percobaan melde.doc
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA
Percobaan Melde
Disusun oleh :
Albertus Wisnu XIIF/1
Anthony Lawrence XIIF/4
Stener Lie XIIF/29
SMA Kolese Kanisius
Jakarta
2010PRAKTIKUM FISIKA
Judul : Percobaan Melde
Tanggal : 24 Agustus 2010
Nama : 1. Albertus Wisnu XIIF-1
2. Anthony Lawrence XIIF-4
3. Stener Lie XIIF-29
I. Tujuan
- Menyelidiki dan menentukan hubungan faktor – faktor yang mempengaruhi
kecepatan gelombang pada tali.
- Membandingkan hasil kecepatan gelombang secara teori dan secara hukum
Melde.
II. Alat & Bahan
- Sebuah Amplifier.
- Sebuah Audio Frequency Generator (AFG).
- Sebuah Vibrator/Penggetar.
- Sebuah Katrol.
- Sebuah Tiang.
- Beberapa Beban.
- Penggeser untuk menggeser – geser alat – alat pada papan seluncur.
- Tiga utas Tali.
III. Dasar Teori
Gelombang adalah getaran yang merambat. Di dalam perambatannya tidak diikuti
oleh berpindahnya partikel-partikel perantaranya. Pada hakekatnya gelombang
merupakan rambatan energi (energi getaran).
Periode gelombang (T) adalah waktu yang diperlukan oleh gelombang untuk
menempuh satu panjang gelombang penuh. Panjang gelombang (λ) adalah jarak yang
ditempuh dalam waktu satu periode. Frekuensi gelombang adalah banyaknya
gelombang yang terjadi tiap satuan waktu. Cepat rambat gelombang (v) adalah jarak
yang ditempuh gelombang tiap satuan waktu.
1
Jadi dapat dirumuskan bahwa:
Dimana:
v = laju rambat gelombang [m/s]
λ = panjang gelombang [m]
f = frekuensi [Hz]
Bila seutas tali dengan tegangan tertentu digetarkan secara terus menerus maka
akan terlihat. Suatu bentuk gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah
rambat gelombang, gelombang ini dinamakan gelombang transversal.
Jika kedua ujungnya tertutup, gelombang pada tali itu akan terpantul-pantul dan
dapat menghasilkan gelombang stasioner yang tampak berupa simpul dan perut.
Sesuai dengan Percobaan Melde, maka Melde merumuskan bahwa:
dimana :
v = laju perambatan gelombang tali [m/s]
F = tegangan tali [N]
= rapat massa linier tali (massa tali/panjang tali) [kg/m]
IV. Langkah Kerja
1. Panjang dan massa tali diukur.
2. Beban diukur massanya.
3. Tali dipasang dari ujung pada vibrator dan beban di ujung lainnya(melalui
katrol).
4. Frekuensi diatur melalui AFG dan dicatat .
5. Amplifier dan AFG dihidupkan.
6. Panjang gelombang yang terjadi diukur.
7. Hal yang sama dilakukan dengan memvariasikan massa beban, jenis tali dan
frekuensi yang digunakan.
2
V. Data Pengamatan
No
massa beban
(gram)
Frekuensi
(Hz)
Panjang tali
(cm) benang l (cm) m(kg/m)
1 107,40 20 310 wool 133
0,002
2 107,40 26 310 wool 97
3 107,40 28 310 wool 100
4 107,40 35 310 wool 80
5 107,40 23 310 wool 112
6 107,40 15 310 wool 175
7 107,40 40 310 wool 64
1 137,00 25 310 wool 113
2 244,80 25 310 wool 164
3 30,00 25 310 wool 58
4 214,80 25 310 wool 134
5 295,36 25 310 wool 172
1 137,40 25 225 senar 270 0,000
2 137,40 25 175 kasur 220 0,001
3 137,40 25 310 wool 128 0,002
Massa benang (gr):
senar 0,79
wool 5,46
kasur 1,04
3
VI. Analisis
Kuantitatif
m(kg/m) vteo(m/s) vMelde(m/s) F(N)
0,002
26,600 24,446 1,05252
25,220 24,446 1,05252
28,000 24,446 1,05252
28,000 24,446 1,05252
25,760 24,446 1,05252
26,250 24,446 1,05252
25,600 24,446 1,05252
28,250 27,609 1,3426
41,000 36,907 2,39904
14,500 12,920 0,294
33,500 34,571 2,10504
43,000 40,539 2,894528
0,000 67,500 61,928 1,34652
0,001 55,000 47,600 1,34652
0,002 32,000 27,650 1,34652
Rata - rata 33,345 30,723
Kesalahan
Relatif(%) ±7,865
Kualitatif
Berdasarkan analisis yang kami lakukan terdapat beberapa hal yang terjadi saat
variasi frekuensi, massa beban dan jenis tali dilakukan.
Pertama, saat frekuensi ditambahkan panjang gelombang menjadi lebih pendek.
Dan untuk cepat rambat gelombang relatif seimbang meskipun terjadi perubahan
frekuensi.
Dari tabel data di atas, kita juga dapat melihat bahwa setiap kali massa beban
ditambah, maka panjang gelombangnya pun bertambah. Hal ini membuktikan bahwa
semakin berat beban yang dipakai, maka semakin panjang pula gelombang yang
4
terbentuk. Bila panjang gelombangnya semakin besar, maka akan menyebabkan cepat
rambat gelombangnya bertambah.
Kemudian kita dapat melihat bahwa jenis tali yang digunakan berpengaruh.
Semakin rapat linier massa tali (m) membesar , maka panjang gelombang yang akan
terbentuk akan semakin pendek. Semakin pendeknya panjang gelombang yang
terbentuk akan menyebabkan cepat rambat gelombangnya semakin lambat.
Bila dilihat dari analisis kualitatif perbandingan hasil perhitungan cepat rambat
rata - rata secara teori dan secara hukum Melde, terdapat perbedaan yang rendah.
kesalahan relatif yang dihasilkan, yaitu ±7,865 % . Perbedaan ini dapat disebabkan oleh
beberapa hal.
Hal yang disebabkan perhitungan panjang gelombang yang agak sulit , karena
gelombang yang terjadi sangat cepat dan dapat mengecohkan mata. Adanya kegagalan
bergetar/ getaran tak maksimum, yang terjadi karena memanasnya vibrator.
VII. Kesimpulan
Dari percobaan ini dapat disimpulkan:
- Frekuensi naik, panjang gelombang turun, cepat rambat gelombang relatif tetap.
- Massa beban naik, panjang gelombang naik, cepat rambat gelombang relatif naik.
- m naik, panjang gelombang turun, cepat rambat gelombang relatif turun.
Kami pun menyimpulkan bahwa hukum melde benar adanya sesuai dengan teori
yang ada. Kami pun menyimpulkan berhasil melakukan praktikum ini dengan
kesalahan relatif yaitu ±7,865 %.
5
VIII.Lampiran
Data Sementara.
6