perencanaan transportasi

18
PERENCANAAN TRANSPORTASI

Upload: havyn

Post on 18-Mar-2016

102 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PERENCANAAN TRANSPORTASI. ANALISIS KAPASITAS DAN DERAJAT KEJENUHAN DI JALAN K. H. WAHID HASYIM. Oleh: ANANTO SUDRAJAD MEY THOSAN SLAMET KUABANG RINA RAHAYU. PENDAHULUAN. Latar Belakang. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: PERENCANAAN TRANSPORTASI

PERENCANAAN TRANSPORTASI

Page 2: PERENCANAAN TRANSPORTASI

ANALISIS KAPASITAS DAN DERAJAT KEJENUHAN DI JALAN K. H. WAHID HASYIM

Oleh:

ANANTO SUDRAJADMEY THOSAN

SLAMET KUABANGRINA RAHAYU

Page 3: PERENCANAAN TRANSPORTASI

PENDAHULUAN• Latar Belakang

Fenomena kemacetan lalu lintas pada ruas-ruas jalan telah menjadi permasalahan yang sangat kritis. Sementara itu alternatif pemecahan masalah dengan pembangunan jalan baru dianggap mahal, oleh karena itu peningkatan penataan ruang jalan menjadi alternatif lain.

Page 4: PERENCANAAN TRANSPORTASI

• Tujuan Penelitian

a. Mengetahui arus lalu lintas ( Q )b. Mengetahui kapasitas sesungguhnya ( C )c. Mengetahui derajat kejenuhan ( DS )

Page 5: PERENCANAAN TRANSPORTASI

• Manfaat Penelitian

a. Sebagai pengembangan ilmu pengetahuan tentang Perencanaan Transportasi

b. Menambah wawasan bagi peneliti mengenai teknis-teknis penelitian

Page 6: PERENCANAAN TRANSPORTASI

• Batasan Masalah

a. Penelitian dilakukan pada ruas jalan K. H. Wahid Hasyim antara perempatan Ngampilan dan Pertigaan Ngabean

b. Pengambilan data dilakukan selama 1 haric. Penelitian ini tidak membahas sikap dan

perilaku pengemudi kendaraand. Hambatan samping yang berupa kendaraan

tidak bermotor tidak diperhitungkan karena jumlahnya sangat kecil

Page 7: PERENCANAAN TRANSPORTASI

LANDASAN TEORI• Kapasitas

Kapasitas ( C ): ruas lalu lintas maksimal yang melalui suatu titik pada suatu jalan yang dapat dipertahankan per satuan jam pada kondisi tertentu.

Persamaan Dasar Kapasitas:

( C ) = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs

Page 8: PERENCANAAN TRANSPORTASI

• Derajat KejenuhanDerajat kejenuhan ( DS ) didefinisikan sebagai rasio arus terhadap kapasitas

Ditulis dengan rumus:

( DS ) = Q / C

Page 9: PERENCANAAN TRANSPORTASI

• Arus dan Komposisi Lalu lintas

Arus lalu lintas ( Q ) adalah jumlah kendaraan bermotor yang m,elalui suatu titik pada jalan per satuan waktu.

Page 10: PERENCANAAN TRANSPORTASI

Tabel Emp Untuk Jalan Perkotaan Tak Terbagi

  Arus Lalu LintasEmp

Tipe Jalan : Jalan Total Dua Arah

Tak Terbagi (kend/jam)HV

MC

    < 6 > 6

Dua jalur tak terbagi 0 - 1800 1.3 0.5 0.4

(2/2 UD) > 1800 1.3 0.35 0.25

Empat jalur tak 0 - 3700 1.3 0.4

terbagi (4/2 UD) > 3700 1.2 0.25

Sumber : MKJI, 1997

Page 11: PERENCANAAN TRANSPORTASI

Tabel Emp Untuk Jalan perkotaan terbagi dan Satu Arah

Tipe : Jalan satu arah dan jalan Arus lalu lintas per jalur Emp

terbagi (kend/jam) HV MC

Dua jalur satu arah (2/1) dan empat 0 - 1800 1.3 0.40

lajur terbagi (4/2 D) > 1800 1.2 0.25

Tiga jalur satu arah (3/1) dan enam 0 - 3700 1.3 0.40

lajur terbaGI (6/2 D) >3700 1.2 0.25

Sumber : MKJI, 1997

Page 12: PERENCANAAN TRANSPORTASI

• Hambatan Samping

Hambatan samping adalah dampak terhadap kinerja lalu lintas dari aktifitas segmen jalan

Page 13: PERENCANAAN TRANSPORTASI

Tabel Faktor Bobot Untuk Hambatan Samping

Tipe : Kejadian Hambatan Samping Simbol Faktor Bobot

Pejalan kaki PED 0.50

Parkir dan kendaraan berhenti PSV 1.00

Kendaraan masuk dan keluar EEV 0.70

Kendaraan lambat SMV 0.40

Sumber : MKJI, 1997

Page 14: PERENCANAAN TRANSPORTASI

Tabel kelas Hambatan Samping Untuk Jalan Perkotaan

Kelas hambatan   Jumlah Berbobot  

samping (SFC) KodeKejadian Per 200

m Kondisi Khusus

    Per Jam (dua sisi)  

Sangat rendah VL < 100 Daerah pemukiman, jalan dengan

      jalan samping

Rendah L 100 - 200 Derah pemukiman:beberapa

      kendaraan umum

Sedang M 300 - 499Daerah industri, beberapa toko di sisi

jalan

tinggi H 500 - 899Daerah komersial, aktivitas sisi jalan

tinggi

Sangat tinggi VH > 900Daerah komersial dengan aktivitas pasar

di

      samping jalan

Sumber : MKJI, 1997

Page 15: PERENCANAAN TRANSPORTASI

• Metode Penelitian

Studi Pustaka Observasi Awal di Lokasi

Data Primer: Komposisi kendaraan Data geometrik jalan

Pengolahan

data

Kondisi memadai:- Keadaan Lingkungan- Keadaan Arus Lalu lintas padat

Lengkap:- Data Geometrik ruas jalan- Data arus lalu lintas

Laporan

Mulai

Selesai

Tidak

Tidak

ya

ya

Page 16: PERENCANAAN TRANSPORTASI

• Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data hasil penelitian di Jalan K. H. Wahid Hasyim didapat beberapaKesimpulan, antara lain:– Kapasitas ruas jalan K. H. Wahid Hasyim

pada anggapan jam sibuk memiliki nilai sebesar 3007.54 smp/jam

– Nilai derajat kejenuhan memiliki nilai sebesar 0.3476, masih dibawah kurang dari 0,75 yang berarti kondisi arus lalu lintas masih normal.

Page 17: PERENCANAAN TRANSPORTASI

• Saran

Setelah mengadakan penelitian dan melakukan analisisdata, maka dapat diambil beberapa saran sebagaiberikut:

– Untuk menghindari kemacetan, maka sebaiknya dibuat tanda larangan parkir pada jalan K. H. Wahid Hasyim didekat perempatan Ngampilan dan pertigaan Ngabean.

– Badan jalan masih bisa digunakan untuk parkir, dan jika kebutuhan akan lahan parkir meningkat, maka kantung parkir yang ada disebelah barat jalan K. H. Wahid Hasyim dapat digunakan.

Page 18: PERENCANAAN TRANSPORTASI

PRAKATA PENULIS

Kami ucapkan terima kasih untuk semuapihak yang banyak membantu.