perencanaan program pelayanan kesehatan pada renal colic
TRANSCRIPT
-
7/30/2019 Perencanaan Program Pelayanan Kesehatan Pada Renal Colic
1/5
Perencanaan Program Pelayanan Kesehatan Pada Renal Colic
PENDAHULUAN
1. Definisi dan Prevalensi
Kolik renal adalah nyeri yang disebabkan oleh obstruksi akut di ginjal, pelvis renal atau
ureter oleh batu. Nyeri ini timbul akibat peregangan, hiperperitalsis, dan spasme otot polos pada
sistem pelviokalises ginjal dan ureter sebagai usaha untuk mengatasi obstruksi. Istilah kolik
sebetulnya mengacu kepada sifat nyeri yang hilang timbul ( intermittent) dan bergelombang
seperti pada kolik bilier dan kolik intestinal namun pada kolik renal nyeri biasanya konstan.Nyeri dirasakan di flank area yaitu daerah sudut kostovertebra kemudian dapat menjalar ke
dinding depan abdomen, ke regio inguinal, hingga ke daerah kemaluan. Nyeri muncul tiba-tiba
dan bisa sangat berat sehingga digambarkan sebagai nyeri terberat yang dirasakan manusia
seumur hidup. Kolik renal sering disertai mual dan muntah, hematuria, dan demam, bila disertai
infeksi.
Di USA, pasien dengan kolik renal memegang andil dalam 1 juta kunjungan ke
emergensi setiap tahun dan 1 dari 1000 pasien kolik renal dirawat inap. Di salah satu rumah sakit
di Italia, kolik renal didiagnosis pada 1% kasus; 21,6% di antaranya merupakan kasus rekuren;
rasio pria-wanita sebesar 1,4-1. Insidennya lebih tinggi pada usia 25 hingga 44 tahun. Di
Indonesia, belum ada data epidemiologis tentang pasien yang datang dengan keluhan kolik renal
namun angka kejadian batu ginjal, sebagai penyebab kolik renal, tahun 2005 berdasarkan data
yang dikumpulkan dari rumah sakit di seluruh Indonesia adalah sebesar 37.636 kasus baru,
dengan jumlah kunjungan sebesar 58.959 orang. Sedangkan jumlah pasien yang dirawat adalah
sebesar 19.018 orang, dengan jumlah kematian adalah sebesar 378 orang.
2. Faktor-Faktor Penyebab
Faktor yang menyebabkan terjadinya kolik renal adalah batu ginjal (nephrolithiasis).
Batu ginjal umumnya tanpa gejala kecuali batu tersebut sudah berada di kaliks, pelvis renal, atau
ureter. Pembentukan batu ginjal diduga berhubungan dengan gangguan aliran urin, gangguan
http://terselubungsekali.blogspot.com/2011/06/perencanaan-program-pelayanan-kesehatan_9563.htmlhttp://terselubungsekali.blogspot.com/2011/06/perencanaan-program-pelayanan-kesehatan_9563.html -
7/30/2019 Perencanaan Program Pelayanan Kesehatan Pada Renal Colic
2/5
metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi dan keadaan-keadaan lain yang belum terungkap
(idiopatik). Secara epidemiologis terdapat beberapa faktor yang mempermudah terjadinya batu
ginjal pada seseorang yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik, yaitu faktor
yang berasal dari tubuh manusia itu sendiri, terdiri dari faktor genetik, keturunan, usia, ras dan
jenis kelamin. Faktor ekstrinsik, yaitu faktor yang berasal dari lingkungan sekitar, antara lain
adalah faktor geografi, iklim, asupan air, diet dan pekerjaan.
Ditinjau dari teori Blum, faktor risiko yang mempengaruhi terbentuknya batu ginjal
dibedakan menjadi empat faktor yaitu faktor biologi, faktor lingkungan, faktor perilaku, dan
faktor pelayanan kesehatan.
Tabel. Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya batu ginjal dan timbulnya renal kolik
Faktor biologi Faktor lingkungan Faktor perilaku Faktor pelayanan
kesehatan
Faktor genetik
(misalnya
hiperkalsiuria dan
hiperoksaluria
primer) memegang
peranan sebesar25%
Faktor keturunan
(terdapatnya riwayat
batu ginjal pada
keluarga
meningkatkan risiko
seseorang terkena
batu ginjal sebesar
dua kali lipat)
Usia (puncak usia
onset adalah 20-40
tahun)
Iklim (insiden batu
ginjal lebih tinggi
pada temperatur
lingkungan yang
lebih tinggi/ musim
panas)Letak geografis
(beberapa daerah
yang menunjukkan
insiden batu saluran
kemih yang lebih
tinggi dibandingkan
daerah lain disebut
daerah stone belt
(sabuk batu) dan
Indonesia termasuk
dalam daerah sabuk
batu tersebut.
Diet tinggi protein,
purin, kalsium
dan garam
Diet rendah sitrat
Kebiasaan minum
softdrink/soda(tinggi oksalat)
Obesitas
Kurangnya asupan
air.
Pekerjaan yang
lebih banyak duduk
Kurang aktifitas dan
olah raga.
Perilaku sering
menahan BAK
Penggunaan obat
antasida dan
Minimnya
pengetahuan
petugas kesehatan
dalam diagnosis dan
terapi
Kurangnya saranapenunjang
diagnostik
Tidak adanya
program yang
adekuat dalam
proses skrining awal
penyakit
-
7/30/2019 Perencanaan Program Pelayanan Kesehatan Pada Renal Colic
3/5
Jenis kelamin
(risiko menderita
batu ginjal pada pria
sekitar 10% dengan
rasio pria-
wanita 3:1)
Ras (insiden batu
ginjal lebih tinggi
pada orang kulit
putih dibandingkan
dengan orang kulit
hitam)
diuretika golongan
thiazide jangka
panjang
3. Faktor yang paling berperan
Faktor yang sangat berperan dalam renal kolik adalah faktor pelayanan kesehatan.
4. Akar-akar permasalahan
Minimnya pengetahuan petugas kesehatan dan kurang tersedianya sarana diagnostik yang
memadai menyebabkan keterlambatan dan kekeliruan dalam menegakkan diagnosis batu ginjalberdasarkan gejala kolik renal sehingga penatalaksanaan yang diberikan kurang optimal.
5. Akar masalah utama
Faktor pelayanan kesehatan yang menjadi masalah utama dalam kasus renal kolik adalah
minimnya pengetahuan petugas kesehatan dan kurang tersedianya sarana diagnostik yang
memadai. Petugas kesehatan kesulitan menegakkan diagnosis batu ginjal pada pasien yang
datang dengan keluhan kolik renal. Lokasi nyeri kolik renal berpindah-pindah berdasarkan letak
batu di saluran kemih dan menyebar (referred pain) ke bagian tubuh lain, juga sering disertai
gejala lain seperti mual, muntah dan ada darah dalam urin. Gejala dan tanda ini dapat
membingungkan petugas kesehatan sehingga salah mendiagnosis misalnya sebagai kolesistitis,
pankreatitis, ulkus peptikum, appendisitis, dan divertikulitis, atau, khusus untuk wanita; ruptur
kista ovarium, kehamilan ektopik terganggu, penyakit radang panggul, dan dismenore.
-
7/30/2019 Perencanaan Program Pelayanan Kesehatan Pada Renal Colic
4/5
Penunjang diagnostik seperti pemeriksaan laboratorik dan radiologik yang memadai juga belum
tersedia secara merata di pusat-pusat kesehatan primer. Dengan adanya berbagai masalah ini
keluhan kolik renal tidak ditangani dengan optimal sehingga penyebabnya tidak teratasi dan
hanya sembuh secara simptomatik, padahal penyakit batu ginjal sering berulang (angka
kekambuhan rata-rata 7% per tahun atau kurang lebih 5% dalam 10 tahun) dan dapat
menimbulkan komplikasi seperti hidronefrosis, urosepsis, bahkan gagal ginjal permanen.
6. Rencana program kegiatan
Pilihan program untuk meningkatkan pengetahuan petugas kesehatan antara lain:
1) Mengadakan seminar atau kuliah bagi petugas kesehatan mengenai cara penegakan diagnosis
dan penatalaksanaan batu ginjal pada pasien dengan keluhan kolik renal.
2) Menyebarkan leaflet-leaflet berisi informasi terbaru tentang kolik renal dan batu ginjal kepada
para petugas kesehatan.
3) Memberi usulan tentang program kerja kepada dinas kesehatan yaitu mengadakan seminar atau
kuliah mengenai kolik renal dan batu ginjal bagi para petugas kesehatan dan meningkatkan
ketersediaan sarana diagnostik yang memadai.
Dari beberapa program kegiatan di atas, pilihan terbaik adalah memberikan seminar atau
kuliah bagi petugas kesehatan mengenai cara penegakan diagnosis dan penatalaksanaan batu
ginjal pada pasien dengan keluhan kolik renal. Dengan pembekalan ini diharapkan petugas
kesehatan dapat menyingkirkan diagnosis banding dari keluhan kolik renal berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan fisik serta melakukan pemeriksaan penunjang yang diperlukan
sehingga diagnosis batu ginjal dapat ditegakkan dengan cepat dan tepat. Petugas kesehatan juga
diharapkan dapat memberikan penatalaksanaan yang optimal apakah pasien membutuhkan terapi
medikamentosa, yang berarti pasien dapat dipulangkan disertai nasihat untuk mengubah perilaku
yang meningkatkan risiko batu ginjal, atau terapi invasif/pembedahan, yang berarti pasien perlu
menjalani pemeriksaan lanjutan dan dirujuk ke pusat kesehatan yang lebih tinggi.
-
7/30/2019 Perencanaan Program Pelayanan Kesehatan Pada Renal Colic
5/5
Daftar Pustaka
Bahdarsyam. Spektrum bakteriologik pada berbagai jenis batu saluran kemih bagian atas. [online]
2003 [cited on Mei 14 2010]. Available from: URL:
http://www.USUdigitallibrary/patologiklinik/FKUSU.pdf
Cupisti A, Pasquali E,Lusso S, Carlino F, Orsitto E, Melandri R. Renal colic in Pisa emergency
department: epidemiology, diagnostics and treatment patterns. [online] 2008 Apr 24 [cited on
Mei 14 2010]. Available from: URL: http://www.ncbi.literature/pubmed.htm
Glatter RD. Renal colic and dietary recommendation. [online] 2009 Oct 15 [cited on Mei 14 2010].
Available from: URL: http://www.medscapeemergencymedicine. htm
Leslie SW. Nephrolithiasis, acute renal colic. [online] 2010 Feb 26 [cited on Mei 14 2010]. Avalable
from: URL: http://www.emedicinespecialties/urology/stone.htm
Purnomo BB. Batu saluran Kemih. Dalam: Dasar-dasar urologi. Edisi kedua. Jakarta: Sagung Seto;
2007. p. 57-66.
Tidy C. Renal colic. [online] 2010 Apr 19 [cited on Mei 14 2010]. Available from: URL:
http://www.patientUK/home/patientplus/renalcolic.htm
http://www.usudigitallibrary/patologiklinik/FKUSU.pdfhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed?term=%22Cupisti%20A%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed?term=%22Pasquali%20E%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed?term=%22Lusso%20S%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed?term=%22Carlino%20F%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed?term=%22Orsitto%20E%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed?term=%22Melandri%20R%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.literature/pubmed.htmhttp://www.emedicinespecialties/urology/stone.htmhttp://www.patientuk/home/patientplus/renalcolic.htmhttp://www.patientuk/home/patientplus/renalcolic.htmhttp://www.emedicinespecialties/urology/stone.htmhttp://www.ncbi.literature/pubmed.htmhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed?term=%22Melandri%20R%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed?term=%22Orsitto%20E%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed?term=%22Carlino%20F%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed?term=%22Lusso%20S%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed?term=%22Pasquali%20E%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed?term=%22Cupisti%20A%22%5BAuthor%5Dhttp://www.usudigitallibrary/patologiklinik/FKUSU.pdf