perencanaan dermaga sungai memberamo, kabupaten sarmi, papua

12
TUGAS AKHIR PERENCANAAN DERMAGA SUNGAI MEMBERAMO, KABUPATEN SARMI, PAPUA JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2007 JUIL D 111 01 096 UMAR HAFID D 111 01 121

Upload: donald-richardson

Post on 09-Feb-2016

488 views

Category:

Documents


26 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perencanaan Dermaga Sungai Memberamo, Kabupaten Sarmi, Papua

TUGAS AKHIR

PERENCANAAN DERMAGA SUNGAI MEMBERAMO, KABUPATEN

SARMI, PAPUA

JURUSAN SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2007

JUIL

D 111 01 096

UMAR HAFID

D 111 01 121

Page 2: Perencanaan Dermaga Sungai Memberamo, Kabupaten Sarmi, Papua

PERENCANAAN DERMAGA SUNGAI MEMBERAMO, KABUPATEN SARMI,

PAPUA

Juil1

Umar Hafid1

ABSTRAKDalam perencanaan suatu dermaga sungai yang baik, membutuhkan pertimbangan beberapa aspek, terutama

aspek teknis yang berupa analisa data survey topografi, bathimetri, meteorologi (angin dan curah hujan),hidrografi, penyelidikan geoteknik serta survey data-data yang menunjang dalam perencanaan suatu dermagasungai.

Berdasarkan analisa hidrologi diperoleh elevasi muka air pada saat banjir periode 25 tahun sebesar+ 36,622 m dari Zero Datum, maka diambil elevasi deck dermaga + 38,622 m. Sesuai dengan peta batimetrisungai Memberamo yang memiliki alur pelayaran dengan lebar 400 m dan kedalaman alur memasuki pelabuhanberkisar 15 sampai 34 meter, kedalaman pelabuhan antara 15 sampai 8 meter, maka dipilih tipe dermagaberbentuk pier dengan dimensi : panjang = 105 m, lebar = 12 m, dan menggunakan jembatan penghubung(trestle) dengan dimensi : panjang = 20 m, lebar = 6 m. Dari hasil desain diperoleh tebal pelat lantai dermaga250 mm, ukuran balok memanjang dermaga 500 x 700 mm2 dan balok melintang dermaga 500 x 700 mm2.Ukuran fender yang digunakan yaitu fender karet "Bridgestone Super Arch" dengan tipe FV 006-1-1, bollardyang digunakan yaitu bollard dengan ketahanan tarikan sebesar 25 ton. Tiang Pancang yang digunakan dalamperencanaan memenuhi syarat kekuatan dengan dimensi tiang pada Ø 450 mm.

Kata Kunci : Pelabuhan dan Dermaga.

PENDAHULUAN

Sungai Memberamo memiliki karakteristik bentang sungai yang lebar serta kedalaman

yang cukup memadai untuk dijadikan sebagai sarana angkutan sungai yang aman, cepat,

tertib dan efisien dengan biaya yang terjangkau, dibandingkan dengan sarana angkutan

lainnya. Untuk menunjang hal tersebut di atas, sarana angkutan sungai haruslah memiliki

suatu prasarana yang baik, dalam hal ini dermaga yang memiliki daya layan (serviceability)

dan kekuatan (durability) yang baik sebagai tempat bersandarnya kapal dalam melakukan

bongkar muat barang dan penumpang.

Perencanaan suatu dermaga sungai yang baik, membutuhkan pertimbangan beberapa

aspek, terutama aspek teknis yang berupa analisa data survey topografi, bathimetri,

meteorologi (angin dan curah hujan), hidrografi, penyelidikan geoteknik serta survey data-

data yang menunjang dalam perencanaan suatu dermaga.

Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah merencanakan suatu dermaga sungai yang

baik berdasarkan data-data survey dan data lainnya yang dibutuhkan.

Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah :

(i.) Untuk menentukan elevasi deck dermaga sesuai dengan profil muka air banjir

periode 25 tahunan,

1 Mahasiswa S1 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Page 3: Perencanaan Dermaga Sungai Memberamo, Kabupaten Sarmi, Papua

(ii.) Untuk menentukan tipe dan dimensi dermaga yang sesuai dengan ukuran draft

kapal rencana yang akan berlabuh,

(iii.) Perencanaan fender dan bollard yang sesuai dengan ukuran draft kapal rencana

yang akan berlabuh.

DATA PERANCANGAN

Secara geografis Kabupaten Sarmi berada di sebelah Barat Kabupaten Jayapura terletak

pada koordinat 1380 05’ - 1400 30 BT dan antara 10 35’ - 30 35’ LS dengan luas + 35.589 km2.

Das mamberamo terletak di wilayah barat dan selatan kabupaten sarmi dengan luas ±

9.374.679 ha dan panjang ± 1.200 km.

Pengukuran topografi diperlukan untuk mengetahui profil daratan, dimana profil ini

berguna dalam penentuan area untuk membangun fasilitas di darat yang dibutuhkan oleh

suatu dermaga, dari hasil survey keadaan topografi sungai Memberamo memperlihatkan

dataran yang cukup luas untuk mendukung pemenuhan luas fasilitas di darat.

Pengukuran bathimetri diperlukan untuk mengetahui profil bawah sungai dan lokasi

dermaga. Pengetahuan mengenai profil bawah sungai berguna dalam tinjauan daerah perairan

yang menyangkut luas dan kedalaman perairan yang diperlukan untuk alur pelayaran (ship

channel), dari hasil survey diperoleh alur pelayaran dengan lebar 400 m dan kedalaman alur

memasuki pelabuhan berkisar 15 sampai 34 meter, kedalaman pelabuhan antara 15 sampai 8

meter

Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari Badan Meteorologi dan Geofisika wilayah

Wamena, curah hujan tahunan berkisar antara 1.26 – 4.51 m per tahun dengan rata-rata 3.12

m pertahun, rata-rata suhu udara normal berkisar 27.78 0C dan suhu udara rata-rata

maksimum 35.40 oC/tahun serta rata-rata kelembaban udara 88 %/tahun, kecepatan angin

maksimum yang tercatat adalah 11 Knots.

Pada perencanaan konstruksi tiang pancang pada trestle, dermaga, tiang fender, dan tiang

dolphin diperlukan data mengenai kondisi tanah di sekitar lokasi. Dalam penyelidikan tanah

di sekitar rencana dermaga dilakukan dengan test sondir pada beberapa titik diperoleh

kedalaman tanah keras ± 15 meter.

Kriteria Desain Pelabuhan

Arus Muatan (Traffic Flow)

Perencanaan dermaga sungai Memberamo dimaksudkan untuk mengakomodir muatan

kapal–kapal barang umum (general cargo ship) yang akan bertambat pada dermaga.

Karakteristik Kapal Rencana (Design Ship)

Page 4: Perencanaan Dermaga Sungai Memberamo, Kabupaten Sarmi, Papua

Untuk pemilihan jenis kapal rencana tergantung pada perencanaan fasilitas dermaga yang

akan melayani kapal yang berlabuh. Perencanaan dermaga sungai Memberamo dimaksudkan

untuk melayani kapal dengan karakteristik kapal barang umum (general cargo ship) dengan

dead-weight tonnage sebesar 1000 DWT.

Beberapa karakteristik kapal kapal barang umum (general cargo ships) dapat dilihat

dalam Tabel 1.

Tabel 1 General Cargo Ship Characteristic

Dead-Weight

Tonnage

LoadedDisplacement

(tonnes)Length (m) Beam (m) Loaded Draft

(m)

1000 1600 65 10 4,32000 3000 80 13 4,9

5000 7100 110 16 6,7

10000 13600 135 20 8,5

20000 25800 165 24 9,8

40000 49300 200 29 11,6

60000 71900 225 32 12,8

80000 94000 245 35 13,7

100000 116000 260 39 15,9Sumber : Port Engineering (Gregory P. Tsinker).

Kolam Pelabuhan (Turning Basin)Penentuan ukuran kolam pelabuhan meliputi luas kolam putar dan kedalaman kolam

pelabuhan yang memungkinkan kapal berlabuh dengan aman dan memudahkan bongkar muat

barang. Berdasarkan karakteristik kapal barang umum (General Cargo Ship) dengan bobot

1000 DWT didapatkan :

Draft kapal = 4,3 m

Ruang kebebasan ( 10% draft ) = 0,43 m

Kedalaman dredging = 0,50 m

Total Kedalaman = 5,23 m

Alur Pelayaran (Ship Channel)

Berdasarkan karakteristik kapal yang diambil, ditentukan lebar alur pelayaran menurut

OCDI (Overseas Coastal Area Development Institute) dengan kondisi panjang alur yang

relatif panjang dengan kondisi pelayaran kapal sering bersimpangan, yaitu :

Lebar Alur (2 x LOA) = 130 m

Page 5: Perencanaan Dermaga Sungai Memberamo, Kabupaten Sarmi, Papua

DASAR PERANCANGAN

Perencanaan Taraf ( Niveau ) Dermaga

Perencanaan taraf dermaga ditetapkan antara (0,5-2) m atas profil muka banjir tahunan

yang sesuai dengan umur rencana dermaga (diambil perencanaan jangka panjang 25 tahun).

Untuk analisa penentuan profil muka banjir diperlihatkan pada skema berikut :

Perencanaan Tipe dan Dimensi Dermaga

Secara garis besar dapat dikemukakan beberapa bentuk dasar dermaga sebagai berikut :

a. Bentuk dermaga memanjang,

Muka dermaga sejajar dengan garis pantai (shore line); kapal-kapal akan bertambat dan

sekaligus berderet memanjang, ukurannya adalah:

00,1500,15)1n(nLd .......................................................................... (1)

Tambatan ini dibangun bila garis kedalaman kolam pelabuhan hampir merata sejajar

dengan garis pantai. Secara ilustratif dapat dilihat pada Gambar 2

Gambar 1 Diagram Analisa profil muka banjir

Page 6: Perencanaan Dermaga Sungai Memberamo, Kabupaten Sarmi, Papua

b. Bentuk dermaga menyerupai jari tangan (finger type wharf).

Dermaga ini biasanya dibangun bila garis kedalaman terbesar menjorok ke laut dan tidak

teratur. Khususnya dibangun untuk melayani kapal dengan muatan umum (general

Cargo). Sketsa dermaga tipe Jari seperti terlihat pada Gambar 3.

Ukuran panjang demaga

00,1500,15)1n(nLd , dimana n < 5 ........................................................... (2)

Lebar kolam :

)00,4000,30(B2b .......................................................................................... (3)

c. Bentuk pier.

Dermaga ini dibangun bila garis kedalaman jauh dari pantai dan perencana tidak

menginginkan adanya pengerukan kolam pelabuhan yang besar. Antara dermaga dan

pantai dihubungkan dengan jembatan penghubung (approach trestle) sebagai penerus

dari pergerakan barang. Secara illustratif dapat dilihat pada Gambar 4.

00.25.200.15).1n(L.nd ...................................................................................... (4)

Gambar 3 Dermaga Tipe Jari tangan

Gambar 2 Dermaga Memanjang.

Page 7: Perencanaan Dermaga Sungai Memberamo, Kabupaten Sarmi, Papua

Dalam merencanakan lebar dermaga banyak ditentukan oleh kegunaan dari dermaga

tersebut, pelabuhan muatan umum biasanya dipakai untuk bongkar muat dengan cara

lama (konvensional). Disebabkan adanya kecenderungan bertambah besarnya ukuran

kapal dan cara bongkar muat yang dilakukan(kran kapal, keran dermaga) atau fasilitas

angkut yang dipakai (truk, gerbong kereta api), maka ukuran lebar dermaga cenderung

pula makin diperlebar; saat ini umumnya diambil antara (3,00-25,00) m.

Perencanaan Superstruktur Konstruksi Dermaga Menggunakan Beton Bertulang

Untuk analisa Superstruktur secara umum diperlihatkan pada skema berikut :

Gambar 4 Diagram Analisa Superstruktur tulangan tunggal

Gambar 4 Dermaga Dengan Daratan Dihubungkan Dengan Jembatan Penghubung.

Page 8: Perencanaan Dermaga Sungai Memberamo, Kabupaten Sarmi, Papua

Perencanaan Fender Dan Bollard

Fender berguna untuk menyerap sebagian tenaga (energi) sebagai akibat benturan kapal

pada dermaga, sedangkan sisanya dipikul oleh konstruksi dermaga sehingga kapal dan

dermaga bebas dari kerusakan-kerusakan yang terjadi.

Dari gambar 5 dilukiskan suatu kapal yang hendak merapat dengan suatu kecepatan v.

Pada arah tegak lurus terhadap garis dermaga, energi yang ditimbulkan benturan beraturan

adalah:

222 sinvg2

Ws)sin.v(

g2

WsE ......................................................................... (5)

Besarnya gaya tarik pada Bollard dalam arah horisontal ditunjukkan oleh Tabel 2,

sedangkan jarak dan jumlah bitt minimum untuk beberapa ukuran kapal yang diisyaratkan

ditunjukkan oleh Tabel 3, sebagai berikut :

Tabel 2 Gaya Tarik Kapal

GRTGaya Tarik Pada Bollard

(ton)Gaya Tarik Pada Bitt

(ton)200 – 500 15 15501 – 1000 25 251001 – 2000 35 252001 – 3000 35 353001 - 5000 50 35

Sumber : Pelabuhan (Bambang Triatmodjo).

Tabel 3 Jarak Bitt yang Diisyaratkan

GRT Jarak Maksimum (m) Jumlah Min. Tambatan– 2000 10-15 4

2001 – 5000 20 65001 – 20000 25 620001 – 50000 35 850001 - 100000 45 8

Sumber : Pelabuhan (Bambang Triatmodjo).

Gambar 5 Besaran dan Arah Energi Kinetis Akibat Berbenturan Dengan Sistem Fender.

Page 9: Perencanaan Dermaga Sungai Memberamo, Kabupaten Sarmi, Papua

Perencanaan Substruktur Menggunakan Konstruksi Tiang Pancang Baja

Dalam perencanaan tiang pancang didasarkan pada analisa statis dimana data tanah

diketahui dari data-data hasil penyelidikan tanah. Rumus empiris yang digunakan yaitu :

53

cLOPAQ tiang

tiang

...................................................................................... (6)

HASIL PERANCANGAN DERMAGA

Taraf ( Niveau ) Dermaga

Hasil perhitungan analisa profil muka air banjir sungai Memberamo, diperoleh elevasi

muka air pada saat banjir periode 25 tahun sebesar ± 36,622 m dari Zero Datum, maka

diambil elevasi deck dermaga ± 38,622 m, seperti terlihat pada gambar 6 berikut ini :

+ 3 8 .6 2 2 (E L E V . D E C K D E R M A G A )

+ 3 6 .6 2 2 (E L E V . M U K A B A N J IR 2 5 T A H U N )

+ 3 4 .0 6 5 0 (E L E V . M U K A B A N J IR 5 T A H U N )

+ 3 2 .0 7 2 0 (E L E V . M U K A A IR R E N D A H )

Z E R O D A T U M

1 0 0 0 D W T

Tipe dan Dimensi Dermaga

Berdasarkan peta topografi dan batimetri sungai Memberamo, maka direncanakan layout

dermaga berbentuk pier dengan menggunakan trestle sebagai penghubung dermaga dan

daratan. Dimensi dermaga berdasarkan kapal rencana dengan bobot 1000 DWT (General

Cargo), yaitu :

- Panjang Dermaga = 105 m

- Lebar Dermaga = 12 m

- Panjang Trestle = 20 m

- Lebar Trestle = 6 m

Gambar 6 Elevasi Deck Dermaga Berdasarkan Periode Banjir 25 Tahunan.

Page 10: Perencanaan Dermaga Sungai Memberamo, Kabupaten Sarmi, Papua

Superstruktur Konstruksi Dermaga Menggunakan Beton Bertulang

Dari hasil desain diperoleh tebal pelat lantai dermaga 250 mm, dengan tulangan tumpuan

Ø 19-100 dan tulangan lapangan Ø 19-225 . Ukuran balok dermaga 500 x 700 mm2, dengan

tulangan tumpuan 7 Ø 25 dan tulangan lapangan 7 Ø 25 .

Fender Dan Bollard

Energi kapal yang membentur dermaga sebesar 5,097 tm, untuk lebih aman digunakan

Fender fender karet “Bridgestone Super-Arch” tipe FV006-1-1 dengan energi yang diserap

sebesar 7,1 tm, seperti terlihat pada Gambar 8.

Gambar 7 Layout dan Dimensi Dermaga.

Page 11: Perencanaan Dermaga Sungai Memberamo, Kabupaten Sarmi, Papua

Gaya tarik yang bekerja pada bolard diperhitungkan sebesar ± 25 ton.

Substruktur Menggunakan Konstruksi Tiang Pancang Baja

Tiang Pancang yang digunakan dalam perencanaan memenuhi syarat kekuatan dengan

dimensi tiang pancang baja Ø 450.

KESIMPULAN

1. Dari hasil perhitungan elevasi muka air pada saat banjir periode 25 tahun sebesar +

36,622 m dari Zero Datum, maka diambil elevasi deck dermaga + 38,622 m,

2. Tipe dermaga berbentuk pier dengan dimensi : panjang = 105 m, lebar = 12 m, dan

menggunakan jembatan penghubung (trestle) dengan dimensi : panjang = 20 m, lebar = 6

m,

3. Dari hasil desain diperoleh tebal pelat lantai dermaga 250 mm, ukuran balok memanjang

dermaga 500 x 700 mm2 dan balok melintang dermaga 500 x 700 mm2,

4. Ukuran fender yang digunakan yaitu fender karet "Bridgestone Super Arch" dengan tipe

FV 006-1-1, bollard yang digunakan yaitu bollard dengan ketahanan tarikan sebesar 25

ton,

5. Tiang Pancang yang digunakan dalam perencanaan memenuhi syarat kekuatan dengan

dimensi tiang pancang baja Ø 450.

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, kami mendapat bimbingan dan petunjuk dari

berbagai pihak. Oleh karenanya perkenankanlah kami menyampaikan ucapan terima kasih

Gambar 8 Detail Fender Tipe FV006-1-1.

.

Page 12: Perencanaan Dermaga Sungai Memberamo, Kabupaten Sarmi, Papua

dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Bapak Dr. Ir. Arsyad Thaha, MT., selaku

Pembimbing I yang telah memberikan petunjuk dan saran dalam penulisan tugas akhir ini dan

Bapak Ir. Akhmad Sumakin, MT., selaku Pembimbing II yang dengan sabar membimbing

kami mulai dari konsep perencanaan awal sampai selesainya tugas akhir ini.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1983. Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung, SK

SNI03-1726-2002, Bandung: Badan Standardisasi Nasional.

______, 1983. Tata Cara Perhitungan Beton Untuk Bangunan Gedung, SK SNI-2847-2002,

Bandung: Yayasan LPMB.

______, 2000. Referensi Kepelabuhanan Seri 4: Perencanaan Perancangan dan

Pembangunan Pelabuhan, Jakarta: PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia.

Bowles, J. E., 1991. Analisis dan Desain Pondasi, Jakarta: Erlangga.

Cow Ven Tee, 1992. Hidrolika Saluran Terbuka, Jakarta: Erlangga.

Hardiyatmo, H. C., 2002. Teknik Pondasi 1, Yogyakarta: Beta Offset.

_________, 2002. Teknik Pondasi 2, Yogyakarta: Beta Offset.

Harto, Sri, 1993. Analisis Hidrologi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kramadibroto, S., 1985. Perencanaan Pelabuhan, Bandung: Ganeca Exact.

Oehadijono., 1993. Dasar-dasar Teknik Sungai, Makassar: Universitas Hasanuddin Makassar.

Ray, Linsley., 1996. Hidrologi Untuk Insinyur, Jakarta: Erlangga.

Sardjono, 1991. Pondasi Tiang Pancang II, Surabaya: Sinar Wijaya.

_______, 1996. Pondasi Tiang Pancang I, Surabaya: Sinar Wijaya.

Sosrodarsono, Suyono, 1981. Bendungan Tipe Urugan.

Sosrodarsono, Suyono, Tominaga, Masateru, 1994. Perbaikan dan Pengaturan Sungai,

Jakarta: PT. Pradnya Paramita.

Sosrodarsono, S. 2000. Mekanika dan Teknik Pondasi, PT Pradya Nakazawa. Kazuto.

Triatmodjo, B., 1996. Hidraulika II, Yogyakarta: Beta Offset.

_________, 1996. Pelabuhan, Yogyakarta: Beta Offset.

Tsinker, P., Gregory, 2004. Port engineering Planning, Construction, Maintanance And

Security, Canada: John Willy & Sons Inc. Hobokan.

Vis, W. C., & Kusuma, G. H., 1997. Dasar-dasar Perencanaan Beton Bertulang, Jakarta:

Erlangga.