memerlukan energi-gerak. Misalnya gerak yang dilakukan dalam

bentuk yang statis dengan menekan suatu bidang sempit maupun dengan menggunakan

bidang yang lebih luas. Energi ini disalurkan ke seluruh otot tubuh melalui perintah

sistem syaraf pusat yang ada di otak untuk dapat melakukan suatu gerakan dengan

berbagai macam kekuatan yang berbeda-beda, terutama gerakan-gerakan yang

dilakukan secara berkesinambungan. Gerakan-gerakan yang mempergunakan tenaga

secara berbeda, lebih memungkinkan seseorang bergerak secara dinamis.

Dengan pola-gerak yang disusun guru untuk kepentingan kegiatan belajar-

mengajar yang bersifat individu terhadap peserta didik yang mempunyai hambatan

perkembangan fungsional (sosial, emosi, pisik, dan intelektual) hendaknya diusahakan

Page 31: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

39

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

agar peserta didik yang bersangkutan dapat belajar menggunakan tenaganya secara

tepat. Kelebihan tenaga dalam gerakan dapat menimbulkan bentuk gerakan yang kaku,

tegang, dan menyebabkan kesalahan atau bahkan terjadi cidera otot. Sebaliknya,

kekurangan tenaga dalam melakukan suatu gerakan dapat mengakibatkan gerakan tubuh

peserta didik bersangkutan menjadi lemah dan tentu saja mempersulit dirinya untuk

melakukan keseimbangan-tubuhnya. Bagi sebagian besar peserta didik yang

mempunyai hambatan perkembangan yang diperoleh dari “kecacatan”, guru pendidikan

luar biasa atau special teacher for special needs student seyogyanya mampu menyusun

suatu pola gerak khusus bagi peserta didik bersangkutan. Sehingga peserta didik

bersangkutan dapat memanfaatkan energinya seefisien mungkin saat melakukan pola-

gerak yang telah disusun guru. Dengan demikian maka pola-gerak yang dilakukan

dengan energi yang tepat dan efisien dapat mengarah pada bentuk penyembuhan atau

bersifat terapi (therapeutic).

Penggunaan tenaga atau energi untuk sesuatu gerak akan berbeda antara pola-

gerak tertentu dengan lainnya. Misalnya, untuk melakukan suatu gerak: lari akan

berbeda dengan gerakan melompat atau gerakan berjalan, sehingga penggunaan energi

untuk dapat menggerakkan otot-otot tubuh yang diperlukan akan berbeda pula.

Gerak berdasarkan konsep kerangka kerja untuk mampu melakukan interaksi-

gerak, terdiri atas tiga bentuk gerak dasar yang meliputi pola gerak sebagai berikut.

a. Gerak Dasar atau Lokomotor

Berbagai macam bentuk gerak-dasar atau locomotor activity yang dapat

dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran yang bermuatan pola gerak irama seperti:

Page 32: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

40

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

jalan – lari – loncat – loncat jangkit – lompat dengan berbagai variasi tolakan dan

gerakan mendarat – memantul – mengoper – berputar – bergeser –mengangkat –

melempar – mengkerut – mengejar –meluncur- dan sebagainya.

Selain gerak-dasar tersebut, terdapat pula pola-gerak: manipulative, dan non-

manipulative.

b. Gerakan manipulatif

Gerakan manipulatif adalah gerakan yang memerlukan adanya koordinasi

dengan ruang dan benda yang ada di sekitarnya. Gerak manipulatif akan terjadi bila

tersedianya alat atau benda yang akan dipergunakan untuk kegiatan berkaitan dengan

gerak-manipulatif.

Gerakan yang termasuk manipulatif adalah sebagai berikut.

1) Melempar atau throwing

Pola-gerak melempar. Misalnya, dalam suatu permainan sepak bola kita

mengenal adanya lemparan bola yang dilakukan oleh seorang pemain kesebelasan yang

diarahkan kepada rekannya bila bola tersebut keluar lapangan. Dalam melakukan

lemparan bola tersebut perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut

a) Bola dipegang dengan kedua tangan di depan atau di atas kepala,

b) Anggota badan mulai dari pangkal paha ke atas ditarik ke belakang

dan bersamaan dengan gerakan itu, kedua lutut ditekuk

c) Pandangan ditujukan kepada rekan yang akan dibri bola

d) Dengan kekuatan-tenaga, kedua belah tangannya melemparkan bola

sekuat mungkin.

Page 33: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

41

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

2) Menangkap atau Catching and Collecting

Gerak menangkap dapat dijumpai misalnya dalam suatu permainan sepak bola

yang umumnya dilakukan oleh seorang penjaga gawang. Menangkap bola bentuknya

bermacam-macam, salah satu diantaranya adalah menangkap bola setinggi dada.

Tekniknya sebagai berikut.

a) Ke-dua kaki dibentangkan atau salah satu kaki berada di posisi depan

kaki lainnya

b) Berat tubuh terletak pada tumpuan kaki depan

c) Kedua kaki ditekuk sedikit pada lututnya

d) Bagian dada sebelah atas dicondongkan ke depan

e) Setelah bola menyentuh telapak tangan dan lengan, maka secepatnya

bola yang sudah tertangkap harus dikuasai.

3) Menendang atau kicking

Misalnya, menendang bola oleh penjaga gawang. Teknik ini digunakan untuk

mengoperkan bola dari depan gawang ke daerah lawan.

4) Memukul atau Punting

Misalnya, dalam permainan sepak bola akan ditemui gerakan memukul bola.

Teknik memukul bola biasanya dilakukan dengan diiringi loncatan, pukulan yang

dilakukan dengan satu tangan atau dua tangan. Begitu bola mendekat, tangan penjaga

gawang disiapkan di depan badan dengan sikap siku ditekuk.

Page 34: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

42

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

5) Memantul-mantulkan atau dribling

Gerakan ini bisa kita temukan pada permainan bola basket yang dilakukan

oleh seorang pemain saat yang bersangkutan ingin mengoperkan bola atau menunggu

kesempatan untuk melakukan serangan. Teknik dribling ini adalah memantul-

mantulkan bola sampai bola tersebut menyentuh lantai lapangan dengan posisi satu kaki

sebagai tumpuan dalam posisi diam tidak terangkat. Memantul-mantulkan bola dapat

dilakukan dengan salah satu tangan, yaitu untuk melakukan operan atau kedua belah

tangan untuk melakukan lemparan tembakan ke dalam keranjang guna mendapatkan

point atau skor bagi regunya.

6) Melambungkan atau Volleying

Contoh gerakan melambungkan atau volleying adalah dalam permainan bola

voli. Melambungkan bola dimaksudkan agar bola berada di atas udara sehingga rekan

atau lawan main dapat memainkan permainan. Bola dilambungkan dan diusahakan

tidak menyentuh lantai atau tanah. Pantulan atau lambungan bola yang baik dilakukan

dengan kedua belah tangan dirapatkan membentuk bulatan cembung dan jari-jemari

tangan digerakkan saat melambungkan bola. Gerakan melambungkan bola harus

disesuaikan dengan posisinya, apakah melambung tinggi, mendatar, atau sedang.

7) Memukul dengan raket

Gerakan memukul semacam ini sering dilakukan dalam suatu permainan yang

mempergunakan raket sebagai alat pemukul. Misalnya, dalam permainan bulutangkis

atau tenis lapangan. Gerakan yang dilakukan pada umumnya sebagai berikut.

Page 35: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

43

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

a) Raket dipegang dengan sebelah tangan (umumnya oleh tangan sebelah

kanan, kecuali bagi pemain kidal).

b) Pukulan hanya diarahkan kepada lawan, yang berada di seberang net

Pukulan tidak dilakukan dengan kaku

c) Pukulan harus dsesuaikan dengan keadaan kock atau bola (yang

disajikan oleh pihak lawan).

8 ) Memukul dengan alat (misalnya dengan kayu pemukul)

Gerak semacam ini seringkali terdapat dalam jenis permainan: softball, kasti,

rounders. Cara melakukan pukulan biasanya mengikuti pola-gerak sebagai berikut.

a). Alat pukul dipegang dengan kedua belah tangan dan biasanya ditaruh di atas bahu

b). Pukulan dilakukan dengan cara mengayunkan pemukul mendatar di depan badan

c). Posisi kedua belah kaki pemukul sejajar

d). Setelah bola terpukul, posisi tubuh pemukul bola mengikuti arah gerak kayu

pemukul dan kemudian meletakkan kayu pemukul.

c. Gerak Non-Manipulatif

Gerakan non-manipulatif adalah gerakan yang dilakukan oleh seseorang tanpa

menggunakan alat dan dapat berpindah tempat

Termasuk gerakan non-manipulatif adalah gerakan yang dilakukan tanpa

menggunakan alat pukul, dan mudah berpindah tempat. Yang termasuk dalam pola

gerakan semacam ini antara lain sebagai berikut.

1). Membelok atau turning

Page 36: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

44

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

Misalnya, saat berjalan atau dalam perlombaan gerak jalan kita menemukan

sebuah belokan., tubuh kita akan segera mengikuti arah gerakan apakah itu ke kiri atau

ke kanan saat melakukan gerak-membelok. Begitu pula pola gerak tersebut dapat

dilakukan manakala kita memerlukan bentuk reaksi dengan rangsangan berupa belokan.

2). Berputar atau twisting

Gerakan semacam ini banyak dijumpai dalam tari balet dan senam lantai.

Gerakan berputar merupakan gerakan yang memutarkan tubuh dengan mengangkat

salah satu kaki, berporos atau bertumpu pada kaki lainnya. Biasanya variasi gerakannya

diikuti dengan sikap posisi ditekuk. Pada pola gerak berputar faktor keseimbangan

amat penting.

3) Mengguling atau rolling

Gerakan mengguling dapat dilakukan mengarah ke depan, ke samping

maupun ke belakang. Kedua belah telapak tangan dipakai sebagai tumpuan dengan cara

mencondongkan dan kemudan mendorongkan badan dan bergerak membulat ke arah

yang dituju. Daya guling yang terjadi saat mengguling terjadi diakibatkan adanya daya

jatuh tubuh ke arah yang dituju (ke depan, ke samping, ataupun ke belakang).

4) Mengatur keseimbangan tubuh atau balancing

Keseimbangan dapat dilakukan dengan berbagai sikap dan posisi tertentu.

Misalnya, dalam senam lantai dengan posisi sikap lilin dimana tumpuan berada pada

punggung belakang dan tangan menopang pinggang dan ke dua kaki lurus ke atas. Pada

sikap kapal terbang, yaitu berdiri dengan tumpuan pada salah satu kaki yang tegak

lurus, kaki lainnya dinaikkan serta disejajarkan dengan kedua belah tangan yang

Page 37: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

45

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

membentang ke arah samping sehingga posisi tubuh seperti sebuah kapal terbang.

Gerakan keseimbangan dapat juga dilakukan dengan posisi berdiri tegak dan satu kaki

dipakai sebagai tumpuan sedangkan kaki lainnya dapat diangkat ke arah muka atau

samping tubuh.

5) Perpindahan tempat atau transfering weight.

Gerakan ini sering dilakukan sebagai bentuk pemanasan tubuh sebelum

melakukan gerakan-gerakan inti. Gerakan semacam ini dapat dilihat pada senam

aerobik atau senam pagi. Misalnya, beban yang ditopang oleh tumpuan ke dua kaki

terlalu berat, maka beban dari berat badan seseorang tersebut dapat dipindahkan dengan

cara salah satu kaki diletakkan ke depan. Atau dari sikap “siap” diubah menjadi sikap

“istirahat” dalam gerakan baris-berbaris.

6) Melompat dan mendarat atau jumping and landing

Pola gerak ini biasanya dapat dilihat pada gerakan lompat jauh dalam cabang

olahraga atletik. Tujuan melakukan gerakan melompat dan mendarat adalah

mendapatkan jarak lompatan sejauh mungkin. Dalam melakukan melompat dan

mendarat perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: (a) adanya awalan, (b) tolakan, (c)

sikap badan di udara yang melayang, (d) sikap badan sewaktu mendarat dengan ke dua

kaki dengan cara jatuh sebaik mungkin, dan (e) sikap saat tubuh setelah mendarat,

tangan dan kaki diusahakan diarahkan atau dicondongkan ke depan

7). Mengkerut atau curting

Gerakan mengkerut dapat dilihat saat seseorang melakukan gerakan “sit-up”

atau gerakan mencium lutut dari posisi duduk berbanjar dengan kedua belah kaki lurus

Page 38: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

46

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

ke arah depan. Tujuan utama dari pola gerak mengkerut ditujukan untuk kekuatan otot

perut serta kelentukan persendian di daerah tulang belakang. Pola-pola gerak tersebut

dapat diterapkan dan sangat dianjurkan untuk diterapkan dalam program pembelajaran

sebagai intervensi khusus guru, khususnya terhadap peserta didik yang mempunyai

hambatan perkembangan gerak. Jika program gerakan semacam ini akan diterapkan

dalam program pembelajaran individual hendaknya perlu disesuaikan dengan

“keberadaan” tubuh peserta didik bersangkutan agar latihan gerak tersebut dapat

berguna sebagai media terapeutik atau “ penyembuhan”. Penyembuhan akan dapat

terlihat jika otot yang ada pada anggota tubuh peserta didik bersangkutan terlihat adanya

perkembangannya.

Membuat suatu pola gerak yang bermacam-macam dan cocok dengan

keadaan kebutuhan peserta didik perlu disusun dan diprogramkan secara berhati-hati.

Program gerakan yang semacam ini hendaknya sesuai dengan pola gerak irama tubuh

seseorang, terutama jika akan diterapkan kepada anak yang mempunyai hambatan

gerak. Untuk keperluan itu seorang guru kelas perlu mengetahui keberadaan dari setiap

peserta didiknya melalui observasi yang teliti sehingga ditemui faktor kemampuan dan

kelemahan peserta didik yang akan dibuatkan program pembelajaran individual berbasis

gerak irama. Gerakan-gerakan yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat diterapkan

juga pada pola gerakan yang “disisipkan” dalam program pembelajaran.

Kemampuan atau keahlian dasar-gerak peserta didik yang akan diikutkan

dalam suatu program pembelajaran individual perlu dicocokkan dengan kepentingan

Page 39: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

47

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

pengembangan setiap peserta didik, yaitu pengembangan yang diarahkan kepada: fisik,

sosial, emosi atau intelektual. Misalnya, peserta didik yang mempunyai kelemahan

pada kedua kakinya diperlukan pola gerak lokomotor seperti: jalan, berlari, atau lari-lari

kecil di dalam ruang bangsal olahraga yang ada di sekolah atau di lapangan dekat

sekolah. Jika peserta didik bersangkutan mempunyai kelemahan dalam kemampuan

bergaul, antara lain dapat ditunjukkan dengan suka menyendiri, maka gerakan-gerakan

berjalan, berlari dan lari-lari kecil dilakukan dengan berpasangan sesama teman-

temannya. Arah gerakan dipolakan apakah dengan lurus, menyamping, berputar, atau

searah berlawanan. Sedangkan arah dan tenaga dapat menggunakan: bebas dengan

gerakan yang lambat atau tenaga sepenuhnya, dapat dilihat pada Tabel 2.1 di bawah ini.

Tabel 1.1

Dasar-Dasar Keterampilan Gerak

LOCOMOTOR

SKILLS

MANIPULATIVE

SKILLS

NON-MANIPULATIVE

SKILLS

-Jalan -Lari

-Meloncat dengan alat

-Meloncat-loncat

-Meloncat ke samping

-Mengejar

-Meluncur

-Lari-lari kecil atau lari-

lari anjing.

-Melempar -Menangkap

-Menendang

-Memantulkan bola

-Melambungkan bola

-Memukul dengan raket

-Memukul dengan alat -

pemukul kayu

-Membelok -Berputar

-Mengguling

-Keseimbangan tubuh

-Memindahkan berat tubuh

-Melompat kemudian mendarat

-Mengulurkan otot, misalnya:

merentangkan kedua tangan lurus ke

samping sejajar pundak

-Mengerutkan otot-perut, Misalnya:

sit-up

Page 40: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

48

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

(Adaptasi dari Graham, G. et al., 1980:15)

Tabel 1.1 tersebut di atas, merupakan petunjuk bahwa gerak tubuh seseorang

berporos kepada tiga bentuk utama pola gerak, yaitu: (1) locomotor (merupakan gerak

dasar yang telah dimiliki sejak dilahirkan), (2) manipulative (merupakan gerak yang

memerlukan koordinasi dengan ruang dan benda di sekitarnya. Terjadinya gerak ini

bila tersedianya alat/ benda yang dipergunakan untuk bergerak), dan (3) non-

manipulative (gerakan yang dilakukan tanpa menggunakan alat dan dapat dilakukan

dengan berpindah tempat). Interaksi keseluruhan gerak pada skills themes dapat dilihat

pada gambar di halaman berikutnya (Gambar 1.1 Konsep-konsep Interaksi Gerak).

Penyusunan pola-gerak hendaknya mengacu kepada dasar-dasar keterampilan

gerak (skills themes) dan konsep gerak (movement concept). Saat menyusun pola-gerak

misalnya. untuk gerak lokomotor dapat menggunakan gabungan gerak-dasar lebih dari

satu macam antara lain dengan manipulatif dan non-manipulatif, misalnya gerak

berjalan (lokomotor) dengan membelok-belokkan (non-manipulatif) dilanjutkan dengan

lari-lari kecil (lokomotor) sambil berputar-putar (non-manipulatif) mengelilingi ruang

bangsal, dapat diikuti dengan gerakan menendang bola (manipulatif) saat mencapai

garis akhir yang ditentukan.

Konsep gerak itu sendiri mempunyai tiga kategori, yaitu sebagai berikut

(1) ruang gerak tubuh/ dimana tubuh digerakkan,

(2) bagaimana tubuh digerakkan (hubungannya dengan tenaga yang akan

dipergunakan), dan

Page 41: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

49

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

(3) hubungan gerak dengan lingkungan atau relationships dengan: bagian tubuh, alat/

orang, menyertakan orang lain. Penggunaan movement concepts berkaitan dengan skills

themes karena berkaitan dengan keefektifan penggunaan keterampilan yang dimilki oleh

setiap peserta didik saling berkaitan.

Secara sistematik hubungan antara dasar-dasar keterampilan gerak dengan

kategori konsep-gerak, dapat dilihat pada ke-lima bulatan melingkar dalam gambar

yang saling bertautan seperti yang terlihat pada Gambar 1.1 tentang Konsep-konsep

Interaksi Gerak pada halaman berikutnya.

Sedangkan konsep gerak (movement concepts) dapat dilihat seperti dalam

Tabel 1.2 di bawah ini.

Tabel 1.2 Konsep Gerak (Movement Concept)

Ruang gerak tubuh/

Dimana tubuh

digerakkan

Bagaimana tubuh digerakkan

(hubungannya dengan

tenaga)

Hubungan gerak

(Relationship)

-Lokasi:

Tempat khusus atau

tempat umum.

Arah-gerak:

Ke atas/ bawah; ke

depan atau ke belakang;

ke kiri atau ke kanan.

Waktu:

Cepat atau lambat;

Tiba-tiba atau teratur.

Tenaga yang dipergunakan:

Sepenuhnya atau dengan cukup

ringan.

Bagian tubuh:

- melengkung/ bulat

- menyempit

- meluas/ melebar

- memutar - sejajar atau berlawanan arah

dengan tubuh.

Dengan memakai alat/ orang:

Page 42: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

50

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

Tingkat gerak:

Rendah, sedang atau

berat.

Jalur:

Lurus atau berkelok-

kelok

Keadaan gerak:

Pendek, jauh atau dekat.

Arah:

Gerakkannya diarahkan atau

dilakukan dengan bebas.

- atas/ bawah - dekat/ jauh

- di depan/ belakang

- menyeluruh/ sebagian

- disatukan/ dipisahkan

- menyeluruh tubuh

- berputar/ sepanjang sisi tubuh

- memimpin/ mengikuti

- menirukan atau mengaca

sendirian / menemukan

pasangan

- searah/ berlawanan

Dengan menyertakan orang lain:

- Sendirian dalam kelompoknya.

- Sendirian tanpa teman

- Berteman atau berpasangan.

- Dalam kelompok

- Berada dalam sekelompok regu.

(Adaptasi dari: Graham, G. et al. 1980:15)

Interaksi bagian yang ada pada Tabel 1.2 di atas secara jelas dapat dilihat pada

Gambar 1.1 Konsep-Konsep Interaksi Gerak yang tertera di bawah ini.

Page 43: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

51

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

Gambar 1.1 Konsep-Konsep Interaksi Gerak (Graham, G., et al., 1980:17)

Bagi guru kelas yang mengalami hambatan dalam kegiatan belajar-mengajar

disebabkan adanya rasa bosan atau tidak berjalan akibat adanya “kelainan” dari peserta

didik (di sekolah reguler, sekolah khusus, ataupun sekolah yang menerapkan pendidikan

inklusi) sebaiknya pola gerak irama diterapkan sebagai intervensi khusus dalam

program pembelajaran yang bersifat individu. Agar program pembelajaran individual

tersebut efisien dan secara menyeluruh menggunakan pola gerak, diperlukan pembuatan

skematis pola-gerak sesuai dengan Gambar 1.1 Konsep-Konsep Interaksi Gerak. Di

bawah ini diberikan contoh cara pembuatan skematis pola-gerak pada Tabel 1.3 seperti

berikut.

Page 44: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

52

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

Tabel 1.3

Skematis Pola-Gerak

Skills Themes

Movement

Concepts

LOKOMOTOR

MANIPULATIF

NON-MANIPULATIF

Lari *) Melempar *) Berguling *)

A. Dimana tubuh

digerakkan :

1.Lokasi

2.Arahnya

3.Tingkat

4.Perluasan

B.Bagaimana

digerakkan: 1. Waktu

2. Tenaga

3. Arah/ alur

C.Relationship:

1.Tubuh

2.Objek/ orang

3.Bentuk-sosialnya

Ruangan, ke depan,

cepat, dilakukan

berkali-kali.

Cepat, sepenuh

tenaga, secara bebas.

Memutar, dekat,

dalam regu.

Di lapangan, ke

atas, keras/ kuat, 10

kali.

Secara teratur,

cukup, diarahkan

ke sasarannya.

Melebar, ke atas,

berpasangan

Di ruangan bangsal

olahraga senam, Ke kiri/

kanan, perlahan-lajan. 3

kali.

Secara tiba-tiba, cukup,

bebas.

Membulat, ke depan,

sendirian.

Keterangan: *) Sebagai contoh, dapat dibuat secara menyeluruh dari skills themes.

Sekali lagi ditegaskan bahwa: Dalam menyusun program pembelajaran

individual berbasis pola-gerak tertentu sebaiknya guru kelas perlu mempertimbangkan

faktor tenaga yang akan dipergunakan oleh peserta didik. Semua bentuk kegiatan atau

aktivitas yang dilakukan seseorang dalam kehidupan sehari-hari yang dilakukan secara

statis atau bergerak ke bidang yang lebih luas akan memerlukan energi.

Dalam pelaksanaan program pembelajaran individual berbasis pola-gerak

sebaiknya setiap peserta didik diarahkan untuk mampu menggunakan tenaganya secara

tepat-guna. Kelebihan penggunaan tenaga sewaktu melakukan suatu gerakan akan

menimbulkan kekakuan dan ketegangan sehingga berdampak terjadinya kerusakan atau

Page 45: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

53

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

cidera pada otot-tubuh. Sebaliknya jika kekurangan tenaga sewaktu melakukan suatu

gerakan mengakibatkan tubuh lemas, sehingga mempersulit gerakan, dan tidak mampu

mempertahankan keseimbangan tubuh. Tenaga yang dikeluarkan untuk melakukan

gerakan yang berkesinambungan dengan berbagai macam bentuk gerak sangat berbeda

jika melakukan gerakan yang bersifat statis.

Untuk diperhatikan oleh setiap guru:

Hendaknya unsur tenaga yang akan dipergunakan oleh

peserta didik perlu mendapatkan perhatian utama guru

kelas dalam penyusunan pola gerak yang akan diterapkan

dalam program pembelajaran individual, terutama jika

peserta didik bersangkutan adalah anak dengan kebutuhan

khusus (special need’s student).

Sebagai tolak-ukur guna melihat apakah skematis susunan pola-gerak yang

dibuat oleh guru kelas sudah baik atau benar perlu memperhatikan pedoman

penyusunan pola-gerak. Ada empat kriteria untuk dapat menciptakan pola-gerak yang

benar, yakni harus melihat pedoman pertanyaan sebagai berikut.

1). Dimanakah kita dapat melakukan gerak?

Jawaban ini berkisar pada masalah ruang. Yang perlu dipertimbangkan

adalah:

a) Bergerak dalam ruangan tertentu atau ruangan bebas (apakah dalam bangsal atau

lapangan sepakbola).

b) Bergerak ke arah yang mana (yang searah atau berlawanan)

Page 46: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

54

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

c) Tingkat ketinggian yang berlainan (sampai sejauhmana tingkat ketinggian yang

dicapai).

d) Luas dan bentuk ruang gerak yang akan dipergunakan.

e) Penggunaan ruang. Pola yang berlainan akan berbeda pula dalam penggunaan

ruangannya, misalnya: pola-gerak berjalan berbeda dengan pola-gerak melempar

bola.

2) Apa dan bagian manakah yang dapat kita gerakkan?

Jawaban ini berkisar pada masalah tubuh. Untuk menjawabnya diperlukan

bahan pemikiran dan hendaknya seorang guru mampu melihat:

a) Apakah gerakan tersebut menggunakan seluruh anggota tubuh atau tidak.

b) Bagaimana kombinasi gerak dari seluruh bagian anggota tubuh.

3) Bagaimana kita dapat bergerak?

Sifat utama dalam pemecahan masalah ini berkisar pada penggunaan: tenaga,

gravitasi dan perpindahan beban-tumpuan akibat adanya berat tubuh. Yang perlu

dipertimbangkan oleh guru kelas adalah:

a) Gerakan tersebut dilakukan dengan tenaga penuh atau hanya dengan separuh tenaga.

b) Gerakannya memanfaatkan gaya-berat atau keseimbangan-tubuh.

c) Bergerak dengan melakukan perubahan atau hanya melakukan perpindahan berat-

tumpuan tubuh.

d) Bergerak di udara atau di daratan.

4) Bagaimanakah seseorang dapat bergerak secara lebih kuat?

Page 47: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

55

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

Untuk menjawab soal ini perlu diperhatikan bahwa pemecahan masalah

terletak pada faktor-faktor: kecepatan, irama, dan gaya yang dipergunakan untuk

bergerak. Untuk hal itu diperlukan perhatian guru kelas terhadap:

a) Bagaimanakah kecepatan, irama dan gaya yang dipakai oleh gerakan yang akan

diterapkan dalam program pembelajaran individual tersebut.

b) Apakah gerakannya dipadukan dengan irama atau tidak?

3. Penyusunan Program Pembelajaran Berbasis Gerak Irama

Setelah mempelajari dan memahami semua unsur gerak irama yang tertuang

dalam pola gerak dalam rancangan khusus sesuai dengan karakteristik masing-masing

peserta didik dalam perencanaan olah-tubuh, maka kegiatan belajar-mengajar yang akan

disampaikan guru kepada peserta didiknya memerlukan suatu rancangan tersendiri

sesuai dengan model yang hendak dianut oleh guru.

Kegiatan belajar-mengajar yang berbasis gerak irama, umumnya disusun atas

dasar pertimbangan bahwa (a) adanya “kejenuhan” belajar para peserta didik dalam

suatu bidang studi, dan sering tidak ada kemajuan, (b) kesulitan mengatasi proses

pembelajaran disebabkan terdapat “kelainan-kelainan khusus” peserta didik tertentu.

Solusi penyajian pola gerak irama diharapkan dapat membantu peserta didik

bersangkutan, dengan catatan guru telah memahami pola-gerak dan dapat menerapkan

bentuk-bentuk kegiatan olah-tubuh yang bersifat penyembuhan atau therapeutic, sesuai

dengan karakteristik peserta didik bersangkutan.

Page 48: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

56

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menyusun program pembelajaran

harian atau Satuan Pengajaran/ Rancangan Pembelajaran berbasis gerak irama, antara

lain sebagai berikut.

a. Guru hendaknya sudah mengetahui, melalui asesmen , tentang kekuatan dan

kelemahan: otot atau tingkah lalu tertentu dari setiap individu peserta didiknya.

b. Dalam menyusun program, usahakanlah kegiatan gerak berorientasi kepada

kemampuan koordinasi kerja otot-tuibuh.

c. Setiap kegiatan yang diterapkan mengacu kepada: usaha peserta didik untuk

dapat menambah potensi gerak tubuhnya.

d. Proses kegiatan pembelajaran diupayakan untuk memperbaiki skap postur tubuh.

e. Hasil kegiatan pola-gerak diharapkan dapat memberi kemampuan peserta didik

dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

f. Setelah pembelajaran selesai, dapat membantu peserta didik untuk memperbaiki

sikap, mental ke arah yang lebih baik dari sebelum penerapan program.

g. Guru hendaknya memperhatikan azas kepentingan “kebutuhan peserta didik”,

baru kepentingan kurikulum.

a. Kata Kerja Operasional Untuk TIK (Kompetensi yang akan dicapai)

ASPEK PSIKOMOTOR

TIU TIK

5 6

Page 49: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

57

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

1. Mengenal

2. Menghubungkan

3. Mengetahui

4. Menunjukkan

5. Melakukan

6. Membalut

7. Menentukan

8. Menjawab

9. Menulis

1. Memilih 2. Menunjukkan

3. Mengidentifikasikan

4. Memisahkan

5. Menghubungkan

6. Menyisihkan

7. Memulai

8. Memamerkan

9. Menjelaskan

10. Memindahkan

11. Meneruskan

12. Mereaksi

13. Memberi tanggapan 14. Mempertunjukkan

15. Memprakarsai.

16. Memasang

17. Membangun

18. Membongkar

19. Membagi

20. Menguatkan

21. Memperbaiki

22. Menggerinda

23. Memanasakan 24. Memanipulasi

25. Mengukur

26. Menjahit

27. Mencampur

28. Mengorganisir

29. Membuat sketsa

Lanjutan Kata Kerja Operasional

ASPEK PSIKOMOTOR

T I U T I K

10. Mengatur

30. Memasang

Page 50: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

58

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

11. Menggunakan

12. Mendemonstrasikan

13. Memainkan

14. Memperbaiki

15. Menyesuaikan diri

16. Mengubah

17. Menciptakan

18. Mendisain.

31. Membangun 32. Membongkar

33. Membagi

34. Menguatkan

35. Memperbaiki

36. Menggerinda

37. Memanaskan

38. Memanipulasi

39. Mengukur

40. Menjahit

41. Mencampur

42. Mengorganisir

43. Membuat sketsa

44. Memasang

45. Membangun

46. Membongkar

47. Membagi

48. Menguatkan

49. Memperbaiki

50. Menggerinda

51. Memanaskan

52. Memanipulasi

53. Mengukur 54. Menjahit

55. Mencampur

56. Mengorganisir

57. Membuat sketsa

58. Mengadaptasi

59. Mengubah

60. Mengatur kembali

61. Merevisi

62. Membuat variasi

63. Mengorganisir.

64. Mengatur

65. Mengkombinasikan

66. Mengarang

67. Menyusun

68. Menciptakan

69. Mendesain

69. Memulai.

b. Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi

Model pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus seyogyanya didasarkan

atas kompetensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik yang dirancang berdasarkan

Page 51: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

59

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

kebutuhan nyata setiap peserta didik di lapangan. Penerapan program berdasarkan

kompetensi dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah pendidikan

(pengetahuan, keterampilan, dan sikap) pada seluruh jenjang dan jalur pendidikan. Pola

ini terkait dengan “Gerakan Peningkatan Mutu Pendidikan” yang telah dicanangkan

oleh Menteri Pendidikan Nasional Indonesia pada tanggal 2 Mei 2002.

Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan

sikap yang direfleksikan dalam kebebasan berfikir dan bertindak, sehingga dapat

melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya.

Pendapat tersebut sejalan dengan McAshan (1981:45; dalam Mulyasa, E. 2004:38),

sebagai berikut.

“ ... is a knowledge, skills, and abilities or capabilities that a

person achieves, which become part of his or her being to the

extent he or she can satisfactorily perform particular

cognitive, afective, and psychomotor behavior.”

Kompetensi yang harus dikuasai oleh setiap peserta didik dinyatakan

sedemikian rupa agar dapat dinilai sebagai wujud hasil belajar yang mengacu kepada

pengalaman langsung melalui interaksi dengan lingkungan di sekitarnya baik benda-

benda maupun orang. Peserta didik perlu mengetahui tujuan akhir belajar dan tingkat-

tingkat penguasaan yang akan digunakan sebagai kriteria pencapaian secara eksplisit

dan memiliki kontribusi terhadap kompetensi-kompetensi yang sedang dipelajari.

1) Aspek-aspek Konseptual Kompetensi

Beberapa aspek atau ranah yang terkandung dalam konsep kompetensi menurut

Gordon (1988:109; dalam Mulyasa, E. 2004:39) sebagai berikut di bawah ini.

Page 52: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

60

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

a) Pengetahuan, yaitu kesadaran dalam bidang kognitif misalnya seorang guru

mengetahui cara melakukan identifikasi kebutuhan belajar dan bagaimana

melakukan pembelajaran terhadp peserta didik sesuai dengan kebutuhannya.

b) Pemahaman, yaitu kedalaman kognitif dan afektif yang dimiliki oleh individu.

Misalnya, seorang guru yang akan melaksanakan pembelajaran harus memiliki

pemahaman yang baik tentang karakteristik dan kondisi setiap peserta didik agar

dapat melaksanakan pembelajaran secara efektif dan efisien.

c) Kemampuan, adalah suatu yang dimiliki oleh individu untuk melakukan suatu tugas

atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Misalnya, kemampuan guru dalam

memilih, dan membuat alat peraga sederhana untuk memberi kemudahan belajar kepada

setiap peserta didik.

d) Nilai, adalah suatu standar perilaku yang telah diyakini dan secara psikologis telah

menyatu dalam diri seseorang. Misalnya, standar perilaku guru dalam pembelajaran

seperti kejujuran, keterbukaan, demokratis, dan sejenisnya.

e) Sikap, yaitu perasaan senang-tidak senang, suka-tidak suka, atau reaksi terhadap

suatu rangsangan yang datang dari luar. Misalnya, reaksi terhadap krisis ekonomi,

perasaan terhadap kenaikan upah/ gajih, dan sebagainya.

f) Minat, adalah kecenderungan seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan.

Misalnya, minat untuk mempelajari atau melakukan sesuatu.

Keterampilan yang sangat penting dari seorang guru seperti yang dinyatakan

pada pernyataan tersebut di atas, akan nampak saat berlangsungnya pembelajaran di

kelas. Keterampilan tersebut merupakan perilaku guru yang efektif, artinya guru

Page 53: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

61

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

hendaknya secara sistematik dalam menyajikan kompetensi-kompetensi yang efektif

untuk berbagai situasi belajar. Maka pembelajaran yang efektik adalah pembelajaran

yang mampu mencapai sasaran kompetensi dengan memanfaatkan kemampuan, minat,

dan kesiapan menerima pembelajaran dari setiap peserta didik.

2) Kompetensi-Kompetensi Sistem Pembelajaran

Kompetensi-kompetensi sistem pembelajaran yang melandasi suatu proses

pembelajaran efektif hendaknya mengacu kepada konseptual model pembelajaran

individual. Elemen yang ada pada konseptual pembelajaran individual meliputi: a).

Elicitors, b). Behaviors, c). Reinforcers, d). Terminal objective, dan e) Enroute.

Keenam elemen konseptual model tersebut sangat berperan dalam proses

pembelajaran. Pengertian keenam elemen tersebut seperti berikut.

a) Elicitors (E), merupakan peristiwa atau kejadian yang dapat menimbulkan atau

menyebabkan perilaku. Elicitors terjadi melalui: 1) peralatan pembelajaran seperti

alat bermain atau toys, bentuk permainan edukatif, buku, instrumen tes, gambar-

gambar, alat tulis seperti crayon; 2) dapat juga berupa bentuk-bentuk arahan atau

perintah, permintaan, demonstrasi, atau seperangkat bentuk arahan atau petunjuk-

petunjuk tertentu; 3) dapat melalui perilaku seseorang dengan berbagai macam

bentuk seperti: senyuman sebagai tanda persetujuan, atau kerutan didahi sebagai

tanda tidak setuju. Penyebab perilaku dapat terjadi oleh salah satu atau merupakan

gabungan dari beberapa elicitors tersebut.

Page 54: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

62

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

b) Behaviors atau Perilaku (B), merupakan kegiatan dari peserta didik, atau sesuatu

yang dapat ia lakukan, antara lain: berlari, berjalan, berbicara, menulis, menyusun

atau memasangkan kembali suatu permainan dengan bentuk papan permainan atau

puzzle, membaca, menjawab pertanyaan, menyimpan angka pada suatu

penjumlahan dengan deret ke bawah, atau kemampuan duduk di kursi.

c) A Reinforcers atau Penguatan (R), adalah suatu kejadian atau peristiwa yang

muncul sebagai akibat dari perilaku dan dapat menguatkan perilaku tertentu yang

dianggap baik. Penguatan dapat berupa peningkatan kepuasan dari perilaku untuk

masa depan. Stimulus atau rangsangan yang mengikuti perilaku yang tidak

memuaskan atau yang tidak sesuai dengan harapan tidak akan diberikan penguatan.

d) Entering Behavior atau Kesiapan Menerima Pembelajaran. Sebelum guru

memulai melakukan kegiatan pembelajaran terhadap peserta didik, sangat esensial

jika guru mengetahui terlebih dahulu kesiapan setiap peserta didiknya untuk

memulai menerima kegiatan belajar. Entering behavior ini sangat penting

disebabkan guru harus mempertimbangkan secara matang dalam menyampaikan

beberapa tugas akademik, hal ini hendaknya dapat menjawab pertanyaan: tugas

akademik yang manakah dalam suatu kegiatan belajar yang diterapkan guru agar

sesuai dengan perilaku-perilaku pembelajaran khusus. Artinya bahwa bentuk

elicitors (E) manakah untuk setiap peserta didik agar yang bersangkutan dapat

melakukan tanggapan atau respon, perilaku yang manakah yang dimunculkan oleh

setiap peserta didik, dan dengan penguatan atau reinfors (R) yang manakah sehingga

untuk dapat memperkuat respon-respon yang diinginkan atau dianggap berguna.

Page 55: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

63

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

e) Terminal Objective. Beberapa program pembelajaran seharusnya dapat

menghasilkan perubahan perilaku sebagai wujud outcome atau hasil akhir berupa

keluaran pembelajaran yang telah dirancang oleh seorang guru.

f) Enroute Objective, merupakan suatu langkah dari entering behaviors menuju ke

terminal objectives yang terbagi kedalam beberapa langkah kegiatan pembelajaran

disebut dengan enroute objectives. Setiap enroute objective dapat menggambarkan

suatu pencapaian sasaran antara yang harus dicapai oleh setiap peserta didik

sebelum mereka pindah ke enroute objectives berikutnya. Model konseptual secara

nyata akan memunculkan suatu proses kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan

pembelajaran, seorang guru akan mampu mengidentifikasi peserta didiknya

berkaitan dengan: 1) tingkat kemampuan akademik atau tingkat kemampuan sosial

setiap peserta didiknya, 2) arah tujuan dari pembelajaran, 3) langkah-langkah yang

perlu dilakukan untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan sebelumnya.

Model dari proses pembelajarannya memungkinkan seorang guru mampu

melakukan pengidentifikasian secara tepat pada setiap titik sasaran, kapan peserta

didik sesuai dengan kesiapan dirinya untuk dapat menerima tugas-tugas

pembelajaran atau entering behaviors, enroute objective atau suatu keadaan yang

sesuai dengan urutan pembelajaran, dan sasaran antara yang dituju atau terminal

objectives. Rincian elemen model konseptual dapat dilihat pada Bagan 1.1 dan 1. 2

di halaman berikutnya.

Page 56: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

64

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

Bagan 1. 1 Future Behavior

(Intended achievement at termination of program) (Peter, L. J. 1975: 17)

Page 57: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

64

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

Bagan 1. 2 The Conceptual Model (Peter, L.J., 1975:14)

c. Model Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus

Inti model pembelajaran berdasarkan pada kurikulum berbasis kompetensi

atau KBK bagi anak dengan kebutuhan khusus (ABK) adalah pengembangan

lingkungan belajar secara terpadu. Pengembangan lingkungan secara terpadu

dimaksudkan dengan lingkungan yang mempunyai prinsip-prinsip umum dan prinsip-

prinsip khusus.

Page 58: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

65

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

Prinsip-prinsip umum pembelajaran meliputi: motivasi, konteks, keterarahan,

hubungan sosial, belajar sambil bekerja, individualisasi, menemukan, dan prinsip

pemecahan masalah. Sedangkan prinsip-prinsip khusus disesuaikan dengan

karakteristik khusus dari setiap penyandang kelainan. Misalnya, untuk peserta didik

dengan hambatan visual, diperlukan prinsip-prinsip: kekonkritan, pengalaman yang

menyatu, belajar sambil melakukan. Untuk peserta didik yang mengalami kesulitan

mendengar dan berbicara diperlukan prinsi-prinsip: keterarahan wajah. Untuk peserta

didik yang mengalami kesulitan untuk mengatasi perasaan emosinya diperlukan prinsip-

prinsip:kebutuhan dan keaktifan, kebebasan yang mengrah, pemanfaatan waktu luang

dan kompensasi, kekeluargaan dan kepatuhan kepada orang tua , setia kawan dan idola

serta perlindungan, minat dan kemampuan, disiplin, kasih sayang. Untuk peserta didik

yang mengalami kesulitan berfikir disebabkan adanya hendaya perkembangan

fungsionalnya, prinsip-prinsip khusus yang diperlukan antara lain: pengulangan,

pemberian contoh dan arahan, ketekunan, kasih sayang, pemecahan materi menjadi

beberapa bagian kecil atau task analysis.

Berdasarkan kedua prinsip tersebut di atas maka model pembelajaran anak

dengan kebutuhan khusus dalam penerapan kurikulum berbasik kompetensi (KBK)

diperlukan perhatian guru terhadap komponen-komponen: 1) rasionalitas, 2) visi dan

misi pembelajaran berdasarkan KBK, 3) tujuan pembelajaran, 4) isi pembelajaran, 5)

pendukung sistem pembelajaran, dan 6) komponen dasar utama pembelajaran.

Penjelasan ke-enam komponen tersebut sebagai berikut.

Page 59: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

66

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

1) Rasionalitas

Layanan pendidikan dan pembelajaran di Indonesia, khususnya untuk sekolah

luar biasa atau sekolah yang menerapkan pendidikan inklusif, seyogyanya sejalan dan

tidak terlepas dengan prinsip-prinsip umum dan khusus, kebijakan dan praktek

pendidikan untuk anak dengan kebutuhan khusus terutama dalam mengaplikasikan

gerakan pendidikan untuk semua atau education for all sebagai hasil konferensi dunia di

Salamanca pada tanggal 7 hingga 10 Juni 1994 dilanjutkan dengan Deklarasi Dakar

tahun 2000 yang merupakan kerangka kerja untuk merespon kebutuhan dasar belajar

warga masyarakat yang menggariskan bahwa pendidikan harus dapat menyentuh semua

lapisan masyarakat tanpa mengenal batas, ras, agama, dan kemampuan potensial yang

dimiliki oleh setiap peserta didik.

Perubahan tersebut sangat besar dan mendasar sehingga layanan pendidikan

terhadap anak dengan kebutuhan khusus tidak menutup kemungkinan terhadap

kepentingan untuk memberikan hak anak guna mendapatkan kesempatan atau

opportunity right, hak sebagai makhluk Tuhan yang perlu mendapatkan kesejahteraan

sosial atau human right, social and welfare right.

2) Visi dan Misi

Bertitik tolak dari hasil pengamatan dan harapan kebutuhan di lapangan, maka

model pembelajaran anak dengan kebutuhan khusus mengarah kepada Visi dan Misi

sebagai sumber pengertian bagi perumusan tujuan dan sasaran yang harus ditetapkan.

Visi pembelajaran berdasarkan KBK, adalah membantu setiap peserta didik dengan

kebutuhan khusus untuk dapat memiliki sikap dan wawasan serta akhlak tinggi,

Page 60: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

kemerdekaan dan demokrasi, toleransi dan menjunjung hak azasi manusia, saling

pengertian dan berwawasan global (Mulyana, E. 2004:19).

Sasaran utama sebagai hasil keluaran atau outcome dari suatu program

pembelajaran individual adalah kemampuan setiap peserta didik dalam mengembangkan

sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagai pribadi maupun anggota masyarakat

dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam

sekitar, serta dapat mengembangkan kemampuan dalam dunia kerja atau mengikuti

pendidikan lanjutan (Kurikulum Pendidikan Luar Biasa, 1994:6).

Misi pembelajaran berdasarkan KBK terhadap “Anak dengan Kebutuhan

Khusus” adalah suatu upaya guru dalam memberikan layanan pendidikan agar setiap

peserta didik menjadi individu yang mandiri, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berbudi luhur, terampil, dan mampu berperan sosial (Mulyana, E. , 2004:20).

Dalam rangka mengantisipasi kehidupan masa depan anak berkebutuhan khusus, maka

intervensi-khusus selama proses kegiatan pembelajaran harus mampu menyentuh semua

aspek perkembangan perilaku dan kebutuhan setiap peserta didik. Intervensi-khusus

berkaitan dengan kompetensi yang merupakan perpaduan dari: pengetahuan,

keterampilan, nilai, dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan

bertindak.

3) Tujuan Pembelajaran Berdasarkan KBK

Berdasarkan Visi dan Misi Pembelajaran Berdasarkan KBK, dapat ditentukan

tujuan pembelajaran, antara lain sebagai berikut.

Page 61: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

68

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

a) Agar dapat menghasilkan individu yang mampu melakukan kegiatan sehari-hari

tanpa bantuan orang lain melalui kemampuan dirinya dalam menggunakan

persepsi, pendengaran, penglihatan, taktil, kinestetik, fine motor dan gross

motor.

b) Agar dapat menghasilkan individu yang mempunyai kematangan diri dan

kematangan sosial. Misalnya, dapat berinisiatif, dapat memanfaatkan waktu

luangnya, cukup atensi atau menaruh perhatian terhadap lingkungannya, serta

bersifat tekun.

c) Menghasilkan individu yang mampu bertanggung jawab secara pribadi dan

sosial. Misalnya, dapat berhubungan dengan orang lain, dapat berperan serta,

dan dapat melakukan suatu peran tertentu di lingkungan kehidupannya.

d) Agar dapat menghasilkan individu yang mempunyai kematangan untuk

melakukan penyesuaian diri dan penyesuaian terhadap lingkungan sosial.

Misalnya, mampu berkomunikasi dengan orang lain melalui kematangan

berbahasa.

4) Komponen Dasar Model Pembelajaran

Berdasarkan pada visi dan misi, kebutuhan peserta didik, dan tujuan yang

hendak dicapai dalam pembelajaran dengan menggunakan KBK maka isi layanan

pembelajaran dapat dikelompokkan kedalam bagian-bagian sebagai berikut.

a) Masukan, terdiri atas: (1) Masukan Mentah, berupa: elicitors, behaviors, dan

reinforcers; (2) Masukan Instrumen, berupa: program, guru-kelas, tahapan, dan

Page 62: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

69

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

sarana; (3) Masukan Lingkungan, berupa: norma, tujuan, lingkungan, dan

tuntutan.

b) Proses, terdiri atas program pembelajaran individual, pelaksanaan intervensi,

refleksi hasil pembelajaran, dan KBK

c) Keluaran atau outcome, berupa perubahan kompetensi setiap peserta didik anak

berkebutuhan khusus.

5) Pendukung Sistem Model Pembelajaran dengan KBK

Komponen pendukung sistem adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang

bertujuan untuk memantapkan, memelihara, dan meningkatkan program pembelajaran.

Kegiatan-kegiatannya diarahkan pada (1) pengembangan dan manajemen program,

manajemen program dilakukan dengan upaya-upaya berkaitan dengan perencanaan,

pelaksanaan, penilaian, analisis, dan tindak lajut; (2) pengembangan staf pengajar,

dalam pengembangan ini tertuju kepada penguasaan guru terhadap aspek-aspek

kompetensi yang meliputi: pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan

minat; (3) pemanfaatan sumber daya masyarakat dan pengembangan atau penataan

terhadap kebijakan dan petunjuk teknis.

Untuk lebih memperjelas uraian berkaitan dengan pembelajaran individual

anak berkebutuhan khusus melalui penerapan kurikulum berbasis kompetensi seperti

yang telah diuraikan di atas, maka pada halaman berikut dapat dilihat Bentuk Model

Pembelajaran bagi Anak dengan Kebutuhan Khusus.

Page 63: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

70

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

Kapasitas (IQ/ MA) Guru Metode, Teknik Bahan Program

Dan lain-lain dan Media Sumber Tugas, dan

Sarana

Bakat Kemampuan

Khusus

Monitoring & Evaluasi

Motivasi

Minat

Kematangan,

Kesiapan

Sosial Fisik Kultural Dan Lain-lain

BALIKAN

Aspek Kebiasaan

Dan Lain-lain

Bagan 1.3

Model Pembelajaran bagi Anak dengan Kebutuhan Khusus

Instrumental Input

(Masukan Instrumental)

Proses Belajar

Mengajar Expected Out Put

(Hasil Belajar yang

diharapkan)

Berupa:

*Perilaku Kognitif

*Perilaku Afektif

*Perilaku Psikomotor

Environmental Input (Masukan Lingkungan)

PPI

KBK

Intervensi

Refleksi

Hasil

Raw Input

(Siswa)

Page 64: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

71

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

C. RANGKUMAN

1. Program pembelajaran individual adalah suatu program pembelajaran yang dibuat

oleh guru-kelas dengan memperhatikan “keberadaan” dan “kebutuhan” setiap

peserta didik. Dalam proses kegiatannya diterapkan intervensi-guru berupa Model

Intervensi Beraneka Segi yang sesuai dengan “kebutuhan” peserta didik agar

mampu mencapai sasaran akhir pembelajaran berupa target behavior tertentu.

2. Gerak Irama adalah suatu ilmu (science) yang menghantarkan seorang guru untuk

mendapatkan profesionalisme mengajar (art). Gerak Irama merupakan landasan

pemikiran guru dalam upaya mengembangkan dan menumbuhkan pengalaman-

pengalaman belajar peserta didik melalui pola gerak dan irama sesuai dengan

perkembangan fisik, emosi, social dan intelektual dari setiap peserta didik.

3. Interaksi seseorang dengan lingkungan hidupnya dihadapkan pada kesulitan untuk

dapat mengadaptasi dan menyesuaikan diri-pribadinya dengan factor-faktor

lingkungan dekat, lingkungan jauh, dan lingkungan lain berkaitan dengan cuaca,

topografi, budaya global, politik dan ekonomi global.

Page 65: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

72

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

D. Daftar Rujukan Bab I

Delphie, B. (2003). Gerak irama. Edisi Ketiga. Mitra Grafika: Bandung.

________ (2003). Peranan play assessment chart sebagai alat tes baku bagi

perencanaan pembelajaran individual siswa tunagrahita. Pedagogia

Jurnal Ilmu Pendidikan FIP UPI Bandung. Vol.1(1), 25-38.

_______ (2003). Kontribusi play assessment chart terhadap guru SLB-C untuk

kegiatan asesmen dalam penyusunan program pembelajaran individual.

Jurnal Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. 10(2), 138-149.

Diknas. (2003). Undang-undang sistim pendidikan nasional nomor 2 tahun 2003

dan penjelasannya. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

Graham, G. et al. (1980). Children moving : A Reflective Aproach to Teaching

Physical Eucation. First Edition. California: Mayfeld Publishing

Company.

Hodapp, R.B., Burack, J.A., and Zigler, E. (1995). Issues in the development

approach to mental retardation. New York: Cambridge University

Press.

Johnsen, B.H. and Skjorten, M.D. (2003). Education special needs: an

introduction. Oslo Norway: Departement of Special Education of Oslo

University.

Ma’mun, A. dan Saputra, Y.M. (2000). Perkembangan gerak dan budaya gerak.

Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jendral

Pendidikan Dasar dan Menengah.

Mulyasa, E. (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan

Implementasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Peter, L.J.(1975) Competencies for Teaching Classroom Instruction. California:

Wadsworth Publishing Compay Inc.

Schools, P.J. (1984). Social development of handicapped children and adolescent.

Rockville, Maryland: An Aspen Publication.

Skjorten, M.D. (1987). Dance movement as a tool in special education. Paper

Project at The International Conference DaCi, Stockholm Swedia.

Tawney, J.W. and Gast, D.J. (1984). Single subject reseach in special education.

Columbus, Ohio: Charles E. Merrill Publishing A Bell & Howell.

Page 66: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

73

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

Page 67: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

74

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie

Page 68: PERMAINAN TERAPEUTIK DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · proses pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya. ... dalam bentuk

75

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak dengan Kebutuhan Khusus - Bandi Delphie