perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)
DESCRIPTION
BAB 3 IPS KELAS IX MTS/SMP I HOPE THIS CAN HELP YOURTRANSCRIPT
PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN
KEMERDEKAAN (1945-1949)
Kelompok 5: Haeza Sabrina Esahstia Hana Prilenia Putri Nadhilah
A.LATAR BELAKANG
Ω Kekalahan Jepang pada sekutu mengakibatkan
hilangnya daerah jajahannya di Asia termasuk
Indonesia
Ω Semua wilayah kekuasaan Jepang jatuh
ketangan sekutu, lalu pasukan sekutu di
Indonesia dari Komando Asia Tenggara (SEAC)
dibawah pimpinan Laksamana Lord Louis
Mountbatten membentuk suatu komando khusus
di Indonesia. (AFNEI)
•Pasukan AFNEI mendarat di Jakarta pada
tanggal 29 September 1945 yang terdiri
dari 3 devisi, yaitu sebagai berikut :
Divisi India ke-23 dibawah pimpinan Mayor Jenderal D.C.
Hawthorn yang bertugas untuk daerah Jawa Barat,
Divisi India ke-5, dibawah pimpinan Mayor Jenderal E.C.
Marsergh yang bertugas untuk daerah Jawa Timur, dan
Divisi India ke-26, dibawah pimpinan Mayor Jenderal H.M.
Chambers yang bertugas untuk daerah Sumatra.
•Kedatangan pasukan sekutu ini semula
disambut pihak Indonesia dengan sikap
terbuka.
•Setelah diketahui bahwa pasukan sekutu
tersebut,diboncengi NICA (Netherlands
Indies Civil Administration) yang dengan
terang-terangan hendak menegakkan kembali
kekuasaan hindia Belanda
•Sikap Indonesia berubah menjadi curiga dan
bermusuhan
•Kedatangan pasukan sekutu dan NICA ini
tidak diterima Indonesia, karena dianggap
ancaman kemerdekaan Indonesia. Karena
itu timbulah pertentangan antar Rakyat
Indonesia dengan pasukan sekutu dan
belanda
B. PERAN DUNIA INTERNASIONAL DALAM KONFLIK INDONESIA-BELANDA
A. Peranan PBB
Peranan PBB dalam ikut menyelesaikan
pertikaian Indonesia dengan Belanda diwujudkan dengan
dibentuknya Badan Perdamaian yang bertugas
menengahi perselisihan dan menjadi mediator
dalam perundingan perdamaian Indonesia Belanda.
Dalam sejarah perjuangan
bangsa Indonesia setelah proklamasi tercatat ebeberapa
badan Perdamaian yang dibentuk PBB
untuk Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Komisi Jasa Baik (Komisi Tiga Negara)
• dibentuk pada tanggal 25 Agustus 1947 sebagai reaksi PBB terhadap
Agresi Militer Belanda I.
• Lembaga ini beranggotakan 3 negara :
Australia (dipilih oleh Indonesia) : Richard Kirby
Belgia (dipilih oleh Belanda) : Paul Van Zealand
Amerika Serikat (pihak netral) : dr. Frank Graham
• Badan ini berperan dalam :
a) mengawasi secara langsung penghentian tembak menembak sesuai
resolusi Dewan Keamanan PBB
b) memasang patok-patok wilayah status quo yg dibantu oleh TNI
c) mempertemukan kembali Indonesia Belanda dalam Perundingan
Renville.
2. UNCI (United Nations Commisions for Indonesia)
• dibentuk pada tanggal 28 Januari 1949 untuk menggantikan
Komisi Tiga Negara yang dianggap gagal mendamaikan
Indonesia – Belanda (Belanda kembali melakukan Agresi Militer
setelah P. Renville)
Peranan UNCI adalah :
a) mengadakan Perundingan Roem Royen (7 Mei 1949)
b) mengadakan Konferensi Meja Bundar di Den Haag Belanda
C. PENGARUH KONFLIK INDONESIA-BELANDA TERHADAP NKRI
1. Belanda menyerahkan Konferensi
Malino
berlangsung di Sulawesi Selatan, 15-25 Juli
1946 atas prakarsa Dr.H.J Van Mook
Membahas tentang rencana pembentukan
negara-negara di Indonesia yang akan menjadi
negara bagian suatu negara federal
Konferensi MALINO
2. Konferensi Pangkal Pinang
Lanjutan Konferensi Malino
Berlangsung pada 1 Oktober 1946
Membicarakan masalah golongan minoritas
3. Konferensi Denpasar
• Berlangsung pada 7-24 Desember 1946
• Sebab : Karena adanya perbedaan pendapat dan
konflik politik antara Kalimantan Barat dan Selatan
untuk bekerja di bawah satu unit pemerintahan,
maka peserta konferensi Denpasar hanya terdiri atas
perwakilan daerah-daerah Indonesia timur
D. PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA DI DUNIA INTERNASIONAL
1. Perundingan Hooge Veluwe di
Belanda• Waktu : 14 - 25 April 1946
• Wakil : RI = Mr. Suwandi, dr. Sudarsono, Mr. A.K
Pringgodigdo. Belanda = Dr. Van Mook, Van Aasbek, Van
Royen Logemann, Sultan Hamid II.
• Hasil : Belanda mengakui kedaulatan RI secara De Facto
terdiri atas Jawa dan Sumatra
2. Perundingan Linggarjati • Waktu : 10 - 15 November 1946 (ditanda tangani 25 Maret
1947) di Linggarjati dekat Cirebon.
• Wakil : RI = Sutan Syahrir Belanda = Prof. Schermerhorn,
De Boer, Van Pool Inggris: Lord Killearn (sebagai pihak
penengah)
• Hasil /isi perjanjian:
a. Belanda mengakui kedaulatan RI secara De Facto terdiri
dari Madura, Jawa, Sumatra
b. Terbentuknya RIS
c. RIS dan Belanda membentuk Uni Indonesia – Belanda
dengan ratu Belanda selaku ketuanya.
•Alasan Indonesia menerima hasil
persetujuan Linggarjati
a. Cara damai merupakan jalan terbaik, mengingat
militer Indonesia masih di bawah Belanda.
b. Cara damai akan mengundang simpati dunia
internasional.
c. Perdamaian dan gencatan senjata memberi
peluang bagi Indonesia untuk melakukan
konsolidasi.
3. Agresi militer Belanda I
• Direncanakan : Van Mook, karena perbedaan penafsiran
persetujuan Linggarjati.
• Agresi militer I (21 juli 1947) belanda berhasil menguasai jawa
barat, sebagian jawa tengah, jawa timur, madura, dan sumatra
timur (didirikan negara federasi)
• Tujuan agresi militer belanda I :
a. tujuan politik : mengepung ibu kota RI dan menghapus
kedaulatan RI.
b. tujuan ekonomi : merebut pusat penghasil makanan dan bahan
ekspor.
c. tujuan militer : menghancurkan TNI.
4. Perundingan Renville• Berlangsung 8 Desember 1947 - 17 Januari 1948
(tanda tangan naskah)
• Pihak-pihak yang menghadiri:
a. PBB: mediator diwakili oleh Frank Graham (ketua)
dan Richard Kirby (anggota)
b. Delegasi Belanda : diwakili oleh R. Abdul Kadir
Wijoyoatmodjo
c. Delegasi Indonesia : diwakili oleh Mr.Amir
Syarifuddin
•Hasil perjanjian Renville:a. Penghentian tembak-menembak.
b. Daerah-daerah di belakang garis Van Mook harus
dikosongkan dari pasukan RI.
c. Belanda bebas membentuk negara-negara federal di
daerah-daerah yang didudukinya dengan melalui
plebisit terlebih dahulu.
d. Dalam Uni Indonesia- Belanda, negara Indonesia
Serikat akan sederajat dengan Kerajaan Belanda.
5. Peristiwa Madiun tahun 1948• terjadi di Jawa Timur bulan September-
Desember 1948 antara pemberontak komunis
PKI dan TNI
• Sebab peristiwa : jatuhnya Amir Syarifuddin dari
kabinet dalam perundingan Renville yang
menimbulkan kekecewaan padanya danberusaha
merebut kembali jabatan itu.
• Amir Syarifuddin membentuk Front Demokrasi Rakyat
(FDR) dan merongrong kabinet Hatta.
• Sekitar bulan Agustus 1948 Amir menyatakan
bergabung dengan partai komunis indonesia (PKI)
bersama dengan Musso yang baru kembali dari
Moskow
• 19 September 1948 Musso memproklamasikan
berdirinya Republik Soviet Indonesia di
Madiun
• Pemerintah RI menentang hal tersebut dan pada
30 September 1948 kota Madiun direbut TNI.
• Musso ditembak mati dan Amir di tangkap
6. Agresi Militer Belanda II
• Agresi Militer Belanda II atau Operasi Gagak terjadi
pada 19 Desember 1948 yang diawali dengan serangan
terhadap Yogyakarta, Ibu Kota Indonesia
• Dalam agresi kedua, Belanda berhasil menduduki
Yogyakarta dan menangkap para pemimpin politik serta
militer
• Sebelum ditangkap Presiden Soekarno menginstruksikan
melalui radiogram kepada Menteri Kemakmuran Mr.
Syafruddin Prawiranegara untuk membentuk
Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di
Bukittinggi, Sumatra Barat.
• Agresi Militer II memperoleh kemenangan besar karena
berhasil menangkap semua pemimpin RI, tetapi tidak
melenyapkan perjuangan RI
• Belanda harus menghadapi pasukan Gerilya yang dipimpin
oleh Jendral Sudirman
• Perang Geriliya: jendral Sudirman memimpin perang
geriliya dari satu tempat ke tempat yang lain. Ia juga
memerintahkan untuk menghancurkan bangunan-bangunan
penting dan jembatan yang sekiranya digunakan oleh
Belanda.
• Belanda mengakhiri agresi militernya karena desakan yang
gencar dari dunia internasional
Jendral Sudirman ditandu ketika perang gerilya berlangsung
7. Perjanjian Roem Royen• Sidang pertama (20 Desember 1948) menghasilkan
desakan supaya terhentinya permusuhan Indonesia
Belanda
• 14 April 1949 UNCI mengadakan perundingan RI dan
Belanda di Hotel Des Indes,Jakarta.
• Pihak-pihak yang hadir
Delegasi RI : Mr.Moh.Roem
Delegasi Belanda: Dr.J.H.Van Royen
• 7 Mei 1949 dikenal dengan nama “Roem Royen
Statement”
• Isi persetujuan Roem Royen
Delegasi Indonesia menyatakan kesediaan
Pemerintah RI untuk:
1. menghentikan perang gerilya.
2. Bekerjasama dalam mengembalikan
perdamaian dan menjaga ketertiban dan
keamanan.
3. Turut serta dalam Konferensi Meja Bundar di Den
Haag.
• Pernyataan Belanda pada pokoknya berisi:
1. Menyetujui kembalinya pemerintah Republik
Indonesia ke Yogyakarta.
2. Membebaskan semua tahanan politik dan
menjamin penghentian gerakan militer.
3. Tidak akan mendirikan negara-negara yang ada
di daerah RI
4. Berusaha dengan sungguh-sungguh supaya KMB
segera diadakan setelah pemerintah Republik
kembali ke Yogyakarta.
8. Konferensi Inter Indonesia
• Konferensi Inter Indonesia berlangsung 2 kali
a. Konferensi Inter Indonesia I Di Yogyakarta (19 – 22 Juli
1949)
telah disepakati bahwa:
1) negara Indonesia Serikat akan diberi nama Republik Indonesia
Serikat;
2) Merah Putih adalah bendera kebangsaan;
3) Indonesia Raya adalah lagu kebangsaan;
4) Bahasa nasional adalah bahasa Indonesia;
5) 17 Agustus adalah Hari Kemerdekaan.
Di bidang militer/pertahanan konferensi memutuskan antara lain:
1) Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) adalah Angkatan
Perang Nasional.
2) TNI menjadi inti APRIS dan akan menerima orang-orang Indonesia yang ada
dalam KNIL, dan kesatuan-kesatuan tentara Belanda lain dengan syarat-
syarat yang akan ditentukan lebih lanjut.
3) Pertahanan negara adalah semata-mata hak Pemerintah RIS, Negara-
negara bagian tidak mempunyai angkatan perang sendiri.
b. Di Jakarta (31 Juli – 2 Agustus 1949)
• Konferensi Inter Indonesia tahap kedua bertempat di Gedung Pejambon,
Jakarta. Salah satu keputusan penting yang diambil adalah bahwa BFO
menyokong tuntutan Republik Indonesia atas penyerahan kedaulatan tanpa
ikatan-ikatan politik ataupun ekonomi.
9. Konferensi Meja Bundar• Konferensi Meja Bundar adalah sebuah pertemuan
antara pemerintah RI dan Belanda yang dilaksanakan di
Den Haag, Belanda dari 23 Agustus hingga 2 November
1949
• Delegasi yang hadir dalam KMB:
a. Indonesia terdiri dari Drs. Moh. Hatta, Mr. Moh.
Roem, Prof.Dr. Mr. Soepomo.
b. BFO dipimpin Sultan Hamid II dari Pontianak.
c. Belanda diwakili Mr. van Maarseveen.
d. UNCI diwakili oleh Chritchley.
• KMB dipimpin oleh PM. Belanda, W.Dress dari tanggal 23 Agustus-2
November 1949.
• 2 November 1949 keluarnya hasil persetujuan KMB
a. Belanda mengakui RIS sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.
Pengakuan kedaulatan dilakukan selambat-lambatnya tanggal 30
Desember 1949.
b. Masalah Irian Barat akan diadakan perundingan lagi dalam waktu 1
tahun setelah pengakuan kedaulatan RIS.
c. Kapal-kapal perang Belanda akan ditarik dari Indonesia dengan catatan
beberapa korvet akan diserahkan kepada RIS.
d. Tentara Kerajaan Belanda selekas mungkin ditarik mundur, sedang
TentaraKerajaan Hindia Belanda (KNIL) akan dibubarkan dengan
catatan bahwa paraanggotanya yang diperlukan akan dimasukkan dalam
kesatuan TNI.
THANK YOU