sidang ke-9pakar majelis bahasa brunei darussalam...

36
SIDANG KE-9PAKAR MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM- INDONESIA-MALAYSIA (MABBIM) (Indonesia: Hotel Talagasari, Bandung, 18 -- 22 September 1995)

Upload: donhu

Post on 25-Aug-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SIDANG KE-9PAKAR MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM ...mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201106/5582326505SP9.pdfA. LAPORAN UMUM 1. Peserta Sidang Ke-9 Pakar Majelis Bahasa

SIDANG KE-9PAKAR MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM-

INDONESIA-MALAYSIA (MABBIM)

(Indonesia: Hotel Talagasari, Bandung, 18 -- 22 September 1995)

Page 2: SIDANG KE-9PAKAR MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM ...mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201106/5582326505SP9.pdfA. LAPORAN UMUM 1. Peserta Sidang Ke-9 Pakar Majelis Bahasa

A. LAPORAN UMUM

1. Peserta

Sidang Ke-9 Pakar Majelis Bahasa Brunei Darussalam-Indonesia-

Malaysia (Mabbim) diikuti oleh perutusan ketiga negara anggota Mabbim,

yaitu:

1.1. Brunei Darussalam yang terdiri atas 13 orang yang dipimpin oleh

Awang Haji Mohd. Zaini bin Haji Omar dari Dewan Bahasa dan

Pustaka Brunei Darussalam;

1.2 Malaysia yang terdiri atas 12 orang yang dipimpin oleh Prof.

Abdullah Hasan dari Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia; dan

1.3 Indonesia yang terdiri atas 26 orang yang dipimpin oleh Dr. Dendy

Sugono dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Sidang diresmikan pembukaannya oleh Dr. Hasan Alwi, Kepala Pusat

Pembinaan dan Pengembangan Bahasa pada hari Senin, 18 September

1995, pukul 10.00.

2. Tempat dan Jadwal

Sidang Ke-9 Pakar Mabbim dilaksanakan pada tanggal 18--22 September

1995, di Hotel Talagasari, Jalan Setiabudii, Bandung, Jawa Barat.

Jadwal sidang disusun sebagai berikut.

Senin, 09.00--09.30 Pembukaan

18 September 1995 09.30--10.15 Istirahat

10.15--11.00 Sidang Lengkap I

11.00--12.00 Sidang Kelompok Ke-1

12.00--13.30 Istirahat

13.30--17.00 Sidang Kelompok Ke-2

17.00--19.30 Istirahat

19.30--21.00 Sidang Kelompok Ke-3

Selasa, 08.00--1200 Sidang Kelompok Ke-4

19 September 1995 12.00--13.30 Istirahat

13.30--17.00 Sidang Kelompok Ke-5

17.00--19.30 Istirahat

19.30--21.00 Sidang Kelompok Ke-6

Rabu, 08.00--10.30 Sidang Kelompok Ke-7

20, September 1995 10.30--11.00 Istirahat

11.00--12.00 Sidang Kelompok Ke-8

12.00--13.30 Istirahat

13.30--17.00 Sidang Kelompok Ke-9

17.00--19.30 Istirahat

Page 3: SIDANG KE-9PAKAR MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM ...mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201106/5582326505SP9.pdfA. LAPORAN UMUM 1. Peserta Sidang Ke-9 Pakar Majelis Bahasa

19.30--21.00 Sidang Lengkap II

Kamis, 08.00--14.00 Rekreasi

14.00--15.30 Istirahat

15.30--17.30 Penyusunan Laporan

17.30--19.30 Istirahat

19.30--21.30 Penutupan

Jumat, 08.00 Kembali ke Jakarta

22 September 1995

3. Peristilahan yang Dibahas

Peristilahan yang dibahas dalam Sidang Ke-9 Pakar Mabbim adalah

sebagai berikut:

3.1 Kelompok Khusus Kedokteran 3 (Kedokteran Internal: Respiratori

dan Endokrinologi, dan Fisiologi)

3.2 Kelompok Khusus Linguistik 3 (Sosiolinguistik dan Semantik)

3.3 Kelompok Khusus Ekonomi 3 (Ekonomi Publik, Ekonomi

Internasional, dan Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan)

3.4 Kelompok Khusus Matematika 13 (Statistika: Analisis Statistik,

Teori Kebarangkalian dan Proses Stokastik)

3.5 Kelompok Khusus Farmasi 2 (Biologi Farmasi, Bioteknologi

Farmasi, dan Farmaseutika)

3.6 Kelompok Khusus Sastra 4 (Puisi dan Prosa)

3.7 Kelompok Khusus Pertanian/Kehutanan

4. Hasil yang Dicapai

Hasil yang dicapai pada Sidang Ke-9 ini adalah sebagai berikut:

4.1 Kelompok Khusus Kedokteran 3 (Kedokteran Internal:

Respiratori dan Endokrinologi, dan Fisiologi) Istilah Fisiologi : 504 istilah

Istilah Endokrinologi : 393 istilah

Istilah Repiratori : 938 istilah dari 2.239 istilah

Bidang lain : 1180 istilah

4.2 Kelompok Khusus Linguistik 3 (Sosiolinguistik dan Semantik)

a. Semantik

Yang sudah ada : 405 butir istilah

Tambahan : 14 butir

Jumlah Semua : 419 butir, terdiri dari

Kategori A : 389 butir

Kategori B : 27 butir

Kategori C : 0 butir

Kateogri D : 5 butir

Page 4: SIDANG KE-9PAKAR MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM ...mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201106/5582326505SP9.pdfA. LAPORAN UMUM 1. Peserta Sidang Ke-9 Pakar Majelis Bahasa

b. Sosiolinguistik

Kategori A

(Istilah yang disetujui sama

secara keseluruhan atau

berbeda secara morfologis) : 363 istilah

Kategori B

(Istilah yang disetujui

konsepnya, tetapi berbeda

kata yang digunakan) : 43 istilah

Kategori C

(Istilah yang ditangguhkan) : 0 istilah

Kategori D

(Istilah yang digugurkan) : 77 istilah

Penambahan istilah : 3 istilah

--------------

Jumlah entri : 486 istilah

--------------

4.3 Kelompok Khusus Ekonomi 3 (Ekonomi Publik, Ekonomi Internasional,

dan Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan)

a. Kelompok sidang ini telah menyempurnakan istilah subbidang

Ekonomi Publik/Awam yang berjumlah 647 istilah dengan rincian.

Kategori A : 176 istilah

Kategori B : 289 istilah

Kategori C : 2 istilah

Kategori D : 180 istilah

--------------

Jumlah : 647 istilah

--------------

b. Jumlah kumulatif hasil dari subbidang Ekonomi Publik (Ekonomi

Awam) ialah sebanyak 1.010 entri, yang terbagi dalam kategori

berikut:

Kategori A : 290 istilah

Kategori B : 405 istilah

Kategori C : 30 istilah

Kategori D : 285 istilah

--------------

Jumlah : 1.010 istilah

--------------

Kelompok sidang ini telah membicarakan istilah Ekonomi

Internasional/Ekonomi Antarabangsa yang berjumlah 738 istilah.

Page 5: SIDANG KE-9PAKAR MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM ...mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201106/5582326505SP9.pdfA. LAPORAN UMUM 1. Peserta Sidang Ke-9 Pakar Majelis Bahasa

Kategori A : 390 istilah

Kategori B : 174 istilah

Kategori C : - istilah

Kategori D : 174 istilah

---------------

Jumlah : 738 istilah

---------------

Kelompok sidang ini telah meyepakati untuk menjadikan bahan

subbidang Ekonomi Pembangunan dan Perancangan sebagai bahan

tukar.

4.4 Kelompok Khusus Matematika 13 (Statistika: Analisis Statistik, teori

Kebarangkalian dan Proses Stokastik)

Sidang telah berhasil menyepakati 1.246 padanan Analisis Statistik

dan Teori Kebarangkalian dan Proses Stokastik dengan perincian sebagai

berikut:

a. Padanan Analisis Statistik yang disepakati sebanyak 884 istilah

dengan perincian sebagai berikut.

Kategori A : 864 istilah

Kategori B : 16 istilah

Kategori C : 1 istilah

Kategori D : 3 istilah

b. Padanan Teori Kebarangkalian dan Proses Stokastik yang

disepakati sebanyak 362 istilah dengan perincian sebagai berikut.

Kategori A : 352 istilah

Kateogri B : 1 istilah

Kategori C : 0 istilah

Kategori D : 9 istilah

c. Istilah padanan yang ditambahkan sebanyak 6 entri dan padanan-

nya dengan perincian sebagai berikut.

Analisis Statistik : 4 istilah

Teori Kebarangkalian dan

Proses Stokastik : 2 istilah

Istilah tambahan itu termasuk kategori A

4.5 Kelompok Khusus Farmasi 2 (Biologi Farmasi, Bioteknologi Farmasi, dan

Farmaseutika)

a. Biologi Farmasi yang disepakati sebanyak 1754 entri (dengan

catatan nama Latin akan dipisahkan + 30% dari seluruh entri)

rincian sebagai berikut.

Kategori A : ... istilah

Page 6: SIDANG KE-9PAKAR MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM ...mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201106/5582326505SP9.pdfA. LAPORAN UMUM 1. Peserta Sidang Ke-9 Pakar Majelis Bahasa

Kategori B : ... istilah

Kategori C : ... istilah

Kategori D : ... istilah

b. Bioteknologi Farmasi yang disepakati sebanyak 155 entri dengan

rincian sebagai berikut:

Kategori A : 117 istilah

Kategori B : 27 istilah

Kategori C : 11 istilah

Kategori D : - istilah

c. Farmaseutika sebanyak 1052 entri dengan rincian sebagai berikut.

Kategori A : ... istilah

Kategori B : ... istilah

Kategori C : ... istilah

Kategori D : ... istilah

5.6 Kelompok Khusus Sastra 4 (Puisi dan Prosa)

a. Kelompok istilah sastra telah meneliti istilah puisi sebanyak 1.239

entri, sedangkan istiah prosa sebanyak 1.420 entri.

b. Kelompok istilah sastra telah menyepakati istilah puisi sebanyak

1.024 entri, sedangkan istilah prosa sebanyak 1.193 entri.

c. Kelompok istilah sastra menambhakan entri baru, puisi berjumlah

2 entri dan prosa berjumlah --- entri.

d. Kelompok istilah sastra menyepakati perbedaan istilah puisi

sebanyak 36 entri, prosa sebanyak 105 entri.

e. Kelompok istilah sastra telah menggugurkan istilah puisi sebanyak

205 entri, sedangkan prosa sebanyak 125 entri dengan perincian

sebagai berikut.

i. Istilah Puisi

a. Kategori A 1.024 istilah

b. Kategori B 36 istilah

c. Kategori C -- istilah

d. Kategori D 205 istilah

ii. Istilah Prosa

a. Kategori A 1.193 istilah

b. Kategori B 105 istilah

c. Kategori C --- istilah

d. Kategori D 125 istilah

4.7 Kelompok Khusus Pertanian/Kehutanan

a. Taksonomi Bidang Ilmu Pertanian (lihat lampiran B)

b. Taksonomi Bidang Ilmu Kehutanan/Perhutanan (lihat lampiran C)

c. Kesepakatan mengenai urutan prioritas subbidang yang akan

disenaraikan:

Page 7: SIDANG KE-9PAKAR MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM ...mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201106/5582326505SP9.pdfA. LAPORAN UMUM 1. Peserta Sidang Ke-9 Pakar Majelis Bahasa

Pertanian:

i. agronomi

ii. perlindungan tanaman dan lansekap

iii. ilmu tanah dan sosial ekonomi pertanian

Kehutanan/Perhutanan:

i. forest management,

ii. forest product/utilization dan forest engineering,

iii. forest biology/ecology, socio-economic in forestry dan

forest resource conservation

d. Telah disepakati entri istilah (bahasa Inggris):

Pertanian : 300 – 400 istilah (dari 4000-5000 istilah yang

telah tersedia)

Kehutanan/ : 200-250 istilah (dari 5600 istilah yang telah

/Perhutanan tersedia)

5. Masalah yang Perlu Dibahas Lebih Lanjut

Beberapa masalah yang perlu pembahasan lebih lanjut adalah sebagai berikut:

Kelompok Ekonomi 3

5.1 Penyiapan bahan-bahan yang hendak diperbincangkan masih belum

terpadu sehingga memperlambat cara kerja.

5.2 Keterbatasan bahan-bahan pendukung yang lazimnya disediakan oleh tuan

rumah, misalnya kamus bahasa ketiga negara, kamus Inggris-Melayu.

6. Usul Pemecahan Masalah

Untuk mengatasi permasalahan pada butir 5 di atas upaya pemecahan yang

diusulkan adalah sebagai berikut.

Kelompok Ekonomi 3

6.1 Untuk mencapai target sesuai dengan rancangan awal, kelompok ini telah

sepakat untuk mengadakan pertemuan di luar Sidang Pakar, pada tanggal

26--29 Desember 1995 di Indonesia. Dalam pertemuan ini ditargetkan

dapat diselesaikan subbidang Ekonomi Internasional (Ekonomi

Antarabangsa), Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jika

dimungkinkan akan dibicarakan pula subbidang Ekonomi Keuangan, yang

mana bahan-bahan telah tersedia. Setiap ketua perutusan diharapkan

mengajukan hal ini kepada pengambil keputusan di masing-masing

negara.

6.2 Subbidang lainnya (Ekonomi Industri, Ekonomi Sumber Daya Manusia,

dan Ekonomi Pertanian) ditargetkan selesai pada sidang Pakar ke-10 di

Brunei Darussalam. Untuk mencapai target ini Kelompok Ekonomi

menyarankan setiap negara mengirimkan dua orang Pakar sehingga

Page 8: SIDANG KE-9PAKAR MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM ...mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201106/5582326505SP9.pdfA. LAPORAN UMUM 1. Peserta Sidang Ke-9 Pakar Majelis Bahasa

pembahasan bisa dilakukan dalam subkelompok yang terpisah secara

serentak.

6.3 Sidang Kelompok Ekonomi menyarankan agar setiap kelompok

disediakan satu komputer untuk menyelesaikan tugas-tugas kelompok.

6.4 Senarai istilah yang akan diperbincangkan hendaknya dipersiapkan

dengan lebih sempurna.

B. Kelompok Khusus Sidang ke-9 Pakar Mabbim ini masing-masing kelompok melaporkan hasil

persidangannya sebagai berikut.

1. Kelompok Khusus Kedokteran 3A (Kedokteran Internal: Respiratori

dan Endokrinologi, dan Fisologi) 1.1 Anggota Sidang

a. Fisiologi dan Endokrinologi

i. dr. Sugito Wonodirekso (Indonesia)

ii. Dr. Noraini Abas (Malaysia)

iii. Dr. Hajah Rahmah binti Haji Mohd (Brunei

Said Darussalam)

iv. Dra. Alma E. Almanar (Sekretaris)

b. Respiratori

i. dr. Menaldi Rasmin (Indonesia)

ii. Prof. Madya Dr. Hj. Nik Aziz (Malaysia)

Sulaiman

iii. Dr. Haji Affendy bin Dato Paduka (Brunei

Haji Abidin Darussalam)

iv. A. Latief, M.A. (Pendamping

Bahasa)

v. Dra. Menuk Hardaniwati (Sekretaris)

1.2 Dokumen

a. No. 2/P/PS-9/1995. Daftar Istilah Respiratori. Pusat

Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

b. No. 3/P/PS-9/1995 Daftar Istilah Endokrinologi. Pusat

Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

c. No. 4/PS-9/1995 Daftar Istilah Fisiologi. Pusat Pembinaan

dan Pengembangan Bahasa

1.3. Sumber Rujukan

a. William F. Ganong, Physiology, edisi ke-7. 1995. Appleton

& Large.

b. Dorland’s, Medical Dictionary, edisi ke-28. 1988. W.B.

Sounders Company.

Page 9: SIDANG KE-9PAKAR MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM ...mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201106/5582326505SP9.pdfA. LAPORAN UMUM 1. Peserta Sidang Ke-9 Pakar Majelis Bahasa

1.4 Cara Kerja

a. menyisir dan memilih isitlah Fisiologi dan Endokrinologi

b. memisahkan istilah yang ada pada bidangnya masing-

masing

c. membahas istilah yang kurang disepakati unutk dicari jalan

tengah penyelesaiannya

d. menyunting ulang hasil kerja setelah di ketik ulang

e. membagi sidang menjadi dua kelompok, yaitu 3A

(Respiratori) dan 3B (Fisiologi dan Endokrinologi)

1.5 Hasil Kerja

Selesai dibahas:

Istilah Fisiologi : 484 istilah

Kategori A : 299 istilah

Kategori B : 185 istilah

Kategori C : 5 istilah

Kategori D : 1.210 istilah

Istilah Endokrinologi : 564 istilah

Kategori A : 290 istilah

Kategori B : 69 istilah

Kategori C : 1 istilah

Kategori D : 209 istilah

Istilah Respiratori : 2.239 istilah

Kategori A : 430 istilah

Kategori B : 486 istilah

Kategori C : 22 istilah

Kategori D : 1.301 istilah

1.6 Rencana Kerja Selanjutnya

a. Histologi

b. Anatomi

c. Bedah

d. Biokimia

1.7 Usul

Bidang baru:

a. biologi molekular langtics

b. reproductive medicine

c. occupational health

d. sport medicine

e. embriologi

f. patologi

g. hematologi

h. imunologi

i. public health

Page 10: SIDANG KE-9PAKAR MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM ...mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201106/5582326505SP9.pdfA. LAPORAN UMUM 1. Peserta Sidang Ke-9 Pakar Majelis Bahasa

j. environments health

k. geriatric

l. health education

m. Urology

n. Rehabilitasi medik

Page 11: SIDANG KE-9PAKAR MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM ...mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201106/5582326505SP9.pdfA. LAPORAN UMUM 1. Peserta Sidang Ke-9 Pakar Majelis Bahasa

LAMPIRAN 1: KELOMPOK KEDOKTERAN

RANCANGAN KERJA ENAM TAHUN SIDANG PAKAR MABBIM 1993--2000

BIDANG KEDOKTERAN Tahun I

(1993/1994)

Tahun II

(1994/1995)

Tahun III

(1995/1996)

Tahun IV

(1996/1997)

Tahun V

(1997/1998)

Tahun VI

(1998/1999)

Tahun VII

(1999/2000)

Subbidang

Perubatan Internal I

Subsubbidang

1. Kardiovaskular

2034

2. Oftamologi (baki

2000)

Subbidang

1. Perubatan Internal

II

Subsubbidang

a. Respiratori

b. Endokrinologi

2. Fisiologi

Subbidang

1. Perubatan Internal

III

Subsubbidang

a. Dermatologi

b. Reumatologi

2. Anatomi

3. Histologi

4. Radiologi

5. Bedah Umum I

Subbidang

1. Perubatan Internal

IV

Subsubbidang

a. Gastroentrologi

b. Hematologi

2. Kesihatan

Masyarakat

3. Neonatologi

Subbidang

1. Perubatan Internal V

Subbidang

a. Neurologi

b. Nefrologi

2. Mikrobiologi

Klinikal

3. Farmakologi Klinikal

dan Terapeutiks

4. Beda II Neuro

Surgeri

Subbidang

1. Telinga-Hidung-

Tekak

2. Perubatan Internal VI

Subsubbidang

a. Penyakit

berjangkit

b. Perubahan

Tropika

Subbidang

1. Biologi Molekular

Laengtics

2. Reproductive

Medicine

3. Occupational health

4. Sport medicine

5. Embriologi

6. Patologi

7. Hematologi

8. Imunologi

9. Public Health

10. Environmental

health

11. Health Education

12. Geriatric

13. Urologi

14. Rehabilitasi medik

Page 12: SIDANG KE-9PAKAR MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM ...mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201106/5582326505SP9.pdfA. LAPORAN UMUM 1. Peserta Sidang Ke-9 Pakar Majelis Bahasa

LAMPIRAN 2: KELOMPOK KEDOKTERAN

RANCANGAN KERJA BIDANG KEDOKTERAN

1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004

1. Derma

2. Rheumatologi

3. Anatomy

4. Histologi

5. Radiologi

6. Bedah Umum I

1. Gastroenterologi

2. Hematologi

3. Gen. Surgery I

4. Comm Med.

5. Neurologi

1. Metro Renal

2. Micro

3. Pharma

4. Neuro Sx

1. ENT

2. Infectioust

3. Tropical Med.

4. Orifice

5. Forame

1. Sport Med.

2. Mol. Biol/genetik

3. Ortopediks

4. Urologi

5. Reprod Med.

6. Plastic Surgery

- Onkologi

- Pediatriks

- Imunologi

- Embriologi

- Biokimia klinikal

- Patologi

- Perubatan nuklear

- Geriatriks

- Toxicologi, Uin

- Industrial Med

- Acupational health

- Health education

Page 13: SIDANG KE-9PAKAR MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM ...mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201106/5582326505SP9.pdfA. LAPORAN UMUM 1. Peserta Sidang Ke-9 Pakar Majelis Bahasa

2. Kelompok Khusus Linguistik 3A (Sosiolinguistik)

2.I Anggota Sidang

a. Dr. Hans Lapoliwa, M. Phil (Indonesia)

b. Prof. Mashudi Kader (Malaysia)

c. Awang Mataim bin Bakar (Brunei Darussalam)

d. Drs. Haryanto (Sekretaris)

2.2 Dokumen

Bahan Sidang ke-9 Pakar Mabbim, No. 5/P/SP-9/1995 Linguistik

3A: Sosiolinguistik

2.3 Sumber Rujukan

a. Allwood, Jens et al. 1977. Logic in Linguistics. Cambridge

University Press.

b. Akmajian, Adrian et al. 1990. An Introduction Language

and Communication. Edisi Ketiga. Cambridge: The MIT

Press.

c. Ali, Lukman. 1993. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi

II Cetakan Ke-2. Jakarta: Balai Pustaka.

d. Bright, William (ed.). 1992. International Encyclopedia of

Linguistics. New York: Oxford University Press.

e. Crystal, David. 1992. A Dictionary of Linguistics and

Phonetics. Cornwall: T.J. Press Ltd.

f. Crystal, David. 1989. The Cambridge Encyclopedia of

Language. Cambridge: Cambridge University Press.

g. Fasold, Ralph. 1984. The Sociolinguistics of Society.

Oxford: Basil Blackwell Publisher Limited.

h. _____, 1990. The Sociolinguistics of Language. Canbridge:

Basil Blackwell Inc.

i. Hartmann, R.R.K. dan F.C. Stork. 1972. Dictionary of

Language and Linguistics. London: Applied Science

Publisher Ltd.

j. Holmes, Jonet. 1992. An Introduction to Sociolinguistics.

Harlow Essex: Longman Group.

k. Hudson, R.A. 1980. Sociolinguistics. Cambridge:

Cambridge University Press.

l. Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus Linguistik. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

m. Malmkjaer, Kersten (ed.). 1991. The Linguistics

Encyclopedia. London: Routledge.

n. Merriam-Webster. 1993. Merriam Webster’s Collegiate

Dictionary. Edisi Ke-10. Massachussets: Merriam-Webster,

Inc.

o. Milroy, Lesley. 1987. Observing and Analysing Natural

Language. Oxford: Baasil Blackwell Inc.

Page 14: SIDANG KE-9PAKAR MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM ...mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201106/5582326505SP9.pdfA. LAPORAN UMUM 1. Peserta Sidang Ke-9 Pakar Majelis Bahasa

p. Pei. Mario. 1966. Glossary of Linguistic Terminology.

United State of America: A Doubleday Anchor Original.

q. Sinoes, Antonio Jr. (Ed.). 1976. The Bilingual Child.

London: Academic Press.

r. Richards, Jack et al. 1985. Longman Dictionary of Applied

Linguistics. Harlow: Longman Group.

2.4 Cara Kerja

a. Menyimak kembali senarai istilah sosiolingustik yang

termuat dalam bahan Sidang ke-9 Pakar Mabbim.

b. Menyepakati untuk menyetujui, menyetujui tetapi berbeda

kata yang dipakai, menangguhkan atau menggugurkan

setiap istilah yang termuat dalam bahan sidang.

c. Menyepakati untuk menambah entri baru yang belum

termuat dalam bahan sidang, tetapi dipastikan sebagai

istilah sosiolinguistik.

2.5 Hasil Kerja

Kelompok Sosiolinguistik telah memutuskan hal-hal berikut

a. Kategori A

(Istilah yang disetujui sama secara

keseluruhan atau berbeda secara

morfologis) 363 istilah

b. Kategori B

(Istilah yang disetujui konsepnya,

tetapi berbeda kata yang digunakan) 43 istilah

c. Kategori C

(Istilah yang ditangguhkan) 0 istilah

d. Kategori D

(Istilah yang digugurkan) 77 istilah

e. Penambahan istilah 3 istilah

-------------

Jumlah entri 486 istilah

-------------

2.6 Rencana Kerja Selanjutnya

a. Menyempurnakan senarai istilah linguistik di negara

masing-masing dan hasilnya dipertukarkan melalui Pusat

Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (Indionesia) dan

Dewan Bahasa dan Pustaka (Brunei Darussalam dan

Malaysia)

b. Menyusun kamus bidang-bidang linguistik yang sudah

dimantapkan dalam Mabbim.

Page 15: SIDANG KE-9PAKAR MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM ...mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201106/5582326505SP9.pdfA. LAPORAN UMUM 1. Peserta Sidang Ke-9 Pakar Majelis Bahasa

2.7 Usul

---

3. Kelompok Khusus Linguistik 3B (Semantik)

3.1 Anggota Sidang

a. Dr. Abdul Wahab (Indonesia)

b. Datin Halimah Mohd. Said (Malaysia)

c. Awang Haji Jaludin bin Haji Chuchu (Brunei Darussalam)

d. Drs. Muhammad Muis (Sekretaris)

3.2 Dokumen

a. Daftar Istilah Semantik

b. No. 6/P/SP-9/1995. Daftar Istilah Linguistik 3B: Semantik

3.3 Sumber Rujukan

a. Crystal, David. 1992. A Dictionary of Linguistics and

Phonetics.London: Blackwell Publishers.

b. Djajasudarma, T. Fatimah. 1993a. Semantik 1 (Pengantar

ke Arah Ilmu Makna). Bandung: Eresco.

c. Djajasudarma, T. Fatimah. 1993b. Semantik 2 (Pemahaman

Ilmu Makna). Bandung: Eresco.

d. Echols, John M. dan Hassan Shadily. 1987. Kamus Inggris-

Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.

e. Fodor, Janet Dean. 1980. Theories of Meaning in

Generative Grammar. Massachussets: Harvard University

Press.

f. Green, Georgia M. 1974. Semantics and Syntactic

Regularity. Bloomington: Indiana University Press.

g. Hartman, R.R.K. dan F.C. Stork. 1972. Dictionary of

Language and Linguistics. London: Applied Science

Publishers Ltd.

h. Kempson, Ruth M. 1977. Semantic Theory. New York:

Cambridge University Press.

i. Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus Linguistik. Jakarta:

PT Gramedia Pustaka Utama.

j. Leech, Geoffrey. 1977. Semantics. USA: Penguin Books.

k. Levinson, Stephen C. 1985. Pragmatics. London:

Cambridge University Press.

l. Lyons, John. 1977. Semantics. Volume 1. London:

Cambridge University Press.

m. Lyons. John. 1978. Semantics. Volume 2. London:

Cambridge University Press.

Page 16: SIDANG KE-9PAKAR MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM ...mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201106/5582326505SP9.pdfA. LAPORAN UMUM 1. Peserta Sidang Ke-9 Pakar Majelis Bahasa

n. Merriem-Webster, Inc. 1993. Merriam-Webster’s

Collegiate Dictionary. Tenth Edition. USA: Merriam-

Webster, Inc.

o. Moore, A.W. (Ed.) 1993. Meaning and Reference. New

York: Oxford University Press.

p. Pei, Mario dan Frank Gaymor. 1954. Dicitonary of

Linguistics. New York: Philosophical Library.

q. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1991. Kamus

Besar Bahasa Indonesia. Edisi Kedua. Jakarta: Balai

Pustaka.

r. Wahab, Abdul. 1990. Butir-Butir Linguistik. Surabaya:

Airlangga University Press.

s. Wahab, Abdul. 1991. Isu Linguistik: Pengajaran Bahasa

dan Sastra. Surabaya: Airlangga University Press.

3.4 Cara Kerja

a. Meneliti ulang butir istilah hasil Rapat Kerja ke-35 Panitia

Kerja Sama Kebahasaan, Cisarua, 16--21 Juli 1995.

b. Menentukan istilah yang disepakati untuk negara Brunei

Darussalam-Indonesia-Malaysia dengan melihat sumber

acuan/sumber rujukan yang ada serta konsultasi dengan

pakar yang mempunyai “authority”.

c. “Check and recheck” istilah yang telah dihasilkan oleh

pakar dari ketiga negara.

3.5 Hasil Kerja

Ada : 405 butir istilah

Tambahan : 14 butir

Jumlah semua : 419 butir, terdiri dari

Kategori A : 387 butir

Kategori B : 0 butir

Kategori C : 5 butir

3.6 Rencana Kerja Selanjutnya

a. Melengkapi butir istilah Semantik sesuai dengan

perkembangannya.

b. Menyusun Kamus Semantik tahap awal.

3.7 Usul

a. Pembelian buku-buku terbaru yang bersangkut paut dengan

kajian Semantik dan Makna.

b. Penyusunan Kamus Semantik dalam tempo yang tidak

terlampau lama.

4. Kelompok Khusus Ekonomi 3 (Ekonomi Publik, Ekonomi

Internasional, dan Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan)

Page 17: SIDANG KE-9PAKAR MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM ...mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201106/5582326505SP9.pdfA. LAPORAN UMUM 1. Peserta Sidang Ke-9 Pakar Majelis Bahasa

4.1 Anggota Sidang

a. Faisal Basri, S.E., M.A. (Indonesia)

b. Dr. Hj. Md. Zyadi Md. Tahir (Malaysia)

c. Murni bin Haji Mohamed (Brunei Darussalam)

d. Dr. Sri Sukesi Adiwimarta (Pendamping Bahasa)

e. Drs. Amran Purba (Sekretaris)

4.2 Dokumen

a. Daftar Istilah Sidang Ke-9 Pakar Mabbim (Ekonomi

Awam), Malaysia

b. Daftar Istilah Sidang Ke-9 Pakar Mabbim (Ekonomi

Antarbangsa), Malaysia

c. No. 7/P/SP-9/1995 Ekonomi 3A: Ekonomi Publik,

Indonesia

d. No. 8/P/SP-9/1995 Ekonomi Internasional

e. No. 9/P/SP-9/1995 Ekonomi Pembangunan dan

Perencanaan

f. JKTBMBD SP9/E3 Ekonomi (Antarabangsa)

g. JKTBMBD SP/E1 Ekonomi (Awam)

4.3 Sumber Rujukan

a. Alkinson, Anthony B. Joseph E. Stiglitz. 1980. Lectures on

Public Economics. Singapore: McGraw-Hill Book Co.

b. Allen, C.M. 1985. The Theory of Taxation. London:

Harmondsworth Penguin Book.

c. Ammer, Christine, dan Dean S. Ammer. 1984. Dictionary

of Business and Economics. New York: The Free Press.

d. Aronson, J.R. 1985. Public Finance. New York: McGraw-

Hill.

e. Bactchelder, Alan. 1973. Essentials of International

Economics. Colombus, Ohio: Grid Inc.

f. Bahl, Roy W., dan Johannes F. Linn. 1992. Urban Public

Finance in Developing Countries. New York: Oxford

University Press for the World Bank.

g. Baumol, William J. dan A.S. Blinder. 1982. Economics:

Principles and Policy. Edisi Kedua. New York: Harcourt

Brace Javanovich, Inc.

h. Bhagwati, Jagdish N., (Editor). 1981. International Trade:

Selected Readings. Cambridge Massachusetts: The MIT

Press.

i. Carbaugh, Robert J. 1992. International Economics. Edisi

keempat. Belmont, Cal.: Wadsworth Publishing Company.

Page 18: SIDANG KE-9PAKAR MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM ...mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201106/5582326505SP9.pdfA. LAPORAN UMUM 1. Peserta Sidang Ke-9 Pakar Majelis Bahasa

j. Caves, Richard E., dan Jones Ronald W., 1973. World

Trade and Payments: An Introduction. Boston: Little,

Brown & Co.

k. Common, Richard, Norman Flynn dan Elizabeth Mellon.

Managing Public Services. Oxford: Butterworth-

Heinemann Ltd.

l. Cornell, Campbell R. 1975. Economics, Principles,

Problems and Policies. Edisi Ke-6. New York: McGraw-

Hill Book Company.

m. Dornbusch, Rudiger. 1980. Open Economy

Macroeconomic. New York: Basic Books, Inc. Publisher.

n. Eatwell, John, Murray Milgate, dan Peter Newaran (eds.).

1987. The New Palgrave: A Dictionary of Economics. (vol

1-4). London: The Macmillan Press Limited.

o. Foley, D.K. dan M. Sidrauski. 1971. Monetary and Fiscal

Policy in Growing Economy. London: Mcmillan.

p. Hanson, J.L. 1971. Dictionary of Economics and

Commerce. Edisi Ketiga. London: The English Book

Society and Macdonald and Evans Ltd.

q. Hasan, Osman Rani. 1987. Kamus Istilah Ekonomi. Kuala

Lumpur: Penerbit Fajar Bakti Sdn. Bhd.

r. Heffernan, Shelagh, dan Peter Sinclair. 1990. Modern

International Economics. Oxford: Blackwell Publishers.

s. Heller, H. Robert. 1974. International Monetary

Economics. Honolulu, Hawaii: Prentice-Hall International

Series in Management.

t. _____. 1973. Inernational Trade Theory and Empirical

Evidence. Second Edition. Honolulu, Hawaii: Prentice-

Hall.

u. Hinkelman, Edward G. 1994. Dictionary of International

Trade. California: World Trade Press.

v. Hoag, Arleen J. dan J.H. Hoag. 1986. Introduction

Economics. New Jersey: Prentice-Hall International

Edition.

w. Holchausen, W. 1974. Federal Finance in Malaysia. Kuala

Lumpur: Penerbit University Malaya.

x. Kementerian Pendidikan Malaysia. 1989. Daftar Istilah

MBIM. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.

y. Kementerian Pendidikan Malaysia. 1992. Daftar Istilah

MABBIM. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.

z. Kementerian Pendidikan Malaysia. 1989. Kamus Dewan.

Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.

aa. Kementerian Pendidikan Malaysia. 1993. Kamus Ekonomi.

Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.

Page 19: SIDANG KE-9PAKAR MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM ...mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201106/5582326505SP9.pdfA. LAPORAN UMUM 1. Peserta Sidang Ke-9 Pakar Majelis Bahasa

ab. Kindleberger, Charles P., 1973. International Economics.

Homewood, Illinois; Richard D. Irwin Inc.

ac. King, Philip. 1995. International Economics and

International Economic Policy: A Reader. Edisi Kedua.

New York: McGraw-Hill.

ad. Krueger, Anne O. 1983. Exchange Rate Determination.

Cambridge: Cambridge University Press.

ae. Krugman, Paul R. dan Maurice Obstfeld. 1994.

International Economics: Theroy and Policy. Edisi ketiga.

New York: Harper Collins College Publishers.

af. Lane, Jan-Erik. 1993. The Public Sector: Concepts,

Models, and Approaches. London: Sage Publications.

ag. Link, Albert N. 1993. Link’s International Dictionary of

Business Economics. Chicago: Probus Publishing

Company.

ah. Magill, Trade N. (Ed.). 1991. Survey of Social Science:

Economics Series. (vol. 1 s.d.5). Pasadena, Cal: Salam

Press.

ai. McKinnon, Ronald I. 1979. Money in International

Exchange: The Convertible Currency System. New York:

Oxford University Press.

aj. Merriam Webster’s. 1993. Merriam-Webster’s Collegiate

Dictionary. Tenth Edition. Massachuhssets: Merriam

Webster.

ak. Moffat, D. W. 1984. Economics Dictionary. Edisi Kedua.

New York: Elsevier Science Publishing Co.

al. Musgrave, Richard A., dan Peggy B. Musgrave. 1984.

Public Finance in Theory and Practice. Edisi Keempat.

New York: McGraw-Hill Book Company.

am. Pass, Christopher dan Bryn Lowers. 1993. Collins

Dictionary of Economics. Edisi Kedua. Glasgow: Harper

Collins Publishers.

an. Pass, Christopher, et. al. 1991. Dictionary of Business.

Glasgow: Harper Collins Publisher.

ao. Pearce, David W. 1989. Macmillan Dictionary of Modern

Economics. Edisi Keempat. London: Macmillan.

ap. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1993. Kamus

Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

aq. R. Soetarno. AK. 1986. Ensiklopedia Ekonomi. Semarang:

Dahara Prize.

ar. Rosen, Harvey S. 1988. Public Finance.Homewood: Irwin.

as. Rosenberg, Jerry M. 1994. Dictionary of Internaitonal

Trade. New York: John Wiley & Son.

Page 20: SIDANG KE-9PAKAR MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM ...mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201106/5582326505SP9.pdfA. LAPORAN UMUM 1. Peserta Sidang Ke-9 Pakar Majelis Bahasa

at. Salvatore, Dominick. 1975. Schaum’s Outline of Theory

and Problems of International Economics. New York:

McGraw-Hill.

au. Todaro, Micheal P. 1994. Economic Development. Edisi

Kelima. New York: Longman Group.

4.4 Cara Kerja

a. Membicarakan Daftar Istilah Ekonomi Publik (Ekonomi

Awam) yang disediakan oleh ketiga negara.

b. Membicarakan Daftar Istilah Ekonomi Internasional

(Ekonomi Antara Bangsa)

4.5 Hasil Kerja

a. i. Kelompok sidang ini telah menyempurnakan istilah

subbidang Ekonomi Publik/Awam yang berjumlah 647

istilah dengan rincian.

Kategori A : 176 istilah

Kategroi B : 289 istilah

Kategori C : 2 istilah

Kategori D : 180 istilah

Jumlah : 647 istilah

ii. Jumlah kumulatif hasil dari subbidang Ekonomi Publik

(Ekonomi Awam) ialah sebanyak 1.010 entri, yang terbagi

dalam kategori berikut:

Kategori A : 290 istilah

Kategori B : 405 istilah

Kategori C : 30 istilah

Kategori D : 285 istilah

Jumlah : 1.010 istilah

b. Kelompok sidang ini telah membicarakan istilah subbidang

Ekonomi Internasional/Ekonomi Antarabangsa yang

berjumlah 738 istilah.

Kategori A : 390 istilah

Kategori B : 174 istilah

Kategori C : ---- istilah

Kategori D : 174 istilah

Jumlah : 738 istilah

c. Kelompok telah menyepakati untuk menjadikan bahan

subbidang Ekonomi Pembangunan dan Perancangan

sebagai bahan tukar.

Page 21: SIDANG KE-9PAKAR MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM ...mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201106/5582326505SP9.pdfA. LAPORAN UMUM 1. Peserta Sidang Ke-9 Pakar Majelis Bahasa

4.6 Rencana Kerja Selanjutnya

a. Menyelesaikan perbincangan mengenai subbidang

Ekonomi Internasional (Ekonomi Antarabangsa).

b. Mulai membicarakan subbidang Ekonomi Pembangunan

dan Perencanaan, Ekonomi Keuangan, Ekonomi Industri,

Ekonomi Sumber Daya Manusia, Ekonomi Pertanian.

c. Semua subbidang di atas menurut rencana semula harus

telah dirampungkan selama masa kerja 1993--1995.

d. Menyediakan bahan tukar bagi sub-subbidang lainnya

(Ekonomi Pengangkutan, Ekonomi Koperasi, Ekonomi

Rekayasa, Ekonomi Manajerial, Ekonomi Konsumer,

Ekonomi Kuantitatif, Pemikiran dan Sejarah Ekonomi, dan

Ekonomi Antardisiplin).

4.7 Masalah

a. Penyiapan bahan-bahan yang hendak diperbincangkan

masih belum terpadu sehingga memperlambat cara kerja.

b. Keterbatasan bahan-bahan pendukung yang lazimnya

disediakan oleh tuan rumah, misalnya kamus bahasa ketiga

negara atau kamus Inggris-Melayu.

c. Keterbatasan jumlah komputer membuat kerja kelompok

tersendat karena harus antre dengan kelompok-kelompok lain.

4.8. Usul

a. Untuk mencapai target sesuai dengan rancangan awal,

kelompok ini telah sepakat untuk mengadakan pertemuan

di luar sidang Pakar, pada tanggal 26--29 Desember 1995

di Indonesia. Dalam pertemuan ini ditargetkan dapat

diselesaikan subbidang Ekonomi Internasional (Ekonomi

Antarabangsa), Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan.

Jika dimungkinkan akan dibicarakan pula subbidang

Ekonomi Keuangan, yang mana bahan-bahannya telah

tersedia. Setiap ketua perutusan diharapkan mengajukan hal

ini kepada pengambil keputusan di masing-masing negara.

b. Subbidang lainnya (Ekonomi Industri, Ekonomi Sumber

Daya Manusia, Ekonomi Pertanian) ditargetkan selesai

pada sidang Pakar Ke-10 di Brunei Darussalam. Untuk

mencapai target ini Kelompok Ekonomi menyarankan

setiap negara mengirimkan dua orang Pakar sehingga

pembahasan bisa dilakukan dalam subkelompok yang

terpisah secara serentak.

c. Sidang Kelompok Ekonomi menyarankan agar setiap

kelompok disediakan satu komputer untuk menyelesaikan

tugas-tugas kelompok

Page 22: SIDANG KE-9PAKAR MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM ...mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201106/5582326505SP9.pdfA. LAPORAN UMUM 1. Peserta Sidang Ke-9 Pakar Majelis Bahasa

d. Senarai istilah yang akan diperbincangkan hendaknya

dipersiapkan dengan lebih sempurna.

5. Kelompok Khusus Matematika 13 (Statistika: Analisis Statistik, Teori

Kebarangkalian dan Proses Stokastik)

5.1 Anggota Sidang

a. Dr. Djati Kerami (Indonesia)

b. Prof. Dr. Abdul Razak Salleh (Malaysia)

c. Awang Haji Abd. Ghani bin Haji

Mohd. Yusof (Brunei Darussalam)

d. Drs. Abd. Ghaffar Ruskhan,

M.Hum. (Pendamping Bahasa)

e. Drs. Fairul Zabadi (Sekretaris)

5.2 Dokumen

a. 10/P/SP-9/1995: Matematika 13 A : Analisis Statistik

b. 11/P/Sp-9/1995: Matematika 13 B : Proses Stokastik

c. Laporan Kelompok Matematika, Sidang ke-8 Pakar

MABBIM Allson Klana Resort, Seremban 25--29

September 1994.

5.3 Sumber Rujukan

a. Daftar Istilah Mabbim (1985-1992). Kuala Lunpur: Dewan

Bahasa dan Pustaka.

b. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1992. Glosarium

Matematika. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan

Bahasa.

c. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1994. Daftar

Kumulatif Istilah Hasil Sidang Majelis Bahasa Indonesia-

Malaysia. 1974--1981. Seri A--L dan M--Z. Jakarta: Pusat

Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

d. James dan James. 1976. Mathematics Dictionary. Ed. ke-4.

New York: Van Nostransd Reinhold Company.

e. Kamus Istilah Statistik. 1992. Jakarta: Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa.

f. Kendall, M.G. & W.L. Buckland. 1957. A Dictionary of

Statistical Terms. New York: Hajner.

g. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa. 1993. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

5.4 Cara Kerja

a. Menyimak kembali rancangan kerja Sidang Ke-8 Pakar

Mabbim, 25--29 September 1994, Seremban, Malaysia.

Page 23: SIDANG KE-9PAKAR MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM ...mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201106/5582326505SP9.pdfA. LAPORAN UMUM 1. Peserta Sidang Ke-9 Pakar Majelis Bahasa

b. Meneliti kembali entri istilah Analisis Statistik dan

Stokastik.

c. Menyelaraskan dan menyepakati istilah padanan Analisis

Statistik dan Proses Stokastik.

5.5 Hasil Kerja

Anggota Sidang telah berhasil menyepakati 1.246 padanan

Analisis Statistik dan Proses Stokastik dengan perincian sebagai

berikut.

a. Padanan Analisis Statistik yang disepakati sebanyak 884

istilah dengan perincian sebagai berikut.

Kategori A = 864 istilah

Kategori B = 16 istilah

Kategori C = 1 istilah

Kategori D = 3 istilah

b. Padanan Proses Stokastik yang disepakati sebanyak 362

istilah dengan perincian sebagai berikut.

Kategori A = 352 istilah

Kategori B = 1 istilah

Kategori C = 0 istilah

Kategori D = 9 istilah

c. Isitlah padanan yang ditambahkan sebanyak 6 entri dan

padanannya dengan perincian sebagai berikut.

Analisis Statistik = 4 istilah

Proses Stokastik = 2 istilah

Istilah tambahan itu termasuk Kategori A.

5.6 Rencana Kerja Selanjutnya

Karena Sidang Ke-9 Pakar Mabbim merupakan sidang terakhir

bagi kelompok Matematika, maka kelompok Matematika tidak

mempunyai rancangan untuk pertemuan selanjutnya. Rancangan

untuk tiap-tiap negara adalah pembuatan kamus-kamus sesuai

dengan taksonomi dan entri-entri yang sudah disepakati.

5.7 Masalah

Terdapat sebanyak 380 istilah padanan subbidang Teori Statistik

yang ditangguhkan dari Sidang Ke-8 Pakar Mabbim yang belum

tersedia. Akan tetapi, hampir sebagian besar terdapat juga pada

subbidang Analisis Statistik dan Proses Stokastik yang padanan

entri-entrinya telah disepakati.

5.8 Usul

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (Indonesia) dan

Dewan Bahasa dan Pustaka (Malaysia dan Negara Brunei

Page 24: SIDANG KE-9PAKAR MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM ...mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201106/5582326505SP9.pdfA. LAPORAN UMUM 1. Peserta Sidang Ke-9 Pakar Majelis Bahasa

Darussalam) mohon untuk melanjutkan perencanaan pembuatan

Kamus Matematika.

5.9 Penghargaan

Anggota Sidang Kelompok Matematika mengucapkan banyak

terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

a. Pihak Eksekutif Mabbim.

b. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Indonesia

c. Dewan Bahasa dan Pustaka, Malaysia.

d. Dewan Bahasa dan Pustaka, Brunei Darussalam.

Yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk saling

bertukar pikiran melalui bidang matematika dalam berpartisipasi

untuk memajukan bahasa serumpun.

6. Kelompok Khusus Farmasi 2 (Biologi Farmasi, Bioteknologi Farmasi,

dan Farmaseutika)

6.I Anggota Sidang

a. Prof. Dr. Goeswin Agus Indonesia

b. Prof. Madya Dr. Zhari Ismail Malaysia

c. Dayang Rosni binti Jair Brunei Darussalam

d. Dra. Hartini Supadi Pendamping Bahasa

e. Dra. Hari Sulastri Sekretaris

6.2. Dokumen

a. 12/P/SP-9-9/1995 Farmasi 2A: Biologi Farmasi

b. 13/P/SP-9-9/1995 Farmasi 2B: Bioteknologi Farmasi

c. JKTBMBD SP9/F1 Farmasi (Farmaseutik)

d. JKTBMBD SP9/F3 Farmasi (Biologi Farmasi)

e. JKTBMBD SP8 Farmasi

f. JKTBMBD SP9 Farmasi

6.3 Sumber Rujukan

a. Becket, A.H. and Stenlake, J.B. 1988. Practical

Pharmaceutical Chemistry, Part I & II. London: The

Athlone Press.

b. Crueger, Wulf, Anneliese Cruegor. 1984. Biotechnology A

Textbook of Industrial Microbiology. USA.

c. Prave, Paul et al (Editor). 1987. Basic Biotechnology.

Federal Republic of Germany.

d. Pezzuto, John. M (Editor). 1993. Biotechnology and

Pharmacy. London: British Library.

e. Evans, W.C. 1989. Pharmacognosy. Oxford: ELBS/-

Bailliere Tindal Oxford.

Page 25: SIDANG KE-9PAKAR MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM ...mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201106/5582326505SP9.pdfA. LAPORAN UMUM 1. Peserta Sidang Ke-9 Pakar Majelis Bahasa

f. Farmakope Nasional – USP (United State Pharmacoporia,

BA (British Pharmacorcia, P.I. (Pharmacoporcia

International)

g. Gennaro, A.R. et al. 1985. Remingtons’ Pharmaceutical

Sciences, 17th. Ed., Pennsylvania: Mack Publishing

Company.

h. Hansch, C. (Editor) et al. 19990. Comprehensive

Medicanal Chemistry. Vols. 1-6. Oxford: Pergamon Press.

i. Herfindal E.T. and Hirschmann J.L. 1984. Clinical

Pharmacy and Therapeutics. Baltimore: William and

Wilkins.

j. Kawatja, Sutarto Mangun. 1986. Medical Herb Index in

Indonesia (Indeks Tumbuh-tumbuhan Obat di Indonesia).

Jakarta: PT E isei Indonesia.

k. Knoben J.E. And Anderson P.O. 1983. Handbook of

Clinical Drug Data. Illinois: Drug Intelligence

Publications.

l. Lewis, Walter H. and Memory P.F. Elvin-Lewis. 1977.

Medical Botany: Plants Affecting Man’s Health. New

York: John Willey & Sons.

m. Maison G. deNavarre. 1975. The Chemistry and

Manufacture of Cosmetics. Vols I-IV. Orlando: Continental

Press.

n. Notari, Robert E. 1975. Biopharmaceutics and Pharmaco

kinetics.

o. Rahman, Atta-ur (Editor). 1989. Studies in Natural Product

Chemistry. Volume 5. Structure Elucidation (Part B).

Amsterdam: Elsevier.

p. Sliosberg. 1968. Elseviers Dictionary of Pharmaceutical

Science and Techniques. Vol. 1 Amsterdam:

Pharmaceutical Technology. Elsevier Publishing Comp.

q. Thomson, R.H. 1993. The Chemistry of Natural Products.

Second edition. New York: Blackie Acodemic &

Professional.

r. Trease, George Edward and William Charles Evans. 1978.

Pharmacognosy. Eleventh Eidion. London: Bailliere

Tindall.

s. Tyler, Brady, Robbers.1988. Pharmacognosy. Philadelphia:

Lea & Febiger.

t. Wertheimer A.I. and Smith M.C. 1981. Pharmacy

Practice: Social and Behavioral Aspects. Baltimore: Univ.

Park Press.

u. Wijesekara, editor. 1991. The Medicinal Plant Industry.

Page 26: SIDANG KE-9PAKAR MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM ...mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201106/5582326505SP9.pdfA. LAPORAN UMUM 1. Peserta Sidang Ke-9 Pakar Majelis Bahasa

6.4 Cara Kerja

a. Meninjau ulang padanan yang disepakati oleh tiga negara.

i. Daftar Istilah Biologi Farmasi

ii. Daftar Istilah Bioteknologi Farmasi

iii. Farmaseutika

b. Istilah Biologi Farmasi:

i. Nama tanaman

a. Nama Latin tetap/ tidak diubah

b. Nama Lokal

c. Nama Mabbim

d. Nama Inggris/asing

ii. Terminologi Botani

a. Padanan bahasa masing-masing negara

(Indonesia, Malaysia dan Brunei Darus-

salam)

b. Padanan Mabbim

iii. Acuan untuk alih bahasa

a. Sumber bahasa Latin tetap Latin

b. Istilah Inggris ke bahasa masing-masing

c. Berdasarkan sumber bahasa Inggris

menetapkan nama nasional

iv. Terminologi Fitokimia

v. Terminologi Fitofarmasi dan Teknologi Bahan alam

vi. Ruang lingkup Biologi Farmasi

a. Botani

b. Parasitologi

c. Mikrologi

vii. Untuk kata yang dipinjam dari istilah kimia,

biologi, dan fisika mengikuti cara pembentukan

istilah yang sesuai.

6.5 Hasil Kerja

a. Biologi Farmasi yang disepakati sebanyak 1754 entri

(dengan catatan nama Latin akan dipisahkan + 30% dari

seluruh entri) rincian sebagai berikut.

i. Kategori A = ...entri

ii. Kategori B = ...entri

iii. Kategori C = ...entri

iv. Kategori D = ...entri

b. Bioteknologi Farmasi yang disepakati sebanyak 155 entri

dengan rincian sebagai berikut.

i. Kategori A = 117 entri

ii. Kategori B = 27 entri

iii. Kategori C = 11 entri

Page 27: SIDANG KE-9PAKAR MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM ...mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201106/5582326505SP9.pdfA. LAPORAN UMUM 1. Peserta Sidang Ke-9 Pakar Majelis Bahasa

iv. Kategori D = - entri

c. Farmaseutika sebanyak 1952 entri dengan rincian sebagai

berikut.

i. Kategori A = ... entri

ii. Kategori B = ... entri

iii. Kategori C = ... entri

iv. Kategori D = ... entri

6.6 Hambatan

---

6.7 Rencana Kerja Selanjutnya

a. Kimia Farmasi

Tukar menukar informasi melalui Pusat Bahasa dengan

Dewan Bahasa dan Pustaka (Brunei Darussalam dan

Malaysia) semua bahan akan disatukan.

b. Farmakologi, Farmasi Klinik, Farmasi Administrasi

Farmasi Rumah Sakit, Farmasi Masyarakat.

Acuan utama: Bahan pertemuan disesuaikan

c. Cara Kerja

i. Brunei akan menjadi koordinator

ii. Bahan yang ada sekarang

a. Kimia Farmasi

b. Biologi Farmasi

c. Farmaseutika

akan diedit Pusat Bahasa (Indonesia), dan

dikirimkan kepada tiga negara dengan

memperhatikan kata yang sudah disepakati jangan

sampai terlewat.

iii. Sesudah ada masukan dan perbaikan, konsep

lengkap akan dikirmkan ke Brunei Darussalam.

iv. Rencana kerja di Brunei Darussalam sebagai

berikut.

a. Bidang yang akan dibahas

Farmakologi 583 entri

Farmasi Klinik 209 entri

Farmasi Administrasi 51 entri

Farmasi Rumah Sakit 47 entri

Farmasi Masyarakat 37 entri

Yang akan dikirimkan oleh Sdr. Hari kepada

Pusat Bahasa (Indonesia). Pusat Bahasa

akan mengirimkan kepada Malaysia dan

Brunei Darussalam.

Contoh:

Page 28: SIDANG KE-9PAKAR MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM ...mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201106/5582326505SP9.pdfA. LAPORAN UMUM 1. Peserta Sidang Ke-9 Pakar Majelis Bahasa

Kata-kata di atas supaya dilengkapi sesudah

dibahas dengan tingkat nasional.

b. Kata-kata yang belum dibahas

Farmasi Industri 8 entri

Sejarah dan Falsafat 45 entri

Kosmetalogi 5 entri

c. Pada pertemuan yang akan datang juga akan

dibahas peristilahan Kimia Farmasi yang

sudah diediti (bahan akan dikirimkan oleh

Pusat Bahasa).

d. Terminologi Farmakologi akan dibahas

sebanyak maksimum 2000 kata.

Acuan: 1) Goodman & Geilus

2) Bowman

3) Lawrense

7. Kelompok Khusus Sastra 4 (Puisi dan Prosa)

7.I.. Anggota Sidang

a. Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono (Indonesia)

b. Prof. Madya Dr. Sahlan Mohd.

Saman (Malaysia)

c. Awang Haji Abd. Hakim bin Haji

Mohd. Yassin (Brunei Darussalam)

d. Drs. Amir Mahmud (Sekretaris)

7.2 Dokumen

a. No. 14/P/SP-9/1995 Sastra 4A: Puisi

b. Hasil Sidang ke-8 Pakar Majelis Bahasa Brunei

Darussalam-Indonesia-Malaysia, Allson Klana Resort,

Seremban, tanggal 25--29 September 1994.

c. No. 15/P/Sp-9/1995 Sastra 4B: Prosa

d. Hasil Sidang ke-8 Pakar Majelis Bahasa Brunei

Darussalam-Indonesia-Malaysia, Allson Klana Resort,

Seremban, tanggal 25--29 September 1994.

7.3 Sumber Rujukan

a. Baldick, Chris. 1992. The Concise Oxford Dictionary of:

Literary Terms. New York: Oxford University Press.

b. Beckson, Karl and Arthur Ganz. 1989. Literary Terms A

Dictionary. Third Edition. New York: The Noondy Press.

c. Cudden, J.A. 1979. A Dictionary of Literary Terms.

Revised Edition. London: Andre Deutsch.

d. Fowler, Roger. 1978. Dictionary of Modern Critical Terms.

London.

Page 29: SIDANG KE-9PAKAR MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM ...mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201106/5582326505SP9.pdfA. LAPORAN UMUM 1. Peserta Sidang Ke-9 Pakar Majelis Bahasa

e. Hawthorn, Jeremy. 1994. A Concise Glossary of

Contemporary Literary Theory. Second Edition. London.

f. Shipley, Joseph T. 1953. Dictionary of World Literature.

New Revised Edition. New York: Philosophical Library.

7.4 Cara Kerja

Kelompok Istilah Sastra

a. meneliti, memilih, dan menyelaraskan istilah prosa dan

puisi dari ketiga negara

b. mencari dan menyelaraskan padanan istilah yang disepakati

c. menggugurkan istilah yang tidak sesuai dengan subbidang

puisi dan prosa

d. menggugurkan istilah puisi dan prosa yang sifatnya

tradisional/kedaerahan yang berasal dari ketiga negara.

e. menambah entri baru bersama padanannya.

7.5 Hasil Kerja

a. Kelompok istilah sastra telah meneliti istilah puisi

sebanyak 1.239 entri, sedangkan istilah prosa sebanyak

1.420 entri.

b. Kelompok istilah sastra telah menyepakati istilah puisi

sebanyak 1.024 entri, sedangkan istilah prosa sebanyak

1.193 entri.

c. Kelompok istilah sastra menambahkan entri baru, puisi

berjumlah 2 entri dan prosa berjumlah --- entri.

d. Kelompok istilah sastra menyepakati perbedaan istilah

puisi sebanyak 36 entri, prosa sebanyak 105 entri.

e. Kelompok istilah sastra telah menggugurkan istilah puisi

sebanyak 205 entri, sedangkan prosa sebanyak 125 entri

dengan perincian sebagai berikut.

i. Istilah Puisi

a. Kategori A 1.024 istilah

b. Kategori B 36 istilah

c. Kategori C -- istilah

d. Kategori D 205 istilah

ii. Istilah Prosa

a. Kategori A 1.193 istilah

b. Kategori B 105 istilah

c. Kategori C --- istilah

d. Kategori D 125 istilah

7.6 Rencana Kerja Selanjutnya Tidak ada.

7.7 Usul

Mengumpulkan istilah sastra nusantara (drama, puisi dan prosa)

Page 30: SIDANG KE-9PAKAR MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM ...mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201106/5582326505SP9.pdfA. LAPORAN UMUM 1. Peserta Sidang Ke-9 Pakar Majelis Bahasa

8 Kelompok Khusus Pertanian/Kehutanan

8.1. Anggota Sidang

a. Bidang Pertanian

i. Dr. Bambang Sapto Purwoko (Indonesia)

ii. Dr. Sariah Meon (Malaysia)

iii. Dayang Hajah Aidah binti Haji

Mohd. Hanifah (Brunei

Darussalam)

b. Bidang Kehutanan/Perhutanan

iv. Ir. Haryanto, M.S. (Indonesia)

v. Encik Abd. Rahman Md. Derus (Malaysia)

vi. Awang Asmalee bin Khiruddin (Brunei

Darussalam)

vii. Dra. Meity Taqdir Qodratillah (Pendamping

Bahasa)

viii. Drs. Teguh Dewabrata (Sekretaris)

8.2 Dokumen

a. Putusan Sidang Ke-34 Mabbim, 20--24 Mac 1995; 18--22

Syawal 1415

b. Taksonomi Pertanian dan Kehutanan/Perhutanan masing-

masing negara.

8.3 Sumber Rujukan

a. BSI 1985. Universal Decimal Classification

b. Dewan Bahasa dan Pustaka. 1989. Istilah Pertanian.

Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka: Kuala Lumpur.

c. Dewan Bahasa dan Pustaka. 1989. Istilah Perhutanan.

Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur.

d. Glossary of Crop Science Terms. 1992.

e. Universiti Pertanian Malaysia. 1980. Istilah-istilah

Perhutanan.

f. Wenger, K.F. (Ed). 1984. Forestry Handbook. John Wiley

and Sons: New York.

8.4 Cara Kerja

a. Mengklasifikasikan Ilmu Pengetahuan Pertanian ke bidang-

bidang Pertanian, Kehutanan/Perhutanan, Peternakan,

Perikanan, dan Kedokteran Hewan (Lampiran A).

b. Menyusun taksonomi untuk bidang-bidang yang

diprioritaskan, yakni pertanian dan kehutanan/perhutanan.

Page 31: SIDANG KE-9PAKAR MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM ...mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201106/5582326505SP9.pdfA. LAPORAN UMUM 1. Peserta Sidang Ke-9 Pakar Majelis Bahasa

8.5 Hasil Kerja

a. Taksonomi Bidang Ilmu Pertanian (lihat lampiran B)

b. Taksonomi Bidang Ilmu Kehutanan/Perhutanan (lihat

lampiran C)

c. Kesepakatan mengenai urutan prioritas subbidang yang

akan disenaraikan:

Pertanian:

(i) agronomi, (ii) perlindungan tanaman dan lansekap, (iii)

ilmu tanah dan sosial ekonomi pertanian.

Kehutanan/Perhutanan:

(i) forest management, (ii) forest product/utilization dan

forest engineering, (iii) forest biology/ecology, socio-

economic in forestry dan forestry resource conservation.

d. Telah disepakati entri istilah (Bahasa Inggris)

i. Pertanian : 300 -- 400 istilah (dari 4000-- 5000

istilah yang telah

tersedia)

ii. Kehutanan/ : 200 -- 250 istilah(dari 5600 istilah

Perhutanan yang telah tersedia)

8.6 Rencana Kerja Selanjutnya

Menyusun senarai istilah bidang ilmu pertanian dan kehutanan/-

perhutanan sesuai dengan urutan prioritas:

a. Pertanian:

i. Agronomi (1996)

ii. Perlindungan Tanaman dan Lansekap (1997)

iii. Ilmu Tanah dan Sosial Ekonomi (1998)

b. Kehutanan/Perhutanan

i. Forest Management (1996)

ii. Forest Product/Utilization and Forest Engineering

(1997)

iii. Forest Biology/Ecology, Socio-Economic in

Forestry and Forest Resource Conservation (1998)

8.7 Usul

a. Bidang Pertanian dan Kehutanan/Perhutanan saling

berasingan, tetapi masih dalam satu payung ilmu

pengetahuan pertanian (agriculture). Terdapat perbedaan

yang nyata ditinjau dari segi taksonomi dan istilah-istilah

yang digunakan (lihat lampiran B dan C)

b. Bidang Pertanian dan Kehutanan/Perhutanan sebaiknya

dikerjakan secara paralel mengingat tiga bidang lain

(perikanan, peternakan, dan kedokteran hewan/animal

sciences) belum mulai dikerjakan.

Page 32: SIDANG KE-9PAKAR MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM ...mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201106/5582326505SP9.pdfA. LAPORAN UMUM 1. Peserta Sidang Ke-9 Pakar Majelis Bahasa

c. Bidang Pertanian dan Kehutanan/Perhutanan diusulkan

dikerjakan selama tiga tahun mengingat kedua bidang

tersebut memiliki subbidang yang luas dan istilah teras

yang amat banyak (lihat lampiran dan Bab V. Hasil Kerja,

butir 4).

Page 33: SIDANG KE-9PAKAR MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM ...mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201106/5582326505SP9.pdfA. LAPORAN UMUM 1. Peserta Sidang Ke-9 Pakar Majelis Bahasa

LAMPIRAN A:

T AK SON OM I PERT ANIAN

(AG RIC U LT U RE)

AGRONOMI

ILMU TANAH/

SAINS TANAH

PERLINDUNGAN

TANAMAN

LANSEKAP

PENGEMBANGAN/

SOSIAL EKONOMI

PERTANIAN

PERTANIAN

FOREST MANAGEMENT

FOREST PRODUCT AND

UTILIZATION

FOREST ENGINEERING

FOREST BIOLOGY/

ECOLOGY

SOCIO-ECONOMIC IN

FORESTRY

FOREST RESOURCE

CONSERVATION

KEHUTANAN/PERHUTANAN

p.m.

PERIKANAN

p.m.

PETERNAKAN

p.m.

KEDOKTERAN HEWAN/

ANIMAL SCIENCES

PERTANIAN (AGRICULTURE)

Page 34: SIDANG KE-9PAKAR MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM ...mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201106/5582326505SP9.pdfA. LAPORAN UMUM 1. Peserta Sidang Ke-9 Pakar Majelis Bahasa

LAMPIRAN B

LAMPIRAN B

Genetika dan Pemuliaan/

Pembiakbakaan (termasuk

Bioteknologi

Produksi Tanaman

Pangan/Tanaman Ladang

Hortikultur

Perkebunan

Ilmu dan Teknologi Benih/

Sains dan Teknologi Benih

Ekofisiologi Tanaman

Kimia dan Kesuburan Tanah

Fisika dan Konservasi Tanah

Biologi Tanah

Agrometeorologi

Genesis, Mineralogi

dan Klasifikasi

Entomologi (termasuk

Apikultur)

Fitopatologi

Virologi

Bakteriologi

Mikologi

Nematologi

Gulma/Rumpai

Perusak Lain

Roden

Siput

Tanaman Lansekap

Florikultur

Tanaman Hias

Arsitektur Lansekap/

Senibina Lansekap

Perencanaan Lansekap

Pengelolaan Lansekap

Pengurusan Lansekap

Alih Teknologi/Pemindahan

Teknologi

Aspek Ekonomi Pertanian

Agronomi Ilmu Tanah/Sains Tanah Perlindungan Tanaman Lansekap Pengembangan/

Sosial Ekonomi Pertanian

PERTANIAN

Page 35: SIDANG KE-9PAKAR MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM ...mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201106/5582326505SP9.pdfA. LAPORAN UMUM 1. Peserta Sidang Ke-9 Pakar Majelis Bahasa

LAMPIRAN C

TAKSONOMI KEHUTANAN/PERHUTANAN

a. Silviculture

b. Forest Planning

c. Forest Inventory

d. Forest Protection

Forest Management

a. Wood Sciences

b. Wood Technology

c. Non-Timber Forest

Product

Forest Product and

Utilization

a. Forest Operation

b. Forest Harvesting

c. Forest Machinery

d. Forest Engineering

e. Forest Survey

Forest Engineering

a. Physical Factors

b. Biotic Factors

c. Interaction

d. Forest Dynamics

Forest Biology/

Ecology

a. Social Forestry

b. Forest Resource

Economics

c. Forest Policy

d. Forestry Law and

Regulation

Socio-economic in

Forestry

a. Forest Environment

b. Wildlife Management

c. Outdoor Recreation

d. Watershed Management

e. Management of

Conservation Areas

f. Biodiversity

Forest Resourcce

Conservation

FORESTRY

Page 36: SIDANG KE-9PAKAR MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM ...mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201106/5582326505SP9.pdfA. LAPORAN UMUM 1. Peserta Sidang Ke-9 Pakar Majelis Bahasa