perencanaan_balok_komposit_menggunawn_me.pdf

Upload: afiefdork-handiel-thezero

Post on 28-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 PERENCANAAN_BALOK_KOMPOSiT_MENGGUNAWN_ME.pdf

    1/8

    JURKAL AKSikL Majalah h i a h Teknik Sipii

    Vo1.5,60.5 Oesernber2003

    hai.

    SS - 402

    ~

    ~~

    PERENCANAAN BALOK KOMPOSiT MENGGUNAWN

    METODE

    LRFD

    Oleh :

    Utari Khatuiistiani

    Dosen Teknik Sipii

    Univ enitas Wijaya b s u m S u ~ b a y a

    Design structure of steeiconc reie composite usuaiiy using AS5 Alio~,abieSiress

    Design) method, where yield tension of sieel beam profile is limit of strength of

    structure. For safety, yield tension is reduced by safety factor to b e allowable stress,

    as well as limit of tension

    o

    steel beam.

    Today, analysis of sfrucfure consider random variables, then if is resuifed method of

    LRFD Load Resistance Factor Design). Composite structure is one of ihe siruc iures

    which usual/y is used for siructure of construction, its design using LRFD meihod.

    Analysis of strength of com posite structure determine nominai moment capacity, Mn.

    The estimate by plastic theoy, where condiilon of steel seciion is assumpted as full

    yield, when if is failured. Fuli yield was determined from piasfic stress distribution of

    sieel section. Hence, the nominai moment capacity, Mn is q u a i io pfasiic moment

    capacity, Mp.

    evword RFD, composite, profile sfeel beam, concrete slab,moment capaclty

    Perencanam struktur komposit baja-beion umumnya menggunakan metode ASD

    Aiiowabie Stress Designj, dimana uesain kekuafan sirukfurnya meninjau kemampuan

    iegangan leleh dari balok baja profi.Uniuk kearnanan, iegangan ieleh direduksi

    dengan faictor keam anan, menjadi iegangan ijin, sebagai limit dari iegangan baja.

    Berkembangnya analisa struktur yang mempehitungkan adanya variabel-variabel

    acak, menghasilkan rnetode LRF Load Resistance Factor Design). SiruMur

    komposif, sebagai saiah safu struktur yang sering dimanfaatkan unfuk siruktur

    bangunan, perencanaannya uga berkembang menggunakan metocie i R F 5 ni.

    Analisa kekuatan struktur komposit dengan meiode LRFD, adalah menentukan

    kapasitas rnomen nominal Mn. Estirnasi menggunakan teori plastis, dimana

    penampang baja pada saai runiuh diasumsikan dalam kondisi leleh penuh yang

    difenfukan

    dari disfribusi fegangan piasiis penampang. Maka kapasifas momen

    nominal Mn sama dengan kapasitas momen plastis Mp.

    ata kun l LRFD, komposit, balok baja proiii, plat beton, kapasitas mom en

    1 Pendahuiuan harnpir di sernua struktur bangunan

    StruMur yang rnernanfaatkan aksi dirnana baja dan beton saling rneiekat

    komposit baja-beton saat ini diiakukan seperti jernbatan atau gedung. Struktur

  • 7/25/2019 PERENCANAAN_BALOK_KOMPOSiT_MENGGUNAWN_ME.pdf

    2/8

    PERENCANAAN BALOK KOMPOStT MENGGUNAKAN METODE LRFD UtariKhatulistiani

    komposit dapat menahan beban lebih

    besar sekitar 33% sampai 50% atau lebih

    dari beban yang dapat ditahan oleh balok

    baja profil bila bekerja sendiri sebagai

    .

    non komposit.

    Komposit baja-beton diasumsikan dapat

    bekerja bersama-sama menahan beban,

    dengan bantuan alat penghubung geser

    (shear

    connectofj yang dipasang pada

    swap a as dari baja pro . Alat

    penghubung geser tersebut menghasil-

    kan interaksi yang diperlukan untuk aksi

    komposit antara balok baja profil dan plat

    beton, yang sebelumnya hanya mengha-

    silkan lekatan untuk balok yang ditanam

    seluruhnya dalam beton. Selain itu alat

    penghubung geser berfungsi mencegah

    gerakan slip yang terjadi antara balok

    baja dengan plat beton. Sifat dari

    material baja dan beton yang berbeda,

    menjadikan suatu struktur komposit

    dengan penampang yang tidak homogen

    Solusi untuk ha1 tersebut, diasumsikan

    baja dan beton sebagai suatu

    penampang homogen, dengan cara

    mentransformasi has beton menjadi has

    baja ekivalen, menggunakan rasio dari

    modulus elastisitas baja terhadap

    modulus elastisitas beton.

    2. etode Perencanaan

    Metode untuk desain struktur komposit

    berkembang terus sesuai perkembangan

    analisa terhadap perencanaan struktur.

    Pada awalnya perencanaan komposit

    menggunakan metode Allowable Stress

    Design (ASD) dimana sampai saat ini di

    Indonesia masih menggunakan metode

    ini. Kemudian pada tahun 1986, di

    Amerika, perencanaan komposii ber-

    kembang dengan menggunakan metode

    LRFD

    (Load Resistance Factor Design).

    Perencanaan komposit dengan metode

    ASD, analisa kekuatan siruktur komposit

    dengan cara meninjau besar tegangan

    maksimum baja profil, yang nilainya tidak

    boleh melebihi tegangan ijin baja profil.

    Tegangan ijin adalah nilai tegangan leleh

    baja profil yang direduksi dengan faktor

    keamanan sebesar 1,5, yang bertujuan

    untuk mengantisipasi kemungkinan-

    kemungkinan beban tak terduga saat

    bangunan telah digunakan.

    Analisa struktur kemudian berkernbang,

    bahwa tercapainya keamanan struktur

    berdasar pada wmusan

    dimana

    :

    R

    =

    variabel kekuatan struktur

    Q = variabel efek beban bekerja

    Rumusan

    (1)

    tersebut menunjukkan bah-

    wa kekuatan struktur harus lebih besar

    dari efek beban bekerja. Tetapi ha1 itu

    saja belum terpenuhi guna tujuan

    keamanan struktur, karena rna~ih anyak

    faktor-faktor atau variabei-variabel acak

    tambahan yang berpengaruh terhadap

    terjadinya kegagalan struktur. Dengan

    menggunakan teori probabilitas, faktor-

    faktor atau variabel-variabel acak ter-

    sebut dianalisa, sehingga rumusan (1)

    dikalikan dengan suatu faktor, sehingga

    diperoleh rumusan :

    +.R>y?/.Q

    (2)

    dimana

    :

    6 = faktor reduksi

    y

    =

    faktor beban

    Nilai R dikalikan dengan faktor

    6,

    dimana

    adalah faktor reduksi untuk kapasitas

    komponen yang mencakup variasi keku-

    atan yang mungkin tidak ditemui di

    lapangan. Faktor

    6

    umumnya bernilai

    kurang dari 1. Sedangkan nilai dikali-

    kan dengan faktor

    y,

    dimana

    y

    adalah

    faktor beban yang nilainya lebih besar

    atau sama dengan 1. Rumusan 2)

    tersebut adalah prinsip dasar metode

    LRFD.

    Berdasar rumusan

    2),

    ntuk me akukzn

    perencznaan komposit, beban-bekn

  • 7/25/2019 PERENCANAAN_BALOK_KOMPOSiT_MENGGUNAWN_ME.pdf

    3/8

    JURNAL

    AKSIAL

    Majalah llmiah Teknik ipil

    Vo1.5 No.3 Desernber 2003. hal 95

    102

    bekerja diperbesar dengan cara

    mengalikan dengan faktor

    y.

    Sedangkan

    momen lentur dari hasil analisa gaya-

    gaya dalam direduksi dengan fakto~

    Selanjutnya kekuatan komposit ditentu-

    kan besar kapasitas momen nominal Mn

    yang dapat dicapai oleh balok baja profil,

    dimana nilainya harus lebih besar dari

    nilai kapasitas momen nominal beban

    bekerja. Pada metode LRFD ini tidak

    mempertimbangkan besar tegangan

    maksimum yang dicapai baja profil.

    3. Lebar Efektif

    Perencanaan lebar efektif beff balok

    komposit dengan metode LRFD tidak lagi

    memperhitungkan batasan-batasan yang

    berhubungan dengan tebal plat beton,

    serta tidak membedakan balok dalam

    dan balok tepi.

    Lebar efektif plat beton pada setiap sisi

    sumbu memanjang balok maksimal

    adalah

    :

    a. be 118 bentang balok yaitu jarak

    tumpuan as ke as.

    b. be

    s

    112 jarak antara sumbu-sumbu

    memanjang dua balok yang

    bersebelahan.

    c. be < jarak dari sumbu memanjang

    balok ke tepi plat.

    Dari perhitungan di atas tersebut, nilai

    terkecil yang menentukan.

    4 Kuat Lentur Balok Komposit

    Kuat lentur nominal dari balok komposit

    di daerah momen positip dikontrol dari

    kekuatan plastis penampang atau

    kekuatan plat beton atau dari kekuatan

    penghubung geser. Bila badan dari pe-

    nampang baja sangat langsing dan

    badan menerima tekan dengan porsi

    besar sehingga terjadi tekuk pada badan,

    menyebabkan ada batasan terhadap

    kekuatan nominal balok.

    Penelitian yang sudah dilakukan dengan

    memberi beban tekuk pada badan baja

    dari penampang komposit dan berdasar

    Spesifikasi

    LRFD

    (13.2) ada aturan yang

    diberikan untuk perencanaan penam-

    pang badan baja. Kuat lentur nominal

    balok komposit daerah momen positip,

    dimana beton dalam kondisi tekan dan

    faktor tahanan 4

    = 0 85

    aka rasio tinggi

    baja profil terhadap tebal badan adalah

    Hltb

    3,76m .

    ila nilai Hltb

    >

    3 76

    m aka p =

    0 YO.

    Kapasitas momen nominal penampang

    komposit ditentukan dari tes pembeban-

    an yang diestimasi sangat akurat dengan

    teori plastis. Dengan teori ini, diasumsi-

    kan pada saat runtuh penampang baja

    dalam kondisi leleh penuh, sehingga

    kapasitas momen nominal sama dengan

    kapasitas momen plastis. Analisa kapasi-

    tas momen nominal ditentukan dari

    distribusi tegangan plastis yang melalui

    penampang, kemudian letak dari sumbu

    netral plastis PNA (plastic neutral axis)

    dapat diketahui, dan diperoleh besar

    kapasitas momen nominal komposit.

    Distribusi tegangan pada baja digambar-

    kan sebagai Fy, seperti Gambar

    1

    dan 2.

    Spesifikasi

    LRFD

    bagian plat beton

    sebagai sisi tekan dari sumbu netral

    diasumsikan mengalami tegangan mera-

    ta sebesar 0 85 c . Bila bagian plat

    adalah sisi tarik dari sumbu netral,

    diasumsikan menjadi retak dan tidak

    mampu menahan tegangan.

    Untuk menentukan kapasitas momen

    nominal, juga bergantung pada jumlah

    alat penghubung geser yang diberikan.

    Karena alat penghubung geser menen-

    tukan kuat geser CQn yang dapat

    dihasilkan, sehingga menentukan kuat

    lentur maksimum dari balok komposit.

    Ditinjau dari jumlah penghubung geser,

    balok komposit dibedakan rnenjadi balok

    komposit penuh dan balok komposit

    parsial. Balok komposit penuh diasumsi-

    kan bila tidak terjadi slip antara balok dan

  • 7/25/2019 PERENCANAAN_BALOK_KOMPOSiT_MENGGUNAWN_ME.pdf

    4/8

    PERENC N N B LOK KOMPO SIT MENGGUN K N METODE

    LRFD Utari

    KhatulistianlJ

    beton, serta alat penghubung geser

    disediakan dalarn jurnlah yang mernadai.

    Balok kornposit parsial diasurnsikan

    kekuatan balok rnernikul lentur dibatasi

    oleh kekuatan alat penghubung geser,

    yang rnernpertimbangkan adanya pe-

    ngaruh slip antara balok baja dan plat

    beton.

    Kuat ultirnit balok kornposit tidak

    bergantung pada apakah selarna pelak-

    sanaan konstruksinya dibantu penopang

    sernentara atau tanpa penopang sernen-

    tara, karena ketentuan dalarn perenca-

    naan tidak bergantung pada metode

    konstruksinya.

    4 1 uatLentur Positip

    Kuat lentur nominal komposit pada

    kondisi rnornen positip, kondisi penarn-

    pang beton adalah tekan. Untuk

    menentukan kapasitas rnornen nominal,

    harus dicapai keseirnbangan komposit,

    yaitu bila kondisi distribusi tegangan

    plastis rnernenuhi :

    dirnana C = gaya tekan total

    T

    =

    gaya tarik total

    fc = rnutu beton

    a

    =

    tinggi tegangan plat beton

    As = luas penarnpang balok

    Fy

    =

    tegangan leleh baja

    Gambar

    1

    Letak PNA

    di

    Serat Atas Balok

    aja

    Profil

    Pada kondisi C

    = T

    letak surnbu netral

    plastis PNA berada di serat atas dari

    sayap atas balok baja. Gaya tekan

    bertarnbah dengan menggunakan sernua

    beton yang..sebanding dengan gaya tank

    yang bertarnbah dengan rnenggunakan

    semua kekuatan baja, seperti Gambar 1

    Pada prakteknya, kondisi seperti Garnbar

    1

    sulit dicapai. Ada tiga kondisi letak PNA

    yang rnungkin terjadi, yaitu PNA berada

    di sayap balok baja, di badan baja atau di

    plat beton, seperti Garnbar 2.

    Pada Garnbar 2(a), PNA berada di sayap

    atas baja profil. Pada kondisi ini, sernua

    gaya pada beton adalah tekan

    (Cc),

    tetapi tidak rnencapai keseirnbangan

    dengan gaya tarik total (T) yang dapat

    ditahan oleh baja. Karena itu baja akan

    rnenjadi tekan (Cs) agar tercapai

    T

    =

    C.

    Hal yang sarna terjadi untuk kondisi PNA

  • 7/25/2019 PERENCANAAN_BALOK_KOMPOSiT_MENGGUNAWN_ME.pdf

    5/8

    JURNAL AKSIAL ajalah llmiah eknik Sipil

    Vo1.5,No.3 Desember2803. hal.

    95

    - 102

    di badan baja profil, seperti Gambar 2(b).

    Ini terjadi bila nilai Cc