sidang ke-9pakar majelis bahasa brunei darussalam...
TRANSCRIPT
SIDANG KE-9PAKAR MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM-
INDONESIA-MALAYSIA (MABBIM)
(Indonesia: Hotel Talagasari, Bandung, 18 -- 22 September 1995)
A. LAPORAN UMUM
1. Peserta
Sidang Ke-9 Pakar Majelis Bahasa Brunei Darussalam-Indonesia-
Malaysia (Mabbim) diikuti oleh perutusan ketiga negara anggota Mabbim,
yaitu:
1.1. Brunei Darussalam yang terdiri atas 13 orang yang dipimpin oleh
Awang Haji Mohd. Zaini bin Haji Omar dari Dewan Bahasa dan
Pustaka Brunei Darussalam;
1.2 Malaysia yang terdiri atas 12 orang yang dipimpin oleh Prof.
Abdullah Hasan dari Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia; dan
1.3 Indonesia yang terdiri atas 26 orang yang dipimpin oleh Dr. Dendy
Sugono dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Sidang diresmikan pembukaannya oleh Dr. Hasan Alwi, Kepala Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa pada hari Senin, 18 September
1995, pukul 10.00.
2. Tempat dan Jadwal
Sidang Ke-9 Pakar Mabbim dilaksanakan pada tanggal 18--22 September
1995, di Hotel Talagasari, Jalan Setiabudii, Bandung, Jawa Barat.
Jadwal sidang disusun sebagai berikut.
Senin, 09.00--09.30 Pembukaan
18 September 1995 09.30--10.15 Istirahat
10.15--11.00 Sidang Lengkap I
11.00--12.00 Sidang Kelompok Ke-1
12.00--13.30 Istirahat
13.30--17.00 Sidang Kelompok Ke-2
17.00--19.30 Istirahat
19.30--21.00 Sidang Kelompok Ke-3
Selasa, 08.00--1200 Sidang Kelompok Ke-4
19 September 1995 12.00--13.30 Istirahat
13.30--17.00 Sidang Kelompok Ke-5
17.00--19.30 Istirahat
19.30--21.00 Sidang Kelompok Ke-6
Rabu, 08.00--10.30 Sidang Kelompok Ke-7
20, September 1995 10.30--11.00 Istirahat
11.00--12.00 Sidang Kelompok Ke-8
12.00--13.30 Istirahat
13.30--17.00 Sidang Kelompok Ke-9
17.00--19.30 Istirahat
19.30--21.00 Sidang Lengkap II
Kamis, 08.00--14.00 Rekreasi
14.00--15.30 Istirahat
15.30--17.30 Penyusunan Laporan
17.30--19.30 Istirahat
19.30--21.30 Penutupan
Jumat, 08.00 Kembali ke Jakarta
22 September 1995
3. Peristilahan yang Dibahas
Peristilahan yang dibahas dalam Sidang Ke-9 Pakar Mabbim adalah
sebagai berikut:
3.1 Kelompok Khusus Kedokteran 3 (Kedokteran Internal: Respiratori
dan Endokrinologi, dan Fisiologi)
3.2 Kelompok Khusus Linguistik 3 (Sosiolinguistik dan Semantik)
3.3 Kelompok Khusus Ekonomi 3 (Ekonomi Publik, Ekonomi
Internasional, dan Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan)
3.4 Kelompok Khusus Matematika 13 (Statistika: Analisis Statistik,
Teori Kebarangkalian dan Proses Stokastik)
3.5 Kelompok Khusus Farmasi 2 (Biologi Farmasi, Bioteknologi
Farmasi, dan Farmaseutika)
3.6 Kelompok Khusus Sastra 4 (Puisi dan Prosa)
3.7 Kelompok Khusus Pertanian/Kehutanan
4. Hasil yang Dicapai
Hasil yang dicapai pada Sidang Ke-9 ini adalah sebagai berikut:
4.1 Kelompok Khusus Kedokteran 3 (Kedokteran Internal:
Respiratori dan Endokrinologi, dan Fisiologi) Istilah Fisiologi : 504 istilah
Istilah Endokrinologi : 393 istilah
Istilah Repiratori : 938 istilah dari 2.239 istilah
Bidang lain : 1180 istilah
4.2 Kelompok Khusus Linguistik 3 (Sosiolinguistik dan Semantik)
a. Semantik
Yang sudah ada : 405 butir istilah
Tambahan : 14 butir
Jumlah Semua : 419 butir, terdiri dari
Kategori A : 389 butir
Kategori B : 27 butir
Kategori C : 0 butir
Kateogri D : 5 butir
b. Sosiolinguistik
Kategori A
(Istilah yang disetujui sama
secara keseluruhan atau
berbeda secara morfologis) : 363 istilah
Kategori B
(Istilah yang disetujui
konsepnya, tetapi berbeda
kata yang digunakan) : 43 istilah
Kategori C
(Istilah yang ditangguhkan) : 0 istilah
Kategori D
(Istilah yang digugurkan) : 77 istilah
Penambahan istilah : 3 istilah
--------------
Jumlah entri : 486 istilah
--------------
4.3 Kelompok Khusus Ekonomi 3 (Ekonomi Publik, Ekonomi Internasional,
dan Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan)
a. Kelompok sidang ini telah menyempurnakan istilah subbidang
Ekonomi Publik/Awam yang berjumlah 647 istilah dengan rincian.
Kategori A : 176 istilah
Kategori B : 289 istilah
Kategori C : 2 istilah
Kategori D : 180 istilah
--------------
Jumlah : 647 istilah
--------------
b. Jumlah kumulatif hasil dari subbidang Ekonomi Publik (Ekonomi
Awam) ialah sebanyak 1.010 entri, yang terbagi dalam kategori
berikut:
Kategori A : 290 istilah
Kategori B : 405 istilah
Kategori C : 30 istilah
Kategori D : 285 istilah
--------------
Jumlah : 1.010 istilah
--------------
Kelompok sidang ini telah membicarakan istilah Ekonomi
Internasional/Ekonomi Antarabangsa yang berjumlah 738 istilah.
Kategori A : 390 istilah
Kategori B : 174 istilah
Kategori C : - istilah
Kategori D : 174 istilah
---------------
Jumlah : 738 istilah
---------------
Kelompok sidang ini telah meyepakati untuk menjadikan bahan
subbidang Ekonomi Pembangunan dan Perancangan sebagai bahan
tukar.
4.4 Kelompok Khusus Matematika 13 (Statistika: Analisis Statistik, teori
Kebarangkalian dan Proses Stokastik)
Sidang telah berhasil menyepakati 1.246 padanan Analisis Statistik
dan Teori Kebarangkalian dan Proses Stokastik dengan perincian sebagai
berikut:
a. Padanan Analisis Statistik yang disepakati sebanyak 884 istilah
dengan perincian sebagai berikut.
Kategori A : 864 istilah
Kategori B : 16 istilah
Kategori C : 1 istilah
Kategori D : 3 istilah
b. Padanan Teori Kebarangkalian dan Proses Stokastik yang
disepakati sebanyak 362 istilah dengan perincian sebagai berikut.
Kategori A : 352 istilah
Kateogri B : 1 istilah
Kategori C : 0 istilah
Kategori D : 9 istilah
c. Istilah padanan yang ditambahkan sebanyak 6 entri dan padanan-
nya dengan perincian sebagai berikut.
Analisis Statistik : 4 istilah
Teori Kebarangkalian dan
Proses Stokastik : 2 istilah
Istilah tambahan itu termasuk kategori A
4.5 Kelompok Khusus Farmasi 2 (Biologi Farmasi, Bioteknologi Farmasi, dan
Farmaseutika)
a. Biologi Farmasi yang disepakati sebanyak 1754 entri (dengan
catatan nama Latin akan dipisahkan + 30% dari seluruh entri)
rincian sebagai berikut.
Kategori A : ... istilah
Kategori B : ... istilah
Kategori C : ... istilah
Kategori D : ... istilah
b. Bioteknologi Farmasi yang disepakati sebanyak 155 entri dengan
rincian sebagai berikut:
Kategori A : 117 istilah
Kategori B : 27 istilah
Kategori C : 11 istilah
Kategori D : - istilah
c. Farmaseutika sebanyak 1052 entri dengan rincian sebagai berikut.
Kategori A : ... istilah
Kategori B : ... istilah
Kategori C : ... istilah
Kategori D : ... istilah
5.6 Kelompok Khusus Sastra 4 (Puisi dan Prosa)
a. Kelompok istilah sastra telah meneliti istilah puisi sebanyak 1.239
entri, sedangkan istiah prosa sebanyak 1.420 entri.
b. Kelompok istilah sastra telah menyepakati istilah puisi sebanyak
1.024 entri, sedangkan istilah prosa sebanyak 1.193 entri.
c. Kelompok istilah sastra menambhakan entri baru, puisi berjumlah
2 entri dan prosa berjumlah --- entri.
d. Kelompok istilah sastra menyepakati perbedaan istilah puisi
sebanyak 36 entri, prosa sebanyak 105 entri.
e. Kelompok istilah sastra telah menggugurkan istilah puisi sebanyak
205 entri, sedangkan prosa sebanyak 125 entri dengan perincian
sebagai berikut.
i. Istilah Puisi
a. Kategori A 1.024 istilah
b. Kategori B 36 istilah
c. Kategori C -- istilah
d. Kategori D 205 istilah
ii. Istilah Prosa
a. Kategori A 1.193 istilah
b. Kategori B 105 istilah
c. Kategori C --- istilah
d. Kategori D 125 istilah
4.7 Kelompok Khusus Pertanian/Kehutanan
a. Taksonomi Bidang Ilmu Pertanian (lihat lampiran B)
b. Taksonomi Bidang Ilmu Kehutanan/Perhutanan (lihat lampiran C)
c. Kesepakatan mengenai urutan prioritas subbidang yang akan
disenaraikan:
Pertanian:
i. agronomi
ii. perlindungan tanaman dan lansekap
iii. ilmu tanah dan sosial ekonomi pertanian
Kehutanan/Perhutanan:
i. forest management,
ii. forest product/utilization dan forest engineering,
iii. forest biology/ecology, socio-economic in forestry dan
forest resource conservation
d. Telah disepakati entri istilah (bahasa Inggris):
Pertanian : 300 – 400 istilah (dari 4000-5000 istilah yang
telah tersedia)
Kehutanan/ : 200-250 istilah (dari 5600 istilah yang telah
/Perhutanan tersedia)
5. Masalah yang Perlu Dibahas Lebih Lanjut
Beberapa masalah yang perlu pembahasan lebih lanjut adalah sebagai berikut:
Kelompok Ekonomi 3
5.1 Penyiapan bahan-bahan yang hendak diperbincangkan masih belum
terpadu sehingga memperlambat cara kerja.
5.2 Keterbatasan bahan-bahan pendukung yang lazimnya disediakan oleh tuan
rumah, misalnya kamus bahasa ketiga negara, kamus Inggris-Melayu.
6. Usul Pemecahan Masalah
Untuk mengatasi permasalahan pada butir 5 di atas upaya pemecahan yang
diusulkan adalah sebagai berikut.
Kelompok Ekonomi 3
6.1 Untuk mencapai target sesuai dengan rancangan awal, kelompok ini telah
sepakat untuk mengadakan pertemuan di luar Sidang Pakar, pada tanggal
26--29 Desember 1995 di Indonesia. Dalam pertemuan ini ditargetkan
dapat diselesaikan subbidang Ekonomi Internasional (Ekonomi
Antarabangsa), Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jika
dimungkinkan akan dibicarakan pula subbidang Ekonomi Keuangan, yang
mana bahan-bahan telah tersedia. Setiap ketua perutusan diharapkan
mengajukan hal ini kepada pengambil keputusan di masing-masing
negara.
6.2 Subbidang lainnya (Ekonomi Industri, Ekonomi Sumber Daya Manusia,
dan Ekonomi Pertanian) ditargetkan selesai pada sidang Pakar ke-10 di
Brunei Darussalam. Untuk mencapai target ini Kelompok Ekonomi
menyarankan setiap negara mengirimkan dua orang Pakar sehingga
pembahasan bisa dilakukan dalam subkelompok yang terpisah secara
serentak.
6.3 Sidang Kelompok Ekonomi menyarankan agar setiap kelompok
disediakan satu komputer untuk menyelesaikan tugas-tugas kelompok.
6.4 Senarai istilah yang akan diperbincangkan hendaknya dipersiapkan
dengan lebih sempurna.
B. Kelompok Khusus Sidang ke-9 Pakar Mabbim ini masing-masing kelompok melaporkan hasil
persidangannya sebagai berikut.
1. Kelompok Khusus Kedokteran 3A (Kedokteran Internal: Respiratori
dan Endokrinologi, dan Fisologi) 1.1 Anggota Sidang
a. Fisiologi dan Endokrinologi
i. dr. Sugito Wonodirekso (Indonesia)
ii. Dr. Noraini Abas (Malaysia)
iii. Dr. Hajah Rahmah binti Haji Mohd (Brunei
Said Darussalam)
iv. Dra. Alma E. Almanar (Sekretaris)
b. Respiratori
i. dr. Menaldi Rasmin (Indonesia)
ii. Prof. Madya Dr. Hj. Nik Aziz (Malaysia)
Sulaiman
iii. Dr. Haji Affendy bin Dato Paduka (Brunei
Haji Abidin Darussalam)
iv. A. Latief, M.A. (Pendamping
Bahasa)
v. Dra. Menuk Hardaniwati (Sekretaris)
1.2 Dokumen
a. No. 2/P/PS-9/1995. Daftar Istilah Respiratori. Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
b. No. 3/P/PS-9/1995 Daftar Istilah Endokrinologi. Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
c. No. 4/PS-9/1995 Daftar Istilah Fisiologi. Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa
1.3. Sumber Rujukan
a. William F. Ganong, Physiology, edisi ke-7. 1995. Appleton
& Large.
b. Dorland’s, Medical Dictionary, edisi ke-28. 1988. W.B.
Sounders Company.
1.4 Cara Kerja
a. menyisir dan memilih isitlah Fisiologi dan Endokrinologi
b. memisahkan istilah yang ada pada bidangnya masing-
masing
c. membahas istilah yang kurang disepakati unutk dicari jalan
tengah penyelesaiannya
d. menyunting ulang hasil kerja setelah di ketik ulang
e. membagi sidang menjadi dua kelompok, yaitu 3A
(Respiratori) dan 3B (Fisiologi dan Endokrinologi)
1.5 Hasil Kerja
Selesai dibahas:
Istilah Fisiologi : 484 istilah
Kategori A : 299 istilah
Kategori B : 185 istilah
Kategori C : 5 istilah
Kategori D : 1.210 istilah
Istilah Endokrinologi : 564 istilah
Kategori A : 290 istilah
Kategori B : 69 istilah
Kategori C : 1 istilah
Kategori D : 209 istilah
Istilah Respiratori : 2.239 istilah
Kategori A : 430 istilah
Kategori B : 486 istilah
Kategori C : 22 istilah
Kategori D : 1.301 istilah
1.6 Rencana Kerja Selanjutnya
a. Histologi
b. Anatomi
c. Bedah
d. Biokimia
1.7 Usul
Bidang baru:
a. biologi molekular langtics
b. reproductive medicine
c. occupational health
d. sport medicine
e. embriologi
f. patologi
g. hematologi
h. imunologi
i. public health
j. environments health
k. geriatric
l. health education
m. Urology
n. Rehabilitasi medik
LAMPIRAN 1: KELOMPOK KEDOKTERAN
RANCANGAN KERJA ENAM TAHUN SIDANG PAKAR MABBIM 1993--2000
BIDANG KEDOKTERAN Tahun I
(1993/1994)
Tahun II
(1994/1995)
Tahun III
(1995/1996)
Tahun IV
(1996/1997)
Tahun V
(1997/1998)
Tahun VI
(1998/1999)
Tahun VII
(1999/2000)
Subbidang
Perubatan Internal I
Subsubbidang
1. Kardiovaskular
2034
2. Oftamologi (baki
2000)
Subbidang
1. Perubatan Internal
II
Subsubbidang
a. Respiratori
b. Endokrinologi
2. Fisiologi
Subbidang
1. Perubatan Internal
III
Subsubbidang
a. Dermatologi
b. Reumatologi
2. Anatomi
3. Histologi
4. Radiologi
5. Bedah Umum I
Subbidang
1. Perubatan Internal
IV
Subsubbidang
a. Gastroentrologi
b. Hematologi
2. Kesihatan
Masyarakat
3. Neonatologi
Subbidang
1. Perubatan Internal V
Subbidang
a. Neurologi
b. Nefrologi
2. Mikrobiologi
Klinikal
3. Farmakologi Klinikal
dan Terapeutiks
4. Beda II Neuro
Surgeri
Subbidang
1. Telinga-Hidung-
Tekak
2. Perubatan Internal VI
Subsubbidang
a. Penyakit
berjangkit
b. Perubahan
Tropika
Subbidang
1. Biologi Molekular
Laengtics
2. Reproductive
Medicine
3. Occupational health
4. Sport medicine
5. Embriologi
6. Patologi
7. Hematologi
8. Imunologi
9. Public Health
10. Environmental
health
11. Health Education
12. Geriatric
13. Urologi
14. Rehabilitasi medik
LAMPIRAN 2: KELOMPOK KEDOKTERAN
RANCANGAN KERJA BIDANG KEDOKTERAN
1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004
1. Derma
2. Rheumatologi
3. Anatomy
4. Histologi
5. Radiologi
6. Bedah Umum I
1. Gastroenterologi
2. Hematologi
3. Gen. Surgery I
4. Comm Med.
5. Neurologi
1. Metro Renal
2. Micro
3. Pharma
4. Neuro Sx
1. ENT
2. Infectioust
3. Tropical Med.
4. Orifice
5. Forame
1. Sport Med.
2. Mol. Biol/genetik
3. Ortopediks
4. Urologi
5. Reprod Med.
6. Plastic Surgery
- Onkologi
- Pediatriks
- Imunologi
- Embriologi
- Biokimia klinikal
- Patologi
- Perubatan nuklear
- Geriatriks
- Toxicologi, Uin
- Industrial Med
- Acupational health
- Health education
2. Kelompok Khusus Linguistik 3A (Sosiolinguistik)
2.I Anggota Sidang
a. Dr. Hans Lapoliwa, M. Phil (Indonesia)
b. Prof. Mashudi Kader (Malaysia)
c. Awang Mataim bin Bakar (Brunei Darussalam)
d. Drs. Haryanto (Sekretaris)
2.2 Dokumen
Bahan Sidang ke-9 Pakar Mabbim, No. 5/P/SP-9/1995 Linguistik
3A: Sosiolinguistik
2.3 Sumber Rujukan
a. Allwood, Jens et al. 1977. Logic in Linguistics. Cambridge
University Press.
b. Akmajian, Adrian et al. 1990. An Introduction Language
and Communication. Edisi Ketiga. Cambridge: The MIT
Press.
c. Ali, Lukman. 1993. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi
II Cetakan Ke-2. Jakarta: Balai Pustaka.
d. Bright, William (ed.). 1992. International Encyclopedia of
Linguistics. New York: Oxford University Press.
e. Crystal, David. 1992. A Dictionary of Linguistics and
Phonetics. Cornwall: T.J. Press Ltd.
f. Crystal, David. 1989. The Cambridge Encyclopedia of
Language. Cambridge: Cambridge University Press.
g. Fasold, Ralph. 1984. The Sociolinguistics of Society.
Oxford: Basil Blackwell Publisher Limited.
h. _____, 1990. The Sociolinguistics of Language. Canbridge:
Basil Blackwell Inc.
i. Hartmann, R.R.K. dan F.C. Stork. 1972. Dictionary of
Language and Linguistics. London: Applied Science
Publisher Ltd.
j. Holmes, Jonet. 1992. An Introduction to Sociolinguistics.
Harlow Essex: Longman Group.
k. Hudson, R.A. 1980. Sociolinguistics. Cambridge:
Cambridge University Press.
l. Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus Linguistik. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
m. Malmkjaer, Kersten (ed.). 1991. The Linguistics
Encyclopedia. London: Routledge.
n. Merriam-Webster. 1993. Merriam Webster’s Collegiate
Dictionary. Edisi Ke-10. Massachussets: Merriam-Webster,
Inc.
o. Milroy, Lesley. 1987. Observing and Analysing Natural
Language. Oxford: Baasil Blackwell Inc.
p. Pei. Mario. 1966. Glossary of Linguistic Terminology.
United State of America: A Doubleday Anchor Original.
q. Sinoes, Antonio Jr. (Ed.). 1976. The Bilingual Child.
London: Academic Press.
r. Richards, Jack et al. 1985. Longman Dictionary of Applied
Linguistics. Harlow: Longman Group.
2.4 Cara Kerja
a. Menyimak kembali senarai istilah sosiolingustik yang
termuat dalam bahan Sidang ke-9 Pakar Mabbim.
b. Menyepakati untuk menyetujui, menyetujui tetapi berbeda
kata yang dipakai, menangguhkan atau menggugurkan
setiap istilah yang termuat dalam bahan sidang.
c. Menyepakati untuk menambah entri baru yang belum
termuat dalam bahan sidang, tetapi dipastikan sebagai
istilah sosiolinguistik.
2.5 Hasil Kerja
Kelompok Sosiolinguistik telah memutuskan hal-hal berikut
a. Kategori A
(Istilah yang disetujui sama secara
keseluruhan atau berbeda secara
morfologis) 363 istilah
b. Kategori B
(Istilah yang disetujui konsepnya,
tetapi berbeda kata yang digunakan) 43 istilah
c. Kategori C
(Istilah yang ditangguhkan) 0 istilah
d. Kategori D
(Istilah yang digugurkan) 77 istilah
e. Penambahan istilah 3 istilah
-------------
Jumlah entri 486 istilah
-------------
2.6 Rencana Kerja Selanjutnya
a. Menyempurnakan senarai istilah linguistik di negara
masing-masing dan hasilnya dipertukarkan melalui Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (Indionesia) dan
Dewan Bahasa dan Pustaka (Brunei Darussalam dan
Malaysia)
b. Menyusun kamus bidang-bidang linguistik yang sudah
dimantapkan dalam Mabbim.
2.7 Usul
---
3. Kelompok Khusus Linguistik 3B (Semantik)
3.1 Anggota Sidang
a. Dr. Abdul Wahab (Indonesia)
b. Datin Halimah Mohd. Said (Malaysia)
c. Awang Haji Jaludin bin Haji Chuchu (Brunei Darussalam)
d. Drs. Muhammad Muis (Sekretaris)
3.2 Dokumen
a. Daftar Istilah Semantik
b. No. 6/P/SP-9/1995. Daftar Istilah Linguistik 3B: Semantik
3.3 Sumber Rujukan
a. Crystal, David. 1992. A Dictionary of Linguistics and
Phonetics.London: Blackwell Publishers.
b. Djajasudarma, T. Fatimah. 1993a. Semantik 1 (Pengantar
ke Arah Ilmu Makna). Bandung: Eresco.
c. Djajasudarma, T. Fatimah. 1993b. Semantik 2 (Pemahaman
Ilmu Makna). Bandung: Eresco.
d. Echols, John M. dan Hassan Shadily. 1987. Kamus Inggris-
Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.
e. Fodor, Janet Dean. 1980. Theories of Meaning in
Generative Grammar. Massachussets: Harvard University
Press.
f. Green, Georgia M. 1974. Semantics and Syntactic
Regularity. Bloomington: Indiana University Press.
g. Hartman, R.R.K. dan F.C. Stork. 1972. Dictionary of
Language and Linguistics. London: Applied Science
Publishers Ltd.
h. Kempson, Ruth M. 1977. Semantic Theory. New York:
Cambridge University Press.
i. Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus Linguistik. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama.
j. Leech, Geoffrey. 1977. Semantics. USA: Penguin Books.
k. Levinson, Stephen C. 1985. Pragmatics. London:
Cambridge University Press.
l. Lyons, John. 1977. Semantics. Volume 1. London:
Cambridge University Press.
m. Lyons. John. 1978. Semantics. Volume 2. London:
Cambridge University Press.
n. Merriem-Webster, Inc. 1993. Merriam-Webster’s
Collegiate Dictionary. Tenth Edition. USA: Merriam-
Webster, Inc.
o. Moore, A.W. (Ed.) 1993. Meaning and Reference. New
York: Oxford University Press.
p. Pei, Mario dan Frank Gaymor. 1954. Dicitonary of
Linguistics. New York: Philosophical Library.
q. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1991. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Edisi Kedua. Jakarta: Balai
Pustaka.
r. Wahab, Abdul. 1990. Butir-Butir Linguistik. Surabaya:
Airlangga University Press.
s. Wahab, Abdul. 1991. Isu Linguistik: Pengajaran Bahasa
dan Sastra. Surabaya: Airlangga University Press.
3.4 Cara Kerja
a. Meneliti ulang butir istilah hasil Rapat Kerja ke-35 Panitia
Kerja Sama Kebahasaan, Cisarua, 16--21 Juli 1995.
b. Menentukan istilah yang disepakati untuk negara Brunei
Darussalam-Indonesia-Malaysia dengan melihat sumber
acuan/sumber rujukan yang ada serta konsultasi dengan
pakar yang mempunyai “authority”.
c. “Check and recheck” istilah yang telah dihasilkan oleh
pakar dari ketiga negara.
3.5 Hasil Kerja
Ada : 405 butir istilah
Tambahan : 14 butir
Jumlah semua : 419 butir, terdiri dari
Kategori A : 387 butir
Kategori B : 0 butir
Kategori C : 5 butir
3.6 Rencana Kerja Selanjutnya
a. Melengkapi butir istilah Semantik sesuai dengan
perkembangannya.
b. Menyusun Kamus Semantik tahap awal.
3.7 Usul
a. Pembelian buku-buku terbaru yang bersangkut paut dengan
kajian Semantik dan Makna.
b. Penyusunan Kamus Semantik dalam tempo yang tidak
terlampau lama.
4. Kelompok Khusus Ekonomi 3 (Ekonomi Publik, Ekonomi
Internasional, dan Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan)
4.1 Anggota Sidang
a. Faisal Basri, S.E., M.A. (Indonesia)
b. Dr. Hj. Md. Zyadi Md. Tahir (Malaysia)
c. Murni bin Haji Mohamed (Brunei Darussalam)
d. Dr. Sri Sukesi Adiwimarta (Pendamping Bahasa)
e. Drs. Amran Purba (Sekretaris)
4.2 Dokumen
a. Daftar Istilah Sidang Ke-9 Pakar Mabbim (Ekonomi
Awam), Malaysia
b. Daftar Istilah Sidang Ke-9 Pakar Mabbim (Ekonomi
Antarbangsa), Malaysia
c. No. 7/P/SP-9/1995 Ekonomi 3A: Ekonomi Publik,
Indonesia
d. No. 8/P/SP-9/1995 Ekonomi Internasional
e. No. 9/P/SP-9/1995 Ekonomi Pembangunan dan
Perencanaan
f. JKTBMBD SP9/E3 Ekonomi (Antarabangsa)
g. JKTBMBD SP/E1 Ekonomi (Awam)
4.3 Sumber Rujukan
a. Alkinson, Anthony B. Joseph E. Stiglitz. 1980. Lectures on
Public Economics. Singapore: McGraw-Hill Book Co.
b. Allen, C.M. 1985. The Theory of Taxation. London:
Harmondsworth Penguin Book.
c. Ammer, Christine, dan Dean S. Ammer. 1984. Dictionary
of Business and Economics. New York: The Free Press.
d. Aronson, J.R. 1985. Public Finance. New York: McGraw-
Hill.
e. Bactchelder, Alan. 1973. Essentials of International
Economics. Colombus, Ohio: Grid Inc.
f. Bahl, Roy W., dan Johannes F. Linn. 1992. Urban Public
Finance in Developing Countries. New York: Oxford
University Press for the World Bank.
g. Baumol, William J. dan A.S. Blinder. 1982. Economics:
Principles and Policy. Edisi Kedua. New York: Harcourt
Brace Javanovich, Inc.
h. Bhagwati, Jagdish N., (Editor). 1981. International Trade:
Selected Readings. Cambridge Massachusetts: The MIT
Press.
i. Carbaugh, Robert J. 1992. International Economics. Edisi
keempat. Belmont, Cal.: Wadsworth Publishing Company.
j. Caves, Richard E., dan Jones Ronald W., 1973. World
Trade and Payments: An Introduction. Boston: Little,
Brown & Co.
k. Common, Richard, Norman Flynn dan Elizabeth Mellon.
Managing Public Services. Oxford: Butterworth-
Heinemann Ltd.
l. Cornell, Campbell R. 1975. Economics, Principles,
Problems and Policies. Edisi Ke-6. New York: McGraw-
Hill Book Company.
m. Dornbusch, Rudiger. 1980. Open Economy
Macroeconomic. New York: Basic Books, Inc. Publisher.
n. Eatwell, John, Murray Milgate, dan Peter Newaran (eds.).
1987. The New Palgrave: A Dictionary of Economics. (vol
1-4). London: The Macmillan Press Limited.
o. Foley, D.K. dan M. Sidrauski. 1971. Monetary and Fiscal
Policy in Growing Economy. London: Mcmillan.
p. Hanson, J.L. 1971. Dictionary of Economics and
Commerce. Edisi Ketiga. London: The English Book
Society and Macdonald and Evans Ltd.
q. Hasan, Osman Rani. 1987. Kamus Istilah Ekonomi. Kuala
Lumpur: Penerbit Fajar Bakti Sdn. Bhd.
r. Heffernan, Shelagh, dan Peter Sinclair. 1990. Modern
International Economics. Oxford: Blackwell Publishers.
s. Heller, H. Robert. 1974. International Monetary
Economics. Honolulu, Hawaii: Prentice-Hall International
Series in Management.
t. _____. 1973. Inernational Trade Theory and Empirical
Evidence. Second Edition. Honolulu, Hawaii: Prentice-
Hall.
u. Hinkelman, Edward G. 1994. Dictionary of International
Trade. California: World Trade Press.
v. Hoag, Arleen J. dan J.H. Hoag. 1986. Introduction
Economics. New Jersey: Prentice-Hall International
Edition.
w. Holchausen, W. 1974. Federal Finance in Malaysia. Kuala
Lumpur: Penerbit University Malaya.
x. Kementerian Pendidikan Malaysia. 1989. Daftar Istilah
MBIM. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.
y. Kementerian Pendidikan Malaysia. 1992. Daftar Istilah
MABBIM. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.
z. Kementerian Pendidikan Malaysia. 1989. Kamus Dewan.
Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.
aa. Kementerian Pendidikan Malaysia. 1993. Kamus Ekonomi.
Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.
ab. Kindleberger, Charles P., 1973. International Economics.
Homewood, Illinois; Richard D. Irwin Inc.
ac. King, Philip. 1995. International Economics and
International Economic Policy: A Reader. Edisi Kedua.
New York: McGraw-Hill.
ad. Krueger, Anne O. 1983. Exchange Rate Determination.
Cambridge: Cambridge University Press.
ae. Krugman, Paul R. dan Maurice Obstfeld. 1994.
International Economics: Theroy and Policy. Edisi ketiga.
New York: Harper Collins College Publishers.
af. Lane, Jan-Erik. 1993. The Public Sector: Concepts,
Models, and Approaches. London: Sage Publications.
ag. Link, Albert N. 1993. Link’s International Dictionary of
Business Economics. Chicago: Probus Publishing
Company.
ah. Magill, Trade N. (Ed.). 1991. Survey of Social Science:
Economics Series. (vol. 1 s.d.5). Pasadena, Cal: Salam
Press.
ai. McKinnon, Ronald I. 1979. Money in International
Exchange: The Convertible Currency System. New York:
Oxford University Press.
aj. Merriam Webster’s. 1993. Merriam-Webster’s Collegiate
Dictionary. Tenth Edition. Massachuhssets: Merriam
Webster.
ak. Moffat, D. W. 1984. Economics Dictionary. Edisi Kedua.
New York: Elsevier Science Publishing Co.
al. Musgrave, Richard A., dan Peggy B. Musgrave. 1984.
Public Finance in Theory and Practice. Edisi Keempat.
New York: McGraw-Hill Book Company.
am. Pass, Christopher dan Bryn Lowers. 1993. Collins
Dictionary of Economics. Edisi Kedua. Glasgow: Harper
Collins Publishers.
an. Pass, Christopher, et. al. 1991. Dictionary of Business.
Glasgow: Harper Collins Publisher.
ao. Pearce, David W. 1989. Macmillan Dictionary of Modern
Economics. Edisi Keempat. London: Macmillan.
ap. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1993. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
aq. R. Soetarno. AK. 1986. Ensiklopedia Ekonomi. Semarang:
Dahara Prize.
ar. Rosen, Harvey S. 1988. Public Finance.Homewood: Irwin.
as. Rosenberg, Jerry M. 1994. Dictionary of Internaitonal
Trade. New York: John Wiley & Son.
at. Salvatore, Dominick. 1975. Schaum’s Outline of Theory
and Problems of International Economics. New York:
McGraw-Hill.
au. Todaro, Micheal P. 1994. Economic Development. Edisi
Kelima. New York: Longman Group.
4.4 Cara Kerja
a. Membicarakan Daftar Istilah Ekonomi Publik (Ekonomi
Awam) yang disediakan oleh ketiga negara.
b. Membicarakan Daftar Istilah Ekonomi Internasional
(Ekonomi Antara Bangsa)
4.5 Hasil Kerja
a. i. Kelompok sidang ini telah menyempurnakan istilah
subbidang Ekonomi Publik/Awam yang berjumlah 647
istilah dengan rincian.
Kategori A : 176 istilah
Kategroi B : 289 istilah
Kategori C : 2 istilah
Kategori D : 180 istilah
Jumlah : 647 istilah
ii. Jumlah kumulatif hasil dari subbidang Ekonomi Publik
(Ekonomi Awam) ialah sebanyak 1.010 entri, yang terbagi
dalam kategori berikut:
Kategori A : 290 istilah
Kategori B : 405 istilah
Kategori C : 30 istilah
Kategori D : 285 istilah
Jumlah : 1.010 istilah
b. Kelompok sidang ini telah membicarakan istilah subbidang
Ekonomi Internasional/Ekonomi Antarabangsa yang
berjumlah 738 istilah.
Kategori A : 390 istilah
Kategori B : 174 istilah
Kategori C : ---- istilah
Kategori D : 174 istilah
Jumlah : 738 istilah
c. Kelompok telah menyepakati untuk menjadikan bahan
subbidang Ekonomi Pembangunan dan Perancangan
sebagai bahan tukar.
4.6 Rencana Kerja Selanjutnya
a. Menyelesaikan perbincangan mengenai subbidang
Ekonomi Internasional (Ekonomi Antarabangsa).
b. Mulai membicarakan subbidang Ekonomi Pembangunan
dan Perencanaan, Ekonomi Keuangan, Ekonomi Industri,
Ekonomi Sumber Daya Manusia, Ekonomi Pertanian.
c. Semua subbidang di atas menurut rencana semula harus
telah dirampungkan selama masa kerja 1993--1995.
d. Menyediakan bahan tukar bagi sub-subbidang lainnya
(Ekonomi Pengangkutan, Ekonomi Koperasi, Ekonomi
Rekayasa, Ekonomi Manajerial, Ekonomi Konsumer,
Ekonomi Kuantitatif, Pemikiran dan Sejarah Ekonomi, dan
Ekonomi Antardisiplin).
4.7 Masalah
a. Penyiapan bahan-bahan yang hendak diperbincangkan
masih belum terpadu sehingga memperlambat cara kerja.
b. Keterbatasan bahan-bahan pendukung yang lazimnya
disediakan oleh tuan rumah, misalnya kamus bahasa ketiga
negara atau kamus Inggris-Melayu.
c. Keterbatasan jumlah komputer membuat kerja kelompok
tersendat karena harus antre dengan kelompok-kelompok lain.
4.8. Usul
a. Untuk mencapai target sesuai dengan rancangan awal,
kelompok ini telah sepakat untuk mengadakan pertemuan
di luar sidang Pakar, pada tanggal 26--29 Desember 1995
di Indonesia. Dalam pertemuan ini ditargetkan dapat
diselesaikan subbidang Ekonomi Internasional (Ekonomi
Antarabangsa), Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan.
Jika dimungkinkan akan dibicarakan pula subbidang
Ekonomi Keuangan, yang mana bahan-bahannya telah
tersedia. Setiap ketua perutusan diharapkan mengajukan hal
ini kepada pengambil keputusan di masing-masing negara.
b. Subbidang lainnya (Ekonomi Industri, Ekonomi Sumber
Daya Manusia, Ekonomi Pertanian) ditargetkan selesai
pada sidang Pakar Ke-10 di Brunei Darussalam. Untuk
mencapai target ini Kelompok Ekonomi menyarankan
setiap negara mengirimkan dua orang Pakar sehingga
pembahasan bisa dilakukan dalam subkelompok yang
terpisah secara serentak.
c. Sidang Kelompok Ekonomi menyarankan agar setiap
kelompok disediakan satu komputer untuk menyelesaikan
tugas-tugas kelompok
d. Senarai istilah yang akan diperbincangkan hendaknya
dipersiapkan dengan lebih sempurna.
5. Kelompok Khusus Matematika 13 (Statistika: Analisis Statistik, Teori
Kebarangkalian dan Proses Stokastik)
5.1 Anggota Sidang
a. Dr. Djati Kerami (Indonesia)
b. Prof. Dr. Abdul Razak Salleh (Malaysia)
c. Awang Haji Abd. Ghani bin Haji
Mohd. Yusof (Brunei Darussalam)
d. Drs. Abd. Ghaffar Ruskhan,
M.Hum. (Pendamping Bahasa)
e. Drs. Fairul Zabadi (Sekretaris)
5.2 Dokumen
a. 10/P/SP-9/1995: Matematika 13 A : Analisis Statistik
b. 11/P/Sp-9/1995: Matematika 13 B : Proses Stokastik
c. Laporan Kelompok Matematika, Sidang ke-8 Pakar
MABBIM Allson Klana Resort, Seremban 25--29
September 1994.
5.3 Sumber Rujukan
a. Daftar Istilah Mabbim (1985-1992). Kuala Lunpur: Dewan
Bahasa dan Pustaka.
b. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1992. Glosarium
Matematika. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa.
c. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1994. Daftar
Kumulatif Istilah Hasil Sidang Majelis Bahasa Indonesia-
Malaysia. 1974--1981. Seri A--L dan M--Z. Jakarta: Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
d. James dan James. 1976. Mathematics Dictionary. Ed. ke-4.
New York: Van Nostransd Reinhold Company.
e. Kamus Istilah Statistik. 1992. Jakarta: Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa.
f. Kendall, M.G. & W.L. Buckland. 1957. A Dictionary of
Statistical Terms. New York: Hajner.
g. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa. 1993. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
5.4 Cara Kerja
a. Menyimak kembali rancangan kerja Sidang Ke-8 Pakar
Mabbim, 25--29 September 1994, Seremban, Malaysia.
b. Meneliti kembali entri istilah Analisis Statistik dan
Stokastik.
c. Menyelaraskan dan menyepakati istilah padanan Analisis
Statistik dan Proses Stokastik.
5.5 Hasil Kerja
Anggota Sidang telah berhasil menyepakati 1.246 padanan
Analisis Statistik dan Proses Stokastik dengan perincian sebagai
berikut.
a. Padanan Analisis Statistik yang disepakati sebanyak 884
istilah dengan perincian sebagai berikut.
Kategori A = 864 istilah
Kategori B = 16 istilah
Kategori C = 1 istilah
Kategori D = 3 istilah
b. Padanan Proses Stokastik yang disepakati sebanyak 362
istilah dengan perincian sebagai berikut.
Kategori A = 352 istilah
Kategori B = 1 istilah
Kategori C = 0 istilah
Kategori D = 9 istilah
c. Isitlah padanan yang ditambahkan sebanyak 6 entri dan
padanannya dengan perincian sebagai berikut.
Analisis Statistik = 4 istilah
Proses Stokastik = 2 istilah
Istilah tambahan itu termasuk Kategori A.
5.6 Rencana Kerja Selanjutnya
Karena Sidang Ke-9 Pakar Mabbim merupakan sidang terakhir
bagi kelompok Matematika, maka kelompok Matematika tidak
mempunyai rancangan untuk pertemuan selanjutnya. Rancangan
untuk tiap-tiap negara adalah pembuatan kamus-kamus sesuai
dengan taksonomi dan entri-entri yang sudah disepakati.
5.7 Masalah
Terdapat sebanyak 380 istilah padanan subbidang Teori Statistik
yang ditangguhkan dari Sidang Ke-8 Pakar Mabbim yang belum
tersedia. Akan tetapi, hampir sebagian besar terdapat juga pada
subbidang Analisis Statistik dan Proses Stokastik yang padanan
entri-entrinya telah disepakati.
5.8 Usul
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (Indonesia) dan
Dewan Bahasa dan Pustaka (Malaysia dan Negara Brunei
Darussalam) mohon untuk melanjutkan perencanaan pembuatan
Kamus Matematika.
5.9 Penghargaan
Anggota Sidang Kelompok Matematika mengucapkan banyak
terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:
a. Pihak Eksekutif Mabbim.
b. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Indonesia
c. Dewan Bahasa dan Pustaka, Malaysia.
d. Dewan Bahasa dan Pustaka, Brunei Darussalam.
Yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk saling
bertukar pikiran melalui bidang matematika dalam berpartisipasi
untuk memajukan bahasa serumpun.
6. Kelompok Khusus Farmasi 2 (Biologi Farmasi, Bioteknologi Farmasi,
dan Farmaseutika)
6.I Anggota Sidang
a. Prof. Dr. Goeswin Agus Indonesia
b. Prof. Madya Dr. Zhari Ismail Malaysia
c. Dayang Rosni binti Jair Brunei Darussalam
d. Dra. Hartini Supadi Pendamping Bahasa
e. Dra. Hari Sulastri Sekretaris
6.2. Dokumen
a. 12/P/SP-9-9/1995 Farmasi 2A: Biologi Farmasi
b. 13/P/SP-9-9/1995 Farmasi 2B: Bioteknologi Farmasi
c. JKTBMBD SP9/F1 Farmasi (Farmaseutik)
d. JKTBMBD SP9/F3 Farmasi (Biologi Farmasi)
e. JKTBMBD SP8 Farmasi
f. JKTBMBD SP9 Farmasi
6.3 Sumber Rujukan
a. Becket, A.H. and Stenlake, J.B. 1988. Practical
Pharmaceutical Chemistry, Part I & II. London: The
Athlone Press.
b. Crueger, Wulf, Anneliese Cruegor. 1984. Biotechnology A
Textbook of Industrial Microbiology. USA.
c. Prave, Paul et al (Editor). 1987. Basic Biotechnology.
Federal Republic of Germany.
d. Pezzuto, John. M (Editor). 1993. Biotechnology and
Pharmacy. London: British Library.
e. Evans, W.C. 1989. Pharmacognosy. Oxford: ELBS/-
Bailliere Tindal Oxford.
f. Farmakope Nasional – USP (United State Pharmacoporia,
BA (British Pharmacorcia, P.I. (Pharmacoporcia
International)
g. Gennaro, A.R. et al. 1985. Remingtons’ Pharmaceutical
Sciences, 17th. Ed., Pennsylvania: Mack Publishing
Company.
h. Hansch, C. (Editor) et al. 19990. Comprehensive
Medicanal Chemistry. Vols. 1-6. Oxford: Pergamon Press.
i. Herfindal E.T. and Hirschmann J.L. 1984. Clinical
Pharmacy and Therapeutics. Baltimore: William and
Wilkins.
j. Kawatja, Sutarto Mangun. 1986. Medical Herb Index in
Indonesia (Indeks Tumbuh-tumbuhan Obat di Indonesia).
Jakarta: PT E isei Indonesia.
k. Knoben J.E. And Anderson P.O. 1983. Handbook of
Clinical Drug Data. Illinois: Drug Intelligence
Publications.
l. Lewis, Walter H. and Memory P.F. Elvin-Lewis. 1977.
Medical Botany: Plants Affecting Man’s Health. New
York: John Willey & Sons.
m. Maison G. deNavarre. 1975. The Chemistry and
Manufacture of Cosmetics. Vols I-IV. Orlando: Continental
Press.
n. Notari, Robert E. 1975. Biopharmaceutics and Pharmaco
kinetics.
o. Rahman, Atta-ur (Editor). 1989. Studies in Natural Product
Chemistry. Volume 5. Structure Elucidation (Part B).
Amsterdam: Elsevier.
p. Sliosberg. 1968. Elseviers Dictionary of Pharmaceutical
Science and Techniques. Vol. 1 Amsterdam:
Pharmaceutical Technology. Elsevier Publishing Comp.
q. Thomson, R.H. 1993. The Chemistry of Natural Products.
Second edition. New York: Blackie Acodemic &
Professional.
r. Trease, George Edward and William Charles Evans. 1978.
Pharmacognosy. Eleventh Eidion. London: Bailliere
Tindall.
s. Tyler, Brady, Robbers.1988. Pharmacognosy. Philadelphia:
Lea & Febiger.
t. Wertheimer A.I. and Smith M.C. 1981. Pharmacy
Practice: Social and Behavioral Aspects. Baltimore: Univ.
Park Press.
u. Wijesekara, editor. 1991. The Medicinal Plant Industry.
6.4 Cara Kerja
a. Meninjau ulang padanan yang disepakati oleh tiga negara.
i. Daftar Istilah Biologi Farmasi
ii. Daftar Istilah Bioteknologi Farmasi
iii. Farmaseutika
b. Istilah Biologi Farmasi:
i. Nama tanaman
a. Nama Latin tetap/ tidak diubah
b. Nama Lokal
c. Nama Mabbim
d. Nama Inggris/asing
ii. Terminologi Botani
a. Padanan bahasa masing-masing negara
(Indonesia, Malaysia dan Brunei Darus-
salam)
b. Padanan Mabbim
iii. Acuan untuk alih bahasa
a. Sumber bahasa Latin tetap Latin
b. Istilah Inggris ke bahasa masing-masing
c. Berdasarkan sumber bahasa Inggris
menetapkan nama nasional
iv. Terminologi Fitokimia
v. Terminologi Fitofarmasi dan Teknologi Bahan alam
vi. Ruang lingkup Biologi Farmasi
a. Botani
b. Parasitologi
c. Mikrologi
vii. Untuk kata yang dipinjam dari istilah kimia,
biologi, dan fisika mengikuti cara pembentukan
istilah yang sesuai.
6.5 Hasil Kerja
a. Biologi Farmasi yang disepakati sebanyak 1754 entri
(dengan catatan nama Latin akan dipisahkan + 30% dari
seluruh entri) rincian sebagai berikut.
i. Kategori A = ...entri
ii. Kategori B = ...entri
iii. Kategori C = ...entri
iv. Kategori D = ...entri
b. Bioteknologi Farmasi yang disepakati sebanyak 155 entri
dengan rincian sebagai berikut.
i. Kategori A = 117 entri
ii. Kategori B = 27 entri
iii. Kategori C = 11 entri
iv. Kategori D = - entri
c. Farmaseutika sebanyak 1952 entri dengan rincian sebagai
berikut.
i. Kategori A = ... entri
ii. Kategori B = ... entri
iii. Kategori C = ... entri
iv. Kategori D = ... entri
6.6 Hambatan
---
6.7 Rencana Kerja Selanjutnya
a. Kimia Farmasi
Tukar menukar informasi melalui Pusat Bahasa dengan
Dewan Bahasa dan Pustaka (Brunei Darussalam dan
Malaysia) semua bahan akan disatukan.
b. Farmakologi, Farmasi Klinik, Farmasi Administrasi
Farmasi Rumah Sakit, Farmasi Masyarakat.
Acuan utama: Bahan pertemuan disesuaikan
c. Cara Kerja
i. Brunei akan menjadi koordinator
ii. Bahan yang ada sekarang
a. Kimia Farmasi
b. Biologi Farmasi
c. Farmaseutika
akan diedit Pusat Bahasa (Indonesia), dan
dikirimkan kepada tiga negara dengan
memperhatikan kata yang sudah disepakati jangan
sampai terlewat.
iii. Sesudah ada masukan dan perbaikan, konsep
lengkap akan dikirmkan ke Brunei Darussalam.
iv. Rencana kerja di Brunei Darussalam sebagai
berikut.
a. Bidang yang akan dibahas
Farmakologi 583 entri
Farmasi Klinik 209 entri
Farmasi Administrasi 51 entri
Farmasi Rumah Sakit 47 entri
Farmasi Masyarakat 37 entri
Yang akan dikirimkan oleh Sdr. Hari kepada
Pusat Bahasa (Indonesia). Pusat Bahasa
akan mengirimkan kepada Malaysia dan
Brunei Darussalam.
Contoh:
Kata-kata di atas supaya dilengkapi sesudah
dibahas dengan tingkat nasional.
b. Kata-kata yang belum dibahas
Farmasi Industri 8 entri
Sejarah dan Falsafat 45 entri
Kosmetalogi 5 entri
c. Pada pertemuan yang akan datang juga akan
dibahas peristilahan Kimia Farmasi yang
sudah diediti (bahan akan dikirimkan oleh
Pusat Bahasa).
d. Terminologi Farmakologi akan dibahas
sebanyak maksimum 2000 kata.
Acuan: 1) Goodman & Geilus
2) Bowman
3) Lawrense
7. Kelompok Khusus Sastra 4 (Puisi dan Prosa)
7.I.. Anggota Sidang
a. Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono (Indonesia)
b. Prof. Madya Dr. Sahlan Mohd.
Saman (Malaysia)
c. Awang Haji Abd. Hakim bin Haji
Mohd. Yassin (Brunei Darussalam)
d. Drs. Amir Mahmud (Sekretaris)
7.2 Dokumen
a. No. 14/P/SP-9/1995 Sastra 4A: Puisi
b. Hasil Sidang ke-8 Pakar Majelis Bahasa Brunei
Darussalam-Indonesia-Malaysia, Allson Klana Resort,
Seremban, tanggal 25--29 September 1994.
c. No. 15/P/Sp-9/1995 Sastra 4B: Prosa
d. Hasil Sidang ke-8 Pakar Majelis Bahasa Brunei
Darussalam-Indonesia-Malaysia, Allson Klana Resort,
Seremban, tanggal 25--29 September 1994.
7.3 Sumber Rujukan
a. Baldick, Chris. 1992. The Concise Oxford Dictionary of:
Literary Terms. New York: Oxford University Press.
b. Beckson, Karl and Arthur Ganz. 1989. Literary Terms A
Dictionary. Third Edition. New York: The Noondy Press.
c. Cudden, J.A. 1979. A Dictionary of Literary Terms.
Revised Edition. London: Andre Deutsch.
d. Fowler, Roger. 1978. Dictionary of Modern Critical Terms.
London.
e. Hawthorn, Jeremy. 1994. A Concise Glossary of
Contemporary Literary Theory. Second Edition. London.
f. Shipley, Joseph T. 1953. Dictionary of World Literature.
New Revised Edition. New York: Philosophical Library.
7.4 Cara Kerja
Kelompok Istilah Sastra
a. meneliti, memilih, dan menyelaraskan istilah prosa dan
puisi dari ketiga negara
b. mencari dan menyelaraskan padanan istilah yang disepakati
c. menggugurkan istilah yang tidak sesuai dengan subbidang
puisi dan prosa
d. menggugurkan istilah puisi dan prosa yang sifatnya
tradisional/kedaerahan yang berasal dari ketiga negara.
e. menambah entri baru bersama padanannya.
7.5 Hasil Kerja
a. Kelompok istilah sastra telah meneliti istilah puisi
sebanyak 1.239 entri, sedangkan istilah prosa sebanyak
1.420 entri.
b. Kelompok istilah sastra telah menyepakati istilah puisi
sebanyak 1.024 entri, sedangkan istilah prosa sebanyak
1.193 entri.
c. Kelompok istilah sastra menambahkan entri baru, puisi
berjumlah 2 entri dan prosa berjumlah --- entri.
d. Kelompok istilah sastra menyepakati perbedaan istilah
puisi sebanyak 36 entri, prosa sebanyak 105 entri.
e. Kelompok istilah sastra telah menggugurkan istilah puisi
sebanyak 205 entri, sedangkan prosa sebanyak 125 entri
dengan perincian sebagai berikut.
i. Istilah Puisi
a. Kategori A 1.024 istilah
b. Kategori B 36 istilah
c. Kategori C -- istilah
d. Kategori D 205 istilah
ii. Istilah Prosa
a. Kategori A 1.193 istilah
b. Kategori B 105 istilah
c. Kategori C --- istilah
d. Kategori D 125 istilah
7.6 Rencana Kerja Selanjutnya Tidak ada.
7.7 Usul
Mengumpulkan istilah sastra nusantara (drama, puisi dan prosa)
8 Kelompok Khusus Pertanian/Kehutanan
8.1. Anggota Sidang
a. Bidang Pertanian
i. Dr. Bambang Sapto Purwoko (Indonesia)
ii. Dr. Sariah Meon (Malaysia)
iii. Dayang Hajah Aidah binti Haji
Mohd. Hanifah (Brunei
Darussalam)
b. Bidang Kehutanan/Perhutanan
iv. Ir. Haryanto, M.S. (Indonesia)
v. Encik Abd. Rahman Md. Derus (Malaysia)
vi. Awang Asmalee bin Khiruddin (Brunei
Darussalam)
vii. Dra. Meity Taqdir Qodratillah (Pendamping
Bahasa)
viii. Drs. Teguh Dewabrata (Sekretaris)
8.2 Dokumen
a. Putusan Sidang Ke-34 Mabbim, 20--24 Mac 1995; 18--22
Syawal 1415
b. Taksonomi Pertanian dan Kehutanan/Perhutanan masing-
masing negara.
8.3 Sumber Rujukan
a. BSI 1985. Universal Decimal Classification
b. Dewan Bahasa dan Pustaka. 1989. Istilah Pertanian.
Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka: Kuala Lumpur.
c. Dewan Bahasa dan Pustaka. 1989. Istilah Perhutanan.
Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur.
d. Glossary of Crop Science Terms. 1992.
e. Universiti Pertanian Malaysia. 1980. Istilah-istilah
Perhutanan.
f. Wenger, K.F. (Ed). 1984. Forestry Handbook. John Wiley
and Sons: New York.
8.4 Cara Kerja
a. Mengklasifikasikan Ilmu Pengetahuan Pertanian ke bidang-
bidang Pertanian, Kehutanan/Perhutanan, Peternakan,
Perikanan, dan Kedokteran Hewan (Lampiran A).
b. Menyusun taksonomi untuk bidang-bidang yang
diprioritaskan, yakni pertanian dan kehutanan/perhutanan.
8.5 Hasil Kerja
a. Taksonomi Bidang Ilmu Pertanian (lihat lampiran B)
b. Taksonomi Bidang Ilmu Kehutanan/Perhutanan (lihat
lampiran C)
c. Kesepakatan mengenai urutan prioritas subbidang yang
akan disenaraikan:
Pertanian:
(i) agronomi, (ii) perlindungan tanaman dan lansekap, (iii)
ilmu tanah dan sosial ekonomi pertanian.
Kehutanan/Perhutanan:
(i) forest management, (ii) forest product/utilization dan
forest engineering, (iii) forest biology/ecology, socio-
economic in forestry dan forestry resource conservation.
d. Telah disepakati entri istilah (Bahasa Inggris)
i. Pertanian : 300 -- 400 istilah (dari 4000-- 5000
istilah yang telah
tersedia)
ii. Kehutanan/ : 200 -- 250 istilah(dari 5600 istilah
Perhutanan yang telah tersedia)
8.6 Rencana Kerja Selanjutnya
Menyusun senarai istilah bidang ilmu pertanian dan kehutanan/-
perhutanan sesuai dengan urutan prioritas:
a. Pertanian:
i. Agronomi (1996)
ii. Perlindungan Tanaman dan Lansekap (1997)
iii. Ilmu Tanah dan Sosial Ekonomi (1998)
b. Kehutanan/Perhutanan
i. Forest Management (1996)
ii. Forest Product/Utilization and Forest Engineering
(1997)
iii. Forest Biology/Ecology, Socio-Economic in
Forestry and Forest Resource Conservation (1998)
8.7 Usul
a. Bidang Pertanian dan Kehutanan/Perhutanan saling
berasingan, tetapi masih dalam satu payung ilmu
pengetahuan pertanian (agriculture). Terdapat perbedaan
yang nyata ditinjau dari segi taksonomi dan istilah-istilah
yang digunakan (lihat lampiran B dan C)
b. Bidang Pertanian dan Kehutanan/Perhutanan sebaiknya
dikerjakan secara paralel mengingat tiga bidang lain
(perikanan, peternakan, dan kedokteran hewan/animal
sciences) belum mulai dikerjakan.
c. Bidang Pertanian dan Kehutanan/Perhutanan diusulkan
dikerjakan selama tiga tahun mengingat kedua bidang
tersebut memiliki subbidang yang luas dan istilah teras
yang amat banyak (lihat lampiran dan Bab V. Hasil Kerja,
butir 4).
LAMPIRAN A:
T AK SON OM I PERT ANIAN
(AG RIC U LT U RE)
AGRONOMI
ILMU TANAH/
SAINS TANAH
PERLINDUNGAN
TANAMAN
LANSEKAP
PENGEMBANGAN/
SOSIAL EKONOMI
PERTANIAN
PERTANIAN
FOREST MANAGEMENT
FOREST PRODUCT AND
UTILIZATION
FOREST ENGINEERING
FOREST BIOLOGY/
ECOLOGY
SOCIO-ECONOMIC IN
FORESTRY
FOREST RESOURCE
CONSERVATION
KEHUTANAN/PERHUTANAN
p.m.
PERIKANAN
p.m.
PETERNAKAN
p.m.
KEDOKTERAN HEWAN/
ANIMAL SCIENCES
PERTANIAN (AGRICULTURE)
LAMPIRAN B
LAMPIRAN B
Genetika dan Pemuliaan/
Pembiakbakaan (termasuk
Bioteknologi
Produksi Tanaman
Pangan/Tanaman Ladang
Hortikultur
Perkebunan
Ilmu dan Teknologi Benih/
Sains dan Teknologi Benih
Ekofisiologi Tanaman
Kimia dan Kesuburan Tanah
Fisika dan Konservasi Tanah
Biologi Tanah
Agrometeorologi
Genesis, Mineralogi
dan Klasifikasi
Entomologi (termasuk
Apikultur)
Fitopatologi
Virologi
Bakteriologi
Mikologi
Nematologi
Gulma/Rumpai
Perusak Lain
Roden
Siput
Tanaman Lansekap
Florikultur
Tanaman Hias
Arsitektur Lansekap/
Senibina Lansekap
Perencanaan Lansekap
Pengelolaan Lansekap
Pengurusan Lansekap
Alih Teknologi/Pemindahan
Teknologi
Aspek Ekonomi Pertanian
Agronomi Ilmu Tanah/Sains Tanah Perlindungan Tanaman Lansekap Pengembangan/
Sosial Ekonomi Pertanian
PERTANIAN
LAMPIRAN C
TAKSONOMI KEHUTANAN/PERHUTANAN
a. Silviculture
b. Forest Planning
c. Forest Inventory
d. Forest Protection
Forest Management
a. Wood Sciences
b. Wood Technology
c. Non-Timber Forest
Product
Forest Product and
Utilization
a. Forest Operation
b. Forest Harvesting
c. Forest Machinery
d. Forest Engineering
e. Forest Survey
Forest Engineering
a. Physical Factors
b. Biotic Factors
c. Interaction
d. Forest Dynamics
Forest Biology/
Ecology
a. Social Forestry
b. Forest Resource
Economics
c. Forest Policy
d. Forestry Law and
Regulation
Socio-economic in
Forestry
a. Forest Environment
b. Wildlife Management
c. Outdoor Recreation
d. Watershed Management
e. Management of
Conservation Areas
f. Biodiversity
Forest Resourcce
Conservation
FORESTRY