perkembangan perekonomian & indikator daya beli … · gci, 13 negara mengalami peningkatan...
TRANSCRIPT
Seminar Nasional “Perekonomian Indonesia Menuju Resesi?”Auditorium Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie
Rabu, 11 Oktober 2017
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
DEPUTI BIDANG KOORDINASI EKONOMI MAKRO DAN KEUANGAN
PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN & INDIKATOR DAYA BELI MASYARAKAT
PEREKONOMIAN INDONESIA 2017Di tengah ketidakpastian global, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berlanjut pada Tw 2-2017 mencapai 5.01 persen (yoy). EkonomiIndonesia dibandingkan beberapa negara di dunia relatif baik. Hingga September 2017, inflasi mencapai 2,66 persen (ytd), masih beradadalam sasaran target ±4 persen. Defisit transaksi berjalan kuartal II 2017 mencapai 2 persen dari PDB, membaik dibandingkan defisit padakuartal II 2016 (2,3 persen). Selama Januari-Agustus 2017, total surplus perdagangan mencapai 9,1 miliar USD
5.01
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
2013 2014 2015 2016 2017
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (YoY)
Defisit Transaksi Berjalan dan Neraca Perdagangan
Perkembangan Inflasi (YoY)
5.56 5.01 4.88 5.02
5,0
1,06,71,9
1,68,0
Pertumbuhan Ekonomi Beberapa Negara 2016 (YoY)
AS
Uni Eropa
India
Indonesia
JepangChina
Sumber: Bloomberg, BPS, Kemenkeu, BI
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
35000
-1000
-500
0
500
1000
1500
2000
Jan
Ma
r
Me
i
Jul
Sep
t
Nov
Jan
Ma
r
Me
i
Jul
Sep
t
Nov
Jan
Ma
r
Me
i
Jul
2015 2016 2017
Surplus/Defisit Total Perdagangan2
3.72
3.00
9.32
0.47
Jan
Ma
r
May Ju
l
Se
p
Nov Jan
Ma
r
May Ju
l
Se
p
Nov Jan
Ma
r
Ma
y
Jul
Se
p
Nov Jan
Mar
Me
i
Juli
Sep
2014 2015 2016 2017
umum
Inti
Administrated Price (AP)
Volatile Food
-1.96
129.4
0
50
100
150
-6
-4
-2
0
Jan
-14
Apr-
14
Jul-1
4
Oct-
14
Jan
-15
Apr-
15
Jul-1
5
Oct-
15
Jan
-16
Apr-
16
Jul-1
6
Oct-
16
Jan
-17
Apr-
17
Jul-1
7
CA (% GDP)
Cadangan Devisa (Miliar USD) - rhs
200620072008200920102011201220132014201520162017
BBB
-
BB
+
BB
BB-
B+
R&I S&PMoody’sJCR Fitch
SENTIMEN POSITIF DARI LEMBAGA RATING
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
Moody’s: meningkatkan outlook
dari stabil menjadi positif
JCR: meningkatkan outlook dari
stabil menjadi positif
R&I: meningkatkan outlook dari
stabil menjadi positif
S&P: meningkatkan outlook ke
Investment Grade
Fitch: meningkatkan outlook
dari stabil menjadi positif
Sumber: BI3
RANGKING GCI INDONESIA
4650
3834
3741
36
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1. Peringkat GCI Indonesia meningkat dari 41 dari 138 negara
pada tahun 2016/2017 menjadi peringkat 36 dari 137
negara tahun 2017/20182. Diantara 17 negara Asia Timur dan Pasifik yang di-assess oleh
GCI, 13 negara mengalami peningkatan skor, dengan
Indonesia dan Brunei Darussalam yang menunjukkan
peningkatan tertinggi.
3. Indonesia bersama dengan China dan India merupakan salah
satu negara EM utama yang menjadi pusat inovasi, berusaha
mengejar negara maju.
4. Di sisi lain, kesiapan teknologi secara global mengalami tren
meningkat. Namun, tingkat kesiapan teknologi, individu, dan
perusahaan di Indonesia masih relatif rendah. Hal ini
mengindikasikan bahwa manfaat dari aktivitas inovasi belum
merata.
Semakin kecilsemakin baik
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Singapore 2 2 2 2 2 2 3
Japan 9 10 9 6 6 8 9
Malaysia 21 25 24 20 18 25 23
China 26 29 29 28 28 28 27
Thailand 39 38 37 31 32 34 32
Indonesia 46 50 38 34 37 41 36
India 56 59 60 71 55 39 40
Brunei Darussalam 28 28 26 - - 58 46
Vietnam 65 75 70 68 56 60 55
Philippines 75 65 59 52 47 57 56
Kamboja 97 85 88 95 90 89 94
Laos - - 81 93 83 93 98
PERBANDINGAN RANGKING GCI INDONESIA DAN NEGARA LAIN
Rangking GCI Menurun Rangking GCI Meningkat
-1
-1
+2
+1
+2
+5
-1
+12
+5
+1
-5
-5
PERUBAHAN
Kelompok PengeluaranBobot MtM (%) YoY(%) Andil Ytd(%)
2012 Sep-16 Ags-17 Sep-17 Sep-16 Ags-17 Sep-17 Sep-16 Ags-17 Sep-17 Sep-16 Sep-17
Umum 100 0,22 -0.07 0,13 2,79 3,82 3,72 -0,02 -0,07 0,13 1,74 2,66
Pengeluaran
Bahan Makanan 18,9 -0,07 -0,67 -0,53 5,14 1,51 1,04 -0,13 -0,14 -0,11 3,74 -0,09
Makanan Jadi, Minuman,
Rokok, dan Tembakau16,2 0,34 0,26 0,34 5,88 4,24 4,24 0,06 0,04 0,06 4,03 3,26
Perumahan, Air, Listrik, Gas,
dan Bahan Bakar25,4 0,29 0,10 0,21 1,55 5,66 5,58 0,10 0,03 0,05 0,70 4,64
Sandang 7,3 0,13 0,32 0,52 4,71 2,28 2,68 0,03 0,02 0,03 3,72 3,48
Kesehatan 4,7 0,33 0,20 0,16 4,09 3,43 3,25 0,02 0,01 0,01 2,63 2,31
Pendidikan, Rekreasi, dan
Olahraga8,5 0,52 0,89 1,03 3,21 2,65 3,17 0,09 0,07 0,08 2,02 2,99
Transpor, Komunikasi, dan
Jasa Keuangan19,2 0,19 -0.60 0,02 -1,93 4,89 4,71 -0,19 -0,10 0,01 -2,04 3,50
Komponen
Inti 65,36 0,33 0,28 0,35 3,32 2,98 3,00 0,22 0,16 0,21 2,24 2,51
Administered Prices 18,02 0,14 -0,48 0,15 -0,91 9,31 9,32 -0,10 -0,08 0,03 -1,59 7,51
Volatile Food 16,62 -0,09 -0,87 -0,67 5,28 1,05 0,47 -0,14 -0,15 -0,11 3,88 -1,56
September 2017 : inflasi 0,13% (mtm)Secara bulanan inflasi September 2017 lebih tinggi dibandingkan Agustus 2017 dan lebih rendah dibanding September 2016. Komponen inti memberikan andil inflasi tertinggi (0,21%), sedangkan AP dan VF memberikan andil deflasi masing-masing secara berurutan sebesar 0,03% dan -0,11%. Deflasi disumbang dari kelompok bahan makanan sebesar -0,09%.
6
Pertumbuhan Konsumsi RT (%YoY) TW 1 - 2016 TW 2 - 2016 TW 3- 2016 TW 4 - 2016 TW 1 - 2017 TW 2- 2017
1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 4.97 5.07 5.01 4.99 4.94 4.95
a. Makanan dan Minuman, Selain Restoran 5.35 5.26 5.23 5.21 5.21 5.24
b. Pakaian, Alas Kaki dan Jasa Perawatannya 3.20 3.35 2.24 3.31 3.30 3.47
c. Perumahan dan Perlengkapan Rumahtangga 4.55 4.72 4.17 4.13 4.14 4.12
d. Kesehatan dan Pendidikan 5.34 5.49 5.36 5.29 6.04 5.40
e. Transportasi dan Komunikasi 5.25 5.51 6.08 6.03 5.35 5.32
f. Restoran dan Hotel 5.50 5.48 5.01 4.80 5.43 5.87
g. Lainnya 2.10 2.58 2.15 2.08 2.07 2.05
Konsumsi RT 2017Konsumsi rumah tangga pada tahun 2017 masih sesuai dengan pola normal berada pada kisaran 4,95% atau berada pada kisaran 5%. Terjadi perubahan pola konsumsi ke konsumsi leisure....
Sumber: BPS
7
4,838
4,886
5,039 5,022 5,014
5,065 3.75
3.67
3.6
3.62
3.64
3.66
3.68
3.7
3.72
3.74
3.76
4,700
4,750
4,800
4,850
4,900
4,950
5,000
5,050
5,100
Q1/16 Q2/16 Q3/16 Q4/16 Q1/17 Q2/17
ADHK Y-ON-Y
Namun konsumsi riil tetap tumbuh...Konsumsi riil setiap penduduk cenderung terus meningkat meskipun terjadi perlambatan pertumbuhan Q2-2017 (3,67%) dibandingkan Q2-2016 (3,75%). Artinya konsumsi riil tetap lebih tinggi...
Sumber: BPS
✓ Perkapita adhk = rata-rata konsumsi riil setiap penduduk
✓ Rata-rata konsumsi riil setiap penduduk pada Q2/2017: Rp 5,07 juta per triw = Rp 1,69 juta per bulan = Rp 56,28 ribu per hari.
ADHK(ribu rupiah)
%YoYPKRT adhk perkapita dan y-on-y PKRT adhk perkapita
8
Shifting pola konsumsi terjadiTerjadi shifting pola konsumsi dari non-leisure ke konsumsi leisure. Pertumbuhan konsumsi leisure dan non-leisure cenderung berbanding terbalik. Leisure melonjak ketika ada sedikit perlambatan non-leisure
6.21
4.74
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
2014 2015 2016 2017
leissure non leissure
Pertumbuhan
Konsumsi Leisure dan Non Leisure (%YoY)
Sumber: BPS
Leisure?
▪ Restoran dan hotel
▪ Rekreasi dan kebudayaan
9
Share online: kecil (Belum ada Data yang Pasti)
; bisnis indonesia 4 agustus 2017 Sumber: “Statista”
Pembayaran transaksi digital 2017: US$ 18,611
billion ≈ IDR 248,2 T (1US$=13.338) 6,69%
PKRT Semester I/2017
; bisnis indonesia 7 agustus 2017 Sumber: “Ketua Umum DPP Asperindo”
“... penetrasi perdagangan online baru 2%
dibandingkan bisnis ritel secara keseluruhan.”
; Riset nielsen 2015
Transaksi online pada tahun 2015 = US$ 5,9 billion ≈
IDR 81,3 T (1US$=13.788) 1,26% PKRT 2015
; SKKRT Triwulan ii/2017
✓ 15% rumah tangga pernah berbelanja online
✓ Penetrasi produk barang: barang lainnya seperti:
> jam tangan dan tas (22,85%),
> alat komunikasi & aksesorisnya (11,04%),
> barang-barang rekreasi (4,06%),
> pakaian alas kaki dan penutup kepala (3,94%) Share
total belanja coicop tersebut (offline + online) terhadap
PKRT sekitar 12%.
✓ Makin tinggi golongan pendapatan:
▪ makin besar persentase rumah tangga yang pernah
belanja online
▪ makin besar konsumsi online nya
Perdagangan online pada dasarnya hanya perubahan transaksi. Jumlah supply (produksi dalam negeri + impor) akan tetap.
Shifting offline ke online?
Sumber: BPS 10
e-commerce tumbuh pesat
Sumber: BCA
Transaksi ritel melalui e-commerce meningkat pesat. Dalam tiga tahun terakhir, e-commerce via BCA tumbuhpesat. Penjualan naik sekitar 30 kali lipat dari Januari 2014 sampai Juni 2017
11
Kegiatan Usaha Perbankan
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
16.00
jan feb mar apr mei jun jul ags sep okt nov des jan feb mar apr mei jun jul
2016 2017
Kredit (%yoy)
Total Kredit Modal Kerja Investasi Konsumsi
-5.00
0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
jan feb mar apr mei jun jul ags sep okt nov des jan feb mar apr mei jun jul
2016 2017
DPK (%yoy)
Total DPK Giro Tabungan Deposito
• Pemberian kredit mulai meningkat pada Juli 2017 dengan pertumbuhan sebesar 8.20 persen (yoy).
• Trend DPK mengalami peningkatan sejak Oktober 2016, dengan pertumbuhan 9.76 persen (yoy) pada bulan Juli 2017 melambat
dari Juni sebesar 11.30 persen (yoy)
Source: OJK
Pendorong peningkatan kreditPertumbuhan kredit yang meningkat terutama didorong oleh kredit kredit konsumsi dan infrastruktur
Kredit (%YoY) Juli 2016 Juni 2017 Juli 2017
Total Kredit 6,08 7,75 8,20
Modal Kerja 10,39 7,21 8,09
Investasi 8,20 6,44 6,39
Konsumsi 7,74 9,86 10,07
Kredit (%YoY) Juli 2016 Juni 2017 Juli 2017
Pertanian, Perburuan dan Kehutanan 16.71 11.49 12.23
Perikanan 12.76 11.14 12.26
Pertambangan dan Penggalian (13.22) 2.10 1.21
Industri Pengolahan 4.85 5.25 5.25
Listrik, gas dan air 24.91 14.34 11.18
Konstruksi 15.80 21.54 24.22
Perdagangan Besar dan Eceran 7.74 3.09 3.86
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan
minum14.20 6.57 6.68
Transportasi, pergudangan dan komunikasi (0.21) (2.04) (0.89)
Perantara Keuangan 9.22 18.10 17.34
Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa
Perusahaan12.78 6.60 8.64
Admistrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib19.69 62.07 66.06
Jasa Pendidikan 11.46 9.66 11.09
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 17.74 7.40 7.04
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan
dan Perorangan lainnya(8.15) 7.02 9.25
Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga 2.44 0.87 (0.67)
Badan Internasional dan Badan Ekstra
Internasional Lainnya(45.58) (14.34) 230.64
Kredit konsumsi pada Juli 2017 meningkat
(10,07%) baik dari bulan sebelumnya (9,86%)
maupun pada periode yang sama tahun
sebelumnya (7,74%)
Sumber: SPI, OJK 13
Survei kegiatan dunia usahaHasil SKDU triwulan II-2017 mengindikasikan kegiatan usaha tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulansebelumnya. Hal ini tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pada TW II-2017 sebesar 17,36% lebih tinggidibandingkan TW I-2017 sebesar 4,80%. Peningkatan kegiatan usaha terjadi pada sebagian besar sektor denganpeningkatan tertinggi pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran (SBT 4,32%)
Pada TW III-2017 diperkirakan terjadi perlambatan kegiatan usaha. Hal
ini tercermin dari SBT yang menurun menjadi 14,93%. Perlambatan
kegiatan usaha terutama disebabkan oleh tekanan yang terjadi pada
sektor pertambangan & penggalian.
Catatan: Berdasarkan pola dari tahun ke tahun, nilai SBT akan meningkat pada TW II lalumelambat pada TW III dan TW IV
Sumber: SKDU, BI TW II-2017 14
Survei penjualan eceran
Sumber: BI
Penjualan ritel pada September 2017 diperkirakan meningkat sebesar 2,4 persen (YoY), lebih tinggi daripertumbuhan bulan Agustus sebesar 2,2% (YoY). Peningkatan penjualan ritel diperkirakan akan kembaliterjadi pada suku cadang, makanan, bahan bakar, dan barang budaya.
%YoY
15
Penjualan Ritel
(%YoY)
2016 2017
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
Matahari 13.22 44.57 -58.64 5.42 -1.46 17.8
MAP 6.71 11.57 10.03 12.07 14.3 17.24
Ace Hardware 4.78 8.15 -1.61 8.26 11.3 22.98
Ramayana -0.5 48.13 -21.16 4.25 -0.15 21.53
Pertumbuhan penjualan Matahari dan Ramayana, dengan segmen konsumen kalangan menengahke bawah, mengalami perlambatan. Sementara, Ace Hardware dan MAP, dengan segmenkonsumen kalangan menengah ke atas, mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2016
Sumber: SAM
Kinerja sektor ritel
16
Pertumbuhan fast moving consumer goods (FMCG) terus melambat
8.3
4.4
2.2
3.4
10.5
7.7
2015 2016
5.14.2 4.1 3.7
6.2
5
2.6
0.5
11.3
9.2
6.7
4.2
Q1 16 Q2 16 Q3 16 Q4 16
Nilai Volume Nominal
3.3 2.9
0.6 0.8
3.9 3.7
Q1 17 Q2 17
Total Pasar Indonesia │ 55 Kategori
Sumber: Nielsen
Indonesia Total Groceries │ Total FMCG 55 Categories │YTD June ‘16 vs YTD June ‘17 *Disclaimer: National Retail Audit Data for YTD June period covers until week ending 18 June
3.7
4.8
2.9
Indonesia
Perdagangan Modern
Perdagangan Tradisional
0.4
7
Super/Hyper
Minimarket
Perilaku konsumen belanja FMCGMinimarket menunjukkan tren yang lebih menjanjikan di tengah stagnansi tipe toko FMCG lainnya. Hypermarket dan Supermarket dikenal sebagai tempat untuk belanja rutin (atau belanja bulanan) rumah tangga. Namun peranini sekarang dapat dilihat di minimarket yang bukan hanya menjadi tempat untuk konsumen melakukanpembelanjaan mendadak.
Sumber: Nielsen
18
Pertumbuhan penjualan mal konvensional dan mal modern smt I 2017
-59%
-49%
-34%
-23%
-20%
-19%
-18%
-17%
-16%
-16%
Metro Pasar Baru
Taman Palem Mall
Glodok Plaza
Mangga Dua Mall
Mangga Dua Center
ITC Cempaka Mas
Mangga Dua Pasar Pagi
ITC Roxy Mas
Pasar Atom
Harco Mangga Dua
MAL KONVENSIONAL
20%
18%
14%
14%
13%
12%
9%
9%
9%
8%
Gandaria City
Kasablanka Mall
Mal Central Park
Summarecon Mall Serpong
Metropolitan Mall
Plaza Indonesia
Pondok Indah Mall
Karawaci Supermal
Grand Indonesia
Puri Indah Mall
MAL MODERN
Sumber: Survei BCA di Jabodetabek terhadap Semester I 2016
Penjualan motor dan mobil
20
5.19
(40.00)
(20.00)
-
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
-
100,000
200,000
300,000
400,000
500,000
600,000
01/2
016
02/2
016
03/2
016
04/2
016
05/2
016
06/2
016
07/2
016
08/2
016
09/2
016
10/2
016
11/2
016
12/2
016
01/2
017
02/2
017
03/2
017
04/2
017
05/2
017
06/2
017
07/2
017
08/2
017
Penjualan Motor (Unit) %YoY
Pada Agustus 2017, penjualan motor mengalami perlambatansebesar 5,19% YoY dari bulan sebelumnya. Sepanjang Januari-Agustus 2017, penjualan motor mencapai 3,793 juta unit atauturun 0,05 persen dari tahun sebelumnya di periode yang sama
Penjualan Motor
0.19
-40
-30
-20
-10
0
10
20
30
40
50
0
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
01/2
016
02/2
016
03/2
016
04/2
016
05/2
016
06/2
016
07/2
016
08/2
016
09/2
016
10/2
016
11/2
016
12/2
016
01/2
017
02/2
017
03/2
017
04/2
017
05/2
017
06/2
017
07/2
017
08/2
017
Penjualan Motor (Unit) %YoY
Penjualan Mobil
Pada Agustus 2017, pertumbuhan penjualan mobilsebesar 0,19% YoY, mengalami perlambatan dari bulan
sebelumnya. Sepanjang Januari-Agustus 2017, penjualan mobil mencapai 0,72 juta unit atau naik 3,62 persen dari tahun sebelumnya pada periode yang sama
Sumber: Gaikindo, AISI
Survei indeks keyakinan konsumenIndeks Keyakinan konsumen (IKK) pada September 2017 membaik dari bulan sebelumnya, meningkat dari133,20 pada Agustus 2017 menjadi 137,20. Terjaganya optimisme konsumen ditopang terutama olehekspektasi terhadap meningkatnya ketersediaan lapangan kerja dan kegiatan usaha.
Sumber: Survei Konsumen, Agustus, BI
IKK IKE IEK
Persepsi konsumen terhadap kondisiekonomi saat ini sedikit melemahdibandingkan bulan sebelumnya, terindikasi dari Indeks Kondisi EkonomiSaat Ini (IKE) akibat penurunankomponen indeks penghasilan.
Konsumen semakin optimis terhadapperkiraan kondisi ekonomi ke depan,, terindikasi dari Indeks EkspektasiKondisi Ekonomi (IEK). Hal ini terdorongdari ekspektasi kenaikan ketersediaanlapangan kerja, kegiatan usaha, danpenghasilan.
21
Survei kondisi keuangan konsumen
64
15.420.6
63.8
15.121.1
66.4
14.419.2
Konsumsi Cicilan pinjaman Tabungan
Jul Ags Sep
Porsi Konsumsi
Porsi Tabungan
Menguatnya optimisme responden terhadap kondisiekonomi ke depan mendorong terjadinya peningkatan
porsi pendapatan yang digunakan untuk konsumsisebesar 2,6 persen menjadi 66,4 persen. Sementarapembayaran cicilan pinjaman terhadap pendapatan
menurun 0,7 persen menjadi 14,4 persen begitu juga dengan porsi tabungan terhadap pendapatan yang
menurun 1,9 persen menjadi 19,2 persen.
Penurunan porsi pengeluarankonsumsi terjadi padakelompok respondenpengeluaran Rp 1 - 2 juta per bulan sedangkan respondendengan pengeluaran > Rp 3 juta mengalami kenaikan.
Penurunan porsi terjadi padasemua kelompok pendapatan, dengan penurunan terdalamterjadi pada kelompok Rp 2,1 – 3 juta.
Sumber: Survei Konsumen, September, BI22
Survei perkiraan konsumsi 3 bulan mendatang
Responden rumah tangga memperkirakanpengeluaran untuk konsumsi padaDesember 2017 mengalami perlambatandari bulan sebelumnya. Hal ini tercermin dariindeks Perkiraan Pengeluaran Konsumsi RT 3 Bulan Mendatang sebesar 156,3 terutamauntuk pembelian non-makanan.
155.7154
155.6157
160.4
157.2156.6
161.7
157.6
155.4154.5
150.4
156.3
153
157.2158.2
160.8
150.7
Total 1-2 juta 2,1 - 3 juta 3,1 - 4 juta 4,1 - 5 juta > 5 juta
Jul Ags Sep
Indeks Perkiraan Pengeluaran Konsumsi
Sumber: Survei Konsumen, Agustus, BI
Perkiraan peningkatan pengeluaran untuk konsumsipada Desember 2017 terjadi dengan respondenpendapatan di atas Rp 3 juta per bulan. Sementararesponden dengan pendapatan di bawah Rp 3 jutamengalami penurunan pengeluaran konsumsi
23
-0.3
1.79.6
11.7
15.2
9.010.0
13.5
-0.5
0.0
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
3.5
4.0
0.0
2.0
4.0
6.0
8.0
10.0
12.0
14.0
16.0
Jan
Feb
Mar
Ap
r
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
No
v
Des Jan
Feb
Mar
Ap
r
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
No
v
Des Jan
Feb
Mar
Ap
r
Mei
Jun
Jul
Ags
2015 2016 2017
Surplus/Defisit Ekspor Impor
Neraca Perdagangan Agustus 2017 Surplus $1,7 M
Pada Agustus 2017, kinerja perdagangan Indonesia mengalami surplus 1,7 miliar USD (tertinggi sepanjang 2017), dengan
nilai ekspor mencapai 15,2 miliar USD lebih besar dari nilai impor 13,5 miliar USD. Secara kumulatif (Jan-Ags), perdagangan surplus
sebesar 9,1 miliar USD, tertinggi dibandingkan periode yang sama sejak 2012.
19.8
0.5
-5.6
-1.4
6.2 5.0
9.1
Jan-Ags2011
Jan-Ags2012
Jan-Ags2013
Jan-Ags2014
Jan-Ags2015
Jan-Ags2016
Jan-Ags2017
Neraca Perdagangan PeriodeJan-Ags (Miliar USD)Nilai Ekspor, Impor, Surplus/Defisit (Miliar USD)
MtM (%) YoY (%)
Ekspor 11.7 19.2
Impor -2.9 8.9
Pertumbuhan Ekspor Impor Agustus 2017
Sumber: BPS, diolah
Nilai ekspor 2017 berdasarkan sektor, meningkatMenurut sektor, semua nilai ekspor non migas selama 2017 (Jan-Agustus) meningkat baik pertanian (23,2 persen), industri pengolahan (14,9 persen), maupun pertambangan (35,6 persen). Sektor industri pengolahanmasih menjadi pendorong terbesar bagi ekspor non migas (share: 75,02 persen)
Pertanian, 2.22
Industri Pengolahan, 75.02
Pertambangan dan lainnya, 13.54
Share Thd
Total Ekspor
2017
2.4
73.6
13.7
2.0
71.1
10.9
2.4
81.6
14.7
Pertanian Industri Pengolahan Pertambangan
Jan- Ags 2015 Jan- Ags 2016 Jan- Ags 2017
23,2%
14,9%
35,6%
-16,7%
-3,4%
-20,4%-35,1%
-5,6%
-8,7%
Perkembangan Nilai
Ekspor Non Migas (Miliar USD)
© COPYRIGHT 2017KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
DEPUTI BIDANG KOORDINASI EKONOMI MAKRO DAN KEUANGAN
TERIMA KASIH