perhitungan

Upload: andi-mercury

Post on 02-Mar-2016

31 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

pertambangan

TRANSCRIPT

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Proyek

Industri pertambangan batubara adalah industri yang padat modal, padat teknologi, dan padat resiko oleh karena itu dalam melakukan suatu kegiatan penambangan diperlukan suatu perencanaan yang tepat. Pada dasarnya dikenal dua cara penambangan batubara yang sering di lakukan yakni tambang terbuka dan tambang dalam, dimana metoda penambangan batubara ini sangat tergantung pada:

1. Keadaan geologi daerah antara lain sifat lapisan batuan penutup, batuan lantai batubara, struktur geologi.

2. Keadaan lapisan batubara dan bentuk deposit.

B. Tujuan dan Manfaat Proyek

1. Tujuan dilakukannya penambangan batubara di PT. Leban Mutiara Hitam ( LMH ) adalah:

a. Untuk menggali batu bara yang ada di Muaro Bungo yang nantinya akan digunakan sebagai bahan bakar industri.

b. Untuk menambah pemasukan daerah serta meningkatkan devisa negara dari hasil pemasaran dan penjualan batu bara yang berkualitas dan siap ekspor.C. Sistematika Penulisan

Penulisan laporan/proyek akhir ini terdiri dari 4 (empat) BAB dan disertai dengan lampiran-lampiran yang secara garis besar masing-masing BAB akan membahas sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bagian pendahuluan terdiri dari latar belakang proyek, tujuan dan manfaat proyek serta sistematika penulisanBAB II KEGIATAN LAPANGANLaporan kegiatan ini terdiri dari deskripsi perusahaan, deskripsi proyek, proses pelaksanaan proyek, pelaksanaan kegiatan lapangan, serta temuan menarik (temuan khusus).

BAB III STUDI KASUS

Bab ini menguraikan tentang perumusan masalah, landasan teori dan metodologi, data serta pemecahan masalah atau analisa hasil.

BAB IV PENUTUP

Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran tentang studi kasus yang di kemukakan.

BAB II

LAPORAN KEGIATAN LAPANGAN

A. Deskripsi Perusahaan

1. Data Perusahaan

PT. Leban Mutiara Hitam adalah perusahaan kontraktor yang bergerak dibidang pertambangan yang mulai beroperasi pada bulan Januari 2008. PT. Leban Mutira Hitam merupakan sub kontraktor dari PT. Bara Adhipratama (BAMA) yang melakukan kegiatan penambangan pada kuasa pertambangan milik PT. Bara Adhipratama (BAMA) dengan Luas area sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama Pengelolaan Lahan adalah 50 Ha.2. Lokasi dan Topografi

Lokasi penambangan PT. Leban Mutiara Hitam terletak pada Desa Leban Kecamatan Rantau Pandan Kabupaten Bungo Propinsi Jambi, secara geografis terletak pada 1o3630 LS 1o3730 LS dan 101o5328 BT 101o5400 BT. Gambar 1. Peta Propinsi JambiSumber: PT. Leban Mutiara Hitam3. Geologi dan Stratigrafi

Geologi daerah Rantau Pandan dan sekitarnya tersusun oleh batuan sediment yang terendapakan diatas batuan dasar granit yang berumur pra tersier (batuan yang berumur 20-40 juta tahun yang lalu), 4. Iklim dan Cuaca

Daerah penambangan di daerah Leban ini beriklim tropis dengan temperature udara berkisar antara 25 C 30 C.

Tabel 1. Pengukuran curah hujan tahun 2003-2008 (dalam mm/ bulan) Tahun

Bulan2003 (mm)2004 (mm)2005 (mm)2006 (mm)2007

(mm)2008(mm)

Januari32018429256438833,8

Februari30056304287290410

Maret269136130-155152

April148176166-316224

Mei24266-117328140,3

Juni1871052701445017,4

Juli13259-49010456,7

Agustus8668-127270-

September78-30813560-

Oktober56---142-

November135298220---

Desember--611---

Sumber : Dinas Pertanian Kec. Rantau Pandan

5. Kualitas Cadangan Kualitas batubara yang dihasilkan PT. Leban Mutiara Hitam termasuk kedalam rank Sub bituminus A. kualitas batubara PT. Leban Mutiara Hitam (LMH) adalah 6,194 kkal/kg, kadar sulfur 0,66% dan kandungan abu 5,60% Dapat dilihat pada tabel 2 dibawaah ini.Tabel 2. Hasil Analisa PT. Sucofindo terhadap kualitas batubara PT. Leban Mutiara Hitam (LMH)No. Parameter SatuanAngka

1.

2.

3.

4.Total moisture

Proximat analysis

a. Inherente moisture

b. Volatile matter

c. Ash content

d. Fixed carbon

Caloritific value (ADB)

Total sulfure%

%

%

%

%

Kkal/kg

%23,7013,25

5,6035,33

45,82

6,194

0,66

Sumber : PT. Sucofindo6. Sistem Penambangan

Dalam kegiatan penambangannya PT. Leban Mutiara Hitam (LMH) melakukannya dengan tambang terbuka menggunakan metoda back filling, yaitu metoda penambangan dimana blok yang telah ditambang ditutup kembali dengan tanah galian hasil pengupasan tanah penutup dari blok berikutnya. 7. Peralatan Tambang

Pelaksanaan penambangan batubara PT. Leban Mutiara Hitam dilakukan dengan menggunakan alat berat sepenuhnya tanpa menggunakan peledakan, mulai dari kegiatan pembersihan lahan (land clearing), pengupasan tanah penutup (overburden), Pengerusan batubara, pemuatan (loading), sampai pada pengangkutan (hauling). Alat berat yang digunakan adalah dozer sebagai alat gusur, excavator sebagai alat gali dan alat muat dan dumptruck sebagai alat angkut. Data jumlah unit dan lokasi kerjanya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

NoJenis Alat beratJumlahLetak

1

Excavator :

Komatsu PC 200 Komatsu PC 400 Caterpilar 330 B Hyundai Rolex 400

Hyundai Rolex 320

Hitachi ex 400

Hitachi Zaxis 200

1 unit

1 unit

1 unit

1 unit

1 unit

1 unit

1 unit

Tambang

Tambang

Tambang

Tambang

Tambang

Tambang

Stock room

2

Bulldozer

D155A D 6 D1 unit

1 unit Tambang

Tambang

3Dump truck

Mitsubishi HD PS 220

Mitsubishi Intercooler3 unit

1 unitTambangTambang

Sumber : PT. Leban Mutiara Hitam (LMH)

Sumber : PT. Leban Mutiara Hitam (LMH)B. Proses Pelaksanaan Proyek

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh PT. Leban Mutiara Hitam adalah sebagai berikut :

1. Eksplorasi

Kegiatan eksplorasi bertujuan untuk mengetahui keberadaan cadangan, arah penyebaranya, ketebalan lapisan, struktur geologi dan kualitas batu bara. hal ini dilakukan dengan cara pemboran, dan penelusuran out crop (singkapan) pada anak sungai.2. Studi Kelayakan

Studi kelayakan merupakan pedoman layak atau tidaknya suatu wilayah untuk ditambang, yang biasa dilakukan adalah :

a. Menentukan keberadaan cadangan

b. Kesampaian Lokasi

c. Biaya Produksi

d. Biaya Transportasi

e. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

3. Persiapan Penambangan

Kegiatan ini dilakukan setelah studi kelayakan benar-benar diperhitungkan yang meliputi kegiatan persiapan penambangan, persiapan sarana dan prasarana tambang dan penentuan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan pada proses penambangan.

4. Kegiatan PenambanganKegiatan penambangan merupakan tahap lanjutan dari kegiatan perencanaan tambang, kegiatan ini erat kaitannya dengan proses produksi. Proses yang dilakukan adalah :

a. Pembersiahan Lahan (Land Clearing)

Pembersihan lahan merupakan aktifitas penambangan yang dilakukan untuk membersihkan area penambangan dari semak-semak dan pohon-pohon besar maupun kecil.karena lokasi tambang ini di dominasi oleh hutan karet dan perbukitan kecil maka pekerjaan pembabatan ini dilakukan oleh Bulldozer D 155 A.

b. Pengupasan tanah penutup (Over Burden)

pekerjaan ini dilakukan setelah dilakukan pembabatan, pengupasan tanah penutup ini dilakukan dengan menggunakan excavator Hitachi X 400 dan Hyundai Rolex 320, ditambah dengan Dozer Caterpillar D 6 D.

Gambar 3. Pengupasan Over Burdenc. Proses penambangan batu bara (penggerusan /coal getting)

Penggerusan material batubara di laukan dengan menggunakan alat excavator CAT 330 B yang kemudian ditumpuk agar dapat dimuat oleh excavator lainnya.

Gambar 4. Pengerusan Batubarad. Pemuatan (Loading)

Pemuatan batubara hasil proses dilakukan dengan excavator caterpillar 330 B ke dalam dump truck. Pemuatan yang dilakukan excavator dihitung jumlah bucket yang dimuatkan ke dalam dump truck lalu dikalikan dengan factor pengali oleh seorang checker (orang yang mencatat data di lapangan) Gambar 5. Proses Loading Batubarae. Pengolahan Material BatubaraDalam pengolahan batubara PT. Leban Mutiara Hitam (LMH) tidak melakukan proses pencucian (washing plan) karena batubara yang dihasilkan tergolong bersih. PT. Leban Mutiara Hitam (LMH) hanya melakukan proses blending batubara pada stock room dengan menggunakan excavator Komatsu PC 200.

Gambar 6. Proses Pengadukan Batubara

f. Pengangkutan (Hauling)

Untuk melakukan pengangkutan batubara dari front penambangan ke stockroom digunakan dumptruck Mitsubishi HD PS 220, dari stockroom ke stockpile digunakan dumptruck PS 120 (truck bermuatan 8 ton).

g. Pemasaran

Kegiatan pemasaran merupakan kegiatan pendistribusian Batubara ke konsumen yang membutuhkan dalam hal ini yang menjadi konsumen adalah PT. Semen Padang dan konsumen lainnya.

h. Reklamasi

Reklamasi adalah proses pengembalian lahan bekas tambang menjadi seperti semula, minimalnya lahan tersebut memiliki nilai tambah, pada saat ini PT.Leban Mutiara Hitam (LMH) belum melakukan proses reklamasi karena perusahaan melakukan proses produksi saja.

BAB III

STUDI KASUS

A. Perumusan Masalah

Dalam kegiatan penambangan batu bara PT. Leban Mutiara Hitam (LMH) memiliki banyak kendala, salah satunya adalah kurang serasinya antara alat muat dengan alat angkut, sehingga terjadi kehilangan jam kerja (alat muat memiliki waktu tunggu dan terjadinya antrian pada alat angkut).

Saat ini PT. Leban Mutiara Hitam (LMH) mentargetkan produksi batubara yang dihasilkan pada blok 3 adalah 40.000 ton/bulan. Dari hasil pengamatan penulis belum ada keserasian antara alat muat dan alat angkut yang beroperasi. Sehingga dapat dilihat adanya alat muat yang memiliki waktu standby yang lama karena sedikitnya alat angkut yang bekerja.Alat muat dan alat angkut yang digunakan pada blok 3 Saat ini adalah:1. excavator yaitu caterpillar 330 B (1 unit ).

2. Dump Truck Mitsubishi HD 220 ( 3 unit ).B. Landasan Teori

Dalam ilmu pertambangan dapat kita lihat berbagai macam bidang pekerjaaan baik eksploitasi, penambangan, pengangkutan, pemasaran dan lain sebagainya. Dalam perencanaan kebutuhan alat muat dan alat angkut maka perlu diketahui teori mengenai alat-alat tersebut :1. Excavator

Excavator adalah alat gali dan alat muat yang terdiri dari beberapa jenis dan masing-masing jenis penggunaanya disesuaikan dengan kondisi kerja yang dihadapi dilapangan.

2. Dumptruck

Dump truck adalah alat angkut yang digunakan pada jarak dekat dan jarak jauh.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi alat angkutSalah satu tolak ukur untuk mengetahui baik buruknya hasil kerja alat angkut adalah besarnya produksi yang dicapai oleh suatu alat. Adapun faktor yang langsung mempengaruhi hasil kerja alat tersebut adalah :

a. Keadaan jalan

Yaitu meliputi kekerasan dan kehalusan permukaan jalan. Jalan tambang dengan kekerasan permukaan yang tinggi maka akan memberi pengaruh yang besar terhadap kelancaran proses pengangkutan. b. Lebar jalan

Pada kegiatan tambang terbuka, lebar jalan sangat berpengaruh terhadap besar atau tidaknya produksi alat angkut. Lebar jalan tambang dapat dihitung dengan rumus :

Lebar jalan = 3 x lebar alat angkut terbesar + 2 x bahu jalan + 2 x saluranc. Tanjakan maksimum dan jarak pengangkutan

Tanjakan maksimum biasanya dinyatakan dengan persen (%). Biasanya untuk jalan tambang yang baik besar tanjakan maksimum adalah 8 %. Artinya jalan tambang naik sebesar 8 m setiap jarak mendatar 100 m. d. Effisiensi Kerja

Dalam kegiatan pengangkutan waktu produktif yang digunakan kendaraan angkut kadang-kadang berada di bawah kondisi ideal dari waktu yang tersedia,

e. Iklim dan Cuaca

Iklim dan cuaca adalah hal yang sangat mempunyai pengaruh besar terhadap aktifitas pengangkutan dalam kegiatan penambangan. C. METODOLOGI PEMBAHASAN

Metodologi penulisan ini diperlukan agar proses pemecahan masalah menjadi lebih terarah dan akan mempermudah dalam menganalisa langkah-langkah penulisan yang harus diambil. Secara umum metodologi penelitian terdiri dari :

1. Pengambilan Data

Data-data yang dibutuhkan untuk menghitung kebutuhan alat muat dan alat angkut material batu bara dan overburden untuk memenuhi target produksi, berupa data primer dan data sekunder.a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diambil langsung dari lapangan. Adapun data tersebut meliputi waktu siklus kerja dan waktu efektif dari alat muat dan alat angkut.

b. Data Sekunder

Yaitu data-data yang diperoleh dari perusahaan (PT. Leban Mutiara Hitam) dan literature yang mendukung penelitian. Data-data tersebut meliputi :

1).Kebutuhan nyata batubara untuk mencapai targer produksi

2).Kebutuhan nyata overburden untuk memenuhi stripping ratio 1:5

3). Spesifikasi alat muat dan alat angkut

4). Jam kerja alat muat dan alat angkut

D. DATA DAN ANALISA DATADari data yang diperoleh di lapangan, maka penulis melakukan analisa data sesuai dengan landasan teori yang telah dikemukakan sebelumnya. Adapun analisa dari data yang penulis peroleh dilapangan adalah sebagai berikut :1. Data

a. Data Primer Diambil berdasarkan hasil dari lapangan yaitu :

1) Jam kerja alat berat yang terdiri dari

a) Rencana

b) Standby

c) Rusak

d) Aktual

2) Waktu tetap efektif dari alat berat yang terdiri dari

a) Waktu gali (detik)

b) Swing isi (detik)

c) Waktu tumpah (detik)

d) Swing kosong (detik)

e) Waktu siklus (detik)

b. Data Skunder

Merupakan data yang diperoleh dari literatur PT. Leban Mutiara Hitam, untuk mendukung data-data penelitian antara lain :

1) Kebutuhan nyata batubara dalam terget produksi.

2) Kebutuhan nyata Overburden untuk memenuhi stripping ratio (SR) 1:5

3) Spesifikasi alat muat dan alat angkut

4) Jam kerja alat muat dan alat angkut 2. Analisa Data / Pengolahan Data 1. Mechanical Availibility (MA)

a. Excavator Catterpillar 330B

Jumlah jam kerja alat (W) = 147,516 jam

Jam rusak (R) = 9,81 jam

MA =

=

= 93,76 %b. Dump Truck Mitsubishi HD PS 220

1) Kode 23

Jumlah jam kerja alat (W) = 102,33 jam

Jam rusak (R) = 0

MA =

=

= 100 %

2) Kode 24

Jumlah jam kerja alat (W) = 136,33 jam

Jam rusak (R) = 0

MA =

=

= 100 %

3) Kode 25

Jumlah jam kerja alat (W) = 93 jam

Jam rusak (R) = 0

MA =

=

= 100 %

2. Use of Utilisation

a. Excavator Catterpillar 330B

Jumlah jam kerja alat (W) = 147,51 jam

Jumlah jam standby (S) = 65,66 jam

UA=

=

= 69,19 %

b. Dump Truck Mitsubishi HD PS 220

1) kode 23

Jumlah jam kerja alat (W) = 102,33 jam

Jumlah jam standby (S) = 119,66 jam

UA =

=

= 46,09 %

2) kode 24

Jumlah jam kerja alat (W) = 136,33 jam

Jumlah jam standby (S) = 83,33 jam

UA =

=

= 62,06 %

3) kode 25

Jumlah jam kerja alat (W) = 93 jam

Jumlah jam standby (S) = 123 jam

UA=

=

= 43,05 %

3. Efektif Utilisation (Eu)

a. Excavator Catterpillar 330 B

Rencana jam kerja alat (T)= 222 jam

Jumlah jam kerja alat (W)= 147,51 jam

EU =

=

= 66,44 %b. Dump Truck Mitsubishi HD PS 220

1) kode 23

Rencana jam kerja alat (T)= 222 jam

Jumlah jam kerja alat (W)= 102,33 jam

EU =

=

= 46,09 %

2) kode 24

Rencana jam kerja alat (T)= 222 jam

Jumlah jam kerja alat (W)= 136,33 jam

EU =

=

= 61,40 %

3) kode 25

Rencana jam kerja alat (T)= 222 jam

Jumlah jam kerja alat (W)= 93 jam

EU =

=

= 41,89 % Table 4. Perhitungan efesiensi optimum alat muatNOAlat MuatMA (%)UA (%)Eut(%)

1Excavator Caterpilar 330 B0,930,690,66

Table 5. Perhitungan efesiensi optimum alat angkut

NOAlat angkutMA (%)UA (%)Eut(%)

1DT. Mitsubishi (23)10,460,46

2DT. Mitsubishi (24)10,620,61

3DT. Mitsubishi (25)10,430,41

Total31,511,48

Rata-Rata10,500,49

4. Produktivitas Alat Muat untuk Batubara

a. Excavator Catterpillar 330 B

Kapasitas Bucket (ql)

: 2,3 m3

Factor Bucket (K)

: 0,9

Effesiensi Kerja (E)

: 0,66 Berat jenis batubara (BJ): 1,3 ton/m3

Swell factor batubara

: 0,74

Waktu siklus:

Waktu muat (tb)

: 6,06 detik (Lampiran )

Waktu putar berisi (ts1)

: 3,45 detik (Lampiran )

Waktu buang (td)

: 3,3 detik (Lampiran )

Waktu putar kosong (ts2)

: 3,09 (Lampiran )

Sudut putar

: 0o-180o

Produktivitas Excavator

1) Kapasitas produksi persiklus

q = ql x K

= 2,3 x 0,9

= 2,07 m3

2) Waktu siklus (Cm)

Cm = tb + ts1 + td + ts2

= 6,06 + 3,45 + 3,3 + 3,09

= 15,9 detik3) Produktivitas total (Q)

Q =

Q =

= 309,328 m3/jam x 0,74 x 1,3 ton/m3 = 297,57 ton/jam

b. Mitsubishi HD PS 220

1) kode 23

Banyak bucket (n): 10

Kapasitas bucket (ql)

: 2,3 m3

Factor bucket (K)

: 0,9

Efesiensi Kerja(E) : 0,46 Berat jenis Batubara (BJ): 1,3 ton/m3

Waktu siklus

Waktu manuever1 : 84 detik = 1,40 menit

Waktu muat : 250.26 detik= 4,171 menit

Waktu angkut : 128.34 detik= 2,139 menit

Waktu manuever2 : 74.22 detik = 1,237 menit

Waktu bongkar : 33.72 detik= 0,562 menit

Waktu balik : 63.24 detik= 1,054 menit

Spot time : 129 detik= 2,15 menit

Manuever2 + bongkar (t1) = 1,78 menit

Manuever1 + spot time (t2) = 3,55 menit

Jarak (D) = 150 m

Kecepatan rata-rata berisi (V1)

V1 = Jarak/waktu angkut

= 150 m/2,139 menit

= 70,12 m/menit

Kecepatan rata-rata kosong (V2)

V2 = Jarak/waktu balik

= 150 m/1,054 menit

= 142,31 m/menit

Produktivitas Alat Angkut:

a) Kapasitas Produksi

C= n x ql x K

= 10 x 2,3 m3 x 0,9

= 20,7 m3

b) Waktu siklus (Cmt)

Cmt =

=

= 2,65mnt + 2,14mnt +0,562mnt + 1,054mnt + 2,15mnt

= 8,556 menitc) Produktivitas Total (P)

P=

=

= 66,77 m3/jam

= 66,77 m3/jam x 0,74 x 1,3 ton/m3

= 64,24 ton/jam

2) kode 24

Banyak bucket (n)

: 10

Kapasitas bucket (ql)

: 2,3 m3

Factor bucket (K)

: 0,9

Efesiensi Kerja(E)

: 0,61 Berat jenis Batubara (BJ): 1,3 ton/m3

Waktu siklus

Waktu manuever1 : 121,8 detik= 2,03 menit

Waktu muat : 249 detik = 4,15 menit

Waktu angkut : 121,77 detik= 2,0295 menit

Waktu manuever2 : 61,65 detik= 1,0275 menit

Waktu bongkar : 25,8 detik = 0,43 menit

Waktu balik : 72,3 detik = 1,205 menit

Spot time : 130,8 detik= 2,18 menit

Manuever2 + bongkar (t1) = 1,4575 menit

Manuever1 + spot time (t2) = 4,21 menit

Jarak (D) = 150 m Kecepatan rata-rata berisi (V1)

V1 = Jarak/waktu angkut

= 150 m/2,0295 menit

= 73,9 m/menit

Kecepatan rata-rata kosong (V2)

V2 = Jarak/waktu balik

= 150 m/1,205menit

= 124,48 m/menit

Produktivitas Alat Angkut:

a) Kapasitas Produksi

C= n x ql x K

= 10 x 2,3 m3 x 0,9

= 20,7 m3b) Waktu siklus (Cmt)

Cmt =

=

= 2,65mnt + 2,03mnt +0,43mnt + 1,205mnt + 2,18mnt

= 8,495menit

c) Produktivitas Total (P)

P=

=

= 89,18 m3/jam

= 89,18 m3/jam x 0,74 x1,3 ton/m3

= 85,80 ton/jam

3) kode 25

Banyak bucket (n)

: 10

Kapasitas bucket (ql)

: 2,3 m3

Factor bucket (K)

: 0,9

Efesiensi Kerja(E)

: 0,41 Berat jenis Batubara (BJ): 1,3 ton/m3

Waktu siklus

Waktu manuever1 : 92,88 detik

= 1,548 menit

Waktu muat : 251,55 detik= 4,1925 menit

Waktu angkut : 121,53 detik= 2,0255 menit

Waktu manuever2 : 63,93 detik

= 1,0655 menit

Waktu bongkar : 63,93 detik

= 0,5585 menit

Waktu balik : 69,18 detik

= 1,153 menit

Spot time : 141,6 detik

= 2,36 menit

Manuever2 + bongkar (t1)

= 1,624 menit

Manuever1 + spot time (t2)= 3,908 menit

Jarak (D) = 150 m

Kecepatan rata-rata berisi (V1)

V1 = Jarak/waktu angkut

= 150 m/2,0255 menit

= 74,05 m/menit

Kecepatan rata-rata kosong (V2)

V2 = Jarak/waktu balik

= 150 m/1,153 menit

= 130,09 m/menit

Produktivitas Alat Angkut:

a) Kapasitas Produksi

C= n x ql x K

= 10 x 2,3 m3 x 0,9

= 20,7 m3

b) Waktu siklus (Cmt)

Cmt =

=

= 2,65mnt + 2,025mnt +0,5585mnt + 1,153mnt + 2,36mnt

= 8,7465 menitc) Produktivitas Total (P)

P=

=

= 58,22 m3/jam

= 58,22 m3/jam x 0,74x1,3 ton/m3

= 56,01 ton/jam

Produksi total alat angkut yang bekerja pada blok 3CP adalah:

64,24 + 85,80 + 56,01 = 206,05 ton/jam

Tabel 6. Produktifitas alat muat dalam 1 bulanNoJenis alatProduksi (ton/jam)Jam kerja 1 bulan (jam)Produksi (bulan)

1Caterpilar 330 B 297,57147,5143,894,55

Tabel 7. Produktifitas alat angkut dalam 1 bulanNoJenis alatProduksi (ton/jam)Jam kerja 1 bulan (jam)Produksi (bulan)

1DT.Mitsubishi HD PS 220 (23)64,24102,336,573,68

2DT. Mitsubishi HD PS 220 (24)85,80136,3311,697,11

3DT. Mitsubishi HD PS 220 (25)56,01935,208,93

Total Produksi206,0523,479,72

5. keserasian kerja alat muat dan alat angkut (MF)

a. Excavator Caterpilar CAT 330 B

Waktu siklus alat muat () = 0,266 menit

Jumlah alat muat () = 1 unit

Banyak bucket (n) = 10

b. DT. Mitsubishi HD 220 PS

Waktu siklus alat angkut () = 12,889 menit

Jumlah alat angkut () = 3 unit

Keserasian kerja alat muat dan alat angkut.

Adalah :

= 0,61Karena MF < 1 maka kesimpulannya alat angkut bekerja penuh dan alat muat mempunyai waktu tunggu.E. Pemecahan Masalah

Berdasarkan data yang di peroleh dari PT. Leban Mutiara Hitam, hingga saat ini mampu mencapai produksi tiap bulannya, kecuali jika kondisi cuaca yang tidak baik sehingga proses produksi akan terganggu. Dengan kondisi alat yang bekerja pada blok 3 saat ini, yaitu 1 unit Excavator Caterpilar CAT 330 B, dan 3 unit DT. Mitsubishi HD PS 220, maka PT. Leban Mutiara Hitam mampu memproduksi batu bara 23,146.3ton/bulan.

Berikut adalah perhitungan kebutuhan alat angkut yang beroperasi di blok 3 PT. Leban Mutiara Hitam :

a. Perencanaan kebutuhan alat angkut1) Alat angkutDT Mitsubishi HD PS 220

Kemampuan alat muat/jam= 297,57 ton/jam

Kemampuan alat angkut/jam= 206,05 ton/jam

Alat angkut yang dibutuhkan =

= 1,44 unit ~ 1 unit Tabel 8. Kebutuhan alat muat dan alat angkut.NoJenis alatKebutuhan alat berat

1

2Excavator caterpillar

DT. Mitsubishi HD PS 2201 unit

4 unit

b. Produksi alat angkut setelah direncanakan 1) Alat angkut DT Mitsubishi HD PS 220 (4 unit)

Produksi 1 unit DT

= 68,68 ton/jam

Produksi 4 unit DT

= 4 x 68,68 ton /jam

Produksi 4 unit DT/jam

= 274,72

Produksi 1 bulan

= jam aktual x produksi/jam

= 168 x 274,72

= 46,152,96 ton/bulanSehingga dengan penambahan 1 unit DT tersebut maka tercapailah target produksi 46,152,96 ton/bulan. Tabel 9. Produksi alat angkut setelah serasi dalam 1 bulan.

NoJenis alatTarget

ProduksiProduksi nyata 3 unit DT

(sebelum serasi )Produksi nyata 4 unit DT

(setelah serasi)

1Mitsubishi HD PS 22040,00023,479,72 ton/bulan46,152,96 ton/bulan

c. Keserasian alat muat dan alat angkut setelah jumlah alat muat dan alat angkut direncanakan.

1) Excavator CAT 330 B

Waktu siklus alat muat () = 0,266 menit

Jumlah alat muat () = 1 unit

Banyak bucket (n) = 10

2) DT. Mitsubishi HD PS 220

Waktu siklus alat angkut () = 12,889 menit

Jumlah alat angkut () = 4 unit

Keserasian kerja alat muat dan alat angkut

Adalah :

= 0,83 ~ 1Karena MF = 1, berarti terjadi keserasian kerja alat muat dan alat angkut 100% dan tidak ada waktu tunggu. BAB IV

PENUTUP1. KESIMPULAN

Dari hasil pengalaman lapangan yang telah penulis lihat dan data yang telah penulis analisa maka penulis mengambil kesimpulan :

1. PT. Leban Mutiara Hitam adalah perusahaan kontraktor yang bergerak dibidang pertambangan yang mulai beroperasi pada bulan Januari 2008. PT. Leban Mutiara Hitam merupakan kontraktor dari PT. Bara Adhipratama (BAMA) yang melakukan kegiatan penambangan pada kuasa pertambangan milik PT. Bara Adhipratama (BAMA). Pad saat ini PT. Leban Mutiara Hitam mengerjakan tiga blok penambangan, yaitu blok 1 CP, blok 2 CP dan bolk 3 CP, dengan target produksi 40,000 ton/bulan.

2. Dalam kegiatan penambangannya PT. Leban Mutiara Hitam melakukannya dengan sistem tambang terbuka dengan menggunakan metoda back fiiling. Yaitu metoda penambangan dimana blok yang telah ditambang ditutup kembali dengan tanah galian hasil pengupasan tanah penutup dari blok berikutnya.3. Berdasarkan perhitungan teoritis keserasian alat muat dan alat angkut diperoleh nilai MF kecil dari 1 atau sebesar 0.61, artinya alat muat mempunyai waktu tunggu sementara alat angkut bekerja penuh.

4. Diperlukan penambahan 1 unit alat angkut menjadi 4 unit untuk penggalian batubara untuk mencapai target produksi 40,000 ton/bulan yang diinginkan dan mencapai keserasian alat muat dan alat angkut.

Produksi alat muat Excavator dalam perhitungan teoritis sebesar 43,894,55 ton/bulan, sedangkan produksi 3 unit alat angkut DT Mitsubishi sebesar 23,479,72 ton/bulan. Produksi 1 unit alat angkut DT Mitsubishi yang ditambah sebesar 16,520,28 ton/bulan. jadi produksi alat angkut setelah ditambah 1 unit sebesar 40,019,72 ton/bulan, Dengan demikian tercapailah target produksi per bulan.

2. SARAN

1. Sebelum kegiatan penambangan dilakukan sebaiknya dilakukan pembebasan lahan terlebih dahulu karena jika tidak dilakukan maka akan mempersulit kegiatan penambangan. 2. Melakukan perbaikan jalan tambang dengan menambah lebar jalan sehingga dapat mengurangi hambatan waktu pada saat alat angkut berselisih, dan perlu dilakukan penyiraman jalan untuk mengurangi debu yang dapat menghalangi penglihatan operator pada saat melakukan pekerjaan, sehingga dapat menciptakan kondisi kerja yang lebih baik.3. Sebaiknya waktu siklus diperkecil dengan cara:a. Batubara yang akan dimuat digerus dan diberai terlebih dahulu sebelum dimuat ke alat angkut.

b. Pengaturan posisi loading agar sudut swing tidak lebih dari 90oDAFTAR PUSTAKA

Anonim, Data-data, Laporan dan Arsip Perusahaan Tambang Terbuka PT. Leban Mutiara Hitam.Kopa, Raimon, Drs, MT, 2004. Pelaksanaan Proyek Akhir. Padang: Universitas Negeri Padang.Prodjosumarto, Partanto, Ir. 2005. Pemindahan Tanah Mekanis. Bandung: Universitas Isalam Bandung.

Prodjosumarto, Partanto, Ir. 1993. Pemindahan tanah mekanis. Bandung. Jurusan Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung.

Sukandarrumidi, Ir, Msc, Ph, D. Batubara dan gambut. Yogjakarta. Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada.Rochmanhadi, 1983. Kapasitas dan Produksi Alat-alat berat. Jakarta: Badan Penerbit Pekerjaan Umum.

Tabel 3. Data Alat Berat PT. Leban Mutiara Hitam

SKEMA PENGANGKUTAN BATUBARA

PT. Leban Mutiara Hitam

PIT 1CP

PIT 2CP

PIT 3CP

STOCKPILE

KONSUMEN

Stock Room PIT 1CP

Stock Room

PIT 2CP

Stock Room

PIT 3CP

Gambar 7. Hauling Batubara

Gambar 2. Proses Land Clearing

PAGE 31

_1271209671.unknown

_1309920495.unknown

_1309921321.unknown

_1311030115.unknown

_1311030463.unknown

_1311172814.unknown

_1311382171.unknown

_1311169818.unknown

_1311033466.unknown

_1311030430.unknown

_1311029611.unknown

_1311029891.unknown

_1309921649.unknown

_1309921870.unknown

_1309920602.unknown

_1309920626.unknown

_1309920573.unknown

_1309899522.unknown

_1309920341.unknown

_1309920421.unknown

_1309920283.unknown

_1271262840.unknown

_1271410826.unknown

_1271473902.unknown

_1309899472.unknown

_1271416422.unknown

_1271263567.unknown

_1271262586.unknown

_1269113581.unknown

_1269113583.unknown

_1269113584.unknown

_1269113582.unknown

_1269113570.unknown

_1269113572.unknown

_1269113573.unknown

_1269113571.unknown

_1257072028.unknown

_1261609189.unknown

_1269113569.unknown

_1259063649.unknown

_1259064874.unknown

_1259052753.unknown

_1257071938.unknown