perhitungan-tenaga-2

19
1 SOAL Kuliah tenaga keperawatan dengan cara dengan cara belajar sendiri, maka bacalah bacaan ini dan selesaikan tugas secara kelompok. Satu kelompok 2 orang dikumpulkan sesuai jam perkuliahan dan letakkan dimeja saya, makasih Pertanyaan : 1. Kasus I Diketahui BOR rata-rata 85 %, jumlah tempat tidur 100, berapa kebutuhan perawat di rumah sakit tersebut menurut gillis: NO Jenis /katagori Rata-rata pasien/hari Rata-rata jam perawatan pasien/hari Jumlah jam perawatan /hari 1 Pasien bedah 20 4 2 Pasien anak 15 6 3 Pasien penyakit dalam 30 5 2. Kasus 2 Diketahui di rumah sakit ”A” rata-rata perawatan selama 24 jam 30 jam, BOR rata-rata 85 %, jumlah tempat tidur 150, berapa kebutuhan perawat di rumah sakit tersebut menurut gillis: 3. Kasus 3 Diketahui di ruang ”A” jumlah pasien /hari 25 orang, , BOR rata-rata 50 %, jumlah tempat tidur 30, berapa kebutuhan perawat di rumah sakit tersebut menurut rumus PPNI : 4. Kasus 4 Diketahui di rumah sakit ”B”rata-rata jumlah pasien/hr 180 orang dengan rata –rata jam perawatan 3 jam, , BOR rata-rata 65 %, jumlah tempat tidur 500, berapa kebutuhan perawat di rumah sakit tersebut ”B” menurt rumus Elias: 5. Kasus 5 Suatu ruang rawat departemen penyakit dalam dengan 60 pasien (30 pasien dengan perawatan minimal, 20 pasien dengan perawat intermediet dan 10 pasien dengan perawatan total), maka jumlah perawat yang dibutuhkan diruang tersebut menurut Douglas adalah : 6. Kasus 6 Dalam suatu rumah sakit terdapat 18 operasi /hari, dengan perincian : - Operasi besar 4 orang - Operasi sedang 4 orang - Operasi kecil 10 orang Berapa kebutuhan tenaga perawat di ruang operasi ini :

Upload: mirza-rizz

Post on 28-Dec-2015

72 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: perhitungan-tenaga-2

1

SOAL

Kuliah tenaga keperawatan dengan cara dengan cara belajar sendiri, maka bacalah bacaan ini dan

selesaikan tugas secara kelompok. Satu kelompok 2 orang dikumpulkan sesuai jam perkuliahan dan

letakkan dimeja saya, makasih

Pertanyaan :

1. Kasus I

Diketahui BOR rata-rata 85 %, jumlah tempat tidur 100, berapa kebutuhan perawat di

rumah sakit tersebut menurut gillis:

NO Jenis /katagori Rata-rata

pasien/hari

Rata-rata jam

perawatan

pasien/hari

Jumlah jam

perawatan

/hari

1 Pasien bedah 20 4

2 Pasien anak 15 6

3 Pasien penyakit dalam 30 5

2. Kasus 2

Diketahui di rumah sakit ”A” rata-rata perawatan selama 24 jam 30 jam, BOR rata-rata 85 %,

jumlah tempat tidur 150, berapa kebutuhan perawat di rumah sakit tersebut menurut gillis:

3. Kasus 3

Diketahui di ruang ”A” jumlah pasien /hari 25 orang, , BOR rata-rata 50 %, jumlah tempat tidur

30, berapa kebutuhan perawat di rumah sakit tersebut menurut rumus PPNI :

4. Kasus 4

Diketahui di rumah sakit ”B”rata-rata jumlah pasien/hr 180 orang dengan rata –rata jam

perawatan 3 jam, , BOR rata-rata 65 %, jumlah tempat tidur 500, berapa kebutuhan perawat di

rumah sakit tersebut ”B” menurt rumus Elias:

5. Kasus 5

Suatu ruang rawat departemen penyakit dalam dengan 60 pasien (30 pasien dengan perawatan

minimal, 20 pasien dengan perawat intermediet dan 10 pasien dengan perawatan total), maka

jumlah perawat yang dibutuhkan diruang tersebut menurut Douglas adalah :

6. Kasus 6

Dalam suatu rumah sakit terdapat 18 operasi /hari, dengan perincian :

- Operasi besar 4 orang

- Operasi sedang 4 orang

- Operasi kecil 10 orang

Berapa kebutuhan tenaga perawat di ruang operasi ini :

Page 2: perhitungan-tenaga-2

2

7. Kasus 7

Dalam suatu rumah sakit terdapat 52 operasi /hari, dengan perincian :

- Operasi besar 2 orang

- Operasi sedang 10 orang

- Operasi kecil 40 orang

Berapa kebutuhan tenaga perawat di ruang operasi ini :

8. Kasus 8

Diruang gawat darurat diketahui :

- rata-rata jumlah pasien / hari : 50

- Jumlah jam perawatan : 2 jam

- Jam efektif /hari : 7 jam

Berapa kebutuhan tenaga perawat di ruangan UGD ini :

9. Untuk perhitungan jumlah tenaga perlu ditambah (faktor koreksi) yaitu hari libur/cuti/hari besar

penambahan ini dalam penghitungan jumlah perawat disebut : A

a. loss day

b. Tugas non keperawatan

c. Jam kerja efektif pershif perawat

d. Tugas non keperawatan

e. Faktor evaluasi

10. Jam kerja efektif shif perawat di Indonesia adalah : B

a. 6 Jam

b. 7 jam

c. 8 jam

d. 9 jam

e. 10 jam

11. Rata-rata pasien perhari di kali rata-rata jam perawatan pasien perhari disebut : D

a. Jam efektif perawat

b. Jam kerja perawat

c. Jumlah loss day

d. Jumlah jam perawatan / hari

e. Jumlah faktor koreksi

12. Ketergantungan pasien untuk operasi besar di kamar operasi adalah :C

a. 1 jam / 1 operasi

b. 2 jam / 1 operasi

c. 5 jam / 1 operasi

d. 7 jam / 1 operasi

e. 9 jam / 1 operasi

Page 3: perhitungan-tenaga-2

3

13. Dalam suatu rumah sakit terdapat 10 operasi /hari, dengan perincian, operasi besar 5 orang,

operasi sedang 3 orang dan operasi kecil 2 orang. Berapa kebutuhan tenaga perawat di ruang ini

? A

a. 5 orang

b. 4 orang

c. 3 orang

d. 2 orang

e. 1 orang

14. Tokoh yang membuat formula rumus dengan dasar atau mengklasifikasi sesuai derajat

ketergantungan klien adalah : A

a. Douglass

b. Gillis

c. Ellyas

d. PPNI

e. Depkes

15. Perawatan minimal pasien menurut Douglass memerlukan waktu perawatan berapa

jam/hari?E

a. 9-10 jam/24 jam

b. 7 – 8 jam/24 jam

c. 5-6 jam/24 jam

d. 3 – 4jam/24 jam

e. 1 – 2 jam/24 jam

16. Kriteria Perawatan total, menurut douglass antara lain adalah : D

1) Semua keperluan pasien dibantu

2) Perubahan posisi, observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap 2 jam

3) Makan melalui NGT, terapi intra vena

4) Klien dengan infus, persiapan pengobatan yang memerlukan prosedur

17. Suatu ruang rawat dengan 20 pasien (10 pasien dengan perawatan minimal, 4 pasien dengan

perawat intermediet dan 6 pasien dengan perawatan total), maka jumlah perawat yang

dibutuhkan pada saat dinas pagi sesuai dengan formula Douglass adalah : D

a. 1 orang

b. 2 orang

c. 3 orang

d. 4 orang

e. 5 orang

18. Suatu ruang rawat dengan 30 pasien (20 pasien dengan perawatan minimal, 4 pasien dengan

perawat intermediet dan 6 pasien dengan perawatan total), maka jumlah perawat yang

dibutuhkan pada saat dinas pagi sesuai dengan formula Douglass adalah : C

a. 2 orang

b. 4 orang

c. 6 orang

d. 8 orang

e. 10 orang

Page 4: perhitungan-tenaga-2

4

19. Berapa jumlah perawat yang dibutuhkan di rumah sakit tipe C dengan jumlah tempat tidur 20

dengan metode rasio ? D

a. 5 orang

b. 10 orang

c. 15 orang

d. 20 orang

e. 25 orang

Situasi :

diruang Pavilium Paru RSAL dr. Ramelan Surabaya terdapt jumlah tempat tidur 20 buah, jumlah total

pasien tiap bulan rata-rata 14 orang

20. Dari Kasus diatas berapa nilai BOR diruangan paru :C

a) 40 %

b) 50 %

c) 70 %

d) 80 %

e) 90 %

Page 5: perhitungan-tenaga-2

5

PERENCANAAN

TENAGA KEPERAWATAN

Efektifitas dan efisiensi ketenagaan dalam keperawatan sangat ditunjang oleh

sistem pemberian asuhan keperawatan yang tepat dan kompetensi individu yang

memadai. Perlu kiranya dilakukan perencanaan yang strategis dan sistematis dalam

memenuhi kebutuhan tenaga keperawatan. Perencanaan ketenagaan yang baik

mempertimbangkan klasifikasi klien berdasarkan tingkat ketergantungan, metode

pemberian asuhan keperawatan, jumlah dan kategori tenaga keperawatan serta

perhitungan jumlah tenaga keperawatan. Dalam menganalisis dan merencanakan

kebutuhan tenaga keperawatan, manajer keperawatan dapat mengacu ke pelbagai

pendekatan atau formula penghitungan kebutuhan tenaga perawat menurut beberapa

ahli.

Perawat merupakan proporsi tenaga yang paling besar di rumah sakit,

diperkirakan sekitar 75 % dari jumlah seluruh tenaga kesehatan. Dengan dominanya

jumlah perawat ini maka diperlukan formula khusus untuk menentukan kebutuhanya.

Formula dikembangkan untuk memberikan kemudahan kepada manajer keperawatan

dalam melakukan penghitungan tenaga perawat dan bisa digunakan untuk perbandingan

apakah tenaga perawat yang ada saat ini sudah cukup, kurang atau berlebih.

Terdapat beberapa formula perhitungan tenaga keperawatan di pelayanan antara

lain adalah formula Gillies (1982), formula PPNI, formula Douglas (1992), formula

Ilyas (1999), metode Rasio, dan formula Loveridge dan Cummings (1996)

1. Metode Gillies (1982)

Salah satu formula penghitungan tenaga keperawatan yang dikembangkan Gillies

(1982) adalah sebagai berikut :

hari / kerja jam x ) C365 (

365 x BA x Perawat Tenaga

=

Keterangan :

A = jam perawatan/24 jam (nursing time), yaitu waktu perawatan yang dibutuhkan pasien.

B = sensus harian (BOR x jumlah tempat tidur)

C = jumlah hari libur

Page 6: perhitungan-tenaga-2

6

• Komponen A, adalah jumlah waktu perawatan yang dibutuhkan oleh pasien selama 24 jam

• Komponen B, adalah hasil perkalian BOR dengan jumlah tempat tidur. Contoh jika BOR 76 %

dan jumlah tempat tidur 100 maka sensus harian adalah 76.

• Komponen C, jumlah hari libur resmi yang ditentukan oleh pemerintah dan jumlah hari libur

karena cuti tahunan personel. Jumlah hari libur diIndonesia kira-kira 76 hari yang terdiri dari

52 hari minggu, 12 hari cuti dan 12 hari libur nasional. Disamping itu perlu juga diperhitungkan

hari libur lain yaitu secara alamiah menjadi hak biologis wanita yaitu cuti hamil kurang lebih

selama 3 bulan.

• Jam kerja perhari 6 jam perhari

Contoh kasus :

Diketahui rata-rata perawatan selama 24 jam adalah 120 jam seperti pada tabel,

BOR rata-rata 70 %, jumlah tempat tidur 100, berapa kebutuhan perawat di rumah

sakit tersebut :

Tabel 1.1 rata-rata perawatn selama 24 jam

NO Jenis /katagori Rata-rata

pasien/hari

Rata-rata jam

perawatan

pasien/hari

Jumlah jam

perawatan

/hari

1 Pasien bedah 10 4 40

2 Pasien anak 5 6 30

3 Pasien penyakit dalam 10 5 50

Jumlah 25 120

Jawab :

6 x ) 76365 (

365 x 100) x (70/100 x 120Perawat Tenaga

=

Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan menurut formula gillis adalah :

Page 7: perhitungan-tenaga-2

7

2. Metode Lokakarya PPNI

Penentuan kebutuhan tenaga perawat menurut Lokakarya PPNI dengan

mengubah satuan hari dengan minggu. Selanjutnya jumlah hari kerja efektif dihitung

dalam minggu sebanyak 41 minggu dan jumlah kerja perhari selama 40 jam per

minggu. PPNI berusaha menyesuaikan lama kerja dan libur yang berlaku di

Indonesia:

125% jam 40 x mg 41

) BOR x TT (Hr 7 x ) mg 52A x (Perawat Tenaga x=

Keterangan :

TP = Tenaga perawat

A = Jumlah jam perawatan / 24 jam

41 Mg = 365 - 52 (Hr Ming.) - 12 hr libur - 12 hr cuti = 289 / 7

• Komponen A, adalah jumlah waktu perawatan yang dibutuhkan oleh pasien selama 24 jam

• BOR, adalah prosentase rata-rata jumlah tempat tidur yang digunakan selama periode tertentu

(satu semester/satu tahun)

• Hari kerja efektif selama 41 minggu yang dihitung sebagai berikut :

= (365 –(52 hr minggu+12 hari libur nasional+ 12 cuti tahunan)

= 289 hari : 7 hari/mg

= 41 minggu

• Komponen 125 %, yaitu tingkat produktivitas diasumsikan hanya 75 % sehingga dikali 125 %.

Contoh kasus :

Diketahui rata-rata perawatan selama 24 jam adalah 40 jam seperti pada tabel, BOR

rata-rata 70 %, jumlah tempat tidur 100, berapa kebutuhan perawat di rumah sakit

tersebut :

Tabel 1.2 rata-rata perawatn selama 24 jam

NO Jenis /katagori Rata-rata

pasien/hari

Rata-rata jam

perawatan

pasien/hari

Jumlah jam

perawatan

/hari

1 Pasien bedah 10 4 40

Page 8: perhitungan-tenaga-2

8

Jawab :

125% jam 40 x mg 41

) BOR x TT (Hr 7 x ) mg 52A x (Perawat Tenaga x= =

125% jam 40 x mg 41

) 0,7 x 100 (Hr 7 x ) mg 52 x 40 (Perawat Tenaga x= =

Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan menurut formula PPNI adalah = 776

3. Metode Ilyas

Metode ini dikembangakan oleh Yaslis Ilyas sejak tahun 1995. Rumus dasar

dari formula ini adalah sebagai berikut :

hari) / kerja jam x (255

365 x BA x Perawat Tenaga =

Keterangan:

A = Jam perawatan/24 jam (waktu perawatan yang dibutuhkan pasien)

B = sensus harian (BOR x jumlah tempat tidur)

365 = jumlah hari kerja selama setahun

255 = hari kerja efektif perawat/tahun

= {365 - (12 hari libur nasional - 12 hari libur cuti tahunan) x 3/4}

= 255 hari

Indeks ¾ merupakan indeks yang berasal dari karakteristik jadual kerja perawat dirumah sakit

yang dihitung dari setiap empat hari kerja efektif, dimana perawat mendapat libur satu hari

setelah jadual jaga malam. Uraiannya sebagai berikut hari pertama perawat masuk pagi, hari kedua

siang, hari ketiga malam dan hari keempat perawat mendapat libur satu hari

Contoh kasus :

Diketahui rata-rata perawatan selama 24 jam adalah 6 jam, BOR rata-rata 70 %,

jumlah tempat tidur 100, berapa kebutuhan perawat di rumah sakit tersebut :

Jawab :

hari) / kerja jam x (255

365 x BA x Perawat Tenaga =

) 6 x (255

365 x 0,7) x (100 x 6Perawat Tenaga =

= 100 orang

Page 9: perhitungan-tenaga-2

9

4. Douglas (1992)

Douglas (1992), mengklasifikasi derajat ketergantungan klien menjadi tiga kategori,

yaitu :

a. Perawatan minimal, memerlukan waktu 1 – 2 jam/24 jam dengan kriteria :

1) Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri

2) Makan dan minum dilakukan sendiri

3) Ambulasi dengan pengawasan

4) Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap jaga (shift)

5) Pengobatan minimal dengan status psikologis stabil

b. Perawatan parsial, memerlukan waktu 3 – 4 jam/24 jam dengan kriteria :

1) Kebersihan diri dibantu, makan dan minum dibantu

2) Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam

3) Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali

4) Klien dengan kateter urine, intake dan out put dicatat

5) Klien dengan infus, persiapan pengobatan yang memerlukan prosedur

c. Perawatan total, memerlukan waktu 5 – 6 jam/24 jam dengan kriteria :

1) Semua keperluan pasien dibantu

2) Perubahan posisi, observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap 2 jam

3) Makan melalui NGT, terapi intra vena

4) Dilakukan pengisapan lendir

5) Gelisah/disorientasi

Berdasarkan kategori tersebut, didapatkan jumlah perawat yang dibutuhkan pada

pagi, sore dan malam sesuai dengan tingkat ketergantungan pasien seperti pada tabel

2.1 berikut :

Page 10: perhitungan-tenaga-2

10

Tabel 2.1 Jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan dalam satu ruang rawat

Jumlah

Klien

Klasifikasi klien

Minimal Partial Total

Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam

1 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20

2 0,34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,20 0,72 0,60 0,40

3 0,51 0,42 0,21 0,81 0,45 0,30 1,08 0,90 0,60

Dst

Sumber : Douglas (1984) dalam Sitorus (2006)

Suatu ruang rawat dengan 22 pasien (3 pasien dengan perawatan minimal, 14 pasien

dengan perawat intermediet dan 5 pasien dengan perawatan total), maka jumlah

perawat yang dibutuhkan:

a. Dinas pagi :

3 x 0,17 = 0,51

14 x 0.27 = 3,78

5 x 0,36 = 1,90

Jumlah 6,90 → 6 orang

b. Dinas siang

3 x 0,14 = 0,42

14 x 0.15 = 2.10

5 x 0,30 = 1,50

Jumlah 4,02 → 4 orang

c. Dinas malam

3 x 0,10 = 0,30

14 x 0.07 = 0,98

5 x 0,20 = 1,00

Jumlah 2,26 → 2 orang

Page 11: perhitungan-tenaga-2

11

Berdasarkan perhitungan diatas diketahui bahwa total jumlah kebutuhan perawat

untuk dinas pagi, sore dan malam sebanyak 12 orang. Penetapan jumlah perawat

dilakukan dengan menghitung jumlah pasien berdasarkan derajat ketergantungan

selama 1 (satu bulan) dan jumlah perawat yang dibutuhkan untuk setiap hari.

Penetapan satu bulan diharapkan sudah dapat mencerminkan perubahan jumlah dan

variasi pasien di ruang rawat tersebut. Kepala ruangan mengalokasikan setiap

pasien baru pada tim tertentu dengan mempertimbangkan beban kerja tim tersebut.

Beban kerja dapat terkait dengan jumlah pasien dan tingkat ketergantungan pasien.

5. Metode rasio

Metode rasio adalah metode yang didasarkan pada SK Menkes Nomor:

262/Menkes/Per/VI/79), sebagaimana pada tabel 2.3

Tabel 2.3 Rasio Tempat Tidur dan Personel Rumah Sakit

Tipe RS TM/TT TPP/TT TNP/TT TnonP/TT

A dan B 1 /(4-7) (3-4)/2 1/3 1/1

C 1/9 1/1 1/5 ¾

D 1/15 1/2 1/6 2/3

E Disesuaikan

TM : Tenaga medis,

TPP : tenaga paramedis perawatan,

TNP : Tenaga non paramedis,

TnonP : Tenaga non paramedis perawatan,

TT : Tempat tidur Sumber : Sitorus (2006)

Page 12: perhitungan-tenaga-2

12

6. Loveridge dan Cummings (1996)

Loveridge dan Cummings (1996), mengklasifikasi klien berdasarkan pada tingkat

keseriusan kondisi klien yang dirawat di rumah sakit yaitu :

a. Sistem klasifikasi pasien (patient classification system)

Tabel 2.2 Sistem akuitas dengan evaluasi prototipe Generik

No Kategori Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kelas 4

1 Pengkajian 1. Tanda vital

setiap shift

2. Pasien

mandiri

1. Tanda vital setiap 6

jam

2. Tidak ada selang

1. Tanda vital setiap 4

jam observasi

2. Tanda neurologi setiap

2 4 jam

3. Terdapat 1 2 selang

1. Tanda vital setiap 2 jam

2. Terdapat lebih dari 3

selang

2 Mobilisasi Ambulasi

sendiri

Ambulasi atau duduk

di kursi dengan

dibantu oleh satu

orang

Ambulasi atau duduk di

kursi dengan dibantu

oleh 2 orang

Ambulasi atau duduk di

kursi dengan dibantu oleh

3 orang

3 Kebersihan

diri dan

eliminasi

Mandiri 1. Menggunakan

psipot dengan

dibantu oleh satu

orang

2. Mandi dibantu

3. Kateter urine

1. Menggunakan pispot,

dibantu oleh 2 orang

2. Dimandikan di tempat

tidur

3. Ganti sprei oleh 2

orang

1. Inkontinensia

2. Diandikan di tempat tidur

3. Mengganti sprei beberapa

kali tiap shift

4 Diet Makan

sendiri

Mengatur posisi unuk

makan dengan

dibantu oleh satu

orang

1. Mengatur posisi untuk

makan dibantu oleh 2

orang

2. Makan dibantu

Menggunakan NGT

5 Obat-

obatan

Obat 1 -2

macam tiap

shift

1. Obat 3 – 5 macam

tiap shift

2. Obat intra vena 1

macam

1. Obat 6 – 7 macam tiap

shift

2. Obat IV dua macam

tiap shift

3. Transfusi darah 1 unit

1. Obat 8 macam tiap shift

2. Mendapat heparin tiap

infus

3. Obat IV 3 macam tiap

shift

6 Pendidikan

kesehatan

dan emosi

1. Waspada

(alert)

2. Pendidikan

kesehatan

sederhana

1. Cemas ringan

2. Penguatan

pendidikan

kesehatan

3. Interaksi dengan

keluarga beberapa

kali

1. Disorientasi

2. Hambatan dalam

bahasa

3. Interaksi dengan

keluarga sering

4. Pendidikan kesehatan

untuk pulang

1. Memerlukan perhatian

terus menerus

2. Hambatan dalam bahasa

3. Pendidikan kesehatan

tentang prosedur

kompleks

4. Interaksi dengan keluarga

yang intensif

7 Lain-lain Tidak ada Pelaksanaan prosedur

sederhana

1. Mengosongkan

kantung kolostomi

2. Pelaksanaan prosedur

oleh 2 orang

1. Irigasi kolostomi

2. Suction tiap 2 jam

Sumber : Sitorus (2006)

b. Sistem akuitas (acuity system)

1) Evaluasi prototipe, pasien dikelompokkan ke dalam kelas yang ditetapkan

berdasarkan indikator kritis, data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.2.

Setiap kelas memerlukan waktu pemberian asuhan keperawatan yang berbeda

yaitu : a) Kelas I 2 jam/24 jam, b) Kelas II 3 jam/24 jam, c) Kelas III 4,5

jam/24 jam dan d) Kelas IV 6 jam/24 jam. Dalam satu hari, perawat terbagi

Page 13: perhitungan-tenaga-2

13

menjadi tiga shift dimana setiap shiftnya memerlukan 35 % untuk shift pagi,

35 % untuk shift sore dan 30 % untuk shift malam.

2) Evaluasi faktor : pasien dikelompokkan berdasarkan jumlah nilai yang

didapat berdasarkan indikator kritis atau unit nilai relatif (RVUs) dengan

pembagian :

a) Kelas I : 0 -10 point,

b) Kelas II 11 – 25 point,

c) Kelas III 26 – 40 ponit,

d) Kelas IV lebih dari 41 point

Page 14: perhitungan-tenaga-2

14

7. Berdasarkan pengelompokan unit kerja dirumah sakit

Kebutuhan tenaga kerja keperawatan perlu memperhatikan unit kerja yang ada

dirumah sakit. Secara garis besar terdapat pengelompokan unit kerja di rumah sakit

sebagai berikut :

a. Rawat inap dewasa

b. Rawat inap anak / perinatal

c. Rawat inap intensif

d. Ruang gawat darurat

e. Kamar bersalin

f. Kamar operasi

g. Rawat jalan

Beberapa model pendekatan yang dapat dipergunakan dalam perhitungan adalah

sebagai berikut :

a. Rawat inap

1) Berdasarkan klasifikasi pasien

Cara perhitungannya didasarkan pada :

- Tingkat ketergantungan pasien

- Rata-rata pasien perhari

- Jam perawatan yang diperlukan /hari/pasien

- Jam kerja efektif setiap perawat/7 jam /hari

Rumus =

∑ jam perawatan

∑ tenaga kep.R. Rawat Inap =

+ Loss day + Tugas non kep.

Jam kerja efektif per shif

Page 15: perhitungan-tenaga-2

15

Tabel 1.1 Contoh perhitungan dalam ruang

NO Jenis /katagori Rata-rata

pasien/hari

Rata-rata

jam

perawatan

pasien/hari

Jumlah jam

perawatan

/hari

1 Pasien bedah 10 4 40

2 Pasien anak 5 6 30

3 Pasien penyakit dalam 15 5 75

Jumlah 30 145

Jadi jumlah tenaga keperawatan yang diperlukan adalah :

Jumlah jam perawatan

=

145

=

21 Jam kerja efektif pershif 7

Untuk perhitungan jumlah tenaga perlu ditambah (faktor koreksi) yaitu hari

libur/cuti/hari besar (loss day) :

Jml mg dlm 1 tahun + cuti+hari besar

X

Jumlah perawat yang ada

= Jumlah hari kerja efektif setahun

52 + 12 + 14

X

21

=

6 286

Jumlah tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas-tugas non keperawatan

seperti membuat perincian pasien pulang, kebersihan ruangan, kebersihan alat

makan pasien, dan lainnya diperkirakan 25 % dari jam pelayanan

keperawatan.

Jumlah tenaga keperawatan + Loss day

X

25

=

100

21 + 6

X

25

=

7 100

Jadi tenaga yang diperlukan adalah :

Tenaga yang ada + faktor koreksi + tugas non keperawatan =

21 + 6 + 7 = 34 orang perawat

Page 16: perhitungan-tenaga-2

16

b. Kamar Operasi

Dikamar operasi menggunakan dasar perhitungan sebagai berikut :

1) Jumlah jenis operasi

2) Jumlah kamar operasi

3) Pemakaian kamar operasi (diprediksi 6 jam per hari) pada hari kerja.

4) Tugas perawat dikamar operasi (instrumentator, perawat sirkulasi = 2 orang

/tim)

5) Ketergantungan pasien

- Operasi besar : 5 jam/ 1 operasi

- Operasi sedang : 2 jam / 1 operasi

- Operasi kecil : 1 jam / 1 operasi

(∑ jam perawatan /hari X ∑ operasi) X ∑ perawat dalam tim =

Jam kerja efektif / hari

Contoh kasus :

Dalam suatu rumah sakit terdapat 25 operasi /hari, dengan perincian :

- Operasi besar 6 orang

- Operasi sedang 10 orang

- Operasi kecil 9 orang

Berapa kebutuhan tenaga perawat di ruang ini :

Jawab :

(6 x 5) +(10 x 2) + (9x1) X 2 = 18

7 jam

Jadi jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan dikamar operasi adalah 18

orang

Page 17: perhitungan-tenaga-2

17

c. Diruang Gawat darurat

Dasar perhitungan di unit gawat darurat adalah :

1) Rata-rata jumlah pasien / hari

2) Jumlah jam perawatan / hari

3) Jam efektif perawat / hari

4) Ketergantungan pasien,Gawat darurat, Mendesak , dan tidak mendesak :

Rumus :

D X 365

TP:

255 X Jam kerja/hari

Keterangan:

TP = Tenaga perawat

D = Jam keperawatan

365 = jumlah hari kerja selama setahun

255 = hari kerja efektif perawat/tahun

= {365 - (12 hari libur nasional - 12 hari libur cuti tahunan) x 3/4}

= 255 hari

Indeks ¾ merupakan indeks yang berasal dari karakteristik jadual kerja perawat

dirumah sakit yang dihitung dari setiap empat hari kerja efektif, dimana perawat

mendapat libur satu hari setelah jadual jaga malam. Uraiannya sebagai berikut hari

pertama perawat masuk pagi, hari kedua siang, hari ketiga malam dan hari keempat

perawat mendapat libur satu hari

Jam kerja/hari = 6 jam/hari

Contoh :

Diruang gawat darurat diketahui :

- rata-rata jumlah pasien / hari : 30

- Jumlah jam perawatan : 4 jam

- Jam efektif /hari : 7 jam

Berapa kebutuhan tenaga perawat di ruangan/hari :

30 x 4 = 29

7

Jumlah tenaga + loss day =..........

Page 18: perhitungan-tenaga-2

18

d. Critical care

Diketahui :

- Rata-rata jumlah pasien/hari : 10 orang

- Jumlah jam perawatan/hari : 12 jam

Jadi kebutuhan tenaga perawatan diruang critikal care adalah :

e. Rawat Jalan

Diketahui :

- Rata-rata jumlah pasien 1 hari = 100

- Jumlah jam perawatan 1 hari 15

Jadi kebutuhan tenaga perawat di rawat jalan ini adalah :

Page 19: perhitungan-tenaga-2

19

DAFTAR PUSTAKA

Gillies D.A. (1994). Nursing Management a System Approach. Third edition.

Philadelphia. WB Saunders.

Hasibuan, Malayu SP.(2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Bumi

Aksara.

Herawani ( 2006). Semiloka Nasional Trend – Issue Kepemimpinan Manajemen

Keperawatan, Hotel Acacia Jakarta.

Ilyas, Yaslis. (2004). Perencanaan SDM Rumah Sakit: Teori, Metoda dan Formula.

Depok- Jawa Barat. Fakultas Kesehatan Masyarakat-Universitas Indonesia

Siagian, Sondang P. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Bumi Aksara

Sitorus, Ratna dan Yulia A.C (2006). Model Praktik Keperawatan Profesional di

Rumah Sakit Penataan Struktur dan Proses Pemberian Asuhan Keperawatan di

ruang Rawat Inap. Jakarta. EGC

Swansburg, R. (1990). Management and Leadership for Nurse Managers. Boston. Jones

and Bartlett Publishers.