perhitungan tenaga kerja dan durasi pekerjaan pada proyek jalan

74
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Rencana Tata Ruang dan Wilayah Provinsi Banten merupakan suatu kebijakan yang dijadikan acuan pembangunan di Provinsi Banten. Sebagai upaya untuk menjamin keberlanjutan pembangunan dimasa mendatang adalah dengan mengintegrasikan kepentingan lingkungan pada arah pengambilan keputusan yang strategis. Maka dari itu Provinsi Banten sebagai salah satu daerah yang memiliki potensi perkembangan daerahyang pesat, turut menerapkan kebijakan yang mendukung keberlanjutan sumber daya alam dan lingkunga hidup. Guna mengawal serta mendukung implementasi dari kebijakan yang terdapat dalam Rencana Tata Ruang wilayah Provinsi Banten maka pembangunan Jalan kolektor primer Serang-Cikande ini dimaksudkan untuk memberi alternatif jalan guna menjawab tantangan tersebut. 1.2 Gambaran Umum Proyek Jalan ini direncanakan akan dibangun sepanjang 2360,49 meter atau 2,36049 km, dengan

Upload: fasta

Post on 22-Dec-2015

639 views

Category:

Documents


106 download

DESCRIPTION

Laporan 2 Project Work II Piliteknik Negeri Jakarta

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Proyek

Rencana Tata Ruang dan Wilayah Provinsi Banten merupakan

suatu kebijakan yang dijadikan acuan pembangunan di Provinsi Banten.

Sebagai upaya untuk menjamin keberlanjutan pembangunan dimasa

mendatang adalah dengan mengintegrasikan kepentingan lingkungan pada

arah pengambilan keputusan yang strategis.

Maka dari itu Provinsi Banten sebagai salah satu daerah yang

memiliki potensi perkembangan daerahyang pesat, turut menerapkan

kebijakan yang mendukung keberlanjutan sumber daya alam dan

lingkunga hidup. Guna mengawal serta mendukung implementasi dari

kebijakan yang terdapat dalam Rencana Tata Ruang wilayah Provinsi

Banten maka pembangunan Jalan kolektor primer Serang-Cikande ini

dimaksudkan untuk memberi alternatif jalan guna menjawab tantangan

tersebut.

1.2 Gambaran Umum Proyek

Jalan ini direncanakan akan dibangun sepanjang 2360,49 meter

atau 2,36049 km, dengan lebar badan jalan 2 x 3,5 m dan 2 x 2 m untuk

bahu jalan. Jalan ini direncanakan dengan 2 jalur dan 2 lajur. Struktur

perkerasan yang digunakan adalah perkerasan lentur (Flexible Pavement).

Awal proyek berada di kota Serang dan berakhir di kabupaten Cikande,

Banten.

1. Nama Proyek : Proyek pembangunan ruas jalan kolektor Serang -

Cikande.

2. Alamat Proyek : Ds. Balaraja, Kec. Balaraja, Tangerang, Banten.

3. Lingkup Pekerjaan :

a. Pekerjaan konstruksi jalan.

b. Pekerjaan Drainase.

c. Pekerjaan elektrikal.

d. Pekerjaan finishing.

4. Klasifikasi Jalan : Jalan Kolektor Primer, Kelas IIIA.

5. Panjang Rencana Jalan : 2360,49 meter.

6. Jenis Perkerasan : Perkerasan Lentur (Flexible Pavement).

7. Konstruksi Perkerasan :

a. Lapis Permukaan : Laston (MS 744), tebal 12 cm.

b. Lapis Pondasi atas : Batu Pecah Kelas A, tebal 11 cm.

c. Lapis Pondasi Bawah: Sirtu Kelas A, tebal 24 cm.

8. Lebar Perkerasan : 2 x 3,75 m = 7,5 m.

9. Lebar Bahu Jalan : 2 x 2 m = 4 m.

10. Pemberi Tugas : Ditjen Bina Marga SATKER. Provinsi Banten.

11. Waktu Pelaksanaan : 160 hari kalender.

12. Alamat : Jl. K. H. Abdul Fatah Hasan No. 25 Ciceri, Kota

Serang, Provinsi Banten. Telp. : 0254 219761.

13. Konsultan Perencana : FAST Colsultant.

14. Alamat : Jl. Ahmad Yani No. 2 Serang, Provinsi Banten.

15. Konsultan Pengawas : Viltrution Association.

16. Alamat : Jl. Dr. Sintanala No. 02, Tangerang, Tangerang,

Banten

Gambar 1.1 Peta rencana jalan ruas Serang – Cikande

1.3 Prosedur Persiapan Pelaksanaan Proyek

Hal-hal yang akan dipersiapkan oleh PT. Mugiwara pada proyek

pembangunan Jalan Kolektor Primer Serang-Cikande,adalah :

1. Penyusunan Tim Inti Proyek, yaitu penjelasan mengenai pemegang

peran utama pelaksanaan proyek yang terdiri dari struktur

organisasi tim inti proyek dan personalia yang menduduki posisi

kunci

2. Rencana Pelaksanaan Proyek (RPP), atau disebut juga Project Plan

yang berisikan penjelasan teknis perihal, lingkup kerja, sasaran-

sasaran dan prosedur koordinasi proyek, serta peranan masing-

masing organisasi yang terlibat dalam proyek

3. Program pengendalian dan rencana implementasinya

4. Rapat permulaan atau kock of meeting, rapat ini bermaksud

membahas tingkat akhir dan meratifikasi butir-butir konsep

landasan pelaksanaan pekerjaan

5. Memeriksa dokumen kontrak

6. Mempelajari gambar dan dokumen RKS

7. Menyusunan metode pelaksanaan dan sistem yang akan digunakan pada :

a. Pekerjaan struktur bawah

b. Pekerjaan perkerasan

c. Pekerjaan finishing

8. Jadwal pelaksanaan (master scheduling)

9. Jadwal pengadaan tenaga kerja

10. Jadwal pengadaan bahan dan material

11. Jadwal pengadaan alat berat

12. Penyusunan laporan-laporan, yang terdiri dari :

a. Laporan Harian

b. Laporan Mingguan

c. Laporan Bulanan

1.4 Tahapan Persiapan Pelaksanaan

Hal-hal yang diperlukan oleh PT. Mugiwara pada proyek

pembangunan Jalan Kolektor Primer Serang-Cikande,adalah:

1. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), dengan ketentuan:

a. Diterbitkan selambat-lambatnya 14 hari kerja sejak

penandatanganan kontrak.

b. Dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat dimulainya kontrak.

2. Rapat Persiapan Pelaksanaan (pre construction meeting), dengan

ketentuan:

a. Rapat persiapan dilaksanakan oleh pengguna bersama

PT.mugiwara sebagai penyedia jasa.

b. Rapat persiapan dilakukan untuk mempersiapkan pelaksanaan

kontrak yang mencakup penyusunan organisasi, mobilisasi,

rencana pengadaan peralatan &dan bahan, waktu serta tata cara

pelaksanaan, serta pelaporan kemajuan pekerjaan.

c. Rapat persiapan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,

baik secara normatif maupun substantif dalam rangka mencapai

tujuan dan sasaran.

d. Hasil dari Rapat persiapan dibuatkan berita acaranya.

3. Penyusunan Program Mutu, yang berisi:

a. Informasi pengadaan.

b. Organisasi proyek.

c. Jadual pelaksanaan.

d. Prosedur pelaksanaan pekerjaan dan pengendalian proses

pekerjaan.

e. Prosedur instruksi kerja.

f. Personil pelaksana kerja.

1.5 Tahapan Pelaksanaan Kontrak

1. Usulan dan persetujuan mobilisasi personil/tenaga ahli dan peralatan

Sebelum melakukan mobilisasi, PT. Mugiwara akan mengajukan

usulan persetujuan tenaga ahli untuk mendapatkan persetujuan

pengguna jasa sesuai dengan kontrak.

2. Pemeriksaan personil/tenaga ahli dan peralatan sesuai dengan kontrak

a. Pemeriksaan tenaga ahli dan peralatan harus dilaksanakan setelah

tiba di lokasi pekerjaan, serta dibuat berita acara hasil inspeksi yang

ditandatangani PT. Mugiwara dan pengguna jasa.

b. Bila hasil inspeksi ternyata belum memenuhi persyaratan namun

tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan, maka PT. Mugiwara

dapat melanjutkan pekerjaan dengan syarat personil dan peralatan

tersebut harus segera diganti sesuai dengan waktu yang disepakati

bersama.

c. Pada waktu PT. Mugiwara mulai melaksanakan tugas, pengguna jasa

harus melakukan pengecekan, apakah yang ada di lapangan sesuai

dengan kesepakatan kontrak.

3. Perubahan dan Penggantian Personil dan Peralatan

a. PT. Mugiwara melakukan penggantian personil dan/atau peralatan

dengan persetujuan pengguna jasa sesuai dengan Keppres No.

80/2003.

b. Perubahan/penggantian personil dilakukan sesuai dengan kondisi

dan situasi yang ada, dan dibuatkan berita acaranya, serta dilaporkan

kepada pengguna jasa.

c. Apabila pengguna jasa menilai bahwa personil dari PT. Mugiwara

tersebut tidak mampu atau tidak melaksanakan pekerjaan dengan

baik atau berkelakuan tidak baik, maka PT. Mugiwara akan

mengganti dengan kualifikasi yang sama atau lebih tinggi.

d. PT. Mugiwara akan mengganti personil dengan keahlian yang setara

atau lebih tinggi tanpa penambahan biaya dalam waktu tidak lebih

dari 15 hari sejak diterimanya penggantian personil dari PT.

Mugiwara.

4. Pembayaran uang muka

a. Uang muka diberikan untuk membiayai mobilisasi personil dan

peralatan, serta pengeluaran pada bulan pertama.

b. Besaran uang muka adalah 20 % dari nilai kontrak dan akan

diberikan setelah PT. Mugiwara menyerahkan jaminan uang muka.

5. Pembahasan hasil pelaksanaan pekerjaan, berupa laporan-laporan

a. Pengguna jasa membentuk tim teknis untuk melakukan pembahasan

hasil kegiatan PT. Mugiwara secara periodik

b. Dalam kondisi tertentu, PT. Mugiwara perlu segera membuat

laporan khusus dan menyampaikan kepada pengguna jasa

6. Pembayaran prestasi pekerjaan

Pembayaran dilakukan berdasarkan prestasi pekerjaan yang dicapai

sesuai ketentuan dalam kontrak dengan melampirkan tanda bukti

pembayaran (at cost.

Dokumen yang diperlukan :

a. MC / sertifikat bulanan.

b. Tanda bukti pembayaran/invoice.

c. Berita acara prestasi pekerjaan.

7. Pengendalian pekerjaan, meliputi:

a. Pengendalian kegiatan.

b. Pengendalian personil/tenaga ahli.

c. Pengendalian kualitas.

Dokumen kelengkapan:

a. Jadwal kegiatan.

b. Jadwal penugasan tenaga ahli.

c. Daftar hadir / presensi tenaga ahli.

d. Laporan hasil kegiatan.

e. Laporan program mutu.

1.6 Ruang Lingkup Pekerjaan

Ruang lingkup pekerjaan pada Proyek Pembangunan Jalan

Kolektor Primer Serang-Cikande, meliputi :

1. Pekerjaan Persiapan

a. Pembersihan Lokasi

b. Pengadaan Air Bersih

c. Pengadaan Listrik

d. Pengukuran dan Pematokan

e. Pembuatan Papan Nama Proyek

f. Pembuatan Direksi Keet

g. Pembuatan Musholla

h. Pembuatan Toilet

i. Pembuatan Tempat Parkir Alat Berat

j. Pembuatan Gudang

k. Pembuatan Barak Pekerja

l. Pembuatan Loss Kerja

m. Pembuatan Pos Keamanan

n. Pembuatan Pagar Proyek

o. Pembuatan Kantin

p. Pengujian Bahan

q. Foto Dokumentasi

r. Mobilisasi dan Demobilisasi

2. Pekerjaan Tanah

a. Galian Tanah

b. Pengupasan Top Soil

c. Urugan Tanah

d. Pembuangan Tanah

e. Pemadatan Tanah

3. Pekerjaan Perkerasan

a. Lapis Pondasi Bawah

b. Lapis Pondasi Atas

c. Penyemprotan Prime Coat

d. Lapis Permukaan

4. Pekerjaan Saluran dan Gorang - gorong

1) Pekerjaan galian tanah saluran kanan dan kiri

2) Pengadaan saluran precast U-Ditch

3) Pengadaan pasir urugan

4) Pemasangan saluran precast U-Ditch

5) Pekerjaan galian tanah untuk gorong – gorong

6) Pengadaan gorong-gorong

7) Pemasangan gorong-gorong

5. Pekerjaan Rambu dan Marka

a. Pengadaan Rambu Jalan

b. Pengadaan Tiang Pipa Galvanis

c. Pembuatan Pondasi Rambu

d. Pembuatan Marka Garis menerus

e. Pembuatan Marka Garis Putus-putus

f. Pembuatan Marka Garis untuk Zebra Cross

6. Pemasangan Lampu Jalan

7. Pekerjaan Finishing

a. Pembersihan Sisa Pekerjaan

b. Penanaman Pohon Kiara Payung

c. Penanaman Rumput pada Bukit dan Lereng Jalan

1.7 Personil dan Organisasi Proyek

Pada pelaksanaan Proyek Pembangunan Jalan Kolektor Primer

Serang-Cikande, dalam pelaksanaannya adapun fungsional organisasi

proyeknya sebagai berikut :

1. Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Banten sebagai pemilik proyek

atau pemberi tugas.

2. Pemimpin proyek menyelenggarakan pengendalian pelaksanaan

proyek dan bertindak sebagai wakil pemilik.

3. Konsultan Pengawas bertugas menyelenggarakan pengawasan atau

kualitas serta volume pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor

sebagai pelaksana fisik.

4. Konsultan Perencana meyelenggarakan perencanaan fisik yang

sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.

= Garis Intruksi= Garis Koordinasi

Dinas Bina Marga Satker. Prov. Banten

Pimpinan Proyek

Konsultan PerecanaKonsultan Pengawas

Kontraktor

Proyek Pembangunan Jalan Serang-Cikande

5. PT. Mugiwara akan melakukan pekerjaan proyek yang sesuai

dengan spesifikasi perencanaan yang telah ditetapkan.

Gambar 1.2 Bagan Koordinasi Organisasi

1.8 Sistem Pelaporan

Tata cara pelaporan dibuat seefektif dan seefisien mungkin, hal ini

dimaksudkan untuk memudahkan dalam melakukan evaluasi terhadap

proyek yang sedang berjalan. Evaluasi ini berfungsi sebagai kontrol dan

pedoman tindak lanjut apa yang harus dilakukan, apakah pekerjaan yang

dilaksanakan sesuai rencana schedule dan sesuai dengan spesifikasi teknis

yang ada.

Sistem pelaporannya secara garis besar seperti dibawah ini :

1. Pelaksanaan (dari tiap staf) diwajibkan membuat catatan berupa

laporan harian/mingguan yang memberikan gambaran dan catatan

yang jelas:

a. Produktivitas kerja

b. Pekerjaan – pekerjaan yang dilakukan PT. Mugiwara

c. Catatan dan perintah konsultan pengawas yang disampaikan

lisan maupun tulisan

d. Hal ikhwal mengenai bahan – bahan (yang masuk dan

terpakai), serta yang ditolak.

e. Keadaan cuaca serta kendala – kendala yang dihadapi

f. Pembiayaan (costing)

g. Hasil laboratorium/pengujian lainnya.

2. Setiap laporan yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek

diperiksa dandisetujui kebenarannya oleh pimpinan masing –

masing unit.

3. Laporan mengenai pelaksanaan harus disertai dengan foto – foto

kegiatanproyek dalam bagian/tahapan yang penting, sesuai

petunjuk konsultanpengawas sebagai dokumen dari awal proyek

sampai akhir proyek.

4. Laporan yang berhubungan dengan pelaksanaan di lapangan yang

bersifat extern harus diketahui oleh konsultan pengawas dan yang

harus ditandatangani. Seperti:

a. Jumlah pekerjaan yang dikerjakan dan jumlah tenaga kerja

yangbekerja

b. Uraian kemajuan pekerjaan diakhir minggu

c. Bahan – bahan dan perlengkapan yang telah masuk

d. Keadaan cuaca

e. Kunjungan tamu – tamu

f. Kejadian – kejadian khusus

g. Rencana minggu selanjutnya

BAB II

INSTALASI PROYEK

Untuk meningkatkan produktifitas di lapangan dan terjaminnya

keselamatan kerja, PT. Mugiwara mengatur tata letak lapangan Proyek Pekerjaan

Jalan Kolektor Primer Serang-Cikande. Tata letak tersebut sebaiknya

direncanakan dengan melibatkan konsultan, sehingga akan dihasilkan

perencanaan yang matang dan sesuai dengan spesifikasi yang ada.

Rancangan tata letak pekerjaan di lapangan digambar dengan skala yang

menunjukkan letak direksi keet, gudang, tempat parkir kendaraan proyek, barak

pekerja, sanitasi, pos jaga, jalan masuk dan jalan keluar serta fasilitas lainnya.

Demi kelancaran jalannya proyek, perencanaan tata letak lapangan harus

dibuat seefisien dan seefektif mungkin dengan memperhatikan keadaan tanah dan

proyek itu sendiri. Untuk penimbunan material mentah yang sejenis perlu

dikelompokkan pada lokasi yang berdekatan. Untuk gudang tertutup atau tempat

penyimpanan barang sebaiknya ditempatkan pada posisi dekat pintu masuk.

Direksi keet baik untuk kontraktor, pemberi tugas, konsultan, dan sub-kontraktor

juga diletakkan dekat pintu masuk dan melalui pos penjagaan.Untuk barak-barak

pekerja diletakkan agak jauh ke belakang dari daerah lokasi konstruksi dengan

dilengkapi sistem sanitasi, instalasi penerangan dan air.

Pembuatan jalan masuk dan jalan keluar proyek terkadang menimbulkan

masalah karena akan sering dilalui oleh kendaraan-kendaraan bermuatan berat.

Sehingga dalam hal ini PT. Mugiwara akan melakukan penelitian kondisi jalan,

jembatan dan lainnya yang akan dilalui oleh alat-alat berat proyek dengan

mempertimbangkan kekuatan struktur dari sarana transformasi tersebut.

Mengingat alat-alat berat proyek harus dipindahkan dari gudang ke lokasi proyek,

maka perlu adanya mobilisasi serta pengendalian dan pengaturan lalu lintas.

Untuk melindungi pekerjaan guna menjamin keselamatan umum dan

memudahkan arus lalu lintas yang dilalui atau di sekitar lokasi proyek, maka PT.

Mugiwara akan memasang dan mengatur rambu-rambu, lampu penerangan,

sinyal, barikade, rintangan dan fasilitas lainnya pada setiap tempat dimana operasi

pembangunan yang akan mengganggu pengguna jalan, dan pada tempat-tempat

rawan maupun persimpangan disekitar lokasi proyek.

PT. Mugiwara akan mengajukan ijin kepada Konsultan Pengawas untuk

setiap rambu, sinyal, barikade, rintangan atau fasilitas lalu lintas lainnya untuk

pemasangannya sebelum pekerjaan proyek yang sesungguhnya berlangsung.

Perencanaan pengendalian lalu lintas harus meliputi diskusi dengan polisi

atau aparat keamanan setempat dan Direktorat Jendral Perhubungan Darat sejak

permulaan atau awal dari pelaksanaan proyek. Sistem pengendalian dan waktu

pengerjaan harus sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.

Untuk mengatasi kendala pelaksanaan pembangunan perlu dilakukan suatu

evaluasi perencanaan yang terus menerus dan mencari alternatif-alternatif

pemecahan yang efektif dan efisien. Hal ini dapat dicapai dari rapat-rapat

perencanaan, koordinasi, dan rapat khusus yang selalu terjadwal dan selalu di

terapkan dalam pelaksanan dan dapat dilakukan kembali evaluasi terhadapnya.

Pentingnya tata letak lapangan sangat berpengaruh dalam pelaksanaan

suatu proyek sehingga tata letak lapangan yang kami rancang sebagai berikut:

1. Pagar Pembatas Jenis pagar pembatas pada proyek ini yaitu pagar tertutup dengan

ketinggian 2 m, terbuat dari bahan seng bergelombang dengan dilapisi cat

berwarna kuning. Berfungsi sebagai pembatas wilayah proyek dengan

aktifitas disekitarnya.

2. Pintu Masuk-Keluar Pintu terbuat dari bahan seng bergelombang dengan dilapisi cat

berwarna. Pintu berfungsi untuk keluar masuknya kendaraan, baik

kendaraan biasa, pengangkut material dan alat berat, serta manusia.

Banyaknya pintu masuk, dibuat seminal mungkin dengan ukuran 1 set

pintu masuk yaitu untuk pekerja lebar minimum 80 cm dan untuk

kendaraan minimum 400 cm. Bila pintu masuk dibuat lebih dari satu,

maka yang perlu ditambah hanya pintu masuk/keluar untuk kendaraan dan

bila tidak digunakan harus ditutup/dikunci kembali, dengan tujuan

keamanan.

3. Pos Keamanan Pos Keamanan berada dekat pintu masuk utama. Berfungsi untuk

mencatat tamu-tamu proyek mengenai identitas ataupun keperluannya,

mencatat dan memeriksa kendaraan yang keluar masuk proyek (kendaraan

tamu maupun kendaraan yang membawa material), dan lain-lain. Dibuat

dari konstruksi kayu sederhana dengan luas 2 x 2 m2.

4. Direksi Keet Berfungsi sebagai: kantor untuk Pemberi Tugas, Kontraktor, Sub

kontraktor, dan konsultan dalam melakukan pengelolaan proyek, serta

sebagai tempat penyimpanan gambar kerja, dokumen kontrak, dokumen

penting proyek, peralatan kantor, dan peralatan ukur.

Kantor lapangan (Direksi keet) dilengkapi dengan ruang gambar,

ruang pertemuan, ruang penyimpanan material, tempat ibadah, kamar

mandi atau WC, dapur kecil, dan tempat istirahat (kamar tidur).

Direksi keet letaknya dekat dengan pintu masuk dan tempat parkir

kendaraan dari staff proyek dengan tujuan agar tidak mengganggu lalu

lintas produksi konstruksi dan dapat mengawasi kendaraan yang keluar

masuk Proyek, berfungsi sebagai kantor lapangan. Dibangun dengan

menggunakan struktur kayu dengan papan atau multiplek sebagai dinding,

atap asbes dan lantai beton.

5. Barak Pekerja Barak pekerja digunakan sebagai tempat istirahat pekerja dan

tempat menginap atau tidur dengan tujuan agar mencegah keterlambatan

datang ke lokasi proyek serta memberi waktu yang cukup untuk

beristirahat. Barak pekerja terletak di belakang proyek agar tidak

mengganggu aktifitas proyek. Dibangun dengan menggunakan struktur

kayu, dengan multiplek sebagai dinding, atap seng bergelombang.

6. Tempat Penyimpanan dan Bengkel kerjaTempat penyimpanan dibedakan menjadi 2 yaitu:

a. Gudang, dipergunakan untuk menyimpan material yang tidak tahan

terhadap perubahan cuaca, bernilai ekonomis tinggi seperti semen,

keramik, peralatan tukang, perlengkapan K3, dan perlengkapan M/E.

Ukuran dibuat secara proposional dan bentuknya adalah bangunan

tertutup dengan satu pintu dan dapat dikunci.

b. Tempat penyimpanan/penimbunan material, dipergunakan untuk

material yang cukup tahan terhadap cuaca, sehingga bangunan hanya

memilik atap tanpa dinding, bahan atap dapat berupa seng, plastik,

atau terpal. Material yang disimpan disini seperti : tulangan, kayu,

perancah, pipa, PVC, dll.

Bengkel kerja, berfungsi sebagai tempat produksi sarana, elemen

pendukung konstruksi dan merupakan bangunan terbuka dengan atap dari

seng atau plastik atau asbes.

7. Sarana Sanitasi Sarana sanitasi dibuat bersebelahan dengan barak pekerja, dengan

harapan aktifitas para pekerja terkonsentrasi pada satu tempat sehingga

tidak mengganggu produktivitas.

8. Kantin dan Mushola Sebagai sarana pemenuh kebutuhan sehari-hari bagi pekerja maka

kantin dan mushola diletakkan berdekatan dengan bedeng pekerja.

9. Lampu Proyek Terdapat dua macam lampu proyek, lampu kerja dan lampu

pengamanan. Lampu kerja ditempatkan pada lokasi pekerjaan, berfungsi

sebagai penerangan untuk pekerjaan yang dilaksanakan malam hari.

Lampu pengaman terdapat disetiap sudut proyek dan tempat-tempat

lainnya yang dianggap perlu. Diletakkan di sudut proyek agar lampu

tersebut dapat menerangi semua lingkungan proyek. Berfungsi untuk

pengamanan proyek.

Gambar 2.1 Lokasi Instalasi Layout

Gambar 2.2 Instalasi Layout

BAB III

METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

3.1 PEKERJAAN PERSIAPAN

3.1.1 Pengukuran Lokasi Proyek

Pekerjaan pengukuran dilakukan untuk mendapatkan peta proyek

secara keseluruhan dan kondisi lapangan di sekitar proyek.

1. Metode Kerja

Pekerjaan pengukuran dilakukan oleh 2 tim surveyor dari tempat awal

dilaksanakannya proyek (sta. 0+000) oleh tim I dan dari tempat akhir

proyek (sta. 2+360) dengan acuan pada titik Bench Mark (BM) yang

telah ditentukan sebelumnya. Lokasi yang telah diukur ditandai dengan

dipasangnya patok-patok agar mudah ditemukan. Setelah dilakukan

pengukuran, data hasil pengukuran setelah dianalisa akan dituangkan

dalam gambar denah lokasi proyek yang kemudian akan diserahkan

kepada konsultan untuk disetujui.

Gambar 3.1 Pengukuran

Gambar 3.2 Ilustrasi Pengukuran

2. Sumber Daya yang Digunakan

Pekerjaan pengukuran dilakukan oleh dua tim surveyor. Setiap tim terdiri

dari 1 orang Surveyor yang dibantu oleh tiga orang asisten lapangan.

3. Peralatan Yang Digunakan

Alat yang digunakan untuk melakukan pekerjaan pengukuran adalah

Theodolit TM 20E beserta pelengkapan pengukuran lainnya dan patok-

patok yang digunakan untuk menandai lokasi hasil pengukuran.

4. Waktu

Total waktu yang digunakan untuk pengukuran sampai dengan

pemasangan patok adalah 5 hari sejak dimulainya pekerjaan pengukuran.

- Kuantitas = 2360,49 m’

- Output asisten surveyor = 100 m¹

- Jumlah tenaga kerja jika dikerjakan dalam 1 hari adalah:

a. surveyor = 2/6 × 1/100 = 0,003 HO

b. asisten surveyor= 6/6 × 1/100 = 0,01 HO

- Durasi Pekerjaan = 2360,49/6 x 0,01= 3,93 hari

Jadi untuk melakukan kegiatan pengukuran dan

pematokan membutuhkan 2 orang surveyor dan 6 orang

asisten surveyor sehingga pekerjaan ini selesai dalam waktu

4 hari.

3.1.2 Mobilisasi

1. Cakupan kegiatan mobilisasi menurut persyaratan adalah:

a Pembelian atau sewa atas tanah guna keperluan Base Camp kontraktor

dan kegiatan pelaksanaan.

b Mobilisasi dari semua Staf Supervisi konstruksi dan semua pekerja

yang diperlukan untuk pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan

kontrak.

c Mobilisasi peralatan konstruksi dari lokasi asal ke tempat yang

digunakan sesuai kontrak.

d Penyediaan dan pemeliharaan base camp kontraktor, termasuk bila

perlu kantor - kantor lapangan, tempat tinggal, bengkel, gudang, dan

sebagainya.

2. Rencana mobilisasi untuk proyek ini adalah 10 hari.

Gambar 3.3 Contoh Mobilisasi Equipment

Gambar 3.4 Contoh Mobilisasi Pekerja

3.1.3 Pembersihan lokasi Pembersihan lokasi bertujuan menghilangkan semak belukar,

pembusukan sampah organik maupun material lain yang dianggap tidak

diperlukan untuk kegiatan pondasi, perkerasan jalan dan struktur. Semua

sisa-sisa tanaman yang ada pada permukaan seperti akar-akar, semak

belukar dan sebagainya harus dihilangkan.

1. Metode Kerja

a. Setelah lahan dipastikan bersih kemudian dilakukan pengupasan

permukaan tanah dengan menggunakan bulldozer sehingga lumpur dan

tanah humus terbuang.

b. Untuk pekerjaan grubbing (pendongkelan) dilakukan untuk

membersihkan bekas-bekas bongkaran rumah dan pohon-pohon yang

ada di areal pekerjaan. Pekerjaan dilaksanakan dengan cara manual

dibantu dengan alat excavator. Bekas grubbing dibuang keluar lokasi

dengan menggunakan Dump Truck. Pekerjaan Grubbing dilakukan di

lokasi pekerjaan jalan.

2. Sumber Daya yang Digunakan

Tenaga kerja yang dibutuhkan pada pekerjaan ini yaitu 1 operator

bulldozer, 1 operator excavator 319D LN dan 2 pekerja yang membantu

dalam pembersihan lokasi yang tidak bisa dijangkau oleh alat berat serta

dump truk.

3. Peralatan yang Digunakan

Alat yang digunakan dalam pekerjaan pembersihan lahan ini yaitu

Bulldozer Caterpillar D6D, Excavator Caterpillar dan alat-alat tukang

lainnya yang menunjang pekerjaan ini.

4. Waktu

Total waktu pelaksanaan untuk pekerjaan pembersihan lahan yaitu 7 hari.

Gambar 3.4 Contoh Pembersihan Lokasi Kerja

3.1.4 Pengadaan Air KerjaKebutuhan air kerja yang di butuhkan untuk keperluan proyek , dan bisa

di peroleh dari sumur atau PDAM. Air kerja di perlukan untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhan seperti:

a. Toilet

b. Barak pekerja

c. Pencucian kendaraan proyek

d. Peralatan Kerja

Penyediaan air bersih untuk keperluan MCK dilakukan dengan

melakukan pengeboran sumber air disekitar lokasi barak pekerja yang

ditampung dengan menggunakan torent dan didistribusikan ke sarana

sanitas dan tempat-tempat yang memerlukan penggunaan air. Penyedian

air bersih untuk minum dilakukan dengan pembelian air isi ulang

dengan menggunakan gallon kosong yang telah disiapkan. Penyediaan

air kerja dilakukan dengan membuat sumur galian tanah dan memasang

pompa hisap untuk air tanah. Sumber daya yang digunakan adalah 1 tim

pekerja dengan jumlah 4 orang. Waktu yang dibutuhkan untuk

penyediaan air kerja ini selama 2 hari.

3.1.5 Pengadaan Listrik KerjaDipergunakan untuk pengadaan listrik selama proses pelaksanaan

konstruksi berlangsung yang sumber dayanya diperoleh dari PLN, dan

beroperasi paling lambat 2 hari setelah mobilisasi.Penggunaannya

meliputi :

a. Penerangan

b. Pendingin ruangan

c. Peralatan Kerja

d. Peralatan Kantor

3.1.6 Papan Nama ProyekDibuat 3 buah dengan papan selebar 150 cm x 100 cm, disertai

tiang dari kayu sehingga dapat didirikan dengan ditancapkan ke dalam

tanah. Papan nama bertuliskan hal sebagai berikut:

cm100

150 cm

Nama Proyek P: EKERJAAN JALAN KOLEKTOR PRIMER

Lokasi / Paket Proyek : KABUPATEN SUKOHARJO, JAWA TENGAH

Waktu Pelaksanaan :

Owner : DINAS BINA MARGA SATKER. PROVINSI

BANTEN

Harga proyek :

Sumber Dana : 201 APBD 3

Kontraktor :

Gambar 3.5Papan nama proyek

a. Perhitungan durasi dan tenaga kerja

- Kuantitas = 4,5 m²

- Output tukang = 5 m²

- Jumlah tenaga kerja jika dikerjakan dalam 1 hari

1 mandor = 1/1 × 1/5 = 0,2 HO

1 tukang = 1/1 × 1/5 = 0,2 HO

- Durasi Pekerjaan = 4,5/1 x 0,2 =0,9 ≈ 1 hari

3.1.7 Pagar PembatasPagar pembatas dibuat untuk lokasi site installation seluas 50 m

x 60 m. Pagar dibuat menggunakan bahan seng bergelombang 1,5 m

dan dolken dengan ketinggian 2 m. Jenis atau mutu bahan yang

digunakan untukpagar pembatas adalah Seng Gelombang BJLS-30

(SNI ), tinggi 1,5 m dan lebar 3 m, kaso 5/7 kayu kelas II.

Perhitungan Durasi dan Tenaga Kerja

- Kuantitas = 220 m'

- Output pekerja = 25 m'

- Jumlah tenaga kerja

1 mandor = 1/5 × 1/25 = 0,008 HO

5 tukang = 5/5 × 1/25 = 0,04 HO

- Durasi Pekerjaan = 220/5 x 0,04 = 1,76 ≈ 2 hari

SERANG-CIKANDE

160 Hari Kalender

1,5 m 2 m

3 m

Jadi untuk melakukan pekerjaan ini dilakukan oleh 1

tim kerja yang terdiri dari 1 mandor dan 5 tukang sehingga

pekerjaan ini selesai dalam waktu 2 hari.

Gambar 3.6 Pagar pembatas proyek

3.1.8 Pembuatan Pos KeamananPos Keamanan berukuran 2 m x 2 m. Terletak di samping

pintu masuk dan keluar Site Instalation. Pos keamanan sebagai

kantor petugas keamanan yang bertugas:

a. Mendata tamu yang datang dan sebagai pengawas keamanan di

site installation

b. Mencatat dan memeriksa kendaraan yang keluar masuk proyek

Jenis atau mutu bahan yang digunakan untuk Pos keamanan adalah : Atap : Asbes Gelombang

Dinding : Triplek 4 mm

Rangka : Kaso Borneo 4/6 cm

Lantai : Beton campuran 1: 3 : 5 dengan ketebalan 6 cm

Perhitungan Durasi dan Tenaga Kerja

- Kuantitas = 4 m2

- Output pekerja = 4 m2

- Jumlah tenaga kerja

1 mandor = 1/2 × 1/4 = 0,125 HO

2 tukang = 2/2 × 1/4 = 0,25 HO

- Durasi Pekerjaan = 4/2x 0,25= 0,5 ≈ 1 hari

Jadi untuk melakukan pekerjaan ini dilakukan oleh 1 tim

kerja yang terdiri dari 1 mandor dan 1 tukang sehingga pekerjaan

ini selesai dalam waktu 1 hari.

3.1.9 Direksi Keet

Direksi keet dibuat sebagai tempat bekerja bagi para staf, baik staf

dari PT. Mugiwara maupun pemilik proyek di lapangan, yang dilengkapi

dengan ruang rapat, ruang kerja staff, ruang pimpinan, mushola, dan toilet.

Seluruh fasilitas dan sarana yang dibangun untuk pekerjaan direksi keet ini

adalah sementara. Luas direksi keet adalah 600 m2.

Komponen bahan yang digunakan untuk Direksi keet

adalah komponen yang dapat dipakai berulang – ulang, yaitu :

Rangka : Kaso 5/7 kelas II

Dinding : Multiplek 9 mm

Atap : Asbes gelombang 3 mm

Lantai : Beton campuran 1 : 3 : 5 dengan ketebalan 12 cm

Jendela : Kaca Nako

Pintu : Double teakwood rangka kayu

Perhitungan Durasi dan Tenaga Kerja

- Kuantitas = 600 m2

- Output pekerja = 10 m2

- Jumlah tenaga kerja

1 mandor = 1/10 × 1/10 = 0,01 HO

10 tukang = 10/10 × 1/10 = 0,1 HO

- Durasi Pekerjaan = 600/10 x 0,1= 6 hari

Jadi untuk melakukan pekerjaan ini dilakukan oleh 1 tim

kerja yang terdiri dari 1 mandor dan 10 tukang sehingga pekerjaan

ini selesai dalam waktu 6 hari.

3.1.10 Barak Pekerja

Barak kerja dibangun berdekatan lokasi proyek agar memudahkan

pekerja dalam mobilisasi dari dan menuju proyek guna meningkatkan

produktifitas pekerja.Barak pekerja terbuat dari papan multiplek dan

memiliki tempat tidur yang terbuat dari kayu kaso dan multiplek serta

karpet sebagai alas tidur sehingga nyaman untuk tempat istirahat pekerja.

Barak kerja memiliki luas 100 m2.

Komponen bahan yang digunakan untuk Barak pekerja adalah :

Lantai : Beton campuran 1 : 3: 5 dengan ketebalan 10 cm

Atap : Asbes gelombang 3 mm

Rangka : Kaso 5/7 kelas II

Dinding : Multiplek 9 mm

Perhitungan Durasi dan Tenaga Kerja

- Kuantitas = 100 m2

- Output pekerja = 10 m2

- Jumlah tenaga kerja

1 mandor = 1/5 × 1/10 = 0,02 HO

5 tukang = 5/5 × 1/10 = 0,1 HO

- Durasi Pekerjaan = 100/5 x 0,1 = 2 hari

Jadi untuk melakukan pekerjaan ini dilakukan oleh 1 tim kerja yang terdiri dari 1

mandor dan 5 tukang sehingga pekerjaan ini selesai dalam waktu 2 hari

3.1.11 Gudang Gudang ini berfungsi tempat penyimpanan material yang tidak

tahan cuaca.Terbuat dari papan, beratapkan seng, dan memiliki celah-celah

ventilasi yang cukup untuk cahaya dan udara masuk dari luar.Pintu gudang

terbuat dari papan. Lokasi gudang berdekatan dengan direksi keet agar

mudah dalam pemantauan bahan-bahan yang keluar masuk

gudang.Gudang ini dibuat dengan luas 80 m2.

Komponen bahan yang digunakan untuk Gudang adalah : Lantai : Beton campuran 1 : 3 : 5 dengan ketebalan 8 cm

Atap : Asbes gelombang 3 mm

Rangka : Kaso 4/6 kelas II

Dinding : Triplek 6 mm

Perhitungan Durasi dan Tenaga Kerja

- Kuantitas = 80 m2

- Output pekerja = 10 m2

- Jumlah tenaga kerja

1 mandor = 1/5 × 1/10 = 0,02 HO

5 tukang = 5/5 × 1/10 = 0,1 HO

- Durasi Pekerjaan = 80/5 x 0,1= 1,6 ≈ 2 hari

Jadi untuk melakukan pekerjaan ini dilakukan oleh 1 tim

kerja yang terdiri dari 1 mandor dan 5 tukang sehingga pekerjaan

ini selesai dalam waktu 2 hari.

3.1.12 Loss Kerja

Loss kerja berfungsi sebagai tempat produksi sarana, elemen

pendukung konstruksi dan merupakan bangunan terbuka dengan

atap dari seng atau plastic atau asbes. Luas bengkel kerja dibuat

dengan luas 30 m2.

Perhitungan Durasi dan Tenaga Kerja

- Kuantitas = 30 m2

- Output pekerja = 10 m2

- Jumlah tenaga kerja

1 mandor = 1/5 × 1/10 = 0,02 HO

5 tukang = 5/5 × 1/10 = 0,1 HO

- Durasi Pekerjaan = 30/5 x 0,1 = 0,6 ≈ 1 hari

Jadi untuk melakukan pekerjaan ini dilakukan oleh 1 tim

kerja yang terdiri dari 1 mandor dan 5 tukang sehingga pekerjaan

ini selesai dalam waktu 1 hari.

3.1.13 Mushola dan Kantin

Sebagai tempat untuk memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani

maka pihak proyek menyediakan mushola dan kantin. Berada didekat

bedeng pekerja dengan material yang digunakan sama dengan spesifikasi

material bedeng pekerja dengan luas 112 m2.

Perhitungan Durasi dan Tenaga Kerja

- Kuantitas = 112 m2

- Output pekerja = 10 m2

- Jumlah tenaga kerja

1 mandor = 1/5 × 1/10 = 0,02 HO

5 tukang = 5/5 × 1/10 = 0,1 HO

- Durasi Pekerjaan = 112/5 x 0,1 = 2,24 ≈ 3 hari

Jadi untuk melakukan pekerjaan ini dilakukan oleh 1 tim

kerja yang terdiri dari 1 mandor dan 5 tukang sehingga pekerjaan

ini selesai dalam waktu 3 hari.

3.1.14 Toilet

Sarana dibuat bersebelahan dengan barak pekerja, dengan

harapan aktifitas para pekerja terkonsentrasi pada satu tempat sehingga

memudahkan dalam pengawasan. Berfungsi sebagi saran mandi-kakus

bagi pekerja, yang memiliki luas bangunan seluas 16 m2.

Perhitungan Durasi dan Tenaga Kerja

- Kuantitas = 16 m2

- Output pekerja = 4 m2

- Jumlah tenaga kerja

1 mandor = 1/5 × 1/4 = 0,05 HO

5 tukang = 5/5 × 1/4 = 0,25 HO

- Durasi Pekerjaan = 16/5 x 0,25 = 0,8 ≈ 1 hari

Jadi untuk melakukan pekerjaan ini dilakukan oleh 1 tim

kerja yang terdiri dari 1 mandor dan 5 tukang sehingga pekerjaan

ini selesai dalam waktu 1 hari.

3.1.15 Tempat Parkir Alat Berat

Berada dalam lokasi proyek bersama dengan peralatan yang

tidak digunakan.Tujuan dibuatnya supaya alat berat mempunyai tempat

parkir sendiri sehingga lebih mudah dalam perawatan dan

pengoperasiannya. Lahan yang diperuntukkan untuk tempat parkir alat

berat ini sebesar 50 x 8 m. Lantai terbuat dari beton K-500 setebal 20

cm, disekeliling area parkir, dibuatkan pagar railing menggunakan tali

tambang yang di ikatkan pada tiang besi blacksteel 1 inch yang

ditanam di dalam tanah.

Perhitungan Durasi dan Tenaga Kerja

- Kuantitas = 400 m2

- Output pekerja = 10 m2

- Jumlah tenaga kerja

1 mandor = 1/10 × 1/10 = 0,01 HO

10 tukang = 10/10 × 1/10 = 0,1 HO

- Durasi Pekerjaan = 400/10 x 0,1 = 4 hari

Jadi untuk melakukan pekerjaan ini dilakukan oleh 1 tim

kerja yang terdiri dari 1 mandor dan 10 tukang sehingga

pekerjaan ini selesai dalam waktu 4 hari.

3.1.16 Foto Dokumentasi

a. Foto proyek dilakukan sebelum dilakukannya setiap jenis

pekerjaan, pada saat pelaksanaan pekerjaan, dan setelah

selesainya pekerjaan untuk mengetahui perkembangan proyek.

b. Foto proyek dicetak berwarna dengan jelas dan dalam ukuran 3R.

Foto proyek dibuat rangkap 3 (tiga) dan diserahkan kepada

masing-masing pihak, yaitu PT. Mugiwara, Konsultan Pengawas

dan Owner.

Pengupasan top soil dengan BulldozerPengangkutan tanah hasil pengupasan ke dalam dump truk menggunakan wheel loaderPembuangan tanah dengan dump truk

c. Waktu pelaksanaannya adalah sejak dimulainya proyek hingga

proyek selesai.

3.1.17 Pengujian Bahan

Dilakukan ketika sebelum dan sesudah pekerjaan dimulai untuk

mengecek apakah material atau bahan yang akan digunakan saat

pelaksanaan sesuai dengan spesifikasi yang telah direncanakan.

3.2 PEKERJAAN TANAH

Pekerjaan tanah meliputi :

1. Pengelupasan top soil (Stripping)

2. Pekerjaan tanah galian (cut)

3. Pekerjaan tanah timbunan (Fill)

4. Penyiapan badan jalan (Sub grade preparation)

3.2.1 Pekerjaan pengupasan top soil

Stripping yaitu Merupakan pekerjaan pengupasan permukaan

tanah asli yang masih mengandung humus dan kotoran-kotoran

lainnya, agar didapatkan tanah dasar yang baik.

1. Alat yang digunakan

a. Bulldozer CAT D8

b. Wheel Loader

c. Dump Truk

2. Metode Pelaksanaan

a. Tebal pengupasan top soil yaitu 20 cm.

b. Pengupasan dilakukan mulai dari sta. awal yaitu sta. 0+000 yang

dilakukan dengan 1 (satu) buah bulldozer yang ditempatkan pada

badan jalan dan juga 1 (satu) buah bulldozer lainnya yang

diletakkan dengan jarak 15 m di depannya. Kedua bulldozer akan

bertemu di tengah yang berarti masing-masing bulldozer akan

menempuh jarak 7,5 m. Kegiatan tersebut diulang kembali tiap

segmen dengan jarak 15 m hingga pekerjaan selesai pada sta.

2+360,49.

Gambar 3.7 Mekanisme pekerjaan pengupasan top soil

Gambar 3.8 Pengupasan top soil dengan Bulldozer

c. Tanah hasil pengupasan kemudian diangkut menggunakan wheel

loader menuju dump truk yang akan dibuang ke disposal area.

Gambar 3.8 Pengangkutan tanah ke dalam dump truk dengan wheel loader

d. Apabila dalam keadaan tak terduga dapat menggunakan peralatan

pembantu seperti sekop, cangkul sebagai alat bantu.

3. Perhitungan Alat Berat

a. Pengupasan top soil

Alat = Bulldozer CAT D8

Tipe Blade = Straigh (L= 3,5 m; H=1,2 m)

Jam kerja = 7 jam per hari

V maju = 4 Km/jam (66,7 m/mnt)

V mundur = 6,5 Km/jam (108,3 m/mnt)

FT = 0,05 menit

Bekerja 50’/jam (e 1) = 0,84

Operator sedang( e2) = 0,75

Cuaca cerah (e 3) = 1

Tanah keras (e 4) = 0,75

Side by side (e 5) = 1,2

Tipe blade (e 6) = 0,81

Kelandaian datar (e7)= 1

1) Cycle Time

Kapasitas blade = (L x H2)

= (3,5 x 1,252)

= 5,47 Lm3

Jarak effektif = kapasitas blade

lebar blade xkedalaman

= 5,47 Lm3,5 x 0,2

= 7,8 m

CT = jarak

V maju +

jarakV mundur

+ FT

= 7,8

66,7 +

7,8108,3

+ 0,05

= 0,24 menit

2) Produktifitas alat

Efisiensi = e1 x e2 x e3 x e4 x e5 x e6 x e7

= 0,459

Q =Q’ x E

= 60CT

x B x E

=60

0,24 x 5,47 x 0,459

= 629,7 Lm3/jam

3) Waktu Penyelesaian

Volume top soil = 5429 m3

Volume lepas = 5429 x 1,25 = 6786,25 Lm3

Jumlah alat = 2 unit

Jam kerja = 7 jam per hari

Durasi = Vol . pekerjaan

Produktifitas x jml . alat

= 6786,25629,7 x2

= 5,4 jam ≈ 1 hari kerja

b. Pemindahan Tanah ke Dump Truk

Alat = Wheel Loader

Kapasitas Bucket = 3 Lm3

Metoda Kerja = V Shape

Jarak Angkut = 8 m dan 10 m

V Kosong = 5 Km/jam (83,3 m/mnt)

V Isi = 3 Km/jam (50 m/mnt)

FT = 0,05 menit

Kondisi Muatan (K) = 0,9

Operasional (E) = 0,83

1) Cicle Time

CT = jarak

V maju +

jarakV mundur

+ FT

= 8

83,3 +

1050

+ 0,05

= 0,33 menit

2) Produktifitas

Kapasitas Bucket (q) = q’ x K

= 3 x 0,7

= 2,7 Lm3

Produktifitas (Q) = 60CT

x q x E

= 60

0,33 x 2,7 x 0,83

= 407,45 Lm3/jam

3) Waktu Penyelesaian

Volume pekerjaan= 5429 x 1,25 = 6786,25 Lm3

Jumlah alat = 2 unit

Jam kerja = 7 jam per hari

Durasi = Vol . pekerjaan

Produktifitas x jml . alat

= 6786,25

407,45 x2

= 8,32 jam ≈ 2 hari

c. Pembuangan Tanah dengan Dump Truk

Alat = Dump Truk Giga CYZ

Kapasitas = 12 Lm3

V Pergi = 40 Km/jam

V Pulang = 60 Km/jam

Waktu tuang = 2 menit

Waktu hilang = 1 menit

Jarak angkut = 4 Km

1) Waktu Siklus (CT)

Mengisi = 12 x 0,33

2,7= 1,47

Mengangkut = (4/40) x 60 = 6

Kembali = (4/60) x 60 = 4

Menuang = 2

Waktu yang hilang = 1 +

= 14,47 menit

2) Produktifitas Dump Truk.

Q = 60CT

x q x E

= 60

14,47 x 12 x 0,83

= 41,3 Lm3/jam

3) Kebutuhan Dump Truk

Jumlah DT = Q Loader

Q DT

= 407,45

41,3

= 9,8 ≈ 10 unit (untuk 1 loader)

3.2.2 Pekerjaan galian tanah

Penggalian dilakukan apabila tanah asli mempunyai

ketinggian lebih dari ketinggian rencana jalan. Ketentuan dalam

melakukan pekerjaan galian:

Pekerjaan galian dilaksanakan setelah papan Patok Ukur terpasang

lengkap dengan penandaan sumbu, ketinggian dan bentuk telah

diperiksa disetujui oleh Pengawas.

Galian untuk Konstruksi harus sesuai dengan Gambar kerja dan

bersih dari tanah urug bekas serta sisa bahan bangunan.

Urutan penggalian ini harus diatur sedemikian rupa oleh PT.

Mugiwara dengan mengikuti petunjuk-petunjuk pengawas sehingga

tidak menimbulkan gangguan pada lingkungan atau menyebabkan

timbulnya genangan air untuk waktu lebih dari 24 jam.

Jika pada galian terdapat akar kayu, kotoran dan bagian tanah yang

tidak padat atau longgar maka bagian ini akan dikeluarkan

seluruhnya, kemudian lubang yang terjadi akan ditutup urugan

pasir yang dipadatkan dan disirami air setiapketebalan 5 cm lapis

demi lapis sampai jenuh sehingga mencapai ketinggian yang

diinginkan.

Kelebihan Tanah Galian akan dibuang keluar dari lokasi Kontruksi.

Area antara Papan Patok Ukur dengan Galian harus bebas dari

timbunan tanah.

1. Alat yang digunakan:

a. Excavator PC 300

b. Dump Truck

c. Tendem Roller

Penggalian dan loading langsung dengan excavator ke dump trukPembuangan tanah galian dengan dump truk

Pemadatan dengan tandem roller

2. Metode Pelaksanaan

Penggalian dilakukan berdasarkan elevasi tanah menurut ukuran

ketinggian tanah yang akan digali.

a. Pekerjaan dimulai dari STA awal dengan penggalian

menggunakan excavator PC 300, hasil galian langsung

dimasukkan ke dalam dump truk dibawa ke bagian jalan yang

ditimbun (jika tanah galian layak dijadikan tanah timbunan) atau

jika tidak terpakai dibuang ke disposal area.

b. Tanah galian dipadatkan dengan tandem roller 8 ton dengan 6

kali lintasan.

Gambar 3.9 Penggalian Tanah Menggunakan Excavator

Gambar 3.10 Pemadatan dengan tandem roller

3. Perhitungan Alat Berat

a. Penggalian tanah

Alat = Excavator PC-300

Kapasitas Bucket = 1,2 Lm3

Swing Angle = 180o

Depth Condition 40% - 75% = 1

Kondisi Operasi Normal (E) = 0,75

Faktor Bucket(K) = 1

Jumlah Alat = 4 Unit

Volume Galian = 69131 m3

1) Cicle Time

Waktu standar = 19 detik

CT = waktu standar x faktor konversi

= 19 x 1

= 19 detik ≈ 0,317 menit

2) Produktifitas

.q = q’ x K

= 1,2 x 1

= 1,2 m3

Q = Q’ x E

= 60CT

x q x E

= 60

0,317 x 1,2 x 0,75

= 170,53 Lm3/jam

3) Waktu Penyelesaian

Volume lepas = 69131 x 1,25 = 86413,75 Lm3

Jumlah alat = 4 unit

Jam kerja = 7 jam per hari

Durasi = Vol . pekerjaan

Produktifitas x jml . alat

= 86413,75170,53 x 4

= 126,7 jam

= 18,1 hari ≈ 19 hari kerja

b. Pembuangan tanah dengan dump truk

Alat = Dump Truk Giga CYZ

Kapasitas = 12 Lm3

V Pergi = 40 Km/jam

V Pulang = 60 Km/jam

Waktu tuang = 2 menit

Waktu hilang = 1 menit

Jarak angkut = 1 Km

1) Waktu Siklus (CT)

Mengisi = 12 x 0,317

1,2= 3,17

Mengangkut = (1/40) x 60 = 1,5

Kembali = (1/60) x 60 = 1

Menuang = 2

Waktu yang hilang = 1 +

= 8,67 menit

2) Produktifitas Dump Truk.

Q = 60CT

x q x E

= 60

8,67 x 12 x 0,83

= 68,93 Lm3/jam

3) Kebutuhan Dump Truk

Jumlah DT = Q Excavator

Q DT

= 170,5368,93

= 2,47 ≈ 3 unit (untuk 1 Excavator)

c. Pemadatan dengan tandem roller

Volume lepas galian = 86413,75 Lm3

Lebar roller ( W ) = 1,8 m

Tebal lapisan ( L ) = 0,3 m

Kecepatan rata-rata = 4 km/jam = 4000 m/jam

Jumlah lintasan = 6

1) Produktivitas Alat

Q’ = W x L x V

n

= 1,8 x 0,3 x 4000

mjam

6

= 360 m3/jam

Q = Q’ x E

= 360 x 0,83

= 298,8 Lm3jam

2) Waktu Penyelesaian

Pekerjaan

Volume pekerjaan= 86413,75 Lm3

Jumlah alat = 2 unit

Jam kerja = 7 jam per hari

Durasi = Vol . pekerjaan

Produktifitas x jml . alat

= 86413,75298,8 x 2

= 144,6 jam

= 20,65 ≈ 21 hari

3.2.3 Pekerjaan timbunan tanah

Timbunan dilaksanakan apabila kondisi tanah asli setelah

dilakukan stripping lebih rendah daripada ketinggian rencana jalan.

Pekerjaan ini mencakup pengambilan, pengangkutan, penghamparan

dan pemadatan tanah atau bahan bahan berbutir yang disetujui

sebagai material timbunan.

1. Alat yang digunakan

a. Dump truck

b. Whell Loader

c. Tandem roller

Pengangkutan tanah dengan dump trukPerataan tanah dengan wheel loader

Pemadatan dengan tandem roller

2. Metode Pelaksanaan

a. Material timbunan yang memenuhi spesifikasi didatangkan

menggunakan dump truk ke lokasi timbunan.

b. Material kemudian dihamparkan menggunakan wheel loader

secara berlapis.

c. Penghamparan material per lapis dengan ketebalan 30 Lcm

kemudian dipadatkan dengan tandem roller. Kemudian

dihamparkan lagi lapisan berikutnya dan di padatkan kembali,

begitu seterusnya sampai diperoleh ketinggian yang diinginkan.

d. Permukaan dan ketinggian akhir setelah pemadatan harus tidak

lebih tinggi atau rendah 2 cm dari yang ditentukan atau yang

disetujui. Seluruh permukaan akhir urugan yang terbuka harus

cukup rata dan harus memiliki kelandaian yang cukup untuk

menjamin aliran yang bebas dari air permukaan.

3. Perhitungan Alat Berat

a. Pengangkutan tanah dengan dump truk

Alat = Dump Truk Giga CYZ

Kapasitas = 12 Lm3

V Pergi = 60 Km/jam

V Datang = 40 Km/jam

Waktu tuang = 2 menit

Waktu hilang = 1 menit

Jarak angkut = 1 Km

1) Waktu Siklus (CT)

Mengisi = 12 x 0,317

1,2= 3,17

Pergi = (1/60) x 60 = 1

Datang = (1/40) x 60 = 1.5

Menuang = 2

Waktu yang hilang = 1 +

= 8,67 menit

2) Produktifitas Dump Truk.

Q = 60CT

x q x E

= 60

8,67 x 12 x 0,83

= 68,93 Lm3/jam

3) Waktu Penyelesaian Pekerjaan

Volume pekerjaan = 25805 m3

Volume Loss = 25805 x 1,39 = 35869 Lm3

Jumlah alat = 13 unit

Jam kerja = 7 jam per hari

Durasi = Vol . pekerjaan

Produktifitas x jml . alat

= 35869

68,93 x 13

= 40,03 jam

= 5,7 ≈ 6 hari

b. Perataan Tanah dengan Wheel Loader

Alat = Bulldozer CAT D8

Tipe Blade = Straigh (L= 3,5 m; H=1,2 m)

Jam kerja = 7 jam per hari

V maju = 4 Km/jam (66,7 m/mnt)

V mundur = 6,5 Km/jam (108,3 m/mnt)

FT = 0,05 menit

Bekerja 50’/jam (e 1) = 0,84

Operator sedang( e2) = 0,75

Cuaca cerah (e 3) = 1

Tanah gembur (e 4) = 1,2

Side by side (e 5) = 1,2

Tipe blade (e 6) = 0,81

Kelandaian datar (e7)= 1

1) Cycle Time

Kapasitas blade = (L x H2)

= (3,5 x 1,252)

= 5,47 Lm3

Jarak effektif = kapasitas blade

lebar blade xkedalaman

= 5,47 Lm3,5 x 0,2

= 7,8 m

CT = jarak

V maju +

jarakV mundur

+ FT

= 7,8

66,7 +

7,8108,3

+ 0,05

= 0,24 menit

2) Produktifitas alat

Efisiensi = e1 x e2 x e3 x e4 x e5 x e6 x e7

= 0,74

Q =Q’ x E

= 60CT

x B x E

= 60

0,24 x 5,47 x 0,74

= 1011,95 Lm3/jam

3) Waktu Penyelesaian

Volume Loss = 25805 x 1,39 = 35869 Lm3

Jumlah alat = 1 unit

Jam kerja = 7 jam per hari

Durasi = Vol . pekerjaan

Produktifitas x jml . alat

= 35869

1011,95 x1

= 35,4 jam

= 5,06 ≈ 6 hari kerja

c. Pemadatan dengan tandem roller

Volume Loss = 35869 Lm3

Lebar roller ( W ) = 1,8 m

Tebal lapisan ( L ) = 0,3 m

Kecepatan rata-rata = 4 km/jam = 4000 m/jam

Jumlah lintasan = 6

1) Produktivitas Alat

Q’ = W x L x V

n

= 1,8 x 0,3 x 4000

mjam

6

= 360 m3/jam

Q = Q’ x E

= 360 x 0,83

= 298,8 Lm3/jam

2) Waktu Penyelesaian Pekerjaan

Volume pekerjaan = 35869 Lm3

Jumlah alat = 2 unit

Jam kerja = 7 jam per hari

Durasi = Vol . pekerjaan

Produktifitas x jml . alat

= 35869

298,8x 2

= 60,02 jam

= 8,57 ≈ 9 hari

3.2.4 Pembentukan Penampang

Merupakan pekerjaan pembentukkan penampang permukaan subgrade

agar sesuai dengan bentuk pada saat perencanaan, sehingga pada

pekerjaan perkerasan jalan tidak mengalami kesulitan yang berarti

dalam pelaksanaanya. Pekerjaan ini dilakukan setelah proses cut and

fill selesai dilaksanakan.

1. Alat yang digunakan

a.Motor Grader

2. Metode Pelaksanaan

a. Tanah yang sudah dipadatkan akan dibentuk penampang jalan

sesuai dengan kemiringan dan bentuk yang berada pada gambar.

b. Melakukan pembentukan penampang dengan beberapa lintasan

dan overlay blade.

c. Lakukan check pemeriksaan mutu dan elevasi kemiringan dan

kerataan badan jalan.

3. Perhitungan Alat Berat

Alat Motor Grader Komatsu type GD-31-3H

Lebar Pembentukan jalan = 11,5 m

Panjang Jalan = 2360,49 m

Luas Areal Perataan = 27145,635 m²

Panjang Blade (Le) = 3,1 m

Kecepatan Maju = 4 km/jam = 66,67 m/menit

Sudut operasi = 60º

Banyaknya Haluan (n) = 6 kali

Efisiensi = 0,83

a. Mencari lo

Rencana lo = 0,25 m

Jumlah lintasan = 11,5 m / (3,1 m – 0,25 m)

= 4 lintasan

Panjang blade total = 4 x 3,1 m = 12,4 m

= 12,4 m – 11,5 m = 0,9 m

Lo = 0,94

= 0,225 m

b. Produktivitas Alat

Le = Sin 60º x 3,1 m = 2,68 m

Q' = 60 x V (¿−l 0)

n

= 9820,5 m²/jam

Q = Q' x E

= 9820,5 m²/jam x 0,83

= 8151 m²/jam

c. Durasi

Luasan = 27145,635 m²

Jumlah alat = 1 unit

Jam kerja per hari = 7 jam

Durasi = Vol . pekerjaan

Produktifitas x jml . alat

= 27145,635

8151 x 1

= 3,33 jam

= 0,475 ≈ 1 hari

3.3 PEKERJAAN SALURAN

3.3.1 Galian Tanah Saluran

Keseluruhan penampang saluran memiliki bentuk dan ukuran yang

sesuai dengan kapasitas yang diperlukan, untuk menyelesaikan

pekerjaan saluran perlu ada penggalian yang disesuaikan dengan

gambar rencana yaitu berbentuk persegi. Material hasil galian dibuang

ke disposal area yang sudah ditentukan.

1. Alat yang digunakan

a. Excavator

b. Dump Truk

2. Metode Pelaksanaan

a. Galian tanah, penggalian dilakukan pada sisi kanan dan kiri

rencana jalan sesuai garis dan kelandaian yang ditentukan

menggunakan excavator.

b. Seluruh bahan hasil galian diangkut ke dalam dump truck.

c. Hasil galian dibuang ke tempat pembuangan oleh dump truck.

3. Perhitungan Alat Berat

a. Penggalian tanah

Alat = Excavator PC-300

Kapasitas Bucket = 1,2 Lm3

Swing Angle = 180o

Depth Condition 40% - 75% = 1

Kondisi Operasi Normal (E) = 0,75

Faktor Bucket (K) = 1

Jumlah Alat = 4 Unit

Volume Galian = 2 x 0,4 x 0,8 x 2360,49

= 1510,7 m3

1) Cicle Time

Waktu standar = 19 detik

CT = waktu standar x faktor konversi

= 19 x 1

= 19 detik ≈ 0,317 menit

2) Produktifitas

.q = q’ x K

= 1,2 x 1

= 1,2 m3

Q = Q’ x E

= 60CT

x q x E

= 60

0,317 x 1,2 x 0,75

= 170,53 Lm3/jam

3) Waktu Penyelesaian

Volume lepas = 1510,7 x 1,25 = 1888,4 Lm3

Jumlah alat = 1 unit

Jam kerja = 7 jam per hari

Durasi = Vol . pekerjaan

Produktifitas x jml . alat

= 1888,4

170,53x 1

= 11,07 jam

= 1,582 hari ≈ 2 hari kerja

b. Pembuangan tanah dengan dump truk

Alat = Dump Truk Giga CYZ

Kapasitas = 12 Lm3

V Pergi = 40 Km/jam

V Pulang = 60 Km/jam

Waktu tuang = 2 menit

Waktu hilang = 1 menit

Jarak angkut = 1 Km

1) Waktu Siklus (CT)

Mengisi = 12 x 0,317

1,2= 3,17

Mengangkut = (1/40) x 60 = 1,5

Kembali = (1/60) x 60 = 1

Menuang = 2

Waktu yang hilang = 1 +

= 8,67 menit

2) Produktifitas Dump Truk.

Q = 60CT

x q x E

= 60

8,67 x 12 x 0,83

= 68,93 Lm3/jam

3) Kebutuhan Dump Truk

Jumlah DT = Q Excavator

Q DT

= 170,5368,93

= 2,47 ≈ 3 unit (untuk 1 Excavator)

3.3.2 Urugan Pasir (t = 10 cm)

Perhitungan Durasi dan Tenaga Kerja

- Kuantitas = 188,84 m3

- Output pekerja = 10 m3

- Jumlah tenaga kerja

1 mandor = 1/5 × 1/10 = 0,02 HO

5 tukang = 5/5 × 1/10 = 0,1 HO

- Durasi Pekerjaan = 188,84/5 x 0,1 = 3,7 ≈ 4 hari

Jadi untuk melakukan pekerjaan ini dilakukan oleh 1 tim kerja yang

terdiri dari 1 mandor dan 5 tukang sehingga pekerjaan ini selesai dalam

waktu 4 hari.

3.3.3 Saluran Precast

Saluran terbuka ini berfungsi sebagai saluran yang meneruskan aliran

air dari badan jalan yang selanjutnya masuk ke dalam saluran drainase.

Penempatan saluran terbuka ini sesuai dengan yang telah direncanakan

dan kemiringan yang sudah ditentukan. Pemasangannya dengan cara

sederhana dan tidak memerlukan alat berat khusus, melainkan hanya

alat bantu pertukangan saja, serta pada sambungan antar precast nya

diisi dengan adukan semen untuk mencegah kebocoran dan supaya

merekat dengan baik.

Perhitungan Durasi dan Tenaga Kerja

- Kuantitas = 2360 buah saluran precast

- Output pekerja = 10 buah

- Jumlah tenaga kerja

1 mandor = 1/15 × 1/10 = 0,0067 HO

15 tukang = 15/15 × 1/10 = 0,1 HO

- Durasi Pekerjaan = 2360/15 x 0,1 = 15,7 ≈ 16 hari

Jadi untuk melakukan pekerjaan ini dilakukan oleh 1 tim kerja yang

terdiri dari 1 mandor dan 15 tukang sehingga pekerjaan ini selesai

dalam waktu 16 hari.

3.4 PEKERJAAN GORONG - GORONG

3.4.1 Galian Tanah Gorong-Gorong

Keseluruhan penampang gorong-gorong memiliki bentuk dan ukuran

yang sesuai dengan kapasitas yang diperlukan, untuk menyelesaikan

pekerjaan gorong-gorong perlu ada penggalian yang disesuaikan

dengan gambar rencana yaitu berbentuk persegi. Material hasil galian

dibuang ke disposal area yang sudah ditentukan.

1. Alat yang digunakan

a. Excavator

b. Dump Truk

2. Metode Pelaksanaan

a. Galian tanah, penggalian dilakukan pada 2 lokasi rencana gorong-

gorong menggunakan excavator.

b. Seluruh bahan hasil galian diangkut ke dalam dump truck.

c. Hasil galian dibuang ke tempat pembuangan oleh dump truck.

3. Perhitungan Alat Berat

a. Penggalian tanah

Alat = Excavator PC-300

Kapasitas Bucket = 1,2 Lm3

Swing Angle = 180o

Depth Condition 40% - 75% = 1

Kondisi Operasi Normal (E) = 0,75

Faktor Bucket (K) = 1

Jumlah Alat = 4 Unit

Volume Galian = 2 x 0,4 x 0,8 x 2360,49

= 1510,7 m3

1) Cicle Time

Waktu standar = 19 detik

CT = waktu standar x faktor konversi

= 19 x 1

= 19 detik ≈ 0,317 menit

2) Produktifitas

.q = q’ x K

= 1,2 x 1

= 1,2 m3

Q = Q’ x E

= 60CT

x q x E

= 60

0,317 x 1,2 x 0,75

= 170,53 Lm3/jam

3) Waktu Penyelesaian

Volume lepas = 55,2 x 1,25 = 69 Lm3

Jumlah alat = 1 unit

Jam kerja = 7 jam per hari

Durasi = Vol . pekerjaan

Produktifitas x jml . alat

= 69

170,53 x 1

= 0,5 jam

= 0,06 hari ≈ 1 hari kerja

b. Pembuangan tanah dengan dump truk

Alat = Dump Truk Giga CYZ

Kapasitas = 12 Lm3

V Pergi = 40 Km/jam

V Pulang = 60 Km/jam

Waktu tuang = 2 menit

Waktu hilang = 1 menit

Jarak angkut = 1 Km

1) Waktu Siklus (CT)

Mengisi = 12 x 0,317

1,2= 3,17

Mengangkut = (1/40) x 60 = 1,5

Kembali = (1/60) x 60 = 1

Menuang = 2

Waktu yang hilang = 1 +

= 8,67 menit

2) Produktifitas Dump Truk.

Q = 60CT

x q x E

= 60

8,67 x 12 x 0,83

= 68,93 Lm3/jam

3) Kebutuhan Dump Truk

Jumlah DT = Vol. pekerjaan

Q DT

= 55,2

68,93

= 0,8 ≈ 1 unit DT

3.4.2 Urugan Pasir (t = 10 cm)

Perhitungan Durasi dan Tenaga Kerja

- Kuantitas = 2,3 m3

- Output pekerja = 10 m3

- Jumlah tenaga kerja

1 mandor = 1/1 × 1/10 = 0,1 HO

1 tukang = 1/1 × 1/10 = 0,1 HO

- Durasi Pekerjaan = 2,3/1 x 0,1 = 0,23 ≈ 1 hari

Jadi untuk melakukan pekerjaan ini dilakukan oleh 1 tim kerja yang

terdiri dari 1 mandor dan 1 tukang sehingga pekerjaan ini selesai dalam

waktu 1 hari.

3.4.3 Gorong-Gorong Precast

Gorong-gorong ini berfungsi sebagai saluran yang meneruskan aliran

air dari saluran samping yang selanjutnya masuk ke dalam saluran

drainase. Penempatan gorong-gorong ini sesuai dengan yang telah

direncanakan dan kemiringan yang sudah ditentukan. Pemasangannya

dengan cara sederhana dan tidak memerlukan alat berat khusus,

melainkan hanya alat bantu pertukangan saja, serta pada sambungan

antar precast nya diisi dengan adukan semen untuk mencegah

kebocoran dan supaya merekat dengan baik.

Perhitungan Durasi dan Tenaga Kerja

- Kuantitas = 23 buah gorong-gorong precast

- Output pekerja = 5 buah

- Jumlah tenaga kerja

1 mandor = 1/5 × 1/5 = 0,04 HO

5 tukang = 5/5 × 1/5 = 0,2 HO

- Durasi Pekerjaan = 23/5 x 0,2 = 0,92 ≈ 1 hari

Jadi untuk melakukan pekerjaan ini dilakukan oleh 1 tim kerja yang

terdiri dari 1 mandor dan 5 tukang sehingga pekerjaan ini selesai dalam

waktu 1 hari.

3.5 PEKERJAAN PERKERASAN LENTUR

3.5.1 Lapis Pondasi Bawah

3.5.2 Lapis Pondasi Atas

3.5.3 Penyiraman Prime Coat

3.5.4 Lapis Permukaan

3.6 PEKERJAAN PELENGKAPAN (UTILITAS)

3.6.1 Pekerjaan Penerangan Jalan

3.6.2 Pekerjaan Pemasangan Rambu

3.6.3 Pekerjaan Pemasangan Guard Rail

3.6.4 Pekerjaan Pemasangan Lampu Lalu-Lintas

3.7 PEKERJAAN PENYELESAIAN (FINISHING)

3.7.1 Pekerjaan Penghijauan

3.7.2 Pekerjaan Pemasangan Marka Jalan

BAB IV

RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PT. Mugiwara yang bergerak dalam bidang Konstruksi berkomitmen untuk

menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dengan cara :

1. Memotivasi dan mendukung usaha pencegahan kecelakaan dan penyakit

yang diakibatkan oleh pekerjaan.

2. Aktif berperan dalam usaha pemenuhan peraturan perundang-undangan

dan persyaratan lain yang berorientasi pada keselamatan dan kesehatan

kerja.

3. Mengkomunikasikan dan mensosialisasikan kegiatan keselamatan dan

kesehatan kerja kepada pihak terkait.

4. Menetapkan dan melaksanakan tinjauan secara berkala terhadap sasaran

dan program keselamatan dan kesehatan kerja serta melakukan perbaikan

secara berkesinambungan.

4.1 Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

1. PT. Mugiwara memastikan bahwa perencanaan sistem manajemen

keselamatan dan kesehatan kerja ini dilaksanakan dalam usaha

memenuhi persyaratan yang diperlukan serta memastikan sistem

manajemen keselamatan dan kesehatan kerja ini tetap terpelihara.

2. PT. Mugiwara menetapkan dan memelihara prosedur untuk

mengidentifikasi, menilai, mengendalikan resiko keselamatan kerja,

dari kegiatan, jasa dan fasilitas.

3. PT. Mugiwara memastikan hasil dari penilaian dan pengaruh dari

pengendalian dipertimbangkan dalam menetapkan sasaran keselamatan

dan kesehatan kerja dan memelihara informasi yang relevan dengan

perubahan yang diperlukan, mencakup aktivitas rutin dan non rutin dan

aktivitas dari semua personil yang memiliki akses ke tempat kerja

(termasuk sub kontraktor dan pengunjung).

4. PT. Mugiwara melakukan proses identifikasi terhadap resiko

keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan prosedur yang telah

ditetapkan untuk setiap rencana pengembangan atau aktivitas baru atau

perubahan aktivitas dan jasa.

5. PT. Mugiwara menetapkan, memelihara dan menerapkan prosedur

untuk mengetahui dan memenuhi persyaratan hukum dan persyaratan

lainnya yang diikuti oleh perusahaan dan relevan dengan resiko

keselamatan dan kesehatan kerja dari kegiatan, jasa dan fasilitasnya.

6. Peraturan-peraturan dan persyaratan hukum yang terkait dengan

keselamatan dan kesehatan kerja, harus terdaftar dan terdokumentasi

sehingga memudahkan dalam pelaksanaan sistem manajemen

keselamatan dan kesehatan kerja.

7. PT. Mugiwara menjaga informasi peraturan perundang-undangan dan

persyaratan lainnya tetap up-to-date dan dikomunikasikan kepada

karyawan dan pihak yang terkait.

8. Departemen terkait harus menyusun program kerja K3 yang disetujui

oleh MR untuk mencapai setiap sasaran K3 yang dibuat berdasarkan

evaluasi kinerja sebelumnya, bahaya dan resiko keselamatan dan

kesehatan kerja.

9. Penetapan dan peninjauan sasaran dan program K3, PT. Mugiwara

mempertimbangkan :

a. Persyaratan hukum dan persyaratan lainnya.

b. Bahaya dan resiko keselamatan dan kesehatan kerja.

4.2 Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

1. Mengidentifikasi dan membuat analisa Bahaya dan Resiko setiap pekerjaan.

2. Mengawasi setiap pekerjaan beresiko tinggi dengan dikeluarkannya Surat Ijin Kerja

3. Melakukan Safety Briefing di setiap awal bekerja kepada seluruh pengawas dan pekerja.

4. Melakukan Safety Patroli dan Inspeksi terhadap Lokasi Kerja, Metode dan Peralatan kerja.

5. Membuat metode pengamanan dan pengawasan terhadap alat selama bekerja

6. khususnya alat angkat, angkut dan muat.7. Penyediaan alat dan pendukung keselamatan kerja (Rarnbu-rarnbu,

APD, Pemadam kebakaran, P3K).8. Membatasi kerja lembur.9. Pemeriksaan kesehatan setiap pekerja beresiko tinggi ( secara periodik )10. Menyediakan Alat Pelindung Diri sesuai kebutuhan11. Meningkatkan kedisiplinan terhadap pemakaian APD melalui inspeksi

dan punishment (bila diperlukan) 12. Mensosialisasikan Peurundang-undangan dan Peraturan K313. Memberikan training / pelatihan internal yang berhubungan dengan

kesadaran K3.