koperasi & ukm no. 08 - oktober.2017 langkah nyata ... file2017 3 kinerja 3 tahun pemerintahan...

20
LANGKAH NYATA MEMBANGUN KOPERASI DAN UKM No. 08 - Oktober.2017 KOPERASI & UKM @KemenkopUKM Langkah Nyata Membangun Koperasi dan UKM KUKM Tanpa Digitalisasi Ekonomi Akan Ketinggalan Rembug Kopi Nusantara Angkat Potensi Kopi Lokal H.14 H.7 H.03

Upload: truongkiet

Post on 10-Aug-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KOPERASI & UKM No. 08 - Oktober.2017 LANGKAH NYATA ... file2017 3 Kinerja 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK Langkah Nyata Membangun Koperasi dan UKM Liputan Khusus K onsep Nawa Cita Presiden

LANGKAH NYATA MEMBANGUNKOPERASI DAN UKM

No. 08 - Oktober.2017KOPERASI & UKM

@KemenkopUKMLangkah Nyata Membangun Koperasi dan UKM

KUKM Tanpa Digitalisasi Ekonomi Akan Ketinggalan

Rembug Kopi NusantaraAngkat Potensi Kopi Lokal

H.14H.7H.03

Page 2: KOPERASI & UKM No. 08 - Oktober.2017 LANGKAH NYATA ... file2017 3 Kinerja 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK Langkah Nyata Membangun Koperasi dan UKM Liputan Khusus K onsep Nawa Cita Presiden

20172

16 INSPIRASI KOPERASI: Kopma UGM Pembuktian Mahasiswa Sukses Berkoperasi

12 LAYANAN PEMBIAYAAN: Koperasi Syariah Bisa Kelola Dana Zakat dan Wakaf

2 DAFTAR ISI 3 LIPUTAN KHUSUS

7 KUKM TANPA DIGITALISASI EKONOMI AKAN KETINGGALAN

8 GENERASI MILENIAL, AYO BERKOPERASI

9 KIAT PEMASARAN PRODUK UMKM LEWAT MEDSOS

10 ATURAN PENDELEGASIAN MINIM HAMBAT PENERBITAN IUMK

11 MENDORONG UMKM NAIK KELAS

Penanggung Jawab: Hardiyanto, Redaktur: Darmono, Redaktur Pelaksana: Bambang Sunaryo, Penyunting/Editor: M.Maulana, S.I.Kom, Edy Haryana, S.Sos, Desain: Muhammad Ali, Adhiguna Suryadi, Mulyadi, Fotografer: Timbul Priyono, Topik, Kurniawan, Sekretariat: Nurlailah, Fira Desiana Nasril, Suhandi, Imam Ahmad Al Hushori, Sutarsono. S.sos, Ali Imron Rasidi, Rr. Dwitya Suci, Pradityo Ariwibowo, Nur Sholeh, M. Kamal, Wira Suanda

Daftar isi

13 LPDB-KUMKM AKAN GANDENG POLDA SE-INDONESIA

18 BUDAYA LEBAK LESTARI DENGAN KOPERASI

Nawa Cita dan Reformasi Total Koperasi

Setelah tiga tahun berjalan,

Kementerian Koperasi dan

UKM konsisten berada

dalam “on the track” untuk

mewujudkan agenda Nawa Cita, yaitu

meningkatkan produktivitas rakyat dan

daya saing di pasar internasional serta

menggerakkan kemandirian ekonomi

dengan menggerakkan sektor-sektor

strategis ekonomi domestik.

Kemenkop dan UKM menggulirkan

beberapa langkah, diantaranya

peningkatan kompetensi SDM

KUMKM, perluasan akses

pembiayaan, peningkatan nilai

tambah dan jangkauan pemasaran

UMKM, penguatan kelembagaan

usaha dan koperasi, dan peningkatan

kemudahan, kepastian serta

perlindungan usaha.

Program Reformasi Total Koperasi

yang digulirkan Kemenkop dan UKM

memang telah seiring dan sejalan

dengan agenda Nawa Cita keenam

dan ketujuh. Pertama, reorientasi

koperasi, yaitu merubah paradigma

pendekatan pembangunan koperasi

dari kuantitas menjadi kualitas untuk

mewujudkan koperasi modern yang

berkualitas serta berdaya saing tinggi

dengan jumlah anggota aktif yang

terus meningkat.

Kedua rehabilitasi, yakni

memperbaiki dan membangun

database sistem koperasi melalui

Online Database System (ODS)

untuk mendapatkan data koperasi

yang akurat. Melalui tahapan ini,

Kementerian Koperasi dan UKM telah

membubarkan koperasi tidak aktif dan

tidak RAT. Hasil pemutakhiran data

ODS menghasilkan data koperasi aktif

153.171 unit dan koperasi dibubarkan

40.013 unit.

Sedangkan pengembangan koperasi,

yakni meningkatkan kapasitas

koperasi sebagai badan usaha

berbasis anggota yang sehat, kuat,

mandiri, dan tangguh serta setara

dengan badan usaha lainnya melalui

regulasi yang kondusif, perkuatan

sumber daya manusia, kelembagaan,

pembiayaan, pemasaran dan

pemanfaatan teknologi.

Hasilnya terlihat jelas pada

peningkatan kontribusi Produk

Domestik Bruto (PDB) Koperasi

terhadap PDB Nasional dari 1,71%

pada 2014 naik menjadi 3,99% pada

2016, serta rasio kewirausahaan

nasional yang pada 2014 masih

1,65% melonjak menjadi 3,1%. Kedua

indikator tersebut akan terus digenjot

untuk tahun-tahun berikutnya untuk

mendapatkan hasil yang progresif.

Salam

Page 3: KOPERASI & UKM No. 08 - Oktober.2017 LANGKAH NYATA ... file2017 3 Kinerja 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK Langkah Nyata Membangun Koperasi dan UKM Liputan Khusus K onsep Nawa Cita Presiden

32017

Kinerja 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK

Langkah Nyata Membangun Koperasi dan UKM

Liputan Khusus

Konsep Nawa Cita Presiden

Jokowi dielaborasikan pada

cita keenam dan ketujuh yakni

meningkatkan produktivitas rakyat

dan daya saing di pasar internasional

dan menggerakkan kemandirian

ekonomi dengan memberdayakan

sektor-sektor strategis ekonomi

domestik. Dua mandate tersebut

diamanahkan kepada Kementerian

Koperasi dan UKM sebagai “leading

sector” untuk mewujudkannya dalam

langkah nyata yang konkret.

Kementerian Koperasi dan

UKM pun merealisasikan sejumlah

kebijakan di antaranya peningkatan

kompetensi SDM KUMKM, perluasan

akses pembiayaan, peningkatan nilai

tambah dan jangkauan pemasaran

UMKM, penguatan kelembagaan

usaha dan koperasi, dan pening-

katan kemudahan, kepastian dan

perlindungan usaha.

Dan kini tercatat setelah tiga tahun

Pemerintahan Jokowi-JK, Kemen-

terian Koperasi dan UKM terus

konsisten menjalankan program

untuk mewujudkan kedua cita yang

dimandatkan tersebut. Ada tiga pro-

gram prioritas Kementerian Koperasi

dan UKM yang dikembangkan yakni

program pengembangan koperasi

dan UKM, akses pembiayaan bagi

koperasi dan UMKM, dan pember-

dayaan UMKM melalui Gerakan

Kewirausahaan Nasional. Ketiganya

dijabarkan dalam berbagai program

strategis.

Menteri Koperasi dan UKM AAGN

Puspayoga dalam acara konferensi

pers Capaian 3 Tahun Pemerintahan

Jokowi-Jusuf Kalla dengan tema

“Perwujudan Indonesia Sentris dan

Pembangunan Kewiayahan Secara

Merata” di Kompleks Istana Ke-

presidenan, Jakarta, Selasa (17/10),

mengatakan, Program Pengemban-

gan Koperasi dan UKM, diwujud-

kan dalam langkah strategis, yaitu

Reformasi Total Koperasi. Langkah

itu terdiri dari tiga

tahapan yakni reorientasi, rehabilita-

si, dan pengembangan. Reorientasi

koperasi, yaitu mengubah paradigma

pendekatan pembangunan koperasi

dari kuantitas menjadi kualitas untuk

mewujudkan koperasi modern yang

berkualitas serta berdaya saing

tinggi dengan jumlah anggota aktif

yang terus meningkat.

Hal ini dilakukan dengan mendo-

rong koperasi untuk meningkatkan

jumlah anggota, fokus pada

penguatan kelembagaan koperasi,

fasilitasi akta koperasi dan bekerja

sama dengan Ikatan Notaris Indone-

sia (INI) dan membangun koperasi

berbasis IT. “Ke depan, lebih baik

memiliki sedikit koperasi namun

Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga meninjau pedagang pasar.

(Dok.Humas Kemenkop UKM)

Page 4: KOPERASI & UKM No. 08 - Oktober.2017 LANGKAH NYATA ... file2017 3 Kinerja 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK Langkah Nyata Membangun Koperasi dan UKM Liputan Khusus K onsep Nawa Cita Presiden

20174

berkualitas. Yang akan kita genjot

adalah jumlah anggota koperasi,

yang harus meningkat setiap tahun-

nya,” kata Menteri Puspayoga.

Sementara rehabilitasi, yakni

memperbaiki dan membangun

sistem basis data koperasi melalui

online database system (ODS) untuk

mendapatkan data koperasi yang

akurat. Melalui tahapan ini, Ke-

menterian Koperasi dan UKM telah

membubarkan koperasi tidak aktif

dan tidak melakukan Rapat Anggota

Tahunan (RAT). Hasil pemutakhi-

ran data ODS menghasilkan data

koperasi aktif sebanyak 153.171 unit,

dan koperasi dibubarkan 40.013

unit.

Sedangkan pengembangan

koperasi, yakni meningkatkan

kapasitas koperasi sebagai badan

usaha berbasis anggota yang sehat,

kuat, mandiri dan tangguh serta

setara dengan badan usaha lain-

nya melalui regulasi yang kondusif,

perkuatan SDM, kelembagaan,

pembiayaan, pemasaran, dan ke-

majuan teknologi. “Hal ini dilakukan

melalui review regulasi yang meng-

hambat berkembangnya koperasi

perkuatan SDM, manajemen dan

teknologi perluasan akses pembiay-

aan dan pemasaran produk jasa dan

sektor riil,” kata Puspayoga.

Kementerian Koperasi dan UKM

juga mendorong kemudahan akses

pembiayaan koperasi dan UMKM.

Hal ini dilakukan dengan mendorong

percepatan penyaluran Kredit Usaha

Rakyat (KUR). Berdasarkan data

penyaluran KUR telah mencapai

Rp69,6 triliun atau 65,5% dari total

target KUR sebesar Rp106,2 triliun

kepada 3.098.515 juta debitur.

Di samping itu, lanjut Puspayoga,

setelah melalui berbagai upaya

penguatan koperasi, akhirnya

koperasi mendapat peran yang lebih

besar dalam menjalankan program

pemerintah melalui KUR. Untuk

pertama kalinya Pemerintah mene-

tapkan salah satu koperasi yakni

Kospin Jasa sebagai penyalur KUR.

Di sisi lain, skema Kredit Ultra

Mikro disalurkan oleh koperasi dan

direncanakan sebanyak 60

koperasi sebagai calon penyalur

Kredit Ultra Mikro. Sampai saat ini

sudah 2 (dua) koperasi yang meny-

alurkan KUMi, yaitu: Koperasi Mitra

Dhuafa (Komida) dengan jumlah

sebesar Rp17,59 miliar kepada 7.184

orang anggota dan Koperasi Abdi

Kerta Raharja sebesar Rp10 miliar

kepada 4.501 orang anggota. Total

penyaluran KUMi melalui koperasi

sebesar Rp27,59 miliar dengan jum-

lah penerima sebanyak 11.685 orang

anggota.

Untuk mendukung upaya

perkuatan modal bagi KUKM, Ke-

menterian Koperasi dan UKM melalui

LPDB-KUMKM juga menyalurkan

dana bergulir. Dana bergulir diang-

gap sangat kompetitif bagi KUKM

karena tingkat suku bunganya yang

rendah yakni untuk sektor riil 4,5%

dan koperasi 7% (sliding rate).

Pemberdayaan UMKM melalui

Gerakan Kewirausahaan Nasi-

onal juga menjadi prioritas karena

menjadi salah satu indikator untuk

mendorong pertumbuhan ekonomi.

Program strategis dilaksanakan

melalui berbagai program strategis,

antara lain pelatihan kewirausahaan,

pemberian modal bagi wirausaha

pemula, fasilitasi pemberian hak

cipta dan hak merek serta IUMK

secara gratis.

Program strategis yang dijalankan

Kementerian Koperasi dan UKM ter-

catat mampu memberikan dampak

pada peningkatan kontribusi PDB

koperasi terhadap PDB nasional

dari 1,71% pada 2014 naik men-

jadi 3,99% pada 2016, serta rasio

kewirausahaan nasional yang pada

2014 masih 1,65% melonjak menjadi

3,1%.

Program Strategis

Puspayoga menjelaskan, pember-

dayaan UMKM melalui Gerakan

Kewirausahaan Nasional (GKN)

dijabarkan dalam beberapa program,

yaitu Pemasyarakatan Kewirausa-

haan, Diklat (Kewirausahaan,

Perkoperasian, Manajerial,

Vocational, dan TOT), magang

wirausaha, fasilitasi permodalan

bagi para wirausaha pemula/muda,

fasilitasi pinjaman dana bergulir bagi

wirausaha pemula/muda melalui

LPDB-KUMKM, fasilitasi promosi

dan pameran bagi produk yang

dikelola oleh pelaku wirausaha

pemula/muda yang berbasis IT, serta

fasilitasi Hak Cipta dan Hak Merek,

serta IUMK bagi para wirausaha

pemula/muda.

Program strategis lainnya yakni fasili-

tasi pembuatan akta koperasi bagi

usaha mikro. Ini merupakan pembe-

rian bantuan dana yang bersifat stim-

ulan bagi pengusaha mikro dengan

tujuan mendorong pemberdayaan

masyarakat, khususnya pengusaha

mikro dalam rangka pendirian

koperasi, memberikan bantuan bagi

pengusaha mikro dalam

pembuatan akta pendirian

koperasi oleh notaris,

serta membantu pengusaha

mikro agar mempunyai wadah dalam

melakukan kegiatan usaha yang

berupa badan hukum koperasi guna

menjamin kepastian hukum.

“Kegiatan ini merupakan hasil

sinergi dan kerja sama Kementerian

Koperasi dan UKM dengan Ikatan

Notaris Indonesia (INI). Selama tiga

tahun terakhir sampai dengan Sep-

tember 2017 telah difasilitasi

sebanyak 1.328 akta pendirian kop-

erasi,” kata Menkop.

Outcome yang dihasilkan dari ke-

giatan ini adalah status kelembagaan

kelompok usaha pra-koperasi pada

akhirnya akan mempunyai legalitas

badan hukum koperasi yang dapat

dijadikan dasar dalam menjalankan

perikatan usahanya. Dampaknya

status badan hukum kelompok

dapat bekerja sama untuk melaku-

kan pengembangan usaha melalui

Page 5: KOPERASI & UKM No. 08 - Oktober.2017 LANGKAH NYATA ... file2017 3 Kinerja 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK Langkah Nyata Membangun Koperasi dan UKM Liputan Khusus K onsep Nawa Cita Presiden

52017

koperasi dan dapat bermitra dengan

badan usaha lain dalam

pengembangan usahanya.

Penerbitan Izin Usaha Mikro

Dan Kecil (IUMK), merupakan hasil

sinergi dan kerja sama Kementerian

Koperasi dan UKM bersama dengan

Kementerian Dalam Negeri dan

Kementerian Perdagangan guna

memberikan legalitas usaha kepada

pelaku usaha mikro dan kecil serta

sekaligus perlindungan dan kepas-

tian berusaha, tempat berusaha

serta akses sumber daya produktif

ke perbankan bagi UMKM.

Terkait kegiatan bantuan wirausa-

ha pemula (WP), kata Puspayoga, hal

itu lebih untuk tujuan menumbuhkan

wirausaha pemula guna mendukung

penciptaan lapangan pekerjaan

dan penanggulangan kemiskinan,

pengurangan kesenjangan pendapa-

tan, dan peningkatan penghidupan

berkelanjutan.

Pada 2017, Deputi Bidang Pembi-

ayaan memanfaatkan perkembangan

teknologi informasi untuk mem-

permudah calon pendaftar dalam

mengakses program ini, maka pen-

gajuan proposal untuk mendapatkan

bantuan Wirausaha Pemula dapat

diakses secara online melaui sistem

e-proposal dan dilakukan penilaian

secara independen oleh tim apreisal.

Program Wirausaha Pemula tahun

2017 telah direalisasikan sampai

dengan September 2017 seban-

yak 907 WP (75,58%) dengan nilai

Rp10,741 miliar dari total alokasi

sebanyak 1.200 WP (Rp15,6 miliar)

yang tersebar di tiga lokasi yaitu,

daerah tertinggal/perbatasan (132

WP), Kawasan Ekonomi Khusus

(KEK) (132 WP), dan antar-kelompok

pendapatan (berpendapatan rendah)

(643 WP).

Puspayoga menambahkan, usaha

mikro yang mengakses kredit usaha

rakyat (KUR) merupakan salah satu

kegiatan prioritas dalam Kabinet

Kerja Presiden Joko Widodo. Re-

alisasi penyaluran KUR pada 2016

mengalami penyaluran tertinggi

semenjak program KUR diluncur-

kan pada 2007. Dari rata-rata 1 juta

debitur setiap tahun pada sebelum

2014, pada 2016 telah direalisasi-

kan kepada 4,3 juta debitur dengan

plafon penyaluran sebesar Rp94,376

triliun atau meningkat lebih dari

100% dari rata-rata total penyaluran

setiap tahunnya.

Langkah kebijakan penerapan

tingkat suku bunga rendah yakni

sebesar sembilan persen dalam

program KUR dirasakan cukup efek-

tif untuk mendorong pelaku usaha

mikro dalam mengakses kredit. Pada

2017, Pemerintah lebih meningkat-

kan dan memperluas KUR. Plafond

KUR pada 2017 adalah sebesar

Rp110 triliun dengan tingkat suku

bunga sebesar 9% efektif pertahun

sehingga diharapkan UMKM sema-

kin banyak yang dapat memperoleh

sumber pembiayaan dari perbankan.

Rencana penyaluran KUR 2017

sebesar Rp110 triliun yang akan

dialokasikan untuk KUR Mikro

(maksimum kredit Rp25 juta) sebesar

Rp89,1 triliun (81%), untuk KUR Ritel

(di atas Rp25 juta sampai Rp500

juta) sebesar Rp19,8 triliun (18%)

dan untuk KUR Penempatan TKI

akan dialokasikan sebesar Rp 1,1

triliun (1%).

Pada 2017 Program KUR

mengalami perubahan besaran

subsidi bunga (khususnya KUR Mi-

kro). Pemerintah telah menyediakan

Subsidi Suku Bunga (termasuk Imbal

Jasa Penjaminan), di antaranya sub-

sidi bunga KUR Mikro 9,5%, subsidi

Page 6: KOPERASI & UKM No. 08 - Oktober.2017 LANGKAH NYATA ... file2017 3 Kinerja 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK Langkah Nyata Membangun Koperasi dan UKM Liputan Khusus K onsep Nawa Cita Presiden

20176

bunga KUR Ritel 4,5%, dan subsidi

bunga KUR TKI 12%.

Pemerintah juga melibatkan Bank

dan Lembaga Keuangan Bukan Bank

(LKBB) termasuk koperasi untuk

menjadi penyalur KUR. Sampai saat

ini bank, LKBB, dan koperasi yang

telah ditunjuk untuk menjadi penyalur

KUR sebanyak 38 bank, LKBB, dan

koperasi dan yang sudah mengada-

kan Perjanjian Kerjasa Pembiayaan

(PKP) dengan Kuasa Pengguna

Anggran (KPA) dalam hal ini yang

ditunjuk sebagai KPA adalah Deputi

Pembiayaan Kementerian Koperasi

dan UKM sebanyak 33 bank/LKBB/

koperasi.

Realisasi Penyaluran KUR pada

2017 sampai dengan 31 Agustus

2017 sebesar Rp2.734.490 triliun

kepada 2.734.490 debitur atau 55,58

persen dari target sebesar Rp110

triliun. “Dilihat dari aspek realisasi

penyaluran kredit atau pembiayaan

kepada UMKMK, program Kredit

Usaha Rakyat (KUR) telah berjalan

cukup cepat dibandingkan dengan

realisasi kredit sejenis lainnya,” kata

Menkop.

Sementara itu pihaknya juga

mengembangkan program Pusat

Layanan Usaha Terpadu (PLUT)

yang bertujuan memberikan layanan

jasa nonfinansial atas berbagai

solusi permasalahan KUMKM dalam

rangka meningkatkan produktivitas,

nilai tambah, kualitas kerja, dan daya

saing KUMKM melalui pendampin-

gan di bidang kelembagaan, sumber

daya manusia, produksi,

pembiayaan, dan pemasaran.

Layanan pendampingan yang di-

lakukan para konsultan pendamping,

meliputi tujuh bidang keahlian (kom-

petensi) yaitu Bidang Kelembagaan,

Sumberdaya Manusia (SDM),

Produksi, Pembiayaan, Pemasaran,

Pengembangan IT, dan Pengemban-

gan Jaringan Kerja sama.

“Mekanisme dan pola pengangga-

ran program PLUT-KUMKM melalui

Tugas Pembantuan (TP) untuk

pembangunan fisik gedung dan pola

dekonsentrasi untuk operasional

PLUT-KUMKM. Diharapkan untuk

selanjutnya Pemerintah Daerah

dapat secara mandiri membiayai

operasional PLUT-KUMKM melalui

Anggaran Pendapatan Belanja Dae-

rah (APBD),” kata Puspayoga.

Menyangkut pendaftaran hak

kekayaan intelektual (hak cipta dan

hak merek) itu untuk lebih me-

ningkatkan jumlah KUMKM yang

mendapat perlindungan atas Hak

Kekayaan Intelektual telah diadakan

penandatanganan Nota Kesepaha-

man antara Menteri Hukum dan Hak

Asasi Manusia Republik Indone-

sia dengan Menteri Koperasi dan

Usaha Kecil dan Menengah Republik

Indonesia tentang Perlindungan

Kekayaan Intelektual Dalam Rangka

Peningkatan Daya Saing Koperasi,

Usaha Mikro, Kecil dan Menen-

gah, Nomor: M.HH-12.HM.05.02

Tahun 2015 dan Nomor: 07/KB/M.

KUKM/V/2015 tanggal 7 Mei 2015.

Sehingga, Fasilitasi Pendampingan

dan Pemberian Insentif Pendaft-

aran Kekayaan Intelektual Produk

KUMKM khususnya Hak Cipta dan

Hak Merek menjadi lebih diseder-

hanakan khususnya dalam hal

perizinan, prosedur, waktu dan biaya

dalam pemberian Hak Cipta dan Hak

Merek produk KUMKM.

Waktu Pendaftaran Hak Cipta

yang semula selambat-lambatnya

tiga bulan berubah menjadi hanya

paling lama 11 hari, bahkan dapat

dilakukan secara on-line apabila

dokumen telah lengkap dan selesai

dalam satu jam.

Sepanjang periode Oktober 2014

sampai dengan Oktober 2017 Ke-

menterian Koperasi dan UKM telah

memfasilitasi 2,900 UKM Penerima

Sertifikat Hak Cipta dan 3,837 UKM

untuk Pendaftaran Sertifikat Hak

Merek yang tersebar di seluruh Indo-

nesia.

Fasilitasi pemberian Hak Cipta

tersebut menyebabkan peningkatan

omset lebih kurang Rp10.000.000,-

per/UKM/bulan dan peningkatan

penyerapan tenaga kerja sebanyak

dua orang per/UKM/tahun.

Sedangkan fasilitasi pemberian

Hak Merek tersebut menyebabkan

peningkatan omset lebih kurang

Rp19.000.000,- per/UKM/bulan dan

peningkatan penyerapan tenaga

kerja sebanyak lima orang per/UKM/

tahun.

Pengawasan Koperasi

Menurut Puspayoga, program

pengawasan koperasi ini bertujuan

untuk mencegah atau menghen-

tikan praktik-praktik ilegal seperti

investasi berkedok investasi dan

meningkatkan kepatuhan koperasi.

Capaian hingga Oktober 2017 untuk

Satuan Tugas Pengawas Koperasi

dan terbentuknya struktur penga-

wasan di tingkat provinsi/daerah

istimewa dan kabupaten/kota

sebanyak 4.722 Orang.

Menteri Puspayoga menam-

bahkan, dalam hal pengawasan

pihaknya sudah memberikan sanksi

administrasi berupa teguran tertulis

ke-1 kepada KSPPS Baitul Maal

Wat-Tamwil (BMT) CSI Madani

Nusantara dan KSPPS Baitul Maal

Wat-Tamwil (BMT) CSI Syariah

Sejahtera.

Kemudian pihaknya memberikan

waktu untuk menyelesaikan

rekomendasi hasil pemeriksaan

selama satu bulan serta

merekomendasikan kepada Deputi

Bidang Kelembagaan untuk

memberikan sanksi administratif

berupa pencabutan izin usaha

simpan pinjam kepada KSP

Pandawa Mandiri Group Depok.

Berbagai program yang sinergis

itu diharapkan mampu mewujudkan

dua cita dalam Nawa Cita Pemerin-

tah menuju masyarakat sejahtera

yang berkeadilan sosial. •

Page 7: KOPERASI & UKM No. 08 - Oktober.2017 LANGKAH NYATA ... file2017 3 Kinerja 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK Langkah Nyata Membangun Koperasi dan UKM Liputan Khusus K onsep Nawa Cita Presiden

72017

Sekretariat

Z aman sudah berubah. Oleh

karena itu, bila tidak

menerapkan digitalisasi

ekonomi maka koperasi dan UKM di

Indonesia akan ketinggalan dan

tergilas dalam peta persaingan

usaha. “Kemajuan teknologi

informasi sulit dibendung.

Bila koperasi dan UKM tidak

mengikutinya akan ketinggalan”,

tandas Sekretaris Kementerian

Koperasi dan UKM Agus Muharram

saat membuka acara seminar

bertema Wanita, Pemuda, dan

Teknologi: Revolusi Digital,

di Jakarta, Rabu (25/10).

Di acara yang dihadiri para pem-

bicara seperti Wakil Ketua Umum

Bidang Telematika, Penyiaran, dan

Ristek Kadin Indonesia Ilham

Habibie dan Direktur Saleema

Foundation (yayasan dari Amerika)

Emad Hamdan, Agus menambahkan,

saat ini sudah memasuki era Triple T

Revolution. Dimana telekomunikasi

sudah memakai sistem wireless,

transportasi yang menunjang dis-

tribusi barang dan jasa sudah “just

in time”, serta travel and tourism

yang sudah didominasi pelaku bisnis

online atau e-Commerce. “Memesan

hotel, tiket pesawat, hingga destinasi

wisata sudah memakai sistem online.

Lebih cepat dan lebih murah. Antar

bangsa sudah tidak ada lagi sekat,

semuanya sudah menyatu dalam

bingkai globalisasi dan digital eko-

nomi”, tukas Agus.

Oleh karena itu, Agus mengung-

kapkan, Kemenkop dan UKM terus

mendorong agar pelaku KUKM di

Indonesia untuk menerapkan sistem

digital ekonomi atau online. “Dalam

menciptakan koperasi yang berkuali-

tas, kita menggulirkan motto tidak

KUKM Tanpa Digitalisasi Ekonomi Akan Ketinggalan

ada koperasi tanpa IT, tidak ada

koperasi tanpa pelatihan, dan tidak

ada koperasi tanpa transaksi”, kata

Agus.

Sedangkan untuk mengembang-

kan UKM, lanjut Agus, pihaknya

terus mendorong agar pelaku UKM

menerapkan bisnis e-Commerce.

“Dunia sekarang sudah tanpa batas,

tak lagi dibatasi ruang dan waktu.

Bila tidak menerapkan pemasaran

e- Commerce, maka UKM kita akan

tergilas”, imbuh Agus lagi.

Meski begitu, Agus mengakui, dari

total jumlah 151 ribu koperasi, baru

sekitar 10% koperasi yang mengarah

dan berbasis IT dalam mekanisme

pelaporan ke publik. Sementara

pelaku UMKM yang berjumlah seki-

tar 59.2 juta mayoritas hampir 98%

pelaku usaha mikro, baru 3.5%-5%

yang usahanya mengarah pada

penerapan sistem berbasis IT. “Ini

menjadi tugas kita semua untuk lebih

mendorong agar pelaku KUMKM di

Indonesia

menerapkan bisnis secara online”,

kata Agus.

Dalam kesempatan ini pula, Agus

mengapresiasi peran wanita dan

pemuda dalam mengembangkan

wirausaha di Indonesia. “Banyak

koperasi wanita di Indonesia

berkinerja bagus. Begitu juga dengan

UKM wanita, banyak yang bagus.

Untuk pemuda, memang saat ini

sudah diarahkan untuk mengubah

paradigma berpikir dari pencari

lapangan kerja menjadi pencipta

lapangan kerja sebagai wirausaha”,

tegas Agus.

Agus juga menjelaskan bahwa

kontribusi koperasi terhadap PDB

nasional pada 2016 sudah

mencapai 3,99%, dari sebelumnya

yang hanya kisaran 1,71%. Begitu

juga dengan rasio kewirausahaan

sudah bertengger di posisi 3,1%,

dari tahun-tahun sebelumnya yang

hanya 1,65%. “Jika ingin stabil

secara makro ekonomi, maka rasio

kewirausahaan harus berada di

minimal 2%. Nah, hingga tahun 2019

mendatang, kita mentargetkan rasio

kewirausahaan nasional

berada di level 5%”, pungkas Agus. •

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram saat membuka

acara seminar bertema Wanita, Pemuda, dan Teknologi: Revolusi Digital,

di Jakarta, Rabu (25/10).

(Dok.Humas Kemenkop UKM)

Page 8: KOPERASI & UKM No. 08 - Oktober.2017 LANGKAH NYATA ... file2017 3 Kinerja 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK Langkah Nyata Membangun Koperasi dan UKM Liputan Khusus K onsep Nawa Cita Presiden

20178

Kelembagaan

Koperasi milik generasi milenial.

Ini adalah keniscayaan.

Dengan kondisi bonus

demografi yang dimiliki Indonesia

sekarang, ditangan generasi inilah

masa depan koperasi Indonesia.

“Generasi milenial yang akan me-

miliki koperasi di masa depan”, kata

Deputi Kelembagaan Kementerian

Koperasi dan UKM Meliadi

Sembiring pada acara diskusi Pemu-

da dan Rebranding Koperasi di Era

Milenial, di Jakarta, Jumat (27/10).

Hadir juga sebagai narasumber

Ketua Koperasi Pemuda Indonesia

(Kopindo) Pendi Yusuf dan Ketua

Lembaga Pengkajian dan Pengem-

bangan Koperasi (LePPeK) Suroto.

Sulit membayangkan jika gen-

erasi milenial cuek dan tidak peduli

dengan koperasi, yang terjadi masa

depan koperasi akan suram. Inilah

saatnya generasi milenial ikut ber-

sama-sama menggerakkan ekonomi

nasional melalui koperasi. “Talking

and action,” kata Meliadi.

Saat ini, di kalangan generasi mile-

nial memang koperasi nyaris hanya

memberi kesan yang tidak baik sep-

erti rentenir berkedok koperasi atau

hanya tempat meminjam uang diakhir

bulan dan tempat membeli pulpen.

Padahal di Indonesia banyak

berkualitas, modern, menggunakan

Generasi Milenial, Ayo Berkoperasi

IT, serta bermodal dan beraset

triliunan rupiah. Koperasi dikelola

dengan standar manajamen modern,

profesional dan transparan.

Apalagi pemerintah sedang melaku-

kan reformasi total koperasi,

sehingga tidak akan ada lagi koperasi

abal-abal kelak.

Ke depan, koperasi yang hidup

hanyalah koperasi bagus dan

berkualitas. Koperasi semacam

inilah yang dihadirkan bagi generasi

milenial sehingga tertancap di benak

mereka koperasi adalah sistem

ekonomi yang memiliki nilai – nilai

baik.

Bagi Ketua Koperasi Pemuda

Indonesia (Kopindo) Pendi Yusuf

menyebutkan Rebranding Koperasi

di kalangan generasi milenial dapat

dicapai dengan media sosial secara

efektif, terarah, dan terukur.

“Sarana yang pas untuk saat ini

adalah dengan memanfaatkan media

sosial untuk terus memviralkan

secara efektif mengenai koperasi

ke kalangan generasi milenial”, kata

Pendi.

Meski begitu, Rebranding Koperasi

di kalangan generasi muda juga

memiliki tantangan yang tak bisa

dibilang ringan. Menurutnya,

generasi milenial pemikirannya me-

mandang bisnis secara konvensional

Suroto menegaskan, sistem

ekonomi sekarang dikuasi oleh

sistem kapitalis yang ditandai dengan

aset terkonsentrasi atau dikuasai

oleh segelintir orang. Karena itu, dia

menegaskan Rebranding Koperasi

tidak bisa hanya dilakukan dengan

hanya membangun citra koperasi,

tapi harus dibangun secara efektif

sebagai mesin reputasi.

“Kalau mau Rebranding

Koperasi harus mereposisi ulang

bahwa koperasi itu alat untuk

menciptakan keadilan, untuk

mengentaskan kemiskinan,

mengurangi pengangguran,

serta sarana untuk mewujudkan

masyarakat adil dan makmur,” tegas

Suroto.

Suroto mengajak seluruh

stakeholder untuk terus menggaung-

kan bahwa koperasi merupakan

organisasi modern dan futuristik.

Bedanya dengan perseroan terbatas

atau swasa yang mengejar

keuntungan bagi pemodal, koperasi

mengejar kesejahteraan bagi seluruh

anggota dan masyarakat sekitar.

Suroto mengajak generasi milenial

untuk mereposisi koperasi sebagai

sebuah sistem ekonomi masa depan

dan moderen.

“Yang bisa menjawab tantangan

kebangsaan adalah koperasi. Karena,

koperasi memiliki nilai kebersamaan

dan keadilan untuk mengejar

kesejahteraan anggota,” tandas

Suroto.

Suroto menekankan bila generasi

milenial tidak tertarik akan koperasi,

bisa dipastikan koperasi akan punah

dari bumi Indonesia. Kapitalis akan

menguasai seluruh sendi

perekonomian. Dia menyerukan,

generasi milenial bangun masa

depan Indonesia dengan mengem-

bangkan dan membesarkan koperasi

di tanah air. •

Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dam UKM Meliadi

Sembiring membuka acara Cooperative Talk yang bertema “Pemuda dan

Rebranding Koperasi Di Era Millenial”. Turut hadir sebagai pembicara

Sekretaris Deputi Bidang Kelembagaan Bagio Sudarsono, Praktisi Koperasi

Suroto, Ketua Umum Koperasi Pemuda Indonesia (KOPINDO) Pendi Yusuf M.

Efendi. Jakarta, Jum’at (27/10/2017).

(Dok.Humas Kemenkop UKM)

Page 9: KOPERASI & UKM No. 08 - Oktober.2017 LANGKAH NYATA ... file2017 3 Kinerja 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK Langkah Nyata Membangun Koperasi dan UKM Liputan Khusus K onsep Nawa Cita Presiden

92017

BELIRp

Produksi & Pemasaran

T erobosan pemasaran melalui

media digital membuat usaha

mikro, kecil dan menengah

(UMKM) mampu menembus pasar

dunia. Strategi pemasaran itu mem-

buat rantai distribusi produk semakin

pendek sehingga harga jual bisa di-

tekan dan meningkatkan daya saing.

Karena itu, Kementerian Koperasi

dan UKM mendorong pelaku UMKM

untuk lebih berani dan agresif meng-

gunakan media sosial sebagai wadah

promosi usaha.

Pasalnya, pemanfaatkan media

sosial sebagai sarana promosi sangat

penting bagi UMKM saat ini. Apalagi

saat ini pilihan media sosial sudah

beragam dari sisi karakteristiknya

dan tidak membutuhkan biaya yang

besar dalam berpromosi.

Saat ini UMKM dari berbagai

negara pun sudah lebih masif meng-

gunakan media sosial sebagai sarana

promosi produk seperti Vietnam, dan

Filipina. Dengan demikian, UMKM

Indonesia diharapkan tidak kalah

berpromosi di media sosial guna

menjaring konsumen.

“Mereka sudah aktif sekali

memanfaatkan berbagai aplikasi

untuk mempromosikan produk

produk mereka,” kata Deputi Produk-

si dan Pemasaran Kementerian

Kiat Pemasaran Produk UMKM Lewat Medsos

Koperasi dan UKM I Wayan Dipta.

Salah satu cara pemasaran yang

kreatif dapat diawali dengan me-

nampilkan produk dengan foto yang

menarik kemudian diunggah melalui

media sosial. “Sebenarnya, sudah

banyak pelaku usaha mikro, kecil,

dan menangahe, khususnya anak-

anak muda yang melakukan cara ini.

Tetapi, mereka belum memahami

cara memantau tingkat keberhasilan-

nya seperti apa. Ini yang perlu kami

cermati lagi,” katanya.

Ia menyebut pemasaran dengan me-

manfaatkan media sosial cukup efek-

tif dilakukan karena dari hasil evaluasi

beberapa kali pameran konvensional

di pusat perbelanjaan menunjukkan

kecenderungan penurunan omzet.

“Sekarang, banyak konsumen yang

lebih menyukai pembelian dengan

cara online. Oleh karena itu, pelaku

usaha pun harus mengikuti tren

ini dengan melakukan pemasaran

secara online. Tentunya, dengan

pemasaran yang kreatif agar omzet

pun naik,” kata Wayan.

Ia menegaskan pentingnya

“e-commerce” karena persaingan

dalam dunia usaha semakin ketat

akibat diberlakukannya Masyarakat

Ekonomi ASEAN pada akhir 2015.

Penggunaan media online dan media

sosial bisa mendongkrak pemasa-

ran produk karena jumlah transaksi

online sangat banyak dengan pelaku

transaksi 18 juta orang.

Wayan mengatakan hal lain yang

perlu diperhatikan oleh pelaku UMKM

sebelum memperkenalkan produknya

secara online adalah mengurus

hak cipta dan mereknya agar tidak

dijiplak pihak lain. Dalam hal ini Ke-

menkop dan UKM telah bekerja sama

dengan Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia terkait dengan

pengurusan hak cipta kepada pelaku

UMKM secara gratis.

Pemasaran melalui sosial media

merupakan sarana yang efektif, saat

ini berdasarkan riset rata-rata, tiap

orang pemilik smartphone melihat

ponsel pintar miliknya sebanyak

110 kali dalam 24 jam atau satu kali

setiap enam hingga tujuh menit.

Dari sisi pengguna media sosial,

mulai dari Facebook Instagram, dan

Twitter sudah mencapai ratusan

juta dan menjadi pangsa pasar yang

besar bagi UMKM dalam negeri.

Pengguna Facebook di seluruh dunia

itu ada 2 miliar orang, yang pakai In-

stagram ada 700 jutaan, Twitter ada

324 juta. Sangat sayang jika UMKM

tidak menggunakan sosial media

untuk pemasaran produknya. •

Page 10: KOPERASI & UKM No. 08 - Oktober.2017 LANGKAH NYATA ... file2017 3 Kinerja 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK Langkah Nyata Membangun Koperasi dan UKM Liputan Khusus K onsep Nawa Cita Presiden

201710

Restrukturisasi Usaha

Penerbitan Izin Usaha Mikro

dan Kecil (IUMK) Kementerian

Koperasi dan UKM kepada

pelaku usaha mikro, kecil (UMK)

masih rendah. Salah satu yang men-

jadi hambatan yakni, masih banyak

Kabupaten/Kota yang belum mener-

bitkan Peraturan Bupati/Walikota

yang memberikan pendelegasian

wewenang kepada Camat.

Jumlah Kabupaten/Kota yang be-

lum menerbitkan peraturan Bupati/

Walikota sebanyak 212 Kabupaten/

Kota. Salah satu kabupaten yang

belum menerbitkan peraturan di-

maksud adalah Kabupaten Sorong,

Papua Barat. Secara nasional jumlah

IUMK yang telah diterbitkan sudah

sebanyak 252.168 lembar berasal

dari 302 Kabupaten/Kota.

“Tentunya jumlah IUMK yang telah

diterbitkan tersebut masih terlalu

rendah dibandingkan dengan jumlah

UMKM yang ada,” kata Deputi

Restrukturisasi Usaha, Kemenkop

dan UKM Abdul Kadir Damanik

dalam kegiatan sosialisasi Peraturan

Presiden Nomor 98 Tentang Periz-

inan Untuk Usaha Mikro dan Kecil di

Sorong, Papua Barat.

Aturan Pendelegasian Minim Hambat Penerbitan IUMK

Acara ini dihadiri para Camat se-

Kabupaten Sorong, jajaran PT BRI

Persero baik dari pusat maupun kan-

wil Papua dan Papua Barat, Kepala

Dinas Koperasi dan UKM Sorong,

Kepala Organisasi Perangkat Daerah

Kabupaten Sorong yang terkait, serta

para pelaku UKM. Acara sosialisasi

dibuka secara resmi oleh Sekretaris

Daerah Kabupaten Sorong.

Melalui acara sosialisasi tersebut

telah diperoleh komitmen dari jajaran

pemerintah daerah Kabupaten

Sorong untuk segera mengupayakan

diterbitkannya Peraturan Bupati

tentang Pendelegasian Kewenangan

Pelaksanaan IUMK Kepada Camat di

Kabupaten Sorong.

Selanjutnya atas penerbitan

peraturan Bupati tersebut, para

Camat se-kabupaten Sorong telah

pula menyatakan kesiapannya untuk

melaksanakan pemberian IUMK bagi

para pelaku UMK yang mengajukan

permohonan IUMK.

Dalam rangka mendorong per-

tumbuhan ekonomi daerah, Damanik

menegaskan perlu melakukan pem-

berdayaan UMK melalui penerbitan

izin kepada pelaku UMK secara

sederhana dalam bentuk naskah

satu lembar.

Selain itu, untuk kemudahan

akses dalam pelayanannya dengan

mendekatkan penyelenggaraan

pelayanan terpadu satu pintu

sebagaimana diamanatkan Peraturan

Presiden Nomor 98 Tahun 2014 Ten-

tang Perizinan Untuk Usaha Mikro

dan Kecil.

Menurutnya IUMK adalah tanda

legalitas kepada seseorang atau

pelaku usaha/kegiatan tertentu

dalam bentuk satu lembar. IUMK

dimaksudkan untuk memberikan

kepastian hukum dan sarana pem-

berdayaan bagi pelaku usaha mikro

dan kecil dalam mengembangkan

usahanya.

Adapun tujuannya agar pelaku

UMK mendapatkan kepastian dan

perlindungan dalam berusaha

di lokasi yang telah ditetapkan,

mendapatkan pendampingan

untuk pengembangan usaha, serta

mendapatkan kemudahan dalam

akses pembiayaan ke lembaga

keuangan bank dan non bank.

“Tidak hanya itu, untuk mendapat-

kan kemudahan dalam

pemberdayaan dari pemerintah,

pemerintah daerah dan/atau lem-

baga lainnya,” katanya.

Pelaksana pemberian IUMK, yaitu

Camat yang setelah mendapatkan

pendelegasian kewenangan dari

Bupati/Walikota. Akan tetapi dalam

Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 83 Tahun 2014 Tentang

Pedoman Pemberian Izin UMK,

menyebutkan dengan mempertim-

bangkan karakteristik wilayah Camat

dapat mendelegasikan pelaksanaan

Pemberian IUMK kepada Lurah/Ke-

pala Desa. •

Istimewa

Kartu IUMK.

Page 11: KOPERASI & UKM No. 08 - Oktober.2017 LANGKAH NYATA ... file2017 3 Kinerja 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK Langkah Nyata Membangun Koperasi dan UKM Liputan Khusus K onsep Nawa Cita Presiden

112017

Sumber Daya Manusia

Upaya Kementerian Koperasi

dan UKM untuk mendorong

para pelaku usaha mikro

kecil dan menengah (UMKM) naik

kelas mulai membuahkan hasil.

Sepanjang 2015 hingga 2017

tercatat puluhan ribu pelaku usaha

mikro naik kelas ke usaha kecil.

Berdasarkan data Deputi Bidang

Pengembangan Sumber Daya

Manusia (SDM) Kementerian Kop-

erasi dan UKM, pada 2015 tercatat

17.793 usaha mikro naik kelas ke

kecil, lalu pada 2016 sebanyak

18.859 usaha mikro naik kelas, dan

hingga September 2017 tercatat

sebanyak 20.019 usaha mikro yang

naik kelas. “Ini peningkatan yang

cukup signifikan. Data ini by name,

by address,” kata Deputi Bidang

Pengembangan SDM Kementerian

Koperasi dan UKM, Prakoso BS.

Jumlah usaha kecil yang naik

kelas ke usaha menengah juga

menunjukan hasil positif, walaupun

tak sebanyak usaha mikro ke usaha

kecil. Jika pada 2015 jumlah usaha

menengah sebanyak 159, pada

2016 meningkat menjadi 172, dan

hingga September 2017 menjadi

203.

Bukan hanya sektor UMKM, dalam

kurun waktu 2015-2017 jumlah

wirausaha pemula (WP) pun men-

galami peningkatan. Pada 2015 ter-

catat sebanyak 147.242 WP, pada

2016 naik menjadi 157.160 WP,

dan hingga September 2017 me-

ningkat menjaadi 173.487 WP.

“Angka usaha mikro kecil dan

menengah (UMKM) yang naik kelas

dan jumlah peningkatan jumlah WP

ini merupakan hasil dari program-

program yang dijalankan oleh

Kemenkop dan UKM saja. Bukan

termasuk yang dilakukan kementrian

dan lembaga lain dalam mengem-

Mendorong UMKM Naik Kelasbangkan UKM di Indonesia,” tegas

Prakoso.

Menurut Prakoso, hasil tersebut

diraih berkat tiga program ung-

gulan yang sudah digulirkan yaitu,

program kewirausahaan, vocational,

dan pelatihan manajemen keuan-

gan. Termasuk di dalamnya adalah

program pendampingan. Saat ini,

Kemenkop UKM memiliki 1500

tenaga pendamping KUMKM di

seluruh Tanah Air.

Hal yang perlu dipahami, kata

Prakoso, adalah berbagai program

yang sudah dilakukan Kemenkop

UKM ini hanyalah sebuah trigger.

“Tujuannya, agar seluruh pemer-

intah daerah melakukan hal yang

sama, seperti yang sudah kita laku-

kan di daerahnya masing-masing.

Dengan terbatasnya anggaran, kita

bisa men-trigger untuk seluruh Indo-

nesia.”

Ia mencontohkan, Provinsi Jawa

Barat, NTB, Sulsel, DKI Jakarta,

Jawa Timur, dan sebagainya,

yang sudah memiliki program

untuk mencetak 1 juta wirausaha.

Bahkan, khusus untuk Jawa Timur,

jumlah wirausaha di provinsi itu

sudah menembus angka lima juta

wirausaha.

Setelah menggelar pelatihan

kewirausahaan, Prakoso berharap,

para peserta pelatihan tahu dan

paham akan menjalankan usaha

apa. “Tugas Kemenkop dan UKM

adalah mengarahkan mereka, apa

yang bisa langsung digunakan

untuk menghasilkan bagi masyara-

kat. Setelah memiliki usaha, baru

mereka kita kembangkan,” jelasnya.

Untuk itu, Prakoso mewanti-wanti

ada dua kelemahan yang biasa

menggayut pada WP, usaha mikro,

dan usaha kecil. Pertama, manaje-

men atau pengelolaan keuangan.

“Oleh karena itu, kita sudah melun-

curkan aplikasi laporan keuangan

untuk usaha mikro, yaitu Lamikro.

Tujuan Lamikro ini adalah agar

usaha mikro bisa tertib adminis-

trasi, mampu menjaga cashflow,

hingga tergambar neraca rugi laba.

Ingat, laporan keuangan yang baik

merupakan kunci sukses seorang

wirausaha,” jelas Prakoso.

Kedua, banyak WP dan usaha

mikro yang tidak fokus dalam satu

bidang usaha yang ditekuni. “Suka

berpindah-pindah bidang usaha

karena latah, hanya meniru, dan

sebagainya. Kalau mau sukses ya

harus fokus. Gagal sekali, harus

terus dicoba dan ditekuni, bukan

ganti bidang usaha,” pungkasnya. •

Page 12: KOPERASI & UKM No. 08 - Oktober.2017 LANGKAH NYATA ... file2017 3 Kinerja 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK Langkah Nyata Membangun Koperasi dan UKM Liputan Khusus K onsep Nawa Cita Presiden

201712

Layanan Pembiayaan

Saat ini, terdapat 3.804 Kop-

erasi Simpan Pinjam

Pembiayaan Syariah (KSPPS)

dan Unit Simpan Pinjam Pembiayaan

Syariah (USPPS) koperasi di Indone-

sia yang melayani 1,8 juta anggota.

Ribuan koperasi itu mencatatkan

simpanan dengan total Rp4,7 triliun,

simpanan anggota Rp3,2 triliun, dan

volume pinjaman/pembiayaan Rp3,1

triliun. Fakta itu menunjukkan betapa

besar potensi dan peluang KSPPS

dan USPPS di Indonesia.

“Untuk memenuhi aspirasi ma-

syarakat dalam mengembangkan

koperasi di sektor keuangan syariah,

khususnya Baitul Maal wat Tamwil

(BMT), kami sudah menerbitkan

Permenkop dan UKM Nomor 16

tahun 2015 tentang pelaksanaan

kegiatan usaha simpan pinjam dan

pembiayaan syariah oleh koperasi.

Kebijakan ini turut berkontribusi

dalam mendorong pengembangan

koperasi yang menjalankan usaha

berdasarkan prinsip syariah atau ko-

perasi Syariah,” kata Deputi Bidang

Pembiayaan Kementerian Koperasi

dan UKM Yuana Sutyowati.

Ia menegaskan, aturan memung-

kinkan KSPPS dan USPPS kini

Koperasi Syariah Bisa Kelola Dana Zakat dan Wakaf

memiliki peluang melaksanakan

pengelolaan zakat, infaq/shodaqoh

(ZIS), dan wakaf, secara legal formal

melalui kerja sama KSPPS/USPPS

Koperasi dengan Laznas.

“KSPPS/USPPS Koperasi kini

memiliki legalitas operasional dalam

pengelolaan ZIS sebagai mitra

pengelola zakat dari Laznas dan

KSPPS/USPPS Koperasi dapat men-

gelola wakaf dengan menjadi Nazir

Wakaf Uang yang terdaftar di Badan

Wakaf Indonesia,” kata Yuana.

Yuana menyebutkan, melalui

pengelolaan dana ZIS, koperasi

dapat memanfaatkannya untuk pem-

berdayaan usaha mikro dan kecil.

Dimana dana zakat dapat diberikan

kepada mustahik (fakir miskin) yang

potensial berusaha. Sementara

infaq/shodaqoh dapat dimanfaatkan

untuk pendidikan/pelatihan pening-

katan kapasitas dan pendampingan

untuk mengentaskannya menjadi

pelaku usaha yang layak usahanya

dan mampu meningkatkan kesejater-

aannya.

“Sedangkan dana yang terhimpun

dari wakaf uang, dapat dimanfaatkan

oleh koperasi yang bersangkutan

untuk memperkuat permodalan

dan pembiayaan bagi anggotanya.

Sehingga, dapat memperluas jang-

kauan layanan kepada pelaku usaha

mikro dan kecil anggota koperasi

dengan porsi nisbah bagi hasil yang

ringan karena koperasi hanya berke-

wajiban menjaga nilai harta wakaf

dan menyalurkan hasil pendayagu-

naan kepada penerima manfaat atau

maukufalaih,” papar Yuana.

Untuk memperkuat legalitas

kelembagaan, lanjut Yuana, pada

2011 dan 2013 Kemenkop UKM

telah menjalin kerja sama dengan

tujuh Lembaga Amil Zakat Nasional

(Laznas) dan Badan Wakaf Indonesia

(BWI).

Yuana menambahkan, pengem-

bangan ZIS dan wakaf oleh KSPPS/

USPPS Koperasi memiliki beberapa

peluang dan tantangan. Pertama,

kegiatan sosial (maal) pada KSPPS/

USPPS Koperasi lebih menonjol

dibandingkan dengan koperasi kon-

vensional, karena anggota KSPPS/

USPPS koperasi pada umumnya

berbasis komunitas kegiatan ke-

agamaan (Islam). Contohnya, melalui

Majelis Taklim, berbasis masjid,

kelompok pengajian ibu-ibu, dan

kelompok usaha mikro.

Kedua, potensi ZIS dan wakaf

cukup besar, namun sebagian

besar KSPPS/USPPS koperasi cara

pengumpulan dan pengelolaannya

masih tradisional. Sehingga, unit

maal di KSPPS/USPPS koperasi

harus lebih kreatif dan inovatif dalam

pengumpulan ZIS dan wakaf (jemput

bola dan promosi). “Ketiga, dalam

era teknologi informasi yang begitu

maju, mestinya dapat dimanfaatkan

untuk mereformasi cara pengum-

pulan ZIS dan wakaf secara lebih

modern,” pungkas Yuana. •

(Dok.Humas Kemenkop UKM)

Menteri Koperasi dan UKM, Puspayoga menyerahkan sertifikat profesi dan

akreditasi BMT di Istana Wakil Presiden, Kamis (28/9).

Page 13: KOPERASI & UKM No. 08 - Oktober.2017 LANGKAH NYATA ... file2017 3 Kinerja 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK Langkah Nyata Membangun Koperasi dan UKM Liputan Khusus K onsep Nawa Cita Presiden

132017

LPDB KUKM

L embaga Pengelola Dana

Bergulir Koperasi Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah

(LPDB-KUMKM) akan melakukan

terobosan besar demi mencegah

kasus fraud atau kecurangan dalam

penyaluran dana bergulir yang bisa

merugikan keuangan negara. Salah

satu langkah yang dilakukan yakni

menandatangani nota kesepahaman

bersama (MoU) dengan Kepolisian

Daerah (Polda) seluruh Indonesia.

Direktur Utama LPDB-KUMKM

Braman Setyo mengatakan MoU ini

penting karena pihaknya tidak bisa

mengawasi secara langsung

penyaluran dana bergulir di daerah-

daerah. Maka denga MoU ini Polda

akan dilibatkan dalam kegiatan

evaluasi dan monitoring di lapangan.

“Nah, untuk melakukan monitoring

dan evaluasi, melalui MoU tersebut

kita akan mengajak aparat penegak

hukum seperti kepolisian,” kata

Braman di sela-sela acara sosial-

isasi Direktorat Pembiayaan Syariah

LPDB-KUMKM akan Gandeng Polda se-Indonesia

LPDB-KUMKM di Mamuju, Sulawesi

Barat (Sulbar).

Braman menjelaskan apabila

nanti terjadi fraud secara dini bisa

diantisipasi oleh pihak kepolisian.

Meski begitu pihaknya tetap akan

berhati-hati dalam menyalurkan dana

bergulir kepada koperasi maupun

pelaku UKM.

“Ini yang akan saya tegakkan dan

realisasikan sehingga kami berharap

tidak terjadi lagi peristiwa fraud masa

lalu seperti salah satu koperasi, yakni

di daerah Polewali Mandar, Sulawesi

Barat mengalami kerugian negara

sampai dengan Rp5 miliar,” tandas

Braman.

Langkah awal penandatangan

MoU ini akan dilakukan dengan

Polda Sulbar. Disusul wilayah lainnya

secara bertahap. Mengenai materi

MoU tersebut, Braman segera mer-

ampungkan dalam waktu dekat.

Kapolda Sulbar Brigjen Pol Ba-

haruddin Djafar mengatakan dirinya

menyambut baik wacana MoU yang

dilakukan antara kedua belah pihak,

untuk pengawasan penyaluran dana

bergulir di Sulawesi Barat berjalan

secara maksimal.

“Agar penyaluran dana sesuai

prosedur untuk menghindari tindak

pindana seperti korupsi dan

penyaluran dana bergulir bisa tere-

alisasi dengan baik. Dengan begitu

bisa mendorong perekonomian Indo-

nesia khususnya di Sulawesi Barat,”

ungkap Baharuddin.

Sejak 2008 sampai dengan 20

Oktober 2017, realisasi penyaluran

dana bergulir secara nasional men-

capai Rp8,4 triliun untuk 4.300 mitra

koperasi dan UKM di seluruh Tanah

Air. Sedangkan penyaluran di Sulbar

pada periode yang sama mencapai

Rp12,125 miliar kepada 8 mitra

Pada 2018 lembaga yang menjadi

satua kerja dari Kementerian

Koperasi dan UKM ini menargetkan

total penyaluran dana bergulir sebe-

sar Rp1 triliun dengan alokasi Rp

5,07 miliar untuk Provinsi Sulbar. •

Istimewa

Gedung Lembaga Pengelola Dana Bergulir.

Page 14: KOPERASI & UKM No. 08 - Oktober.2017 LANGKAH NYATA ... file2017 3 Kinerja 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK Langkah Nyata Membangun Koperasi dan UKM Liputan Khusus K onsep Nawa Cita Presiden

201714

LLP-KUKM

Minum kopi adalah tradisi

masyarakat Indonesia di

kampung-kampung sejak

dulu. Tapi masa kini, minum kopi

tidak lagi sekedar berbicara tentang

orang-orang tua minum kopi di

warung, sudah berubah menjadi

gaya hidup yang sangat digandrungi

kalangan muda, kaya dan kaum

terpelajar.

Kedai kopi kini menjamur di mana-

mana, mulai dari yang menyuguhkan

harga mahal hingga penjaja kelas

sepeda keliling. Melihat peminat kopi

yang sangat besar di dalam

negeri, Lembaga Layanan Pemasaran

Koperasi dan Usaha kecil Menengah

(LLP-KUKM) Kemenkop dan UKM

menyelenggarakan event promosi

bertajuk SMESCO Rembug Kopi Nus-

antara 2017–Drink Coffee Wear Batik.

Ini merupakan acara tahunan LLP-

KUKM Emilia sebagai suatu upaya

untuk menyatukan potensi yang

ada dari komoditas kopi Indonesia

yang juga sudah terkenal sampai ke

mancanegara.

Acara yang dibuka secara resmi

Rembug Kopi Nusantara

Angkat Potensi Kopi Lokal

oleh Menteri Koperasi dan UKM

Puspayoga berlangsung di Exhibition

Hall, Gedung SME Tower SMESCO

Indonesia, Jalan Gatot Subroto,

Jakarta Selatan, 11-13 Oktober 2017.

“Tahun lalu, kami juga sukses

menggelar acara tersebut. Kini, kami

mengemas acaranya lebih berkualitas

dan variatif dengan mengenalkan

wawasan tentang ragam kopi lokal di

Indonesia,” ujar Direktur Utama LLP-

KUKM Emilia Suhaimi.

Emilia berharap, melalui event

ini masyarakat, pebisnis, pencinta

kopi akan lebih mengenal berbagai

hal tentang kopi. Mulai dari proses

penanaman, panen dan pengolahan

biji kopi serta ciri khas rasa kopi lokal

yang sangat beragam dari berbagai

wilayah di Indonesia.

“Melalui kegiatan SMESCO Rem-

bug Kopi Nusantara ini, diharapkan

akan memberi pemahaman tentang

dunia perkopian Indonesia kepada

masyarakat luas, sehingga bagi para

pengusaha skala mikro, kecil dan

menengah dapat memanfaatkan

peluang usaha di bisnis kopi ini,”

papar Emilia.

Acara ini didukung penuh oleh

Specialty Coffee Association of

Indonesia (SCAI) dan Coffee Lover’s

Indonesia (CLI), bersama dengan

Asosiasi Duta Indonesia (ADI), Uncle

John Roasting, d’Excellent-Coffee

Class, Maharaja Coffee, Qertoev Cof-

fee, Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia

(AEKI), Indonesian Latte Art Artist

(ILAA), dan juga pelaku usaha di

bidang kopi lainnya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana

SMESCO Rembug Kopi Nusantara

Lisa Ayodhia menambahkan, acara

tersebut juga menampilkan Pameran

Produk Kopi Nusantara dan sarana

pendukung usaha di bidang kopi.

Dalam tiga hari pelaksanaan event

tersebut juga dibagikan minuman

kopi secara gratis.

Berdasarkan agenda acara, hari

pertama ada aneka lomba kopi,

seperti lomba roasting kopi, coffee

cupping competition, public cupping

yang akan dinilai oleh certified Q-

grader. Kemudian pada hari kedua di-

gelar brewing fun throwdown ‘Ngulik

Robusta Fine’. Selain juga diseleng-

garakan Pemilihan Duta Kopi, dan

lomba busana batik.

Menurut Lisa, bagi yang ingin

mempelajari brewing, dibuka juga

Logica Brewing Class pada hari per-

tama, serta dilengkapi pula dengan

Cold Brew Demo bersama SCAI dan

Latte Art Demo. Ada juga kegiatan

di dalamnya seperti Inspiratif Talk

Show mengenai ‘Successful Coffee

Car Seller’ pada hari pertama dan

Specialty Coffee Appreciation–Meng-

hargai Kopi yang Berkualitas dan juga

Yang Muda yang Berprestasi, serta

talk show Mengait Rupiah, Menem-

bus Mimpi, dengan Kopi pada hari

kedua. •

(Dok.Humas Kemenkop UKM)

Menteri Koperasi dan UKM, Puspayoga meresmikan Smesco Rembuk Kopi

Nusantara 2017 di Gedung Smesco Indonesia. Rabu (11/10).

Page 15: KOPERASI & UKM No. 08 - Oktober.2017 LANGKAH NYATA ... file2017 3 Kinerja 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK Langkah Nyata Membangun Koperasi dan UKM Liputan Khusus K onsep Nawa Cita Presiden

152017

Pengawasan

Sebagai unit baru di Kemen-

terian Koperasi dan UKM,

Deputi Bidang Pengawasan

memiliki tugas yang tidak enteng.

Pasalnya deputi yang dibentuk

pada 2016 ini memiliki tugas utama

pengawasi koperasi yang jumlahnya

ratusan ribu dan tersebar dihampir

seluruh pelosok Tanah Air, semen-

tara jumlah personelnya masih

sangat terbatas. Oleh karena itu,

bisa dimaklumi jika kinerjanya belum

optimal.

Terlebih saat ini, jumlah koperasi

aktif mencapai lebih dari 150 ribu

unit. Dari jumlah itu sebagian besar

berada di provinsi/kabupaten/ kota.

Berdasarkan data sebaran koperasi

secara nasional menurut wilayah,

koperasi terbanyak di kabupaten/

kota sebanyak 146.993 unit, koperasi

provinsi 4.751 unit, dan koperasi

nasional 1.471 unit.

Sementara jumlah pengawas

masih relatif sedikit. Bukan hanya itu,

tugas pengawasannya pun, khusus-

nya di daerah-daerah masih sangat

rendah. Pada 2016, jumlah Satgas

sebanyak hanya 3.500 orang, namun

pada 2017 jumlahnya turun karena

keterbatasan anggaran menjadi

1.712 orang.

Deputi Bidang Pengawasan

Kementerian Koperasi dan UKM

Suparno mengakui bahwa para

Satgas tersebut masih lemah. Oleh

karena itu pihaknya, terus melakukan

pelatihan-pelatihan. “Selain Satgas,

pelatihan juga untuk dinas koperasi,

Dekopinwil, dan Dekopinda, agar

mereka mempunyai pemahaman

mengenai tata cara pengawasan

koperasi,” katanya.

Selain pelatihan, lanjut Suparno,

Deputi Bidang Pengawasan juga

melakukan temu konsultasi. Hal ini

Tak Mudah Mengawasi Ratusan Ribu Koperasi

dilakukan untuk menyamakan per-

sepsi bagi Dinas Koperasi provinsi,

kabupaten dan kota, sehingga

mereka mempunyai pemahaman

yang seragam tentang tingkat

kepatuhan koperasi.

Bukan hanya membentuk Satgas

Pengawas Koperasi, selama dua tahu

bekerja, Deputi Pengawasan juga

telah menyusun 10 Peraturan Menteri

(Permen). Permen ini diharapkan bisa

menjadi patokan bagi dinas koperasi

di berbagai daerah dalam melakukan

pengawasan kepada koperasi.

Sasaran pengawasan adalah

terwujudnya peningkatan kepatu-

han koperasi terhadap peraturan

perundang-undangan dan AD/ART

koperasi. Sebab, banyak masalah

yang dihadapi koperasi, seperti tidak

menerapkan prinsip-prinsip koperasi

sepenuhnya, persoalan kelembagaan

koperasi, khususnya tidak melak-

sanakan RAT. Selain itu, menyangkut

persoalan investasi bodong, dan

belum dipakainya standar pelaporan

keuangan koperasi.

“Permasalahan tersebut telah

kami susun untuk dijadikan indika-

tor kepatuhan yang dibuat dalam

Peraturan Deputi sebagai acuan

koperasi dan pejabat pengawas

dalam menilai kepatuhan koperasi,”

jelasnya.

Terkait banyaknya koperasi ber-

masalah, Suparno mengatakan, saat

ini pihaknya sedang mengawasi dan

mewaspadai keberadaan 12 koperasi

bermasalah yang melakukan praktik

menyimpang.

Ke-12 koperasi bermasalah itu

adalah Koperasi Cassava Agro

(Bogor), KSP Pandawa Mandiri Grup

(Kota Depok), KSP Wein Sukses

(Kupang), KSPPS BMT CSI Syariah

Sejahtera (Cirebon), KSPPS BMT CSI

Madani Nusantara (Cirebon), Kop-

erasi Pandawa/Koperasi Indonesia

(Malang), Koperasi Bintang Abadi

Sejahtera (Bogor), Koperasi Segitiga

Bermuda (Gowa), Koperasi Merah

Putih (Tangsel), Koperasi Budaya

Bank Bumi Daya (Riau), Koperasi

Harus Sukses Bersama (Jambi), dan

Koperasi Karya Putra Alam (Gunung

Putri, Bogor).

Terkait hal tersebut, pihaknya

meminta seluruh Kepala Dinas yang

mengurus koperasi dan UKM untuk

mempunyai keberanian menerapkan

sanksi bila ditemukan koperasi ber-

masalah di daerahnya, sesuai dengan

aturan hukum yang berlaku. •

(Dok.Humas Kemenkop UKM)

Workshop Pengendalian dan Pengawasan Koperasi bagi Aparatur Kabupaten/

Kota di Jawa Timur. Senin (23/10).

Page 16: KOPERASI & UKM No. 08 - Oktober.2017 LANGKAH NYATA ... file2017 3 Kinerja 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK Langkah Nyata Membangun Koperasi dan UKM Liputan Khusus K onsep Nawa Cita Presiden

201716

Inspirasi Koperasi

Nama koperasi mahasiswa

UGM atau yang dikenal

dengan Koperasi Kopma

UGM tidak diragukan lagi sebagai

salah satu koperasi mahasiswa yang

paling berhasil. Koperasi berusia 35

tahun ini bergerak menjadi sebuah

entitas bisnis mahasiswa yang suk-

ses mendulang laba.

Di tengah kesibukan belajar

ditambah setumpuk tugas kuliah,

sebenarnya tidak mudah bagi ma-

hasiswa mengelola sebuah lembaga

bisnis. Jika tidak serius, pertaru-

hannya koperasi ambruk. Tetapi,

bagi mahasiswa UGM hal itu tidak

berlaku.

Pengurus Kopma UGM, yang

dinakhodai Akhmad Faqihuddin,

membuktikan pengelolaan koperasi

Kopma UGM Pembuktian Mahasiswa Sukses

Berkoperasi

Kopma UGM mampu berjalan baik.

Prestasi belajar mahasiswa-maha-

siswa pengurus Kopma UGM juga

cemerlang. Lihat saja Faqih, panggi-

lan akrab Akhmad Faqihuddin, yang

sudah duduk di semester sembilan

Fsipol ini mampu mendapat IPK

cumlaude, meski sehari-harinya

disibukkan mengelola koperasi.

Kopma UGM memiliki empat unit

bisnis utama, yaitu minimarket atau

swalayan, jasa postel, konveksi dan

kafetaria. Keempat unit usaha dike-

lola secara professional yang harus

menghasilkan untung bagi koperasi.

Pada Rapat Anggota Tahunan (RAT)

2015, Kopma UGM mencatatkan

omzet Rp 21 miliar dengan laba

sekitar Rp 500 juta.

Sebagai lembaga bisnis pada um-

umnya, pengurus Kopma juga wajib

membuat perencanaan anggaran

setiap tahun secara cermat, terukur

dan implementatif. Hal itu mencakup

penetapan target, pengembangan

bisnis, pengelolaan SDM dan opera-

sional usaha.

“Pengurus mengemban amanah

untuk menjalankan koperasi yang

mampu memberikan keuntungan

bagi anggota. Kami tidak ingin

koperasi mengalami kerugian, maka

kami harus serius,” kata Akhmad

Faqihuddin.

Saat ini, Kopma UGM memiliki

anggota 1000 orang yang berasal

dari mahasiswa dan non mahasiswa.

Sejak 1992, Kopma UGM me-

nyatakan sebagai organisasi terbuka

dengan membuka keanggotaan

(Dok.Humas Kemenkop UKM)

Ketua Koperasi Mahasiswa UGM Akhmad Faqihuddin (baris depan tengah) bersama jajaran pengurus lainnya.

Page 17: KOPERASI & UKM No. 08 - Oktober.2017 LANGKAH NYATA ... file2017 3 Kinerja 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK Langkah Nyata Membangun Koperasi dan UKM Liputan Khusus K onsep Nawa Cita Presiden

172017

kepada mahasiswa di luar UGM.

Alasannya, prinsip koperasi adalah

organisasi inklusif sehingga tidak

bisa menutup keanggotaan hanya

pada mahasiswa UGM. Siapa saja

bisa menjadi anggota Kopma UGM.

Sejak menjadi organisasi terbuka

itu nama koperasi pun berubah.

Sebelumnya adalah Kopma UGM

kemudian berubah menjadi Koperasi

Kopma UGM.

Saat ini sifat keanggotaan Kopma

UGM adalah sukarela, tidak ada

kewajiban mahasiswa UGM menjadi

anggota. Karena itu, mengajak

mahasiswa bergabung sebagai ang-

gota koperasi butuh ekstra upaya

dari pengurus. Apalagi, umumnya

mahasiswa tidak tertarik bergabung

karena tidak kenal koperasi.

“Untuk menarik mahasiswa men-

jadi anggota koperasi tidak mudah.

Perlu meyakinkan lebih. Mahasiswa

tidak tertarik untuk hal-hal yang

butuh proses lama mahasiswa lebih

senang dengan sesuatu yang lebih

instan,” kata Faqih.

Karena itu, strategi Kopma

mengajak mahasiswa berkoperasi

dengan menawarkan benefit sebagai

anggota. Cara ini membuat cu-

kup banyak mahasiswa bergabung

koperasi. Benefit yang ditawarkan itu

antara lain mahasiswa bisa menjadi

bekerja part timer, mendapatkan

dana bergulir hingga Rp 12 juta dan

pelatihan kewirausahaan.

Dengan menjadi part timer ma-

hasiswa dapat uang saku sampai

Rp500 ribu. Untuk mendukung kewi-

rausahaan, Kopma juga menawar-

kan dana bergulir bagi mahasiswa

anggota yang mengajukan proposal

usaha di lingkungan kampus dengan

nilai maksimal Rp 12 juta.

“Mahasiswa yang tertarik bisnis,

mereka bisa membuat business

plan dan mengajukannya kepada

pengurus. Proposal yang lolos

diberikan dana bergulir. Dana bergulir

tidak dikenai bunga, hanya anggota

Kopma harus bertanggung jawab

usahanya bisa jalan,” tegas Faqih.

Melalui gugus kewirausahaan,

Kopma juga kerap menyeleng-

garakan pelatihan kewirausahaan

bagi anggota koperasi. Tidak hanya

mendapat bekal secara keilmuan,

peserta juga melakukan kunjungan

lapangan ke pelaku usaha yang su-

dah sukses utamanya adalah alumni.

Faqih mengakui berkoperasi mem-

berikan nilai tambah bagi dirinya dan

semua pihak yang terlibat. Hal ini

juga yang mereka tawarkan kepada

mahasiswa untuk bergabung di

koperasi.

“Paling gampang, misalnya, anak-

anak ekonomi bisa testimoni sudah

mempraktekkan ilmu yang sudah

diajarkan dikelas. Contohnya soal

perpajakan. Ada anak-anak akutansi

disini yang menghitung pajaknya

kopma,” jelas pemuda asal Ban-

jarnegara ini.

Perluas Jejaring

Untuk memperluas jejaring,

pengurus Kopma UGM aktif dalam

pertemuan organisasi koperasi sedu-

nia (ICA). Koperasi ini, dalam empat

tahun terakhir selalu mengirimkan

perwakilan setiap kali konferensi ICA

berlangsung, seperti di Bali, India,

Bangkok dan tahun ini akan diseleng-

garakan di Kuala Lumpur. Selain itu,

Kopma UGM aktif dalam Jambore

Koperasi Mahasiswa Nasional yang

diselenggarakan tiap tahun.

Menurut Faqih, koperasi di luar

negeri jauh lebih menarik dari

koperasi di Indonesia. Disana yang

tumbuh besar adalah koperasi

konsumen, beda dengan koperasi

di Indonesia lebih banyak koperasi

simpan pinjam.

“Itu menjadi sosok koperasi yang

sangat seksi dilihat dari sisi mana-

pun. Disini kebanyakan koperasi

simpan pinjam dan identik dengan

kesan tua. Tidak indah dilihat dari

manapun. Memang peran pemuda

dalam koperasi sangat minim,” kata

Faqih mengakui.

Melihat kondisi ini, Kopma UGM

tergerak untuk memperkenalkan ko-

perasi kepada para pelajar. Konkrit-

nya, Kopma UGM akan menyeleng-

garakan Olimpiade Koperasi Nasional

untuk pelajar SMA pada Oktober

2017 yang sudah memasuki tahun

kedua.

Dia berharap, kehadiran Kopma

UGM memberikan paradigma

baru tentang koperasi. Koperasi

bukan hanya KSP dan KUD. “Kami

memberikan wacana baru, ada

koperasi dengan varian yang me-

narik, yakni koperasi mahasiswa.

Isinya anak-anak muda dengan spirit

kebersamaan, kekeluargaan dan

kemandirian,” tegasnya. •

(Dok.Humas Kemenkop UKM)

Swalayan Kopma UGM

Page 18: KOPERASI & UKM No. 08 - Oktober.2017 LANGKAH NYATA ... file2017 3 Kinerja 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK Langkah Nyata Membangun Koperasi dan UKM Liputan Khusus K onsep Nawa Cita Presiden

201718

Kabar Daerah

Komitmen Bupati Lebak Iti

Octavia Jayabaya terhadap

kemajuan koperasi dan UKM

di wilayahnya tak diragukan lagi.

Bahkan dalam sebuah video yang

tanpa sengaja viral menampakkan

kemarahan perempuan yang lahir

di Lebak 4 Oktober 1978 itu tatkala

taman di terminal Ciboleger, Desa

Kenekes Kecamatan Leuwidamar,

berubah menjadi bangunan tanpa

IMB. Padahal taman itu terletak

persis di samping jalan menuju Kam-

pung Baduy luar. Menurut dia, hal

itu dilakukan semata sebagai bentuk

pembelaan dirinya kepada wong cilik

khususnya UKM di sekitar Kampung

Baduy.

“Koperasi dan UMKM adalah

napas perekonomian Kabupaten

Lebak, apalagi di sini ada potensi

budaya bangsa bahkan dunia yaitu

masyarakat adat Baduy. Seluruh

derap perekonomian di Kabupaten

Lebak, selalu saya usahakan untuk

memberdayakan koperasi dan

UKM,” tegas Iti.

Alumnus Fakultas Ekonomi

Pascasarjana Usakti Jakarta itu men-

dorong pelaku usaha mikro kecil dan

menengah (UMKM) agar nantinya

mampu menumbuhkan lembaga ko-

perasi untuk meningkatkan pertum-

buhan ekonomi masyarakat. “Kami

yakin koperasi itu dapat melindungi

para pelaku UMKM, terutama dalam

hal perkuatan modal,” kata Iti Octa-

via. Meski diakuinya, dari jumlah 763

koperasi dan 49 ribu UMKM di Lebak

masih membutuhkan bimbingan

untuk bisa berkembang.

“Di sini baru 30 persen saja

koperasi yang aktif, ini sekaligus

merupakan tantangan bagi kami un-

tuk mengaktifkan koperasi yang mati

suri, sebelum nantinya diamputasi

bila memang tak bisa diperbaiki,”

katanya.

Pemkab Lebak pun tak segan-

segan mengajak pelaku UMKM

agar bergabung mendirikan lembaga

koperasi guna meningkatkan volume

usaha. Sebab, lembaga koperasi

mengelola usaha dengan sistem

kebersamaan para anggota dan

pengurus.

Selama ini, perkembangan ko-

perasi di Kabupaten Lebak cukup

bertumbuh dinamis dan memberikan

dampak positif terhadap pertumbu-

han ekonomi sekaligus penyediaan

lapangan pekerjaan. Kehadiran kop-

erasi juga membantu para anggot-

anya untuk mendapatkan suntikan

penguatan modal usaha.

Saat ini, perguliran dana koperasi

di provinsi itu mencapai Rp355 miliar

dari 763 unit dengan anggotanya

sebanyak 85.347 orang. Koperasi itu

sebagian besar beranggotakan para

pelaku UKM, di antaranya mereka

yang memproduksi kerajinan tangan,

anyaman bambu, dan makanan ola-

han tradisional. Para pelaku usaha

itu memiliki nilai investasi modal

antara Rp5 juta-Rp10 juta.

Selain itu juga sebagian lainnya

lembaga koperasi para pegawai

negeri sipil (PNS), TNI dan Polri.

“Kami mendorong lembaga koperasi

yang dikelola masyarakat bisa mem-

bantu penguatan modal terhadap

UMKM,” katanya.

Ia menambahkan, pemerintah

(Dok.Humas Kemenkop UKM)

Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya mendampingi Ibu Bintang Puspayoga meninjau pengrajin UKM Baduy.

Budaya Lebak Lestari dengan Koperasi

Page 19: KOPERASI & UKM No. 08 - Oktober.2017 LANGKAH NYATA ... file2017 3 Kinerja 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK Langkah Nyata Membangun Koperasi dan UKM Liputan Khusus K onsep Nawa Cita Presiden

192017

daerah terus meningkatkan sum-

ber daya manusia (SDM) melalui

pelatihan manajemen, administrasi

keorganisasian, dan keuangan bagi

pengelola koperasi. Selama ini,

koperasi dapat membantu pelaku

ekonomi kreatif, seperti perajin

emping, makanan tahu dan tempe,

gula aren, dan dompet. Bahkan,

produk pelaku ekonomi masyarakat

sudah menembus pasar ekspor,

seperti gula semut, emping mlinjo,

dan abon ikan.

“Kami minta ke depan koperasi

itu menjadikan kekuatan ekonomi

masyarakat sekaligus dapat mencip-

takan lembaga keuangan untuk me-

ningkatkan pengembangan usaha,”

kata dia.

Mintarsih, seorang perajin pelaku

UMKM warga Warunggunung

Kabupaten Lebak mengaku dirinya

kini usahanya mengalami kema-

juan setelah mendirikan lembaga

koperasi UKM emping. Saat ini, ang-

gotanya mencapai 80 pelaku UKM

dan bisa menyalurkan penguatan

modal. “Kami sangat terbantu jika

mengalami kesulitan permodalan

bisa meminjam dari koperasi itu,”

ujarnya.

Maka upaya untuk meningkatkan

ekonomi masyarakat menjadi komit-

men yang ingin semakin diperkuat

oleh Pemkab Lebak. Untuk percepa-

tan pembangunan melalui program

Lebak Sejahtera, Pemkab Lebak

terus berupaya mendorong dan

meningkatkan pertumbuhan pereko-

nomian masyarakat dengan melalui

kegiatan gelar produk UMKM yang

diselenggarakan secara berkala.

Kemitraan

Menurut Iti Octavia, pengem-

bangan UMKM dalam mencapai

keberhasilan dan persaingan, baik di

pasar domestik maupun pasar global

papan lebih mudah diwujudkan,

apabila pelaksanaannya melibatkan

pelaku usaha besar atau dengan

kata lain terjalinnya kerja sama yang

sinergis antara pengusaha besar

dengan pelaku UMKM.

Dia juga mengatakan, kemitraan

tersebut harus disertai dengan pem-

binaan terhadap pelaku usaha besar

dan menengah berlaku umum den-

gan memperhatikan prinsip saling

membutuhkan memperkuat dan sal-

ing menguntungkan. Iti menambah-

kan dalam menghadapi persaingan

abad ke-21, UMK dituntut melaku-

kan restrukturisasi dan reorganisasi.

Tujuannya tidak lain agar bisa

memenuhi permintaan konsumen

yang makin beragam, spesifik,

produk yang berkualitas tinggi dan

harga yang murah. “Maka kemi-

traan antara UMK, pelaku usaha

menengah dan besar, mutlak perlu

dilakukan dalam rangka mewujudkan

tujuan tersebut,” katanya.

Menurutnya, karakteristik Kabu-

paten Lebak tidak bisa disamakan

dengan kabupaten lain yang ada

di Provinsi Banten, seperti, Kabu-

paten Serang dan Kota Serang,

Tangerang, Cilegon yang bisa

meningkatkan perekonomian melalui

industri besar.

Sedangkan Kabupaten Lebak

yang merupakan kawasan konser-

vasi, maka pembangunan industri

besar tidak mungkin dilakukan, dan

salah satu upaya yang dapat dilaku-

kan adalah dengan pengembangan

dan pemberdayaan UMKM.

Potensi Wisata

Iti mengungkapkan, selain men-

gomtimalkan potensi koperasi dan

UKM, pihaknya juga sedang merintis

pengembangan destinasi wisata di

Kabupaten Lebak yang menyim-

pan potensi cukup bagus. “Semua

potensi destinasi wisata itu memi-

liki nilai jual untuk mendatangkan

wisatawan domestik hingga man-

canegara,” kata Sekretaris Dispar

Kabupaten Lebak Imam Rahmayadin

Pemerintah daerah berkomitmen

untuk membangun pariwisata guna

meningkatkan pertumbuhan eko-

nomi masyarakat sehingga mampu

mengatasi kemiskinan dan pengang-

guran. Potensi pariwisata itu bisa

dikembangkan karena memiliki daya

tarik tersendiri sehingga bisa men-

datangkan wisatawan domestik dan

wisatawan mancanegara. Bahkan,

beberapa di antaranya terdapat

wisata budaya masyarakat Baduy

dan Pantai Sawarna yang mendunia.

Keunggulan destinasi wisata budaya

masyarakat Baduy yaitu, hingga kini

mereka masih mempertahankan

adat leluhur dan menolak kehidupan

modern. Bahkan, wisata budaya

tersebut banyak dikunjungi para

peneliti dari berbagai perguruan

tinggi nasional maupun

mancanegara.

Sedangkan, wisata Pantai

Sawarna sangat cocok untuk

permainan selancar karena kara-

kteristik ombaknya cukup besar

karena secara langsung berhadapan

dengan Perairan Samudera Hindia.

Selama ini, Pantai Sawarna banyak

dikunjungi wisatawan asing. Selain

bermain selancar, mereka juga

menikmati panorama alam pesisir

selatan pesisir Pantai Kabupaten

Lebak. “Kami berharap kedua obyek

wisata desa itu menjadikan andalan

wisata Lebak,” katanya.

Menurut Imam, potensi destinasi

wisata lainnya yang lebih menarik

diantaranya wisata alam di kawasan

hutan konservasi Taman Nasional

Gunung Halimun (TNGHS), daerah

aliran sungai (DAS) yang bisa digu-

nakan permainan arum jeram dan

pemandian air panas.

Begitu juga terdapat peninggalan

purba, seperti situs gua serta aneka

jenis makanan tradisional yang

dikembangkan pelaku usaha kecil

dan menengah (UKM). Pemerintah

daerah juga mengembangkan pusat

perbelanjaan di lokasi wisata desa

agar menjadi tulang punggung

pendapatan masyarakat.

Kawasan wisata desa dapat mela-

hirkan sentra-sentra usaha kerajinan

masyarakat sehingga memberikan

nilai tambah kesejahteraan kehidu-

pan mereka. •

Page 20: KOPERASI & UKM No. 08 - Oktober.2017 LANGKAH NYATA ... file2017 3 Kinerja 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK Langkah Nyata Membangun Koperasi dan UKM Liputan Khusus K onsep Nawa Cita Presiden

201720

Galeri Foto

MENTERI KOPERASI DAN UKM PUSPAYOGA BERSAMA IBU BINTANG PUSPAYOGA BERSILATURAHMI BERSAMA

MASYARAKAT BADUY, DALAM ACARA PELATIHAN PENINGKATAN KUALITAS TENUN BADUY. DALAM ACARA

TERSEBUT DISERAHKAN HAK CIPTA KAIN TENUN MOTIF BADUY, DI DESA KENEKES KEC. LEUWIDAMAR, KAB.

LEBAK, BANTEN. KAMIS (12/10/2017).

MENTERI KOPERASI DAN UKM PUSPAYOGA SAAT PEMBUKAAN CELUK JEWELRY FESTIVAL 2017, JUMAT

(13/10) DI DESA CELUK, KABUPATEN GIANYAR, BALI. CELUK JEWELRY FESTIVAL 2017 MERUPAKAN

PENYELENGGARAAN TAHUN KEDUA SETELAH TAHUN LALU MENDAPAT SAMBUTAN DARI MASYARAKAT. IKUT

MENDAMPINGI BUPATI GIANYAR A.A. GEDE AGUNG BHARATA DAN PARA TOKOH MASYARAKAT.