laporan kinerja instansi pemerintah...capaian kinerja sampai dengan akhir bulan desember 2019 adalah...

70
DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Jl. Kenari No. 56 Yogyakarta Kode Pos : 55165 No. Telp (0274) / Faks (0274) 561623 Email: [email protected] https://kopukmnakertrans.jogjakota.go.id LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019

Upload: others

Post on 08-Sep-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

Jl. Kenari No. 56 Yogyakarta Kode Pos : 55165 No. Telp (0274) / Faks (0274) 561623 Email: [email protected]

https://kopukmnakertrans.jogjakota.go.id

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

TAHUN 2019

Page 2: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

ii

Kata Pengantar

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Tahun 2019 disusun berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2019. LKjIP Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Tahun 2019 merupakan bentuk akuntabilitas publik dari pelaksanaan tugas dan fungsi dan penggunaan anggaran yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah. Laporan ini sebagai

media informasi publik atas capaian kinerja yang terukur. Capaian kinerja disajikan melalui pengukuran dan evaluasi kinerja serta pengungkapan (disclosure) secara memadai atas hasil analisis pengukuran kinerja.

Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator yang ditetapkan. Diharapkan penyajian LKjIP ini dapat menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan kinerja agar lebih berorientasi pada hasil, relevan, efektif, efisien dan berkelanjutan di masa mendatang.

Yogyakarta, 28 Januari 2020 KEPALA DINAS KOPERASI KDAN MENENGAH

TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

Dra. Ch. LUCY IRAWATI NIP. 19610422 198603 2 004

Page 3: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

iii

Ikhtisar Eksekutif

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah,

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Tahun 2019 ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas perjanjian kinerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta yang memuat rencana, capaian, dan realisasi indikator kinerja dari sasaran strategis. Sasaran dan indikator kinerja termuat dalam Renstra Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Tahun 2017-2022. Untuk mencapai sasaran tersebut, ditempuh dengan melaksanakan strategi, kebijakan, program dan kegiatan seperti telah dirumuskan dalam rencana strategis.

Ringkasan prestasi kinerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta yang dihasilkan di tahun 2019, dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Sasaran 1: Angka pengangguran menurun, dengan indikatornya persentase jumlah penganggur. Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% .

b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat, dengan indikatornya Nilai omset koperasi dan UKM usaha mikro. Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 107,22% .

c. Sasaran 2: Kesejahteraan pekerja meningkat, dengan indikatornya persentase peningkatan upah minimum kota. Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 142,33% .

Evaluasi atas pencapaian kinerja dan permasalahan yang ditemui pada setiap sasaran menunjukkan beberapa tantangan yang perlu menjadi perhatian bagi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta ke depan, sebagai berikut:

1. Adanya Kesenjangan kebutuhan pasar dengan ketersediaan tenaga kerja yang dibutuhkan

2. Pengelolaan Koperasi belum dilaksanakan secara profesional dan akuntabel

3. Beberapa koperasi bermasalah dimana pengurus dan pengawasnya tidak tahu bagaimana cara menyelesaikan masalahnya

4. Kurang siapnya UMKM dalam menghadapi pemasaran secara online

5. Perusahaan-perusahaan di kota Yogyakarta sebagian besar belum menerapkan struktur dan skala upah

Hasil evaluasi yang disampaikan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini penting dipergunakan sebagai pijakan bagi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta dalam perbaikan kinerja di tahun yang akan datang.

Page 4: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

iv

Daftar Isi

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... …………ii IKHTISAR EKSEKUTIF .......................................................................................................................... iii DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... iv DAFTAR TABEL .................................................................................................................................... v DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................................. vii BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1

1.1 Struktur Organisasi……………………………………………………………………………………………………1 1.2 Fungsi dan Tugas………………………………………………………………………………………………………2 1.3 Isu-Isu Strategis…………………………………………………………………………………………………………3 1.4 Keadaan Pegawai………………………………………………………………………………………………………3 1.5 Keadaan Sarana dan Prasarana…………………………………………………………………….……………7 1.6 Keuangan………………………………………………………………………………………………………………….8 1.7 Sistematika LkjIP……………………………………………………………………………………………………….9

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA………………………………………………………………..…11 2.1 Perencanaan Strategis…………………………………………………………………………………………..…11

2.1.1 Visi dan Misi Kepala Daerah………………………………………………………………………….…...11 2.1.2 Tujuan dan Sasaran Perangkat Daerah………………………………………………………………13 2.1.3 Strategi dan arah Kebijakan………………………………………………………………………………..14

2.2 Perubahan Perjanjian Kinerja Tahun 2019………………………………………………………………..14 2.3 Rencana Anggaran Tahun 2019………………………………………………………………………………..15

2.3.1 Target Belanja Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta…………………………………………………………………….…….16

2.3.2 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis……………………………………………………………..16 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA……………………………………………………………………………………………...17

3.1. Capaian Kinerja Tahun 2019…………………………………………………………………………………….17 3.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis……………………………………..…….19

3.2.1 Sasaran Angka Pengangguran Menurun.…………………………………………………………….19 3.2.1 Sasaran Kesejahteraan Anggota Koperasi dan Pelaku UKM Meningkat……………….29 3.2.1 Sasaran Kesejahteraan Tenaga Kerja Meningkat..………………………………………….….44

3.3. Realisasi Anggaran…………………………………………………………………………………………….….…52 3.4. Inovasi…………………………………………………………………………………………………………………..….53

BAB V PENUTUP…………………………………………………………………………………………………………………..….54

LAMPIRAN- LAMPIRAN

Page 5: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

v

Daftar Tabel

Tabel 1.1 Komposisi Pegawai Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta berdasarkan Jabatan.......................................................................... 3 Tabel 1.2 Komposisi Pegawai Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Berdasarkan Golongan ...................................................................... 4 Tabel 1.3 Komposisi Pegawai Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta berdasarkan jenjang Pendidikan ....................................................... 5 Tabel 1.4 Komposisi Pegawai Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta berdasarkan jenjang jenis kelamin .................................................... 6 Tabel 1.5 Komposisi pegawai Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta yang ada dibanding kebutuhan pegawai ........................................... 7 Tabel 1.6 Sarana dan prasarana yang dimiliki Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta ............................................................................................ 8 Tabel 1.7 Program, Kegiatan dan Anggaran Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta TA 2019 ....................................................................................... 9 Tabel 2.1 Ringkasan Visi Misi RPJMD Kota Yogyakarta 2017-2022 .................................................. 12 Tabel 2.2 Sasaran Strategis Dinas Koperasi, Usaha kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta .......................................................................................................... 13 Tabel 2.3 Strategi, Program dan Kegiatan ........................................................................................ 14 Tabel 2.4 Perjanjian Kinerja Tahun 2019 (murni) ............................................................................. 14 Tabel 2.5 Perubahan Perjanjian Kinerja Tahun 2019 ....................................................................... 15 Tabel 2.6 Target Belanja Dinas Koperasi, Usaha kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta APBD Perubahan Tahun 2019 .............................................................................. 16 Tabel 2.7 Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis Dinas Koperasi, Usaha kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Tahun 2019 ...................................... 16 Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja ............................................................................................. 17 Tabel 3.2 Capaian Kinerja Dinas Koperasi, Usaha kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Tahun 2019............................................................................................................ 18 Tabel 3.3 Rumusan Indikator dan Formulasi Perhitungan Sasaran Angka Pengangguran Menurun19 Tabel 3.4 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran Angka Pengangguran Menurun Tahun 2019 ......... 19 Tabel 3.5 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Angka Pengangguran Menurun ................................. 21 Tabel 3.6 Angkatan Kerja, Penganggur, dan Angka Pengangguran ber-KTP Kota Yogyakarta......... 23 Tabel 3.7 Intervensi Program/Kegiatan terhadap Pengangguran Tahun 2019 ................................ 23 Tabel 3.8 Capaian Program Pengembangan dan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi ..... 24 Tabel 3.9 Rumusan Indikator dan Formulasi Perhitungan Sasaran Kesejahteraan Anggota Koperasi dan Pelaku UKM Meningkat ............................................................................................................. 29 Tabel 3.10 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran Kesejahteraan Anggota Koperasi dan Pelaku UKM Meningkat Tahun 2019 .................................................................................................................... 30 Tabel 3.11 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Kesejahteraan Anggota Koperasi dan Pelaku UKM meningkat ......................................................................................................................................... 30 Tabel 3.12 Capaian Kinerja Program Peningkatan Kualitas Koperasi ............................................... 34 Tabel 3.13 Capaian Kinerja Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah ..................................................................................................................... 37 Tabel 3.14 Rumusan Indikator dan Formulasi Perhitungan Sasaran Kesejahteraan Tenaga Kerja Meningkat ........................................................................................................................................ 44 Tabel 3.15 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran Kesejahteraan Tenaga Kerja Meningkat Tahun 2019 .......................................................................................................................................................... 44 Tabel 3.16 Persentase Peningkatan UMK tahun 2018 dan 2019 ..................................................... 45

Page 6: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

vi

Tabel 3.17 Persentase Upah Minimum Kota Yogyakarta 2015-2020............................................... 46 Tabel 3.18 Persentase Peningkatan UMK di DIY ............................................................................. 48 Tabel 3.19 Capaian Kinerja Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Tenaga Kerja ... 48 Tabel 3.20 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2019 .............................. 52 Tabel 3.21 Analisis efisiensi .............................................................................................................. 53

Page 7: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

vii

Daftar Gambar

Gambar 1.1 Diagram komposisi pegawai menurut jabatan ............................................................... 4 Gambar 1.2 Diagram komposisi pegawai menurut golongan ............................................................ 4 Gambar 1.3 Diagram komposisi pegawai menurut jenjang Pendidikan ............................................ 5 Gambar 1.4 Diagram komposisi pegawai menurut jenis kelamin ...................................................... 6 Gambar 1.5 Diagram komposisi pegawai yang ada dibanding kebutuhan pegawai .......................... 7 Gambar 3.1 Perbandingan realisasi persentase jumlah penganggur dan target jangka menengah renstra .............................................................................................................................................. 20 Gambar 3.2 Grafik persentase jumlah penganggur tahun 2008-2019 ............................................ 20 Gambar 3.3 Grafik persentase jumlah penganggur di Kota Yogyakarta dan Nasional .................... 21 Gambar 3.4. Diagram nilai omset koperasi dan UKM usaha mikro 2017-2019 ............................... 31 Gambar 3.5 Perbandingan realisasi nilai omset koperasi dan UKM usaha mikro dengan target jangka menengah renstra ............................................................................................................................ 31 Gambar 3.6 Komposisi koperasi berdasarkan pengelolaan usaha koperasi .................................... 34 Gambar 3.7 Perbandingan realisasi peningkatan UMK dan target jangka menengah renstra ....... 45 Gambar 3.8 Grafik perkembangan UMK Kota Yogyakarta 2015-2020 ............................................ 46 Gambar 3.9 Grafik persentase peningkatan UMK Kota Yogyakarta 2015-2019 .............................. 47 Gambar 3.10 Diagram batang perkembangan UMK di DIY .............................................................. 47 Gambar 3.11 Perbandingan Hasil Survei KHL dan UMK tahun penetapan 2017-2019 .................... 49

Page 8: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

BAB 1

Pendahuluan

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Tahun 2019 dilaksanakan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,Peraturan Menteri PAN dan RB RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 61 Tahun 2019 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Daerah.

Hal ini merupakan bagian dari implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah kepemerintahan yang baik (good governance) di Indonesia.

Dengan disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Tahun 2019 diharapkan dapat:

1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta

2. Mendorong Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta didalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik dan benar yang didasarkan pada peraturan perundangan, kebijakan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.

3. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta untuk meningkatkan kinerjanya.

4. Memberikan kepercayaan kepada masyarakatterhadap Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta di dalam pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.

1.1 Struktur Organisasi

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Yogyakarta.

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta merupakan unsur pelaksana penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan susunan organisasi sebagai berikut:

Bab 1 Berisi :

1. Struktur Organisasi 2. Fungsi dan Tugas 3. Isu Strategis 4. Keadaan Pegawai 5. Keadaan Sarana dan

Prasarana 6. Keuangan 7. Sistematika LKj IP

Page 9: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

2

1.2 Tugas dan Fungsi

Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 64 Tahun 2016 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 117 Tahun 2016 tanggal 19 Desember 2016 menetapkan bahwa Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang koperasi, usaha kecil dan menengah, tenaga kerja dan transmigrasi.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta mempunyai fungsi : 1. Perumusan kebijakan teknis urusan pemerintahan di bidang koperasi,Usaha Kecil Menengah,

Tenaga Kerja dan Transmigrasi; 2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Koperasi, Usaha Kecil

Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi; 3. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang Koperasi, Usaha Kecil

Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi; 4. Pembinaan dan pelaksanaan tugas urusan pemerintahan di bidang Koperasi, Usaha Kecil

Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi; 5. Pengelolaan kesekretariatan meliputi perencanaan umum, kepegawaian, keuangan, evaluasi dan

pelaporan; dan

Page 10: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

3

6. Pelaksanaan pengawasan, pengendalian evaluasi,dan pelaporan urusan pemerintahan di bidang Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

1.3 Isu-isu Strategis

Eksistensi sebuah institusi bergantung sejauh mana institusi tersebut mampu menemukenali dan merespon isu strategis dengan berbagai kebijakan dan tindakan yang tepat. Secara umum isu strategis dapat bersumber dari lingkungan eksternal maupun lingkungan internal. Isu Strategis yang melingkupi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, antara lain sebagai berikut:

1. Kesenjangan kebutuhan pasar dengan ketersediaan tenaga kerja yang dibutuhkan

2. Pentingnya dukungan instansi induk terhadap pertumbuhan dan perkembangan suatu koperasi dan Keharusan pengelolaan koperasi secara profesional. Sebanyak 244 koperasi atau 67% dari 364 koperasi yang ada di Kota Yogyakarta belum di kelola secara profesional.

3. Mendesaknya penyelesaian terhadap koperasi-koperasi bermasalah

4. Kesiapan pelaku UKM mengikuti trens pemasaran online

5. Kepatuhan perusahaan di Kota Yogyakarta untuk menerapkan struktur dan skala upah

1.4 Keadaan Pegawai

Jumlah pegawai Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta sebanyak 45 (empat puluh lima) orang, terdiri dari 42 orang PNS dan 3 orang CPNS. Komposisi pegawai Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta berasarkan jabatan structural, JFU dan JFU ditunjukkan tabel 1.1 dan gambar 1.1. Komposisi pegawai dari yang terbesar ke yang terkecil adalah JFU sebanyak 17 orang (38%), Eselon IV 12 orang (27%), JFT 10 orang (22%), Eselon III 5 orang (11%) dan eselon II 1 orang (%).

Tabel 1.1 Komposisi Pegawai Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kota Yogyakarta berdasarkan Jabatan

Uraian JFU JFT Eselon Jumlah II III IV Kepala Dinas - - 1 - - 1 Sekretariat 7 - - 1 3 11 Bidang Koperasi 3 - - 1 2 6 Bidang Usaha Mikro 5 - - 1 2 8 Bidang Pengembangan Tenaga Kerja dan Transmigrasi 1 6 - 1 3 11 Bidang Kesejahteraan dan Hubungan Industrial 1 4 - 1 2 8

Jumlah 17 10 1 5 12 45

Sumber : Sub Bag Umum dan Kepegawaian, Data s.d. 31 Desember 2019

Page 11: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

4

Gambar 1.1 Diagram komposisi pegawai menurut jabatan

Tabel 1.2 dan gambar 1.2 menunjukkan komposisi pegawai Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta berdasarkan golongan. Sebagian besar pegawai bergolongan III, yaitu sebanyak 32 orang (71%), diikuti golongan IV 11 orang (24%) dan paling sedikit golongan II 2 orang (5%).

Tabel 1.2 Komposisi Pegawai Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kota Yogyakarta Berdasarkan Golongan

Uraian Golongan Jumlah I II III IV Kepala Dinas - - - 1 1 Sekretariat - 1 9 1 11 Bidang Koperasi - 4 2 6 Bidang Usaha Mikro - 1 6 1 8 Bidang Pengembangan Tenaga Kerja dan Transmigrasi - - 8 3 11 Bidang Kesejahteraan dan Hubungan Industrial - - 5 3 8

Jumlah 0 2 32 11 45 Sumber : Sub Bag Umum dan Kepegawaian, Data s.d. 31 Desember 2019

Gambar 1.2 Diagram komposisi pegawai menurut golongan

Page 12: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

5

Berdasarkan jenjang pendidikannya, sebagaimana disajikan pada tabel 1.3 dan gambar 1.3, separuh lebih pegawai Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta adalah lulusan sarjana (S1), yaitu 26 orang (58%), diikuti lulusan pasca sarjana (S2) sebanyak 10 orang (22%), lulusan SLTA 8 orang (18%), dan lulusan D-3 1 orang (2%).

Tabel 1.3

Komposisi Pegawai Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta berdasarkan jenjang pendidikan

Uraian Jenjang Pendidikan

Jumlah SLTP SLTA D-3 S1 S2 Kepala Dinas - - - 1 - 1 Sekretariat - 4 - 5 2 11 Bidang Koperasi - 2 1 1 2 6 Bidang Usaha Mikro - 1 - 5 2 8 Bidang Pengembangan Tenaga Kerja dan Transmigrasi - 1 - 9 1 11 Bidang Kesejahteraan dan Hubungan Industrial - - - 5 3 8

Jumlah 0 8 1 26 10 45 Sumber : Sub Bag Umum dan Kepegawaian, Data s.d. 31 Desember 2019

Gambar 1.3 Diagram komposisi pegawai menurut jenjang pendidikan

Berdasarkan jenis kelamin, pegawai Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Kota Yogyakarta terdiri dari 19 (42%) laki-laki dan 26 (58%) perempuan. Komposisi pegawai perempuan lebih dominan pada Jabatan structural dan fungsional tertentu, sedangkan laki-laki lebih dominan pada jabatan fungsional umum. Hal ini menunjukkan bahwa di Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta sudah mencerminkan kesetaraan gender. Profil pegawai Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta berdasarkan jenis kelamin disajikan tabel 1.4 dan gambar 1.4.

Page 13: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

6

Tabel 1.4 Komposisi Pegawai Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kota Yogyakarta berdasarkan jenjang jenis kelamin

Uraian Jenis Kelamin

Jumlah Laki-laki Perempuan Eselon II - 1 1 Eselon III 1 4 5 Eselon IV 5 7 12 JF Mediator Hubungan Industrial 1 3 4 JF Pengantar Kerja 2 3 5 JF Penggerak Swadaya Masyarakat - 1 1 JFU 10 7 17

Jumlah 19 26 45 Sumber : Sub Bag Umum dan Kepegawaian, Data s.d. 31 Desember 2019

Gambar 1.4 Diagram komposisi pegawai menurut jenis kelamin

Jumlah riil pegawai yang ada dibanding jumlah kebutuhan pegawai atau jumlah ideal pegawai sesuai beban kerja disajikan pada tabel 1.5 dan gambar 1.5. Jumlah ideal pegawai Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta adalah 73 orang, namun baru terisi 45 orang, jadi masih ada kekurangan pegawai sebanyak 28 orang. Untuk kebutuhan pegawai pada jabatan structural sudah terpenuhi. Jabatan fungsional tertentu, yaitu jabatan fungsional mediator hubungan industrial, jabatan fungsional pengantar kerja, dan jabatan fungsional penggerak swadaya masyarat, masing-masing kekurangan 1 orang pegawai. Sedangkan jabatan fungsional umum masing kekurangan 25 pegawai.

Page 14: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

7

Tabel 1.5 Komposisi pegawai Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kota Yogyakarta yang ada dibanding kebutuhan pegawai

Uraian Kebutuhan Pegawai

Pegawai yang ada

Selisih Kebutuhan Pegawai Eselon II 1 1 0 Eselon III 5 5 0 Eselon IV 12 12 0 JF Mediator Hubungan Industrial 5 4 -1 JF Pengantar Kerja 6 5 -1 JF Penggerak Swadaya Masyarakat 2 1 -1 JFU 42 17 -25 Jumlah 73 45 -28

Sumber : Sub Bag Umum dan Kepegawaian, Data s.d. 31 Desember 2019

Gambar 1.5 Diagram komposisi pegawai yang ada dibanding kebutuhan pegawai

1.5 Keadaan Sarana dan Prasarana

Secara umum sarana prasarana Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, terutama sarana prasarana pokok berupa meja kerja, komputer dan jaringan internet, cukup memadai. Tersedia meja kerja bagi semua pegawai. Tersedia laptop bagi semua pejabat struktural. Untuk staf, baik Jabatan Fungsional umum maupun jabatan fungsional tertentu, tersedia 1 unit komputer per orang. Semua komputer dan Laptop tersambung jaringan internet. Tersedia pula 1 unit genset yang cukup untuk menghidupkan semua komputer dan lampu

Page 15: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

8

ruangan kerja apabila terjadi pemadaman listrik oleh PLN. Tersedia 1 unit kendaraan dinas roda 4 bagi kepala dinas dan semua pejabat eselon III (sekretaris dan kepala bidang). Untuk pejabat eselon IV, tersedia 1 unit kendaraan dinas roda 2 per orang. Sarana dan prasarana kerja yang tersedia di Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta tersaji pada tabel 1.6.

Tabel 1.6 Sarana dan prasarana yang dimiliki Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah,

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta

URAIAN

JUMLAH Kendaraan roda empat 7 buah Kendaraan roda dua 23 buah Ruang rapat 1 buah Mesin ketik 18 buah Komputer 30 buah Lap top 18 buah Printer 30 buah LCD Proyektor 1 buah Telepon/mesin fax 1 buah Kamera 1 buah Handycam 2 buah TV Color 2 buah Wireless 1 buah Meja Kerja 130 buah Kursi Kerja 205 buah Meja Rapat 5 buah Kursi Rapat 14 buah Almari 50 buah Filling Cabinet 38 buah Cash Box 1 buah Genset 1 unit

Sumber: Sub Bag Umum dan Kepegawaian

1.6 Keuangan

Dukungan dana atau anggaran yang tersedia untuk melaksanakan tugas dan fungsi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta pada tahun 2019 berasal dari APBD Kota Yogyakarta. Pada tahun anggaran 2019 Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 16.997.387.074,- dengan rincian belanja tidak langsung sebesar Rp 3.420.906.074,- dan belanja langsung sebesar Rp 13.576.481.000,- yang diperuntukkan baik untuk mendukung pelaksanaan program yang berkaitan langsung dengan indikator sasaran strategis maupun program-program pendukung. Belanja langsung yang berasal dari APBD sebesar Rp 13.576.481.000,- yang didukung oleh 8 program dan 15 kegiatan.

Anggaran Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Tahun 2018 disajikan pada tabel 1.7.

Page 16: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

9

Tabel 1.7 Program, Kegiatan dan Anggaran Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kota Yogyakarta TA 2019 URAIAN ANGGARAN (Rp.)

BELANJA 16.997.387.074,- BELANJA TIDAK LANGSUNG 3.420.906.074,- BELANJA LANGSUNG 13.576.481.000,- I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.983.621.000,- 1. Penyediaan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi 1.049.355.000,- 2. Penyediaan Jasa,Peralatan, dan Perlengkapan Kantor 934.266.000,- II. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 290.055.000,- 1. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung/Bangunan Kantor 133.990.000,- 2. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 156.065.000,- III. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan 10.500.000,-

1. Penyusunan Dokumen Perencanaan, Pengendalian dan Laporan Capaian Kinerja SKPD

10.500.000,-

IV. Program Peningkatan Kualitas Koperasi 1.137.871.000,- 1. Pembinaan Kelembagaan Koperasi 785.185.000,- 2. Pembinaan dan Pengembangan Koperasi 352.686.000,- V. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif

Usaha Kecil Menengah 4.706.636.000,-

1. Kemitraan dan Pembiayaan UMK 995.304.000,- 2. Pembinaan, Pengembangan, dan Pemberdayaan UMK 3.711.332.000,- VI. Program Pengembangan dan Penempatan Tenaga Kerja dan

Transmigrasi 4.242.413.000,-

1. Pelatihan Produktifitas Tenaga Kerja dan Pembinaan Lembaga Pelatihan Kerja

2.543.707.000,-

2. Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja 1.698.706.000,- VII. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Tenaga Kerja 992.440.000,- 1. Pembinaan, Pengembangan Pekerja dan Pengupahan 472.382.000,- 2. Pelayanan Hubungan Industrial dan Perlindungan Tenaga Kerja 520.058.000,- VIII. Program Pengembangan dan Penempatan Tenaga Kerja dan

Transmigrasi (Urusan Pilihan) 212.945.000,-

1. Penempatan Transmigrasi 212.945.000,- Sumber Data : Sub Bag Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan

1.7 Sistematika Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Sistematika penulisan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Kota Yogyakarta tahun 2019 adalah sebagai berikut :

Ringkasan Eksekutif memuat:

1. Pada bagian ini disajikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategis serta sejauh mana instansi pemerintah mencapai tujuan dan sasaran utama tersebut serta kendala-kendala yang dihadapi dalam pencapaiannya;

Page 17: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

10

2. Disebutkan pula langkah-langkah apa yang telah dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut dan langkah antisipatif untuk menanggulangi kendala yang mungkin akan terjadi pada tahun mendatang.

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini memuat tentang alasan disusun LKjIP/manfaat LKjIP, Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, Potensi yang menjadi ruang lingkup PD dan Sistematika penulisan LKjIP.

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Pada bagian ini disajikan gambaran singkat mengenai rencana strategis, dan dan perjanjian kinerja. Pada awal bab disajikan gambaran secara singkat sasaran utama yang ingin diraih instansi pada tahun yang bersangkutan serta bagaimana kaitannya dengan capaian visi dan misi Kepada Daerah.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Pada bagian ini disajikan uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi, dan analisis akuntabilitas kinerja. Termasuk didalamnya menguraikan secara sistematis pembandingan data kinerja secara memadai, keberhasilan/kegagalan, dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang akan diambil.

Disajikan pula akuntabilitas keuangan dengan cara menyajikan rencana dan realisasi anggaran bagi pelaksanaan tugas dan fungsi atau tugas-tugas lainnya dalam rangka mencapai sasaran organisasi yang telah ditetapkan, termasuk analisis tentang capaian indikator kinerja dan efisiensi.

Disajikan pula Inovasi yang telah dilakukan oleh Perangkat daerah. Inovasi dimaknai sebagai penemuan hal-hal baru atau proses kreatif terhadap sesuatu yang sudah ada maupun yang sudah ada sebelumnya. Inovasi dianggap mampu meningkatkan nilai tambah output kegiatan yang berkualitas

BAB IV PENUTUP

Pada bagian ini dikemukakan simpulan secara umum tentang keberhasilan/kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja instansi yang bersangkutan serta strategi pemecahan masalah.

LAMPIRAN

Page 18: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

BAB 2

Perencanaan & Perjanjian Kinerja 2.1 Perencanaan Strategis

Memasuki Tahun 2019, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta menyusun Rencana Strategis (Renstra) Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Tahun 2017-2022. Renstra Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta merupakan manifestasi komitment Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta dalam mendukung visi dan misi Pemerintah Kota Yogyakarta yang tertuang dalam RPJMD Kota Yogyakarta Tahun 2017-2022.

Sebagai bentuk pembangunan berkelanjutan, perumusan Renstra Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Tahun 2017-2022 tidak terlepas dari kesuksesan pencapaian target yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan periode sebelumnya (2012-2017).

RPJMD Pemerintah Kota Yogyakarta merupakan dokumen landasan atau acuan pokok penyelenggaraan pemerintahan sesuai Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Yogyakarta No. 11 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2017-2022.

Rencana Strategis (Renstra) adalah dokumen Perencanaan Perangkat Daerah periode lima tahun. Renstra memuat tujuan, sasaran dan strategi bagi penyelenggaraan program dan kegiatan di Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta yang harus dilaksanakan secara terpadu, sinergis, harmonis dan berkesinambungan. Renstra Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Tahun 2017-2022 ditetapkan melalui Peraturan Walikota Yogyakarta nomor 44 tahun 2019 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Walikota Yogyakarta nomor 105 tahun 2017 tentang Rencana Strategis Perangkat Daerah tahun 2017-2022.

5.1.1 Visi dan Misi Kepala Daerah Visi misi dijabarkan dalam Tujuan dan Sasaran Pemerintah Daerah yang selengkapnya

dituangkan dalam bagan alir cascade RPJMD Kota Yogyakarta 2017-2022 sebagaimana disajikan pada tabel 2.1.

Berangkat dari Tujuan dan Sasaran Pemerintah Daerah tersebut dan sesuai tugas dan pokok fungsinya, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta mendukung pencapaian beberapa Sasaran Pemerintah Daerah antara lain: - Penurunan Angka Kemiskinan, dengan indikator capaian sasaran Angka Kemiskinan, melalui

pembinaan kelompok ukm kuliner yang terlibat gandeng-gendong, pemberdayaan tenaga kerja mandiri, padat karya infrastruktur, pelatihan kerja, pemagangan, dan penempatan transmigrasi.

- Peningkatan Ketahanan Pangan, dengan indikator capaian sasaran Pola Pangan Harapan, melalui pendampingan ijin usaha mikro yang mempersyaratkan pemenuhan standar hygienitas untuk usaha kuliner dan fasilitasi promosi produk olahan pertanian.

Bab 2 Berisi :

1. Perencanaan Strategis

2. Perjanjian Kinerja Tahun 2018

3. Rencana Anggaran Tahun 2018

4. Instrumen Pendukung

Page 19: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

12

Tabel 2.1

Ringkasan Visi Misi RPJMD Kota Yogyakarta 2017-2022

(Sumber: RPJMD Kota Yogyakarta 2017-2022) - Ketimpangan Pendapatan Antar Penduduk Menurun, dengan indikator capaian sasaran Indeks

Ketimpangan Pendapatan (Gini Ratio), sebagai Perangkat Daerah Leading Sector melalui penumbuhan wirausaha baru (Home Business Camp dan Karang Mitra Usaha), pendampingan dan pelatihan Forkom UMKM kecamatan, kemitraan dan pembiayaan UMK, pameran dan promosi produk UMKM, pembinaan kelembagaan koperasi, padat karya infrastruktur, pelatihan berbasis kelompok, pelatihan kerja perorangan, pemagangan, pembinaan perusahaan untuk menerapkan struktur dan skala upah, mendorong perusahaan memenuhi syarat-syarat kerja antara lain adanya Peraturan Perusahaan, Perjanjian Kerja Bersama, Serikat Pekerja, LKS Bipartit, dan kegiatan pelatihan dan penempatan calon transmigran.

Visi Misi Sasaran Daerah

Meneguhkan Kota Yogyakarta Sebagai Kota Nyaman Huni Dan Pusat Pelayanan Jasa Yang Berdaya Saing Kuat Untuk Keberdayaan Masyarakat Dengan Berpijak Pada Nilai Keistimewaan

1. Meningkatkan Kesejahteraan dan Keberdayaan Masyarakat

1. Kemiskinan Masyarakat Menurun

2. Keberdayaan Masyarakat Meningkat

3. Ketahanan Pangan Masyarakat Meningkat

2. Memperkuat ekonomi kerakyatan dan daya saing Kota Yogyakarta

1. Ketimpangan Pendapatan Antar Penduduk Menurun

2. Pertumbuhan Ekonomi Meningkat

3. Memperkuat moral, etika, dan budaya masyarakat Kota Yogyakarta

1. Gangguan ketentraman dan ketertiban masyakarat menurun

4. Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, sosial, dan budaya

1. Kualitas pendidikan meningkat

2. Harapan hidup masyarakat meningkat

3. Peran serta masyarakat dalam pengembangan dan pelestarian budaya meningkat

5. Memperkuat tata kota dan kelestarian lingkungan

1. Kesesuaian pemanfaatan ruang meningkat

2. Kualitas lingkungan hidup meningkat

6. Membangun sarana dan prasarana publik dan permukiman

1. Infrastruktur wilayah meningkat

7. Meningkatkan tata kelola pemerintah yang baik dan bersih

1. Kapasitas tata kelola pemerintahan meningkat

Page 20: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

13

- Pertumbuhan Ekonomi Meningkat, dengan indikator capaian sasaran angka pertumbuhan ekonomi, melalui peningkatan UKM dengan pendampingan, fasilitasi dan pemasaran pada kelompok-kelompok UKM, penumbuhan wirausaha baru dan peningkatan kualitas koperasi.

5.1.2 Tujuan dan Sasaran Perangkat Daerah

Tujuan

Mengacu pada Visi dan Misi Pemerintah Daerah yang telah ditetapkan, maka Tujuan Jangka menengah Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta selama 5 tahun anggaran adalah :

1. Menurunkan angka pengangguran

2. Meningkatan kesejahteraan anggota kopera dan pelaku UKM

3. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja

Sasaran Strategis

Mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan, maka sasaran yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu lima tahun adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2

Sasaran Strategis Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta

NO. SASARAN STRATEGI

S

INDIKATOR

KINERJA SATUAN

Target tahunan

2017 2018 2019 2020 2021 2022 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Angka pengangguran menurun

Persentase jumlah penganggur

Persen (%)

5,08 5,03 4,98 4,94 4,90 4,86

2 Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat

Nilai omset koperasi dan UKM usaha mikro

Rp - 398.099.147.841

403.136.585.122

407.060.067.610

411.127.611.520

415.312.749.445

3 Kesejahteraan tenaga kerja meningkat

Persentase peningkatan upah minimum kota

Persen (%)

5,0 5,5 6,0 6,5 7,0 7,5

Page 21: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

14

5.1.3 Strategi, Program dan Kegiatan

Setelah menentukan tujuan dan sasaran, maka langkah selanjutnya perlu ditentukan bagaimana hal tersebut dapat dicapai. Cara mencapai tujuan dan sasaran merupakan strategi organisasi.

Tabel 2.3

Strategi, Program dan Kegiatan

NO.

SASARAN STRATEGIS

PROGRAM

KEGIATAN

1 2 3 4 1 Angka pengangguran

menurun Program pengembangan dan penempatan tenaga kerja dan transmigrasi

Pelatihan Produktivitas Tenaga Kerja dan Pembinaan Lembaga Pelatihan Kerja Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja Penempatan Transmigrasi

2 Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat

Program peningkatan kualitas koperasi

Pembinaan Kelembagaan Koperasi Pembinaan dan Pengembangan

Koperasi Program

pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil menengah

Kemitraan dan Pembiayaan UMK Pembinaan, Pengembangan dan

Pemberdayaan UMK

3 Kesejahteraan tenaga kerja meningkat

Program perlindungan dan pengembangan lembaga tenaga kerja

Pembinaan, Pengembangan Pekerja dan Pengupahan Pelayanan Hubungan Industrial dan Perlindungan Tenaga Kerja

5.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2019

Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) merupakan dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Dokumen tersebut memuat sasaran strategis, indikator kinerja, beserta target kinerja dan anggaran.

Tabel 2.4 Perjanjian Kinerja Tahun 2019 (murni)

NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET TAHUNAN

1 2 3 4 5 1 Angka pengangguran

menurun Persentase jumlah penganggur

Persen (%)

4,98

2 Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat

Nilai omset koperasi dan UKM usaha mikro

Rp 403.136.585.122

Page 22: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

15

Dalam penyusunan perjanjian kinerja instansi mengacu pada Renstra, RKT, IKU, dan anggaran atau DPA. Perjanjian Kinerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Tahun 2019 disajikan pada tabel 2.4.

Pada tahun 2019, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta melaksanakan Perubahan Perjanjian Kinerja Tahun 2019 (tabel 2.5). Perubahan Perjanjian Kinerja dilakukan karena adanya penambahan satu sasaran strategis yaitu kesejahteraan tenaga kerja meningkat. Hal ini mengingat bahwa penurunan angka penganggur dan peningkatan kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM belum cukup untuk mengukur kinerja Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang mengampu tiga urusan, tiga program pendukung dan empat program utama.

Tiga urusan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta terdiri dari dua urusan wajib, yaitu urusan tenaga kerja dan urusan koperasi UKM dan satu urusana pilihan, yaitu urusan transmigrasi. Program Pendukung terdiri dari Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dan Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. Sedangkan program utama Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta terdiri dari Program Pengembangan dan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Program Peningkatan Kualitas Koperasi, Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah, dan Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Tenaga Kerja.

Tabel 2.5 Perubahan Perjanjian Kinerja Tahun 2019

NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET TAHUNAN

1 2 3 4 5 1 Angka

pengangguran menurun

Persentase jumlah penganggur Persen (%)

4,98

2 Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat

Nilai omset koperasi dan UKM usaha mikro

Rp 403.136.585.122

3 Kesejahteraan tenaga kerja meningkat

Persentase peningkatan upah minimum kota

Persen (%)

6,0

Penambahan sasaran kesejahteraan tenaga kerja meningkat ditetapkan dengan Keputusan Walikota Yogyakarta Nomor 342 tahun 2019 tentang Perubahan Atas Keputusan Walikota Yogyakarta Nomor 503 tahun 2018 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Tahun 2017- 2022 di Lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta. Perubahan Perjanjian Kinerja Tahun 2019 disajikan pada tabel 2.5.

5.3 Rencana Anggaran Tahun 2019

Pada Tahun Anggaran 2019 Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta melaksanakan kegiatan dengan anggaran murni sebesar Rp 17.428.574.663,-. dengan rincian Belanja Tidak Langsung Rp 3.694.857.326,- dan Belanja Langsung Rp 13.733.717.337,-. Melalui mekanisme perubahan APBD 2019 menjadi Rp 16.997.387.074,-. dengan rincian Belanja Tidak Langsung Rp 3.420.906.074,- dan Belanja Langsung Rp 13.576.481.000,-.

Page 23: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

16

5.3.1 Target Belanja Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Tabel 2.6 Target Belanja Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kota Yogyakarta APBD Perubahan Tahun 2019

Uraian Target Persentase

Belanja Tidak Langsung Rp 3.420.906.074,- 20,13% Belanja Langsung Rp13.576.481.000,- 79,87% Jumlah Rp16.997.387.074,- 100,00%

5.3.2 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis

Anggaran belanja langsung Tahun 2019 Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta yang dialokasikan untuk pencapaian sasaran strategis adalah sebagai berikut:

Tabel 2.7 Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah,

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Tahun 2019

No. Sasaran Anggaran Persentase (%)

Keterangan

1 2 3 4 5 1 Angka pengangguran

menurun 4.455.358.000 39,45 2 program, 3 kegiatan

2 Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat

5.844.507.000 51,76 2 program, 4 kegiatan

3 Kesejahteraan tenaga kerja meningkat

992.440.000 8,79 1 program, 2 kegiatan

Page 24: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

BAB 3

Akuntabilitas Kinerja

3.1 Capaian Kinerja Tahun 2019 Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kota Yogyakarta telah melaksanakan penilaian kinerja dengan mengacu pada Perjanjian Kinerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta tahun 2019 yang telah disepakati. Penilaian ini dilakukan oleh tim pengelola kinerja untuk mengevaluasi dan mengukur dalam rangka pengumpulan data kinerja yang hasilnya akan memberikan gambaran keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Dari hasil pengumpulan data selanjutnya dilakukan kategorisasi kinerja (penentuan posisi) sesuai dengan tingkat capaian kinerja yaitu:

Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja

Sumber: Permendagri Nomor 86 Tahun 2017

Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja.

Pengukuran Kinerja didasarkan pada target dan realisasi dengan satuan pengukuran dalam bentuk persentase, indeks, rata-rata, angka dan jumlah. Persentase capaian kinerja dihitung dengan rumus bahwa semakin tinggi realisasi menggambarkan tingkat capaian yang semakin baik.

Penghitungan persentase capaian kinerja perlu memperhatikan karakteristik komponen realisasi, dalam kondisi:

1) Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik, maka digunakan rumus :

No. Interval Nilai Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja 1. 91 ≤ 100 Sangat Baik 2. 76 ≤ 90 Tinggi 3. 66 ≤ 75 Sedang 4. 51 ≤ 65 Rendah 5. ≤ 50 Sangat Rendah

Bab 3 Berisi :

1. Capaian Kinerja Tahun 2019

2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis

3. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Lainnya

4. Realisasi Anggaran 5. Inovasi

Realisasi

Capaian Kinerja = -------------------- x 100%

Target

Page 25: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

18

2) Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja, maka digunakan rumus :

Pengukuran kinerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi menggunakan kedua rumus diatas. Rumus pertama digunakan untuk mengukur kinerja sasaran Kesejahteraan Anggota Koperasi dan Pelaku UKM Meningkat dengan indikator kinerja Nilai Omset Koperasi dan UKM Usaha Mikro, dan kinerja sasaran Kesejahteraan Tenaga Kerja Meningkat dengan indikator kinerja Persentase Peningkatan Upah Minimum Kota. Hal ini disebabkan semakin tinggi nilai omset koperasi dan UKM usaha mikro, semakin baik kinerjanya . Demikian pula, semakin tinggi nilai upah minimum kota semakin tinggi pula capaian kinerjanya.

Sedangkan rumus kedua digunakan untuk mengukur kinerja sasaran Angka Pengangguran Menurun dengan indikator kinerja Persentase Jumlah Penganggur karena semakin tinggi persentase jumlah penganggur, semakin rendah capaian kinerja sasaran ini. Sebaliknya semakin rendah persentase jumlah penganggur, semakin baik capaian kinerjanya.

Indikator kinerja sebagai ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta beserta target dan capaian realisasinya dirinci sebagai berikut:

Tabel 3.2 Capaian Kinerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kota Yogyakarta Tahun 2019

NO. SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

SATUAN TARGET REALISASI

CAPAIAN (%)

KRITERIA KINERJA

1 2 3 4 5 6 7 8 1 Angka

pengangguran menurun

Persentase jumlah penganggur

(%) 4,98 4,80 103,61 Sangat baik

2 Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat

Nilai omset koperasi dan UKM usaha mikro

Rp 403.136.585.122 432.225.347.781 107,22 Sangat baik

3 Kesejahteraan tenaga kerja meningkat

Persentase peningkatan upah minimum kota

(%) 6,0 8,54 142,33 Sangat baik

Target – (Realisasi – Target)

Capaian Kinerja = ----------------------------------------------- x 100%

Target

Page 26: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

19

Dari tabel di atas, terdapat tiga sasaran yang terbagi dalam tiga indikator. Pada tahun 2019,

ketiga indikator telah memenuhi target yang ditetapkan atau sebesar 100% dari total indikator. Capaian yang tertinggi pada indikator Persentase Peningkatan Upah Minimum Kota dengan persentase 142,33%, diikuti indikator Nilai Omset Koperasi dan UKM Usaha Mikro dengan capaian 107,22 dan indikator Persentase Jumlah Penganggur dengan capaian 103,61%. Capaian ketiga indikator sasaran sudah sesuai bahkan melebih target yang ditetapkan dan berada di kriteria sangat baik. Dengan demikian kinerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga kerja dan Transmigrasi tahun 2019 berada di kriteria capaian kinerja sangat baik.

3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis

Dalam sub bab ini akan disajikan pencapaian sasaran strategis Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta yang dicerminkan dalam capaian Indikator Kinerja. Adapun evaluasi dan analisis secara rinci untuk setiap indikator kinerja menurut sasaran stategis diuraikan sebagai berikut:

3.2.1 Sasaran Angka Pengangguran Menurun

Tolok ukur capaian sasaran angka pengangguran menurun diukur dengan satu indikator. Indikator tersebut, yaitu indikator: Persentase Jumlah Penganggur. Penjelasan hubungan sasaran, indikator dan meta indikator adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Rumusan Indikator dan Formulasi Perhitungan Sasaran Angka Pengangguran Menurun

NO Sasaran Indikator Formula Indikator

1 2 3 4 1 Angka Pengangguran

Menurun Persentase Jumlah Penganggur

(jumlah angkatan kerja-jumlah yang bekerja)/jumlah angkatan kerja x 100%

Kinerja sasaran Angka Pengangguran Menurun dengan indikator Persentase Jumlah Penganggur pada tahun 2019 dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.4

Target dan Realisasi Kinerja Sasaran Angka Pengangguran Menurun Tahun 2019

No Indikator Sasaran

Realisasi 2018

(%)

2019 Target Akhir

Renstra (2022)

Capaian s/d 2019 terhadap target 2022 (%)

Target (%)

Realisasi (%) % Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 1 Persentase

Jumlah Penganggur

6,22 4,98 4,80 103,61 4,86 101,23

Tabel 3.4 menunjukkan bahwa capaian kinerja sasaran Angka Pengangguran Menurun dengan

indikator Persentase Jumlah Penganggur tahun 2019 telah melampaui target, yakni dari target sebesar

Page 27: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

20

4,98% terealisir sebesar 4,80% (Berita Resmi Statistik BPS, 2019) atau terealisir sebesar 103,61%. Realisasi sebesar 4,80% tersebut merupakan hasil penghitungan dari BPS yang didasarkan pada hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) yakni survei khusus untuk mengumpulkan data ketenagakerjaan.

Persentase jumlah penganggur di Kota Yogyakarta tahun 2019 menurun dibanding dengan tahun lalu. Sesuai data BPS, persentase jumlah penganggur turun dari 6,22% pada tahun 2018 menjadi 4,80% pada tahun 2019 atau mengalami penurunan sebesar 1,42%.

Gambar 3.1 Perbandingan realisasi dan target jangka menengah renstra

Gambar 3.1 menunjukkan perkembangan realisasi persentase jumlah penganggur di Kota Yogyakarta terhadap target jangka menengah renstra. Realisasi kinerja sasaran Angka Pengangguran Menurun tahun 2019 melampaui target akhir periode renstra. Pada akhir renstra tahun 2022, Persentase Jumlah Penganggur di Kota Yogyakarta ditargetkan sebesar 4,86%. Sedangkan realisasi tahun 2019 sebesar 4,80% atau 101,23% dari target tahun 2022.

Berdasarkan data BPS (BRS 2008-2019), Persentase Jumlah Penganggur di Kota Yogyakarta selama kurun waktu sepuluh tahun terakhir bersifat fluktuatif (naik turun). Persentase Jumlah Penganggur naik pada tahun 2009 dibanding 2008, kemudian menurun pada periode 2009 - 2012, naik lagi pada 2013, selanjutnya menurun pada periode 2013-2017, meningkat lagi pada tahun 2018 dan turun lagi tahun 2019, sebagaimana ditunjukkan gambar 3.2.

Gambar 3.2 Grafik persentase jumlah penganggur tahun 2008-2019

01234567

2017 2018 2019 2020 2021 2022Target 5,08 5,03 4,98 4,94 4,9 4,86

Realisasi 5,08 6,22 4,80

Pers

enta

se Ju

mlah

Pen

gang

gur

7,858,07

7,41

5,57

5,03

6,57 6,35

5,525,52

5,08

6,22

4,80

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

7,00

8,00

9,00

2 0 0 8 2 0 0 9 2 0 1 0 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3 2 0 1 4 2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7 2 0 1 8 2 0 1 9

Page 28: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

21

Persentase jumlah penganggur di Kota Yogyakarta tahun 2019 sebesar 4,80% dibawah nasional,

yakni sebesar 5,28%. Dalam sepuluh tahun terakhir, persentase jumlah penganggur di Kota Yogyakarta lebih banyak berada di bawah tingkat nasional sebagaimana ditunjukkan gambar 3.3.

Gambar 3.3 Grafik persentase jumlah penganggur di Kota Yogyakarta dan Indonesia

Tingkat capaian Angka Pengangguran Menurun tahun 2019 lebih baik dibanding tahun lalu sebagaimana ditunjukkan tabel 3.5. Capaian angka pengangguran tahun 2018 sebesar 76,34%, meningkat menjadi 103,61% pada tahun 2019. Hal ini menunjukkan bahwa sasaran strategis Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta tahun 2019 berhasil karena capaiannya ≥ 100%.

Tabel 3.5. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Angka Pengangguran Menurun

SASARAN Angka pengangguran menurun

Tahun 2018 Tahun 2019

Indikator Kinerja Sasaran Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian

Persentase jumlah penganggur

5,03 6,22 76,34% 4,98 4,80 103,61%

Adapun faktor-faktor yang menjadi pendorong keberhasilan pencapaian kinerja sasaran Angka Pengangguran Menurun, antara lain:

1. Kemudahan layanan kepada masyarakat berkaitan pendaftaran pelatihan kerja (pendaftaran pelatihan online) dan informasi pasar kerja (IPK online)

2. Adanya sinergitas yang baik antar pemangku kepentingan ketenagakerjaan (pemerintah, perusahaan, lembaga pelatihan kerja, masyarakat)

Pelatihan-pelatihan yang ditawarkan ke masyarakat disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja saat ini. Sebagai contoh, pelatihan Stir Mobil dan SIM A untuk kebutuhan akan jasa transportasi online yang sedang booming, pelatihan Airport Operation Service untuk memenuhi kebutuhan terkait adanya bandara baru di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, pelatihan barista untuk memenuhi

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

7,00

8,00

9,00

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Persentase Jumlah Penganggur Nasional

Persentase Jumlah Penganggur Kota Yogyakarta

Page 29: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

22

kebutuhan barista seiring dengan menjamurnya coffee shop di Yogyakarta, dan pelatihan perhotelan untuk memenuhi permintaan dari hotel-hotel yang ada di Yogyakarta. Pelatihan-pelatihan bagi rintisan usaha mikro juga digencarkan dengan adanya Home Business Camp (HBC) dan Karang Mitra Usaha (KaMU) yang bertujuan untuk membentuk wirausahawan yang tangguh dan mampu memajukan lingkungan sekitarnya.

Peserta Pelatihan Stir Mobil (Dok. Dinas Koperasi UKM Nakertrans, 2019)

Selain itu juga ditunjang dengan adanya Informasi Pasar Kerja Online, pemagangan pasca

pelatihan dan Bursa Kerja yang dapat menghubungkan antara pencari kerja dan pemberi kerja secara tepat dan cepat.

Pembukaan Pameran Bursa Kerja/Job Fair (Dok. Dinas Koperasi UKM Nakertrans, 2019)

Page 30: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

23

Angka pengangguran yang digunakan dalam mengukur capaian kinerja sasaran Angka Pengangguran Menurun Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta adalah angka pengangguran berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) BPS. Penggunaan angka pengangguran SAKERNAS BPS ini diatur dalam Keputusan Walikota Yogyakarta Nomor 503 tahun 2018 tentang penetapan Indikator Kinerja Utama Tahun 2017-2022 di Lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta dan Keputusan Walikota Nomor 342 tahun 2019 tentang Perubahan Keputusan Walikota Yogyakarta Nomor 503 tahun 2018 tentang penetapan Indikator Kinerja Utama Tahun 2017-2022 di Lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta.

Salah satu kendala/faktor penghambat peningkatan capaian kinerja sasaran angka pengangguran menurun mendasarkan data BPS adalah tidak memiliki data Penganggur BPS by name by address, sehingga sulit melakukan intervensi penganggur dengan status domisili mendasarkan data BPS, sedangkan Pemerintah Kota Yogyakarta memprioritaskan intervensi penganggur yang ber-KTP Kota Yogyakarta.

Tabel 3.6 Angkatan Kerja, Penganggur, dan Angka Pengangguran ber-KTP Kota Yogyakarta

Thn Jumlah Pendu-

duk

Penduduk Usia Kerja 15 th ke atas

Pendu-duk Usia Kerja

Angka pengangguran (%)

Angkatan Kerja Bukan Angkatan Kerja

Penganggur

Bekerja Jumlah Sekolah

Mengurus

Rumah Tangga

Penerima Pendapatan

Lain Jumlah

2017 412.448 6.168 179.104

185.272 90.996 56.815 9.267 157.078 342.350 3,33%

2018 416.075 4.278 180.403

184.681 89.862 56.944 10.476 157.282 341.963 2,32%

2019 414.087 3.104 180.717

183.821 88.773 56.492 9.111 154.376 338.187 1,69

Dalam rangka mendapatkan data penganggur by name by address dan meyusun rencana intervensi program/kegiatan terhadap angka pengangguran di Kota Yogyakarta, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta tiap tahun melakukan pendataan penganggur dengan metode survey berdasarkan NIK atau KTP. Hanya penduduk yang ber-NIK atau ber-KTP Yogyakarta yang didata. Berdasarkan pendataan internal, jumlah penganggur ber-KTP Kota Yogyakarta tahun 2019 sebesar 3.104 orang. Hasil pendataan penganggur tiga tahun terakhir disajikan pada tabel 3.6.

Tabel 3.7 Intervensi Program/Kegiatan terhadap Pengangguran Tahun 2019

Tahun Jumlah

Penganggur

Penempatan

Perluasan Kesempatan

Kerja Pemaganga

n

Pelatihan Kerja

Penempatan

Transmigran

HBC dan

KAMU

Intervensi (orang)

Intervensi (%) (AKL,

AKAD, AKAN,

Job Fair)

TKM Padat Karya

2019 3.104 682 140 256 85 579 10 100 1.852 59,66

Page 31: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

24

Kinerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta juga dapat diukur dari intervensi program kegiatan yang dilakukan terhadap angka pengangguran sebagaimana tersaji pada tabel 3.7 . Persentase intervensi program/kegiatan yang telah dilaksanakan tahun 2019 terhadap angka pengangguran dihitung sebagai berikut:

∑Intervensi terhadap Pengangguran = ∑Penempatan + ∑Perluasan kesempatan kerja

+ ∑Pemagangan + ∑Pelatihan + ∑Penempatan transmigran

+ ∑HBC dan KAMU

= 682 + 140 + 256 + 85 + 579 + 10 + 100

= 1.852

Persentase intervensi terhadap Pengangguran = ∑ Intervensi terhadap Pengangguran X 100% ∑ Pengangguran

= 1.852 x 100% 3.104

= 59,66 % Program utama Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kota Yogyakarta yang menunjang keberhasilan capaian kinerja sasaran Angka Pengangguran Menurun adalah Program Pengembangan dan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Ada dua indikator kinerja Program Pengembangan dan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi, yaitu: persentase penempatan pekerja dan persentase penempatan transmigran. Persentase penempatan pekerja tahun 2019 sebesar 64,15% atau tercapai 100% dari target 64,15%. Demikian juga persentase penempatan transmigran tahun 2019 tercapai 100% sesuai target. Capaian indikator Program Pengembangan dan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi disajikan tabel 3.8.

Tabel 3.8

Capaian Program Pengembangan dan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi

No Indikator Kinerja Program Tahun 2018 Tahun 2019

Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian

1 Persentase penempatan pekerja

62,50%

62,51% 100,02% 64,15%

64,15% 100%

2 Persentase penempatan transmigran

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Dalam Program Pengembangan dan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi, upaya

pencapaian sasaran Angka Pengangguran Menurun erat kaitannya dengan dukungan dari kegiatan peningkatan kompetensi pencari kerja, penempatan pekerja, perluasan kesempatan kerja, dan penempatan transmigrasi. Selain itu didukung oleh berbagai program dan kegiatan yang ada. Pelatihan dilakukan dalam rangka mempersiapkan pencari kerja agar terampil dan siap masuk ke dalam dunia kerja di persaingan pasar kerja yang tersedia, maupun agar mampu menciptakan peluang usaha sendiri. Kerjasama dengan berbagai perusahaan telah dilakukan dalam upaya mendapatkan informasi kerja maupun penempatan tenaga kerja. Program Pengembangan dan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi terdiri dari tiga kegiatan, yaitu:

Page 32: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

25

1. Pelatihan Produktivitas Tenaga Kerja dan Pembinaan Lembaga Pelatihan Kerja

Pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan adalah pelatihan berbasis kompetensi, pelatihan yang banyak dibutuhkan oleh perusahaan, dan diminati oleh para pencari kerja. Pelatihan yang dilaksanakan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta adalah pelatihan yang memiliki Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Pada tahun 2019 terdapat 23 (dua puluh tiga) jenis pelatihan dan diikuti sebanyak 579 (lima ratus tujuh puluh sembilan) orang peserta. Tersedianya tenaga kerja yang terampil akan meningkatkan serapan tenaga kerja pada perusahaan yang membutuhkan sehingga akan menurunkan angka pengangguran. Selain itu ada juga program pemagangan yang diikuti oleh 85 (delapan puluh lima) peserta magang.

Pelatihan Menjahit Dasar (Dok. Dinas Koperasi UKM Nakertrans, 2019)

2. Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja

Output kegiatan pembinaan dan penempatan tenaga kerja yang menunjang pencapaian sasaran angka pengangguran menurun antara lain: penempatan tenaga kerja melalui mekanisme AKL, AKAD; pameran bursa kerja (job fair); pemberdayaan tenaga kerja mandiri dan padat karya infrastruktur.

Pada tahun 2019, sebanyak 682 pekerja berhasil ditempatkan melalui Penempatan Tenaga Kerja melalui mekanisme AKL (Angkatan Kerja Lokal), AKAD (Angkatan Kerja Antar Daerah) dan AKAN (Angkatan Kerja Antar Negara) dan Pameran bursa kerja (Job fair).

Pemberdayaan tenaga kerja mandiri menciptakan dan memperluas kesempatan kerja baru, memperluas dan mengembangkan kegiatan ekonomi lokal yang produktif dan berkelanjutan pada skala mikro dan kecil/menengah, serta membangun dan mengembangkan motivasi dan inovasi masyarakat agar mau mengelola potensi sumber daya lingkungan. Tahun 2019, Pemberdayaan TKM dilaksanakan sebanyak 7 Angkatan @20 orang, sehingga terdapat 140 orang peserta, dengan jenis pemberdayaan antara lain pemberdayaan Batik Abstrak, Batik Jumputan Dasar, Pembuatan Kue dan Roti, Pembuatan Aneka Kerajinan.

Page 33: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

26

Pengunjung Pameran Bursa Kerja/Job Fair 2019 (Dok. Dinas Koperasi UKM Nakertrans, 2019)

Pemberdayaan Tenaga Kerja Mandiri (Dok. Koperasi UKM Nakertrans, 2019) Melalui padat karya infrastruktur, diharapkan tersedianya lapangan kerja dan usaha bagi

masyarakat penganggur, setengah penganggur dan miskin juga tersedianya sarana dan prasarana infrastruktur sederhana sebagai penunjang kegiatan sosial ekonomi masyarakat. Tahun 2019, sebanyak 256 orang tenaga kerja terserap pada kegiatan padat karya infrastruktur yang dilaksanakan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta.

Page 34: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

27

Kegiatan Padat Karya Infrastruktur (Dok. Dinas Koperasi UKM Nakertrans, 2019)

Output kegiatan pembinaan dan penempatan tenaga kerja yang secara tidak langsung menunjang pencapaian sasaran angka pengangguran menurun 1) Forum Bursa Kerja Khusus (BKK)

Merupakan kegiatan koordinasi antara Dinas dengan Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK dan Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) yang bertujuan untuk melaksanakan penempatan tenaga kerja kerja yang ada di kota Yogyakarta

2) Data Penganggur Kota Yogyakarta yang tersedia Kegiatan pendataan penganggur kota Yogyakarta bertujuan mengetahui jumlah penganggur di kota Yogyakarta sehingga dapat digunakan untuk membuat rencana program baik jangka pendek maupun jangka panjang. Pendataan dilakukan dengan metode survey dengan objek masyarakat dengan KTP kota Yogyakarta.

3) Pengelolaan Informasi Pasar Kerja (IPK) Pendataan Informasi Pasar Kerja Kota Yogyakarta dilakukan dengan kerjasama antara Dinas Koperasi UKM Nakertrans Kota Yogyakarta dengan BKK SMK dan Perusahaan yang ada dikota Yogyakarta.

4) Penyuluhan Bimbingan Jabatan dan IPK Online Diseminasi PBJ (Penyuluhan Bimbingan dan Jabatan) dan IPK (Informasi Pasar Kerja) dilakukan di aula SMK di kota Yogyakarta. Bertujuan untuk memberikan bekal kepada siswa/I SMK khususnya untuk kelas XII atau kelas 3 SMK agar mempunyai gambaran setelah lulus sekolah apakah mau melanjutkan kuliah atau kerja

5) Pengembangan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 Pelayanan Pencari kerja pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta sudah menerapkan standar ISO 9001:2015. Maksud dan tujuannya agar pelayanan kepada pencari kerja lebih mudah dan tertata. ISO 9001 adalah keluarga dari sistem standar manajemen mutu yang dirancang untuk membantu organisasi dalam memastikan bahwa organisasi dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dan stakeholdernya serta dapat memenuhi persyaratan Perundangan, hukum dan peraturan yang terkait dengan produk atau Jasanya. ISO 9001 berkaitan erat dengan dasar dasar dari sistem manajemen mutu,

Page 35: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

28

ISO 9001: 2015 adalah standard dokumen (Standard Persyaratan) yang mencantumkan persyaratan yang harus dijalankan oleh organisasi dan harus dijaga implementasinya. ISO 9001: 2015 adalah standar terbaru dari Sistem Manajemen Mutu ini, dan “2015” adalah tahun revisi terbaru dari sistem Manajemen Mutu itu.

6) Perencanaan Tenaga Kerja Daerah Tahun 2019, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga kerja dan Transmigrasi melaksanakan kegiatan penyusunan Perencanaan Tenaga Kerja Daerah (PTKD) Kota Yogyakarta, dengan maksud memperoleh berbagai informasi ketenagakerjaan yang dapat digunakan sebagai bahan perumusan kebijakan, strategi dan program pembangunan ketenagakerjaan di Kota Yogyakarta. Tujuan dari penyusunan Perencanaan Tenaga Kerja Daerah (PTKD) Kota Yogyakarta Tahun 2019 adalah sebagai berikut: a. Memotret situasi ketenagakerjaan saat ini dan dampak perekonomian terhadap penciptaan kesempatan kerja dengan berbagaikarakteristiknya. b. Memperkirakan persediaan tenaga kerja Tahun 2019 dengan berbagai karakteristiknya; c. Memperkirakan kesempatan kerja yang akan datang dengan berbagai karakteristik, baik yang ditimbulkan oleh pertumbuhan ekonomi maupun faktor lainnya. d. Memperkirakan angkatan kerja yang belum terserap (penganggur terbuka) Tahun 2019 e. Menyusun kebijakan, strategi dan program dalam menangani masalah ketenagakerjaan.

3. Penempatan Transmigrasi

Kegiatan Penempatan transmigrasi menunjang tercapainya sasaran angka pengangguran menurun dengan cara melaksanakan kegiatan sosialisasi, seleksi calon transmigrasi, fasilitasi pembekalan calon transmigrasi, dan penempatan calon transmigran asal kota Yogyakarta ke lokasi transmigran. Pada Tahun 2019 Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi telah berhasil memberangkatkan transmigran sebanyak 10 KK 30 Jiwa yang semuanya ditempatkan di UPT Tanjung Buka SP. 6 B Kab. Bulungan Prov. Kalimantan Utara. Transmigran yang ditempatkan berasal dari : Kecamatan Umbulharjo 2 KK (7 jiwa); Kecamatan Tegalrejo 3 KK (9jiwa); Kecamatan Gondokusuman 2 KK (6 jiwa); Kecamatan Kotagede 2 KK (6 jiwa); Kec. Mantrijeron 1 KK (2 jiwa).

Pemberangkatan Calon Transmigran Kota Yogyakarta (Dok. Dinas Koperasi UKM Nakertrans, 2019)

Page 36: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

29

Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta dalam upaya pencapaian indikator kinerja sasaran angka pengangguran menurun serta solusi yang digunakan dalam mengatasi permasalahan tersebut antara lain:

No. Permasalahan Solusi 1. Upaya peningkatan kompetensi

masyarakat/ pencari kerja dengan berbagai pelatihan terkendala pada terbatasnya minat masyarakat/ pencari kerja hanya pada jenis-jenis pelatihan tertentu saja.

Penentukan jenis pelatihan yang akan diselenggarakan berdasarkan survey kebutuhan pasar kerja di perusahaan dan usulan masyarakat melalui musrenbang.

2. Informasi terkait pelatihan belum secara luas menjangkau masyarakat karena keterbatasan akses dari masyarakat untuk mendapatkan informasi pelatihan.

Penyampaian informasi melalui berbagai media antara lain melalui leaflet, brosur, media social, tokoh masyarakat dan inovasi pendaftaran pelatihan online yang terintegrasi dengan JSS

3. Masyarakat terlalu selektif dalam memilih pekerjaan terkait dengan lokasi maupun jenis pekerjaan. Lokasi yang dekat dan jenis pekerjaan di dalam kantor lebih diminati masyarakat.

Peningkatan sosialisasi pada pencari kerja terkait kebutuhan pasar kerja

4. Masyarakat terlalu selektif dalam memilih lokasi transmigran

Upaya sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat dan para calon transmigran melalui kegiatan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) yang merangkul tokoh masyarakat sebagai mediator

3.2.2 Sasaran Kesejahteraan Anggota Koperasi dan Pelaku UKM Meningkat

Tolok ukur capaian sasaran Kesejahteraan Anggota Koperasi dan Pelaku UKM Meningkat diukur

dengan satu indikator. Indikator tersebut yaitu indikator: Nilai omset koperasi dan UKM usaha mikro. Penjelasan hubungan sasaran, indikator dan meta indikator adalah sebagai berikut:

Tabel 3.9

Rumusan Indikator dan Formulasi Perhitungan Sasaran Kesejahteraan Anggota Koperasi dan Pelaku UKM Meningkat

NO Sasaran Indikator Formula Indikator

1 2 3 4

1 Kesejahteraan Anggota Koperasi dan Pelaku UKM Meningkat

Nilai omset koperasi dan UKM usaha mikro

Nilai Omset Koperasi n ditambah Nilai Omset UKM usaha mikro n

Page 37: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

30

Kinerja sasaran Kesejahteraan Anggota Koperasi dan Pelaku UKM Meningkat dengan indikator Nilai omset koperasi dan UKM usaha mikro pada tahun 2019 dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.10 Target dan Realisasi Kinerja Sasarn Kesejahteraan Anggota Koperasi

dan Pelaku UKM Meningkat Tahun 2019

No

Indikator Sasaran

Realisasi

2018 (Rp)

2019

Target Akhir Renstra (2022)

(Rp)

Capaian s/d 2019

terhadap

target 2022 (%)

Target (Rp) Realisasi (Rp) %

Realisasi*

1 2 3 4 5 6 7 8 1 Nilai

omset koperasi dan UKM usaha mikro

399.330.296.482

403.136.585.122 432.225.347.781 107,22 415.312.749.445 104,07

Nilai omset koperasi dan UKM usaha mikro pada tahun 2019 ditargetkan sebesar Rp.

403.136.585.122,- dan terealisasi Rp. 432.225.347.781,- sehingga didapat capaian kinerja sebesar 107,22%. Tahun lalu, target nilai omset koperasi dan UKM usaha mikro sebesar Rp.398.099.147.841,- dan realisasinya sebesar Rp.399.330.296.482,- atau dengan tingkat capaian kinerja 100,31%. Dengan demikian, realisasi dan tingkat capaian kinerja indikator nilai omset koperasi dan UKM usaha mikro tahun 2019 lebih baik dibanding tahun 2018. Realisasi nilai omset koperasi dan UKM usaha mikro tahun 2019 mengalami peningkatan sebesar Rp 32.895.051.299 atau 8,24% dibanding tahun 2018. Perbandingan realisasi dan capaian indikator kinerja sasaran kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat dapat dilihat pada table 3.11.

Tabel 3.11

Capaian Indikator Kinerja Sasaran Kesejahteraan Anggota Koperasi dan Pelaku UKM meningkat

Indikator Kinerja

Sasaran

Tahun 2018 Tahun 2019 Target (Rp) Realisasi (Rp) Capaian

(%) Target (Rp) Realisasi (Rp) Capaian

(%) Nilai omset koperasi dan UKM usaha mikro

398.099.147.841 399.330.296.482 100,31 403.136.585.122 432.225.347.781 107,22

Realisasi kinerja sasaran Kesejahteraan anggota koperasi dan UKM meningkat tahun 2019 melampaui target akhir jangka menengah renstra. Pada akhir periode renstra tahun 2022, Nilai omset koperasi dan UKM usaha mikro di Kota Yogyakarta ditarget sebesar Rp 415.312.749.445. Sedangkan

Page 38: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

31

realisasi tahun 2019 sebesar Rp 432.225.347.781 atau 104,07% dari target akhir renstra tahun 2022 (tabel 3.10).

Gambar 3.4. Diagram nilai omset koperasi dan UKM usaha mikro 2017-2019

Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, nilai omset koperasi dan UKM usaha mikro mempunyai kecenderungan/trens meningkat sebagaimana ditunjukkan gambar 3.4. Realisasi nilai omset koperasi dan UKM usaha mikro tahun 2019 lebih tinggi disbanding realisasi pada tahun 2017 dan 2018.

Gambar 3.5 Perbandingan realisasi dengan target jangka menengah Renstra

Gambar 3.5 memperlihatkan realisasi Nilai omset koperasi dan UKM usaha mikro tahun 2019 telah melebihi target akhir jangka menengah renstra tahun 2020. Tahun 2017, tidak ada target karena sasaran kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat baru muncul pada tahun 2018

Page 39: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

32

sebagai amanat Keputusan Walikota Yogyakarta Nomor 158 tahun 2018 tentang Penetapan IKU Tahun 2017- 2022 di Lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta.

Dapat disimpulkan bahwa kinerja sasaran kesejahteraan anggota koperasi dan UKM Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta tahun 2019 berhasil karena capaian indikator sasaran berupa nilai omset koperasi dan UKM usaha mikro sebesar 107,22% atau melampaui target yang ditetapkan.

Adapun faktor-faktor yang menjadi pendorong keberhasilan pencapaian kinerja sasaran Kesejahteraan Anggota Koperasi dan Pelaku UKM Meningkat, antara lain:

1. Semakin banyak koperasi yang mendapatkan dukungan untuk pengembangan usaha dari institusi induknya. Dari sejumlah 364 koperasi di Kota Yogyakarta, sembilan koperasi memiliki asset diatas 10 Milyar. Tiga dari sembilan koperasi dengan asset diatas 10 M tersebut, yaitu Koperkasa (PT. Sari Husada); Kopegtel (PT. Telkom) dan Kopkar BUKOPIN adalah koperasi karyawan yang asetnya selalu meningkat dari tahun ke tahun. Kenaikan aset ini sangat dipengaruhi oleh adanya fasilitasi dari manajemen perusahaan dimana koperasi tersebut berada untuk mengerjakan suatu bidang usaha yang dibutuhkan oleh perusahaan, misalnya pengadaan alat tulis kantor, sewa kendaraan kantor, sewa Gudang kantor, pengadaan makan minum karyawan dan pekerjaan-pekerjaan lain yang sepenuhnya pengadaannya diserahkan kepada koperasi. Peningkatan asset ini berpengaruh langsung terhadap peningkatan nilai omset koperasi.

2. Koperasi masih diminati oleh sebagian besar anggota masyarakat. Pada tahun 2019, terdapat 218 koperasi atau 59,89% dari 364 koperasi yang ada di Kota Yogyakarta meningkat aset dan omsetnya. Hal ini menunjukkan bahwa koperasi masih diminati oleh anggotanya. Hal ini juga menunjukkan adanya kesadaran dari anggota koperasi bahwa keberadaan koperasi semata-mata untuk kemanfaatan dan kesejahteraan anggota.

3. Dilaksanakannya pelatihan peningkatan kapasitas bagi sumber daya manusia koperasi. Kegiatan peningkatan kapasitas sumber daya koperasi melalui pendidikan dan pelatihan berbentuk pelatihan vocasional agar langsung bisa diterapkan oleh peserta pelatihan. Pelatihan vokasional atau praktek langsung ditindaklanjuti dengan pendampingan langsung ke koperasi oleh tenaga pendamping. Pada saat pendampingan, diperoleh informasi terkait solusi permasalahan yang sedang dihadapi oleh koperasi, antara lain bagaimana meningkatkan peran anggota dalam memanfaatkan layanan koperasi, bagaimana cara memperkuat permodalan koperasi yang berasal dari anggota koperasi tidak dari pihak ketiga, perbankan dan lain-lain.

Bimbingan Teknis bagi Anggota Koperasi (Dok. Dinas Koperasi UKM Nakertrans, 2019)

Page 40: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

33

4. Tersedianya sarana bagi koperasi untuk berkonsultasi baik secara langsung datang ke Dinas maupun secara tidak langsung melalui klinik koperasi sehat dan pendampingan. Sarana konsultasi ini memudahkan koperasi mendapatkan solusi atas permasalahan yang ada baik terkait kelembagaan maupun usaha koperasi.

5. Adanya sinergitas yang baik antara pemangku kepentingan koperasi. Sinergitas antara para pemangku kepentingan koperasi seperti Dekopinda, Absindo dan Forum Komunikasi Koperasi se-Kota Yogyakarta mempermudah Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi melakukan pembinaan dan pemberdayaan sehingga tujuan menjadikan koperasi maju berkembang dimanfaatkan oleh seluruh anggota dapat tercapai.

6. Adanya pameran-pameran UMKM dan Koperasi di luar daerah yang mampu meningkatkan omset dan menambah relasi usaha dari luar Kota Yogyakarta. Setelah pameran, ada hubungan bisnis yang terjalin antara pengusaha mikro di Kota Yogyakarta dengan pengusaha di luar daerah;

7. Pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan bagi pelaku usaha mikro misalnya pelatihan pemasaran / marketing, pelatihan kemasan produk, dan pelatihan pengelolaan manajemen usaha dapat meningkatkan kualitas produk dan pemasarannya sehingga berimbas pada peningkatan omset.

Pelatihan Manajemen Pemasaran (Dok. Dinas Koperasi UKM Nakertrans, 2019)

Salah satu kendala atau faktor penghambat keberhasilan peningkatan capaian kinerja sasaran Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM menurun adalah sebagian besar bidang usaha koperasi belum dikelola secara professional. Salah satu indikator pengelolaan koperasi secara profesional adalah pengelolaan usaha koperasi dilakukan oleh karyawan/ pengelola/manajer. Dari 364 koperasi yang ada dikota Yogyakarta, baru 120 koperasi atau 33% menyerahkan kepada manajer/pengelola/karyawan untuk secara khusus mengelola usaha koperasinya. Sedangkan 244 koperasi atau 67% masih mengandalkan pengurus untuk mengelola usaha koperasinya. Gambar 3.6

Page 41: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

34

memperlihatkan komposisi koperasi di Kota Yogyakarta berdasarkan pengelolaan usaha koperasi, sudah profesional dan belum profesional.

Gambar 3.6 Komposisi koperasi berdasarkan pengelolaan usaha koperasi

Faktor penghambat lain adalah beberapa koperasi bermasalah dimana pengurus dan pengawasnya tidak tahu bagaimana cara menyelesaikan masalahnya. Berkaitan dengan omset UKM usaha mikro, faktor penghambatnya antara lain wirausaha baru pada umumnya masih mengikuti trend yang ada, kurang dalam berinovasi dan belum bermindset sebagai seorang pengusaha dan semua pekerjaan masih ditangani sendiri sehingga tidak ada kesempatan untuk menambah ilmu berwirausaha

Ada dua program utama yang menunjang keberhasilan kinerja sasaran kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat, yaitu Program Peningkatan Kualitas Koperasi dan Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah.

Program Peningkatan Kualitas Koperasi mempunyai dua indikator kinerja program, yaitu: nilai aset koperasi dan nilai omset koperasi. Capaian kinerja program ini ditunjukkan tabel 3.12.

Tabel 3.12 Capaian Kinerja Program Peningkatan Kualitas Koperasi

No Indikator Kinerja

Program

Tahun 2018 Tahun 2019

Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian

1 Nilai aset koperasi

519.553.954.211 521.038.134.966 100,29 544.492.544.013 556.857.323.144 102,27

2 Nilai omset koperasi

391.688.267.841 392.631.416.482 100,24 394.985.048.481 424.856.579.781 107,56

Tabel 3.12 menunjukkan bahwa capaian kinerja program peningkatan kualitas koperasi tahun

2019 berhasil karena dari capaian kinerja dua indicator program melampaui target yang ditetapkan. Realisasi nilai asset koperasi tahun 2019 sebesar Rp 556.857.323.144 atau 102,27% dari target Rp 544.492.544.013. Aset koperasi tahun 2019 meningkat sebesar Rp 35.819.188.178 atau meningkat 6,87% dari asset koperasi tahun 2018. Sedangkan realisasi nilai omset koperasi tahun 2019 sebesar Rp 424.856.579.781 atau 107,56% dari target Rp 394.985.048.481. Nilai omset koperasi tahun 2019 mengalami peningkatan sebesar Rp 32.225.163.299 atau meningkat 8,21% dibanding omset koperasi tahun 2018.

33%

67%profesional

belum profesioanal

Page 42: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

35

Program Peningkatan Kualitas Koperasi terdiri dari 2 (dua) kegiatan, yaitu:

1. Pembinaan Kelembagaan Koperasi

Kegiatan pembinaan kelembagaan koperasi mendorong penumbuhan gerakan masyarakat untuk berkoperasi, antara lain melalui penyuluhan perkoperasian, sosialisasi perkoperasian di wilayah, penilaian pra koperasi, dan peningkatan kualitas koperasi yang ada.

Penyuluhan perkoperasian dilaksanakan kepada kelompok masyarakat yang ingin mengetahui berbagai hal tentang koperasi atau akan mendirikan koperasi. Tahun 2019, Dinas Koperasi, usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta telah melaksanakan penyuluhan peningkatan kelompok pra koperasi sebanyak 12 kelompok.

Sosialisasi perkoperasian diselenggarakan di wilayah-wilayah agar kegiatan simpan pinjam yang ada dimasyarakat dapat dilakukan sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip koperasi. Disamping itu, agar masyarakat juga mengetahui secara dini apabila ada yang mengatasnamakan koperasi tetapi dalam kegiatannya hanya melakukan investasi secara ilegal. Pada tahun 2019, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi telah menyelenggarakan sosialisasi perkoperasian di 14 kelurahan.

Sosialisasi Perkoperasian di Kelurahan Panembahan (Dok. Dinas Koperasi UKM Nakertrans, 2019)

Penilaian pra koperasi berprestasi dengan tujuan agar kelompok-kelompok pra koperasi yang sudah siap berkoperasi di masyarakat didorong untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik kepada anggota dan didorong untuk meningkatkan status kelembagaannya untuk menjadi koperasi. Tahun 2019, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta telah melaksanakan penilaian pra koperasi terhadap 14 kelompok.

Peningkatan kualitas koperasi-koperasi yang ada agar koperasi maju dan berkembang dalam memberikan pelayanan kepada seluruh anggotanya melalui peningkatan kapasitas sumber daya pengurus/pengawas/manajer koperasi (PK2) berupa pendidikan dan pelatihan baik yang berbasis kompetensi maupun yang tidak berbasis kompetensi, pendampingan maupun pembinaan langsung kepada pengurus dan pengawasnya dengan harapan koperasi dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada.

Page 43: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

36

Bimbingan Teknis Bagi Pengawas Koperasi Konvensional (Dok Dinas Koperasi UKM Nakertrans, 2019) Pada tahun 2019, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kota Yogyakarta telah berupaya meningkatkan koperasi yang ada dalam bentuk bimbingan teknis bagi pengurus, pengawas koperasi sebanyak 14 kali (280 orang), bimbingan teknis bagi anggota koperasi sebanyak 6 kali (240 orang), dan Pendidikan perkoperasian bagi koperasi mahasiswa yang diikuti 20 mahasiswa.

Bimbingan Teknis bagi Pengurus Koperasi (Dok. Dinas Koperasi UKM Nakertrans, 2019)

Page 44: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

37

2. Pembinaan dan Pengembangan Koperasi

Melalui Kegiatan ini, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta melaksanakan salah satu tugas dan fungsinya, yaitu melakukan pengawasan koperasi.

Salah satu bentuk Pengawasan koperasi adalah penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam (KSP)/ unit simpan pinjam (USP) koperasi. Tahun 2019 Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta telah melakukan penilaian kesehatan terhadap 85 KSP/USP koperasi. Penilaian kesehatan koperasi ini dilakukan terhadap koperasi simpan pinjam karena meskipun dana simpan pinjam berasal dari anggota koperasi kegiatan menghimpun dana masyarakat harus dikelola secara baik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bentuk pengawasan lainnya adalah pemeringkatan koperasi. Pada tahun 2019 telah dilakukan pemeringkatan terhadap 125 koperasi di Kota Yogyakarta. Pemeringkatan koperasi dilakukan untuk melihat tingkat kualitas koperasi baik dilihat dari aspek kelembagaan koperasi, usaha koperasi, keuangan koperasi, manfaat koperasi terhadap anggota maupun manfaat koperasi terhadap masyarakat.

Pengawasan koperasi juga dilakukan melalui pengawasan langsung ke lapangan, pengawasan secara head to head dengan menghadirkan pengurus, pengawas maupun karyawan koperasi maupun pengawasan secara khusus terhadap koperasi-koperasi bermasalah yang memerlukan bantuan dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta. Tahun 2019, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta telah melaksanakan pangawasan sebanyak 30 koperasi melalui bentuk pengawasan ini.

Program penunjang utama kedua terhadap capaian kinerja sasaran kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM adalah Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah. Program ini mempunyai satu indikator kinerja program, yaitu: Nilai omset Usaha Kecil Mikro. Capaian kinerja program ini ditunjukkan tabel 3.13.

Tabel 3.13

Capaian Kinerja Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah

No

Indikator Kinerja Program

Tahun 2018 Tahun 2019

Target (Rp) Realisasi (Rp)

Capaian (%)

Target (Rp) Realisasi (Rp)

Capaian (%)

1 Nilai omset Usaha Kecil Mikro

6.410.880.000 6.698.880.000 104,49 6.731.424.000 7.368.768.000 109,47

Dari tabel 3.13 menunjukkan bahwa capaian kinerja Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah tahun 2019 berhasil karena dari capaian kinerja indikator program melampaui target yang ditetapkan. Realisasi nilai omset Usaha Kecil Mikro tahun 2019 sebesar Rp 7.368.768.000 atau 109,47% dari target Rp 6.731.424.000. Nilai omset Usaha Kecil Mikro tahun 2019 mengalami peningkatan sebesar Rp 637.344.000 atau meningkat 9,47% dibanding Nilai omset Usaha Kecil Mikro tahun 2018.

Page 45: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

38

Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah terdiri dari 2 (dua) kegiatan, yaitu:

1. Kemitraan dan Pembiayaan UMK

Pada kegiatan ini terdapat beberapa output, yaitu: 1) Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Izin Usaha Mikro (IUM)

upaya memperoleh data pelaku usaha yang sudah melegalkan usahannya melalui OSS dari 14 Kecamatan di Kota Yogyakarta.

2) Pameran dan Promosi Produk UMK Upaya mempromosikan produk-produk UMKM Kota Yogyakarta dilaksanakan di 7 lokasi dalam dan luar daerah, yaitu : a. Gebyar UMKM (Gaya Jogja), dilaksanakan di titik nol dan plaza Plaza Serangan Oemum 1

Maret, diikuti 150 pelaku usaha b. Gebyar UMKM (PORDA DIY), dilaksanakan di Lapangan Parkir Mandala Krida Yogyakarta,

diikuti oleh 30 pelaku UMKM c. Sewa Kios XT-Square kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan produk-produk

kuliner, fashion dan craft dan juga untuk menarik wisatawan untuk berkunjung ke XT Square. Disamping itu dengan kegiatan ini diharapkan pelaku usaha yang belum pernah diikutsertakan dalam pameran di DIY, Jawa ataupun Luar Jawa bisa belajar proses promosi dan pemasaran produknya. Jumlah kios yang di sewa sebanyak 4 (empat) buah dan selama 4 bulan, diprioritaskan untuk pelaku kuliner walau pelaku craft dan fashion masih bisa ikut ambil bagian.

d. Pameran di DIY, Pelaksanaan di JEC, diikuti oleh 4 (empat) orang pelaku usaha craft dan fashion, dengan omset 8.620.000,00.

Salah satu stand Pameran Invesda Expo di JEC (Dok. Dinas Koperasi UKM Nakertrans, 2019)

Page 46: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

39

e. Pameran dalam rangka Rakorwil APEKSI 2019, Pelaksanaan kegiatan Pameran Apeksi City Expo dilaksanakan di Semarang sebagai tuan rumah. Pelaksanakan di Lapangan Simpang Lima Semarang selama 6 (enam) hari, pelaku usaha yang dikirim sejumlah 5 orang, tgl 8 Juli sampai 14 Juli 2019, dengan omset Rp 21.200.000,00.

f. Pameran di luar Jawa, Pameran ITT Expo di Lombok Epicentrum Mall Mataram, peserta umkm yang dikirim 4 (empat) orang, dengan omset Rp 30.270.000,00.

g. Pameran di Jawa, Mall Artha Gading Jakarta, peserta umkm yang dikirim sejumlah 4 (empat) orang, dengan omset Rp 19.670.000,00.

3) Kerjasama dan Promosi UMKM dengan Media Elektronik dan Media Cetak

upaya untuk mempromosikan dan memasarkan produk UMKM baik produk diluar daerah maupun di dalam daerah melalui media. Tahun 2019, telah dilaksanakan kerjasama dengan media massa (surat kabar) Harian Jogja untuk 3 Promosi dan 1 promosi melalui media elektronik dengan model talkshow di TVRI

4) Fasilitasi Kemitraan dan Pembiayaan bagi Pelaku UMK Sebagai salah satu kegiatan yang berguna bagi pelaku usaha untuk menambah informasi bagi perbaikan produknya dan dapat memotivasi masyarakat untuk berwirausaha, antara lain: Diseminasi Pengembangan Kemitraan UMK dengan Perbankan/BUMN/ Swasta, bekerja sama dengan Bank Jogja dalam pengembangan Promosi UMKM di XT Square, diikuti oleh 100 pelaku usaha, Diseminasi Pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat, memberi informasi kepada pelaku usaha yang menginginkan kemudahan dalam memperoleh permodalan untuk usahanya, diikuti oleh 100 pelaku usaha. Workshop Legalitas HAKI, kegiatan ini untuk menginformasikan kepada pelaku usaha akan pentingnya HKI bagi produk usahanya dan keamanan dalam berusaha. Kegiatan ini diikuti oleh 100 orang

5) Kemitraan dengan Lembaga Pemerintah/ Lembaga Swasta Tahun 2019, kemitraan dengan lembaga yang dilaksanakan dengan BPJS Ketenagakerjaan, PT. Shopee, Bank Jogja dan Bank BPD DIY dan melanjutkan Mou dengan PHRI DIY.

2. Pembinaan dan Pengembangan UMK

Keluaran kegiatan Pembinaan dan pengembangan UMK yang menunjang peningkatan nilai Omset Usaha Mikro Kecil, antara lain: 1) Penumbuhan wirausaha baru

Penumbuhan wirausaha baru dilaksanakan dalam upaya untuk meningkatkan jumlah wirausaha yang ada di Kota Yogyakarta yang berdaya saing, yang diawali dengan koordinasi persiapan, rekruitmen calon peserta dengan tahapan pendaftaran, survey, seleksi, dan dilanjutkan dengan pelaksanaan pelatihan. Penumbuhan wirausaha baru tahun 2019 ada dua, yaitu: Home Business Camp (HBC) dan Karang mitra usaha (KaMU)

HBC adalah suatu bentuk penumbuhan wirausaha baru bagi warga Kota Yogyakarta yang berusia 18 – 28 tahun dan sudah mempunyai rintisan usaha dengan kegiatan berupa pelatihan selama 5 hari, dan dilanjutkan pendampingan usaha selama 2 tahun oleh konsultan bisnis managemen. HBC tahun 2019 adalah Home Business Camp Angkatan (tahun) ke-6 dan diikuti 50 wirausaha muda baru.

Page 47: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

40

Peserta Home Business Camp 2019 (Dok. Dinas Koperasi UKM Nakertrans, 2019)

KaMU adalah suatu bentuk penumbuhan wirausaha baru bagi warga Kota Yogyakarta yang berusia diatas 28 tahun dan sudah mempunyai rintisan usaha dengan kegiatan berupa pelatihan selama 5 hari, dan dilanjutkan pendampingan usaha selama 2 tahun oleh konsultan bisnis managemen. KaMU tahun 2019 adalah Karang Mitra Usaha Angkatan (tahun) ke-2 dan diikuti oleh 50 peserta.

2) Promosi produk UMK Promosi Produk UMK merupakan upaya mempromosikan produk-produk UMKM Kota

Yogyakarta yang berkualitas, diawali dengan kegiatan Kurasi produk UMKM yang dilaksanakan oleh Tim yang ditunjuk oleh Walikota Yogyakarta. Adapun upaya promosi produk UMKM dilaksanakan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta tahun 2019, baik di dalam maupun luar daerah, antara lain: a. Balikpapan Fair di Gedung DOME Balikpapan, 13-17 Maret 2019. Peserta yang dikirim

sebanyak 4 orang pelaku usaha fashion dan craft, dengan omset Rp 23.404.000,00. b. Investrada Expo di Mega Mall Batam Center tanggal 1-4 November 2019. Peserta yang

dikirim sebanyak 4 orang pelaku usaha, dengan nilai omset Rp 9.750.000,00. c. Jogja Expo di Malioboro Mall Yogyakarta tanggal 22 – 25 Agustus 2019. Peserta yang

dikirim sebanyak 4 orang pelaku usaha, dengan omset Rp 16.280.000,00. d. Pameran Dalam Daerah “ITTAF ” di Galleri Mall Yogyakarta tanggal 14 – 17 Nopember

2019. Peserta yang dikirim sebanyak 6 orang pelaku usaha, dengan omset Rp 18.533.000,00.

e. Indonesia Fashion Week (IFW) di Jakarta Covention Center tanggal 27-31 Maret 2019. IFW adalah agenda rutin tahunan sebagai barometer fashion di Indonesia, dan diharapkan para disainer dan pelaku usaha dibidang fashion dapat mengikuti perkembangan mode dan dapat menularkan pada pelaku usaha lainnya. Pada IFW 2019, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengirimkan 9 pelaku usaha.

Page 48: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

41

Stand pameran di Indonesia Fashion Week (Dok. Dinas Koperasi UKM Nakertrans, 2019)

f. Pameran JOGJA D FEST di Mall Malioboro Yogyakarta tanggal 2-6 Oktober 2019. Pameran ini merupakan kegiatan rutin tahunan Dekranasda Kota Yogyakarta, sebagai salah satu upaya untuk mempromosikan produk member Dekranasda Kota Yogyakarta. Sebanyak 30 member dekranasda mengikuti pameran ini. Omset pameran ini sebesar Rp 132.171.000,00.

g. Jogja Mandiri Expo Pameran Jogja Mandiri Expo (JME) dilaksanakan dalam upaya untuk mempromosikan potensi Kota Yogyakarta secara umum terutama potensi dan produk UKM jenis Craft, Fashion, batik dan kuliner dengan tema “Jogja Penuh Pesona”. JME tahun 2019 ini dilaksanakan 2 kali yaitu di Kota Medan dan di Kota Banjarmasin. JME I dilaksanakan di Manhattan Times Square Medan tanggal 3-7 April 2019, melibatkan 35 pelaku usaha. Sedangkan JME II di selenggarakan di Duta Mall Banjarmasin tanggal 17-20 Oktober 2019, diikuti 35 pelaku usaha. Acara JME dibuka oleh Walikota Yogyakarta dan dihadiri oleh Walikota setempat, dengan beberapa agenda, antara lain talkshow, fashion show kerjasama dengan APPMI, dan demo produk rajut dan batik oleh peserta pameran. JME merupakan kolaborasi Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan beberapa OPD antara Lain : Dinas Kebudayaan, Dinas Pariwisata (Taman Pintar), Dinas Penanaman Modal dan Perijinan, DPPMPA, Kominfo dan Bappeda. Setelah penyelenggaraan JME, ada keberlanjutan bisnis antara UMKM Jogja dan konsumen, baik konsumen Medan maupun Banjarmasin. Nilai omset pada pelaksanaan JME di Medan sebesar Rp 810.132.950,00, sedangkan JME di Banjarmasin sebesar Rp 590.176.000,00.

Page 49: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

42

Fashion Show Produk Pelaku UKM Peserta JME di Medan (Dok. Dinas Koperasi UKM Nakertrans, 2019)

Pengunjung salah satu stand JME di Banjarmasin (Dok. Dinas Koperasi UKM Nakertrans, 2019)

h. Pameran HUT Dekranas, pameran “Kriya Nusa”, di Jakarta Convention Centre tanggal 11

– 15 September 2019. Peserta yang dikirim sebanyak 2 orang pelaku usaha, dengan omset 62.490.000,00.

i. Pameran/Promosi produk dalam daerah (lokal), dengan fasilitas berupa sewa tempat, yaitu: Sewa tempat di Galleria Mall , selama 1 Tahun, saat ini diisi oleh 25 orang anggota

HBC dengan produk fashion dan craft sebagai ajang belajar mengelola took dan sudah terlaksana selama 3 tahun dengan rata-rata omset per tahun Rp 675.285.000,00.

Sewa tempat di Galleria Mall, selama 1 Tahun, saat ini diisi oleh 11 orang anggota KaMU dengan produk fashion dan craft

Sewa tempat di Malioboro Mall, selama 2 bulan diisi dengan produk fashion dan craft oleh 40 pelaku usaha dari Dekranas DAN Forkom UMKM sebanyak 40 orang dengan sistem shift per 2 Minggu, 10 orang tiap kelompok

Sewa Tempet di XT Square untuk member Dekranasda, selama 12 bulan untuk 3 kios

Page 50: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

43

Sewa Tempat dan listrik di Pasar Bringharjo untuk Member Dekranasda, selama 12 bulan

3) Pelatihan Manajemen Pemasaran Pelatihan Manajemen Pemasaran dilaksanakan selama 3 hari di hotel TARA Yogyakarta tanggal 19 – 21 Maret 2019 dengan peserta sebanyak 30 orang.

4) Pelatihan Mentor Kewirausahaan Dilaksanakan pada tanggal 18-20 November 2019 dan diikuti oleh 30 peserta pelaku usaha dari komunitas HBC, KaMU, Forkom UMKM kecamatan.setelah pelatihan selesai dilanjutkan dengan Coaching Clinic ke Karanganyar untuk mempelajari tentang laporan akuntansi pelaku usaha mikro.

5) Dekoya Awards Dekoya Awards (Dekranasda Kota Yogyakarta Awards) adalah penghargaan yang diberikan kepada member Dekranasda sebagai upaya “Pengakuan” atas kualitas Produk dan SDM pelaku usaha sehingga pelaku usaha tersebut lebih dikenal dan dapat meningkatkan pemasaran.

Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian kinerja sasaran Kesejahteraan Anggota Koperasi dan Pelaku UKM Meningkat dengan indikator kinerja Nilai Omset Koperasi dan UKM usaha mikro serta solusi yang digunakan dalam mengatasi permasalahan tersebut antara lain:

No. Permasalahan Solusi

1 Upaya untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia koperasi tidak direspon dengan baik oleh koperasi

Mewajibkan setiap koperasi yang mempunyai manajer untuk mengikuti pelatihan sekaligus uji kompetensinya

2 Beberapa koperasi bermasalah dimana pengurus dan pengawasnya tidak tahu bagaimana cara menyelesaikan masalahnya sehingga kadang-kadang mereka menggantungkan sepenuhnya penyelesaiannya kepada Dinas

Pembentukan Tim Audit Investigasi Koperasi Bermasalah yang beranggotakan petugas dari Dinas maupun auditor eksternal untuk membantu mengurai permasalahan dan mencarikan jalan keluar atas permasalah koperasi

3 Wirausaha baru pada umumnya masih mengikuti trend yang ada, kurang dalam berinovasi dan belum bermindset sebagai seorang pengusaha dan semua pekerjaan masih ditangani sendiri sehingga tidak ada kesempatan untuk menambah ilmu berwirausaha

Diselenggarakan komunikasi rutin antara komunitas yang ada (komunitas HBC, KaMU, Forkom, Member Dekranasda) dengan pihak Dinas dan dengan berbagai pihak sebagai mitra dalam pengembangan UMKM

4 Kurang siapnya UMKM dalam menghadapi pemasaran secara online

Pelatihan dan pendampingan secara online

Page 51: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

44

3.2.3 Sasaran Kesejahteraan Tenaga Kerja Meningkat

Tolok ukur capaian sasaran Kesejahteraan Tenaga Kerja Meningkat diukur dengan satu indikator. Indikator tersebut yaitu indikator: Persentase peningkatan upah minimum kota. Penjelasan hubungan sasaran, indikator dan meta indikator adalah sebagai berikut:

Tabel 3.14

Rumusan Indikator dan Formulasi Perhitungan Sasaran Kesejahteraan Tenaga Kerja Meningkat

NO Sasaran Indikator Formula Indikator

1 2 3 4

1 Kesejahteraan Tenaga Kerja Meningkat

Persentase peningkatan upah minimum kota

((UMKn - UMKn-1) / UMKn-1) x 100%

Pada tabel 3.14, yang dimaksud UMKn dalam hal ini adalah UMK tahun penetapan n atau UMK yang ditetapkan pada tahun berjalan dan baru akan berlaku pada n+1. Persentase peningkatan UMK tahun 2019 adalah UMK yang ditetapkan tahun 2019 dikurangi UMK yang ditetapkan tahun 2018 dibagi UMK yang ditetapkan tahun 2018 dikali seratus persen.

Kinerja sasaran Kesejahteraan Tenaga Kerja Meningkat dengan indikator Persentase Peningkatan Upah Minimum Kota pada tahun 2019 dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.15

Target dan Realisasi Kinerja Sasaran Kesejahteraan Tenaga Kerja Meningkat Tahun 2019

No Indikator Sasaran Realisasi

2018 (%)

2019 Target Akhir

Renstra (2022)

(%)

Capaian s/d 2019 terhadap

target 2022 (%)

Target (%)

Realisasi (%) % Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 1 Persentase

Peningkatan Upah Minimum Kota

8,03 6,0 8,54 142,33 7,50 113,87

Tabel 3.15 menunjukkan bahwa Realisasi Persentase Peningkatan Upah Minimum Kota tahun

2019 sebesar 8,54% atau 142,33% dari target yang ditetapkan sebesar 6,0%. Realisasi kinerja tahun ini lebih tinggi dibanding tahun lalu. Realisasi kinerja tahun 2019 meningkat 0,51% dibanding realisasi kinerja tahun 2018.

Page 52: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

45

Gambar 3.7 Perbandingan Realisasi Peningkatan UMK dan Target Jangka Menengah Renstra Gambar 3.7 menunjukkan perbandingan realisasi persentase peningkatan upah minimum kota

Yogyakarta sampai dengan 2019 terhadap target jangka menengah renstra (2017-2022). Pada periode 2017-2018, target persentase peningkatan UMK merupakan target salah satu indikator Kinerja Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Tenaga Kerja. Mulai tahun 2019, persentase peningkatan upah minimum kota menjadi indikator kinerja pada sasaran kesejahteraan tenaga kerja meningkat berdasarkan Peraturan Walikota Yogyakarta nomor 44 tahun 2019 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Walikota Yogyakarta nomor 105 tahun 2017 tentang Rencana Strategis Perangkat Daerah Tahun 2017-2022. Realisasi peningkatan upah minimum kota tahun 2019 telah melampaui target akhir renstra tahun 2022. Realisasi tahun 2019 sebesar 8,54% telah melebihi 1,04% dari target tahun 2022. Capaian kinerja indikator sasaran Kesejahteraan Tenaga Kerja Meningkat tahun 2019 telah 113,87% jika dibandingkan dengan target akhir periode renstra tahun 2022.

Tabel 3.16

Persentase Peningkatan UMK tahun 2018 dan 2019

No Indikator sasaran Tahun 2018 Tahun 2019

Target Realisasi

Capaian

Target Realisasi Capaian

1 Persentase Peningkatan Upah Minimum Kota

5,5 8,03 146 6,0 8,54 142,33

Berdasarkan tabel 3.16, capaian kinerja tahun 2019 sedikit lebih rendah dibanding tahun 2018.

Capaian kinerja tahun 2018 sebesar 146% sedangkan tahun 2019 sebesar 142,33% atau capaian kinerja tahun lalu lebih tinggi 3,67% dibanding capaian kinerja tahun 2019.

Upah Minimum Kota Yogyakarta selama kurun waktu 5 tahun terakhir mengalami kenaikan

tiap tahun dibanding UMK tahun sebelumnya. Perkembangan Upah Minimum Kota Yogyakarta selama kurun waktu 5 tahun disajikan gambar 3.8.

0123456789

2017 2018 2019 2020 2021 2022Target 5 5,5 6 6,5 7 7,5Realisasi 8,71 8,03 8,54

Pers

enta

se p

enin

gkat

an U

MK

Page 53: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

46

Gambar 3.8 Grafik Perkembangan UMK Kota Yogyakarta 2015-2020

Ditinjau dari nilai rupiah, peningkatan UMK tertinggi terjadi pada tahun 2019 yaitu sebesar Rp

157.600, sedangkan kenaikan terendah sebesar Rp 119.800 pada tahun 2016. Dari segi persentase, peningkatan UMK tertinggi sebesar 11,51% terjadi pada tahun 2015 dan kenaikan terendah sebesar 8,03% pada tahun 2018. Perkembangan UMK dan persentase peningkatan UMK selama kurun waktu lima tahun terakhir dapat dilihat pada tabel 3.17.

Tabel 3.17

Persentase Upah Minimum Kota Yogyakarta 2015-2020

Uraian Tahun

2015 2016 2017 2018 2019 2020

UMK Kota Yogyakarta 1.302.500 1.452.400 1.572.200 1.709.150 1.846.400 2.004.000

Peningkatan UMK Kota Yogyakarta (Rp)

149.900 119.800 136.950 137.250 157.600

Peningkatan UMK Kota Yogyakarta (%)

11,51% 8,25% 8,71% 8,03% 8,54%

Gambar 3.9 menyajikan perkembangan persentase peningkatan Upah Minimum Kota

Yogyakarta selama 5 tahun terakhir. Pada tahun 2015, persentase peningkatan UMK sebesar 11,51%, tahun 2016 kenaikan UMK sebesar 8,25%. Pada periode 2017-2019, peningkatan UMK terjadi pada angka delapan koma sekian persen, kenaikan tertinggi pada tahun 2017 sebesar 8,71% dan terendah pada pada tahun 2018, yaitu sebesar 8,03%. Jika dirata-rata, peningkatan Upah Minimum Kota Yogyakarta selama 4 tahun terakhir (UMK 2016-UMK 2019) adalah sebesar 8,38%.

1.302.5001.452.400

1.572.2001.709.150

1.846.4002.004.000

0

500.000

1.000.000

1.500.000

2.000.000

2.500.000

2015 2016 2017 2018 2019 2020

UMK Kota Yogyakarta

Page 54: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

47

Gambar 3.9 Grafik persentase peningkatan UMK Kota Yogyakarta 2015-2019

Jika dibandingkan UMK daerah lain dalam DIY, dari sisi besarnya nilai UMK, UMK Kota

Yogyakarta selalu tertinggi di banding 4 kabupaten lain di DIY. Selama periode 2015-2019, komposisi urutan besarnya nilai UMK lima kabupaten/kota di DIY dari tahun ke tahun sama,yaitu tertinggi Kota Yogyakarta, diikuti Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon Progo dan terendah Kabupaten Gunung Kidul, sebagaimana dapat dilihat pada gambar 3.10.

Gambar 3.10 Diagram batang perkembangan UMK di DIY

Dari sisi besarnya persentase peningkatan UMK tiap tahun, peningkatan UMK Kota Yogyakarta tidak ada perbedaan yang signifikan dengan empat daerah lain di dalam DIY, yaitu sekitar angka sebelas persen pada tahun 2015 dan sekitar angka delapan persen pada tahun 2019 sebagaimana

11,51%

8,25%

8,71%

8,03%

8,54%

0,00%

2,00%

4,00%

6,00%

8,00%

10,00%

12,00%

14,00%

2015 2016 2017 2018 2019

Persentase Peningkatan UMK Kota Yogyakarta

0

500.000

1.000.000

1.500.000

2.000.000

2.500.000

2015 2016 2017 2018 2019

Perkembangan UMK di DIY

Kota Yogyakarta

Kab. Sleman

Kab. Bantul

Kab. Kulon Progo

Kab. Gunung Kidul

Page 55: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

48

ditunjukkan tabel 3.16. Persentase peningkatan UMK pada tabel 3.18 adalah persentase kenaikan UMK yang ditetapkan pada tahun berjalan dibanding UMK yang ditetapkan tahun sebelumnya.

Tabel 3.18 Persentase Peningkatan UMK di DIY

Kota/Kabupaten Peningkatan UMK dibanding tahun sebelumnya 2015 2016 2017 2018 2019

Kota Yogyakarta 11,51% 8,25% 8,71% 8,03% 8,54% Kabupaten Sleman 11,50% 8,25% 8,71% 8,03% 8,52% Bantul 11,59% 8,17% 8,71% 8,03% 8,53% Kabupaten Kulon Progo 11,50% 8,25% 8,71% 8,03% 8,51% Kabupaten Gunung Kidul 11,50% 8,25% 8,71% 8,03% 8,53%

Adapun faktor yang mendorong pencapaian kinerja sasaran kesejahteraan tenaga kerja meningkat adalah koordinasi antar stakeholders berjalan baik. Adanya sinergitas antara APINDO, serikat pekerja, Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY.

Secara umum dalam rangka pencapaian kinerja sasaran kesejahteraan tenaga kerja meningkat tahun 2019 dengan indikator kinerja persentase peningkatan Upah Minimum Kota tidak ada hambatan/kendala yang signifikan.

Program penunjang utama pencapaian kinerja sasaran kesejahteraan tenaga kerja meningkat adalah Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Tenaga Kerja. Program ini mempunyai satu indikator kinerja program, yaitu persentase perusahaan yang sudah mempunyai sarana hubungan industrial. Capaian kinerja programnya disajikan tabel 3.19

Tabel 3.19 Capaian Kinerja Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Tenaga Kerja

No Indikator

Kinerja Program

Tahun 2018 Tahun 2019

Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian

1 Persentase Perusahaan yang sudah mempunyai sarana hubungan industrial

34,85%

35,17% 100,92%

35,76%

35,88% 100,34%

Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Tenaga Kerja terdiri dari dua kegiatan, yaitu: 1. Pembinaan Pengembangan Pekerja dan Pengupahan

Kegiatan ini meliputi Pembinaan dan monitoring kepesertaan Jaminan sosial, pembinaan dan

monitoring pengembangan kesejahteraan pekerja dan juga pembinaan Pengupahan. Dalam rangka menentukan Upah Minimum Kota dilaksanakan Survey Kebutuhan Hidup Layak sebagai pembanding hasil perhitungan dengan formula dan Sosialisasi UMK. Selama ini angka UMK Kota Yogyakarta selalu

Page 56: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

49

diatas angka hasil survey kebutuan hidup layak (KHL). Perbandingan UMK terhadap hasil survei KHL selama tiga tahun terakhir disajikan pada gambar 3.11.

Gambar 3.11 Perbandingan Hasil Survei KHL dan UMK tahun penetapan 2017-2019

Berdasarkan gambar 3.11 dapat diketahui bahwa UMK tahun penetapan 2019 lebih tinggi dibanding hasil survey Kebutuhan Hidaup Layak tahun 2019. Demikian juga UMK tahun penetapan 2017 dan 2018, nilai UMK lebih tinggi daripada hasil survey Kebutuhan Hidup Layak tahun 2017 dan 2018.

Kegiatan Survey KHL bulan Agustus 2019 (Dok. Dinas Koperasi UKM Nakertrans, 2019)

Pembinaan kepada perusahaan dilakukan dalam rangka memastikan apakah kesejahteraan pekerja sudah diperhatikan oleh perusahaan. Hal ini terkait dengan kebijakan pengupahan, kepesertaan jaminan social maupun fasilitas kesejahteraan pekerja. Dalam hal pengupahan, struktur dan skala upah merupakan salah satu hal penting yang disampaikan pada saat pembinaan.

Page 57: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

50

Workshop Struktur Skala Upah (Dok. Dinas Koperasi UKM Nakertrans, 2019)

Penerapan struktur dan skala upah di perusahaan merupakan suatu hal yang mutlak harus dilaksanakan. Sebagaimana ketentuan yang berlaku, pengusaha wajib menyusun struktur dan skala upah dengan memperhatikan golongan, jabatan, masa kerja, pendidikan dan kompetensi. Tujuannya, antara lain sebagai pedoman penetapan upah sehingga buruh mendapat kepastian besaran upah dan mengurangi kesenjangan antara upah tertinggi dan terendah di perusahaan. Semua kegiatan yang ada diharapkan dapat memberi manfaat baik kepada pengusaha maupun pekerja juga meminimalisir kasus maupun perselisihan yang terjadi antara pengusaha dan pekerja.

2. Kegiatan Pelayanan Hubungan Industrial dan Perlindungan Tenaga Kerja

Dalam rangka pembinaan dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial antara pengusaha dan pekerja, kegiatan ini sangat diperlukan demi terciptanya hubungan industrial yang harmonis dan kondusif antara kedua belah pihak. Apabila sampai terjadi perselisihan antara pekerja dan pengusaha, perundingan bipartit bisa menjadi solusi utama agar mencapai hubungan industrial yang harmonis. serta keterampilan tenaga kerja.

Kegiatan yang dilakukan berupa pembinaan baik secara klasikal maupun door to door ke perusahaan berkaitan dengan syarat-syarat kerja yang harus dipenuhi oleh pengusaha. Layanan konsultasi dan mediasi dilakukan dalam rangka penyelesaian perselisihan hubungan industrial antara pengusaha dan pekerja. Hubungan industrial yang kondusif antara pengusaha dan pekerja/buruh menjadi kunci utama untuk menghindari terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) dan meningkatkan kesejahteraan pekerja sehingga mendorong terciptanya ketenangan berusaha dan bekerja, peningkatan produksi dan produktivitas kerja.

Page 58: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

51

Penyerahan Door Prize May Day (Dok. Dinas Koperasi UKM Nakertrans, 2019)

Permasalahan yang ada dalam hal pembinaan perusahaan terkait kesejahteraan pekerja dan sarana hubungan industrial antara pekerja dan perusahaan adalah adanya regulasi yang mengatur bahwa Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta hanya sebagai pembina sedangkan pengawasan menjadi ranah pengawas provinsi sehingga untuk menindaklanjuti temuan pelanggaran perusahaan atas hak pekerja dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku membutuhkan rekomendasi dari pengawas provinsi. Solusi atas masalah ini adalah dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pengawas provinsi.

Peserta Sosialisasi Permenakertrans Nomor 9 Tahun 2012 (Dok. Dinas Koperasi UKM Nakertrans, 2019

Page 59: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

52

3.3 Realisasi Anggaran

Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2019 sebesar 95,45%. dari total anggaran yang dialokasikan. Realisasi anggaran untuk program/kegiatan utama sebesar 96,40%, sedangkan realisasi untuk program/kegiatan pendukung sebesar 90,76%. Jika dilihat dari realisasi anggaran per sasaran, penyerapan anggaran terbesar pada program/kegiatan di sasaran Kesejahteraan Tenaga Kerja Meningkat (98,66%), diikuti sasaran Angka Pengangguran Menurun (97,73%). Sedangkan penyerapan terkecil pada program/kegiatan di sasaran Kesejahteraan Anggota Koperasi dan Pelaku UKM Meningkat (95,00%).

Tabel 3.20 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2019

No Sasaran Indikator

Kinerja Anggaran

Target Realisasi %

Realisasi

Pagu (Rp)

Realisasi (Rp)

Realis

asi (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Angka

pengangguran menurun

Persentase jumlah penganggur (%)

4,98 4,80 103,61 4.455.358.000 4.354.222.870 97,73

2 Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat

Nilai omset koperasi dan UKM usaha mikro (Rp)

403.136.585.122

432.225.347.781

107,22 5.844.507.000 5.552.569.003 95,00

3 Kesejahteraan tenaga kerja meningkat

Persentase peningkatan upah minimum kota (%)

6,00 8,54 142,33 992.440.000 979.146.160 98,66

Jumlah 11.292.305.000

10.885.938.033 96,40

Belanja langsung pendukung

2.284.176.000 2.073.096.823,88 90,76

Total Belanja Langsung

13.576.481.000

12.959.034.856,88 95,45

Jika dikaitkan antara kinerja pencapaian sasaran dengan penyerapan anggaran, pencapaian

sasaran yang relatif baik dan diikuti dengan penyerapan anggaran kurang dari 100% menunjukkan bahwa dana yang disediakan untuk pencapaian sasaran pembangunan tahun 2019 telah mencukupi.

Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2019 yang dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran disajikan pada tabel 3.20.

Analisis Efisiensi

Dari tiga Sasaran strategis, terdapat tiga sasaran yang kinerjanya sudah sesuai atau melebihi target, dengan tingkat efisiensi sebagai berikut:

1. Sasaran angka pengangguran menurun telah mencapai kinerja sebesar 103,73% dengan efisiensi anggaran 2,27%. Efisiensi anggaran untuk mencapai sasaran diperoleh melalui perbaikan proses bisnis dan pemanfaatan teknologi informasi.

2. Sasaran kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat telah mencapai kinerja sebesar 107,22% dengan efisiensi anggaran 5,00%. Efisiensi anggaran untuk mencapai sasaran

Page 60: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

53

diperoleh melalui perbaikan proses bisnis, pemanfaatan teknologi informasi dan penghematan penggunaan sarana prasarana.

3. Sasaran kesejahteraan tenaga kerja meningkat telah mencapai kinerja sebesar 142,33% dengan efisiensi anggaran 1,34%. Efisiensi anggaran untuk mencapai sasaran diperoleh melalui perbaikan proses bisnis dan pemanfaatan teknologi informasi.

Tabel 3.21 Analisis efisiensi

No Sasaran Indikator % Capaian Kinerja (≥100%)

% Penyerapan Anggaran

Tingkat Efisiensi

1 2 3 4 5 6 1 Angka

pengangguran menurun

Persentase jumlah penganggur

103,61% 97,73% 2,27%

2 Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat

Nilai omset koperasi dan UKM usaha mikro

107,22% 95,00% 5,00%

3 Kesejahteraan tenaga kerja meningkat

Persentase peningkatan upah minimum kota

142,33% 98,66% 1,34%

3.4 Inovasi

Tantangan Global penyelenggaraan pemerintahan menuntut aparatur untuk bergerak dinamis dan kreatif. Permasalahan dan Keterbatasan sumber daya harus dipandang sebagai pemicu gagasan dan ide kreatif yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.

Pada tahun 2019 ini, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta telah menginisiasi inovasi, yiatu: Inovasi pendaftaran pelatihan secara online melalui aplikasi JSS. Sistem pendaftaran online ini dibuat dalam rangka memudahkan warga Kota Yogyakarta dalam mengakses informasi dan melakukan pendaftaran pelatihan. Aplikasi ini sudah terintegrasi dengan JSS dan diluncurkan pada bulan Juni 2019. Sosialisasi tahap awal sudah dilakukan di bulan September 2019 sehingga sudah dapat diakses oleh warga Kota Yogyakarta.

Page 61: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

BAB 4

Penutup

Penyelenggaraan kegiatan di Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta pada Tahun Anggaran 2019 merupakan tahun ke-3 dari Rencana Strategis Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Tahun 2017-2022. Keberhasilan yang dicapai berkat kerja sama dan partisipasi semua pihak dan diharapkan dapat dipertahankan serta ditingkatkan. Sementara itu, untuk target-target yang belum tercapai perlu diantisipasi dan didukung oleh berbagai pihak.

Hasil laporan kinerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta tahun 2019 dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dari analisis tiga sasaran, terdapat tiga indikator kinerja utama yang dipilih sebagai tolak ukur.

Pada tahun 2019, semua indikator yang telah memenuhi target yang ditetapkan atau sebesar 100% dari total indikator.

2. Realisasi kinerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta telah melampaui target yang ditetapkan pada tahun 2019, yaitu: kinerja sasaran “angka pengangguran menurun” sebesar 103,61% dengan efisensi anggaran sebesar 2,27%; kinerja sasaran “kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat” sebesar 107,22% dengan efisiensi anggaran 5,00%; dan kinerja sasaran “kesejahteraan tenaga kerja meningkat” sebesar 142,33% dengan efisiensi anggaran 1,34%.

Langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi dapat dirumuskan Rencana Tindak Lanjut sebagai berikut: 1. Menyelenggarakan jenis pelatihan kerja yang diminati pencari kerja dan dibutuhkan oleh pasar

kerja untuk mengurangi kesenjangan kebutuhan pasar dengan ketersediaan tenaga kerja yang dibutuhkan

2. Memberikan KIE kepada pelaku Koperasi agar meningkatkan profesionalitas dalam pengelolaan Koperasi sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan bersama.

3. Membentuk Tim Audit Investigasi Koperasi Bermasalah yang beranggotakan petugas dari Dinas maupun auditor eksternal untuk membantu mengurai permasalahan dan mencarikan jalan keluar atas permasalah koperasi

4. Pelatihan dan pendampingan pemasaran secara online bagi pelaku UKM 5. Melaksanakan Komunikasi Informasi dan Edukasi kepada pekerja dan perusahaan di Kota

Yogyakarta tentang hak dan kewajiban pekerja dan perusahaan. Penekanan pada Struktur dan Skala Upah karena secara normatif, UMK hanya bagi pekerja dengan pengalaman 0 (nol) tahun. Perusahaan-perusahaan di kota Yogyakarta agar segera menerapkan Struktur dan Skala Upah sehingga tercipta hubungan industrial yang kondusif.

Bab 5 Berisi :

1. Kesimpulan 2. Rencana Tindak

Lanjut

Page 62: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

LAMPIRAN: Lampiran 1. Struktur Organisasi Lampiran 2. Perencanaan Strategis (matriks Renstra lima tahun) Lampiran 3. Perjanjian Kinerja dan Perubahan Perjanjian Kinerja Tahun 2019 Lampiran 4. Pengukuran Kinerja Tanggapan/Tindak Lanjut Evaluasi LKJ IP Tahun Sebelumnya Lampiran 5. Tanggapan/Tindak Lanjut Evaluasi LKJ IP Tahun Sebelumnya

Page 63: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

Lampiran 1. Struktur Organisasi

Page 64: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

Lampiran 2. Perencanaan Strategis (matriks Renstra lima tahun)

Page 65: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,

Lampiran 3. Perjanjian Kinerja dan Perubahan Perjanjian Kinerja Tahun 2019

Page 66: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,
Page 67: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,
Page 68: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,
Page 69: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,
Page 70: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 103,61% . b. Sasaran 3: Kesejahteraan anggota koperasi dan pelaku UKM meningkat,