percobaan (poging), penyertaan …€¢percobaan terhenti/terhalang (geschorte poging):percobaanyang...

25
Copyright @albertaries07 8/2/18 Hak Cipta Dilindungi UU 28/2014 1 PERCOBAAN (POGING), PENYERTAAN (DEELNEMING) & GABUNGAN TINDAK PIDANA (CONCURSUS) Oleh: Albert Aries, SH, MH (IP.C) Hanya untuk kalangan sendiri. Copyright @albertaries07 Percobaan Tindak Pidana R Soesilo: Undang-Undang tidak memberikan definisi Percobaan Terminologi Percobaan: Menuju kepada suatu hal, namun tidak sampai pada hal yang dituju tersebut atau hendak berbuat sesuatu yang sudah dimulai tapi tidak selesai. Jan Remmelink: Suatu tindakan yang diikhtiarkan untuk mewujudkan sesuatu yang menurut UU dikategorikan sebagai suatu kejahatan, namun tindakan tersebut tidak berhasil mewujudkan tujuan semula yang hendak dicapai.

Upload: vuxuyen

Post on 12-Mar-2019

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERCOBAAN (POGING), PENYERTAAN …€¢Percobaan terhenti/terhalang (geschorte poging):percobaanyang perbuatanpelaksanaanyaterhentipadasaatmendekatiselesainyatindak pidanatersebutkarenaadanyapenghalangdariluarataukarenafaktor

Copyright @albertaries07 8/2/18

Hak Cipta Dilindungi UU 28/2014 1

PERCOBAAN (POGING), PENYERTAAN (DEELNEMING) &

GABUNGAN TINDAK PIDANA (CONCURSUS)

Oleh: Albert Aries, SH, MH (IP.C)

Hanya untuk kalangan sendiri.Copyright @albertaries07

Percobaan Tindak Pidana

• R Soesilo: Undang-Undang tidak memberikan definisiPercobaan

• Terminologi Percobaan: Menuju kepada suatu hal,namun tidak sampai pada hal yang dituju tersebutatau hendak berbuat sesuatu yang sudah dimulai tapitidak selesai.

• Jan Remmelink: Suatu tindakan yang diikhtiarkan untukmewujudkan sesuatu yang menurut UU dikategorikansebagai suatu kejahatan, namun tindakan tersebuttidak berhasil mewujudkan tujuan semula yang hendakdicapai.

Page 2: PERCOBAAN (POGING), PENYERTAAN …€¢Percobaan terhenti/terhalang (geschorte poging):percobaanyang perbuatanpelaksanaanyaterhentipadasaatmendekatiselesainyatindak pidanatersebutkarenaadanyapenghalangdariluarataukarenafaktor

Copyright @albertaries07 8/2/18

Hak Cipta Dilindungi UU 28/2014 2

Pasal 53 KUH Pidana1. Mencoba melakukan kejahatan dipidana, jika niat itu

telah ternyata dari adanya permulaan pelaksanaan, dantidak selesainya pelaksanaan itu, bukan semata-matadisebabkan karena kehendaknya sendiri

2. Maksimum pidana pokok terhadap kejahatan, dalam halpercobaan dapat dikurangi sepertiga.

3. Jika Kejahatan diancam dengan pidana mati dan pidanaseumur hidup, dijatuhkan pidana penjara paling lama limabelas tahun

4. Pidana tambahan bagi percobaan adalah sama dengankejahatan selesai.

Pasal 54 KUH Pidana: Mencoba melakukan pelanggaran tidakdipidana.

Ketentuan Percobaan di luar Buku I KUH Pidana

• Pasal 184 ayat 5 KUH Pidana: Percobaanperkelahian tanding tidak dipidana

• Pasal 302 ayat 4 KUH Pidana: Percobaanmelakukan kejahatan terhadap hewan tidakdipidana

• Pasal 351 ayat 5 KUH Pidana : Percobaanmelakukan kejahataan penganiayaan tidakdipidana;

• Pasal 352 ayat 2 KUH Pidana: Percobaanmelakukan penganiayaan ringan tidak dipidana.

Page 3: PERCOBAAN (POGING), PENYERTAAN …€¢Percobaan terhenti/terhalang (geschorte poging):percobaanyang perbuatanpelaksanaanyaterhentipadasaatmendekatiselesainyatindak pidanatersebutkarenaadanyapenghalangdariluarataukarenafaktor

Copyright @albertaries07 8/2/18

Hak Cipta Dilindungi UU 28/2014 3

Teori Dasar Pemidanaan TerhadapPercobaan

• Teori Percobaan Subjektif: Tolak ukurnya adalahniat atau kehendak atau sikap batin yang dimilikipelaku untuk melakukan perbuatan yang dilarangatau menimbulkan akibat yang dilarang.

• Teori Percobaan Objektif: Tolak ukurnya adalahadanya perbuatan yang dilakukan oleh pelakudalam hal mana perbuatan tersebut bersifatmembahayakan kepentingan umum yangdiiindungi UU

3 bentuk percobaan Menurut J. E Jonkers

• Percobaan Selesai (Voltoide poging): melakukan tindak pidana yangpelaksanaannya sudah dilakukan sangat relative jauh - sama seperti tindakpidana selesai-namun dikarenakan suatu hal tindak pidana itu tidakterjadi/terwujud.

• Percobaan terhenti/terhalang (geschorte poging): percobaan yangperbuatan pelaksanaanya terhenti pada saat mendekati selesainya tindakpidana tersebut karena adanya penghalang dari luar atau karena faktorketidakmungkinan tindak pidana itu diselesaikan.

• Percobaan berkualifikasi: percobaan yang perbuatan pelaksanaannyamerupakan tindak pidana selesai yang lain daripada dituju.

Contoh: Pelaku hendak membunuh korban dengan cara menikam pakai pisau,karena mendapatkan perlawanan dari korban, maka korban hanya menderitaluka di lengannya. Niat membunuh dari pelaku tidak selesai, tapi munculakibat lain yang tidak dikehendaki pelaku yaitu luka pada korban.

Page 4: PERCOBAAN (POGING), PENYERTAAN …€¢Percobaan terhenti/terhalang (geschorte poging):percobaanyang perbuatanpelaksanaanyaterhentipadasaatmendekatiselesainyatindak pidanatersebutkarenaadanyapenghalangdariluarataukarenafaktor

Copyright @albertaries07 8/2/18

Hak Cipta Dilindungi UU 28/2014 4

Percobaan Tidak Sempurna

• Tidak selesainya pelaksanaan perbuatandisebabkan adanya faktor ketidakmampuan yangberasal dari alat/sarana dan sasaran (objek) baiksecara relative maupun absolut.

• Prof Andi Hamzah: Percobaan tidak mampumutlak adalah kejahatan yang tidak berhasildilaksanakan karena alat atau sasarannya mutlaktidak memungkinkanny.

Contoh: penembakannya terhadap seorang korbanyang memakai jaket anti peluru atau membunuhdengan racun yang terlalu sedikit dosisnya.

Syarat percobaan tindak pidana

• Niat (voornemen); Kehendak melakukanperbuatan yang dilarang atau menimbulkan akibatyang dilarang;

• Permulaan pelaksanaan perbuatan: perwujudanatau realisasi dari unsur niat dan kehendak;

• Tidak selesainya pelaksanaan semata-mata bukankarena hendak si pelaku.

Page 5: PERCOBAAN (POGING), PENYERTAAN …€¢Percobaan terhenti/terhalang (geschorte poging):percobaanyang perbuatanpelaksanaanyaterhentipadasaatmendekatiselesainyatindak pidanatersebutkarenaadanyapenghalangdariluarataukarenafaktor

Copyright @albertaries07 8/2/18

Hak Cipta Dilindungi UU 28/2014 5

Putusan Mahkamah Agung tgl. 31-1-1968 No. 14 K/Kr/1967

• Bahwa ternyata merica putih, merica hitam,. karet sheet dan kopi Arabicatersebut masih ada dalam gudang P.T. Megah di Jalan Sekip no.9 A Medan;diantaranya telah dimasukkan kedalam goni bercampur dengan kopi Ro-busta;

• Bahwa dengan demikian, walaupun tertuduh-tertuduh telah membuat suratinstruksi kepada P.T. Lampong Veem untuk rnengangkut kopi Robusta sesuaidengan izin ekspor code B.no. 12147, perbuatan tertuduh-tertuduh baruberupa suatu perbuatan pendahuluan (voorbereidingshandeling) daripercobaan mengekspor keluar Indonesia.

• Menurut Jaksa Agung, dengan sudah adanya “shipping instruction”,meskipun belum ada penyerahan dokumen-dokurnen kepada pabean,perbuatan tertuduh-tertuduh sudah merupakan permulaan pelaksanaan(“begin van uitvoering”).

Dalam Perkara : 1. Merhat Tarigan, 2. Lie Wie Giok, 3. Kho A Tjong dkk.dengan Susunan Majelis : 1. Surjadi S.H., 2. Subekti S.H., 3. M. Abdurrachman S.H.

Percobaan Penyuapan?• Pasal 209 K.U.H.P. tidak mensyaratkan bahwapemberian itu diterima dan maksud dari padapasal 209 K.U.H.P. ialah untuk menetapkansebagai suatu kejahatan tersendiri suatupercobaan yang dapat dihukum untuk menyuap.

Putusan Mahkamah Agung tgl. 22-6-1956 No. 145K/Kr/1955. Dalam Perkara : Tan Su Lam.

Dalam UU Tipikor: Percobaan dianggap delikselesai

Page 6: PERCOBAAN (POGING), PENYERTAAN …€¢Percobaan terhenti/terhalang (geschorte poging):percobaanyang perbuatanpelaksanaanyaterhentipadasaatmendekatiselesainyatindak pidanatersebutkarenaadanyapenghalangdariluarataukarenafaktor

Copyright @albertaries07 8/2/18

Hak Cipta Dilindungi UU 28/2014 6

Teori- Teori Percobaan(Poging/Attempt)

• Van Bemmelen dan Van Hattum: PasalPercobaan bukan untuk mengadakanperluasan pada rumusan delik.

• Pasal Percobaan hanya memberikan suatuStrafausdehnunggrund artinya pidana yangditentukan dalam rumusan delik juga dapatdikenakan pada pelaku yang tidak berhasildalam usahanya untuk menyelesaikankejahatannya tersebut.

Penjelasan Unsur-Unsur Percobaan• Niat (Voornemen): Menurut Suringa, niat adalah tidak lebihdari satu rencana untuk mengadakan perbuatan tertentudalam keadaan tertentu di dalam pikiran.

• Permulaan pelaksanaan (begin van uitvoering): menurutMvT permulaan pelaksanaan adalah permulaan pelaksanaandari kejahatan yang perlu dibedakan antara perbuatanpersiapan (voorbereidingshandelingen) dan perbuatanpelaksanaan (uitvoeringshandeligen) -> diserahkan padapertimbangan hakim.

• Tidak selesainya perbuatan bukan karena kehendaknyasendiri: menurut MvT, unsur ini menjamin tidak akandipidananya orang yang dengan kehendak sendirimengurungkan pelaksanaan kejahatan yang telah dimulai.

Page 7: PERCOBAAN (POGING), PENYERTAAN …€¢Percobaan terhenti/terhalang (geschorte poging):percobaanyang perbuatanpelaksanaanyaterhentipadasaatmendekatiselesainyatindak pidanatersebutkarenaadanyapenghalangdariluarataukarenafaktor

Copyright @albertaries07 8/2/18

Hak Cipta Dilindungi UU 28/2014 7

Perbedaan Percobaan Ahli PidanaBelanda & Indonesia

• Hazewinkel Suringa: Percobaan sebagaiStrafausdehnunggrund atau dasar memperluas dapatdipidananya seseorang dan tidak memperluas rumusandelik.Percobaan tidak dipandang sebagai delik yang berdirisendiri (delictum sui generis) melainkan sebagai delikyang tidak sempurna

• Moeljatno: percobaan adalah delik selesai dan berdirisendiri. Percobaan dipandang sebagai tatbestand-ausdehnungsgrund atau dasar dapat memperluasdapat dipidananya perbuatan atau delik selesai namunbentuknya istimewa (delictum sui generis)

Moeljatno: Percobaan Delik Selesai

• Sistem hukum pidana Indonesia menganutpemisahan perbuatan pidana danpertanggungjawaban pidana.

• Beberapa perbuatan percobaan dalam KUHPdirumuskan sebagai delik selesai dan berdirisendiri, misalnya Pasal 104, Pasal 106 danPasal 107 KUHP yang berkaitan dengan makar.

• Dalam hukum adat tidak dikenal delikpercobaan

Page 8: PERCOBAAN (POGING), PENYERTAAN …€¢Percobaan terhenti/terhalang (geschorte poging):percobaanyang perbuatanpelaksanaanyaterhentipadasaatmendekatiselesainyatindak pidanatersebutkarenaadanyapenghalangdariluarataukarenafaktor

Copyright @albertaries07 8/2/18

Hak Cipta Dilindungi UU 28/2014 8

Contoh Putusan Pengadilan Adat di Palembang

• Seorang laki-laki yang memegang badan gadisdengan maksud bersetubuh secara paksa tidakdihukum karena percobaan perkosaan tetapikarena menangkap badan gadis.

(Moeljatno, 1985, Hukum Pidana Delik DelikPercobaan, Penyertaan, PT. Bina Aksara, Jakartahalaman 11-12)

Pandangan Eddy O.S Hiariej TentangPercobaan

• Eddy O. S Hiariej sependapat dengan Suringa danahli hukum pidana Belanda pada umumnya,namun perbedaannya percobaan bukanlah untukmemperluas dapat dipidananya perbuatan danmerupakan delik yang tidak selesai (Bukan Delikmandiri)/

Dalam konteks delik formil: belum memenuhirumusan delikDalam konteks delik materiil: perbuatan atauakibat dari tindakan tidak terwujud.

Page 9: PERCOBAAN (POGING), PENYERTAAN …€¢Percobaan terhenti/terhalang (geschorte poging):percobaanyang perbuatanpelaksanaanyaterhentipadasaatmendekatiselesainyatindak pidanatersebutkarenaadanyapenghalangdariluarataukarenafaktor

Copyright @albertaries07 8/2/18

Hak Cipta Dilindungi UU 28/2014 9

Argumentasi Eddy OS Hiariej TentangPercobaan

• Percobaan tidak didefinisikan oleh hukum• Percobaan diatur dalam buku I KUHP dan bukan padaBuku II (kejahatan)

• Dalam dakwaan penuntut umum, percobaan akandijunctokan dengan pasal kejahatannya, artinyamerupakan dasar memperluas dapat dipidananyaperbuatan

• Dalam UU Tipikor, UU Terorisme dan UU Narkotika,percobaan dianggap sama dengan melakukan kejahatan-kejahatan itu.

• Maksimum pidana yang dijatuhkan terhadap percobaanadalah konsekuensi logis dari delik yang tidak selesai(Pasal 53 ayat 2 KUHP)

PENYERTAAN (DEELNEMING) MENURUT R. SOESILO

• Orang yang melakukan (Pleger): orang ini sendiri yang telah berbuatmewujudkan elemen dari peristiwa pidana.

• Orang yang menyuruh melakukan (Doen Plegen): sedikitnya ada duaorang yang menyuruh (doen plegen) dan yang disuruh (Pleger)

• Orang yang turut melakukan (Medepleger): sedikitnya harus ada duaorang yang melakukan (pleger) dan orang yang turut melakukan(Medepleger) peristiwa pidana (tidak boleh melakukan perbuatanpersiapan atau yang sifatnya menolong).

• Orang yang dengan pemberian, salah memakai kekuasaan, memakaikekerasan, dengan sengaja membujuk melakukan perbuatan itu(Uitlokker): orang ini harus sengaja membujuk orang lain, denganmemakai jalan/cara yang diuraikan di atas (tidak boleh cara lain).

Page 10: PERCOBAAN (POGING), PENYERTAAN …€¢Percobaan terhenti/terhalang (geschorte poging):percobaanyang perbuatanpelaksanaanyaterhentipadasaatmendekatiselesainyatindak pidanatersebutkarenaadanyapenghalangdariluarataukarenafaktor

Copyright @albertaries07 8/2/18

Hak Cipta Dilindungi UU 28/2014 10

PENGHAPUS PIDANA DALAM DOEN

PLEGEN (R. SOESILO)

• Tidak dapat dipertanggungjawabkan menurut Pasal 44KUHP, misalnya A berniat membunuh B, tetapi tidak beranimelakukan sendiri, lalu menyuruh C (orang gila) untukmelemparkan granat ke B, bila B mati, C tidak dapatdihukum.

• Telah melakukan perbuatan itu karena terpaksa olehkekuasaan yang tidak dapat dihindarkan menurut Pasal 48KUHP (Overmacht), misalnya A berniat membakar rumah Bdengan cara menodongkan pistol ke C untuk membakarrumah B, jika C membakar rumah A, maka C tidak dapatdihukum, sedangkan si A dihukum sebagai pembakar.

LANJUTAN PENGHAPUS PIDANA DALAM DOEN PLEGEN (R. SOESILO)

• Telah melakukan perbuatan itu atas perintah jabatan yangsah menurut Pasal 51 KUHP, misalnya A (Pejabat Polisi)dendam kepada B, lalu menyuruh C (Bawahan Polisi) untukmenangkap B dan menjebloskan B ke tahanan, B tidakdapat dihukum karena B menyangka itu adalah perintahsah merampas kemerdekaan badan seseorang.

• Telah melakukan perbuatan itu dengan tidak ada kesalahansama sekali (AVAS), misalnya A menyuruh B mengambilsepeda motor dengan mengatakan bahwa sepeda itumiliknya A, padahal bukan miliknya.

Page 11: PERCOBAAN (POGING), PENYERTAAN …€¢Percobaan terhenti/terhalang (geschorte poging):percobaanyang perbuatanpelaksanaanyaterhentipadasaatmendekatiselesainyatindak pidanatersebutkarenaadanyapenghalangdariluarataukarenafaktor

Copyright @albertaries07 8/2/18

Hak Cipta Dilindungi UU 28/2014 11

CONTOH PENERAPAN UITLOKKER

(PASAL 55 AYAT 2 KUHP)Menurut Pasal 55 ayat 2 KUHP, maka pertanggungjawaban pembujuk dibatasihanya sampai pada apa yang dibujuknya untuk dilakukan serta akibatnya,misalnya:

• A membujuk B dengan cara memberikan uang untuk MENGANIAYA C,apabila B ternyata membunuh C, maka A hanya hanya dapatdipertanggungjawabkan atas membujuk menganiaya, tetapi B dipersalahkankarena membunuh (kecuali kalau B menganiaya secara berlebihan sampai Cmati)

• A membujuk B dengan cara memberikan uang untuk membunuh C, jika Bhanya melakukan percobaan membunuh, maka A hanya bertanggungjawabatas percobaan membunuh.

• Dalam kasus kedua di atas, apabila B telah menerima pemberian uang dari Adan sebelum B dapat membunuh C ternyata ketahuan, apakah A dapatdihukum? Dapat, akan tetapi jika tidak jadinya B melakukan pembunuhanitu karena kemauan sendiri, maka A tidak dapat dihukum.

PEMBANTUAN (MEDEPLICHTIGE)Definisi dan batasan Pembantuan:

• Pembantu adalah barangsiapa yang dengan sengajamemberikan bantuan pada saat kejahatan diwujudkan olehPembuat (pembantu materiil/ Materiele Medeplichtige).

• Sengaja disini dapat terdiri dari 3 bentuk yaitu sengajasebagai niat, sengaja kesadaran kepastian, dan sengajakesadaran kemungkinan.

• Pembantu adalah barangsiapa dengan sengaja memberikankesempatan daya upaya (sarana) atau keterangan kepadapembuat untuk mewujudkan kejahatan.

Page 12: PERCOBAAN (POGING), PENYERTAAN …€¢Percobaan terhenti/terhalang (geschorte poging):percobaanyang perbuatanpelaksanaanyaterhentipadasaatmendekatiselesainyatindak pidanatersebutkarenaadanyapenghalangdariluarataukarenafaktor

Copyright @albertaries07 8/2/18

Hak Cipta Dilindungi UU 28/2014 12

BENTUK PEMBANTUAN

(MEDEPLICHTIGE)Bentuk pembantuan terbagi menjadi 2:

1. Pembantuan yang dilakukan pada saat perbuatanpidana dilakukan.

Bentuk ini sulit dibedakan dengan bentuk “Turutserta melakukan” (medeplegen).

Menurut Roeslan Saleh, dalam hal ini pihak yangmemberikan bantuan melakukan peran yang tidakpenting.

2. Pembantuan yang dilakukan sebelum perbuatanpidana dilakukan yaitu untuk mewujudkan perbuatanpidana

YURISPRUDENSI PENYERTAAN

Putusan MARI No. 7 K/Kr/1960 tanggal 22-11-1969

• Keberatan yang diajukan penuntut kasasi : ---bahwa dalam perkara ini pelaku utamanya tidakdiadili; Tidak dapat diterima, karena untukmemeriksa perkara terdakwa Pengadilan tidakperlu menunggu diajukannya terlebih dahulupelaku utama dalam perkara itu. (i.c. Terdakwadipersalahkan atas kejahatan : “Sebagai PegawaiNegeri turut serta membujuk orang lain melakukanpenggelapan dalam jabatan).

Page 13: PERCOBAAN (POGING), PENYERTAAN …€¢Percobaan terhenti/terhalang (geschorte poging):percobaanyang perbuatanpelaksanaanyaterhentipadasaatmendekatiselesainyatindak pidanatersebutkarenaadanyapenghalangdariluarataukarenafaktor

Copyright @albertaries07 8/2/18

Hak Cipta Dilindungi UU 28/2014 13

UU PERS BERKAITAN DENGAN

PENYERTAAN DAN PEMBANTUAN

Pasal 12 UU No 40 Tahun 1999 Tentang Pers

• Perusahaan pers wajib mengumumkan nama, alamatdan penanggung jawab secara terbuka melalui mediayang bersangkutan; khusus untuk penerbitan persditambah nama dan alamat percetakan.

Penjelasan:

• Pengumuman tersebut dimaksudkan sebagai wujudpertanggungjawaban atas karya jurnalistik yangditerbitkan atau disiarkan.

• Yang dimaksud dengan "penanggung jawab" adalahpenanggung jawab perusahaan pers yang meliputibidang usaha dan bidang redaksi.

LANJUTAN• Pasal 5 UU PersPers nasional berkewajiban memberitakanperistiwa dan opini dengan menghormati norma-norma agama dan rasa kesusilaan masyarakat sertaasas praduga tak bersalah.Penjelasan Pasal 18 UU Pers:Dalam hal pelanggaran pidana yang dilakukan olehperusahaan pers, maka perusahaan tersebutdiwakili oleh penanggung jawab sebagaimanadimaksud dalam penjelasan Pasal 12.

Page 14: PERCOBAAN (POGING), PENYERTAAN …€¢Percobaan terhenti/terhalang (geschorte poging):percobaanyang perbuatanpelaksanaanyaterhentipadasaatmendekatiselesainyatindak pidanatersebutkarenaadanyapenghalangdariluarataukarenafaktor

Copyright @albertaries07 8/2/18

Hak Cipta Dilindungi UU 28/2014 14

DELIK-DELIK PIDANA YANG BERKAITAN

• Pencemaran Nama Baik 310-311 KUH Pidana• Secara Elektronik: Pasal 27 ayat 3 UU ITE• Amir Syamsuddin: jangan sekali-kali

menerjemahkan Pasal 310 KUHP sebagai DelikPers.

• Terdapat hak jawab yaitu Hak seseorang atausekelompok orang untuk memberikantanggapan atau sanggahan terhadappemberitaan berupa fakta yang merugikannama baiknya.

CONTOH PUTUSAN PENGADILAN

• Putusan MARI No. 122 K/Kr/1958 tanggal 16-1-1959

Seorang redaktur yang bertanggung-jawab dengansengaja menyuruh memuat suatu karangan yangmengandung isi yang menista orang lain dalamsurat kabar yang dipimpin olehnya dengan maksuduntuk disiarkannya, merupakan pelaku-peserta(mededader) dari kejahatan menista tersebut.

Page 15: PERCOBAAN (POGING), PENYERTAAN …€¢Percobaan terhenti/terhalang (geschorte poging):percobaanyang perbuatanpelaksanaanyaterhentipadasaatmendekatiselesainyatindak pidanatersebutkarenaadanyapenghalangdariluarataukarenafaktor

Copyright @albertaries07 8/2/18

Hak Cipta Dilindungi UU 28/2014 15

PERBARENGAN PERATURAN (CONCURSUS IDEALIS)

• Tujuan: Memahami gabungan tindak pidana yang memilikikorelasi dengan bentuk surat dakwaan kumulasi, yaitupenerapan Pasal 141 KUHAP dan Pasal 63, 64, 65 dan 66KUHP (Yahya Harahap, Pembahasan Permasalahan &Penerapan KUHAP, Jakarta, Sinar Grafika, 2003, hal. 396)

• Pasal 63 ayat (1) KUHP:

“Jika suatu perbuatan masuk dalam lebih dari satu aturanpidana, maka yang dikenakan hanya salah satu di antaraaturan-aturan itu, jika berbeda-beda yang dikenakan yangmemuat ancaman pidana pokok yang paling berat.

CONTOH CONCURSUS IDEALIS (R. SOESILO)

• Orang yang membunuh korban dengan tembakanyang menembus tubuh korban, lalu pelurunyamenyebabkan kaca pecah, hanya dikenakan pidanapembunuhan (Pasal 338 KUHP) saja dan tidakdipidana merusak barang (406 KUHP);

• Orang yang memperkosa wanita di tempat umum,hanya dikenakan pidana pemerkosaan (Pasal 285KUHP) saja dan tidak dipidana merusak kesopananumum (281 KUHP);

Page 16: PERCOBAAN (POGING), PENYERTAAN …€¢Percobaan terhenti/terhalang (geschorte poging):percobaanyang perbuatanpelaksanaanyaterhentipadasaatmendekatiselesainyatindak pidanatersebutkarenaadanyapenghalangdariluarataukarenafaktor

Copyright @albertaries07 8/2/18

Hak Cipta Dilindungi UU 28/2014 16

ASAS LEX SPECIALIS DLM PASAL 63 (2) KUHP

• “Jika suatu perbuatan masuk dalam suatu aturanpidana yang umum, diatur pula dalam aturan pidanayang khusus, maka hanya yang khusus itulah yangditerapkan.”

• Contoh Umum Penerapan Pasal 63 Ayat 2 KUHP:

Pasal 209, 210, 387, 388, 415, 416, 417, 418, 419, 420,423, dan 435 KUHP mengatur Tentang Tindak PidanaKorupsi, dengan adanya UU Tipikor, maka seluruhketentuan pidana menjadi lex specialis dari KUHP sebagailegi generali.

PERBUATAN BERLANJUT(VOORGEZETTE HANDELING)

• Pasal 64 ayat (1) KUHP:

“Jika antara beberapa perbuatan, meskipun masing-masing merupakan kejahatan atau pelanggaran,ada hubungannya sedemikian rupa sehingga harusdipandang sebagai satu perbuatan berlanjut, makahanya dikenakan SATU ATURAN PIDANA, JIKABERBEDA-BEDA, maka yang dikenakan adalah yangmemuat ancaman pidana pokok paling berat.”

Page 17: PERCOBAAN (POGING), PENYERTAAN …€¢Percobaan terhenti/terhalang (geschorte poging):percobaanyang perbuatanpelaksanaanyaterhentipadasaatmendekatiselesainyatindak pidanatersebutkarenaadanyapenghalangdariluarataukarenafaktor

Copyright @albertaries07 8/2/18

Hak Cipta Dilindungi UU 28/2014 17

MEMORIE VAN TOELICHTING PASAL 64 KUHP

Menurut Andi Hamzah dalam bukunya Pengantar DalamHukum Pidana Indonesia, hal. 536 yang disarikandari MEMORIE VAN TOELICHTING PASAL 64 KUHP, yaitu:

“Dalam hal perbuatan berlanjut, pertama-tama harus adasatu keputusan kehendak. Perbuatan itu mempunyai jenisyang sama. Putusan hakim menunjang arahan ini denganmengatakan:

1. Adanya kesatuan kehendak;2. Perbuatan-perbuatan itu sejenis; dan3. Faktor hubungan waktu (jarak tidak terlalu lama)

PERBARENGAN PERBUATAN (CONCURSUS REALIS)

Pasal 65 ayat (1) KUHP:

“Dalam hal perbarengan beberapa perbuatan yang harus dipandang sebagaiperbuatan yang berdiri sendiri sehingga merupakan beberapa kejahatan, YANGDIANCAM DENGAN PIDANA POKOK SEJENIS, maka dijatuhkan hanya satupidana.”

• Penjatuhan Pidana: maksimum pidananya tidak boleh lebih dari maksimumpidana terberat ditambah 1/3 (Pasal 65 ayat 2 KUHP)

• Kesimpulan: Pasal 65 ayat (1) KUHP tersebut mengatur tentang gabungan(beberapa tindak pidana) dalam beberapa perbuatan, tanpa menyebutkantindak pidana itu sejenis atau tidak sejenis.

• Pengecualian: Arrest Hoge Raad 27 Juni 1932 p 1659 mengenai “penganiayaanterhadap penjaga lapangan dan mengganggu ketertiban umum.”

Page 18: PERCOBAAN (POGING), PENYERTAAN …€¢Percobaan terhenti/terhalang (geschorte poging):percobaanyang perbuatanpelaksanaanyaterhentipadasaatmendekatiselesainyatindak pidanatersebutkarenaadanyapenghalangdariluarataukarenafaktor

Copyright @albertaries07 8/2/18

Hak Cipta Dilindungi UU 28/2014 18

LANJUTAN PASAL 66 AYAT (1) KUHPPasal 66 ayat (1) KUHP:

“Dalam hal perbarengan beberapa perbuatan yangmasing-masing harus dipandang sebagai perbuatan yangberdiri sendiri sehingga merupakan beberapa kejahatan,YANG DIANCAM DENGAN PIDANA POKOK YANG TIDAKSEJENIS, maka dijatuhkan pidana atas tiap-tiap kejahatan,tetapi jumlahnya tidak boleh melebihi maksimumpidana yang terberat ditambah sepertiga.”

• Kata Kunci Pasal 66 ayat 1 KUHP: Pidana Pokok YangTidak Sejenis

SISTEM PEMIDANAAN DALAM SAMENLOOP (LOEBBY LOQMAN)

1. Sistem Absorbsi (Absorptie Stelsel): melakukan beberapa perbuatan ygmerupakan beberapa tindak pidana, masing-masing diancam dengan pidana ygberbeda jenis, maka hanya dijatuhkan satu pidana saja yg terberat (Pasal 63 ayat1 & Pasal 64 ayat 1 KUHP);2. Sistem Kumulasi (Cumulatie Stelsel): melakukan beberapa perbuatan ygmerupakan beberapa tindak pidana yg masing2 diancam dgn pidana secarasendiri-sendiri, maka setiap ancaman pidana dijatuhkan seluruhnya secaraakumulasi;3. Sistem Absorbsi Diperberat ( Verscherpte Absorptie Stelsel): melakukanbeberapa perbuatan yg merupakan beberapa tindak pidana yg masing-masingdiancam dgn pidana sendiri-sendiri, maka penjatuhan pidananya tidak bolehmelebihi ancaman pidana terberat + 1/3;4. Sistem Kumulasi Terbatas (Gematigde Cumulatie Stelsel): melakukanbeberapa perbuatanyg merupakan beberapa tindak pidana masing-masingdiancam dhm pidana sendiri-sendiri, maka semua pidana yang diancamkantersebut dijatuhkan seluruhnya tapi tidak boleh melebihi pidana terberat + 1/3.

Page 19: PERCOBAAN (POGING), PENYERTAAN …€¢Percobaan terhenti/terhalang (geschorte poging):percobaanyang perbuatanpelaksanaanyaterhentipadasaatmendekatiselesainyatindak pidanatersebutkarenaadanyapenghalangdariluarataukarenafaktor

Copyright @albertaries07 8/2/18

Hak Cipta Dilindungi UU 28/2014 19

GUGURNYA HAK MENUNTUT PIDANA

Dasar hukum Surat Perintah Penghentian Penyidikan (“SP3”) dalam Pasal

109 ayat (2) KUHAP:

“Dalam hal penyidik menghentikan penyidikan krn tidak terdapat cukupbukti / peristiwa tersebut ternyata bukan merupakan tindak pidana /PENYIDIKAN DIHENTIKAN “DEMI HUKUM:, maka penyidikmemberitahukan hal itu kepada penuntut umum, tersangka ataukeluarganya.”

• Jadi Gugurnya hak menuntut pidana (DEMI HUKUM) dapat berupa:1. Ne Bis In Idem (Pasal 76 KUHP)

2. Matinya tersangka/ terdakwa (Pasal 77 KUHP)

3. Daluwarsa Penuntutan (Pasal 78-81 KUHP)

4. Penyelesaian Diluar Sidang, bayar Denda (Pasal 82 KUHP)

5. Dicabutnya suatu delik aduan (Pasal 75 KUHP)

NE BIS IN IDEM / DOUBLE JEOPARDY

Pasal 76 KUHP:

(1) Kecuali dalam hal putusan hakim masih mungkin diulangi, orang

tidak boleh dituntut dua kali karena perbuatan yang oleh hakim

Indonesia terhadap dirinya telah diadili dengan putusan yang

menjadi tetap. Dalam artian hakim Indonesia, termasuk jugahakim pengadilan swapraja dan adat, di tempat-tempat yangmempunyai pengadilan-pengadilan tersebut;

(2) Jika putusan yang menjadi tetap itu berasal dari hakim lain, makaterhadap orang itu dan karena tindak pidana itu pula, tidak bolehdiadakan penuntutan dalam hal: 1) putusan berupa pembebasan

dari tuduhan atau lepas dari tuntutan hukum, 2) putusan berupa

pemidanaan & telah dijalani seluruhnya atau telah diberi ampun

atau wewenang untuk menjalankannya telah hapus karena

daluwarsa.

Page 20: PERCOBAAN (POGING), PENYERTAAN …€¢Percobaan terhenti/terhalang (geschorte poging):percobaanyang perbuatanpelaksanaanyaterhentipadasaatmendekatiselesainyatindak pidanatersebutkarenaadanyapenghalangdariluarataukarenafaktor

Copyright @albertaries07 8/2/18

Hak Cipta Dilindungi UU 28/2014 20

PENDAPAT AHLI TENTANG NE BIS IN IDEM

• Martiman Prodjohamidjojo: tidak boleh diajukan kehadapanhakim kembali setiap perkara terdakwa yg didasarkan padaperbuatan yg sama dengan perkara yg telah diputus, sekalipunperbuatan tersebut dihubungkan dgn perbuatan lain, hinggamerupakan perbuatan pidana yg lain daripada yang telahdiputus.

• 3 syarat Ne Bis In Idem Menurut Eva Achjani Zulfa:1. Adanya Putusan BHT/ IVG2. Terhadap siapa putusan itu dijatuhkan adalah sama dgn yang

dituntut atau subjeknya adalah sama;3. Perbuatan (yang dituntut untuk kedua kalinya) adalah sama

dengan yg pernah diputus terdahulu (objeknya sama).

KEMATIAN TERSANGKA/ TERDAKWA

• Pasal 77 KUHP:

“Kewenangan menuntut pidana hapus, jika tertuduhmeninggal dunia.”

• Dasar argumentasi Hukumnya:

tindak pidana itu bersifat pribadi kecuali pidana korporasidan terhadap tindak pidana khusus (ekonomi/ korupsi)dapat dilakukan persidangan secara in absentia.

Page 21: PERCOBAAN (POGING), PENYERTAAN …€¢Percobaan terhenti/terhalang (geschorte poging):percobaanyang perbuatanpelaksanaanyaterhentipadasaatmendekatiselesainyatindak pidanatersebutkarenaadanyapenghalangdariluarataukarenafaktor

Copyright @albertaries07 8/2/18

Hak Cipta Dilindungi UU 28/2014 21

DALUWARSA PENUNTUTAN (Pasal 78-81 KUHP)

Pasal 78 ayat (1) KUHP menyebutkan kewenangan menuntutpidana hapus karena daluwarsa:

1. mengenai semua pelanggaran dan kejahatan yang dilakukandengan percetakan sesudah satu tahun;2. mengenai kejahatan yang diancam dengan pidana denda,pidana kurungan, atau pidana penjara paling lama tiga tahun,sesudah enam tahun;3. mengenai kejahatan yang diancam dengan pidana penjara lebihdari tiga tahun, sesudah dua belas tahun;4. mengenai kejahatan yang diancam dengan pidana mati ataupidana penjara seumur hidup, sesudah delapan belas tahu

LANJUTAN PASAL 79 KUHPTenggang daluwarsa mulai berlaku pada hari sesudah perbuatandilakukan, kecuali dalam hal-hal berikut:

1. mengenai pemalsuan atau perusakan mata uang, tenggang mulaiberlaku pada hari sesudah barang yang dipalsu atau mata uang yangdirusak digunakan:

2. mengenai kejahatan dalam pasal-pasal 328, 329, 330, dan 333,tenggang dimulai pada hari sesudah orang yang langsung terkena olehkejahatan dibebaskan atau meninggal dunia;

3. mengenai pelanggaran dalam pasal 556 sampai dengan pasal 558a,tenggang dimulai pada hari sesudah daftar-daftar yang memuatpelanggaran-pelanggaran itu, menurut aturan-aturan umum yangmenentukan bahwa register-register catatan sipil harus dipindah ke kantorpanitera suatu pengadilan, dipindah ke kantor tersebut.

Page 22: PERCOBAAN (POGING), PENYERTAAN …€¢Percobaan terhenti/terhalang (geschorte poging):percobaanyang perbuatanpelaksanaanyaterhentipadasaatmendekatiselesainyatindak pidanatersebutkarenaadanyapenghalangdariluarataukarenafaktor

Copyright @albertaries07 8/2/18

Hak Cipta Dilindungi UU 28/2014 22

Pencabutan Delik Aduan &

Yurisprudensi

PASAL 75 KUHP (PENCABUTAN DELIK ADUAN)

“Orang yang mengajukan pengaduan, berhak menarik kembali dalamwaktu tiga bulan setelah pengaduan diajukan.”

Yurisprudensi:

Putusan MARI No. 269 K/Kr/1957 Tertanggal 1 Februari 1958:

Kaidah Hukum:Menurut Pasal 78 ayat 1 sub 2 KUHP, perkara “penghinaan ringan”adalah suatu kejahatan dan dengan demikian baru kedaluwarsasetelah lewat waktu enam tahun.

Pasal 80 (1) & (2) KUHPPerselisihan Pra Yudisial Menunda

Daluwarsa

• Tiap-tiap tindakan penuntutan menghentikandaluwarsa, asal tindakan itu diketahui oleh orang yangdituntut, atau telah diberitahukan kepadanya menurutcara yang ditentukan dalam aturan-aturan umum.

• Sesudah dihentikan, dimulai tanggang daluwarsa baru.Pasal 81 Penundaan penuntutan pidana berhubungdengan adanya perselisihan pra-yudisial, menundadaluwarsa.

Page 23: PERCOBAAN (POGING), PENYERTAAN …€¢Percobaan terhenti/terhalang (geschorte poging):percobaanyang perbuatanpelaksanaanyaterhentipadasaatmendekatiselesainyatindak pidanatersebutkarenaadanyapenghalangdariluarataukarenafaktor

Copyright @albertaries07 8/2/18

Hak Cipta Dilindungi UU 28/2014 23

PENYELESAIAN DI LUAR PENGADILAN (DENDA MENURUT PASAL 82 KUHP)

(1) Kewenangan menuntut pelanggaran yang diancam dengan pidana dendasaja menjadi hapus, kalau dengan suka rela dibayar maksimum denda danbiaya-biaya yang telah dikeluarkan kalau penuntutan telah dimulai, ataskuasa pejabat yang ditunjuk untuk itu oleh aturan-aturan umum , dan dalamwaktu yang ditetapkan olehnya.

(2) Jika di samping pidana denda ditentukan perampasan, maka barang yangdikenai perampasan harus diserahkan pula, atau harganya harus dibayarmenurut taksiran pejabat dalam ayat 1.

(1) (Dalam hal-hal pidana diperberat karena pengulangan, pemberatan itu tetapberlaku sekalipun kewenangan menuntut pidana terhadap pelanggaran yangdilakukan lebih dahulu telah hapus berdasarkan ayat 1 dan ayat 2 pasal ini.

(2) Ketentuan-ketentuan dalam pasal ini tidak berlaku bagi orang yang belumdewasa, yang pada saat melakukan perbuatan belum berumur enam belastahun.

RESIDIV SEBAGAI PEMBERATAN PIDANA

Menurut E.Y. Kanter, S.H. dan S.R. Sianturi, S.H, Residiv (Recidive)adalah : apabila seorang melakukan suatu tindak pidana dan untuk itudijatuhkan pidana padanya, akan tetapi dalam jangka waktu tertentu:

1. Sejak setelah pidana tersebut dilaksanakan seluruhnya / sebahagianatau;2. Sejak pidana tersebut seluruhnya dihapuskan; atau3. Apabila kewajiban menjalankan pidana itu belum daluarsa; LALUPelaku yang sama itu kemudian melakukan tindak pidana lagi.

Kesimpulan: pengulangan suatu tindak pidana oleh pelaku yg sama,krn tindak pidana yang dilakukan sebelumnya telah dijatuhi pidanaBHT, serta pengulangan terjadi dalam jangka waktu tertentu.

Page 24: PERCOBAAN (POGING), PENYERTAAN …€¢Percobaan terhenti/terhalang (geschorte poging):percobaanyang perbuatanpelaksanaanyaterhentipadasaatmendekatiselesainyatindak pidanatersebutkarenaadanyapenghalangdariluarataukarenafaktor

Copyright @albertaries07 8/2/18

Hak Cipta Dilindungi UU 28/2014 24

LANJUTAN Residivis diatur dalam bab khusus di Buku II KUHP, Bab XXXI, “AturanPengulangan Kejahatan Yg Bersangkutan Dgn Berbagai Bab”.

Pasal 486 KUHP:“Pidana penjara yg ditentukan dalam Pasal 127, 204 ayat pertama, 244-248, 253-260 bis, 263, 264, 266-268, 274, 362, 363, 365 ayat pertama,kedua dan ketiga, 368 ayat pertama & kedua sepanjang di situ ditunjukkepada ayat kedua & ketiga Pasal 365, Pasal 369, 372, 374, 375, 378, 380,381-383, 385-388, 397, 399, 400, 402, 415, 417, 425, 432 ayatpenghabisan, 452, 466, 480 dan 481, begitupun pidana penjara selamawaktu tertentu yg dijatuhkan menurut Pasal 204 ayat kedua, 365 ayatkeempat & 368 ayat kedua sepanjang di situ ditunjuk kepada ayat keempatpasal 365, dapat ditambahkan dengan sepertiga, jika yang bersalahketika melakukan kejahatan, belum lewat lima tahun, sejak menjalaniuntuk seluruhnya/ sebagian dari pidana penjara yg dijatuhkankepadanya….”

LANJUTAN RESIDIVPasal 487 KUHP:

“Pidana penjara yang ditentukan dalam Pasal 130 ayat pertama,131, 133, 140 ayat pertama, 353-355, 438-443, 459 dan 460,begitupun pidana penjara selama waktu tertentu yangdijatuhkan menurut Pasal 104, 105, 130 ayat kedua dan ketiga,Pasal 140 ayat kedua dan ketiga, 339, 340 dan 444,dapat ditambah sepertiga. Jika yang bermasalah ketikamelakukan kejahatan, belum lewat lima tahun, sejak menjalaniuntuk seluruhnya atau sebagian, pidana penjara yangdijatuhkan kepadanya……….”

Page 25: PERCOBAAN (POGING), PENYERTAAN …€¢Percobaan terhenti/terhalang (geschorte poging):percobaanyang perbuatanpelaksanaanyaterhentipadasaatmendekatiselesainyatindak pidanatersebutkarenaadanyapenghalangdariluarataukarenafaktor

Copyright @albertaries07 8/2/18

Hak Cipta Dilindungi UU 28/2014 25

LANJUTAN RESIDIVPasal 488 KUHP:

“Pidana yang ditentukan dalam Pasal 134-138, 142-144,207, 208, 310-321, 483 dan 484, dapat ditambahsepertiga, jika yang bersalah ketika melakukankejahatan, belum lewat lima tahun, sejak menjalaniuntuk seluruhnya atau sebagian, pidana penjara yangdijatuhkan kepadanya, karena salah satu kejahatanditerangkan pada pasal itu, atau sejak pidana tersebutbaginya sama sekali telah dihapuskan atau jika waktumelakukan kejahatan, kewenangan menjalankan pidanatersebut belum daluwarsa.”

Daftar Pustaka

1. Andi Hamzah dan AZ. Abidin, Hukum Pidana Indonesia. PT.Yarsif Watampone, Jakarta, 2010.

2. Eddy OS. Hiariej, Prinsip-Prinsip Hukum Pidana, EdisiRevisi, Cahaya Atma Pustaka, 2016.

3. Jan Remmelink, Hukum Pidana, Gramedia, PustakaUtama, Jakarta 2003

4. R. Soesilo, KUHP serta komentar-komentarnya lengkappasal demi pasal, Politea Bogor, 1991.

5. Kompilasi Ringkasan Materi 2P2G karya Setiono SH, MHdan Wulur Yuni Andhani, SH