kata pengantar - staklimjogja.files.wordpress.com · curah hujan di indonesia meningkat apabila...

39

Upload: trinhmien

Post on 03-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Buletin Edisi Februari Tahun 2017

i

KATA PENGANTAR

Buku Buletin Prakiraan dan Analisis memuat pengertian tentang Dinamika

Atmosfer, Analisis Hujan Januari 2017, Prakiraan Hujan Maret, April, Mei 2017

dan informasi hasil Analisis Tingkat Kekeringan tiga bulanan (November 2016 –

Januari 2017) serta Prakiraan Tingkat Kekeringan tiga bulanan (Januari – Maret

2017) yang disusun berdasarkan data hasil pengamatan dari 112 stasiun/pos

hujan, sampel yang digunakan untuk daerah prakiraan 26 stasiun/pos hujan di

Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain berdasarkan masukan data tersebut,

prakiraan sifat hujan dan curah hujan ini dibuat dengan mempertimbangkan

dinamika atmosfer yang setiap pertengahan bulan dibahas dalam forum kajian

iklim bulanan.

Disamping informasi di atas laporan ini dilengkapi juga dengan informasi

cuaca ekstrim harian, serta analisis dan prakiraan yang disajikan dalam bentuk

tabel dan peta. Publikasi Buletin Prakiraan dan Analisis Curah Hujan D.I.

Yogyakarta ini kami kirimkan ke Gubernur, Bupati, Instansi Pemerintah dan

Swasta yang terkait se - D.I Yogyakarta guna kepentingan daerah dalam

menentukan kebijakan perencanaan pembangunan, terutama sektor pertanian,

perkebunan dan sektor pembangunan lainnya.

Untuk meningkatkan informasi ini diharapkan stasiun hujan/SMPK untuk

dapat mengirimkan data curah hujan/data iklim tepat waktu dan bagi yang belum

untuk segera mengirimkan melalui pos atau Fax. (0274) 2880151 paling lambat

tanggal 2 setiap bulannya atau melalui SMS ke No. HP : 0822 4200 9760. Untuk

data hujan dasarian seperti format pada Lampiran 8.

Demikian publikasi disampaikan semoga bermanfaat, kami sangat

menghargai dan berharap kritik serta saran untuk perbaikan publikasi ini.

Sleman, Februari 2017

KEPALA

STASIUN KLIMATOLOGI MLATI

AGUS SUDARYATNO, S.Kom, MM

NIP. 196101201980031001

Buletin Edisi Februari Tahun 2017

ii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i

DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... iii

PENGERTIAN ......................................................................................................... iv

I. RINGKASAN ........................................................................................................ 1

II. ANALISIS DAN PRAKIRAAN DINAMIKA ATMOSFER DAN LAUT …………….. 3

A. ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER DAN LAUT BULAN JANUARI 2017…..... 3

B. PRAKIRAAN LA NINA/EL NINO, DIPOLE MODE DAN SUHU PERMUKAAN

LAUT MARET - MEI 2017...….…..…................................................................ 4

III. ANALISIS HUJAN JANUARI 2017 …………………………………………………. 5

A. ANALISIS CURAH HUJAN JANUARI 2017……………………………………. 5

B. ANALISIS SIFAT HUJAN JANUARI 2017……………………………………… 6

C. ANALISIS CURAH HUJAN EKSTRIM JANUARI 2017………………………. 8

IV. INDEKS TINGKAT KEKERINGAN DAN KEBASAHAN …..……………….…...... 9

A. ANALISIS TINGKAT KEKERINGAN DAN KEBASAHAN

PERIODE NOVEMBER 2016 - JANUARI 2017 ……..…….….…………..… 9

B. PRAKIRAAN TINGKAT KEKERINGAN DAN KEBASAHAN

PERIODE JANUARI - MARET 2017…………..….……...……..….…..……… 10

V. PRAKIRAAN HUJAN MARET, APRIL, DAN MEI 2017…………..………………. 12

A. PRAKIRAAN HUJAN MARET 2017………………..……………….…………… 12

1. Prakiraan Curah Hujan Maret 2017……….……………………..…………… 12

2. Prakiraan Sifat Hujan Maret 2017……….…………………..…………..…… 13

B. PRAKIRAAN HUJAN APRIL 2017………………. …………………………...... 13

1. Prakiraan Curah Hujan April 2017……………………….…………………….13

2. Prakiraan Sifat Hujan April 2017……….…………………………..………..... 14

C. PRAKIRAAN HUJAN MEI 2017…..……………………….……….…………......15

1. Prakiraan Curah Hujan Mei 2017…………….………………………………...15

2. Prakiraan Sifat Hujan Mei 2017…………….…………….….…….………..….16

Buletin Edisi Februari Tahun 2017

iii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1a TABEL ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2017 …….......... 18

Lampiran 1b. TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET 2017................ 19

Lampiran 1c. TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL 2017……............ 20

Lampiran 1d. TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN MEI 2017……………..... 21

Lampiran 1e. TABEL INDEKS SPI TIGA BULANAN (NOVEMBER 2016 –

JANUARI 2017)……………………………..……………………. 22

Lampiran 2a. ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER DAN LAUT

JANUARI 2017 …………….……………………………………… 23

Lampiran 2b. PREDIKSI LA NINA/EL NINO, DIPOLE MODE DAN SUHU

PERMUKAAN LAUT BULAN MARET – MEI 2017....................24

Lampiran 2c. PREDIKSI SUHU MUKA LAUT PERIODE MARET –

MEI 2017......................................................................................25

Lampiran 2d. POLA ANGIN 850 MB PERIODE PERIODE FEBUARI –

APRIL 2017…….……….…………………..…….………………. 26

Lampiran 3a. DISTRIBUSI CURAH HUJAN BULAN JANUARI 2017............ 27

Lampiran 3b. ANALISIS SIFAT HUJAN BULAN JANUARI 2017.................. 27

Lampiran 4a. ANALISIS TINGKAT KEKERINGAN DAN KEBASAHAN

PERIODE NOVEMBER 2016 - JANUARI 2017........................ 28

Lampiran 4a. PRAKIRAAN TINGKAT KEKERINGAN DAN KEBASAHAN

PERIODE JANUARI 2017 – MARET 2017….…………….…... 28

Lampiran 5a. PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN MARET 2017.................29

Lampiran 5b. PRAKIRAAN SIFAT HUJAN BULAN MARET 2017.................. 29

Lampiran 6a. PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN APRIL 2017 …............ 30

Lampiran 6b. PRAKIRAAN SIFAT HUJAN BULAN APRIL 2017…............... 30

Lampiran 7a. PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN MEI 2017….….…….... 31

Lampiran 7b. PRAKIRAAN SIFAT HUJAN BULAN MEI 2017 ………….….... 31

Lampiran 8. FORMAT PELAPORAN CURAH HUJAN DASARIAN VIA SMS................................................................ 32

Buletin Edisi Februari Tahun 2017

iv

PENGERTIAN

1. EL NINO DAN LA NINA

El Nino merupakan fenomena global dari sistem interaksi lautan dan atmosfer

yang ditandai memanasnya suhu permukaan laut di Ekuator Pasifik Tengah

(Nino 3.4) atau anomali suhu muka laut di daerah tersebut positif (lebih panas

dari rata-ratanya). Sementara, sejauh mana pengaruhnya El Nino di Indonesia,

sangat tergantung dengan kondisi perairan wilayah Indonesia. Fenomena El

Nino yang berpengaruh di wilayah Indonesia dengan diikuti berkurangnya

curah hujan secara drastis, baru akan terjadi bila kondisi suhu perairan

Indonesia cukup dingin. Namun bila kondisi suhu perairan Indonesia cukup

hangat tidak berpengaruh terhadap kurangnya curah hujan secara signifikan di

Indonesia. Disamping itu, mengingat luasnya wilayah Indonesia, tidak seluruh

wilayah Indonesia dipengaruhi oleh fenomena El Nino.

Sedangkan La Nina merupakan kebalikan dari El Nino ditandai dengan

anomali suhu permukaan laut negatif (lebih dingin dari rata-ratanya) di Ekuator

Pasifik Tengah (Nino 3.4). Fenomena La Nina secara umum menyebabkan

curah hujan di Indonesia meningkat apabila diikuti dengan menghangatnya

suhu permukaan laut di perairan Indonesia. Demikian halnya El Nino, dampak

La Nina tidak berpengaruh ke seluruh wilayah Indonesia.

2. DIPOLE MODE

Dipole Mode merupakan fenomena interaksi laut - atmosfer di Samudera

Hindia yang dihitung berdasarkan perbedaan nilai (selisih) antara anomali suhu

permukaan laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat

Sumatera. Perbedaan nilai anomali suhu permukaan laut dimaksud disebut

sebagai Dipole Mode Index (DMI).

Untuk DMI positif, umumnya berdampak kurangnya curah hujan di Indonesia

bagian barat, sedangkan nilai DMI negatif, berdampak meningkatnya curah

hujan di Indonesia bagian barat.

3. CURAH HUJAN

Curah hujan (mm) merupakan ketinggian air hujan yang jatuh pada tempat

yang datar dengan asumsi tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir.

Curah hujan 1 (satu) mm adalah air hujan setinggi 1 (satu) mm yang jatuh

(tertampung) pada tempat yang datar seluas 1 m2 dengan asumsi tidak ada

yang menguap, mengalir dan meresap. Curah Hujan 1 mm jumlahnya sama

dengan 1 liter air hujan / m2

Buletin Edisi Februari Tahun 2017

v

4. CURAH HUJAN KUMULATIF SATU BULAN

Curah hujan kumulatif 1 (satu) bulan adalah jumlah curah hujan yang

terkumpul selama 28 atau 29 hari untuk bulan Pebruari dan 30 atau 31 hari

untuk bulan-bulan lainnya.

5. SIFAT HUJAN

Sifat hujan merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan kumulatif

selama satu bulan di suatu tempat dengan rata-rata atau normalnya selama

periode 30 tahun (1981 – 2010) pada bulan dan tempat yang sama.

Sifat hujan dibagi menjadi 3 kategori, yaitu :

a. Atas Normal (AN) : jika nilai perbandingannya > 115%

b. Normal (N) : jika nilai perbandingan antara 85% - 115%

c. Bawah Normal (BN) : jika nilai perbandingannya < 85%

6. INTENSITAS CURAH HUJAN

Kriteria intensitas curah hujan dibagi menjadi 5 kategori, yaitu :

Hujan Sangat Ringan dengan intensitas 0 – 5 mm/hari

Hujan Ringan dengan intensitas 6 – 20 mm/hari

Hujan Sedang dengan intensitas 21 – 50 mm/hari

Hujan Lebat dengan intensitas 51 – 100 mm/hari

Hujan Sangat Lebat dengan intensitas >100 mm/hari

7. Standardized Precipitation Index (SPI) adalah indeks yang digunakan untuk

menentukan penyimpangan curah hujan terhadap normalnya, dalam suatu

periode waktu yang panjang. Nilai SPI dihitung menggunakan metoda statistik

probabilistik distribusi gamma. Berdasarkan nilai SPI ditentukan tingkat

kekeringan dan kebasahan dengan kategori sebagai berikut :

a. Tingkat Kekeringan

1) Sangat Kering : Jika nilai SPI ≤ -2,00

2) Kering : Jika nilai SPI -1,50 s/d -1,99

3) Agak Kering : Jika nilai SPI -1,00 s/d -1,49

b. Normal : Jika nilai SPI -0,99 s/d 0,99

c. Tingkat Kebasahan

1) Sangat Basah : Jika nilai SPI ≥ 2,00

2) Basah : Jika nilai SPI 1,50 s/d 1,99

3) Agak Basah : Jika nilai SPI 1,00 s/d 1,49

Buletin Edisi Februari Tahun 2017

vi

Kekeringan Meteorologis adalah berkurangnya curah hujan dari keadaan

normalnya dalam jangka waktu yang panjang (bulanan, dua bulanan, tiga

bulanan dst).

Curah Hujan Tiga Bulanan adalah jumlah curah hujan selama tiga bulan,

yang digunakan sebagai dasar untuk menghitung nilai SPI.

Buletin Edisi Februari Tahun 2017

Stasiun Klimatologi Mlati 1

I. RINGKASAN

1. Indek Nino 3.4 pada bulan Januari 2017 menunjukkan nilai -0.4 atau berada

pada kategori normal, sedangkan Indek Dipole Mode menunjukkan nilai indek

0.06 atau pada kategori normal. Kondisi suhu muka air laut pada bulan

Januari 2017 di Perairan Selatan Pulau Jawa cenderung dalam kategori

normal.

Berdasarkan pantauan aktivitas MJO selama periode Januari 2017

menunjukkan bahwa MJO tidak aktif di atas wilayah Indonesia, sehingga tidak

memberikan kontribusi terhadap peningkatan curah hujan di wilayah

Indonesia.

Pola angin lapisan 850 mb bulan Januari 2017 di atas wilayah Pulau Jawa

pada umumnya menunjukkan pergerakan angin baratan dan adanya

peningkatan kecepatan angin di Pantai Barat Sumatera dan perlambatan

kecepatan angin di atas Pulau Jawa sehingga dapat menimbulkan

konvergensi di atas Pulau Jawa.

Berdasarkan distribusi kandungan air bulan Januari 2017 menunjukkan

bahwa kandungan air di atas wilayah Indonesia cenderung lebih tinggi

dibandingkan kondisi normalnya utamanya di atas Perairan Selatan Pulau

Jawa, sebagian Kepulauan Maluku dan Papua.

Berdasarkan distribusi anomali OLR bulan Januari 2017 menunjukkan bahwa

pertumbuhan awan di wilayah Indonesia pada umumnya cenderung lebih

tinggi dibandingkan normalnya.

Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer – laut di atas maka dapat

menyebabkan kondisi curah hujan di wilayah DIY pada bulan Januari 2017

pada umumnya dalam kategori menengah - tinggi dengan sifat curah hujan

normal - atas normal.

Beberapa instansi meteorologi dunia (NCEP/NOAA, Jamstec, BoM) termasuk

BMKG memprakirakan kondisi ENSO pada periode bulan Maret – Mei 2017

pada umumnya dalam kategori normal. Kondisi Dipole Mode pada periode

bulan Maret - Mei 2017 diprakirakan pada kategori normal. Kondisi suhu

muka air laut di Perairan Selatan Pulau Jawa pada bulan Maret - April 2017

diprakirakan dalam kondisi normal, sedangkan pada bulan Mei 2017

Buletin Edisi Februari Tahun 2017

Stasiun Klimatologi Mlati 2

cenderung lebih dingin dibandingkan kondisi normalnya. Pola angin lapisan

850 mb periode Februari - Maret 2017 menunjukkan bahwa pada periode

Februari - Maret 2017 di atas Pulau Jawa masih aktif angin baratan,

sedangkan pada bulan April 2017 sudah mulai berubah arah menjadi angin

timuran dan pola konvergensi bergeser ke ekuator Indonesia.

Berdasarkan prakiraan dinamika atmosfer – laut pada periode bulan Maret -

Mei 2017 maka kondisi curah hujan di wilayah DIY pada umumnya

diprakirakan dalam kategori menengah – tinggi dengan sifat hujan normal.

2. Hasil analisis curah hujan di seluruh wilayah DIY pada bulan Januari 2017

berkisar 198 – 646 mm dengan sifat hujan sebagian besar DIY berkisar Atas

Normal (AN) sebesar 48%, Normal (N) sebesar (32%), dan Bawah Normal

(BN) sebesar (20%). Analisis curah hujan ekstrim harian bulan Januari 2017

dengan curah hujan lebih dari 100 mm Kabupaten Bantul Sda Gedongan,

Sda Ringinharjo), Gunung Kidul (BPP. Ponjong) dan Sleman (Ledoknongko)

3. Prakiraan curah hujan bulan Maret 2017, diprakirakan berkisar 153 - 412 mm

dengan sifat hujan wilayah DIY seluruhnya bersifat Normal (N).

4. Prakiraan curah hujan bulan April 2017, diprakirakan berkisar 104 - 295 mm

dengan sifat hujan wilayah DIY seluruhnya bersifat Normal (N).

5. Prakiraan curah hujan bulan Mei 2017, diprakirakan berkisar 48 - 213 mm

dengan sifat hujan wilayah DIY seluruhnya bersifat Normal (N).

Buletin Edisi Februari Tahun 2017

Stasiun Klimatologi Mlati 3

II. ANALISIS DAN PRAKIRAAN DINAMIKA ATMOSFER DAN LAUT

A. ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER DAN LAUT BULAN JANUARI 2017

Hal-hal yang perlu disampaikan dalam analisis meliputi analisis terhadap

perkembangan El Nino/La Nina, Dipole Mode, kondisi sirkulasi angin, liputan

awan, dan Suhu Permukaan Laut di Indonesia.

1. Perkembangan kondisi El Nino/La Nina

Indeks Nino 3.4 pada bulan Januari 2017 bernilai -0.4 atau berada pada

kategori normal, sehingga fenomena ENSO tidak memberikan kontribusi

signifikan terhadap peningkatan ataupun penurunan curah hujan di wilayah

DIY.

2. Dipole Mode

Indek dipole Mode pada bulan Januari 2017 menunjukkan nilai 0.06 atau pada

kategori normal, sehingga fenomena Dipole Mode tidak memberikan kontribusi

signifikan terhadap peningkatan ataupun penurunan curah hujan di wilayah

DIY

3. Sirkulasi angin

Pola angin lapisan 850 mb bulan Januari 2017 di atas wilayah Pulau Jawa

pada umumnya menunjukkan pergerakan angin baratan dan adanya

peningkatan kecepatan angin di Pantai Barat Sumatera dan perlambatan

kecepatan angin di atas Pulau Jawa sehingga dapat menimbulkan

konvergensi di atas Pulau Jawa. Konvergensi di atas Pulau Jawa tersebut

dapat berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan di atas Pulau Jawa.

4. Pertumbuhan awan

Berdasarkan distribusi anomali OLR bulan Januari 2017 menunjukkan bahwa

pertumbuhan awan di wilayah Indonesia pada umumnya cenderung lebih

tinggi dibandingkan normalnya, termasuk di atas Pulau Jawa. Hal tersebut

mengindikasikan bahwa curah hujan yang turun di bulan Januari 2017 di

wilayah DIY pada umumnya bersifat normal - atas normal.

5. Kondisi Suhu Permukaan Laut di Indonesia

Kondisi suhu muka air laut pada bulan Januari 2017 wilayah Indonesia cukup

bervariasi, suhu muka air laut di Perairan Timur Indonesia (Laut Maluku, Laut

Banda, Laut Arafuru, Laut Timor, Laut Flores, Laut Jawa) pada umumnya

dalam kategori normal, sedangkan Selat Makassar, Perairan Selatan Bali -

Nusa Tenggara Barat, Perairan Barat Sumatera cenderung lebih dingin

Buletin Edisi Februari Tahun 2017

Stasiun Klimatologi Mlati 4

dibandingkan kondisi normalnya dan di Selat Karimata suhu muka air laut

cenderung lebih hangat dibandingkan normalnya. Suhu muka air laut di

perairan selatan Pulau Jawa cenderung normal.

B. PRAKIRAAN LA NINA/EL NINO, DIPOLE MODE, SUHU PERMUKAAN LAUT

BULAN MARET – APRIL – MEI 2017

1. Prakiraan La Nina/ El Nino

Berdasarkan prakiraan indek Nino3.4 periode bulan Maret - Mei 2017 yang

dikeluarkan oleh beberapa lembaga cuaca dan iklim seperti BMKG

(Indonesia), NCEP (USA), JAMSTEC (Jepang) dan BoM (Australia) pada

umumnya kondisi ENSO dalam kategori normal. Hal tersebut mengindikasikan

bahwa curah hujan 3 bulan ke depan di wilayah DIY tidak akan dipengaruhi

oleh fenomena ENSO.

2. Prakiraan Dipole Mode

Berdasarkan hasil prakiraan indek Dipole Mode dari beberapa lembaga

meteorologi dunia (BoM, NASA) dan BMKG, menunjukkan bahwa pada

periode Maret - Mei 2017 dalam kondisi normal. Hal tersebut mengindikasikan

bahwa curah hujan 3 bulan ke depan di wilayah DIY tidak akan dipengaruhi

oleh IOD.

3. Suhu Muka Air Laut

Kondisi suhu muka air laut pada bulan Maret – April 2017 di perairan selatan

Pulau Jawa diprakirakan dalam kondisi normal sedangkan di bulan Mei 2017

cenderung lebih dingin dibandingkan normalnya. Kondisi suhu muka air laut

tersebut di prakirakan tidak akan memberikan kontribusi pada peningkatan

atau penurunan curah hujan di wilayah DIY, kecuali di bulan Mei 2017.

4. Kondisi pola angin 850 mb

Pola angin lapisan 850 mb periode Februari – Maret 2017 di atas Pulau Jawa

masih menunjukkan pergerakan angin baratan kondisi tersebut

mengindikasikan bahwa pertumbuhan awan hujan masih cukup tinggi di atas

Pulau Jawa pada periode bulan tersebut, sedangkan di bulan April 2017 angin

di atas Pulau Jawa mulai berubah arah menjadi angin timuran dan

konvergensi mulai bergeser ke arah ekuator Indonesia.

Buletin Edisi Februari Tahun 2017

Stasiun Klimatologi Mlati 5

III. ANALISIS HUJAN JANUARI 2017

A. ANALISIS CURAH HUJAN JANUARI 2017

Berdasarkan pengamatan curah hujan hingga dasarian I Februari 2017

di seluruh wilayah D. I. Yogyakarta, disampaikan analisis curah hujan Januari

2017 sebagai berikut :

CURAH HUJAN (mm)

KABUPATEN KECAMATAN

0 - 20

Kulon Progo -

Sleman -

Kota Yogyakarta -

Bantul -

Gunungkidul -

21 - 50

Kulon Progo -

Sleman -

Kota Yogyakarta -

Bantul -

Gunungkidul -

51 – 100

Kulon Progo -

Sleman -

Kota Yogyakarta -

Bantul -

Gunungkidul -

101 - 150

Kulon Progo -

Sleman -

Kota Yogyakarta -

Bantul -

Gunungkidul -

151 - 200

Kulon Progo -

Sleman Sebagian kecil Ngaglik, Ngemplak, dan Depok.

Kota Yogyakarta -

Bantul -

Gunungkidul -

201 – 300

Kulon Progo Sebagian kecil Kokap, Pengasih, Sentolo dan Lendah. Sebagian besar Girimulyo, Nanggulan, dan Galur.

Sleman

Sebagian kecil Minggir, Seyegan, Mlati, Ngaglik, dan Ngemplak. Sebagian besar Godean, Depok, dan Kalasan. Seluruh Moyudan, Berbah, dan Prambanan.

Kota Yogyakarta Sebagian kecil Kota Yogyakarta.

Bantul Sebagian kecil Srandakan, Sewon, Jetis, dan Dlingo. Sebagian besar Piyungan. Seluruh Banguntapan dan Pleret.

Gunungkidul Sebagian kecil Ngawen dan Nglipar. Sebagian besar Patuk.

Kulon Progo

Sebagian kecil Kalibawang, Nanggulan, Girimulyo, dan Galur. Sebagian besar Kulonprogo, Pengasih, Sentolo, dan Lendah. Seluruh Temon, Wates, dan Panjatan.

Sleman Sebagian kecil Minggir, Seyegan, Mlati, Godean, Depok, Ngaglik, Kalasan, dan Turi.

Buletin Edisi Februari Tahun 2017

Stasiun Klimatologi Mlati 6

Sebagian besar Gamping, Ngemplak, dan Pakem. Seluruh Cangkringan.

301 - 400 Kota Yogyakarta Sebagian besar Kota Yogyakarta.

Bantul

Sebagian kecil Srandakan, Sewon, Pundong, dan Piyungan. Sebagian besar Sedayu, Pajangan, Kasihan, Jetis, dan Dlingo.

Gunungkidul

Sebagian kecil Patuk. Sebagian besar Playen, Wonosari, Tepus, Semanu, Karangmojo, Semin, Ngawen, dan Nglipar.

Kulon Progo Sebagian kecil Girimulyo, Nanggulan, dan Lendah. Sebagian besar Kalibawang.

401 - 500 Sleman

Sebagian kecil Minggir, Seyegan, Gamping, dan Pakem. Sebagian besar Mlati, Ngaglik, dan Turi. Seluruh Tempel dan Sleman.

Kota Yogyakarta -

Bantul Sebagian kecil Srandakan, Pajangan, Sewon, Jetis, Pundong, dan Dlingo.

Gunungkidul

Sebagian besar Patuk, Wonosari, Karangmojo, dan Semin. Sebagian besar Panggang. Seluruh Paliyan, Rongkop, dan Ponjong.

Kulon Progo Sebagian kecil Girimulyo, Kalibawang, dan Lendah. Sebagian besar Samigaluh.

Sleman -

>501 Kota Yogyakarta -

Bantul

Sebagian kecil Srandakan,Pajangan, Sewon, Jetis, dan Pundong. Sebagian besar Bambanglipuro. Seluruh Sanden, Kretek, Pandak, dan Bantul.

Gunungkidul Sebagian kecil Panggang.

B. ANALISIS SIFAT HUJAN JANUARI 2017

Analisis sifat hujan pada bulan Januari 2017 di wilayah D. I.

Yogyakarta sebagai berikut :

SIFAT HUJAN KABUPATEN KECAMATAN

ATAS NORMAL (AN) >201%

Kulonprogo Sebagian kecil Lendah.

Sleman -

Kota Yogyakarta -

Bantul

Sebagian kecil Pajangan, Jetis, Pundong, dan Srandakan Sebagian besar Sanden, Pandak, Kretek, dan Sewon.

Gunungkidul -

151 – 200%

Kulonprogo Sebagian kecil Lendah.

Sleman -

Kota Yogyakarta Sebagian kecil Kota Yogyakarta.

Bantul Sebagian kecil Pandak, Pajangan, Kasihan,

Sewon, Jetis, Bambanglipuro, Srandakan,

Sanden, dan Dlingo.

Gunungkidul Sebagian kecil Playen.

Buletin Edisi Februari Tahun 2017

Stasiun Klimatologi Mlati 7

116 – 150%

Kulonprogo

Sebagian kecil Girimulyo, Nanggulan, Wates,

Pengasih, Sentolo, Lendah, dan Galur.

Sebagian besar Kalibawang, dan Panjatan.

Seluruh Samigaluh.

Sleman Sebagian kecil Godean, Mlati, Ngaglik,

Pakem, Turi, Tempel, Seyegan, dan Minggir.

Sebagian besar Gamping, dan Sleman.

Kota Yogyakarta Sebagian kecil Kota Yogyakarta.

Bantul Sebagian kecil Pajangan, Sedayu, Sewon,

Banguntapan, Pundong, dan Piyungan.

Sebagian besar Kasihan, Jetis, dan Dlingo.

Gunungkidul

Sebagian kecil Patuk, Playen, Wonosari,

Tepus, Rongkop, Semanu, dan Karangmojo.

Sebagian besar Panggang, dan Ponjong.

Seluruh Paliyan.

NORMAL (N)

85 – 115%

Kulonprogo Seluruh Kabupaten Kulonprogo kecuali

Samigaluh.

Sleman

Sebagian kecil Gamping, Sleman, Ngaglik,

Cangkringan, dan Kalasan.

Sebagian besar Minggir, Godean, Mlati,

Tempel, Turi, Pakem, Prambanan, dan

Berbah.

Seluruh Moyudan.

Kota Yogyakarta Sebagian kecil Kota Yogyakarta.

Bantul Sebagian kecil Srandakan, Pajangan,

Banguntapan, Preret, Dlingo, dan Jetis.

Sebagian besar Sedayu, dan Piyungan.

Gunungkidul Seluruh Kabupaten Gunungkidul kecuali Panggang, dan Paliyan.

BAWAH NORMAL (BN) 51 – 84%

Kulonprogo Sebagian kecil Lendah, dan Galur.

Sleman

Sebagian kecil Pakem, Ngaglik, Mlati, Depok,

dan Prambanan.

Sebagian besar Cangkringan, Ngemplak,

dan Kalasan.

Kota Yogyakarta Sebagian kecil Kota Yogyakarta.

Bantul Sebagian kecil Piyungan dan Jetis.

Sebagian besar Pleret.

Gunungkidul Sebagian Playen, Wonosari, Nglipar, dan Patuk.

31 – 50%

Kulonprogo -

Sleman

Sebagian kecil, Ngaglik, Ngemplak, dan

Kalasan.

Sebagian besar Depok.

Kota Yogyakarta -

Bantul -

Gunungkidul -

0 – 30%

Kulonprogo -

Sleman -

Kota Yogyakarta -

Bantul -

Gunungkidul -

Buletin Edisi Februari Tahun 2017

Stasiun Klimatologi Mlati 8

C. ANALISIS CURAH HUJAN EKSTRIM JANUARI 2017

Analisis curah hujan ekstrim harian pada bulan Januari 2017 di wilayah

D. I. Yogyakarta adalah sebagai berikut :

CURAH HUJAN LEBAT CURAH HUJAN SANGAT LEBAT

(50 - 100 mm/hari) (> 100 mm/hari)

BANTULSda Dlingo, Sda Gedongan, Sda

Ngetal, Sda RinginharjoSda Gedongan, Sda Ringinharjo

GUNUNG KIDULBPP. Nglipar, BPP. Paliyan, BPP.

Panggang, BPP. PonjongBPP. Ponjong

KULON PROGOBPP. Kalibawang, BPP. Panjatan,

Gembongan, Kokap, Samigaluh-

SLEMANBeran, Kolombo, Ledoknongko,

Ngentak, Stageof Yogyakarta, TempelLedoknongko

KABUPATEN

Buletin Edisi Februari Tahun 2017

Stasiun Klimatologi Mlati 9

IV. INDEKS TINGKAT KEKERINGAN DAN KEBASAHAN

A. Analisis Tingkat Kekeringan dan Kebasahan Periode November 2016 -

Januari 2017

1. Monitoring Tingkat Kekeringan berdasarkan Metode SPI

KABUPATEN /KOTA

TINGKAT KEKERINGAN

SANGAT KERING

KERING AGAK

KERING NORMAL

KULON PROGO - - - Sebagian besar Kabupaten Kulonprogo.

SLEMAN - - -

Sebagian kecil Kecamatan Tempel, Mlati, Ngaglik, Berbah, dan Cangkringan.

Sebagian besar Kecamatan Seyegan, Gamping, Depok, dan Ngemplak.

Seluruh Minggir, Moyudan, Godean, Prambanan, dan Kalasan.

KOTA YOGYAKARTA

- - - Sebagian besar Kota Yogyakarta.

BANTUL - - - Sebagian besar Kabupaten Bantul.

GUNUNGKIDUL - - -

Sebagian kecil Kecamatan Wonosari, Karangmojo, dan Ngawen.

Sebagian besar Playen.

Seluruh Patuk dan Nglipar.

2. Monitoring Tingkat Kebasahan berdasarkan Metode SPI

KABUPATEN TINGKAT KEBASAHAN

AGAK BASAH BASAH SANGAT BASAH

KULON PROGO

Sebagian kecil Kecamatan Kalibawang, Girimulyo, Nanggulan, Wates, Pengasih, Sentolo, Lendah, Galur, dan Panjatan.

Sebagian kecil Kecamatan Kalibawang, Girimulyo, Wates, Pengasih, Sentolo, Lendah, Galur, dan Panjatan.

Sebagian besar Kecamatan Samigaluh.

Sebagian kecil Kecamatan Wates, Lendah, dan Galur.

Sebagian besar Panjatan.

Buletin Edisi Februari Tahun 2017

Stasiun Klimatologi Mlati 10

KABUPATEN TINGKAT KEBASAHAN

AGAK BASAH BASAH SANGAT BASAH

SLEMAN

Sebagian kecil Kecamatan Seyegan, Gamping, Ngemplak, Depok, dan Berbah.

Sebagian besar Kecamatan Tempel, Mlati, Ngaglik, dan Cangkringan.

Seluruh Kecamatan Sleman, Pakem, dan Turi.

- -

KOTA YOGYAKARTA

Sebagian kecil Kota Yogyakarta.

- -

BANTUL

Sebagian kecil Kretek, Bambanglipuro, Pandak, Jetis, dan Dlingo.

Sebagian besar Kecamatan Pundong, Bantul, Sewon, Pleret, Piyungan, dan Banguntapan.

- -

GUNUNGKIDUL

Sebagian kecil Playen, Karangmojo, Semanu, Rongkop, Semin, dan Ngawen. Karangmojo.

Sebagian besar Tepus dan Wonosari.

Sebagian kecil Kecamatan Tepus.

Sebagian besar Kecamatan Rongkop, Semanu, Karangmojo, dan Semin.

Seluruh Kecamatan Ponjong.

Sebagian kecil Karangmojo dan Tepus.

Sebagian besar Semin, Semanu, dan Rongkop.

Seluruh Ponjong.

B. Prakiraan Tingkat Kekeringan dan Kebasahan Periode Januari – Maret 2017

1. Prakiraan Tingkat Kekeringan berdasarkan Metode SPI

KABUPATEN /KOTA

TINGKAT KEKERINGAN

SANGAT KERING

KERING AGAK KERING NORMAL

KULON PROGO - - - Sebagian besar Kabupaten Kulon Progo.

SLEMAN - - - Sebagian besar Kabupaten Sleman.

KOTA YOGYAKARTA - - - Seluruh Kota Yogyakarta.

BANTUL - - Sebagian kecil Kecamatan Sewon, Bantul,

Sebagian besar Kabupaten Bantul.

Buletin Edisi Februari Tahun 2017

Stasiun Klimatologi Mlati 11

KABUPATEN /KOTA

TINGKAT KEKERINGAN

SANGAT KERING

KERING AGAK KERING NORMAL

dan Jetis.

GUNUNGKIDUL - - - Sebagian besar Kabupaten Gunungkidul

2. Prakiraan Tingkat Kebasahan berdasarkan Metode SPI

KABUPATEN TINGKAT KEBASAHAN

AGAK BASAH BASAH SANGAT BASAH

KULON PROGO

Sebagian kecil Kecamatan Galur, Lendah, Wates, Pengasih, Nanggulan, dan Kalibawang.

Sebagian besar Panjatan, Girimulyo dan Samigaluh.

- -

SLEMAN

Sebagian kecil Kecamatan Ngaglik, Ngemplak, dan Kalasan.

Sebagian besar Kecamatan Depok.

- -

KOTA YOGYAKARTA

Sebagian kecil Kota Yogyakarta.

- -

BANTUL

Sebagian kecil Kecamatan Srandakan, Bambanglipuro, dan Banguntapan.

Sebagian besar kecamatan Pandak, Kretek, dan Sanden.

-

-

GUNUNGKIDUL

Sebagian kecil Kecamatan Ngawen, Nglipar, dan Playen.

Sebagian besar Kecamatan Karangmojo, Wonosari, Semanu dan Tepus.

Seluruh Kecamatan Rongkop, Ponjong, dan Semin.

Sebagian kecil Kecamatan Karangmojo dan Wonosari.

-

Buletin Edisi Februari Tahun 2017

Stasiun Klimatologi Mlati 12

V. PRAKIRAAN HUJAN MARET, APRIL DAN MEI 2017

A. PRAKIRAAN HUJAN MARET 2017

1. Prakiraan Curah Hujan Maret 2017

CURAH HUJAN (mm)

KABUPATEN KECAMATAN

Kulon Progo Sebagian kecil Galur, Lendah, dan Wates. Sebagian kecil Panjatan.

Sleman -

151 - 200 Kota Yogyakarta -

Bantul Sebagian kecil Sewon, Jetis, dan Bambanglipuro. Sebagian besar Bantul.

Gunungkidul -

Kulon Progo Sebagian besar Kabupaten Kulon Progo.

Sleman

Sebagian kecil Minggir, Tempel, Seyegan, Mlati, Kalasan, Ngemplak, dan Turi. Sebagian besar Gamping, Berbah, dan Pakem. Seluruh Moyudan, Godean, Prambanan dan Cangkringan.

201 - 300 Kota Yogyakarta Sebagian besar Kota Yogyakarta.

Bantul Sebagian besar Kabupaten Bantul.

Gunungkidul

Sebagian kecil Tepus, Semanu, Wonosari, dan Nglipar. Sebagian besar Playen dan Patuk. Seluruh Panggang dan Paliyan.

Kulon Progo

Sebagian kecil Girimulyo dan Nanggulan. Sebagian besar Kalibawang. Seluruh Samigaluh.

Sleman Sebagian besar Kabupaten Sleman.

301 - 400 Kota Yogyakarta Sebagian kecil Kota Yogyakarta.

Bantul

Sebagian Bambanglipuro, Jetis, dan Piyungan. Sebagian besar Pandak, Kretek, Pleret, dan Banguntapan.

Gunungkidul Sebagian besar Kabupaten Gunungkidul.

Kulon Progo -

Sleman -

401 - 500 Kota Yogyakarta -

Bantul -

Gunungkidul Sebagian kecil Wonosari, Karangmojo, dan Semanu.

Kulon Progo -

Sleman -

>501 Kota Yogyakarta -

Bantul -

Gunungkidul -

Buletin Edisi Februari Tahun 2017

Stasiun Klimatologi Mlati 13

2. Prakiraan Sifat Hujan Maret 2017

SIFAT HUJAN KABUPATEN KECAMATAN

ATAS NORMAL

( AN ) >201%

Kulonprogo

Sleman

Kota Yogyakarta

Bantul

Gunungkidul

-

-

-

-

-

151 – 200%

Kulonprogo

Sleman

Kota Yogyakarta

Bantul

Gunungkidul

-

-

-

-

-

116 – 150%

Kulonprogo

Sleman

Kota Yogyakarta

Bantul

Gunungkidul

-

-

-

-

-

NORMAL ( N )

85 – 115%

Kulonprogo

Sleman

Kota Yogyakarta

Bantul

Gunungkidul

Seluruh Kecamatan di Kabupaten Kulon Progo.

Seluruh Kecamatan di Kabupaten Sleman.

Seluruh Kecamatan di Kota Yogyakarta.

Seluruh Kecamatan di Kabupaten Bantul.

Seluruh Kecamatan di Kabupaten Gunungkidul.

BAWAH NORMAL ( BN )

51 – 84%

Kulonprogo

Sleman

Kota Yogyakarta

Bantul

Gunungkidul

-

-

-

-

-

31 – 50%

Kulonprogo

Sleman

Kota Yogyakarta

Bantul

Gunungkidul

-

-

-

-

-

0 – 31%

Kulonprogo

Sleman

Kota Yogyakarta

Bantul

Gunungkidul

-

-

-

-

B. PRAKIRAAN HUJAN APRIL 2017

1. Prakiraan Curah Hujan April 2017

CURAH HUJAN (mm)

KABUPATEN KECAMATAN

Kulon Progo Sebagian kecil Lendah. Sebagian besar Galur.

Sleman Sebagian kecil Moyudan, Godean, dan Mlati.

101 - 101 Kota Yogyakarta -

Bantul Sebagian kecil Kretek, Bambanglipuro, Pandak, Pajangan,

Buletin Edisi Februari Tahun 2017

Stasiun Klimatologi Mlati 14

Sedayu, Sewon, dan Dlingo. Sebagian besar Pundong dan Jetis. Seluruh Bantul.

Gunungkidul Sebagian kecil Playen, Wonosari, Semanu dan Tepus. Seluruh Panggang dan Paliyan.

Kulon Progo Sebagian besar Kabupaten Kulon Progo kecuali Samigaluh dan Kalibawang.

Sleman

Sebagian kecil Minggir, Godean, Seyegan, Mlati, Berbah, dan Kalasan. Sebagian besar Moyudan, Gamping, dan Prambanan.

151 - 200 Kota Yogyakarta Sebagian kecil Kota Yogyakarta.

Bantul Sebagian besar Kabupaten Bantul kecuali Banguntapan.

Gunungkidul Sebagian besar Kabupaten Gunungkidul kecuali Panggang dan Paliyan.

Kulon Progo Sebagian kecil Girimulyo, dan Nanggulan. Sebagian besar Samigaluh dan Kalibawang.

Sleman Sebagian besar Kabupaten Sleman kecuali Moyudan dan Godean.

201 - 300 Kota Yogyakarta -

Bantul

Sebagian kecil Jetis, Sewon, dan Piyungan. Sebagian besar Pleret. Seluruh Banguntapan.

Gunungkidul Sebagian kecil Playen, Wonosari, Karangmojo, Nglipar, dan Patuk.

2. Prakiraan Sifat Hujan April 2017

SIFAT

HUJAN

KABUPATEN KECAMATAN

ATAS NORMAL

( AN ) >201%

Kulonprogo

Sleman

Kota Yogyakarta

Bantul

Gunungkidul

-

-

-

-

-

151 – 200%

Kulonprogo

Sleman

Kota Yogyakarta

Bantul

Gunungkidul

-

-

-

-

-

116 – 150%

Kulonprogo

Sleman

Kota Yogyakarta

Bantul

Gunungkidul

-

-

-

-

-

NORMAL

(N)

85 – 115%

Kulonprogo

Sleman

Kota Yogyakarta

Bantul

Gunungkidul

Seluruh kecamatan di Kabupaten Kulon Progo.

Seluruh kecamatan di Kabupaten Sleman.

Seluruh kecamatan di Kota Yogyakarta.

Seluruh kecamatan di Kabupaten Bantul.

Seluruh kecamatan di Kabupaten Gunungkidul

Kulonprogo -

Buletin Edisi Februari Tahun 2017

Stasiun Klimatologi Mlati 15

BAWAH NORMAL

(BN) 51 – 84%

Sleman

Kota Yogyakarta

Bantul

Gunungkidul

-

-

-

-

31 – 50%

Kulonprogo

Sleman

Kota Yogyakarta

Bantul

Gunungkidul

-

-

-

-

-

0 – 31%

Kulonprogo

Sleman

Kota Yogyakarta

Bantul

Gunungkidul

-

-

-

-

-

C. PRAKIRAAN HUJAN MEI 2017

1. Prakiraan Curah Hujan Mei 2017

CURAH HUJAN (mm)

KABUPATEN KECAMATAN

Kulon Progo Sebagian kecil Wates, Lendah, dan Galur. Sebagian besar Panjatan.

Sleman -

21 - 50 Kota Yogyakarta -

Bantul -

Gunungkidul -

Kulon Progo Sebagian besar kecamatan di Kabupaten Kulonprogo kecuali kecamatan Samigaluh dan Kalibawang.

Sleman Sebagian kecil Minggir, Moyudan, dan Kalasan. Sebagian besar Gamping, Berbah, dan Prambanan.

51 - 100 Kota Yogyakarta Sebagian kecil kota Yogyakarta.

Bantul Sebagian besar kecamatan di Kabupaten Bantul.

Gunungkidul Sebagian besar kecamatan di Kabupaten Gunungkidul.

Kulon Progo Sebagian kecil Girimulyo, Minggir, Samigaluh. Seluruh Kalibawang.

Sleman Sebagian besar kecamatan di Kabupaten Sleman kecuali Sleman, dan Turi.

101 - 150 Kota Yogyakarta Sebagian besar Kota Yogyakarta.

Bantul Sebagian kecil Sedayu, dan Banguntapan. Sebagian besar Dlingo.

Gunungkidul Sebagian kecil Patuk, Wonosari, dan Karangmojo. Sebagian besar Playen dan Nglipar.

Kulon Progo Sebagian kecil Girimulyo. Sebagian besar Samigaluh.

Sleman Sebagian kecil Tempel, Seyegan, Gamping, dan Turi. Sebagian besar Sleman, Mlati, dan Ngaglik.

151 - 200 Kota Yogyakarta -

Bantul -

Buletin Edisi Februari Tahun 2017

Stasiun Klimatologi Mlati 16

Gunungkidul -

Kulon Progo Sebagian kecil Tempel, Sleman, Ngaglik, dan Pakem. Sebagian besar Turi.

Sleman -

201 - 300 Kota Yogyakarta -

Bantul -

Gunungkidul -

Kulon Progo -

Sleman -

301 - 400 Kota Yogyakarta -

Bantul -

Gunungkidul -

Kulon Progo -

Sleman -

401 – 500 Kota Yogyakarta -

Bantul -

Gunungkidul -

2. Prakiraan Sifat Hujan Mei 2017

SIFAT HUJAN KABUPATEN KECAMATAN

ATAS NORMAL

(AN) >201%

Kulonprogo

Sleman

Kota Yogyakarta

Bantul

Gunungkidul

-

-

-

-

-

151 – 200%

Kulonprogo

Sleman

Kota Yogyakarta

Bantul

Gunungkidul

-

-

-

-

-

116 – 150%

Kulonprogo

Sleman

Kota Yogyakarta

Bantul

Gunungkidul

-

-

-

-

-

NORMAL (N)

85 – 115%

Kulonprogo

Sleman

Kota Yogyakarta

Bantul

Gunungkidul

Seluruh kecamatan di Kabupaten Kulon Progo.

Seluruh kecamatan di Kabupaten Sleman.

Seluruh kecamatan di Kota Yogyakarta.

Seluruh kecamatan di Kabupaten Bantul.

Seluruh kecamatan di Kabupaten Gunungkidul.

BAWAH NORMAL (BN)

51 – 84%

Kulonprogo

Sleman

Kota Yogyakarta

Bantul

-

-

-

-

Buletin Edisi Februari Tahun 2017

Stasiun Klimatologi Mlati 17

Gunungkidul -

31 – 50%

Kulonprogo

Sleman

Kota Yogyakarta

Bantul

Gunungkidul

-

-

-

-

-

0 – 31%

Kulonprogo

Sleman

Kota Yogyakarta

Bantul

Gunungkidul

-

-

-

-

-

Buletin Edisi Februari Tahun 2017

Stasiun Klimatologi Mlati 18

Lampiran 1a TABEL ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2017

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Rata-Rata Normal

Curah

Hujan

(mm)

Curah

Hujan

(mm)

Curah

Hujan

(mm)

Tahun

Curah

Hujan

(mm)

Tahun

Curah

Hujan

(mm)

Hari

Hujan

Sifat

Hujan

Sda Dlingo 261 222 - 300 995 2008 29 1997 411 23 AN

Sda Gandok 380 323 - 437 1248 2008 92 1992 203 18 BN

Sda Gedongan 349 297 - 401 955 2012 132 2007 X X X

Sda Ngetal 296 252 - 340 851 2005 60 2007 324 19 N

Sda Piyungan 272 231 - 313 995 2008 105 2016 249 23 N

Sda Ringinharjo 165 140 - 190 907 2013 91 1997 646 24 AN

BPP. Nglipar 378 321 - 435 1056 1991 90 1978 369 21 N

BPP. Paliyan 342 291 - 393 1081 1987 99 2007 409 25 AN

BPP. Panggang 348 296 - 400 778 1988 148 2016 443 22 AN

BPP. Playen 420 357 - 483 1068 1987 27 1978 301 24 BN

BPP. Ponjong 373 317 - 429 697 1986 125 1982 431 22 AN

BPP. Kalibawang 345 293 - 397 582 1987 104 2008 (2x) 460 23 AN

BPP. Panjatan 227 193 - 261 825 1986 76 2016 305 19 AN

Brosot 351 298 - 404 695 2001 136 2016 279 22 BN

Gejagan 350 297 - 402 563 2013 104 2007 X X X

Gembongan 301 256 - 346 487 1999 124 2007 300 25 N

Kokap 370 314 - 425 689 2002 89 1982 359 20 N

Samigaluh 380 323 - 437 747 1991 178 1986 547 19 AN

Singkung 267 227 - 307 727 1987 85 2016 259 26 N

Beran 360 306 - 414 654 2011 70 2007 445 21 AN

Bronggang 397 337 - 457 639 1984 163 2007 312 21 BN

Kolombo 439 373 - 505 1631 1987 63 2007 198 25 BN

Ledoknongko 404 343 - 465 700 1983 137 2007 468 24 AN

Ngentak 281 239 - 323 606 1983 92 2007 254 17 N

Stageof Yogyakarta 247 210 - 284 495 2013 155 2016 352 27 AN

Tempel 394 335 - 453 654 1987 82 2007 406 18 N

SLEMAN

Minimum Analisis Januari 2017

Nama Stasiun

Maksimum

BANTUL

GUNUNG KIDUL

KULON PROGO

Keterangan : Rata – rata = Tahun 1981 – 2010 Normal = 85 % - 115 % x rata-ratanya X = Data belum masuk

Buletin Edisi Februari Tahun 2017

Stasiun Klimatologi Mlati 19

Lampiran 1b TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET 2017

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Rata-Rata Normal

Curah

Hujan

(mm)

Curah

Hujan

(mm)

Curah

Hujan

(mm) Tahun

Curah

Hujan

(mm) Tahun

Curah

Hujan

(mm) Sifat Hujan

Sda Dlingo 244 207 - 281 570 2008 38 2002 207 - 281 N

Sda Gandok 332 282 - 382 728 2010 36 1997 282 - 382 N

Sda Gedongan 311 264 - 358 1181 1999 75 2005 264 - 358 N

Sda Ngetal 242 206 - 278 482 1996 30 2009 206 - 278 N

Sda Piyungan 276 235 - 317 562 2007 42 1997 235 - 317 N

Sda Ringinharjo 153 130 - 176 708 2015 23 1997 130 - 176 N

BPP. Nglipar 412 350 - 474 1424 1979 145 2008 350 - 474 N

BPP. Paliyan 241 205 - 277 481 1994 24 2014 205 - 277 N

BPP. Panggang 202 172 - 232 714 1986 26 2009 172 - 232 N

BPP. Playen 344 292 - 396 952 2001 42 1978 292 - 396 N

BPP. Ponjong 366 311 - 421 681 1998 137 2014 311 - 421 N

BPP. Panjatan 179 152 - 206 744 1993 71 2002 152 - 206 N

Brosot 303 258 - 348 632 1999 53 1997 258 - 348 N

Gejagan 277 235 - 319 539 2016 91 2015 235 - 319 N

Gembongan 268 228 - 308 503 1999 56 1997 228 - 308 N

Kalibawang 323 275 - 371 628 2015 61 1997 275 - 371 N

Kokap 283 241 - 325 714 1985 108 1997 241 - 325 N

Samigaluh 345 293 - 397 663 1994 3 1982 293 - 397 N

Singkung 259 220 - 298 538 1995 15 2003 220 - 298 N

Beran 311 264 - 358 573 2016 100 1997 264 - 358 N

Bronggang 276 235 - 317 514 1998 3 2001 235 - 317 N

Kolombo 310 264 - 357 674 1984 49 1997 264 - 357 N

Ledoknongko 375 319 - 431 894 1986 106 1997 319 - 431 N

Ngentak 238 202 - 274 520 2016 55 1997 202 - 274 N

Stageof Yogyakarta 256 218 - 294 474 2008 122 2006 218 - 294 N

Tempel 359 305 - 413 813 1985 117 1982 305 - 413 N

SLEMAN

KULON PROGO

GUNUNG KIDUL

BANTUL

Minimum

Nama Stasiun

Prakiraan Maret 2017Maksimum

Keterangan : Rata – rata = Tahun 1981 – 2010 Normal = 85 % - 115 % x rata-ratanya

Buletin Edisi Februari Tahun 2017

Stasiun Klimatologi Mlati 20

Lampiran 1c TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL 2017

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Rata-Rata Normal

Curah

Hujan

(mm)

Curah

Hujan

(mm)

Curah

Hujan

(mm)

Tahun

Curah

Hujan

(mm)

Tahun

Curah

Hujan

(mm)

Sifat Hujan

Sda Dlingo 190 162 - 218 750 2007 8 1997 162 - 218 N

Sda Gandok 236 201 - 271 711 2009 22 2005 201 - 271 N

Sda Gedongan 164 139 - 189 658 2015 29 2002 139 - 189 N

Sda Ngetal 119 101 - 137 411 2015 16 2003 101 - 137 N

Sda Piyungan 173 147 - 199 712 2007 45 2000 147 - 199 N

Sda Ringinharjo 104 88 - 120 820 2015 73 1999 88 - 120 N

BPP. Nglipar 199 169 - 229 650 1979 21 2004 169 - 229 N

BPP. Paliyan 131 111 - 151 335 1992 6 2003 111 - 151 N

BPP. Panggang 131 111 - 151 480 2015 40 2003 111 - 151 N

BPP. Playen 209 178 - 240 481 1984 56 2016 178 - 240 N

BPP. Ponjong 194 165 - 223 363 1984 35 1993 165 - 223 N

BPP. Panjatan 157 133 - 181 1090 1992 21 1981 133 - 181 N

Brosot 141 120 - 162 446 2015 29 1984 120 - 162 N

Gejagan 244 207 - 281 525 2007 51 2004 207 - 281 N

Gembongan 170 145 - 195 489 2015 29 2003 145 - 195 N

Kalibawang 235 200 - 270 540 2008 47 2004 200 - 270 N

Kokap 175 149 - 201 434 1980 51 1996 149 - 201 N

Samigaluh 209 178 - 240 499 2006 9 1991 178 - 240 N

Singkung 165 140 - 190 563 1991 7 2003 140 - 190 N

Beran 235 200 - 270 577 2007 27 1988 200 - 270 N

Bronggang 214 182 - 246 581 2007 57 1988 182 - 246 N

Kolombo 225 191 - 259 618 1984 24 2004 191 - 259 N

Ledoknongko 295 251 - 339 652 2007 103 1997 251 - 339 N

Ngentak 148 126 - 170 388 2015 23 2003 126 - 170 N

Stageof Yogyakarta 198 168 - 228 422 2007 87 2005 168 - 228 N

Tempel 238 202 - 274 627 2007 58 2004 202 - 274 N

SLEMAN

KULON PROGO

GUNUNG KIDUL

BANTUL

Minimum

Nama Stasiun

Prakiraan April 2017Maksimum

Keterangan : Rata – rata = Tahun 1981 – 2010 Normal = 85 % - 115 % x rata-ratanya

Buletin Edisi Februari Tahun 2017

Stasiun Klimatologi Mlati 21

Lampiran 1d TABEL PRAKIRAAN HUJAN BULAN MEI 2017

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Rata-Rata Normal

Curah

Hujan

(mm)

Curah

Hujan

(mm)

Curah

Hujan

(mm)

Tahun

Curah

Hujan

(mm)

Tahun

Curah

Hujan

(mm)

Sifat

Hujan

Sda Dlingo 112 95 - 129 550 2007 8 2001 95 - 129 N

Sda Gandok 100 85 - 115 522 2010 25 1990 85 - 115 N

Sda Gedongan 60 51 - 69 350 2010 5 1982 51 - 69 N

Sda Ngetal 52 44 - 60 362 2010 6 2007 44 - 60 N

Sda Piyungan 62 53 - 71 210 2010 9 2000 53 - 71 N

Sda Ringinharjo 56 48 - 64 578 2010 14 1999 48 - 64 N

BPP. Nglipar 93 79 - 107 593 1979 5 2005 79 - 107 N

BPP. Paliyan 59 50 - 68 254 2010 6 1996 50 - 68 N

BPP. Panggang 65 55 - 75 543 2010 3 1996 55 - 75 N

BPP. Playen 115 98 - 132 367 2010 14 1980 98 - 132 N

BPP. Ponjong 85 72 - 98 321 2010 14 2008 72 - 98 N

BPP. Kalibawang 113 96 - 130 491 1983 4 1982 96 - 130 N

BPP. Panjatan 48 41 - 55 435 1993 2 1997 41 - 55 N

Brosot 60 51 - 69 405 2010 4 1995 51 - 69 N

Gejagan 109 93 - 125 336 2011 38 2015 93 - 125 N

Gembongan 88 75 - 101 329 2010 13 2008 75 - 101 N

Kokap 91 77 - 105 530 1983 9 2007 77 - 105 N

Samigaluh 154 131 - 177 534 2010 4 1991 131 - 177 N

Singkung 91 77 - 105 776 2010 5 2008 (2x) 77 - 105 N

Beran 166 141 - 191 525 1983 7 2005 141 - 191 N

Bronggang 121 103 - 139 469 1983 20 1986 103 - 139 N

Kolombo 134 114 - 154 837 1983 27 2007 114 - 154 N

Ledoknongko 213 181 - 245 573 1983 15 1996 181 - 245 N

Ngentak 118 100 - 136 392 1983 21 1996 100 - 136 N

Stageof Yogyakarta 91 77 - 105 222 2013 16 2008 77 - 105 N

Tempel 158 134 - 182 525 1983 11 2008 134 - 182 N

SLEMAN

Nama Stasiun

Maksimum Minimum

BANTUL

GUNUNG KIDUL

KULON PROGO

Prakiraan Mei 2017

Keterangan : Rata – rata = Tahun 1981 – 2010 Normal = 85 % - 115 % x rata-ratanya

Buletin Edisi Februari Tahun 2017

Stasiun Klimatologi Mlati 22

Lampiran 1e

TABEL ANALISIS INDEKS SPI TIGA BULANAN (NOVEMBER 2016 – JANUARI 2017) DAN PRAKIRAAN INDEKS SPI TIGA BULANAN (JANUARI – MARET 2017) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

NOMOR MAN KABUPATEN NAMA STASIUN

INDEKS

ANALISIS

SPI

JANUARI

2017

INDEKS

PRAKIRAAN

SPI MARET

2017

1 Potorono 1.2 X

2 Ringinharjo 1.1 -1.2

3 Dlingo 0.76 0.23

4 Ngetal 0.94 0.83

5 Gedongan X 1.2

6 Piyungan 0.36 X

7 Gandok X 0.059

8 Nglipar X 1.5

9 Paliyan 1.3 0.89

10 Panggang 1.3 0.13

11 Playen 0.65 0.56

12 Ponjong(wonodoyo) 1.9 1.3

13 Brosot 0.74 0.26

14 Gejagan X X

15 Gembongan X 0.48

16 Singkung 0.83 X

17 Kalibawang X 0.88

18 Kokap 0.68 0.81

19 Panjatan 2.1 1.1

20 Samigaluh 1.6 1.4

21 Bronggang 1 0.29

22 Stageof yogya 0.6 0.33

23 Kolombo 0.46 1.1

24 Ngentak 0.38 0.5

25 Ngepos 1.4 0.38

26 Tempel X 0.92

27 Ledoknongko X 0.64

BANTUL

GUNUNG KIDUL

KULON PROGO

SLEMAN

Keterangan : X = Data belum masuk

Buletin Edisi Februari Tahun 2017

Stasiun Klimatologi Mlati 23

Lampiran 2a

ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER DAN LAUT JANUARI 2017

Keterangan : Anomali OLR negative pertumbuhan awan semakin banyak. Anomali OLR positif pertumbuhan awan semakin sedikit

Keterangan : Anomali Kandungan Air negative kandungan air rendah. Anomali Kandungan Air Positif kandungan air semakin tinggi.

Buletin Edisi Februari Tahun 2017

Stasiun Klimatologi Mlati Sleman Yogyakarta 24

Lampiran 2b

PREDIKSI LA NINA/EL NINO, DIPOLE MODE DAN SUHU PERMUKAAN LAUT BULAN MARET - MEI 2017

Prakiraan ENSO dari BMKG dan Institusi Internasional

Buletin Edisi Februari Tahun 2017

Stasiun Klimatologi Mlati Sleman Yogyakarta 25

lampiran 2c

PREDIKSI SUHU MUKA LAUT PERIODE MARET - MEI 2017

Buletin Edisi Februari Tahun 2017

Stasiun Klimatologi Mlati Sleman Yogyakarta 26

Lampiran 2d

POLA ANGIN 850 MB

PERIODE FEBRUARI - APRIL 2017

Buletin Edisi Februari Tahun 2017

Stasiun Klimatologi Mlati Sleman Yogyakarta 27

Lampiran 3a

Lampiran 3b

Buletin Edisi Februari Tahun 2017

Stasiun Klimatologi Mlati Sleman Yogyakarta 28

Lampiran 4a

Lampiran 4b

Buletin Edisi Februari Tahun 2017

Stasiun Klimatologi Mlati Sleman Yogyakarta 29

Lampiran 5a

Lampiran 5b

Buletin Edisi Februari Tahun 2017

Stasiun Klimatologi Mlati Sleman Yogyakarta 30

Lampiran 6a

Lampiran 6b

Buletin Edisi Februari Tahun 2017

Stasiun Klimatologi Mlati Sleman Yogyakarta 31

Lampiran 7a

Lampiran 7b

Buletin Edisi Februari Tahun 2017

Stasiun Klimatologi Mlati Sleman Yogyakarta 32

Lampiran 8

FORMAT PELAPORAN CURAH HUJAN DASARIAN VIA SMS

FORMAT : MMYYYYD CH1 CH2 CH3 CH4 CH5 CH6 CH7 CH8 CH9 CH10

Kirim ke : 0822 4200 9760 (BMKG YOGYAKARTA)

MM = BULAN

YYYY = TAHUN

D = DASARIAN (a = tgl 1 s/d 10; b = tgl 11 s/d 20; tgl 21 s/d 30/31

CH = curah hujan

Contoh :

Nama Propinsi : D.I Yogyakarta

Nama Kabupaten : Sleman

Nama Stasiun : Bronggang

Bulan : Agustus 2009

Tgl CH Tgl CH Tgl CH

1. - 11. - 21. -

2. - 12. - 22. -

3. - 13. - 23. 0

4. - 14. - 24. -

5. 2 15. - 25. -

6. - 16. 35 26. -

7. X 17. - 27. 12

8. - 18. - 28. -

9. 16 19. - 29. -

10. - 20. 3 30. -

Format mengirim data ch pada dasarian 1

Bronggang 062009a - - - - 2 – x – 16 –

Format mengirim data ch pada dasarian 2

Bronggang 062009b - - - - - 35 - - - 3

Format mengirim data ch pada dasarian 3

Bronggang 062009c - - 0 - - - 12 - - -

Data dasarian I sudah harus terkirim paling lambat tanggal 12, dan dasarian II paling lambat tanggal 22, serta dasarian III paling lambat tanggal 2 pada bulan berikutnya.