peresntasi stabilitas obat kel. 2

Upload: khairina-fadhilawati

Post on 10-Oct-2015

187 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    1/238

    Stability of Dosage Forms

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    2/238

    Disusun Oleh:

    Masukin Kelompoknya ya, kemarin saya salah,

    harusnya dari m. Rizki sampe wulanda

    makasih

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    3/238

    Preformulation and

    Formulation Stability Studies

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    4/238

    Preformulasi

    Preformulasiadalahtahappertamapengembangansediaanobatyangrasional

    Definisi:suatuinvestigasisifatfisikdankimiaobatdanobat-eksipien

    Tujuan:Mengumpulkaninformasiygbergunabagiformulatoruntukmengembangkansediaanobatyangstabildanbioavailabelsehingga

    dapatdiproduksi

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    5/238

    Hal yang harus diperhatikan

    dalam preformulasi

    Kelarutan disolusiLuas Ukuran

    bentuk dan luas

    permukaan partikel

    Partition coefficientIonization constant

    (pKa)

    lSolid stateproperties such as

    crystal

    forms/polymorphs,water sorption

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    6/238

    Metode untuk Mendeteksi

    Degradasi Kimia dan Fisika

    Stability indicating methods( SIM ) adalah metode kuantitatif /

    analisis berdasarkan

    pada sifat struktural dan kimia masing-masing bahan aktif

    produk obat

    dan membedakan masing-masing bahan aktif dari degradasi

    produk sehingga kadar bahan aktif dapat diukur secara akurat

    Tujuan utama dari metode SIM adalah untuk memantau hasil

    studi stabilitas suatu obat

    dalam rangka menjamin keamanan, khasiat dan mutu.

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    7/238

    3 tahap untuk pengembangan SIM

    Penetuan batas LOQ dan LOD untukkemampuan mengukur potensi produk daridegradasi dan kotoran obat

    penentuan degradasi pada suhu tinggi,kelembaban, hidrolisi dll (understressing)

    1.Karakteristik sampelyang terdegradasiuntuk pengujian

    metode selektivitas

    Kromatografi cair adalah teknik yang paling tepat untukmengembangkan / memvalidasi SIM .Penggunaan tambahan detektor dioda - array danspektrometer massa , memberikan hasil terbaik.

    Tujuannya adalah untuk memanipulasi selektivitas denganmengubah komposisi fase gerak , panjang gelombangdeteksi dan pH

    2. metodepengembangan (memanipulasi dan

    mengevaluasiselektivitas / spesifisitas

    Accuracy, Precision (repeatability andintermediate precision), Specificity,Detection and Quantitation Limits,

    Robustness, Linearity and Range.

    3: validasi metode

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    8/238

    penentuan jumlah degradasi

    adalah evaluasi metode Batas

    Deteksi (LOD) dan Batas

    Kuantifikasi (LOQ. Batas-batasini harus terkait erat dengan

    Pelaporan, Identifikasi dan

    Kualifikasi produk degradasi,

    sebagai dinyatakan dalam ICH

    Q3B (R2) (EMEA, 2006).

    Ambang ini ditentukan baik

    sebagai persentase

    zat obat atau produk degradasi

    total asupan harian (TDI)

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    9/238

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    10/238

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    11/238

    Thermal Analysis

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    12/238

    Thermal Analysis

    Skrining

    formulasi

    Differential scanning

    calorimetry (DSC)

    Differential thermal

    analysis (DTA)

    Differential

    thermogravimetry

    (DTG)

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    13/238

    Ketiga metode tersebut sangat berguna dalamskrining formulasi, karena perubahankalorimetrik dan perubahan berat dapat

    disebabkan oleh bahan kimia dan degradasifisik dari bahan-bahan farmasetika dapatsegera dideteksi.

    Misalnya, DSC digunakan dalam studi

    preformulasi zat obat yang memiliki kelarutanyang rendah dalam air, yaitu -pentil-3-(2-quinolinylmethoxy) benzenemethanol(REV5901).

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    14/238

    Penerapan DSC studi preformulation dari

    REV5901. DSC termogram diperoleh

    untuk REV5901 basa bebas (1)

    menunjukkan tidak ada perubahan yang

    signifikan dengan perubahan kondisi

    atmosfer. DSC thermograms direkam

    untuk garam hidroklorida anhidrat padapan terbuka tanpa membersihkan dengan

    N2 (2), dalam pan tertutup dengan

    Crimping (3), dan dalam pan tertutup

    rapat (4) dan untuk garam hidroklorida

    monohidrat pada pan terbuka tanpa

    membersihkan dengan N2 (5), pada panterbuka dengan membersihkan dengan

    N2 (6), dalam pan ditutup dengan

    Crimping (7) dan dalam pan tertutup rapat

    (8).

    A) Dehidrasi, (B) endotermik mencair.

    (Direproduksi dari Ref. 617 dengan izin.)

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    15/238

    Seperti ditunjukkan dalam Gambar diatas, basa

    bebas menunjukkan suatu puncak endotermik

    akibat pencairan yang diamati pada posisi yang

    sama terlepas dari penyimpanan dan kondisipengukuran. Di sisi lain, hidroklorida anhidrat

    dan monohydrate bentuk garam menunjukkan

    hasil yang berbeda tergantung pada kondisipengukuran. Didapati hasil basa bebas memiliki

    bentuk fisik yang lebih stabil daripada garam

    klorida, basa bebas yang dipilih untuk formulasi

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    16/238

    Mikrokalorimetri

    Kinetika degradasi dapat dipelajari melalui

    isotermal kalorimetri yang dilakukan pada

    temperatur konstan

    Mikrokalorimeter dapat digunakan untuk

    mendeteksi jumlah dari degradasi

    temperatur yang tersedia hingga jumlah

    terkecil melalui konduktivitas sensitif termal

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    17/238

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    18/238

    Grafik tersebut merupakan plot logaritmadari perubahan suhu selama proseshidrolisis dari aspirin pada PH 1,1 dan suhu

    45C Pada grafik tersebut aliran panas dari proses

    hidrolisis aspirin dalam larutan asam

    berkurang sesuai dengan prinsip kinetikareaksi pertama yang menunjukan bahwadegradasi dapat diukur menggunakanmikrokalorimetri

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    19/238

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    20/238

    Grafik tersebut merupakan pH-rate profilesuntuk degradasi dari ampisilin yang diukurmenggunakan mikrokalorimetri dan titrasiiodimetri pada suhu 37C

    Pada pengukuran first-order ratedegradasi ampisilin dalam larutan encermenggunakan mikrokalormetri

    menunjukan bahwa pH-rate profiles yangdihasilkan sama dengan hasil yangdiperoleh menggunakan titrasi iodimetri

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    21/238

    Microcalorimeters mampu mengukur jumlah

    yang sangat kecil dari aliran panas.

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    22/238

    Tingkat konstan pada suhu kamar ditentukancepat dengan microcalorimetry, sedangkanpenentuannya dengan HPLC akan

    memerlukan pengujian stabilitas jangkapanjang selama beberapa bulan.

    Dalam kasus ini, tidak ada perubahan dalam

    energi aktivasi, menunjukkan bahwa lajudegradasi pada suhu kamar dapatdiperkirakan dengan ekstrapolasi datadipercepat.

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    23/238

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    24/238

    degradasi solid-state yang diberikan di atas , teknik ini dapat memberikan hasil

    yang salah untuk Degra -rekomendasi disertai dengan aliran panas sedikit .

    Sebuah batasan tambahan bahwa teknik ini tidak spesifik dan memberikan

    sedikit informasi tentang mekanisme molekuler dari degradasi . Selain degradasi

    kimia , microcalorimetry telah diterapkan untuk mendeteksi perubahan fisik zat

    obat dan eksipien . Sebuah contoh adalah perubahan hidrasi lactose

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    25/238

    Diffuse Reflectance

    Spectroscopy

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    26/238

    Diffuse Reflectance

    Spectroscopy (DRS)

    Diffuse Reflectance Spectroscopy (DRS)

    yaitu spectroscopy yang dapat mendeteksi

    interaksi pada keadaan solid antaraberbagai zat obat seperti oxytetracycline

    dan berbagai eksipien seperti magnesium

    trisilicate.

    Sebagai contoh dapat dilihat spektrum

    DRS dari campuran oksida isoniazid-

    magnesium pada Gambar 157.

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    27/238

    Diffuse Reflectance

    Spectroscopy (DRS)

    Dapat kita lihat pada spektrum diatas terdapat penurunan

    reflectance r dengan meningkatnya konsentrasi

    isoniazid.

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    28/238

    Diffuse Reflectance

    Spectroscopy (DRS)

    Persamaan

    Kubelka-Munk

    Fungs i remis i dapat

    dihitung denganpersamaan Kubelka-

    Munk . Dapat terlihat

    dari grafik 158

    bahwa fungsi remisi

    dari isoniazid/MgO

    berbanding lurusdengan konsentrasi

    isoniazid/MgO

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    29/238

    Diffuse Reflectance

    Spectroscopy (DRS)

    Sehingga dengan demikian degradasi padakeadaan solid dapat dilihat secara kuantitatifdengan DRS.

    Adapun kesulitan yang terjadi yaitu ketikadilakukan pada panjang gelombang pendek,menimbulkan gangguan spektral dari produkdegradasi.

    Di sisi lain, adanya warna pada sediaan dapatmengubah spektrum pada panjang gelombangyang relatif panjang sehingga memungkinkanuntuk analisis kuantitatif dengan DRS.

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    30/238

    Diffuse Reflectance

    Spectroscopy (DRS)

    Sebagai contoh yaitu adanya warna pada campuranasam askorbat-laktosa menunjukkan bahwa fungsiremisi berbanding lurus dengan rasio warna padasampel serbuk dan tablet. Mengindikasikan bahwaanalisis kuantitatif dapat dilakukan.

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    31/238

    Diffuse Reflectance

    Spectroscopy (DRS)

    kemiringan linier (slope) bergantung pada

    kerapatan sampel, menunjukkan bahwa

    pengukuran pada keadaan konstan itudiperlukan.

    DRS sangat berguna untuk mendeteksi

    perubahan yang terjadi pada permukaanyang padat (solid).

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    32/238

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    33/238

    Berdasarkan yang telah dijelaskansebelumnya bahwa DRS berguna

    untuk mendeteksi perubahan yang

    terjadi pada permukaan yang padat

    dan dengan adanya warna pada

    sediaan padat dapat memungkinkan

    untuk analisis kuantitatif , terbuktipada jurnal ini yang menyatakan

    dapat mendeteksi adanya kromofor

    yang ada pada kulit yaitu melanin dan

    hemoglobin secara kuantitatif.

    Sehingga dapat mendeteksi jika

    terjadi hiperpigmentasi atau

    hipopigmentasi. Hal penting lainnya

    juga dapat mengetahui apabila terjadi

    inflamasi, eritema dan gumpalan

    berdasarkan dari jumlah hemoglobin.

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    34/238

    Factorial Analysis

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    35/238

    Pendahuluan

    Dalam studi formulasi, semua faktor yangmempengaruhi stabilitas produk harusdipertimbangkan. Karena stabilitas obat-obatan

    umumnya dipengaruhi oleh banyak faktor dankompleks.

    Analisis kuantitatif dari peran masing-masingfaktor akan melibatkan seri yang sangat besar

    dan kompleks dalam percobaannya. Pengaruh masing-masing faktor individu harus

    diuji di bawah kondisi di mana semua faktor laindipertahankan konstan.

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    36/238

    Factorial Analysis on stability of

    the pharmaceutical product

    Temperature,

    Ionic strength,

    Buffer concentrations,

    Excipients,

    Light,

    Humidity,

    and other factors on complexformation

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    37/238

    Perbandingan Stabilitas Injeksi Kering Meropenem Repacking

    Dengan Pengendalian Terhadap Kelembaban, Suhu dan Udara

    An tara Produk Inovator dan Paten XSelama Peny impanan

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    38/238

    Untuk penetuanshelf life

    yaitu batas waktu dimana

    obat masih memenuhi

    persyaratan dan masih

    layak digunakan makadigunakan parameter

    t90. Pada penelitian ini

    diperoleh shelf life injeksi

    kering meropenem

    repacking dengan

    pengendalian untuk

    produk inovator selama

    13 hari dan untuk paten

    Xselama 10 hari

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    39/238

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    40/238

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    41/238

    Kesimpulan :Dengan adanya subtituen Klor pada asam O-(4-

    Klorobenzoil) salisilat kestabilan lebih baik, dibuktikan

    dengan pemberian pH 11 asam O-(4-Klorobenzoil)

    lebih lambat terdegradasi jika dibandingkan denganaspirin.

    Kesimpulan

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    42/238

    Metode Miscellaneous

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    43/238

    NMR dan inframerah (IR) spektroskopi dapat

    digunakan untuk menyelidiki stabilitas kimia

    zat obat.

    Penentuan tingkat hidrolisis ester seperti

    atropin oleh NMR, analisis dekat-IR non

    destructive pada tablet aspirin, dan

    penentuan tingkat hidrolisis diltiazem olehpolarimetry.

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    44/238

    Metode yang tidak biasa, seperti

    pengukuran sifat dielektrik bentuk sediaan

    seperti gelatin dan metilselulosa mikrokapsul

    (Gambar 160), telah digunakan untukmendeteksi perubahan fisik.

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    45/238

    Gambar 160 . Perubahan konstanta dielektrik gelatin ( a)dan metilselulosa mikrokapsul ( b ) selama pemanasan di

    45 C. (Direproduksi dari Ref . 650.)

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    46/238

    Perubahan ini yang kemudian dikaitkan

    dengan perubahan tingkat pelepasan obat

    dari bentuk-bentuk sediaan. Pengukuran

    chemiluminescence yang lemah juga telahditerapkan pada studi stabilitas.

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    47/238

    Dalam skrining formulasi bentuk sediaan

    padat, kompatibilitas kimia terkadang

    dievaluasi dengan menggunakan suspensi.

    Walaupun informasi ini mungkin sulit untuk

    berhubungan dengan stabilitas bentuk

    sediaan, mungkin memberikan beberapa

    informasi awal pada stabilitas komponenformulasi.

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    48/238

    Perubahan Fungsional pada Bentuk

    Sediaan dengan Waktu Penyimpanan.

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    49/238

    Perubahan fungsional pada sediaan obat

    dipengaruhi oleh :

    1) Sifat fisik obat

    2) Bahan pengisi

    3) Bahan pelapis

    4) Interaksi kompleks dalam sediaan obatPerubahan Fungsional dapat diukur dengan

    laju disolusi secara in vitro.

    Perubahan Kekuatan

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    50/238

    Perubahan Kekuatan

    Mekanik

    Perubahan kekuatan mekanik terjadi padasediaan tablet dan kaplet.

    Kekuatan mekanik tablet adalah kekuatan

    yang diperlukan untuk memecahkan tabletatau degradasi fisik tablet.

    Kekuatan mekanik tablet farmasi sering

    dinilai sebagai in-process kontrol selamamanufaktur dan sebagai sarana untukmengetahui sifat dari bahan baku. ( Daviesdan Newton , 1996) .

    Contoh Penurunan

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    51/238

    Contoh Penurunan

    Kekuatan Mekanik

    Adsorpsi kelembaban oleh tablet dalam kemasan blister meningkat denganmeningkatnya kelembaban, dan mengakibatkan kekuatan mekanik menurun.

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    52/238

    Bentuk cetakan tablet mempengaruhi kekuatan mekanik dari tablet

    yang. Cetakan tablet bulat dengan ukuran 3.0 mm, tabletnya memiliki

    kekuatan mekaniknya rendah dibanding dengan tablet berbentuk

    persegi dan heksagonal

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    53/238

    Perubahan Disolusi Obat dari

    Tablet dan Kapsul

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    54/238

    Disolusi suatu zat aktif obat dari sediaannya (tablet dan

    kapsul) adalah karakteristik yang penting.

    Karakteristik disolusi telah dikenal adanya perubahan pada

    penyimpanan. Contoh laju disolusi tablet carbamazepin

    menurun, ketika disimpan pada suhu ruang.

    Perubahan laju disolusi obat dapat mengubah bioavailabilitas

    obat.

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    55/238

    Carbamazepin

    Merek dagang: Bamgetol, Cetazep, Lepigo, Lepsitol, Tegretol, Teril

    Indikasi: Epilepsi, epilepsi umum primer atau sekunder dari kejang

    dengan komponen tonik-klonik, Neuralgia trigeminal, dan Neuralgia

    glosofaringeal.

    Kontraindikasi: dikontraindikasikan untuk pasien yang hipersensitivitas

    terhadap carbamazepine, antidepressant trisiklik, depresi sumsum

    tulang belakang, dalam terapi dengan inhibitor MAO selama 14 hari,kehamilan.

    Tablet, tablet kunyah, Tablet lepas kontrol, kapsul salut selaput , dan

    sirup.

    Grafik penurunan laju disolusi

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    56/238

    p j

    carbamazepin selama penyimpanan

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    57/238

    Pada percobaan disolusi secara in vitro tidak selalu ada perubahan

    bioavailabilitas. Hanya untuk kasus tertentu ketika disolusi secara in vitro

    memiliki korelasi dengan disolusi secara in vivo.

    Contoh obat yang tidak mengalami penurunan BA walaupun laju

    disolusinya menurun selama penyimpanan adalah kapsul gelatin lunak

    mengandung digoxin dan polietilen glikol 400 dan kapsul etodolac .

    Kapsul nitrofurantoin mengalami penurunan laju disolusi secara in vitro

    dan penurunan absorpsi selama penyimpanan secara in vivo.

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    58/238

    Effect o f Formulat ion on

    Changes in Dissolu t ion

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    59/238

    Disolusi

    Disolusi obat adalah suatuproses pelarutan senyawa aktifdari bentuk sediaan padat kedalam media pelarut. Pelarutsuatu zat aktif sangat pentingartinya bagi ketersediaan suatu

    obat sangat tergantung darikemampuan zat tersebutmelarut ke dalam media pelarutsebelum diserap ke dalamtubuh. Sediaan obat yang harusdiuji disolusinya adalah bentuk

    padat atau semi padat, sepertikapsul, tablet atau salep(Gennaro, 1990).

    OBAT SOLIDA

    (Tablet/ Kapsul /

    Kaplet)

    Disolusi dapat mempengaruhi

    kadar obat didalam plasma.

    Kestabilan Karakteristik

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    60/238

    Kestabilan Karakteristik

    Disolusi saat Penyimpanan

    K

    estabilanka

    rakteristik

    dis

    olusisaatPe

    nyimpanan

    Komponen formula

    Eksipien

    (Desintegrator,Binder,Pengisi, etc)

    Kondisi Penyimpanan

    Suhu

    Humidity

    etc

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    61/238

    1.Efek Excipent: binder

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    62/238

    Kesimpulan:

    Laju disolusi tablet nitrofurantoin yang ditambahan carbomer dg jumlah

    banyak , berkurang selama masa penyimpanan pada kelebapan

    tinggi,ditandai dengan berkurangnya biovaibilitas.

    Studi mengenai formulasi tablet nitrofurantoin dengan membedakan persentasiCarbopol 934 sebagai pengikat(Binder).

    Formula A :

    50 mg nitrofurantoin dg 0.625 mg Carbopol 934

    Formula B:

    50 mg nitrofurantoin dg 1.25 mg Carbopol 934

    Hasil:

    1. Saat selesai dicetak , kedua formulasi bioekivalen dg kapsul nitrofurantoin50 mg

    2. Pada 1tahun penyimpanan:1. Formula B : terjadi penurunan BA

    2. Formula A : tetap Bioekivalen dengan kapsul

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    63/238

    tabletz

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    64/238

    Nitrofurantoin

    Antibiotik saluran kemih

    derivat furan. Obat ini

    biasa digunakan untuk

    infeksi saluran kemihbaik pada wanita hamil

    ataupun tidak hamil.

    Nama dagang:

    Kantibac, Martifur

    Jika dosis efektif

    antibiotik tidak terpenuhi ,

    resistensi bakteri dapat

    terjadi, sehinggapengobatan sulit

    dilakukan

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    65/238

    Nitrofurantoin

    Antibiotik salurankemih derivat furan.Obat ini biasa

    digunakan untukinfeksi saluran kemihbaik pada wanitahamil ataupun tidak

    hamil.Nama dagang:

    Kantibac, Martifur

    Kadar dalam darah di area MEC MTC

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    66/238

    Kadar dalam darah di area MEC MTC

    = Obat efektifKadar dalam darah di dibawah MEC =

    Obat tidak efektifdosis efektif

    antibiotiktidakterpenuhi

    dosis tidaktepat

    irrasional

    penggunaanantibiotik

    resistensibakteri

    pengobatan

    sulitdilakukan

    Contoh lain:

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    67/238

    Tablet fenobarbital yang mengandung gelatinsebagai binder , menunjukkan tanda penurunan lajudisolusi pada penyimpanan pada 98%RH.

    Contoh lain:

    2. Efek Excipient :

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    68/238

    e c p e t

    Desintegrator

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    69/238

    Suatu obat dapat terintegrasi denganbantuan desintegrator melalui duaproses yang berurutan , yaitu wateruptake and swelling force generation.

    Pada studi ini , didapatkan hasil:

    Asam alginat, desintegrator tablet ,menunjukkan penurunan swellingforce generation setelahpenyimpanan pada berbagai kondisi, yang mengindikasikan

    kemungkinan penurunan disolusitablet

    3 Efek Excipient: Pengisi

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    70/238

    3. Efek Excipient: Pengisi

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    71/238

    Perubahan laju disolusi capsul phenytoin sodium setelah penyimpanan ,berdasarkan pengisi yang digunakan menunjukkan :

    1. Laju disolusi meningkat saat adanya penambahan calcium sulfate pada

    formulasi .

    2. Laju disolusi menurun saat adanya penambahan laktosa saat formulasi

    Fenitoin : golongan antiepilepsi.

    Indikasi:

    Fenitoin diindikasikan untuk mengontrol keadaan kejang tonik-klonik (grand mal)dan seranganpsikomotor

    Efek samping terhadap SSP:manifestasi paling sering yang berhubungan dengan terapi fenitoin dengan SSP biasanyatergantung dosis. Efek samping ini berupa nistagmus, ataksia, banyak bicara, koordinasimenurun dan konfusi mental, pusing, susah tidur, gelisah, kejang motorik dan sakit kepala.

    Merupakan Obat SSP:

    Dosis harus disesuaikan dengan keadaan penderita dan

    konsentrasi plasma harus dimonitor.

    4. Efek Lingkungan :

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    72/238

    4. Efek Lingkungan :

    Humidity

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    73/238

    Studi Penguruh Humidityterhadap penurunan lajudisolusi , dilakukan terhadapsediaan calcium p-aminosalicylic acid (PAS-Ca)dalam bentuk serbuk , granul

    dan tablet.Perubahan karakteristik kimia ,waktu hancur , dan %disolusidiamati setelah pemaparan tworelative humidities (RH 32.9%and RH 92.9%) at 23.

    Hasil menunjukan

    Penyimpanan calcium 4-aminositlicylate tablets padahumidity tinggi memperlambatwaktu hancur dan menurunkanlaju disolusi.

    Contoh lain:

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    74/238

    Accelerated stability study ofsustained-release nifedipinetablets prepared with Gelucire,Int. J. Pharm . 80, 151-159 (1992).

    C. Remunan, M. J. Bretal, A.

    Nunez, and J. L. V. Jato,

    Tablet SR nifedipin wax basedmenunjukkan perubahan dalam pelepasannya setelah penyimpanan, karena adanyapembentukan nifedipine microcrystalsperubahan struktural pada wax vehicle .

    Solid dispersions of griseofulvindibuat dengan polyethylene glycol 3000(PEG 3000) menunjukkan penurunan lajudisolusi griseofulvin setelah penyimpanan.,yang dikarenakan kristalisasi PEG 3000.Perubahan waktu pelepasan obat inidicegah dwngN penambahan surfaktansodium dodecyl sulfate oada formulasi .

    The effect of storage on drugdissolution from solid dispersionsand the influence of cooling rate andincorporation of surfactant,

    Int. J. Pharm. 90, 105-118 (1993).

    E. S. Saers, C. Nystrom, and M. Alden,

    Physicochemical aspects of drugrelease. XVI. a

    Solid dispersions of

    griseofulvin yang dibuat dengan

    polyethylene glycol 3000 (PEG

    3000) menunjukkan penurunan lajudisolusi griseofulvin setelah

    penyimpanan., yang dikarenakan

    kristalisasi PEG 3000. Perubahan

    waktu pelepasan obat ini dicegah

    dengan penambahan surfaktan

    sodium dodecyl sulfate oadaformulasi .

    Contoh lain:

    Contoh lain:

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    75/238

    J. Herman, N. Visavarungroj, and J. P. Remon,

    Instability of drug release from anhydrous

    theophylline.microcrystalline

    cellulose formulations, Int. J. Pharm. 55, 143-146 (1989).

    M. Landin, R. Martinez-Pacheco, J. L. Gomez-

    Amoza, C. Souto, A. Concheiro, and R. C. Rowe,

    M. Landin, R. Martinez-Pacheco, J. L. Gomez-

    Amoza, C. Souto, A. Concheiro, and R. C.

    Rowe,

    Influence of microcrystalline cellulosesource and batch variation on the tabletting

    behaviour and stability of prednisone

    formulations, Int. J. Pharm. 91, 143-149

    (1993).

    Adanya penurunan laju disolusi selama penyimpanan

    pada high humidity pada pellet teofilin dan tablet

    prednison yang mengandung microcrystalline cellulose

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    76/238

    pelepasan obat dar i dosis obat

    yang di lapis i

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    77/238

    Stabilitas karakteristik pelepasan obat dari tablet dilapisi film dan

    pelet dipengaruhi oleh stabilitas film. Ini seharusnya menjadi

    masalah terutama ketika suatu lapisan memberikan kontribusi

    signifikan terhadap tingkat laju dalam proses pelepasannya.

    Stabilitas lapisan film yang dibuat dari dispersi polimer berairdipengaruhi oleh proses pengobatan . Pelepasan obat dari tablet

    enterik berlapis dan berlapis gula lebih rentan terhadap efek

    kelembaban daripada yang dari tablet salut film. Sebagai contoh,

    penyimpanan tablet salut gula mengubah waktu hancur,

    menyebabkan penambahan atau penurunan laju pelepasan,lapisan tablet enterik aspirin menunjukan penurunan laju disolusi

    selama penyimpanan pada 33 C dan 60% RH, seperti

    ditunjukkan pada Gambar. Penurunan serupa dalam laju disolusi

    dilaporkan untuk tablet gula berlapis klorpromazin .

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    78/238

    Meskipun pelepasan obat dari tablet salut filmumumnya lebih stabil daripada yang dari tablet enterikberlapis dan berlapis gula, tingkat pelepasan dapatberubah tergantung pada kondisi penyimpanan.

    Misalnya, klorpromazin tablet salut film menunjukanperubahan dalam pelepasan obat pada kondisi suhuantara 30 C dan ruang temperatur. Penyimpananbutiran tablet aspirin mikroenkapsulasi disediakan

    dengan polimer berbasis polyacrylate.polymethacrylatemengakibatkan pelepasan obat menurun denganwaktu penyimpanan, efek silang berasal dari polimeryang menyebabkan waktu hancur berkepanjangan.

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    79/238

    gambar 166. Perubahan laju disolusi kalsium asam 4-Aminosalisilat setelahpenyimpanan. Kurva mewakili tingkat pelarutan sebelum disimpan setelahpenyimpanan selama 8 (), 16 dan 24 hari pada 23 C dan 32,9% RH, dansetelah penyimpanan selama 8, 16 dan 24 hari pada 23 C dan 92,9% RH.(Direproduksi dari Ref. dengan izin.)

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    80/238

    Perubahan pada Cangkang Kapsul

    terhadap waktu dan kondisipenyimpanan

    C i k l

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    81/238

    Cara penyimpanan kapsul

    Cangkang kapsul keras, masih mengandung

    air dengan kadar 10-15% (FI ed.IV ) dan 12-

    16% dari literatur lain

    Bila disimpan ditempat yang lembab,

    cangkang kapsul akan menjadi lunak dan

    lengket satu sama lain

    Sebaliknya bila ditempat yang terlalu kering,kapsul kehilangan kandungan airnya

    sehingga rapuh dan mudah pecah

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    82/238

    Kapsul sebaiknya disimpan didalam tempat

    atau ruangan yang:

    1. tidak terlalu lembab/dingin/kering

    2. terbuat dari botol gelas/plastik, tertutup

    rapat dan diberi bahan pengering (silika gel)

    3. terbuat dalam alumunium foil dalam blister

    atau strip

    Hal yang harus diperhatikan

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    83/238

    Hal yang harus diperhatikan

    Kelembaban dan Lamawaktu penyimpanan

    Reaksi cangkang denganisi

    Interaksi pewarnacangkang dengan cahaya

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    84/238

    Penyimpanan dua kapsul kloramfenikol pada kelembaban

    tinggi memperlama waktu hancur dan penurunan laju pelepasan

    obat, seperti ditunjukkan pada gambar diatas.

    Kapsul memenuhi syarat FI bila waktu hancurnya tidak

    lebih dari 15 menit

    Lama waktu penyimpanan

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    85/238

    Lama waktu penyimpanan

    Sebuah hasil penelitian menunjukkan bahwa pelepasanfero sulfat semakin kecil setelah penyimpanan 3 bulan.

    Penurunan pelepasan tersebut disebabkanteroksidasinya fero sulfat menjadi feri sulfat. Perubahanfero sulfat menjadi feri sulfat ditunjukkan denganperubahan warna fero sulfat dari biru kehijauan menjadikuning kecoklatan pada suhu kamar (28C, RH 70%) danmenjadi coklat kehitaman pada suhu 40C, RH 75%

    dan pelepasan fero sulfat pada suhu 40C, RH 75% lebihlambat dibandingkan pelepasan fero sulfat pada suhukamar (28C, RH 70%).

    Dari contoh penelitian ini dapat disimpulkan bahwapenyimpanan selama 3 bulan berpengaruh terhadappelepasan fero sulfat dari cangkang kapsul alginat.

    Pelepasan obat dari kapsul dapatberubah karena reaksi dari cangkang

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    86/238

    berubah karena reaksi dari cangkang

    kapsul dengan isi

    1. Serbuk yg mudah mencair seperti KI dan NaI, akanmerusak diniding kapsul. Karena bahan obat bersifathigroskopis (menyerap air) dapat diatasi dengan penambahanbahan yg inert seperti amilum/laktosa

    2. Campuran bahan-bahan obat yg bertitik lebur rendah

    seperti campuran kamfora dan salol. Diatasi denganmemasukan masing-masing bahan dalam kapsul kecil,kemudian kedua bahan tersebut dimasukkan kedalam kapsulbesar.

    3. Minyak lemak dapat dimasukan langsung . Namun minyakyang mudah menguap seperti kreosot dan alkohol akanmerusak dinding kapsul. Sehingga harus diencerkan terlebihdahulu dengan minyak lemak hingga kadarnya 40% sebelumdimasukkan ke dalam kapsul.

    Interaksi pewarna dalam cangkang, terutama di

    bawah cahaya bisa mengubah laju pelepasan

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    87/238

    bawah cahaya, bisa mengubah laju pelepasan

    obat dari capsules

    Tujuan dari penambahan bahan pewarna pada cangkang kapsul

    adalah untuk memperbaiki penampilan dari kapsul tersebut. Misal

    Ponceau 4R atau yang lebih dikenal dengan nama Stawberry red

    adalah pewarna makanan yang banyak dijumpai di pasaran.

    Untuk melihat pengaruh penambahan pewarna Ponceau 4R pada

    stabilitas fisik cangkang kapsul alginat, maka dilakukan pengujian

    sifat-sifat fisik kapsul mula-mula tanpa penyimpanan dengan

    pengujian kadar uap air, kerapuhan, waktu hancur, permeabilitas

    uap air dan uji kerapuhan cangkang kapsul dengan berbagai kadar

    uap air dan juga dilakukan pengujian stabilitas fisik pada

    penyimpanan selama 3 bulan meliputi pengamatan warna, uji kadar

    uap air, uji kerapuhan, dan uji waktu hancur pada suhu 25 C, RH

    605% dan 40C, RH 755%.

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    88/238

    Dari sebuah contoh penelitian menunjukan bahwa penambahanpewarna ponceau 4R mempengaruhi sifat-sifat fisik daricangkang kapsul alginat.

    Pada pengujian permeasi uap air didapat bahwa laju permeasikapsul alginat-ponceau 4R lebih tinggi dibanding kapsul alginat.

    Pada pengujian stabilitas fisik pada penyimpanan suhu kamar(selama 3 bulan) didapat bahwa tidak terjadi perubahan warnakarena ponceau 4R stabil pada suhu kamar, sedangkan padastabilitas penyimpanan suhu 40 C (selama 3 bulan) terjadiperubahan warna merah menjadi merah kecoklatan, inidisebabkan warna merah dari ponceau 4R hanya stabil pada

    suhu kamar dan tidak stabil pada suhu tinggi. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa penambahan

    ponceau 4R mempengaruhi sifat-sifat fisik cangkang kapsulalgina

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    89/238

    Prediction of changes in

    dissolution

    Prediction of changes in dissolutio

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    90/238

    g

    Berubungan dengan seberapa besar pengaruhpenyimpanan obat terhadap laju disolusi suatu

    sediaan.

    Penyimpanan obat terkait dengan umur simpan obat,yang berisi informasi tentang ketahanan suatu

    produk selama penyimpanan (daya awet).

    Umur simpan sangat penting karena terkait dengan

    keamanan suatu produk untuk memberikan jaminan

    mutu pada saat produk sampai ke tangan konsumen.

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    91/238

    Perubahan dalam laju pelepasan suatu obat

    selama penyimpanan sangat sulit diprediksi

    dengan menggunakan persamaan kinetik,

    disebabkan karena mekanisme yang beragam.

    Tetapi tidak semua sulit dilakukan, terdapat

    beberapa penelitian yang telah dilakukan

    secara empiris yang menggambarkanperubahan tersebut.

    Contoh

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    92/238

    Contoh

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    93/238

    Kesimpulan

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    94/238

    Kesimpulan..

    Prediction of changes in dissolution dapatdigunakan untuk merencanakan perbaikan

    dalam hal formulasi dalam mempertahankan

    kualitas atau mutu dari produk obat danmemperbaiki strategi penyimpanan sehingga

    diperoleh produk obat yang berkualitas baik.

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    95/238

    PERUBAHAN WAKTU LELEH

    PADA SUPPOSITORIA

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    96/238

    Supositoria dirancang untuk mencair setelahpemberian rektal, dan proses ini sangat pentinguntuk pelepasan bahan aktif

    Secara rektal supositoria digunakan untuk

    distribusi sistemik, karena dapat diserap olehmukosa dalam rektum. Aksi kerja awal dapatdiperoleh secara cepat, karena obat diabsorpsimelalui mukosa rektal langsung masuk

    kedalam sirkulasi darah, serta terhindar daripengrusakan obat dari enzim didalam salurangastro-intestinal dan perubahan obat secarabiokimia didalam hepar.

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    97/238

    Supositoria, yang dipakai secara rektal mengandungzat aktif yang tersebarkan (terdispersi) di dalamlemak yang berupa padatan pada suhu kamar tetapimeleleh pada suhu sekitar 35C, sedikit di bawahsuhu badan. Jadi setelah disisipkan ke dalam rektumsediaan padat ini akan meleleh dan melepaskan zataktifnya yang selanjutnya terserap dalam alirandarah.

    Pengerasan supositoria dari hasil penyimpanan

    menyebabkan waktu yang diperlukan supositoriauntuk mencair berlangsung lama, hal ini dapatmenyebabkan efektivitas suatu produk supositoriamenurun

    UJI KISARAN LELEH

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    98/238

    UJI KISARAN LELEH

    Untuk mengetahui waktu leleh supositoriaterhadap pengaruh penyimpanan maka

    dilakukan uji kisaran leleh terlebih dahulu

    Uji kisaran leleh disebut juga uji kisaranmeleleh makro, dan uji ini merupakan suatuukuran waktu yang diperlukan supositoriauntuk meleleh sempurna bila dicelupkan

    dalam penangas air dengan temperatur yangtetap (37C).

    Sebaliknya uji kisaran meleleh mikro adalahkisaran leleh yang diukur dalam pipa kapiler

    hanya untuk basis lemak. Alat yang biasadigunakan untuk mengukur kisaran leleh

    sempurna dari supositoria adalah suatu Alatdisentigrasi Tablet USP. Supositoria

    dicelupkan seluruhnyadalam penangas airyang konstan dan waktu yang diperlukansupositoria untuk meleleh sempurna atau

    menyebar dalam air sekitarnya diukur.

    Pola pelepasan obat secara in vitro diukurdengan menggunakan alat kisaran leleh yang

    sama. Jika volume air yang mengelilingisupositoria diketahui, maka dengan mengukuralikuot air untuk massa obat yang dikandung

    pada berbagai interval dalam periodemeleleh, suatu kurva waktu terhadap

    kandungan obat (pola pengelepasan obat invitro) dapat digambar

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    99/238

    Gambar.1. Perubahan waktu leleh pada suppositria

    terhadap pengaruh waktu penyimpanan pada suhu 20C

    Pada produk 1 menghasilkan perpanjangan waktu pencairan pada menit ke-20 dan terus meningkatpada menit selanjutnya. Pada produk 2 waktu leleh ke-10 menit mengalami perpanjangan waktupencairan yang tidak terlalu melonjak dan cenderung tidak stabil.

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    100/238

    Efek pengerasan meningkat dengan

    meningkatnya suhu penyimpanan hingga

    25C namun menurun pada suhu yang lebih

    tinggi karena terjadi pencairan dari basissupositoria (gambar 2)

    Dengan demikian, dalam kasus ini,

    pengujian pada suhu tinggi yang dipercepattidak akan berguna.

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    101/238

    Gambar.2. Pengaruh

    suhu penyimpanan

    terhadap waktu leleh

    supositoria setelah

    penyimpanan 6 bulan.

    Pada suhu penyimpanan 4C,

    10C, 20C terjadi

    peningkatan perubahan waktu

    leleh tetapi pada suhupenyimpanan lebih dari 20C

    perubahan waktu leleh

    menurun.

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    102/238

    Banyak basis supositoria yang terdiri dari berbagai acylglycerols. Yang perlu diperhatikan untukbasis suppositoria adalah asal dan komposisi kimia, Jarak lebur/leleh, titik pemadatan, bilanganpenyabunan (saponifikasi), bilangan iodida, bilangan air (jumlah air yang dapat diserap dalam100g lemak), Bilangan asam (Lachman, Teory and Practice of Industrial Pharmacy, 568-569)

    Pengerasan supositoria dianggap hasil dari berbagai fasa transisi, kristalisasi, dan reaksitransesterifikasi lipid tersebut.

    DSC thermograms dari semisintetik, hard base triglycerideditunjukkan pada Gambar. 3menunjukkan bahwa fase transisi polymorphc terjadi selama penyimpanan.

    Perubahan sifat leleh selama penyimpanan juga dilaporkan untuk effervescent supositoria bahkanbila disimpan pada 25 C, Sehingga menunjukkan bahwa produk

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    103/238

    Gambar.3. Kurva DSC

    menunjukkan transisi

    fase polimorfik dari

    trigliserida padapenyimpanan.

    (a) Sebelum disimpan penurunan endhoterm terjadi pada suhu 32,4C (b)setelah 6 bulan penyimpanan pada suhu 25 C terjadi penurunanendhoterm ketika suhu 32,8C dan terjadi penurunan endhoterm yangsangat tajam ketika suhu mencapai 37,9C. maka dapat disimpulkanbahhwa transisi polimorfik dipengaruhi oleh suhu dan waktu penyimpanansemakin lama waktu penyimpananan dan makin tingginya suhu makapenurunan endhoterm akan semakin turun

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    104/238

    Gambar.4. Perubahan titik

    yang berjatuhan padasupositoria setelah

    penyimpanan pada 15 C.

    Perubahan titik yang berjatuhan (suhu yang diperlukan untuk supositoria mencair dan jatuh dari

    grease cup office) pada supositoria setelah penyimpanan pada 15C. pada suhu 35C peningkatan

    waktu leleh tidak terlalu melonjak sehinga waktu penyimpanan supositoria lebih lama. Tetapi pada

    suhu 38C waktu leleh supositoria meningkat dan waktu penyimpanan singkat

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    105/238

    Jurn al Formulat ion and Evaluat ion of Tramadol

    hydro chlor ide Rectal Supposi tor ies

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    106/238

    (Saleem.et al, 2008)

    conclusion

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    107/238

    conclusion

    USP tablet desintegration yang digunakan untuk mengukur jarak leburPEG dan cocoa butter suppositories. Waktu yang dibutuhkan untukseluruh supositoria mencair diukur ketika direndam dalam water bathdipertahankan pada suhu konstan 37 0,5.

    Kemudahan penyisipan supositoria dievaluasi pada kelinci. Hasilnyadirepresentasikan sebagai buruk (--), lumayan baik (+), baik (+ +) untuk

    kemudahan penyisipan. Uji melting range tidak dilakukan terhadap suppusitoria berbasis agar

    karena tidak mengandung bahan lemak atau lilin

    Dalam supositoria PEG, waktu kisaran macromelting meningkat (dari15 sampai 32 ), karena jumlahPEG 4000 dan 6000 meningkat.

    Pada cocoa butter suppositories, waktu kisaran leleh ditingkatkan (dari

    9 sampai 15 ) dengan meningkatkan jumlah bees wax. Supositoriaharus memiliki kekakuan yang tepat untuk memfasilitasi penyisipandalam rektum

    conclusion

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    108/238

    conclusion

    Semua PEG dan cocoa butter suppositoriesmemilikikekakuan yang baik dan mudah dimasukkan kedalam rektum kelinci. Dalam supositoria agar,penambahan 10% propilen glikol meningkatkankemudahan penyisipan.

    In vitro waktu pencairan adalah waktu yangdiperlukan untuk supositoria untuk mencairkan dibawah tekanan yang sama dengan di rektum.

    Pengujian dilakukan untuk PEG dan cocoa butter

    supositoria. Dalam supositoria PEG waktu pencairandan suhu meningkat karena jumlah PEG 4000 danPEG 6000 meningkat. Dalam cocoa buttersuppositories, waktu pencairan dan suhu meningkatkarena jumlah bees wax meningkat.

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    109/238

    Changes in Drug Release Rate

    from Polymeric Matrix DosageForms, Including Microspheres

    Polimer

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    110/238

    Polimer

    Polimer atau kadang-kadang disebut sebagaimakromolekul, adalah molekul besar yang dibangun oleh

    pengulangan kesatuan kimia yang kecil dan sederhana.

    Fungsi utama polimer adalah untuk mengangkut obat-

    obatan ke lokasi aksi. Obat dilindungi dari berinteraksidengan molekul lain yang bisa menyebabkan perubahan

    dalam struktur kimia dari bahan aktif menyebabkan ia

    kehilangan efek terapinya. Selain itu, polimer menghindari

    interaksi obat dengan makromolekul seperti protein, yangdapat menyerap bahan aktif mencegah kedatangannya di

    tempat aksi.

    Mikrosfer

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    111/238

    Mikrosfer

    Mikrosfer merupakan partikel berbentuk bola berukuranmikron, terbuat dari bahankeramik, kaca, atau polimer

    sebagai pengungkung gas, larutan, ataupun padatan

    dalambentuk senyawa oganik maupun anorganik.

    Keunikan atau kelebihan yang dimiliki mikrosfer antara lainkarena ukurannya sangat kecil (lebih kecil dariukuran sel

    darah) sehingga dapat diberikan langsung secara oral atau

    melalui jaringan darahlangsung menuju pusat sakit.

    Keunggulan lain mikrosfer adalah sifat pelepasan obatnyadalam tubuh terjadi secarabertahap sehingga cocok untuk

    membawa obat-obat yang dibutuhkan dalam tubuh

    dalam jumlah yang tetap dan terus-menerus seperti

    hormon.

    Perubahan Laju Pelepasan Obat

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    112/238

    Matriks polimer bentuk dosis ditujukan untukpelepasan terkontrol namun dapat mengalamiperubahan laju pelepasan obat pada saatpenyimpanan.

    Contoh, poli (d, asam l-laktat) mikrosfer yang

    menyebabkan penyusutan dan penurunan tingkatpelepasan fenobarbital setelah disimpan 6 bulan padasuhu 37 C.

    Berbagai sifat fisik dari matriks seperti temperaturtransisi kaca (Tg) dan bentuk kristal pada polimer

    dapat mempengaruhi pelepasan obat dari sediaanbentuk matriks polimer. Perubahan sifat ini tejadiselama penyimpanan sehingga dapat menyebabkanperubahan dalam tingkat pelepasan obat.

    j p

    Temperatur Transisi Gelas

    (T )

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    113/238

    (Tg)

    Transisi gelas adalah suatu kisaran temperaturyang bersifat sempit, dimana di bawah temperatur

    tersebut polimer bersifat glassy, dan di atas

    temperatur tersebut polimer bersifat rubbery.

    Temperatur transisi gelas merupakan salah satu

    sifat polimer. Apakah polimer bersifat glassyatau

    rubberysangat tergantung pada temperatur

    apakah di atas atau di bawah temperatur transisigelas. Dengan kata lain, masing-masing polimer

    akan mempunyai temperatur transisi gelas yang

    karakteristik.

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    114/238

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    115/238

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    116/238

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    117/238

    Peningkatan Tg pada poli ( d , l - laktida - co- glycolide ) mikrosfer diamati selama

    penyimpanan pada 40 C.

    Nilai Tg pada mikrosfer biodegradable jugadapat menurun sebagai hasil dekomposisi

    polimer selama penyimpanan . Menurunnya

    nilai Tg poli ( l - laktida ) mikrosfer karenaberat molekul dari polimer juga menurun

    sehingga menyebabkan peningkatan laju

    pelepasan obat dari microsfer

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    118/238

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    119/238

    Perubahan dalam keadaan kristal matrikspolimer selama penyimpanan dapat

    mengakibatkan perubahan dalam pelepasan

    obat dari mikrosfer . Amorf poli ( l - laktida )mikrosfer yang mengandung progesteron

    dipamerkan laju pelepasan meningkat

    setelah penyimpanan karena kristalisasipolimer

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    120/238

    Penyimpanan pada suhu di atas Tg akan meningkat kristalisasi,

    ditunjukkan oleh puncak eksoterm berkurang dalam termogram

    DSC selama penyimpanan, dibandingkan dengan sampel segar

    (sebelum penyimpanan).

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    121/238

    Sehingga dapat disimpulkan bahwadistribusi obat dalam mikrosfer berubah

    dengan kristalisasi, mengakibatkan

    peningkatan laju pelepasan obat. Peningkatan kristalisasi mungkin terjadi

    bahkan pada suhu di bawah Tg yaitu saat

    kelembaban meningkat, sehinggamenurunkan Tg polimer melalui hidrolisis.

    Alginat merupakan polimer -D mannuronic dan -Lguluronic yang diperoleh dari alga coklat (Phaeophyceae)

    (Mainarti, 2011)

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    122/238

    ( , )

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    123/238

    (Sitorus, 2013)

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    124/238

    (Yuliani, 2012)

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    125/238

    Kebocoran obat dari Liposom

    Liposom

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    126/238

    p

    Liposomadalah gelembung kecil(vesikel), terbuat dari bahan yangsama sebagai membran sel.

    Liposom berguna sebagaipengangkut nutrisi dan obat-obatan farmasi.

    Liposomdapat diisi denganobat-obatan, dan digunakanuntuk memberikan obat untukkanker dan penyakit lainnya.

    Membran biasanya terbuat darifosfolipid, yang merupakan

    molekul yang memiliki kelompokkepala dan kelompok ekor.

    Terbentuk secara spontan ketikafosfolipid dihidrasi dengansejumlah air.

    Liposom

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    127/238

    p

    Liposom mulaidikembangkan oleh

    Bangham pada tahun1965 sebagai sistem

    penghantaran obat,sejak itu mulaibanyak penelitian

    tentang liposom yangdigunakan untuk

    drug targeted, karena

    sistem ini mudahdimodifikasi .

    Sistem penghantaranobat kanker dengan

    sistem liposombertarget merupakan

    obyek utama dalampenelitian liposom

    karena melaluisistem sistemik tidakhanya bekerja di sel

    kanker tapi bekerja disel lainnya.

    Teknologi berbasis Liposom

    dan Contoh Obatnya

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    128/238

    dan Contoh Obatnya

    Ambisone, Myocet, Daunoxome, danDaunorubicin.

    LiposomKonvensional

    PEGylated liposomal doxorubicin(DOXIL/Caelyx).

    StealthLiposom

    antibodi, peptida, glikoprotein,oligopeptida, polisakarida, asam folat,growth factor, karbohidrat dan reseptor.

    TargetedLiposom

    Kebocoran obat dari Liposom

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    129/238

    Selama penyimpanan , liposom mungkinmengalami ketidakstabilan fisik, yangmenyebabkan kebocoran obat di dalamintraliposomal .

    Selain itu, degradasi kimia komponenmembran lipid yang dihasilkan dari reaksioksidasi dan hidrolisis juga mengubah lajupelepasan obat dari liposom .

    Sebagai contoh, hidrolisis fosfolipidmeningkatkan permeabilitas membranliposom , mengakibatkan peningkatankebocoran .

    Kebocoran obat dari liposom pada saat penyimpanantergantung pada struktur liposomal dan komponen

    membran , seperti ditunjukkan pada Gambar berikut :

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    130/238

    , p j p

    = LW (PC / PS / CH 07:04:05)

    = LUV (MC / PS / CH 07:04:05)

    = MLV (PC / PS / CH 07:04:05).

    LW = vesikel besar uni lamelar

    PC = 1,2 dipalmitoil-sn-glisero-3-

    fosfokolin monohydrate PS = dipalmitoil-DL--fosfatidil-

    Lserine,

    CH =kolesterol

    MC = 1,2-dimyristoyl-sn-glisero-3 -fosfokolin monohydrate

    MLV =vesikel multi lamellar

    Gambar 181. Pengaruh komponen membran pada kebocoran 5-

    fluorouracil dari liposom selama penyimpanan pada suhu 4 C.

    Fluorouracil (5-FU atauf5U)

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    131/238

    f5U)

    Dijual dengan merek Adrucil, Carac,Efudix, Efudexand Fluoroplex)

    merupakan obat dari analog pyrimidine yang

    digunakan untuk perawatan kanker

    Masuk dalam kelompok obat-obatan yang

    disebut antimetabolit asam folat

    Multilameral danUnilameral

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    132/238

    Unilameral

    Optimalisasi komponen membran dan eksipienuntuk mengurangi kebocoran obat selama

    penyimpanan telah dilakukan

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    133/238

    penyimpanan telah dilakukan .

    Liposom yang terbuat dari lesitin kuning telur memperlihatkankebocoran obat setelah penyimpanan

    namun , efek ini berkurang pada penyimpanan dengan suhurendah dalam suasana bebas oksigen atau dengan menambahkanantioksidan seperti - tokoferol dalam formulasi.

    Kebocoran Obat dalam kolagen yang mengandung larutan

    berkurang , menunjukkan bahwa kolagen menghasilkan penurunanpermeabilitas liposom melalui efek antioksidan (Gambar 182 ).

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    134/238

    Gambar 182.kebocoran 5 (6)-carboxyfluoresceindari liposom selamainkubasi pada 20 C selama 70 jamdalam kolagen yangmengandung solusisebagai fungsi

    konsentrasi kolagen.Konsentrasi lipid:0,0.04%; 0,4%.

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    135/238

    Carboxyfluorescein

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    136/238

    dua pewarna fluorescent dengan eksitasi danemisi pada panjang gelombang 492/517 nm,masing-masing.

    umumnya digunakan sebagai agen pelacak.

    Pewarna adalah membran-impermeant dandapat dimuat ke dalam sel dengan injeksi

    dapat dimasukkan ke dalam liposom, danmemungkinkan untuk pelacakan liposom ketika

    mereka melalui tubuh. Selain itu, carboxyfluorescein telah digunakan

    untuk melacak bagian sel

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    137/238

    Agregasi liposom saat penyimpanan jugatergantung pada komponen membran .

    Liposom yang termasuk taurin sebagai zat

    isotonik terlarut merupakan yang palingstabil dalam kandungan optimal

    benzalkonium chloride.

    Kekuatan energi Repulsive antara partikeldijelaskan oleh Deryaguin Verwey Overbeek

    Theory untuk menjelaskan stabilisasi .

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    138/238

    Aggregation in Emulsions

    Emulsi

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    139/238

    Emulsi merupakan jenis koloid dengan faseterdispersinya berupa fase cair dengan mediumpendispersinya bisa berupa zat padat, cair, ataupun gas.Emulsi merupakan sediaan yang mengandung dua zatyang tidak dapat bercampur, biasanya terdiri dari minyak

    dan air, dimana cairan yang satu terdispersi menjadi butir-butir kecil dalam cairan yang lain. Dispersi ini tidak stabil,butirbutir ini bergabung ( koalesen ) dan membentuk dualapisan yaitu air dan minyak yang terpisah yang dibantuoleh zat pengemulsi ( emulgator ) yang merupakankomponen yang paling penting untuk memperoleh emulsiyang stabil (Anief, 2000).

    Kebanyakan emulsi yang berlaku dalam farmasimempunyai partikel terdispersi dengan diameter dalamrange 0,1-100 mm.

    Tipe Emulsi

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    140/238

    1. Emulsi Tipe O/WEmulsi yang terdiri dari butiran minyak yang tersebar ke dalam air

    dimana air sebagai fase eksternal dan minyak sebagai fase

    internal.

    2. Emulsi Tipe W/O

    Emulsi yang terdiri dari butiran air yang tersebar ke dalam minyak

    dimana minyak sebagai fase eksternal dan air sebagai fase

    internal.

    beberpa faktor yang

    mempengaruhi kestabilan emulsi

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    141/238

    mempengaruhi kestabilan emulsi

    1. Tegangan antarmuka rendah

    2. Kekuatan mekanik dan elastisitas lapisan

    antarmuka

    3. Tolakkan listrik double layer

    4. Relativitas fase pendispersi kecil

    5. Viskositas

    Bentuk ketidakstabilanemulsi

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    142/238

    emulsi Flokulasi: dikarenakan emulgator

    kurang, lapisan pelindung tidakmenutupi semua bagian globulsehingga 2 globul bersatu membentukaggregat.

    Koalescens: dikarenakan hilangnyalapisan film dan globul semakin besar

    dan bersatu. Creaming: dikarenakan adanya

    pengaruh gravitasi sehingga terjadipemekatan di permukaan dan didasar. (reversibel)

    Inversi fasa: dikarenakan adanyaperubahan viskositas atau dapatdipengaruhi oleh suhu

    Breaking/demulsifikasi: pecah akibathilangnya lapisan film karenapengaruh suhu. (irreversibel)

    Agregasi

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    143/238

    Agregasi biasanya diikuti denganpemisahan emulsi yang relatif cepat menjadifase yang kaya akan butiran dan yang miskinakan tetesan. Secara normal kerapatanminyak lebih rendah daripada kerapatan air,sehingga jika tetesan minyak dan agregattetesan meningkat, terbentuk krim. Makin

    besar agregasi, makin besar ukuran tetesandan makin besar pula kecepatanpembentukan krim

    Emulgator

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    144/238

    Emulgator adalah bahan aktif permukaanyang menurunkan tegangan antar muka

    antara minyak dan air dan mengelilingi tetesan

    terdispersi dengan membentuk lapisan yangkuat untuk mencegah koalesensi dan

    pemisahan fase terdispersi.

    Sifat-sifat Emulgator Yang

    diinginkan

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    145/238

    diinginkan

    Beberapa sifat yang dipertimbangkan dari bahanpengemulsi :

    a. Harus efektif pada permukaan dan mengurangitegangan antar muka sampai di bawah 10 dyne/cm.

    b. Harus diabsorbsi cepat di sekitar tetesan terdispersi

    sebagai lapisan kental mengadheren yang dapatmencegah koalesensi

    c. Memberikan tetesan-tetesan yang potensialnyalistriknya cukup sehingga terjadi saling tolak-menolak

    d. Harus meningkatkan viskositas emulsi

    e. Harus efektif pada konsentrasi rendah

    f. Tidak ada bahan pengemulsi yang memenuhi syaratsifat-sifat ini pada tingkat yang sama, nyatanya tidaksemua emulgator yang baik perlu memiliki sifat di atas.

    Macam-macam Emulgator

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    146/238

    1. Bahan pengemulsi sintetika. Anionik pada sub bagian ini ialah sulfaktan bermuatan (-)

    Contoh : Na, K dan garam-garam ammonium dari asam oleatdan laurat yang larut dalam air dan baik sebagai bahanpengemulsi tipe o/w. Bahan pengemulsi ini rasanya tidakmenyenangkan dan mengiritasi saluran pencernaan

    b. Kationik. Aktivitas permukaan pada kelompok ini bermuatan (+).Komponen ini bertindak sebagai bakterisid dan jugamenghasilkan emulsi antiinfeksi sepertimpada lotion kulit dankrem

    c. Non ionic. Merupakan surfaktan tidak berpisah ditempat tersebar

    luas digunakan sebagai bahan pengemulsi ketika kerjakeseimbangan molekul antara hidrofik dan lipofilik

    2. Emulgator alam

    Banyak emulgator alam (tumbuhan, hewan). Bahan alam yangdiperkirakan hanyalah gelatin, kritin dan kolesterol.

    Perubahan ukuran tetesan emulsi

    berdasarkan waktu pada suhu 4C

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    147/238

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    148/238

    Serangkaian total pencampuran nutrisi parenteralmenunjukkan bahwa terjadi perubahan ukuran tetesan selama

    penyimpanan, yang terdeteksi oleh Coulter counter dan

    pengukuran diffractometry Laser. Peningkatan suhu

    penyimpanan 25-40 C menyebabkan penurunan stabilitas

    emulsi clofibride untuk pemberian oral , sedangkan penyimpananpada 4 C menyebabkan fase pemisahan cepat karena terjadi

    penurunan kelarutan.

    Dalam studi ini, stabilitas fisik emulsi dalam kondisi stres

    dievaluasi dengan cara ultrasentrifugasi (25.500 x g lebih dari 1jam), pengulangan siklus freeze-thaw (16 jam pembekuan pada

    -18 C dan 8 jam pencairan pada suhu 25 C), dan getaran kuat

    (150 stroke / menit pada 25 C selama 48 jam).

    Aliran zat cair (rheology) padaformulasi lotion dengan adanya

    waktu

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    149/238

    waktu

    Ket:

    a. yield value

    b. dynamic yield

    value

    c. Plastic viscosity

    d. d. thixotropic area

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    150/238

    Photomicrographs dilakukan denganelektron scanning suhu rendah khususmicroscope726 untuk menilai inversi fasa dariformulasi krim selama penyimpanan jangka

    panjang.Penuaan rheologic formulasi lotion diwakilisebagai fungsi waktu menggunakan persamaanberikut :

    P = atb

    P = parameter rheologic,

    a dan b = konstanta.

    Aggregation in oil-in-water emulsions.Effects of dioctyl sodium sulfosuccinate

    concentration

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    151/238

    concentration

    Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh W. I. Higuchi, Ryuzo

    Okada, A. P. Lemberger (2006), menyatakan bahwa pada konsentrasi

    dioctyl sodium sulfosuccinate (AOT) rendah ( 0.1%) dapat

    menyebabkan emulsi yang teragregasi menjadi terdeagregasi.

    Adsorpsi Uap Air

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    152/238

    Hubungan antara kelembaban dankandungan uap air dikenal sebagai adsorpsi

    uap air

    Masing-masing produk mempunyaikandungan uap air yang berbeda karena

    perbedaan interaksi antara air dengan

    komponen padat.

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    153/238

    Adsorpsi Uap air dengan bentuk sediaanpadat tidak hanya dapat mengakibatkan

    peningkatan degradasi obat kimia tetapi juga

    perubahan stabilitas fungsional bentuksediaan.

    Klasifikasi Adsorpsi UapAir

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    154/238

    Perubahan Warna

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    155/238

    Meskipun perubahan warna bentuk sediaanmungkin hasil dari degradasi kimia, mekanisme

    biasanya tidak jelas. Dengan demikian,

    perubahan warna umumnya dianggap fisikdegradasi (degradasi penampilan).

    Temperatur dan kadar uap air yang relatif tinggi

    selama proses pengolahan dan penyimpanan

    yang berkepanjangan merupakan salah satufaktor utama yang menyebabkan terjadinya

    reaksi perubahan warna

    contoh

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    156/238

    Ogura dkk (1998) mengisi cangkang kapsulgelatin dan HPMC dengan asam askorbat danmembungkusnya dalam botol polietilen tanpadesikan dan menyimpannya pada suhu 40

    C/RH 75% selama 2 bulan. Cangkang kapsulgelatin menjadi berwarna coklat, sedangkancangkang kapsul HPMC tidak mengalamiperubahan warna. Hal ini menandakan bahwa

    perubahan warna yang terjadi merupakanreaksi antara asam askorbat dan cangkangkapsul gelatin (dikenal dengan reaksi Maillard)

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    157/238

    Reaksi Maillard merupakan suatu reaksikimia pengcoklatan non-enzimatik antara

    gula pereduksi dengan protein atau asam

    amino. Tergantung pada jenis bahan danjalannya reaksi, perubahan warna yang

    terjadi bisa dari kuning lemah sampai coklat

    gelap. Banyak faktor yang mempengaruhi

    reaksi Maillard, seperti temperatur, aktivitas

    air, pH, kadar uap air dan komposisi kimia

    suatu bahan

    Efek dari kemasan terhadapstabilitas produk obat

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    158/238

    p

    Kemasan memainkan peran penting dalampenjagaan kualitas sedian obat.

    Ketahanan dari bahan kemasan terhadap

    kelembaban dan cahaya dapat mempengaruhistabilitas obat dan bentuk sediaannya.

    Keutamaan dari pengemasa, selain dalam

    bentuk estetika, juga untuk melindungi sediaan

    dari kelembaban dan oksigen yang ada di

    udara, cahaya, terutama jika sediaan

    diperuntukkan penyimpanan jangka panjang.

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    159/238

    Perlindungan dari cahaya dapat dilakukandengan menggunakan kemasan primer

    (kemasan yang langsung kontak dengan

    sediaan) dan dilapisi dengan kemasansekunder yang dibuat dari bahan tahan

    cahaya.

    Penetrasi Uap Air

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    160/238

    Adsorpsi uap air dari tablet yang dikemasdalam lapisan polypropylene diketahui telah

    diuji dalam suhu penyimpanan dan

    perbedaan tekanan uap air ditunjukkan padagambar 188.

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    161/238

    Gambar di sampingmenjelaskan prediksi dari

    penyerapan uap air pada

    tablet dalam lapisan

    polypropylene (25 Cdan 75% RH)

    semakin sedikit jumlah

    tablet dalam lapisan,

    penyerapan uap airnya

    semakin sedikit

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    162/238

    Degradasi fisika dan kimia dari bentuksediaan yang dikemas akibat penyerapan

    uap air, dapat diprediksi dari permeabilitas

    kelembaban kemasan. Desiccants sering digunakan untuk

    menghilangkan kelembaban pada kemasan

    yang tidak tahan lembab.

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    163/238

    Adosrpsi dan Absorpsi OBAT oleh

    Wadah/kemasan

    ADSORPSI & ABSORPSI

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    164/238

    Adsoprsi : Penempelan zat/senyawa dilapisan permukaan

    Absorpsi : Menyerapnya atau masuknya zatke dalam permukaan

    Penyebab

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    165/238

    Penyebab terjadinya adsorpsi dan absorpsisuatu zat ke permukaan kemasan akibat

    1) Tekanan uap dari kemasan

    2)

    Cahaya3) Panas

    4) pH

    5) Kelembaban

    6) Jenis kemasan :plastik, kaca (dapatmenurunkan adsorpsi obat ke dalamkemasan)

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    166/238

    7) Penutupan karet juga dikenal untuk menyerapbahan, termasuk obat-obatan. Penyerapanpengawet seperti chlorocresol ke dalampenutupan karet injeksi formulasi telah diteliti

    secara ekstensif. Permeabilitas air padapenutupan karet yang digunakan dalam vialinjeksi dianggap sebagai parameter pentingdalam menilai penutupan, tapi prediksi

    kuantitatif permeabilitas air melalui karetpenutupan sulit karena koefisien difusi airtergantung pada kelembaban relatif.

    INTERAKSI BAHAN PENGEMAS-ISI

    (1)

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    167/238

    Tidak ada sistem wadah-tutup yang inert secaratotal.

    Reaksi yang mungkin terjadi:

    1. Sorpsi (adsorpsi, absorpsi, desorpsi, resorpsi)2. Migrasi : Leaching (komponen bahan pengemas

    berpindah dari sistem wadah-tutup ke dalamformulasi produk pada kondisi normal selama

    umur produk) dan extractables

    3. Permeasi

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    168/238

    Proses:Adsorpsi

    oleh permukaan yang kontak karena permukaantidak jenuh

    Absorpsike dalam sistem kemasan primer secara difusi

    Desorpsike permukaan dan/atau kembali ke dalam produk

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    169/238

    Cara mengetahui? Hitung jumlah zat terlarut yang dipindahkan pada awal dansetelah uji/setelah terjadi kesetimbangan

    Data diolah secara matematis dengan persamaan-persamaan sbb: Persamaan Freundlich:

    q = kf.Ceqi/nLog q = logkf+ (1/n) log Ceq

    q: zat terlarut dalam produk yang diserap oleh bahan plastik

    kf: konstanta ikatan Freundlich

    n: konstanta empiris yang ditentukan dari intercep dan resiprokal darislope yang diplot log q vs log Ceq

    Ceq: konsentrasi zat terlarut dalam produk

    Nilai kf dapat untuk memperkirakan kecenderungan absorpsi.Semakin tinggi nilai kf, semakin besar kecenderungan zat terlarutdiserap oleh plastik

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    170/238

    Persamaan linear sederhana:q = Kapp x Ceq

    Kapp: koefisien partisi

    Persamaan Langmuir:

    1/q = 1/Sl + 1/klxSl x 1/Ceqkl: ratio kecepatan adsorpsi dengan kecepatan desorpsi

    Sl: nilai kejenuhan

    Persamaan difusi: Hk. Fick I:

    q = DA. dt(dc/dx)dtA: luas permukaan

    dt: perubahan waktu

    dc/dx: beda konsentrasi pada jarak x

    D: koefisien difusi

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    171/238

    Faktor yang mempengaruhi sorpsi: Efek konsentrasi

    Koefisien partisi (ukuran dari afinitas relatif darisolute terhadap fase organik. Solute dengankoefisien partisi tinggisorpsi cepat)

    pH larutan (obat yang tidak terion (lipofilik)sangat mudah disorpsi oleh plastik. Beberapaobat yang bersifat buffer lebih mudahdiabsorpsi)

    Efek temperatur (pada suhu tinggi kecepatandifusi bertambah)

    Lanjutan faktor yg mempengaruhi sorpsi

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    172/238

    Efek bahan tambahanrumit (bila polaritas dari faseair menurun karena ditambahkannya solven, makaafinitas obat untuk fase air bertambah. Sehingga ketikakoefisien partisi menurun, maka jumlah yang tersorpsiberkurang. Contoh: penambahan 30% propylenglycoldalam formula maka adsorpsi paraben, benzalkoniumklorid dan benzetonium klorid akan menurun)

    Struktur dari sorben polimer(obat hanya bisapenetrasi melalui bagian yang amorph dan tidak dapat

    menembus ikatan. Plastik yang telah dicrosslinksorpsi berkurang)

    Struktur sorbat(sangat bervariasiharus dilakukanuji)

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    173/238

    Beberapa contoh interaksi obat dan plastik: Insulin akan diadsorpsi oleh permukaan gelas secara

    reversible terutama pada pH netral. Dengan adanya

    glukosa maka adsorpsi akan lebih tinggi dibanding

    dengan adanya salin. Adanya albumin atau sejenisgelatin (polygelin) akan menurunkan adsorpsi; dalam

    2 hari: PVC80%; gelas15%

    Nitrogliserin lebih baik menggunakan botol gelas dan

    siring gelas Diazepam: selama 24 jam dalam gelas kehilangan

    80% dan dalam PVC kehilangan 60%

    Interaksi Isi-Pengemas (2)

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    174/238

    Migrasiadalah proses terjadinya perpindahansuatu zat dari kemasan pangan ke dalam pangan

    Batas migrasiadalah jumlah maksimum yang

    diizinkan dari suatu zat yang bermigrasi.

    .

    LEACHING - EXTRACTABLES

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    175/238

    Leaching:

    zat yang bermigrasi dari sistem wadah-tutup ke

    dalam obat atau produk biologis pada kondisi normal

    atau selama uji stabilitas

    Extractables:

    zat yang terekstraksi dari sistem wadah-tutup ke

    dalam obat atau produk biologis pada kondisi

    dipaksakan (dengan solven, suhu tinggi dalam

    otoklaf)

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    176/238

    Studi terdahulu menunjukkan adanya ekstrak:nitrosamin dari karet, tinta dan perekat darilabel, vanilin dari karton, vinil monomer dariplastik.

    Bahan-bahan yang extractablesatau leachablesdapat terjadi pada lebih dari satu komponensistem wadah-tutup, misal kalsium dapat berasaldari resin plastik dan dari elastomer.

    Mengapa penting?

    Dapat meningkatkan toksisitas produk obat Dapat mengganggu penetapan kadar obat

    Dapat bereaksi dengan satu atau lebih komponenobat (mis: perubahan pH, presipitasi)

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    177/238

    Pengujian: Sesuai USP elastomer; plastik;

    dan biological reactivity test untuk

    plastik dan elastomer

    Tidak ada prosedur tunggal untuk

    menangani extractable/leachable, semua

    bergantung pada banyak faktor, a.l.: Cara penggunaan

    Lamanya penggunaan

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    178/238

    Menentukan extractablesdan leachabledarisistem wadah-tutup: Tinjau ulang komposisi komponen bahan pengemas

    terutama aditif pada plastik dan karet

    Identifikasi extractables/leachablesyang potensial

    dengan bantuan pabrik pemasok Lakukan uji dengan pelarut yang sesuai dengan

    produk obatnyatentukan jumlah

    Bandingkan hasil dengan informasi dari pemasok

    Lakukan tinjauan terhadap keamanan produk

    (konsentrasi, cara penggunaan, aturan pakai,dll) Tentukan dan lakukan validasi terhadap metode

    analisis dengan adanya produk obat.

    Lakukan uji stabilitas

    Example

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    179/238

    Proses penyerapan tablet nitrogliserinke dalam PVC karena adanya tekanan

    uap dari nitrogliserin

    Menujukkan laju kinetik orde 1

    Example

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    180/238

    Larutan infus biasanya dikemas dengan

    PVC.

    Parameter yang dilihatadalah Log Sn (nomor

    penyerapan) dan Log

    P (koefisien partisi

    octanol-air)

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    181/238

    Faktor penting pada pemilihanpengemas

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    182/238

    1. Sifat mekanik (wadah kaku/fleksibel)

    2. Sifat optik (pd zat peka cahaya)

    3. Kemantapan thd suhu dan tekanan

    4. Sifat fisika bhn yg diisikan

    5. Sifat fisiko-kimia material pengemas

    6. Ukuran dan luas kontak antara bhn yg diisikan dg pengemas

    7. Lama kontak8. Suhu

    9. Permeabilitas (dipengaruhi: konsentrasi, suhu, bhn pengemas,bhn pembentu pengemas, sinar terionisasi, tebal lapisanpengemas)

    10.Adsorpsi (dipengaruhi: struktur material pengemas,konsentrasi, pH larutan, suhu)

    11. Reaktivitas penuaan

    12. Kemampuan sterilisasi

    Syarat-syarat plastik untukpengemas farmasi

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    183/238

    Tebalmikro org., gas, air tdk melintas Hrs dpt disterilkan dlm keadaan kosong/isi

    Tdk membebaskan bhn asing dan

    mengadsorpsi isi

    Inert thd bahan yg diiisikan

    Elastisitas sesuai

    Murah

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    184/238

    Extrapolation from Real-Time

    Data

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    185/238

    Shelf life (umur simpan ) adalah jangkawaktu penyimpanan pada kondisi tertentu di

    mana produk obat masih memenuhi

    spesifikasi yang ditetapkan perusahaan.

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    186/238

    Studi waktu nyata(real time) dilakukandengan menyimpan produk pada kondisi

    normalnya pada jangka waktu yang lebih

    lama dibandingkan perkiraan umursimpannnya.

    Produk akan diperiksa secara teratur pada

    intervaltertentu untuk menentukan kapanproduk tersebut mengalami kerusakan

    http://id.wikipedia.org/wiki/Intervalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Interval
  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    187/238

    Persamaan woolfe digunakan untukmemperkirakan shelf life produk dari data

    yang ada sesuai dengan suhu dan kondisi

    yang sama seperti yang diharapkan padaproduk akhir.

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    188/238

    Waktu di mana tejadi penyimpangan kandungan obatdari spesifikasinya diperkirakan dengan ekstrapolasi

    waktu degradasi pada kondisi suhu / spesifik. Ketika

    lamanya waktu kandungan obat (C) diwakili oleh

    t adalah t rata-rata , C adalah C rata-rata , dan b adalah konstan

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    189/238

    Interval waktu ketika kandungan obatmenyimpang dari spesifikasi, ditentukan oleh

    analisis regresi dimana n adalah waktu yang

    terdapat didata

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    190/238

    dimana t adalah salah satu nilai T Studentdengan derajat kebebasan dengan n-2.

    Ketika batas rendah spesifikasi kadar adalah 90%,

    lamanya umur simpan sesuai dengan t L pada C dari

    90%.

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    191/238

    Jika V besar atau b kecil, shelf life tidak dapatdiperkirakan karena nilai g harus tidak kurang dari

    1. Karena interval kepercayaan menjadi sempit,

    perkiraan yang lebih tepat untuk lamanya shelf life

    dapat diperoleh dengan ekstrapolasi kurva regresiditentukan dari sejumlah besar titik waktu dalam

    data di t lebih besar.

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    192/238

    Persamaan Carstensen digunakan untukmenghitung batas kepercayaan C pada t

    tertentu

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    193/238

    Kurva konsentrasi obat terhadap waktu pada konsentrasi 95%

    confident interval. Diasumsikan mengalami degradasi orde nol

    dari 2% / tahun. Kesalahan diasumsikan sampai mencapai 2%nilai standar deviasi .. -----,Batas 95% dihitung dari data yang

    diwakili oleh lingkaran terbuka;,Batas signifikan 95%

    dihitung dari semua data termasuk data diwakili oleh segiitiga

    terbuka.

    Shelf-Life Estimation fromTemperature-Accelerated Studies

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    194/238

    Studi umur simpan akselerasi dilakukan denganmemperkirakan umur simpan tanpa mencobawaktu penyimpanan secara penuh.

    Hal ini terutama dilakukan pada produk dengan

    masa penyimpanan yang panjang.

    Faktorakselerasi seperti suhu digunakan pada produkuntuk mencoba mempercepat tingkatkerusakan.

    Data yang didapatkan dari studi ini akandimasukkan ke dalam model prediksimatematika untuk memperkirakan tingkatkerusakan dan pertumbuhan bakteri,

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    195/238

    Dalam metode akselerasi, shelf life padasuhu penyimpanan T1diperkirakan dari shelf

    life pada suhu tinggi T2sesuai dengan

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    196/238

    Shelf life disebut sebagai t90 (T1) ketika batasspesifikasi bawah dalam konten adalah 90%.Shelf life menunjukkan hubungan log-linearterhadap 1 / T dalam rentang suhu tertentu

    ketika energi aktivasi konstan Kondisi terakhir biasanya hanya bertemu

    ketika mekanisme degradasi adalah sama diberbagai suhu eksposur. Misalnya, shelf life 6

    bulan pada 40 C sesuai dengan shelf life 3tahun pada 25 C ketika energi aktivasi 22,1kkal / mol.

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    197/238

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    198/238

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    199/238

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    200/238

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    201/238

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    202/238

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    203/238

    Desain eksperimen untuk

    pengujian suhu dipercepat

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    204/238

    diusulkan pada tahun 1960 oleh Tootill,Kennon, Lordi, dan Scott

    Grafik untuk memperkirakan kadaluarsa

    suatu produk dengan cara pengujianmeninggikan suhu pada 41,5 dan 60 C

    dapat mengetahui degradasi suatu obat

    selama kadaluarsanya, (diusulkan oleh Lordidan Scott).

    Hal ini mempengaruhi stabilitas obat.

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    205/238

    pada suhu 25; 41,5; dan 60 C, t90 (25), t90(41,5), dan t90 (60) dinyatakan dengan

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    206/238

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    207/238

    Garis vertikal merupakan t90 (60) sebagaifungsi dari t90 (25) pada t90 (41,5) ada di

    kanan sumbu y.

    Perpotongan garis horizontal mewakili t90(41,5), padat garis vertikal mewakili t90 (60)

    sesuai dengan t90 (25). Dengan demikian,

    t90 (25) dapat diperkirakan dari t90 (41,5)

    dan t90C (60).

    Mempengaruhi energi aktivasi

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    208/238

    Kelebihan

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    209/238

    Kadaluarsadiperkirakandengananalisis regresidan variannyamenggunakankomputer.

    pembentukanprodukdegradasidapat diukurdengan presisilebih tinggi.

    Dapatrmenggunakandata untuktingkatproduksidegradan,meningkatkanestimasi darikadaluarsa.

    digunakanuntukmenghitung t90(60) dan t90(41,5) persendari sisa obat,F, pada waktu tuntuk reaksiorde pertama.

    Kekurangan

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    210/238

    penerapan terbataspada kisaran suhu di

    mana Ea dapatdianggap sebagaikonstan.

    Experimental Design ofAccelerated Testing

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    211/238

    Pengujian ini dilakukan untuk mengetahuiwaktu paruh dari suatu sediaan yang belumlama berada di pasaran

    Prinsip yang digunakan adalah reaksi

    Arhennius dimana reaksi akan dipercepatberdasarkan adanya pengaruh dari suhu

    Sebagai contoh, pada 55 C, 6,5 minggusetara dengan 1 tahun on-the-rak, dan pada 55 C, dua tahun akan setara dengan 13,0minggu dan lima tahun akan menjadi 32,5minggu.

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    212/238

    Berdasarkan Lordi dan Scott acceleratedtesting sebaiknya digunakan pada 3 suhu

    yaitu25, 41.5, dan60C atau akan didapat

    data t90(25), t90(41,5), and t90(60), Sehingga dari ketiga suhu tersebut akan

    didapatkan persamaan :

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    213/238

    Pada persamaan Lordi dan Scott hanyapada rentang temperatur tertentu yang

    menganggap Ea ( energi aktivasi ) bersifat

    konstan

    Contoh penggunaaAccelarated Testing

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    214/238

    Salah satu contoh penggunaan AccelaratedTesting ada pada jurnal :A Comparative

    Real Time Study of Stability of Cream and

    Ointment Formulations of ClobetasolPropionate in Drug Stores of Bangladesh

    dimana menguji kestabilan suatu krim dan

    salep dari Clobetasol propionat di daerah

    Bangladesh.

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    215/238

    Pengujian dilakukan dengan 3 cara yaitucara waktu langsung, dipercepat (

    accelerated testing ) dan mikroba

    Kondisi waktu langsung :

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    216/238

    Hasil dari pengujian tersebut adalah :

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    217/238

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    218/238

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    219/238

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    220/238

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    221/238

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    222/238

    4.4.2.2Estimation of Shelf Life Using Accelerated-Test Datu at a

    Single Level ofTemperature

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    223/238

    Secara teoritis memungkinkan untukmengestimasi shelf-life suatu produk darisuatu pengukuran degradasi obat pada satuwaktu dan suhu jika besarnya energi aktivasi

    diketahui Ketika suatu obat mempunyai shelf-life T90

    disimpan pada temperature (T) selama

    waktu (t) tertentu, kemungkinan persendegradasi dan shelf-life dapat ditentukandengan suatu persamaan

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    224/238

    kemungkinan persen degradasi dapatditentukan dengan x pada persamaan 4.10,

    sementara kemungkinan shelf-life nya

    sendiri dapat ditentukan dengan persamaan4.11

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    225/238

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    226/238

    Estimat ion o f Shelf L i fe under

    Temperature-Fluctuat ing

    Condi t ions

    Laju degradasi pada suhu yang berubah-ubah lebih tinggi dibanding

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    227/238

    pada suhu konstan Perbedaan ini tergantung pada pola perubahan dan energi aktivasi

    untuk reaksi degradasi

    Sebagai contoh, laju degradasi dari reaksi dibawah suatu siklus

    suhu diperlihatkan dengan kurva sinus dengan suhu rata-rata 20oC

    dan range 10oC (Fig 199) dimana laju degradasinya 1,08 kali lebihbesar dibanding pada suhu konstan 20oC (untuk reaksi dengan Ea

    20 kcal/mol).

    Konsep temperatur kinetik rata-rata (Tk) telah diperkenalkan oleh

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    228/238

    Haynes untuk memprediksi stabilitas penyimpanan farmasetikdibawah kondisi temperatur yang berubah-ubah selama 1 tahun.

    Tk diwakili oleh persamaan 4.12 menggunakan suhu rata-rata tiap

    bulan dari januari ke desember (T1-T12) dan cocok dengan suhu

    yang sebenarnya dimana produk akan mengalami degradasi pada

    laju yang sama dengan produk yang terpapar pola perubahan suhu

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    229/238

    Tabel 12 menunjukkan nilai Tk untuk beberapakota sebagai fungsi nilai Ea

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    230/238

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    231/238

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    232/238

    Rasio kinetik ()

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    233/238

    Dengan analisis sama sepertiyang digunakan olehpersamaan Haynes, tetapimenggunakan tambahantemperatur referensi.

    Alternativ untuk Tk

    dapat digunakan untukmewakili efek perubahantemperatur .

    The shelf life of some antibioticpreparations stored under tropical

    conditions.

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    234/238

    AbstractAccelerated storage tests have been carried out to predict the shelf lifeof several commercial preparations stored directly under temperate andtropical climatic conditions. Two brands each of sulphathiazole tablets,tetracycline hydrochloride capsules and chloramphenicol capsules werestudied over a period of three months. Shelf lives ranging from 6.2. to

    29.7 months were predicted for temperate storage conditions (20degree C/31% R.H.), whilst these periods were reduced giving valuesfrom 3.8 to 13.9 months for tropical conditions of 30 degree C/31% R.Hand from 2.5 to 9.2. months when stored at 30 degree C/75% R.H. Adecrease in the rate of drug dissolution was also observed forpreparations stored directly under conditions of elevated temperatureand humidity. The results indicate the need for stringent control overstorage conditions for antibiotic preparations in tropical climates toensure adequate drug stability and dissolution characteristics.

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/870910

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/870910http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/870910
  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    235/238

    shelf-lifeberhubungan dengan kualitas produk(quality),

    expiration dateberhubungan dengankeamanan produk (safety).

    Untuk makanan misalnya, jika tanggal yangtertera adalah best before, artinya setelahtanggal yang tertera, makanan tersebut masihaman untuk dikonsumsi, hanya kualitasnyayang menurun.

    Sedangkan use by dan expiration dateadalah batasan akhir makanan tersebut amandikonsumsi atau tidak.

    DAFTAR PUSTAKA

    Avis, Kenneth A., Herbert A. Lieberman and Leon Lachman, Pharmaceutical Dosage Forms:Parenteral Medications, Vol 3, 2nd edition, Marcel Dekker Inc., 1993

  • 5/20/2018 Peresntasi Stabilitas Obat Kel. 2

    236/238

    , , , , Containing Carbopol 934, Drug Dev. Ind. Pharm. 13, 1315-1327 (1987).

    Available online at : http://informahealthcare.com/doi/abs/10.31 09/03639048709068378

    Gennaro, A. R., et all., (1990). Remingtos Pharmaceutical Sciensces. Edisi 18th,Marck Publishing Company, Easton, Pensylvania, 591.

    J. T. Rubino, L. M. Halterlein, and J. Blanchard, The effects of aging on the dissolution ofphenytoin sodium capsule formulations, Int. J. Pharm . 26, 165-174 (1985).

    J. L. Vil