perhitungaperhitungan nilai pci pada jalan tentara pelajar surakarta tahun 2016 kelompok 3 mpri...

30
SURVEI KERUSAKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) PADA RUAS JALAN TENTARA PELAJAR (PEDARINGAN) SURAKARTA Kelompok 3 1. Hasanuddin (S941602005) 2. M. Abu Thohir (S941602008) 3. M. Arsyad (S941602009) 4. Toni Arianto (S941602012) 5. Viska D. Fawzy (S941602014) MAGISTER PEMELIHARAAN DAN REHABILITASI INFRASTRUKTUR UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016

Upload: arsyad-asli

Post on 16-Apr-2017

254 views

Category:

Engineering


0 download

TRANSCRIPT

SURVEI KERUSAKAN JALAN MENGGUNAKAN

METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI)

PADA RUAS JALAN TENTARA PELAJAR (PEDARINGAN) SURAKARTA

Kelompok 31. Hasanuddin (S941602005)2. M. Abu Thohir (S941602008) 3. M. Arsyad (S941602009) 4. Toni Arianto (S941602012)5. Viska D. Fawzy (S941602014)

MAGISTER PEMELIHARAAN DAN REHABILITASI INFRASTRUKTURUNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2016

Latar Belakang

Kondisi jalan akan mengalami penurunan yang ditandai dengan terjadinya kerusakan seiring bertambahnya usia pemakaian.

Kerusakan jalan dapat dihindari apabila dilakukan pemeliharaan dan pemantauan secara rutin dan berkala.

Pengelolaan sistem perkerasan jalan pada tahap awal perlu dilakukan sistem informasi dalam menentukan gambaran kondisi dari suatu jaringan jalan saat ini, dan memperkirakan kondisinya di masa datang. Untuk memprediksi hal tersebut, digunakan beberapa metode antara lain Pavement Condition Index (PCI) dan Asphalt Institute.

Demikian halnya pada Jalan Tentara Pelajar (Pedaringan) Surakarta. Hal ini mendorong untuk dilakukan pengamatan secara teknis untuk mengetahui kondisi jalan yang sesungguhnya.

Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Menganalisis bagaimana kondisi lapisan perkerasan jalan Tentara Pelajar (pedaringan) Surakarta saat ini.

2. Menganalisis bagaimana jenis kerusakan yang terjadi pada lapisan perkerasan jalan Tentara Pelajar (pedaringan) Surakarta.

3. Menganalisis bagaimanakah kondisi struktur perkerasan pada ruas Jalan Tentara Pelajar (pedaringan) Surakarta.

Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Lokasi penelitian terbatas pada ruas jalan Tentara Pelajar (pedaringan), Kota Surakarta dengan titik awal survey adalah perempatan Kandang Sapi (KM 0+000) sampai KM1+100 dengan pertimbangan bahwa pada segmen tersebut jalan mengalami tingkat kerusakan paling tinggi.

2. Jenis dan tingkat kerusakan jalan berdasarkan hasil survei dan pengamatan langsung di lapangan pada bulan Mei 2016 dan analisisnya menggunakan metode PCI.

Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan laporan ini adalah:

1. Analisis jenis-jenis kerusakan perkerasan pada ruas jalan Tentara Pelajar (pedaringan) Surakarta.

2. Analisis kondisi perkerasan yang diakibatkan oleh arus lalu lintas yang ada pada ruas jalan Tentara Pelajar (pedaringan) Surakarta dengan menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI).

3. Analisis penilaian kondisi struktur perkerasan pada ruas jalan Tentara Pelajar (pedaringan) Surakarta.

Kajian PustakaPerkerasan Jalan

Berdasarkan bahan pengikat konstruksi perkerasan jalan dibedakan menjadi tiga jenis konstruksi perkerasan yaitu :1. Konstruksi perkerasan lentur (flexible pavement)2. Konstruksi perkerasan kaku (rigid pavement)3. Konstruksi perkerasan komposit ( composite pavement)

Penilaian kondisi kerusakan perkerasan dengan PCI: dikembangkan oleh US Army memberikan informasi kondisi perkerasan hanya pada saat survei indeks kondisi perkerasan merupakan indeks numerik berkisar 0 –

100 didasarkan pada hasil survei kondisi visual dalam metode PCI tingkat keparahan kerusakan perkerasan

merupakan fungsi dari 3 faktor utama yaitu tipe kerusakan, tingkat keparahan kerusakan dan jumlah kerusakan

Density (kadar kerusakan)Density = Ad/As x 100 % atau Density = Ld/As x 100 %dengan :Ad = luas total jenis kerusakan untuk tiap tingkat kerusakan (m2)Ld = panjang total jenis kerusakan untuk tiap tingkat kerusakan (m)As = luas total unit segmen (m2)Deduct Value ( Nilai pengurangan )Deduct Value adalah nilai pengurangan untuk tiap jenis kerusakan yang diperoleh dari kurva hubungan antara density dan deduct value.

Total Deduct Value ( TDV )Total Deduct Value (TDV) adalah nilai total dari individual deduct value untuk tiap jenis kerusakan dan atau tingkat kerusakan yang ada pada suatu unit penelitian.

Corrected Deduct Value ( CDV )diperoleh dari kurva hubungan antara nilai TDV dengan nilai CDV dengan pemilihan lengkung kurva sesuai dengan jumlah nilai individual deduct value yang mempunyai nilai lebih besar dari 2.

PCI (s) = 100 – CDV dengan:PCI (s) = Pavement Condition Index untuk tiap unitCDV = Corrected Deduct Value untuk tiap unit Untuk nilai PCI secara keseluruhan:

PCI = ΣPCI(s)/Ndengan:PCI = Nilai PCI perkerasan keseluruhanPCI (s) = Nilai PCI untuk tiap unitN = Jumlah unit

Metode Penelitian

Lokasi Studi

Analisis dan Pembahasan

Peta Lokasi Studi

Macam Kerusakan yang Terjadi di Lokasi Studi

Berdasarkan hasil survey lapangan setiap segmen di ruas jalan Tentara Pelajar Surakarta yang dilakukan dapat diidentifikasi beberapa jenis kerusakan sebagai berikut:

1. Retak, jenis kerusakan ini terjadi merata di hampir seluruh permukaan perkerasan jalan dengan berbagai tipe diantaranya tipe retak kulit buaya (alligator cracks), retak tepi (edge cracks),retak memanjang dan melintang (longitudinal and transverse cracks),

2. Kegemukan aspal (bleeding),3. Jalan bergelombang/kerutan (corrugation),4. Penurunan (depression),5. Bahu jalan rendah (Lane/shoulder drop off),6. Tambalan jalan (patching and utility cut patching),7. Kerusakan lubang (pothole),8. Kehilangan aspal (weathering).

1. Aligator Cracking (Retak Kulit Buaya)

adalah retak yang berbentuk sebuah jaringan dari bidang bersegi banyak (poligon) menyerupai kulit buaya, dengan lebar celah lebih besar/sama dengan 3 mm.

disebabkan karena beberapa hal antara lain:• Defleksi berlebihan dari permukaan

perkerasan,• Gerakan satu atau lebih lapisan yang

berada dibawah,• Modulus dari material lapis pondasi

rendah,• Lapis pondasi atau lapis aus terlalu getas,• Kelelahan dari permukaan,• Pelapukan permukaan, tanah dasar atau

bagian perkerasan dibawah lapis permukaan kurang stabil,

• Bahan lapis pondasi dalam keadaan jenuh air, karena air tanah naik.

2. Edges Cracking (Retak Pinggir/ Tepi)

Retak pinggir (edge crack), retak memanjang jalan, dengan atau tanpa cabang yang mengarah ke bahu dan terletak dekat bahu

Retak ini disebabkan oleh :• tidak baiknya sokongan dari arah

samping, drainase kurang baik, • terjadinya penyusutan tanah, atau

terjadinya settlement di bawah daerah tersebut,

• akar tanaman yang tumbuh di tepi perkerasan

3. Longitudinal Cracking (Retak Memanjang)

Retak memanjang adalah retak yang berbentuk memanjang pada perkerasan jalan, dapat terjadi dalam bentuk tunggal atau berderet yang sejajar, dan kadang-kadang sedikit bercabang

Retak memanjang disebabkan oleh:• labilnya lapisan pendukung dari

struktur perkerasan• adanya sambungan pelaksanaan

ke arah memanjang• kurangnya ikatan antara bagian-

bagian perkerasan selama pelaksanaan

5. Bleeding (Penggemukan Aspal)

Kegemukan aspal adalah lapisan tipis bitumen pada permukaan perkerasan yang mengakibatkan permukaan menjadi berkilau, mengkilat dan biasanya menjadi sangat lengket

Kegemukan aspal disebabkan oleh jumlah aspal yang berlebihan dalam campuran, kelebihan penggunaan penutup bitumen dan rongga udara yang rendah

6. Corrugation (Kerutan)

Kerutan adalah serangkaian puncak dan lembah yang terjadi pada permukaan jalan dengan interval yang teratur

Kerusakan ini biasanya disebabkan oleh kondisi lalu lintas serta ketidakstabilan perkerasan dan dasar perkerasan

7. Deppression (Depresi)

Depresi adalah area dari permukaan perkerasan dengan elevasi yang lebih rendah dari permukaan jalan disekitarnya

Depresi disebabkan oleh penurunan tanah dasar atau sebagai akibat dari pelaksanaan konstruksi yang tidak baik

8. Lane/Shoulder Drop Off (Bahu Jalan Rendah)

Bahu jalan rendah adalah perbedaan elevasi antara tepi perkerasan dan bahu jalan

Kerusakan ini disebabkan oleh :• erosi bahu jalan, • penurunan bahu jalan, dan • penambahan lapis perkerasan

tanpa penyesuaian ketinggian bahu jalan

9. Patching (Tambalan)

Tambalan (patching) adalah wilayah perkerasan yang telah diganti menjadi baru untuk memperbaiki perkerasan yang ada

Tambalan dianggap merupakan cacat jalan walaupun sudah di kerjakan dengan sangat baik.

Idetifikasi terhadap tambalan ini biasanya diukur dengan menghitung luasan tambalan

11. Potholes (Lubang)

Lubang (potholes) adalah lekukan permukaan perkerasan akibat hilangnya lapisan aus atau material lapis pondasi

Penyebab terjadinya lubang (potholes) antara lain :• Campuran material lapis

permukaan yang kurang baik,• Air masuk ke dalam lapis pondasi

lewat retakan di permukaan perkerasan yang tidak segera ditutup,

• hasil dari retak buaya, lalu berlanjut akibat lalu lintas terlepasnya bagian retak menjadi lobang.

• Tercabutnya aspal pada lapisan aus akibat melekat pada ban.

12. Weathering (Kehilangan Aspal)

Pelapukan dan raveling pada permukaan perkerasan karena hilangnya aspal atau tar pengikat dan copot partikel agregat.

Selain itu, raveling mungkin disebabkan oleh jenis tertentu dari lalu lintas, misalnya, bekas jalur kendaraan. Pelunakan permukaan dan lepasnya agregat karena tumpahan minyak juga termasuk dalam raveling

Peta Kerusakan Jaringan Jalan

Kondisi Perkerasan Jalana. Hasil Pengukuran Lapangan

Kondisi Perkerasan Jalanb. Hasil Perhitungan CDV

Kondisi Perkerasan Jalanc. Grafik Perhitungan CDV

Kondisi Perkerasan Jaland. PCI satu ruas jalan

KESIMPULAN

Berdasarkan analisa dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

• Jenis-jenis kerusakan yang ditemui pada ruas jalan Tentara Pelajar, Kota Surakarta adalah alligator cracks, block cracks, depression, edge cracks, longitudinal and transverse crack, patching, pothole dan weathering.

• Nilai kondisi perkerasan ruas jalan Tentara Pelajar adalah 35 masuk dalam kategori jelek (poor) dan mengacu pada matriks PCI, ruas jalan tersebut harus segera dilakukan penanganan dengan rekonstruksi

KESIMPULAN

SARAN

1. Agar kerusakan yang telah terjadi pada ruas jalan tidak menjadi lebih parah, maka perlu segera dilakukan tindakan perbaikan pada unit-unit yang rusak.

2. Kerusakan yang paling dominan yaitu alligator cracking dan depression dimana salah satu penyebabnya adalah karena beban lalu lintas yang berulang-ulang. Untuk itu peran serta pengawasan angkutan barang perlu mendapatkan perhatian yang serius.

3. Di beberapa lokasi bahu jalan lebih tinggi daripada tepi perkerasan sehingga pada kondisi pasca hujan terdapat beberapa kubangan air di tepi jalan. Disarankan untuk dilakukan perbaikan drainase jalan sehingga air dapat segera keluar dari badan jalan saat turun hujan.

SARAN