perkembangan aktivitas industri manufaktur 65 · setelah meningkat ke posisi 51,1 pada bulan maret...

17
May 07 th , 2012 1 | Page Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy Ekonomi Global Industri Manufaktur Dunia Kembali Menggeliat Setelah meningkat ke posisi 51,1 pada bulan Maret 2012, JP Morgan Global Manufacturing Index (PMI) kembali meningkat pada bulan April 2012 ke posisi 51,4. Angka di atas 50,0 mengindikasikan adanya ekspansi. Peningkatan PMI dunia di dorong oleh penguatan PMI AS dan Cina. PMI AS meningkat dari 53,4 pada bulan Maret 2012 menjadi 54,8 pada April 2012. Peningkatan ini didorong oleh kenaikan order dan produksi mobil yang masih tetap tinggi. Sementara, PMI Cina pada bulan April meningkat dari 53,1 ke level 53,3. Berbeda dengan AS dan Cina, aktivitas industri manufaktur Eropa masih tetap menunjukkan kontraksi. PMI Eropa kembali merosot yaitu dari 47,7 di bulan Maret 2012 menjadi 45,9 di bulan April 2012. Di sisi lain, aktivitas perdagangan Eropa menunjukkan adanya peningkatan pada bulan Maret 2012, penjualan ritel Eropa meningkat dari minus 1,1 persen pada Februari 2012 meningkat ke level 1 persen pada Maret 2012. 40 45 50 55 60 65 Jan-11 Feb-11 Mar-11 Apr-11 May-11 Jun-11 Jul-11 Aug-11 Sep-11 Oct-11 Nov-11 Dec-11 Jan-12 Feb-12 Mar-12 Apr-12 Perkembangan Aktivitas Industri Manufaktur Global Cina AS Eropa Sumber : Bloomberg

Upload: nguyenkhanh

Post on 06-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

May 07th, 2012

1 | P a g e

Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy

Ekonomi Global

Industri Manufaktur Dunia Kembali Menggeliat

Setelah meningkat ke posisi 51,1 pada

bulan Maret 2012, JP Morgan Global

Manufacturing Index (PMI) kembali

meningkat pada bulan April 2012 ke

posisi 51,4. Angka di atas 50,0

mengindikasikan adanya ekspansi.

Peningkatan PMI dunia di dorong oleh

penguatan PMI AS dan Cina. PMI AS

meningkat dari 53,4 pada bulan Maret

2012 menjadi 54,8 pada April 2012.

Peningkatan ini didorong oleh kenaikan

order dan produksi mobil yang masih

tetap tinggi.

Sementara, PMI Cina pada bulan April meningkat dari 53,1 ke level 53,3.

Berbeda dengan AS dan Cina, aktivitas industri manufaktur Eropa masih tetap

menunjukkan kontraksi. PMI Eropa kembali merosot yaitu dari 47,7 di bulan Maret

2012 menjadi 45,9 di bulan April 2012. Di sisi lain, aktivitas perdagangan Eropa

menunjukkan adanya peningkatan pada bulan Maret 2012, penjualan ritel Eropa

meningkat dari minus 1,1 persen pada Februari 2012 meningkat ke level 1 persen pada

Maret 2012.

40

45

50

55

60

65

Jan

-11

Fe

b-1

1

Ma

r-1

1

Ap

r-1

1

Ma

y-1

1

Jun

-11

Jul-

11

Au

g-1

1

Se

p-1

1

Oc

t-1

1

No

v-1

1

De

c-1

1

Jan

-12

Fe

b-1

2

Ma

r-1

2

Ap

r-1

2Perkembangan Aktivitas Industri Manufaktur

Global Cina AS Eropa

Sumber : Bloomberg

May 07th, 2012

2 | P a g e

Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy

Kepercayaan Konsumen Global Meningkat pada Q1-2012

Di tengah perlambatan ekonomi global, Indeks Kepercayaan Konsumen Global yang

dilansir oleh Nielsen pada triwulan I tahun 2012 justru meningkat 5 poin ke level 94,

dengan peningkatan pada tingkat pengeluaran dan tabungan.

India menjadi negara dengan tingkat kepercayaan pasar tertinggi selama 9 kuartal

dengan Indeks Kepercayaan Konsumen yang mencapai 123 pada triwulan I tahun 2012.

Arab Saudi dan Indonesia menempati peringkat kedua dan ketiga dengan Index

Kepercayaan Konsumen sebesar 119 dan 118. Sementara, Index Kepercayaan Konsumen

terendah dialami oleh negara-negara Eropa, yakni Hongaria sebesar 32 , Yunani sebesar

37, dan Portugal sebesar 39.

Perang mata uang kembali bergejolak

Perang mata uang antara China dan AS kembali bergejolak, Pemerintah AS mendesak

China untuk membiarkan nilai tukar Yuan menguat sesuai mekanisme pasar. Selain itu,

Pemerintah AS juga mendorong reformasi ekonomi yang lebih mengandalkan konsumsi

dalam negeri dibanding ekspor yang akan mendorong pemulihan perekonomian global.

Pemerintah AS menghitung mata uang Yuan sudah menyesuaikan diri terhadap US

dolar sebanyak 13 persen dalam dua tahun terakhir.

Di sisi lain, Pemerintah China menegaskan negerinya sudah banyak membuat kemajuan

dan meminta AS untuk tidak mempolitisasi isu-isu ekonomi dan berharap bahwa AS

akan melonggarkan kontrol atas ekspor komoditas berbasis teknologi tinggi ke China,

mengembangkan kerjasama infastruktur, meningkatkan akses pasar finansial, dan

menghindari politisasi isu-isu ekonomi. Pemerintah China berpandangan bahwa nilai

tukar Yuan bergerak secara bertahap untuk menciptakan nilai tukar yang fleksibel.

Uni Eropa akan Melonggarkan Aturan Defisit

Pemerintah Eropa mengindikasikan bahwa Uni Eropa akan menerapkan fleksibilitas

dalam memberlakukan aturan defisit anggaran di kawasan tersebut. Hal ini

May 07th, 2012

3 | P a g e

Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy

dilatarbelakangi kesulitan yang dialami oleh negara-negara di kasawan tersebut untuk

mendorong pertumbuhan di tengah pemangkasan utang. Kandidat Presiden yang

menjadi unggulan di Perancis menyerukan lebih fokus kepada pertumbuhan kawasan

dibandingkan pengetatan kebijakan fiskal. Sementara itu, di Yunani, sebagian besar

pemilih mendukung kelompok anti-bailout yang menjanjikan berakhirnya kebijakan

penghematan anggaran. Sedangkan, Spanyol dan Belanda merupakan dua negara di

kawasan Eropa yang berkomitmen untuk memberlakukan aturan defisit yang ketat di

tengah perlambatan ekonomi.

Pengangguran Eropa Mencapai 10,9 Persen pada Maret 2012

Tingkat pengangguran Eropa pada bulan

Maret 2012 mencapai 10,9 persen

meningkat dibandingkan bulan

sebelumnnya yang sebesar 10,8 persen.

Sedangkan, pada Maret 2011 tingkat

tingkat pengangguran Eropa mencapai

9,4 persen.

Spanyol merupakan negara dengan

tingkat pengangguran tertinggi di

kawasan Eropa dengan tingkat

pengangguran mencapai 24,1 persen pada bulan Maret 2012, meningkat dari periode

yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 20,8 persen. Negara dengan tingkat

pengangguran tertinggi lainnya yaitu Portugal dan Irlandia yang mencapai 15,3 persen

dan 14,6 persen pada Maret 2012. Sedangkan, Austria, Belanda dan Luxemburg

merupakan negara dengan tingkat pengangguran terendah di kawasan Eropa dengan

tingkat pengangguran pada Maret 2012 masing-masing sebesar 4,0 persen, 5,0 persen,

dan 5,2 persen.

24.1

15.3 14.6 13.912.6

11.2 10.9 10.1 10.2 10.0

0

5

10

15

20

25

30

Tingkat Pengangguran Eropa (%)

2010 2011 Mar-12

Sumber: Eurostat, Mei 2012

May 07th, 2012

4 | P a g e

Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy

Tingkat Pengangguran AS Turun

Indikator perekonomian AS terus

menunjukkan perbaikan salah satunya

tingkat pengangguran AS kembali

menunjukkan penurunan pada bulan

April mencapai 8,1 persen. Meskipun

tingkat pengangguran kembali menurun,

tingkat kenaikan penyerapan tenaga

kerja masih lebih rendah dari perkiraan

yaitu hanya menyerap 115.000 orang dari

perkiraan sebesar 160.000 orang.

Di sisi lain, defisit perdagangan AS pada Maret 2012 diperkirakan akan membesar yang

didorong oleh penguatan kinerja impor. Defisit perdagangan diperkirakan akan

meningkat dari US$46 miliar pada Februari 2012 menjadi US$50 miliar pada Maret

2012. Dengan membersarnya defisit perdagangan AS, maka AS tidak bisa bergantung

kepada neraca perdagangan untuk mendorong pertumbuhan.

Bank Sentral Australia Memangkas Suku Bunga Acuan

Bank Sentral Australia memangkas suku bunga acuan sebesar 50 bps dari 4,25 persen

ke 3,75 persen. Perlambatan perekonomian Australian serta meningkatnya tekanan

inflasi menjadi faktor pendorong kebijakan penurunan suku bunga acuan tersebut.

Pertumbuhan ekonomi Australia pada tahun 2012 diperkirakan 3 persen (yoy) lebih

rendah dari perkiraan sebelumnnya sebesar 3,5 persen (yoy), sedangkan laju inflasi

hingga akhir tahun 2011 diperkirakan akan mencapai 2,25 persen (yoy). Selain itu,

kondisi pasar tenaga kerja saat ini mengalami pelemahan dimana penyerapan tenaga

kerja di sektor manufaktur, perhotelan, dan sektor ritel masih rendah. Peningkatan

penyerapa tenaga kerja terjadi di sektor pertambangan dan sektor industri jasa.

8.3 8.38.2

8.1

7

7.5

8

8.5

9

9.5

De

c-1

0

Jan

-11

Feb

-11

Mar

-11

Ap

r-1

1

May

-11

Jun

-11

Jul-

11

Au

g-1

1

Sep

-11

Oct

-11

No

v-1

1

De

c-1

1

Jan

-12

Feb

-12

Mar

-12

Ap

r-1

2

Tingkat Pengangguran AS (%)

Sumber: Bloomberg

May 07th, 2012

5 | P a g e

Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy

Harga Minyak WTI Turun di Awal Mei

Harga minyak mentah dunia pada

awal Mei 2012 menunjukkan adanya

penurunan. Pada akhir minggu lalu

(4/5/2012) harga minyak jenis

Brent berada pada posisi US$113,16

per barel atau meningkat 5,2 persen

(ytd), sedangkan harga minyak WTI

turun ke level US$98,48 per barel

atau turun 0,3 persen (ytd).

Penurunan ini di dorong oleh

sentimen pasar tenaga kerja di AS serta kondisi politik di Eropa terkait dengan pemilu

Prancis.

Penurunan harga minyak mentah dunia mendorong penurunan harga minyak nasional

(Indonesia Crude Price Oil/ICP). Harga ICP pada 4 Mei 2012 turun ke level US$122,61

per barel. Sedangkan di sepanjang bulan April 2012, rata-rata harga minyak ICP

mencapai US$124,63 per barel atau turun US$3,51 per barel dari bulan Maret 2012

yang mencapai US$ 128,14 per barel. Penurunan harga minyak domestik ini di dorong

oleh sentimen global seperti meredanya ketegangan politik di Iran, penguatan produksi

minyak Arab Saudi mencapai 10 juta barel per hari, peningkatan produksi minyak AS

yang tumbuh 7 persen dalam 5 tahun terakhir, dan proyeksi permintaan minyak global

yang mengalami penurunan.

60

70

80

90

100

110

120

130

140 Perkembangan Harga Minyak Dunia (US$ per barel)

Brent WTI ICP Minas

Sumber : Bloomberg

May 07th, 2012

6 | P a g e

Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy

Serjalan Pergerakan Harga Minyak, Harga Komoditas Global juga Turun

Sejalan dengan penurunan harga minyak mentah dunia, harga berbagai komoditas di

pasar internasional juga cenderung turun. Harga emas misalnya, mengalami penurunan

pada perdagangan akhir pekan lalu (4/5/2012) dan mencapai level US$1642,22 per troy

ons. Untuk harga komoditas pangan seperti kedelai, juga mengalami penurunan cukup

tajam di pasar komoditas berjangka. Salah satu faktor pendorong pelemahan harga

kedelai adalah faktor instabilitas cuaca.

Data per 4 Mei 2012 pada perdagangan di bursa berjangka Chicago (Chicago Board of

Trade-CBOT) menunjukkan harga kedelai untuk kontrak pengiriman bulan Juli

mengalami penurunan tajam sebesar 11.50 sen berada di posisi 14.7350 dolar per

bushel.

50

70

90

110

130

150

Perkembangan Harga Komoditas Tambang (Des 2010 = 100)

allumunium tembaga Emas

50

60

70

80

90

100

110

120

Perkembangan Harga Komoditas Pangan (Des 2010=100)

Palm Oil Kedelai Gandum

May 07th, 2012

7 | P a g e

Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy

Perkembangan Nilai Tukar dan Indeks Saham Global

Pada penutupan perdagangan saham hari Jumat (04/05/2012), kinerja Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan tipis sebesar 7,32 poin atau 0.17

persen dan ditutup pada level 4216,68. Pada perdagangan hari Jum’at tersebut, indeks

bergerak pada kisaran 4202,67–4234,7

Dari total 443 saham yang diperdagangkan, 106 saham mengalami kenaikan harga, 149

turun, dan 188 stagnan. Sementara, nilai kapitalisasi pasar yang terbentuk sebesar

Rp3,697 triliun dengan total 4,12 miliar saham yang diperdagangkan.

Sejalan dengan pergerakan IHSG, Indeks Bisnis-27 juga melemah 1,882 poin atau 0,53

persen ke 353,98. Indeks ini bergerak pada kisaran 352,93–356,03.

Sementara itu, di tengah tekanan di pasar ekuitas, nilai tukar Rupiah terhadap US dolar

justru menguat 17 poin (0,18 persen) ke kisaran Rp9.214 dari posisi penutupan sehari

sebelumnya di level Rp9.231 per US dolar. Pergerakan Rupiah di hari Jum’at

(04/05/2012) berada pada kisaran Rp9.190 - Rp9.251 per US dolar.

Secara sektoral, beberapa saham penopang laju IHSG pada Jum’at (04/05/2012) adalah

Saham Unilever, Bank Mandiri, dan Bank Negara Indonesia.

1.49

3.94

6.72

8.95

10.33

10.94

13.01

19.71

21.17

8.90

0 5 10 15 20 25

Inggris

Malaysia

Amerika

Korea

Indonesia

Jepang

Singapura

Thailand

Filipina

India

Perkembangan Saham per 4 Mei 2012 (ytd)

-3.68

-1.57

-0.18

0.95

1.85

1.97

3.52

4.17

4.17

-6 -4 -2 0 2 4 6

Japan

Indonesia

China

EU

Korea

Thailand

Filipina

Malaysia

Singapura

Perkembangan Nilai Tukar per 4 Mei 2012 (ytd)

May 07th, 2012

8 | P a g e

Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy

Saham penopang IHSG, Jum’at (04/05/2012)

Saham Perubahan Harga

PT Unilever Indonesia +Rp550 Rp21.250

PT Bank Mandiri +Rp100 Rp7.350

PT Bank Negara Indonesia +Rp75 Rp4.025

PT Sumber Alfaria Trijaya +Rp350 Rp5.400

Saham yang membebani IHSG, Jum’at (04/05/2012)

Saham Perubahan Harga

PT Astra International -Rp1.500 Rp72.700

PT XL Axiata -Rp200 Rp5.600

PT United Tractors -Rp450 Rp29.300

PT Gudang Garam -Rp850 Rp58.400

Untuk bursa regional, Senada dengan IHSG, Indeks Saham Hangseng di bursa saham

Hongkong juga ditutup menguat pada untuk penutupan perdagangan pada Jum’at,

04/05/2012. Sementara itu, Indeks S&P 500, justru mengalami penurunan sebesar 1,6

persen dan ditutup pada posisi 1369.10 poin di akhir pekan lalu. Selama satu minggu

indeks ini mengalami penurunan sebesar 2.4 persen. Sedangkan Dow Jones mengalami

penurunan sebesar 168.32 poin (1.3 persen) dan berakhir pada posisi 13038.27. Untuk

Indeks Nasdaq turun sebesar 2.5 persen dipicu oleh turunnya harga saham Apple.

Untuk Indeks US Dollar, pada perdagangan periode 30/04/2012 April – 05/05/2012

secara umum terpantau menguat . Indeks US Dollar setelah dibuka pada kisaran 78,76

di awal perdagangan telah naik sekitar 74 pips atau sekitar 0.94 persen dan ditutup

pada kisaran 79,50.

Sementara, pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap US dolar pada hari Jum’at

(04/05/2012) diperdagangkan pada kisaran 9.232 per dolar AS atau terkoreksi 35 poin

dibanding posisi sebelumnya 9.197 per US dolar. Dalam satu minggu terakhir, Rupiah

cenderung mengalami penurunan sebesar 49 poin dari penutupan perdagangan minggu

lalu yang ada di level Rp9.183 per US dolar.

May 07th, 2012

9 | P a g e

Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy

Ekonomi Domestik

Pertumbuhan Indonesia 6,3 Persen di Triwulan I 2012

Pada triwulan I tahun 2012, kinerja ekonomi Indonesia mampu berekspansi sebesar

6,3 persen (yoy). Perekonomian Indonesia diukur berdasarkan besaran Produk

Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku pada triwulan I tahun 2012 mencapai

Rp1.972,4 triliun, sedangkan PDB atas dasar harga konstan tahun 2000 mencapai

Rp632,8 triliun.

Secara sektoral, pertumbuhan PDB ini didukung oleh semua sektor dengan

pertumbuhan tertinggi dihasilkan oleh Sektor Pengangkutan dan Komukasi yang

mencapai 10,3 persen. Setelah itu, sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi kedua

dan ketiga adalah Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran yang tumbuh 8,5 persen

(yoy) serta Sektor Konstruksi yang berekspansi sebesar 7,3 persen (yoy).

Setelah itu, pertumbuhan sektoral secara berturut-turut adalah Sektor Keuangan, Real

Estat, dan Jasa Perusahaan 6,3 persen; Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih 6,1 persen;

Sektor Industri Pengolahan 5,7 persen; Sektor Jasa-jasa 5,5 persen; Sektor Pertanian,

Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan 3,9 persen; serta Sektor Pertambangan dan

Penggalian 2,9 persen.

Sementara itu, sektor ekonomi yang memiliki peranan terbesar dalam pertumbuhan

triwulan I tahun 2012 adalah Sektor Industri Pengolahan (Manufaktur) sebesar 23,6

persen, diikuti oleh Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan dengan

peranan sebesar 15,2 persen. Sedangka, peringkat ketiga sektor ekonomi yang

memberikan peranan terbesar adalah Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran sebesar

13,5 persen. Untuk Sektor Pertambangan dan Penggalian serta Sektor Konstruksi

masing-masing memberikan andil sebesar 12,7 persen dan 10,2 persen.

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I tahun 2012

yang sebesar 6,3 persen (yoy) ditopang oleh kenaikan komponen Pembentukan Modal

Tetap Bruto (PMTB) sebesar 9,9 persen, Belanja Pemerintah sebesar 5,9 persen, dan

May 07th, 2012

10 | P a g e

Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy

Konsumsi Rumah Tangga sebesar 4,9 persen. Untuk Ekspor Barang Jasa dan Impor

Barang Jasa masing-masing tumbuh sebesar 7,8 persen dan 8,2 persen.

Sementara itu, struktur PDB triwulan I-2012 menurut pengeluaran atas dasar harga

berlaku, tampak bahwa komponen Konsumsi Rumah Tangga memberikan kontribusi

terbesar 55,0 persen, Belanja Pemerintah memberikan andil 7,0 persen, PMTB

memberikan kontribusi 31,8 persen, sedangkan andil dari Ekspor Barang Jasa dan

Impor Barang Jasa masing-masing sebesar 24,8 persen.

Penghematan BBM 6,0 Juta Kl

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan lima langkah kebijakan penghematan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi hingga enam juta kilo liter, sehingga kuota BBM bersubsidi dapat dikendalikan di sekitar 40-42 juta kiloliter. Ini artinya, tanpa kebijakan penghematan, konsumsi BBM bersubsidi bisa mencapai 47 juta kilo liter.

May 07th, 2012

11 | P a g e

Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy

Secara detail, lima langkah kebijakan penghematan BBM tersebut diantaranya:

Pertama, pelarangan penggunaan BBM bersubsidi bagi mobil dinas Pemerintah Pusat, BUMN, BUMD, dan Kepala Daerah secara bertahap;

Kedua, pelaksanaan konversi dari BBM ke bahan bakar gas (BBG) karena gas relatif murah dan persediaannya cukup banyak d Indonesia;

Ketiga, perusahaan-perusahaan pertambangan dan perkebunan tidak boleh menggunakan BBM bersubsidi. Untuk itu, nantinya, Pertamina akan memasok solar non subsidi;

Keempat, PLN tidak diperkenankan lagi membangun pembangkit listrik baru yang menggunakan BBM. Namun, harus menggunakan sumber energi lain seperti batubara, gas, geothermal, matahari, Pembangkit Listrik Tenaga Air (hidro), dan biogas.

Kelima, pengaturan penggunaan listrik untuk gedung-gedung pemerintah. Untuk mendukung hal tersebut, akan dibentuk satuan-satuan pengawas untuk pelaksanaannya.

Selanjutnya, lima langkah kebijakan penghematan BBM bersubsidi tersebut akan segera dituangkan dalam Keputusan Menteri ESDM pada bulan Mei ini.

Pemerintah Akan Membangun SPBU Khusus Pertamax

Demi melakukan penghematan dan pengendalian penggunaan Bahan Bakar Minyak, Pemerintah akan mulai membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang hanya menjual bensin Pertamax.

Perlu diketahui bahwa Pemerintah sebelumnya telah membatalkan rencana pengendalian BBM bersubsidi melalui kebijakan bahwa kendaraan dengan kapasitas silinder di atas 1.500 cc tidak boleh menggunakan Premium. Ini dikarenakan penerapannya dinilai tidak akan efektif alias lebih banyak mudharat daripada manfaatnya.

Berbagai kebijakan pengendalian BBM bersubsidi ditempuh Pemerintah dalam rangka menjaga agar kuota penggunaan BBM bersubsidi tidak melebihi 40 juta kilo liter sebagaimana telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2012.

Menurut Kementerian ESDM, tanpa berbagai kebijakan penghematan dan pengendalian, konsumsi BBM bersubsidi bisa mencapai 47 juta kilo liter pada tahun 2012 ini.

May 07th, 2012

12 | P a g e

Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy

Bea Keluar Atas Ekspor Bahan Tambang Mineral

Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mendukung kebijakan Pemerintah yagn

menetapkan Bea Keluar sebesar 20 persen atas ekspor 14 jenis Barang Tambang

Mineral dalam bentuk mentah. Menurut Kadin, kebijakan tersebut dapat mengurangi

terjadinya ekspor barang tambang mentah tak resmi di daerah. Ini karena ditengarai

sejak pemberlakuan otonomi daerah, terjadi banyak ekspor tambang yang dilakukan

secara ilegal.

Kebijakan mengenai Pajak Ekspor atas 14 jenis Barang Tambang Mineral yang

dikeluarkan melalui Peraturan Menteri Keuangan pada dasarnya merupakan tindak

lanjut dari Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 7

Tahun 2012 mengenai Peningkatan Nilai Tambah Mineral Kegiatan Pengolahan dan

Pemurnian Mineral.

Perlu diketahui bahwa Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 Tahun 2012 diterbitkan

dalam rangka untuk mengamankan amanat Undang-Undang (UU) Nomor 4 Tahun

2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, khususnya terkait dengan

kewajiban pengolahan dan pemurnian mineral di dalam negeri paling lambat tanggal 12

Januari 2014. Sejak diterbitkannya UU Nomor 4 tahun 2009 tersebut, belum tercermin

suatu rencana yang komprehensif dari pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP)

Mineral untuk melaksanakan UU dimaksud khususnya dalam pembangunan fasilitas

pengolahan dan pemurnian, dan/atau bentuk kerja sama pengolahan dan pemurnian

mineral di dalam negeri.

Selanjutnya, pengaturan mengenai tata niaga ekspor mineral akan diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan. Dalam tata niaga ekspor tersebut, ekspor mineral dapat dilaksanakan setelah terlebih dahulu mendapat rekomendasi dari Kementerian ESDM. Pemberian rekomendasi didasarkan pada evaluasi administratif sejak diterbitkannya Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 Tahun 2012, yaitu :

1. Status IUP Mineral Clear and Clean (C&C);

2. Pelunasan kewajiban pembayaran keuangan kepada negara;

May 07th, 2012

13 | P a g e

Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy

3. Penyampaian rencana kerja dan/atau kerjasama dalam pengolahan dan pemurnian mineral di dalam negeri;

4. Penandatanganan Pakta Integritas;

5. Pengenaan Bea Keluar sesuai ketentuan pemerintah;

6. Kuota ekspor mineral dan jangka waktu.

Kembali kepada kebijakan Pajak Ekspor atas 14 jenis Barang Tambang Mineral, Kadin

menilai hal ini sudah tepat. Pasalnya, selain masih dalam rentang persentase yang

diusulkan Kadin, penetapan Bea Keluar tersebut dinilai wajar dengan pertimbangan

bahwa IUP pada umumnya baru berproduksi 2011–2012.

Meskipun pada prinsipnya Kadin mendukung kebijakan pengenaan Pajak Ekspor atas

14 jenis Barang Tambang Mineral, di sisi lain Kadin menilai bahwa masih terdapat

beberapa hal yang perlu menjadi perhatian untuk dibicarakan bersama antara

Kementerian ESDM dan Kadin untuk melancarkan dan mengurangi permasalahan di

lapangan sehingga implementasi Keputusan Menteri ESDM Nomor 7 Tahun 2012

berjalan lancar.

Beberapa hal yang masih perlu diperhatikan diantaranya mengenai proses sertifikasi

yang diharapkan dapat lebih cepat sehingga ekspor juga dapat lebih lancar. Selain itu,

perusahaan juga harus mengajukan rencana pengolahan/pemurnian serta para

eksportir tambang dinilai perlu menekan pakta integritas. Kemudian, Kadin meminta

proses peningkatan nilai tambah tambang tidak langsung 99 persen namun dilakukan

secara bertahap agar tidak mengganggu iklim investasi.

Perkembangan Ekonomi Syariah Indonesia Meyakinkan

Islamic Development Bank menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi syariah tertinggi di dunia. Rata-rata pertumbuhan ekonomi syariah global adalah 15–20 persen per tahun, sedangkan pertumbuhan ekonomi syariah Indonesia rata-rata mencapai 35 persen per tahun. Ekonomi syariah masih berpotensi tumbuh semakin tinggi karena tingginya permintaan di seluruh dunia apalagi setelah krisis ekonomi global 2008.

May 07th, 2012

14 | P a g e

Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) menyebutkan bahwa total aset ekonomi syariah di Indonesia telah mencapai Rp214 triliun. Jumlah tersebut didominasi oleh aset bank syariah yang mencapai 69,5 persen dan sukuk yang mencapai 18,7 persen.

Menurut BI, pembiayaan sektor produktif lebih berkembang sementara di Malaysia dan negara-negara lain lebih menyoroti tentang pasar keuangan

Penambahan Kota Kreatif

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berencana akan menambah jumlah kota kreatif di Indonesia selain yang sudah ada selama ini yaitu Bandung, Solo, dan Yogyakarta. Untuk merealisasikan hal tersebut, saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah mencari kota yang berpotensi dikembangkan menjadi kota kreatif.

Menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan ekonomi kreatif secara lebih luas karena memiliki kekayaan alam, seni, dan budaya yang merupakan bahan baku dari industri kreatif. Namun, kendalanya ada pada masalah pembiayaan, pengelolaan, dan jangkauan produk kreatif bagi masyarakat luas.

Terkait masalah pembiayaan, Pihak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan mempelajari formulasi agar pembiayaannya bisa dibantu oleh pihak perbankan. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan membuat semacam inkubasi agar pelaku usaha kreatif yang kebanyakan berasal dari industri kecil dapat membuat perencanaan bisnis, mentoring, serta tes pasar. Dengan cara tersebut, para pengusaha industri kreatif dapat memperoleh bantuan pembiayaan dan mengembangkan usaha bisnisnya.

Perkembangan Harga Komoditas di Pasar Domestik

Untuk perkembangan harga komoditas di pasar domestik, tercatat dalam periode 23 April 2012 hingga 2 Mei 2012 harga beberapa kebutuhan hanya mengalami pergerakan harga secara tipis. Untuk Beras misalnya, dalam periode 30 April-2 Mei 2012 harga rata-ratanya berkisar Rp7.947 per kg atau turun 0,21 persen dibandingkan harganya dalam periode 23-27 April 2012 yang berkisar Rp7.963 per kg. Sementara, untuk Cabai

May 07th, 2012

15 | P a g e

Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy

Merah Keriting dalam periode yang sama harganya turun tipis 1,47 persen, sedangkan harga Bawang Merah naik 4,37 persen dalam periode tersebut.

Sektor Keuangan

Pembiayaan Perumahan Syariah

Bisnis perbankan syariah khususnya di sisi pembiayaan perumahan terus mengalami

pertumbuhan. Bank Indonesia (BI) melihat porsi pembiayaan perumahan di perbankan

syariah masih relatif kecil yaitu dibawah 10 persen. Meskipun demikian, BI akan terus

mengevaluasi penyaluran pembiayaan perbankan syariah di sektor perumahan,

termasuk masalah rasio pembiayaan bermasalah (Non Performing Finance/NPF). BI

akan tetap menjaga kualitas pembiayaan perumahan di perbankan syariah, walaupun

hal tersebut belum disertakan dalam aturan Loan to Value (LTV).

May 07th, 2012

16 | P a g e

Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy

Pembatasan Kepemilikan Investor Di Bank

Bank Indonesia (BI) akan mengeluarkan aturan kepemilikan bank, diantaranya aturan

yang mewajibkan bank mengurangi kepemilikan saham mayoritas. Namun, BI belum

memastikan batasan kepemilikan mayoritas untuk investor maupun mekanisme

divestasinya. Menurut beberapa bankir, kemungkinan BI akan membatasi kepemilikan

saham investor di sebuah bank di bawah 50 persen.

Tujuan BI sebenarnya adalah agar investor tidak menjadi pemegang saham pengendali

pada dua bank atau lebih. Tidak menjadi masalah apabila investor memiliki saham di

beberapa bank, asal tidak menjadi pemegang saham pengendali. Jika investor dominan

menjadi pemegang pengendali, mereka akan terkena aturan kepemilikan tunggal atau

Single Presence Policy (SPP).

Meskipun demikian, aturan ini masih mempunyai celah untuk praktik saling tukar

saham dan kepemilikan bank. Dalam bisnis, praktik ini wajar karena semua investor

menginginkan mitra strategis yang memiliki kesamaan visi serta untuk meredam

gejolak internal bank.

Insentif Bagi Kredit Produktif

Kebijakan Loan to Value (LTV) terhadap kredit properti dan kendaraan berpotensi

menurunkan penyaluran kedua jenis kredit tersebut. Untuk itu, Bank Indonesia (BI)

menyiapkan beberapa insentif agar bank bisa menggenjot kredit produktif dan tetap

menjaga pertumbuhan kredit.

BI akan memberikan insentif jika kredit pemilikan rumah (KPR) turun signifikan dan

berpotensi mempengaruhi kinerja kredit. BI membuka peluang mengevaluasi lagi

kebijakan ini. Jika keadaan lebih baik dimana pertumbuhan kredit properti sudah aman

dari ancaman bubble atau penyaluran kredit turun drastis, bukan tidak mungkin aturan

LTV dilonggarkan lagi.

May 07th, 2012

17 | P a g e

Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy

Selain itu BI juga akan memberikan insentif bagi kredit produktif. Cara pemberian

insentif kredit produktif ini akan mengikuti langkah otoritas perbankan negara lain,

salah satunya Singapura. Adapun yang akan diterapkan diantaranya:

1. BI akan mempermudah usaha kecil menengah (UKM) dalam memproses perizinan,

akses ke pasar maupun pinjaman ke bank sehingga diharapkan akan merangsang

bank untuk membiayai UKM.

2. Membolehkan bank menggunakan kapal nelayan sebagai agunan kredit. Namun

dalam hal ini bank melibatkan asuransi untuk menanggung risiko.

Kesempatan Membela Diri Bagi Pelaku Bursa

Bapepam-Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) tengah menyiapkan aturan baru yang

memfasilitasi para pelaku bursa seperti perusahaan efek, manajer investasi, hingga

emiten, untuk mengajukan pembelaan atas sanksi. Kebijakan ini bertujuan memberi

prosedur yang jelas bagi pelaku usaha saat mengajukan keberatan atas sanksi. Draft

aturan ini mulai disosialisasikan dalam web Bapepam-LK dan dimintakan tanggapan

sejak 30 April 2012 hingga 22 Mei 2012.

Menurut rancangan aturan ini, semua pihak yang terkena sanksi dari Bapepam-LK atau

lembaga pengatur bursa seperti Bursa Efek Indonesia hingga PT Kustodian Sentral Efek

Indonesia, bisa mengajukan keberatan atau pembelaan maksimal 20 hari setelah

pemberian sanksi. Permohonan keberatan hanya boleh diajukan sekali per sanksi. Isi

keberatan, minimal memuat alasan permohonan dan hal-hal yang diinginkan pemohon.

Pemohon bisa juga melampirkan bukti-bukti. Bila Bapepam-LK merasa bukti itu perlu

tambahan, pemohon harus melengkapinya maksimal dalam 14 hari kemudian.